sp blok 20 gagal ginjal akut arista.docx

download sp blok 20 gagal ginjal akut arista.docx

of 19

Transcript of sp blok 20 gagal ginjal akut arista.docx

  • 8/10/2019 sp blok 20 gagal ginjal akut arista.docx

    1/19

    1

    Tinjauan Pustaka

    Gagal Ginjal Akut

    Arista Juliani Walay/102010274

    Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

    Jl. Arjuna Utara no. 6Jakarta Barat 11470

    No. Telp. 021-56942061.

    Email:[email protected]

    Pendahuluan

    Ginjal (renal) adalah organ tubuh yang memiliki fungsi utama untuk menyaring dan

    membuang zat-zat sisa metabolisme tubuh dari darah dan menjaga keseimbangan cairan serta

    elektrolit (misalnya kalsium, natrium, dan kalium) dalam darah. Gagal ginjal adalah suatu

    kondisi di mana ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya secara normal. Pada kondisi

    normal, pertama-tama darah akan masuk ke glomerulus dan mengalami penyaringan melalui

    pembuluh darah halus yang disebut kapiler. Filtrat (hasil penyaringan) akan terkumpul di

    bagian ginjal yang disebut kapsula Bowman. Selanjutnya, filtrat akan diproses di dalam

    tubulus ginjal. Di sini air dan zat-zat yang masih berguna yang terkandung dalam filtrat akan

    diserap lagi dan akan terjadi penambahan zat-zat sampah metabolisme lain ke dalam filtrat.

    Hasil akhir dari proses ini adalah urin. Banyak penyakit yang dapat mendasari terjadinyapenyakit ginjal. Seperti pada saat hipertensi, ginjal sangat berpengaruh dalam pengaturan

    volume plasma dalam tubuh. Ketika fungsi reabsorbsi ginjal terganggu, maka akan terjadi

    berbagai macam hal seperti terganggu keseimbangan elektrolit dalam tubuh,. Untuk itu perlu

    di waspadai jika pasien mempunyai riwayat penyakit-penyakit tertentu yang dapat

    mempengaruhi ginjal. Memang efeknya tidak langsung tapi akan berdampak untuk jangka

    panjang. Jika terdapat gejala yang mengarah kepada penyakit ginjal, pasien harus segera

    mendapatkan perawatan medis untuk mendapatkan prognosis yang baik. Untuk lebih

    jelasnya, kita akan bahas dalam makalah ini.

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • 8/10/2019 sp blok 20 gagal ginjal akut arista.docx

    2/19

    2

    Anamnesis

    Menanyakan riwayat penyakit disebut Anamnesa. Anamnesa berarti tahu lagi, kenangan.

    Jadi anamnesa merupakan suatu percakapan antara penderita dan dokter, peminta bantuan

    dan pemberi bantuan. Tujuan anamnesa pertama-tama mengumpulkan keterangan yang

    berkaitan dengan penyakitnya dan yang dapat menjadi dasar penentuan diagnosis.

    Mencatat (merekam) riwayat penyakit, sejak gejala pertama dan kemudian

    perkembangan gejala serta keluhan, sangatlah penting. Perjalanan penyakit hampir selalu

    khas untuk penyakit bersangkutan. Selain itu tujuan melakukan anamnesa dan pemeriksaan

    fisik adalah mengembangkan pemahaman mengenai masalah medis pasien dan membuat

    diagnosis banding. Selain itu, proses ini juga memungkinkan dokter untuk mengenal

    pasiennya, juga sebaliknya, serta memahami masalah medis dalam konteks kepribadian dan

    latar belakang sosial pasien.1

    Anamnesa yang baik akan terdiri dari identitas (mencakup nama, alamat, pekerjaan,

    keadaan sosial ekonomi, budaya, kebiasaan, obat-obatan), keluhan utama, riwayat penyakit

    sekarang, riwayat penyakit dahulu dan riwayat penyakit dalam keluarga. Anamnesa yang

    dapat dilakukan pada pasien di skenario adalah sebagai berikut:

    1. Anamnesa Umum

    Seorang wanita, umur 20 tahun, alamat, pekerjaan.

    2. Keluhan Utama: gangguan atau keluhan yang terpenting, yang dirasakan penderita

    sehingga mendorong ia untuk datang berobat dan memerlukan pertolongan serta

    menjelaskan tentang lamamnya keluhan tersebut. Keluhan utama merupakan dasar

    untuk memulai evaluasi pasien.

    Kedua kaki bengkak sejak 5 hari yang lalu.

    Pelengkap: Sejak 3 hari yang lalu BAK kemerahan, frekuensi BAK dan

    jumlah urin berkurang.

    3. Riwayat Penyakit Sekarang

    Apakah ada keluhan lainnya?

    Bagaimana pola berkemih pasien? Untuk mendeteksi faktor predisposisi

    terjadinya ISK pasien (dorongan, frekuensi, dan jumlah).

    Adakah disuria?

    Adakah urgensi?

    Adakah bau urine yang menyengat?

  • 8/10/2019 sp blok 20 gagal ginjal akut arista.docx

    3/19

    3

    Bagaimana volume urine, warna (kemerahan) dan konsentrasi urine?

    Adakah nyeri suprapubik? Nyeri suprapubik menunjukkan adanya infeksi

    pada saluran kemih bagian bawah.

    Adakah nyeri panggul atau pinggang? Nyeri panggul atau pinggang biasanyapada infeksi saluran kemih bagian atas.

    Adakah peningkatan suhu tubuh? Peningkatan suhu tubuh biasanya terjadi

    pada infeksi saluran kemih bagian atas.

    Apakah terjadi inkontinensia urin?

    4. Riwayat Penyakit Dahulu: Riwayat penyakit dahulu yang perlu diperhatikan

    diantaranya adalah infark miokard, hipertensi, diabetes mellitus, demam rematik,

    penyakit batu ginjal, kelainan anatomi traktus urinarius, penyakit ginjal lainnya,

    penyakit gastrointestinal, dan penyakit paru.

    Adakah riwayat infeksi saluran kemih?

    Adakah riwayat pernah menderita batu ginjal?

    Adakah riwayat penyakit diabetes melitus, jantung, hipertensi, keganasan, atau

    penyakit sistemik lainnya?3

    Adakah infeksi yang baru terjadi, terutama infeksi tenggorokan oleh

    streptokokus? (dapat memacu glomerulonefritis postinfeksi)3

    Bagaimana dengan pemasangan kateter?

    Imobilisasi dalam waktu yang lama.

    5. Riwayat Penyakit Keluarga: segala hal yang berhubungan dengan peranan herediter

    (polycystic kidney disease)dan kontak antar anggota keluarga mengenai penyakit yang

    dialami pasien.

    Apakah di keluarganya pernah ada yang mengalami hal yang sama.

    6. Riwayat Pengobatan

    Sudah mengkonsumsi obat apa saja, atau sudah mendapat pengobatan apa dan

    apakah keadaan membaik atau tidak. Riwayat pengobatan dapat menunjukkan

    penggunaan obat-obat nefrotoksik, terutama analgesik atau NSAID dan juga

    penggunaan rifampisin.1

    Pemeriksaan

    Diagnosis suatu penyakit dapat ditegakkan berdasarkan gejala klinik yang ditemukan

    pada pemeriksaan fisik, terutama sekali bagi penyakit yang memiliki gejala klinik spesifik.

  • 8/10/2019 sp blok 20 gagal ginjal akut arista.docx

    4/19

    4

    Pemeriksaan yang dilakukan dapat berupa pemeriksaan fisik namun, bagi penyakit yang tidak

    memiliki gejala klinik khas, untuk menegakkan diagnosisnya kadang-kadang diperlukan

    pemeriksaan laboratorium (diagnosis laboratorium).2

    1. Pemeriksaan Fisik

    Dari pemeriksaan umum dan fisik sering didapat keterangan keterangan

    yang menuju ke arah tertentu dalam usaha membuat diagnosis. Pemeriksaan fisik

    dilakukan dengan berbagai cara diantaranya adalah pemeriksaan fisik dan

    pemeriksaan penunjang.

    Pemeriksaan fisik dilakukan dengan melihat keadaan umum pasien, kesadaran,

    tanda-tanda vital (TTV), pemeriksaan mulai dari bagian kepala dan berakhir pada

    anggota gerak yaitu kaki. Pada pemeriksaan fisik ditemukan beberapa hal berikut:

    Pasien tampak sakit ringan

    TTV: TD 160/ 90, nadi 90x/ menit, suhu afibris, RR 20x/ menit

    Palpasi: balotemen (-), pitting udem (+), pemeriksaan bimanual.

    Sebab-sebab pembesaran ginjal unilateral misalnya hidronefrosis, kista, dan

    tumor ginjal. Sedangkan pembesaran ginjal bilateral mungkin disebabkan oleh

    penyakit ginjal polikistik (polycystic kidney diseases). Adanya massa pada sisi

    kiri, mungkin disebabkan karena splenomegali hebat atau pembesaran ginjal

    kiri.

    Perkusi: CVA (normal).

    Rasa nyeri yang ditimbulkan dengan pemeriksaan ini dapat disebabkan oleh

    pyelonefritis, tapi juga dapat disebabkan hanya karena rasa nyeri otot.1,2

    2. Pemeriksaan Penunjang

    Kegunaan dari pemeriksaan penunjang adalah untuk keakuratan diagnosis

    suatu penyakit. Pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan untuk kasus ini adalah.

    a) Darah Lengkap

    Pemeriksaan Darah Lengkap (Complete Blood Count / CBC) yaitu suatu jenis

    pemeriksaaan penyaring untuk menunjang diagnosa suatu penyakit dan atau untuk

    melihat bagaimana respon tubuh terhadap suatu penyakit. Pemeriksaan Darah

    Lengkap terdiri dari beberapa jenis parameter pemeriksaan, yaitu Hemoglobin,

    Hematokrit, Leukosit (White Blood Cell / WBC), Trombosit (platelet), Eritrosit (Red

    Blood Cell / RBC), Laju Endap Darah, dan Hitung Jenis Leukosit (Diff Count)4

  • 8/10/2019 sp blok 20 gagal ginjal akut arista.docx

    5/19

    5

    b) Biokimia Darah

    Pemeriksaan biokimia darah (kadar Na, kreatinin, urea plasma) untuk mengukur

    pengurangan laju filtrasi glomerulus dan gangguan metabolik yang diakibatkannya.

    Untuk menilai tahapan GGA dapat dilihat dari nilai kreatinin serum dan diuresis,

    sesuai dengan klasifikasi RIFLE yang dibuat oleh The Acute Dialysis Quality

    Initiative (ADQI). Perhatikan tabel 1.1,2

    Kategori Peningkatan kadar Cr

    Serum

    Penurunan

    GFR

    Kriteria UO

    Risk 1,5x nilai dasar 25% nilai

    dasar

    < 0.5 ml/kg/jam, 6

    jam

    In jury 2,0x nilai dasar 50% nilai

    dasar

    < 0.5 ml/kg/jam, 12

    jam

    Failure 3,0x nilai dasar, atau nilai

    absolut kreatinin serum

    4mg dengan peningkatan

    akut min. 0.5 mg

    75% nilai

    dasar

    < 0.3 ml/kg/jam, 24

    jam, atau anuria 12

    jam

    Loss Penurunan fungsi ginjal menetap selama lebih dari 4 minggu

    End

    stage

    Penurunan fungsi ginjal menetap selama lebih dari 3 bulan

    Tabel 1. Klasifikasi AKI dengan Kriteria RIFLE, ADQI

    Kemudian ada upaya dari kelompok Acute Kidney Injury Network (AKIN)

    untuk mempertajam kriteria RIFLE sehingga pasien GGA/AKI dapat dikenali lebih

    awal, klasifikasi ini lebih sederhana dan memakai batasan waktu 48 jam. Perhatikan

    tabel 2.

    Tahap Peningkatan Kadar Cr Serum Kriteria UO

    1 1,5x nilai dasar atau peningkatan 0.3 mg/dl < 0.5 ml/kg/jam, 6 jam

    2 2,0x nilai dasar < 0.5 ml/kg/jam, 12 jam

    3 3,0x nilai dasar atau 4.0 mg/dl dengan

    kenaikan akut 0.5 mg/dl atau inisiasi terapi

    pengganti ginjal

    < 0.3 ml/kg/jam, 24 jam

    atau anuria 12 jam

    Tabel 2. Klasifikasi AKI dengan Kriteria AKIN, 2005.

  • 8/10/2019 sp blok 20 gagal ginjal akut arista.docx

    6/19

    6

    Analisis kadar kreatinin serum memberikan pengukuran yang lebih sensitif terhadap

    kerusakan ginjal daripada nitrogen urea darah. Kreatinin adalah produk akhir

    nonprotein dari metabolisme kreatinin yang tampak di serum dengan jumlah sesuai

    dengan massa otot tubuh. Tujuan; untuk menilai fitrasi glomerulus dan untuk skrining

    adanya kerusakan ginjal.3

    Nilai rujukan

    Konsentrasi kreatinin normalnya berkisar antara 0,8 sampai 1,2 mg/dl (SI 62-115

    mol/L) pada lelaki dan 0,6 sampai 0,9 mg/dl (SI 53-97 mol/L) pada perempuan.

    Temuan abnormal

    Kadar kreatinin serum yang tinggi umumnya menunjukkan adanya penyakit ginjal

    yang 50% nefronnya telah mengalami kerusakan serius. Kadar yang tinggi mungkin

    juga dihubungkan dengan gigantisme dan akromegali.3

    Kreatinin serum meningkat dengan cepat (nyata dalam 24 jam sampai 48 jam)

    pada GGA yang disebabkan oleh iskemia ginjal, ateroembolisasi, dan pemajanan

    dengan bahan radiokontras, ada tiga kemungkinan pada pasien yang menjalani

    angiografi jantung atau aorta darurat dan pembedahan.3

    c)

    Urinalisa

    Urinalisis rutin menguji kelainan saluran kemih dan sistemik. Uji ini

    mengevaluasi ciri-ciri fisik urin (warna, bau, kekeruhan, dan opasitas). Juga,

    menentukan berat jenis dan pH, mendeteksi serta mengukur protein glukosa dan

    badan badan keton, serta memeriksa sedimen untuk sel darah, silinder dan kristal.

    d) Laju Filtrasi Glomerulus

    Laju filtrasi glomerulus (LFG) adalah cara terbaik untuk mengetahui fungsi

    ginjal dan menentukan derajat penurunan fungsi ginjal. Estimasi Laju Filtrasi

    Glomerulus Penyakit ginjal kronik ditentukan berdasarkan adanya kerusakan ginjal

    (biasanya proteinuria) dan penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG) yang terjadi

    selama 3 bulan atau lebih.4

    Laju filtrasi glomerulus (LFG) merupakan indikator terbaik untuk menilai

    fungsi ginjal secara keseluruhan. Pengukuran LFG tidak dapat dilakukan secara

    langsung, gold standard-nya adalah insulin klirens, namun cara ini tidak praktis dan

    efisien untuk digunakan sehari-hari.

    National Kidney Foundation (NKF)/Kidney Disease Outcome Quality

    (KDOQi) menggunakan estimasi LFG (eLFG) untuk menentukan tahapan penyakit

  • 8/10/2019 sp blok 20 gagal ginjal akut arista.docx

    7/19

    7

    ginjal kronik dengan formula eLFG yang didasarkan pada nilai serum kreatinin yang

    sudah terstandarisasi IDMS.3,4

    Tabel 3. Tahapan penyakit ginjal

    e) Radiologi

    Film polos abdomen sangat diperlukan sebelum melakukan pemeriksaan

    penunjang pada saluran kemih. Film polos dapat menunjukkan batu ginjal pada sistem

    pelvicalyces, kalsifikasi parenkim ginjal, batu ureter, kalsifikasi dan batu kandung

    kemih, kalisifikasi prostat, atau deposit tulang sklerotik. Prosedur lazim pada IVP

    adalah foto polos radiografi abdomen yang penyuntikan media kontras intravena.

    Media kontras bersirkulasi melalui aliran darah dan jantung menuju ginjal tempat

    media kontras diekskresikan.

    Ultrasonografi wajib dilakukan untuk menyingkirkan obstruksi dan

    menentukan ukuran ginjal. Ultrasonografi merupakan pemeriksaan penunjang yangpaling berharga untuk saluran kemih dan merupakan pilihan utama pada anak-anak.

    Pemeriksaan ini sangat efektif dalam menilai ukuran ginjal, pertumbuhan, massa,

    obstruksi ginjal, volumie sisa kandung kemih, dan ukuran prostat; bersifat noninvasif,

    dan dapat sering diulang.Ginjal yang kecil mengindikasikan pada gagal ginjal kronik.

    Pemeriksaan angiografi atau ultrasonografi Doppler atau metode radioisotop dapat

    mengevaluasi perfusi ginjal. Penilaian ultrasonografi tidak bergantung pada fungsi

    ginjal sehingga ultrasonografi dapat dilakukan pada pasien gagal ginjal berat degnanginjal yang tidak terlihat pada IVP. Sesudah disuntikkan, maka setiap menit selama

    Stage Deskripsi LFG (ml/min/1.73m2)

    1 Kerusakan ginjal (contoh: protein dalam urin)

    dengan nilai LFG normal atau tinggi)

    90 atau lebih

    2 Kerusakan ginjal dengan penurunan LFG

    ringan

    60-89

    3 Penurunan LFG moderat 30-59

    4 Penurunan LFG berat 15-29

    5 Gagal ginjal

  • 8/10/2019 sp blok 20 gagal ginjal akut arista.docx

    8/19

    8

    lima menit pertama dilakukan pengambilan foto untuk memperoleh gambaran korteks

    ginjal. Pada glomerulonefritis, korteks tampak menipis. Pada pielonefritis dan

    iskemia, korteks tampak seakan-akan termakan oleh ngengat. Pengisian yang adekuat

    dari kaliks akan terevaluasi pada pemeriksaan radigrafi menit ke-3 dan ke-5. Foto lain

    yang diambil pada menit ke-15 dapat memperlihatkan kaliks, pelvis, dan ureter.

    Struktur ini akan mengalami distorsi bentuk apabila terdapat kista, lesi, dan obstruksi.

    Foto terakhir diambil pada menit ke-45 yang memperlihatkan kandung kemih. Bila

    pasien menderita azotemia berat (BUN >70 mg/dl), tidak dilakukan pemeriksaan IVP

    karena menunjukkan GFR yang sangat rendah sehingga zat warna tidak dapat

    diekskresi dan pielogram sulit dilihat.

    Pemeriksaan CT scan dapat membantu penilaian terhadap massa ginjal,

    obstruksi, penyakit retroperitoneal, staging neoplasma ginjal dan kandung kemih,

    invasi tumor ke dalam vena renalis atau vena cava inferior, dan evaluasi pascatrauma,

    pembedahan, atau kemoterapi.

    MRI adalah suatu teknik pencitraan nonivasif yang daapt memberi informasi

    sama seperti CT scan ginjal, namun dengan keuntungan bahwa metode ini tidak

    membutuhkan pajanan terhadap radiasi ion atau tidak membutuhkan pemberian media

    kontras. MRI menghasilakan gambaran yang lebih rinci bila dibandingkan dengan CT

    scan sehingga akan berguna bila CT scan tidak dapat menentukan. MRI dapat

    menggambarkan pembuluh darah ginjal dengan sangat jelas dan magnetic resonance

    angiography (MRA) telah dinilai sebagai pengganti yang potensial untuk angiografi

    konvensional.

    Jika dicurigai terjadi perdarahan glomerular (usia muda, hipertensi,

    proteinuria, kerusakan ginjal, tidak ada lesi struktural), pertimbangkan biopsi ginjal.

    Jika dicurigai adalanya lesi traktur senalis (usia tua, tidak ada bukti penyakit ginjal

    intrinsik), lanjutkan dengan sistoskopi dengan IVU jika traktus renalis bagian atas

    tidak tampak jelas dengan ultrasonografi.

    f) Pemeriksaan biopsy ginjal dan serologi

    Indikasi memerlukan biopsy adalah apabila penyebab GGA tak jelas atau

    berlangsung lama, atau terdapat tanda glomerulus atau nefritis intertisial. Pemeriksaan

    ini perlu ditunjang oleh pemeriksaan serologi imunologi ginjal.4

  • 8/10/2019 sp blok 20 gagal ginjal akut arista.docx

    9/19

    9

    Diagnosis Kerja

    Working Diagnosis atau diagnosis kerja merupakan suatu kesimpulan berupa

    hipotesis tentang kemungkinan penyakit yang ada pada pasien. Berdasarkan gejala-gejala

    yang timbul dan hasil dari pemeriksaan fisik serta penunjang, dapat ditarik kesimpulan kalau

    pasien tersebut menderita gagal ginjal akut.

    Gagal ginjal akut adalah suatu sindrom yang ditandai dengan penurunan mendadak

    faal ginjal dalam waktu 48 jam, yaitu berupa kenaikan kadar kreatinin serum 0.3 mg/dl (

    26.4 mikromol/l), presentasi kenaikan kreatinin serum 50% (1,5 kali kenaikan dari nilai

    dasar), atau pengurangan produksi urin (oliguria yang tercatat 0,5 ml/kg/jam dalam waktu

    lebih dari 6 jam).

    Acute kidney injury (AKI/gagal ginjal akut) terjadi ketika ada penurunan akut dariGFR dan zat-zat yang biasanya diekskresi oleh ginjal terakumulasi di dalam darah. AKI dapat

    disebabkan oleh hipoperfusi ginjal (prerenal), penyakit ginjal intrinsik (renal), dan obstruksi

    traktus urinarius (postrenal). Sekitar 50-65% kasus adalah kasus prerenal, 15% kasus

    postrenal, dan 20-35% kasus renal. Pada negara berkembang, komplikasi dari obstetri dan

    infeksi seperti malaria adalah penyebab yang penting. Jumlah mortalitas secara keseluruhan

    sekitar 30-70%, bergantung pada umur dan keberadaan dari kegagalan atau penyakit organ

    lain. Pada pasien yang tetap hidup, 60% memperoleh fungsi normal ginjal kembali, tetapi 15-

    30% memiliki fungsi ginjal yang rusak dan sekitar 5-10% mengarah menuju end stage renal

    disease.

    Kebanyakkan GGA timbul di rumah sakit dari deplesi cairan, sepsis, atau toksisitas

    obat, terutama setelah operasi, trauma, atau luka bakar. Biasanya ada penurunan output urin,

    dan peningkatan serum urea dan kreatinin. Output urin yang kurang dari 400mL/hari disebut

    oliguria.5

    Diagnosis Banding

    Gagal ginjal kronik

    Penyakit ginjal kronik (CKD) didefinisikan sebagai kerusakan ginjal yang terjadi

    lebih dari 3 bulan, berupa kelainan struktural atau fungsional, dengan atau tanpa penurunan

    laju filtrasi glomerulus. Dengan manifestasi kelainan patologis atau terdapat tanda-tanda

    kelainan ginjal, termasuk kelainan dalam komposisi kimia darah, atau urin, atau kelainan

    radiologis. Jika tidak ada tanda kerusakan ginjal, diagnosis penyakit ginjal kronik ditegakkan

    jika nilai laju filtrasi glomerulus kurang dari 60 ml/menit/1,73m2

    selama lebih dari 3 bulan.

    Kriteria Penyakit Gagal Ginjal Kronik4,5

  • 8/10/2019 sp blok 20 gagal ginjal akut arista.docx

    10/19

    10

    1. Kerusakan ginjal (renal damage) yang terjadi lebih dari 3 bulan, berupa kelaianan

    struktural atau fungsional, dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG),

    dengan manifestasi :

    - kelainan patologis

    - terdapat tanda kelainan ginjal, termasuk kelainan dalam komposisi darah atau urin, atau

    kelainan dalam tes pencitraan (imaging test)

    2. Laju filtrasi glomerulus (LFG) kurang dari 60 ml/menit/1,73m2 selama 3 bulan, dengan

    atau tanpa kerusakan ginjal.

    Pada keadaan tidak terdapat kerusakan ginjal lebih dari 3 bulan, dan LFG sama atau lebih

    dari 60 ml/menit/1,73m2, tidak termasuk kriteria penyakit ginjal kronik.

    Klasifikasi atas dasar derajat penyakit, dibuat atas dasar LFG, yang dihitung dengan

    mempergunakan ramus Kockcroft-Gault sebagai berikut :

    (140 - umur) X berat badan

    LFG (ml/mnt/l,73m2) = ------------------------------------- *)

    72 X kreatinin plasma (mg/dl)

    *) pada perempuan dikalikan 0, 85

    Manifestasi klinik yang khas pada penyakit ginjal kronik antara lain:

    (a) sesuai dengan penyakit yang mendasarinya seperti DM, infeksi traktus urinarius, batu

    traktus urinarius, hipertensi, hiperurikemi, SLE.

    (b) Sindrom uremia yang terdiri dari lemah, letargi, anoreksia, mual muntah, nokturia,

    volume overload, neuropati perifer, pruritus, kejang-kejang sampai koma.

    (c) Gejala komplikasinya antara lain hipertensi, anemia, osteodistrofi reanl, payah jantung,

    asidosis metabolik, gangguan keseimbangan elektrolit. Pada pemeriksaan USG juga dapat

    ditemukan ukuran ginjal yang mengecil, korteks yang menipis, adanya hidronefrosis.

    Pemeriksaan biopsi hanya bisa dilakukan apabila keadaan ukuran ginjal sudah mengecil,

    hipertensi tidak terkendali, ginjal sudah polisiklik.

    Pada stadium awal pengobatan berupa terapi mengobati penyakit primernya dan mencegah

    komplikasinya. Terapi pengganti ginjal dilakukan pada Penyakit Ginjal Kronik stadium 5,

    yaitu pada LFG kurang dari 15 ml/menit. Terapi pengganti tersebut dapat berupa

    hemodialisis, peritoneal dialisis atau transplantasi ginjal.5

  • 8/10/2019 sp blok 20 gagal ginjal akut arista.docx

    11/19

    11

    Komplikasi Gagal Ginjal Kronis

    Gagal ginjal kronis menyebabkan berbagai macam komplikasi . Pertama, hiperkalemia, yang

    diakibatkan karena adanya penurunan ekskresi asidosis metabolic. Kedua, perikardistis efusi

    pericardial dan temponade jantung.Ketiga, hipertensi yang disebabkan oleh retensi cairan dan

    natrium, serta mal fungsi system rennin angioaldosteron. Keempat, anemia yang disebabkan

    oleh penurunan eritroprotein, rentang usia sel darah merah, an pendarahan gastrointestinal

    akibat iritasi. Kelima, penyakit tulang. Hal ini disebabkan retensi fosfat kadar kalium serum

    yang rendah, metabolisme vitamin D, abnormal, dan peningkatan kadar aluminium.5

    Etiologi

    Terjadinya gagal ginjal disebabkan oleh beberapa penyakit serius yang diderita oleh tubuh

    yang mana secara perlahan-lahan berdampak pada kerusakan organ ginjal. Adapun beberapa

    penyakit yang sering kali berdampak kerusakan ginjal diantaranya:6

    Penyakit tekanan darah tinggi (Hypertension)

    Penyakit Diabetes Mellitus (Diabetes Mellitus)

    Adanya sumbatan pada saluran kemih (batu, tumor, penyempitan/striktur)

    Kelainan autoimun, misalnya lupus eritematosus sistemik

    Menderita penyakit kanker (cancer)

    Kelainan ginjal, dimana terjadi perkembangan banyak kista pada organ ginjal itu

    sendiri (polycystic kidney disease)

    Rusaknya sel penyaring pada ginjal baik akibat peradangan oleh infeksi atau dampak

    dari penyakit darah tinggi. Istilah kedokterannya disebut sebagai glomerulonephritis.

    Selain itu, dilihat penyebab gagal ginjal akut secara garis besar bisa dibagi menjadi 3

    bagian, yaitu pre-renal (gagal ginjal sirkulatorik), renal (gagal ginjal intrinsik), dan post-renal

    (uropati obstruksi akut).

    Penyebab gagal ginjal pre-renal adalah hipoperfusi ginjal, ini disebabkan oleh :

    Hipovolemia, penyebab hipovolemi misalnya pada perdarahan, luka bakar, diare,

    asupan kurang, pemakaian diuretic yang berlebihan. Kurang lebih sekitar 3%

    neonatus masuk di ICU akibat gagal ginjal prerenal.

    Penurunan curah jantung pada gagal jantung kongestif, infark miokardium,

    tamponade jantung, dan emboli paru.

    Vasodilatasi perifer terjadi pada syok septik, anafilaksis dan cedera, dan pemberian

    obat antihipertensi.

  • 8/10/2019 sp blok 20 gagal ginjal akut arista.docx

    12/19

    12

    Gangguan pada pembuluh darah ginjal, terjadi pada proses pembedahan, penggunaan

    obat anastesi, obat penghambat prostaglandin, sindrom hepato-renal, obstruksi

    pembuluh darah ginjal, disebabkan karena adanya stenosis arteri ginjal,embolisme,

    trombosis, dan vaskulitis.

    Pada wanita hamil disebabkan oleh perlengketan plasenta dan perdarahan postpartum

    yang biasanya terjadi pada trimester 3.

    Penyebab gagal ginjal renal (gagal ginjal intrinsik) disebabkan oleh :

    Kelainan pembuluh darah ginjal, terjadi pada hipertensi maligna, emboli kolesterol,

    vaskulitis, purpura, trombositopenia trombotik, sindrom uremia hemolitik, krisis

    ginjal, dan toksemia kehamilan.

    Penyakit pada glomerolus, terjadi pada pascainfeksi akut, glomerulonefritis,

    proliferatif difus dan progresif, lupus eritematosus sistemik, endokarditis infektif, dan

    vaskulitis.

    Nekrosis tubulus akut akibat iskemia, zat nefrotksik (aminoglikosida, sefalosporin,

    siklosporin, amfoterisin B, aziklovir, pentamidin, obat kemoterapi, zat warna kontras

    radiografik, logam berat, hidrokarbon, anaestetik), rabdomiolisis dengan

    mioglobulinuria, hemolisis dengan hemoglobulinuria, hiperkalsemia, protein

    mieloma, nefropati rantai ringan,

    Penyakit interstisial pada nefritis interstisial alergi (antibiotika, diuretic, allopurinol,

    rifampin, fenitoin, simetidin, NSAID), infeksi (stafilokokus, bakteri gram negatif,

    leptospirosis, bruselosis, virus, jamur, basil tahan asam) dan penyakit infiltratif

    (leukemia, limfoma, sarkoidosis).

    Penyebab gagal ginjal post-renal dibagi menjadi dua yaitu terjadinya :

    Sumbatan ureter yang terjadi pada fibrosis atau tumor retroperitoneal, striktura

    bilateral pascaoperasi atau radiasi, batu ureter bilateral, nekrosis papiler lateral, dan

    bola jamur bilateral.

    Sumbatan uretra, hipertrofi prostate benigna, kanker prostat, striktura ureter, kanker

    kandung kemih, kanker serviks, dan kandung kemih neurogenik.5,6

    Epidemiologi

    Gagal ginjal akut lebih sering terjadi tetapi insidennya tergantung dari defenisi yang

    digunakan dan dalam penelitian populasi. Dalam suatu penelitian di Amerika, terdapat 172

  • 8/10/2019 sp blok 20 gagal ginjal akut arista.docx

    13/19

    13

    kasus gagal ginjal akut berat (konsentrasi serum kreatinin lebih dari 500 mikromol/L) dalam

    per juta orang dewasa setiap tahun, dengan 22 kasus per juta yang mendapat dialysis akut.

    Gagal ginjal akut lebih sering terjadi pada umur tua. Gagal ginjal akut prerenal dan nekrosis

    tubular akut iskemik terjadi bersamaan sekitar 75% pada kasus gagal ginjal akut.4

    Patofisiologi

    Unit kerja fungsional ginjal disebut sebagai nefron. Setiap nefron terdiri dari kapsula

    Bowman yang mengitari kapiler glomerolus, tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle,

    dan tubulus kontortus distal yang mengosongkan diri ke duktus pengumpul. Dalam keadaan

    normal aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerolus relatif konstan yang diatur oleh suatu

    mekanisme yang disebut otoregulasi. Dua mekanisme yang berperan dalam autoregulasi ini

    adalah :

    Reseptor regangan miogenik dalam otot polos vascular arteriol aferen

    Timbal balik tubuloglomerular

    Selain itu norepinefrin, angiotensin II, dan hormon lain juga dapat mempengaruhi

    autoregulasi. Pada gagal ginjal pre-renal yang utama disebabkan oleh hipoperfusi ginjal. Pada

    keadaan hipovolemi akan terjadi penurunan tekanan darah, yang akan mengaktivasi

    baroreseptor kardiovaskular yang selanjutnya mengaktifasi sistim saraf simpatis, sistim

    rennin-angiotensin serta merangsang pelepasan vasopressin dan endothelin-I (ET-1), yang

    merupakan mekanisme tubuh untuk mempertahankan tekanan darah dan curah jantung serta

    perfusi serebral. Pada keadaan ini mekanisme otoregulasi ginjal akan mempertahankan aliran

    darah ginjal dan laju filtrasi glomerulus (LFG) dengan vasodilatasi arteriol afferent yang

    dipengaruhi oleh reflek miogenik, prostaglandin dan nitric oxide (NO), serta vasokonstriksi

    arteriol afferent yang terutama dipengaruhi oleh angiotensin-II dan ET-1. Pada hipoperfusi

    ginjal yang berat (tekanan arteri rata-rata < 70 mmHg) serta berlangsung dalam jangka waktu

    lama, maka mekanisme otoregulasi tersebut akan terganggu dimana arteriol afferent

    mengalami vasokonstriksi, terjadi kontraksi mesangial dan penigkatan reabsorbsi natrium dan

    air. Keadaan ini disebut prerenal atau gagal ginjal akut fungsional dimana belum terjadi

    kerusakan struktural dari ginjal.

    Penanganan terhadap hipoperfusi ini akan memperbaiki homeostasis intrarenal menjadi

    normal kembali. Otoregulasi ginjal bisa dipengaruhi oleh berbagai macam obat seperti ACEI,

    NSAID terutama pada pasienpasien berusia di atas 60 tahun dengan kadar serum kreatinin

    2 mg/dL sehingga dapat terjadi GGA pre-renal. Proses ini lebih mudah terjadi pada kondisi

    hiponatremi, hipotensi, penggunaan diuretic, sirosis hati dan gagal jantung. Perlu diingat

  • 8/10/2019 sp blok 20 gagal ginjal akut arista.docx

    14/19

    14

    bahwa pada pasien usia lanjut dapat timbul keadaan keadaan yang merupakan resiko GGA

    pre-renal seperti penyempitan pembuluh darah ginjal (penyakit renovaskuler), penyakit ginjal

    polikistik, dan nefrosklerosis intrarenal. Sebuah penelitian terhadap tikus yaitu gagal ginjal

    ginjal akut prerenal akan terjadi 24 jam setelah ditutupnya arteri renalis.

    Gagal ginjal post-renal, GGA post-renal merupakan 10% dari keseluruhan GGA. GGA post-

    renal disebabkan oleh obstruksi intra-renal dan ekstrarenal. Obstruksi intrarenal terjadi karena

    deposisi kristal (urat, oksalat, sulfonamide) dan protein ( mioglobin, hemoglobin). Obstruksi

    ekstrarenal dapat terjadi pada pelvis ureter oleh obstruksi intrinsic (tumor, batu, nekrosis

    papilla) dan ekstrinsik ( keganasan pada pelvis dan retroperitoneal, fibrosis) serta pada

    kandung kemih (batu, tumor, hipertrofi/ keganasan prostate) dan uretra (striktura). GGA post-

    renal terjadi bila obstruksi akut terjadi pada uretra, buli buli dan ureter bilateral, atau

    obstruksi pada ureter unilateral dimana ginjal satunya tidak berfungsi.

    Pada fase awal dari obstruksi total ureter yang akut terjadi peningkatan aliran darah ginjal dan

    peningkatan tekanan pelvis ginjal dimana hal ini disebabkan oleh prostaglandin-E2. Pada fase

    ke-2, setelah 1,5-2 jam, terjadi penurunan aliran darah ginjal dibawah normal akibat pengaruh

    tromboxane-A2 dan A-II. Tekanan pelvis ginjal tetap meningkat tetapi setelah 5 jam mulai

    menetap. Fase ke-3 atau fase kronik, ditandai oleh aliran ginjal yang makin menurun dan

    penurunan tekanan pelvis ginjal ke normal dalam beberapa minggu. Aliran darah ginjalsetelah 24 jam adalah 50% dari normal dan setelah 2 minggu tinggal 20% dari normal. Pada

    fase ini mulai terjadi pengeluaran mediator inflamasi dan faktorfaktor pertumbuhan yang

    menyebabkan fibrosis interstisial ginjal.4,6

    Manifestasi Klinis

    Ciri gagal ginjal akut berbeda-beda, tergantung pada penyebabnya: apakah prerenal, renal

    atau postrenal :

    Gagal ginjal akut yang disebabkan oleh kondisi prerenal biasanya memberikan gejala rasa

    haus dan pusing saat perubahan posisi tubuh (ortostatik) karena penurunan tekanan darah,

    denyut nadi yang cepat (>100x/menit), bibir kering, dan produksi keringat berkurang.

    Gagal ginjal akut karena penyakit pada ginjalnya sendiri dapat dicurigai jika sebelumnya

    terjadi kondisi yang menyebabkan aliran darah ke ginjal terganggu dan menyebabkan ginjal

    rusak. Jika kerusakan ginjal dicurigai karena bahan-bahan yang bersifat toksik terhadapginjal, maka dapat ditelusuri riwayat penggunaan obat-obatan sebelumnya atau penyakit-

  • 8/10/2019 sp blok 20 gagal ginjal akut arista.docx

    15/19

    15

    penyakit yang dapat menghasilkan zat-zat berbahaya bagi ginjal. Nyeri pinggang juga dapat

    menyertai jika gagal ginjal disebabkan kelainan pembuluh darah ginjal atau peradangan pada

    ginjal.

    Penyebab postrenal dapat memberikan gejala nyeri pinggang dan nyeri suprapubik (nyeri di

    daerah perut bawah) karena pembesaran kandung kencing dan saluran kencing. Nyeri yang

    bersifat hilang timbul dan menjalar sampai ke kantong zakar biasanya disebabkan oleh

    sumbatan akut pada saluran kencing. Jika dicurigai pembesaran prostat sebagai penyebab

    gagal ginjal akut, dapat dicari riwayat sering kencing malam hari, frekuensi kencing yang

    meningkat dan pada pemeriksaan ditemukan prostat yang membesar.3,4

    Penatalaksanaan

    Pengobatan dibagi atas atas medica mentosa(menggunakan obatobat yang di minum) dan

    juga non-medica mentosa (tidak mengonsumsi obat). Tujuan utama dari pengelolaan gagal

    ginjal akut adalah mencegah terjadinya kerusakan ginjal, mempertahankan hemostasis,

    melakukan resusitasi, mencegah komplikasi metabolik dan infeksi, serta mempertahankan

    pasien tetap hidup sampai faal ginjalnya sembuh secara spontan.

    Hal-hal berikut ini merupakan prioritas tatalaksana pasien dengan GGA, sebagai

    berikut :

    Mencari dan memperbaiki faktor pre dan pasca renal.

    Evaluasi obat-obatan yang telah diberikan.

    Optimalkan curah jantung dan aliran darah ke ginjal.

    Memperbaiki atau meningkatkan produksi urin.

    Monitar balans cairan.

    Mencari dan memperbaiki komplikasi akut (Hiperkalemia, Hipernatremia, asidosis

    metabolik, Hiperfosfatemia, Edema Paru).

    Berikan obat dengan dosis tepat sesuai kapasitas bersihan ginjal.

    a) Medica mentosa

    Furosemid (DOC), awal diberikan intravena bolus 40 mg. Jika manfaat tidak

    terlihat, dosis dapat digandakan atau diberi tetesan cepat 100-250 mg/kali dalam

    1-6 jam atau tetesan lambat 10-20 mg/kgBB/hari dengan dosis maksimum 1

    gram/hari.

  • 8/10/2019 sp blok 20 gagal ginjal akut arista.docx

    16/19

    16

    Dopamin, dalam dosis kecil (misalnya, 1-5 mcg / kg / menit) menyebabkan

    dilatasi selektif dari vaskular ginjal, meningkatkan perfusi ginjal. Dopamin juga

    mengurangi penyerapan natrium, sehingga mengurangi kebutuhan energi

    tubulus yang rusak. Hal ini meningkatkan aliran air seni.11

    N-acetylcysteine

    Digunakan untuk pencegahan toksisitas kontras pada individu yang rentan

    seperti yang dengan diabetes mellitus.5

    b) Non-medica mentosa

    Kebutuhan nutrisi pada GGA amat bervariasi sesuai dengan penyakit dasarnya atau

    kondisi komorbidnya, dari kebutuhan yang biasa, sampai dengan kebutuhan yang tinggi

    seperti pada pasien yang dengan sepsis. Rekomendasi nutrisi GGA amat berbeda dengan

    GGK, dimana pada GGA kebutuhan nutrisi disesuaikan dengan kataboliknya. Pada GGK

    justru dilakukan pembatasan-pembatasan.7,8

    Komplikasi

    Edema Paru-Paru

    Edema paru-paru terjadi akibat terjadinya penimbunan cairan serosa atau

    serosanguinosa yang berlebihan di dalam ruang interstisial dan alveolus paru-paru.

    Hal ini timbul karena ginjal tidak dapat mensekresi urine dan garam dalam jumlah

    cukup. Sering kali edema paru-paru menyebabkan kematian.

    Hiperkalemia

    Komplikasi kedua adalah hiperkalemia (kadar kalium darah yang tinggi).yaitu suatu

    keadaan dimana konsentrasi kalium darah lebih dari 5 mEq/l darah. Perlu diketahui

    konsentrasi kalium yang tinggi justru berbahaya daripada kondisi sebaliknya (

    konsentrasi kalium rendah ). Konsentrasi kalium darah yang lebih tinggi dari 5,5

    mEq/l dapat mempengaruhi system konduksi listrik jantung. Apabila hal ini terus

    berlanjut, irama jantung menjadi tidak normal dan jantung pun berhenti.5

    Pencegahan

    Pencegahan Primer

  • 8/10/2019 sp blok 20 gagal ginjal akut arista.docx

    17/19

    17

    Pencegahan Primer adalah langkah yang harus dilakukan untuk menghindari diri dari

    berbagai faktor resiko. Beberapa pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah

    terjadinya gagal ginjal akut, antara lain1 :

    Setiap orang harus memiliki gaya hidup sehat dengan menjaga pola makan dan

    olahraga teratur.

    Membiasakan meminum air dalam jumlah yang cukup merupakan hal yang harus

    dilakukan setiap orang sehingga faktor resiko untuk mengalami gangguan ginjal

    dapat dikurangi.

    Rehidrasi cairan elektrolit yang adekuat pada penderita-penderita gastroenteritis

    akut.

    Transfusi darah atau pemberian cairan yang adekuat selama pembedahan, dan

    pada trauma-trauma kecelakaan atau luka bakar.

    Mengusahakan hidrasi yang cukup pada penderita-penderita diabetes melitus

    yang akan dilakukan pemeriksaan dengan zat kontras radiografik.

    Pengelolaan yang optimal untuk mengatasi syok kardiogenik maupun septik.

    Hindari pemakaian obat-obat atau zat-zat yang bersifat nefrotoksik. Monitoring

    fungsi ginjal yang teliti pada saat pemakaian obat-obat yang diketahui

    nefrotoksik.

    Cegah hipotensi dalam jangka panjang.

    Penyebab hipoperfusi ginjal hendaknya dihindari dan bila sudah terjadi harus

    segera diperbaiki.

    Pencegahan Sekunder

    Pencegahan sekunder adalah langkah yang dilakukan untuk mendeteksi secara dini suatu

    penyakit. Pencegahan dimulai dengan mengidentifikasi pasien yang berisiko terkena gagal

    ginjal akut. Mengatasi penyakit yang menjadi penyebab timbulnya penyakit gagal ginjal akut.

    Jika ditemukan pasien yang menderita penyakit yang dapat menimbulkan gagal ginjal akut

    seperti glomerulonefritis akut maka harus mendapat perhatian khusus dan harus segera

    diatasi. Gagal ginjal akut prarenal jika tidak diatasi sampai sembuh akan memacu timbulnya

    gagal ginjal akut renal untuk itu jika sudah dipastikan bahwa penderita menderita gagal ginjal

    akut prarenal, maka sebaiknya harus segera diatasi sampai benar-benar sembuh, untuk

    mencegah kejadian yang lebih parah atau mencegah kecenderungan untuk terkena gagal

    ginjal renal.

  • 8/10/2019 sp blok 20 gagal ginjal akut arista.docx

    18/19

    18

    Pencegahan Tersier

    Pencegahan tersier adalah langkah yang biasa dilakukan untuk mencegah terjadinya

    komplikasi yang lebih berat, kecacatan dan kematian. Pada kasus gagal ginjal akut yang

    sangat parah timbul anuria lengkap. Pasien akan meninggal dalam waktu 8 sampai 14 hari.

    Maka untuk mencegah terjadinya kematian maka fungsi ginjal harus segera diperbaiki atau

    dapat digunakan ginjal buatan untuk membersihkan tubuh dari kelebihan air, elektrolit, dan

    produk buangan metabolisme yang bertahan dalam jumlah berlebihan. Hindari atau cegah

    terjadinya infeksi. Semua tindakan yang memberikan risiko infeksi harus dihindari dan

    pemeriksaan untuk menemukan adanya infeksi harus dilakukan sedini mungkin. Hal ini perlu

    diperhatikan karena infeksi merupakan komplikasi dan penyebab kematian paling sering pada

    gagal ginjal oligurik. Penyakit gagal ginjal akut jika segera diatasi kemungkinan sembuhnya

    besar, tetapi penderita yang sudah sembuh juga harus tetap memperhatikan kesehatannya dan

    memiliki gaya hidup sehat dengan menjaga pola makan, olahraga teratur, dan tetap

    melakukan pemeriksaan kesehatan (medical check-up) setiap tahunnya, sehingga jika

    ditemukan kelainan pada ginjal dapat segera diketahui dan diobati.5,8

    Prognosis

    Mortalitas akibat GGA bergantung keadaan klinik dan derajat gagal ginjal. Perlu

    diperhatikan faktor usia, makin tua makin jelek prognosanya, adanya infeksi yang menyertai,

    perdarahan gastrointestinal, penyebab yang berat akan memperburuk prognosa. Penyebab

    kematian tersering adalah infeksi (30-50%), perdarahan terutama saluran cerna (10-20%),

    jantung (10-20%), gagal nafas (15%), dan gagal multiorgan dengan kombinasi hipotensi,

    septikemia, dan sebagainya. Pasien dengan GGA yang menjalani dialysis angka kematiannya

    sebesar 50-60%, karena itu pencegahan, diagnosis dini, dan terapi dini perlu ditekankan.

    KesimpulanGagal ginjal akut ( GGA ) adalah suatu keadaan fisiologik dan klinik yang ditandai

    dengan pengurangan tiba-tiba glomerular filtration rate (GFR) dan perubahan kemampuan

    fungsional ginjal untuk mempertahankan eksresi air yang cukup untuk keseimbangan dalam

    tubuh. Peningkatan kadar kreatinin juga bisa disebabkan oleh obat-obatan (misalnya

    cimetidin dan trimehoprim) yang menghambat sekresi tubular ginjal. Peningkatan tingkat

    BUN juga dapat terjadi tanpa disertai kerusakan ginjal, seperti pada perdarahan mukosa atau

    saluran pencernaan, penggunaan steroid, pemasukan protein. Oleh karena itu diperlukan

  • 8/10/2019 sp blok 20 gagal ginjal akut arista.docx

    19/19

    19

    pengkajian yang hati-hati dalam menentukan apakah seseorang terkena kerusakan ginjal atau

    tidak.

    Daftar Pustaka

    1.

    Bickley LS. Bates buku ajar pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan. Edisi 8.

    Jakarta: EGC; 2009.h.344-7.

    2. Gray KJP, Welsh W, editor. Buku pegangan uji diagnostik. Edisi 3. Jakarta: EGC;

    2009.h.172,423-7,472-4.

    3.

    Sudiono H, Iskandar, Halim SL, Santoso R, Sinsanta. Urinalisis. Edisi 2. Jakarta: FK

    UKRIDA; 2008.h.54-6.

    4. Price SA, Wilson LM. Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit. Edisi 6,

    Volume 2. Jakarta: EGC; 2012.h. 865,1320.5. Wongso S, Nasution AH, Adnan HM, Isbagio H, Tambunan S, Albar Z, et all. Buku

    ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta; FKUI: 2000.h.124-7.

    6. Syakib B. Patogenesis gagal ginjal akut. Naskah lengkap gagal ginjal akut, penyakit

    ginjal, sistemik ginjal dan sistem kardiovaskuler pada hipertensi. Jakarta:

    PERNEFRI; 2005.h.1-7.

    7.

    Sudowo AW, et all. Buku ajar ilmu penyakit dalam (PAPDI). Dalam: Agus Tessy,

    Penatalaksanaan pada hipertensi penyakit ginjal. Edisi 5, Jilid 2. Jakarta : Interna

    Publishing; 2009.h.1041-9.

    8. Syarif A, Estuningtyas A, Setiawati A, Muchtar A, Arif A, Bahry B, et all.

    Farmakologi dan terapi. Edisi 5. Jakarta: FKUI; 2008.h.52-4.