SP MHN

7
ASUHAN KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN a. Identitas: Sering ditemukan pada usia dini atau muncul pertama kali pada mas pubertas. b. Keluhan Utama: Keluhan utama yang menyebabkan pasien dibawa ke rumah sakit biasanya akibat adanya kumunduran kemauan dan kedangkalan emosi. c. Faktor Predisposisi: Faktor predisposisi sangat erat terkait dengan faktor e yakni keturunan, endokrin, metabolisme, susunan syaraf pusat, kelemahan ego. d. Psikososial !enogram "rang tua penderita ski#ofrenia, salah satu kemungkinan anaknya $%& ' ski#ofrenia, bila keduanya menderita ()&* ', saudara tiri kemungkinan ), %,* ', saudara kembar %- ', saudara kandung $%- '. Konsep iri Kemunduran kemauan dan kedangkalan emosi yang mengenai pasien akan mempengaruhi konsep diri pasien. /ubungan Sosial Klien cenderung menarik diri dari lingkungan pergaulan, suka mela berdiam diri. Spiritual 0ktifitas spiritual menurun seiring dengan kemunduran kemauan. e. Status 1ental Penampilan iri Pasien tampak lesu, tak bergairah, rambut acakacakan, kancing ba2u tidak tepat, resliting tak terkunci, ba2u tak diganti, ba2u terbalik sebagai ma kemunduran kemauan pasien. Pembicaraan 3ada suara rendah, lambat, kurang bicara, apatis. 0ktifitas 1otorik Kegiatan yang dilakukan tidak ber4ariatif, kecenderungan mempertahankan pada satu posisi yang dibuatnya sendiri 5katalepsia6. 7mosi 7mosi dangkal 0fek angkal, tak ada ekspresi roman muka. Interaksi Selama 8awancara 9enderung tidak kooperatif, kontak mata kurang, tidak mau menatap lawan bicara, diam. Persepsi idak terdapat halusinasi atau waham. Proses ;erfikir !angguan proses berfikir 2arang ditemukan. Kesadaran Kesadaran berubah, kemampuan mengadakan hubungan dengan dan pembatasan dengan dunia luar dan dirinya sendiri sudah terganggu pada taraf tidak sesuai dengan kenyataan 5secara kualitatif6. 1emori idak ditemukan gangguan spesifik, orientasi tempat, waktu, orang baik.

description

science

Transcript of SP MHN

ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIANa. Identitas: Sering ditemukan pada usia dini atau muncul pertama kali pada masa pubertas.b. Keluhan Utama: Keluhan utama yang menyebabkan pasien dibawa ke rumah sakit biasanya akibat adanya kumunduran kemauan dan kedangkalan emosi.c. Faktor Predisposisi: Faktor predisposisi sangat erat terkait dengan faktor etiologi yakni keturunan, endokrin, metabolisme, susunan syaraf pusat, kelemahan ego.d. Psikososial GenogramOrang tua penderita skizofrenia, salah satu kemungkinan anaknya 7-16 % skizofrenia, bila keduanya menderita 40-68 %, saudara tiri kemungkinan 0,9-1,8 %, saudara kembar 2-15 %, saudara kandung 7-15 %. Konsep DiriKemunduran kemauan dan kedangkalan emosi yang mengenai pasien akan mempengaruhi konsep diri pasien. Hubungan SosialKlien cenderung menarik diri dari lingkungan pergaulan, suka melamun, berdiam diri. SpiritualAktifitas spiritual menurun seiring dengan kemunduran kemauan.e. Status Mental

Penampilan Diri

Pasien tampak lesu, tak bergairah, rambut acak-acakan, kancing baju tidak tepat, resliting tak terkunci, baju tak diganti, baju terbalik sebagai manifestasi kemunduran kemauan pasien.

Pembicaraan

Nada suara rendah, lambat, kurang bicara, apatis.

Aktifitas Motorik

Kegiatan yang dilakukan tidak bervariatif, kecenderungan mempertahankan pada satu posisi yang dibuatnya sendiri (katalepsia).

Emosi

Emosi dangkal

Afek

Dangkal, tak ada ekspresi roman muka.

Interaksi Selama Wawancara

Cenderung tidak kooperatif, kontak mata kurang, tidak mau menatap lawan bicara, diam.

Persepsi

Tidak terdapat halusinasi atau waham.

Proses Berfikir

Gangguan proses berfikir jarang ditemukan.

Kesadaran

Kesadaran berubah, kemampuan mengadakan hubungan dengan dan pembatasan dengan dunia luar dan dirinya sendiri sudah terganggu pada taraf tidak sesuai dengan kenyataan (secara kualitatif).

Memori

Tidak ditemukan gangguan spesifik, orientasi tempat, waktu, orang baik.

Kemampuan penilaian

Tidak dapat mengambil keputusan, tidak dapat bertindak dalam suatu keadaan, selalu memberikan alasan meskipun alasan tidak jelas atau tidak tepat.

Tilik diri

Tak ada yang khas.

Kebutuhan Sehari-hari

Pada permulaan penderita kurang memperhatikan diri dan keluarganya, makin mundur dalam pekerjaan akibat kemunduran kemauan. Minat untuk memenuhi kebutuhannya sendiri sangat menurun dalam hal makan, BAB/BAK, mandi, berpakaian, intirahat tidur.B. DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Isolasi sosial yang berhubungan dengan kurangnya rasa percaya kepada orang lain,panic,regresi ketahap perkembangan sebelumnya,sukar berinteraksi dengan orang lain pada masa lampau.Dibuktikan oleh :

Menyendiri dalam ruangan

Tidak berkomunikasi, menarik diri, tidak melakukan kontak mata

Sedih, afek datar

Perhatian dan tindakan yang tidak sesuai dengan perkembangan usianya

Berfikir menurut pikirannya sendiri, tindakan berulang dan tidak bermakna.

Mengekspresikan penolakan atau kesepian pada orang lain.

2. Kerusakan komunikasi verbal, yang berhubungan dengan ketidakmampuan untuk percaya kepada orang lain, panik, regresi ke tahap perkembangan sebelumnya, menarik diri.Dibuktikan oleh :

Tidak ada asosiasi antara ide satu dengan lainnya

Menggunakan kata-kata simbolik (neologisme)

Menggunakan kata yang tak berarti

Kontak mata kurang / tidak mau menatap lawan bicara.

3. Sindrom kurang perawatan diri b.d menarik diri, regresi

Dibuktikan oleh hal-hal berikut ini :

Kesukaran mengambil makanan atau ketidakmampuan membawa makanan dari wadah ke mulut

Ketidak mampuan membersihkan tubuh atau bagian bagian tubuh

Kurangnya minat dalam memilih pakaian, kelainan kemampuan dalam berpakaian, dan mempertahankan penampilan yang memuaskan

Tidak adanya kemauan untuk melakukan defekasi atau berkemih tanpa bantuan

C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATANDiagnosa 1

Tujuan jangka pendek :

Pasien siap masuk dalam terapi aktifitas ditemani oleh seorang perawat yang dipercayainya dalam 1 minggu.

Tujuan jangka panjang :

Pasien dapat secara sukarela meluangkan waktu bersama pasien lain dan perawat dalam aktifitas kelompok di unit rawat inap.

Kriteria hasil yang diharapkan :

Pasien dapat mendemontrasikan keinginan dan hasrat untuk bersosialisasi dengan orang lain.

Pasien dapat mengikuti aktifitas kelompok tanpa disuruh. Pasien melakukan pendekatan interaksi satu-satu dengan orang lain dengan cara yang sesuai / dapat diterima.Intervensi Keperawatan :

Perlihatkan sikap menerima dengan cara melakukan kontak yang sering tapi singkat.Rasional : Sikap menerima dari orang lain akan meningkatkan harga diri pasien dan memfasilitasi rasa percaya kepada orang lain. Perlihatkan penguatan positif pada pasien.Rasional : Pasien merasa menjadi orang yang berguna. Temani pasien untuk memperlihatkan dukungan selama aktifitas kelompok yang mungkin merupakan hal yang menakutkan atau sukar bagi pasien.Rasional : Kehadiran seseorang yang dipercaya akan memberikan rasa aman bagi pasien. Jujur dan menepati semua janji.Rasional : Kejujuran dan rasa saling membutuhkan menimbulkan suatu hubungan saling percaya. Orientasikan pasien pada orang, waktu, tempat sesuai kebutuhannya. Berhati-hatilah dengan sentuhan.Rasional : Pasien yang curiga dapat menerima sentuhan sebagai suatu yang mengancam.. Diskusikan dengan pasien tanda-tanda peningkatan anxietas dan teknik untuk memutus respon (latihan relaksasi, berhenti berfikir).Rasional : Perilaku menarik diri dan curiga dimanifestasikan selama terjadi peningkatan anxietas. Berikan pengakuan dan penghargaan tanpa disuruh pasien dapat berinteraksi dengan orang lain.Rasional : Penguatan akan meningkatkan harga diri pasien dan mendorong pengulangan perilaku tersebut. Berikan obat-obat penenang sesuai program pengobatan pasien.Rasional : Obat-obat anti psikosis menolong untuk menurunkan gejala psikosis pada seseorang sehingga memudahkan interaksi dengan orang lain.Diagnosa 2Tujuan jangka pendek :Pasien dapat menunjukkan kemampuan untuk bertahan pada 1 topik, menggunakan ketepatan kata, melakukan kontak mata intermiten selama 5 menit dengan perawat selama 1 minggu.Tujuan jangka panjang :Pasien dapat menunjukkan kemampuan dalam melakukan komunikasi verbal dengan perawat dan sesama pasien dalam suatu lingkungan sosial dengan cara yang sesuai / dapat diterima.Kriteria hasil yang diharapkan : Pasien dapat berkomunikasi dengan cara yang dapat dimengerti dan diterima orang lain. Pesan non verbal pasien sesuai dengan verbalnya. Pasien dapat mengakui bahwa disorganisasi pikiran dan kelainan komunikasi verbal terjadi pada saat adanya peningkatan anxietas.Intervensi Keperawatan : Gunakan teknik validasi dan klarifikasi untuk mengerti pola komunikasi pasien..Rasional : Teknik ini menyatakan kepada pasien bagaimana ia dimengerti oleh orang lain, sedangkan tanggung jawab untuk mengerti ada pada perawat. Pertahankan konsistensi perawat yang bertugasRasional : Memudahkan rasa percaya dan kemampuan untuk mengerti tindakan dan komunikasi pasien. Jelaskan kepada pasien dengan cara yang tidak mengancam bagamana perilaku dan pembicaraannya diterima dan mungkin juga dihindari oleh orang lain. Jika pasien tidak mampu atau tidak ingin bicara (autisme), gunakan teknik mengatakan secara tidak langsung.Rasional : Hal ini menyampaikan rasa empati, mengembangkan rasa percaya dan mendorong pasien mendiskusikan hal-hal yang menyakitkan dirinya. Antisipasi dan penuhi kebutuhan pasien sampai pola komunikasi yang memuaskan kembali.Rasional : Kenyamanan dan keamanan pasien merupakan prioritas keperawatan.

Diagnosa 3Tujuan jangka pendek :

Pasien dapat mengatakan keinginan untuk melakukan kegiatan hidup sehari-hari dalam 1 minggu.Tujuan jangka panjang :

Pasien mampu melakukan kegiatan hidup sehari-hari secara mandiri dan mendemontrasikan suatu keinginan untuk melakukannya.Kriteria hasil yang diharapkan :

Pasien makan sendiri tanpa bantuan. Pasien memilih pakaian yang sesuai, berpakaian merawat dirinya tanpa bantuan. Pasien mempertahankan kebersihan diri secara optimal dengan mandi setiap hari dan melakukan prosedur defekasi dan berkemih tanpa bantuan. Intervensi Keperawatan :

Dukung pasien untuk melakukan kegiatan hidup sehari-hari sesuai tingkat kemampuan pasien.Rasional : Keberhasilan menampilkan kemandirian dalam melakukan aktifitas akan meningkatkan harga diri. Dukung kemandirian pasien, tapi berikan bantuan saat pasien tidak dapat melakukan beberapa kegiatan.Rasional : Kenyamanan dan keamanan pasien merupakan prioritas dalam keperawatan. Berikan pengakuan dan penghargaan positif untuk kemampuannya mandiri.Rasional : Penguatan positif akan meningkatkan harga diri dan mendukung pengulangan perilaku yang diharapkan. Perlihatkan secara konkret, bagaimana melakukakn kegiatan yang menurut pasien sulit melakukannya.Rasional : Penjelasan harus sesuai dengan tingkat pengertian yang nyata. Buat catatan secara terinci tentang makanan dan cairan.Rasional : Informasi yang penting untuk mendapatkan gambaran nutrisi yang adekuat. Berikan makanan kudapan dan cairan diantara waktu makan.Rasional : Pasien mungkin tidak mampu mentoleransi makanan dalam jumlah besar pada saat makan dan membutuhkan penambahan diluar waktu makan. Jika pasien tidak makan karena curiga dan takut diracuni, berikan makanan kaleng dan biarkan pasien sendiri yang membukanya, atau disajikan dalam kekeluargaan.Rasional : Pasien dapat melihat setiap orang makan dari hidangan yang sama. Tetapkan jadwal defekasi dan berkemih, bantu pasien ke kamar mandi sesuai jadwal, sampai pasien mampu melakukan tanpa bantuan orang lain.Dukung kemandirian pasien, tapi berikanD. IMPLEMENTASI

NOTanggalImplementasiEvaluasi

131-7-2015Jam 14.00SP11. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial klien.2. Berdiskusi dengan klien tentang kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain.3. Berdiskusi dengan klien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain.4. Mengajarkan klien cara berkenalan dengan satu orang5. Menganjurkan klien memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang dengan orang lain dalam kegiatan harian.Jam 14.10 WIBS: -O:

Klien tidak ada ekspresi. Tidak ada kontak mata. Tidak ada respon. Klien tidak mau bicara.A: Klien hanya diam dan menunduk. Masalah belum teratasi.P: ulangi intervensi SP1.

201-8-2015Jam 14.30SP11. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial klien.2. Berdiskusi dengan klien tentang kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain.3. Berdiskusi dengan klien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain.4. Mengajarkan klien cara berkenalan dengan satu orang5. Menganjurkan klien memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang dengan orang lain dalam kegiatan harian.Jam 14.20 WIB

S: -O:

Klien belum mau bicara. Tidak ada kontak mata. Klien menundukkan kepala.A: Klien hanya diam dan menundukkan kepala. Masalah belum teratasi.P: SP1 ulangi intervensi.

3

SP11. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial klien.2. Berdiskusi dengan klien tentang kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain.3. Berdiskusi dengan klien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain.4. Mengajarkan klien cara berkenalan dengan satu orang5. Menganjurkan klien memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang dengan orang lain dalam kegiatan harian.Jam 15.10 WIBS: -O:

Respon senyum. Sedikit kontak mata. Klien menundukkan kepala. Klien belum mau bicara.A: Klien menundukkan kepala dan belum mau bicara. Masalah belum teratasi.P: SP1 Ulangi intervensi.

4

SP11. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial klien.2. Berdiskusi dengan klien tentang kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain.3. Berdiskusi dengan klien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain.4. Mengajarkan klien cara berkenalan dengan satu orang5. Menganjurkan klien memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang dengan orang lain dalam kegiatan harian.Jam 16.10 WIBS: -O:

Respon senyum. Sedikit kontak mata. Klien menundukkan kepala. Klien bercerita penyebab isolasi social.

Klien menceritakan masalahnya

Klien menjawab beberapa pertanyaan perawat. Klien berbicara dengan pelan gugup dan tampak bingung. Mata tidak focus, memandang perawat sesekali.

A: Klien menundukkan kepala dan belum mau bicara. Penyebab masalah telah di ketahuiP: lanutkan intervensi SP2

Dapus

Keliat, Budi Anna.1999.Asuhan Klien Gangguan Hubungan Sosial: Menarik Diri.Jakarta:FIKUI.Kusumawati,Farida dan Yudi Hartono.2011.Buku Ajar Keperawatan Jiwa.Jakarta:Salemba Medika.02-8-2015

Jam 15.00

03-8-2015

Jam 16.00