SOSIOLOGI PERKOTAAN

download SOSIOLOGI PERKOTAAN

of 51

Transcript of SOSIOLOGI PERKOTAAN

  • 7/13/2019 SOSIOLOGI PERKOTAAN

    1/51

    SOSIOLOGIPERKOTAAN

    PENDAHULUAN :

    1. Dalam sejarah sosiologi kita melihat sudah sejak permulaanperhatian para sosiolog terhadap gejalagejala sosial : Kota. Tetapiperhatian ini tidak langsung, tetapi tidak langsung, kita melihat itu

    kepada sosiolog antara lain DURKHEIM, WEBBER dan SIMMEL.

    DURKHEIM, dalam morfologi sosial, melihat suatu hubungan

    antara gejal-gejala sosial dan keadaan- keadaan material fisik

    misalnya keadaan penduduk (jumlah dan kepadatannya ) .

    Morfologi sosial melihat dua jenis / tipe kehidupan bermasyarakat,

    yang satu dimana ada suatu kepadatan penduduk yang kurang dan

    sedikit jumlah penduduk adalah terealisir dalam masyarakat desa.

    Disini juga kita melihat suatu kesamaan dalam idiologi , kesamaandalam agama dan juga kebudayaan.

    Masyarakat desa dibentuk oleh kesatuan yang tidak berbeda- beda .

    bentuk kehidupan lain kita lihat dalam masyarakat kota. Disini

    adalah kepadatan penduduk yang tinggi, dan jumlah penduduk yang

    besar . masyarakat kota dibentuk oleh unit yang berbeda-beda. Disini

    mereka tidak hidup bersama karena suatu konformisme , akan tetapi

    karena mereka dapat cara fungsional ,saling melengkapi . kontak

    kontak yang ada adalah bersifat fungsional dan dalam bentuk

    organisasi .

    WEBBER mempunyai perhatian tentang gejala gejala ekonomis

    dan karenanya dikonfrontir dengan gejala kota. Kota adalah tempat /

    pusat aktifitas aktifitas ekonomis, mempunyai fungsi sebagai

    market / pasar ,karena Max Webber suka bekerja dengan tipe tipe

    ideal dia juga hendak dengan memandang sifat esensial membuat

    suatu gambaran tentang kehidupan bermasyarakat . Max Webber

    menggambarkan beberapa tipe kota (cfr. Urban man and society by

    A.Cousins / H. Nagpaul chapter II No.7 the typological tradition

    P.69 :Weber : Types of action orientation ).

    Simmel memperkembangkan suatu teori umum denganmempergunakan pengertian Vergesselschaftung menurut dia ada

    berlaku suatu proses dimana menjadi jelas suatu interaksi (relasi

    timbal balik ) antara isi dari kontakkontak manusiawi yang hidup

    di kota, tidak suka terlalu kontakkontak pribadi . kontakkontak

    antar mereka yang hidup di kota jadi menurut pola pola tertentu,

    bersifat rasional dan anonym. Tiga orang ini bekerja dengan cara

    deduktif, dan mempergunakan situasi di kota untuk memberi contoh

    contoh dari teori sosiologis yang lebih umum. Karena itu dapat

  • 7/13/2019 SOSIOLOGI PERKOTAAN

    2/51

    dikatakan bahwa mereka mempunyai perhatian tentang kota tetapi

    secara tak langsung.

    2. Pada permulaan abad ke 20 diterbitkan beberapa karangan yangmemilih kota sebagai tema utama dan bekerja lebih berdasar atas

    empiris. Ch Booth (1840 1916) menulis tentang situasi orang

    orang miskin di London . Adna Ferrin Weber menulis antara lain

    tentang The Grouth of Industrial centers in the mineteenth century

    (cfr. A. Cousing ,o.c.p 40 -46). Dia (Adna Weber) mengumpul data-

    data tentang perkembangan kota-kota dan jumlah tambahan

    jumlahnya . Dia coba merumuskan tentang sebabnya urbanisasi

    dalam abad ke-19 itu. Jumlah penduduk naik baik di desa, tetapi juga

    di kota bertambah. Dorongan yang paling besar adalah gaya tarik

    kehidupan di koya. Dengan perkembangan industry tempat bekerjadi kota mulai bertambah , pasaran di kota menjadi lebih besar dan

    ada banyak factor lain yang mengakibatkan bahwa kemungkinan

    untuk hidup menjadi kurang di desa-desa dan juga sudah jelas bahwa

    akan mendatangkan efek sampingan bagi masyarakat kota itu

    sendiri.

    Weber tidak melihat factor-faktor demografis dan ekonomis serta

    sebab-sebabnya tetapi juga menyebut peranan pemerintah yang

    stimulir industriliasasi dan migrasi ke kota-kota

    3.

    Hanbooks about Urban SociologyBeberapa handbook adalah berasal dari The Chicagoschool dan

    dibuat berdasar atas suatu human ecology tetapi ada juga

    hanbooks dimana hanya dalam suatu / dua bab diberi perhatian

    kepada human ecology dan perhatian juga kepada bahan-bahan lain

    atau suatu pendekatan lain. Sejak tahun 1950 diterbitkan bnayk

    handbooks tentang Urban sociology , itulah suatu bukti bahwa

    dibutuhkan banyak informasi tentang kehidupan sosial kota. Dengan

    gejala urbanisasi timbul banyak persoalan sosial karena pengaruh

    negatifnya selalu dan bagi masyarakat di perkotaan. Banyak

    handbooks memberi suatu keterangan/informasi tentang gejala-

    gejala sosial di kota, tetapi keterangan-keterangan teoritis verifikasi

    dan empiris kurang diberi. Kita dapat memberi suatu keterangan

    tentang itu yang pada umumnya diberi dalam Handbooks ini yaitu :

    a. Beberapa keterangan umum tentang kota, dengan juga beberapateori diberi beberapa perumusan tentang kota, dengan pada

    umumnya juga beberapa perbedaan tentang Kota dan Desa

    b. Proses urbanisasi, besarnya kota dan penyebaran kota-kota.Suatu karangan historis tentang pembentukan dan perkembangan

  • 7/13/2019 SOSIOLOGI PERKOTAAN

    3/51

    kota-kota suatu karangan tentang kota preindustrial dan

    perkembangan kota di Eropa Barat dalam abad ke-19

    c. Beberapa jenis kota, yang mungkin dimasuki dalam suatutipologi, fungsi berbagai jenis dalam suatu system kota

    d. Pembagian kota menurut maksud pemakaian tanah / wilayahKota. Disini diberi perhatian kepada Human ecology. Dan sering

    juga dibicarakan the city of the town ,wilayah di kota dan slums.

    e. Si penduduk di kota, lebih bersifat social psychologisf. Struktur sosial , dengan perhatian terhadap stratifikasi sosial

    kelompok etnis, institusi-institusi dan organisasi organisasi.

    Kesempatan untuk bekerja , keluarga ,pendidikan ,agama , masa

    media, rekreasi dan serikat-serikat.

    g. Persoalan urban : kemiskinan ,perumahan yang tidak layak,kelakuan devian dan lainlain

    h. Tetapi perencanaan, pembaharuan, perubahan institusional danlain-lain.

    Jelaslah bahwa lapangan kerja dari sosiologi perkotaan sangatlah

    luas, tetapi kurang dilihat suatu sintesa dari obyek-obyek ini

    BAB I

    PERBEDAAN ANTARA KOTA DAN DESA

    Dari keterangan yang diberi dalam pendahuluan dapat ditarik

    sebagai kesimpulan, bahwa amat sulitlah untuk memberi suatu traktat URBAN SOCIOLOGY yang up to date dan lengkap. Kiat dapat membaca

    dalam beberapa keterangan tentang sosiologi perkotaan, bahwa suatu

    tipologi tentang kota dan desa yang berdasar atas suatu daftar perbedaan-

    perbedaan antara dua jenis kehidupan sosial, tidak lagi dilihat dari suatu

    yang berguna. Tetapi menurut hemat kami hal ini benar untuk suatu

    masyarakat yang sebagai keseluruhan untuk cukup berkembang , dimana

    perbedaan antara kota dan desa tidak berbeda. Kita mengerti disini

    kebudayaan sebagao suatu keseluruhan nilai-nilai, norma bukan sebagai

    kebudayaan material. Kebudayaan ini menjadi dasar segala sesuatu dan

    relasi antar manusia. Kalau kita mengerti apakah sebab mereka mau berelasi

    dan apakah sebab timbul relasi-relasi tertentu dan juga institusi institusi

    tertentu, kita harus tahu apa yang oleh masyarakat itu dianggap sebagai

    nilai-nilai / hal yang penting. Kalau kita berbicara tentang sosiologi kota dan

    sosiologi desa (urban dan rural sociology) , kita tidak hendak bicara tentang

    tindak laku manusia yang hidup dalam wilayah-wilayah yang berbeda

    luasnya dan lain-lain. Tetapi diperhatikan suatu perbedaan dalam

    kebudayaan. Dalam masyarakat kita di Indonesia kita menyaksikan bahwa

    masih ada suatu perbedaan yang cukup besar antara kebudayaan-

    kebudayaan di beberapa kota besar yaitu kebudayaan yang menentukan

  • 7/13/2019 SOSIOLOGI PERKOTAAN

    4/51

    kelakuan sebagian besar dari mereka yang hidup diluar pengaruh kota. Kami

    tidak menolak kenyataan ini, bahwa juga masyarakat kita hidup dalam suatu

    masa peralihan. Sosial change juga berlaku dalam masyarakat Indonesia ,

    tetapi juga tanpa research dapat dikatakan bahwa cukup banyak orang masih

    hidup dalam alam pikiran yang lama. Penyebaran mentalitet kota jadi

    dengan kecepatan yang besar, banyak orang dikonfrotir dengan suatu

    mentalitas baru. Karena itu juga untuk membantu mereka dapat diuraikan

    dalam kursus juga perbedaan antara mentalitas koa dan mentalitas desa, atau

    dengan singkat :perbedaan antara kota dan desa. Banyak persoalan timbul

    pada zaman ini dalam masyarakat pada umumnya, dalam keluarga-keluarga

    , golongan agama dengan pendek : dalam kehidupan sosial, karena banyak

    orang yang berasal dari desa (dengan mentalitas desa) harus sekarang hidup

    dalam masyarakat kota (dengan mentalitas kota) dan mereka tidak tahu apa

    harus dibuat di kota dan juga tidak tahu apa yang diharapkan dari mereka dikota.

    PAR 1. Perbedaan antara Desa dan Kota-kota pertama

    Dalam buku Cousins / Nagpaul , o.c.p 10-15 diberi suatu karangan dari

    V.Gordon Childe yang berjudul : THE URBAN REVOLUTION. Dari

    karangan ini kami akan memberi beberapa pikiran, yang dilengkapi dengan

    beberapa yang lain. Selama semua orang mesti bekerja untuk menghadirkan

    cukup makanan untuk mereka sedniri, tidak dapat jadi, bahwa ada orang

    yang tiak terlibat dalam food-production. Tidak ada surplus makanan, yangboleh dipergunakan oleh mereka yang tidak langsung aktif dalam proses

    produksi makanan. Akan tetapi kurang lebih 5000 tahun yang lalu irigasi

    dari beberapa sungai besar,sungai nil,efrates dan tigris, dan juga sungai

    indus menyebabkan bahwa ada surflus makanan yang mengisinkan , bahwa

    ada orang-orang yang tidak langsung akan mengambil bagian dalam proses

    produksi makan, juga pengangkutan mulai diperbaiki (perahu dan gerobak

    beroda) sehingga mereka dengan lebih mudah dapat mengangkut bahan-

    bahan makanan dari jauh.kurang lebih 2000 tahun yang lalu mulai dibangun

    kota-kota di Amerika sentral . tetapi kota-kota yang dibangun di Amerika

    sentral cukup berbeda dengan kota-kota di mesir,Dll. Ekonomi ini The old

    world berkembang karena mempergunakan irigasi dan juga ada

    pendapatan-pendapatan baru , misalnya: baja dari besi, kapal layar, roda,

    Dll. Tetapi suku maya di Amerika sentral tidal dikenal dengan hal ini,

    mereka tidak memelihara sapi untuk mendapat susu , mentega, keju, Dll.di

    bidang pertanian belum ada itu yang disebut teknik teratur,kita dapat sebut

    10 hal yang membedakan kota-kota yang pertama itu dari komponen-

    komponen yang ada pada waktu itu:

    1. Kota-kota ini mempunyai wilayah yang lebih luas dari padakomponen-komponen yang masih ada pada waktu itu dan juga

  • 7/13/2019 SOSIOLOGI PERKOTAAN

    5/51

    jumlah penduduk lebih besar,juga pada kilometer persegi. Toh harus

    dikatakan bahwa jumlah penduduk tidak begitu banyak . ditaksir

    bahwa kota-kota ini mempunyai jumlah penduduk 7.000 s/d 20.000

    orang. Di Mesopotamia (iran dan irak) sudah dibuat banyak

    penggalian sehingga dapat dikatakan bahwa ada suatu kepastian

    tentang luasnya kota-kota ini dan juga jumlah penduduk. Tidak ada

    banyak perbedaan dengan kota-kota ini yang kurang berindustri pada

    saman ini di daerah kita, misalnya, Tomohon.

    2. Isi susunan dan fungsi dari para penduduk di kota sudah jauhberbeda dengan mereka yang hidup di desa. Banyak penduduk yang

    masih bekergaja sebagai tani, tetapi kita juga melihat kelas lain yang

    tidak mengusahakan makanan sendiri. Mereka adalah orang-orang

    yang bekerja sebagai tukang,atau aktif dibidang pengangkutan,perdagangan,mereka juga pegawai.mereka dapat makan dan hidup,

    karena ada surplus makanan sebagai hasil dari petani yang tinggal di

    kota dan desa. Kelebihan mereka dapat diambil dan dibawa ke kota

    karena sudah ada alat pengangkutan , organisasi dan keamanan.

    3. Tiap-tiap petani harus menyerahkan sebagian ari surplusnya kepadadewa-dewa yang diwakili oleh pemimpin agama atau kepada raja

    yang berasal dari dewa-dewi ini.raja ini menguasai kelebihan

    makanan ini.

    4. Di kota-kota kita melihat gudung-gedung umum, hal inimenerangkan bahwa kelebihan dipusatkan di kota, dan tidak

    langsung dipakai untuk memperbaiki situasi di desa-desa. Di kota

    didapati rumah ibadat dan dekat pada gedung-gedung ini da nada

    tempat kerja untuk para tukang dan juga lumbung untuk kumpul

    bahan makanan, misalnya terigu. Hal ini kita lihat dalam semua kota

    zaman dulu, baik di mesir dan Mesopotamia maupun di Amerika

    sentral.

    5. Mereka yang tidak bekerja sebagai tani harus mendapat bagiannyadari surplus makanan yang tersimpan kepada ruah-rumah ibadat atau

    lumbung yang dimiliki oleh raja. Mereka tergantung kepada kerelaan

    kepada pemimpin agama atau raja kalau mereka mau hidup dan

    tinggal di kota.

    6. Karena perkembangan kehidupan bersama orang-orang lain di kotadalam suatu jumlah yang cukup besar , mereka terpaksa harus

    mencari teknik-teknik untuk mendapat laporan-laporan dan juga

  • 7/13/2019 SOSIOLOGI PERKOTAAN

    6/51

    diperhatikan ilmu-ilmu nyata yng praktis. Administrasi dari uang

    yang masuk kepada pemimpin agama dan kepada raja dibuat oleh

    pegawai khusus. Tetapi untuk itu dibutuhkan suatu cara yang

    memungkinkan bahwa orang lain dapat tahu dan meneruskan

    pekerjaan ini , mereka mulai mencari system-sistem untuk menulis

    dan menghitng. Menulis adalah suatu tanda bahwa mereka sudah

    bekembang.

    7. Karena mereka tahu menulis para pegawai dan juga para alim ulama, yang mempunyai waktu vriy, dapat mengarah perhatian mereka

    pada perkembangan ilmu-ilmu exata dan ilmu yang dapat

    dipergunakan untuk meramalkan sesuatu. Kita lihat suatu

    perkembangan dari ilmu-ilmu: matematik, geometri, dan astronomi.

    Mereka juga sudah mampu untuk menentukan waktu satu tahun danjuga membagikan tahun itu dalam waktu-waktu tertentu sehingga

    mereka tahu juga waktu mana juga dapat dilihat sebagai berguna dan

    baik untuk menanam dan lain-lain.

    8. Ahli-ahli lain memberi suatu perkembangan kepada seni budaya.paraahli pelukis, menggambar dan juga membuat patung yang sampai

    sekarang dihargai karna nilainya kulturil. Style nyasangat berbeda

    antara tempat-tempat tersebut.

    9. Karena sosial surplus cukup besar mereka dapat mempergunakansebagian juga untuk membayar alat-alat dan bahan-bahan yang

    dibutuhkan dan tidak ada dalam daerah mereka sendiri, khususnya

    bahan yang dibutukan untuk industry dan agama. Dari mesir ada

    suatu hubungan perdagangan dengan daerah industry. Obyek

    perdagangan ini adalah: bahan lux dan juga bahan kasar yang

    dibutuhkan untuk industry, khususnya logam.

    10.Dalam masyarakat kota ini para tukang bias dapat bahan kasar yangdibutuhkan untuk pekerjaan meraka, dan mereka juga akan

    mendapat suatu kedudukan tertentu dalam msyarakat itu. Kedudukan

    (status) mereka diakui, karena mereka menjadi penduduk kota ini

    dan hak dan kewajiban tertentu.masyarakat desa status para

    penduduk berdasar atas relasi keluarga. Mereka tidak usah lagi pergi

    keliling dari suatu kota kepada yang lain.

    Kota adalah suatu masyarakat, dan para tukang menjadi anggota masyarakat

    tersebut baik politik maupun ekonomis. Dengan menerima suatu kepastian

  • 7/13/2019 SOSIOLOGI PERKOTAAN

    7/51

    hokum mereka juga menjadi orang yang dalam banyak hal tergantung

    kepada rumah ibadat atau keluarga raja. Masyarakat kota itu membentuk

    suatu jenis kesetiakawanan , yang tidak ada dalam masyarakat desa pada

    waktu itu, mereka yang hidup di kota, para petani,para tukang, dan alim

    ulama, mereka membentuk suatu komunitas yang tidak hanya berdasar atas

    kesamaan dalam bahasa dan agama.kalau dia berbicara dalam dua jenis

    kesetiakawanan, mekanis dan organis, dalam massyarakat kota yang

    pertama ini yang berusaha harus tetap berkuasa, mereka bekerja sebagai

    diktato, dank arena itu dalam masyarakat itu tidak ada tempat untuk

    skeptisime dan kelompok yang mempunyai pandangan yang berbeda.

    PAR 2.kota perindustriil

    Jelaslah bahwa bukan semua kota mempunyai sifat yang sama. Toh dapat

    dicoba untuk membuat suatu klarifikasi dalam bentuk kota yang ada. Suatudistinsi yang cukup penting ialah: pebedaan antara kota pre-industriil dan

    kota industrial.dalam paragraph ini kita memberi suatu penjelasan tentang

    kota pre-industriil. Dala paragraph ini kita akan memberi suatu penjelasan

    tentang kota pre-industriilyang kami rasa cukup penting, juga supaya kita

    dapat mengerti situasi dan Negara sedang berkembang dimana proses

    pembentukan kota masih berlaku dan juga masih ada kota yang bersifat pre-

    industriil.

    1. Organisasi ekologisKota pre-industriil dapat hidup dan berkembang ,kalau ada kepastian

    bahwa makanan dan bahan lain yang dibutuhkan akan dibawa ke

    kota. Sebb itu kota-kota menjadi pusat perdagangan. Mereks juga

    menjadi pusat dimana para tukang akan bekerja dengan tenaga

    manusia dan bukan dengan alat mesin. Kota-kota ini mempunyai

    fungsi besar dibidang politik , agama dan pendidikan. Jumlah

    penduduk kota kalau dibandingkan dengan di desa masih kecil,

    sering hanya 10%. Kota-kota ini mempunyai perkembangan yang

    kecil.situasi ekologis dalam kota pre-industriil ini mempunyai suatu

    kekhususan sangat erat hubungannya dengan struktur sosial dan

    ekonomis. Pada umumnya jalan-jalan dan lorong-lorong hanya

    cukup lebar untuk dapat dipergunakan oleh manusia dan binatang.

    Rumah-rumah pada umumnya satu tingkat saja dekat satu dengan

    yang lainnya, hal ini mengakibatkan cukup banyak soal dibidang

    kesehatan. Di Eropa barat kita melihat bahwa misalnya orang-orang

    yahudi boleh tinggal di kota-kota disana, tetapi harus tinggal dalam

    bagian khusus, yang disebut Getho, di kota pre-industriil juga

    berlaku suatu pembagian menurut jenis pekerjaan yang dilaksanakan

    oleh mereka, misalnya para tukang wol tinggal bersama dijalan atau

    lorong tertentu , juga tukang besi, tukang kayu dan lain-lain.

  • 7/13/2019 SOSIOLOGI PERKOTAAN

    8/51

    2. Organisasi EkonomisSuatu yang penting dalam situasi ekonomis kota-kota pre-industriil

    ini,ialah bahwa tenaga yang dipakai untuk energy ialah tenaga

    manusia dan binatang,tenaga ini dikuatkan melalui pemakaian alat-

    alat dan roda-roda. Juga cara untuk memproduksi berbeda dengan

    cara yang dipakai dalam masyarakat industrial.dalam proses

    produksi kurang adanya spesifikasi dan pragmentasi. Mereka yang

    bekerja mengusahakan seluruh produk ini, bukan saja sebagian

    sebagai dalam pabrik. Hamper semua aktivitas ekonomis langsung

    ditanggung oleh individu tanpa suatu organisasi formil. Tiap-tiap

    tukang harus sendiri mencari suatu pasar untuk barangnya.para

    tukang sering terorganisir dalam itu yang disebut GUILDS. Ada

    guilds untuk para pedagang, untuk tukang tertentu,dll. Ada jugauntuk mereka yang bekerja dibidang rekreasi,pelayan-pelayan, tetapi

    juga pada pengemis dan pencuri terkumpul dalam guilds mereka.

    Guilds ini hanya bekerja dalam suatu community. Dalam guilds ini

    juga diberi pendidikan kepada tenaga-tenaga baru, dan untuk

    sebagian mereka juga mengatur pekerjaan para anggota khususnya

    untuk menjaga kualitas produk mereka dan dapat juga menentukan

    harga yang dapat dimintakan. Guilds ini terorganisir dari elemen-

    elemen lain dari struktur sosial kota tersebut, mereka juga sering

    berfungsi pada hari raya agama dan sering juga mempunyai seorangkudus sebagai pelindung. Guilds ini juga membantu anggota yang

    mengalami kesulitan rkonomi. Tidak ada suatu standarisasi dalam

    proses produksi. Tiap-tiap produk adalah unik , dan pada umumnya

    tidak ada harga yang pasti, sipembeli dan sipenjual harus tawar

    menawar tentang harga yang harus dibayar.

    3. Organisasi SosialKarena sistim ekonomis yang berlaku dalam kota pre-industriil dan

    dasarnya adalah Ranimate Powers/ dilihat bahwa kota serupa ini

    mempunyai sistimnya sendiri dibidang agama,pendidikan,dan

    pemerintahan.

    Juga stratifikasi sosial mempunyai ciri khas.

    a. Struktur sosialYang sangat menarik perhatian sebagai suatu komponen dalam

    struktur ini adalah dalam suatu kelompok elite, kelompok yang

    teratas, yang dari suatu pihak mengontrol tetapi dari pihak lain

    yang dalam banyak hal tergantung kepada kelompok massa di

    kota itu. Kelompok elite ini dibentuk oleh individu yang

    mempunyai fungsi dalam institusi pemerintahan agama atau

  • 7/13/2019 SOSIOLOGI PERKOTAAN

    9/51

    pendidikan. Sangat besar perbedaan antara mereka dan semua

    orang lain dalam masyarakat itu, yang dibentuk oleh para tukang,

    misalnya, yang berproduksi bahan dan juga bertugas untuk

    melayani kelompok atas ini. Anggota kelompok atas ini

    menikmati kekuasaan, mempunyai milik pribadi, dan lain hal

    yang sangat berguna untuk mereka. Kedudukan mereka sering

    dilindungi oleh itu yang ditulis dalam kitab suci. Situasi kaum

    elite tidak dibahayakan oleh orang-orang lain yang tinggal di

    kota, tetapi hanya dapat dibahayakan oleh mereka yang dating

    dari luar. Dalam kota ini tidak ada suatu middle class, Karena

    produksi bahan dalam kota ini hanya cukup untuk suatu

    kelompok elite yang kecil yang sangat terbatas jumlah

    anggotanya, juga kelompok elite ini mempunyai segala hal yang

    mengisinkan produksi ini bahan dan alatnya. Si tukang dalamsegalanya tergantung kepada kelas elite ini.middle class tidak

    berfungsi dalam masyarakat tersebut. Dalam kota pre-industril

    ada sering out east group,yang sebenarnya tidak mengambil

    bagian dalam struktur sosial kota itu. Mereka mempunyai tugas

    tertentu di kota itu, misalnya, mengubur orang mati, mereka juga

    menjadi budak, dll. Meraka yang bekerja dibidang rekreasi

    (penyanyi, penari) , dan juga para pedagang kecil, yang pergi

    dari suatu kota kepada yang lain sering masuk dalam out cast

    group ini.karena berkontak dengan para penduduk kota lain.Dapat jadi bahwa mereka akan membaca cita-cita baru ke kota

    ini, dan kelompok elite ini suka menjauh diri dan juga orang lain

    dari itu yang aru ini.

    b. Ikatan kekeluargaanDari keterangan yang diberi lebih dahulu dapat ditarik

    kesimpulan , bahwa dalam pre-industriil city berlaku ascribed

    status, dank arena itu juga dapat dimengerti bahwa hubungan

    kekeluargaan bermain peranan yang cukup besar dalam kota itu.

    Diberi hormat kepada seorang berdasar atas kedudukan

    keluarganya dan juga atas kemampuannya untuk melahirkan

    anak. Sangat dihormati anak laki-laki dan poligami,konkubinat

    dan adopsi memberi kemungkinan untuk mendirikan keluarga

    besar.mereka kawin pada usia muda dan perkawinan ini diatur

    oleh keluarga mereka dan tidak oleh mereka yang akan kawin.

    Dalam kota pre-industriil kita melihat suatu ketentuan yang

    sangat kuat yang mengatur itu yang dapat dibuat oleh seseorang

    da nada prbedaan yang cukup besar sekedar seseorang

    mempunyai umur tertentu dan juga kelaminnya mengambil

  • 7/13/2019 SOSIOLOGI PERKOTAAN

    10/51

    peranan dalam hal ini, misalnya: seorang wanita dari upper class

    tidak mempunyai tugas diluar rumahnya , dia harus taat pada

    suaminya dan bapaknya. Hanya wanita dari lower class atau out

    cast boleh aktif diluar rumah mereka. Anak laki-laki yang tua

    mendapat hak khusus. Mereka yang sudah tua tetap berkuasa dan

    harus dihormati , dan justru karena itu perubahan sosial dari

    masyarakat itu sangat terlambat.

    c. Sistim pendidikan dan agamaPembagian tugas dibidang agama hanya jadi antara mereka yang

    menjadi anggota kelompok elite. Peranan agama dalam kota pre-

    industriil sangat besar, dank karena itu mereka yang berkuasa

    dibidang agama dapat mengatur segala peraturan yang berlaku

    untuk para penduduk kota ini. Juga jelas ,karena pendidikandiberi saja pada anggota dari high class hanya mereka juga

    mampu memenuhi segala kewajiban yang terikat kepada agama.

    Dalam kota pre-industriil ini pada umumnya berlaku satu agama

    saja, juga kalau kepada minoritas yang ada serig disinkan untuk

    mempraktekkan agama mereka sendiri, tetapi pemimpin agama

    mereka tidak mengambil bagian dalam kehidupan sosial kota ini.

    Dalam kota ini tidak ada suatu perpisahan perbedaan antara

    kehidupan sosial dan kehidupan beragama, dalam arti ini bahwa

    aktivitas agama tidak terpisah dari aktivitas lain, misalnyakedudukan berkeluarga, kehidupan ekonomis, dan aktivitas

    pemerintah. Suatu contoh yang masih berlaku sampai saat ini

    ialah perayaan ramadhon dalam kota dengan penduduk yang

    pada umumnya menjadi pengikut agama islam. Tetapi juga

    kelompok minoritas bias tahan solidaritasnya/kekompakannya.

    Mereka melalui suatu ketaatan yang kuat kepada agama mereka

    masing-masing. Pendidikan formal hanya diberikan pada laki-

    laki, karena mereka harus dipersiapkan untuk mendapat tugas-

    tugas tertentu dalam kehidupan sosial,misalnya :

    pemerintahan,pendidikan dan agama. Para pekerja dibidang

    home industritidak perlu banyak pendidikan dan juga benar

    bahwa sistim produksi (tenaga manusia) tidak memberi banyak

    waktu vriy untuk mengikuti pendidikan formal. Dalam usaha

    dibidang pendidkan diberi banyak perhatian kepada pendidikan

    agama.yang menjadi bahan bacaannya pada umumnya; sacred

    writings, dan pendidikan ini tujuannya bukan untu mengarti

    banyak teapi untuk menghafal. Evaluasi dan usaha sendiri tidak

    menjadi tujuan.

  • 7/13/2019 SOSIOLOGI PERKOTAAN

    11/51

    d. KomunikasiKarena tidak ada media, kelompok sosial yang hidup dikota

    hidup dengan cara terpisah satu dengan yang lain . kontak para

    anggota dari kelompok sosial yang rendah hanya dapat dibuat

    cara verbal karena mereka tidak tahu menulis dan tidak tahu

    membaca. Tugas pemerintah dalam kota pre-industriil adalah

    kumpul dana/pajak dari kelompok massa supaya kelompok elite

    dapat melaksanakan aktivitas mereka, dan juga untuk menjaga

    keamanan dalam kota yang sering dilaksanakan oleh polisi,

    tentara, dan pengadilan.polisi terutama bertugas untuk menjaga

    aktivitas paraoutsiders dan pengadilan sering mempergunakan

    sebagai pedoman itu yang ditulis dalam kitab suci. Suatu

    keseluruhan peraturan yang dibuat oleh badan legislative sering

    tidak ada. Social control dilakukan dengan cara yang informal:dilakukan oleh guilds keluarga,sistim agama. Sangat penting

    disini status sosial seseorang. Perbedaan dalam status sering

    ditemukan dengan perbedaan dengan cara berbicara,pakaian, dll.

    Karena juga cara berpakaian menerangkan perbedaan anatara

    kelompok atas dan kelompok rendah, jelaslah juga siapa boleh

    bergaul dengan siapa.

    KESIMPULAN

    Berdasar atas keterangan yang diberi sampai sekarang , dapatdisebut beberapa hal yang penting dan menerangkan perbedaan

    antara kota pre-industriil dan kota industrial: berbeda dengan

    kota pre-industriil, kota idustriil mempumyai sebagai sifat:

    1. Dalam kota ini dipergunakan sebagai tenaga kerja bukan sajamanusia(animate power) tetapi yang lebih banyak listrik,

    uap, air,dll (inamimate powers).

    2. Kota itu betul kota industrial, itu berarti bahwa sifat-sifatutama kota ini mempunyai suatu hubungan mutlak dalam

    industry. Dan industriilisasi ini menuntut:

    a. Organisasi ekonomis yang retionil: dipikirkan bagaimanamereka dapat menghasilkan produk yang sebaiknya, dan

    juga dengan ongkos-ongkos produksi yang dapat di

    pertanggung jawabkan.

    b. Organisasi ekonomis dengan system sentralisasi ;perlusuatu kerja sama yang erat antara beberapa bagian dalam

    proses produksi,supaya standarisasi mungkin.

  • 7/13/2019 SOSIOLOGI PERKOTAAN

    12/51

    c. Produksi tidak saja terarah kepada kebutuhan-kebutuhankota ini sendiri tetapi terutama untuk menjual ke kota

    atau Negara lain.

    d. Tenaga tenaga yang bekerja dalam proses produksi tidakdipilih berdasar atas ikatan kekeluargaan, tetapi terutama

    dipakai prinsip: The right man on the right placa.

    e. Stratifikasi sesial dengan social class tidak lagi berdasaratas ascribed status, tetapi atas achieved status.

    f. Dalam kota ini berperan : nuclear family, dan bukan lagiextended family.

    g. Kemungkinan untuk mengikuti pendidikan sekaranglebih terbuka berarti dapat diikuti oleh semua yang

    mampu cara intelektual dan norma yang diuraikan dalam

    pendidikan ini bukan lagi norma keagamaan, tetapinorma umum.

    h. Sangat peranan dari media yang dipergunakan untukpelbagai maksud pendidikan, informasi, sosial control dll.

    kita boleh katakana bahwa pandangan hidup dalam kota pre-industriil

    adalah bersifat teosentris, dan dalam kota industrial: antroposentis.

    Masyarakat kota industrial dilihat sebagai suatu sosial sisti, dan didalamnya

    adalah pelbagai sosial institutions, yang semua menguasai suatu bagian

    tertentu. Juga agama menjadi suatu sosial institutions. Disampingnya adalahyang lain misalnya: industry, pemerintahan, rereasi, keluarga, pendidikan,

    dll.

    Karena manusia mengambil bagian dalam beberapa lembaga sosial , dapat

    dimengerti bahwa perobahan dalam sosial institutions akan juga berefek

    dalam lembaga sosial lain. Kita tidak hendak katakana , bahwa semua kota

    industrial mempunyai suatu struktur yang sama. Perbedaannya karena

    banyak kota masih ada dalam suatu masa peralihan dari kota pre-industriil

    ke kota industrial sehingga kita sering menyaksikan suatu campuran dari

    sifat kota preindustrial dalam kota yang mulai menjadi kota industrial. Hal

    ini juga mulai berlaku untuk banyak kota di Indonesia. Manado ada suatu

    kota dengan banyak sifat dari kota pre-industriil, tetapi untuk beberapa

    golongan sudah menjadi serupa suatu kota industrial.

    3. The typological traditionManusia adalah suatu mahluk yang hidup dalam kelompok-

    kelompok, itu berate bahwa dia hidup bersama dengan orang

    lain,dan dalam kontak ini dengan orang lain. Dia mengalami

    bahwa ia hanya dipengaruhi oleh kontak lain. Dalam

  • 7/13/2019 SOSIOLOGI PERKOTAAN

    13/51

    sosiologi justru dibicarakan tentang manusia sekedar dia

    berelasi dengan orang lain, dan karena itu mengalami suatu

    pengaruh atau sebagai dikatakan oleh DURKHEIM : suatu

    contrainte social. Kita mengalami bahwa bukan semua

    kelompok dengan cara yang sama mempengaruhi kita. Kita

    adalah anggota banyak kelompok , tetapi kita mengalami

    kehidupan bersama dengan orang lain dengan cara yang

    berbeda, dan justru karena itudapat dimengerti bahwa para

    sosiolog sejak permulaan dari sosiologi sudah mencoba

    untuk membentuk suatu klasifikasi menurut jenis

    kelompok.kita haru sejak permulaan sadar bahwa suatu

    pembagian tidak mengikuti realita kehidupan sosial. Kalau

    misalnya F.TONNIS bicara tentang gemaeinchaft dan

    gesellschaft, kita harus mengakui bahwa tidak ada suatukelompok yang kongkrit yang ada , dapat dikatakan bahwa

    kelompok tersebut mempunyai sifat-sifat gedellchaft. Hal ini

    berlaku untuk semua pembagian yang akan dibuat. Kalu kita

    dalam paragraph ini bicara akan beberapa typology yang mau

    membagikan kelompok-kelompok dalam beberapa jenis ,

    khususnya dipergunakan untuk menerangkan sesuatu tentang

    kota dan desa, kita harus tetap ingat akan itu yang dikatakan

    lebih dahulu.

    *TONNIS : GEMEINSCHAFT AND GESELLSCHAFT

    Tentang pembagian ini sudah dibicarakan dalam bagian-bagian lain dari

    sosiologi, karena itu dapat disini diberi suatu keterangan yang sangat

    ringkas. Suatu kelompok yang boleh disebut Gemeinschaft dapat dibedakan

    dari kelompok lain karena mempunyai sifat suatu kesatuan yang mempunyai

    suatu pembagian pekerjaan , berdasar atas suatu kerelaan untuk saling

    membantu: keputusan akan diambil dalam bentuk musyawarah atau mereka

    akan menyesuaikan diri dengan kehendak umum kekuasaan berdasar atas

    umur, kebijaksanaan dan keyakinan bahwa itu baik untuk semua. Mereka

    bekerja sama untuk mencapai tujuan kelompok mereka. Mereka merasa

    bersatu karena ikatan keluarga persahabatan, dll. Mereka mempunyai pada

    umumnya agama yang sama, pakai bahasa yang sama dan juga kebiasaan

    yang sama ada pada anggota kelompok tersebut.

    Suatu Gesellchaft mempunyai sifat lain : dalam kelompok ini berlaku suatu

    individualism, mereka bekerja demi kepentingan mereka sendiri. Bukan

    kebiasaan menentukan tingkah laku mereka, tetapi peraturan yang dibuat

  • 7/13/2019 SOSIOLOGI PERKOTAAN

    14/51

    oleh mereka sendiri, kontak para anggota sangat terbatas hubungan kerja

    yang mengatur kehidupan sosial , para pedagang, kapitalis, Dll.

    Kewajiban para anggota ini terbatas sesuai dengan tujuan anggota ini.

    *DURKHEIM : KESETIAKAWANAN MEKANIS DAN

    KESETIAKAWANAN MEKANIS

    Menurut Durkheim adalah suatu perkembangan dalam jenis masyarakat. Dia

    membedakan dua jenis masyarakat : satu dengan suatu solida rite

    mechanique, dan yang lain satu solidarite organique. Dalam bentuk yang

    pertama ada suatu kesamaan kepada para anggota dalam kepercayaan dan

    tingkah laku. Pandangan hidup dari para anggota dengan pandangan hidup

    kelaktivem tersebut.

    Masyarakat itu suatu kolaktivum, dan para individu sebagai individu tidakbermaun peranan.tiap kesalahan dipandang sebagai kesalahan terhadap

    masyarakat seluruhnya, dan hokum yang berlaku dalam masyarakat itu

    adalah hokum pidana, yang berfungsi untuk membela kepentingan umum.

    Dalam bentuk yang kedua adalah juga suatu kesetiakawanan, tetapi berdasar

    atas perbedaan antar para anggota,yang mempunyai fungsi yang berbeda

    dalam pekerjaan .

    Dalam pandangan hidup ada suatu perbedaan yang cukup besar, dan tidak

    diperhatikan pertama-tama kepentingan umum, tetapi kepentingan tiap-tiap

    orang sebagai individu, sehingga hokum yang berlaku dalam masyarakat ituberfungsi untuk membele kepentingan pribadi para anggota. Relasi-relasi

    spontan diganti dengan relassi-relasi kontraktuil.

    *COOLEY : THE PRIMARY GROUP AND SECONDARY GROUP

    Titik tolak dari Cooley adalah fakta, bahwa anatara para anggota suatu

    kelompok berlaku suatu proses of interaction, juga antara kelompok dan

    individu. Kelompok yang paling penting peranannya dalam proses

    membentuk kaeda dan tujuan yang mengarahkan kehidupan seseorang.

    Kelompok serupa ini adalah : keluarga, kelompok persahabatan, juga

    beberapa keluarga yang tinggal dekat seorang dan sering berkontak.

    Kelompok ini disebut primary group, karena terutama kelompok ini

    mengambil bagian dalam pembentukan manusia ini. Dari kelompok ini dia

    mendapat cita-citanya, kaedah-kaedahnya.

    Sifat utama dari kelompok serupa ini :

    - Face to face relasi- Kelompok ini tidak mempunyai suatu tujuan yang jelas- Kelompok ini tahan lama- Jumlah anggota terbatas

  • 7/13/2019 SOSIOLOGI PERKOTAAN

    15/51

    - Antara anggota ada suatu intimitet yang cukup besar*REDFIELF : THE FOLK-URBSN CONTINUUM

    Tipologi ini sangat kenal dan juga sangat kontroversiil dalam antropologi

    budaya tiga puluh tahun terakhir ini. Banyak kritik, tetapi juga sering

    dipergunakan dalam research.Redfilld merumuskan suatu type ideal tentang

    a fold-society dengan menggabunkan beberapa sifat. Sifat-sifat ini adalah.

    - Suatu kolektivum yang kecil dengan jumlah anggota yang terbatasyang cukup untuk saling kenal

    - Suatu kelompok yang hidup terisolir, tidak tahu menulis, homogeny,dan dengan suatu kesetiakawanan yang kuat

    - Tekniknya tidak begitu berkembang. Perbedaan pekerjaan hanyamelalui dank arena perbedaan dalam kelamin. Kelompok ini tidak

    tergantung cara ekonomis dari kelompok lain.

    - Kalau ada persoalan mereka akan diatur melalui musyawarah sesuaidengan metode yang sudah berkembang dalam kelompok ini sendiri.

    Kelompok ini mempunyai suatu kebudayaan sendiri dengan nilai-

    nilai dan kaedah-kaedah yang diterima oleh semua anggota

    kelompok ini.

    - Tingkah laku mereka bersifat spontan, tradisionil dan personal halini dapat dimengerti ,karena para anggota sudah mempunyai kaedah

    klompoknya, bahwa reaksi mereka adalah sesuai dengan itu yang

    sudah lama biasa dalam kelompok ini. Tidak dirasa suatu kebutuhanakan refleksi, kritik atau eksperiment.

    - Hubungan keluarga adalah sangat penting, keluarga adalah unit ofaction

    - Nilai tradisi baik dalam bentuk perbuatan maupun obyek tidakdipersoalkan , mereka adalah bersifat kudus

    - Semua aktifitas juga dibidang ekonomi, mempunyai suatu tujuandalam diri sendiri. Berarti bahwa semua aktivitas langsung

    dihubungkan dengan ikebutuhan yang ada. Mereka tidak

    memprodusir untuk menjual, tetapi untuk emngisi kebutuhan yang

    ada kepada mereka sendiri.

    Suatu ujung yang lain dari kontinum ini adalah the urban society. Itu adalah

    suatu kelompok yang dibuat oleh manusia. Sifatnya justru kontrair kepada

    folk society,dank karena redfield melihal folk society sebagai suatu tipe

    ideal urban society dipandang sebagai tidak baik.

    BECKER : SACRED AND SECULAR SOCIETIES

    The sacred society, disebut sacred karena hal-hal rohani(agama) mengambil

    peranan besar segala aktivitet dan sifat-sifat kelompok ini,

  • 7/13/2019 SOSIOLOGI PERKOTAAN

    16/51

    Sifat-sifatnya adalah:

    - Mereka hidup terisolar/sendiri, tidak berkontak dengan kelompoklain baik sosial maupun mental.karena isolai ini mereka juga sangat

    tradisionil, takut hal baru, dan kontak dalam kelompok ini adalah in

    group relations, dan dengan orang lain; out group relations.

    - Peranan agama sangat besar, sampai pada aktivitet ekonomis,ekonomi dan aktivitetnya dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan

    mereka sediri dan tidak diisinkan , bahwa seorang bekerja untuk

    menjadi kaya. Pada umumnya mereka mempunyai pekerjaan yang

    sama.

    - Hubungan keluarga sangt kuat , dan jelas juga grat family relasi.- Karena peranan agama sangat besar juga segala aktivitet diatur oleh

    sangsi menurut agama, berarti bahwa tiap perhubungan yang takbaik melanggar juga ketentuan agama. Tidak ada sangsi-sangsi

    kriminil menurut hokum

    - Kelakuan mereka terutama bersifat non retionil: banyak hal dilihatsebagai kehendak Allah.

    Sistim nilai adalah kedap. Tidak bias mengalami perobahan. The secular

    society adalah ujung lain dari kentinum yang dilihat oleh becker, sifatnya

    justru jauh berbeda dengan itu dari sacred society,Sifat dari sacred society adalah:

    - Terbuka terhadap pengaruh dari kelompok lain- Stratifikasi sosial terbuka, karena status seseorang dihargai sebagai a

    achieved status

    - Mereka bekerja dengan maksud untu menghasilkan hal-hal yangdapat membantu untuk melebihi kebahagiaan mereka.

    - Pekerjaan mereka diatur melalui norma-norma yang dipandangsebagai efektif

    - Mereka juga hidup bersifat rationil, ilmuberkembang- Keluarga adalah nucler family- Banyak pembaharuan dan perobahan dalam kehidupan masyarakat

    tersebut

    - Sosial control adalah bersifat formil dan menurut undang-undangdan peraturan

    - Masyarakat itu bersifat individualistis.

    4. FORMAL DAN INFORMAL SOCIAL CONTROL

  • 7/13/2019 SOSIOLOGI PERKOTAAN

    17/51

    Kalau kita bicara sosial control , kita akan pertama-tama memikirkan

    tentang sosial control sebagai sebagian dari proses sosialisasi. Tiap tiap

    individu harus dipengaruhi supaya dia akan menyesuaikan dengan norma-

    norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat ini, atau dalam suatu

    kelompok , dimana dia berada sebagai anggota. Hal ini perlu supaya

    dipelihara suatu keseimbangan yang memungkinkan bahwa tujuan

    kelompok tersebut dapat dicapai.

    Kesatuan suatu kelompok atau masyarakat terjamin. Kalau para anggota

    mau patuh pada norma-norma yang mengatur kehidupan bersama, juga

    dalam masyarakat kota perlu suatu kesatuan : perlu bahwa norma-norma

    tertentu akan ditaati oleh semua orang, norma-norma yang mengatur

    kehidupan sosial dan membela hakhak para anggota masyarakat tersebut.

    Antara jenis dan cara bagaimana control sosial dipratekkan ada suatu

    perbedaan besar antara masyarakat desa dan masyarakat kota. Perbedaan inidisebabkan oleh perbedaan jenis kehidupan sosial yang berlaku di kota dan

    desa. Kehidupan sosial di desa dapat dilihat sesuai dengan keterangan yang

    diberi dalam bagian 3 sebagai sesuatu dengan banyak personal relations

    sebagai suatu in group dengan face to face relations. Kota adalah suatu

    masyarakat dimana para anggotanya-anggotanya pada umumnya hanya

    berlaku fungsional relation, mereka hiudp sendiri tanpa banyak kontak

    antara jenis sosial control yang berlaku dalam dua jenis masyakarat ini.

    Dalam masyarakat desa ada berlaku suatu sosial control yang informal,

    berarti bahwa control ini dipraktekkan oleh para anggota sendiri. Karena adabanyak personal relations semua orang tahun segala-galanya tentang semua

    orang, tidak ada semua hal-hal yang dapat dirahasiakan, juga kesalahan-

    kesalahan akan dengan dapat diketahui oleh umum, dan sebagai reaksi

    banyak orang tidak suka bergaul dengan mereka yang berbuat salah .

    Dalam masyarakat desa seorang hanya dapat hidup kalau ia akan diterima

    oleh orang lain, karena ia perlu banyak bantuan mereka diberbagai bidang

    ,kalau orang yang salah ini tidak akan diterima lagi, itu berarti bahwa hal ini

    menjadi suatu sanksi yang berat. Sosial control dalam masyarakat desa juga

    tentang banyak hal, sering tidak jelas apa yang harus dipandang sebagai

    kewajiban seseorang penduduk di desa kewajiban-kewajibannya tidak

    tertulis, misalnya cara berpakaian , cara bergaul dan lain-lain dapat menjadi

    bahan dari sosial control.

    Ada suatu perbedaan besar dengan sosial control di kota, hubungan antara

    para penduduk kota, lebih bersifat fungsional , itu berarti bahwa mereka

    tidak saling kenal, dan hubungan tidak begitu kuat. Karena itu tidak

    mungkin bahwa sosial control hanya bersifat informal dan dilakukan oleh

    masyarakat sendiri, juga masyarakat kota harus dapat mencapai tujuannya

    dan karena itu juga dibutuhkan control sosial.

  • 7/13/2019 SOSIOLOGI PERKOTAAN

    18/51

    Sosial control di kota bersifat formal, dan dilakukan oleh suatu instansi

    khusus , ialah polisi dan pengadilan . instansi-intansi tersebut bertugas untuk

    memeriksa entah para penduduk, kota menyesuaikan diri dengan peraturan

    peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di kota . disini jelas apa

    yang harus dibuat oleh para warga masyarakat kota atau anggota-

    anggotanya . hanya itu yang dituntut peraturan-peraturan dan penduduk di

    kota hanya merupakan secondary contracts atau dengan kata lain fungsional.

    Kalau seseorang tidak lagi diterima di kota sebagai anggota suatu kelompok,

    dia dapat pindah ke tempat lain dan coba masuk dalam kelompok disana ,

    dan tidak terikat kepada tempatnya. Mereka yang hidup dikota dapat tahan

    privasi mereka , tetapi juga benar mereka hidup anonym berarti tidak

    dikenali oleh orang lain.

    Di kota kurang perlu kontak dengan orang-orang lain, sebab dia dapat

    membeli semua bantuan yang dibutuhkan . tetapi juga benar bahwamasyarakat kota tidak dapat mengijinkan bahwa seseorang tidak dapat hidup

    tanpa memperhatikan norma-norma masyarakat . tiap-tiap masyarakat hanya

    dapat menjadi masyarakat yang teratur, kalau ada peraturan-peraturan yang

    mengatur kehidupan dan kalau para anggota dapat dipaksakan untuk

    mentaati peraturan-peraturan ini.

    Di kota control sosial hanya berlaku di bidang yang ditentukan dalam

    peraturan-peraturan dan undang yang dengan sah dibuat dalam masyarakat

    itu. Karena itu ada masih banyak bidang dimana tidak ada peraturan-

    peraturan , sehingga juga toleransi di kota jauh lebih besar daripada di desa.Di kota para penduduk diberi banyak kesempatan untuk life his on life , hal

    ini dapat dimengerti karena di kota banyak kontras perbedaan dalam

    kelakuan , dan hal ini menyebabkan bahwa mereka lebih rela untuk

    menerima eksistensi berapa jenis kaidah-kaidah , di kota adalah banyak

    jenis perbedaaan kebudayaan , perbedaan dalam pekerja , dan hidup .

    Kontak denga orang lain dalam banyak hal menyebabkan bahwa mereka

    lebih rela menerima cara hidup yang lain. Toleransi di kota lebih besar

    sebab mereka melihat banyak jalan untuk mencapai tujuan yang sama dalam

    bahasa jerman adalah suatu pepatah :

    STATLUFT MACHT FREI ( udara di kota memberi kemerdekaan ).

    Sosial control di kota juga mempunyai suatu fungsi yang lain lagi ialah :

    menjaga suatu keseimbangan antara perkembangan yang dialami oleh para

    lembaga sosial di kota .

    Kehidupan sosial di kota dapat dilihat sebagai suatu system . system ini

    dibentuk oleh beberapa sosial institusi , misalnya pendidikan , rekreasi,

    keluarga , pemerintah ,industry dan lain-lain. Tiap tiap lembaga

    mempunyai tujuannya dan juga sarana-sarana yang dipakai untuk mencapa

    tujuan tersebut dan karena kita dapat mengerti bahwa sering akan dicari

    sarana-sarana yang lebih cocok, lebih efisien karena itu dapat disaksikan

  • 7/13/2019 SOSIOLOGI PERKOTAAN

    19/51

    bahwa tiap-tiap lembaga mengalami suatu perkembangan tetapi yang tidak

    semua dengan kecepatan yang sama.

    Dalam sosiologi ini juga disebut suatu eksterm role konflik: dia harus

    bermain role-role berbeda-beda yang menuntut dalam pelaksanaan suatu

    role yang dilarang dalam role lain.

    Karena itu perlu usaha dari pihak pemerintah bahwa antara para lembaga

    masyarakat tersebut. Tidak ada perbedaan yang terlalu besar dalam sarana-

    sarana dan nilai-nilai yang dimiliki oleh tiap-tiap lembaga inilah juga suatu

    fungsi sebagai sosial control demi kebaikan umum juga dari para anggota

    masyarakat tersebut.

    5. SOSIAL MOBILITYSosial mobility adalah suatu kemungkinan untuk naik atau turun dalam

    stratifikasi sosial , kalau dalam suatu masyarakat status sosial seseorangditentukan oleh suatu ascribed status, itu berarti bahwa status orang ini

    ditentukan oleh factor-faktor yang tidak ditentukan oleh orang ini sendiri

    dan juga tidak dapat dirubah olehnya.

    Konsekuensinya juga bahwa stratifikasi ini bersifat statis dan soisal mobility

    tidak ada atau hampir tidak ada.

    Dalam masyarakat kota status sosial masyarakat seseorang ditentukan oleh

    suatu achieved status adalah suatu status yang diusahakan oleh orang ini

    sendiri dan status sosial ini ditentukan oleh berbagai factor dimana pada

    umumnya dilihat sebagai factor yang sangat penting.Kegunaan pekerjaan untuk masyarakat itu karena dalam prinsip-prinsip tiap

    orang dapat mencari pekerjaan yang lebih berguna untuk masyarakatnya,

    juga tiap-tiap orang dapat naik dalam stratifikasi sosial, tetapi dengan alasan

    yang sama ada kemungkinan untuk turun dalam stratifikasi sosial.

    Prinsip yang berlaku adalah the right man on the right place . dicari orang

    yang dapat bekerja efisien dengan prestasi yang tinggi . dia tahu bahwa dia

    harus bekerja sebaik mungkin karena dia mau tahan statusnya. Dalam

    masyarakat kota berlaku the struggle for life. Hendaklah memperhatikan

    bahwa keterangan ini, tidak berlaku dengan cara yang sama untuk semua

    kota dan semua jenis pekerjaan

    Kehidupan sosial di kota adalah bersifat dinamis : tiap tiap orang tahu

    bahwa dia harus bekerja dengan sungguh-sungguh kalau dia mau tahan

    kedudukannya atau mau maju. Pikiranpikiran baru dating dari kota , juga

    invensien baru. Biersted mengatakan bahwa : the city man is the creative

    man, the creator of acivilization. Seseorang yang pandai melihat banyak

    kemungkinan di kota untuk melebihi dan meluaskan pengetahuannya.

    GOETHE berkata bahwa : character is build in solitude , talent in thestreen

    of the world. Dalam keterangan ini, tidak mau dikatakan bahwa kehidupan

    sosial di desa tidak mempunyai aspek-aspek yang sangat berguna untuk

  • 7/13/2019 SOSIOLOGI PERKOTAAN

    20/51

    manusia , sangat baik rasa persaudaraan yang dimiliki oleh para penduduk

    desa dan hal-hal serupa ini harus dibawa ke masyarakat kota sekedar

    mungkin.

    BAB II

    URBAN YOUTH GANGS IN PRIMARI GROUPS

    Dalam kehidupan sosial di kota menyaksikan banyak gejala khusus yang

    tidak ada masyarakat desa antara gejala-gejala ini ada yang baik, ada yang

    dirasa secara tidak baik. Dalam kasus ini , kita tidak akan bicara semua

    gejala tersebut. Tetapi ada suatu yang dirasa sebagai tidak baik, dan dalam

    banyak hal mempengaruhi kehidupan sosial di kota ialah kenakalan orang

    muda.Zaman ini adalah penuh dengan perubahan-perubahan banyak rintangan

    juga timbul di kalangan orang muda. Karena tekanan-tekanan mental para

    remaja tidak merasa diri dan sering juga perasaan kegagalan menghantui diri

    mereka.

    Adapun alasan-alasan keadaan ini adalah :

    - Perubahanperubahan nilai-nilai sosial yang begitu besar- Cepatnya perubahan dalam kehidupan sosial khususnya dalam

    keluarga

    -

    Ibu bekerja diluar rumah tangganya- Bapak lama tidak ada dirumah , barangkali hanya satu kali seminggu

    pulang ke rumah

    - Anak anak mendapat pendidikan dan pengetahuan yang tinggisehingga mereka lebih tahu daripada orang tua dan karena itu

    mereka merasa tidak at home dengan orang tua. Yang hanya

    mendapat pendidikan formal yang sangat terbatas.

    - Dan lainlainAkibatnya ialah anak anak sering tidak merasa puas , tambah lagi kalau

    anak-anak muda mengalami di rumah keadaan yang sangat tradisional dan

    konservatif. Maka terdoronglah hati mereka untuk mengubah keadaan yang

    tradisional dan konservatif maka terdoronglah hati mereka untuk mengubah

    keadaan yang tradisional dan konservatif itu. Keadaan ini mengakibatkan

    timbulnya konflik frustasi dan rasa tidak aman dalam diri anak muda itu

    dank arena itu timbullah dalam dunia orang muda, banyak yang tidak sesuai

    dengan itu yang biasa :

    - Mereka melawan otoritas para orangtua, guru- guru pendidikannyamelawan tiap-tiap orang yang mau berkuasa

    - Kenakalan-kenakalan orang-orang muda yang menjadi gejala dikota-kota

  • 7/13/2019 SOSIOLOGI PERKOTAAN

    21/51

    - Free-sex- Ngebut-ngebutan di jalan raya- Dan lain sebagainya

    Kelompok orang-orang muda ini, sering dalam bentuk gangs yang sering

    berkelakuan dianggap sebagai bersifat negative , anggota-anggota ini

    umumnya para laki-laki tetapi kadang-kadang juga dicampur dengan

    wanita-wanita, gang ini didalami oleh anggota-anggota sebagai suatu group

    dan dipandang sebagai kelompok persahabatan itu juga dipandang sebagai

    primary group. Dengan segala sifat yang diuraikan dalam bagian lain kasus

    ini, dengan memberi keterangan tentang juvenile group ini ,kita harus

    sebenarnya memberi jawaban atas kedua pertanyaan :

    a. Apakah sebab mereka mau membentuk grup ini ?b. Apakah sebab kelakuan mereka sering bersifat negative ?1) Dalam keterangan tentang primary group dikatakan bahwa tiap tiap

    orang membutuhkan primary group relations dalam kehidupannya.

    Kebenaran pendapat ini dapat dibuktikan dalam etik tetapi juga

    psikologi dapat mengemukakan banyak argument untuk

    membuktikan kebenaran tesis ini. Hanya dalam satu primary group

    seorang mengalami bahwa dia diakui sebagai manusia berkontak

    dengan orang-orang lain dalam personal relations dan bukan saja

    dalam fungsional relations itu tidak berarti bahwa kalau begitu

    seorang tidak lagi mempunyai privasi : tetapi dia harus menerima

    kesempatan untuk berpersonal relations dengan mereka yang diasuka dan dengan mereka ada juga face-to-face relations.

    2) Dalam masyarakat kota ada banyak broken family. Lebih dahulusudah dikatakan bahwa ada suatu perbedaan antara warga di kota

    dan di desa. Di desa ada keluarga dalam bentuk extended family

    berarti bahwa memperhatikan si anak bukan saja ibu dan bapaknya

    tetapi juga oma dan opa . kalau disini ada suatu keluarga yang

    tinggal lengkap karena ibu atau bapaknya tidak ada lagi fungsi

    mereka diambil alih oleh orang lain yang sudah dikenal dengan si

    anak. Di kota berlaku nuclhear family berarti suatu keluarga yang

    dibentuk oleh ibu dan bapak serta anak-anak mereka yang belum

    kawin. Kita bicara tentang broken family ,kalau keluarga ini tidak

    lagi lengkap dan karena misalnya orang tua sudah cerai atau salah

    satu sudah meninggal kita hendak juga memandang sebagai broken

    family suatu keluarga. Dalam situasi serupa ini anak-anak tidak

    berpersonal relations dengan orang tua sebab dia tidak betul kenal

    dengan mereka atau karena dia mengalami bahwa mereka tidak ada

    waktu untuk dia.

    3) Kalau ada suatu perceraian antara ibu dan bapak, anak-anak ini jugamengalami bahwa situasi sosial ekonomis juga sering tak teratur.

  • 7/13/2019 SOSIOLOGI PERKOTAAN

    22/51

    Sosial tak teratur lagi karena hubungan- hubungan yang perlu sering

    hanya dalam bentuk kurang baik, sering ada tamu di rumah, dan ibu

    sering di luar untuk mencari pekerjaan.ekonomis tak teratur sebab

    tidak ada kepastian , ekonomis banyak kekurangan di bidang ini dan

    hal ini menyebabkan bahwa pendidikan dibidang sekolah sangat

    sulit, sebab tidak ada uang untuk membayar SPP atau buku-buku

    yang perlu.hal serupa ini dapat menyebabkan bahwa pendidikan

    melalui sekolah dan anak-anak akan memandang orang tuanya

    sebagai orang yang tak tau mencapai tujuannnya dan sebab itu

    penghargaan terhadap orang tua sudah menjadi kurang, dan dengan

    sendirinya hormat. Kalau ada suatu perceraian sering kali di alami

    bahwa ibu dan bapa tidak mempersiapkan untuk melaksanakan

    tugasnya sebagai satu-satunya orang tua, untuk memimpin

    keluarganya. Kalau hanya ibu yang tiggal dengan anaknya seringdilihat, khususnya dalam masyarakat Indonesia, bahwa ibu ini

    kurang berotoritas, ibu ini tidak dipersiapakan untuk berkuasa.

    4) Orang-orang muda lebih berkecenderungan untuk mendapatpenghargaan dari tema-temanya dari pada orang tuanya. Itu berarti

    juga bahwa otoritas natural dari pihak orang tua sudah menjadi

    kurang. Hal ini bukan lagi kelompok orang tua, melainkan teman-

    temannya. Mereka kurang dirumah karena kurang berpersonal

    relation, mereka hidup di gang ini, dan dari gang tersebut diambil

    alih kaedah-kaedah dalam hal ini harus diperhatikan bahwa justrukarena ikatan dalam primary group relation dengan orang tua tidak

    ada, atau kurang ada, mereka mencari itu kepada teman-temannya.

    Disini bukan soal tentang kurangnya bersekolah atau

    berpendidikan,tetapi terutama tentang berelasi intim denga orang

    tuanya.

    1. Sebagai orang muda mereka belum berfungsi dalam masyarakatkota. Dalam hal ini, ada suatu perbedaan dengsn anak-anak muda di

    desa, yang sudah dapat mengambil bagian dalam proses berproduksi.

    Dan karena itu mempunyai suatu status dengan penghargaan dalam

    masyarakat mereka. Hal ini tidak berlaku untuk anak-anak muda di

    kota belum berstatus, dank arena itu juga tidak menerima suatu

    penghargaan dari orang lain dalam masyarakatnya. Mereka adalah

    marginal man, berarti berdiri di tangah, bukan lagi anak-anak, tapi

    juga belum orang dewas. Mereka hendak mencari penghargaan ,

    juga kalau itu hanya bersifat negative, artinya mereka tidak dipuji,

    tetapi ditakuti. Tetapi juga benar bahwa mereka tahu bahwa mereka

  • 7/13/2019 SOSIOLOGI PERKOTAAN

    23/51

    akan dihargai oleh teman-temannya atas dasar keberanian mereka,

    sebab mereka berani membuat hal-hal yang dilarang oleh masyarakat

    orang dewas ini. Juvenile delingquency kurang di desa-desa, karena

    semua kurang aktif dalam proses produksi. Margaret Mead

    menerangkan dalam bukunya bahwa face adoles censi kurang

    berlakudalam masyarakat dimana orang muda ini terus menerima

    suatu fungsi yang disertaidengan suatu penghargaan.

    2. Banyak orang muda tidak tahu bagaimana dengan norma-normayang dikemukakan sebagai hal-hal yang penting oleh para pendidik.

    Norma-norma ini dianggap orang mudah sebagai non relastic, berate

    tidak sesuai dengan pengalaman mereka dalam hidup sehari-hari.

    Kalau dituntut cinta kasih, mereka tidak melihat bahwa itu

    dipraktekkan oleh orang-orang dewasa. Karena itu banyak orangmuda kuang percaya dalam masyarakat sekarang dengan

    pemimpinnya. Dia juga melihat bahwa itu yang di bela oleh orang-

    orang tertentu sebagai penting, sehinnga dia sebagai orang muda

    menjadi lebih indifferent, kurang bercita-cita. Sering juga dialami

    bahwa orang tua dan orang dewasa yang lebih mengharapkan terlalu

    banyak dari orang-orang yang masih muda.kalau dikatakan, bahwa

    mereka harus berusaha untuk memperbaiki dunia, orang muda akan

    berkata bahwa mereka juga tidak dapat membuat lebih dari pada itu

    yang sesuai dengan kemampuan mereka.

    3. Melalui film, radio,tv,comic, dan majalah-majalah pelbagai jeniskekerasan dan kejahatan digambarkan kepada orang-orang muda

    sebagai suatu yang menjadi cara hidup biasa dalam sama kita. Dalam

    film-film diterangkan secara details bagaimanakah kejahatan-

    kejahatan ini dapat dibuat dan sering orang-orang membuat

    kejahatan ini digambarkan sebagai seorang pahlawan. Benarkah

    bahwa dalam film-film yang dipertunjukkan hal-hal yang baik, tetapi

    hal-hal serupa ini tidak menari perhatian dan sering itu dia

    berpendapat bahwa hal-hal itu tidak rill.

    4. Banyak orang-orang muda hidup dengan psychological tension,berarti suatu tekanan psychis, disebabkan oleh situasi konflik

    segagai dahulu sudah diterangkan. Tension ini dapat dikurangi kalau

    ada cukup kemungkinan untuk berkreasi yang teratur dan aktif.

    Umpamanya melalui jouth centre, klup olahraga melalui usaha ini

    kebanyakan kehidupannya akan hilang.

  • 7/13/2019 SOSIOLOGI PERKOTAAN

    24/51

    Tidak boleh dilupa bahwa para anggota orang ini mengalami kelompok

    mereka sebagai suatu primary group. Pemimpin dan pengikut-pengiku,t ada

    juga norma-norma yang berlaku dalam gang ini dianggap sebagai sangat

    penting : relasi sosial antara para anggota sangat kuat dan juga dalam bentuk

    formil, artinya dituntut ketaatan terhadap pemimpin gang ini. Banyak anak

    muda tidak mengalami keluarga mereka sebagai primary group, dank arena

    mereka toh merasa suatu kebutuhan akan primary group relation mereka itu

    mencari diluar. Harus juga diperhatikan situasi dan pandangan hidup orang-

    orang muda zaman ini sebagai latarbelakang kenakalan mereka. Dalam

    pandangan sebagai kelakuan orang-orang muda, banyak orang dewasa

    bekerja dengan pasangan-pasangan dan banyak hal digeneralisir. Fakta

    bahwa banyak orang muda tidak hendak hidup lagi menurut kebiasaan

    masyarakatnya harus dipandang sebagai effek juga dari kekurangan yang

    dialami kepada orang tua dan kepada pendidik lainnya, justru sebagaipelaksanaan tugas mereka sebagai pendidik.

    Orang-orang muda mengalami bahwa yang dipropagandir oleh para

    pendidik tidak mencapai yujuan yang dikehendaki. Banyak orang dewasa

    berpendapat bahwa kelakuan orang muda tidak baik dan tidak normal, tetapi

    timbullah pertanyaan entahlah keadaan-keadaan yang dipakai oleh orang

    dewasa untuk memberi suatu penilaian terhadap kelakuan orang muda.

    Mungkin disini dapat juga dibicarakan tentang suatu sub culture dimana

    orang-orang dewasa dengan orang-orang muda mempunyai culture yangsama, tetapi tiap-tiap kelompok mempunyai hisown culture . hal ini

    mengakibatkan juga bahwa kita harus mengakui perbedaan antara norma-

    norma yang berlaku diantara kelompok ini. Kalatertentu norma-norma dari

    suatu sub culture tertentu mau diwajibkan juga untuk suatu sub culture yang

    lain, kita bicara tentang group centrum.

    Orang-orang muda lebih dari pada orang-orang lain yang megalami bahwa

    kita hidup dalam zaman transisi. Menurut beberapa sosiologi, tidak baik

    kalau generasi muda mau di cap sebagai generasi revolusioner dan

    reformistis. Mereka hendak mencari jalan-jalan baru untuk merealisir nilai-

    nilai yang justru oleh mereka dianngap sebagai penting: cinta kasih keadilan

    dan kesejahteraan umum. Orang muda mau turun aktif dalam segala usaha

    pembangunan masyarakat baru, tetapi mereka tidak percaya lagi dalam

    norma-norma yang diberi oleh generasi tua kepada mereka sebagai jalan

    yang baik untuk merealisir nilai-nilai tersebut. Orang muda dinamai

    generasi skeptic, itu berarti bahwa mereka adalah orang-orang yang kurang

    percaya dalam segala hal yang dikatakan oleh mereka yang lebih tua. Kami

    berpendapat bahwa,skeptisisme ini dapat dibenarkan dengan melihat kepada

    sirtuasi dimana mereka harus hidup, kalau kita bicara tentang orang-orang

  • 7/13/2019 SOSIOLOGI PERKOTAAN

    25/51

    muda, dimaksudkan mereka yang berumur 15 s/d 25 tahun. Dengan 15

    tahun, banyak orang mulai mencari pekerjaan secara teratur, berarti

    pekerjaan yang harus memberi jaminan kepada mereka, sekarang dan juga

    utuk masa yang akan dating dimana mereka hendak mulai dengan rumah

    tangga sendiri. Dengan usaha-usaha ini meraka masuk dalam suatu

    hubungan yang baru dan istimewa dengan orang-orang dewas yang

    mengatur dan menetukan suasana dalam masyarakat. Untuk dunia timur

    atau umumnya dunia yang ke tiga 25 tahun sudah terlalu tinggi , karena

    banyak orang akan kawin legih dahulu, dan sebab itu orang lain sudah

    dipandang sebagai orang dewasa. Pada zaman ini timbul banyak kesulitan

    untuk mereka yang masih muda sebab sering tidak ada kepercayaan yang

    sesuai dengan pendidikan dan persiapan yang diikuti sampai sekarang

    SCHELSKY, seorang sosiolog jerman hendak membagikan kehidupanseseorang dalam masa anak, masa remaja,masa dewasa, dan dia berkata

    bahwa dalam tiap-tiap masa adalah suatu social role tertentu. Social role

    disini dimengerti sebagai suatu attitude, pendapat pendapat dan pandangan

    yang menjadi dasar kelakuan anggota kelompok tersebut. The social role

    anak-anak dan orang dewasa sering cukup jelas. Sebab anak-anak

    dipandang sebagai orang-orang yang belum berfungsi dalam masyarakat,

    dan orang dewasa dilihat sebagai anggota suatu masyarakat dimana segala

    aktvitas harus mempunyai suatu tujuan dan dimana kehidupan diatur

    melalui aturan yang berlaku untuk kehidupan sosial mereka. Tetapi tentangpara remaja harus dikatakan bahwa peranan mereka kurang jelas. Social role

    seorang remaja adalah ditengah social role seorang dewasaial role anak,

    tetapi mempunyai warna dan bentuk sendiri.

  • 7/13/2019 SOSIOLOGI PERKOTAAN

    26/51

    Bab III

    PERADABAN KOTA

    K.J . VEERGER.MA.Msc dalam traktatnya sosiologi pengetahuan

    mengungkapkan bahwa peradaban itu adalah suatu istilah terjemahan

    CIVILIZATION yang bertalian erat dengan kata-kata CIVIS dan CIVITAS

    dan dalam berbagai buku bacaan sesuai dengan bahan materi yang

    menyangkutt jurusan sosiologi yang disajikan oleh beberapa dosen sekolah

    tinggi sosial politik kodam XIII/merdeka, peradaban itu sendiri akan

    dikonfrontasikan dengan kebudayaan atau budaya. Byak para sosiolog

    berpendapat bahwa peradaban mewujudkan puncak-puncak dari

    kebudayaan. Manusia meskipun masih dalam taraf primitive dan tinggal di

    hutan atau hidup dengan agraris pada prinsipnya sudah berbudaya, tetapiperadaban baru muncul setelah manusia mendirikan kotanya.

    Kita maklum bersama bahwa dari sekian puluh yang cukup memusingkan

    dari definisi-definisi yang dilontarkan, ada yang praktis untuk pembicaraan

    mengenai masalah kota. Penulis berpendapat bahwa kebudayaan itu adalah

    mencakup segala adat kebiasaan pada suatu masyarakat , jika suatu

    masyarakat mewujudkan suatu kelompok induvidu yang terorganisasikan

    dengan gaya hidup tertentu, maka gaya hidup itulah namanya budaya.

    Seorang antropolog yang tidak asing lagi MALINOWSKI, masih

    membedakan lagi budaya materil dan spiritual . yang pertama menyangkutadat kebiasaan dan lembaga kemasyarakatan ,sedangkan yang kedua adalah

    menyangkut berbagai harapan, nilai dan gagasan yang berlaku umum.

    Kita maklum bersama bahwa budaya itu sebenarnya menekankan

    perkembangan individu dibidang mental dan moral, sedang peradaban

    menekankan pada kesejahteraan fisik dan materil. Gaya hidup itu terlihat

    pada gaya hidup Yunani kuno sebagai budaya dan gaya hidup Romawi kuno

    sebagai peradaban.

    1. KOTA SEBAGAI MIKROKOSMOS KULTURILKami yakin dan percaya bahwa sosiologi kota bersama dengan

    sosiologi desa keduanya ini disebut sosiologi. Juga dapat dikatakan

    bahwa masyarakat local atau territorial. Dengan demukian maka

    masyarakat ini diartikan Community atau juga dapat dikatakan

    sebagai masyarakat global.

    Masyarakat global ini mempunyai beberapa ciri tertentu, yang

    menurut Prof.Drs. W. Van Betuw.MsC adalah sebagai berikut:

    a. Dimana adanya suatu kesatuan dalam hal tempat.

  • 7/13/2019 SOSIOLOGI PERKOTAAN

    27/51

    b. Dalam kesatuan tersebut terdapat interaksi sosial.c. Adanya suatu ikatan bersama.

    Corak struktur kota adalah murni, karena kota terbagi atas daerah-daerah

    bagiannya yang masing-masing memiliki struktur ekonomis dan sosialnya

    pula.

    Dalam traktat sejarah sosiologi yang di asuh oleh K.J VEERGER.MA,

    menjelaskan para pioneer sosiologi kota pada awal abad ke-20(BURGER,

    MOKENZY DAN PARK) dimana mereka sengaja mengambil suatu kota

    Chicago menjadi objek studi berstrukturnya kot itu. Pada mulanya Chicago

    sejak abad 19 memaparkan kekacauan, karena sedang mengalami proses

    transformasi. Kemungkinan karena terjadi hal tersebut itu tak lain adalahsebagai akibat dari masuknya bermacam-macam aneka ragam gelombang

    migranyang dating dari berbagai penjuru dunia. Kekacauan tersebut

    khususnya dibidang peradaban nanti berakhir pada abad ke-20 dan sampai

    saat ini juga masih timbul, akan tetapi dapat diatasi dengan berbagai

    ketentuan yang telah disusun sebagai ikatan formil yang ada di tiap-tiap

    bagian daerah kota wilayahnya.

    Dalam hal ini dapat dijelaskan lebih jauh bahwa persebaran kelompok

    hetorogen ddalam kota tidak liar seperti apa yang telah diduga sebelumnya.

    2. KOTA DAN DAERAH PERKOTAANAspek sosial dari kehidupan kota sejak semula memang menarik

    perhatian namun ada kesulitan untuk menentukan apa sebenarnya

    dinamakan sosiologi kota itu. Pada zama sekarang dimana peradaban

    kota dan desa menjadi begitu kabur, sementara itu beberapa kota

    sudah saling mendekati dan mewujudkan daerah perkotaan setelah

    mencaplok daerah pedesaan yang ada diantaranya.

    Berdasarkan sejarahnya , bentuk-bentuk kota itu bermacam-macam

    dan masing-masing itu memiliki corak dan dinamika sosialnyasendiri-sendiri.

    Max Weber membagi sejarah kota itu dalam 5 tipologi kota yaitu

    sebagai berikut:

    a. Kota-kota timur tengah , dulunya itu adalah kota pusat kerajaandengan para pegawainya. Warga kota dalam arti seperti sekarang

    belum ada, karena penduduknya masih terbagi-bagi menurut

    suku atau daerah aslinya. Pembagian yang ada adalah antara

    pekerja bebas dan pekerja budak.

  • 7/13/2019 SOSIOLOGI PERKOTAAN

    28/51

    b. Kota-kota kuno di Asia. Keadaannya sama dengan kota yang adadi timur tengah.

    c. Kota-kota Eropa di abad pertengahan. Kota ini muncul danberkembang setelah penduduknya mendapat hak kekotaan dari

    pada penguasa bangsawan. Dalam abad ini kota adalah sebagai

    pulau dalam lautan feodalisme, penduduknya adalah kaum bebas

    yang kerjanya adalah tukang dan pedagang.

    d. Kota di Eropa dalam masa sejarah modern yang bercirikanketerbukaan ekonomis. Pada dasarnya pada zaman /masa ini

    hanya berfungsi untuk melayani daerah yang ada disekitarnya,

    namun akhirnya dengan kemajuan-kemajuan yang begitu pesat ,

    serta penduduk berkembang denga pesat pula termasuk

    didalamnya mobilitas sosialnya baru mereka melayani secara

    nasional.e. Kota Modern di Dunia Barat, kepadatan lalulintasnya meningkat.

    Perbedaan ekonomi tercermin pada variasi tempat-tempat tinggal

    kota.

    Kota-kota dapat diklrifikasikan bedasarkan besarnya atau banyak

    penghuni (kota kecil, kota sedang, kota besar, dunia). Kita

    ketahui pula bahwa kota itu juga dapat dilihat menurut fungsinya

    masing-masing.fungsi dari kota itu antara lain berupa kota

    perdagangan, kota industry, kota kebudayaan, kota pariwisata,

    kota universitas, Dll. Kemudian metode sosiologi/pendekatansosiologi dapat menekankan pada bentuk kehidupan kota

    (struktur sosialnya) atau dengan kata lainpola ikatannya denga

    alamsekitarnya.

    Sehubungan dengan itu menurut BOUMEN seorang sosiolog

    belanda ada 5 pendekatan tentang bentuk kehidupan di kota

    yang beliau perincikan adalah sebagai berikut:

    1. Menafsir struktur_struktur kota serta perubahannya dari segisejarah budaya. Keduanya itu mewujudkan pola budaya yang

    terus saja berubah

    Kota sebagaimana dijumpai dalam sejarah adalah titik

    maksimum dari pengumpulan kekuasaan dan budaya dari

    suatu masyarakat. Masyarakat kota serta bangunan-

    bangunannya adalah endapan-endapan belaka dari pola

    budayanya.

    2. Mencari kriteria sosiologis bagi kehidupan kota sebagaipenjumlahan dari banyak relasi antar manusiawi. Kekuasaan

    kota menurut Wirth terletak pada gaya hidupnya yang

  • 7/13/2019 SOSIOLOGI PERKOTAAN

    29/51

    disebutnya urbanisme.didalamnya terkandung sifat-sifat

    serba bergerak, pengkotaan yang dangkal dan anonimitas.

    3. Pertalian dengan 1 dengan 2 dalam teori tentang community .kota merupakan suatu keatuan yang memaksa terjadinya

    persaingan, penyesuaian diri, pengusiran,Dll.

    4. Pertalian khusus kepada kepadatan sosial dari pendudukkota, artinya kepadatan dari jaringan relasi sosialnya. Disitu

    pengertian-pengertian seperti interaksi dangkal, anonomitas,

    segmentasi, interaksi yang tak langsung dan distandarkan,

    dioperasionilkan dengan nyata.

    5. Mengembangkan sikap skeptic terhadap kemungkinanadanya sosiologi kota yang khusus. Kota tak lain adalah

    wadah problematic kemasyarakatan yang sedang diteliti.

    Menurut itu, sosiologi sedang mengalami pemeretelan,

    karena dirongrongi dari dalam oleh sosiologi keluarga,

    sosiologi perindustrian, sosiologi politik, dan spesialisasi lain

    dari sosilogi. Adapun yang dapat tinggal hanyalah : studi

    tentang akibat-akibat dari aneka peristiwa kepadatan

    penduduk dipandang sebagai variable tambahan saja.

    3. URBANISASI DAN INDUSTRIALISASI

    Membicarakan urbanisasi, sosiolog Konsley Davis

    membedakan urbansation dari growth of citirs. Yang pertama

    menyatakan proporsi dari penduduk yang tinggal di kota.

    Dapat saja terjadi pertumbuhan kota (karena pertambahan

    alami dari penduduknya yang sama dengan di desa) tanpa

    terjadi urbanisasi. Beda lainnya: proses urbanisasi terbatas,

    yaiti sampai tercapai seratus persen, sedang pertumbuhan

    kota berjalan tanpa ada batasnya.

    Ada beberapa kekuatan yang mendorong pertumbuhan kota.

    Ini bertalian dengan hakekat bahwa kota itu mempunyai

    kombinasi fungsi , seperti administrasi, keagamaan, budaya

    perpabrikan,dst. Menurut sejarahnya di inngris pada abad

    yang lalu, urbanisasi berjalan berdampingan dengan

    industrialisasi. Disini munculah tiga fenomene secara

    bersamaan yaitu ekspansi, penduduk pertumbuhan kota, dan

    perubahan industri.

  • 7/13/2019 SOSIOLOGI PERKOTAAN

    30/51

    Dinegara-negara yang maju, urbanisasi maju menciptakan

    dua jenis kelas masyarakat, yaitu peroletariat kota (mereka

    yang gagal social climbing) dan kelas baru yang atas kalum

    lapisan menengah ( mereka tergolong kaum pertukangan dan

    pedagang).

    Industrialisasi di barat dalam abad 19 dan yang terjadi di

    Asia tenggara dalam abad ini mempunyai trend yang

    bertalian . di sana pendorongnya adalah revolusi teknologi

    industry. Sedang disini keparahan krisis ekonomi di pedesaan

    yang agraris. Itulah sebabnya maka kota menjadi tumpukan

    kaum miskin yang tak dapat tertampung oleh kegiatan

    ekonomi kota. Padahal yang pindah masuk kota umumnya

    mereka yang muda , lebih terpelajar, lebih beradadibandingkan yang tak mampu pindah. Memang akhir-akhir

    ini yang meninggalkan desa adalah mereka yang terpelanting

    keluar akibat meluasnya kemiskinan dan menipisnya suasan

    gotong royong.

    Selain kotamenciptakan kelas sosial baru, juga memberikan

    dorongan bagi berkembangnya intelegensi. Menurut

    sosiologi Oouis Wirth, makin besar tempat tinggal, makin

    padat penduduknya, makin hetorogin manusianya, makinmenonjolah karakteristik masyarakatnya. Masyarakat kota

    lebih tahu lektur dan perkembangan ilmu pengetahuan, lebih

    rumit selukbeluknya, dan lebih mengikuti gagasan mondial

    serta lebih rasionil dalam membuat segala macam kalkulasi.

    John Stuart Mill menunjukkan bahwa perkembangan ilmu

    pengetahuan di kota berlatar belakang pertarungan manusia

    dalam kompetisi sehari-hari, suburnya diskusi antar pribadi

    atau kelompok atau kebiasaan suka membaca. Middle class

    sebagai kelas masyarakat baru yang diciptakan oleh kota

    melengkapi kelas sosial yang telah lama yaitu kaum jembel

    dan kaum lapisa atas. Kelas menengah yang berorientasi

    perdagangan itu, mampu membuat perubahan , dan

    cenderung mengusahakan redistribusi struktur kekuasaan.

    4.GAYA HIDUP KOTA

    Selain menimbulkan kelas baru, urbanisasi juga menciptakan

    gaya hidup (way of life) yang baru. di kota di samping

    pentingnya fungsi ekonomi, juga cukup berarti fungsi sosial

    budaya yang bertalian dengan sekularisasi.

  • 7/13/2019 SOSIOLOGI PERKOTAAN

    31/51

    Bagaimanakah bentuk kebudayaan kota? Intinya adalah

    penghalusan tingkah laku manusia atau kesopan santunan.

    Sama halnya bahwa diferensiasi individu merupakan ekpresi

    sosial di dalam arena perekonomian, demikian juga

    penghalusan tingkah laku merupakan syarat mutlak bagi

    penduduk yang padat didalam ruang serta terbatas tanpa

    melahirkan disiplin kesangsian.

    Kesopanan tadi mencakup segala etiket manusia dengan

    aneka tindakan toleransi terhadap sesama, menahan segala

    nafsu pribadi. Semuanya itu demi terselenggaranya

    keeksistensi penuh perdamaian di dalam berharap dapat

    berhasil lestari. Kata Civilization, civility ada city, sehingga

    peradaba selalu dihubungkan dengan hidup ke-kotaan.

    Sebaliknya ada kenyataan bahwa orang kota ditantang olehcara-cara berpikir dan yang tidak dibungkus oleh kesopanan,

    mereka mengembangkan suatu toleransi dan selaras terhadap

    apa-apa yang baru. Ini berlatar belakang pada rasa taka man

    dalam bersaiang, suatu hal yang tak dapat diterangkan oleh

    deferensiasi dan spesialisai. Maka terciptanya suatu

    ketidaktetapan dan selera serba coba-coba. Dua arus

    pengaruh ini menimbulkan gejala yang disebut MODE

    (fashion of style) yang Nampak jelas pada pakaian , mebeler,

    seni, pendidikan, hiburan, juga pada aspek keagamaan danpemerintahan.

    Dalam mode ada rangsangan untuk meniru, mencipta, dan

    menemukan yang baru. Itu merupakan kemampuan dari

    individu untuk mengekspresikan dirinya secara bebas tanpa

    dirintangi oleh tradisi, kecurigaan dan perlawanan dari

    sekitarnya. Memang kota memberikan kebebasan kepada

    individu untuk change of expression. Sehubungan ini

    individualism berjalan sejajar dengan trend dari urbanisasi.

    Perlu dijelaskan bahwa urban culture itu sekaligus juga

    money culture dimana segalanya dapat dibeli dengan uang

    (pekerjaan, istri,hiburan). Masyarakatnya adalah masyarakat

    uang dan semua barang dan jasa dinilai dengan uang pula.

    Hidup di kota memiliki nilai ke-uangan.

    5.INDIVIDU DI DALAM KOTA

    Di kota-kota yang penuh dengan manusia itu terdapatlah

    pada gejala pemencilan (isolatin) dan kesepian(solitude),

    yang lebih dari pada pedesaan. Karena itu kota merupakan

    tempat yang baik dan menguntungkan bagi berkembangnya

  • 7/13/2019 SOSIOLOGI PERKOTAAN

    32/51

    gagasan bebas serta tanggug jawab pribadi. Menurut sejarah

    di Barat , penduduk kota menjadi bebas dari tuan-tuan peodal

    yang berkuasa di pedesaan. Makin besar suatu kota makin

    bebaslah individu dari pengawasan umum, tetapi untuk ini ia

    harus membayar denda berupa penderitaan atomisasi. Satu-

    satunya untuk mempertahankan diri adalah mengundurkan

    diri atau sengaja membuat kontak dengan sesame yang serba

    terbatas.

    Menurut DURKHEIM, manusia kota kehilangan spontenitas

    pribadi dan ini disebutnya anomi.ini suatu tanda

    disorganisasi sosial sebagai akibat absennya integrasi sosial.

    Hubungan orang-orang kota diwujudkan dalam berbagai

    lembaga dengan tujuan yang khas. Ia ikut itu biar merasa

    kuat.misalnya dalam persatuan buruh,dagang,kumpulanorang tua murid , keagamaan,dll.

    Dengan merasa anomi, orang kota lalu tidak mempedulikan

    orang lain. Yang penting ia selamat sendiri. Ini bias menjurus

    kepada deindividualisme. Lepasnya manusia kota dari

    pengawasan tradisionil lalu memunculkan anominitas:

    sehinnga ia tidak dikenal orang.

    Kotapun menjadi locus dan focus dari perubahan sosal yang

    mengisinkan hadirnya kegiatan-kegiatan personalitas yang

    menyimpang. Ini antara lain meliputi para pembaharu,migran, massa yang berselisih dan klas baru. Itu semuanya

    dapat mendorong suatu ledaka massa juga.

  • 7/13/2019 SOSIOLOGI PERKOTAAN

    33/51

    BAB IV

    RENUNGAN MENGENAI KOTA

    1. Tahap-tahap perkembangan kotaLEWIS MUMFORD dalam bukunya yang terkenal berjudul THE

    CULTURE OF CITIES (1938) menyimpulkan adanya ada enam

    tahap dalam perkembangan kota. Mulai dari munculnya sampai

    runtuhnya. Meskipun ini berdasarkan pengalaman-pengalaman dari

    masa lampau tetapi tiap-tiap tahap mengandung sifat-sifat masa

    lampau, dan juga tiap-tiap tahap mengandung arti dan sifat-sifat

    yang khas yang masih dapat ditemukan pada zama sekarang.

    Urutan-urutan dari tahap-tahap itu adalah sebagai berikut:a. Neopolis

    b. Polisc. Metropolisd. Megalopolis

    e.

    Tyranopolis

    f. Necropolis

    Tahap pertama , neopolis namnya , kota ini menempata suatu pusat dari

    daerah pertanian dengan adat istiadat yang bercorak kedesaan dan serba

    sederhana. Lalu menuyusul yang kedua yaiti polis , sebutan ini berasal dari

    zama yunani dan romawi. Kota merupakan pusat hidup keagamaan

    danpemerintahan. Bentuknya saja seperti benteng yang kuat, didalamnya

    terdapat tempat-tempat khusus untuk peribadatan, pasar yang ramai yangbertalian erat dengan kegiatan macam-macam industry kecil. Peduduknya

    terdiri atas aneka tukang dengan macam-macam keahliannya. Ada pula

    disitu berbagai lembaga pendidikan , tempat-tempat hiburan dan stadion

    besar untuk olahraga. Tahap ketiga namanya metropolis. Dalam kota besar

    ini bertemulah orang dari berbagai bangsa untuk berdagang dan tkar

    menukar harta budaya rohani. Juga terdapat percampuran perkawinan antara

    bangsa dan ras dengan akibat munculnya filsafat dan kepercayaan baru.

    Selain keagungan kota secara fisik, kota menyajikan kontras yang menonjol

    antara golongan kaum kaya dan kaum miskin. Contoh kota metropolis

  • 7/13/2019 SOSIOLOGI PERKOTAAN

    34/51

    adalah seperti Horence di zaman Dante dan London di zaman Shekespeare

    serta bostos di zaman Emerson.

    Tahap keempat disebut Megalopolis. Sebenarnya ini suatu peningkatan

    belaka dari tahap sebelumnya . Gelasa sosiopatologis merajalela, disuatu

    pihak ada kekayaan dan kekuasaan dengan birokrasi yang amat menonjol,

    sedang pada pihak lain meluas kemiskinan dan berotaklah kaum proletar.

    Contoh-contoh megapolis adalah Alexandria(abad ke-3),Roma (abad ke-2),

    Konstantinopel(abad ke-10), kemudian Nee York dalam abad sekarang.

    Dalam tahap kelima Tyranopolis, kota besar dilanda oleh kepincangan yang

    berupa degenerasi dan korupsi. Moral pada penduduknya merosot, ada relasi

    erat antara politik, ekonomi dan kriminalitas, dan disamping itu kaum

    proletar menjadi kekuatan yang tidak diremehkan.

    Adapun tahap terakhir disebut Nexropolis, artinya peradaban kota runtuh,

    kota menjadi bagkai (nekros), misalnya Babylon, Neneve dan Roma kuno,yang runtuh dan lenyap dipermukaan bumi.

    Dalam bukunya yang berjudul Thchnics and Civilzation Lewis Mumford

    menunjukkan adanya 3 fase perkembangan kota sebagai proses teknik,

    antara lain:

    a. Fasa neotehnik yang bersandarkan ekploitasi manusia atas sumberdaya air dan angina. Sebelum ada mesin, segalanya digerakkan oleh

    dua sumber tenaga tersebut. Misalnya kincir angina untuk menyedot

    air dan membuangnya ketempat yang lebih tinngi. Juga ada kincirangina untuk menumbuk gandum menjadi tepung.

    b. Fase paleotehnik, disini sumber tenaga adalah uap air. Mesin-mesinnya mulai dikontruksikan dari besi dan baja, juga jembatan,

    banguna air, kendaraan dan kapal laut.orang mulai berbicara tentang

    pabrik dan cerobong-cerobongnya yang mengepulkan asap.

    c. Fasa neotehnik, sumbertenaganya adalah listrik atau bensin.Sebentar lagi akan diperluas pemakaian tenaga atom untuk berbagai

    keperluan.

    Proses tersebut kemudian menjalar pula kenegara-negara yang sedang

    berkembang. Industrialisasi makin menutupi kota-kotanya. Dengan

    meningkatkan berbagai akibat yang negative bagi kesehatan penduduk,

    lokasinya digeserkan kepinggiran kota atau pedalaman. Bersama itu

    masyarakat kita menjadi berubah pula sikap dan fahamnya, demikian pula

    relasi antar manusia.perdagangan baruini menuntut penyesuaian adat,

    aspirasi dan cita-cita manusia di Negara-negara yang sedang berkembang.

    Dalam membicarakan kehidupan kota yang mengalami industrialisasi kita

    memasuki permasalahan yaitu gaya hidup masyarakat industry.disitu

  • 7/13/2019 SOSIOLOGI PERKOTAAN

    35/51

    Nampak ada dua kecenderungan , yang pertama adalah masyarakat masih

    tergantung dari ilmu dan tehnik, segala bidang memerlukan orang-orang ahli

    dengan spesialisasi dan untuk itu dibuka sekolah-sekolah kejuruan sebagai

    persiapannya.

    Kedua adalah ilmu semakin disosialisasikan , artinya dilibatkan dalam

    pemecahan aneka masalah sosiaal.

    2. Sikap manusia terhadap kotaDalam menilai kota dan merencanakan perkembangannya demi

    kelestarian dan kebahagiaan penduduknya, terdapat selalu polarisasi

    antar dua faham , ada golonga kolot yakni locals yang lebih

    berpangkal pada emosi, pengamatan pribadi dan nostalgia. Mereka

    berpendapat bahwa yang taka da tak usah dirobah, demi untuk nilai-

    nilai sejarah.

    Golongan yang kedua adalah para cosmopolitans menghendaki

    peorobahan drastic yakni supaya wajah kota dirubah supaya lebih

    Nampak corak yang modern dan internasional, anjuran mereka ini

    demi segarnya pemandangan , kesehatan dan kelancaran lalu lintas.

    Jalan-jalan raya perlu dilebarkan, rumah-rumah dipagar dan lain

    sebagainya.

    Bagi kedua pihak, kota harus diawetkan atau menjalani conservation. Tetapihal ini ditafsir dua macam pula, bagi locals ini berarti perlindungan terhadap

    yang ada, dan bagi cosmopolitans itu berarti pemugaran yang disertai

    pertimbangan penggunaan ruang secara efektif dan kreatif.

    Kenyataannya pengawetan dengan memakai jalan manapun belum juga

    menghapus penyakit jasmani dan rohani kota krisis kota berjalan terus,

    didorong oleh factor-faktor demografis, administrates dan teknis.arus

    penduduk dari pedesaan terus saja masuk. Tata tertib dilarang semena-mena,

    banyak proyek pembangunan kurang beres penanganannya ,dll. Sebagian

    yang ada sekarang apa terlebih melihat pada masyarakat kita sendiri (kota

    Manado)

    Maka itulah untuk menyembuhkan penyakit kota, kita perlukan tiga factor

    yang sangat penting yaitu :

    a. Secara relative arus penduduk yang masuk harus dihentikanb. Kesadaran penduduk akan masalah-masalah kota ditingkatkan

    melalui berbagai sarana komunikasi

  • 7/13/2019 SOSIOLOGI PERKOTAAN

    36/51

    c. Bekerja sama dalam ilmu/bidang ilmu pengetahuan terutama sekalibidang teknologi dan risert, komputerisasi, system informasi, teori

    simulasi dan pengelolaan komunukasi.

    Dalam filsafat mengenai kota dibicarakan juga mengenai faham mereka

    yang disebut pembenci kota dan pecinta kota

    Para pembenci kota terdiri atas mereka yang putus asa dalam menghadapi

    berbagai kebobrokan kehidupan dalam kota. Kota mereka pandang sebagai

    sumber gejala kekerasan, kemabukan. Penyakit jiwa, kejahatan, frustasi,

    perceraian dll.

    3.

    Arti Kota dalam kehidupan manusiaJika masyarakat manusia sudah mulai mencapai tingkat kebudayaan

    yang cukup tinggi, maka masyarakat tersebut akan membangun kota.

    Memang hidup primitive belum membutuhkan kota. Dalam

    lingkungan yang amat sederhana itu produksi belum menyebabkan

    ekonomi, kecuali dalam bentuk yang amat sederhana.

    Kota diciptakan oleh manusia yang sudah mengalami alam kodrat

    dengan aneka kemungkinan yang terkandung didalamnya.maka

    manusia meraba tanah,batu,kayu, besi dll untuk menciptakan

    bangunan dan alat-alat hidup.manusia berdasarkan kodratnya

    bermasyarkat , ia tak hanya mengaku tetapi juga mengKota.

    Dalam pengakuan akan kita sendiri juga di akui kesatuan kita

    dengan dunia jasmani yaitu dunia barang-barang. Kita selalu

    memberi cap dan ciri kepada apa yang terdapat di sekitar kita. Dunia

    jasmani itu kita lihat sebagai persambungan kita. Antar manusia

    dengan dunia sekitarnya terdapat pengaruh timbal balik. Dari

    kesempurnaan manusia akan timbul pula kesempurnaan barang-

    barang jasmani. Jika barang-barang tersebut telah menerima

    kesempurnaan dari pertolongan manusia, maka barang-barang

    tersebut juga akan dapat menolong manusia dalam mencapai ,mempertahankan dan meneruskan kesempurnaannya. Misalnya ,

    manusia dengan rasa kebaktiannya mendirikan tempat pemujaan

    bagi Tuhannya.

    Dengan pembangunan kota, manusia sebenarnya menjelmakan dan

    mengorganisasikan kesatuannya yang baik dengan sesamanya

    manusia maupun dengan dunia jasmani. Ia membangun kota untuk

    menyelenggarakan , mempertahankan, dan menyempurnakan

    kehidupan organisasi sosial . kehidupan sosial dan ekonomi menjadi

    makin bermutu. Kota dibangun oleh manusia, akan tetapi sebaliknya

  • 7/13/2019 SOSIOLOGI PERKOTAAN

    37/51

    kota juga dapat membangun manusia. Kota membangun masyarakat

    : perjalanan sejarah kota dapat berpengaruh pula atas seluruh

    masyarakat dan Negara, untuk kota-kota kecil pengaruhnya cukup

    untuk meliputi wilayah sekitarnya.

    Kota ikut serta menentu