SPEk Furniture Lt1,3 10

download SPEk Furniture Lt1,3 10

of 21

Transcript of SPEk Furniture Lt1,3 10

Spesifikasi Teknis

Proyek : Pekerjaan Pengadaan Furniture Lantai 1,3-10 Gedung Utama, DEPLU-RI,

A. PEKERJAAN PELENGKAP DINDING DAN BUILT IN FURNITURE1. UMUM

1.1. Spesifikasi dan gambar adalah bagian yang saling mengisi/melengkapi dandimaksudkan sebagai pedoman / patokan untuk melaksanakan pekerjaan dalam mencapai hasil akhir yang baik. Pekerjaan tersebut meliputi pengadaan material, tenaga, peralatan, perlengkapan bantu dan semua pekerjaan yang perlu untuk melaksanakan pekerjaan secara sempurna sehingga menjamin kualitas pekerjaan finishing seperti diuraikan dalam spesifikasi ini dan dapat diterima oleh Konsultan Pengawas, Konsultan Perencana dan Pemberi Tugas.

1.2. Setiap material, peralatan dan perlengkapan bantu yang tidak tampak dalamgambar, tetapi dijelaskan dalam spesifikasi atau sebaliknya dan setiap perlengkapan,material dan peralatan yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan sampai sempurna harus disediakan oleh Kontraktor yang bersangkutan dan merupakan bagian dari pekerjaannya.

1.3. Bila terdapat perbedaan pernyataan antara spesifikasi dan gambar rencana,maka yang berlaku adalah yang secara teknis mempunyai mutu lebih baik atau yang nilainya lebih tinggi.

1.4. Semua material dan peralatan yang dipasangharus dalam keadaan baru,darimutu terbaik,bebas dari cacat akibat pembuatan,transportasi dan pemasangan serta harus memenuhi ketentuan spesifikasi, gambar rencana dan Peraturan Umum untuk Bahan bangunan di Indonesia (PUBB).

1.5. Dalam

pemasukkan dokumen penawaran, calon Kontraktor harus menjelaskan secara lengkap dan terperinci sub-sub Kontraktor yang diusulkan berkaitan dengan lingkup pekerjaan yang termasuk didalamnya.

1.6. Kontraktor harus selalu menjaga kebersihan dan kerapian lapangan, terutamapermukaan lantai.

2. LINGKUP PEKERJAAN 2.1. Pekerjaan meliputi : Pekerjaan built in dan loose furniture Pemasangan alat penggantung dan pengunci furniture Pemasangan blind Pemeliharaan dan garansi

2.2. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dan pemasangan bahan dimulai Kontraktorharus menyerahkan : Spesifikasi teknis dari pabrik pembuatnya Gambar pelaksanaan (shop drawing) Contoh bahan termasuk warna, untuk diteliti dan disetujui oleh Perancang, jika tidak memenuhi syarat maka akan ditolak dan harus diganti dengan bahan yang memenuhi syarat atas biaya kontraktor. Izin pelaksanaan dari pengelola Gedung Time Schedule / Rencana Kerja

1

Spesifikasi Teknis

Proyek : Pekerjaan Pengadaan Furniture Lantai 1,3-10 Gedung Utama, DEPLU-RI,

2.3. Marking (tanda-tanda)Kontraktor harus membuat semua marking (pengukuran) yang diperlukan antara lain : Centre Line (CL), Elevasi (Peil) dan ukuran luar serta diberi tandatanda yang jelas. Tempat-tempat yang diperlukan diberi Marking antara lain : dinding,lantai dan tinggi plafond sedemikian rupa sehingga finishing akhir dapat dikerjakan setepat mungkin.

2.4. Dalam penawaran calon Kontraktor harus mencantumkan merk serta brosurdari material yang ditawarkan.

2.5. Pembuatan Prototype (Contoh produk)Setiap peserta lelang wajib membantu dan memasang prototype / contoh produk dalam skala penuh dilapangan yang waktunya bersamaan dengan pemasukan penawaran. Setiap peserta lelang akan disediakan tempat berupa kavling seluas 20 m2 untuk memperagakan beberapa prototype yang telah ditentukan dan kemudian akan dinilai oleh Panitya Lelang. Waktu dan lokasi penempatan prototype peserta lelang di lapangan akan dikoordinasikan oleh Perancang Interior.

3. PEKERJAAN PELENGKAP DINDING 3.1. PLINT LANTAI (SKIRTING)Lokasi Ukuran Bahan Pemesanan/Pemasangan : bagian bawah built in furniture : 30x100mm : sungkai kering tanpa cacat,finishing melamic finish jati,bentuk sesuai gambar rencana. : Sebelum pemasangan Kontraktor harus mem berikan contoh bahan dan warna untuk penelitian dan persetujuan Perancang Interior.

3.2. LIST PLAFOND (CEILING MOULDING)Lokasi Ukuran Bahan : seluruh dinding / partisi / kolom dll : 50x70mm : terbuat dari bahan kayu sungkai kering tanpa cacat untuk built in furniture, finishing melamic finish jati,bentuk dan ukuran disesuaikan dengan gambar.

2

Spesifikasi Teknis

Proyek : Pekerjaan Pengadaan Furniture Lantai 1,3-10 Gedung Utama, DEPLU-RI,

4. PEKERJAAN BUILT IN FURNITURE 4.1. UMUM 4.1.1. Lingkup pekerjaanPekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor meliputi bagian bagian pekerjaan yang dinyatakan dalam gambar pelaksanaan serta disebut dalam uraian Persyaratan Pelaksanaan ini, termasuk didalamnya menyediakan tenaga kerja,bahan-bahan,peralatan berikut alat bantu untuk melaksanakan seluruh pekerjaan serta mengadakan pengamanan dan pengawasan terhadap bahan dan alat-alat selama masa pekerjaan berlangsung, sehingga seluruh pekerjaan selesai dengan sempurna.

4.1.2. UkuranPada dasarnya semua ukuran dalam gambar adalah ukuran jadi, sampai dalam keadaan finish/selesai. Bila ada keraguan mengenai ukuran, Kontraktor wajib melaporkan secara tertulis kepada Perencanasampai diberikan keputusan ukuran yang mana yang akan dipakai dan dijadikan pegangan. Semua pekerjaan Built in Furniture dibuat dengan sistim modul dan bisa dibongkar pasang dengan mudah.

4.1.3. Perbedaan GambarPada dasarnya bila ada perbedaan dan atau pertentangan antara gambar dan persyaratan pelaksanaan (RKS),maka yang harus diikuti adalah yang tertulis,dengan mengambil angka tersebut untuk jumlah,ukuran / dimensi dan kuantitas. Setiap dijumpai perbedaan-perbedaan atau ketidak cocokkan gambar satu sama lain yang mengakibatkan keraguan dan tidak bisa diatasi,Kontraktor harus melaporkan secra tertulis kepada Perencana untuk memberi keputusan gambar yang mana yang akan dijadikan pegangan. Perbedaan-perbedaan tersebut diatas tidak dapat dijadikan alasan bagi Kontraktor untuk mengadakan claim waktu pelaksanaan. Pada pelalsanaan pekerjaan furniture ini Kontraktor tidak dibenarkan melakukan perubahan-perubahan maupun mengambil tindakan yang tidak sesuai dengan gambar kerja atau uraian persyaratan pelaksanaan ini, tanpa terlebih dahulu melaporkan secara tertulis kepada Perencanauntuk mendapatkan keputusan. Setiap kesalahan sebagai akibat kelalaian ketentuan-ketentuan ini adalah menjadi tanggungjawab dan beban pihak Kontraktor.

4.1.4. Standard yang dipakaiSemua pekerjaan yang harus diadakan melalui Kontraktor ini mengikuti normalisasi Indonesia, standard industri dan peraturan

3

Spesifikasi Teknis

Proyek : Pekerjaan Pengadaan Furniture Lantai 1,3-10 Gedung Utama, DEPLU-RI,

nasional lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan ini seperti : NI5 Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia.

4.1.5. Merk PembuatanSemua merk pembuatan atau merk dagang dalam Persyaratan Teknis ini dimaksudkan sebagai dasar perbandingan kualitas dan tidak diartikan sebagai sesuatu yang mengikat. Produk-produk lain dapat diusulkan sejauh dapat dibuktikan kepada Perancang Interior, mempunyai kualitas yang sama dengan yang disebut, dan dapat dipakai sebagai pengganti. Disyaratkan bahwa satu merk dagang hanya diperkenankan untuk setiap jenis yang boleh dipakai dalam pekerjaan ini.

4.2. MATERIAL DAN FINISHING 4.2.1. Bahan yang digunakanSemua bahan yang digunakan untuk rangka kecuali ditentukan lain, adalah kayu klas I sesuai dengan NI-5. Bebas dari mata, berserat lurus, rata dan seragam dengan warna yang sama. Kadar air (moisture content) pada saat pengerjaan tidak melebihi 12% bagi ketebalan kurang dari 7 cm. Kayu sungkai Kepadatan (kering 12%) : 670 kg/m3 Klas kuat : II-III Klas Awet : I / II

4.2.2. Sungkai Plywood dan MelamintoWarna dan serat (urat) harus sama dengan grain yang lurus, tanpa banyak mata. Kualitas harus sama dengan eks Taiwan bagi plywood lokal dengan standard Kw 1. Contoh material harus ditunjukkan kepada Perencanadan disetujuinya sebelum digunakan. Pemasangan plywood harus memakai veneer yang sesuai serat (urat) dan polanya. Bila dipakai berjajar,veneer harus berasal dari satu balok.

4.2.3. MultipleksMultipleks lokal dengan grade B (satu muka berkualitas baik) Multipleks diminta diolah secara tahan luar. Tiap lembar multipleks yang dipakai harus mempunyai tanda /cap pabrik yang dikenal, lebih diutamakan bila menggunakan multipleks dengan tanda/cap dari asosiasi yang diakui yang melakukan pemeriksaan kualitas pada produk sesuai dengan standard yang berlaku.

4

Spesifikasi Teknis

Proyek : Pekerjaan Pengadaan Furniture Lantai 1,3-10 Gedung Utama, DEPLU-RI,

4.2.4. DempulBagian-bagian yang perlu didempul digunakan plastik(sintetis), kualitas DANAPAINT atau NIPPONPAINT. dempul

4.2.5. HardwareKunci,pegangan pintu, engsel dan hardware lainnya harus setara dengan merk HAFELE ex West Germany. Pemasangan dilakukan setelah mendapat persetujuan Perencanaatas contoh yang diberikan. Engsel sendok logam eks Jerman, 90. Plastic glider P.1441x1 , buatan Jof Metal. Drawer gliders : Model : Buatan Jerman Type : NO.420.31.309 H : 726x22 Capload : 25 kg Extloss : 90-120 mm Magnetic latch-model LZ, buatan Hongaria kode No.68,3 atau sejenis SISO, eks Denmark, diameter kepala 17 mm Kunci pintu lemari, setaraf HAFELE eks Jerman

4.2.6. Bahan PembantuLem eks Jerman bagi perekat Contact cement sekelas dengan HERFERIN dengan penggunaan sesuai pertunjuk pabrik. AICA AIBON digunakan bagi sambungan kayu.

4.3. PENGERJAANKayu harus dikerjakan menurut pola dari urutan pekerjaan yang ditentukan oleh Pemberi Tugas. Bahan kayu dipotong menurut pola yang telah ditentukan. Bila barang berjumlah banyak (lebih dari 10 buah) maka potongan menurut pola harus mempergunakan jig/mal. Bahan kayu yang telah dipola diserut dengan mesin, baru kemudian dengan serut tangan. Sambungan tenon, ekor burung layang-layang (devetail), dowel atau type sambungan lain harus dikerjakan dengan mesin, toleransi 0 mm. Untuk barang berjumlah banyak banyak (10 buah) pengerjaan asembling harus menggunakan jig/mal. Lubang bekas sekrup yang terlihat pada setiap penguat konstruksi sambungan kayu, harus ditutup dengan kayu. Barang yang berjumlah lebih dari 10 harus dibuatkan contoh jadi (mock-up) dan baru boleh diproduksi setelah mock-up ini disetujui oleh Perencana.

5

Spesifikasi Teknis

Proyek : Pekerjaan Pengadaan Furniture Lantai 1,3-10 Gedung Utama, DEPLU-RI,

4.4. FINISHING (PELAPIS) 4.4.1. KayuSemua bagian-bagian kayu yang terlihat (exposed) harus difinish, termasuk semua permukaan yang terlihat bila pintu atau laci dibuka. Kayu horizontal (loteng-loteng yang berada 120 mm diatas permukaan lantai), dianggap sebagai bagian yang terlihat (exposed),demikian pula bagian-bagian yang terdapat pada lemari terbuka dan dibelakang kaca. Urutan pekerjaan finishing adalah :

a. Penghalusan dasar dengan ampelas kasar No.2 b. Penghalusan dengan woof filler kualitas DANAPAINT atauIMPRA untuk menutupi pori-pori dan celah kayu.

c. Dihaluskan dengan ampelas No.0,sehingga permukaan cukuprata.

d. Pelapisan dasar dengan warna (wood stain) sesuai petunjuk e. f. g. h. i.Pemberi Tugas, de-ngan kualitas DANAPAINT atau IMPRA dengan memakai penyemprot (spray gun). Pelapis dengan Sanding Sealer untuk meratakan serta menghaluskan pori-pori yang masih tertinggal. Pengampelasan dengan ampelas duco (abrasive sanding paper) No.300, sehingga permukaan betul-betul halus dan licin. Pelapisan kedua. Pengampelasan dengan ampelas duco No.400. Pelapisan akhir dengan Clear Lacquer dari DANAPAINT atau IMPRA, melamic based lacquer.

4.4.2. MetalBagian-bagian las dihaluskan tanpa melupakan kekuatan lasnya. Bahan stainless dipoles mengkilap dengan mesin tanpa cacat goresan. Ketebalan sesuai dengan yang tercantum dalam gambar. Pengerjaan halus menggunakan mesin untuk mendapatkan kerapian dan presisi yang tinggi.

4.5. SYARAT-SYARAT LAINBila jumlah benda yang dibuat lebih dari 10 buah maka Kontraktor diharuskan membuat 1 buah contoh yang selesai untuk dicoba dinilai dan disetujui. Untuk benda yang berjumlah besar (lebih dari 50 buah) Kontraktor diharuskan membuat shop drawing untuk disetujui Perencana.

6

Spesifikasi Teknis

Proyek : Pekerjaan Pengadaan Furniture Lantai 1,3-10 Gedung Utama, DEPLU-RI,

4.6. PEKERJAAN AKHIR BUILT IN FURNITUREPada setiap akhir pekerjaan, Kontraktor harus mempersiapkan kebersihan dan kerapian pekerjaan sebelum diserahkan kepada pihak Perencana/MK dan Pemberi Tugas. Kontraktor harus mengecek ulang setiap pekerjaan yang dilaksanakan dan memperhatikan hasil akhir dari pelaksanaan dengan perancangan secara keseluruhan.

B. PEKERJAAN LOOSE FURNITURE 1. UMUM 1.1. Spesifikasi dan gambar adalah bagian yang saling mengisi / melengkapi dandimaksudkan sebagai pedoman / patokan untuk melaksanakan pekerjaan dalam mencapai hasil akhir yang baik. Pekerjaan tersebut meliputi pengadaan material, tenaga dan peralatan, perlengkapan bantu dan semua pekerjaan yang perlu untuk melaksanakan secara sempurna sehingga menjamin kualitas pekerjaan finishing seperti diuraikan dalam spesifikasi ini dan dapat diterima oleh Perencana.

1.2. Setiap material, peralatan dan perlengkapan yang tidak tampak dalamgambar, tapi dijelaskan dalam spesifikasi atau sebaliknya dan setiap perlengkapan, material dan peralatan yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan sampai sempurna harus disediakan oleh Kontraktor yang bersangkutan dan merupakan bagian dari pekerjaannya.

1.3. Bila terdapat perbedaan pernyataan antara spesifikasi dan gambar rencana,maka yang berlaku secara teknis mempunyai mutu yang lebih baik atau yang nilainya lebih tinggi.

1.4. Semua material dan peralatan yang dipasang harus dalam keadaan baru, darimutu terbaik, bebas dari cacat akibat pembuatan, transportasi dan pemasangan serta harus memenuhi ketentuan spesifikasi, gambar rencana dan Peraturan Umum untuk Bahan Bangunan di Indonesia (PUBB).

1.5. Dalam

pemasukkan dokumen penawaran, calon Kontraktor harus menjelaskan secara lengkap dan terperinci sub-sub Kontraktor yang diusulkan berkaitan dengan lingkup pekerjaan yang termasuk didalamnya.

2. LINGKUP PEKERJAAN 2.1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dan pemasangan bahan dimulai, kontraktorharus menyerahkan : a. Gambar pelaksanaan (Shop drawing) b. Rencana Kerja (Time Schedule) c. Contoh bahan termasuk warna, untuk diteliti dan disetujui oleh Perencana, jika tidak memenuhi syarat atas biaya Kontraktor.

7

Spesifikasi Teknis

Proyek : Pekerjaan Pengadaan Furniture Lantai 1,3-10 Gedung Utama, DEPLU-RI,

2.2. Pembuatan protype (contoh produk)Setiap peserta lelang yang sudah masuk tahap klarifikasi wajib membuat dan memasang prototype/contoh produk dalam skala sebenarnya (1:1) di lapangan yang waktunya ditetapkan setelah ada daftar pendek peserta klarifikasi. Jenis prototype minimal yang harus dibuat dan diperagakan yaitu Meja Kerja dan Meja Samping. Waktu dan lokasi penempatan prototype peserta akan ditentukan kemudian oleh Panitya Lelang.

2.3. Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor meliputi bagian-bagianpekerjaan yang dinyatakan dalam gambar pelaksanaan serta disebut dalam uraian Persyaratan Pelaksanaan ini, termasuk didalamnya : menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan berikut alat bantu untuk melaksanakan seluruh pekerjaan serta mengadakan pengamanan dan pengawasan terhadap bahan dan alat-alat selama masa pelaksanaan berlangsung, sehingga seluruh pekerjaan selesai dengan sempurna.

2.4. Pekerjaan Loose Furniture meliputi : meja kerja+meja samping,meja rapat,coffee table, sofa, reception counter, meja nakas, kursi kerja, kursi hadap, kursi rapat dll.

2.5. Kontraktor harus bertanggungjawab sampai semua furniture terpasang dilokasi sesuai dengan gambar rencana.

3. UKURANPada dasarnya semua ukuran dalam gambar adalah ukuran jadi, sampai dalam keadaan finish/selesai. Bila ada keraguan mengenai ukuran, Kontraktor wajib melaporkan secara tertulis kepada Perencanasampai diberikan keputusan ukuran yang mana yang akan dipakai dan dijadikan pegangan.

4. PERBEDAAN GAMBARPada dasarnya bila ada perbedaan dan atau pertentangan antara gambar dan persyaratan pelaksanaan (RKS) maka yang harus diikuti adalah yang tertulis, dengan mengambil angka tersebut untuk jumlah ukuran/dimensi dan kuantitas. Setiap dijumpai perbedaan-perbedaan atau ketidak cocokkan gambar satu sama lain yang mengakibatkan keraguan dan tidak bisa diatasi, Kontraktor harus melaporkan secara tertulis kepada Pengawas/Pemberi Tugas untuk memberikan keputusan gambar mana yang akan dijadikan pegangan. Perbedaan-perbedaan tersebut diatas tidak dapat dijadikan alasan bagi Kontraktor untuk mengadakan claim waktu pelaksanaan. Pada pelaksanaan pekerjaan furniture ini Kontraktor tidak dibenarkan melakukan perubahan-perubahan maupun mengambil tindakan yang tidak sesuai dengan gambar kerja atau uraian persyaratan-persyaratan pelaksanaan ini, tanpa terlebih dahulu melaporkan secara tertulis kepada Perencana untuk mendapatkan keputusan. Setiap kesalahan sebagai akibat kelalaian ketentuan-ketentuan ini adalah menjadi tanggungjawab dan beban pihak Kontraktor.

8

Spesifikasi Teknis

Proyek : Pekerjaan Pengadaan Furniture Lantai 1,3-10 Gedung Utama, DEPLU-RI,

5. STANDARD YANG DIPAKAISemua pekerjaan yang harus diadakan melalui Kontraktor ini mengikuti Normalisasi Indonesia, standard industri dan peraturan nasional lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan ini seperti : NI-5 : Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia

6. MERK PEMBUATANSemua merk pembuatan atau merk dagang dalam persyaratan teknis ini dimaksudkan sebagai dasar perbandingan kualitas dan tidak diartikan sebagai sesuatu yang mengikat. Produk-produk lain dapat diusulkan sejauh dapat dibuktikan kepada Perencana, mempunyai kualitas sama dengan yang disebut, dan dapat dipakai sebagai pengganti. Disyaratkan bahwa satu merk dagang hanya diperkenankan untuk satu jenis barang yang boleh dipakai dalam pekerjaan ini.

7. MATERIAL PEKERJAAN FINISHING 7.1. Bahan yang digunakanSemua bahan yang digunakan untuk rangka kecuali bila ditentukan lain, adalah kayu kelas I sesuai dengan NI-5. Bebas dari mata berserat lurus rata dan seragam dengan warna yang sama. Kadar air (moisture content) pada saat pengerjaan tidak melebihi 12% bagi ketebalan kurang dari 7 cm. Jenis kayu yang digunakan adalah : Kayu sungkai Kepadatan (kering 12%) : 670 kg/m3 Kelas kuat : II-III Kelas awet : I/II

7.2. Sungkai plywood dan MelamintoWarna dan serat (urat) harus sama dengan grain yang lurus, tanpa banyak mata. Kualitas harus sama dengan eks Taiwan bagi sungkai plywood lokal. Contoh material harus ditujukan dan disetujui Pengawas Lapangan sebelum digunakan. Pemasangan sungkai plywood harus memakai veneer yang sesuai serat (urat) dan polanya. Bila dipakai berjajar, veneer harus berasal dari satu blok.

7.3. MultipleksMultipleks lokal dengan grade B (satu muka berkualitas baik) Multipleks diminta diolah secara tahan luar, tiap lembar multipleks yang dipakai harus mempunyai tanda/cap dari pabrik yang dikenal, lebih

9

Spesifikasi Teknis

Proyek : Pekerjaan Pengadaan Furniture Lantai 1,3-10 Gedung Utama, DEPLU-RI,

diutamakan bila menggunakan plywood dengan tanda/cap dari assosiasi yang diakui yang melakukan pemeriksaan kualitas pada produk sesuai dengan standard yang berlaku.

7.4. Kulit imitasiAdalah kualitas PVC Vinyl, penggunaan bahan pengganti yang setara harus mendapatkan persetujuan Perencana.

7.5. Upholstery, Wool atau Nylon WoolDengan backing karet, dengan warna dan pola yang ditentukan Pemberi Tugas, standard material ROMANTIC.

7.6. DempulBagian-bagian yang perlu didempul digunakan dempul plastic (sitetis), kualitas DANAPAINT atau NIPPON PAINT, dempul lilin tidak diijinkan.

7.7. HardwareKunci, pegangan pintu, engsel dan hardware lainnya harus setara dengan merk HAFELE ex West Germany. Pemasangan dilaksanakan setelah mendapat persetujuan Pengawas atas contoh yang diberikan. Engsel sendok logam ex Germany. Plastic glider P.1441x 1 , buatan Jof Metal atau setara. Drawer gliders : Model : Buatan Germany Type : No.420.31.309 H : 726x22 Capload : 25 kg Exloss : 90 0 120 mm Magnetic latch model LZ, buatan Hongaria, kode No.68,3 atau sejenis SISO ex Denmark, diameter kepala 17 mm. Kunci pintu lemari, setara HAFELE ex Germany.

7.8. Bahan PembantuLem ex Jerman bagi perekat contact cement sekelas dengan HERFERIN dengan penggunaan sesuai petunjuk pabrik. AICA AIBON digunakan bagi sambungan kayu.

10

Spesifikasi Teknis

Proyek : Pekerjaan Pengadaan Furniture Lantai 1,3-10 Gedung Utama, DEPLU-RI,

7.9. Bahan pengempukKaret busa harus mempunyai ketebalan yang sesuai dengan gambar, demikian juga dengan penggunaan foam. Kualitas karet busa setara dengan produksi dari SENRUB atau sejenis.

7.10.Elastic webbingBeige-brown coat colour Ukuran : tebal 2 mm Lebar 50-55mm 50 yard / roll Buatan : Dunlop, Inggris

8. PENGERJAAN 8.1. Kayu harus dikerjakan menurut pola dari urutan pengerjaan yang ditentukanoleh Perencana. Bahan kayu dipotong menurut pola yang telah ditentukan. Bila barang berjumlah banyak (lebih dari 10 buah) maka potongan menurut pola harus mempergunakan jig/mal. Bahan kayu yang telah dipola diserut dengan mesin, baru kemudian dengan serut tangan. Sambungan tenon, ekor burung layang-layang (devetail), dowel atau type sambungan lain harus dikerjakan dengan mesin, dengan toleransi 0 mm. Untuk barang berjumlah banyak ( 10 buah) pengerjaan assembling harus menggunakan kayu, harus ditutup dengan kayu. Lubang bekas sekrup yang terlihat pada setiap penguat konstruksi sambungan kayu, harus ditutup dengan kayu.

8.2. Barang yang berjumlah lebih dari 10 buah harus dibuatkan contoh jadi (mockup) dan baru boleh diproduksi setelah mock-up ini disetujui oleh Perencana.

9. FINISHING (PELAPIS) 9.1. Finishing untuk kayuSemua bagian-bagian kayu yang terlihat (exposed) harus difinish, termasuk semua permukaan yang terlihat bila pintu atau laci terbuka. Kayu horizontal (loteng-loteng yang berada 120mm diatas permukaan lantai), dianggap sebagai bagian yang terlihat (exposed), demikian pula bagian-bagian yang terdapat pada lemari terbuka dan dibelakang kaca.

11

Spesifikasi Teknis

Proyek : Pekerjaan Pengadaan Furniture Lantai 1,3-10 Gedung Utama, DEPLU-RI,

a. Penghalusan dasar dengan ampelas kasar No.2 b. Pelapisan dengan cat dasar kualitas DANAPAINT untuk menutupi pori-pori dan celah kayu c. Dihaluskan dengan ampelas No.0 sehingga permukaan cukup rata d. Pelapisan dasar dengan cat warna sesuai petunjuk Pemberi tugas dengan kualitas DANAPAINT dengan memakai penyemprot (spray gun) e. Diampelas untuk meratakan permukaan f. Pelapisan kedua g. Pengampelasan dengan ampelas duco No.400 h. Pelapisan akhir dilakukan dengan hati-hati dan merata

9.2. Metal (stainless steel)Bagian-bagian las dihaluskan tanpa mengurangi kekuatan lasnya. Ukuran dan bentuk sesuai dengan yang tercantum dalam gambar. Pengerjaan harus menggunakan mesin untuk mendapatkan kerapian dan presisi yang tinggi.

10. SYARAT-SYARAT LAINBila jumlah benda yang dibuat lebih dari 10 buah maka Kontraktor diharuskan membuat 1 buah contoh (mock up) yang selesai untuk dicoba, dinilai dan disetujui Perencana. Untuk benda yang berjumlah besar (lebih dari 50 buah) Kontraktor diharuskan membuat shop drawing untuk disetujui Perencana. Pembuatan mock up dilakukan setelah ditentukan pemenang lelang dan sudah diberikan SPK.

11. TYPE-TYPE FURNITURE11.1. MEJA KERJAa.

Konstruksi dari meja kerja ini harus terdiri dari komponen-komponen yang mudah untuk dibongkar pasang.Sistim penyambungan harus sedemikian rupa sehingga terjamin kekuatan vertical maupun horizontalnya, terutama pada bagian sambungan antara work top dan kaki. Komponen-komponen harus dari kualitas bahan yang terbaik. Apabila menggunakan komponen lokal, maka harus disertai dengan keterangan teknis dan referensi mengenai kualitasnya. Finishing harus rapi, presisi dan kedap air, terutama pada sambungan dua material baik yang sama maupun yang berbeda. Pemasangan/instalasi Prosedur pemasangan harus dijelaskan didalam pengajuan penawaran. Kontraktor pemenang bertanggungjawab sampai furniture ini terpasang dengan baik di lokasi yang telah ditentukan sesuai dengan gambar rencana.

b.

12

Spesifikasi Teknis

Proyek : Pekerjaan Pengadaan Furniture Lantai 1,3-10 Gedung Utama, DEPLU-RI,

c.

Permukaan meja/Work top Permukaan meja (kecuali ditentukan lain pada gambar) terbuat dari sungkai plywood 18mm, rangka kamper solid (klas 1, kering oven), bagian bawah dari permukaan meja terbuat dari plywood 4mm, pengakhiran tepi permukaan meja terbuat dari solid kamper. Finishing : Melamic dop warna jati. Facing Facing (bagian depan meja) (kecuali ditentukan lain pada gambar) terdiri dari plywood 18mm dan solid wood (klas 1, kering oven), finishing melamic dop warna jati. Pengakhiran tepi dari facing diberi nat seperti pada permukaan meja. Drawer/Laci Drawer Meja Utama Terdiri dari buah laci dengan ukuran sesuai gambar rencana. Pada laci teratas dilengkapi pencil tray. Rel laci biasa 25 kg load capacity, rel laci map gantung 40 kg load capacity dan system penguncian sentral. Bahan : (kecuali ditentukan lain pada gambar) Solid kamper wood untuk muka laci dan frame. Plywood 18 mm untuk bidang besar (samping, belakang dan atas drawer unit) Finish : (kecuali ditentukan lain pada gambar) Melamic dop warna jati untuk solid wood dan plywood, semua sisi luar difinish (atas, samping dan belakang). Bagian dalam laci difinish warna yang sama.

d.

e.

f.

Side Desk / Meja Samping Diletakkan sesuai dengan gambar rencana perletakan furniture. Kaki meja diberi plastic leg end. Bahan : (kecuali ditentukan lain pada gambar) Solid wood (klas 1, kering oven) untuk rangka dan pengakhiran tepi. Finish : (kecuali ditentukan lain pada gambar) Melamic dop warna jati untuk semua permukaan, luar dan dalam.

g.

Perlengkapan Furniture / hardware Semua laci dilengkapi dilengkapi rel. Perangkat keras yang digunakan untuk furniture adalah dari kualitas terbaik. Kontraktor harus mengajukan perincian bahan lengkap dengan merk dan type dari hardware yang akan digunakan.

h. Kaki meja (kecuali ditentukan lain pada gambar) terbuat dari stainless steel

hairline finish

13

Spesifikasi Teknis

Proyek : Pekerjaan Pengadaan Furniture Lantai 1,3-10 Gedung Utama, DEPLU-RI,

11.2. MEJA RAPATa.

Konstruksi dari meja kerja ini harus terdiri dari komponen-komponen yang mudah untuk dibongkar pasang.Sistim penyambungan harus sedemikian rupa sehingga terjamin kekuatan vertical maupun horizontalnya, terutama pada bagian sambungan anatara work top dan kaki. Komponen-komponen harus dari kualitas kayu yang terbaik. Apabila menggunakan komponen local, maka harus disertai dengan keterangan teknis dan referensi mengenai kualitasnya. Finishing harus rapi, presisi dan kedap air, terutama pada sambungan dua material baik yang sama maupun yang berbeda. Pemasangan/instalasi Prosedur pemasangan harus dijelaskan didalam pengajuan penawaran. Kontraktor pemenang bertanggungjawab sampai furniture ini terpasang dengan baik di lokasi yang telah ditentukan sesuai dengan gambar rencana. Permukaan meja/Work top Permukaan meja (kecuali ditentukan lain pada gambar) terbuat dari sungkai plywood 18mm, rangka kamper solid (klas 1, kering oven), bagian bawah dari permukaan meja terbuat dari plywood 4mm, pengakhiran tepi permukaan meja terbuat dari solid kamper. Finishing : Melamic dop warna jati. Perlengkapan Furniture / hardware Semua laci dilengkapi dilengkapi rel. Perangkat keras yang digunakan untuk furniture adalah dari kualitas terbaik. Kontraktor harus mengajukan perincian bahan lengkap dengan merk dan type dari hardware yang akan digunakan. Kontraktor harus memperhitungkan kerataan dari permukaan meja akibat pemakaian dan tekanan dari iklim disekitarnya. Finishing : Melamicdop warna jati, tekstur permukaan meja halus, di pinggiran permukaan meja (atas tepid dan bawah difinish). Kaki meja terbuat dari metal

b.

c.

d.

e.

f.

11.3. MEJA TAMU / COFFEE TABLEa.

Permukaan meja/Work top Permukaan meja terbuat dari sungkai plywood 18mm, rangka kamper solid (klas 1, kering oven), bagian bawah dari permukaan meja terbuat dari plywood 3mm, pengakhiran tepi permukaan meja terbuat dari solid wood. Finishing : Melamic dop warna jati. Kaki Meja Kaki meja terbuat dari stainless steel hairline. Pada ujung kaki dipasang plasic leg end.

b.

14

Spesifikasi Teknis

Proyek : Pekerjaan Pengadaan Furniture Lantai 1,3-10 Gedung Utama, DEPLU-RI,

11.4. SOFA a. Kontraktor harus meminta persetujuan dari Perencana mengenai jenis dan kulit imitasi yang akan dipergunakan sebelum pemasangan. b. Rangka kursi menggunakan kamper solid wood (kelas I, kering oven), standard material kulit imitasi adalah produk OSCAR atau yang setara. c. Karet busa harus mempunyai ketebalan yang sesuai dengan gambar, demikian juga dengan penggunaan foam. d. Kualitas karet busa harus setara dengan produksi dari SENRUB, atau sejenis. e. Kaki kursi mempergunakan stainless steel. 11.5. ARM CHAIRa. Kontraktor harus meminta persetujuan dari Perencana mengenai jenis dan

warna fabrics yang akan dipergunakan sebelum pemasangan. b. Rangka sofa menggunakan kamper solid wood (klas 1, kering oven). Standar busa adalah super busa, standar fabric adalah Romantic atau Ateja. 11.6. RECEPTION COUNTERa. Work Top

Bahan terbuat dari plywood+granite. Pada pengakhiran tepi/edging berbentuk lengkung, harus dihaluskan sehingga mempunyai kualitas yang sama dengan permukaan granite lainnya. Setiap granite dihubungkan satu sama lain dengan rapat, sehingga tidak terlihat celah.b. Facing

Bahan terdiri dari plywood sungkai finish melamic dan HPL stainless steel.c.

Skirting : stainless steel hairline.

d. Perlengkapan furniture / hardware

Perangkat keras yang digunakan untuk furniture adalah dari kualitas terbaik. Kontraktor harus mengajukan perincian bahan lengkap dengan merk dan type dari hardware yang digunakan. Standar Material : HAFELE atau setara.

12. PEKERJAAN PENGADAAN KURSI KERJA12.1 UMUM

Pengadaan kursi kerja disesuaikan dengan fungsi maupun tingkatan dalam jabatan. Semua kursi harus dalam keadaan baru, tidak ada cacat akibat pembuatan maupun pengangkutan.

15

Spesifikasi Teknis

Proyek : Pekerjaan Pengadaan Furniture Lantai 1,3-10 Gedung Utama, DEPLU-RI,

12.2 LINGKUP PENGADAAN

Menyediaan perabot kursi jadi model kursi yang sudah ditentukan sesuai dengan isi dokumen kontrak dan spesifikasi khusus pekerjaan.a. Meliputi semua pekerjaan, peralatan dan bahan-bahan pembungkus kursi. b. Pengepakan dan pembungkusan. c.

Pengiriman ke lokasi.

d. Memasang dan menata perabot didalam gedung tersebut sesuai dengan

gambar rencana.e. Pemeliharaan dalam masa operasi sesuai dengan waktu yang telah

ditentukan.f.

Penyimpanan sementara sebelum menggunakan pembungkus plastic.

distel

dan

dipasang

dengan

12.3 SYARAT-SYARAT

Dimensi dan jumlah kursi harus sesuai dengan gambar model kursi rencana atau brosur-brosur.a. Model Kursi :

1.

Kursi Direktur Sandaran tinggi dan Ergonomic, reclining dapat berputar menggunakan roda, ketinggian dapat diatur dengan gas, sandaran tangan, menggunakan busa padat yang dilapis dengan kulit imitasi. Standar material : ex FIL type IM 709 A-R atau setara Kursi Hadap Direktur Sandaran medium, kaki tidak menggunakan roda, sandaran tangan, busa padat yang dilapisi dengan kulit imitasi. Standar material : ex FIL type IM 708 A-R atau setara Kursi Kerja Sekretaris Sandaran pendek dan Ergonomic, reclining, dapat berputar menggunakan roda, ketinggian dapat diatur dengan gas, sandaran tangan, menggunakan busa padat yang dilapis dengan fabric. Standar material : ex FIL type FY 256 B-R atau setara Kursi Hadap Sekretaris Sandaran pendek, kaki tidak menggunakan roda, tanpa sandaran tangan, busa padat yang dilapisi dengan fabric. Standar material : ex FIL type FY 286 G1 atau setara Kursi Kerja Eselon 3 Sandaran tinggi, reclining, dapat berputar menggunakan roda, ketinggian dapat diatur dengan gas, sandaran tangan, menggunakan busa padat yang dilapis fabrics.

2.

3.

4.

5.

16

Spesifikasi Teknis

Proyek : Pekerjaan Pengadaan Furniture Lantai 1,3-10 Gedung Utama, DEPLU-RI,

Standar material : ex FIL type IS 108 B-R6. Kursi Hadap Eselon 3

Sandaran medium, tidak menggunakan roda, sandaran tangan, busa padat yang dilapisi dengan fabrics. Standar material : ex FIL IS 37 G2-R7. Kursi Reception

Sandaran pendek, reclining, dapat berputar menggunakan roda, ketinggian dapat diatur dengan gas, sandaran tangan, menggunakan busa padat yang dilapis fabrics. Standar material : ex FIL 167 B-R8. Kursi Rapat

Sandaran medium, tidak menggunakan roda, sandaran tangan, menggunakan busa padat yang dilapis fabric. Standar material : ex FIL type9. Kursi Hadap Perpustakaan

Sandaran pendek, tidak menggunakan roda, tanpa sandaran tangan, menggunakan busa padat yang dilapis fabrics. Standar material : ex FIL type FY 286 G210. Kursi Kasie / Staff

Sandaran pendek, reclining, dapat berputar menggunakan roda, ketinggian dapat diatur dengan gas, sandaran tangan, menggunakan busa padat yang dilapis fabrics. Standar material : ex FIL type FY 256 B-R12.4

TATA KERJAa. Sistem pendukung

Untuk perabot system pendukung harus dikerjakan secara masal. Kontraktor harus membuat penjadwalan waktu untuk seluruh pekerjaan yang harus disetujui Pemberi Tugasb. Pengepakan dan Pembungkusan

Pengepakan dan pembungkusan perabot atau komponen perabot dan perlengkapan lainnya, harus rapih, kuat sehingga terjamin bebas dari kerusakan barang-barang tersebut sampai ke tempat tujuan atau lokasi proyek.c. Pengiriman

Pengiriman perabot ataupun komponen dan perlengkapan lainnya, harus menggunakan sarana transportasi yang cepat dan terjamin ketepatan waktu sampai dilokasi dan tersusun/terpasang sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.d. Barang Cadangan

Pemborong wajib membuat/memproduksi perabot, komponen perabot dan perlengkapan lainnya untuk cadangan secukupnya, sehingga bila terjadi kerusakan yang memerlukan penggantian dapat segera diganti.

17

Spesifikasi Teknis

Proyek : Pekerjaan Pengadaan Furniture Lantai 1,3-10 Gedung Utama, DEPLU-RI,

13. PEKERJAAN AKHIR LOOSE FURNITURE 13.1.Pada setiap akhir pekerjaan, kontraktor harus memperhatikan kebersihandan kerapian pekerjaan sebelum diserahkan kepada pihak Pengawas, Perencana dan Pemberi tugas.

13.2. Kontraktor harus mengecek ulang setiap pekerjaan yang dilaksanakan danmemperhatikan hasil akhir dari pelaksanaan dengan perancangan secara keseluruhan.

13.3. Pada akhir pekerjaan, Kontraktor/Suplier selain masa pemeliharaan 90 harikalender, juga harus memberikan garansi/jaminan dari pabrik yang meliputi workmanship dan unjuk kerja sesuai yang tertera pada dokumen standar produk yang bersangkutan, bahwa barang yang dipasang / disupplay akan berjalan dengan baik pada waktu dioperasikan dan harus memperbaiki kembali terhadap kerusakan dan kekurangan yang terjadi pada waktu dioperasikan dengan jangka waktu tertentu atas biaya Kontraktor.

C. PEKERJAAN SISTEM FURNITURE

1. U M U M1.1.

Spesifikasi dan gambar adalah bagian yang saling mengisi/melengkapi dan dimaksudkan sebagai pedoman/patokan untuk melaksanakan pekerjaan dalam mencapai hasil akhir yang baik. Pekerjaan tersebut meliputi pengadaan material, tenaga, peralatan, perlengkapan bantu dan semua pekerjaan yang perlu untuk melaksanakan pekerjaan secara sempurna sehingga menjamin kualitas pekerjaan finishing seperti diuraikan dalam spesifikasi ini dan dapat diterima oleh Perencana dan Pemberi Tugas. Setiap material, peralatan dan perlengkapan bantu yang tidak tampak dalam gambar, tetapi dijelaskan dalam spesifikasi atau sebaliknya dan setiap perlengkapan, material dan peralatan yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan sampai sempurna harus disediakan oleh Kontraktor yang bersangkutan dan merupakan bagian dari pekerjaannya. Bila terdapat perbedaan pernyataan antara spesifikasi dan gambar rencana, maka yang berlaku adalah secara teknis mempunyai mutu lebih baik atau yang nilainya lebih tinggi. Semua material dan peralatan yang dipasang harus dalam keadaan baru, dari mutu terbaik, bebas dari cacat akibat pembuatan, transportasi dan pemasangan serta harus memenuhi ketentuan spesifikasi, gambar rencana dan Peraturan Umum untuk Bahan Bangunan di Indonesia (PUBB).

1.2.

1.3.

1.4.

18

Spesifikasi Teknis

Proyek : Pekerjaan Pengadaan Furniture Lantai 1,3-10 Gedung Utama, DEPLU-RI,

1.5. 1.6.

Standard produk Sistem Furniture (workstation) ex. FIL / POSMO/setara. Dalam pemasukan dokumen penawaran, calon Kontraktor harus menjelaskan secara lengkap dan terperinci sub-sub Kontraktor yang diusulkan berkaitan dengan lingkup pekerjaan yang termasuk didalamnya. Kontraktor harus selalu menjaga kebersihan dan kerapihan lapangan, terutama permukaan lantai.

1.7.

3. LINGKUP PEKERJAAN2.1.

Design Konsep design untuk Kasie dan Staff adalah ruang kerja yang terbuka dan partisi rendah, dengan konsep kerja Clean Desk. System Furniture ini harus dapat menampung kebutuhan akan adanya kabel-kabel untuk data, kabel daya listrik dan telephone. Wiring management ini harus sedemikian rupa sehingga memenuhi persayaratan keamanan bangunan dan memungkinkan adanya penambahan / pengurangan instalasi dikemudian hari secara mudah. Material yang digunakan harus mempunyai kriteria sebagai berikut : Fleksibel, perawatan mudah, kuat dan tidak mudah terbakar.

2.2.

Konstruksi Konstruksi dari workstation ini harus terdiri dari komponen-komponen yang mudah untuk dibongkar pasang dan fleksibel serta mempunyai presisi yang tinggi. System sambungan harus sedemikian rupa sehingga terjamin kekuatan vertical maupun horizontal. Komponen-komponen harus dari kualitas terbaik, apabila menggunakan komponen lokal maka harus disertai dengan keterangan teknis dan referensi mengenai kualitas.

2.3.

Pekerjaan meliputi : a. Rangka b. Panel c. Meja Kerja d. Keyboard tray e. Mobile drawer f. Finishing g. Wiring + plug Sebelum pelaksanaan pekerjaan dan pemasangan bahan dimulai Kontraktor harus menyerahkan : a. Spesifikasi teknis dari pabrik pembuat. b. Gambar pelaksanaan (shop drawing) c. Contoh bahan termasuk warna, untuk diteliti dan disetujui oleh MK/Perencana, jika tidak memenuhi syarat maka akan ditolak dan

2.4.

19

Spesifikasi Teknis

Proyek : Pekerjaan Pengadaan Furniture Lantai 1,3-10 Gedung Utama, DEPLU-RI,

harus diganti dengan bahan yang memenuhi syarat atas biaya Kontraktor. d. Izin pelaksanaan e. Time Schedule/Rencana Kerja]2.5.

Marking (tanda-tanda) Kontraktor harus membuat semua marking (pengukuran) penempatan System Furniture yang diperlukan dengan diberi tanda-tanda yang jelas. Tempat-tempat yang diperlukan diberi Marking antara lain : pada lantai dan dinding/kolom sedemikian rupa sehingga finishing akhir dan titik peralatan M/E dapat dikerjakan setepat mungkin. Dalam penawaran calon Kontraktor harus mencantumkan merk serta brosur dari material yang ditawarkan. Pembuatan prototype (contoh produk) Setiap peserta lelang yang sudah masuk tahap klarifikasi wajib membuat dan memasang prototype/contoh produk dalam skala 1:1 di lapangan yang waktu nya ditentukan oleh Panitya Lelang. Setiap peserta lelang yang sudah masuk tahap klarifikasi akan disediakan tempat berupa kavling seluas 20m2 untuk memperagakan beberapa prototype yang telah ditentukan dan kemudian akan dinilai oleh Panitia lelang. Waktu dan lokasi penempatan dikoordinasikan oleh Panitya Lelang. prototype peserta lelang akan

2.6.

2.7.

3.

RANGKA Rangka yang dimaksud adalah untuk pemasangan panel dinding system furniture, dan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : 3.1. Terbuat dari baja dan/atau aluminium 3.2. Pembongkaran, pemasangan dan penggantian komponen dapat dilakukan dengan mudah dengan tenaga, waktu dan peralatan yang minimal/ sederhana. 3.3. Mempunyai konfigurasi sedemikian rupa, sehingga : - Jalur kabel (listrik, telephone, data) dapat dimasukkan lewat Rice way (saluran kabel) - Mempunyai toleransi yang cukup untuk mengantisipasi level lantai yang kurang rata. - Jarak rangka disesuaikan dengan modul panel. PANEL4.1

4.

Dasar panel terbuat dari bahan yang cukup kaku dan kuat benturan untuk menjamin permukaan yang datar, untuk ukuran-ukuran yang tertera dalam gambar. Setiap panel dapat dibuka dan dipasang dengan tenaga, waktu dan peralatan yang minimal/sederhana. Untuk perbaikan maupun pengaturan kabel-kabel, seluruh kabel diatur didalam Rice Way. Setiap panel harus terpasang dengan erat dan lurus pada rangkanya.

4.2

4.3

20

Spesifikasi Teknis

Proyek : Pekerjaan Pengadaan Furniture Lantai 1,3-10 Gedung Utama, DEPLU-RI,

4.4

Peralatan socket-socket listrik, telepon dan data harus dimungkinkan pada lokasi yang tidak mengganggu pemakai namun mudah dicapai.

5.

BILAH KERJA (top table) Terbuat dari kayu lapis dengan ketebalan 18mm dengan pelapis HPL. Ditopang dengan cukup kuat pada rangka dengan kemudahan dalam pembongkaran dan pemasangan. Mempunyai sebuah laci keyboard di setiap konfigurasi.

6.

MOBILE DRAWER Terbuat dari bahan yang ringan namun cukup kuat untuk menahan arsip kertas penuh. Bahan pelapis HPL Mempunyai 4 roda yang tersembunyi Terdiri dari 3 laci Dapat dikunci secara sentral PEKERJAAN AKHIR SYSTEM FURNITURE Pada pekerjaan akhir Kontraktor harus memperhatikan kebersihan, kerapihan pekerjaan sebelum diserahkan kepada pihak Perencana dan Pemberi Tugas. Kontraktor harus memperhatikan kembali hasil akhir dari pelaksanaan dengan perancangan keseluruhan

7.

21