SOUND OF “AIR BALIAN”: SEBUAH KOMPOSISI MUSIK …

9
127 Volume 13 No. 2 Desember 2020 Muhammad Alfath dan Amor Seta Gilang Pratama: Sound of “Air Balian”: Sebuah Komposisi Musik Berdasarkan Air ... 1. PENDAHULUAN Ritual Aseak adalah salah satu ritual peninggalan budaya pra-modern yang masih bisa disaksikan di Kota Sungai Penuh dewasa ini . Ritual Aseak biasanya dihadirkan dalam rangka tertentu diantaranya pengobatan, meminta anak, meminta berkah panen, pembaruan benda-benda sakral, dan SOUND OF “AIR BALIAN”: SEBUAH KOMPOSISI MUSIK BERDASARKAN AIR DALAM RITUAL ASEAK PENGOBATAN Muhammad Alfath 1 dan Amor Seta Gilang Pratama 2 1 Mahasiswa Pascasarjana Program Magister Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang 2 Dosen Program Studi Seni Drama Tari dan Musik Universitas Jambi E-mail: [email protected] ABSTRACT Music composition this sound of “Air Balian” means the sound of balian water. The word balian water refers to offerings used balian (shaman) Aseak Beubat ritual (treatment) in Empih Hamlet, Sumur Anyir Village, Sungai Penuh City. This offering is water, with the chanting of this medium believed to be a medicine to cure pusako disease. But in fact in the life of water is not always positive, sometimes the water can destroy. The program was revealed into two musical sections namely Part I Shackled, and Part II Liberation. The musical elements of ritual mantras are used as vocabularies, and were developed with several classical music techniques (baroque-romantic) and 20-21 century music techniques. This work was played in a mix ensemble formation with violin, viola, violoncello, clarinet, triangle, shaker, tympanic, and vocal. Keywords: Aseak Ritual, treatment water, music composition. ABSTRAK Komposisi musik Sound of “Air Balian” ini berarti suara dari air balian. Kata air balian mengacu kepada sesajen yang digunakan balian (dukun) Ritual Aseak Beubat (pengobatan), yang ada di Dusun Empih, Desa Sumur Anyir, Kota Sungai Penuh. Pada dasarnya sesajen tersebut ialah air, dengan lantunan mantra medium ini dipercaya sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit pusako atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan dengan pengobatan medis. Peristiwa ini diungkap ke dalam dua bagian musik yaitu Part I Terbelenggu, dan Part II Pembebasan. Unsur-unsur musikal mantra ritual digunakan sebagai dasar materi garap, lalu diolah dengan beberapa teknik musik klasikal (zaman barok-romantik) yang dipadukan dengan beberapa teknik musik abad 20. Karya ini dimainkan dalam format ensambel campuran dengan instrumen musik violin, viola, violoncello, clarinet, triangle, shaker, timpani, vokal pria dan vokal wanita. Kata kunci : ritual aseak, air obat, komposisi musik. saat Kenduri Sko (kenduri pusaka). Zaman dahulu orang pandai (balian atau pawang) Ritual Aseak terdapat di hampir semua dusun dan desa di Sungai Penuh ataupun di Kerinci. Namun sekarang hanya ada di beberapa wilayah saja, salah satunya di Dusun Empih, Desa Sumur Anyir, Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi.

Transcript of SOUND OF “AIR BALIAN”: SEBUAH KOMPOSISI MUSIK …

Page 1: SOUND OF “AIR BALIAN”: SEBUAH KOMPOSISI MUSIK …

127Volume 13 No. 2 Desember 2020

Muhammad Alfath dan Amor Seta Gilang Pratama: Sound of “Air Balian”: Sebuah Komposisi Musik Berdasarkan Air ...

1. PENDAHULUAN

Ritual Aseak adalah salah satu ritualpeninggalan budaya pra-modern yang masih bisadisaksikan di Kota Sungai Penuh dewasa ini. RitualAseak biasanya dihadirkan dalam rangka tertentudiantaranya pengobatan, meminta anak, memintaberkah panen, pembaruan benda-benda sakral, dan

SOUND OF “AIR BALIAN”: SEBUAH KOMPOSISI MUSIKBERDASARKAN AIR DALAM RITUAL ASEAK PENGOBATAN

Muhammad Alfath1 dan Amor Seta Gilang Pratama2

1 Mahasiswa Pascasarjana Program Magister Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang2 Dosen Program Studi Seni Drama Tari dan Musik Universitas Jambi

E-mail: [email protected]

ABSTRACT

Music composition this sound of “Air Balian” means the sound of balian water. The word balianwater refers to offerings used balian (shaman) Aseak Beubat ritual (treatment) in Empih Hamlet,Sumur Anyir Village, Sungai Penuh City. This offering is water, with the chanting of this mediumbelieved to be a medicine to cure pusako disease. But in fact in the life of water is not alwayspositive, sometimes the water can destroy. The program was revealed into two musical sectionsnamely Part I Shackled, and Part II Liberation. The musical elements of ritual mantras are used asvocabularies, and were developed with several classical music techniques (baroque-romantic) and20-21 century music techniques. This work was played in a mix ensemble formation with violin,viola, violoncello, clarinet, triangle, shaker, tympanic, and vocal.

Keywords: Aseak Ritual, treatment water, music composition.

ABSTRAK

Komposisi musik Sound of “Air Balian” ini berarti suara dari air balian. Kata air balian mengacukepada sesajen yang digunakan balian (dukun) Ritual Aseak Beubat (pengobatan), yang ada di DusunEmpih, Desa Sumur Anyir, Kota Sungai Penuh. Pada dasarnya sesajen tersebut ialah air, dengan lantunanmantra medium ini dipercaya sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit pusako atau penyakit yangtidak dapat disembuhkan dengan pengobatan medis. Peristiwa ini diungkap ke dalam dua bagian musikyaitu Part I Terbelenggu, dan Part II Pembebasan. Unsur-unsur musikal mantra ritual digunakan sebagaidasar materi garap, lalu diolah dengan beberapa teknik musik klasikal (zaman barok-romantik) yangdipadukan dengan beberapa teknik musik abad 20. Karya ini dimainkan dalam format ensambel campurandengan instrumen musik violin, viola, violoncello, clarinet, triangle, shaker, timpani, vokal pria danvokal wanita.

Kata kunci : ritual aseak, air obat, komposisi musik.

saat Kenduri Sko (kenduri pusaka). Zaman dahuluorang pandai (balian atau pawang) Ritual Aseakterdapat di hampir semua dusun dan desa di SungaiPenuh ataupun di Kerinci. Namun sekarang hanyaada di beberapa wilayah saja, salah satunya di DusunEmpih, Desa Sumur Anyir, Kota Sungai Penuh,Provinsi Jambi.

Page 2: SOUND OF “AIR BALIAN”: SEBUAH KOMPOSISI MUSIK …

128 Volume 13 No. 2 Desember 2020

Beberapa waktu terakhir, Aseak yang seringdiadakan oleh balian di Dusun Empih adalah ritualuntuk pengobatan. Dari data yang diperoleh, ritualini diadakan untuk mengobati penyakit pusako.Ketika wawancara pada 29 Desember 2018, Kasmi(balian ritual) mengatakan bahwa:

“Ritual Aseak Beubat (pengobatan)bertujuan mengobati penyakit pusako,penyakit yang tidak bisa disembuhkandengan pengobatan medis, ini disebabkanoleh teguran atau peringatan dari uhang alus(makhluk halus) ketika ada kesalahan dalamadat, alam, dan masyarakat, sehinggaterbelenggu jiwanya, dan berdampak tidakbisa tidur selama 3 bulan, pikiran kosongatau sering melamun, sakit kepala (demam),tidak selera makan tetapi tetap terasakenyang, bahkan kadangkala tampakperilaku yang ganjil seperti menarik-narikrambutnya sendiri”.

Dalam pelaksanaan Ritual Aseak Beubatdilantunkan mantra-mantra yang berisi seruan doadan pujian kepada Tuhan, alam dan roh leluhur,dengan harapan agar uhang sakaik (pasien)mendapat kesembuhan. Ritual ini juga dilaksanakandengan tarian. Selain itu alam (air, tumbuhan, danhewan) juga dimanfaatkan sebagai mediapengobatan. Biasanya medium ini dikenal denganistilah amoa, sesajen, ramuan atau obat, dan masihbanyak lagi sebutan lainnya.

Bagi balian, sesajen tersebut merupakansyarat penting ketika ritual. Sesuai denganpernyataan Kasmi (wawancara, 29 Desember2018), bahwa ritual tidak bisa dilakukan jika syarat-syarat tidak lengkap, apabila tetap dilaksanakan,maka akan mendatangkan malapetaka. Sesajentersebut diantaranya air, padi, beras, nasi, bunga,sirih, jeruk, pisang, lemang, telur, ayam, dan lain-lainnya. Sesajen ini merupakan alat yang diyakinidapat memberi petunjuk, sebagai obat, dandipersembahkan kepada hulubalang (roh paraleluhur).

Sesajen dalam Ritual Aseak Beubat inilahyang menjadi stimulus munculnya ide penciptaanmusik. Dilihat dari sesajen tersebut, air merupakanhal yang integral dalam ritual. Air dalam hal inidigunakan sebagai obat. Pembuatan lemang (berasketan yang diolah di dalam buluh bambu dandibakar) dan nasi, menggunakan air. Padi, beras,bunga, sirih, pisang, telur, serta ayam jugamembutuhkan dan mengandung air.

Ketika ritual, juga terdapat prosesi menaayoa tulong (membuat air penolong atau obat).Ayoa tulong ialah air bersih, yang sebaiknya diambildari cumoa kunyaik atau sumur kunyit (salah satusumur tua yang ada di Kota Sungai Penuh). Airtersebut dibacakan mantra mujoi ayoa (memuji air),sambil dicelupkan bungo gdeang putuah (bungaputih besar), lalu diusapkan ke tubuh uhang sakaikdan diminumnya.

Berikut adalah potongan mantra mujoiayoa:

“Inai siah randok mujui lah ayoa. Inaiayoa dari pado lah alloh. Nyo tibea alamakkuah ka madineah. Nyo bunameazamzoa rayoa zamzoa. Aa jadui ubeakalah munyoa ranok munyoa. Inai ayoaideak dibulahruleu, ideak ka muarea.Ayoa dibuwoa alloh tuhang alloh. Aponamoa lah gureu rayoa gureu. Nyobunamoa tulaung rayoa tulaung. Inaipunulaung dari tuhang alloh. Jaduipunulaung alah umuak anok umuak”.

(Ini aku mau memuji air. Ini air dari Allah.Dia datang dari makkah, madinah. Yangbernama air zam-zam. Ini air tidak kemana-mana, tidak ke muara. Air yang dibawaAllah. Apa nama air guru. Dia bernama airpenolong. Ini penolong dari Allah. Jadipenolong anak umat).

Diungkapkan oleh Masaru Emoto1, jika airdipaparkan dengan kata yang baik maka akantercipta kristal-kristal air yang indah, begitu jugasebaliknya, apabila dihadapkan dengan kata-katayang buruk, kristal air menjadi rusak. Dalam Ritual

Page 3: SOUND OF “AIR BALIAN”: SEBUAH KOMPOSISI MUSIK …

129Volume 13 No. 2 Desember 2020

Muhammad Alfath dan Amor Seta Gilang Pratama: Sound of “Air Balian”: Sebuah Komposisi Musik Berdasarkan Air ...

Aseak Beubat air dilantunkan dengan mantra-mantra berisi doa, pujian, pengharapan kepadaTuhan, alam dan roh leluhur. Pada konteks ini bisadikatakan bahwa air tersebut akan membentuk kristalyang indah, dan memiliki kekuatan magis. Olehkarena itu, air (sesajen) yang diantunkan mantramerupakan medium yang sangat penting dalamRitual Aseak Beubat, yang dapat dipahami sebagaialat transportasi balian ketika mengobati suatupenyakit.

Pada satu sisi, air juga dibutuhkan olehmanusia. Sebagai contoh saat dahaga, manusia akanminum air. Ketika air masuk ke tubuh, akan terasamelegakan dan menyegarkan. Begitu juga dalamkonteks Ritual Aseak Beubat, air (sesajen)merupakan sarana yang dilantunkan mantra,dicelupkan bunga, diusap ke tubuh, dan diminumoleh uhang sakaik. Harapannya supaya uhangsakaik memperoleh kelegaan, kebebasan, ataukesembuhan.

Berdasarkan latar belakang di atas dapatdisimpulkan bahwa karena adanya peristiwapenyakit pusako atau belenggu teguran uhang alusmaka dilakukanlah Ritual Aseak Beubat. Dalamritual tersebut, air (sesajen) merupakan hal yangintegral, dengan lantunan mantra air ini diyakini bisauntuk menyembuhkan penyakit pusako. Gagasaninilah yang menarik perhatian pengkarya untukmenerjemahkannya ke dalam komposisi musik yangberjudul Sound of “Air Balian”.

Sound of “Air Balian” berarti suara dariair balian. Kata balian dalam KBBI adalah orangyang memiliki kekuatan gaib dan dipercaya untukmengucapkan mantra pada upacara adat danmengobati orang sakit; dukun. Judul tersebutmengacu dari media air yang digunakan balian ataupawang dalam Ritual Aseak Beubat. Berdasarkankonsep tersebut, maka pengkarya mengolahkomposisi musik ini ke dalam dua bagian karya yaituPart I Terbelenggu, dan Part II Pembebasan.Pada bagian Terbelenggu, pengkaryamengekspresikan penyakit pusako. Lalu padabagian Pembebasan, pengkarya mengekspresikanrealitas air dalam konteks Ritual Aseak Beubat.Kedua bagian ini digarap dengan bentuk bebas kedalam format ensambel campuran.

2. TINJAUAN PUSTAKA

Dalam proses penciptaan, pengkaryamenemukan beberapa komposisi musik yangberkaitan dengan objek material dan konseppenciptaan. Terdapat juga beberapa komposisimusik yang menginspirasi pengkarya dalampengolahan wujud empiris karya musik ini. Adapunsumber-sumber yang dimaksud ialah sebagai berikut.

Komposisi musik ciptaan Manuel De Fallaberjudul El Amor Brujo,. Komposisi musik inimenyampaikan secara musikal kisah seorang wanitabernama Candela yang terus dihantui dan diajakmenari oleh arwah suaminya yang telah selingkuh.Lalu, dilakukanlah tarian ritual untuk mengusir rohtersebut, namun tidak berhasil. Kemudiandiadakanlah tarian permainan cinta. Saat itu Candelaberhasil menipu selingkuhan suaminya yang bernamaLucia untuk datang pada malam ritual tarian. Dipenghujung ritual, Candela menjauh dari roh tersebut,dan Lucia dibawa pergi oleh arwah kekasihnya.Setelah itu Candela bebas menikmati cinta dengankekasihnya yang baru tanpa dihantui arwah mantansuaminya1.

Ide non-musikal komposisi musik El AmorBrujo memiliki kemiripan dengan karya Sound of“Air Balian” yaitu sama-sama terinspirasi dari ritualuntuk untuk mengusir gangguan roh jahat. Namunberbeda kasus dan pengolahan wujud musiknya.

Kahyangan, ciptaan Reza Ginandha Sakti,sebuah komposisi musik yang berangkat darilegenda situs Kahyangan di Kecamatan Tirtomoyo,Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah.Komposisi musik ini digarap dalam format chamberorchestra yang disertai dengan teatrikal. Secaragaris besar, karya musik tersebut terdiri atas 3 bagian,yaitu Suwarga Biyung, Godha Donya, SwargaLoka2. Terdapat kemiripan ide non-musikal antarakomposisi musik Sound of “Air Balian denganbagian Goda Donya karya Kahyangan, yang manadi bagian ini dituangkan konsep bahwa dalamperjalanan kehidupan seseorang, godaankemaksiatan bisa saja datang dan menjadi belenggu,lalu seseorang itu bertapa, beribadah, mencariketenangan melepas belenggu dan mencari jati diri

Page 4: SOUND OF “AIR BALIAN”: SEBUAH KOMPOSISI MUSIK …

130 Volume 13 No. 2 Desember 2020

jiwa, hal ini diekspresikan melalui teatrikal.Kesamaannya ialah konsep pembebasan belenggu,namun permasalahan yang diangkat dan caramengekspresikannya berbeda dengan komposisimusik Sound of “Air Balian.

Komposisi musik berjudul Ngimbau Tuankarya Gen Dekti. Komposisi musik ini berangkatdari Ritual Aseak Pumbaru Jikat (pembaruanbenda sakral) di Kecamatan Siulak Mukai,Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Iamenginterpretasi prosesi-prosesi yang ada di ritualtersebut menjadi ide non-musikal, dan mengadopsiunsur-unsur musikal dari setiap prosesinya untukdijadikan figur, motif, hingga tema musikal3. Hal iniia susun ke dalam bentuk musik tiga bagian yangdiberi sub-judul, Part I (Jikat), Part II (Asik), danPart III (Sembah) dengan format mix ensamble(ensambel campuran). kesamaan dengan komposisimusik Sound of “Air Balian” ialah menjadikanRitual Aseak sebagai sumber inspirasi dan mengutipunsur-unsur musikal mantra untuk diolah ke dalamkarya musik. Namun Ritual Aseak dan ide non-musikal dalam kedua karya musik ini berbeda.

Karya musik ciptaan Jin Zhang berjudul YiRitual. Komposisi musik ini sangat menginspirasipengkarya dalam permainan musik eksploratif, yangcenderung pengkarya hadirkan pada Part IIPembebasan. Lalu, Grand Duo in PentatonicScale for Oboe, Cello and Strings, karya musikyang dikomposeri oleh Budhi Ngurah. Karya musikini terdiri dari tiga bagian, yaitu Fughettanesiana(I), Lentonesiana (II) dan Rondonesiana (III).Penggarapan teknik fugue (polifonis) yangpengkarya gunakan pada Part I Terbelengguterinspirasi dari komposisi musik tersebut.Selanjutnya, karya musik oleh Peni Candra Rini danJessica Kenney berjudul Cage for 2 Singers. Gayavokal pada karya ini menginspirasi pengkarya dalampengolahan vokal pada Part I Terbelenggu (Soundof “Air Balian), yang mana sangat mendukunguntuk menghadirkan suasana terbelenggu.

Dari tinjauan karya di atas, belum pernahada karya-karya terdahulu yang benar-benarmenyerupai komposisi musik Sound of “AirBalian”, baik di segi konsep isi maupun wujud

musik. Namun, terdapat beberapa karya musik yangide non-musikalnya memiliki sedikit kemiripandengan Sound of “Air Balian, dan juga terdapatbeberapa komposisi musik yang menginspirasi dandijadikan referensi pengkarya dalam pengolahanwujud musik.

3. METODE PENCIPTAAN

Proses penciptaan merupakan tahapan yangdilalui oleh pengkarya dalam mencipta karya seni.Tidak ada aturan baku untuk metode atau prosespenciptaan seni, setiap pengkarya bisa saja melewatiproses yang berbeda-beda. Dalam penciptaankomposisi musik Sound of “Air Balian” tahap-tahap yang ditempuh pengkarya ialah sebagaiberikut.

3.1 Observasi dan Pengumpulan DataTahap ini dimulai pada Desember 2018,

pengkarya meninjau berbagai sumber cetak, sumberelektronik, dan berdiskusi dengan beberapapemerhati seni. Salah satu sumber yang pengkaryaamati adalah Film dokumenter Kantor Bahasa Jambiyang berjudul Tari Asek - Tradisi Lisan MemintaObat Pada Leluhur1, informasi dari audio-visualini pengkarya gunakan sebagai data awal sebelumturun ke lapangan. Setelah itu, pengkarya melakukanobservasi di Dusun Empih untuk mengamatifenomena ritual dan mewawancarai pelaku ritual.Hasil tinjauan kepustakaan dan observasi lapangantersebutlah yang menjadi sumber data atau informasiyang menstimulus hadirnya konsep isi dan wujudkomposisi musik Sound of “Air Balian”. Sesuaidengan pernyataan Sunarto2, “bahwa titik mulatersusunnya karya adalah materi–materi yangmenjadi kekuatan generatif atau daya penggerakyang bekerja untuk memperoleh landasan terjadinyanarasi imajinatif”.

3.2 Perumusan dan Pengembangan KonsepSetelah data-data terkumpul, kegiatan

dilanjutkan ke tahap perumusan dan pengembangankonsep. Proses ini diawali denganmengklasifikasikan data atau informasi dari hal yang

Page 5: SOUND OF “AIR BALIAN”: SEBUAH KOMPOSISI MUSIK …

131Volume 13 No. 2 Desember 2020

Muhammad Alfath dan Amor Seta Gilang Pratama: Sound of “Air Balian”: Sebuah Komposisi Musik Berdasarkan Air ...

paling umum hingga khusus, dimulai dari RitualAseak secara umum, Ritual Aseak Beubat, tujuanritual, media ekspresi ritual (sesaji atau obat, danlantunan mantra), dan air sebagai medium integraldalam ritual. Dari hal tersebut muncul ide penciptaanyang dituangkan ke dalam dua bagian musik, yaitusebab terjadinya ritual (Part I Terbelenggu),peristiwa penggunaan air saat ritual yang dipercayadapat membebaskan keterbelengguan jiwa (Part IIPembebasan).

Selain memformulasikan ide non-musikal,pengkarya juga merumuskan material musik yangdigunakan sebagai dasar garapan. Medium tersebutadalah nada dan ritme dari mantra mujoi ayoa, danakan diolah menggunakan teknik-teknikpengembangan motif dan frase, sistem akord,pengolahan warna bunyi, tekstur, dan sebagainya.

Setelah itu, pengkarya mencobaberimajinasi untuk mengembangkan ide non-musikal, dan material musikal menjadi suaturancangan konstruksi musik. Dengan kata lain, halini merupakan usaha menggambarkan wujud karya“Sound of Air Balian” secara konseptual. Senadadengan ungkapan Sunarto1, “bahwa konsepbukanlah karya, melainkan blueprint karya yangsecara empiris belum terwujud”. Rancangan ataukonsep garapan inilah yang selanjutnya akandiwujudkan menjadi sebuah komposisi musik.

3.3 Perwujudan MusikPada tahap ini, pengkarya

mentransformasikan ide non-musikal, dan konsepgarapan menjadi wujud komposisi musik yangempiris. Dalam praktiknya pengkaryamemanfaatkan beberapa alat musik, danmenggunakan aplikasi sibelius (aplikasi pengolahnotasi musik). Bambang Sunarto menyatakan1,bahwa ada beberapa sarana yang tidak dapatditinggalkan pengkarya dalam mewujudkan gagasanatau konsep penciptaan menjadi karya yang empiris,diantaranya medium, vokabuler artistik, garap dannilai.

Pada mulanya medium yang direncakandalam komposisi musik Sound of “Air Balian”adalah string quartet, flute, triangle, dan shaker.

Namun ketika dalam prosesnya terjadi beberapakali perubahan instrumen, karena pada rancanganawal kurang efektif dan efisien. Pilihan formattersebut juga disesuaikan dengan kondisi pemusikyang memainkan karya ini. Pada akhirnya instrumenyang dipilih dan dipertahankan hingga pertunjukanialah violin 1, violin 2, dan viola, yang masing-masingnya terdiri atas 2 pemain. Kemudianvioloncello, clarinet, triangle, shaker, timpani,vokal pria dan vokal wanita, yang masing-masingterdiri atas 1 pemusik.

Tahap perwujudan musik ini pengkaryaawali dengan mengolah, menata dan menggarapvokabuler dalam wujud notasi musik. Kegiatantersebut dilaksanakan selama kurang lebih 9 bulan(5 April 2019 - 3 Januari 2020). Dalam prosesnya,bagian Terbelenggu dan Pembebasan digarapdengan cara serupa. Pertama, menghadirkan unsur-unsur musik dari mantra mujoi ayoa, kemudianmengolah dan menggarapnya menjadi komposisimusik yang utuh. Namun dasar materi musik danteknik-teknik komposisi musik di tiap bagiannyaberbeda, sehingga menghasilkan kesan, suasana,atau efek yang berlainan pula.

Selanjutnya dilakukan proses transformasidari notasi menjadi bunyi, dan juga tak jarangpengkarya mengeksplorasi keluar dari notasi yangtelah dibuat untuk menemukan kemungkinan lain.Dalam pelaksanaannya dibutuhkan kerja kolektifantara komposer, pemusik, dan tim produksi. Peranpemusik sebagai jembatan antara notasi dan bunyiyang diekspresikan, sedangkan tim produksibertugas menata jadwal, tempat, dan konsumsi untuklatihan. Kegiatan ini dilaksanakan di kawasanUniversitas Jambi- Kampus Mendalo. Padapermulaan, latihan dilakukan sebanyak 2-3 kaliseminggu, dan ketika mendekati hari pertunjukan,jadwal dipadatkan menjadi 5 kali seminggu. Durasilatihan kira-kira 60-120 menit per hari.

Proses latihan dilaksanakan selama kuranglebih 6 bulan (3 Juli 2019 - 9 Januari 2020), dandilakukan dalam beberapa sesi diantaranya: (1)pembacaan notasi dan latihan individu (2) latihanbersama bagian Terbelenggu (3) latihan bersamabagian Pembebasan (4) perwujudan dinamika dan

Page 6: SOUND OF “AIR BALIAN”: SEBUAH KOMPOSISI MUSIK …

132 Volume 13 No. 2 Desember 2020

ekspresi (5) latihan bersama kedua bagian (6) danevaluasi. Setelah melewati fase-fase tersebut, karyaSound of “Air Balian” dapat dipertunjukkan pada11 Januari 2020, di Gedung Rektorat lantai 3,Universitas Jambi.

4. PEMBAHASAN

4.1 Konsep PenciptaanKomposisi musik Sound of “Air Balian”

terdiri dari dua bagian yaitu Part I Terbelenggu danPart II Pembebasan. Dua bagian tersebut digarapmenggunakan struktur terbuka. Mengutip LeonStein1:

Struktur terbuka adalah suatu yang tidakterikat pada pola yang mapan sepertidesain-desain sebagai periode, bentuk-bentuk lagu biner dan terner, sonata-allegro klasik, dan pascaglia, namun dapatberisi beberapa sub-divisi yang menerapkanpola yang fiks dan mapan tersebut. Ada duaklasifikasi struktur terbuka, pertama adalahkomposisi dengan judul sebagai penentukarakter bukan bentuk, kedua ialah bentukbebas, seringkali programatik (bentukmengikuti ide non-musikal).

Sound of “Air Balian” ialah komposisimusik bentuk bebas, mengandung program(programatik). Struktur atau bentuk karya inididasarkan pada sebuah narasi, deskripsi objek, danimpresi personal pengkarya atas objek. Karyainstrumental terprogram dapat mewakili emosi,karakter, dan peristiwa dari cerita tertentu, atau dapatmembangkitkan suara dan gerakan alam2.

Pada bagian Terbelenggu, pengkaryamendeskripsikan tentang penyakit pusako, denganmenunjukkan secara imitatif bahwa ada uhang halusyang mendistorsi, dan membelenggu uhang sakaik,serta mengekspresikan kesan personal pengkaryaterhadap realitas penyakit pusako yaitu keganjilan,kekacauan, dan ketegangan. Selanjutnya bagiankedua, pengkarya menerjemahkan realitas air dalamkonteks Ritual Aseak Beubat, terutama aktivitas

mena ayoa tulong, pengkarya mengimitasi bunyiair yang dipercikkan, riak air saat dicelupkan bunga,dan air yang diusapkan ke tubuh uhang sakaik.Pengkarya juga mengekspresikan kesan personalpengkarya terhadap proses ritual tersebut, yaitupenuh harap, hikmat, sakral, dan mistik.

Dengan demikian, narasi dalam karya initerasosiasikan pada tiap-tiap bagian yaituTerbelenggu dan Pembebasan. Pada tiapbagiannya, digunakan dua tipe penerjemahanmusikal, (1) deskriptif-imitatif, (2) ekspresiberdasarkan impresi personal.

4.2 GarapanKarya musik ini digarap untuk ensambel

campuran, menggunakan instrumen violin 1 (2),violin 2 (2), viola (2), violoncello (1), clarinet(1), vokal wanita (1), vokal pria (1), triangle (1),shaker (1), dan timpani (1). Secara keseluruhankarya ini berdurasi 14 menit, Terbelenggu 5 menit,Pembebasan 9 menit. Sebagai dasar materi musik,pengkarya menggunakan unsur-unsur musikal darimantra mujoi ayoa. Adapun notasi mantra mujoiayoa yang pengkarya transkrip sebagai berikut:

Gambar 1. Melodi mantra mujoi ayoa.

4.2.1 TerbelengguPada bagian Terbelenggu, pengkarya

menghadirkan dua tema pokok. Pertama, berangkatdari potongan ritme dan nada E-F pada mantramujoi ayoa, yang dimodifikasi dengan pengulanganmotif, merubah tingkatan nada (cenderung naik),mengkontraskan arah titi nada (contrary), membalikgerak nada ataupun ritme (gerak mundur), danmemperluas nilai not. Tema pokok kedua berpijakpada tema pertama yang juga divariasikan denganteknik yang sama kecuali perluasaan nilai not.

Gambar 2. Potongan musikal mantra yangdigunakan sebagai dasar materi pada tema pokok

Part I.

Page 7: SOUND OF “AIR BALIAN”: SEBUAH KOMPOSISI MUSIK …

133Volume 13 No. 2 Desember 2020

Muhammad Alfath dan Amor Seta Gilang Pratama: Sound of “Air Balian”: Sebuah Komposisi Musik Berdasarkan Air ...

Gambar 3. Tema pertama Part I Terbelenggu.

Gambar 4. Tema kedua Part I Terbelenggu.

Tema musikal di atas terdiri dari nada E - F- F# - G. Yang mana, sering pengkarya hadirkansecara eksploratif pada violin 1. Skala itu jugadibangun menjadi akord E-second minor (E - F -F# - G), dan juga divariasikan menjadi beberapabalikan diantaranya akord balikan pertama (F - F#- G - E), akord balikan kedua (F# - G – E - F), danakord balikan ketiga (G – E – F - F#). Materi-materitersebut cenderung dimainkan oleh divisi stringsdengan tekstur chordal dan polifoni. Pada lapisantersendiri, vokal wanita merespon permainan darikelompok strings. Unsur-unsur ini digunakan untukmenghasilkan kualitas bunyi disonan, atau suasanategang.

Pengkarya cenderung menerapkan meterasimetris (hitungan ketukan yang tidak simetris), dantak jarang progresif (berganti-ganti). Banyakdihadirkan tempo yang kontras, permainan dalamkecepatan lambat, lalu tiba-tiba bergerak sangatcepat, kemudian kembali melambat, dan juga tempoyang perlahan semakin cepat. Timpani dan trianglesangat berperan dalam mewujudkan tempo-tempotersebut. Selain itu, sinkopasi, ritmik yang rapat, dantremolo banyak dimunculkan pada instrumen gesek,dan kadangkala timpani dan triangle jugamemainkannya. Unsur-unsur ini dihadirkan untukmembangun nuansa keganjilan dan kekacauan.

Untuk menunjukkan bahwa ada uhanghalus yang mendistorsi atau membelenggu uhangsakaik, pengkarya sering menghadirkan bunyi-bunyipendek diantara bunyi yang lebih panjang,permainan tremolo diantara melodi yang liris, arahgerak nada yang berlawanan, dan pola-pola kontraslainnya (polifonis atau kontrapungtis).

4.2.2 PembebasanSecara gamblang, di bagian ini, potongan

mantra mujoi ayoa dihadirkan sebagai tema musikal,untuk menunjukkan ritual yang diinterpretasi. Dalampengolahannya melodi mantra tersebut diimitasi olehbeberapa instrumen seperti vokal, clarinet, violin,dan instrumen gesek lainnya. Melodi-melodi tersebutcenderung dimainkan dengan liris, tenang, yang manasangat kontras dengan bagian sebelumnya. Disini,pengkarya berusaha membangun nuansa mengenaiaktivitas pembebasan belenggu pada Ritual Aseak,diantaranya penuh harap, hikmat, sakral, dan mistik.

Untuk membangun suasana tersebut jugadikonstruksi akord berdasarkan nada-nada padalantunan mantra ritual. Disini, nada-nada yang banyakdimainkan secara simultan-vertikal ialah G-D-Abatau G-D-Ab–E, lalu G-Ab-C, dan beberapa akordlainnya. Di bagian ini, juga sering dihadirkanpermainan eksploratif, namun dalam penerapantempo, meter, dan ketukan yang tidak progresifseperti pada bagian Terbelenggu.

Untuk menghadirkan efek gemercik air,pengkarya banyak menggunakan teknik-teknikinstrumentasi diantaranya memukul senar alat gesekdengan bow (penggesek) dan menggunakan telapaktangan, memetik senar, triller, dan bunyi-bunyi yangdihadirkan oleh shaker. Dalam menginterpretasi airyang diusap ke tubuh uhang sakit, dan sekaligusmenghasilkan efek aliran air, pengkarya menerapkancircular bowing (arah gesekan bow sepertilingkaran), permainan mengusap senar, dan merabamembran timpani. Selain itu pengkarya jugamenggunakan teknik cannon (bersusulan) untukmenerjemahkan riak air.

Pada bagian ini, pengkarya jugamenginterpretasi keadaan ketika pelaku ritual benar-benar khusyuk, menyatu dengan kekuatan diluardirinya. Hal ini pengkarya wujudkan dengan caramemainkan melodi secara repetitif, sinkopasi, lalutempo perlahan semakin cepat, dan dinamikasemakin kuat.

4.3 MediaDalam mewujudkan komposisi musik

dibutuhkan medium sebagai alat ungkap daripengamatan objek diluar diri. Media tersebut

Page 8: SOUND OF “AIR BALIAN”: SEBUAH KOMPOSISI MUSIK …

134 Volume 13 No. 2 Desember 2020

menyampaikan gagasan, tanggapan, atau reaksipengkarya, yang interpretasi musikalnya disesuaikandengan karakteristik alat tersebut. Komposisi musikSound of “Air Balian” digarap ke dalam formatensambel campuran (mix ensamble) menggunakaninstrumen musik diantaranya violin, viola,violoncello, clarinet, timpani, triangle, shaker,dan vokal. Medium ini dipilih karena pengkaryameyakini bahwa instrumen-instrumen tersebutmampu mewakili ide dan gagasan yang diperolehdari observasi dan riset.

Adapun instrumen musik yang digunakandan dasar penggunaannya sebagai berikut:

Tabel 1. Deskripsi pemilihan instrument musik dandasar penggunaannya.

Gambar 6. Pertunjukan komposisi muisk Sound ofAir Balian di Gedung Rektorat lantai 3 Universitas

Jambi

5. SIMPULAN

Komposisi Sound of “Air Balian”merupakan salah satu bentuk karya musik yangterinspirasi dari fenomena budaya, yaitu berangkatdari pemaknaan air (sesajen) pada Ritual AseakBeubat di Dusun Empih, Desa Sumur Anyir, KotaSungai Penuh, Provinsi Jambi. Pemaknaan tentangair tersebut diinterpretasikan dengan penggarapanyang memfokuskan pada unsur-unsur musikal,seperti pengolahan motif-frase, tempo, tangga nada,instrumentasi, harmoni, dan tekstur.

Komposisi musik ini terdiri dari dua bagianyaitu Terbelenggu dan Pembebasan. Pada bagianpertama, pengkarya ingin mengungkapkan tentangbagaimana kondisi uhang sakik, sedangkan padabagian kedua pengkarya ingin mengungkapkanbagaimana proses pengobatan uhang sakik olehbalian.

Pada komposisi musik ini, pengkaryamenggunakan dua pendekatan penerjemahanmusikal yaitu deskriptif-imitatif, dan ekspresif.Pendekatan pertama digunakan pengkarya untukmelihat dan menganalisis Ritual Aseak Beubat, lalumenggunakan pola-pola musikal dalam ritualtersebut sebagai idiom dalam membangun komposisimusik. Sedangkan pendekatan kedua digunakanoleh pengkarya untuk memperkuat narasi dalamsetiap bagian.

6. DAFTAR ACUAN

Dekti, Gen. “Ngimbau Tuan.” Universitas Jambi,2019.

Emoto, Masaru. Miracle of Water: Mukjizat Air.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2017.

Kamien, Roger. Music: An Appreciation. 12th ed.New York: McGraw-Hill Education,2018.

Sakti, Reza G. “Kahyangan: Sepenggal Kisah DalamLegenda Peradaban Tanah Jawa DalamKomposisi Musikal.” Dewa Ruci 10, no.1 (2015).

Instrumen Dasar Penggunaan Instrumen

Violin Melahirkan efek tenang, mistis, hikmat, dan sengau.

Viola Melahirkan efek sengau, dan gelap.

Violoncello Melahirkan efek gelap, mistis, hikmat, sengau dan mengatur tempo.

Clarinet Melahirkan efek tenang, mistis, dan hikmat.

Vokal Wanita

Melahirkan efek rintihan, teriakan, mistis, dan sublim.

Vokal Pria Melahirkan efek hikmat, mistis.

Triangle Melahirkan efek mistis, aksentuasi dan mengatur tempo.

Shaker Menghadirkan efek gemercik air dan aliran air.

Timpani Melahirkan efek besar, aksentuasi, gelap, dan mengatur tempo

Page 9: SOUND OF “AIR BALIAN”: SEBUAH KOMPOSISI MUSIK …

135Volume 13 No. 2 Desember 2020

Muhammad Alfath dan Amor Seta Gilang Pratama: Sound of “Air Balian”: Sebuah Komposisi Musik Berdasarkan Air ...

Stein, Leon. “Struktur Dan Gaya; Studi Dan AnalisisBentuk-Bentuk Musikal.” edited by AndreIrawan. Yogyakarta: UPT PerpustakaanISI Yogyakarta, 2013.

Sunarto, Bambang. Epistemologi Penciptaan Seni.Yogyakarta: Idea Press, 2013.

Internet:

h t t p s : / / i d . m . w i k i p e d i a . o r g / w i k i /El_amor_brujo_(film_1967). Diakses 20Februari 2019.

https://youtu.be/MjpqscRP5ol. Diakses pada 08Desember 2018.

Narasumber:

Kasmi. 67 Tahun. Petani/pawang ritual, Kota SungaiPenuh.

Catatan Akhir:

1 Masaru Emoto, Miracle of Water:Mukjizat Air. (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,2017).

2 https://id.m.wikipedia.org/wiki/El_amor_brujo_(film_1967). Diakses 20 Februari2019.

3 Reza G Sakti, “Kahyangan: SepenggalKisah Dalam Legenda Peradaban Tanah JawaDalam Komposisi Musikal,” Dewa Ruci 10, no. 1(2015).

4 Gen Dekti, “Ngimbau Tuan” (UniversitasJambi, 2019).

5 https://youtu.be/MjpqscRP5ol. Diaksespada 08 Desember 2018

6 Bambang Sunarto, EpistemologiPenciptaan Seni (Yogyakarta: Idea Press, 2013).

7 Bambang Sunarto, EpistemologiPenciptaan Seni (Yogyakarta: Idea Press, 2013).

8 Bambang Sunarto, EpistemologiPenciptaan Seni (Yogyakarta: Idea Press, 2013).

9 Leon Stein, “Struktur Dan Gaya; StudiDan Analisis Bentuk-Bentuk Musikal,” ed. AndreIrawan (Yogyakarta: UPT Perpustakaan ISIYogyakarta, 2013).

10 Roger Kamien, Music: AnAppreciation., 12th ed. (New York: McGraw-HillEducation, 2018).