SP Hari Selasa

download SP Hari Selasa

of 4

description

Strategi Pelaksanaan

Transcript of SP Hari Selasa

STRATEGI PELAKSANAAN (SP 1 P)Inisial Pasien:Tn. MHari/tanggal/jam:Selasa, 25 Agustus 2015 jam 13.30 WITA

No. CM:01.87.XXInteraksi ke:3

A. Proses Keperawatan1. Kondisi PasienDS: a. Pasien mengatakan saat di rumah pernah mendengar suara dan melihat bayangan.b. Pasien mengatakan ada yang mengganggunya dengan cara menepuk pundaknya dari belakang dan ada orang lain dalam dirinya yang menusuk-nusuk kulitnya.DO:a. Pasien tampak menarik diri dan menghindari diri dari orang lain.b. Pasien mau keluar kamar hanya jika disuruh oleh perawat.c. Saat berada di kamar pasien tampak memfokuskan pandangan dan bersikap seperti mendengarkan sesuatu.

2. Diagnosis Keperawatan: gangguan persepsi sensori: halusinasi taktil3. Tujuan/Strategi PelaksanaanStrategi Pelaksanaan 1 (SP 1) untuk pasien.a. Mengidentifikasi jenis halusinasi.b. Mengidentifikasi isi halusinasi.c. Mengidentifikasi waktu halusinasi.d. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi.e. Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi.f. Mengidentifikasi respon pasien terhadap halusinasi.g. Mengajarkan kepada pasien cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.h. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

4. Rencana Tindakan Keperawatana. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik.1) Sapa pasien dengan ramah baik verbal maupun nonverbal.2) Perkenalkan diri dengan sopan.3) Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang disukai pasien.4) Jelaskan tujuan pertemuan.5) Jujur dan menepati janji.6) Tunjukkan sikap empati dan menerima pasien apa adanya.7) Beri perhatian kepada pasien dan memerhatikan kebutuhan dasar pasien.b. Membantu pasien agar mampu menilai kemampuan yang dapat digunakan. Tindakan yang dilakukan yaitu:1) Mendiskusikan dengan pasien kemampuan yang masih dapat digunakan saat ini.2) Bantu pasien menyebutkannya dan berikan penguatan pada kemampuan diri yang diungkapkan pasien.3) Perlihatkan respon yang kondusif dan jadilah pendengar yang aktif.c. Bantu pasien mengenal halusinasinya yang meliputi isi, waktu terjadi halusinasi, frekuensi, situasi pencetus, dan perasaan saat terjadi halusinasi.d. Latih pasien untuk mengontrol halusinasi dengan cara menghardik. Tahapan tindakan yang dapat dilakukan sebagai berikut:1) Jelaskan cara menghardik halusinasi.2) Peragakan cara menghardik halusinasi.3) Minta pasien memperagakan ulang.4) Pantau penerapan cara ini dan beri penguatan pada perilaku pasien yang sesuai.5) Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien.

B. Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan1. Orientasi Assalamualaikum. Selamat pagi, apa bapak masih ingan dengan saya? bagaimana perasaan bapak hari ini? Bagaimana tidurnya tadi malam? Apakah bapak ada keluhan?Nah bapak sesuai dengan kontrak kita kemarin, hari ini kita akan berbincang-bincang mengenai perasaan bapak bahwa ada orang lain dalam diri bapak dan ada sesuatu yang mengganggu bapak dengan cara menepuk pundak bapak dari belakang. Berapa lama kira-kira kita bisa berbincang-bincang? Bapak maunya berapa menit? Bagimana kalau 10 menit? Apakah bapak bersedia? Tempatnya bagaimana kalau di kursi itu pak?

2. KerjaBagaimana pak apakah bapak masih mendengar suara tanpa ada wujudnya?Apa yang dikatakan suara ituApakah bapak tadi malam melihat sesuatu/orang/bayangan/makhluk?Seperti apa kelihatannya?Apakah bapak saat ini masih merasakan ada sesuatu yang menyentuh bapak? Dan apakah bapak masih merasa bahwa ada orang lain di dalam diri bapak dan menusuk-nusuk kulit bapak?Apakah terus-menerus terlihat, terdengar, atau seperti ada yang menepuk pundak bapak? Atau hanya sewaktu-waktu saja?Kapan bapak paling sering melihat sesuatu, mendengar suara, atau merasa ada yang menyentuh pundak bapak?Berapa kali sehari bapak mengalaminya?Pada keadaan apa bapak mengalaminyaApa yang bapak rasakan saat itu?Apa yang bapak lakukan saat itu?Apakah dengan cara itu suara dan bayangan tersebut hilang?Bagaimana kalau kita belajar cara mencegah suara-suara, bayangan, atau hal yang menyentuh bapak itu tidak muncul?Bapak, ada empat cara untuk mencegah hal tersebut terjadi, pertama dengan cara menghardik, kedua dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain, ketiga dengan mengikuti kegiatan yang sudah terjadwal di ruangan, dan yang keempat dengan cara minum obat teratur. Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik.Caranya seperti ini pak:a. Saat suara-suara itu muncul, langsung bapak bilang, pergi saya tidak mau dengar. Saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu diulang-ulang sampai bapak tidak mendengar suara itu lagi. Coba bapak peragakan. Nah begitu. Bagus begitu pak! Coba lagi pak! Ya bapak sudah bisa.b. Saat melihat bayangan itu muncul, langsung ibu bilang, pergi saya tidak mau lihat. Saya tidak mau lihat. Kamu palsu. Begitu diulang-ulang sampai bayangan tersebut tidak terlihat lagi. Coba bapak peragakan. Nah begitu. Bagus begitu pak! Coba lagi pak! Ya bapak sudah bisa.c. Saat ada yang menyentuh atau bapak merasa ada yang menusuk-nusuk kulit bapak, langsung bapak katakan, pergi kamu tidak nyata. Begitu diulang-ulang sampai hal tersebut hilang. Coba bapak peragakan. Nah begitu. Bagus begitu pak! Coba lagi pak! Ya bapak sudah bisa.

3. Terminasi Bagaimana perasaan bapak setelah kita mengobrol? Apakah bapak merasa senang dengan latihan kita tadi?Setelah kita mengobrol tadi sekarang apa bisa bapak sebutkan kembali cara untuk mencegah suara dan atau bayangan itu tidak muncul lagi?Kalau bayangan, suara-suara, atau yang menyentuh bapak itu muncul lagi saat bapak di sini atau di rumah, silahkan bapak coba cara tersebut.Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa latihannya pak?

4. Kontrak yang akan datangBapak bagaimana kalau nanti siang kita mengobrol lagi tentang caranya berbicara dengan orang lain saat suara, bayangan, atau hal yang menyentuh dan menusuk kulit bapak itu muncul?Kira-kira waktunya kapan ya? Bagaimana kalau jam 13.30 WITA? Apakah bapak bisa? Tempatnya bagaimana kalau disini saja pak? Sampai jumpa nanti ya pak. Wassalamualaikum.