sosiologi politik

43
KATA PENGANTAR Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa karena anugerah dan bimbingan-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini yang merupakan salah satu tugas dari mata kuliah SOSIOLOGI POLITIK tepat waktu. Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak sekali terdapat kekurangan. Oleh karena itu Saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini. Saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi Saya khususnya dan kepada para pembaca umumnya. Palangka Raya, Mei 2013 Penyusun

description

hiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiioooooooooooooooooooooooojmmmmmmmmmmmmmmmkkkkkkkkkkkkkhbcfxxszwer3sxccvbnnbtfrdesqawsztyg,jp,omoojunbvfcerxwzrfuhinnijiunmjnhbhnvgvybnji

Transcript of sosiologi politik

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa karena anugerah dan bimbingan-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini yang merupakan salah satu tugas dari mata kuliah SOSIOLOGI POLITIK tepat waktu. Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak sekali terdapat kekurangan. Oleh karena itu Saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.Saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi Saya khususnya dan kepada para pembaca umumnya.

Palangka Raya, Mei 2013

Penyusun

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi. Ada aksi dan ada reaksi. Pelakunya lebih dari satu. Individu vs individu. Individu vs kelompok. Kelompok vs kelompok dll. Contoh guru mengajar merupakan contoh interaksi sosial antara individu dengan kelompok. Interaksi sosial memerlukan syarat yaitu Kontak Sosial dan Komunikasi Sosial.Kontak sosial dapat berupa kontak Primer dan Kontak Sekunder. Sedangkan komunikasi sosial dapat secara langsung maupun tidak langsung. Interaksi sosial secara langsung apabila tanpa melalui perantara. Misalnya A dan B bercakap-cakap termasuk contoh Interaksi sosial secara langsung. Sedangkan kalau A titip salam ke C lewat B dan B meneruskan kembali ke A, ini termasuk contoh interaksi sosial tidak langsung.Faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial meliputi imitasi, sugesti, identifikasi, simpati dan empati. Imitasi adalah interaksi sosial yang didasari oleh faktor meniru orang lain. Contoh anak gadis yang meniru menggunakan jilbab sebagaimana ibunya memakai. Sugesti adalah interaksi sosial yang didasari oleh adanya pengaruh. Biasa terjadi dari yang tua ke yang muda, dokter ke pasien, guru ke murid atau yang kuat ke yang lemah. Atau bisa juga dipengaruhi karena iklan. Indentifikasi adalah interaksi sosial yang didasari oleh faktor adanya individu yang mengindentikkan (menyadi sama) dengan pihak yang lain. Contoh menyamakan kebiasaan pemain sepakbola idolanya. Simpati adalah interaksi sosial yang didasari oleh foktor rasa tertarik atau kagum pada orang lain. Empati adalah interaksi sosial yang disasari oleh faktor dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, lebih dari simpati. Contoh tindakan membantu korban bencana alam. Interaksi sosial mensyarakat adanya kontak sosial dan komunikasi sosial. Kemudian membuat terjadinya proses sosial. Proses sosial dapat bersifat asosiatif dan disasosiatif, asosiatif meliputi akomodasi, difusi, asimilasi, akulturasi, kooperasi (kerjasama) (Intinya interaksi social yang baik-baik, kerjasama, rukun, harmonis, serasi dll). Contoh kerja sama antara Departemen Pendidikan Nasional dengan PT Telkom dalam program Jardiknas.Disasosiatif meliputi konflik, kontravensi dan kompetensi (Intinya interaksi sosial yang tidak baik, penuh persaingan, perang dingin, bertengkar dll). Contoh Bapak memukul anaknya karena tidak mendengarkan nasihatnya. Menyuruh pergi seorang pengemis dengan cara membentak.1.2 Rumusan Masalah Berpijak dari latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan pada penulisan makalah ini adalah : Bagaimana tindakan sosial itu mempengaruhi manusia dalam melakukan kegiatannya dalam kehidupan masyarakat ? Apakah interaksi sosial dapat mempengaruhi hubungan manusia dengan manusia yang lain yang memiliki watak yang berbeda?1.3 TujuanTujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas Mata kuliah Sosiologi Politik serta untuk wawasan dan ilmu kami tentang pengaruh interaksi sosial bagi masyarakat.

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Pengertian Tindakan sosialTindakan atau aksi berarti perbuatan atau sesuatu yang dilakukan. Secara sosiologis, tindakan artinya seluruh perbuatan manusia yang dilakukan secara sadar atau tidak disadari, sengaja atau tidak disengaja yang mempunyai makna subyektif bagi pelakunya Didalam sosiologi, tindakan sosoial banyak dikemukakan oleh Max Weber (1864-1920) seorang ahli sosiologi Jerman, dimana tindakan sosial dimulai dari tindakan individu atau perilaku individu dengan perilaku oang lain, yang diorientasikan pada hasil tindakan tersebut, sehingga dapat dipahami secara subjektif, maksudnya setiap tindakan sosial yang dilakukan seseorang akan memiliki maksud atau makna tertentu.Jadi tindakan sosial pada diri orang baru terjadi apabila tindakan tersebut dihubungkan dengan orang lain. Tindakan sosial yang dimulai dari tindakan indiidu-individu memiliki keunikan atau ciri tersendiri.2.2 Ciri-ciri Tindakan SosialBentuk tolak dari konsep dasar tentang tindakan sosial dan antar hubungan sosial, maka terdapat lima ciri pokok yang menjadi sasaran sosiologi, yaitu: Tindakan manusia yang menurut si aktor mengandung makna subyektif, hal ini meliputi tindakan nyata. Tindakan nyata yang bersifat membatin sepenuhnya dan bersifat subyektif. Tindakan yang berpengaruh positif dari suatu situasi, maka tindakan tersebut akan diulang. Tindakan itu diarahkan pada seseorang atau pada individu. Tindakan itu memperhatikan tindakan individu lain dan terarah pada orang atau individu yang dituju.2.3 Faktor Pendorong Melakukan Tindakan SosialManusia merupakan makhluk yang tidak akan bisa hidup tanpa manusia lain, sebab secara biologis manusia adalah makhluk yang paling lemah. Sejak dilahirkan ke dunia, manusia mempunyai dua hasrat atau keinginan pokok, yaitu keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekitarnya (masyarakat) dan keinginan untuk menjadi satu dengan lingkungan alam di sekitarnya.Untuk memperoleh kedua hasrat tersebut, manusia menggunakan akalnya (pikiran, perasaan, dan kehendak). Menyadari kelemahan dan kekurangannya dalam menyesuaikan diri serta menghadapi tantangan alam yang tidak mungkin dilakukan secara sendiri-sendiri atau perorangan, manusia menghimpun diri dan mengelompokan dirinya dengan manusia lain yang kemudian disebut masyarakat.2.4 Bentuk-bentuk Tindakan SosialPada dasarnya tindakan manusia, baik sebagai individu maupun makhluk sosial terdiri dari dua tindakan pokok yaitu tindakan lahiriah dan tindakan batiniah, sebagai berikut:1. Tindakan lahiriah adalah tata cara bertindak yang tampak atau dapat dilihat dan cenderung ditiru secara berulang-ulang oleh banyak orang.2. Tindakan batiniah adalah cara berfikir, berperasaan, dan berkehendak yang diungkapkan dalam sikap dan bertindak, dilakukan berulang kali dan di ikuti oleh banyak orang.Di dalam kehidupan masyarakat, kita dapat mengenali beberapa pola tindakan bathiniah yang terdiri dari bentuk-bentuk sebagai berikut: Prasangka (prejudice), adalah anggapan atau penilaian terhadap suatu fenomena tanpa di tunjang dengan bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan. Sikap sosial (social attitude), adalah suatu bentuk pola perilaku lahiriah dan bathiniah terhadap fenomena atau gejala yang mempunyai arti sosial. Pendapat umum (publik opinion), adalah suatu komposisi pikiran masyarakat yang berpola dan dibentuk dari beberapa golongan atau kelompok. Propaganda, adalah suatu makanisme kegiatan yang dilakukan dengan cara mempengaruhi massa atau publik agar mau untuk menerima pola fikiran tertentu.

Pada dasarnya tindakan sosial dapat dibedakan menjadi empat tipe tindakan berdasarkan tingkat kemudahan untuk dipahami sebagai berikut: Rasionalitas instrumental Merupakan tindakan sosial murni, dimana tindakan tersebut dilakukan dengan memperhitungkan kesesuaian antara cara yang digunakan dan tujuan yang akan dicapai (bersifat rasional). Rasionalitas berorientasi nilai. Tindakan itu dilakukan dengan memperhitungkan manfaatnya, tetapi tujuan yang dicapai tidak terlalu dipertimbangkan yang penting tindakan berbuat baik dan benar menurut penilaian masyarakat. Tindakan afektif. Tindakan ini dilakukan dengan dibuat-buat yang didasari oleh perasaan atau emosi dan kepura-puraan seseorang.2.5 Tindakan TradisionalTindakan ini didasarkan atas kebiasaan-kebiasaan dalam mengerjakan sesuatu dimasa lalunya atau yang dilakukan oleh orang-orang terdahulu, tanpa pehitungan secara matang, dan sama sekali tidak rasional.2.6 Interaksi SosialInteraksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis. Hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan antara individu yang satu dengan individu lainnya, antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya, maupun antara kelompok dengan individu. Dalam interaksi juga terdapat simbol, di mana simbol diartikan sebagai sesuatu yang nilai atau maknanya diberikan kepadanya oleh mereka yang menggunakannyaProses Interaksi sosial menurut Herbert Blumer adalah pada saat manusia bertindak terhadap sesuatu atas dasar makna yang dimiliki sesuatu tersebut bagi manusia. Kemudian makna yang dimiliki sesuatu itu berasal dari interaksi antara seseorang dengan sesamanya. Dan terakhir adalah Makna tidak bersifat tetap namun dapat dirubah, perubahan terhadap makna dapat terjadi melalui proses penafsiran yang dilakukan orang ketika menjumpai sesuatu. Proses tersebut disebut juga dengan interpretative process.Interaksi sosial dapat terjadi bila antara dua individu atau kelompok terdapat kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial merupakan tahap pertama dari terjadinya hubungan social. Komunikasi merupakan penyampaian suatu informasi dan pemberian tafsiran dan reaksi terhadap informasi yang disampaikan. Karp dan Yoels menunjukkan beberapa hal yang dapat menjadi sumber informasi bagi dimulainya komunikasi atau interaksi sosial. Sumber Informasi tersebut dapat terbagi dua, yaitu Ciri Fisik dan Penampilan. Ciri fisik adalah segala sesuatu yang dimiliki seorang individu sejak lahir yang meliputi jenis kelamin, usia, dan ras. Penampilan di sini dapat meliputi daya tarik fisik, bentuk tubuh, penampilan berbusana, dan wacana.Interaksi sosial memiliki aturan, dan aturan itu dapat dilihat melalui dimensi ruang dan dimensi waktu dari Robert T Hall dan Definisi Situasi dari W.I. Thomas. Hall membagi ruangan dalam interaksi sosial menjadi 4 batasan jarak, yaitu jarak intim, jarak pribadi, jarak sosial, dan jarak publik. Selain aturan mengenai ruang Hall juga menjelaskan aturan mengenai Waktu. Pada dimensi waktu ini terlihat adanya batasan toleransi waktu yang dapat mempengaruhi bentuk interaksi. Aturan yang terakhir adalah dimensi situasi yang dikemukakan oleh W.I. Thomas. Definisi situasi merupakan penafsiran seseorang sebelum memberikan reaksi. Definisi situasi ini dibuat oleh individu dan masyarakat.Interaksi Sosial adalah suatu proses hubungan timbal balik yang dilakukan oleh individu dengan individu, antara indivu dengan kelompok, antara kelompok dengan individu, antara kelompok dengan kelompok dalam kehidupan social.Gillin mengartikan bahwa interaksi social sebagai hubungan-hubungan social dimana yang menyangkut hubungan antara individu dan individu, individu dan kelompok, atau antar kelompok dan kelompok. Menurut Charles P. Loomis sebuah hubungan bisa disebut interaksi jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut : Jumlah pelakunya dua orang atau lebih. Adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunakan simbol atau lambang-lambang. Adanya suatu dimensi waktu yang meliputi, masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang. Adanya tujuan yang hendak dicapai.

2.7 KomunikasiKomunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak kepihak yang lain dalam rangka mencapai tujuan bersama. Ada lima unsur pokok dalam komunikasi yaitu : Komunikator yaitu orang yang menyampaikan informasi atau pesan atau perasaan atau pemikiran pada pihak lain. Komunikan yaitu orang atau sekelompok orang yang dikirimi pesan, pikiran, informasi. Pesan yaitu sesuatu yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan. Media yaitu alat untuk menyampaikan pesan. Efek/Feed Back yaitu tanggapan atau perubahan yang diharapkan terjadi pada komunikan setelah mendapat pesan dari komunikator.Ada tiga tahapan penting dalam komunikasi yaitu:EncodingPada tahap ini gagasan atau program yang akan dikomunikasikan diwujudkan dalam kalimat atau gambar. Dalam tahap ini komunikator harus memilih kata atau istilah, kalimat dan gambar yang mudah dipahami oleh komunikan. Komunikator harus menghindari penggunaan kode-kode yang membingungkan komunikan.PenyampaianPada tahap ini istilah atau gagasan yang telah diwujudkan dalam bentuk kalimat dan gambar disampaiakan . Penyampaian dapat berupa lisan dan dapat berupa tulisan atau gabungan dari keduanya.DecondingPada tahap ini dilakukan proses mencerna dan memahami kalimat serta gambar yang diterima menurut pengalaman yang dimiliki.

Ada beberapa factor yang mendorong terjadinya interaksi social

Tindakan SosialTidak semua tindakan manusia dinyatakan sebagai tindakan sosial misalnya : Seorang pemuda yang sedang mengkhayalkan gadis impiannya secara diam-diam. Menurut MAX WEBER, tindakan sosial adalah tindakan seorang individu yang dapat mempengaruhi individu-individu lainnya dalam masyarakat.

Kontak Sosial Dalam kehidupan sehari-hari kontak sosial dapat dilakukan dengan cara:

Kontak Langsung pihak komunikator menyampaikan pesannya secara langsung kepada pihak komunikan.

Kontak Tidak Langsung pihak komunikator menyampaikan pesannya kepada pihak komunikan melalui perantara pihak ketiga.

Kontak Sosial yang dilakukan menurut terjadinya proses komunikasi ada 2 macam yaitu:1. Kontak Primer2. Kontak Sekunder

Komunikasi SosialKomunikasi artinya berhubungan atau bergaul dengan orang lain. Orang yang menyampaikan komunikasi disebut komunikator, orang yang menerima komunikasi disebut komunikan. Tidak selamanya kontak sosial akan menghasilkan interaksi sosial yang baik apabila proses komunikasinya tidak berlangsungnya secara komunikatif. Contoh: Pesan yang disampaikan tidak jelas, berbelit-belit, bahkan mungkin sama sekali tidak dapat dipahami.Imitasi yaitu tindakan meniru orang lainSugesti. Sugesti ini berlangsung apabila seseorang memberikan pandangan atau sikap yang dianutnya, lalu diterima oleh orang lain. Biasanya sugesti muncul ketika sipenerima sedang dalam kondisi yang tidak netral sehingga tidak dapat berfikir rasional. Biasanya sugesti berasal dari orang-orang sebagai berikut:

Orang yang berwibawa, karismatik dan punya pengaruh terhadap yang disugesti, misalnya orang tua ulama dsb.

Orang yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari pada yang disugesti.

Kelompok mayoritas terhadap minoritas.

Reklame atau iklan media masa.

Identifikasi yaitu merupakan kecenderungan atau keinginan seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain (meniru secara keseluruhan).

Simpati yaitu merupakan suatu proses dimana seorang merasa tertarik kepada pihak lain. Melalui proses simpati orang merasa dirinya seolah-olah dirinya berasa dalam keadaan orang lain.

Empati yaitu merupakan simpati yang menfdalam yang dapat mempengaruhi kejiwaan dan fisik seseorang.

Sumber informasi yang mendasari interaksi yaitu :

Warna Kulit

Usia

Jenis Kelamin

Penampilan Fisik

Bentuk Tubuh

Pakaian

Wacana

4.3. Bentuk-Bentuk Interaksi SosialBentuk-bentuk interaksi sosial yang berkaitan dengan proses asosiatif dapat terbagi atas bentuk kerja sama, akomodasi, dan asimilasi. Kerja sama merupakan suatu usaha bersama individu dengan individu atau kelompok dengan kelompok untuk mencapai satu atau beberapa tujuan. Akomodasi dapat diartikan sebagai suatu keadaan, di mana terjadi keseimbangan dalam interaksi antara individu-individu atau kelompok-kelompok manusia berkaitan dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Usaha-usaha itu dilakukan untuk mencapai suatu kestabilan. Sedangkan Asimilasi merupakan suatu proses di mana pihak-pihak yang berinteraksi mengidentifikasikan dirinya dengan kepentingan-kepentingan serta tujuan-tujuan kelompok.

Bentuk interaksi yang berkaitan dengan proses disosiatif ini dapat terbagi atas bentuk persaingan, kontravensi, dan pertentangan. Persaingan merupakan suatu proses sosial, di mana individu atau kelompok-kelompok manusia yang bersaing, mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan. Bentuk kontravensi merupakan bentuk interaksi sosial yang sifatnya berada antara persaingan dan pertentangan. Sedangkan pertentangan merupakan suatu proses sosial di mana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan kekerasan.Untuk tahapan proses-proses asosiatif dan disosiatif Mark L. Knapp menjelaskan tahapan interaksi sosial untuk mendekatkan dan untuk merenggangkan. Tahapan untuk mendekatkan meliputi tahapan memulai (initiating), menjajaki (experimenting), meningkatkan (intensifying), menyatupadukan (integrating) dan mempertalikan (bonding). Sedangkan tahapan untuk merenggangkan meliputi membeda-bedakan (differentiating), membatasi (circumscribing), memacetkan (stagnating), menghindari (avoiding), dan memutuskan (terminating).

Pendekatan interaksi lainnya adalah pendekatan dramaturgi menurut Erving Goffman. Melalui pendekatan ini Erving Goffman menggunakan bahasa dan khayalan teater untuk menggambarkan fakta subyektif dan obyektif dari interaksi sosial. Konsep-konsepnya dalam pendekatan ini mencakup tempat berlangsungnya interaksi sosial yang disebut dengan social establishment, tempat mempersiapkan interaksi sosial disebut dengan back region/backstage, tempat penyampaian ekspresi dalam interaksi sosial disebut front region, individu yang melihat interaksi tersebut disebut audience, penampilan dari pihak-pihak yang melakukan interaksi disebut dengan team of performers, dan orang yang tidak melihat interaksi tersebut disebut dengan outsider.

Erving Goffman juga menyampaikan konsep impression management untuk menunjukkan usaha individu dalam menampilkan kesan tertentu pada orang lain. Konsep expression untuk individu yang membuat pernyataan dalam interaksi. Konsep ini terbagi atas expression given untuk pernyataan yang diberikan dan expression given off untuk pernyataan yang terlepas. Serta konsep impression untuk individu lain yang memperoleh kesan dalam interaksi.

Bentuk-bentuk interaksi yang mendorong terjadinya lembaga, kelompok dan organisasi sosial.1. Bentuk Interaksi sosial menurut jumlah pelakunya A. Interaksi antara individu dan individu.Individu yang satu memberikan pengaruh, rangsangan\Stimulus kepada individu lainnya. Wujud interaksi bisa dalam dalam bentuk berjabat tangan, saling menegur, bercakap-cakap mungkin bertengkar.

Interaksi antara individu dan kelompokBentuk interaksi antara individu dengan kelompok: Misalnya Seorang ustadz sedang berpidato didepan orang banyak. Bentuk semacam ini menunjukkan bahwa kepentingan individu berhadapan dengan kepentingan kelompok. C. Interaksi antara Kelompok dan KelompokBentuk interaksi seperti ini berhubungan dengan kepentingan individu dalam kelompok lain. Contoh: Satu Kesebelasan Sepak Bola bertanding melawan kesebelasan lain.

2. Bentuk Interaksi Sosial Menurut Proses Terjadinya Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation), persaingan (competition), dan bahkan dapat juga berbentuk pertentangan atau pertikaian (conflict). Pertikaian mungkin akan mendapatkan suatu penyelesaian, namun penyelesaian tersebut hanya akan dapat diterima untuk sementara waktu, yang dinamakan akomodasi. Ini berarti kedua belah pihak belum tentu puas sepenunya. Suatu keadaan dapat dianggap sebagai bentuk keempat dari interaksi sosial. Keempat bentuk poko dari interaksi sosial tersebut tidak perlu merupakan suatu kontinuitas, di dalam arti bahwa interaksi itu dimulai dengan kerja sama yang kemudian menjadi persaingan serta memuncak menjadi pertikaian untuk akhirnya sampai pada akomodasi.

Gillin mengadakan penggolongan yang lebih luas lagi. Menurutnya, ada dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya interaksi sosial :

Proses-proses yang Asosiatif

Kerja Sama (Cooperation)

Suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan bersama. Bentuk kerja sama tersebut berkembang apabila orang dapat digerakan untuk mencapai suatu tujuan bersama dan harus ada kesadaran bahwa tujuan tersebut di kemudian hari mempunyai manfaat bagi semua. Juga harus ada iklim yang menyenangkan dalam pembagian kerja serta balas jasa yang akan diterima. Dalam perkembangan selanjutnya, keahlian-keahlian tertentu diperlukan bagi mereka yang bekerja sama supaya rencana kerja samanya dapat terlaksana dengan baik. Kerja sama timbul karena orientasi orang-perorangan terhadap kelompoknya (yaitu in-group-nya) dan kelompok lainya (yang merupakan out-group-nya). Kerja sama akan bertambah kuat jika ada hal-hal yang menyinggung anggota/perorangan lainnya.

Fungsi kerjasama digambarkan oleh Charles H.Cooley kerjasama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut; kesadaran akan adanya kepentingan-kepentingan yang sama dan adanya organisasi merupakan fakta-fakta penting dalam kerjasama yang berguna.

Dalam teori-teori sosiologi dapat dijumpai beberapa bentuk kerjasama yang biasa diberi nama kerja sama (cooperation). Kerjasama tersebut lebih lanjut dibedakan lagi dengan :

Kerjasama Spontan (Spontaneous Cooperation) : Kerjasama yang sertamerta

Kerjasama Langsung (Directed Cooperation) : Kerjasama yang merupakan hasil perintah atasan atau penguasa.

Kerjasama Kontrak (Contractual Cooperation) : Kerjasama atas dasar tertentu

Kerjasama Tradisional (Traditional Cooperation) : Kerjasama sebagai bagian atau unsur dari sistem sosial.

Ada 5 bentuk kerjasama :Kerukunan yang mencakup gotong-royong dan tolong menolong

Bargaining, Yaitu pelaksana perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan jasa-jasa antara 2 organisasi atau lebih

Kooptasi (cooptation), yakni suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan

Koalisi (coalition), yakni kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan-tujuan yang sama. Koalisi dapat menghasilkan keadaan yang tidak stabil untuk sementara waktu karena dua organisasi atau lebih tersebut kemungkinan mempunyai struktut yang tidak sama antara satu dengan lainnya. Akan tetapi, karenamaksud utama adalah untuk mencapat satu atau beberapa tujuan bersama, maka sifatnnya adalah kooperatif.

Joint venture, yaitu erjasama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu, misalnya pengeboran minyak, pertambangan batubara, perfilman, perhotelan, dst.

Akomodasi (Accomodation) Istilah Akomodasi dipergunakan dalam dua arti : menujuk pada suatu keadaan dan untuk menujuk pada suatu proses. Akomodasi menunjuk pada keadaan, adanya suatu keseimbangan dalam interaksi antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dalam kaitannya dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Sebagai suatu proses akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan yaitu usaha-usaha manusia untuk mencapai kestabilan.

Menurut Gillin dan Gillin, akomodasi adalah suatu perngertian yang digunakan oleh para sosiolog untuk menggambarkan suatu proses dalam hubungan-hubungan sosial yang sama artinya dengan adaptasi dalam biologi. Maksudnya, sebagai suatu proses dimana orang atau kelompok manusia yang mulanya saling bertentangan, mengadakan penyesuaian diri untuk mengatasi ketegangan-ketegangan. Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya.

Tujuan Akomodasi dapat berbeda-beda sesuai dengan situasi yang dihadapinya, yaitu :

Untuk mengurangi pertentangan antara orang atau kelompok manusia sebagai akibat perbedaan paham

Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu atau secara temporer

Memungkinkan terjadinya kerjasama antara kelompok sosial yang hidupnya terpisah akibat faktor-faktor sosial psikologis dan kebudayaan, seperti yang dijumpai pada masyarakat yang mengenal sistem berkasta.

mengusahakan peleburan antara kelompok sosial yang terpisah.

Bentuk-bentuk Akomodasi:

Corecion, suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya paksaan

Compromise, bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada.

Arbitration, Suatu cara untuk mencapai compromise apabila pihak-pihak yang berhadapan tidak sanggup mencapainya sendiri

Conciliation, suatu usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya suatu persetujuan bersama.

Toleration, merupakan bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formal bentuknya.

Stalemate, suatu akomodasi dimana pihak-pihak yang bertentangan karena mempunyai kekuatan yang seimbang berhenti pada satu titik tertentu dalam melakukan pertentangannya.7. Adjudication, Penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan

4.4 Asimilasi (Assimilation)Asimilasi merupakan proses sosial dalam taraf lanjut. Ia ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap, dan proses-proses mental dengan memerhatikan kepentingan dan tujuan bersama. Proses asimilasi timbul bila ada:

Kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya orang-perorangan sebagai warga kelompok tadi saling bergaul secara langsung dan intensif untuk waktu yang lama sehingga kebudayaan-kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia tersebut masing-masing berubah dan saling menyesuaikan diriBeberapa bentuk interaksi sosial yang memberi arah ke suatu proses asimilasi (interaksi yang asimilatif) bila memilii syarat-syarat berikut ini: Interaksi sosial tersebut bersifat suatu pendekatan terhadap pihak lain, dimana pihak yang lain tadi juga berlaku sama interaksi sosial tersebut tidak mengalami halangan-halangan atau pembatasan-pembatasan. Interaksi sosial tersebut bersifat langsung dan primer. Frekuaensi interaksi sosial tinggi dan tetap, serta ada keseimbangan antara pola-pola tersebut. Artinya, stimulan dan tanggapan-tanggapan dari pihak-pihak yang mengadakan asimilasi harus sering dilakukan dan suatu keseimbangan tertentu harus dicapai dan dikembangankan.

Faktor-faktor yang dapat mempermudah terjadinya suatu asimilasi adalah :

Toleransikesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya sikap tebuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan perkawinan campuran (amaigamation) adanya musuh bersama dari luar

Faktor umum penghalangan terjadinya asimilasi:Terisolasinya kehidupan suatu golongan tertentu dalam masyarakat kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi dan sehubungan dengan itu seringkali menimbulkan faktor ketiga perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang dihadapi perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan atau kelompok tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan golongan atau kelompok lainnya.

Dalam batas-batas tertentu, perbedaan warna kulit atau perbedaan ciri-ciri badaniah dapat pula menjadi salah satu penghalang terjadinya asimilasi In-Group-Feeling yang kuat menjadi penghalang berlangsungnya asimilasi. In Group Feeling berarti adanya suatu perasaan yang kuat sekali bahwa individu terikat pada kelompok dan kebudayaan kelompok yang bersangkutan.Gangguan dari golongan yang berkuasa terhadap minoritas lain apabila golongan minoritas lain mengalami gangguan-gangguan dari golongan yang berkuasa faktor perbedaan kepentingan yang kemudian ditambah dengan pertentangan-pertentangan pribadi.

Asimilasi menyebabkan perubahan-perubahan dalam hubungan sosial dan dalam pola adat istiadat serta interaksi sosial. Proses yang disebut terakhir biasa dinamakan akulturasi. Perubahan-perubahan dalam pola adat istiadat dan interaksi sosial kadangkala tidak terlalu penting dan menonjol.

Proses DisosiatifProses disosiatif sering disebut sebagai oppositional proccesses, yang persis halnya dengan kerjasama, dapat ditemukan pada setiap masyarakat, walaupun bentuk dan arahnya ditentukan oleh kebudayaan dan sistem sosial masyarakat bersangkutan. Oposisi dapat diartikan sebagai cara berjuang melawan seseorang atau sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu. Pola-pola oposisi tersebut dinamakan juga sebagai perjuangan untuk tetap hidup (struggle for existence). Untuk kepentingan analisis ilmu pengetahan, oposisi proses-proses yang disosiatif dibedakan dalam tiga bentuk, yaitu :1. Persaingan (Competition) Persaingan atau competition dapat diartikan sebagai suatu proses sosial dimana individu atau kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum (baik perseorangan maupun kelompok manusia) dengan cara menarik perhatian publik atau dengan mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan. Persaingan mempunyai dua tipe umum :

Bersifat Pribadi : Individu, perorangan, bersaing dalam memperoleh kedudukan. Tipe ini dinamakan rivalry.

Bersifat Tidak Pribadi : Misalnya terjadi antara dua perusahaan besar yang bersaing untuk mendapatkan monopoli di suatu wilayah tertentu.

Bentuk-bentuk persaingan :

Persaingan ekonomi, timbul karena terbatasnya persediaan dibandingkan dengan jumlah konsumen

Persaingan kebudayaan, dapat menyangkut persaingan bidang keagamaan, pendidikan, dst.

Persaingan kedudukan dan peranan : di dalam diri seseorang maupun di dalam kelompok terdapat keinginan untuk diakui sebagai orang atau kelompok yang mempunyai kedudukan serta peranan terpandang.

Persaingan ras, merupakan persaingan di bidang kebudayaan. Hal ini disebabkan krn ciri-ciri badaniyah terlihat dibanding unsur-unsur kebudayaan lainnya.

Persaingan dalam batas-batas tertentu dapat mempunyai beberapa fungsi :

Sebagai jalan dimana keinginan, kepentingan serta nilai-nilai yang pada suatu masa medapat pusat perhatian, tersalurkan dengan baik oleh mereka yang bersaing.

Sebagai alat untuk mengadakan seleksi atas dasar seks dan sosial. Persaingan berfungsi untuk mendudukan individu pada kedudukan serta peranan yang sesuai dengan kemampuannya.

Sebagai alat menyaring para warga golongan karya (fungsional)

2. Kontravensi (Contravetion) Kontravensi pada hakikatnya merupakan suatu bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian. Bentuk kontraversi menurut Leo Von Wiese dan Howard Becker ada 5 : yang umum meliputi perbuatan seperti penolakan, keenganan, perlawanan, perbuatan menghalang-halangi, protes, gangguang-gangguan, kekerasan, pengacauan rencana, yang sederhana seperti menyangkal pernyataan orang lain di muka umum, memaki-maki melalui surat selebaran, mencerca, memfitnah, melemparkan beban pembuktian pada pihak lain, dst. yang intensif, penghasutan, menyebarkan desas desus yang mengecewakan pihak lain, yang rahasia, mengumumkan rahasian orang, berkhianat. yang taktis, mengejutkan lawan, mengganggu dan membingungkan pihak lain.Contoh lain adalah memaksa pihak lain menyesuaikan diri dengan kekerasan, provokasi, intimidasi, dst.

Menurut Leo von Wiese dan Howard Becker ada 3 tipe umum kontravensi :1. Kontraversi generasi masyarakat, lazim terjadi terutama pada zaman yang sudah mengalami perubahan yang sangat cepat2. Kontraversi seks, menyangkut hubungan suami dengan istri dalam keluarga.3. Kontraversi Parlementer, hubungan antara golongan mayoritas dengan golongan minoritas dalam masyarakat.baik yang menyangkut hubungan mereka di dalam lembaga legislatif, keagamaan, pendidikan, dst.

3. Tipe Kontravensi Kontravensi antar masyarakat setempat, mempunyai dua bentuk :1. Kontavensi antarmasyarakat setempat yang berlainan (intracommunity struggle).2. Kontravensi antar golongan-golongan dalam satu masyarakat setempat (intercommunity struggle).3. Pertentangan (Pertikaian atau conflict)Pribadi maupun kelompok menydari adanya perbedaan-perbedaan misalnya dalam ciri-ciri badaniyah, emosi, unsur-unsur kebudayaan, pola-pola perilaku, dan seterusnya dengan pihak lain. Ciri tersebut dapat mempertajam perbedaan yang ada hingga menjadi suatu pertentangan atau pertikaian.

Sebab musabab pertentangan adalah :1. Perbedaan antara individu.2. Perbedaan kebudayaan.3. Perbedaan kepentingan.

Perubahan sosial.Pertentangan dapat pula menjadi sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan dalam masyarakat. Timbulnya pertentangan merupakan pertanda bahwa akomodasi yang sebelumnya telah tercapai.

Pertentangan mempunyai beberapa bentuk khusus:1. Pertentangan pribadi2. Pertentangan Rasial, dalam hal ini para pihak akan menyadari betapa adanya perbedaan antara mereka yang menimbulkan pertentangan.3. Pertentangan antara kelas-kelas social, disebabkan karena adanya perbedaan kepentingan.4. Pertentangan politik, menyangkut baik antara golongan-golongan dalam satu masyarakat, maupun antara negara-negara yang berdaulat.5. Pertentangan yang bersifat internasional, disebabkan perbedaan-perbedaan kepentingan yang kemudian merembes ke kedaulatan Negara.

Akibat-akibat bentuk pertentangan:1. Tambahnya solidaritas in-group. Apabila pertentangan antara golongan-golongan terjadi dalam satu kelompok tertentu, akibatnya adalah sebaliknya, yaitu goyah dan retaknya persatuan kelompok tersebut.2. Perubahan kepribadian para individu.3. Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia.4. Akomodasi, dominasi, dan takluknya salah satu pihak.

BAB IV.P E N U T U P

KesimpulanArti Interaksi Sosial artinya melibatkan kedua belah pihak. Faktor-faktor interaksi sosial antara lain

Imitasi, tindakan sosial meniru sikap, tindakan, tingkah laku atau penampilan fisik seseorang secara berlebihan.

Sugesti, pemberian pengaruh atau pandangan dari satu pihak kepada pihak lain.

Identifikasi, kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain.

Simpati, suatu proses dimana seseorang merasa tertarik dengan orang lain.

Syarat-syarat Interaksi Sosial antara lain

Kontak, kata kontak berasal dari con atau cum yang artinya bersama-sama dan kata tango yang artinya menyentuh. Jadi secara harfiah kontak berarti saling menyentuh. Wujud kontak sosial dibedakan menjadi tiga antara lain

Kontak antar individu contoh kontak antara anak dan orang tuanya,kontak antara siswa dan siswa lainnya.

Kontak antar kelompok contoh kontak antara dua perusahaan dalam hubungan bisnis.

Kontak antara individu dan suatu kelompok contoh kontak antara seorang calon anggota dan para anggota organisasiyang akan dimasukinya.

Kontak sosial langsung dan tidak langsung anatar lain kontak primer yaitu hubungan timbal balik yang terjadi secara langsung. Kontak sekunder yaitu kontak sosial yang memerlukan pihak ketiga sebagai media untuk melakukan hubungan timbal balik.

Bentuk-bentuk Interaksi sosial (association processes)1. Kerja sama suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Bentuk kerjasama antara lain kerja sama spontan yaitu kerjasama yang terjadi secara serta-merta. Kerja sama langsung yaitu kerja sama sebagai hasil dari perintah atasan kepada bawahan atau pengusaha teerhadap rakyatnya.2. Kerja sama kontrak yaitu kerja sama atas dasar syarat-syarat ketetapan tertentu yang disepakati bersama.

AkomodasiProses penyesuaian diri dari orang-perorangan. Bentuk akomodasi antara lain :

Koreksi, suatu bentuk akomodasi yang terjadi melalui pemaksaan kehendak pihak tertentu terhadap pihak lain yang lebih lemah .contoh sistem pemerintahan totalitarian.

Kompromi, suatu bentuk akomodasi ketika pihak-pihak yang terlibat perselisihan saling mengurangi tuntutan agar tercapai suatu penyelesaian.

AsimilasiDasarnya merupakan perubahan yang dilakukan secara sukarela, yang umum pada dimulai dari penggunaan bahasa. Syarat asimilasi antara lain :

Terdapat sejumlah kelompok yang memiliki kebudayaan berbeda.

Terjadi pergaulan antaindividu atau kelompok secara intensif dan dalam waktu yang relatif lama.

Faktor pendorong asimilasi antara lain, yaitu :

Toleransi di antara sesama kelompok yang berbeda kebudayaan.

Kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi.

Kesediaan menghormati dan menghargai orang asing dan kebudayaan yang dibawanya.

Faktor penghalang asimilasi antara lain kelompok yang terisolasi atau tersaing (biasanya kelompok minoritas). Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan baru yang dihadapi.

Akulturasi Proses penerimaan dan pengolahan unsur-unsur kebudayaan asing menjadi bagian dari kebudayaan suatu kelompok tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan asing.

Proses Disosiatif (Opposition Processes) A. Persaingan (competition) : merupakan suatu proses sosial ketika ada dua pihak atau lebih saling berlomba dan berbuat sesuatu untuk mencapai kemenangan tertentu. Fungsi persaingan antara lain Menyalurkan keinginan individu atau kelompok yang sama-sama menuntut dipenuhi, padahal sulit dipenuhi semuanya secara serentak.

B. KontarvensiBentuk kontravensi menurut Leopold Von Wiese dan Howard Becker antara lain, kontravensi umum misalnya penolakan kontravensi sederhana. Misalnya menyangkal pernyataan orang didepan umum.

Pertikaian Perselisihan terbuka.

Konflikpersilisihan sederhana. Faktor penyebab konflik antara lainperbedaan individu yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaanperubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.perbedaan kepentingan anatara individu dan kelompok diantaranya menyangkut bidang ekonomi, politik, dan sosial.Macam konflik antara lain Konflik antara atau dalam peranan sosial, misalnya antar peran dalam keluarga dan profesi. Konflik antara kelompok-kelompok social. Akibat konflik antara lain :

Meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok yang mengalami konflik dengan kelompok lain.

Meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok yang mengalami konflik dengan kelompok lain.

Keretakan hubungan antara anggota kelompok, misalnya akibat konflik antar suku.

5.3. SaranDalam kehidupan manusia di dunia ini tidak akan lepas dari kehidupan masyarakat, maka kita sebagai manusia yang hidup bermasyarakat harus menyadari bahwa kita hidup tidak mungkin sendirian.

Untuk itu marilah kita menjadi warga masyarakat yang baik dengan berinteraksi antar individu dengan individu lain, antar individu dengan kelompok, bahkan kelompok dengan kelompok agar terjalin persatuan dan kesatuan dalam kehidupan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Effendi, Ridwan dan Elly Malihah. (2007) . Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi. Bandung : Yasindo Multi AspekHermawan, Ruswandi dan Kanda Rukandi. (2007). Perspektif Sosial Budaya. Bandung: UPI PRESSHermawan, Ruswandi dkk. (2006) . perkembangan masyarakat dan Budaya. Bandung : UPI PRESSKuswanto dan Bambang Siswanto. (2003). Sosiologi. Solo: Tiga SerangkaiDr. Duddy Mulyawans Sitehttp://www.kompas.com/kompas-cetak/0705/10/humaniora/3522042.htm Posted 11th January 2012 by Andhyz Love