SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

95
i SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF DAI MUHAMMADIYAH DI DESA PATUKKU KABUPATEN BONE) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh Musfira 105381109416 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI OKTOBER, 2020

Transcript of SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

Page 1: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

i

SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL

(STUDI NARATIF DAI MUHAMMADIYAH DI DESA PATUKKU

KABUPATEN BONE)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Sosiologi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

Musfira

105381109416

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

OKTOBER, 2020

Page 2: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

ii

Page 3: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

iii

Page 4: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

iv

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Alamat : Jalan Sultan Alauddin No. 259 Makassar Fax (0411) 860 132 Makassar 90221 www.fkip-unismuh-info

SURAT PERYATAAN

Mahasiswa yang bersangkutan:

Nama : Musfira

Stambuk : 105381109416

Jurusan : Pendidikan Sosiologi

DenganJudul : Sosiologi Dakwah Masyarakat Terpenci (Studi Naratf Dai

Muhammadiyah Di Desa Pattuku Kabupaten Bone)

Dengan menyatakan bahwa Skripsi yang saya ajukan di depan Tim Penguji

adalah hasil karya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau dibuatkan oleh

siapapun. Demikian peryataan ini saya buat da saya bersedia menerima sanksi apabila

pernyataan ini tidak benar.

Makassar, Oktober 2020

Yang Menbuat Peryataan

Musfira

Page 5: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

v

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Alamat : Jalan Sultan Alauddin No. 259 Makassar Fax (0411) 860 132 Makassar 90221 www.fkip-unismuh-info

SURAT PERJANJIAN

Mahasiswa yang bersangkutan:

Nama : Musfira

Stambuk : 105381109416

Jurusan : Pendidikan Sosiologi

Fakultas : Keguruandan Ilmu Pendidikan

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai skripsi ini, saya akan

menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun)

2. Dalam penyusunan skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan

pembimbing yang telah ditetapkan oleh pemimpin fakultas

3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam menyusun skripsi.

4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1.2 dan 3 saya bersedia

menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, Oktober 2020

Yang Membuat Perjanjian

Musfira

Page 6: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Tidak ada tantangan tidak ada perubahan

Musfira

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, atas rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik. Karya sederhana ini kupersembahkan untuk:

Kedua orang tuaku, keluargaku, dan sahabat yang telah memberiku semangat,

motivasi serta doa dan keikhlasannya dalam mendukung penulisan mewujudkan

harapan menjadi kenyataan.

Page 7: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

vii

ABSTRAK

Musfira, 2020. Sosiologi Dakwah Masyarakat Terpencil (Studi Naratif Dai

Muhammadiyah Di Desa Patukku Kabupaten Bone). Skripsi. Dibimbimg oleh

Kaharuddin dan Hadi Saputra.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang sosial Ustaz

Bangga sehingga terlibat dalam menyosialisasikan ajaran Islam sesuai paham

Muhammadiyah di Desa Patukku, untuk mengetahui bentuk tindakan sosial yang

dilakukan Ustaz Bangga dalam menyosialisasikan ajaran-ajaran Islam sesuai paham

Muhammadiyah dan untuk mengetahui bentuk perubahan sosial akibat sosialisasi

ajaran Islam sesuai paham Muhammadiyah yang disampaikan oleh Ustaz Bangga.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dan pendekatan studi

naratif, dengan melalui dua metode pengumpulan data ialah pertama secara primer

yaitu melalui observasi, wawancara, dokumentasi. Kedua secara sekunder ialah

kajian pustaka melalui buku, jurnal, skripsi, laporan tahunan dan situs internet yang

terkait dengan judul penelitian. Yang menggunakan teori pardigma definisi sosial,

tindakan sosial, dan perubahan sosial sebagai pisau analisis mendapatkat data yang

akurat.

Hasil dari penelitian ini bahwa dakwah yang dibawakan oleh Ustaz Bangga

dengan paham Muhammadiyah berdampak positif bagi masyarakat Pattuku yang

masyarakatnya masih banyak melakukan perbuatan menyimpan yang tidak sesuai

ajaran Islam bahkan melakukan musyrik. Selain itu dengan kehadiran Ustaz Bangga

sangat berdampak juga terhadap pendidikan warga desa Pattuku.

Kata kunci : Muhammadiyah, Dakwah, Perubahan Sosial

Page 8: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

viii

ABSTRACT

Musfira, 2020. Sociology of Remote Community Da'wah (Narrative Study

of Dai Muhammadiyah in Patukku Village, Bone Regency). Essay. Guided by

Kaharuddin and Hadi Saputra.

The purpose of this study was to determine the social background of Ustaz

Bangga so that he was involved in socializing Islamic teachings according to

Muhammadiyah understanding in Patukku Village, to find out the forms of social

action taken by Ustaz Bangga in socializing Islamic teachings according to

Muhammadiyah understanding and to determine the form of social change due to

socialization. Islamic teachings according to the Muhammadiyah understanding

conveyed by Ustaz Bangga.

This research uses qualitative research and a narrative study approach,

through two data collection methods, the first is primary, namely through

observation, interviews, documentation. The second secondary is literature review

through books, journals, theses, annual reports and internet sites related to the

research title. Those who use the paradigm theory of social definitions, social action,

and social change as analysis tools get accurate data.

The result of this research shows that the preaching delivered by Ustaz

Bangga with Muhammadiyah understanding has a positive impact on the Pattuku

people, whose people still do many acts of storing that are not in accordance with

Islamic teachings and even do musyrik. In addition, the presence of Ustaz Bangga

had a very significant impact on the education of the Pattuku villagers.

Kata kunci : Muhammadiyah, Dakwah, Perubahan Sosial

Page 9: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

ix

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah, SWT atas berkat

rahmat dan taufiq-Nya sehingga proposal ini dapat disusun dan diselesaikan sesuai

dengan waktu yang direncanakan. Salam dan shalawat semoga tetap tercurahkan

kepada hamba dan kekasihnya Rasulullah Muhammad SAW, keluarga beliau, para

sahabat dan seluruh umatnya yang tetap istiqomah di atas ajaran Islam.

Sebagai peneliti pemula, penulis sangat menyadari keterbatasannya, bahwa

masih terdapat kekurangan-kekurangan disana sini dalam proposal ini. Untuk saran

dan kritikan dari pembaca senantiasa kami harapkan demi penyempurnaan proposal

ini selanjutnya.

Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada :

1. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse,

M.Ag

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bapak Erwin Akib, S.Pd., M.Pd.,

Ph.D. serta para Wakil Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Sosiologi Drs. H. Nurdin, M.Pd. dan Sekretaris

Program Studi Pendidikan Sosiologi Bapak Kaharuddin, S.Pd., M.Pd., Ph.D,

beserta seluruh stafnya.

Page 10: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

x

4. Bapak Kaharuddin, S.Pd., M.Pd,. Ph.D. Sebagai pembimbing I (satu) dan Bapak

Hadisaputra, S.Pd,.M.Pd. Selaku pembimbing II (dua) yang telah meluangkan

waktunyauntuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Sosiologi FKIP UNISMUH Makassar

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas bimbingan, arahan dan jasa-

jasa yang tak ternilai harganya kepada penulis.

6. Ungkapan terima kasih dan penghargaan yang sangat spesial penulis haturkan dengan

rendah hati dan rasa hormat kepada kedua orang tua penulis yang tercinta, Ayahanda

Mustawaf dan Ibunda A. Hasfiah serta kakek dan nenek penulis yang dengan segala

pengorbanannya tak akan pernah penulis lupakan atas jasa-jasa mereka. Doa restu,

nasihat dan petunjuk dari mereka yang merupakan dorongan moril yang paling

efektif bagi kelanjutan studi penulis hingga saat ini.

7. Keluarga besar DR. Muhammad Syukur, M.Si yang memberikan bantuan dan

semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.

8. Keluarga besar Hj. Fatmawati yang memberikan bantuan dan semangat untuk

menyelesaikan skripsi ini.

9. Keluarga besar A. Siji Ibrahim yang memberikan bantuan dan semangat untuk

menyelesaikan skripsi ini.

10. Keluarga besar A. Erniati yang memberikan bantuan dan semangat untuk

menyelesaikan skripsi ini.

11. Keluarga besar Drs. Bangga yang memberikan bantuan dan semangat untuk

menyelesaikan skripsi ini.

Page 11: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

xi

12. Para sahabatku Hasni, Aidah, Wde, dan Salma yang memberikan semangat untuk

menyelesaikan skripsi ini dan kawan-kawanku Mahasiswa program studi pendidikan

sosiologi khususnya kawan-kawan seperjuangan Kelas C yang selalu memberikan

support kepada penulis.

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, namun tetap tak

mengurangi rasa terima kasih penulis kepada mereka.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis berharap semoga skripsi ini

dapat memberikan manfaat kepada penulis khususnya dan pembaca pada umumnya

Makassar, Oktober 2020

Musfira

Page 12: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................................ ii

SURAT PERNYATAAN............................................................................................ iii

SURAT PERJANJIAN ............................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................... v

ABSTRAK BAHASA INDONESIA .......................................................................... vi

ABSTRAK BAHASA INGGRIS ............................................................................... vii

KATA PENGANTAR .............................................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................................ x

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 5

Page 13: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

xiii

C. Tujuan ............................................................................................................. 5

D. Manfaat ........................................................................................................... 6

E. Definisi Operasional........................................................................................ 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................................... 9

A. Tinjauan Konsep ............................................................................................. 9

1. Sosiologi Dakwah ..................................................................................... 9

2. Dakwah di Daerah Terpencil ................................................................... 10

3. Muhammadiyah........................................................................................ 12

4. Dakwah Kultur ......................................................................................... 13

B. Tinjaun Teori .................................................................................................. 15

C. Kerangka Pikir ............................................................................................... 20

D. Hasil Penelitian Terdahulu ............................................................................. 22

BAB III METODE PENELITIAN............................................................................. 25

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian..................................................................... 25

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................................... 25

C. Fokus dan Deskripsi Fokus Penelitian ........................................................... 27

D. Informan Peneltian ......................................................................................... 27

E. Jenis dan Sumber Data ................................................................................... 28

F. Instrumen Penelitian....................................................................................... 28

G. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 29

Page 14: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

xiv

H. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 29

I. Teknik Keabsahan Data ................................................................................. 32

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI DAN OBJEK PENELITIAN .................. 34

A. Sejarah Desa Pattuku....................................................................................... 34

B. Kondisi Umum Desa Pattuku .......................................................................... 35

C. Sejarah Muhammdiyah di Sulawesi Selatan ................................................... 37

D. Perkembangan Muhammadiyah di Bone ........................................................ 38

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................. 40

A. Hasil Penelitian ............................................................................................... 40

1. Latar belakang Ustaz Bangga................................................................... 40

2. Bentuk tindakan sosial yang dilakukan Ustaz Bangga dalam

menyosialisasikan ajaran-ajaran Islam sesuai paham Muhammadiyah…49

3. Bentuk perubahan sosial akibat sosialisasi ajaran Islam sesuai paham

Muhammadiyah yang disampaikan oleh Ustaz Bangga ........................... 51

B. Pembahasan ..................................................................................................... 53

1. Latar belakang Ustaz Bangga................................................................... 53

2. Bentuk tindakan sosial yang dilakukan Ustaz Bangga dalam

menyosialisasikan ajaran-ajaran Islam sesuai paham Muhammadiyah…56

3. Bentuk perubahan sosial akibat sosialisasi ajaran Islam sesuai paham

Muhammadiyah yang disampaikan oleh Ustaz Bangga ........................... 58

Page 15: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

xv

BAB VI KESIAMPULAN DAN SARAN ................................................................. 62

A. Kesimpulan ..................................................................................................... 62

B. Saran ................................................................................................................ 63

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 64

LAMPIRAN

DOKUMENTASI

RIWAYAT HIDUP

Page 16: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

xvi

DAFTAR TABEL halaman

Tabel 3.1 Lokasi Penelitian……………………………………………26

Tabel 3.2 waktu penelitian ..................................................................... 26

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk ................................................................... 35

Page 17: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

xvii

DAFTAR GAMBAR halaman

Gambar 2.1 Kerangka pikir ......................................................................................... 21

Gambar 3.3 Langkah-langkah Analisis Data ................................................................. 31

Page 18: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses Islamisasi terhitung lama karena dimulai pada abad 7 hingga 13

masehi. Salah buktinya yaitu adanya Kerajaan Islam yang berdiri pada masa itu, salah

satunya berada pulau Sulawesi pada abad 17 masehi. Islam masuk Kerajaan Gowa

pada abad 17 masehi dan dijadikan sebagai agama resmi kerajaan. Maka dakwah

Islam mulai berkembang sampai Kerajaan Bone, yang dibawa oleh Sultan Alauddin.

Meskipun pada awalnya pihak kerajaan menolak ajakan tersebut namun pada

akhirnya Islam masuk pada masa pemerintahan La Tenriruwa (1611 M) yang pada

saat itu menjadi Raja Bone XI dan hanya menjabat kurang lebih tiga bulan lamanya

(Kadril, 2018:142-143).

Penyebaran Islam pada masyarakat terbagi dalam stratifikasi sosial, yakni ada

kelas bawah, menengah dan kelas atas. Selain stratifikasi sosial, interaksi sosial

sangat dibutuhkan dalam melakukan dakwah pada masyarakat (sosiologi dakwah).

Interaksi sosial dalam aktivitas dakwah Islam dibutuhkan karena kelas sosial ini

menjadi hal yang sangat penting, semuanya hendaklah menjadi orientasi dakwah,

sasaran dakwah Islam tidak mengenal kasta sosial. Islam adalah agama yang

ditetapkan bagi semesta alam.

Objek dakwah adalah siapa saja yang menjadi tujuan dakwah Islam, baik yang

sudah beragama Islam atau pun kalangan masyarakat yang belum tersentuh dengan

ajaran Islam, tanpa memandang latar belakang sosial, etnis maupun ras tertentu.

Page 19: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

2

Sejalan dengan dinamika kehidupan modern, dalam tinjauan sosiologi, stratifikasi

sosial suatu keniscayaan. Sehingga muncul kelas-kelas sosial atau komunitas tertentu

yang masing-masing memiliki karakteristik tersendiri.

Dakwah yang dilakukan pada komunitas tersebut diperlukan strategi dan

pendekatan khusus, sehingga dakwah Islam dapat masuk dan diterima dengan baik.

Muhammadiyah memiliki perhatian yang besar untuk memberdayakan umat Islam

dalam kehidupan dengan menggunakan spiritualitas Islam yaitu melalui gerakan

Islamis yang organis, institusional, dan sistematis (Maria, 2012:56-57).

Dalam Muhammadiyah memiliki komitmen untuk melakukan gerakan

pencerahan sebagai dari gerakan pembaruan yang dilakukan pada abad pertama.

Gerakan pencerahan merupakan suatu gerakan yang aktual yang bersifat

transformatif, yaitu strategi perubahan dinamis yang menekankan pada proses

gerakan yang membebaskan, memberdayakan, dan memajukan kehidupan

masyarakat. Gerakan pencerahan harus diwujudkan dalam seluruh bidang usaha

Muhammadiyah, sehingga tidak terhenti dalam tataran pemikiran dan teori semata,

tetapi membumi menjadi gerakan praksis bagi kehidupan umat, bangsa dan

kemanusiaan secara universal (Abror, 2012:54).

Upaya pengembangan dan penguatan dakwah ini perlu dijaga dan

ditingkatkan, terutama dakwah pencerahan bagi masyarakat kelas bawah yang

berdomisili pada daerah terpencil, terluar dan terdalam. Apalagi saat ini, tantangan

dan persoalan dakwah yang dihadapi semakin kompleks, Muhammadiyah tentu

Page 20: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

3

memerlukan strategi dan model dakwah yang lebih menarik dan khusus, sesuai

dengan kebutuhan masyarakat yang menjadi objek dakwah.

Muhammadiyah didirikan atas dasar gagasan pemikiran dari Kiai Haji Ahmad

Dahlan pada tahun 1912 di Yogyakarta. Muhammadiyah adalah organisasi Islam

dengan berdasarkan purifikasi dan langsung merujuk Al Quran dan As Sunnah serta

merefleksikan dakwah AMAR Makruf Nahi Munkar. Organisasi ini lambat laun

mampu menyebarkan pengaruhnya kepada umat muslim selain Yogyakarta, salah

satunya Sulawesi.

Sulawesi merupakan salah satu daerah yang mendapat pengaruh dari

Muhammadiyah terbukti dengan berdirinya Muhammadiyah Cabang Makassar pada

tahun 1926 sebagai cabang Muhammadiyah pertama selain pulau jawa dan Sumatra

(Darmawijaya, 2014:467). Kehadiran Muhammadiyah di Makassar dimulai dari

kedatangan Mansyur Al-Yamani pada tahun 1924, yang dikenal sebagai seorang

pedagang batik dari Surabaya, yang membuka toko di Pasar Straat (sekarang jalan

Nusantara) Makassar.

Penelitian ini melengkapi kajian Rafiq (2016), dan studi Amar dan Setiawan

(2018), seputar dakwah Muhammadiyah pada daerah terpencil. Perbedaan studi ini

dengan kedua kajian tersebut adalah bahwa penelitian mereka lebih condong ke

metode, pola, model, sikap, dan perkembangan gerakan dakwah dalam masyarakat.

Sedangkan penelitian saya tentang tentang sosialisasi, tindakan sosial, dan perubahan

sosial dalam penyebaran paham Muhammadiyah.

Page 21: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

4

Berdasarkan observasi awal saya, Desa Pattuku Kabupaten Bone termasuk

desa yang akses belum terlalu lancar dari kota ke desa, jaringan belum memadai

bahkan lampu PLN baru masuk pada akhir tahun 2019. Desa ini merupakan desa

pegunungan, masyarakatnya masih banyak melakukan perbuatan yang tidak sesuai

ajaran agama Islam, seperti melakukan ritual yakni membawa sesajen ke sungai jika

melakukan acara besar dalam rumah. Dari kata lain, jika kita berada pada jalan yang

salah pasti ada pencerahan yang datang seperti masyarakat yang kebanyakan masih

percaya kebiasaan yang dilakukan nenek moyangnya pasti muncul pencerahan, yaitu

muhammadiyah datang melakukan dakwah agar masyarakat berada pada jalan yang

benar. Masuknya Muhammadiyah daerah Pattuku, sebagian masyarakat sudah

meninggalkan ritual-ritual yang tidak sesuai ajaran agama islam.

Muhammadiyah pertama kali disebarkan melalui bapak Ustaz Arsyad yang

dilanjutkan Ustaz Bangga secara lahan perlahan dalam masyarakat Desa Pattuku.

Sebelumnya beliau menjadi ketua pimpinan cabang Pao Tombolo Kabupaten Gowa,

serta menjadi guru MTs Muhammadiyah Datarang Desa Tamaona kurang lebih 10

tahun. Setelah pindah pada Kabupaten Bone beliau menjadi ketua pimpinan cabang

Kecamatan Bonto Cani. Sekarang beliau adalah bapak kepala desa sampai sekarang,

walaupun banyak rintangan yang dihadapi dalam melakukan gerakan dakwah pada

masyarakat beliau tetap sabar menghadapi berbagai karakter masyarakat. Beliau juga

mengajar sekolah swasta yaitu MTs Pattuku dan SMA Al-Jameah. Dia mengajar

tentang keagamaan sukarela walaupun beliau merupakan kepala desa yang

mempunyai banyak kesibukan sebagai pemimpin Desa Pattuku, beliau banyak

Page 22: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

5

memberi motivasi kepada siswa pentingnya pendidikan. Beliau merupakan salah satu

motivasi bagi siswa yang pernah dia ajar.

Berdasarkan pada penelitian ini maka penulis memilih permasalahan yang

berkaitan gerakan dakwah dengan melakukan penelitian yang berjudul ―Sosiologi

Dakwah Masyarakat Terpencil (Studi Naratif Dai Muhammadiyah di Desa Pattuku

Kabupaten Bone)‖

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dari penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah latar belakang sosial Ustaz Bangga sehingga terlibat dalam

mensosialisasikan ajaran Islam sesuai paham Muhammadiyah di Desa Pattuku?

2. Apakah bentuk tindakan sosial yang dilakukan Ustaz Bangga dalam

mensosialisasikan ajaran Islam sesuai paham Muhammadiyah?

3. Bagaimanakah bentuk perubahan sosial akibat sosialisasi ajaran Islam sesuai

paham Muhammadiyah yang disampaikan oleh Ustaz Bangga?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui latar belakang sosial Ustaz Bangga sehingga terlibat dalam

mensosialisasikan ajaran Islam sesuai paham Muhammadiyah di Desa Pattukku

2. Untuk mengetahui bentuk tindakan sosial yang dilakukan Ustaz Bangga dalam

mensosialisasikan ajaran Islam sesuai paham Muhammadiyah

3. Untuk mengetahui bentuk perubahan sosial akibat sosialisasi ajaran Islam sesuai

paham Muhammadiyah yang disampaikan oleh Ustaz Bangga

Page 23: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

6

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian peneliti yaitu:

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan menambah literatur ilmiah yang membahas dakwah

sosiologi

b. Penelitian diharapkan menjadi sumber referensi tambahan mengenai gerakan

dakwah Muhammadiyah, yang merupakan pelengkap sekaligus bahan bahan

perbandingan dengan studi tentang Muhammadiyah sebelumnya

2. Manfaat Praktis

a. Bagi masyarakat, dapat memberi pemahaman mengenai gerakan dakwah

Muhammadiyah

b. Bagi penulis, menambah wawasan mengenai ilmu kependidikan dan memberi

pengalaman dengan terjun secara langsung pada lapangan.

E. Definisi Operasional

Adapun definisi operasional adalah sebagai berikut:

1. Sosiologi dakwah adalah salah satu cabang kajian Sosiologi yang bersifat terapan,

agar pelaku dakwah (dai) dapat memberikan solusi terhadap masalah-masalah

yang terkait dengan dakwah dengan menggunakan pendekatan sosiologi. Aspek

sosiologi dakwah adalah masyarakat karena terdapat hubungan dengan pergaulan

sosial, yakni hubungan antara pelaku dakwah dan jamaah dakwah.

Page 24: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

7

2. Masyarakat terpencil ialah masyarakat yang sebagian kecil mengenal internet,

akses belum terlalu lancar dari kota ke desa, jaringan belum memadai bahkan

lampu PLN baru masuk pada akhir tahun 2019

3. Muhammadiyah adalah organisasi Islam dengan tujuan menegakkan dan

menjunjung tinggi Agama Islam sehingga menjadi masyarakat Islam yang

sebenarnya.

4. Dai adalah orang yang menjadi pelaku dakwah, misalnya membawakan

pengajian, khotbah jumat, khotbah nikah, dan lain-lain.

5. Desa Pattuku adalah salah satu desa yang berada pada Kecamatan Bontocani

Kabupaten Bone yang mempunyai luas wilayah seluas ± 30,24 km2 dengan batas-

batas sebagai berikut:

a. Sebelah barat berbatasan dengan kabupaten Gowa dan desa Watangcani

b. Sebelah timur berbatasan dengan desa Langi dan Bulusirua

c. Sebelah utara berbatasan dengan desa Erecinnong

d. Sebelah selatan berbatasan dengan desa Bontojai

Page 25: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Konsep

1. Sosiologi Dakwah

Secara epistemologi, sosiologi dakwah terdiri dari dua kata yakni sosiologi

dan dakwah. Istilah Sosiologi terdiri dari dua kata socius yang berarti kawan

sedangkan logos berarti ilmu pengetahuan. Sosiologi adalah ilmu sosial yang

mempelajari masyarakat. Ungkapan ini pertama kali diungkapkan dalam buku yang

berjudul ―Course De Philosophie Positive‖ karangan Auguste Comte. Walaupun

banyak definisi tentang sosiologi namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu

pengetahuan tentang masyarakat (Soekanto, 2014).

Secara etimologis, kata dakwah berasal dari bahasa Arab yaitu da’a-yad’u-

da’watan yang artinya adalah memanggil, mengundang, mengajak, menyeru,

mendorong dan memohon. Dakwah merupakan suatu usaha yang dilakukan secara

sengaja dan sadar dengan maksud mengajak orang lain untuk berbuat baik dan

mencegah perbuatan munkar (Syamsuddin, 2016:19). .

Sosiologi dakwah adalah ilmu yang mempelajari tentang solusi suatu masalah

dakwah dengan menggunakan pendekatan sosiologi. Aspek sosiologi dakwah adalah

masyarakat karena kegiatan dakwah terdapat hubungan sosial dan pergaulan sosial,

yaitu pendakwah dengan sasaran yang dituju yakni masyarakat. Dalam hubungan

dalam lembaga-lembaga, kelompok sosial, dan proses sosial terdapat hubungan sosial

Page 26: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

9

atau disebut juga dengan interaksi sosial. Hasil interaksi sosial ini masyarakat harus

mampu mengembangkan dan membentuk tingkah laku sehingga menumbuhkan dan

mengembangkan sistem dakwah (Syamsuddin, 2016:19).

Sosiologi dakwah merupakan salah satu mata kuliah yang spesifik hasil

pengembangan ilmu dakwah yang mengkaji ragam persoalan yang terjadi dalam

kehidupan bersama manusia dalam masyarakat untuk membangun kesadaran baru

dalam memahami persoalan masyarakat secara kritis sehingga dapat dijadikan dalam

memecahkan persoalan sosial masyarakat dalam proses dakwah (Sarbini, 2020:12)

Jadi dapat disimpulkan bahwa sosiologi dakwah adalah salah satu cabang

kajian sosiologi yang memberikan solusi terhadap masalah-masalah sosial dengan

pendekatan sosiologi.

2. Dakwah Daerah Terpencil

Dakwah diartikan dapat memberikan pedoman serta jalan hidup untuk

memperbaiki keadaan seseorang atau masyarakat dari satu situasi ke situasi lain yang

lebih baik dan memberikan pengharapan akan sesuatu nilai agama Islam yang telah

disebar, sehingga bisa dirasakan oleh orang lain tentang kebutuhan yang sangat wajib

dalam kehidupannya.

Berdasarkan Kepmenkes 949 tahun 2007, daerah terpencil adalah daerah yang

sangat sulit dijangkau karena disebabkan oleh keadaan geografis (kepulauan,

pegunungan, daratan, hutan dan rawa (Radinal, 2013:20). Menurut Murni Himawati,

2014:40, daerah terpencil adalah kawasan yang tertinggal dari pertumbuhan/daerah

Page 27: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

10

lain akibat kekurangan sarana (infrastruktur) perhubungan, sehingga menghambat

pertumbuhan/perkembangan kawasan.

Dakwah pada daerah terpencil membutuhkan strategi tersendiri. Dalam

dakwah pedalaman harus memiliki prinsip terpenting yaitu memperkenalkan agama

yang membuat hidup masyarakat lebih mudah dan nyaman. Dakwah pada daerah

terpencil menekankan nilai-nilai kemanusiaan. Islam mengajarkan untuk menjadi

pribadi yang selalu berbuat baik, tidak hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk orang

lain. Oleh karena itu, Islam diwajibkan bagi setiap pemeluk agama agar dapat turut

andil dalam kegiatan dakwah demi tersebarnya ajaran dan nilai-nilai Islam khususnya

daerah terpencil.

Kesimpulannya bahwa dakwah daerah terpencil selalu mendorong pada umat-

Nya untuk selalu aktif melakukan kegiatan dakwah. Setiap umat muslim dituntut

untuk menyebarkan ajaran Islam ke seluruh umat manusia. Dengan kegiatan dakwah

ini, Islam dapat menyebar dan diterima pada seluruh belahan dunia terutama daerah

terpencil.

3. Muhammadiyah

Hadirnya Muhammadiyah dalam kehidupan manusia merupakan salah satu

pencerahan menghadapi tantangan kehidupan umat Islam terkhusus dalam Desa

Pattuku Kabupaten Bone. K.H. Ahmad Dahlan merupakan orang yang mendirikan

Muhammadiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H bertepatan dengan tanggal 18

November 1912 di Yogyakarta. Muhammadiyah telah melakukan berbagai upaya

pengembangan Islam termasuk melakukan gerakan reformasi pemahaman Islam

Page 28: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

11

dalam kehidupan masyarakat mulai dari kota sampai daerah terpencil yang masih

dipengaruhi kebiasaan yang tidak sesuai ajaran agama islam seperti melakukan ritual-

ritual sesajen dipohon dan batu besar. Wajar bila Peacock memandang

Muhammadiyah sebagai gerakan reformasi Islam yang terkuat di Asia Tenggara,

malah tidak menutup kemungkinan seluruh dunia Islam (Hasmida, 2017:1-2).

Muhammadiyah adalah suatu gerakan Islam dari jauh tampak

doktrin, dari dekat merupakan sistematisasi teologis yang menekankan

aspek moral dari al-Quran dan Sunnah. MC. Ricklefs menganggap

bahwa Muhammadiyah adalah salah satu organisasi yang pernah

tumbuh dan berkembang di Indonesia, hingga 100 tahun usianya telah

menghasilkan gerakan filantropi yang sedikit banyak telah ikut

menyumbang dalam perubahan sosial dalam kurun satu abad terakhir

ini (Jinan, 2015).

Muhammadiyah juga merupakan suatu gerakan dakwah AMAR Makruf Nahi

Munkar yang mengajak untuk beragama Islam, meluruskan keislaman kaum muslim,

serta meningkatkan kualitas taraf hidup. Muhammadiyah juga sebagai gerakan

pembaruan yang telah menjalankan misi dalam berbagai bidang. Terbukti bahwa

Muhammadiyah telah membangun sekolah mulai tingkat TK sampai Perguruan

Tinggi termasuk bidang pendidikan dan bidang lainnya seperti sosial, ekonomi, dan

politik. Dengan semangat Al-Qur'an, khususnya al-ma'un (Alwi, 2013:1-11).

Maka dapat disimpulkan bahwa Muhammadiyah adalah salah satu organisasi

islam yang besar di Indonesia dengan gerakan dakwah AMAR Makruf Nahi Munkar

yang meningkatkan taraf hidup umat manusia baik dalam bidang pendidikan,

ekonomi, politik, dan sosial. Selain itu, Muhammadiyah memberikan pencerahan

kepada manusia supaya berada pada jalan yang benar

Page 29: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

12

4. Dakwah Kultural

Sebagai gerakan dakwah yang mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan

umat manusia, Muhammadiyah senantiasa melakukan revitalisasi sebagai upaya

terjadi penguatan untuk menuju terwujudnya cita-cita dan tujuan Muhammadiyah,

yaitu masyarakat Islam yang sebenarnya. Muhammadiyah selalu menjadi agenda

penting dari waktu ke waktu dalam peningkatan intensitas dan ekstensitas dakwah.

Muhammadiyah memandang bahwa dakwah memiliki pengertian yang luas,

yakni upaya untuk mengajak seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) agar

memeluk dan mengamalkan ajaran Islam ke dalam kehidupan yang nyata. Dengan

demikian, dakwah dapat bermakna pembangunan kualitas sumber daya insani,

pengentasan kemiskinan, mencerdaskan masyarakat. Juga, dapat berarti perluasan

penyebaran rahmat Allah.

Dalam halnya, desa termasuk masyarakatnya yang masih percaya tradisi

nenek moyang yang menyimpang bahkan keluar dari ajaran islam perlu konsep yang

strategis seperti konsep dakwah kultural yang sebagaimana diputuskan oleh Sidang

Tanwir Muhammadiyah tahun 2002 di Bali, didorong oleh keinginan Muhammadiyah

untuk mengembangkan sayap dakwah yang menyentuh ke seluruh lapisan umat Islam

yang beragam kondisi sosiokultural. Bahwa dakwah kultural adalah kegiatan dakwah

dengan memperhatikan, memperhitungkan, dan memanfaatkan adat-istiadat, seni, dan

budaya lokal yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam dalam proses menuju

kehidupan Islami sesuai dengan Manhaj Muhammadiyah yang bertumpu pada prinsip

tajdid, dengan purifikasi dan dinamis (pembaruan) (Husein, 2017:117).

Page 30: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

13

Dakwah kultural sebagai strategi perubahan sosial bertahap sesuai dengan

kondisi yang diarahkan kepada pengembangan kehidupan Islami sesuai dengan

paham Muhammadiyah yang bertumpu para pemurnian pemahaman dan pengamalan

ajaran Islam. Dengan memfokuskan pada penyadaran iman melalui potensi

kemanusiaan, diharapkan umat dapat menerima dan memenuhi seluruh ajaran Islam

secara bertahap sesuai dengan keragaman sosial, ekonomi, budaya, politik, dan

potensi yang dimiliki oleh setiap kelompok umat.

Maka disimpulkan gerakan dakwah kultural merupakan dakwah yang

berkaitan budaya lokal yang tidak bertentangan ajaran Islam. Ini menuntut para

aktivis Muhammadiyah yang sekaligus sebagai dai untuk trampil memahami adat-

istiadat masyarakat

B. Tinjauan Teori

Dalam konteks penelitian kali ini, peneliti menggunakan paradigma definisi

sosial menurut Max Weber yaitu paradigma ini berbicara mengenai perilaku seorang

individu aktif yang mampu membuat sebuah realitas sosial tersendiri. Halnya aktor

dapat menciptakan suatu realitas sosial dan mengalami perubahan sosial pada

masyarakat. Seperti dalam penelitian yang dilakukan peneliti mengenai dakwah

sosiologi masyarakat terpencil mengenai ajaran Islam dengan paham

Muhammadiyah. Aktor berdakwah dalam masyarakat secara perlahan dan mengalami

perubahan sosial dan menerima apa yang disampaikan aktor tersebut.

Selanjutnya peneliti menggunakan teori tindakan sosial karena tindakan sosial

merupakan sebuah perilaku atau tindakan yang dilakukan individu berasal dalam

Page 31: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

14

dirinya dan dapat mempengaruhi sekitarnya seperti penelitian yang dilakukan oleh

peneliti tentang dakwah sosiologi masyakat terpencil mengenai ajaran islam dengan

paham Muhammadiyah. Kita lihat, aktor melakukan dakwah karena dia memutuskan

untuk melakukannya guna mencapai apa yang dikehendakinya. Barulah kemudian

aktor memilih tindakan. Menurut Max Weber tindakan sosial terbagi 4 yaitu:

a) Tindakan rasionalitas instrumental merupakan suatu tindakan sosial yang

dilakukan seseorang berdasarkan atas pertimbangan dan pilihan secara sadar

untuk mencapai tindakan tersebut. Seperti halnya dakwah yang dilakukan Ustaz

Bangga kepada masyarakat yang tidak pernah mengenal siapa saja asalkan apa

yang disampaikan ustaz Bangga merupakan suatu arahan supaya tetap berada

pada jalan yang benar dan tidak melakukan penyimpanan agama islam seperti

kemusyrikan.

b) Tindakan rasional nilai ini merupakan pertimbangan dan perhitungan secara

sadar, sementara tujuannya sudah ada hubungannya dengan nilai-nilai hidup

manusia. Dalam penelitian ini Ustaz Bangga melakukan dakwah pada

masyarakat sehingga tetap beriman kepada Allah, selalu berada pada jalur yang

benar dan tidak melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan Al-Quran dan

hadis seperti musyrik dan tindakan ini merupakan ibadah kepada Allah.

c) Tindakan afektif merupakan tindakan sosial yang didominasi perasaan atau

emosi tanpa perencanaan sadar. Tindakan afektif sifatnya spontan merupakan

ekspresi emosional dari individu. Seperti pada kerumunan masyarakat atau

tempat keramaian lainnya, ustaz Bangga berdakwah secara tiba-tiba agar

Page 32: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

15

d) masyarakat tersebut tidak melakukan gibah dan merugikan dirinya sendiri dan

orang terdekatnya.

e) Tindakan tradisional yaitu suatu tindakan yang dilakukan karena kebiasaan.

Halnya dalam Ustaz Bangga berdakwah dalam masyarakat, tidak pernah lupa

mengajak masyarakat salat berjamaah di masjid supaya masjid itu ramai seperti

salat berjamaah pada waktu magrib (wirawan, 2012:101).

Terakhir peneliti menggunakan teori perubahan sosial dengan adanya

tindakan sosial, dakwah yang dibawakan Ustaz Bangga mengenai dakwah sosiologi

masyarakat terpencil ajaran islam dengan paham Muhammadiyah otomatis

masyarakat akan mengalami perubahan sosial. Perubahan sosial merupakan suatu

perubahan yang terjadi dalam hidup masyarakat secara terus-menerus sepanjang

manusia masih hidup.

Di dalam kehidupan masyarakat sering dijumpai berbagai bentuk perubahan

sosial adalah sebagai berikut:

a. Perubahan Sosial secara Lambat

Perubahan sosial secara lambat atau evolusi merupakan perubahan waktu lama,

dan perubahan kecil yang saling mengikuti. Perubahan secara lambat terjadi

karena masyarakat berusaha menyesuaikan diri yang sejalan dengan pertumbuhan

masyarakat berdasarkan keperluan, keadaan dan kondisi baru yang timbul. Oleh

sebab itu perubahan yang terjadi melalui evolusi terjadi dengan sendirinya secara

alami, tanpa rencana atau kehendak tertentu.

Page 33: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

16

b. Perubahan Sosial secara Cepat

Perubahan sosial secara cepat atau revolusi adalah perubahan yang terjadi pada

masyarakat secara cepat dan menyangkut aspek kehidupan masyarakat serta

menimbulkan konflik dalam kehidupan sosial, ekonomi dan politik.

c. Perubahan Sosial Kecil

Perubahan sosial kecil adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur

sosial yang tidak membawa pengaruh langsung bagi masyarakat karena tidak

terpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan dan lembaga kemasyarakatan.

d. Perubahan Sosial Besar

Perubahan sosial besar yaitu suatu perubahan yang membawa pengaruh sangat

besar dalam aspek kehidupan manusia serta menimbulkan perubahan pada

lembaga kemasyarakatan seperti pada masyarakat yang mengalami proses

modernisasi - industrialisasi.

e. Perubahan Sosial yang Direncanakan

Perubahan Sosial yang direncanakan adalah perubahan yang diperhitungkan oleh

orang yang akan mengadakan suatu perubahan terhadap masyarakat . Adanya

perubahan yang mempengaruhi masyarakat dapat melakukan rekayasa sosial yang

biasa disebut sebagai perencanaan sosial.

f. Perubahan Sosial yang Tidak Direncanakan

Perubahan sosial yang tidak direncanakan merupakan perubahan tanpa

dikehendaki oleh masyarakat dari luar jangkauan pengawasan masyarakat.

Page 34: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

17

Perubahan ini tidak dikehendaki dan ternyata masyarakat mengharapkan dan

menerima seperti reformasi terjadi pada Indonesia (Soekanto, 2014).

Seperti halnya perubahan yang terjadi pada desa Pattuku dulu masih banyak

orang yang mengikuti kebiasaan nenek moyangnya seperti mattampung dan

mabbarasanji yang dilakukan masyarakat. Dan dengan adanya dakwah dengan

paham Muhammadiyah masyarakat sudah ada perubahan yaitu masyarakat sudah

banyak meninggalkan kebiasaan tersebut.

C. Kerangka Pikir

Kerangka pikir merupakan dugaan sementara terhadap objek permasalahan

pada topik penelitian. Yang menjadi kriteria utama dalam membuat suatu kerangka

pikir yaitu dapat meyakinkan ilmuwan dengan alur pemikiran logika dalam membuat

kerangka pikir yang dapat menghasilkan kesimpulan berupa hipotesis.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji sosialisasi, tindakan sosial,

dan perubahan sosial yang dilakukan Ustaz Bangga mengenai dakwah ajaran islam

paham Muhammadiyah Desa Pattuku. Muhammadiyah merupakan gerakan dakwah

AMAR Makruf Nahi Munkar, yang diperlukan tindakan sosial adalah sebuah

tindakan individu yang berasal dalam dirinya yang mempengaruhi sekitarnya, dan

terjadi perubahan sosial adalah perubahan kehidupan masyarakat yang berlangsung

terus-menerus dan tidak akan pernah berhenti selama manusia hidup dalam dunia ini.

Dari uraian tersebut, maka dapat digambarkan kerangka pikir sebagai berikut:

Page 35: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

18

Gambar Bagang Kerangka Pikir 2.1

D. Penelitian Relevan

Penelitian relevan atau penelitian terdahulu yang mendeskripsikan penelitian

ini pada dasarnya dapat dijadikan acuan untuk mendukung dan memperjelas

penelitian ini. Sehubungan dengan masalah yang akan kita teliti perlu ada penelitian

yang sudah ada yang dianggap relevan dengan penelitian ini.

Penelitian terdahulu tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Amar dan Setiawan (2018) mengkaji tenteng Model Dakwah Muhammadiyah Di

Daerah Terpencil, Terluar Dan Terdalam: Studi Kasus Di Kalimantan Tengah.

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui dakwah pencerahan

Muhammadiyah berbasis komunitas atau jamaah sebagai bagian dari komitmen

Muhammadiyah dalam melakukan gerakan dakwah dan tajdid pada abad kedua.

Sosiologi Dakwah

Tindakan

Sosial

Dampak

Perubahan

Latar Belakang

Muhammadiyah Desa Pattuku Kabupaten Bone

Page 36: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

19

Metode yaitu penelitian kuantitatif yang menggunakan metode deskriptif analitis.

Sumber data penelitian ini adalah komunitas atau jamaah Muhammadiyah

Kalimantan Tengah, terutama Kabupaten Kapuas, Pulang Pisau dan Kabupaten

Katingan. Teknik pengumpulan data yaitu observasi dan kuesioner. Analisis data

menggunakan regresi linier. Hasil penelitian ini adalah menunjukkan

pengembangan dakwah pencerahan Muhammadiyah yang berbasis komunitas

bagian dari komitmen Muhammadiyah dalam melakukan gerakan dakwah pada

abad kedua.

2. Rafiq (2016) penelitiannya tentang Metode Dakwah Muhammadiyah Di

Kabupaten Tapanuli Selatan. Tujuannya yaitu dapat menjelaskan metode dakwah

yang dilakukan Muhammadiyah pada masyarakat Muslim Kabupaten Tapanuli

Selatan dan dapat mendeskripsikan efektivitas dalam pelaksanaan metode dakwah

Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan. Penelitian menggunakan penelitian

deskriptif analitis, yaitu penelitian menggambarkan keadaan objek pada saat

penelitian dilakukan, berdasarkan data dan fakta. Teknik pengumpulan data

peneliti menggunakan dokumentasi dan studi pustaka. Temuan observasi

mengenai pelaksanaan dan efektif metode dakwah pada suatu tempat, diuji

melalui komentar subjek lain pada tempat yang sama atau tempat lain, begitu juga

mengenai pendapat da’i diuji dengan pendapat dai Muhammadiyah lainnya,

sehingga lebih objektif dan akurat. Jadi hasilnya adalah dakwah ditandai dengan

pengamalan ajaran Islam pada aspek mental dan spiritual, dapat tercapai apabila

metodologi yang digunakan diterima masyarakat.

Page 37: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

20

Penelitian ini melengkapi kajian Rafiq (2016), dan studi Amar dan Setiawan

(2018), seputar dakwah Muhammadiyah masyarakat terpencil. Perbedaan studi ini

dengan kedua kajian tersebut adalah bahwa penelitian mereka lebih condong ke

metode, pola, model, sikap, persepsi, dan perkembangan gerakan dakwah dalam

masyarakat. Sedangkan penelitian saya tentang sosialisasi, tindakan sosial, dan

perubahan sosial dalam penyebaran paham Muhammadiyah.

Page 38: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

21

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Dan pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dan pendekatan studi

naratif. Penelitian kualitatif adalah sebuah penelitian yang mengungkapkan situasi

sosial tertentu dengan mendeskripsikan kenyataan yang secara benar. Bogdan

mendefinisikan ―metode penelitian kualitatif sebagai penelitian yang dapat

menghasilkan berupa kata-kata tertulis dan lisan dari orang-orang yang diamati‖

(Afrizal, 2015:13).

Pendekatan studi naratif adalah studi yang menceritakan tentang pengalaman

hidup seseorang ataupun kronologi suatu kejadian yang unik. Jenis naratif yang

digunakan peneliti yaitu studi biografi yaitu suatu jenis studi naratif yang berisikan

tentang pengalaman hidup seseorang. Penelitian naratif fokus terhadap satu orang

atau individu tunggal yang memberikan makna terhadap pengalaman melalui cerita

yang disampaikan (Cresswel, 2016:18).

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian yaitu Peneliti memberikan penjelasan alasan pemilihan lokasi,

baik alasan Obyektif maupun subyektif

Page 39: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

22

Rancangan Kriteria Pemilihan Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian

Penelitian ini terkait dengan sosiologi

dakwah masyarakat terpencil dilakukan

di desa Patukku kabupaten Bone

Peristiwa / Persoalan (issu)

Di desa pattuku masih banyak

masyarakat yang mengikuti kebiasaan

nenek moyang yang tidak sesuai dengan

ajaran agama islam.

Adanya paham Muhammadiyah pada

desa ini, masyarakat ada yang mulai

meninggalkan kebiasaan yang mengikuti

tradisi nenek moyang dengan itulah

peneliti tertarik meneliti.

Gambar Tabel 3.1

2. Waktu Penelitian: Peneliti terlebih dahulu menjelaskan waktu pelaksanaan

penelitian, selanjutnya peneliti membuat tabel jadwal penelitian, dengan format

sebagai berikut:

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

1 Pengusulan Judul

2 Penyusunan proposal

3 Konsultasi Pembimbing

4 Seminar Proposal

5 Pengurusan Izin Penelitian

6 Menyusun Pedoman Wawancara

7 Observasi

8 Wawancara

9 Pengumpulan Dokumen

10 Pengumpulan Data

11 Penyusunan Hasil Penelitian

No Jenis kegiatanBulan I Bulan II Bulan III Bulan IV

Gambar Tabel 3.2

Page 40: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

23

C. Fokus Dan Deskripsi Fokus Penelitian

Adapun fokus dan deskripsi fokus penelitian adalah sebagai berikut:

1. Fokus penelitian, yaitu sosiologi dakwah masyarakat terpencil

2. Deskripsi fokus penelitian adalah Ustaz Bangga mensosialisasikan ajaran islam

sesuai paham Muhammadiyah karena masih banyak masyarakat yang mengikuti

tradisi nenek moyang yang tidak sesuai ajaran agama islam seperti melakukan

ritual seperti membawa sesajen pada pohon dan batu besar. Muhammadiyah

datang sebagai pencerahan, sebagian sudah meninggalkan kebiasaan yang tidak

sesuai ajaran islam.

D. Informan Penelitian

Informan penelitian yang dimaksud disini yaitu di mana peneliti diberi

informasi oleh informan yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan peneliti itu

sendiri dengan menggunakan purposive sampling. Peneliti memilih informan yang

terbagi tiga yaitu:

1. Informan kunci yaitu yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok

yang diperlukan dalam penelitian. Dalam hal ini yaitu imam desa (Yusrianto 45

tahun) dan pemuka agama lain (Ustaz Saddike 68 tahun),

2. Informan utama adalah pelaku yang mengetahui secara langsung dan terlibat

dalam interaksi sosial yang diteliti. Informan utama dalam penelitian ini adalah

Ustaz Bangga 60 tahun

Page 41: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

24

3. Informan tambahan yaitu orang yang dapat memberikan informasi walaupun tidak

terlibat secara langsung dalam interaksi sosial yang diteliti. Informan tambahan

adalah keluarga (Rafida 52 tahun) dan jamaah Ustaz Bangga (Sumardi 35)

E. Jenis Dan Sumber Data

Adapun sumber data yang dikumpulkan peneliti adalah, sebagai berikut:

1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari informan yang

memenuhi kriteria penelitian melalui teknik wawancara dan wawancara secara

langsung dan mendalam.

2. Data sekunder

Data sekunder yaitu sumber data yang memberikan informasi secara tidak

langsung. Adapun sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang

diperoleh dari laporan yang berkaitan dengan penelitian ini, yang berupa buku, teori-

teori, jurnal, arsip dan data lain yang relevan.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan segala unsur yang digunakan dalam proses

penelitian yang diharapkan akan menunjang keberhasilan peneliti dalam penelitian.

Pada umumnya, penelitian tertentu membutuhkan beberapa instrumen dan semakin

banyak instrumen yang digunakan makan akan besar peluang keberhasilan suatu

penelitian.

Page 42: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

26

Adapun instrumen penelitian ini adalah, sebagai berikut:

1. Instrumen utama adalah peneliti itu sendiri, peneliti berkiprah meneliti dakwah

Ustaz Bangga dengan paham Muhammadiyah

2. Pedoman wawancara sebagai salah satu cara atau metode yang digunakan dalam

pengumpulan data

3. Pedoman observasi yaitu Desa Pattuku Kabupaten Bone

4. Pedoman studi dokumen seperti arsip, buku panduan dakwah, dan buku-buku

Muhammadiyah

5. Kamera ponsel sebagai alat dokumentasi setiap kegiatan peneliti

6. Alat tulis dan laptop sebagai penunjang

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan metode sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan mengamati secara teliti

terhadap suatu objek yang menggunakan seluruh indera (pengamatan langsung).

Zainal Arifin mendefinisikan observasi adalah suatu proses yang melalui pengamatan

kemudian melakukan pencatatan yang bersifat sistematis terhadap berbagai macam

fenomena dalam situasi yang sebenarnya, maupun buatan (Kristanto, 2018). Kegiatan

observasi yang telah dilakukan oleh peneliti adalah melakukan kunjungan langsung

desa pattuku, yaitu tempat sosialisasi ajaran islam paham Muhammadiyah yang

disebarkan oleh Ustaz Bangga.

Page 43: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

26

2. Wawancara

Wawancara ialah interaksi berupa percakapan secara langsung maupun tidak

langsung antara peneliti dan informan secara langsung. Teknik pewawancara dalam

penelitian ini dilakukan secara terencana atau terstruktur, di mana pewawancara

menyusun secara terperinci dan sistematis pedoman pertanyaan menurut pola kaidah

tertentu dengan menggunakan format yang baku. Peneliti telah menanyakan tentang

seputar Muhammadiyah yakni tentang mensosialisasikan ajaran islam paham

Muhammadiyah, tindakan sosial yang dilakukan Ustaz Bangga dan perubahan sosial

yang terjadi pada masyarakat.

3. Dokumentasi

Dokumentasi menurut Sugiyono (2015: 329) adalah suatu cara yang

digunakan untuk memperoleh data dari informasi dalam bentuk buku, arsip,

dokumen, tulisan, angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan yang

dapat mendukung penelitian. Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data

kemudian ditelaah. Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi buku

panduan dakwah dan buku-buku Muhammadiyah.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang dimaksud adalah proses pengelolaan data yang telah

dikumpulkan oleh mahasiswa dengan cara mengacu pada aturan atau metode

penelitian yang digunakan. Untuk penelitian kualitatif, analisis data dapat dilakukan

pada gambar berikut yang merupakan model analisis data kualitatif:

Page 44: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

27

Gambar 3.3 Langkah-langkah Analisis Data

Penjelasan bagan tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Pengumpulan data yaitu kegiatan mencari data pada lapangan untuk memecahkan

permasalahan peneliti

2. Transkripsi data adalah peneliti membuat catatan tentang data yang didapat

3. Membaca berulang-ulang, peneliti membaca berulang-ulang apa yang dicatat

4. Organisasi data merupakan mengelompokkan data seperti data tentang sejarah

Muhammadiyah

5. Kategori data seperti data yang kelompokkan yaitu data dari informan kunci,

utama, dan tambahan

6. Tema data yakni mengaitkan judul peneliti apa yang didapat dalam lapangan

Pengumpulan Data Transkripsi Data Membaca Berulang-

Ulang

Organisasi Data Kategori Data Tema Data

Tahap Kejenuhan

Data

Demonstrasi Tingkat Kepercayaan dan

Keabsahan Data

Hasil Reduksi Data Laporan

Page 45: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

28

7. Demonstrasi tingkat kepercayaan dan keabsahan data adalah membuktikan

apakah penelitian yang dilakukan benar-benar merupakan penelitian ilmiah

sekaligus untuk menguji data yang diperoleh

8. Hasil reduksi data yaitu suatu bentuk analisis yang menajamkan atau

mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sampai kesimpulan final

9. Laporan merupakan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dengan

mematuhi peraturan-peraturan keilmuan

I. Teknik Keabsahan Data

Teknik keabsahan data adalah triangulasi data yang terdiri dari data observasi,

wawancara, dan dokumen. Adapun alat yang digunakan untuk menguji keabsahan

data yaitu:

1. Triangulasi sumber adalah peneliti yang menggali kebenaran informasi melalui

berbagai sumber dari perolehan data. Seperti peneliti telah melakukan wawancara

tentang sosiologi dakwah Muhammadiyah secara mendalam dan observasi,

peneliti bisa menggunakan observasi terlibat.

2. Triangulasi waktu, Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Seperti

data yang dikumpulkan dengan wawancara pada pagi hari saat narasumber masih

segar, sehingga memberikan data yang lebih valid.

3. Triangulasi teori yaitu teori yang akan dipakai pada lapangan seperti pendekatan

paradigma definisi sosial, teori tindakan sosial, dan perubahan sosial.

4. Triangulasi teknik merupakan teknik untuk menguji kredibilitas data dengan cara

mengecek data pada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

Page 46: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

29

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI DAN OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah Desa Pattuku

Pada zaman pemerintah Hindia Belanda dan Jepang dahulu, Pattuku

diperintah oleh pemangku Adat yang disebut “Gallareng‖ dengan nama Gellareng

pattuku yang mencakup wilayah yang kini sebagian sudah masuk wilayah desa

Watangcani, Bontojai, dan Erecinnong. Kata Pattuku menurut berbagai sumber

berasal dari kata ―Tukku” yang berarti Tampung, dan ditambah awalan “Pa” menjadi

“Pattuku” yang berarti Penampung. Kata ini berasal dari bahasa Bugis lokal yang

kemudian memiliki arti sebagai ― Pattuku Ulu Adanna Gowa Na Bone” yang berarti

Penampung Aspirasi antara kerajaan Gowa dan Bone.

Dalam sejarah kehidupan masyarakat Sulawesi Selatan diketahui bahwa

kedua kerajaan besar ini, pernah berseteru cukup lama pada puncaknya pelarangan

lintas batas, sehingga warga Bone menyeberang ke Gowa dianggap mati atau

sebaliknya, tetapi apabila melewati desa Pattuku dianggap melewati zona aman atau

garis lintas perdamaian antara Bone dan Gowa. Dasar inilah sehingga masyarakat

Pattuku sampai saat ini ditempati oleh dua suku/bahasa yaitu Bugis dan Konjo,

bahkan pemerintah Belanda dan Jepang merintis jalan darat Trans Bone Gowa

melewati Pattuku.

Dari segi pemerintahan Pattuku sebelum kemerdekaan diperintah berturut-

turut oleh Gellareng atau pemangku adat. Setelah kemerdekaan sampai dengan

sebutan pemerintahan desa telah diperintah oleh:

Page 47: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

30

1. A. Ukkas/P. Ukka mememrintah dari tahun 1960-1964

2. A. Lanti Petta Nyonri memerintah dari tahun 1964 sampai 1965

3. A. Siji Ibrahim memerintah selama 36 tahun dari tahun 1966 sampai 2002

4. A. Supiati Ibrahim selaku Pjs dari tahun 2002 sampai 2003

5. Drs. Bangga selaku kepala desa Pattuku dari tahun 2003 sampai sekarang

(wawancara desa Pattuku tanggal 15 Agustus 2015)

B. Kondisi Umum Desa Pattuku

Desa Pattuku merupakan salah satu dari 11 desa pada wilayah kecamatan

Bontocani yang terletak kurang lebih 10 km ke arah utara dari kecamatan Bontocani,

desa ini mempunyai luas wilayah seluas ± 30,24 km2 dengan batas-batas sebagai

berikut:

1) Sebelah barat berbatasan dengan kabupaten Gowa dan desa Watangcani

2) Sebelah timur berbatasan dengan desa Langi dan Bulusirua

3) Sebelah utara berbatasan dengan desa Erecinnong

4) Sebelah selatan berbatasan dengan desa Bontojai

a. Jumlah penduduk

Desa Pattuku mempunyai jumlah 1.426 jiwa, yang tersebar dalam 3 dusun

yaitu dusun Pattuku 681 orang, dusun Lemo 189, dan dusun Samaenre 470 (laporan

data kependudukan bulan September tahun 2020).

b. Tingkat pendidikan

Di desa Pattuku tingkat pendidikan masih rendah, masih banyak anak-anak

yang tidak peduli terhadap pendidikan dan lebih memilih langsung pergi ke kota

Page 48: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

31

mencari uang atau merantau keluar negeri. Desa Pattuku tercatat yang tidak sekolah

40 orang, SD 250 orang, SMP/MTs 143 0rang, SMA 120 0rang dan Sarjana 49 orang

(data tahunan desa Pattuku pada tahun 2019)

c. Mata pencaharian

Desa Pattuku merupakan desa pegunungan, maka sebagian besar

penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan berkebun untuk memenuhi

kebutuhan sehari-harinya.

d. Keadaan keagamaan

Corak kehidupan desa Pattuku masih tergolong sangat tradisional. Hal ini

disebabkan oleh letaknya yang terpencil dan jauh dari ibukota kabupaten.

Masyarakatnya sangat cenderung memiliki ciri berdasarkan pada ikatan kekeluargaan

yang erat. Dan menganggap bahwa masyarakat merupakan suatu ―gemeinschaft”

yang memiliki unsur gotong royong yang sangat kuat. Hal ini dapat dimengerti

karena penduduk desa ini sebagian besar adalah penduduk desa yang merupakan

―face to face group” mereka saling mengenal betul, seolah-olah mereka mengenal

dirinya sendiri. Dari segi kepercayaan, seluruh penduduk masyarakat desa Pattuku

menganut agama Islam.

C. Sejarah Muhammadiyah Sulawesi Selatan

Sulawesi merupakan salah satu daerah yang mendapat pengaruh dari

Muhammadiyah terbukti dengan berdirinya Muhammadiyah Cabang Makassar pada

tahun 1926 sebagai cabang Muhammadiyah pertama selain pulau jawa dan Sumatra.

Kehadiran Muhammadiyah Makassar ditandai awal datang Mansyur Al-Yamani pada

Page 49: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

33

tahun 1924. Dia dikenal sebagai seorang pedagang batik dari Surabaya, yang

membuka toko di Pasar Straat (sekarang jalan Nusantara) Makassar (Alwi, 2013:77)

Beberapa tahun terbentuknya cabang Muhammadiyah dan tersebar Dalam

beberapa kampung yang ada pada Makassar, bahkan juga ada yang berdomisili

pedalaman. Dalam buku Daeng Muntu bahwa setelah keluarnya anggota Shiratal

Mustaqiem dari Muhammadiyah, sehingga menyebabkan tersisa 17 orang anggota

Muhammadiyah cabang Makassar. Masing-masing anggota tersebut menjadi kader

dalam mengembangkan paham Muhammadiyah daerah masing-masing, terutama

kalangan keluarga dan sahabat karibnya (Darmawijaya, Abbas 2014:469).

Penyebaran Muhammadiyah telah menyebar daerah yang ada pada Sulawesi

Selatan, seperti Rappang (1928), Pinrang (1930), Pare-Pare (1929), Majene (1929),

Soppeng (1928), Sengkang (1928) Pangkajene (1928), Maros (1929), Barru (1930),

Gowa (1928), Takalar (1930), Bantaeng (1927), Bulukumba (1928), Sinjai (1928),

Selayar (1930), Jeneponto (1933), Luwu (1928), dan Enrekang (1933). Hanya

kabupaten Bone saja yang kaum bangsawan menolak secara tegas atas kehadiran

gerakan Muhammadiyah (Darmawijaya, Abbas 2014:475).

D. Perkembangan Muhammadiyah Bone

Muhammadiyah Bone diperkenankan oleh Haji Abdullah, beliau adalah ulama

Sulawesi Selatan yang pertama kali menyatakan bahwa kalau solat Jumat tidak ada

solat Zuhur, pernyataannya gempar dalam kota Makassar, sehingga Kadhi dan Daeng

Marangka mengadu ke Pengadilan. Dalam pengadilan, hakim memutuskan Haji

Page 50: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

Abdullah bebas dari segala tuduhan. Maka nama beliau diperbincangkan seluruh

pelosok Sulawesi selatan termasuk Bone (Rahmawati, Reni, 2017:182).

Haji Abdullah menjadi ketua, dan beberapa orang ulama lainnya menjadi

anggota pengurus, diantaranya Haji Abdul Razak, Muhammad Said Daeng Massikki.

Dalam syarikat Muhammadiyah, Haji Abdullah dan kawannya bekerja keras

memberantas kemusyrikan, bidah, dan khurafat. Mereka mendirikan tempat-tempat

ibadah, sekolah-sekolah agama dan rumah-rumah pemeliharaan anak yatim, serta

berbagai kegiatan dakwah pada tempat umum, walaupun diawasi dengan keras oleh

PID (Politik Inlictingen Dienst) dari Kepolisian Hindia Belanda.

Sejak gerakan Islam Muhammadiyah ditangani haji Abdullah, beliau selalu

ada hambatan dari kaum adat dan kaum raja. Pemerintah Bone, yang dikenal amat

keras menentang Muhammadiyah. Berbagai aturan yang menghambat masuknya

Muhammadiyah daerah Bone. Akan tetapi ajaran Muhammadiyah itu lambat laun

diterima juga oleh orang-orang terkemuka pada daerah Bone (Rahmawati, Reni,

2017:183).

Page 51: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Latar belakang Ustaz Bangga

Di desa Pattuku sudah ada bibit-bibit Muhammadiyah sebelum Ustaz Bangga

terutama tokoh-tokoh agama yang tertanam melalui Ustaz Arsyad yang pertama

memperkenalkan Muhammadiyah. Ustaz Bangga adalah anak dari Abdul Latif yang

merupakan salah satu anggota Tentara Islam Indonesia yang berlari dalam hutan dan

ibunya Rennu, Ustaz Bangga memiliki satu adik perempuan yang bernama Roslawati.

Ustaz Bangga lahir di Pattuku 1 juli 1960 dan hidup daerah pegunungan.

Pada waktu kecil beliau sudah diajarkan tentang puasa dan salat. Pada bulan ramadan

beliau rajin ke masjid walaupun jauh dari tempat tinggalnya yakni dari gunung turun

ke kampung yang berjarak kurang lebih 2 kilo meter dengan menggunakan obor

sebagai penerang, beliau tidak pernah bolong dalam melaksanakan salat tarawih di

masjid walaupun jauh dari rumahnya. Beliau itu dari kecil sudah tertanam nilai-nilai

keagamaan dari bapaknya.

Beliau masuk perkampungan setelah masuk SD pada tahun 1967, pada waktu

SD beliau rajin membantu ibu dan bapaknya, beliau juga termasuk orang pintar dan

cerdas dalam keluarganya. Pada waktu itu beliau sering mengikuti kegiatan adat yang

dilakukan keluarganya atau masyarakat. Seperti halnya beliau mengikuti orang

tuanya setiap mau tanam padi atau panen, biasanya ada acara adat budaya yaitu adat

mabbaca-baca di rumah tertentu yang dianggap bisa melimpahkan rezeki.

Page 52: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

35

Pada tahun 1973 beliau masuk PGA 4 tahun setelah tamat SD, pas waktu

peralihan tahun ajaran dari januari sampai juli. Tahun 1975 semua PGA dialihkan

menjadi MTs kecuali dari beberapa tempat yaitu PGA Negeri 6 tahun Makassar, PGA

Negeri 6 tahun Bone, PGA Negeri 6 tahun Palopo, dan PGA Negeri 6 tahun

Bulukumba, selain itu semua dilebur menjadi MTs semua.

Pada saat MTs beliau melihat bahwa agama sudah mulai berkembang karena

ada guru beliau bernama Petta Toba yang berdakwah pada masyarakat tentang

musyrik, selain Petta Toba ada juga guru sekolah beliau yang paham Muhammadiyah

dari Tombolo yang sering mengajarkan beliau tentang musyrik. Petta Toba adalah

guru sekolah beliau yang mengajar mengaji di pondok setelah pulang dari sekolah,

dari tempat itu beliau diperkenankan sedikit demi sedikit pemahaman tentang

musyrik. Ustaz Bangga mulai paham apa itu musyrik dan tidak ikut kebiasaan orang

tua yang musyrik. Seperti halnya kebiasaan masyarakat setelah panen harus pergi ke

Kobban dengan maksud syukuran dan memohon doa restu atas panen yang

melimpah. Selain itu, Ustaz Bangga melihat pada waktu itu, masyarakat masih

banyak melakukan perbuatan musyrik.

Pada tahun 1977 Ustaz Bangga mengikuti ujian MTs, sehingga hasilnya Ustaz

Bangga tidak lulus dari sejumlah siswa. Walaupun Ustaz Bangga adalah orang yang

selalu mendapatkan peringkat satu sampai ujian. Ustaz Bangga merasa curiga kenapa

Dia sendiri tidak lulus bahkan Ustaz Bangga adalah orang yang pintar di sekolah.

Kecurigaan beliau terbukti pada waktu itu ada orang mau menikah dengan salah satu

warga desa Pattuku. Orang tersebut adalah pegawai Kemenag dari Bone yang

Page 53: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

36

memiliki kekuasaan luas yang memiliki istri, kebetulan bapak Ustaz Bangga adalah

imam desa pada waktu itu, bapak Ustaz Bangga tidak mau menikahkan orang tersebut

karena dilarang keras menikahkan kalau tidak ada restu dari istri pertama, sehingga

tidak jadi dinikahkan oleh bapak Ustaz Bangga, sehingga dampaknya terjadi pada

Ustaz Bangga yang tidak lulus ujian.

Akibat kejadian tersebut, awal Ustaz Bangga merasa kecewa dengan Bone.

Ustaz Bangga sudah bertekat bahwa insya Allah beliau akan pindah ke Gowa, dan

tidak akan mendapatkan ijazah selain SD, beliau tidak mau lagi mendapatkan ijazah

pada kabupaten Bone. Pada tahun 1978 Ustaz Bangga hijrah ke Gowa dengan guru

yang mengajarnya waktu PGA dan kebetulan guru tersebut adalah kepala sekolah

Aliyah Muhammadiyah Dataran Tombolo Kabupaten Gowa. Ustaz Bangga tinggal di

rumah guru tersebut karena sudah lima tahun sekolah PGA dan seharusnya beliau

sudah kelas 2 sekolah menengah atas, daripada mengulang dari kelas satu Aliyah

guru tersebut menawarkan Ustaz Bangga bahwa Dia langsung Masuk kelas 2 Aliyah

dengan catatan mengikuti ujian MTs Muhammadiyah Limbung kabupaten Gowa dan

beliau lulus.

Selama pindah ke Gowa Ustaz Bangga sudah mulai mengikuti kajian

Muhammadiyah, ikut pengaderan Ikatan Pengajar Muhammadiyah, dan aktif

berorganisasi dan belajar dengan giat untuk mencapai cita-citanya. Pada tahun 1980

beliau ujian untuk memiliki ijazah Aliyah Muhammadiyah dan masuk kampus IAIN

atau dikenal UIN Makassar, 1982 beliau ujian lagi untuk mengambil ijazah negeri

Aliyah dan saat itu beliau sudah masuk semester dua Perguruan Tinggi.

Page 54: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

37

Selama Ustaz Bangga kuliah, Ustaz Bangga aktif diorganisasi ekstra kampus

yaitu Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, beliau pernah menjadi instruktur

pengaderan Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan beliau mulai aktif sekali dalam

Muhammadiyah. Ada dosen sekaligus rektor IAIN berpengaruh dalam motivasi

beliau yakni Drs. H. A. Moerad Oesman sekaligus orang Muhammadiyah dan mulai

memperkenalkan tentang Muhammadiyah.

Pada tahun 1990 beliau masuk menjadi Satuan Tugas wilayah bina IAIN

selama 5 tahun dan Satuan Tugas Tinggimoncong Di kabupaten Gowa selama

menjadi satuan tugas beliau diberi dana dari kampus. Dalam menjadi Satuan Tugas

beliau mengalami suka duka dalam menjalankan tugas tersebut. Terutama masyarakat

yang sangat mengalami keterbelakangan tentang pengetahuan agama dan masih

campur baur antara agama dan adat budaya, beliau mulai mengajarkan sedikit demi

sedikit agama, menanamkan nilai-nilai Muhammadiyah, dan kebiasaan tradisi dalam

Muhammadiyah. Selama menjadi SATGAS 1991, beliau dipilih kembali menjadi

TKPMP (Tenaga Kerja Pemuda Mandiri Profesional) selama tiga tahun walaupun

beliau masih sebagai Satuan Tugas IAIN.

Dalam perekrutan Tenaga Kerja Pemuda Mandiri Profesional beliau bergerak

bagian koperasi dan penyuluhan. Beliau fokus dalam peningkatan ekonomi

masyarakat, bahkan menumbuhkan usaha mikro seperti koperasi yang sifatnya

simpan pinjam dalam masyarakat yang menumbuhkan moral masyakat dan ekonomi

masyarakat. Dalam penyuluhan Ustaz Bangga melakukan pencerahan seperti pada

tempat melakukan tugasnya sebagai contoh dalam masyarakat yang beliau bina yakni

Page 55: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

38

masyarakat mandi pada tempat terbuka, beliau menyarankan agar dibuatkan pembatas

agar tidak kelihatan dari luar jika mandi.

Setelah selesai, beliau mengajar sekolah MTs dan Aliyah Muhammadiyah

Dataran kabupaten Gowa karena disana kekurangan guru. Beliau mengajar kurang

lebih 10 tahun lamanya dan beliau aktif pada Muhammadiyah dan mendapatkan

keanggotaan Muhammadiyah hingga menjadi pengurus cabang, sekretaris umum

Pemuda Muhammadiyah, dan menjadi sekretaris umum cabang Pao Tombolo

kabupaten Gowa.

Pada bidang pendidikan beliau menjadi ketua Pendidikan Dasar dan Menegah

Muhammadiyah MTs dan Aliyah Dataran Pao Tombolo. Ustaz Bangga mengajar

pada cabangn MTs dan Aliyah Muhammadiyah Balaisuka cabang Pao Tombolo.

Pada tahun 1998, beliau sudah meninggalkan kabupaten Gowa dan masuk kabupaten

Bone dan menjadi pimpinan cabang Muhammadiyah Bonto Cani. Pada saat itu,

beliau berat sekali meninggalkan Gowa karena beliau sudah terbiasa dengan

masyarakat dan aktif sekali dalam Muhammadiyah.

Beliau pindah ke Bone karena bapaknya meninggal, pada saat itu bapak beliau

adalah imam desa. Mau tidak mau beliau juga harus menjadi imam desa dikarenakan

tidak ada yang menggantikan bapaknya. Satu tahun menjadi imam desa, jika beliau

ke Gowa tetap mengajar Aliyah sampai dua tahun bolak balik Bone Gowa.

Khususnya Bone desa Pattuku beliau langsung berdakwah, selain itu, beliau mengajar

pada MTs, waktu itu Cuma lima siswa, siswa kelas tiga tiga orang, kelas dua hanya

dua orang, dan kelas satu tidak ada. Setelah beliau menetap, awalnya beliau

Page 56: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

39

menerima siswa sebelas orang sampai dari tahun sampai tahun berikutnya sudah

mengalami peningkatan, beliau juga berpengaruh dalam pendidikan pada desa

Pattuku.

Beliau menjadi Imam desa kurang lebih 6 tahun lamanya, selain itu beliau

juga mengajar sekolah Mts Pattuku, yang bukan naungan Muhammadiyah. Tahun

2003 beliau terpilih menjadi kepala desa sampai sekarang, beliau pernah menjadi

kepala sekolah pertama SMA AL-Jameah selama 2 tahun dan sekarang beliau

menjadi guru sekolah tersebut.

Selama beliau tinggal desa Pattuku dia tetap berdakwah dengan paham

Muhammadiyah, dia beranggapan bahwa dengan berdakwah paham Muhammadiyah

dengan tuntunan Al-Quran dan Hadis karena itu lebih simpel, mudah dipahami, dan

mudah dipraktikkan pada masyarakat, dan menghilangkan kebiasaan buruk

masyarakat yang tidak sesuai ajaran agama islam. Selama beliau berdakwah dengan

paham Muhammadiyah, hampir semua paham Muhammdiyah beliau gunakan. Baik

itu perayaan hari besar Islam seperti hari raya Idul Fitri dan Adha, pembinaan remaja

mesjid, siswa yang diajar beliau dan ikut kepada tuntunan Muhammadiyah, dalam hal

pelaksanaan beliau menggunakan tuntunan Tarjih Muhammadiyah.

Istri Ustaz Bangga (Rafida) berpendapat tentang latar belakang ustaz Bangga

yaitu:

―Saya mengenal beliau pada tahun 1988, saya mengenal beliau sejak

mengajar Aliyah, beliau memang aktif Muhammadiyah dari dulu, jadi

kepala desa sajana dia senangtiasa mengikuti Muhammadiyah

walaupun tidak seperti waktu di Gowai. Beliau itu tinggal Pattuku

karena paksaan menjadi imam desa kah tidak ada jadi imam desa

Page 57: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

40

waktu dulu setelah bapaknya meninggal, akhirnya beliau tinggal dan

menjadi imam desa selam 6 tahun dan menjadi kepala desa tahun 2003

sampai sekarang, (wawancara 25 agustus 2020)‖.

Dari informasi yang diberikan istri Ustaz Bangga, dapat disimpulkan bahwa

dia mengenal Ustaz Bangga pada tahun 1988 pada sekolah Aliyah pada waktu itu

mengejar dalam sekolah yang sama, Dia mengatakan Ustaz Bangga sangat aktif

dalam Muhammadiyah dari dahulu. Beliau tinggal tinggal pada Pattuku karena tidak

ada yang menggantikan bapaknya menjadi imam desa, sehingga beliau menjadi imam

desa 6 tahun dan menjadi kepala desa sampai sekarang.

Diperjelas juga oleh ustaz Saddike mengenai latar belakang ustaz Bangga

yaitu:

―saya kenal Muhammadiyah dari beliau, beliau itu dulu imam desa

setelah bapanya meninggal, setelah meninggal bapak dipanggil ke

kampung gantikan bapaknya menjadi imam desa selama 6 tahun. Baru

dipilih menjadi kepala desa sampai sekarang, beliau itu pindahan dari

Tombolo dan mengenal Muhaddiyah dari sana dan sekolah disana dan

menjadi guru dan mengajar di MTs dan Alyah naungan

Muhammadiyah. Pindah di kampong beliau menjadi pendai, guru dan

kepala desa sampai sekarang, selama maccerama beliau tidak

mengalami kendala karena warga desa Pattuku menerima dengan baik

ustaz, walau engka upa masyarakat menjalankan kebiasaan nenek

moyangnya tapi ustaz tetap melakukan ceramah lahan perlahan pada

masyarakat sehingga tidak ada mattampung dan mabbarsanji dalam

masyarakat.

Dari pernyataan Ustaz Saddike dapat ditafsirkan bahwa Dia mengenal

Muhammadiyah dari Ustaz Bangga. Ustaz Bangga dahulu tinggal kawasan Tombolo

disana Dia mengenal Muhammadiyah dan mengajar di sekolah Muhammadiyah. Dia

pindah ke kampung karena bapaknya meninggal dan tidak ada yang menggantikan

bapaknya menjadi imam desa pada waktu itu. Ustaz Bangga juga menjadi

Page 58: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

41

pendakwah, guru, dan kepala desa sampai sekarang. Melakukan kegiatan berdakwah

Ustaz Bangga tidak mengalami kendala walaupun masih ada masyarakat mengikuti

tradisi nenek moyang. Ustaz Bangga tetap melakukan dakwah lahan perlahan

sehingga tidak ada lagi matampung dan mabbarasanji.

Keluarga ustaz Bangga menerima dengan tulus jika beliau berdakwah dengan

paham Muhammadiyah karena keluarga sudah mengenal Muhammadiyah, sebelum

beliau berdakwah paham Muhammadiyah. Selama beliau berdakwah dengan paham

Muhammadiyah beliau sudah menghilangkan acara mattampung digantikan takziah

selama tiga malam rumah pada orang yang meninggal tersebut dan acara mabarasanji

diganti dengan acara nasehat perkawinan.

Dalam berdakwah ustaz Bangga menggunakan buku tentang dakwah sebagai

acuan dalam dakwah beliau seperti buku Tarjih yang isinya tentang ibadah. Ibadah

yang dimaksud adalah ibadah adalah taat kepada Allah dengan melaksanakan

perintah-Nya melalui lisan para Rasul-Nya. Ibadah terbagi tiga yaitu ibadah lisan,

hati, dan anggota badan. Rasa takut, mengharap, cinta, ketergantungan, senang, dan

takut adalah yang berkaitan dengan hati. Sedangkan tasbih, tahlil, takbir, tahmid dan

syukur ibadah lisan dan hati. Sedangkan salat, zakat, haji, dan jihad adalah ibadah

fisik dan hati, Serta masih banyak lagi macam-macam ibadah. Dalam ibadah itu ada

yang umum seperti segala amal yang diterapkan Allah dan khusus yaitu apa yang

ditetapkan oleh Allah.

2. Bentuk tindakan sosial yang dilakukan Ustaz Bangga dalam mensosialisasikan

ajaran Islam sesuai paham Muhammadiyah

Page 59: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

42

Dalam berdakwah Ustaz Bangga melakukan pendekatan dan memberi

pemahaman sedikit demi sedikit secara pelan-pelan pada warga, baik dakwah secara

langsung maupun dakwah dengan perbuatan sebagai tindakan yang diambil, supaya

warga tetap menerima dengan baik ceramah beliau yang disampaikannya dan selalau

melakukan perbuatan baik, sehingga masyarakat meninggalkan perbuatan yang

dilarang oleh Allah SWT. Misalnya, mattampung, mabarasanji, maccera baca,

mabbaca-baca yang tujuannya tertentu dan lain-lain yang sifat menyimpang dalam

masyarakat.

Dalam melakukan dakwah biasanya Ustaz Bangga jalan kaki ke Mesjid,

seperti halnya ke dusun Lemo yang jalanannya masih belum terlalu bagus dan disana

masyarakat masih banyak yang percaya perbuatan yang menyimpang dalam akidah.

Seperti kendaraan motor belum terlalu lancar walaupun beliau tetap melakukan

dakwah dengan jalan kaki.

Ustaz Bangga berceramah dengan paham Muhammadiyah, dalam ceramah

yang Dia bawa selalu menekankan untuk meninggalkan perbuatan musyrik yang

masih banyak warga melakukannya. Ustaz Bangga mengajak masyarakat supaya rajin

melaksanakan salat berjamaah pada masjid, dia juga memberi pesan pentingnya

pendidikan dalam kehidupan, dan melakukan perbuatan yang dianjurkan Allah dalam

al-Quran dan Hadis.

Diperjelas juga oleh istri beliau mengenai bentuk tindakan sosial Ustaz

Bangga dalam mensosialisasikan ajaran islam dengan paham Muhammadiyah yaitu:

Page 60: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

43

―Ustaz itu biasa melakukan tindakan dengan mendekati dan memberi

pemahaman kepada warganya tentang perbuatan yang baik dan sesuai

ajaran islam yang benar.‖ (wawancara 25 agustus 2020).

Adapun pendapat Imam desa Pattuku mengenai bentuk tindakan sosial Ustaz

Bangga dalam mensosialisasikan ajaran Islam dengan Paham Muhammadiyah yaitu

―Ustaz Bangga itu melakukan tindakan pendekatan pada masyarakat

dan memberi pemahaman supaya masyarakat yakin tentang perbuatan

yang baik dan buruk dan sesuai ajaran Islam yang benar(Wawancara

tanggal 21 Agustus 2020‖.

Dapat disimpulkan bahwa Ustaz Bangga berdakwah dengan melakukan

tindakan sosial ke masyarakat dengan mendekatinya dan memberi pemahaman secara

langsung dan dengan perbuatan, supaya masyarakat tidak melakukan perbuatan

menyimpang yang dapat menyesatkan dan sesuai dalam ajaran Islam.

Begitu pun dari observasi saya pada tanggal 15 agustus 2020, pada keseharian

ustaz Bangga di kantor desa, pada saat itu telah melaksanakan gotong royong

membersihkan kantor desa, sambil bercerita dengan warganya beliau melakukan

dakwah tentang pentingnya pendidikan dalam kehidupan. Beliau sering bercanda

tetapi dalam canda beliau biasanya beliau tidak lepas dengan dakwah. Pada tanggal

19 agustus 2020, acara pesta perkawinan salah satu warganya, beliau berdakwah pada

pesta berlangsung, dalam dakwah, beliau membahas tentang keluarga yang harmonis

dunia akhirat. Adapun pada tanggal 21 agustus tahun 2020, Ustaz Bangga berdakwah

di rumah tetangga yang masyarakat berkumpul, salah satu warga membahas tentang

Covid 19 yang meresahkan. Ustaz Bangga memberi pemahaman kalau semua ini

adalah cobaan dari Allah dan kita harus menerimanya, jangan berkecil hati tetap

Page 61: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

44

berdoa kepada Allah supaya wabah ini cepat hilang, dan tetap mengikuti protokol

kesehatan yang dianjurkan pemerintah.

3. Bentuk perubahan sosial akibat sosialisasi ajaran Islam sesuai paham

Muhammadiyah yang disampaikan oleh Ustaz Bangga

Selama proses dakwah, dakwah beliau berjalan lancar dengan masyarakat

menerima secara sadar, dan mengalami perubahan masyarakat mulai meninggalkan

perbuatan musyrik, walaupun masih ada sebagian yang acuh terhadap dakwah yang

disampaikan ustaz Bangga tentang kemusyrikan terhadap Allah. Seperti melakukan

perbuatan yang salah dan dilarang keras oleh Allah yakni, memotong hewan terus

melakukan ritual mabbaca-baca pada rumah salah satu warga yang memiliki benda

sakral dengan maksud tertentu seperti mendapatkan rejeki banyak dan keluarganya

diberi umur panjang dan tetap mengikuti kebiasaan nenek moyangnya.

Muhammadiyah desa Pattuku tidak berkembang secara organisasi, tetapi

beliau tetap berdakwah paham Muhammadiyah dengan tuntunan tarjih. Selama beliau

berdakwah dengan paham Muhammadiyah masyarakat mengalami perubahan sosial

secara lahan perlahan dan meninggalkan kebiasaan dahulu yang tidak sesuai agama

islam.

Muhammadiyah tidak menonjol dikarenakan dari Bone saja tidak terlalu aktif

dilihat dari masyarakat lebih dominan Nu yang pengaruhnya dan impasnya dimana-

mana, selain itu Ustaz Bangga terlalu sibuk mengurusi banyak hal seperti masalah

desa, dan siswa yang diajar Ustaz Bangga karena kurang guru di Mts dan SMA

sehingga Muhammadiyah tidak berkembang walaupun Ustaz Bangga orang

Page 62: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

45

Muhammadiyah, beda di Gowa wakktu Ustaz Bangga tinggal disana Ustaz mengajar

di yayasan Muhammadiyah dan lebih aktif musyawarah berjenjangnya sampai disana

ikut Milad dan Muktamar Muhammdiyah.

Adapun pendapat pak Sumardi mengenai ustaz Bangga tentang perubahan

sosial yang terjadi pada masyarakat dengan adanya paham Muhammadiyah yaitu:

―selama ustaz bangga berdakwah perubahan sangat kelihatan sekali

kah sebelumnya ustaz Bangga itu masuk dalam desa ini sebagai

memberikan pencerahan masyarakat kan kebiasaan-kebiasaan

masyakat kemaren-kemarinnya sering munking mabbaca-baca atau

mungking biasanya kalau mau masuk ramadan biasanya kalau mau

masuk puasa dan keluar bulan ramadan itu dan setelah kedatangan

ustaz Bangga memberikan pencerahan kepada masyarakat,

Alhamdulillah masyarakat sedikit demi sedikit meninggalkan

kebiasaan tersebut dan menuju kepada sesuai dengan yang ditujukan

oleh agama‖ (wawancara tanggal 26 agustus 2020).

Dari hasil wawancara tersebut ditafsirkan bahwa selama Ustaz Bangga

berdakwah perubahan sangat kelihatan sekali karena sebelum Ustaz Bangga masuk

dalam desa ini sebagai pemberi pencerahan pada masyarakat, masyarakat masih

banyak yang melakukan mabbaca-baca seperti mau masuk dan keluar bulan

ramadan. Sehingga masyarakat sedikit demi sedikit meninggalkan kebiasaan tersebut

dan menuju kepada sesuai dengan yang ditujukan oleh agama.

Selanjutnya imam desa yang bernama Yusrianto mengenai perubahan yang

terjadi dalam masyarakat yaitu:

―kalau menurut pribadi saya, saya sangat setuju dakwah yang

dibawakan ustaz Bangga karena dapat kita menuju jalan yang benar,

oh kalau alasan saya sehingga setuju karena dia selalu menyuruh kita

ke jalan yang benar, dia itu tidak pernah mencela orang misalnya saya

selalu termotivasi dengan dia kah selalu memberi arah yang benar,

respon masyarakat menerima dengan baik dakwah ustaz Bangga, dia

Page 63: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

46

itu orangnya selalu menghimbau masyarakat ke masjid untuk salat

berjamaah, dan memberikan banyak motivasi ke anak mudae

pendidikan itu penting. Selama dia menjadi kepala desa. Penceramah,

guruto, warga desa Pattukue banyak perubahan semenjak dia tinggal

disini, perubahan sosialnya mengalami kemajuan baik segi pendidikan,

keagamaan, dan pola pikir masyarakat banyak hal positi’e, terutama

keagamaanya‖ (wawancara tanggal 1september 2020).

Penafsiran dari wawancara yaitu bahwa sangat setuju dakwah yang dibawakan

Ustaz Bangga karena dapat menuju jalan yang benar dan tidak pernah mencelah.

Termotivasi dengan Ustaz Bangga karena selalu memberitahu jalan yang benar.

Selalu mengajak kepada masyarakat agar melaksanakan salat berjamaah di masjid.

Masyarakat dapat menerima dakwah Ustaz Bangga dengan baik dan memberi banyak

motivasi anak muda pentingnya pendidikan. Semenjak Ustaz Bangga tinggal pada

desa Pattuku beliau menjadi imam desa, pendakwah, guru dan kepala desa. Desa

mengalami perubahan sosial dan mengalami kemajuan baik dari segi pendidikan,

agamanya, dan pola pikir masyarakat banyak hal positif terutama agamanya.

Kesimpulannya yaitu selama beliau berdakwah dengan paham

Muhammadiyah dimasyarakat terjadi perubahan sosial, masyarakat yang dulunya

masih kental mengikuti kebiasaan nenek moyangnya sekarang masyarakat sudah

mulai meninggalkan kebiasaan tersebut bahkan sudah ada yang tidak melakukan

perbuatan menyimpang dalam akidah warga desa Pattuku. Selain itu perubahan

sangat menonjol di desa Pattuku adalah dari segi keagammanya, pendidikannya,

bahkan ekonomi masyarakat mulai meningkat selama beliau berdakwah dengan

paham Muhammadiyah . Masyarakat duhulu sebelum ada ustaz Bangga masih kental

dengan ritual-ritual yang dilakukan warga desa Pattuku bahkan dalam setiap rumah

Page 64: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

47

memiliki sebuah benda berupa guci yang dianggap sumber kesejahtraaan dalam

keluarga.

B. Pembahasan

1. Latar belakang Ustaz Bangga

Muhammadiyah pertama kali diperkenalkan oleh Ustaz Arsyad pada

masyarakat secara luas daerah Pattuku. Penyebaran ajaran Islam dengan paham

Muhammadiyah dilakukan oleh Ustaz Arsyad yang awalnya banyak masyarakat yang

menentang dakwah yang dibawa dalam masyarakat karena menganggap bahwa ajaran

tersebut dapat mengubah kebiasaan yang sudah ada sejak dahulu, seperti mattampung

atau dikenal dengan istilah memotong hewan berupa sapi atau ayam jika ada keluarga

meninggal dengan hari meninggalnya yaitu 3,7, atau 40 hari dan dilakukan ritual

mabbaca-baca dengan niat supaya orang yang meninggal tersebut dapat berada

dalam surga dan banyak makanannya, selain mattampung ada juga kebiasaan yang

dilakukan masyarakat dalam acara pernikahan seperti mabarasanji, maccera baca

dan lain-lain.

Penyebaran agama islam dengan paham Muhammadiyah sudah mendapatkan

tantangan dakwah dalam kalangan umat Islam sendiri yaitu menghadapi sinkretisme

(syirik dan khurafat), bidah, dan buta. Semuanya penyakit umat harus diobati dengan

serius. Penyakit itu ternyata cukup akut karena sudah menjadi budaya dalam kalangan

masyarakat desa Pattuku, dan oleh masyarakat dipahami itulah ajaran Islam (karena

belum paham dengan ajaran dari sumber aslinya). Menghadapi hal ini perlu

Page 65: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

48

mengambil langkah yang bijak dengan menggunakan berbagai pendekatan

mengadakan pencerahan.

Seiring waktu berjalan sebagian masyarakat sudah menerima dan ada yang

mulai meninggalkan walaupun sebagian kecil dari warga desa. Dalam penyebaran

ajaran Islam yang dilakukan oleh Ustaz Arsyad datanglah Ustaz Bangga membantu

beliau dengan berdakwah ajaran islam dengan paham Muhammadiyah.

Peneliti menggunakan paradigma definisi sosial menurut Max Weber yaitu

paradigma ini berbicara mengenai perilaku seorang individu aktif yang mampu

menciptakan sebuah realitas sosial yang dapat mempengaruhi sekitarnya (wirawan,

2012:95). Seperti perjalanan hidup Ustaz Bangga yang menjadi pendakwah atau dai,

beliau terlahir dari bapak bernama Abdul Latif dan ibu Rennu, ustaz Bangga memiliki

satu adik perempuan yang bernama Roslawati. Beliau lahir pada desa Pattuku 15 mei

1960 dan hidup daerah pegunungan, beliau masuk perkampungan setelah SD pada

tahun 1967, tahun 1974 beliau masuk PGA tapi pada tahun 1976 PGA dilebur

menjadi MTs. Beliau masuk Mts dan mengikuti ujian ke Bone dan tidak lulus

sehingga beliau mengambil ijazah MTs Muhammadiyah tahun 1976. Beliau pindah

ke Tombolo Kabupaten Gowa untuk melanjutkan sekolah, beliau masuk sekolah

Aliyah Muhammadiyah dengan ijazah Mts Muhammadiyah. Tahun 1978 beliau ujian

MTs lagi karena mau mendapatkan ijazah negeri. Pada tahun 1980 beliau ujian untuk

memiliki ijazah Aliyah Muhammadiyah dan masuk kampus IAIN atau dikenal UIN

Makassar, 1982 beliau ujian lagi untuk mengambil ijazah negeri Aliyah dan saat itu

beliau sudah masuk semester dua di Perguruan Tinggi.

Page 66: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

49

Awal Ustaz Bangga mengenal Muhammadiyah pada tahun 1978 pada saat

beliau sekolah MTs Muhammadiyah. Di Perguruan Tinggi beliau mengambil

organisasi ekstra kampus yaitu IMM sampai selesai tahun 1987 . Setelah selesai

beliau mengajar sekolah Mts dan Aliyah Muhammadiyah Dataran kabupaten Gowa

karena disana kekurangan guru. Beliau mengajar kurang lebih 10 tahun lamanya dan

beliau aktif Muhammadiyah dan mendapatkan keanggotaan Muhammadiyah hingga

menjadi pengurus cabang, sekretaris umum Pemuda Muhammadiyah, dan menjadi

sekretaris umum cabang Pao Tombolo kabupaten Gowa.

Ustaz Bangga pindah ke Bone Karena bapaknya meninggal dan menjadi

imam desa, beliau juga menjadi guru, pendakwah, kepala desa, dan kepala sekolah.

Selama tinggal desa Pattuku, Ustaz Bangga berdakwah pada masyarakat, yang masih

terpencil dan banyak yang melakukan penyimpangan keyakinan seperti musyrik.

Dalam berdakwah beliau melakukan dakwah kultural dengan kegiatan dakwah yang

memperhatikan, memperhitungkan, dan memanfaatkan adat-istiadat, seni, dan budaya

lokal yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam dalam proses menuju kehidupan

Islami sesuai dengan unsur Muhammadiyah yang bertumpu pada prinsip tajdid,

dengan purifikasi dan pembaruan. Dengan mempelajari kondisi sosiokultural budaya,

adat istiadat dan kultural masyarakat setempat, dakwah dapat berjalan tanpa harus

mengumpulkan massa yang banyak, dakwah dapat dilakukan di mana saja dan kapan

saja. Sebagai proses komunikasi, dakwah kultural dapat menjadikan budaya lokal

menjadi wahana dalam mendekati masyarakat sebagai sasaran dakwah sehingga

Page 67: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

51

seluruh lapisan dan kelompok masyarakat dapat menjadi umat dakwah (Rafiq,

2016:38).

Model dai masyarakat terpencil perlu model komunikasi yang merupakan

suatu kebutuhan yang berperan penting dalam mencapai tujuan dakwah dan antara

model tersebut ialah komunikasi interpersonal yaitu merupakan pertemuan langsung

dengan salah satu warga baik pertemuan dalam rumah, pesta maupun tempat lain, jika

telah bertemu mereka saling menyapa dan tentu tidak sedikit melakukan komunikasi

dengan salah seorang warga. Komunikasi kelompok merupakan sekumpulan orang

yang memiliki tujuan tertentu, seperti hal yang dilakukan oleh dai mengikuti aktivitas

masyarakat desa seperti acara, pesta maupun program yang ada masyarakat tersebut,

ikut bersama-sama, tentu ini adalah membangun antusias warga dalam mengikuti

dakwah yang dilaksanakan oleh dai (Nasaruddin, 2018:77).

2. Bentuk tindakan sosial yang dilakukan Ustaz Bangga dalam mensosialisasikan

ajaran Islam sesuai paham Muhammadiyah

Menurut Max weber, tindakan sosial adalah proses aktor terlibat dalam

mengambil keputusan subjektif tentang sarana dan cara untuk mencapai tujuan

tertentu yang telah dipilih, tindakan tersebut mengenai semua jenis perilaku manusia,

yang dengan penuh arti kepada perilaku orang lain, yang telah lewat, yang sekarang,

dan yang masa akan datang.

Dalam menghadapi umat Islam yang belum dan masih sungkan menjalankan

syari’at/ibadah, diperlukan suatu tindakan dan strategi dakwah tersendiri dengan

berbagai pendekatan. Adapun yang perlu diperhatikan dalam dakwah Kultural adalah

Page 68: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

52

tidak berdakwah kebudayaan, namun berdakwah dengan menggunakan pendekatan

kebudayaan. Hal ini pun tentunya tidak boleh melanggar prinsip-prinsip ajaran Islam

(strategi dan taktik tidak boleh melanggar prinsip).

Ustaz Bangga berdakwah dalam masyarakat baik itu dalam bentuk perayaan

agama islam, kerumunan atau perkumpulan tetangganya, maka beliau melakukan

beberapa bentuk tindakan sosial yaitu

a) Tindakan rasionalitas instrumental merupakan suatu tindakan sosial yang

dilakukan seseorang berdasarkan atas pertimbangan dan pilihan secara sadar

untuk mencapai tindakan tersebut. Seperti halnya dakwah yang dilakukan Ustaz

Bangga kepada masyarakat yang tidak pernah mengenal siapa saja asalkan apa

yang disampaikan ustaz Bangga merupakan suatu arahan supaya tetap berada

pada jalan yang benar dan tidak melakukan penyimpanan agama islam seperti

kemusyrikan.

b) Tindakan rasional nilai ini memiliki sifat bahwa alat-alat yang ada hanya

merupakan pertimbangan dan perhitungan yang sadar, sementara tujuannya

sudah ada dalam hubungannya dengan nilai-nilai individu yang bersifat absolut.

Dalam penelitian ini Ustaz Bangga melakukan dakwah dalam masyarakat

sehingga masyarakat tetap beriman kepada Allah, selalu berada pada jalan yang

benar dan tidak melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan Al-Quran dan

hadis seperti musyrik dan tindakan ini merupakan ibadah kepada Allah.

c) Tindakan afektif, tipe tindakan sosial ini lebih didominasi perasaan atau emosi

tanpa refleksi intelektual atau perencanaan sadar. Tindakan afektif sifatnya

Page 69: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

53

spontan merupakan ekspresi emosional dari individu. Seperti kerumunan

masyarakat atau tempat keramaian lainnya, ustaz Bangga berdakwah secara tiba-

tiba agar masyarakat tersebut tidak gibah dan merugikan dirinya sendiri dan

orang terdekatnya.

d) Tindakan tradisional yaitu suatu tindakan yang dilakukan karena kebiasaan.

Halnya dalam Ustaz Bangga berdakwah pada masyarakat, tidak pernah lupa

mengajak masyarakat salat berjamaah ke mesjid supaya mesjid itu ramai seperti

salat berjamaah pada waktu magrib (wirawan, 2012:101).

3. Bentuk perubahan sosial akibat sosialisasi ajaran Islam sesuai paham

Muhammadiyah yang disampaikan oleh Ustaz Bangga

Perubahan sosial memang harus menjadi sasaran utama dari sosialisasi atau

dakwah ajaran Islam dengan paham Muhammadiyah. Sebelumnya sosialisasi tidak

bisa dilepaskan dari adanya proses komunikasi. karena komunikasi dan perubahan

sosial harus selalu sejalan satu dengan yang lainnya. Sosialisasi tanpa komunikasi

tidak berjalan menuju target yang diinginkan yaitu terjadinya perubahan masyarakat

yang memiliki nilai berbagai bidang kehidupan. perubahan sosial adalah Perubahan

yang akan berlangsung terus selama adanya interaksi dalam masyarakat. Perubahan

terjadi lantaran ada perubahan unsur yang mempengaruhi keseimbangan masyarakat

seperti ekonomi, kebudayaan, geografis, dan biologis. Perubahan yang terjadi

berdasarkan perkembangan zaman yang semakin dinamis.

Seperti halnya, Ustaz Bangga melakukan dakwah ajaran Islam dengan paham

Muhammadiyah pada desa Pattuku yang masyarakat masih percaya sinkretisme

Page 70: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

54

(syirik dan khurafat), bid’ah, dan buta. Dengan adanya dakwah Ustaz Bangga

masyarakat mengalami perubahan sosial secara bertahap-tahap dan mulai

meninggalkan kebiasaan buruknya dengan mengikuti kebiasaan nenek moyangnya

yang menyimpang yang tidak sesuai agama Islam.

Di dalam kehidupan masyarakat sering dijumpai berbagai bentuk perubahan

sosial adalah sebagai berikut:

a. Perubahan Sosial secara Lambat

Perubahan sosial secara lambat atau evolusi merupakan perubahan waktu lama,

dan perubahan kecil yang saling mengikuti. Perubahan secara lambat terjadi

karena masyarakat berusaha menyesuaikan diri yang sejalan dengan pertumbuhan

masyarakat berdasarkan keperluan, keadaan dan kondisi baru yang timbul. Oleh

sebab itu perubahan yang terjadi melalui evolusi terjadi dengan sendirinya secara

alami, tanpa rencana atau kehendak tertentu.

b. Perubahan Sosial secara Cepat

Perubahan sosial secara cepat atau revolusi adalah perubahan terjadi dalam

masyarakat secara cepat yang menyangkut kehidupan masyarakat serta lembaga

kemasyarakatan, dan sering menimbulkan disintegrasi dalam kehidupan sosial,

ekonomi dan politik.

c. Perubahan Sosial Kecil

Perubahan sosial kecil adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur

sosial yang tidak membawa pengaruh langsung bagi masyarakat karena tidak

terpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan dan lembaga kemasyarakatan.

Page 71: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

55

d. Perubahan Sosial Besar

Perubahan sosial besar yaitu suatu perubahan yang membawa pengaruh sangat

besar dalam aspek kehidupan manusia serta menimbulkan perubahan pada

lembaga kemasyarakatan seperti pada masyarakat yang mengalami proses

modernisasi - industrialisasi.

e. Perubahan Sosial yang Direncanakan

Perubahan Sosial yang direncanakan adalah perubahan yang diperkirakan oleh

pihak-pihak yang akan mengadakan perubahan dalam masyarakat. Adanya

perubahan yang mempengaruhi masyarakat dapat melakukan rekayasa sosial atau

yang biasa disebut sebagai perencanaan sosial.

f. Perubahan Sosial yang Tidak Direncanakan

Perubahan sosial yang tidak direncanakan merupakan perubahan tanpa

dikehendaki oleh masyarakat dari luar jangkauan pengawasan masyarakat.

Perubahan yang tidak dikehendaki ternyata diharapkan dan diterima oleh

masyarakat seperti reformasi yang terjadi pada Indonesia (Soekanto, 2014).

Strategi dalam perubahan sosial pada masyarakat Pattuku dalam terbentuk

masyarakat Islam. Identitas itu disumbang oleh praktik keseharian masyarakat, seperti

dalam praktik ritual dan tradisi masyarakat sehari-hari. Itulah yang kemudian telah

memperkuat dan memberi rasa persamaan bagi para anggotanya terutama ketika

berhadapan dengan orang lain yang memiliki identitas kolektif yang berbeda.

Penjelasan mengenai masyarakat Islam, tampak jelas ada situasi yang terbuka

munculnya sebuah gejala sosial yang mengarah terjadinya perubahan, baik dalam

Page 72: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

56

struktur maupun kultur masyarakat tersebut. Gejala itu tentu saja sifatnya alami dan

berjalan normal yang fungsinya untuk mendukung bagi kelangsungan sebuah sistem

masyarakat.

Seperti halnya perubahan yang terjadi pada desa Pattuku dahulu masih banyak

orang yang mengikuti kebiasaan nenek moyangnya seperti matampung dan

mabbarasanji yang dilakukan masyarakat. Dan dengan adanya dakwah dengan

paham Muhammadiyah masyarakat sudah ada perubahan yaitu masyarakat sudah

banyak meninggalkan kebiasaan tersebut

Jadi, perubahan yang akan dihasilkan dakwah ialah apabila dilakukan dengan

terencana dan mempunyai tujuan. Karena dakwah merupakan salah satu ajaran yang

baik dan benar dalam Islam, maka harus disebarkan dengan cara yang baik pula.

Page 73: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

57

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya yaitu

mengenai dakwah sosiologi masyarakat terpencil dengan paham Muhammadiyah

pada desa Pattuku, maka penulis dapat menyimpulkan hasil penelitian ini sebagai

berikut:

1. Bahwa Ustaz Bangga lahir pada daerah pegunungan, setelah masuk SD baru

pindah ke perkampungan dan melanjutkan sekolah PGA atau setara dengan

sekolah menengah pertama, dan hijrah ke Tombolo untuk melanjutkan sekolah

dan beliau pertama mengenal Muhammadiyah, beliau mengikuti beberapa

serangkai pengaderan Muhammadiyah dan ikut kajian Muhammadiyah sampai

akhirnya beliau mengajar salah satu sekolah naungan Muhammadiyah Tombolo.

Ustaz Bangga pindah ke Bone karena bapaknya meninggal dan tidak ada yang

menggantikan bapaknya menjadi imam desa. Beliau juga menjadi guru, kepala

sekolah, kepala desa dan pendakwah ajaran Islam paham Muhammadiyah dengan

tuntunan tarjih karena desa Pattuku masih banyak masyarakat yang berperilaku

menyimpang khususnya keyakinan seperti musyrik.

2. Ustaz Bangga mengambil sebuah bentuk tindakan dengan metode dakwah

kultural yang proses komunikasinya dapat menjadikan budaya lokal menjadi

wahana dalam mendekati masyarakat sebagai sasaran dakwah sehingga seluruh

lapisan dan kelompok masyarakat dapat menjadi umat dakwah. Model dai

Page 74: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

58

masyarakat terpencil perlu model komunikasi yang merupakan suatu kebutuhan

yang berperan penting dalam mencapai tujuan dakwah dalam mensosialisasikan

ajaran islam dengan paham Muhammadiyah dengan melakukan pendekatan dan

memberi pemahaman sedikit demi sedikit secara pelan-pelan dalam masyarakat

baik dakwah secara langsung maupun dakwah dengan perbuatan.

3. Perubahan sosial yang terjadi akibat dakwah Ustaz Bangga termasuk perubahan

sosial yang direncanakan karena perubahan sosial yang dikehendaki atau

direncanakan merupakan perubahan yang diperkirakan atau direncanakan terlebih

dahulu oleh pihak-pihak yang akan mengadakan perubahan dalam masyarakat.

Perubahan yang mengubah masyarakat desa Pattuku ke jalan yang benar dan

mulai meninggalkan perbuatan yang menyimpang yang tidak sesuai ajaran Islam

terutama akidah seperti musyrik.

B. Saran

1. Diharapkan Muhammadiyah meninjau langsung ke daerah-daerah yang terdapat

keMuhammadiyahaan, sehingga Muhammadiyah berkembang khususnya daerah

terpencil.

2. Disarankan kepada pendakwah Muhammadiyah tetap meneruskan dan

mengembangkan tema dakwah serta lebih memperluas bidang garapan dengan

mengembangkan kajian pada bidang keagamaan yang berorientasi kepada

peningkatan kesejahteraan masyarakat

3. Seharusnya ada ranting Muhammadiyah pada desa atau kecamatan supaya jelas

bahwa ada organisasi Muhammadiyah

Page 75: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

59

4. Diperlukan penelitian lebih lanjut tentang penelitian keMuhammadiyahan pada

daerah khususnya daerah terpencil sehingga Muhammadiyah bukan hanya dikenal

pada kota bahkan daerah terpencil pun.

Page 76: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

xviii

DAFTAR PUSTAKA

AB,Syamsuddin. (2016). Pengantar Sosiologi Dakwah. Jakarta: Prenadamedia Grup

Abror, R. H. (2014). Rethinking Muhammadiyah: Masjid, Teologi Dakwah Dan

Tauhid Sosial (Perspektif Filsafat Dakwah). Ilmu Dakwah: Academic Journal

for Homiletic Studies, 6(1), 53-75

Afrizal. (2015). Metode Penelitian Kualitatif: Upaya mendukung Penggunaan

Penelitian Kualitati fdalam Berbagai Disiplin Ilmu . Jakarta: Rajawali Pers

Amar Faozan dan Setiawan Edi. (2018). Model Dakwah Muhammadiyah Di Daerah

Terpencil, Terluar Dan Terdalam: Studi Kasus Di Kalimantan Tengah.

Prosiding Kolokiumdaktor Dan Seminar Hasil Penelitian Hibah, 1(1)

Alwi Muh. (2013) Gerakan Dakwah Muhammadiyah Di Sulawesi Selatan. Jurnal

Diskusi Islam. 1(1), 77.

Creswell John W. (2016). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan

Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Darmawijaya. (2014). Sejarah Muhammadiyah Di Sulawesi Selatan 1926-1942.

Jurnal Lektur Keagamaan.12(2).

Hasmida. (2017). Perkembangan Muhammadiyah Di Gampong Kuta Bak Drien

Kecamatan Tangan-Tangan Kabupaten Aceh Barat Daya (2009-2017). Skripsi

S1. Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh

Himawati Murni. (2014). Manajemen Pendayagunaan Dana Wakaf Untuk

Pembangunan Sarana dan Prasarana Desa Terpencil Pada Badan Wakaf Al-

Quran Jakarta‖. Skripsi—UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Husein Amrullah. 2017). Dakwah Kultural Muhammadiyah Terhadap Kaum Awam.

Jurnal Ath-Thariq. 1(1).

Indris Ahnu Muhammad. (2018). Dakwah Pada Masyarakat Tepencil: Metode

Da’wah bi al-hal Sebagai Upaya Meningkatkan Taraf Kehidupan Mad’u.

Jurnal Studi Keislaman. 4(1).

Jinan Mutohharun. (2015). Muhammadiyah Studies: Transformasi Kajian Tentang

Gerakan Islam Di Indonesia. Analisa Journal of Social Science and Religion.

22(2), 269-280

Kristanto, V. H. (2018). Metodologi Penelitian Pedoman Penulisan Karya Tulis

Ilmiah (KTI). Yogyakarta: CV Budi Utama.

Page 77: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

xix

Kadril Muhammad. (2018). Pengembangan Syiar Islam Di Kerajaan Bone Pada Masa

Pemerintahan La Maddaremmeng Tahun (1625–1644 M). Jurnal Rihlah. 6(2),

142-143

Maria, U. H. (2012). Pembinaan Masyarakat Melalui Dakwah Muhammadiyah Di

Kabupaten Sragen Tahun 1985-2005. Journal of Indonesian History, 1(1).

Nasaruddin. (2018). Model Komunikasi Dai perbatasan Dalam Menjawab Tantangan

Dakwah (Studi Kasus Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil.

Skripsi—Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Banda Aceh

Radinal Husein. (2013). Studi Evaluasi Ketersediaan Tenaga Kesehatan Di

Puskesmas Pada Kabupaten/Kota Daerah Tertinggal, Perbatasan Dan

Kepulauan Terhadap Capaian Indikator Kinerja Standar Pelayanan Minimal

Kabupaten Kota. Tesis—Universitas Indonesia, Depok

Rahmawati, Reni Andi. (2017). Dinamika Islam Dan Politik Kerajaan Bone Sebelum

Dan Setelah Memeluk Islam. Jurnal Rihlah. 5(2), 182-183

Rafiq Mohd. (2016). Metode Dakwah Muhammadiyah Di Kabupaten Tapanuli

Selatan. Jurnal Penelitian Ilmu-ilmu Sosial dan Keislaman. 2(1).

Sarbini, Ahmad (2020). Sosiologi Dakwah. Bandung: Simbiosa Rakatama Media.

Soekanto, Soerjono (2014). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.

Sugiyono (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung: Alfabeta

Wirawan I.B. (2011). Teori-Teori Sosial Dalam Tiga Paradigm (Fakta Sosial,

Definisi Sosial, Dan Perilaku Sosial). Jakarta: Pernadamedia Group

Page 78: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

60

Page 79: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

61

PEDOMAN WAWANCARA

Judul Proposal : Sosiologi Dakwah Masyarakata Terpencil (Studi Naratif Dai

Muhammadiyah Di Desa Pattuku Kecematan Bontocani)

Nama Informan :

Hari/Tanggal :

Waktu :

Lokasi :

Pertanyaan Informan

Utama

Pertanyaan Informan

Kunci

Pertanyaan Informan

Tambahan

1. Kapan Anda mengenal

Muhammadiyah?

2. Apa yang Anda

ketahui tentang

Muhammadiyah?

3. Dimana Anda pertama

kali mengenal

Muhammadiyah?

4. Mengapa Anda

akhirnya memilih

Muhammadiyah?

5. Apa yang mendasari

sehingga Anda

berdakwah ajaran

islam dengan paham

Muhammadiyah?

6. Bagaimana peran istri

mendorong Anda

1. Apakah Anda kenal

dengan Ustaz Bangga?

2. Sejak kapan Anda

mengenal Ustaz

Bangga?

3. Apa yang Anda ketahui

tentang Ustaz Bangga?

4. Apa Anda mengetahui

kalau Ustaz Bangga

berdakwah dengan

paham Muhammadiyah?

5. Apakah Anda sering

mengikuti dakwah

Ustaz Bangga?

6. Dimana Anda sering

mengikuti dakwah

Ustaz Bangga?

7. Kapan Anda biasa

1. Apakah Anda kenal

dengan Ustaz Bangga?

2. Sejak kapan Anda

mengenal Ustaz

Bangga?

3. Apa yang Anda ketahui

tentang Ustaz Bangga?

4. Apa Anda mengetahui

kalau Ustaz Bangga

berdakwah dengan

paham

Muhammadiyah?

5. Apakah Anda sering

mengikuti dakwah

Ustaz Bangga?

6. Dimana Anda sering

mengikuti dakwah

Ustaz Bangga?

Page 80: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

62

dalam berdakwah?

7. Bagaimana tanggapan

keluarga Anda selama

mengenal

Muhammadiyah?

8. Apakah keluarga Anda

setuju berdakwah

dengan paham

Muhammadiyah atau

sebaliknya?

9. Bagaimana cara Anda

mengambil solusi jika

keluarga Anda tidak

setuju dengan dakwah

Anda dengan paham

Muhammadiyah?

10. Dimana Anda biasa

melakukan dakwah

ajaran islam dengan

paham

Muhammadiyah?

11. Kapan Anda

melakukan dakwah

ajaran islam dengan

paham

Muhammadiyah?

12. Kendala apa yang

Anda hadapi dalam

mengikuti dakwah

Ustaz Bangga?

8. Apakah Ustaz Bangga

pernah dikritik terhadap

Jamaahnya pada saat

berdakwah?

9. Bagaimana tindakan

yang digunakan Ustaz

Bangga jika

mendapatkan kritikan

dari jamaahnya?

10 Apakah terjadi

perubahan dimasyarakat

selama Ustaz Bangga

berdakwah dengan

paham Muhammadiyah,

dan masyarakat mulai

meninggalkan

kebiasaannya seperti

melakukan ritual

mabbaca baca di bawah

pohon atau batu besar?

7. Kapan Anda biasa

mengikuti dakwah

Ustaz Bangga?

8. Apakah Anda setuju

terhadap dakwah yang

dibawakan Ustaz

Bangga atau

sebaliknya?

9. Mengapa Anda tidak

setuju terhadap dakwah

yang disampaikan Ustaz

Bangga?

10. Mengapa Anda setuju

terhadap dakwah yang

disampaikan Ustaz

Bangga?

11. Apakah Ustaz Bangga

pernah dikritik terhadap

Jamaahnya pada saat

berdakwah?

12. Bagaimana tindakan

yang digunakan Ustaz

Bangga jika

mendapatkan kritikan

dari jamaahnya?

13. Apakah terjadi

perubahan dimasyarakat

selama Ustaz Bangga

Page 81: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

63

berdakwah ajaran

islam paham

Muhammadiyah?

13. Bagaimana upaya

Anda dalam

menghadapi kendala

tersebut?

14. Tindakan apa yang

Anda pakai dalam

berdakwah ajaran

islam dengan paham

Muhammadiyah?

15. Apakah tindakan Anda

berhasil dalam

melakukan dakwah

dimasyarakat dengan

paham

Muhammadiyah?

16. mengapa

Muhammadiyah di

desa ini tak kunjung

berkembang sementara

Ustaz adalah tokoh

yang sangat

berpengaruh di desa?

17. Kenapa Anda tidak

membina remaja

masjid, dan mengajak

berdakwah dengan

paham Muhammadiyah,

dan masyarakat mulai

meninggalkan

kebiasaannya seperti

melakukan ritual

mabbaca baca di bawah

pohon atau batu besar?

Page 82: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

64

mereka bergabung di

Ikatan pelajar

Muhammadiyah atau

di pemuda

Muhammadiyah?

18. Apa untungnya bagi

Anda tetap sebagai

aktivis

Muhammadiyah,

padahal di desa ini

justru Muhammadiyah

tidak menonjol.

Bahkan Anda sendiri

mengajar di sekolah

non Muhammadiyah?

19. Apakah terjadi

perubahan

dimasyarakat selama

Ustaz Bangga

berdakwah dengan

paham

Muhammadiyah, dan

masyarakat mulai

meninggalkan

kebiasaannya seperti

melakukan ritual

mabbaca baca di

bawah pohon atau batu

Page 83: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

65

besar?

20. Apa harapan Anda ke

depannya sehingga

muhammadiyah eksis

di tengah-tengah

masyarakat?

DOKUMENTASI

Informan Utama (Ustaz Bangga)

Page 84: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

66

Buku Yang Dipakai Sebagai Acuan Dakwah Ustaz Bangga

Informan Kunci (Yusrianto Dan Ustaz Saddike)

Page 85: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

67

Informan Tambahan (Rafida R Dan Sumardi)

Page 86: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

68

WAKTU PENELITIAN

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

1 Pengusulan Judul

2 Penyusunan proposal

3 Konsultasi Pembimbing

4 Seminar Proposal

5 Pengurusan Izin Penelitian

6 Menyusun Pedoman Wawancara

7 Observasi

8 Wawancara

9 Pengumpulan Dokumen

10 Pengumpulan Data

11 Penyusunan Hasil Penelitian

No Jenis kegiatanBulan I Bulan II Bulan III Bulan IV

Page 87: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

69

Page 88: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

70

Page 89: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

71

Page 90: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

72

Page 91: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

73

Page 92: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

74

Page 93: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

75

RIWAYAT HIDUP

Musfira lahir pada tanggal 15 Mei 1998, di desa Pattuku Kabupaten

Bone Provinsi Sulawesi Selatan. Penulis merupakan anak tunggal

dari pasangan A. Hasfiah dan Mustawaf. Penulis pertama kali

masuk pendidikan Formal di SD 293 Pattuku tahun 2004 dan tamat

pada tahun 2010. Pada tahun selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan ke MTs

Pattuku Kabupaten Bone dan tamat pada tahun 2013. Setelah tamat di MTs, penulis

melanjutkan ke SMA Negeri 6 Bone di kecematan Kahu Kabupaten Bone dan tamat

pada tahun 2016. Dan pada tahun 2016, penulis melanjutkan pendidikan pada

program Strata Satu (S1) sebagai Mahasiswa di Universitas Muhammadiyah

Makassar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan Sosisologi

melalaui Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Penulis pernah aktif

organisasi Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dibidang HUMAS (Hubungan

Masyarakat).

Page 94: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

76

Page 95: SOSIOLOGI DAKWAH MASYARAKAT TERPENCIL (STUDI NARATIF …

77