Spek Teknis Pipa Pku Selatan

29
53 SPESIFIKASI TEKNIS PEMASANGAN PIPA & AKSESORIES 1. URAIAN UMUM 1. 1 Lokasi Pekerjaan Uraian singkat mengenai lokasi : Nama Lokasi : Pekanbaru selatan Kota : Pekanbaru Propinsi : Riau 1.2 Uraian Umum Pekerjaan a. Pekerjaan pemasangan pipa termasuk fitting/accessoris, jembatan pipa, penyeberangan pipa, siphon dan lain-lain. b. Termasuk pekerjaan ini adalah : Pembuatan gedung dan bangsal-bangsal kerja sebanyak yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan. Pembongkaran/galian pada lokasi pemasangan pipa. Pekerjaan urugan pasir sebelum dan setelah pemasangan pipa. Pekerjaan pengangkutan, penurunan dan pemasangan pipa serta pembuatan thrust block. Pekerjaan timbunan/urugan kembali. Pekerjaan pengetesan dan pengurasan pipa. Pekerjaan perbaikan kembali jalan, dan lain-lain. Pekerjaan jembatan pipa siphon, pemasangan katup, dan lain-lain. Pekerjaan yang nyata-nyata termasuk didalam syarat-syarat untuk pekerjaan yang baik diperlukan untuk menjamin penyerahan pekerjaan yang selesai dengan sempurna. c. Pekerjaan tersebut pada ayat 1.2.a dan 1.2.b harus dilaksanakan sesuai dengan 1. Gambar situasi 2. Gambar-gambar konstruksi, profil memanjang, melintang, gambar detail dan gambar susulan bila ada dari Direksi. 3. Uraian pekerjaan dan syarat-syaratnya. 4. Risalah Rapat Penjelasan 5. Petunjuk dan Direksi. 6. Untuk lancarnya pekerjaan, Kontraktor diwajibkan mendatangkan bahan-bahan / alat-alat yang diperlukan dalam jumlah yang cukup dan memenuhi syarat. 7. Kontraktor harus menyerahkan pekerjaan dengan lengkap dan sempurna dimana termasuk pula perbaikan dan semua kerusakan akibat pelaksanaan pekerjaan, sisa-sisa pembongkaran, alat-alat pembantu dan segala-galanya sesuai dengan pertimbangan Direksi.

Transcript of Spek Teknis Pipa Pku Selatan

Page 1: Spek Teknis Pipa Pku Selatan

53

SPESIFIKASI TEKNIS

PEMASANGAN PIPA & AKSESORIES

1. URAIAN UMUM

1. 1 Lokasi Pekerjaan

Uraian singkat mengenai lokasi :

Nama Lokasi : Pekanbaru selatan

Kota : Pekanbaru

Propinsi : Riau

1.2 Uraian Umum Pekerjaan

a. Pekerjaan pemasangan pipa termasuk fitting/accessoris, jembatan pipa, penyeberangan pipa,

siphon dan lain-lain.

b. Termasuk pekerjaan ini adalah :

• Pembuatan gedung dan bangsal-bangsal kerja sebanyak yang diperlukan untuk

pelaksanaan pekerjaan.

• Pembongkaran/galian pada lokasi pemasangan pipa.

• Pekerjaan urugan pasir sebelum dan setelah pemasangan pipa.

• Pekerjaan pengangkutan, penurunan dan pemasangan pipa serta pembuatan thrust block.

• Pekerjaan timbunan/urugan kembali.

• Pekerjaan pengetesan dan pengurasan pipa.

• Pekerjaan perbaikan kembali jalan, dan lain-lain.

• Pekerjaan jembatan pipa siphon, pemasangan katup, dan lain-lain.

• Pekerjaan yang nyata-nyata termasuk didalam syarat-syarat untuk pekerjaan yang baik

diperlukan untuk menjamin penyerahan pekerjaan yang selesai dengan sempurna.

c. Pekerjaan tersebut pada ayat 1.2.a dan 1.2.b harus dilaksanakan sesuai dengan

1. Gambar situasi

2. Gambar-gambar konstruksi, profil memanjang, melintang, gambar detail dan gambar

susulan bila ada dari Direksi.

3. Uraian pekerjaan dan syarat-syaratnya.

4. Risalah Rapat Penjelasan

5. Petunjuk dan Direksi.

6. Untuk lancarnya pekerjaan, Kontraktor diwajibkan mendatangkan bahan-bahan / alat-alat

yang diperlukan dalam jumlah yang cukup dan memenuhi syarat.

7. Kontraktor harus menyerahkan pekerjaan dengan lengkap dan sempurna dimana termasuk

pula perbaikan dan semua kerusakan akibat pelaksanaan pekerjaan, sisa-sisa

pembongkaran, alat-alat pembantu dan segala-galanya sesuai dengan pertimbangan

Direksi.

Page 2: Spek Teknis Pipa Pku Selatan

54

2. GAMBAR-GAMBAR KONSTRUKSI

a. Semua pekerjaan sebagaimana yang telah diuraikan dalam perincian uraian pekerjaan

haruslah dilaksanakan sesuai dengan gambar.

b. Bilamana Direksi menganggap perlu dan atau atas permintaan Kontraktor, maka Direksi dapat

memutuskan untuk menyerahkan tambahan perincian gambar-gambar kepada Kontraktor.

c. Kontraktor tidak diperbolehkan merubah sesuatu yang terdapat dalam RKS sebelum berunding

dan mendapatkan persetujuan tertulis dari Direksi/Pengawas Lapangan.

d. Perbaikan penentuan ukuran dan gambar konstruksi yang tadinya kurang jelas, hanya dapat

dikerjakan oleh Kontraktor setelah mendapat persetujuan tertulis dari Direksi/Pengawas

lapangan.

c. Pelaksanaan harus mengadakan peralatan kerja sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan

bangunan.

f. Selama waktu pelaksanaan Kontraktor diharuskan menempatkan minimal seorang

pelaksana/pengawas pekerjaan tetap, yang cakap dan mampu serta bertanggung jawab atas

jalannya pelaksanaan pekerjaan.

g. Pelaksana/Pengawas yang ditetapkan harus dilaporkan dan mendapat persetujuan Direksi.

h. Direksi berhak menolak pelaksana/pengawas tersebut dengan pertimbangan tidak memenuhi

persyaratan pendidikan, pengalaman dan kecakapan serta terbukti tidak mampu memenuhi

skill.

i. Kontraktor harus menyediakan papan nama proyek dibuat dan papan setebal 2 cm dengan

warna dasar putih, dan tulisan dengan warna hitam. Ukuran papan nama tersebut kurang lebih

panjang 1,5 meter dan lebar 1,00 meter.

j. Kontraktor harus menulis papan dengan teks sesuai dengan petunjuk Direksi dengan

pemasangan papan di lokasi yang disetujui oleh Direksi.

3. DIREKSI KEET

Kontraktor harus menyediakan sebuah bangunan untuk Direksi Keet dan papan, atap seng dan

lantai semen dengan luas minimum 12 meter bujur sangkar dan dilengkapi dengan papan untuk

menempelkan gambar-gambar, meja tulis dengan kursi yang cukup. Direksi keet tidak boleh

digunakan untuk kantor oleh kontraktor. Bila dipandang perlu dapat digunakan pos-pos/keet

pembantu ditempat-tempat pekerjaan yang terpenting.

4. JALUR DAN UKURAN

a. Jalur dan ukuran dan detail pemasangan pipa tertera pada gambar, Kontraktor hendaknya

mentaati jalur dan ukuran-ukuran tersebut dan ikut menelitinya. Apabila ada perbedaan harus

dipertimbangkan dengan Direksi.

b. Kontraktor bertanggung jawab penuh atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan menurut jalur dan

ukuran dalam gambar-gambar dan uraian/syarat-syarat pelaksanaan.

Page 3: Spek Teknis Pipa Pku Selatan

55

c. Kontraktor diwajibkan memberitahukan kepada Direksi setiap kali suatu bagian pekerjaan akan

dimulai untuk dicek terlebih dahulu ketetapan jalur dan kedalamannya.

d. Ukuran-ukuran patok dilapangan harus ditegaskan dan dipelihara dengan baik.

e. Semua pekerjaan dan pembuatan ukuran-ukuran patok yang berkaitan dengan pekerjaan ini

menjadi tanggungan Kontraktor dan dilaksanakan dengan alat meteran dengan biaya sendiri

dan Kontraktor.

f. Kontraktor harus membuat titik-titik tetap/bantu untuk memperlancar pelaksanaan proyek.

5. PENGUKURAN KEMBALI DAN PEMATOKAN

5.1 Pengukuran Kembali

a. Sebelum memulai pekerjaan Kontraktor haru mengadakan pengukuran kembali dengan teliti

panjang pipa sesuai jalurnya, lebar jalan atau lainnya sesuai permintaan Direksi.

b. Alat-alat ukur yang digunakan harus dalam keadaan berfungsi baik dan sebelum pekerjaan

dimulai semua alat ukur yang akan dipakai harus mendapat persetujuan dari Direksi. Baik dan

jenis maupun dari kondisinya.

c. Cara pengukuran, ketepatan hasil pengukuran dan pembuatan serta pemasangan patok bantu

akan ditentukan oleh Direksi

d. Apabila timbul keragu-raguan dari pihak kontraktor dalam menginterpretasikan angka-angka

dalam gambar maka hal ini harus dilaporkan kepada Direksi untuk dimintakan penjelasan.

e. Apabila terdapat perbedaan antara panjang yang tercantum dalam gambar dengan hasil

pengukuran ulang maka Direksi akan memutuskan hal itu.

f. Apabila terdapat perbedaan dalam pengukuran kembali, maka pengukuran ulang menjadi

tanggung jawab Kontraktor.

5. 2 Pematokan

a. Kontraktor mengerjakan pematokan untuk menentukan jalur pipa sesuai dengan gambar

rencana, pekerjaan ini harus seluruhnya telah disetujui oleh Direksi sebelum memulai pekerjaan

selanjutnya.

Sebelum memulai pekerjaan pemasangan pematokan tersebut Kontraktor harus

memberitahukan kepada Direksi sebelumnya sehingga Direksi dapat mempersiapkan

sesuatunya yang diperlukan untuk pengawasan pekerjaan. Pematokan yang telah selesai diukur

oleh Kontraktor harus telah diperiksa disetujui oleh Direksi.

b. Kontraktor wajib menyediakan alat-alat ukur dengan perlengkapannya, juru ukur dan pekerja

yang diperlukan oleh Direksi untuk melakukan pengawasan/pengujian hasil pematokan atau

pekerjaan lain yang serupa.

Semua tanda-tanda dilapangan harus disediakan dan dipasang sendiri oleh Kontraktor dan

dijaga dengan baik. Apabila ada tanda-tanda yang rusak harus segera diganti dengan yang baru

dengan persetujuan dari Direksi.

c. Pembuatan dan pemasangan papan dasar (bouwplank) termasuk pekerjaan harus dibuat dari

kayu kelas II.

Page 4: Spek Teknis Pipa Pku Selatan

56

d. Pada keadaan dimana ada penyimpangan dan gambar rencana, Kontraktor harus mengajukan

gambar shop drawing. Direksi akan membubuhkan tanda tangan persetujuan revisi pada lembar

gambar tersebut dan mengembalikannya kepada Kontraktor.

6. PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PENGAWASAN LALU LINTAS

a. Sebelum dimulainya dan selama berlangsungnya pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk

memasang tanda-tanda pengaman lalu lintas dengan ketentuan sebagai berikut:

• Semua papan dan tanda-tanda perhatian harus dibuat dari papan tebal minimum 1,5 cm

dengan warna dasar kuning dan tulisan "HATI-HATI ADA PEKERJAAN ...." dengan

warna hitam, dengan ukuran panjang 1 meter dan lebar 50 cm.

• Pada malam hari ditempat-tempat yang berbahaya bagi yang lewat harus dipasang lampu

merah yang cukup jelas dan terang menurut petunjuk Direksi untuk menghindari terjadinya

kecelakaan.

• Pada alat-alat dan bahan-bahan yang terdapat ditepi jalan pada malam hari harus juga

diberi warna fluorescent yang bersinar bila tersorot cahaya.

b. Penutupan lalu lintas secara total tidak dibenarkan, kecuali setelah ada persetujuan dari Direksi.

c. Kontraktor harus menjaga jangan sampai lalu lintas macet. Kontraktor harus menyediakan

orang untuk mengatur lalu lintas tersebut.

d. Setiap kecelakaan yang disebabkan karena kelalaian Kontraktor memberi pengaman seperti

tersebut diatas, sepenuhnya adalah menjadi tanggung jawab Kontraktor.

7. PEKERJAAN PEMBONGKARAN DAN PERBAIKAN

7.1 Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan meliputi pembongkaran, penggalian dan perbaikan serta pembuatan bangunan-

bangunan, jalan, gorong-gorong, jembatan atau hal-hal lain yang merupakan milik Instansi/Negara

dan milik perorangan yang terletak pada lokasi pekerjaan.

Pekerjaan Kontraktor menurut petunjuk-petunjuk Direksi dan syarat-syarat teknis dan instansi yang

bersangkutan.

7. 2 Pelaksanaan Pembongkaran dan Perbaikan

a. Kontraktor dalam melaksanakan pembongkaran atau penggalian harus diusahakan tidak

merusak bahan yang masih bisa dipergunakan dan melindungi bagian bangunan yang

berhubungan dengan pekerjaan ini, dan pelaksanaan harus sesuai dengan petunjuk Direksi.

b. Pelaksanaan pembongkaran dan perbaikan yang menyangkut fasilitas umum harus disediakan,

dikerjakan dan pelaksanaan harus sesuai dengan petunjuk Direksi.

c. Persyaratan teknis terhadap perbaikan dan pemindahan bangunan yang dimaksud dan

belum tercakup dalam Spesifikasi akan ditentukan oleh Direksi berdasarkan informasi dan

instansi yang bersangkutan.

d. Pada tempat mana akan dibuat jalur galian pipa terdapat pengerasan bangunan, maka sebelum

pengerasan tersebut berikut pondasinya harus dibongkar harus mengajukan izin ke Direksi.

Page 5: Spek Teknis Pipa Pku Selatan

57

e. Setiap bangunan/saluran, jalan atau lainnya yang dibongkar akibat pekerjaan ini harus

diperbaiki kembali seperti keadaan semula sehingga memuaskan Direksi.

f. Pagar dan tanaman atau pohon-pohon yang terkena pekerjaan ini harus dipindahkan, disusun

dan ditanam kembali. Atau singkirkan sesuai petunjuk Direksi.

7. 3 Bahan dan Bekas Bongkaran

a. Bahan yang masih dipergunakan seperti batu kali, ubin trotoar dan lain-lain harus dibersihkan

dan disusun dilokasi pekerjaan atau diangkut ketempat penyimpanan sesuai petunjuk Direksi.

b. Bahan bekas bongkaran yang tidak dapat dipakai lagi harus disingkirkan dan dibuang sesuai

dengan petunjuk Direksi.

c. Bahan bekas bongkaran milik pihak ketiga, sejauh pemilik menghendakinya kembali diangkat

ketempat yang akan ditentukan dekat tempat pekerjaan.

d. Segala biaya pekerjaan bongkaran, perbaikan, pemindahan dan pengangkutan bahan-

bahan yang dimaksud dalam pekerjaan ini menjadi beban Kontraktor.

8. BAHAN-BAHAN DAN PENYIMPANAN

8.1 U m u m

a. UraianBahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi persyaratan berikut:

- Mematuhi standar dan spesifikasi yang digunakan.

- Untuk kekuatan, ukuran, buatan, tipe dan kualitas harus seperti yang ditentukan pada

gambar rencana atau spesifkasi-spesifikasi lain yang dikeluarkan atau yang disetujui secara

tertulis oleh Direksi.

- Semua produksi harus baru, atau dalam kasus tanah, pasir dan agregat harus diperoleh dari

suatu sumber yang disetujui.

- Untuk penyimpanan pipa pada jangka panjang (lebih dari 6 bulan) harus diperhatikan

pencegahan terjadinya distrorsi pada pipa. Dan juga dibutuhkan alas papan untuk

menghindari melengkungknya pipa dan harus pula dilindungi dari goresan benda tajam.

- Pipa-pipa lurus harus diberi alas kayu dengan ukuran lebar minimum 75 mm setiap jarak

1.5 meter. Tumpukan maksimum yang direkomendasikan adalah 2 meter.

b. Penyerahan

• Sebelum mengeluarkan satu pesanan atau sebelum perubahan satu daerah galian untuk

suatu bahan, Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi contoh-contoh bahan untuk

mendapatkan persetujuan. Contoh tersebut harus disertai informasi mengenai sumber,

lokasi sumber, dan setiap klarifikasi lain yang diperlukan oleh Direksi untuk memenuhi

persyaratan-persyaratan spesifikasi.

• Kontraktor harus menyelenggarakan, menempatkan, memperoleh dan memproses bahan-

bahan alam yang sesuai dengan spesifikasi-spesifikasi ini serta harus memberitahu Direksi

paling sedikit 15 hari sebelumnya atau suatu jangka waktu lain yang dinyatakan oleh

Direksi secara tertulis bahwa bahan tersebut dapat digunakan dalam pekerjaan. Laporan

Page 6: Spek Teknis Pipa Pku Selatan

58

ini berisi semua informasi yang diperlukan. Persetujuan sebuah sumber tidak berarti bahwa

semua bahan-bahan dalam sumber tersebut disetujui.

Dalam kasus bahan-bahan aspal, semen, baja dan kayu struktural serta bahan-bahan

buatan pabrik lainnya, sertifikat uji pabrik pembuat diperlukan sebelum persetujuan dari

Direksi diberikan. Direksi akan memberikan persetujuan ini secara tertulis.

8.2 Sumber bahan-bahan

a. Sumber-sumber

Lokasi sumber bahan yang mungkin dapat digunakan yang diperlihatkan dalam Dokumen-

dokumen atau yang diberikan oleh Direksi, disediakan sebagai satu petunjuk saja. Adalah

tanggung jawab kontraktor untuk mengadakan identifikasi dan memeriksa kecocokan

semua sumber-sumber bahan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan dan untuk

mendapatkan persetujuan Direksi.

Sumber bahan tidak boleh dipilih dan sumber alam dilindungi, hutan lindung, atau dalam

daerah yang mudah terjadi longsoran tanah atau erosi.

Tidak boleh ada kegiatan pada lokasi sumber bahan yang akan menimbulkan erosi atau

longsoran tanah, hilangnya tanah produktif atau secara lain berpengaruh negatif dengan

daerah sekelilingnya.

b. Persetujuan

Pemesanan bahan-bahan akan dilakukan jika Direksi telah memberikan persetujuan untuk

menggunakannya. Bahan-bahan tidak boleh di gunakan untuk maksud lain dan pada yang

telah disetujui oleh Direksi.

Jika kualitas atau gradasi bahan tersebut tidak sesuai dengan kualitas yang disetujui

Direksi, maka Direksi dapat menolak bahan tersebut dan minta diganti.

8.3 Penyimpanan Bahan

a Umum

Bahan-bahan harus disimpan dalam cara sedemikian rupa sehingga bahan-bahan tersebut tidak

rusak dan kualitasnya dilindungi, dan sedemikian sehingga bahan tersebut selalu siap digunakan

serta dengan mudah dapat diperiksa oleh Direksi.

Tempat penyimpanan harus bersih dan bebas dari sampah dan air bebas pengaliran air dan

kalau perlu ditinggikan. Bahan-bahan tidak boleh bercampur dengan tanah dasar, dan bila

diperlukan satu lapisan alas dasar pelindung harus disediakan.

b. Penumpukan Pipa

Penumpukan Pipa harus ditumpuk dalam satu cara yang disetujui direksi, sedemikian

sehingga tidak terjadi pembengkokan. Tinggi tumpukan maksimum adalah 3 meter.

Penumpukan pipa harus ditumpuk secara terpisah atau dipisahkan dengan partisi kayu.

Penempatan tumpukan material dan peralatan, harus di tempat-tempat yang memadai

serta tidak boleh menimbulkan kemacetan lalu lintas dan membendung lintasan air.

Page 7: Spek Teknis Pipa Pku Selatan

59

Kontraktor harus melaksanakan penyiraman yang teratur pada jalan-jalan angkutan,

daerah lalu lintas berat lainnya serta penumpukan material lainnya, khususnya selama

musim kering.

c Bahan-bahan yang ditumpuk di Pinggir Jalan

Direksi akan memberikan petunjuk mengenai lokasi yang tepat untuk menumpuk bahan-bahan

di pinggir jalan, dan semua tempat yang dipilih harus keras, tanah dengan drainase yang

baik, bebas dan menjadi adonan dan kering serta sama sekali tidak boleh melampaui batas

jalan tersebut dimana bahan-bahan tersebut dapat menimbulkan bahaya atau kemacetan lalu

lintas yang lewat.

Tempat penumpukan harus dibersihkan dari tumbuhan rendah dan sampah, dan bila perlu

tanah tersebut ditinggikan dengan grader.

Penempatan pipa dilokasi pekerjaan harus dubuat rapih menurut ukuran mal, dengan sumbu

memanjang tumpukan tersebut biasanya sejajar dengan garis tengah jalan.

9. PEKERJAAN TANAH

9.1 Lingkup Pekerjaan

Semua pekerjaan-pekerjaan penting untuk penggalian timbunan dan pekerjaan-pekerjaan tanah

yang lainnya yang diperlukan harus dilaksanakan sesuai dokumen kontrak dan petunjuk Direksi.

Dalam hal ini terdapat modifikasi pada spesifikasi Direksi akan memberitahukan Kontraktor secara

tertulis.

9.2 Pembersihan Lapangan

Lokasi pekerjaan yang telah diserahkan Direksi harus dibersihkan dari pohon, semak,

sampah dan bahan lain yang tidak diperlukan pada daerah sekitar lokasi pekerjaan.

9.3 Pengupasan Akar dan Humus

a. Sebelum pekerjaan dimulai, terlebih dahulu tempat yang mana akan didirikan bangunan dan

sekitamya dibersihkan dan akar-akarnya dan tanah humus.

b. Bilamana terdapat akar tanaman atau tonggak kayu yang lebih dalam, harus dicabut sampai

bersih dan dibuang ditempat yang sudah ditunjuk oleh Direksi.

9.4 Galian Tanah

a. Dasar dan sisi galian dimana akan didirikan bangunan harus diselesaikan dengan baik dan

rapi menurut dimensi yang ditentukan gambar situasi, propil memanjang/melintang dan

potongan.

b. Garis ketinggian galian harus dilaksanakan sesuai dengan control line dan ketinggian dasar

yang direncanakan. Penyimpangan dan ketentuan ini hanyalah dapat diberikan bila ada

persetujuan tertulis dan Direksi.

Page 8: Spek Teknis Pipa Pku Selatan

60

c. Bilamana terdapat ketidak telitian titik-titik ketinggian dalam kontur atau gambar dengan

kenyataan, paling lambat 7 (hari) setelah perintah kerja dikeluarkan, Kontraktor harus

memberitahukan secara tertulis kepada Direksi.

d. Jika galian tergali dalam dari kedalaman yang ditentukan, maka bagian kelebihan tersebut

harus diurug dengan pasir dan dipadatkan.

e. Jika pekerjaan galian selesai dikerjakan dan telah mendapat persetujuan Direksi maka

Kontraktor harus segera memulai dengan pekerjaan selanjutnya dan tidak boleh

membiarkan galian yang telah selesai digali terlalu lama terbuka (lebih dari 48 jam).

f. Pekerjaan galian pipa dianjurkan bertahap tidak telalu jauh untuk mencegah kelongsoran,

genangan, hambatan kerja atau lalu lintas akibat kemacetan maksimum 300 meter.

9.5 Urugan Tanah/Timbunan

a. Urugan tanah yang dilaksanakan untuk pemasangan pipa sesuai dengan ukuran-ukuran yang

tercantum pada gambar perencanaan.

b. Tanah urugan harus bebas dari potongan kayu, akar-akar tanaman serta segala macam kotoran

yang mudah lapuk.

c. Penimbunan tanah dilaksanakan lapis demi lapis dengan tebal maximum 30 cm, sambil

dipadatkan.

d. Sisa-sisa tanah/material bekas galian, setelah pengurugan selesai harus diangkat dan dibuang

jauh-jauh sehingga bersih dan rapih atau sesuai dengan petunjuk-petunjuk Direksi.

9.6 Urugan Pasir

a. Urugan pasir harus dipadatkan lapis sccara manual.

b. Urugan pasir dilakukan disemua bagian-bagian yang sebagaimana ditunjukkan dalam gambar

pelaksanaan.

c. Tebal urugan pasir disesuaikan dengan syarat-syarat gambar pelaksanaan atau dalam gambar

pelaksanaan.

d. Pasir urug tidak boleh mengandung kadar lumpur lebih dari 30 % dan bebas dari batu dan

kerikil.

10. PERSYARATAN KHUSUS PEMASANGAN PIPA

10.1 Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan

Kontraktor harus memasang semua peralatan dan bahan-bahan yang disediakan sesuai dengan

yang ditetapkan dalam dokumen kontrak.

11. PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN PIPA DAN PENGUJIANNYA

11.1 Umum

Kontraktor harus melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan pemasangan pipa sesuai dengan

dokumen pelelangan dan syarat-syarat yang tercantum dalam spesifikasi teknis ini. Pekerjaan yang

Page 9: Spek Teknis Pipa Pku Selatan

61

tidak tercantum dalam persyaratan-persyaratan yang ditentukan akan dilaksanakan sesuai dengan

praktek-praktek yang bisa dikerjakan dan sesuai dengan persyaratan Direksi /Pemberi Tugas.

11.2 Lintasan dan Sudut Belokan

1. Tanggung Jawab Kontraktor

Kontraktor harus bertanggung jawab atas persyaratan dasar bahwa pipa dipasang sesuai

dengan lintasan dan sudut belokan yang dikehendaki dengan sambungan (fitting). Katup-katup

(Valves) dan penguras (Drain) pada tempat yang diperlukan.

2. Penyimpangan-Penyimpangan (Deviasi) oleh Struktur Lain

Jika terdapat hambatan yang tidak tampak dalam gambar dan akan mengganggu kemajuan

pekerjaan sehingga diperlukan perubahan-perubahan maka Direksi/Pemberi Tugas berhak

untuk merubah gambar-gambar rencana yang ada.

3. Berhati-hati dalam Penggalian

Kontraktor harus berhati-hati dalam penggalian dan persiapan galian, sehingga lokasi yang

tepat dan struktur-struktur lain dibawah dapat ditentukan. Kerusakan-kerusakan yang terjadi

atas struktur-struktur tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor.

4. Eksplorasi Bawah Tanah

Jika dikehendaki oleh Direksi/Pemberi Tugas, Kontraktor harus mengadakan penelitian dan

penggalian untuk menentukan lokasi struktur bawah tanah yang ada atas biaya dibawah

pengawasan Direksi/Pemberi Tugas.

5. Kedalaman Pipa

Semua pipa harus dipasang pada kedalaman sebagai berikut :

D = 50 mm s/d 300 mm, H= sesuai gambar

Dimana:

D = Diameter Nominal Pipa

H = KedalamanTimbunan

11.3 Pengendalian dan Persiapan Galian

1. Umum

Galian harus dibuat sedemikian, sehingga pipa dapat diletakkan pada lintasan dan kedalaman

yang dikehendaki. Penggalian hanya dilakukan sesuai dengan pipa yang akan dipasang seperti

yang diijinkan oleh Direksi/Pemberi Tugas.

Galian harus dikeringkan dan dijaga selama pelaksanaan, sehingga pekerjaan yang dikerjakan

dalam galian dapat aman dan efisien.

Untuk pipa PE, jika kedalaman galian tidak ditentukan, lapisan di bagian atas pipa harus

ditentukan sehingga mampu melindungi pipa dari beban luar, kerusakan yang disebabkan oleh

pihak lain, dan konstruksi jalan.

Jika memungkinkan pipa harus dipasang pada batas kedalaman minimum seperti terlihat pada

tabel di bawah ini :

Page 10: Spek Teknis Pipa Pku Selatan

62

Kedalaman di atas hanya berlaku untuk pemasangan khusus seperti beban memanjang pada

pipa; pemadatan tambahan dari bahan penimbun sekitar pipa atau timbunan pelindung, standar

AS 2566 harus dipergunakan.

2. Lebar Galian

Lebar galian harus cukup untuk meletakkan pipa dan sambungannya secara baik. Timbunan

harus ditempatkan seperti yang disyaratkan. Galian harus dibuat dengan lebar ekstra, jika

diperlukan seperti untuk memasukkan penyangga-penyangga galian dan peralatan pipa.

Lebar galian untuk keperluan pipa PE dapat berkurang dibandingkan dengan keperluan untuk

pemasangan pipa jenis lain, karena pengelasan “butt” atau elektrofussion dilakukan di atas

tanah kemudian pipa yang sudah tersambung diletakkan ke dalam galian. Demikian juga

dengan pipa berdiameter kecil ke dalam bentuk coil bisa disambung di atas tanah dan kemudian

diletakkan di dalam galian.

Lebar galian minimum harus mencakup untuk pemadatan bahan penyangga samping

Rekomendasi Lebar Galian Berdasarkan Diamater Pipa

3. Ruang Penyambungan

Ruang penyambungan harus dibuat agar setiap sambungan dapat dikerjakan dengan baik.

4. Penggalian dan Pembuatan Dasar Pipa

Galian harus dibuat sesuai dengan kedalaman yang dikehendaki, untuk membuat dasar pipa

yang rata dan seragam pada tanah serta padat untuk setiap tempat diantara ruang

Kondisi Pemasangan Kedalaman Minimum (mm)

Tak ada benda/material di atas yang menyebabkan

timbulnya beban300

Terdapat beban/material di atas

Bukan jalan raya

Pada jalan raya yang dilengkapi konstruksi pendukung di

atasnya

Pada jalan raya yang dilengkapi konstruksi pendukung di

bawahnya

450

600

750

Pipa yang terletak dibawah jalan raya atau pada kondisi

konstruksi bangunan berat di atasnya

750

Diameter Pipa (mm) Lebar Galian (mm)

16 – 63 150

75 – 110 250

125 – 315 500

355 – 500 700

630 – 710 910

800 – 1000 1200

Page 11: Spek Teknis Pipa Pku Selatan

63

penyambung. Setiap bagian dasar galian yang disyaratkan harus diganti dengan bahan yang

disetujui oleh Direksi.

5. Penggalian Pada Tanah yang Jelek

Jika dasar galian temyata tidak stabil atau mengandung bahan-bahan seperti debu, sampah dan

sebagainya yang menurut Direksi harus disingkirkan, maka Kontraktor harus mengadakan

penggalian dan membuang bahan-bahan tersebut. Jika menurut Direksi diperlukan pondasi

khusus seperti penggalian tanah atau penimbunan, Kontraktor harus menyelesaikannya dengan

petunjuk Direksi.

6. Penguat Galian

Jika diperlukan, galian dapat diberi penguatan agar tidak runtuh, juga untuk ancaman pekerja

dan pengamanan permukaan jalan serta bangunan-bangunan lainnya.

7. Pemakaian Bahan-Bahan Bangunan

Bahan-bahan bangunan yang dapat dipakai kembali untuk memperbaiki permukaan bekas

galian harus dipisahkan dan bahan-bahan buangan lainnya.

8. Penimbunan Bahan-Bahan Galian

Semua bahan-bahan galian ditimbun sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu pekerjaan,

jalan orang dan lalu lintas. Bahan galian tidak boleh merusak bangunan-bangunan perorangan

lainnya.

9. Barikade dan Petunjuk Direksi

Untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan kerusakan, harus diadakan barikade, papan-papan

penunjuk, lampu-lampu merah dan penjaga secukupnya selama pekerjaan berlangsung. Semua

bahan-bahan penyangga peralatan dan pipa yang mengganggu lalu lintas harus dilindungi

dengan pagar atau barikade serta penerangan lampu seperlunya.

10. Pengamanan Lalu Lintas

Kontraktor harus mengatur perkerjaan sedemikian rupa, sehingga tidak menyebabkan

kemacetan lalu lintas. Jika lalu lintas terpaksa lewat diatas galian, Kontraktor harus

menyediakan jembatan plat baja atau semacam penutup yang sesuai dengan panjang galian.

Disamping itu Kontraktor juga harus mengatur lalu lintas.

11. Gangguan Pelayanan

Gangguan pelayanan untuk pekerjaan sambungan dan pipa baru ke pipa lama harus dikerjakan

sedemikian rupa, sehingga tidak mengganggu langganan dan tidak terlalu lama menghentikan

pipa dinas serta diusahakan agar daerah pelayanan yang terganggu seminimal mungkin.

11.4 Pemotongan Pipa

Pemotongan pipa untuk pemasangan pipa atau valve apabila diperlukan dapat dilakukan Kontraktor

dengan persetujuan Direksi dan dilakukan dengan alat yang sesuai/khusus untuk jenis atau bahan

pipa yang dipasang agar benar-benar terjamin penyambungannya . Yang baik yaitu ujung yang

smooth, sudut yang betul terhadap sumbu pipa.

Pemotongan ujung-ujung pipa yang dilaksanakan di lapangan harus sama pelaksanaannya bila

dikerjakan di dalam pabrik. Pemotongan harus dengan mesin pemotong yang sesuai yang memberi

bekas yang licin pada yang ditentukan terhadap sumbu pipa.

Page 12: Spek Teknis Pipa Pku Selatan

64

11.5 Pemasangan Pipa

1. Penurunan Pipa Kedalaman Galian

Untuk mendapatkan keamanan dan keberhasilan pekerjaan, Kontraktor harus menggunakan

semua peralatan dan fasilitas yang telah disetujui Direksi. Semua pipa-pipa sambungan dan

katup diturunkan kedalam galian dengan hati-hati menggunakan derek, tali atau peralatan yang

lain untuk menghindari kerusakan pipa dan lapisan pipa. Pipa tidak boleh dijatuhkan kedalam

galian, jika terjadi kenisakan pada pipa, sambungan, katup atau peralatan lain sewaktu

pengangkutan, harus segera dilaporkan kepada Direksi untuk dilakukan perbaikan, membuang

atau mengganti bahan-bahan yang rusak.

2. Pemeriksaan Sebelum Pemasangan

Semua pipa dan sambungan harus diperiksa dengan teliti terhadap retak-retak dan kerusakan

lain pada waktu pipa berada diatas galian sebelum pemasangannya. Ujung pipa harus

diperiksa dengan seksama, karena bagian ini yang paling mudah rusak pada waktu

pengangkutan.

3. Pembersihan Pipa dan Peralatan

Pastikan bahwa ujung-ujung pipa dan fitting-fitting, flanges dan perlengkapannya tidak

menyentuh tanah aslinya.

4. Peletakan dan Penyangga Pipa

Harus dijaga agar bahan-bahan lain tidak masuk kedalam pipa ketika pipa diletakkan pada

waktu peralatan pipa berada dalam galian. Bahan yang digunakan untuk penyangga harus

disesuaikan dengan kebutuhan pada bahan pelindung. Untuk pipa PE bahan penyangga harus

dipadatkan dengan rata setebal 75 mm untuk pipa sampai dengan diameter 250 mm dan 150

mm untuk pipa dengan diamater 300 mm ke atas.

5. Pemotongan Pipa

Pemotongan pipa untuk menempatkan tee atau katup harus dikerjakan dengan rapih dan teliti

tanpa meyebabkan kerusakan pipa dan lapisannya serta ujungnya harus halus.

6. Arah Ujung Pipa Pada Pemasangan

Pipa harus dipasang pada ujung pipa yang menghadap kearah depan dan pemasangan. Jika

pipa diletakkan pada sudut 10 derajat atau lebih besar, pemasangan dimulai pada bagian atas

dan diawali dengan ujung pipa yang bersudut.

7. Kondisi yang Tidak Sesuai untuk Pasangan Pipa

Pemasangan pipa tidak boleh dilakukan jika menurut Direksi kondisi didalam galian tidak

memungkinkan.

11.6 Sambungan Flens Pipa CI/Steel (Flange Joint)

Setelah flens pipa sudah bersih permukaannya, semua alat-alat bantu harus disetel dan dibaut

dengan putaran secukupnya.

Sebelum pekerjaan pembautan, semua baut dan mur harus diberi gemuk dengan sempurna.

Page 13: Spek Teknis Pipa Pku Selatan

65

Baut-baut harus dikunci dengan kunci-kunci khusus sehingga dapat menjamin kesamarataan baut-

baut pipa dengan kedudukan flens pipa, sehingga terdapat tekanan yang sama pada seluruh

permukaan dari flens.

11.7 Sambungan dengan Pengelasan Pipa CI/Steel

Permukaan yang akan dilas harus tanpa sisik lepas, karat, cat dan kotoran-kotoran lainnya.

Semua pekerjaan las di bawah tata cara pengawasan yang mengikuti tata cara sesuai dengan

AWWA C-2000. Semua pengelasan harus sesuai dengan praktek pengelasan yang baik dengan

memperhatikan ketebalan unsur-unsurnya yang akan dilas dan bahannya.

Setelah pengelasan setiap jalur las, logam yang tertinggal harus dipapras atau diketok-ketok untuk

membebaskan tegangan susut, lalu disikat dengan kuas baja untuk membersihkan terak, kotoran,

cairan las, sebelum las berikutnya dilakukan.

Semua hasil las harus menunjukkan bagian-bagian yang seragam, logam yang halus, pinggiran

yang berbentuk bulu tanpa ada yang tumpang tindih, tanda ada yang keropos atau tidak berarang.

Pemeriksaan dengan mata pada pinggiran dan ujung hasil harus tampak kesatuan yang baik pada

logam induknya (dasarnya).

Pada waktu penggabungan dan pengelasan, unsur-unsur yang akan disusun harus ditempatkan

pada tempatnya dengan menggunakan jepitan yang cukup atau dengan cara lain yang dapat

memegang bagian-bagiannya pada kedudukan yang tepat dan bersentuhan.

11.8 Pekerjaan Sambungan Pipa PE

1. Umum

Penyambungan pipa dengan metoda “BUTT FUSSION” adalah proses termofusi yang melibatkan

pemanasan secara bersama di kedua ujung pipa yang akan disambung sampai kondisi leleh

tercapai pada kedua ujungnya. Lalu kedua ujung pipa digabungkan pada tekanan tertentu

untuk waktu yang tertentu sehingga terbentuk sambungan yang senyawa.

Hasil penyambungan pipa harus tahan terhadap gaya tarik dan mempunyai kekuatan yang

sebanding dengan pipa itu sendiri. Metoda penyambungan jenis ini membutuhkan plat pemanas

elektrik untuk dapat mencapai suatu temperatur tertentu yang dipergunakan untuk jenis pipa

dari bahan PE 80 dan PE 100 untuk ukuran 90 mm ke atas dengan SDR yang sama.

2. Peralatan

- Generator dipergunakan untuk memberikan daya listrik kepada pelat pemanas, pemotong

dan pompa hidrolik.

- Mesin BUTT FUSION dilengkapi dengan pengencang pipa, pemotong, pelat pemanas,

pompa hidrolik dan pengatur waktu.

- Roda penyangga pipa.

- Tenda Pengelasan.

- Alat Pembersih, kain katun atau handuk kertas (tissue)

- Alat Ukur Sambungan

- Termometer digital untuk memeriksa suhu pelat pemanas.

Page 14: Spek Teknis Pipa Pku Selatan

66

- Pipa dan penutupnya.

- Papan Landasan

- Pemotong Pipa

- Termoneter Udara

- Spidol Warna Putih

- Alat Pengukur Waktu

- Meteran Ukuran 12 meter.

3. Metode Penyambungan

Sebelum dimulainya pengelasan dilakukan hal-hal sebagai berikut :

- Adanya bahan bakar yang cukup pada generator dan dalam keadaan yang benar-nbenar

berfungsi. Demikian juga dengan semua perlengkapan-perlengkapan lain seperti pada poin

2 di atas.

- Periksa dan pastikan pipa dan fitting-fitting yang akan disambung mempunyai ukuran

diameter dan SDR serta bahan yang sama.

- Pembuatan sambungan percobaan dengan temperatur pelat 180o C dengan menggunakan

potongan pipa dengan ukuran diameter dan SDR serta bahan yang sama.

- Tempatkan pipa pada penjepit (clamp) di mana ujung-ujung pipa berhadapan dengan pelat

pemotong dalam posisi lurus.

- Luruskan dan ratakan posisi seluruh komponen dengan menggunakan roller.

- Kencangkan penjepit untuk memegang pipa dan membulatkan kembali pipa.

- Tutup ujung pipa yang terbuka untuk mencegah pendinginan pelat oleh masuknya udara

kebagian dalam pipa.

- Nyalakan alat pemotong dan geserkan penjepit pipa perlahan sehingga ujung pipa tepat

berhadapan dengannya sampai terjadinya pemotongan permukaan pipa yang kontinu.

- Jaga agar alat pemotong tetap menyala sementara penjepit dibuka untuk menghindari

terjadinya pemotongan permukaan yang tidak rata.

- Angkat alat pemotontg perlahan dan hindarkan persinggungan dengan permukaan pipa.

- Bersihkan sisa potongan dari mesin dan pipa.

- Periksa bahwa kedua permukaan sudah rata. Jika tidak ulangi proses pemotongan.

- Dekatkan kedua pipa dan periksa tidak adanya celah permukaan potongan.

Maksimum selisih diameter yang diijinkan

Selisih Diameter Diameter Pipa

1.0 mm 90 – 315 mm

2.0 mm 355 – 800 mm

2.5 mm > 800 mm

Jika ketidaksesuaian tersebut lebih daripada di atas pipa harus diluruskan kembali dan dipotong

lagi.

Page 15: Spek Teknis Pipa Pku Selatan

67

- Buka dan kemudian tutup penjepit dan perhatikan tekanan tarik yang dibutuhkan untuk

mnggerakkan pipa bersama-sama secara hidrolik.

- Pindahkan lempengan pemanas dar tempat pelindungnya. Periksa bahwa pelat tersebut

bersih dan baik suhunya.

- Tempatkan pelat pemanas pada mesin dan tutup penjepit supaya bagian permukaan yang

akan disambung menyentuh lempengan. Gunakan sistem hidrolik dengan mempergunakan

tekanan yang ditentukan sebelumnya.

- Jaga tekanan yang dipakai sampai pipa mulai meleleh dan lelehannya merata 1 – 6 mm

terbentuk tiap ujungnya.

- Setelah lelehan awal muncul, tekanan pada sistem hidrolik harud dilepas supaya pencatat

tekanan tercatat nol dan tekanan tarik sedemikian rupa sampai pertumbuhan lelehan

terkontrol selama pemanasan. Periksa bahwa pipa tidak bergeser posisinya di penjepit dan

ujung pipa harus terus dijaga agar tetap kontak dengan pelat pemanas.

- Setelah pemanasan selesai, buka penjepit dan pindahkan pelat pemanas pastikan bahwa

pelat tidak menyentuh permukaan yang meleleh.

- Segera tutup penjepit (mengacu kepada perhitungan-perhitungan yang ada) dan rekatkan

permukaan yang sudah ditentukan sebelumnya.

- Jaga tekanan yang dibutuhkan untuk waktu pendinginan sesuai dengan yang diindikasikan

pada tabel.

- Setelah itu pipa yang disambung bisa dipindahkan dari mesin tapi tidak boleh dipindahkan

untuk periode berikutnya sama pada waktu pendinginan di atas

- Periksa sambungan untuk kebersihan dan keseragamannya dan cek bahwa lelehan sesuai

dengan batasan yang ditentukan.

11.8 Pengujian Tekanan Hidrostatis

1. Umum

Uraian berikut ini adalah syarat-syarat yang diperlukan untuk pengujian sambungan pipa dalam

menjamin, tingkat kebocoran dapat ditekan sekecil mungkin.

Semua valve harus ditempatkan pada posisi terbuka dan penempatan valve pada ujung pipa

untuk mengeluarkan udara dari jalur pipa selama pengisian berlangsug. Sesudah pipa dipasang

dan sebagian ditimbun, pipa-pipa yang telah terpasang harus diuji terhadap tekanan hidrostatis.

2. Pengujian Tekanan

Air harus perlahan dialirkan kedalam jalur pipa sampai semua udara dikeluarkan dari jalur pipa

dan air mengalir dengan bebas pada ujung pipa. Lebih baik lagi jika air dialirkan ke jalur pipa

dari titik terendah untuk memudahkan pengeluaran udara.

Tekanan harus dinaikkan terus menerus secara bertahap ke jalur pipa tanpa dikagetkan.

3. Lamanya Pengujian

Sebuah tekanan 1.3 kali dari maksimum tekanan kerja harus diterapkan pada jalur pipa sampai

1000 meter panjang dan untuk test penempatan valve.

Page 16: Spek Teknis Pipa Pku Selatan

68

Tes tekanan pada situasi ini harus ditahan minimal 15 menit dan alat pencatat tekanan

diperiksa jika terjadi penurunan tekanan. Selanjutnya sambungan harus benar-benar di inspeksi

secara visual untuik kemungkinan terjadinya kebocoran pada sambungan.

Sifat elastis dari pipa PE seperti yang diuraikan pada tes tekanan, bisa menyebabkan

pengembangan pada pipa dan volume perlu sedikit ditambah untuk mendapatkan bacaan

tekanan yang tepat. Penambahan volumen ini hanya 1 % dan dapat diterapkan pada tekanan

awal dan tekanan atersebut harus ditahan pada periode maksimum selama 1 jam atau untuk

waktu yang diperlukan untuk mengadakan inspeksi di seluruh sambungan.

11.9 Penimbunan Kembali

1. Bahan Timbunan

Semua bahan timbunan harus bebas dari batu-batuan, sampah, debu atau bahan-bahan lain

yang tidak sesuai sebagai bahan timbunan.

2. Penggunaan Bahan Galian Sebagai Timbunan

Jika jenis bahan tidak dicantumkan dalam uraian pekerjaan maupun gambar, maka Kontraktor

dapat menimbun dengan galian yang terdiri dari bahan-bahan yang mengandung lempung,

pasir, kerikil, atau bahan lainnya yang dapat dipakai sebagai bahan timbunan.

3. Penimbunan Pasir dan Kerikil

Jika penimbunan pasir dan kerikil tidak ditunjukkan dalam gambar dan menurut rencana Direksi

harus digunakan pada sebagian dari pekerjaan, maka Kontraktor harus menyediakan dan

menimbun dengan pasir atau kerikil sesuai dengan petunjuk Direksi sebagai suatu pekerjaan

tambahan.

11.10 Pemasangan Katup (Valve) dan Penyambungan (Fitting)

1. Persyaratan Umum

Katup dan perlengkapan pipa lainnya, harus diatur dan dipasang pada pipa seperti yang

diisyaratkan pada bagian sebelumnya mengenai pembersihan peletakan dan penyambungan

pipa.

2. Lokasi katup

Lokasi katup dijalur pipa harus sesuai dengan ketentuan dan pengarahan yang diberikan oleh

Direksi.

3. Bak Katup Permukaan (Surface Valve Box) dan Ruang Katup (Valve Chamber)

Surface valve boxes tidak boleh meneruskan goncangan atau tekanan pada valve, jadi

pemasangannya harus tepat dan lurus diatas valve. Mur dari katup harus dapat dioperasikan

dengan mudah melalui lubang pembuka dari ruang katup. Penutup dari box tingginya harus

sama dengan permukaan jalan aspal/tanah yang ada, ataupun harus memenuhi level dan

ketinggian yang ditentukan oleh Direksi.

Page 17: Spek Teknis Pipa Pku Selatan

69

4. Pemasangan Air Valve (Katup pembuang udara)

Air valve yang akan dipasang pada pipa baja dilaksanakan seperti tertera di dalam gambar dan

seperti ditentukan di dalam pasal ini. Pipa baja untuk kedudukan air valve tercantum di dalam

gambar setelah plat pembalut (Clamp Saddle) tersebut selesai dilas dengan pipa, baru valve

dipasang. Air valve harus dibaut dan dikunci dengan sempurna pada Clamp Saddle sehingga

kedap air.

5. Pipa Penguras (Wash Out)

Cabang penguras tidak boleh terendam alir sungai, saluran atau dipasang sedemikian sehingga

menyebabkan sifon balik ke sistem distribusi. Parit-parit pengeluaran dari pengurasan pada

saluran pipa harus digali ke parit terbuka yang terdekat atau ke saluran air seperti tampak di

gambar atau sebagaimana diperintahkan lain oleh Direksi. Pada pipa pengeluaran dari pipa

pengurasan, ruangan terbuat dari beton pra-cetak atau bangunan pelindung parit mungkin

diperlukan untuk dibangun yang rincian tipikalnya adalah seperti tampak dalam gambar.

Saluran pembuangan (blow of branches) tidak diperbolehkan dipasang dan disambung

terendam di dalam air sungai kecil ataupun saluran/gorong- gorong pembuangan air kotor.

Cara-cara pemasangan blow of brances dengan cara-cara lain harus meminta petunjuk dan ijin

dari Direksi. Bila seandainya hal-hal tersebut di atas diperbolehkan harus dijaga, agar jangan

sampai terjadi pencemaran air di dalam pipa.

11.11 Thrust Block

Semua perlengkapan pipa seperti tee, bend, valve, reducer, dan lain-lain dengan ukuran DN 50

mm dan lebih besar harus diberi Trust block

Trust block terbuat dari beton K-175. Ukuran Thrust block ditunjukkan dalam gambar

standar/typical kecuali jika Direksi menentukan lain. Pipa-pipa yang akan dikelilingi beton ini

harus diletakkan benar-benar menurut garis dan ketinggiannya, di atas plat beton pra-cetak

dengan lobang-lobang berbentuk bel dan kemudian beton dicetakkan sekeliling pipa dan

digetarkan untuk membentuk massa yang padat dan homogen yang melekat serapat-rapatnya

dengan pipa. Tindakan hati-hati harus diambil untuk mencegah terapungnya pipa selama

pengecoran.

Beton yang mengelilingi pipa dalam parit harus dicorkan pada tanah langsung pada bagian

bawah dan sisi parit dan harus pada ukuran maksimum yang diperlihatkan pada gambar. Dimana

parit telah digali lebih besar dari pada lebar dan kedalaman minimum yang diperlihatkan pada

gambar. Kontraktor harus menyediakan tambahan beton dan acuan yang diperlukan atas biaya

sendiri.

Page 18: Spek Teknis Pipa Pku Selatan

70

11.12 Pemasangan Pipa Menembus Beton atau Pasangan Batu

Permukaan luar dari semua pipa yang dipasang ke dalam bangunan penahan air harus

disediakan dengan flens pudel dan harus dibersihkan secara menyeluruh dari karat, serpihan,

minyak, gemuk dan bahan-bahan lain yang mungkin menghambat pelekatan yang baik antara

pipa dan beton.

Dimanapun tidak dibenarkan terjadinya kontak logam antara pipa dengan tulangan atau

batangan yang tidak terisolasi. Dimana pipa dipasang menembus dinding maka sambungan

antara pipa dan dinding harus dibuat kedap air.

11.13 Pekerjaan Jembatan Pipa

(a) Umum

Semua pekerjaan jembatan pipa dikerjakan menurut berbagai type sebagaimana tertera dalam

gambar. Pada umumnya pekerjaan jembatan pipa meliputi :

Pekerjaan persiapan

Pekerjaan tanah

Pekerjaan beton

Pekerjaan kayu

Pekerjaan pemasangan accessories

Pekerjaan besi

Sebelum melakukan pekerjaan tersebut Kontraktor berkewajiban mengajukan metoda

pelaksanaan pada masing-masing item pekerjaan dan diajukan serta disetujui oleh Direksi.

(b) Pekerjaan Kepala Jembatan

Apabila telah dilakukan pengukuran kembali dimana lokasi kepala jembatan telah ditetapkan,

maka dapat dimulai pekerjaan kepala jembatan sesuai dengan gambar yang telah diberikan.

Segala resiko pada saat pelaksanaan misalnya longsor kena banjir dan sebagainya adalah

tanggung jawab Kontraktor. Pekerjaan kepala jembatan terdiri dari beton bertulang K-225.

(c.) Jembatan Pipa

Jembatan pipa direncanakan menggunakan pipa baja seperti terlihat pada gambar rencana.

Rekanan harus mempersiapkan semua tenaga, alat-alat, dan perlengkapan-perlengkapan

lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini.

Pemasangan jembatan-jembatan pipa tidak hanya melaksanakan pembuatan pondasi saja,

akan tetapi sekaligus melaksanakan pemasangan pipanya dan penyambungan didalam tanah

dengan pipa yang berdekatan sesuai dengan petunjuk Direksi Pengawas.

Page 19: Spek Teknis Pipa Pku Selatan

71

Rekanan harus memeriksa kembali semua ukuran-ukuran yang ada didalam gambar sesuai

dengan hasil survey yang dilakukan sendiri dilapangan. Segala biaya yang timbul akibat

pekerjaan ini menjadi tanggung jawab Rekanan.

Pada tiap-tiap bentangan jembatan pipa, pipa-pipa yang dipasang harus berbentuk cembung

(camber) bila tidak ditentukan lain. Kemiringan lengkungan tersebut adalah 1 : 350 diambil dari

as bentangan ke tumpuan.

Ring support harus betul-betuk dipasang pada setiap bantalan pier sebagaimana terlihat pada

gambar. Ring support harus dibuat dari satu jenis baja sesuai dengan standard yang

ditentukan. Setelah semua klem pengaman pipa dipasang pada posisi yang dikehendaki

kemudian dilas pada sekeliling pipa dan dicat.

Rekanan harus mempersiapkan kayu-kayu atapun batang-batang kelapa melintasi sungai

dengan lebar seperlunya untuk perancah, pelaksanaan pemasangan pipa, penyambungan,

pengelasan dan untuk pengecatan pipa. Perancah tersebut dibuat harus dalam keadaan kuat,

sehingga terjamin pelaksanaan yang aman waktu pemasangan pipa ataupun waktu

pelaksanaan pemancangan pondasi tiang pancang (bila ada).

Bila pemasangan pipa digantung pada jembatan yang ada, ataupun digantung pada bangunan-

bangunan lain yang ada, persetujuan dari pemilik instansi yang berwenang mengenai rencana

pelaksanaan penggantungan pipa pada bangunan –bangunan tersebut menjadi tanggung

jawab Rekanan dari biaya yang diperlukan untuk hal tersebut menjadi tanggung jawab

Rekanan.

Shop drawing (gambar kerja) dan rencana pelaksanaannya dari hasil survey lapangan dan

pengecekan kembali segala ukuran-ukuran dan hasil geologi data. Rekanan harus

mempersiapkan gambar-gambar kerja dan rencana pelaksanaan pemasangan jembatan pipa.

Sebelum melaksanakan pemasangan jembatan pipa, gambar yang menunjukan semua ukuran-

ukuran, detail pipa, pondasi abutment, tiang pancang dan perhitungan-perhitungan yang

diperlukan harus diserahkan kepada Direksi Pengawas untuk terlebih dahulu untuk diperiksa

dan disetujui. Rekanan tidak dibenarkan melaksanakan pemasangan jembatan pipa sebelum

gambar kerha disetujui Direksi Pengawas.

(d). Perlintasan Jalan Raya ( Crossing )

Untuk pipa-pipa yang melintasi jalan/crossing, pipa tersebut harus diberi selubung/pengaman

selebar jalan yang dimaksud seperti pada gambar, ukuran selubung minimal 2 (dua) kali

ukuran pipa yang menyebrang jalan, terbuat dari buis beton atau lainnya sesuai dengan

petunjuk Direksi Pengawas. Semua biaya yang terjadi dengan adanya pekerjaan ini yang

mengakibatkan adanya keruskan pada bangunan atau lainnya yang ada disekitar lokasi

Page 20: Spek Teknis Pipa Pku Selatan

72

perlintasan pipa ini menjadi tanggung jawab rekanan, dan rekanan wajib untuk

memperbaikinya dengan biaya ditanggung oleh rekanan.

11.14 PIPA PE – POLYETHYLINE, FITTING DAN PERLENGKAPANNYA

Bahan dan Material Pipa

Polyethyline (PE) yang lebih dikenal dengan pipa plastis berisi. PE merupakan termo plastik yang dibuat

melalui temperatur tinggi, artinya pembuatan pipa baik bentuk maupun dimensi dilakukan selama tahap

pelelehan material resin.

Pipa PE saat ini digunakan secara luas untuk keperluan industri yang memanfaatkan sistem perpipaan

baik dengan tekanan maupun tidak bertekanan hingga diameter besar. Pipa PE ini dapat digunakan baik

untuk mengalirkan material cairan dalam keadaan bertekanan ataupun cairan dengan pengaliran

grafitasi, termasuk didalamnya mengalirkan air dan material yang memiliki kandungan air seperti

lumpur.

Material dan Bahan Pipa

Pipa PE memiliki struktur molekul tingkat tinggi yang sangat stabil dan dengan mudah dikembangkan

untuk kepentingan industri perpipaan. Polyethylene merupakan formula dasar dari turunan utama

POLYOLEFEIN. Formula -(CH2-CH2)n ini merupakan senyawa campuran hidrokarbon yang ramah

lingkungan.

Adapun keuntungn penggunaan pipa ini adalah ringan, fleksibel pemakaian, tingkat kehilangan head

akibat gesekan rendah, amterial yang kuat dan tahan terhadap temperatur rendah serta tingkat

resistensi tinggi terhadap bahan kimia. Pipa PE sangat terkenal karena ketahanannya terhadap asam

dan bahan perasa. Pipa ini baik untuk mengalirkan cairan organik dan anorganik pada suhu 200 C.

Namun demikian cairan dengan kandungan asam yang sangat tinggi dapat merusak pipa.

Material pipa dan fitting tidak berasa dan berbau serta tidak membahayakan manusia. Dapat

direkomendasikan penggunaannya dalam industri makanan.

Pertimbangan Klas Tekanan

Pemilihan klas pipa dengan kekuatan tertentu tergantung kepada kondisi instalasi sistem jaringan pipa.

Sesuai standar Australia AS4130, berikut adalah hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan

sistem pipa :

Tekanan kerja actual

Temperatur

Jenis cairan yang dialirkan

Metoda pemeliharaan jaringan

Kehilangan tekanan eksternal

Page 21: Spek Teknis Pipa Pku Selatan

73

Abrasi

Pemilihan sistem katup pipa

Spesifikasi Pipa

Spesifikasi pipa HDPE PE 100 SNI 06 – 4829 – 2005 dan sambungan adalah sebagai berikut :

Berat jenis : >0,94 g/cm3

Kuat tarik : >20 MPa

Elongation : > 400 %

Flexural Stress at Given Deflection : 3%

(Nilai Perubahan Arah Panjang)

Sistem Sambungan

Sambungan Elektrofusi

Metoda penyambungan pipa sangat sederhana yaitu cara penyambungan menggunakan elektrofusi.

Metoda sangat murah dan efesien. Dengan metoda ini dapat mengeleminir kelemahan yang ada pada

pelaksanaan dilapangan. Pelatihan untuk pelaksana lapangan sangat mudah dilakukan. Demikian juga

dengan penggunaan alat-alat bantu di lapangan yang sangat compatible dan mudah dioperasikan.

Sambungan Flange

Penggunaan sambungan flange dapat dilakukan pada pipa dengan diameter in size 20 mm hingga 630

mm. Stub flange merupakan pilihan untuk memberikan ongkos pemasangan yang relatif lebih ekonomis

khususnya penyambungan. Pengerjaan dengan metoda ini relatif lebih mudah dibandingkan dengan

metoda penyambungan dilas.

Rangkaian sambungan dengan sambungan menggunakan stub flange memiliki kekuatan yang hampir

sama dengan menggunakan sambungan flange biasa. Untuk penyambungan dengan metoda ini harus

tetap menggunakan gasket. Rangkaian stub flange dilengkapi dengan baut-baut yang secara langsung

dan berhadapan dengan saling mengunci.

Baut ulir untuk flange pada sistem pipa PE sangat diperlukan seperti halnya penggunaannya ada pipa-

pipa stell.

Untuk rangkaian valve juga dilengkapi dengan stub flange dan tidak dapat dimodifikasi dengan

rangkaian flange lain.

Sambungan Leher (Treated)

Jenis sambungan ini adalah rangkaian sambungan tipe adaptor male and famale dengan diameter pipa

diatas 100 mm. Untuk sambungan yang menggunakan adaptor diperlukan pipa yang ujungnya

pemukaan pipanya tajam dan bagian pipa relatif dalam. Tidak diperkenankan menggunakan pelumas

untuk penyambungan sistem ini. Seluruh sistem penyambungan ini dapat menahan tekanan tarik rata-

Page 22: Spek Teknis Pipa Pku Selatan

74

rata 1200 Kpa pada suhu 200 C. Untuk cairan dengan temperatur tinggi disarankan menggunakan

metoda penyambungan ini.

Coupling Jenis Shoulder

Sambungan dengan metoda ini sangat cocok digunakan untuk pipa dengan diameter < 50 mm sampai

500 mm. stándar penyambungan pipa dengan coupling ini menawarkan alternatif lain yang lebih

ekonomis dibanding dengan metoda sambungan menggunakan flange.

Pemilihan Sambungan

Pemilihan jenis sambungan tergantung dari :

Diameter pipa

Kondisi lapangan

Jenis pipa

Sambungan jenis mekanis sering digunakan dari pada penyambungan antara pipa dengan accessories

seperti valve, meter air, dan lainnya. Selain itu dipergunakan juga untuk penyambungan dengan

material pipa yang berlainan, diperlukan tenaga ahli khususnya untuk sambungan sistem pengelasan.

Sambungan dengan sistem flange selain untuk mempermudah dan cepat, dapat dilakukan pada

berbagai cuaca. Selain itu sistem ini cukup dipercaya sekalipun dilakukan oleh tenaga biasa. Keuntungan

lain adalah minimnya kerugian akibat muai susut penyambungan las.

Fitting

Fitting tanpa spigot tidak cocok untuk penyambungan dengan menggunakan pengelasan elektrofusi.

Spigot yang ada terlalu pendek sehingga riskan digunakan kembali apabila ada kesalahan dalam

pelaksanaan pengelasan sambungan pertama, dan hal ini tidak dapat diperbolehkan.

Pemberian Tanda

Pada bagian luar setiap fitting harus diberi tanda yang meliputi :

Diameter nominal

Klas pipa

Nama pabrik pembuat/manufaktur

Merek dagang serta waktu (bulan dan tahun) manufaktur/pembuatannya

Setiap pipa lengkung (bend dan elbow) juga diberi tanda seperti tersebut diatas termasuk besar sudut

lengkung pada setiap sisi. Setiap pemberian tanda tersebut tidak boleh mempengaruhi segi kekuatan

pipa dan fitting-fittingnya.

Page 23: Spek Teknis Pipa Pku Selatan

75

PEKERJAAN SAMBUNGAN RUMAH

a. Pembuatan Box Pelindung

Pekerjaan pembuatan box pelindung valve, washout, air valve, manometer adalah termasuk biaya

pemasangan untuk accesoriesnya. Ukuran dan bentuk box pelindung sesuai dengan gambar. Juga

termasuk pekerjaan-pekerjaan atau bagian pekerjaan ini walaupun tidak disebutkan satu persatu

didalam spesifikasi ini maupun dalam gambar tetapi jelas masih berada dalam lingkup pekerjaan ini

haruslah dilaksanakan/dilakukan sesuai dengan petunjuk-petunjuk Direksi Pengawas untuk

mendapatkan hasil sebaik-baiknya.

b. Sambungan Rumah

Pemasangan sambungan rumah lengkap adalah meliputi pemasangan perpipaan, accessories dan

perlengkapan sambungan lainnya dari pipa distribusi ke instalasi plumbing (lihat gambar). Diameter

tapping (sambungan dari pipa distribusi adalah dia ¾” memakai :

Cleam sadle dia. 3” x ¾” dari pipa dia. 3”

Cleam sadle dia. 2” x ¾” dari pipa dia. 2”

Pipa yang dipakai adalah pipa PE.

Sambungan kerumah ini harus dilengkapi dengan meter air, angle valve, reducer, dudukan meter

air dan perlengkapannya lainnya yang diperlukan.

c. Air Realese Valve

Type Single Actiaon, Screw End dia. 1” (25 mm)

Body Ang Cover terbuat dari Bronze

Minimum Hydrolik Leakage Preasure Test 10 Atm

Peralatan harus baru dan dijamin keutuhannya, serta disuplai lengkap dengan joint materialnya,

antara lain cleam sadle atau reducer tee.

d. Meter Air

Meter air yang dipakai adalah diameter ¾” atau ½”

Type meter air yang dipakai :

Multy Jet

Magnetic Drive

Anti Magnit

Non Return Valve

Sudah ditera oleh instansi yang terkait

f. Cleam Sadle

untuk menyambung pipa persil ke pipa distribusi sekunder memakai cleam sadle. Cleam Sadle

dibuat dari bahan yang direkomendasikan dan sesuai disambung dengan bahan pipa distribusi (PE).

Sistem penyambungan dan pembuatan lubang dari cleam sadle tersebut dengan pemanasan.

Disuplai lengkap dengan mur, baut dan gasket

Diameter tapping ¾”

Page 24: Spek Teknis Pipa Pku Selatan

76

g. Gate Valve

Diameter 2” ( 50 mm )

Body cover, Widge dan Stuffing Box, Spidel terbuat dari Bronze

Screw Body End

Minimum leakage Pressure 7,5 Atm

Semua Gate Valve yang ditawarkan harus lengkap dengan joint material yang dibutuhkan dan

sesuai dengan jenis pipa dipakai. Dalam pemasangan gate valve harus dilengkapi dengan box

pelindung.

Diameter > 3” ( 75 mm )

Body Cover, Widge dan Stripping box, spindle terbuat dari Bronze (manganese bronze)

Flange Body End

Rekanan harus menyediakan 1 buah stang pemutar lengkap dengan untuk satu gate valve. Semua

gate valve yang ditawarkan harus lengkap dengan joint material yang dibutuhkan dan sesuai

dengan jenis pipa yang dipakai. Dalam pemasangan gate valve harus dilengkapi dengan box

pelindung.

11.15 PERBAIKAN KEMBALI

Rekanan berkewajiban serta bertanggung jawab untuk perbaikan kembali seperti

keadaan/konstruksi semula (sebelum pemasangan pipa) dengan konstruksi dan kualitas minimal

harus sama, untuk semua bangunan dan konstruksi lainnya yang rusak oleh Rekanan akibat

pelaksanaan pekerjaan pemasangan pipa antara lain :

Jalan aspal harus kembali beraspal

Jalan berbatu kembali berbatu

Trotoar beton harus kembali berbeton

Bidang tanah berumput/tanam-tanam yang rusak harus kembali berumput/tanam-tanaman

seperti semula

Dan lain-lain yang dijumpai selama pelaksanaan pekerjaan

Biaya yang timbul perbaikan ini adalah tanggung jawab Rekanan. Setelah pemasangan pipa, sisa-

sisa tanah/material bekas galian/urugan harus diangkut dan dibuang ke tempat yang disetujui

Direksi Pengawas sehingga bersih/rapi dan biaya yang timbul untuk pekerjaan ini adalah tanggung

jawab Rekanan.

Page 25: Spek Teknis Pipa Pku Selatan

77

11.16 Pengujian Tekanan Hidrostatis Umum

11.16.1 Umum

Uraian berikut ini adalah syarat-syarat yang diperlukan untuk pengujian sambungan pipa dalam

menjamin, tingkat kebocoran dapat ditekan sekecil mungkin.

11.16.2 Pengujian Tekanan

Sesudah pipa dipasang dan sebagian ditimbun, pipa-pipa yang telah terpasang harus diuji

terhadap tekanan hidrostatis.

Pengujian harus dilaksanakan dalam dua tahap :

Uji bagian yang tidak melebihi 500 m panjang pasangan pipa.

Uji akhir dari keseluruhan pekerjaan setelah selesai.

Air yang diperlukan untuk pengisian dan pengujian pipa harus diperoleh dari sumber yang

disetujui dan harus kualitas air bersih. Biaya air untuk pengujian harus ditanggung oleh

Kontraktor.

11.16.3 Lamanya Pengujian

Lamanya pengujian tekanan harus paling sedikit 2 jam atau sesuai dengan pengarahan

Direksi, dan dilanjutkan dengan membuka ball valve pada ujung lainnya untuk

memperlihatkan ketinggian tekanan airnya.

11.16.4 Prosedur

Untuk pipa dengan diameter 300 mm atau lebih kecil, setiap segmen pengetesan harus diisi

perlahan-lahan dengan air dan harus diuji dengan pengujian tekanan sebesar 8-10 kg/cm2

dengan memakai pompa uji tekan yang dihubungkan kejalur pipa yang telah disetujui

Direksi.

Sebelum dilakukan pengujian, Kontraktor harus membuat kepastian, bahwa semua cabang

saluran keluar yang menerima gaya dorong pada ujungnya sudah dipasang dengan baik dan

bahwa urugan kembali bagian bawah sudah selesai sampai ketinggian 100 mm di atas

permukaan atas pipa, dengan semua sambungan pipa yang berda di bagian parit yang

masih terbuka. Kontraktor harus memberitahu sebelumnya kepada Direksi tidak kurang dari

48 jam mengenai maksudnya untuk menguji suatu bagian dari pasangan pipa.

11.16.5 Menghilangkan Udara Sebelum Pengujian

Sebelum diadakan pengujian tekanan, seluruh udara dari pipa harus dikeluarkan. Jika tidak,

terdapat katup udara yang permanen pada setiap titik yang tinggi harus memasang

Page 26: Spek Teknis Pipa Pku Selatan

78

“Corporation Cock” pada titik tersebut sesuai dengan arahan dari Direksi, sehingga udara

dapat dikeluarkan dengan air.

11.16.5 Pemeriksaan dibawah Tekanan

Pipa, perlengkapan katup-katup dan sambungan lain terbuka harus betul-betul diperiksa

selama pengujian tekanan. Jika terlihat adanya kebocoran, sambungan harus dikencangkan.

Setiap terjadi retakan atau kerusakan pada pipa, perlengkapan atau pada katup-katupnya

pada waktu pengujian, maka harus disingkirkan dan diganti sesuai dengan petunjuk Direksi

dan Pengujian harus diulangi sampai mendapat persetujuan dari Direksi.

11.16.6 Pengujian Kebocoran

Pengujian kebocoran dilakukan sesudah pengujian tekanan diselesaikan dengan baik. Alat

pengukuran dan peralatan untuk pengujian kebocoran ini disediakan oleh Kontraktor,

peralatan pipa, sambungan-sambungan serta alat-alat lainnya yang membantu pengerjaan

pengujian ini. Lamanya waktu setiap pengujian, kebocoran ini adalah 2 (dua) jam dan

selama pengujian, pipa harus beroperasi pada tekanan normal pipa tersebut.

Kebocoran akan didefinisikan sebagai jumlah air yang harus disediakan pada pipa yang baru

dipasang untuk mengatur tekanan sesudah udara dalam pipa tidak akan diterima bila

kebocoran lebih besar dari nilai yang tertera dalam tabel berikut ini. Semua nilai dalam tabel

ini dihitung berdasarkan standard AWWA.

12. Variasi Kebocoran yang Diijinkan

Jika pada pengujian terhadap pipa yang terpasang terjadi kebocoran yang lebih besar dari

tabel yang diberikan diatas, maka letak kebocoran harus ditemukan dan Kontraktor harus

memperbaiki sambungan yang bocor dan diuji kembali atas biaya Kontraktor.

Tidak ada pasangan pipa yang diterima jika kebocoran untuk bagian yang diuji tersebut lebih

banyak dari (dinyatakan dalam liter tiap 100 m pasangan pipa) seperti ditentukan dalam tabel

di bawah.

13. Penimbunan Sebelum Pengujian

Jika diinginkan penimbunan sebagian, karena masalah gangguan lalu lintas atau keperluan lain,

maka Kontraktor harus mengerjakan dengan petunjuk Direksi.

Tabel Kebocoran yang Diperkenankan (l/jam/100 m pipa)

Pengujian Tekanan

(Kg/cm2)

Diameter (mm)

50 75 100 150 200 250

8 - 10 1.2 1.6 2.0 2.5 3.3 4.0

Page 27: Spek Teknis Pipa Pku Selatan

79

300 350 400 500 600 800

8 - 10 4.70 5.10 6.8 8.8 11.0 13.4

13.1 Pembersihan dan Sterilisasi Pasangan Pipa

Jika diperintahkan oleh Direksi, pasangan pipa harus dibersihkan agar mengalirkan air yang deras.

Untuk keperluan ini Kontraktor harus menyediakan semua tenaga yang diperlukan, peralatan dan

bahan-bahan. Ketika pekerjaan pipa sedang diisi untuk diuji akhir.

Kontraktor harus memasukkan larutan chloor kedalam pasangan pipa pada tempat-tempat yang

dipilih sebagaimana diperintahkan Direksi.

Kontraktor harus menjamin bahwa semua pekerjaannya yang menangani larutan chloor, dilindungi

secukupnya dengan pakaian yang sesuai termasuk pelindung mata dan sarung tangan karet.

Kontraktor juga harus menjamin bahwa larutan chloor tersebut ditangani dengan sangat hati-hati

sehingga tercegah tumpah ketanah atau masuk kedalam saluran air yang ada, dan harus

menyediakan semua pekerja yang diperlukan, peralatan dan bahan-bahan untuk sterilisasi. Pipa

yang akan disterilisasi dicuci dengan bersih, kedalam pipa dimasukkan larutan chloor dengan kadar

100 mg/l. Larutan tersebut dibiarkan selama 24 jam. Jika setelah 24 jam, larutan tersebut tidak

mengandung chloor yang berlebihan.

Desinfeksi dilakukan dengan cara pembilasan terhadap pipa dengan air berkecepatan tinggi, sampai

endapan yang ada di dalam terbuang keluar. Kontraktor harus menyediakan semua peralatan dan

air yang diperlukan dalam pengujian kualitas air. Air yang dipakai untuk pengujian ditanggung

Kontraktor.

13.2 PENGURASAN PIPA

Rekanan harus mencuci semua pipa yang sudah selesai dipasang. Air yang dipakai untuk mencuci

pipa tersebut adalah air bersih (potable) yang disetujui Direksi Pengawas.

Pengurasan dilaksanakan mulai dari hulu pipa yang sudah dipasang dan dibuang kesaluran-saluran

drainase, secara berangsur-angsur segala kotoran-kotoran yang ada didalam pipa dibersihkan.

14. DESINFEKSI

Setelah semua pipa terpasang dan dikuras, semua pipa-pipa tersebut seluruhnya didesinfeksi oleh

rekanan. Pekerjaan desinfeksi tidak dapat dilaksanakan tanpa ada persetujuan Direksi Pengawas.

Air dan bahan-bahan kimia yang dipakai untuk desinfeksi menjadi tanggung jawab Rekanan.

Page 28: Spek Teknis Pipa Pku Selatan

80

Desinfeksi didalam pipa dilakukan dengan mengisi air yang dicampur dengan chlor sebanyak 10

mg/liter kedalam pipa.

Setelah 24 jam sisa chlor harus diperiksa dan bila dari hasil pemeriksaan tersebut ternyata sisa chlor

lebih dari 5 mg/liter berarti pekerjaan desinfeksi tersebut sudah memenuhi persyaratan.

Bila dari hasil pemeriksaan tersebut menunjukan sisa chlor kurang dari 5 mg/liter, maka chlor harus

ditambah dan dicampur dan selanjutnya ditunggu selama 24 jam lagi dan pemeriksaan dilakukan

kembali. Demikian seterusnya sampai sisa chlor lebih dari 5 mg/liter.

15. PENGECATAN

Semua pipa baja yang terbuka terhadap udara, harus diberi dua lapisan cat dasar setelah

dipermukaan pipa terlebih dahulu dibersihkan dan sudah kering.

Semua bagian-bagian besi baja yang terdapat pada jembatan pipa seperti pipe support, klem pipa,

anchor dan lain-lain harus pula diberi cat.

Sermua sambungan pipa baja yang dilas. Setelah selesai dilas bagian dlam dan luar harus diperbaiki

kembali. Bagian pipa yang sudah diperbaiki tersebut harus dicat dasar anti karat Zinchromate setara

ICI minimum 2 lapis dan dicat akhir dengan cat besi tahan karat minimum 2 lapis. Rekanan harus

memberikan perhatian lebih besar pada pengaruh pengkaratan terhadap pipa baja, terutama untuk

pipa baja yang dipasang didaerah pantai atau sungai dan rawa-rawa pasang surut.

16. PERSYARATAN TEKNIS TAMBAHAN

1. Setiap kegiatan pengadaan/pemasangan pipa (Baja, GIP, Daktail Polietilena, Fiberglas, dan Meter

Air) harus didasarkan pada persyaratan-persyaratan teknis sesuai dengan SNI atau SK-SNI yang

telah ada. (daftar SNI atau SK-SNI terlampir).

a. Polietilena (HDPE) : SNI 06 – 4829 – 2005

2. Setiap Pengadaan / Pemasangan Barang harus mencantumkan mutu dan kelas pipa dalam

persyaratan teknis dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Polietilena : Pipa Polietilena harus memenuhi jenis dan klasifikasi bahan yakni

PE 100 SNI 06 – 4829 – 2005

3. Untuk menjaga jaminan kualitas Produk dari Produsen Pipa khususnya pipa HDPE, maka perlu

diadakan kegiatan Supervisi oleh pabrikan. Supervisi ini dimaksudkan untuk memastikan kualitas

pipa setiap pabrikan disamping kualitas pemasangan sambungan / joint pipa dilapangan.

Page 29: Spek Teknis Pipa Pku Selatan

81

17. PENIMBUNAN KEMBALI SETELAH PENGETESAN

a. Bahan Timbunan

Semua bahan timbunan harus bebas dari batu-batuan, sampah, debu atau bahan-bahan lain

yang tidak sesuai sebagai bahan timbunan.

b. Penggunaan Bahan Galian Sebagai Timbunan

Jika jenis bahan tidak dicantumkan dalam uraian pekerjaan maupun gambar, maka Kontraktor

dapat menimbun dengan galian yang terdiri dari bahan-bahan yang mengandung lempung,

pasir, kerikil, atau bahan lainnya yang dapat dipakai sebagai bahan timbunan.

c. Penimbunan Pasir dan Kerikil

Jika penimbunan pasir dan kerikil tidak ditunjukkan dalam gambar dan menurut rencana Direksi

harus digunakan pada sebagian dari pekerjaan, maka Kontraktor harus menyediakan dan

menimbun dengan pasir atau kerikil sesuai dengan petunjuk Direksi sebagai suatu pekerjaan

tambahan.