Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

86
UNDANG-UNDANG NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGA KEMENTERIAN DALAM NEGERI Disampaikan oleh : Direktorat Perkembangan Kependudukan Ditjen Administrasi Kependudukan

Transcript of Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

Page 1: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

UNDANG-UNDANG NOMOR 52 TAHUN 2009

TENTANGPERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN

DAN PEMBANGUNAN KELUARGA

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Disampaikan oleh : Direktorat Perkembangan Kependudukan

Ditjen Administrasi Kependudukan

Page 2: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

I. PENDAHULUAN

1. Amanat UUD 1945 : Pasal 26 ayat (3) : Hal-hal mengenai

warga negara dan penduduk diatur dengan Undang-Undang.

2. UU ini menjadi landasan yang kokoh dalam penyelenggaraan perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga

Page 3: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

3. Prosesa. Amandemen UU No. 10 Tahun 1992

inisiatif DPR-RI

1) Surat Mendagri kepada Presiden Nomor : 470/1970/Sj tertanggal 6 Agustus 2004, perihal permohonan diterbitkan AMPRES Amandemen UU Nomor 10 Tahun 1992.

2) Terjadi pergantian Presiden tidak terbit AMPRES; Penarikan RUU dan pengusulan kembali amandemen pada periode tahun 2005 – 2009

Page 4: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

b. PERIODE 2005 -20091. Surat dari DPR-RI kepada Pemerintah

Nomor : RU.02/8719/DPR-RI/2006 tertanggal 14 November 2006, perihal penyampaian RUU tentang Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

2. Surat Presiden kepada Pimpinan DPR-RI Nomor: R-98/Pres/12/2006 tertanggal 19 Desember 2006, perihal penunjukkan wakil Pemerintah utk pembahasan RUU tentang Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

Page 5: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

b. PERIODE 2005 -2009

3. Surat Mensekneg kepada Menteri Kesehatan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Hukum dan HAM Nomor B-637/M.Sesneg/12/2006 tertanggal 19 Desember 2006 perihal penunjukkan wakil Pemerintah untuk melakukan pembahasan RUU tentang Kependudukan dan Pembangunan Keluarga

dengan DPR-RI

Page 6: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

• Posisioning UU sbg “Grand Designed” substansi pembangunan kependudukan, agar semua sektor yg menangani kependudukan hrs mengacu pada UU tersebut.

• Materi yg sdh diatur dalam UU Nomor 23 Tahun 2006 hrs dikeluarkan dari draft RUU.

• Substansi yg sdh diatur dalam RUU Kesehatan yg sedang dibahas bersamaan harus dikeluarkan dari draft RUU.

• RUU ini harus memperhatikan dan menyikapi semangat OTDA sesuai UU Nomor 32 Tahun 2004.

5. KESEPAKATAN INTERDEP ATAS AMANDEMEN UU 10 TH 1992

Page 7: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

Tanggal 20 Maret 2007 Pemerintah melalui Departemen Kesehatan menyampaikan DIM kepada Komosi IX DPR-RI

6. Waktu Penyusunan dan Pembahasan DIM Interdep

Page 8: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

• Pengesahan jadwal dan mekanisme pembahasan serta Penjelasan Pemerintah terhadap RUU tentang Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, tgl 28 Februari 2007.

• Pandangan dan pendapat Presiden yg disdampaikan Menteri Kesehatan dan Tanggapan Ketua Komisi IX atas Pandangan dan pendapat Presiden, tanggal 14 Maret 2007.

• Pembahasan antara Pemerintah dengan DPR pada tanggal 21 Maret 2007, ditunda karena DPR blm mempelajari DIM.

• Pembahasan antara Pemerintah dengan DPR pada tanggal 23 Mei 2007, ditunda karena hanya dihadiri oleh Menteri Hukum dan HAM. Menurut pandangan Komisi IX hrs ada Menteri Teknis.

7. Pembahasan DIM antara Pemerintah dengan DPR-RI

Page 9: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

• Pembahasan antara Pemerintah dengan DPR pada tanggal 13 Juni 2007, tidak terjadi kesepakatan masalah judul. Yang diajukan DPR dengan judul RUU tentang Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, sedang Pemerintah menghendaki judul RUU tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, mengingat muatan RUU hanya mencakup Perkembangan Kependudukan, sedangkan substansi Administrasi Kependudukan sudah tertampung di UU No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan. Terjadi deadlock.

7. Pembahasan DIM antara Pemerintah dengan DPR-RI

Page 10: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

• Tanggal 29 April 2009 pertemuan Interdep di Kantor Setneg mempersiapkan bahan untuk pertemuan konsultasi pimpinan DPR-RI dengan Presiden, sbg tindak lanjut surat dari DPR kepada Presiden RI No. TU.03/2199/DPR RI/IV/2009 tertanggal 24 April 2009 perihal Pertemuan Konsultasi Pimpinan DPR-RI dengan Presiden RI.

• Menteri Dalam Negeri melalui surat No. 114.1/1829/SJ tertanggal 27 Mei 2009 menyampaikan bahan kepada Presiden pada acara pertemuan konsultasi Presiden dengan Pimpinan DPR-RI yg dilaksanakan pada tanggal 27 Mei 2009 di Istana Negara.

7. Pembahasan DIM antara Pemerintah dengan DPR-RI

Page 11: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

• Tindak Lanjut pertemuan konsultasi Presiden dengan Pimpinan DPR-RI yg dilaksanakan pada tanggal 27 Mei 2009 di Istana Negara, disepakati pembahasan DIM antara Pemerintah dengan DPR-RI dilanjutkan dan dimulai tanggal 24 September 2009 sampai dengan 28 September 2009, meliputi pembahasan dengan Panitia Kerja/Panja, Panitia Kerja/Panja, Tim Perumus/Timus, dan , dan Tim Sinkronisasi/Timsin.

• Proses Persetujuan :a) Raker Tingkat I Komisi IX tanggal 28 September 2009

dengan agenda Pendapat Akhir Mini Fraksi terhadap RUU

tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan

Keluarga.b) Raker Tingkat II Paripurna DPR RI tanggal 29 September

2009

7. Pembahasan DIM antara Pemerintah dengan DPR-RI

Page 12: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

1. Persoalan kependudukan di Indonesia sangat kompleks dan memerlukan penanganan secara komprehensif. Jumlah penduduk yg besar dengan pertumbuhan penduduk tinggi, kualitas rendah dan persebaran tidak merata.

2. Pembangunan kependudukan diarahkan kepada penduduk sebagai subyek pembangunan (people centered development). Penduduk berperan baik sebagai pelaku maupun sebagai pemanfaat hasil pembangunan.

TANGGAPAN TANGGAPAN UMUMUMUM

Page 13: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

3. Isu kependudukan dan pembangunan keluarga sangat luas; mencakup aspek kuantitas, kualitas dan mobilitas, yang terkait dengan pembangunan ekonomi, kesehatan, pendidikan, ketenagakerjaan, sosial, agama, keamanan, tata ruang, kemampuan daya dukung alam dan daya tampung lingkungan, eksploitasi SDA yang menjamin kelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan penduduk .

TANGGAPAN TANGGAPAN UMUMUMUM

Page 14: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

POSISIONING UNDANG-UNDANGPOSISIONING UNDANG-UNDANGNOMOR 52 TAHUN 2009NOMOR 52 TAHUN 2009

TENTANG PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN TENTANG PERKEMBANGAN KEPENDUDUKANDAN PEMBANGUNAN KELUARGADAN PEMBANGUNAN KELUARGA

1. UU ini akan menjadi rancangan induk (grand design) pembangunan kependudukan untuk mewujudkan penduduk yang berkualitas, manusia yang sehat, mandiri, beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai iptek, serta memiliki etos kerja yang tinggi dan berdisiplin.

Page 15: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

POSISIONING UNDANG-UNDANGPOSISIONING UNDANG-UNDANGNOMOR 52 TAHUN 2009NOMOR 52 TAHUN 2009

TENTANG PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN TENTANG PERKEMBANGAN KEPENDUDUKANDAN PEMBANGUNAN KELUARGADAN PEMBANGUNAN KELUARGA

2. UU ini harus mampu mengakomodir perubahan isu strategis dari perubahan global di bid. kependudukan dan pembangunan, yang telah disepakati Indonesia dalam International Conference on Population and Development (ICPD) dan Millenium Development Goals (MDGs) yang disesuaikan dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa yang tertuang di dalam Pancasila dan UUD’45.

Page 16: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

POSISIONING UNDANG-UNDANGPOSISIONING UNDANG-UNDANG

NOMOR 52 TAHUN 2009NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG PERKEMBANGAN TENTANG PERKEMBANGAN

KEPENDUDUKANKEPENDUDUKANDAN PEMBANGUNAN KELUARGADAN PEMBANGUNAN KELUARGA

3. Undang-undang ini disesuaikan dengan perubahan sistem pemerintahan di dalam negeri yaitu dari pemerintahan sentralistik ke desentralisasi.dan dapat mereorientasi pembangunan yang berwawasan kependudukan yang menekankan pada kualitas SDM dalam pembangunan daerah berbasis kompetensi.

4. Undang-undang ini diharapkan mampu menjawab masalah- masalah yang lebih spesifik seperti pertumbuhan kota dan urbanisasi, migrasi (internal dan internasional), pengangguran, kemiskinan, degradasi lingkungan dan perubahan struktur penduduk.

Page 17: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

SISTEMATIKA UNDANG-UNDANGSISTEMATIKA UNDANG-UNDANGNOMOR 52 TAHUN 2009NOMOR 52 TAHUN 2009

TENTANG PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN TENTANG PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN

DAN PEMBANGUNAN KELUARGADAN PEMBANGUNAN KELUARGA UNDANG-UNDANG NOMOR 52 TAHUN 2009 TERDIRI DARI 12 BAB UNDANG-UNDANG NOMOR 52 TAHUN 2009 TERDIRI DARI 12 BAB DAN 63 PASAL SBB:DAN 63 PASAL SBB: BAB I : Ketentuan Umum (Pasal 1) BAB II : Asas, Prinsip dan Tujuan (Pasal 2 s/d Pasal 4) BAB III : Hak dan Kewajiban Penduduk (Pasal 5 s/d Pasal 6) BAB IV : Kewenangan dan Tanggung Jawab Pemerintah (Pasal 7 s/d Pasal 14) BAB V : Pembiayaan (Pasal 15 s/d Pasal 16) BAB VI : Perkembangan Kependudukan (Pasal 17 s/d Pasal 46) * Bagian Kesatu : Umum (Ps 17) * Bagian Kedua : Pengendalian Kuantitas Penduduk ** Paragraf 1 : Umum (Ps 18 s/d Ps 19) ** Paragraf 2 : Keluarga Berencana (Ps 20 s/d

Ps 29) * Bagian Ketiga : Penurunan Angka Kematian (Ps 30 s/d 32) * Bagian Keempat : Mobilitas Penduduk (Ps 33 s/d Ps 37) * Bagian Kelima : Pengembangan Kualitas Penduduk ** Paragraf 1 : Umum (Ps 38) ** Paragraf 2 : Penduduk Rentan (Ps 39 s/d

Ps 43) * Bagian Keenam : Perencanaan Kependudukan (Ps 44 s/d Ps 46)

Page 18: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

SISTEMATIKA UNDANG-UNDANGSISTEMATIKA UNDANG-UNDANGNOMOR 52 TAHUN 2009NOMOR 52 TAHUN 2009

TENTANG PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN TENTANG PERKEMBANGAN KEPENDUDUKANDAN PEMBANGUNAN KELUARGADAN PEMBANGUNAN KELUARGA

BAB VII : Pembangunan Keluarga (Pasal 47 s/d Ps 48) BAB VIII : Data dan Informasi Kependudukan (Pasal 49 s/d

Pasal 52) BAB IX : Kelembagaan (Pasal 53 s/d Pasal 57) * Bagian Kesatu : Nama dan Kedudukan (Ps 53 s/d

Ps 55) * Bagian Kedua : Tugas dan Fungsi (Ps 56 s/d Ps

57) BAB X : Peranserta Masyarakat (Pasal 58) BAB XI : Ketentuan Peralihan (Pasal 59) BAB XII : Ketentuan Penutup (Pasal 60 s/d Pasal 63)

Page 19: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

II. POKOK PIKIRAN UU TENTANG PK & PK

Konsiderans

Menimbang

KonsideransMengingatPenjelasa

n Umum

Batang Tubuh

Page 20: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

Berisi aspek-aspek filosofis, yuridis dan sosiologis yang melandasi lahirnya Undang-Undang

1.Pembangunan Nasional pd hakekatnya pembangunan manusia dan seluruh masyarakat Indonesia, mencakup semua dimensi dan aspek kehidupan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan UUD 1945.

Page 21: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

2. Penduduk sbg modal dasar dan faktor dominan pembangunan, oleh krn itu pddk hrs menjadi titik sentral dalam pembangunan berkelanjutan.

3.Upaya pengendalian angka kelahiran dan penurunan angka kematian, pengarahan mobilitas pddk, pengembangan kualitas pddk pd seluruh dimensinya, peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga, shg mjd SDM yg tangguh dan mampu bersaing dgn bangsa lain.

Page 22: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

1. Ps. 20, Pasal 26 ayat (2), Pasal 26 ayat (3), Pasal 28B ayat (1), Pasal 28B ayat (2), Pasal 28C ayat (1), Pasal 28J ayat (1) UUD Negara RI Th 1945

KONSIDERAN MENGINGAT

Page 23: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

ASAS (Ps 2)

PK dan PK

norma agama

perikemanusiaan,

keseimbangan

manfaat

Page 24: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

PRINSIPKependudukan sbg titik sentral kegiatan pembangunan;Pengintegrasian kebijakan kependudukan kedalam pembangunan sosial budaya, ekonomi, dan lingkungan hidup;Pertisipasi semua pihak dan gotong royong;Perlindungan dan pemberdayaan terhadap keluarga sbg unit terkecil dlm masyarakat;Kesamaan hak dan kewajiban antara pendatang dan penduduk setempat;Perlindungan terhadap budaya dan identitas penduduk lokal; Keadilan dan kesetaraan gender.

Page 25: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

TUJUAN Perkembangan kependudukan :mewujudkan keserasian, keselarasan, dan

keseimbangan antara kuantitas, kualitas, dan persebaran pddk dengan lingkungan hidup.

Pembangunan Keluarga :meningkatkan kualitas keluarga agar dapat

timbul rasa aman, tenteram, dan harapan masa depan yg lebih baik dalam mewujudkan kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin.

Page 26: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

HAK PENDUDUK

Membentuk keluarga -> keturunan melalui perkawinan yg sah;

Memenuhi kebutuhan dasar -> tumbuh & berkembang; Memperoleh pendidikan -> meningkatkan kualitas; Mendapat informasi, perlindungan dan bantuan untuk

mewujudkan hak-hak reproduksi sesuai dgn etika sosial dan norma agama;

Berkomunikasi dan memperoleh informasi kependudukan dan keluarga -> mengembangkan pribadi dan lingkungan sosial;

Mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi PK dan PK dgn menggunakan sarana yg tersedia;

Mengembangkan dan memperoleh manfaat ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya tentang PK dan PK;

Page 27: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

Bebas bergerak, berpindah dan bertempat tinggal dalam wilayah NKRI;

Mendapatkan perlindungan untuk mempertahankan keutuhan, ketahanan dan kesejahteraan keluarga;

Menetapkan keluarga ideal scr bertanggung jawab (jumlah, jarak, umur melahirkan; mendidik, membimbing, mengarahkan anak; mengangkat anak; hak reproduksinya);

Hak hidup; mempertahankan dan mengembangkan nilai-nilai adat;

Memperjuangkan pengembangkan dirinya (pribadi/kelompok) untuk membangun bangsa dan negara;

Memperoleh dan mempertahankan ruang hidupnya; Mendapatkan identitas kewarganegaraan, ataupun mengganti

status kewarganegaraan; Memperoleh hak dasar kehidupannya.

HAK PENDUDUK

Page 28: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

Pasal 6

KEWAJIBAN PENDUDUK

Menghormati hak-hak penduduk lain dlm kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;

Berperanserta dalam pembangunan kependudukan; Membantu mewujudkan perbandingan yg ideal antara

perkembangan kependudukan dan kualitas lingkungan, sosial dan ekonomi;

Mengembangkan kualitas diri melalui peningkatan kesehatan, pendidikan, ketahanan dan kesejahteraan keluarga;

Memberikan data dan informasi kependudukan dan keluarga yg diminta oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah untuk kependudukan sepanjang tidak melanggar hak-hak penduduk.

Page 29: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

KEWENANGAN PEMERINTAH

Menetapkan kebijakan dan program jangka menengah dan jangka panjang (PK dan PK).

Mengintegrasikan PJM dan PJP dalam PJM dan PJP Nasional.

Diatur dlm PP

Menetapkan kebijakan dan program jangka menengah dan

jangka panjang (PK dan PK) sesuai dgn kebutuhan daerah

masing-2. Kebijakan PJM dan PJP hrs mengacu pada kebijakan Nasional. Diatur dlm Perda

Pasal 7

Pasal 8

Page 30: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

Pelaksanaan Kebijakan Dan Program JM Dan JP Pengumpulan, pengolahan, analisis, evaluasi, penelitian,

pengembangan, dan penyebarluasan informasi tentang PK dan PK;

Perkiraan scr berkelanjutan dan penetapan sasaran PK dan PK;

Pengendalian dampak pembangunan terhadap PK dan PK serta lingkungan hidup.

Kebijakan dan Program JM dan JP dilakukan melalui : Menyusun rencana kerja tahunan meliputi :

Penggalangan peranserta (individu sampai penyandang dana dalam PK dan PK);

Advokasi, dan KIE tentang PK dan PK kpd seluruh komponen perencana dan pelaksana pembangunan serta seluruh masyarakat;

Pelayanan cuma-cuma bagi keluarga miskin.

Pasal 9

Pasal 10

Page 31: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH

Pasal 11

Pemerintah bertanggung jawab dalam Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluraga

Pasal 12 PP

• Menetapkan kebijakan nasional;• Menetapkan pedoman (NSPK);• Memberikan pembinaan, bimbingan, supervisi dan

fasilitasi;• Sosialisasi, advokasi dan koordinasi.

Page 32: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH

Pasal 13 (Pemerintah Provinsi) Perda• Menetapkan kebijakan daerah;• Memfasilitasi terlaksananya pedoman (NSPK);• Memberikan pembinaan, bimbingan, dan supervisi;• Sosialisasi, advokasi dan koordinasi.Sesuai dengan kebutuhan, aspirasi dan kemampuanMasyarakat setempat

Pasal 14 (Pemerintah Kab/Kota) PerdaMenetapkan pelaksanaan PK dan PK di kab/kota;Sosialisasi, advokasi dan koordinasi pelaksanaan PK dan PK sesuai dgn kebutuhan, aspirasi dan kemampuan masyarakat setempat.

Page 33: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

PEMBIAYAAN

Pasal 15Pembiayaan scr nasional dibebankan pada APBNAlokasi anggaran disediakan scr proporsional sesuai dgn kebutuhan.

Pasal 16Pembiayaan di daerah dibebankan pada APBDAlokasi anggaran disediakan scr proporsional sesuai dgn kebutuhanPengalokasian anggaran ditetapkan bersama oleh Pemerintah Daerah dan DPRD.

Page 34: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

KETERKAITAN SUBSTANSIKETERKAITAN SUBSTANSI UU 23 Th 2006 DGN UU 52 Th UU 23 Th 2006 DGN UU 52 Th 20092009

DATABASEKEPENDUDUKAN

DAFDUK1. Pencatatan Biodata Penduduk

Per Keluarga2. Pencatatan atas Pelaporan

Peristiwa Kependudukan3. Pendataan Penduduk Rentan

Kependudukan4. Pelaporan Penduduk yang tidak

dapat melapor sendiri

CAPIL1. Pencatatan Kelahiran2. Pencatatan Lahir Mati3. Pencatatan Perkawianan4. Pencatatan Pembatalan Perkawinan5. Pencatatan Perceraian6. Pencatatan Pembatalan Perceraian7. Pencatatan Kematian8. Pencatatan Pengangkatan Pengesahan

dan Pengakuan anak9. Pencatatan Perubahan Nama & Perubahan

Status Kewarganegaraan10. Pencatatan Peristiwa Penting11. Pelaporan Penduduk yg Tdk dapat

melapor Sendiri

INFODUK S I A K

MANFAAT1. Perumusan Kebijakan

Perkembangan Kependudukan

2. Proyeksi kependudukan3. Perencanaan

Pembangunan berwawasan kependudukan

4. Pembangunan sektor lain5. Pemilu kada dan Pemilu6. Verifikasi Jati Diri

Penduduk dan Dokumen Kependudukan

7. Bid. Pemerintahan dan pelayanan publik

Dokumen Kependudukan(Biodata, KK, KTP, Surat Keterangan Kependudukan,

Akta/Kutipan Akta)

INPUT

INPUT

INPUT OU

TPUT

OUTPUT

Page 35: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

KETERKAITAN KOMPONEN KEPENDUDUKAN

KO

Kebijakan Perkembangan Kependudukan

KUANTITASPENDUDUK KUALITAS

PENDUDUK

MOBILITAS/PERSEBARAN PENDUDUK

DATA DAN ADMPENDUDUK

Page 36: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

PEMBANGUNAN NASIONALBERKELANJUTAN

DAYA DUKUNG ALAM DAN DAYA TAMPUNG

LINGKUNGAN

KUANTITAS KUALITAS

PERSEBARAN PENDUDUK

PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN

PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN (Ps 17)

KESERASIANKESELARASAN KESEIMBANGAN

Page 37: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

PERKEMB. SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA

LINGK HDP:DAYA DUKUNG ALAM

DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN

JUMLAH PENDUDUK

PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN

PENGENDALIAN KUANTITAS PDDK (Ps 18)

KESERASIANKESELARASAN KESEIMBANGAN

Page 38: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

PENGENDALIAN KUANTITAS PENDUDUK

Jumlah, Struktur, dan Komposisi Penduduk Pertumbuhan dan Persebaran

Lahir, Mati, Mobduk DADULING

PENGENDALIAN KUANTITAS PENGENDALIAN KUANTITAS PDDK PDDK Pasal

19

Page 39: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

PENGENDALIAN KUANTITAS PENDUDUK

PENGENDALIAN JUMLAH &LAJU PERTUMB PDDK

PDDK TUMBUH SEIMBANGSESUAI DADULING

(TK NAS & DAERAH SCR BERKELANJUTAN)

PENGENDALIAN KELAHIRANPENURUNAN ANGKA KEMATIAN

PENGARAHAN MOBDUK

Page 40: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

KELUARGA BERENCANA mewujudkan pddk tumbuh seimbang dan kel berkualitas, -

> kebijakan keluarga berencana -> melalui program KB (Ps 20)

membantu calon atau pasutri dlm mengambil keputusan dan mewujudkan hak reproduksi scr bertanggung jawab (Ps 21)

* usia ideal perkawinan; * usia ideal untuk melahirkan; * jumlah ideal anak; * jarak ideal kelahiran anak; dan * penyuluhan kesehatan reproduksi. bertujuan untuk :

• mengatur kehamilan yg diinginkan;• menjaga kesehatan dan menurunkan AKB, AKA, AKI;• meningkatkan akses dan kualitas informasi, pendidikan,

konseling dan pelayanan KB dan Kespro;• meningkatkan partisipasi dan kesertaan pria dlm KB; dan• mempromosikan ASI -> menjarangkan jarak kelahiran.

Kebijakan KB melarang promosi aborsi sbg pengaturan kehamilan .

Page 41: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

KELUARGA BERENCANA

Kebijakan KB dilakukan melalui upaya :peningkatan keterpaduan dan peranserta peningkatan keterpaduan dan peranserta masyarakat;masyarakat;pembinaan keluarga; dan pembinaan keluarga; dan pengaturan kehamilan (agama, sosial ekonomipengaturan kehamilan (agama, sosial ekonomi dan budaya serta tata nilai masyarakat).dan budaya serta tata nilai masyarakat).

KIE

diatur dlm PP

Pasal 22

Page 42: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

KELUARGA BERENCANA

Pemerintah dan Pemda wajib meningkatkan akses dan kualitas informasi, pendidikan, konseling, dan pelayanan kontrasepsi dgn cara :

menyediakan metode kontrasepsi sesuai dgn pilihan menyediakan metode kontrasepsi sesuai dgn pilihan pasutripasutri dgn dgn mempertimbangkan usia, paritas, jumlah anak, kondisi mempertimbangkan usia, paritas, jumlah anak, kondisi kesehatan, dan norma agama;kesehatan, dan norma agama;menyeimbangkan kebutuhan laki-laki dan perempuan;menyeimbangkan kebutuhan laki-laki dan perempuan;menyediakan informasi yg lengkap, akurat dan mudahmenyediakan informasi yg lengkap, akurat dan mudah diperoleh diperoleh tentang efek samping, komplikasi, dan kegagalantentang efek samping, komplikasi, dan kegagalan kontrasepsi, kontrasepsi, termasuk pencegahan virus HIV dan infeksitermasuk pencegahan virus HIV dan infeksi menular karena menular karena hubungan seksual;hubungan seksual;meningkatkan keamanan, keterjangkauan, jaminanmeningkatkan keamanan, keterjangkauan, jaminan kerahasiaan, kerahasiaan, serta ketersediaan alat, obat dan cara kontrasepsi yg bermutu serta ketersediaan alat, obat dan cara kontrasepsi yg bermutu tinggi;tinggi;

Pasal 23

Page 43: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

KELUARGA BERENCANA

meningkatkan kualitas SDM petugas KB;meningkatkan kualitas SDM petugas KB;menyediakan pelayanan ulang dan penanganan efek menyediakan pelayanan ulang dan penanganan efek samping dan koplikasi pemakaian kontrasepsi;samping dan koplikasi pemakaian kontrasepsi;menyediakan pelayanan menyediakan pelayanan kesprokespro esensial di tingkat esensial di tingkat primer dan komprehensif pada tingkat rujukan;primer dan komprehensif pada tingkat rujukan;melakukan promosi pentingnya melakukan promosi pentingnya ASIASI serta menyusuiserta menyusui eksklusif (6 bl) pasca kelahiran eksklusif (6 bl) pasca kelahiran utk mencegahutk mencegah kehamilan; meningkatkan derajat kesehatan ibu,kehamilan; meningkatkan derajat kesehatan ibu, bayi bayi dan anak; dandan anak; danmemberikan informasi tentang pencegahanmemberikan informasi tentang pencegahan terjadinya terjadinya ketidakmampuan ketidakmampuan pasutripasutri untuk untuk mempunyai anak mempunyai anak setelah 12 bl tanpa menggunakansetelah 12 bl tanpa menggunakan alat pengatur alat pengatur kehamilan.kehamilan.

diatur dengan Permenkes

Pasal 23

Page 44: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

KELUARGA BERENCANA

Pelayanan kontrasepsi diselenggarakan dgn tata cara yg berdaya guna dan berhasil guna serta diterima dan dilaksanakan scr bertanggung jawab oleh pasutri sesuai dgn pilihan dan mempertimbangkan kondisi kesehatan suami atau istri.Pelayanan kontrasepsi scr paksa kepada siapapun dan dalam bentuk apapun bertentangan dengan HAM dan pelakunya dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.Penyelenggaraan pelayanan kontrasepsi dilakukan dgn cara yg dapat dipertanggungjawabkan dari segi agama, norma budaya, etika, serta segi kesehatan.

Pasal 24

Page 45: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

Pasal 25 KELUARGA BERENCANA

Suami dan/atau istri mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yg sama dalam melaksanakan KB.Dalam menentukan cara KB; pemerintah wajib menyediakan bantuan pelayanan kontrasepsi bagi pasutri.

Page 46: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

KELUARGA BERENCANA Pasal 26

Penggunaan alat, obat, dan cara kontrasepsi yg menimbulkan resiko terhadap kesehatan dilakukan atas persetujuan suami dan istri setelah mendapatkan informasi dari tenaga kesehatan yg memiliki keahlian dan kewenangan.Tata cara penggunaan alat, obat, dan cara kontrasepsi, dilakukan menurut standar profesi kesehatan sesuai dgn ketentuan peraturan perundang-undangan.

diatur dgn Permenkes.

Page 47: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

KELUARGA BERENCANA

Pasal 27Setiap orang dilarang memalsukan dan menyalahgunakan alat, obat, dan cara kontrasepsi di luar tujuan dan prosedur yg ditetapkan.

Pasal 28Penyampaian informasi dan/atau peragaan alat, obat, dan cara kontrasepsi hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan dan tenaga lain yg terlatih serta dilaksanakan di tempat dan dengan cara yg layak.

Page 48: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

KELUARGA BERENCANA

Pasal 29

Pemerintah dan Pemda mengatur pengadaan dan penyebaran alat dan obat kontrasepsi berdasarkan keseimbangan antara kebutuhan, penyediaan, dan pemerataan pelayanan sesuai dgn ketentuan peraturan perundang-undangan.Pemerintah dan Pemda wajib menyediakan alat dan obat kontrasepsi bagi penduduk miskin.Litbang teknologi alat, obat , dan cara kontrasepsi dilakukan oleh Pemerintah dan Pemda dan/atau masyarakat berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 49: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

Pasal 30PENURUNAN ANGKA

KEMATIAN

Kebijakan penurunan angka kematian mewujudkan pddk tumbuh seimbang dan berkualitas pd seluruh dimensinya.

Penurunan angka kematian diprioritaskan pada :

MMR (wkt hamil, melahirkan, pasca persalinan)

AKB dan AKA Penurunan MMR, AKB, AKA Pemerintah,

Pemda, dan masyarakat upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif sesuai dgn peraturan perundang-undangan dan norma agama.

Page 50: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

Pasal 31PENURUNAN ANGKA

KEMATIAN

Kebijakan penurunan MMR, AKB, AKA dgn memperhatikan :kesamaan hak reproduksi pasutrikeseimbangan akses dan kualitas informasi,

pendidikan, konseling, dan pelayanan kesehatan, khususnya kespro bagi ibu, bayi dan anak.pencagahan dan pengurangan resiko kesakitan dan

kematian.partisipasi aktif keluarga dan masyarakat.

Page 51: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

Pasal 32

PENURUNAN ANGKA KEMATIAN

Pemerintah dan Pemda melakukan pengumpulan data dan analisis tentang angka kematian sbg bagian dari PK dan PK.

Pemerintah wajib melakukan penyusunan pedoman dan pelaporan pemantauan tentang pengumpulan data dan analisis angka kematian.

diatur dengan PP

Page 52: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

MOBILITAS PENDUDUK

FISIK-HORISONTAL

SOSEKBUD-VERTIKAL

MOBILITASPENDUDUK

WAKTU• PERMANEN• NON PERMANEN

MOTIF• EKONOMI• SOSIAL• POLITIK• BUDAYA• KEAMANAN

INTERNAL• KE PEMUKIMAN BARU• KE KOTA BESAR• KE DAERAH PERBATASAN•KE DAERAH PENYANGGA. PERTUMB EKONOMI BARU• PERUBAHAN DESA- KOTA

INTERNASIONAL

PENINGKATANSTATUS SOSIAL,EKONOMI DAN

BUDAYA(KESEJAKTERAAN)DAN KEAMANAN

GERAK PENDUDUK SCR KERUANGAN MELEWATI BATAS ADMINISTRASI

Page 53: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

MOBILITAS PENDUDUK

POLA MIGRASIKARAKTERISTIK MIGRAN

PERSEBARAN PDDK

• VOL, ARAH/KECENDERUNGAN MIGRAN• ANGKA MIGRASI MASUK• ANGKA MIGRASI KELUAR• ANGKA MIGRASI NETTO

• ANGKA URBANISASI• ARUS MIGRASI DR DESA KE KOTA • PERUBAHAN STATUS PERDESAAN- PERKOTAAN

•MENGHITUNG PERTUMB •POLA PERSEBARAN PDDK

•MENGKAJI KARAKTERISTIK (DEMOGRAFI, SOSIAL, EKONOMI,

•BUDAYA, DASAL, DA TUJUAN)

MOB PERMANEN/MIGRASI URBANISASI

Page 54: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

Pasal 33

Kebijakan pengarahan mobduk dan/atau penyebaran pddk utk mencapai persebaran pddk yg optimal, didasarkan pada keseimbangan antara jumlah pddk dgn DADULING.Meliputi mobduk internal dan mobduk internasional tingkat nasional dan daerah serta ditetapkan scr berkelanjutan.

MOBILITAS PENDUDUK

Page 55: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

Pasal 33MOBILITAS PENDUDUK

Pengarahan mobduk internal :a.bersifat permanen dan non-permanen.b.Pengarahan mobduk dan persebaran pddk ke daerah penyangga, ke pusat pertumbuhan ekonomi baru -> pemerataan pembangunan antarprovinsi.c.Penataan persebaran pddk melalui kerjasama antardaerah.d.Pengelolaan urbanisasi di perkotaan.e.Penyebaran pddk ke daerah perbatasan antarnegara, daerah tertinggal, pulau- pulau kecil terluar.

Page 56: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

MOBILITAS PENDUDUK

Pasal 33

Pengarahan mobduk internasional, dilakukan melalui kerjasama internasional dengan negara pengirim dan penerima migran internasional ke dan dari Indonesia sesuai dgn perjanjian internasional yg telah diterima dan disepakati oleh Pemerintah.diatur dalam PP

Page 57: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

MOBILITAS PENDUDUK

Pasal 34 Kebijakan mobduk dilaksanakan dgn menghormati

hak pddk untuk bebas bergerak, berpindah, dan bertempat tinggal dlm wilayah NKRI sesuai dgn ketentuan peraturan perundang- undangan.

Pasal 35 Pemerintah Daerah menetapkan kebijakan mobduk

sepanjang tdk bertentangan dgn kebijakan nasional.

Page 58: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

MOBILITAS PENDUDUK

Pasal 36Perencanaan pengarahan mobduk dan/atau penyebaran pddk dilakukan dgn menggunakan data dan informasi , persebaran pddk dgn memperhatikan RTRW.Pengembangan sistem informasi kesempatan kerja yg memungkinkan pddk utk melakukan mobilitas ke daerah tujuan sesuai dgn kemampuan yg dimilikinya.

Page 59: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

MOBILITAS PENDUDUK

Pasal 37

Pemerintah dan Pemerintah Daerah melakukan pengumpulan data, analisis, serta proyeksi angka mobilitas dan persebaran pddk sbg bagian dari pengelolaan kependudukan dan pembangunan keluarga.Pemerintah wajib melakukan penyusunan pedoman dan pelaporan pemantauan kegiatan pengumpulan data, analisis, serta proyeksi angka mobilitas dan persebaran pddk Tata cara pengumpulan data, analisis, serta proyeksi angka mobilitas dan persebaran pddk diatur dalam PP.

Page 60: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

KUALITAS PENDUDUK

NON-FISIK FISIK

Kesehatan, PendidikanEkonomi/Kemampuan

daya beliNilai Agama

Nilai Sosial budaya

Mental spiritual,Ketaqwaan,Kesantunan,Berbudaya,

Berkepribadian, dll

Page 61: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

PENGEMBANGAN KUALITAS PENDUDUK

Pasal 38

Untuk mewujudkan manusia yg sehat jasmani dan rohani, cerdas, mandiri, beriman, bertakwa, berakhlak mulia, dan memiliki etos kerja yg tinggi.Dilakukan melalui peningkatan kesehatan, pendidikan, perekonomian, nilai agama dan nilai sosial budaya.Diselenggarakn oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah bersama masyarakat -> pembinaan dan pemenuhan pelayanan pddk dilakukan melalui KIE serta penyediaan prasarana dan jasa.diatur dgn PP.

Page 62: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

PENDUDUK RENTAN

Pasal 39

Pemerintah memberikan kemudahan dan perlindungan terhadap pddk rentan.

Kebijakan pengembangan potensi pddk rentan timbul sbg akibat :

a. Perubahan struktur; komposisi penduduk;b. Kondisi fisik/non fisik pddk rentanc. Keadaan geografis pddk rentan sulit

berkembang;d. Dampak negatif proses pembangunan dan

bencana alam.

Page 63: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

PENDUDUK RENTAN

Pasal 40Pengembangan potensi pddk rentan dilaksanakan

melalui perawatan, pelayanan kesehatan, pendidikan, dan pelatihan atas biaya negara.

Pasal 41 Pemerintah menjamin kebutuhan dasar bagi

pddk miskin. Ketentuan kriteria pddk miskin dan tata cara

perlindungan diatur dengan PP

Page 64: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

TERUTAMA PENDUDUK MISKIN

Membebaskan penduduk dari kemiskinan melalui upaya mengatasi ketidak-mampuan memenuhi kebutuhan dasar dan akses terhadap berbagai hak-hak dasar serta meningkatkan partisipasinya dalam kehidupan ekonomi, sosial dan budaya

Page 65: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

PENGEMBANGAN WAWASAN KEPENDUDUKAN

Pasal 42

Pengembangan wawasan kependudukan merupakan upaya peningkatan pemahaman mengenai pembangunan kependudukan yg berkelanjutan untuk mewujudkan pddk yg berkualitas.

Page 66: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

ASPEK PEMBANGUNANASPEK PEMBANGUNANBERWAWASAN KEPENDUDUKANBERWAWASAN KEPENDUDUKAN

People centered developmentPeople centered developmentSustainable developmentSustainable development

SDM

SDASC

EKONOMI

Page 67: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

PENGEMBANGAN WAWASAN KEPENDUDUKAN

Pendidik/Pelajar Melalui Jalur SekolahTokoh Masyarakat/Tokoh Agama/LSMEksekutif, Legislatif, Politisi Pengambil dan penyusun kebijakanPerencana (pembangunan)Dll

Page 68: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

PENGEMBANGAN WAWASAN KEPENDUDUKAN

Pasal 43

•Pengembangan wawasan kependudukan dpt dilakukan oleh Pemerintah dan masyarakat baik scr sendiri maupun bersama-sama.•Pelaksanaan pengembangan wawasan kependudukan dilakukan melalui pemberian informasi, pendidikan, dan penyediaan sarana dan prasarana yg berkaitan dengan pembangunan kependudukan.

Page 69: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

PERENCANAAN KEPENDUDUKAN

Perencanaan kependudukan merupakan proses penyiapan seperangkat keputusan tentang perubahan kondisi kependudukan yg diinginkan pd masa yang akan datang yg meliputi aspek kuantitas, kualitas dan mobilitas penduduk.

Perencanaan kependudukan dilakukan dgn menetapkan sasaran kuantitas, kualitas dan mobilitas penduduk beserta langkah pengelolaan perkembangan kependudukan di suatu daerah pada masa yg akan datang.

Pasal 44

Pasal 45

Page 70: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

PERENCANAAN KEPENDUDUKAN

Perencanaan kependudukan dilakukan pada lingkup nasional, provinsi, dan kab/kota dgn periode jangka menengah dan/atau jangka panjang.

Perencanaan kependudukan diarahkan untuk menghasilkan Renstra untuk pengelolaan kuantitas, kualitas dan mobilitas penduduk.

Renstra wajib diintegrasikan dan diimplementasikan ke dalam sistem perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan daerah dan sektoral.

Waktu penyusunan perencanaan kependudukan dilaksanakan selambat-lambatnya bersamaan dgn waktu perencanaan pembangunan jangka menengah dan/atau jangka panjang.

diatur dengan Perpres.

Pasal 46

Page 71: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

PEMBANGUNAN KELUARGA

Pasal 47Pemerintah dan Pemerintah Daerah menetapkan kebijakan pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.Kebijakan dimaksudkan untuk mendukung keluarga agar dapat melaksanakan fungsi keluarga secara optimal.

Page 72: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

PEMBANGUNAN KELUARGA

Pasal 48Kebijakan pembangunan keluarga melalui pembinaan dan

kesejahteraan keluarga, dilaksanakan dgn cara :a. peningkatan kualitas anak dgn pemberian akses informasi,

pendidikan, penyuluhan, dan pelayanan tentang perawatan, pengasuhan dan perkembangan anak;

b. peningkatan kualitas remaja dgn pemberian akses informasi, pendidikan, konseling, dan pelayanan tentang kehidupan berkeluarga;

c. peningkatan kualitashidup lansia agar tetap produktif dan berguna bagi keluarga dan masyarakat dgn pemberian kesempatan untuk berperan dlm kehidupan keluarga;

Page 73: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

PEMBANGUNAN KELUARGA

Pasal 48d.Pemberdayaan keluarga rentan dgn memberikan

perlindungan dan bantuan untuk mengembangkan diri agar setara dgn keluarga lain.

e.Peningkatan kualitas lingkungan keluarga.f. Peningkatan akses dan peluang terhadap penerimaan dan

sumber daya ekonomi melalui usaha mikro keluarga.g.Pengembangan cara inovatif untuk memberikan bantuan

yg lebih efektif bagi keluarga miskin.h.Penyelenggaraan upaya penghapusan kemiskinan

terutama bagi perempuan yg berperan sbg KK

diatur dgn Permen terkait sesuai kewenangan

Page 74: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

DATA DAN INFORMASI KEPENDUDUKAN

Pasal 49 Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib

mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data dan informasi mengenai kependudukan dan keluarga.

Upaya yg dilaksanakan melalui sensus, survei, dan pendataan keluarga.

Data dan informasi kependudukan dan keluarga wajib digunakan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah sbg dasar penetapan kebijakan, penyelenggaraan dan pembangunan.

Page 75: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

DATA DAN INFORMASI KEPENDUDUKAN

Pasal 50 Pemerintah dan Pemerintah Daerah menyelenggarakan dan

mengembangkan sistem informasi kependudukan dan keluarga scr berkelanjutan serta wajib mendukung terkumpulnya data dan informasi yg diperlukan.

Pemerintah Daerah wajib melaporkan data dan informasi kependudukan dan keluarga kepada Pemerintah.

Pemerintah wajib menyebarluaskan kembali data dan informasi yg terkumpul pada tingkat nasional untuk dipisah-pisahkan dan dianalisis untuk keperluan perbandingan pengelolaan kependudukan antardaerah dalam bentuk laporan neraca kependudukan dan pembangunan.

diatur dengan PP.

Page 76: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

DATA DAN INFORMASI KEPENDUDUKAN

Pasal 51Dalam rangka meningkatkan keadilan dan kesetaraan gender, pengumpulan, analisis, dan penyebaran informasi tentang kependudukan dan keluarga harus mempertimbangkan jenis kelamin.

Pasal 52Pemerintah dan Pemerintah Daerah melakukan pengumpulan data, analisis, dan proyeksi angka kelahiran sebagai bagian dari pengelolaan kependudukan dan pembangunan keluarga.

Page 77: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

KELEMBAGAAN

Pasal 53

Dalam rangka pengendalian penduduk dan pembangunan keluarga, dengan UU ini Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

BKKBN merupakan LPNK yg berkedudukan di bawah Presiden dan bertanggung jawab kepada Presiden.

Page 78: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

KELEMBAGAAN

Pasal 54Dalam rangka pengendalian penduduk dan

penyelenggaraan keluarga berencana di daerah, pemerintah daerah membentuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah (BKKBD) di tingkat provinsi dan kab/kota.

BKKBD dlm melaksanakan tugas dan fungsinya memiliki hubungan fungsional dengan BKKBN.

Pasal 55BKKBN berkedudukan di ibu kota Negara Republik Indonesia.BKKBD berkedudukan di ibu kota Provinsi dan Kab/Kota.

Page 79: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

KELEMBAGAANPasal 56 TUGAS DAN FUNGSIBKKBN bertugas melaksanakan pengendalian

penduduk dan menyelenggarakan keluarga berencana.

Dalam melaksanakan tugas, BKKBN mempunyai fungsi :perumusan kebijakan nasional;penetapan NSPK;pelaksanaan advokasi dan koordinasi;penyelenggaraan KIE;penyelenggaraan monev;pembinaan, pembimbingan, dan fasilitasi.

Ketentuan tugas, fungsi dan susunan organisasi BKKBN, diatur dengan PERPRES

Page 80: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

KELEMBAGAAN

Pasal 57BKKBD mempunyai tugas dan fungsi

melaksanakan pengendalian penduduk dan menyelenggarakan keluarga berencana di tingkat provinsi dan kab/kota.

Kewenangan BKKBD dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Ketentuan tugas, fungsi dan susunan organisasi BKKBD, diatur dengan PERDA.

Page 81: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

PERAN SERTA MASYARAKAT

Pasal 58 Setiap pddk mempunyai kesempatan untuk berperan serta

dalam pengelolaan kependudukan dan pembangunan keluarga individu, LSM, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi, dan pihak swasta.

KETENTUAN PERALIHANPasal 59 PP Nomor 21 Tahun 1994 tentang Penyelenggaraan

Pembangunan Keluarga sejahtera; PP Nomor 27 Tahun 1994 tentang Pengelolaan Perkembangan Kependudukan; PP Nomor 57 Tahun 2009 tentang Perubahan atas PP Nomor 27 Tahun 1994 tentang Pengelolaan Perkembangan Kependudukan masih tetap berlaku sepanjang tdk bertentangan dengan UU ini.

Page 82: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

KETENTUAN PENUTUPPs 60 UU Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan

dan Pembangunan keluarga Sejahtera, DICABUT DAN DINYATAKAN TIDAK BERLAKU.

Ps 61 BKKBN dalam jangka waktu paling lambat 6 bulan wajib

menyesuaikan dengan ketentuan dalam UU ini.Ps 62 Peraturan pelaksana dari UU ini ditetapkan paling lambat 1 tahun

sejak tanggal pengundangan UU ini.Ps 63 UU ini berlaku pd tanggal diundangkan (29 Oktober 2009), dan agar

setiap orang mengetahiunya, memerintahkan pengundangan UU ini dengan penempatannya dalam LNRI

Page 83: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

PERATURAN PELAKSANAAN

I. Peraturan Pemerintah1. Kebijakan dan Program Jangka Menengah dan Jangka Panjang

Pengelolaan Perkembangan Kependudukan dan pembangunan keluarga -> Ps 7 ayat (3)

2. Tanggung Jawab Pemerintah dlm Menetapkan Kebijakan Nasional, NSPK, Pembinaan, Bimbingan, Supervisi dan Fasilitasi serta Sosialisasi, Advokasi dan Koordinasi -> Ps 12 ayat (2)

3. Tata cara Penetapan Pengendalian Kuantitas Penduduk -> Ps 19 ayat (4)

4. Tata cara Pengumpulan Data dan Proyeksi Kependudukan tentang Angka Kematian -> Ps 32 ayat (3)

5. Pengarahan Mobilitas Penduduk -> Ps 33 ayat (5) a. Penataan dan Penyebaran Penduduk ke Daerah Perbatasan

Antarnegara. b. Kebijakan Mobduk non-permanen. c. Penataan Persebaran Penduduk melalui Kerjasama Antardaerah. d. Pengarahan Mobduk melalui Pengembangan Daerah Penyangga. e. Pedoman Pengelolan Urbanisasi di Perkotaan. f. Pedoman Pelayanan terhadap Penduduk Musiman.

Page 84: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

PERATURAN PELAKSANAAN

I. Peraturan Pemerintah6. Tatacara Pengumpulan Data, Analisis Mobilitas dan

Persebaran Penduduk -> Ps 37 ayat (3)7. Pengembangan Kualitas Penduduk -> Ps 38 ayat (6)8. Kriteria Penduduk Miskin dan Tatacara Perlindungannya -> Ps

41 ayat (2)9. Sistem Informasi Kependudukan dan Keluarga -> Ps 50 ayat

(4) II. Peraturan Presiden1. Pedoman Perencanaan kependudukan -> Ps 46 ayat (5)2. Tugas, Fungsi , dan Susunan Organisasi BKKBN -> Ps 56 ayat

(3)

Page 85: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

PERATURAN PELAKSANAAN

III. Peraturan Menteri1. Akses, Kualitas, Informasi, Pendidikan, Konseling dan Pelayanan Alat

Kontrasepsi (Permenkes) -> Ps 23 ayat (2)2. Tatacara penggunaan alat, obat, dan cara kontrasepsi (Permenkes) -> Ps

26 ayat (3)3. Kebijakan Pembangunan Keluarga (Permen terkait) -> Ps 48 ayat (2)

IV. Peraturan Daerah1. Kebijakan dan Program Jangka Menengah dan Jangka Panjang Pengelolaan

Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga -> Ps 18 ayat (3)

2. Tanggung Jawab Pemerintah Provinsi dalam Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan keluarga -> Ps 13 ayat (2)

3. Tanggung Jawab Pemerintah Kab/Kota dalam Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan keluarga -> Ps 14 ayat (2)

4. Kebijakan Mobilitas Penduduk -> Ps 35 ayat (1)5. Tugas, Fungsi , dan Susunan Organisasi BKKBD -> Ps 57 ayat (3)

Page 86: Sosialisasi Uu 52 Tahun 2009 .ppt

TERIMA KASIHTERIMA KASIH