Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

191
SOSIOLOGI SOSIOLOGI HUKUM HUKUM Bambang Widodo Umar. Prof. Dr. Email : [email protected] Hp 08129644455

Transcript of Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Page 1: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

SOSIOLOGI SOSIOLOGI HUKUMHUKUM

Bambang Widodo Umar. Prof. Dr.Email : [email protected]

Hp 08129644455

Page 2: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

BUKU ACUAN : A.A.G. Peters & Koesriani. 1988. Hukum & Perkembangan Sosisl.I, II, III.

Pustaka Sinar Hrapan. Jakarta. Adam Podgorecki & Christopher J. Whelan. 1987. Pendekatan Sosiologi

Terhadap Hukum. Bina Aksara.Jakarta. Alvin S. Johnson. Sosiologi Hukum. Rineka Cipta. Jakarta. B.R. Rijkschroeff. 2001. Sosiologi, Hukum dan Sosiologi Hukum. CV. Mandar

Maju. Bandung. Friedman, L.M. 1977. Law & Society. Prentice-Hall. Englewood Cliffs. New

Jersey. Hans Kelsen, 2004. Teori Umum Hukum dan Negara. Media. Jakarta. Soerjono Soekanto. 1994. Pokok-Pokok Sosiologi Hukum. PT. Raya Grafindo

Persada . Jakarta. Taufiq Abdullah, 1986. Sosiologi Moralitas, Yayasan Obor Indonesia.Jakarta Tubagus Ronny Rahman Nitibaskara. 2001. Catatan Kriminalitas. Jayabaya

University Press. Jakarta. Tubagus Ronny Rahman Nitibaskara. 2001. Ketika Kejahatan Berdaulat.

Peradaban. Jakarta. Tubagus Ronny Rahman Nitibaskara. 2002. Paradoksal Konflik dan Otonomi

Daerah. Peradaban. Jakarta.

Page 3: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

HUKUM DALAM KONTEKS HUKUM DALAM KONTEKS SISTEM SOSIALSISTEM SOSIAL

Page 4: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Pertanyaan Filosofis dalam Pertanyaan Filosofis dalam Sosiologi HukumSosiologi Hukum

Apa itu sosiologi hukum ? (Ontologi)Apa itu sosiologi hukum ? (Ontologi) Bagaimana manusia patuh kepada hukum? Bagaimana manusia patuh kepada hukum?

(Epistemologi)(Epistemologi) Untuk apa manusia patuh kepada hukum? Untuk apa manusia patuh kepada hukum?

(Aksiologi)(Aksiologi) Mitos: “Hukum yang dijalankan sehari-hari persis Mitos: “Hukum yang dijalankan sehari-hari persis

sama dengan apa yang tercantum di dalam sama dengan apa yang tercantum di dalam peraturan “ (Chambliss dan Seidman)peraturan “ (Chambliss dan Seidman)

TONGKATTONGKAT

AQUARIUMAQUARIUM

Page 5: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

FALSAFAHORIENTAL

FALSAFAHOKSIDENTAL

INDIVIDUALKOMUNAL RASA, CIPTA, KARSA

HUKUMRESTITUTIF

HUKUMREPRESIF

AKALBUDI

HUKUM

Durkheimian vc Webwerian

Konstruksi Hukum

Page 6: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

SISTEM SOSIAL

DIMENSI STRUKTUR FUNGSI UNSUR-UNSUR PROSES

B U D A Y A MASYARAKAT LATENCY(Membentuk pola perilaku)

TUJUAN

SISTEM SOSIAL

NORMA

SANKSI

BOUNDARY MAINTENANCE/ TAPAL BATAS/ ARAH

SYSTEMIC LINKAGE/ PEREKATAN

ORGANISASI

FORMAL

SOSIAL

INTEGRATION(Memper-satuKan)

PERINGKAT SOSIAL

STATUS/PERANAN

KEKUASAAN

FASILITAS

KOMUNIKASI

SOSIALISASI

KONTROL SOSIAL

INDIVIDUINDIVIDU

PERSONAL

GOAL(Pencapaian

tujuan)

ADAPTATION(Penyesuaian)

KEYAKINAN

SENTIMEN/PERASAAN

TEKANAN/STRESS

KETEGANGAN/STRAIN

PELEMBAGAAN

PERUBAHAN

Page 7: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

DUA PENDEKATAN MASYARAKAT UNTUK DUA PENDEKATAN MASYARAKAT UNTUK MELIHAT HUKUMMELIHAT HUKUM(Auguste Comte)(Auguste Comte)

STATIKA SOSIALSTATIKA SOSIALMenganalogikan Menganalogikan

masyarakat sebagai masyarakat sebagai ORGANISME BIOLOGIS (Hk ORGANISME BIOLOGIS (Hk

bersifat statis/formal) bersifat statis/formal) (Seperti mempelajari (Seperti mempelajari

tubuh manusia, terdapat tubuh manusia, terdapat ORGAN, KERANGKA dan ORGAN, KERANGKA dan

JARINGAN JARINGAN HERBERT HERBERT SPENCER)SPENCER)

DINAMIKA SOSIALDINAMIKA SOSIAL

Memusatkan pada Memusatkan pada PSIKOLOGIS, yaitu proses PSIKOLOGIS, yaitu proses yang berlangsung dalam yang berlangsung dalam masyarakat seperti masyarakat seperti berfungsinya organ-2 berfungsinya organ-2 tubuh manusia. Hukum tubuh manusia. Hukum bersifat dinamis sesuai bersifat dinamis sesuai dengan aktivitas dengan aktivitas masyarakatmasyarakat

(Baca Sosiologi, Hukum dan Sosiologi Hukum. B.R. Rijkschroeff)

Page 8: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

INTEGRASI KONFLIK

1. Norma dan nilai menjadi elemen dasar dalam kehidupan masyarakat.

2. Komitmen sebagai pegangan dalam kehidupan sosial.

3. Mesyarakat selalu harmoni.4. Kehidupan sosial tergantung pada solidaritas masyarakat.5. Kehidupan sosial didasarkan pada kerjasama & saling memperhatikan atau

saling membutuhkan.6. Sistem sosial hanya bisa terjaga jika ada

konsensus.7. Masyarakat mengakui adanya otoritas

yang syah.8. Sistem sosial bersifat integratif.9. Sistem sosial cenderung stabil atau tetap.

Paul B. Horton & Chester L. Hunt

1. Kepentingan menjadi elemen dasar dalam kehidupan masyarakat.

2. Paksaan sebagai sarana mempersatukan kehidupan sosial.

3. Kehidupan sosial sll terpecah belah.4. Kehidupan sosial menghasilkan oposisi,

perpecahan & permusuhan.5. Kehidupan sosial menghasilkan konflik yang terstruktur.6. Kehidupan sosial menghasilkan kepentingan yg dikotak-kotakkan (fragmentasi).7. Diferensiasi sosial menghasilkan kekuasaan.8. Sistem sosial merusak integrasi dan

penuh dengan kontradiksi.9. Sistem sosial cenderung berubah.

KONDISI MASYARAKATKONDISI MASYARAKAT

Page 9: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Dalam MASYARAKAT terdapat 4 (empat) jenis Dalam MASYARAKAT terdapat 4 (empat) jenis IKATAN yang dipersatukan oleh IKATAN yang dipersatukan oleh

JARINGAN HUBUNGAN (Sistem Sosisl)JARINGAN HUBUNGAN (Sistem Sosisl)

1.1. GAGASAN,GAGASAN, (keyakinan, pendirian, dan pengertian) (keyakinan, pendirian, dan pengertian) merupakan dimensi IDEAL dari kehidupan bersama (kesadaran merupakan dimensi IDEAL dari kehidupan bersama (kesadaran sosialnya).sosialnya).

2.2. NORMATIFNORMATIF,, (aturan, norna, nilai, ketentuan, dan cita-cita) (aturan, norna, nilai, ketentuan, dan cita-cita) merupakan dimensi NORMATIF dari kehidupan bersama merupakan dimensi NORMATIF dari kehidupan bersama (institusi sosialnya).(institusi sosialnya).

3.3. INTERAKSIINTERAKSI, , merupakan dimensi TINDAKAN dalam kehidupan merupakan dimensi TINDAKAN dalam kehidupan bersama (organisasi sosialnya).bersama (organisasi sosialnya).

4.4. KEPENTINGKEPENTINGANAN, , (peluang hidup, kesempatan, akses terhadap (peluang hidup, kesempatan, akses terhadap sumberdaya) merupakan dimensi KESEMPATAN kehidupan sumberdaya) merupakan dimensi KESEMPATAN kehidupan bersana (hierarki sosialnya)bersana (hierarki sosialnya)

GAGASAN + NORMATIF = KEBUDAYAANINTERAKSI + KESEMPATAN = MEMPERKUATA IKATAN

SOSIAL(Baca Sosiologi, Hukum dan Sosiologi Hukum. B.R. Rijkschroeff)

Page 10: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

KOMPONEN-2 SISTEM SOSIALKOMPONEN-2 SISTEM SOSIAL

Unsur-unsur pokok (jumlah & jenis individu, tindakannya).Unsur-unsur pokok (jumlah & jenis individu, tindakannya).

Hubungan antar unsur (legalitas, dependensi, integrasi, Hubungan antar unsur (legalitas, dependensi, integrasi, dll.)dll.)

Berfungsinya unsur-unsur di dalam sistem.Berfungsinya unsur-unsur di dalam sistem.

Pemeliharaan batas dalam sistem sosial (kriteria warga, Pemeliharaan batas dalam sistem sosial (kriteria warga, karakter warga, prinsip regenerasi, dll.).karakter warga, prinsip regenerasi, dll.).

Subsistem apa saja yang ada di dalam sistem sosial.Subsistem apa saja yang ada di dalam sistem sosial.

Lingkungan.Lingkungan.

DALAM REALITAS SISTEM SOSIAL MUNCUL KOMPONEN-2 TSB DALAM BERBAGAI KOMBINASI

Page 11: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

HUKUM dlm konteks MORALITASHUKUM dlm konteks MORALITAS(Emile Durkheim)(Emile Durkheim)

Mayarakat

KETERATURANTINDAKAN

OTORITAS

Masyarakat

KEPENTINGANKOLEKTIF

KETERIKATANKELOMPOK

Disiplin

Pendidikan

Otonomi

Moralitas

MILIEU SUI GENERIS

(Baca Sosiologi Moralitas, Taufik Abdullah)

Page 12: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

KONSEP KEBENARANKONSEP KEBENARAN

KEBENARAN : Absolut (kitab suci). Ideologis (kekuasaan) Mistik (Dewa, Paranormal, Dukun dll). Logika rasional (Pemikiran manusia = Wisdom). Ilmiah (hasil penelitian ilmiah dr pakar, ilmuwan).

KEBENARAN HUKUM → Normatif = salah / benar

KEBENARAN SOSIOLOGIS HUKUM → Bebas nilai = Tdk memihak

(values free)

Tidak sama dg kebenaran

hukum

(Baca Sosiologi Moralitas, Taufik Abdullah)

Page 13: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

PARADIGMA HUKUMPARADIGMA HUKUM

PARADIGMA I(Pra Normatif)

PARADIGMA II(Normatif)

NORMAL LAW ANOMALI

LAW REVOLUTION

KRISIS

ANOMALI BARU

PARADIGMA : PANDANGAN FUNDAMENTAL TTG APA YG MENJADI POKOK PERSOALAN (SUBJECT MATTER) DALAM HUKUM

HUKUM BARU

(Baca Sosiologi, Hukum dan Sosiologi Hukum. B.R. Rijkschroeff)

Page 14: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

REALITAS SOSIAL adalah REALITAS HUBUNGAN antar INDIVIDU yang bersifat RELATIF & selalu BERUBAH/DINAMIS

REALITAS SOSIAL

Unsur-2 - Ciri-2 -

Sifat-2 Definisi kategori

klasifikasi NORMATIF SOSIOLOGIS (Aspek Kualitas) (Aspek Kuantitas)

SOCIAL RELATIONSHIP

(Causality)

Korelasi HUKUM dalam MASYARAKAT

(Baca Sosiologi Moralitas, Taufik Abdullah)

Page 15: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

NORMANORMA

UKURAN TTG SEJUMLAH PERI-LAKU YG DITERIMA & DISEPA-KATI SECARA UMUM OLEH MASYARAKAT(VOLKWAYS, MORES, CUSTOMS, LAWS).

BENTUK-BENTUK SOCIAL RELATIONSHIP : KERJASAMA (COOPERATION), PENYESUAIAN (ACCOMODATION),

PERSAINGAN (COMPETATION), PERTENTANGAN (CONFLICT), PENGUASAAN (DOMINATION).

NILAINILAI

MENTALITA (AKTIVITAS JIWA, CARA BERFIKIR, BERPERASAAN)YG TERBENTUK DR PERILAKUMANUSIA MENJADI SEJUMLAHANGGAPAN (DINAMIS).

(Baca Sosiologi, Hukum dan Sosiologi Hukum. B.R. Rijkschroeff)

MASYARAKATMASYARAKAT

Page 16: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

T E S I S

Interaksi Manusia mengandung tiga unsur, yaitu : Tindakan (act), sesuatu (thing), dan makna (meaning).

Hukum baik tertulis maupun tidak tertulis, adl menyangkut segi falsafati, intelektualitas maupun jiwa yg melatar belakangi terbentuknya hukum.

Page 17: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Hukum memiliki daya Hukum memiliki daya mengatur jika scr relatif sdh mengatur jika scr relatif sdh dipersatukan dlm dipersatukan dlm kelompok-2 sosial, juga kelompok-2 sosial, juga dlm sistem sosial.dlm sistem sosial.

Hukum bersifat memaksa Hukum bersifat memaksa ttp paksaan bukan ttp paksaan bukan merupakan syarat, merupakan syarat, kemanfaatanlah yang kemanfaatanlah yang menjadi ukuran utama. menjadi ukuran utama. Paksaan lebih utk Paksaan lebih utk melindungi sistem sosial dp melindungi sistem sosial dp hukum.hukum.

Page 18: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Pendekatan Hukum Normatif, Positivistik, Legalislitik, Formalistik

Pendekatan ini melihat hukum sebagai bangunan norma yang harus dipahami secara teks book atau sesuai dengan bunyi undang-undang/peraturan yang tertulis.

Pendekatan tsb penting untuk mempelajari teks-teks normatif dengan menggunakan logika hukum (legal reasoning) yang dibangun atas dasar asas-asas, dogma-dogma, doktrin-doktrin, dan prinsip-prinsip hukum terutama yang berlaku secara universal dalam hukum (modern).

Baca buku Friedman, L.M. 1977. Law & Society.

Page 19: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Pendekaan ini memiliki kelemahan karena tidak dapat menjelaskan kenyataan-kenyataan hukum secara memuaskan, terutama ketika praktek hukum tidak sesuai dengan aturan-aturan hukum yg tertulis.

Contoh : Prinsip hukum bahwa hukum tidak boleh berlaku diskriminiatif atau equality before the law, hukum tidak boleh saling bertentangan, siapa yang bersalah harus dihukum, hukum harus ditegakkan sekalipun langit akan runtuh dsb, namun dalam kenyataan terdapat kesenjangan (gap atau diskrepansi) dengan kenyataan hukum yang terjadi.

Page 20: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Pendekatan Hukum Empiris, Sosiologis, Realistis, Konteks Sosial

Pendekatan ini melihat hukum sbg salah satu bangunan sosial (social institution) yang tidak terlepas dari bangunan sosial lainnya. Hukum tidak dipahami sebagai teks dalam undang-undang/peraturan tertulis tetapi sebagai kenyataan sosial yang nyata dalam kehidupan.

Hukum tidak dipahami secara tekstual normative tetapi secara ”kontekstual”. Karena itu pemahaman terhadap hukum tidak hanya dilandasi oleh logika hukum saja tetapi juga dengan logika sosial dalam rangka searching for the meaning terhadap suatu ”realita”.

Baca buku Friedman, L.M. 1977. Law & Society.

Page 21: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Fungsi HK di dlm MASYARAKATFungsi HK di dlm MASYARAKAT

FUNGSI SOSIAL : sbg himpunan moralitas untuk mencapai cita2 sosial (Durkheim). Hukum dianggap satu-satunya alat untuk perekat sosial.

SARANA KONTROL SOSIAL. Suatu proses yg dilakukan utk mempengaruhi orang-

2 agar berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yg disepakati bersama. Kontrol sosial dijalankan dg menggerakkan bbrg aktivitas alat ngr utk mempertahankan pola hubungan & kaedah-2 yg ada.

SARANA REKAYASA SOSIAL. Suatu proses yg dilakukan utk mengubah perilaku

masyarakat, bukan utk memecahkan masalah sosial.(Baca Ketika Kejahatan Berdaulat, Tbg Ronny Nitibaskara)

Page 22: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Bekerjanya HUKUM scr SOSIOLOGISBekerjanya HUKUM scr SOSIOLOGIS(Emile Durkheim)(Emile Durkheim)

ATMOSPHERESuasana

STRUKTUR

FUNGSI/TUGAS

PRESSUREDesakan

Pengembangan&

Pemeliharaan

UNITYKekompakan

LEMBAGA-2PENEGAK HUKUM

SARANAPRASARANA

KEWIBAWAAN HUKUM

HUKUM NGR

HUKUM ADAT

(Baca Sosiologi Moralitas, Taufik Abdullah)

Page 23: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

HUKUM HUKUM IN ACTIONIN ACTION DALAM DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGISPERSPEKTIF SOSIOLOGIS

Hukum dalam keadaan Hukum dalam keadaan bergerak tidak sepenuhnya bergerak tidak sepenuhnya dapat netral. Faktor yg dapat netral. Faktor yg mempengaruhi adalah :mempengaruhi adalah :

1.1. Sistem dan Sistem dan pengorganisasian lembaga pengorganisasian lembaga hukumhukum

2.2. Profesionalisme penegak Profesionalisme penegak hukumhukum

3.3. Moralitas & Kinerja para Moralitas & Kinerja para penegak hukumpenegak hukum

4.4. Sarana & prasarana dlm Sarana & prasarana dlm penegakan hukumpenegakan hukum

5.5. Pengacara & Pengacara & peradabannyaperadabannyaBaca buku Friedman, L.M. 1977. Law & Society.

Page 24: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

REALITAS MASYARAKAT DAN REALITAS MASYARAKAT DAN RELATIVITAS HUKUMRELATIVITAS HUKUM

Banyak kejadian dan peristiwa di masyarakat yang Banyak kejadian dan peristiwa di masyarakat yang mendesak perlu pengaturan secara hukum, namun mendesak perlu pengaturan secara hukum, namun hukum yang ada kurang memadai, sementara peraturan hukum yang ada kurang memadai, sementara peraturan yang baru tidak kunjung lahir. Sebaliknya, karena ada yang baru tidak kunjung lahir. Sebaliknya, karena ada suatu kepentingan dari segelitir orang, segera dirancang suatu kepentingan dari segelitir orang, segera dirancang suatu aturan baru seolah-olah untuk kepentingan suatu aturan baru seolah-olah untuk kepentingan masyarakat, akibatnya : masyarakat, akibatnya : 1.1. Pelanggaran Hak Asasi Manusia Pelanggaran Hak Asasi Manusia 2.2. Kekerasan Struktural Kekerasan Struktural 3.3. Pelanggaran HamPelanggaran Ham4.4. Politisasi dalam penegakan hukumPolitisasi dalam penegakan hukum5.5. Mafia peradilanMafia peradilan6.6. Korban yang dikorbankan hukum dll.Korban yang dikorbankan hukum dll.

Baca buku Friedman, L.M. 1977. Law & Society.

Page 25: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

HUKUM DAN PERILAKU (HUKUM DAN PERILAKU (BEHAVIORBEHAVIOR))Dalam pendekatan sosiologi hukum, selain melihat hukum Dalam pendekatan sosiologi hukum, selain melihat hukum sebagai proses, juga tidak kalah pentingnya meneropong sebagai proses, juga tidak kalah pentingnya meneropong hukum sebagai perilaku individu maupun masyarakat. hukum sebagai perilaku individu maupun masyarakat. Dalam konteks ini, Hakim Agung AS yang terkenal. Dalam konteks ini, Hakim Agung AS yang terkenal. O.W. O.W. HolmesHolmes menyatakan : menyatakan : “The law is a magic mirror, where in “The law is a magic mirror, where in we see reflected not only our own lives but also of those we see reflected not only our own lives but also of those who went before us” who went before us” (Bernard Schwarts, “The Law In (Bernard Schwarts, “The Law In America”, 1974). Untuk menjumpai karakter hukum America”, 1974). Untuk menjumpai karakter hukum semacam itu dapat dicermati hal-hal sbb :semacam itu dapat dicermati hal-hal sbb :

1.1. White Collor CrimaWhite Collor Crima2.2. Berbicara dengan Bahasa BOMBerbicara dengan Bahasa BOM3.3. Narkoba dan Organisasi KejahatanNarkoba dan Organisasi Kejahatan4.4. Imitasi Perilaku DestruktifImitasi Perilaku Destruktif5.5. Pendekatan Kriminologi dalam Tawuran PelajarPendekatan Kriminologi dalam Tawuran Pelajar6.6. Kejahatah dengan KekerasanKejahatah dengan Kekerasan7.7. Pendekatan Kriminologi terhadap Kasus perBankanPendekatan Kriminologi terhadap Kasus perBankan

Baca buku Friedman, L.M. 1977. Law & Society.

Page 26: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

HUKUM DAN HUKUM DAN INSTITUSI HUKUMINSTITUSI HUKUM

Perspektif sosiologi hukum juga Perspektif sosiologi hukum juga mempunyai perhatian khusus mempunyai perhatian khusus terhadap kinerja lembaga-terhadap kinerja lembaga-lembaga hukum dalam lembaga hukum dalam menghadapi persoalan-menghadapi persoalan-persoalan kemasyarakatan persoalan kemasyarakatan seperti seperti permasalahan :permasalahan :

1.1. PremanismePremanisme2.2. Dampak Pemberitaan Media Dampak Pemberitaan Media

Massa terhadap Perilaku Massa terhadap Perilaku Agresif AparatAgresif Aparat

3.3. Meningkatnya Derajat Meningkatnya Derajat Kekerasan KolektifKekerasan Kolektif

4.4. Masalah pertanahanMasalah pertanahan5.5. Konflik Kekerasan Antar EtnisKonflik Kekerasan Antar Etnis6.6. The Legal Battle Perkara The Legal Battle Perkara

Pidana dengan PerdataPidana dengan Perdata7.7. Otoritas Penegakan Hukum Otoritas Penegakan Hukum

dan Peran Serta Masyarakat, dan Peran Serta Masyarakat, dll.dll.Baca buku Friedman, L.M. 1977. Law & Society.

Page 27: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

HUKUM & KETERTIBAN MASYARAKATHUKUM & KETERTIBAN MASYARAKAT

Hukum sebagai fenomena sosial Hukum sebagai fenomena sosial kehadirannya direncanakan secara sadar dan kehadirannya direncanakan secara sadar dan sistematis oleh negara untuk kepentingan sistematis oleh negara untuk kepentingan ketertiban masyarakat yang bersangkutan. ketertiban masyarakat yang bersangkutan. Hukum sebagai Hukum sebagai tool of social engineering tool of social engineering semacam ini sulit menjalankan fungsinya semacam ini sulit menjalankan fungsinya secara optimal manakala gangguan secara optimal manakala gangguan kamtibmas di masyarakat tinggi akibat dr kamtibmas di masyarakat tinggi akibat dr proses pemerintahan yg tidak berkualitas. proses pemerintahan yg tidak berkualitas. Kondisi demikian disebabkan karena :Kondisi demikian disebabkan karena :

1.1. Ideologi bangsa yang tdk jelasIdeologi bangsa yang tdk jelas2.2. Kesiapan Aparat Keamanan rendahKesiapan Aparat Keamanan rendah3.3. Tatakelola pemerintahan yang burukTatakelola pemerintahan yang buruk4.4. Mental aparatur yang korupMental aparatur yang korup

Baca buku Friedman, L.M. 1977. Law & Society.

Page 28: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Dalam kajian SOSIOLOGIS HUKUM, masyarakat Dalam kajian SOSIOLOGIS HUKUM, masyarakat tidak dipandang sebagai kondisi yang TETAP, tidak dipandang sebagai kondisi yang TETAP, tetapi sebagai suatu PROSES, bukan sebagai tetapi sebagai suatu PROSES, bukan sebagai

OBYEK semu yang KAKU, tetapi sebagai ALIRAN OBYEK semu yang KAKU, tetapi sebagai ALIRAN PERISTIWA yang PERISTIWA yang

terus-menerus berprosesterus-menerus berproses

SOCIAL RELATIONSHIP :

KERJASAMA (COOPERATION), PENYESUAIAN (ACCOMODATION), PERSAINGAN

(COMPETATION), PERTENTANGAN (CONFLICT), PENGUASAAN (DOMINATION)

Baca buku Friedman, L.M. 1977. Law & Society.

Page 29: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

KONSEP DASAR SOSIOLOGI HUKUMKONSEP DASAR SOSIOLOGI HUKUM

SOSIOLOGI SOSIOLOGI : : mempelajari masyarakat dlm konteks hubungan atau interaksi antar warga.

ILMU HUKUM : ILMU HUKUM : mempelajari sekumpulan aturan-aturan untuk membimbing perilaku manusia yang diterapkan & ditegakkan oleh anggota masyarakat (Negara).

SOSIOLOGI HUKUM : SOSIOLOGI HUKUM : Ilmu pengetahuan ttg interaksi manusia yg berkaitan dg hukum dlm kehidupan bermasyarakat. Sosiologi hukum sbg pengetahuan yg bersifat multi disipliner approach.(Baca Pokok-2 Sosiologi Hukum Soerjono Soekanto)

Page 30: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

MANFAAT mempelajari SOSIOLOGI MANFAAT mempelajari SOSIOLOGI

HUKUMHUKUM Mengetahui dan memahami perkembangan hukum Mengetahui dan memahami perkembangan hukum

positif (tertulis/tdk tertulis) di dalam masyarakat.positif (tertulis/tdk tertulis) di dalam masyarakat. Mengetahui efektifitas berlakunya hukum positif di Mengetahui efektifitas berlakunya hukum positif di

dalam masyarakat.dalam masyarakat. Mampu menganalisis penerapan hukum di dalam Mampu menganalisis penerapan hukum di dalam

masyarakat.masyarakat. Mampu mengkonstruksikan fenomena hukum yg Mampu mengkonstruksikan fenomena hukum yg

terjadi di masyarakat.terjadi di masyarakat. Mampu mempetakan masalah-masalah sosial dalam Mampu mempetakan masalah-masalah sosial dalam

kaitan dengan penerapan hukum di masyarakat.kaitan dengan penerapan hukum di masyarakat.

(Baca Sosiologi, Hukum dan Sosiologi Hukum. B.R. Rijkschroeff)

Page 31: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

HUKUM DALAM KONTEKS HUKUM DALAM KONTEKS PERUBAHAN SOSIALPERUBAHAN SOSIAL

Page 32: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

PERUBAHAN SOSIALPERUBAHAN SOSIAL

Perubahan sosial adl transformasi dalam organisasi masyarakat, dalam pola berfikir dan dalam pola perilaku pd kurun waktu tertentu (Macionis).

Perubahan sosial merupakan modifikasi dlm pengorganisasian masyarakat (Persell). Yang berubah adl tatanilai & nilai-2nya, sistem sosial, pola perilaku, hub sosial, lembaga dan struktur sosial pd wkt tertentu (Farley).

Kesimpulan :1. Perubahan sosial sll didorong olh variasi hubungan antar individu,

kelompok, organisasi, kultur dan masyarakat pd kurun wkt tertentu.2. Proses penggantian nilai-nilai budaya & institusi-institusi sosial

dalam konteks struktur dan organisasi masyarakat, menyangkut pula orientasi berfikir, & gaya hidup manusia yang berlangsung dlm kehidupan bersama sbg masyarakat.

Page 33: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

HUKUM DLM KONTEKS PERUBAHAN SOSIALHUKUM DLM KONTEKS PERUBAHAN SOSIAL

S O L I D A R I T A S S O S I A L

KESADARAN KOLEKTIF(Collective Conscience)

M E K A N I S O R G A N I S

HUKUM REPRESIF

HUKUM RESTITUTIF

Masyarakat segmental

Masyarakat modern

(Baca Sosiologi, Hukum dan Sosiologi Hukum. B.R. Rijkschroeff)

Page 34: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

PERUBAHAN SOSIAL PERUBAHAN SOSIAL vs vs PROSES HUKUMPROSES HUKUM

TUJUAN HUKUM

1. KEADILAN SOSIAL

2. KEBENARAN

3. KEMANFAATAN SOSIAL

ARUS POLITIK GLOBAL

PEMBANGUNAN NAS

PERUBAHAN SOSIAL

MASALAH MASALAH SOSIALSOSIAL

NETRALITAS HUKUM

KEBERFIHAKAN HUKUM

Page 35: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

PROSES PERUBAHAN SOSIALPROSES PERUBAHAN SOSIAL

menyangkut 3 (tiga) hal yaitu:menyangkut 3 (tiga) hal yaitu:

WAKTU, TEMPAT &WAKTU, TEMPAT &SISTEM SOSIALSISTEM SOSIAL

Perubahan sosial merupakan suatu Perubahan sosial merupakan suatu perubahan yang tidak akan terulang pada perubahan yang tidak akan terulang pada

sistem sosial semula sistem sosial semula (Hawley)(Hawley)

Page 36: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

PERUBAHAN SOSIAL dihubungkan oleh AKTOR-2PERUBAHAN SOSIAL dihubungkan oleh AKTOR-2

karenakarena

MOTIF & PILIHAN MOTIF & PILIHAN CARA PILIHAN INDIVIDUAL CARA PILIHAN INDIVIDUAL

akan mengubah PRANATA SOSIALakan mengubah PRANATA SOSIAL

Page 37: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Bentuk Perubahan SosialBentuk Perubahan Sosial Transformasi dalam organisasi masyarakat, Transformasi dalam organisasi masyarakat,

dalam pola berfikir dan dalam berperilaku dalam pola berfikir dan dalam berperilaku pada waktu tertentu pada waktu tertentu (Macionis).(Macionis).

Modifikasi atau transformasi dalam Modifikasi atau transformasi dalam pengorganisasian masyarakat pengorganisasian masyarakat (Persell).(Persell).

Mengacu pada variasi hubungan antar Mengacu pada variasi hubungan antar individu, kelompok, organisasi, kultur dan individu, kelompok, organisasi, kultur dan masyarakat pada waktu tertentu masyarakat pada waktu tertentu (Ritzer).(Ritzer).

Perubahan pola perilaku, hubungan sosial, Perubahan pola perilaku, hubungan sosial, lembaga dan struktur sosial pada waktu lembaga dan struktur sosial pada waktu tertentu tertentu (Farley).(Farley).

Page 38: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

1. Pola Linear : Perkembangan masyarakat mengikuti pola yg pasti.

Auguste Comte - Tiga tahap dlm peradaban: 1. Teologis & Militer : semua hub sos bersifat militer; masy/pok bertujaun menundukkan masy/pok lain; semua konsepsi teoritik didasarkan pd pemikiran mengenai adikodrati; dan kebijakan dilandasi imajinasi, penelitian tdk dihargai.2. Metafisik & Yuridis: jembatan perubahan dr bentuk masyarakat militer dg masyarakat industri; kebijakan masih dilandasi pd imajinasi ttp mulai bergeser kearah landasan penelitian.3. Ilpengtek & Industri: industri mendominasi hub sosial & produksi jadi tujuan utama masy; imajinasi tergeser olh hasil penelitian & konsepsi-2 teoritik.

POLA PERUBAHAN SOSIAL

Baca: buku Sosiologi Perubahan Sosial

Page 39: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Unlinear : perkembangan masyarakat tidak selalu menuju kearah kemajuan tetapi bisa juga ke arah kemunduran (primitivisme).

Spenser : struktur sosial berkembang secara “evolusioner” dari struktur yg homogen ke arah heterogen. Perubahan struktur sosial sll diikuti dg perubahan fungsi sosial. Masy sederhana bergerak maju scr evolusioner ke arah ukuran lebih besar, terpadu, majemuk, dan kepastian terjelma menjadi bangsa yg beradab atau sebaliknya menjadi bangsa yg primitif.

2. Pola Siklus : perkembangan masyarakat laksana roda, kadang di atas kadangkala turun ke bawah.

Oswald Spengler : kebudayaan tumbuh, berkembang & pudar laksana gelombang yg muncul mendadak, berkembang kemudian lenyap, atau laksana tahap perkembangan seorang manusia melewati masa muda, dewasa, tua, dan akhirnya punah ( contoh : bangsa Yunanai, Romawi, Indian, Aborigin dll).

Page 40: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

PERUBAHAN SOSIAL lebih menekankan pada PERUBAHAN SOSIAL lebih menekankan pada PERUBAHAN STRUKTUR & perubahan tsb PERUBAHAN STRUKTUR & perubahan tsb

mengarah kepada PERUBAHAN SISTEM SOSIAL mengarah kepada PERUBAHAN SISTEM SOSIAL dlm konteks keseluruhan ketimbang perubahan dlm konteks keseluruhan ketimbang perubahan

hanya di dalam satu SISTEM SOSIAL sajahanya di dalam satu SISTEM SOSIAL saja

STRUKTUR SOSIAL merupakan KERANGKA PEMBENTUKAN JARINGAN MASYARAKAT dan KELEMBAGAANNYA. Jika STRUKTURNYA berubah, maka SEMUA UNSUR LAIN

cenderung ikut BERUBAH

Page 41: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

MASALAH YG MENJADI PERHATIAN DLM PERUBAHAN SOSIAL • APA YANG BERUBAH. (Kependudukan, Pembagian

Kerja, Perburuhan, Peranan Keluarga dll).

• KEMANA ARAH PERUBAHAN. (Tradisional, Modernisasi).

• BAGAIMANA KECEPATAN DARI PERUBAHAN. (Evolusi, Reformasi, Revolusi dll).

• MENGAPA TERJADI PERUBAHAN. (Kesenjangan budaya, Demoralisasi, Disorganisasi, Involusi, Polarisasi, Erosi Kepemimpinan dll).

• FAKTOR APA YG TERKANDUNG DLM PERUBAHAN. (Inovasi, Invensi, Difusi dll).

Page 42: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

EKONOMI TRADISIONAL FOKUSNYA ADL : Proses sosial yg memungkinkan elit ekonomi & politik mengelola alokasi sumberdaya produksi PERAN KEKUASAAN DALAM KEPUTUSAN EKONOMI MRPKN PIJAKAN UTAMA.

EKONOMI MODERN FOKUSNYA ADL : Alokasi efisien atas sumberdaya produksi scr berkesinabungan dg memperhatikan mekanisme sosial politik, baik oleh lembaga swasta maupun pemerintah utk memper- tahankan/memperbaiki “standar kualitas hidup manusia”.

POLITIK(ORIENTASI KEKUASAAN)

EKONOMI(ORIENTASI PROVIT)

SOSIAL(ORIENTASI MORAL)

PEMBANGUNAN(ORIENTASI MATERIAL)

INTERFACE DALAM PERUBAHAN SOSIAL

PE

RU

BA

HA

NS

OS

IAL

Page 43: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Sasaran dalam PERUBAHAN SOSIALSasaran dalam PERUBAHAN SOSIAL

1)1) MAKROMAKRO (bangsa, negara, ideologi, nilai- (bangsa, negara, ideologi, nilai-nilai dll.)nilai dll.)

2)2) MEZOMEZO (perusahaan, partai politik, (perusahaan, partai politik, gerakan agama, organisasi dll.)gerakan agama, organisasi dll.)

3)3) MIKROMIKRO (individu, keluarga, kelompok, (individu, keluarga, kelompok, komunitas dll.)komunitas dll.)

Page 44: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

PERUBAHAN SOSIAL menyangkut DINAMIKA SOSIAL, merupakan PERUBAHAN PADA SETIAP ASPEK KEHIDUPAN.

Perubahan TUNGGAL jarang terjadi……!Perubahan selalu berkaitan dengan ASPEK-ASPEK LAIN

SOSIOLOGI harus SOSIOLOGI harus menemukan konsep yang menemukan konsep yang

lebih kompleks untuk lebih kompleks untuk MENGANALISIS BENTUK-MENGANALISIS BENTUK-BENTUK KAITAN dalam BENTUK KAITAN dalam

perubahanperubahan

Page 45: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

KONSEP YANG DITUNJUKKAN OLEH KONSEP YANG DITUNJUKKAN OLEH PERUBAHAN SOSIALPERUBAHAN SOSIAL

1. BERBAGAI PERUBAHAN dalam tatanan sosial2. MENGACU PADA suatu SISTEM SOSIAL sehingga terjadi perpecahan

di dalamnya atau bisa juga justru mengubahnya sebagai satu kesatuan.

3. SALING BERHUBUNGAN dlm bentuk SEBAB AKIBAT (tidak hanya faktor yang mengiringi atau mendahului faktor yang lain)

4. BERURUTAN MENURUT RENTETAN WAKTU

Dalam Konteks Hukum, yg berubah adl:Asaskaidah

LembagaProses

(suprastruktur hukum dan infrastruktur hukum)Pelaksanaan

Page 46: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

PROSES SOSIAL yg memperngaruhi PROSES SOSIAL yg memperngaruhi HUKUMHUKUM

PERKEMBANGAN SOSIALPERKEMBANGAN SOSIAL PEREDARAN SOSIALPEREDARAN SOSIAL

KEMAJUAN SOSIALKEMAJUAN SOSIAL

KEMAJUAN SOSIAL sangat berpengaruh dalam sejarah pemikiran normatif manusia

Page 47: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

PERKEMBANGAN SOSIALPERKEMBANGAN SOSIAL

MELUKISKAN PROSES PERKEMBANGAN POTENSI MELUKISKAN PROSES PERKEMBANGAN POTENSI YANG TERKANDUNG DALAM SISTEM SOSIALYANG TERKANDUNG DALAM SISTEM SOSIAL

KONSEP INI MEMUAT 3 (TIGA) CIRI TAMBAHANKONSEP INI MEMUAT 3 (TIGA) CIRI TAMBAHAN1.1.MENUJU KE ARAH TERTENTU (keadaan sistem MENUJU KE ARAH TERTENTU (keadaan sistem

tidak terulang sendiri di setiap tingkatan)tidak terulang sendiri di setiap tingkatan)2.2.KEADAAN SISTEM PADA WAKTU BERIKUTNYA KEADAAN SISTEM PADA WAKTU BERIKUTNYA MENCERMINKAN TINGKAT YANG LEBIH TINGGI MENCERMINKAN TINGKAT YANG LEBIH TINGGI

DAN SEMAKIN MENDEKATI CIRI-CIRI UMUMDAN SEMAKIN MENDEKATI CIRI-CIRI UMUM3.3.PERKEMBANGANNYA DIPICU OLEH PERKEMBANGANNYA DIPICU OLEH

KECENDERUNGAN YANG BERASAL DARI DALAM KECENDERUNGAN YANG BERASAL DARI DALAM SISTEMSISTEM

Page 48: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

ASSUMSI DASAR PERKEMBANGAN SOSIAL

PROSES yang digambarkan dalam perubahan merupakan KENISCAYAAN, TIDAK TERELAKKAN,

dan TIDAK DAPAT DIBALIKKAN

Tidak terlepas dari tindakan manusia

Page 49: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

PEREDARAN SOSIALPEREDARAN SOSIALSUATU PROSES SOSIAL YANG TIDAK MENUJU KE ARAH SUATU PROSES SOSIAL YANG TIDAK MENUJU KE ARAH

TERTENTU, TETAPI JUGA TIDAK TERJADI KEARAH SERAMPANGANTERTENTU, TETAPI JUGA TIDAK TERJADI KEARAH SERAMPANGAN

DITANDAI OLEH 2 (DUA) CIRI:DITANDAI OLEH 2 (DUA) CIRI:

1.1. MENGIKUTI POLA EDARAN (keadaan sistem pada MENGIKUTI POLA EDARAN (keadaan sistem pada waktu tertentu kemungkinan besar muncul kembali waktu tertentu kemungkinan besar muncul kembali pada waktu mendatang, dan merupakan REPLIKA pada waktu mendatang, dan merupakan REPLIKA dari apa yang telah terjadi pada masa lalu.dari apa yang telah terjadi pada masa lalu.

2.2. PERULANGAN DISEBABKAN KECENDERUNGAN PERULANGAN DISEBABKAN KECENDERUNGAN PERMANEN DI DALAM SISTEMPERMANEN DI DALAM SISTEMKarena sifatnya berkembang dengan cara bergerak Karena sifatnya berkembang dengan cara bergerak kesana-kemarikesana-kemariWalaupun dalam jangka pendek terjadi perubahan, Walaupun dalam jangka pendek terjadi perubahan, tetapi dalam jangka panjang perubahan tidak terjadi tetapi dalam jangka panjang perubahan tidak terjadi karena sistem kembali ke keadaan semulakarena sistem kembali ke keadaan semula

Page 50: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

KEMAJUAN SOSIAL (“KEMAJUAN SOSIAL (“SOCIAL SOCIAL PROGRESSPROGRESS”)”)

MENAMBAHKAN DIMENSI PENILAIAN KATEGORI MENAMBAHKAN DIMENSI PENILAIAN KATEGORI YANG LEBIH OBJEKTIF DAN LEBIH NETRAL YANG LEBIH OBJEKTIF DAN LEBIH NETRAL TERHADAP ASPEK KEHIDUPAN NORMATIFTERHADAP ASPEK KEHIDUPAN NORMATIF

Yang dimaksud Yang dimaksud KEMAJUANKEMAJUAN dalam konteks ini dalam konteks ini adalah:adalah:

1.1. Prosesnya menjurus/menuju kearah tertentuProsesnya menjurus/menuju kearah tertentu2.2. Terus menerus membawa sistem sosial Terus menerus membawa sistem sosial

semakin mendekati kearah TUJUAN yang semakin mendekati kearah TUJUAN yang lebih baik atau lebih menguntungkanlebih baik atau lebih menguntungkanBersifat lebih UTOPIS, karena pemikiran tentang

kemajuan ini menunjukkan KEADAAN MASYARAKAT menurut PANDANGAN HIDUP

(Weltanschauung) PEMIKIRNYA

Page 51: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

DIKOTOMI dalam PERUBAHAN SOSIALDIKOTOMI dalam PERUBAHAN SOSIAL

STUDI STUDI SINKRONIK/CROSS SINKRONIK/CROSS

SECTIONALSECTIONAL

UPAYA UNTUK UPAYA UNTUK MENEMUKAN HUKUM-MENEMUKAN HUKUM-HUKUM KESTABILAN HUKUM KESTABILAN (mengapa fenomena (mengapa fenomena sosial tertentu selalu sosial tertentu selalu

muncul bersama)muncul bersama)

mempelajari mempelajari masyarakat dalam masyarakat dalam

keadaan statis, tanpa keadaan statis, tanpa batas waktubatas waktu

STUDI DIAKHRONIKSTUDI DIAKHRONIK

UPAYA UNTUK UPAYA UNTUK MENEMUKAN HUKUM-MENEMUKAN HUKUM-HUKUM PERGANTIAN HUKUM PERGANTIAN (mengapa fenomena (mengapa fenomena sosial tertentu selalu sosial tertentu selalu

mendahului, atau mendahului, atau mengikuti fenomena mengikuti fenomena

sosial lain)sosial lain)

memperhatikan memperhatikan rentetan waktu dan rentetan waktu dan

memusatkan perhatian memusatkan perhatian pada perubahan sosial pada perubahan sosial

yang terjadiyang terjadi

VS

Page 52: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

TEORI ALTERNATIFTEORI ALTERNATIFDalam perkembangannya, teori sistem SINKRONIK dan Dalam perkembangannya, teori sistem SINKRONIK dan DIAKRONIK diragukan validitasnya.DIAKRONIK diragukan validitasnya.

KECENDERUNGAN KECENDERUNGAN sekarang adalah:sekarang adalah:

PENEKANAN PADA KUALITAS DINAMIS REALITAS SOSIAL PENEKANAN PADA KUALITAS DINAMIS REALITAS SOSIAL YANG DAPAT MENYEBAR KE SEGALA ARAH (masyarakat YANG DAPAT MENYEBAR KE SEGALA ARAH (masyarakat selalu dalam keadaan bergerak/berproses/berubah)selalu dalam keadaan bergerak/berproses/berubah)

TIDAK MEMPERLAKUKAN MASYARAKAT SBG OBYEK TIDAK MEMPERLAKUKAN MASYARAKAT SBG OBYEK (menyangkal konkretisasi/(menyangkal konkretisasi/concretizationconcretization realitas sosial) realitas sosial)

Page 53: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

IMPLIKASI METODHOLOGISIMPLIKASI METODHOLOGIS

PENOLAKAN KEABSAHAN STUDI SINKRONIK dan MENERIMA PERSPEKTIF DIAKHRONIK (HISTORIS)

karenakarena

Pertentangan antara KEADAAN STATIS dan DINAMIS, dalam tataran realita TIDAK MUNGKIN TERJADI

TIDAK ADA OBYEK/STRUKTUR/KESATUAN tanpa mengalami PERUBAHAN

PERUBAHAN MERUPAKAN SIFAT YG ALAMI & TETAP (Alfred N. Whitehead)

Page 54: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL YG TERKAIT DG PERUBAHAN HUKUM

PERUBAHAN KOMPOSISI (misalnya; migrasi dalam kelompok, demobilisasi gerakan sosial, berkurangnya jumlah penduduk, dll.)

PERUBAHAN STRUKTUR (misalnya; adanya ketimpangan, adanya kerjasama atau hubungan yang kompetitif, dll.)

PERUBAHAN FUNGSI (misalnya spesialisasi dan differensiasi pekerjaan, hancurnya peran ekonomi keluarga, dll.)

PERUBAHAN BATAS (misalnya penggabungan kelompok, mengendurnya kriteria keanggotaan, dll.)

PERUBAHAN HUBUNGAN ANTAR SISTEM (misalnya; penguasaan politik atas organisasi ekonomi atau hukum atas dasar ekonomi dll.)

PERUBAHAN LINGKUNGAN (misalnya; kerusakan ekologi, bencana alam, dll.)

Page 55: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Korelasi dalam PERUBAHAN SOSIAL

Jumlah penduduk dunia meningkat sangat tinggi Tuntutan bangsa untuk merdeka meningkat Polarisasi kekuasaan berkembang meluas Berkembangnya organisasi & oligarkhi menuntut perluasan

spesialisasi Bertambah lebar jurang pemisah antara yang memerintah

dg yang diperintah Hilangnya keseimbangan antara kekuasaan eksekutif,

legislatif & yudikatif Krisis kekuasaan yudiceel yg disebabkan oleh jumlah gol

semakin membesar, masing-2 berusaha merebut kekuasaan.

Perundang-undangan yg lambat mengantisipasi, shg kekuasaan yudiceel dipengaruhi oleh kekuatan-2 dominan dlm masyarakat (politik, ekonomi).

Page 56: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

HUKUM DLM KONTEKS HUKUM DLM KONTEKS PEMBANGUNANPEMBANGUNAN

Page 57: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

PEMBANGUNAN

Kata “Pembangunan” secara umum diartikan sbg ush utk memajukan masy & warganya. Kemajuan dimaksud terutama menyangkut segi material, shg pembangunan sering diartikan sbg kemajuan yg dicapai masy hanya di bidang “ekonomi” dengan tdk melihat segi moralitas manusia.

Ada perbedaan prinsipiil antara konsep pembangunan yg dianut olh “ngr berkembang” dg pembangunan “ngr maju” (Adikuasa).

Di Ngr berkembang persoalan pembangunan adl bgm mempertahankan kehidupan sos, & bgm meletakkan dasar-dasar ekonomi kehidupan masy yg mampu bersaing di pasar internasional (Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) dan pembangunan manusia (human development) .

Di Ngr maju (adikuasa) persoalan pembangunan adl bgm melakukan ekspansi lebih lanjut bagi kehidupan ekonominya yg sdh mapan.

Page 58: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

PERKEMBANGAN TEORI PEMBANGUNAN

EKONOMISOSIALIS

LIBERALISME MASHAB KLASIK

• Free fight compatation• Invisible hand• devision of labour• spealization

KEHANCURAN EKONOMI

LEPASNYA PAHAMMANUSIA DALAMIKATAN-2 KOLEKTIFMENUJU INDIVIDUALISM

• WELFARE STATE• DEMOKRATISASI• POLITIK CHECKS & BALANCES• PERKUATAN •KEKUASAAN YUDICEEL

AMERIKA SERIKATBANTU

NEGARA- EROPA(Trickle Down Efect)ROSTOW• SUKSES

NEGARA-2 ASIAAFRIKAAMERIKA LATIN• GAGAL

FAK INTERNAL

FAK EKSTERNAL

MUNCUL NEGARA

PHERY-PHERY(NGR PINGGIR)

METROPOLITAN(NGR PUSAT)

• KETDK SEIMBANGAN EKONOMI NGR BERKEMBANG DG NGR MAJU• EKSPLOITASI NGR MAJU THD NGR BERKEMBANG• COMPARATIVE ADVANTAGE

• PSIKOLOGI - VIRUS N’ACH

• KEBUD• SPIRIT• KREATIFITAS• RASIONAL

• KETERGANTUNGAN SUATU NGR KPD NGR LAIN

AWAL PERKEMBANGAN → EKONOMI POLITIKEKONOMI PEMBANGUNAN

KESEIMBANGAN DLMPEMBANGUNANEKONOMI DENGANPEMBANGUNAN POLITIKDALAM HAL :

NEGARA BANGSA

NEGARA KESEJAHTERAAN

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN(UNDP)

KEAMANAN MANUSIA (HUMAN SECURITY)

FAKTOR PENYEBAB

SELESAIPD I & II

Page 59: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Hubungan Antara Perubahan Sosial& Pembangunan

1. Resiprokal : penerapan program bersifat saling mengisi saling berbalasan, saling bermanfaat,

saling tergantung, atau tidak saling mengurangi.

2. Kontradiktif : penerapan program tdk bersifat dialogis ttp lebih bersifat monologis/instruktif. Segala sesuatu yg terdapat di dalam masyarakat terjadi secara bertentangan yg kemudian menimbulkan konflik sosial yg berkepanjangan.

Page 60: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Dampak PembangunanDampak Pembangunan

Manipulasi sentimen etnis dan agama untuk kepentingan elit politik

Lingkungan hidup rusak akibat diskriminasi dlm peruntukan tanah, dan kebuasan eksploatasi sumber daya alam

Marginalisasi hak hidup warga asli/suku terasing

•Rakyat kecil dipakai untuk mendukung politik massa

•Rakyat kecil di pelosok terperangkap dalam tarik-ulur politik lokal

Kehidupan ekonomi kian mahal dan sulit

Page 61: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

PROBLEM SOSIAL MASA KINIPROBLEM SOSIAL MASA KINI

Upaya mempersenjatai diri dan upaya mengurangi Upaya mempersenjatai diri dan upaya mengurangi persenjataan persenjataan (armament and(armament and disarment)disarment)

Masalah Hak Asasi ManusiaMasalah Hak Asasi Manusia Alih teknologi, inflasi, tawar-menawar secara Alih teknologi, inflasi, tawar-menawar secara

kolektifkolektif (collective bargaining) (collective bargaining) Biaya pemerintahan Biaya pemerintahan (government budgeting), (government budgeting), Inovasi kelembagaan Inovasi kelembagaan (institutional innovation), (institutional innovation), Restrukturisasi sosial Restrukturisasi sosial (social restructuring)(social restructuring) Keikutsertaan buruh dalam mengelola perusahaan, Keikutsertaan buruh dalam mengelola perusahaan,

juga dalam hal penentuan kebijaksanan juga dalam hal penentuan kebijaksanan (codetermination)(codetermination) serta keterlibatan buruh dlm serta keterlibatan buruh dlm manajemen manajemen (worker’s self(worker’s self management)management)

Page 62: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Hak atas non-diskriminasi (atas dasar jenis Hak atas non-diskriminasi (atas dasar jenis kelamin, gender, dan /atau kemampuan kelamin, gender, dan /atau kemampuan melahirkan anak, ras, kebangsaaan dst)melahirkan anak, ras, kebangsaaan dst)

Perbedaan perlakuan antara laki-laki dan Perbedaan perlakuan antara laki-laki dan perempuan dalam bidang khusus, seperti perempuan dalam bidang khusus, seperti lapangan kerja, sistem peradilan dlllapangan kerja, sistem peradilan dll

Kebebasan vs kekerasan.Kebebasan vs kekerasan. Hak sipil dan politik lainnya (berkumpul, Hak sipil dan politik lainnya (berkumpul,

mengelaurkan pendapat dll)mengelaurkan pendapat dll) Pembagian waris bagi wanita.Pembagian waris bagi wanita. Alokasi & peruntukan tanah.Alokasi & peruntukan tanah. Perubahan tata-nilai dlm kesenian.Perubahan tata-nilai dlm kesenian. Perkawinan sesasama jenis. dllPerkawinan sesasama jenis. dll

Page 63: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

KONFIGURASI MASALAH SOSIALKONFIGURASI MASALAH SOSIAL

PROBLEM MAKRO STRATEGIS

PROBLEM MESSO TAKTIS

PROBLEM MIKRO TEKNIS

GRAND THEORYGRAND THEORY

MIDDLE RANCE THEORYMIDDLE RANCE THEORY

LOWER THEORYLOWER THEORY

MASALAH KELEMBAGAANMASALAH KELEMBAGAAN

MASALAH ORGANISASIMASALAH ORGANISASI

MASALAHMASALAHINDIVIDUINDIVIDU

Page 64: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

MASALAH SOSIALMASALAH SOSIAL

Masalah sosial adalah penyimpangan perilaku individuMasalah sosial adalah penyimpangan perilaku individumaupun lembaga di dalam masyarakat sebagai akibat darimaupun lembaga di dalam masyarakat sebagai akibat darikebijakan atau penerapan kebijakan tidak tepat dalamkebijakan atau penerapan kebijakan tidak tepat dalammengelola masyarakat sehingga menimbulkan patologi mengelola masyarakat sehingga menimbulkan patologi sosial. sosial.

PERMASALAHAN SOSIAL MENYANGKUT :PERMASALAHAN SOSIAL MENYANGKUT :1.1. Sistem kelembagaan.Sistem kelembagaan.2.2. Fungsi lembaga.Fungsi lembaga.3.3. Peranan lembaga. Peranan lembaga. 4.4. Sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana. 5.5. Pengorganisasian lembaga. Pengorganisasian lembaga. 6.6. Manajemen lembaga.Manajemen lembaga.

Masalah Makro

Masalah Mikro

Page 65: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

ALIENASI ALIENASI

Keterasingan, ketidakberdayaan, ketidakberartian,

keterpencilan, ketidakseimbangan diri

Keterasingan diri atas karyanya sendiri di dalam

masyarakat atau kelompok, disertai perasaan

tanpa norma, tanpa arti, tanpa daya, tanpa

kemampuan, tanpa perhatian, merasa rendah diri,

terisolasi, dan tersingkir dlm kehidupan.

Masalah Makro

Page 66: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

POLARISASI POLARISASI Proses terjadinya dua lapisan dlm masyarakat Proses terjadinya dua lapisan dlm masyarakat

(lapisan atas dan lapisan bawah) yang (lapisan atas dan lapisan bawah) yang menunjukkan perbedaan sikap dan kemampuan menunjukkan perbedaan sikap dan kemampuan dalam merespon (menyerap) ilmu pengetahuan dalam merespon (menyerap) ilmu pengetahuan dan teknologi serta hasil-hasil pembangunan dan teknologi serta hasil-hasil pembangunan sedemikian rupa, sehingga menimbulkan sedemikian rupa, sehingga menimbulkan kesenjangan dlm kesejahteraan dan kemampuan kesenjangan dlm kesejahteraan dan kemampuan kedua lapisan tersebut.kedua lapisan tersebut.

Bentuk a.l kesenjangan dlm kesejahteraan, Bentuk a.l kesenjangan dlm kesejahteraan, pendidikan, akses dlm berpolitik dll.pendidikan, akses dlm berpolitik dll.

Page 67: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

ANOMALIANOMALI Anomali adalah proses penyimpangan fungsi-

fungsi lembaga dalam masyarakat yg tdk segera diperbaiki peranannya sehingga menimbulkan kegalauan atau keadaan anomi.

Bentuknya berupa pelanggaran thd norma-norma sosial yg tlh melembaga atau mapan, tidak ada sanksi yg efektif, & tidak melakukan perubahan scr substansial cara utk mengatasi masalah.

Page 68: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

INVOLUSIINVOLUSI Involusi adalah kemunduran, kemerosotan kebudayaan

kr ketidakseimbangan yang terjadi di dalam kehidupan sosial sudah mencapai bentuk yang pasti, namun tidak berhasil diseimbangkan atau diubah menjadi suatu pola baru, justru terus berkembang hingga menjadi semakin rumit.

Bentuknya berupa peningkatan teknik melangsungkan kehidupan atas dasar ketertutupan (exclucivisme), dlm konteks mekanisme daya tahan masyarakat (defence-mechanisme), hingga sikap sosial mengalami dehumanisasi, kepekaan sosial menghilang, persepsi sosial menjadi kabur, kebanggan hanya pada lambang-lambang kesuksesan, mabuk kekuasaan, materi dan panik

Page 69: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

PATOLOGIPATOLOGI Semua tingkah laku yg bertentangan dg norma kebaikan,Semua tingkah laku yg bertentangan dg norma kebaikan,

stabilitas lokal, pola kesedarhanaan, moralitas, hak milik, stabilitas lokal, pola kesedarhanaan, moralitas, hak milik, solidaritas kekeluargaan, hidup rukun bertetangga, disiplin, solidaritas kekeluargaan, hidup rukun bertetangga, disiplin, kebaikan dan hukum formal (Penyakit Masyarakat).kebaikan dan hukum formal (Penyakit Masyarakat).

Perkembangan tdk seimbang dari macam-macam bagian Perkembangan tdk seimbang dari macam-macam bagian kebudayaan, sehingga melahirkan kesenjangan sosial, kebudayaan, sehingga melahirkan kesenjangan sosial, kelambatan kultural (kelambatan kultural (cultur lagcultur lag), disorganisasi sosial, ), disorganisasi sosial, hingga disintegrasi sosial.hingga disintegrasi sosial.

Inter-dependensi antara disorganisasi sosial & lingkungan Inter-dependensi antara disorganisasi sosial & lingkungan budaya yang buruk merupakan rangsangan bagi orang budaya yang buruk merupakan rangsangan bagi orang normal menjadi sakit sosial (normal menjadi sakit sosial (sosiopatiksosiopatik).).

Bentuknya : Kemiskinan, Kebodohan, Ketidakadilan, Bentuknya : Kemiskinan, Kebodohan, Ketidakadilan, Penindasan, Diskriminasi dll.Penindasan, Diskriminasi dll.

Page 70: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

EROSION PATRON-CLIENT EROSION PATRON-CLIENT

Pengikisan hubungan ketergantungan antara Klien (yang dipimpin, dilindungi, anggota) terhadap Patron (Pelindung, Pemimpin) disebabkan oleh menguatnya nilai kesadaran rasional di satu sisi, di sisi laian melemahnya nilai ketauladanan dan rasa tanggungjawab) Patron sbg pengaruh dr orientasi materi yg menonjol, serta berfikir dan bertindak scr ekonomis.

Page 71: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

K R I S I S K R I S I S Krisis adl proses melemahnya daya pengikat

sosial berupa nilai-nilai, lembaga-lembaga, fungsi-fungsi, status-status, peranan-peranan, mekanisme, tata-cara hidup dalam masyarakat

Bentuknya berupa kontradiksi-kontradiksi sikap dan tindakan dlm bentuk arogan, brutal, agresif, anarkhi di masyarakat dalam menghadapi setiap kebijakan yg dianggap tidak selaras dengan pendapat umum

Page 72: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

C H E O S C H E O S

Proses kerusakan daya pengikat sosial yang Proses kerusakan daya pengikat sosial yang berlangsung secara tumpang-tindih dengan berlangsung secara tumpang-tindih dengan tidak berfungsinya kelembagaan formal tidak berfungsinya kelembagaan formal maupun non-formal (struktural dan maupun non-formal (struktural dan kultural) dlm kehidupan sosial sehingga kultural) dlm kehidupan sosial sehingga sulit dibedakan mana tindakan – kebijakan sulit dibedakan mana tindakan – kebijakan yang menurut nilai, norma-norma, kaedah-yang menurut nilai, norma-norma, kaedah-kaedah, aturan-aturan yang sebenarnya kaedah, aturan-aturan yang sebenarnya dan yang tidak sebenarnya sehingga timbul dan yang tidak sebenarnya sehingga timbul suasana kalut, kacau-balau, tidak suasana kalut, kacau-balau, tidak menentu,tidak tentram, dan tidak amanmenentu,tidak tentram, dan tidak aman

Page 73: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

C R I M EC R I M E Crime is societal problem not criminal justice

problem (Radcliff Brown).

Tindakan yang bertentangan dg rasa solidaritas kelompok (Thomas).

Pelanggaran thd perasaan ttg kasihan dan kejujuran (Garofalo).

Konsep kejahatan sering dilihat dr aspek kegarangan tindakan (Feloni = kejahatan serius; Misdemeanor = kejahatan yg kurang serius)

Masalah Mikro

Page 74: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Organized CrimeOrganized Crime : Suatu tindak kejahatan yg dilakukan : Suatu tindak kejahatan yg dilakukan oleh sekelompok orang scr sistematis (modus operandi).oleh sekelompok orang scr sistematis (modus operandi).

Criminal OrganizationCriminal Organization : Suatu organisasi yg didirikan oleh : Suatu organisasi yg didirikan oleh para penjahat utk mengoptimalkan pencapaian tujuan para penjahat utk mengoptimalkan pencapaian tujuan (punya struktur organisasi yg jelas, memiliki keanggotaan (punya struktur organisasi yg jelas, memiliki keanggotaan tetap, menggunakan peralatan teknologi, memiliki aksi tetap, menggunakan peralatan teknologi, memiliki aksi kejahatan yang berkelanjutan, menggunakan akumulasi kejahatan yang berkelanjutan, menggunakan akumulasi kekuasaankekuasaan

State Organized CrimeState Organized Crime : tindakan yg menurut hk : tindakan yg menurut hk ditentukan sbg kejahatan & dilakukan olh pejabat pmrth ditentukan sbg kejahatan & dilakukan olh pejabat pmrth dlm menunaikan tugas dr negaradlm menunaikan tugas dr negara

Crime againts humanityCrime againts humanity : 1) kejahatan perang; 2) : 1) kejahatan perang; 2) pembersihan etnik (genocide; 3) perbudaan dll.pembersihan etnik (genocide; 3) perbudaan dll.

Page 75: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

KEJAHATAN PD MASYARAKAT INDUSTRIKEJAHATAN PD MASYARAKAT INDUSTRI

Penyelundupan (smuggling) sbg bentuk kejahatan konvesional yg berdimensi baru, memanfaatkan teknologi komunikasi, transpotasi (kapal curah, container, cargo air transportation, diplomatic bag dll).

Penyebaran hama & penyakit mll bahan makanan import kadaluarsa, baik berasal dr ngr pengeksport yg kondisi alat angkutnya buruk, maupun yg tertahan di pelabuhan tujuan.

Pasar gelap (black market) barang-2 terlarang spt makanan, minuman, drug mll pengemasan & peredaran yg tdk konvensional (pembuangan limbah 3B, debt collector).

Page 76: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Pemalsuan merk dagang terkenal & pembajakan hak paten.

Penggelapan pajak, pemalsuan restitusi pajak.

Penyalahgunaan credit card, pecurian pulsa telp, money laundry.

Pelecehan sex dan child abused, kejahatan yg bersumber dr tekanan psikologis akibat kerja berat & diburu wakt.

Cyber crime (kejahatan maya. Kejahatan asuransi.

Page 77: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

TERORISMETERORISME Strategi untuk mencapai suatu tujuan dengan

menggunakan cara kekerasan atau ancaman kekerasan utk memaksa pemerintah, penguasa & rakyat dengan menimbulkan rasa takut.

Digunakan olh kelompok yg hanya memperoleh dukungan kecil, tetapi memiliki keyakinan yang teguh atas kebenaran tujutannya.

Berbagai tujuan terorisme : menarik perhatian dunia, mengacaukan stabilitas pemerintahan, mendukung revolusi, dan balas dendam.

Page 78: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

WHITE COLLOR CRIMEWHITE COLLOR CRIME Ciri-2 WCC menurut Laura Snider :Ciri-2 WCC menurut Laura Snider :

- Dilakukan dlm konteks kewenangan.- Dilakukan dlm konteks kewenangan.

- Berlindung di balik jabatan.- Berlindung di balik jabatan.

- Akibat yg ditimbulkan meluas.- Akibat yg ditimbulkan meluas.

- Menguntungkan diri sendiri maupun kelompok.- Menguntungkan diri sendiri maupun kelompok.

- Dilakukan dlm konteks sindikat.- Dilakukan dlm konteks sindikat. Label yg mengandung pesan moral & politik utk kejahatan Label yg mengandung pesan moral & politik utk kejahatan

yg dilakukan olh orang-2 yg memiliki kedudukan sosial yg dilakukan olh orang-2 yg memiliki kedudukan sosial tinggi & terhormat dlm pekerjaannya (para pengusaha & tinggi & terhormat dlm pekerjaannya (para pengusaha & eksekutif).eksekutif).

Kegiatan tdk sah tanpa menggunakan kekerasan scr Kegiatan tdk sah tanpa menggunakan kekerasan scr langsung teruama menyangkut penipuan, penyesatan, langsung teruama menyangkut penipuan, penyesatan, penyembunyian informasi, penggelapan dan manipulasi.penyembunyian informasi, penggelapan dan manipulasi.

WCC menggugurkan teori yg menyatakan pelaku kriminal WCC menggugurkan teori yg menyatakan pelaku kriminal adl orang-2 yg berasal dr kelas sosial & ekonomi rendah.adl orang-2 yg berasal dr kelas sosial & ekonomi rendah.

Page 79: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

JUDICIAL ACTIVISMJUDICIAL ACTIVISM Hakim yg mengembangkan atau

memperluas pengertian hukum dan peraturan konstitusi yang berlaku dengan menggunakan interpretasi hukum menurut pendapatnya sendiri.

Kecenderungan para penegak hukum untuk mengarah ke upaya memperluas atau mempersempit pengertian peraturan hukum dan ketetapan konstitusi di luar kehendak pembuat peraturan hukum dan ketetapan tersebut.

Page 80: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

JUDICIAL CRIMEJUDICIAL CRIME

Kejahatan yang dilakukan olh aparat penegak hukum dlm konteks jabatan & kekuasaan untuk menetapkan seseorang atau sekelompok orang salah atau tdk bersalah dg cara menyimpangkan perkara dari tujuan hk shg menguntungkan diri sendiri & merugikan fihak lain yg berperkara serta merusak tatanan hukum.

Page 81: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

CRIMINAL LAWYERCRIMINAL LAWYER

Aktivitas lawyer yang menjadi langganan pelanggar hukum baik perorangan maupun terorganisir. Pekerjaannya : merekayasa alibi, mengatur pertemuan yg bersifat tersembunyi, mempengaruhi polisi, jaksa maupun hakin dlm membuat berita acara, menuntut hingga menyidangkan perkara. Juga menakuti saksi, mengaburkan peristiwa/perkara mll mass media, dg cara menyuap aparat gakkum, hingga mengancam keselamatan hakim.

Page 82: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

EXTRA JUDICIAL CRIMEEXTRA JUDICIAL CRIME Lembaga yg terbentuk kr ketidakpuasan

masyarakat atas kinerja para penegak hukum.

Masyarakat tdk mempercayai integritas moral para penegak hukum kr aparat tlah melakukan penyalahgunaan wewenang & memberi perlindungan thd praktek-2 kejahatan.

Masyarakat mengganggap tindakannya mrpkn tindakan suci (mahatma) & mrpkn hk positif.

Masyarakat melakukan upaya penegakan hukum menurut pandangan & cara-cara mereka sendiri.

Page 83: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

DESAS-DESUSDESAS-DESUS(Horton & Hunt, Smelser, Kornblum, Light, Keller)(Horton & Hunt, Smelser, Kornblum, Light, Keller)

Berita yg menyebar secara cepat, tidak berdasarkan fakta (kenyataan), dr persoalan moral hingga mslh kenegaraan.

Tersebar karena orang perlu & suka. Menarik ketika terjadi ketegangan sosial. Dpt merusak nama baik (reputasi), kaburkan

tujuan, lemahkan semangat – digunakan utk propaganda.

Tdk dpt dibantah scr efektif hanya dg menggunakan penjelasan yg rasional.

Desas-desus yg berlangsung lama & diterima sbg kebenaran bisa menjadi legenda.

Page 84: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

P A N I K P A N I K (Horton & Hunt, Smelser, Kornblum, Light, Keller)(Horton & Hunt, Smelser, Kornblum, Light, Keller)

Kondisi emosional yg diwarnai olh keputusasaan & ketakutan yg tdk terkendali, disertai penyelematan diri scr kolektif yg didasari olh sikap histeris.

Terjadi pd pok yg mengalami keletihan kr tekanan jiwa (stress) sesaat atau berkepanjangan, berada dalam keadaan sangat berbahaya & hanya memiliki kemungkinan membebaskan diri scr terbatas.

Setiap orang menempuh cara utk melindungi dirinya sendiri.

“Kepemimpinan” sangat diperlukan dlm suasana panik guna mengorganisasi agr kerjasama; hilangkan ketidakpastian dg cara memberi arahan & membangun kepercayaan diri.

Page 85: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

PERILAKU KOLEKTIFPERILAKU KOLEKTIF(Horton & Hunt, Smelser, Kornblum, Light, (Horton & Hunt, Smelser, Kornblum, Light,

Keller)Keller)

Tindakan yg dilakukan scr bersama olh sejumlah orang, bersifat temporer (tdk bersifat rutin), tdk terorganisasi. Cenderung tdk terkendali.

Sebagai tanggapan atas rangsangan tertentu atau dipicu olh suatu rangsangan yg sama (peristiwa, benda, ide), sangat dimungkinkan merusak dan berlaku kriminal.

Contoh : Kerumunan berubah menjadi penjarahan. Penjarahan di New York – 1977, Los Angeles – 1992,

10 Mei 1963 di Bandung, 13-15 Mei 1998 di Jakarta. Perlu disiapkan teknik pengendalian kerumunan.

Page 86: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

GERAKAN SOSIALGERAKAN SOSIAL(Horton & Hunt, Smelser, Kornblum, Light, Keller)(Horton & Hunt, Smelser, Kornblum, Light, Keller)

Perilaku masa yang melakukan kegiatan secara berkesinabungan untuk menunjang atau menolak kebijakan yg dianggap merugikan masyarakat atau kelompok.

Awal mula gerakan dilakukan olh suatu kelompok yg merasa tdk puas thd suatu keadaan; pribadi kecewa; penyaluran kegagalan; atau mereka yg merasa hidup kurang berarti.

Semula bentuk gerakan tidak terorganisasi, terarah dan terencana selanjutnya terorganisasi.

Contoh: Gerakan demo, gerakan ekspresif, gerakan utopia, gerakan reformasi, gerakan revolusioner, (KAMI 1966, Reformasi 1998).

Faktor pendorong: kemiskinan, ketidakadilan, korupsi yg parah, kekejaman, konsumerisme, individualisme, gila materi & jabatan, hedonisme dll

Page 87: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

CIVIL DISOBEDIENCECIVIL DISOBEDIENCE(Horton & Hunt, Smelser, Kornblum, Light, Keller)(Horton & Hunt, Smelser, Kornblum, Light, Keller)

Pembangkangan sipil adl penyimpangan hk secara umum dan terbuka karena terdorong oleh kata hati serta pandangan moral, disertai dengan kesediaan menerima sanksi hukum.

Aksi tsb merupakan teknik paksaan tanpa paksaan yang menggunakan tuntutan dr sejumlah orang yang rela menderita demi menegakkan suatu pandangan moral.

Page 88: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Pembangkangan sipil disebabkan kr muncul-nya kasus-2 yang berkaitan dengan adanya perasaan kurang puas atas sistem hukum yang tidak adil.

Aksi ini merupakan tindakan politik yang bukan merupakan tindakan kekerasan dengan tujuan untuk mengubah hukum atau kebijakan pemerintah.

Pembangkan sipil diilhami oleh pemikiran bhw keadilan yg berlaku di masyarakat hanya untuk golongan tertentu saja dan kurang memperhatikan golongan yang lain.

Page 89: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Pembangkangan sipil bisa mencapai Pembangkangan sipil bisa mencapai tuntutan yang dikehendaki apabila tuntutan yang dikehendaki apabila memiliki disiplin diri yg kuat dari para memiliki disiplin diri yg kuat dari para pelaku, dan tdk mengarah ke tindakan pelaku, dan tdk mengarah ke tindakan kekerasan.kekerasan.

Cara ini umumnya berlaku di negara-Cara ini umumnya berlaku di negara-negara demokrasi di mana para pelaku negara demokrasi di mana para pelaku telah memiliki kesadaran cukup tinggi telah memiliki kesadaran cukup tinggi dlm hidup bernegara. Dengan kata lain dlm hidup bernegara. Dengan kata lain tuntutannya benar-benar utk tuntutannya benar-benar utk kepentingan bangsa dan negara.kepentingan bangsa dan negara.

Page 90: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Social disobidienceSocial disobidience = Paksaan tanpa = Paksaan tanpa kekerasan (kekerasan (nonviolent coercionnonviolent coercion) sbg teknik ) sbg teknik perlawanan (perlawanan (non resistancenon resistance) atau ) atau perlawanan pasif (perlawanan pasif (pasif resistancepasif resistance). ).

Sasarannya ialah membangkitkan perasaan Sasarannya ialah membangkitkan perasaan simpati masyarakat dan mempermalukan simpati masyarakat dan mempermalukan partai dominan agar partai dominan mau partai dominan agar partai dominan mau membuat kelonggaran.membuat kelonggaran.

Teori dasar: ketidakpuasan (discontent Teori dasar: ketidakpuasan (discontent theory), ketidakmampuan menyesuaikan diri theory), ketidakmampuan menyesuaikan diri (malajusment theory), kesenjangan (malajusment theory), kesenjangan (deprivasi).(deprivasi).

Page 91: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

HUKUM DALAM HUKUM DALAM KONTEKS POLITIK KONTEKS POLITIK

Page 92: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

ALIH-ALIH PELEMBAGAAN HUKUMALIH-ALIH PELEMBAGAAN HUKUM

GOVERNMENT

RULE MAKING INSTITUTION

RULE MAKING INSTITUTION

ALL OTHER SOCIETAL ALL PERSONAL FORCE

STATE

:

LAW

(Baca Sosiologi, Hukum dan Sosiologi Hukum. B.R. Rijkschroeff)

FEED

BA

CK

POLITIK (SUBYEKTIVASI)

EKONOMI (INTERNALISASI)

HUKUM (OBYEKTIVASI)

Page 93: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

KELEMBAGAAN HUKUM

PRANATAPRANATA HUKUM HUKUM Subyek Hukum Masyarakat Hukum Peranan Hukum Peristiwa Hukum Hubungan Hukum Obyek Hukum

TATA HUKUM

Eropa Kontinental (Civil Law)Anglo Saxon (Common Law)Hukum AdatHukum Islam

SSIISTEMSTEM HUKUM HUKUM

Struktur Hukum Substansi Hukum Budaya Hukum

Baca buku Hans Kelsen, Teori Umum Hukum dan Negara.

Page 94: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

1. Subyek HukumAdalah pengemban hak dan kewajiban orang secara pribadi meupun badan hukum

2. Masyarakat HukumKumpulan dari subyek hukum di dalam suatu masyarakat sebagai suatu sistem yang teratur dan hukum yang tercipta dalam hubungan dengan masyarakat itu sendiri, bersifat abstrak dan memerlukan adanya relation and communication.

3. Peranan HukumTerdiri dari hak (fakultatif) dan kewajiban (imperatif).

4. Peristiwa HukumMerupakan perbuatan hukum yaitu segala perbuatan yang dilakukan seseorang untuk menimbulkan hak dan kewajiban

5. Hubungan Hukum Sederajat, timbal baik, dan timpang

6. Obyek HukumSegala sesuatu yang berguna bagi subyek hukum, meliputi: materiil dan immateriil

PRANATA HUKUM

(Baca Hans Kelsen Teori Umum Hukum dan Negara)

Page 95: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Falsafati Falsafati Social dynamicSocial dynamicSocio legalSocio legal

Filsafat Filsafat Status NaturalisStatus Naturalis Negara + GerejaNegara + Gereja

Homohomoni lupusHomohomoni lupus

Social contractSocial contract

Thomas HobbesThomas HobbesJohn LockeJohn Locke

Non HAM/TotaliterNon HAM/Totaliter HAM/DemokrasiHAM/Demokrasi

KonstitusiNegara

KonstitusiNegara

Perlindungan HAMPerlindungan HAM Pembatasan kekuasaanPembatasan kekuasaan

Kekuasaan Residu HAM Pembatasan

Kekuasaan Residu HAM Pembatasan

IdeologiIdeologi

DemokrasiDemokrasi

Ekspansi RajaEkspansi Raja

Negara ≠ GerejaNegara ≠ Gereja

SekularisasiSekularisasi

DemokrasiDemokrasi

KONFIGURASI PRANATA HUKUMKONFIGURASI PRANATA HUKUM

Page 96: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

KONSTITUSIKONSTITUSI

Dasar pembentukan negara constituir Dasar pembentukan negara constituir

Dasar-dasar aturan main politik dalam suatu negara untuk menegakkan HAM dan membatasi kekuasaan.

Umumnya tertuang di dalam undang-undang dasar.

Dasar-dasar aturan main politik dalam suatu negara untuk menegakkan HAM dan membatasi kekuasaan.

Umumnya tertuang di dalam undang-undang dasar.

(Baca Hans Kelsen Teori Umum Hukum dan Negara)

Page 97: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Hubungan Negara dg Individu

Munculnya pengakuan terhadap bangsa dengan diberi tanggungjawab untuk

menjamin Hak-hak Asasi Manusia tanpa bisa mengurangi dalam kadar apapun dan

dlm waktu kapanpun.

KedaulatanKedaulatan

Page 98: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Konsep Kedaulatan Tradisional

Kedaulatan dalam perspektif tradisional selalu berkaitan dengan institusi yang bernama “negara”. Kedaulatan negara berwujud  sebagai “hak kemerdekaan dan otoritas untuk mengatur urusan domestik”. Pemerintah sebuah negara baik itu negara demokratis maupun negara otoriter berfungsi sebagai pengambil keputusan tertinggi dari penyelenggaraan negara, termasuk dalam mengendalikan sumberdaya alam maupun manusianya.

Page 99: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Kritik Terhadap : Konsep Kedaulatan Tradisional

Kekuatan “teknologi” makin menembus perbatasan negara dan mempengaruhi perekonomian nasional dengan cara yg tidak dapat diperkirakan, antara lain masuk melalui masalah lingkungan hidup, pemanasan global, sistem komunikasi, krisis nuklir, terorisme, perdagangan obat bius dll.

Pengembangan “norma-norma universal” spt perlindungan atas hak asasi manusia serta hukum-hukum kemanusiaan internasional menjadi nilai universal yang diadopsi oleh suatu negara. Tahun 1992 Boutros Boutros Ghali  menyatakan  bahwa “masa kedaulatan yang absolute dan eksklusif telah lewat. Teorinya tidak pernah sesuai dengan kenyataan”.

Ketiga kemampuan negara dalam memonopoli dan mengelola alat-alat kekerasan seperti militer dan polisi ternyata sangat terbatas, terbukti pada menjamurnya satuan-satuan keamanan swasta pada sektor-sektor tertentu

Page 100: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

KEDAULATAN HUKUMKEDAULATAN HUKUM

Alih-alih kekuasaan ke dalam hukum (Weber).Alih-alih kekuasaan ke dalam hukum (Weber). Kedaulatan hKedaulatan hukum ukum pd dasarnya merupakan kelanjutan pd dasarnya merupakan kelanjutan

dp kedaulatan rakyat.dp kedaulatan rakyat. Hukum berdaulat kr sifatnya imperatifHukum berdaulat kr sifatnya imperatif, artinya, artinya tanpa tanpa

diterima olh rakyatpun hk tetap berlaku diterima olh rakyatpun hk tetap berlaku ((Hans Kelsen).Hans Kelsen). Hukum berdaulat kr bersumber pada kesadaran hkHukum berdaulat kr bersumber pada kesadaran hk dr dr

rakyat.rakyat. Hukum yg baik adl hukum yg dibuat oleh penguasa Hukum yg baik adl hukum yg dibuat oleh penguasa

atas dasar kebutuhan hidup masyarakat secara luas atas dasar kebutuhan hidup masyarakat secara luas dan diterima olh rakyat kr mencerminkan harapan dan diterima olh rakyat kr mencerminkan harapan rakyat.rakyat.

(Baca Hans Kelsen Teori Umum Hukum dan Negara)

Page 101: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Pergeseran Paradigma Kedaulatan

KAUM REALISMelihat Kedaulatan Negara

sebagai harga mati yang harus dipertahankan

dengan kekuatan militer

KAUM LIBERALMelihat KesejehteraanIndividu lebih utama,

dan untuk itu kerjasamalintas negara lebih

dikedepankan

HOME LAND SECURITY & HUMAN SECURITY

BERAKHIRNYA KEDAULATAN NEGARA ABSOLUT

Page 102: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Konsep Kedaulatan Kaum Realis

Kaum realis berpendapat bahwa manusia atau sebuah entitas sosial harus berjuang untuk mempertahankan hidupnya, dengan demikian “negara” adalah objek primer (pokok) yang harus dipertahankan kedaulatannya, dalam proses mempertahankan kedaulatan tersebut instrumen utama yang digunakan adalah kekuatan militer.

Page 103: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Konsep Kedaulatan Kaum Liberal

Kaum liberal berpendapat bhw manusia baik scr individu maupun kelompok selalu memiliki saling ketergantungan satu sama lain, mereka butuh suatu sistem sosial yang manjamin interaksi itu, menurut mereka masyarakat negara harus dikedepankan dalam pemenuhan hak-haknya, dan proses pemenuhan inilah yang kemudian menjadi sebuah proses kooperatif antar individu maupun kelompok.

Page 104: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Hukum PublikHukum Publik HukumHukum PrivatPrivatQuasiQuasi

KEDAULATAN KEDAULATAN HUKUMHUKUM

HHk.k. Tata Negara Tata NegaraHHk.k. Administrasi Negara Administrasi Negara

HHk.k. Pidana Pidana

HHk.k. Waris WarisHHk.k. Keluarga KeluargaHHk.k. Pribadi PribadiHHk.k. Harta Kekayaan Harta Kekayaan

HHk.k. Ketenagakerjaan KetenagakerjaanCyber LawCyber Law

Hk. Perlindungan Hk. Perlindungan KonsumenKonsumenArbitrase dllArbitrase dll

(Baca Hans Kelsen Teori Umum Hukum dan Negara)

Page 105: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

KOMPONEN YURISPRUDESIAL SOSIOLOGICAL

Fokus Peraturan-Peraturan Struktur Sosial Proses Logika Perilaku Cakupan Universal Bervariasi Perspektif Partisipan Pengamat Kegunaan Praktis Alamiah Tujuan Pengendalian Keseimbangan

MODEL KEDAULATAN HUKUM (MODEL KEDAULATAN HUKUM (Donald Black)Donald Black)

KEDAULATAN HK TDK TERLEPAS DR ASPEK NORMATIF DAN SOSIOLOGIS. DALAM KENYATAAN KEDUA MODEL TSB SALING

TERKAIT, SALING MELENGKAPI, DAN SALING MEMBERIKAN SUMBANGAN DLM APLIKASI

(Baca Sosiologi, Hukum dan Sosiologi Hukum. B.R. Rijkschroeff)

Page 106: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Substansi hukum terdiri dr : aturan, norma, & Substansi hukum terdiri dr : aturan, norma, & pola perilaku (hk yg tertulis & hk yg berlaku – pola perilaku (hk yg tertulis & hk yg berlaku – hidup dalam masyarakat). hidup dalam masyarakat).

Struktur Hukum terdiri dr : tatanan daripada Struktur Hukum terdiri dr : tatanan daripada elemen lembaga hukum (kerangka organisasi & elemen lembaga hukum (kerangka organisasi & tingkatan dr lembaga kepolisian, kejaksaan, tingkatan dr lembaga kepolisian, kejaksaan, kehakiman, pemasyarakatan, kepengacaraan). kehakiman, pemasyarakatan, kepengacaraan).

Budaya hukum terdiri dr : nilai-nilai, norma-Budaya hukum terdiri dr : nilai-nilai, norma-norma & lembaga-lembaga yg menjadi dasar norma & lembaga-lembaga yg menjadi dasar daripada sikap perilaku hamba hukum.daripada sikap perilaku hamba hukum.

SISTEM HUKUM SISTEM HUKUM (Friedman)

Page 107: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Struktur Hukum Struktur Hukum Substansi HukumSubstansi Hukum Budaya HukumBudaya Hukum

SISTEM HUKUM

Substansi hukum merupakan isi dari hukum itu sendiri,

artinya isi hukum tersebut harus merupakan sesuatu

yang bertujuan untuk menciptakan keadilan dan

dapat diterapkan dalam masyarakat.

Misal : UU

Budaya hukum ini terkait dengan profesionalisme para

penegak hukum dalam menjalankan tugasnya, dan

tentunya kesadaran masyarakat dalam menaati

hukum itu sendiri

Struktur hukum merupakan pranata hukum yang

menopang sistem hukum itu sendiri, yang terdiri atas bentuk hukum, lembaga-

lembaga hukum, perangkat hukum, dan proses serta

kinerja mereka.

Kepolisian Kejaksaan KehakimanPengacara Pemasyarakat

Page 108: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

SISTEM HUKUM (Eric L. Ricgard)(Eric L. Ricgard)

Civil lawCivil law (Eropa Kontinental) : hukum berdasarkan (Eropa Kontinental) : hukum berdasarkan kode sipil yg terkodifikasi.kode sipil yg terkodifikasi.

Common lawCommon law (Anglo Saxon) : hukum berdasarkan (Anglo Saxon) : hukum berdasarkan kebiasaan.kebiasaan.

Islamic LawIslamic Law (Timur Tengah) : hukum berdasarkan (Timur Tengah) : hukum berdasarkan Syariah Islam yg bersumber dari Al-Quran & Hadis.Syariah Islam yg bersumber dari Al-Quran & Hadis.

Socialist lawSocialist law : hukum yg mendasari kepentingan : hukum yg mendasari kepentingan umum.umum.

Far East lawFar East law (Timur Jauh) : hukum berdasarkan (Timur Jauh) : hukum berdasarkan perpaduan antara civil law, cammon law, dan hukum perpaduan antara civil law, cammon law, dan hukum Islam. Islam.

Page 109: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

1. 1. Sistem Hukum Eropa Kontinental (Civil Law)Sistem Hukum Eropa Kontinental (Civil Law)Dari Romawi berkembang ke Jerman, Belanda, Perancis, Italia, IndonesiaDari Romawi berkembang ke Jerman, Belanda, Perancis, Italia, IndonesiaBahwa hukum itu memperoleh kekuatan mengikat karena berupa peraturan yang Bahwa hukum itu memperoleh kekuatan mengikat karena berupa peraturan yang berbentuk undang-undang yang tersusun secara sistematis dalam kodifikasi. Kepastian berbentuk undang-undang yang tersusun secara sistematis dalam kodifikasi. Kepastian hukumlah yang menjadi tujuan hukum, dapat terwujud apabila segala tingkah laku hukumlah yang menjadi tujuan hukum, dapat terwujud apabila segala tingkah laku manusia dalam pergaulan hidup diatur dengan peraturan tertulis. manusia dalam pergaulan hidup diatur dengan peraturan tertulis. Adagium: “tidak ada hukum selain undang-undang”. Dengan kata lain, hukum selalu Adagium: “tidak ada hukum selain undang-undang”. Dengan kata lain, hukum selalu diidentikkan dengan undang-undang.diidentikkan dengan undang-undang.Hakim dalam hal ini tidak bebas dalam menciptakanhukum baru, karena hakim hanya Hakim dalam hal ini tidak bebas dalam menciptakanhukum baru, karena hakim hanya menerapkan dan menafsirkan peraturan yang ada berdasarkan wewenang yang ada menerapkan dan menafsirkan peraturan yang ada berdasarkan wewenang yang ada padanya. Putusan hakim tidak dapat mengikat umum tetapi hanya mengikat para padanya. Putusan hakim tidak dapat mengikat umum tetapi hanya mengikat para pihak yang berperkara saja. pihak yang berperkara saja. Hukum digolongkan menjadi dua bagian utama yaitu: Hukum digolongkan menjadi dua bagian utama yaitu:

Hukum Publik: Hukum Tata Negara, Hukum Administrasi Negara, Hukum PidanaHukum Publik: Hukum Tata Negara, Hukum Administrasi Negara, Hukum PidanaHukum Privat: Hukum Perdata, Hukum DagangHukum Privat: Hukum Perdata, Hukum Dagang

2. 2. Sistem Hukum Anglo Saxon (Common Law)Sistem Hukum Anglo Saxon (Common Law)Dianut negara-negara anggota persemakmuran Inggris, AS, Kanada, Amerika Utara.Dianut negara-negara anggota persemakmuran Inggris, AS, Kanada, Amerika Utara.Bersumber pada putusan hakim/putusan pengadilan/yurisprudensi. Putusan-putusan Bersumber pada putusan hakim/putusan pengadilan/yurisprudensi. Putusan-putusan hakim mewujudkan kepastian hukum, maka melalui putusan2 hakim itu prinsip-prinsip hakim mewujudkan kepastian hukum, maka melalui putusan2 hakim itu prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah hukum dibentuk dan mengikat umum.dan kaidah-kaidah hukum dibentuk dan mengikat umum.Hakim berperan besar dalam menciptakan kaidah-kaidah hukum yang mengatur tata Hakim berperan besar dalam menciptakan kaidah-kaidah hukum yang mengatur tata kehidupan masyarakat. Hakim mempunyai wewenang yang luas untuk menafsirkan kehidupan masyarakat. Hakim mempunyai wewenang yang luas untuk menafsirkan peraturan2 hukum dan menciptakan prinsip2 hukum yang baru yang berguna bagi peraturan2 hukum dan menciptakan prinsip2 hukum yang baru yang berguna bagi pegangan hakim2 yang lain dalam memutuskan perkara sejenis. pegangan hakim2 yang lain dalam memutuskan perkara sejenis. Asas Asas doctrine of precedent, doctrine of precedent, hakim terikat pada prinsip hukum dalam putusan hakim terikat pada prinsip hukum dalam putusan pengadilan yang sudah ada dari perkara-perkara sejenis.pengadilan yang sudah ada dari perkara-perkara sejenis.Hukum digolongkan menjadi dua bagian utama yaitu hukum publik dan hukum privat.Hukum digolongkan menjadi dua bagian utama yaitu hukum publik dan hukum privat.

3. 3. Sistem Hukum AdatSistem Hukum AdatBersumber dari peraturan-peraturan hukum tidak tertulis yang tumbuh dan Bersumber dari peraturan-peraturan hukum tidak tertulis yang tumbuh dan berkembang serta dipertahankan berdasarkan kesadaran hukum masyarakatnya. berkembang serta dipertahankan berdasarkan kesadaran hukum masyarakatnya. Sifat: tradisional dengan berpangkal pada kehendak nenek moyang.Sifat: tradisional dengan berpangkal pada kehendak nenek moyang.

4. 4. Sistem Hukum IslamSistem Hukum Islam Bersumber pada Al Qur’an, Sunnah Nabi, Ijma dan Qiyas. Bersumber pada Al Qur’an, Sunnah Nabi, Ijma dan Qiyas.

Baca buku Hans Kelsen, Teori Umum Hukum dan Negara.

Page 110: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

NEGARA HUKUM

Eropa Kontinental – Negara Hukum adl ngr yg berdiri di atas hk yg menjamin “keadilan” kpd wrg ngr nya (Aristoteles)

Keadilan merupakan syarat bagi terciptanya kebahagiaan hidup wrg ngr. Sbg dasar dp keadilan perlu diajarkan rasa susila kdp setiap manusia.

Paham laissez faire laissez aller – biarlah setiap warga masyarakat menyelenggarakan sendiri kemakmurannya

Dua unsur pokok negara hukum (Imanuel Kant) :1. Perlindungan thd HAM.2. Adanya “pemisahan kekuasaan”

Tipe Negara Hukum : Ngr Kesejahteraan (welfare State), negara yg bertangunngjawab atas kesejahteraan rakyat (pendidikan, kesehatan).

(Baca Hans Kelsen Teori Umum Hukum dan Negara)

Page 111: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Anglo Saxon– tdk mengenal ngr hk tetapi yang dikenal adl “the rule of law” = pemerintahan olh hukum (Dicey), kelanjutan dr ajaran John Locke.

Tiga unsur pokok rule of law :1. Supremacy of the law.2. Equality befor the law (kddkn sama didpn hk)3. Hak asasi tdk bersumber pd konstitusi/UUD (penegasan)ttp sdh ada sejak manusia dilahirkan

RULE OF LAW

(Baca Hans Kelsen Teori Umum Hukum dan Negara)

Page 112: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

LEMBAGA NEGARALEMBAGA NEGARANegara adl lembaga pemerintahan atau civilizated organization, di mana lembaga tersebut dibuat oleh negara, dari negara, dan untuk negara yg bertujuan untuk membangun negara itu sendiri.

Jenis & tugas lembaga negara antara lain adl :1. Menjaga kestabilan atau stabilitas keamanan , politik , hukum , ham , dan budaya2. Menciptakan suatu lingkungan yang kondusif , aman , dan harmonis.3. Menjadi badan penghubung antara negara dan rakyatnya4. Menjadi sumber insipirator dan aspirator rakyat5. Memberantas tindak pidana korupsi , kolusi , maupun nepotisme6. Membantu menjalankan roda pemerintahan negara

Page 113: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

• Legitimasi diartikan sbg seberapa jauh masyarakat mau menerima & mengakui kewenangan, keputusan atau kebijakan yang diambil oleh seorang pemimpin atau suatu lembaga.

• Dalam konteks legitimasi, hubungan antara pemimpin & masyarakat yang dipimpin lebih ditentukan oleh “keputusan masyarakat” untuk menerima atau menolak kebijakan yang diambil oleh sang pemimpin.

• Legitimasi dpt diperoleh dengan berbagai cara yang dikelompokkan dalam tiga kategori yakni secara simbolis, prosedural atau material.

• Max Weber mendefinisikan tiga sumber untuk memperoleh legitimasi yaitu: tradisional, karisma dan legal/rasional.Tipe legitimasi yaitu: legitimasi tradisional, legitimasi ideologi, legitimasi kualitas pribadi, legitimasi prosedural & legitimasi instrumental.

LEGITIMASI (Mandat Kekuasaan)

Page 114: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

IDEOLOGIIDEOLOGIIstilah ideologie dicetuskan oleh filsuf Perancis, Antoine Destutt de Tracy (1796) sebagai ilmu tentang pikiran manusia yang mampu menunjukan arah yang benar menuju masa depan. Jadi semula ideologi adalah ilmu seperti juga biologi, psikologi, fisika dll. Dari semacam ilmu atau kajian ideologi bergeser menjadi paham, doktrin, atau “keimanan”.

Ideologi bisa digunakan utk mempersatukan rakyat suatu ngr, atau digunakan pemerintah utk membenarkan status quo, bisa juga digunakan olh pembaharu utk mengubah haluan ngr, atau digunakan pemberontak utk menyerang status quo.

Kart Mannheim (1922) menyatakan bahwa, tiap pemikiran sosial tidak pernah merupakan suatu refleksi yang netral melainkan selalu berhubungan dengan situasi sosial sang pemikirnya, dengan perkataan lain tiap ide sosial politik itu selalu bersifat ideologis.

Page 115: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Munculnya kebutuhan masyarakat akan ideologi sbgMunculnya kebutuhan masyarakat akan ideologi sbgway way of lifeof life dijelaskan oleh C. Geertz (1994) dalam dua teori, dijelaskan oleh C. Geertz (1994) dalam dua teori, yaitu teori kepentingan tentang ideologi yaitu teori kepentingan tentang ideologi (the interest (the interest theory) theory) dan teori ketegangan tentang ideologi dan teori ketegangan tentang ideologi (the strain (the strain theory). theory). Menurut teori yang pertama ideologi adalah Menurut teori yang pertama ideologi adalah topeng atau senjata yang dipergunakan untuk mengejar topeng atau senjata yang dipergunakan untuk mengejar keuntungan, khususnya kekuasaan. Sedang menurut teori keuntungan, khususnya kekuasaan. Sedang menurut teori kedua ideologi adalah obat untuk mengobati kedua ideologi adalah obat untuk mengobati ketidakseimbangan sosio-psikologis, atau untuk ketidakseimbangan sosio-psikologis, atau untuk menghindari kecemasan.menghindari kecemasan.

Pada masa sebelum Freud, ideologi adalah konsep yang dihubungkan dengan ”kesadaran”. Namun setelah ada pengaruh dari Sigmund Freud (1957 ke dalam ilmu-ilmu sosial, ideologi lebih dihubungkan dengan ”alam bawah sadar”.

Page 116: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

KEKUASAANKEKUASAAN

Di negara demokrasi, kekuasaan adalah ditangan rakyat, Di negara demokrasi, kekuasaan adalah ditangan rakyat, jalan menuju kekuasaan selain melalui jalur birokrasi juga jalan menuju kekuasaan selain melalui jalur birokrasi juga biasanya ditempuh melalui jalur partai politik. Karena itu biasanya ditempuh melalui jalur partai politik. Karena itu partai politik berusaha merebut konstituen pada masa partai politik berusaha merebut konstituen pada masa pemilu. pemilu.

Kekuasaan politik adl kemampuan yg menjadikan Kekuasaan politik adl kemampuan yg menjadikan masyarakat dan negara apbl hendak membuat keputusan masyarakat dan negara apbl hendak membuat keputusan tanpa kehadiran kekuasaan tersebut tidak akan dibuat tanpa kehadiran kekuasaan tersebut tidak akan dibuat oleh mereka.oleh mereka.

Kekuasaan politik tidak berdasar UU, tetapi merupakan Kekuasaan politik tidak berdasar UU, tetapi merupakan suatu kerangka hukum yang berlaku sehingga bisa suatu kerangka hukum yang berlaku sehingga bisa menjadi dasar bagi penggunaan kekuasaan yang menjadi dasar bagi penggunaan kekuasaan yang konstitusional.konstitusional.

Page 117: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Variasi yang dekat dari Variasi yang dekat dari kekuasaan politikkekuasaan politik adalah adalah kewenangan kewenangan ((authorityauthority),), yaitu kemampuan atas dasar yaitu kemampuan atas dasar hukum atau mandat yang diperoleh dari negara untuk hukum atau mandat yang diperoleh dari negara untuk membuat orang lain melakukan suatu. Contoh, seorang membuat orang lain melakukan suatu. Contoh, seorang polisi yang menghentian mobil di jalan tidak berarti dia polisi yang menghentian mobil di jalan tidak berarti dia memiliki kekuasaan tetapi dia memiliki kewenangan memiliki kekuasaan tetapi dia memiliki kewenangan yang diperolehnya dari UU Lalu Lintas, sehingga bila yang diperolehnya dari UU Lalu Lintas, sehingga bila seorang pemegang kewenangan melaksankan seorang pemegang kewenangan melaksankan kewenangannya tidak sesuai dengan mandat peraturan kewenangannya tidak sesuai dengan mandat peraturan yang ia jalankan maka dia telah menyalahgunakan yang ia jalankan maka dia telah menyalahgunakan wewenangnya, dan untuk itu dia bisa dituntut dan wewenangnya, dan untuk itu dia bisa dituntut dan dikenakan sanksi.dikenakan sanksi.

Kekuasaan politikKekuasaan politik berdasarkan paham Trias politika berdasarkan paham Trias politika menganut bentuk “pemisahan kekuasaan” (menganut bentuk “pemisahan kekuasaan” (separation of separation of powerpower), sedangkan pd negara integralistik menganut ), sedangkan pd negara integralistik menganut “pembagian kekuasaan” (“pembagian kekuasaan” (distribution of powerdistribution of power))..

Page 118: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Kekuasaan cenderung korup adalah ungkapan yang Kekuasaan cenderung korup adalah ungkapan yang sering terdengar (sering terdengar (Power tends to corrupct)Power tends to corrupct). Apa benar?? . Apa benar?? Memang belum tentu benar. Memang belum tentu benar.

Lenski (1966) menjelaskan, besarnya kekuasaan dalam Lenski (1966) menjelaskan, besarnya kekuasaan dalam suatu hubungan sangat tergantung pada penyebaran suatu hubungan sangat tergantung pada penyebaran ”ketergantungan” dan ketersediaan jalan untuk ”ketergantungan” dan ketersediaan jalan untuk ”melepaskan diri” (”melepaskan diri” (ceteris paribusceteris paribus atau hub yg tdk atau hub yg tdk memperhatikan yang lain-lain). Semakin besar memperhatikan yang lain-lain). Semakin besar ketidakseimbangan dan semakin sulit pelepasan diri, ketidakseimbangan dan semakin sulit pelepasan diri, maka semakin banyak tindakan yang tidak maka semakin banyak tindakan yang tidak memperhatikan kepentingan diri sendiri dalam upaya memperhatikan kepentingan diri sendiri dalam upaya pengeloalaan sumber-sumber yang ada, akibatnya pengeloalaan sumber-sumber yang ada, akibatnya kekuasaan yang terlibat di dalam hubungan itu juga kekuasaan yang terlibat di dalam hubungan itu juga menjadi semakin besar. menjadi semakin besar.

Page 119: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

DEMOKRASIDEMOKRASI Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan

suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. Salah satu pilar demokrasi adalah pemerintah negara tersebut. Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip prinsip trias politicatrias politica yang membagi ketiga kekuasaan politik yang membagi ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) dan tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) dan berada dalam peringkat yg sejajar satu sama lain. Kesejajaran berada dalam peringkat yg sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances.mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances.

Istilah "demokrasi" berasal dari Yunani Kuno yang diutarakan di Istilah "demokrasi" berasal dari Yunani Kuno yang diutarakan di

Athena kuno pada abad ke-5 SM. Istilah ini telah berubah sejalan Athena kuno pada abad ke-5 SM. Istilah ini telah berubah sejalan dengan waktu, dan definisi modern telah berevolusi sejak abad dengan waktu, dan definisi modern telah berevolusi sejak abad ke-18, bersamaan dengan perkembangan sistem "demokrasi" di ke-18, bersamaan dengan perkembangan sistem "demokrasi" di banyak negara.banyak negara.

Page 120: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Demokrasi merupakan pemerintahan banyak orang – orang yg Demokrasi merupakan pemerintahan banyak orang – orang yg dipilih scr bebas – masalahnya adl bagaimana bisa dipilih scr bebas – masalahnya adl bagaimana bisa mendapatkan yg orang-2 berkualitas.mendapatkan yg orang-2 berkualitas.

Tdk sekedar mll sistem pemilu yg baik tetapi juga sistem Tdk sekedar mll sistem pemilu yg baik tetapi juga sistem kepartaian yg sesuai/tepat (patronase partai – partai kompetitif)kepartaian yg sesuai/tepat (patronase partai – partai kompetitif)

Demokrasi Demokrasi фф Liberalisme Liberalisme фф Individualisme – setiap Individualisme – setiap orang/individu diberi olh Yang Maha Kuasa hak hidup, orang/individu diberi olh Yang Maha Kuasa hak hidup, merdeka,kebahagiaan (Tri Tunggal).merdeka,kebahagiaan (Tri Tunggal).

Page 121: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Tiga Macam DemokrasiTiga Macam Demokrasi

Demokrasi kompetitif (competitive democracy) - kompetisi bebas dan terbuka berbagai elemen masyarakat untuk menjadi dominan dalam politik sebuah negara.

Demokrasi partisipatoris (participatory democracy) - keterwakilan yang adil dari semua elemen masyarakat dan partisipasi yang seluas-luasnya

Demokrasi dialogis (discourse or dialogue democracy) - semua anggota masyarakat memiliki hak dan kemampuan untuk berdialog dalam rangka mengelola kehidupan mereka bersama.

Page 122: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Demokrasi menempati posisi vital dalam kaitan Demokrasi menempati posisi vital dalam kaitan kekuasaan suatu negara (prinsip Trias Politica) yang kekuasaan suatu negara (prinsip Trias Politica) yang diperoleh dari rakyat yang harus digunakan untuk diperoleh dari rakyat yang harus digunakan untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Prinsip Trias kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Prinsip Trias Politika ini sangat penting untuk diperhitungkan ketika Politika ini sangat penting untuk diperhitungkan ketika fakta-fakta sejarah mencatat kekuasaan pemerintah fakta-fakta sejarah mencatat kekuasaan pemerintah (eksekutif) yang begitu ”besar” ternyata tidak mampu (eksekutif) yang begitu ”besar” ternyata tidak mampu untuk membentuk masyarakat yang adil dan beradab, untuk membentuk masyarakat yang adil dan beradab, bahkan kekuasaan ”absolut” pemerintah seringkali bahkan kekuasaan ”absolut” pemerintah seringkali menimbulkan pelanggaran terhadap hak-hak asasi menimbulkan pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia.manusia.

Negara Demokrasi menurut Hans Kohn (1968) :Negara Demokrasi menurut Hans Kohn (1968) :1. Negara demokrasi tdk merdeka – USSR (dahulu), RRC. 1. Negara demokrasi tdk merdeka – USSR (dahulu), RRC. Lahir karena tradisi kebebasan yg dialami masyarakat Lahir karena tradisi kebebasan yg dialami masyarakat selama sejarahnya kecil sekali.selama sejarahnya kecil sekali.2. Negara demokrasi merdeka – Inggris, USA. Dlm 2. Negara demokrasi merdeka – Inggris, USA. Dlm sejarah terdapat suatu masa dimana masyarakat mulai sejarah terdapat suatu masa dimana masyarakat mulai menuntut kebebasan secara penuh.menuntut kebebasan secara penuh.

Page 123: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

John Dewey (1974) – demokrasi adl hasil dr suatu John Dewey (1974) – demokrasi adl hasil dr suatu perkembangan yg tergantung pd tingkat kesadaran (faham perkembangan yg tergantung pd tingkat kesadaran (faham yg penuh dr masyarakat), & kebutuhan dlm menyelesaikan yg penuh dr masyarakat), & kebutuhan dlm menyelesaikan berbagai persoalan yg dihadapi oleh suatu bangsa.berbagai persoalan yg dihadapi oleh suatu bangsa.

Demokrasi bukan Demokrasi bukan ready made conceptready made concept, melainkan philosofy , melainkan philosofy of education, sikap & jiwa yg hrs ditemukan, dicari olh of education, sikap & jiwa yg hrs ditemukan, dicari olh setiap generasi di setiap saat & setiap waktu. Demokrasi setiap generasi di setiap saat & setiap waktu. Demokrasi hanyalah “alat” untuk mencapai suatu tujuan, yaitu hanyalah “alat” untuk mencapai suatu tujuan, yaitu memperbaiki nasib rakyat secara luas, bukan tujuan itu memperbaiki nasib rakyat secara luas, bukan tujuan itu sendiri.sendiri.

Sulitnya mewujudkan demokrasi bisa disebabkan karena Sulitnya mewujudkan demokrasi bisa disebabkan karena jalannya suatu pemerintahan belum efektif dan sikap jalannya suatu pemerintahan belum efektif dan sikap demokrasi pada masyarakat belum tumbuh secara meluas. demokrasi pada masyarakat belum tumbuh secara meluas. Dalam hal ini faktor “pendidikan” belum menghasilkan Dalam hal ini faktor “pendidikan” belum menghasilkan “kesadaran demokrasi” (kecapakan utk menyatakan “ya” “kesadaran demokrasi” (kecapakan utk menyatakan “ya” atau “tidak” pd masalah & saat yg tepat). atau “tidak” pd masalah & saat yg tepat).

Page 124: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Hambatan-2 Dlm Mewujudkan Dekorasi. Hambatan-2 Dlm Mewujudkan Dekorasi. Politis :Politis :1. Laissez faire (B. Ratrenau, Cuno & Hoover).1. Laissez faire (B. Ratrenau, Cuno & Hoover).2. Pengekangan panjang (penjajahan, kerajaan).2. Pengekangan panjang (penjajahan, kerajaan).3. Kurang upaya dlm meniadakan kebiasaan-2 yg tidak 3. Kurang upaya dlm meniadakan kebiasaan-2 yg tidak

baik, juga memperbaiki elemen-2 ketata-negaraan yg baik, juga memperbaiki elemen-2 ketata-negaraan yg dinilai usang atau tidak sesuai.dinilai usang atau tidak sesuai.

4. Nasionalisme masih merupakan 4. Nasionalisme masih merupakan sammelbegriftsammelbegrift (pengertian cakupan).(pengertian cakupan).

5. UUD belum mengalami perlakukan semesatinya.5. UUD belum mengalami perlakukan semesatinya.

Sosio-ekonomis :Sosio-ekonomis :1. Bertambahnya jumlah pendudukan yg tinggi & masih

rendahnya wawasan terhadap industrialisasi.2. Sistem & stabilitas ekonomi negara.

Page 125: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Implementasi Trias Politika di USA:

1. Kongres/Senat - legislatif2. Presiden - eksekutif3. Mahkamah Agung - Yudikatif• Pres dpt memveto/tolak UU yg dibuat Kongres.• MA dpt menguji UU yg dibuat oleh Kongres• Kongres dpt mengimpeach/memecat Presiden bila

melanggar hk, ham.• Presiden dg persetujuan Senat (2/3 anggota) mengangkat

Jaksa Agung• MA dpt menarik Presiden ke muka Pengadilan jika

Presiden melanggar UU.

Page 126: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Implementasi Trias Politik di Inggris:1. Parlemen (pembuat UU) dpt menjatuhkan Perdana Menteri (berdasarkan Kep Pemerintah/eksekutif)2. Perdana Menteri dpt membubarkan Parlemen (House of Common usul ke Ratu).3. MA dpt menguji UU yg dibuat oleh Parlemen.4. Perdana Menteri dg persetujuan Parlemen angkat Jaksa Agung.Implementasi Trias Politika di Perancis:• Parlemen dpt dibubarkan oleh Presiden, stlh konsultasi dg Perdana Menteri & Ketua Dewan Nasional (Parlemenm).2. Presdien dpt diajukan ke Pengadilan atas hasil penelitian dr Dewan Nasional.3. Presiden merupakan Ketua MA4. Dewan Nasional meneliti/uji UU yg akan disahkan Parlemen5. Dewan sosial ekonomi dpt memeriksa rancangan UU

Page 127: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

PERKEMBANGAN HUKUM DI NKRIPERKEMBANGAN HUKUM DI NKRI

Page 128: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Negara Kesatuan Republik IndonesiaNegara Kesatuan Republik Indonesia

Terbentuk tgl. 18 Agustus 1945, oleh Terbentuk tgl. 18 Agustus 1945, oleh PPKI, yang menetapkan empat keputusan PPKI, yang menetapkan empat keputusan penting yang merupakan tanda penting yang merupakan tanda terbentuknya NKRI:terbentuknya NKRI: UUD disahkan setelah melakukan UUD disahkan setelah melakukan

perubahan sila pertamaperubahan sila pertama Soekarno-Hatta terpilih secara Soekarno-Hatta terpilih secara

aklamasi menjadi Presiden dan Wakil aklamasi menjadi Presiden dan Wakil PresidenPresiden

Akan segera dibentuk KNPI dengan Akan segera dibentuk KNPI dengan tugas membantu Presiden dan Wakil tugas membantu Presiden dan Wakil Presiden memimpin penyelenggaraan Presiden memimpin penyelenggaraan pemerintahan negara.pemerintahan negara.

Menetapkan batas wilayah negara, yaitu seluruh bekas jajahan Hindia Belanda

http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.samarinda.go.id/sejarah%3Fq%3Dimage/view/31&imgrefurl=http://www.samarinda.go.id/sejarah&h=310&w=420&sz=27&hl=id&start=21&um=1&tbnid=DKZ93AzpK99XTM:&tbnh=92&tbnw=125&prev=/images%3Fq%3Dpeta%2Bindonesia%26start%3D20%26ndsp%3D20%26svnum%3D10%26um%3D1%26hl%3Did%26sa%3DN

Page 129: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Pemikiran Tentang Bangsagsa

Pengertian BangsaPengertian Bangsa Menurut Prof. Dr. Ernest Renan terbentuk Menurut Prof. Dr. Ernest Renan terbentuk

atas dasar atas dasar solidaritas solidaritas antar sesamaantar sesama Terwujud sebagai suatu Terwujud sebagai suatu roh atau jiwa roh atau jiwa yang yang

menggerakkan manusia untuk selalu menggerakkan manusia untuk selalu menghargai kebersamaan diantara merekamenghargai kebersamaan diantara mereka

Bangsa Indonesia sejak terbentuknya bersifat Bangsa Indonesia sejak terbentuknya bersifat heterogen/pluralis/majemukheterogen/pluralis/majemuk

Page 130: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

• Cara pandang bangsa Indonesia yang Cara pandang bangsa Indonesia yang pluralis terhadap dirinya, yang terbentuk pluralis terhadap dirinya, yang terbentuk atas dasar solidaritas, dan bertekad atas dasar solidaritas, dan bertekad memperkokoh solidaritas itu melalui sikap memperkokoh solidaritas itu melalui sikap perilaku saling menghargai (toleransi) antar perilaku saling menghargai (toleransi) antar sesama manusia Indonesia, dengan tidak sesama manusia Indonesia, dengan tidak membedakan sesamanya atas dasar apa membedakan sesamanya atas dasar apa pun.pun.

Wawasan Kebangsaan Indonesia

Page 131: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Keindonesiaan harus Keindonesiaan harus harus lebih dominan harus lebih dominan dari kesukuan, dari kesukuan, agama, ras dan etnis agama, ras dan etnis masing-masingmasing-masing

Wawasan kebangsaan Wawasan kebangsaan Indonesia mengikat Indonesia mengikat dan menyatukan dan menyatukan manusia Indonesia manusia Indonesia seluruhnyaseluruhnya

Page 132: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Pemikiran Pemikiran TTentang entang NNegaraegara Pengertian Negara Pengertian Negara

Menurut Roger H. Soltau: alat (agency) atau wewenang Menurut Roger H. Soltau: alat (agency) atau wewenang (authority) yang mengatur dan mengendalikan (authority) yang mengatur dan mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama masyarakatpersoalan-persoalan bersama atas nama masyarakat

Menurut Harold J. Laski: suatu masyarakat yang Menurut Harold J. Laski: suatu masyarakat yang diintegrasikan dan mempunyai wewenang yang bersifat diintegrasikan dan mempunyai wewenang yang bersifat memaksa dan yang secara sah lebih agung dari pada memaksa dan yang secara sah lebih agung dari pada individu atau kelompok yang merupakan bagian dari individu atau kelompok yang merupakan bagian dari masyarakat itumasyarakat itu

Page 133: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Wadah yang terbentuk atas dasar perjanjian Wadah yang terbentuk atas dasar perjanjian (kontrak sosial) antar warganya guna (kontrak sosial) antar warganya guna membangun dan mengembangkan kerjasama membangun dan mengembangkan kerjasama di antara sesama mereka, sehingga tujuan di antara sesama mereka, sehingga tujuan bersama dapat terwujudbersama dapat terwujud

Page 134: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Tugas : Tugas : (1) mengendalikan dan mengatur (1) mengendalikan dan mengatur gejala-gejala kekuasaan yang asosialgejala-gejala kekuasaan yang asosial(2) mengorganisir dan (2) mengorganisir dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan manusia dan ke arah tercapainya manusia dan ke arah tercapainya tujuan dari seluruh masyarakattujuan dari seluruh masyarakat

Sifat :Sifat :(1) memaksa dan mengatur ketertiban (1) memaksa dan mengatur ketertiban hidup bersama masyarakat melalui hidup bersama masyarakat melalui peraturan perundang-undanganperaturan perundang-undangan(2) memonopoli dalam menetapkan (2) memonopoli dalam menetapkan tujuan bersamatujuan bersama(3) mencakup semua(3) mencakup semua

Tujuan bagi bangsa Indonesia sesuai Tujuan bagi bangsa Indonesia sesuai dengan alinea IV, Pembukaan UUD dengan alinea IV, Pembukaan UUD 1945:1945:(1) Melindungi segenap bangsa dan (1) Melindungi segenap bangsa dan seluruh wilayah tanah air Indonesiaseluruh wilayah tanah air Indonesia(2) Menyejahterakan kehidupan rakyat(2) Menyejahterakan kehidupan rakyat(3) Mencerdaskan kehidupan bangsa(3) Mencerdaskan kehidupan bangsa(4) Bersama bangsa lain membangun (4) Bersama bangsa lain membangun kehidupab dunia yang damai dan kehidupab dunia yang damai dan berdaulatberdaulat

Fungsi menurut Charles E. Meriam:Fungsi menurut Charles E. Meriam:(1) keamanan ekstern(1) keamanan ekstern(2) ketertiban intern(2) ketertiban intern(3) keadilan(3) keadilan(4) kesejahteraan umum(4) kesejahteraan umum(5) kebebasan(5) kebebasan

Page 135: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Sistem Sistem KekuasaanKekuasaan

Negara melaksanakan Negara melaksanakan sistem pemisahan kekuasaan sistem pemisahan kekuasaan secara tegas dan sempurnasecara tegas dan sempurna

Negara dengan Negara dengan pemisahan kekuasaan, namun masing-pemisahan kekuasaan, namun masing-masing bagian masing bagian ( eksekutif dan legislatif ) ( eksekutif dan legislatif ) dapat saling dapat saling mempengaruhi atau saling berhubunganmempengaruhi atau saling berhubungan

Negara yang melaksanakan Negara yang melaksanakan sistem pemsistem pembagian bagian kekuasaan, kekuasaan, eksekutif sebagai pelaksana apa yang eksekutif sebagai pelaksana apa yang diputuskan legislatif disertai kontrol dari rakyat diputuskan legislatif disertai kontrol dari rakyat dengan sistem referendumdengan sistem referendum

Page 136: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Negara Hukum Negara Hukum Unsur-unsur :Unsur-unsur :

(1) HAM dihargai sesuai dengan (1) HAM dihargai sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai harkat dan martabatnya sebagai manusiamanusia(2) Adanya (2) Adanya pemisahan/pembagian pemisahan/pembagian kekuasaan untuk menjamin hak-kekuasaan untuk menjamin hak-hak ituhak itu(3) Pemerintahan dijalankan (3) Pemerintahan dijalankan berdasarkan peraturan berdasarkan peraturan perundang-undanganperundang-undangan(4) Adanya peradilan administrasi (4) Adanya peradilan administrasi dalam perselisihan antara rakyat dalam perselisihan antara rakyat dengan pemerintahannyadengan pemerintahannya

Ciri-ciri :Ciri-ciri :(1) Kekuasaan dijalankan (1) Kekuasaan dijalankan sesuai dengan hukum sesuai dengan hukum positif yang berlakupositif yang berlaku(2) Kegiatan negara berada (2) Kegiatan negara berada dibawah kontrol kekuasan dibawah kontrol kekuasan kehakiman yang efektifkehakiman yang efektif(3) Berdasarkan UU yang (3) Berdasarkan UU yang menjamin HAMmenjamin HAM(4) Menuntut pembagian (4) Menuntut pembagian kekuasaankekuasaan

Page 137: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Undang-Undang Dasar ( Konstitusi )Undang-Undang Dasar ( Konstitusi )

Pengertian Konstitusi: Pengertian Konstitusi: Keseluruhan peraturan-peraturan, baik tertulis Keseluruhan peraturan-peraturan, baik tertulis maupun tidak tertulis, yang mengatur serta maupun tidak tertulis, yang mengatur serta mengikat cara-cara bagaimana suatu mengikat cara-cara bagaimana suatu pemerintahan diselenggarakan dalam suatu pemerintahan diselenggarakan dalam suatu masyarakatmasyarakat

Di Indonesia hukum dasar tertulis adalah UUD, di Di Indonesia hukum dasar tertulis adalah UUD, di samping ada hukum dasar tidak tertulis (konvensi )samping ada hukum dasar tidak tertulis (konvensi )

Page 138: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Ciri-ciri UUDSetiap UUD memuat ketentuan-ketentuan :(1) Organisasi negara (Eksekutif, Legislatif, Yudikatif)(2) Hak asasi manusia dan warga negara(3) Prosedur mengubah UUD dan larangan untuk mengubah hal-hal tertentu UUD(4) Memuat cita-cita rakyat dan asas ideologi negara

Keempat ciri tersebut terkandung dalam UUD 1945tersebut terkandung dalam UUD 1945

Page 139: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

UUD 1945 Sebagai hukum dasar tertulisSebagai hukum dasar tertulis Ditetapkan tgl. 18 Agustus 1945Ditetapkan tgl. 18 Agustus 1945 Mengatur/mengikat pemerintah, setiap lembaga Mengatur/mengikat pemerintah, setiap lembaga

negara, lembaga masyarakat, serta warga negaranegara, lembaga masyarakat, serta warga negara Merupakan sumber hukum tertingiMerupakan sumber hukum tertingi Terbagi atas: Pembukaan, Batang tubuh dan Terbagi atas: Pembukaan, Batang tubuh dan

PenjelasanPenjelasan Pembukaan terdiri atas empat alinea. Alinea 1,2 dan 3 Pembukaan terdiri atas empat alinea. Alinea 1,2 dan 3

berisi pernyatan kemerdekaan, alinea 4 memuat berisi pernyatan kemerdekaan, alinea 4 memuat sendi-sendi utama yang mengatur peri kehidupan sendi-sendi utama yang mengatur peri kehidupan bernegara bangsa ke masa depan, yakni:bernegara bangsa ke masa depan, yakni:

Indonesia ditetapkan sebagai negara hukumIndonesia ditetapkan sebagai negara hukum Bentuk pemerintahan adalah republikBentuk pemerintahan adalah republik Pancasila ditetapkan sebagai dasar negaraPancasila ditetapkan sebagai dasar negara Tujuan pembentukan pemerintahan negara (ada 4)Tujuan pembentukan pemerintahan negara (ada 4)

Page 140: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Problem Kelahiran UUD 1945 Problem Kelahiran UUD 1945

Perdebatan ideologi di BPUPKI Perdebatan ideologi di BPUPKI

Yamin, 29 Mei = Lisan + Tulisan Yamin, 29 Mei = Lisan + Tulisan

Hilangnya usul 30 Mei Hilangnya usul 30 Mei

Soepomo, 31 Mei = Integralistik Soepomo, 31 Mei = Integralistik

Soekarno, 1 Juni = Pancasila Soekarno, 1 Juni = Pancasila

Panitia 9 / 22 Juni = Piagam Jakarta Panitia 9 / 22 Juni = Piagam Jakarta

Pengesahan di BPUPKI (II) 10 – 16 Juli 1945 Pengesahan di BPUPKI (II) 10 – 16 Juli 1945

Pengesahan di PPKI 18 Agustus 1945. Pengesahan di PPKI 18 Agustus 1945.

Page 141: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

PENJELASAN UUD 1945 PENJELASAN UUD 1945

Tak pernah ada dalam sidang BPUPKI - PPKI Tak pernah ada dalam sidang BPUPKI - PPKI

Masuk dalam LN No. 7 Tahun II/1946 Masuk dalam LN No. 7 Tahun II/1946

Jadi lampiran Dekrit Presiden = Kepres No. 150/1959

Jadi lampiran Dekrit Presiden = Kepres No. 150/1959

Tak umum UUD ada penjelasan Tak umum UUD ada penjelasan

Isi penjelasan kurang sinkron dengan isi. Isi penjelasan kurang sinkron dengan isi.

Page 142: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

PancasilaPancasila Sebagai dasar negara, Pancasila merupakan hasil Sebagai dasar negara, Pancasila merupakan hasil

kompromi atau penjanjian luhur pendiri NKRI tgl 18 kompromi atau penjanjian luhur pendiri NKRI tgl 18 Agustus 1945, yang dicapai melalui proses dialog terbuka Agustus 1945, yang dicapai melalui proses dialog terbuka dan saling menghargai di antara sesama anggota pendiri dan saling menghargai di antara sesama anggota pendiri negara yang tergabung negara yang tergabung dalam BPUPKIdalam BPUPKI

Memiliki tiga fungsi pokok:Memiliki tiga fungsi pokok: Sebagai Dasar NegaraSebagai Dasar Negara Sebagai Ideologi NegaraSebagai Ideologi Negara Sebagai Falsafah Bangsa.Sebagai Falsafah Bangsa.

Disamping fungsinya, Pancasila memiliki lima nilai dasar:Disamping fungsinya, Pancasila memiliki lima nilai dasar: Hormat pada harkat dan martabat manusiaHormat pada harkat dan martabat manusia Mencintai bangsaMencintai bangsa Demokrasi atau kedaulatan rakyatDemokrasi atau kedaulatan rakyat Keadilan sosial atau kesetiakawanan sosialKeadilan sosial atau kesetiakawanan sosial Ketuhanan Yang Maha Esa.Ketuhanan Yang Maha Esa.

Page 143: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Sistem PemerintahanSistem Pemerintahan Sistem pemerintahan di Indonesia Sistem pemerintahan di Indonesia adalah sistem presidentil adalah sistem presidentil

dengan memberikan fungsi dan wewenang yang dominan pada dengan memberikan fungsi dan wewenang yang dominan pada presidenpresiden

Namun untuk menghindari munculnya pemerintahan otoriter, Namun untuk menghindari munculnya pemerintahan otoriter, UUD 1945 menetapkan beberapa rambu:UUD 1945 menetapkan beberapa rambu:(1) Indonesia adalah negara hukum bukan berdasarkan (1) Indonesia adalah negara hukum bukan berdasarkan kekuasaan belakakekuasaan belaka(2) Indonesia menganut sistem konstitusional dan tidak bersifat (2) Indonesia menganut sistem konstitusional dan tidak bersifat absolutabsolut(3) Kekuasan tertinggi ditangan MPR(3) Kekuasan tertinggi ditangan MPR (amandemen) (amandemen)(4) Presiden tidak bertanggungjawab kepada DPR tetapi wajib (4) Presiden tidak bertanggungjawab kepada DPR tetapi wajib mendengar secara sungguh-sungguh semua pendapat DPRmendengar secara sungguh-sungguh semua pendapat DPR(5) Menteri negara adalah pembantu presiden yang tidak (5) Menteri negara adalah pembantu presiden yang tidak bertanggung jawab kepada DPbertanggung jawab kepada DPRR

Page 144: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

M I S T E R I M I S T E R I

Pidato & usul tertulis Yamin Pidato & usul tertulis Yamin

“Diragukan” Hatta dan Roeslan Abdulgani Buku Yamin, “Naskah Persiapan UUD”

(sambutan Soekarno, terbit tahun 1957) Agak tak masuk akal: lisan dan tertulis, isi beda,

pendek/ panjang; kalau ada yang tertulis tentu ada sejak pagi.

“Diragukan” Hatta dan Roeslan Abdulgani Buku Yamin, “Naskah Persiapan UUD”

(sambutan Soekarno, terbit tahun 1957) Agak tak masuk akal: lisan dan tertulis, isi beda,

pendek/ panjang; kalau ada yang tertulis tentu ada sejak pagi.

Pancasila = produk Panitia 9 Pancasila = produk Panitia 9

Beda filosofi (Bung Karno) Tak logis usul dua kali tapi beda (Yamin) Tak pernah diterima resmi (Soepomo).

Beda filosofi (Bung Karno) Tak logis usul dua kali tapi beda (Yamin) Tak pernah diterima resmi (Soepomo).

Hasil kerja bersama sebagai modus vivendi/prismatika/kompromi.

Hasil kerja bersama sebagai modus vivendi/prismatika/kompromi.

Page 145: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Disepakati 10 – 16 Juli 1945 Disepakati 10 – 16 Juli 1945

16 Agustus 1945 Rengasdengklok (proklamasi mini) 16 Agustus 1945 Rengasdengklok (proklamasi mini)

17 Agustus 1945 proklamasi resmi 17 Agustus 1945 proklamasi resmi

18 Agustus 1945 pencoretan 7 kata, pengesahan 18 Agustus 1945 pencoretan 7 kata, pengesahan

Peran Hatta didatangi orang Indonesia Timur Sikap 4 tokoh Islam (Ki Bagoes, Kasman, Wahid Hasyim, A. Hassan)

Peran Hatta didatangi orang Indonesia Timur Sikap 4 tokoh Islam (Ki Bagoes, Kasman, Wahid Hasyim, A. Hassan)

Misteri Alasan Hatta Misteri Alasan Hatta

Siapa orang dari Timur? Kesaksian Maeda (1995) Catatan BJ Bolland

Siapa orang dari Timur? Kesaksian Maeda (1995) Catatan BJ Bolland

Yang resmi mengikat “18 Agustus” Yang resmi mengikat “18 Agustus”

Blessing indisguised = Menjadi pengikat. Blessing indisguised = Menjadi pengikat.

Page 146: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

REFORMASI KONSTITUSIREFORMASI KONSTITUSI

UUD 1945 cenderung melahirkan otoriterisme (hasil penelitian)

UUD 1945 cenderung melahirkan otoriterisme (hasil penelitian)

1945 1959 Demokratis (ditinggalkan/ diganti)

1959 1966 otoriter (diberlakukan) 1966 1998 otoriter (diberlakukan).

1945 1959 Demokratis (ditinggalkan/ diganti)

1959 1966 otoriter (diberlakukan) 1966 1998 otoriter (diberlakukan).

Page 147: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

DEMOKRATIS SAAT TAK BERLAKUDEMOKRATIS SAAT TAK BERLAKU

Penyebab otoriterisme Penyebab otoriterisme

Executive heavy Multi Interpretable Besarnya atribusi kekuasaan Terlalu percaya pada semangat orang.

Executive heavy Multi Interpretable Besarnya atribusi kekuasaan Terlalu percaya pada semangat orang.

Page 148: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

ALASAN-ALASAN PERUBAHAN UUALASAN-ALASAN PERUBAHAN UU

Sejak semula dimaksudkan sementara Sejak semula dimaksudkan sementaraa. Pidato Soekarno 18 Agustus 1945b. Isi Aturan Tambahanc. Isi Pidato Proklamasi

a. Pidato Soekarno 18 Agustus 1945b. Isi Aturan Tambahanc. Isi Pidato Proklamasi

Agar dibuat oleh wakil rakyat, bukan yang ditunjuk oleh negara

Agar dibuat oleh wakil rakyat, bukan yang ditunjuk oleh negara

Teori resultante KC Wheare. Teori resultante KC Wheare.

a. Produk Poleksosbud waktu dan tempat tertentu

b. Kesepakatan politik ≠ benar/salah, baik/buruk

c. Poleksosbud berubah, konstitusi berubah.

a. Produk Poleksosbud waktu dan tempat tertentu

b. Kesepakatan politik ≠ benar/salah, baik/buruk

c. Poleksosbud berubah, konstitusi berubah.

Page 149: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

REFORMASI BENAR TAPI TAK SEMPURNA

REFORMASI BENAR TAPI TAK SEMPURNA

Karena kompromi dengan pola lama sehingga harus ada kesepakatan dasar yang restriktif

Karena kompromi dengan pola lama sehingga harus ada kesepakatan dasar yang restriktif

Sifatnya up to down, waktunya jauh lebih lama

Sifatnya up to down, waktunya jauh lebih lama

Sosialisasinya tidak jelas & kurang meluas. Sosialisasinya tidak jelas & kurang meluas. Mengundang pakar secara sporadis Kurang kunjungan ke kampus-kampus Tidak ada Uji kesahihan ke daerah-

daerah Lamban komparasi ke luar negeri

Mengundang pakar secara sporadis Kurang kunjungan ke kampus-kampus Tidak ada Uji kesahihan ke daerah-

daerah Lamban komparasi ke luar negeri

Page 150: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

LATAR BELAKANG (MASA LALU) LATAR BELAKANG (MASA LALU)

Banyak UU yang bermasalah tapi tak ada judicial review. Presiden dijatuhkan hanya dengan alasan politik

(impeachment) Konflik antarlembaga negara atau lembaga pemerintah

hanya diselesaikan di bawah kewibawaan Presiden atau melalui administratief beroep.

Sengketa hasil pemilu melalui peradilan biasa yang tak begitu jelas.

Pembubaran parpol melalui MA dengan mekanisme yang tak begitu jelas.

Banyak UU yang bermasalah tapi tak ada judicial review. Presiden dijatuhkan hanya dengan alasan politik

(impeachment) Konflik antarlembaga negara atau lembaga pemerintah

hanya diselesaikan di bawah kewibawaan Presiden atau melalui administratief beroep.

Sengketa hasil pemilu melalui peradilan biasa yang tak begitu jelas.

Pembubaran parpol melalui MA dengan mekanisme yang tak begitu jelas.

Page 151: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

KONTRADIKSI SISTEM HUKUM CIVIL LAW(Eropa Kontinental)Peranan ngr dlm

pembuatan UU dominanHk tertulis sbg andalan bagikepastian hk

CAMMON LAW(Anglo Saxon)

Hk tertulis & konvensiMendapat tempat yg

pentingHakim dpt membuat hk mll

Vonis-2 tanpa hrs terikatpd hk tertulis

Keadilan diutamakan

ORIENTASI

CAMMON LAW CIVIL LAWKOMPONEN

PEMBUATAN

FUNGSI

PELUANG

Partisipatif dgmengundangkanseluas-luasnyaparmas baik scrindividu maupunkelompok

Aspiratif,memenuhi kehen-dak masyarakatyg dkontestasikanscr demokratis

Limitatif karenamemuat kttn prin-sip scr rinci & ketatshg tdk dpt diinter-pretasikan scr sepi-hak olh pmrth, kecuali hal-2 teknis

Sentralistik karenapembuatannya lbhbanyak ditentukanolh lbg-2 ngr trtmpemerintah

Positivis instrumentalis dlm arti isinyalbh mencerminkankehendak atau altjustifikasi atas program yg akan dilakukan pmrth

Interpretatif krn hanya memuatmslh-2 pokok utkditafsirkan dg prtnrendah yg dibuatolh pemrth, dmninterpretasi seke-dar menyangkuthal-2 teknis

MASYARAKAT

Page 152: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

LINGKUNGANLINGKUNGAN

INDUSTRIINDUSTRI

EKSIM EKSIM

HAKI HAKI

BANKU BANKU

FALAS FALAS

MEJAKAI MEJAKAI

LAMYATI LAMYATI

NAKERKIM

NAKERKIM

DIKBUD

DIKBUD

HUB TEL

HUB TEL

1. UU No2 Th 1981 Ttg METROLOGI LEGAL2. UU No3 Th 1984 Ttg WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN3. UU No5 Th 1985 Ttg PERINDUSTRIAN4. UU No15 Th 1985 Ttg KETENAGA LISTRIKAN5. UU No7 Th 1992 Ttg USAHA PERASURANSIAN6. UU No1 Th 1995 Ttg PERSEROAN TERBATAS

PIDANA SENDAK

PIDANA SENPI

PIDANA HANDAK

PIDANA RAS VICE

PIDANA TEROR-CULIK

PIDANA BAJAK

PIDANA KAMNEG

PIDANA TIBUM

PIDANA POLKAR

PIDANA PALSU

PIDANA DOKPAL

PIDANA UPAL PIDANA SUS DAG ANAK

BAB XIBAB XIIBUKU II KUHP

BAB X

BUKU II KUHP

BAB V

BUKU II KUHP

BAB I

BUKU II KUHP

BAB XIV

BUKU II KUHP

BAB XIVBAB XIXBAB XIXABUKU IIKUHP

BAB XIV

BUKU II KUHP

BAB VII

BUKU II KUHP

Psl 500KUHP

UU No12/DRT/1951

PSIKOTROPIKA NARKOTIKA

PSIKOTROPIKA

OBAT KERAS

BAHAN BERBAHAYA

ALAM SYNTETIS

BAHAN BAKU

MAKANANMINUMAN

UU No. 23/1992Ttg KESEHATANUU No. 22/1997Ttg NARKOTIKA

UU No. 23/1992Ttg KESEHATANUU No. 22/1997Ttg NARKOTIKA

UU No. 23/1992Ttg KESHT

UU No. 23/1992Ttg KESEHATANUU No. 22/1997Ttg NARKOTIKA

UU No. 23/1992Ttg KESEHATANUU No. 22/1997Ttg NARKOTIKA

UU No. 23/1992Ttg KESHT

DANAPEMERIN

TAH

DANAPEMERIN

TAH

APBN APBN

NON APBN

NON APBN

DANANEGARA

DANANEGARA

BUMN BUMN

SWASTA SWASTA

DANA KREDITBANTUAN

DANA KREDITBANTUAN

USAHAKECIL

USAHAKECIL

KOPERASI

KOPERASI

UU No3/71 DIUBAH UU No31/91Ttg KORUPSIUU No28/99 Ttg PENYELENGGNEG YG BERSIH/BEBAS KKN

UU No3/71 DIUBAH UU No31/91Ttg KORUPSIUU No28/99 Ttg PENYELENGGNEG YG BERSIH/BEBAS KKN

UU No3/71 DIUBAH UU No31/91Ttg KORUPSIUU No28/99 Ttg PENYELENGGNEG YG BERSIH/BEBAS KKN

UU No3/71 DIUBAH UU No31/91Ttg KORUPSI

UU No28/99 Ttg PENYELENGGNEG YG BERSIH/BEBAS KKN

UU No3/71 DIUBAH UU No31/91Ttg KORUPSIUU No28/99 Ttg PENYELG NEGYG BERSIH/BEBAS KKNUU No 9/1995 Ttg USAHA KECIL

UU No3/71 DIUBAH UU No31/91Ttg KORUPSIUU No28/99 Ttg PENYELG NEGYG BERSIH/BEBAS KKNUU No 25/1992 Ttg KOPERASI

1. UU No6 Th 1984 Ttg P O S2. UU No3 Th 1989 Ttg TELEKOMUNIKASI3. UU No13 Th 1992 Ttg PERKERETA APIAN4. UU No14 Th 1992 Ttg LALU LINTAS & ANGKUTAN JALAN RAYA5. UU No15 Th 1992 Ttg PENERBANGAN6. UU No21 Th 1985 Ttg PELAYARAN

1. UU No22 Th 1959 Ttg UNDIAN2. UU No2 Th 1989 Ttg SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL3. UU No4 Th 1990 Ttg SERAH SIMPAN KIRIMAN CETAK - REKAM4. UU No8 Th 1992 Ttg PERFILMAN5. UU No24 Th 1992 Ttg PENYIARAN6. UU No8 Th 1999 Ttg PERLINDUNGAN KONSUMEN

1. UU No3 Th 1951 Ttg BERLAKU UU No29/1948 Ttg WAS BRH2. UU No9 Th 1992 Ttg KEIMIGRASIAN3. UU No25 Th 1997 Ttg KETENAGAKERJAAN4. UU No22 Th 1957 Ttg PENYELESAIAN PERSELISIHAN BRH5. UU No12 Th 1964 Ttg P H K DI PERUSAHAAN SWASTA6. UU No1 Th 1970 Ttg KESELAMATAN NAKER7. UU No3 Th 1972 Ttg TRANSMIGRASI8. UU No7 Th 1981 Ttg WAJIB LAPOR NAKER DI PABRIK9. UU No3 Th 1992 Ttg JAMSOSTEK

1. UU No24 Th 1992 Ttg PENATAAN RUANG2. UU No23 Th 1997 Ttg LINGKUNGAN HIDUP3. UU No5 Th 1967 Ttg KETENTUAN POKOK KEHUT4. UU No21 Th 1970 Ttg USAHA & PUNGUT HSL HUTAN5. UU No5 Th 1992 Ttg BENDA CAGAR ALAM BUDAYA 6. UU No9 Th 1990 Ttg KEPARIWISATAAN

SAKMAR SAKMAR

1. UU No2 Th 1961 Ttg KELUAR MASUKNYA TNM & B.TNM 2. UU No6 Th 1967 Ttg KETENT POK TERNAK & B.TERNAK

3. UU No5 Th 1990 Ttg LESTARI POKOK SDH & EKOSISTEM

4. UU No9 Th 1985 Ttg PERIKANAN5. UU No16 Th 1992 Ttg KARANTINA HWN-IKN-TBH

1. UU No10 Th 1995 Ttg KEPABEANAN2. UU No32 Th 1997 Ttg PERDAGANGAN BERJANGKA KOMUDITI3. UU No5 Th 1999 Ttg LARANGAN MONOPOLI & USH TDK SEHAT

1. UU No12 Th 1997 Ttg HAK CIPTA2. UU No13 Th 1997 Ttg PATEN3. UU No14 Th 1997 Ttg MEREK

UU No24 Th 1994 Ttg LALU LINTAS DEVISA DAN SISTEM NILAI TUKAR

1. UU No7 Th 1992 JO UU No10 Th 1998 Ttg P’BANKAN2. UU No23 Th 1997 Ttg BANK INDONESIA3. UU No 15 Th 2002 Ttg MONEY LAUNDERING

1. UU No13 Th 1985 Ttg BEA METERAI2. UU No17 Th 1997 Ttg BADAN SEL SENGKETA PJK 3. UU No11 Th 1995 Ttg CUKAI

NAKER DIKTELNAKER DIKTEL

EKONOMIEKONOMI

INDEK HAKI

INDEK HAKI

EKSEKUTIF

LEGISLATIF

YUDIKATIF

STRUKTUR PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA

Page 153: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

MAHKAMAH KONSTITUSI sbg PENENGAH(Menuju Pola Baru Hk Nasional)

MAHKAMAH KONSTITUSI sbg PENENGAH(Menuju Pola Baru Hk Nasional)

Lembaga yudikatif yang independen dan sejajar dengan MA.

MK = peradilan ketatanegaraan.

MA = peradilan umum konvensional.

Dwi lembaga yudisial adalah produk perubahan UUD 1945.

Indonesia adalah negara demokrasi dan negara nomokrasi.

Lembaga yudikatif yang independen dan sejajar dengan MA.

MK = peradilan ketatanegaraan.

MA = peradilan umum konvensional.

Dwi lembaga yudisial adalah produk perubahan UUD 1945.

Indonesia adalah negara demokrasi dan negara nomokrasi.

Page 154: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

HUKUM DALAM KONTEKS KEAMANAN

Page 155: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Perundang-undangan dalam Perundang-undangan dalam konteks Keamanan Negarakonteks Keamanan Negara

UU No 32/2004 tentang Pemerintahan UU No 32/2004 tentang Pemerintahan DaerahDaerah

UU No 2/2002 tentang PolriUU No 2/2002 tentang Polri UU No 3/2002 tentang PertahananUU No 3/2002 tentang Pertahanan UU No 34/2004 tentang TNI.UU No 34/2004 tentang TNI.

Perubahan dari pola Dwi Fungsi ABRI ke pemisahan antara peran Militer dengan Polisi

Page 156: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Militer di IndonesiaTiga Faksi Besar Militer 1920-1945

• Koninklijke Nederlands Indische Leger – KNIL

• Pembela Tanah Air - PETA

• Tentara Pelajar (TP)

• Hisbulwaton

• Laskar Rakyat

Page 157: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

• Agustus 1945: Pendirian BKR• Oktober 1945 : Perubahan menjadi TKR • Juni 1947 : Menjadi TNI• Laskar Rakyat mendirikan “TNI Masyarakat” &

memboikot beberapa perjanjian antara RI dengan Belanda• Konflik AH Nasution vs TNI Masyarakat• Program Reorganisasi dan Rasionalisasi:

a. Pelucutan senjata b. Eliminasi kekuasaan Jend. Sudirman dan Amir Syarifuddin c. Laskar Rakyat menentang program ReRa dan berujung pada konflik (diantaranya peristiwa Madiun 1948)

TNI dan Sejarah Konflik Internal 1945-1957

Page 158: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Politik Jalan Tengah Nasution 1958-1965

• November 1958, AH Nasution memperkenalkan konsep Jalan tengah militer

• Setelah berhasil memaksa Soekarno mengeluarkan UU Darurat 1957, Angkatan Darat membubarkan beberapa Parpol

• July 1959, Soekarno mengeluarkan Dekrit membubarkan parlemen

• Modernisasi TNI oleh Nasution melalui Soekarno• Juni 1962, TNI kembali menjadi ABRI• Perang Dingin dan naiknya Soeharto, (militer, golkar dan

birokrasi)

Page 159: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Konsep Dwi Fungsi 1965-1999• Konsep Dwi Fungsi• Tiga Kaki Kekuasaan: ABRI – Golkar -

Birokrasi• Strategi Massa Mengambang• 1998 : Refromasi

Page 160: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

RSK di Indonesia

Page 161: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)
Page 162: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)
Page 163: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)
Page 164: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)
Page 165: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)
Page 166: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Negara IndonesiaNegara Indonesia

INDONESIA 1945 - 1965 INDONESIA 1965 - 1998

UNI SOVYET BLOK BARAT

Ekspemberontak

KomunisPKI

NasionalisPNI

Ekskomprador

Belanda

Rakyat eks daerahJajahan Belanda

Pok agamaPSI / Masyumi

Bangsa IndonesiaSoekarno merangkul slrh elemen ke dlm Negara RI (Nasionalis, agama, komunis, eks KNIL/PETA, pok

Timur Asing, rakyat Papua, slrh masy adat) pendekatan fungsional

Nasionaliskiri

Eks Tapol/Napol

Intelektual kritis/Ekstrem tengah

Ekstrem kanan

Ekstremkiri

GPK/Pok Separatis

Anti Pancasila &Pembangunan WNI keturunan

Negara Pancasila

Soeharto dg KendaraanGolkar &

Dwi FungsiABRI

TERBENTUKNYA SISHANKAMNAS

Page 167: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

KEMAJEMUKAN MASYARAKAT INDONESIA

ETNIK/RASAGAMABAHASA

ADAT ISTIADATASALTERITORI

SIKAP PERILAKU

HORISONTAL

VERTIKAL PENGHASILANPENDIDIKANPEMUKIMANKEDUDUKAN

SOSIAL POLITIK

Page 168: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

KONDISI STRATIFIKASI SOSIAL

STRATA MASYARAKAT PARADIGMA KELASSTRATA MASYARAKAT PARADIGMA KELAS

ELIT PENGUASA

POK SILIBRITI

SEKARANG/BESOKMAKAN SIAPA?

SEKARANG/BESOKMAKAN DI MANA?

SEKARANG/BESOKMAKAN APA?

APA BESOK MASIHBISA MAKAN?

RAKYAT MISKIN KOTA, BURUH, PETANI, MASY ADAT, SUKU TERASING

RAKYAT KEBANYAKAN

KAUM PROFESIONAL

TENTARA, POLISI

KAUM INTELEKTUAL, PEGAWAI NEGERI

ELIT PENGUSAHA

Page 169: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

POTENSI KOFLIK

PERBEDAAN AKSES THDSUMBER EKONOMI

PERLUASAN BATAS-BATAS BUDAYA

PERTENTANGAN IDEOLOGIPOLITIK & AGAMA

KETIDAKBERESAN DALAMPENYELENGGARAANNEGARA

LAHAN, HUTAN, MINERAL – PASAR/DISTRIBUSI –BANK, KESEMPATAN BERKUASA, PENGANGGURAN,KEMISKINAN, PERLINDUNGAN POLITIK

BAHASA, PEMUKIMAN, SI,BOL PUBLIK, UPACARAPUBLIK, KESENIAN, ETIKET, KEBIASAAN

AGAMA (MUNCUL DLM BENTUK IDEOLOGI POLITIK/BUDAYA/ETNIK, MONOPOLI EKONOMI), POLITIK (MEMPERKUAT SEGREGASI/KELANGGENGAN KEPTEKONOMI)

ANTI DEMOKRASI, KKN, KETIDAKADILAN,, PENGUASAANALT PROD OLH ELIT EKONOMI, PENINDASAN EKO/MIL,PELANGGARAN HAM, EXTRA YUDICIAL, PEMBERIANPREVILAGE PD KAUM ELIT, IMPUNITAS, PENCULIKAN,PEMBUNUHAN THD AKTIVIS.

Page 170: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

POLA KONFLIK

S T A T E

CIVIL SOCIETY

TENTARA & POLISI

KELOMPOKKRITIS

ANGG PARLEMENPOK PROFESIONAL

INTELEKTIALMAHASISWA

SALING INCAR & SALINGMENJATUHKAN JABATANPOWER PLAY

JEGAL-JEGALAN, SALING& SEROBOT JALUR

BEREBUT REJEKI

BEREBUT LAHAN BISNIS(BACKING DLL)

CARI PELUANG &LIMPAHAN REJEKI

-PENGHAKIMAN MASSA-TAWURAN-BEREBUT LAHAN-PERANG SUKU/ETNIK

ELIT PENGUASA&ANGGOTA PARLEMEN

PENGUSAHAKELAS ATAS

KAUM PROFESIO-NAL

TENTARA & POLISI

POK INTELEKTIAL& KELAS MENENGAHBAWAH

RAKYAT KEBANYAKAN

Page 171: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

HUMAN SECURITY (Keamanan HUMAN SECURITY (Keamanan

Manusia)Manusia)

Multi Faset Keamanan Manusia :Multi Faset Keamanan Manusia : Keamanan kultural & agama.Keamanan kultural & agama. Keamanan harta milik.Keamanan harta milik. Keamanan hak-hak manusia.Keamanan hak-hak manusia. Keamanan perempuan. Anak & lansia.Keamanan perempuan. Anak & lansia. Keamanan kerja.Keamanan kerja. Keamanan keluarga & Kediaman.Keamanan keluarga & Kediaman. Keamanan makanan.Keamanan makanan. Keamanan perjalanan.Keamanan perjalanan. Keamanan informasi.Keamanan informasi. Keamanan hak cipta.Keamanan hak cipta. Keamanan pendidikan.Keamanan pendidikan. Keamanan kesehatan jiwa & bencana.Keamanan kesehatan jiwa & bencana.

Human security sbg

Sistem keamanan perspektif liberal

berlawanan dengan

Sistem keamanan dr perspektif

realis

Page 172: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

PENDEKATAN KEAMANAN MANUSIAPENDEKATAN KEAMANAN MANUSIA Pengusangan perang.Pengusangan perang. Pengusangan kekerasan.Pengusangan kekerasan. Demokratisasi politik, ekonomi & hukum Demokratisasi politik, ekonomi & hukum

(peradilan)(peradilan) Keadilan hukum.Keadilan hukum. Pelestarian lingkungan.Pelestarian lingkungan. Penyelesaian konflik scr damai.Penyelesaian konflik scr damai. Perubahan umur kerja.Perubahan umur kerja. Multikulturalisme & multirelijionisme.Multikulturalisme & multirelijionisme. Hak manusia dg relativism kultural.Hak manusia dg relativism kultural. Ekoteknologi.Ekoteknologi.

Page 173: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

INDUSTRI KEAMANAN

Asuransi (pendidikan, usia lanjut, rumah, Asuransi (pendidikan, usia lanjut, rumah, kendaraan, kecelakaan, harta, pekerjaan, kendaraan, kecelakaan, harta, pekerjaan, perjalanan).perjalanan).

Pengawalan, patroli, jaga malam.Pengawalan, patroli, jaga malam. Detektif swasta.Detektif swasta. Pengamanan fisik (pagar, kunci, alarm, Pengamanan fisik (pagar, kunci, alarm,

mata elektronik, senjata api, foto kamera).mata elektronik, senjata api, foto kamera). Praktek dokter.Praktek dokter. Akutansi.Akutansi.

Page 174: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

TANTANGAN KEAMANAN MASA TANTANGAN KEAMANAN MASA

DEPANDEPAN Pangan, air, tanah, udara. Ekologi. Informasi. Kemiskinan mayoritas. Hak intelektual. Bencana alam. Perpecahan keluarga. Kesehatan. Radikalisasi agama. Terorisme. Trans-nasitional crime. Keseimbangan biomassa.

Page 175: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Adakah Jalan Keluar ?

Merencanakan Strategi Raya Pertahanan Negara

• Merumuskan National Interest Core Value, meliputi :politik, ekonomi, hukum dll. Proses ini harus melibatkancivil siciety. Dalam tahap ini harus dihasilkan jugakerangka kerja nasional dalam sektor keamanan.• Menyusun strategi keamanan nasional, strategi ini mencakup strategi kebijakan luar negeri, ekonomi, sosial dan kebijakan pertahanan.• Menyusun strategi pertahanan, merumuskan peran dan fungsi pertahanan negara, serta merumuskan doktrin dan postur TNI.

Page 176: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Procurement

P o s t u rLarge and self

sufficientorganisation

Combat Unitsdelivering military

capability

Music

TransportHousing

Doctrine

Requirements

Repair

Medicine

Pay

Stores

Individualtraining

Page 177: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Postur Ideal More efficient More effectiveMore focussed

Contracting out of services a

feature

Housing

Transport

JointDoctrine

Medicine

Music

Individual training

Combat units

Joint Forces

Doctrine

Individual training

Procurement

Logistics

Page 178: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

TANTANGAN KEAMANAN MASA DEPAN Pangan, air, tanah, udara. Ekologi. Informasi. Kemiskinan mayoritas. Hak intelektual. Bencana alam. Perpecahan keluarga. Kesehatan. Radikalisasi agama. Terorisme. Trans-nasitional crime. Keseimbangan biomassa.

Page 179: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

ISSUE STRATEGIS

KONTROL DEMOKRATIK oleh otoritas sipil termasuk civil society, aspek yang harus diperkuat : Aspek wewenang

Aspek kapasitas

Aspek sikap

Page 180: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

ISSUE STRATEGIS

Reformasi TNI : Penempatan Panglima TNI di bawah Menteri Pertahanan.

Reformasi sistem peradilan militer.

Penghapusan bisnis militer.

Evaluasi fungsi dan struktur komando teritori TNI.

Perubahan doktrin pertahanan, serta strategi, taktik dan operasional TNI.

Efesiensi, efektifiktas dan akuntabilitas budget TNI.

Modernisasi alutsista dan akuntabilitas pengadaan alutsista.

Page 181: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

ISSUE STRATEGIS

Reformasi POLRI Menjadikan Polisi menjadi Civilian Police yang profesional dan

tidak berwatak militeristik.

Pengelolaan kepolisian oleh otoritas propinsi.

Penempatan Polri di bawah salah satu kementerian dan tidak perlu langsung di bawah presiden.

Proses Rekruitmen yang sarat KKN.

Pengawasan eksternal.

Page 182: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

ISSUE STRATEGIS

Reformasi Intelijen Penyusunan peraturan tentang peran dan

kewenangan Intelijen.

Reformasi organisasi Intelijen, serta mekanisme kerja dan koordinasi dari berbagai institusi Intelijen.

Akuntabilitas Intelijen, baik operasi, akuntabilitas penggunaan anggaran Intelijen dan produk intelijen.

Page 183: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

• Pembangunan nasional blm menentukan aspek pertahanan sbg prioritas prioritas masih aspek kesejahteraan.• Pembangunan pertahanan negara blm dirumuskan secara sistemik dengan komponen-komponen pertahanan lainnya. • Pertahanan nasional Indonesia belum meletakkan prioritas sesuai dengan geostrategi.• Rasio anggaran pertahanan scr nominal meningkat, tetapi peningkatan masih pada kebutuhan rutin, utk modernisasi alutsista belum tercukupi.• Masih menganut sistem pertahanan semesta, dengan basis TNI-AD, komponen cadangan & pendukung blm terbentuk/ terkelola.

Page 184: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Situasi keamanan global abad XXI UncertaintyMuncul pandangan sistem keamanan baru.Terorisme sbg ancaman global Delicate IssuesAncaman militer (traditional security issues) masih tetap challengingAncaman nirmiliter/polisionil mengemukaPada tataran domestik : Bentang & posisi strategis NKRI Beberapa segmen perbatasan hotspot Pelanggaran wilayah Bhineka Tunggal Ika vs konflik ethno-religius Spill over dari negara lain

Konflik Israel - Palestina Situasi internal Timor Leste Thailand Selatan dll

Global warming & bencana alam

Page 185: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

MENCAKUP

ORGANISASI

PROFESSIONALISME

ALUTSISTA

RELATED DEVELOPMENT PLAN

SUPPORT TO DEVELOPMENT OF CIVIL-MILITARY RELATIONS

SUPPORT SECURITY SECTOR REFORM

SUPPORT ECONOMY RECOVERY EFFORTS DEFNC INDUSTRY

DOMESTIC PROD

Page 186: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

TERTIB SIPIL

PEMERINTAH DAERAH/BANTUAN MASY

LINTAS DEPARTEMEN

DARURAT MILITER KEADAAN PERANG

POLRI

CRIMINAL JUSTICE SYSTEM

ANC KTDK TERTIBAN/KRIMINAL

DARURAT SIPIL

ANC MILITER

BENCANA ALAM/KRIMINALITAS/KONFLIK ANTAR POK/ANC POK /KEKERASAN B’SENJATA/PERANG

TNI + MOBILISASI KOMBATAN

KEPASTIAN HUKUM, WILAYAH OTORITAS DAN TG JAWAB, MEKANISME DAN PROSEDURE ALIH KOMANDO/PEMEGANG KEKUASAAN SESUAI STATUS

KEADAAN YANG DITETAPKAN

PELAKSANAAN

GABUNGAN TNI

POLRI DIGARIS BELAKANG

KONSEP KEAMANAN REALIS

KEKERASAN POK ANC BERSENJATA

MOBILISASI KOMBATAN

Hingga kini pola lama cenderung masih digunakan

Page 187: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

KONSEP KEAMANAN LIBERAL

ANCAMAN DARI DALAM NEGERI

(PELANGGARAN HUKUM)

KEAMANAN DALAM NEGERI

(PENEGAKAN HUKUM)INTELEJEN

FUNGSI PEMERINTAHAN

KEBIJAKAN PPNS/APRT GAKKUM / POLRI

GOODGOVERNANCE

KEAMANANMANUSIAWIPERTAHANAN

ANCAMAN MILITERDARI LUAR NEGERI

ANCAMAN TERHADAP:• KESEJAHTERAAN• KESELAMATAN• KEMERDEKAAN• HAK ASASI

TNI

FUNGSI NONKEAMANAN FISIK

KEAMANAN NASIONAL

Page 188: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Tantangan dalam Reformasi TNI Gagasan supremasi sipil dalam UU 34 belum

sebagaimana diharapkan. Misalnya, kewenangan presiden hanya pada penggunaan kekuatan, bukan pada pembangunan kekuatan

Panglima dibawah Presiden DPR hanya menilai aspek moralitas dan kepribadian,

tidak termasuk aspek kemampuan profesi. Tidak konsistennya sipil dalam menempatkan peran TNI

dengan menarik militer ke kancah politik Pemenuhan anggaran militer Mensinergikan kekuatan utama dan kekuatan

pendukung Netralitas Politik Kembalinya TNI ke pemikiran konservatif, bahwa otoritas

sipil tidak mampu mengambil keputusan politik yang cepat dalam mengatasi masalah keamanan

Page 189: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Tantangan dalam Reformasi Polri

Belum terkikisnya paradigma dan budaya militer akibat trauma reposisi

Keberadaan Polri di bawah presiden Format Polri sebagai kepolisian nasional

menyebabkan pemenuhan segala kebutuhan Polri ditanggung APBN

Netralitas Politik Polri masih mencari anggaran sendiri Ratio perbandingan

Page 190: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

Tantangan Reformasi Intelijen Kesungguhan Pemerintah untuk mengatur

intelijen dalam kerangka kerja demokratis Penghapusan Paradigma lama, tidak lagi

pemerintah memaknai inteliijen sebagai instrument untuk merepresi

Pengawasan DPR dan Masyarakat Sipil untuk menjamin profesionalisme dan akuntabilitas intelijen

Netralitas Politik Penguatan pengetahuan dan pengalaman

masyarakat sipil mengenai intelijen

Page 191: Sosiologi Hukum (23 Maret 2013)

S E K I A N