Sosialisasi Pmk Sewa Singkat

27
TATACARA PELAKSANAAN SEWA BARANG MILIK NEGARA DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 33/PMK.06/2012 Slide 1

description

Good

Transcript of Sosialisasi Pmk Sewa Singkat

  • TATACARA PELAKSANAAN SEWA

    BARANG MILIK NEGARA

    DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA

    KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

    PERATURAN MENTERI KEUANGAN

    NOMOR 33/PMK.06/2012

    Slide 1

  • 2

    AGENDA

    Ketentuan Umum .

    Prosedur Tata Cara .

    Masa Pelaksanaan Sewa .

    Besaran Nilai Sewa .

    Pengawasan dan Pengendalian .

    Ketentuan Lain-lain .

  • 3

    LATAR BELAKANG

    Filosofis

    menyikapi perkembangan sesuai kondisi dan praktik umum di masyarakat terkait sewa BMN.

    memenuhi asas keadilan dalam pelaksanaan sewa BMN.

    tertib administrasi dalam pelaksanaan sewa BMN guna mewujudkan akuntabilitas pengelolaan BMN, dengan tetap menjunjung tinggi good governance.

    penegasan pemisahan pemanfaatan BMN yang tidak sesuai tugas dan fungsi K/L dalam PP ttg Jenis dan Tarif PNBP Surat Menteri Keuangan No. S-420/MK.02/2011 tgl 25 Juli 2011

    Yuridis

    UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

    Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah jo. PP Nomor 38 Tahun 2008

    Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tatacara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara

    Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.06/2007 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara

    Peraturan Menteri Keuangan Nomor 179/PMK.06/2009 tentang Penilaian Barang Milik Negara

  • NON TUSI

    TUSI

    PP 6/2006

    PP JENIS DAN

    TARIF PNBP

    Tindak Lanjut: Kementerian/Lembaga diminta untuk:

    Menginventarisir jenis PNBP yang terkait dengan pemanfaatan BMN dalam usulan revisi RPP/PP tentang jenis dan tarif atas jenis PNBP yang berlaku pada K/L,

    Mengusulkan pengaturan jenis dan tarif PNBP dimaksud sesuai PP No. 6/2006

    Mengusulkan RPP/revisi PP kepada Menteri Keuangan

    PRINSIP DASAR

    Slide 4

    Surat Menteri Keuangan No. S-420/MK.02/2011 tgl 25 Juli 2011

    Pemanfaatan aset dalam rangka kelancaran tupoksi seperti pemanfaatan

    gedung asrama untuk kegiatan diklat

    Pemanfaatan aset yang tidak terkait atau tidak dalam rangka mendukung pelaksanaan tupoksi antara lain pemanfaatan gedung untuk kegiatan pernikahan dan sejenisnya

    Pemanfaatan aset dalam rangka kelancaran tupoksi, tetapi dalam pelaksanaan kegiatannya tidak terdapat peran atau tidak melibatkan kuasa pengguna barang

  • 5

    LINGKUP PENGATURAN SEWA BMN

    Memberikan pedoman bagi Pengelola Barang dan Pengguna/Kuasa

    Pengguna Barang dalam penyewaan BMN

    MAKSUD

    Terselenggaranya penyewaan BMN yang tertib, terarah, adil, dan akuntabel

    guna mewujudkan pengelolaan BMN yang efektif, efisien, dan optimal.

    TUJUAN

    Tatacara pelaksanaan sewa atas BMN yang berada pada Pengelola Barang

    dan Pengguna/Kuasa Pengguna Barang

    LINGKUP

    Subjek pelaksana dan objek sewa Jangka waktu sewa Besaran sewa Tata cara pelaksanaan sewa Pengamanan dan pemeliharaan objek sewa Penatausahaan Pembinaan, pengawasan dan pengendalian sewa Ganti rugi dan denda

  • 6

    KETENTUAN UMUM SEWA BMN

    pemanfaatan BMN oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dan menerima imbalan uang tunai.

    Optimalisasi pemanfaatan BMN yg belum/ tidak dipergunakan dalam pelaksanaan tupoksi

    Memperoleh fasilitas yang diperlukan dalam rangka menunjang tugas dan fungsi instansi Pengguna Barang

    Mencegah penggunaan BMN oleh pihak lain secara tidak sah.

    Optimalisasi

    Penunjang

    Pengamanan

    Tanah/bangunan.

    PENGELOLA

    Sebagian T/B

    Selain T/B

    PENGGUNA

    dengan persetujuan

    Pengelola Barang

    PIHAK YANG DAPAT MENYEWAKAN

    PIHAK YANG DAPAT MENYEWA

    Dalam hal memanfaatkan BMN tidak untuk penyelenggaraan tugas & fungsi Pemda

    Badan Usaha Milik Negara

    Badan Usaha Milik Daerah BUMN/D

    Perorangan

    Persekutuan Perdata/Firma/Komanditer

    Perseroan Terbatas

    Lembaga/organisasi internasional/

    Yayasan

    Koperasi

    Swasta

    Persatuan/perhimpunan PNS/TNI/POLRI

    Persatuan/perhimpunan istri PNS/TNI/POLRI

    Unit penunjang kegiatan lainnya

    Unit penunjang kegiatan

    penyelenggaraan pemerintahan/

    negara

    Bank Indonesia

    Lembaga Penjamin Simpanan

    Badan hukum yang dimiliki negara

    Badan hukum internasional/asing

    Badan Hukum Lainnya

  • 7

    CALON PENYEWA

    menyampaikan dokumen

    permohonan

    PENGAJUAN SEWA PERMOHONAN/USULAN SEWA

    Tanah/ Bangunan

    Selain

    Tanah/

    Bangunan

    Sebagian

    Tanah/

    Bangunan

    PENGELOLA BARANG

    melakukan penelitian atas

    kelayakan penyewaan

    PENGGUNA BARANG

    mengajukan usulan kepada

    Pengelola Barang untuk

    menyewakan BMN

    berdasarkan :

    Kajian pengguna barang atau Permohonan calon penyewa

    PENGGUNA BARANG

    mengkaji permohonan dan

    menyiapkan dokumen usulan

    Selain

    T/B

    FORMULA

    SEWA

    BESARAN

    SEWA

    PENGGUNA BARANG

    mengkaji permohonan dan

    menyiapkan dokumen usulan

    Sebagian

    T/B

    Nilai BMN >

    Rp500 juta

    Nilai BMN <

    Rp500 juta

    PENGGUNA BARANG

    menghitung nilai BMN untuk

    dihitung dalam formula sewa

  • 8

    Penilaian Dalam Rangka Sewa BMN

    8

    BMN Sebagian Tanah dan/atau

    Bangunan

    Nilai Buku

    sampai dengan

    Rp500.000.000,-

    Penilaian

    Penaksiran oleh

    Pengguna Barang

    dgn Formula Tarif

    Sewa

    Tidak perlu

    dilakukan penilaian

    oleh Penilai DJKN

    Syarat

    1. Nilai Buku tercatat dlm Daftar/Laporan Barang Pengguna/Kuasa

    Pengguna sepanjang nilai wajar atas tanah tidak ada; atau

    2. Indikasi nilai yg mencerminkan perkiraan nilai tanah sepanjang

    nilai wajar dan nilai buku tidak ada.

  • 9

    PENELITIAN USULAN SEWA KAJIAN ATAS PERMOHONAN/USULAN SEWA

    PENGELOLA BARANG

    melakukan penelitian atas

    kelayakan penyewaan

    Dalam melakukan penelitian, Pengelola

    Barang dapat meminta keterangan kepada

    Pengguna Barang yang menyerahkan BMN

    yang diajukan untuk disewakan

    Tanah/

    Bangunan

    Selain

    Tanah/

    Bangunan

    Sebagian Tanah/ Bangunan

    PENGELOLA BARANG

    menugaskan Penilai untuk

    melakukan penilaian

    FORMULA

    SEWA

    BESARAN

    SEWA

    Pengelola Barang

    melakukan kajian

    formula sewa

    PENGELOLA BARANG

    menghitung besaran sewa

    Besaran Sewa =

    Tarif Pokok Sewa x

    Faktor Penyesuai Sewa

    Pengelola Barang

    melakukan kajian

    kelayakan penyewaan

    Dalam hal terdapat usulan Sewa dari

    beberapa calon penyewa dalam waktu yg

    bersamaan, Pengelola Barang menentukan

    penyewa dengan didasarkan pada

    pertimbangan:

    aspek pengamanan & pemeliharaan BMN usulan Sewa yg paling menguntungkan

    Persetujuan/

    Penolakan

  • 10

    PERJANJIAN SEWA PROSEDUR SEWA BARANG MILIK NEGARA

    PENGGUNA BARANG

    menerbitkan keputusan

    sewa

    Persetujuan

    sewa

    Tanah/

    Bangunan

    Selain

    Tanah/

    Bangunan

    Sebagian

    Tanah/

    Bangunan

    PENGELOLA BARANG

    melakukan penandatanganan

    sewa dengan penyewa

    Per Tahun

    Per Bulan

    Per Hari

    Per Jam

    PENGGUNA BARANG

    melakukan penandatanganan

    sewa dengan penyewa

    CALON PENYEWA

    menyampaikan dokumen

    permohonan

  • 11

    JANGKA WAKTU SEWA PERIODESITAS SEWA

    JANGKA WAKTU SEWA:

    Paling lama 5 (lima) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian

    Tanah/ bangunan

    PENGELOLA

    Sebagian T/B

    Selain T/B

    PENGGUNA

    dengan persetujuan

    Pengelola Barang

    PENETAPAN JK WAKTU SEWA

    PERPANJANGAN SEWA

    Per Tahun Per Bulan Per Hari Per Jam

    3 (tiga) bulan 10 (sepuluh) hari - -

    Sebelum berakhirnya jangka waktu sewa sebagaimana permohonan sewa pertama kali

    Per Tahun

    Per Bulan

    Per Hari

    Per Jam

    PERIODESITAS SEWA:

  • 12

    ditandatangani oleh pihak penyewa dan

    dilakukan di kertas bermaterai cukup sesuai

    ketentuan peraturan perundang-undangan (UU 13

    Tahun 1985 dan PP 42 Tahun 2000)

    Rp6.000,- Pasal 12 PP42/2000

    PERJANJIAN SEWA BMN

    Salinan perjanjian sewa disampaikan kepada Pengelola Barang paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak ditandatangani.

    Seluruh biaya yang timbul dalam rangka pembuatan perjanjian ditanggung oleh Penyewa.

    Perjanjian sewa-menyewa paling kurang memuat: dasar perjanjian;

    para pihak yang terikat dalam perjanjian;

    jenis, luas atau jumlah barang;

    besaran sewa, dan jangka waktu, termasuk periodesitas sewa;

    peruntukan sewa termasuk kelompok jenis kegiatan usaha dan kategori bentuk kelembagaan penyewa

    tanggung jawab penyewa atas biaya operasional dan pemeliharaan selama jangka waktu penyewaan;

    hak dan kewajiban para pihak; dan

    hal lain yang diatur dalam persetujuan Pengelola Barang dan keputusan Pengguna Barang.

    Tanah/ bangunan

    PENGELOLA

    Sebagian T/B Selain T/B

    PENGGUNA

    dengan persetujuan

    Pengelola Barang

    Penyewaan BMN dituangkan dalam perjanjian sewa menyewa:

  • 13

    PEMBAYARAN SEWA SEWA BMN

    Kategori Jumlah Waktu Cara Pembuktian

    Per Tahun Sekaligus 2 (dua) hari kerja

    sebelum

    penandatanganan

    perjanjian

    Setor ke Kas Umum

    Negara Bukti setor

    Per Bulan Sekaligus

    Per Hari Sekaligus Sebelum

    penandatanganan

    perjanjian

    - Secara tunai kepada

    pejabat pengurus BMN

    - Setor ke rekening kas

    bendahara penerimaan

    Bukti setor/

    kuitansi Per Jam Sekaligus

    BMN luar negeri

    dengan pembayaran

    di luar negeri

    Sekaligus

    1 (satu) hari sebelum

    penandatanganan

    perjanjian

    Setor ke rekening kas

    bendahara penerimaan Bukti setor

  • 14

    PENGAMANAN DAN PEMELIHARAAN SEWA BMN

    PENGAMANAN

    Penyewa wajib melakukan pengamanan atas BMN yang disewa, baik untuk mencegah

    terjadinya penurunan fungsi barang, penurunan jumlah barang maupun hilangnya

    barang.

    Penyewa dilarang menggunakan BMN yang disewakan diluar peruntukan sewa.

    PEMELIHARAAN

    Penyewa wajib melakukan pemeliharaan atas BMN yang disewa untuk menjaga kondisi

    dan memperbaiki barang agar selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan

    secara berdaya guna dan berhasil guna, termasuk biaya yang timbul dari pemakaian dan

    pemanfaatan BMN sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

    Penyewa wajib memperbaiki seluruh kerusakan yang terjadi atas BMN yang disewakan

    yang terjadi selama masa sewa hingga kembali ke kondisi pada saat awal sewa.

    PERUBAHAN BENTUK

    Selama masa sewa, pihak penyewa atas persetujuan Pengelola/Pengguna Barang

    hanya dapat mengubah bentuk BMN tanpa mengubah konstruksi dasar bangunan,

    dengan ketentuan bagian yang ditambahkan pada bangunan tersebut menjadi

    BMN

  • 15

    PENATAUSAHAAN SEWA BMN

    Penatausahaan pelaksanaan sewa dilakukan oleh:

    Pengguna/Kuasa Pengguna Barang menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan

    sewa BMN kepada Pengelola Barang paling lambat 1 (satu) bulan sebelum

    perhitungan 1 (satu) tahun sejak diterbitkannya persetujuan Sewa oleh Pengelola

    Barang.

    Pengguna/Kuasa Pengguna Barang melaporkan berakhirnya pelaksanaan sewa BMN

    kepada Pengelola Barang pada akhir masa sewa dengan dilampiri BAST Barang.

    Pengguna/Kuasa Pengguna Barang mengungkapkan informasi mengenai BMN yang

    disewakan ke dalam Laporan Barang Pengguna/Kuasa Pengguna, sesuai dengan

    kewenangannya.

    Tanah/ bangunan

    PENGELOLA

    Sebagian T/B Selain T/B

    PENGGUNA

  • 16

    PENGAKHIRAN SEWA BMN

    Berakhirnya Sewa

    Berakhirnya jangka waktu sewa

    Pengelola Barang mencabut persetujuan Sewa dalam rangka

    pengawasan dan pengendalian

    Ketentuan lain sesuai peraturan perundang-undangan

    Berakhirnya Perjanjian Sewa

    Jangka waktu sewa berakhir

    Berlakunya syarat batal sesuai perjanjian

    Ketentuan lain sesuai peraturan perundang-undangan

    Penyewa wajib menyerahkan BMN pada saat berakhirnya sewa dalam keadaan baik dan layak digunakan secara optimal sesuai fungsi dan peruntukannya, dan dituangkan

    dalam BAST

    Pengelola/Pengguna melakukan pengecekan BMN yang disewakan sebelum BAST ditandatangani guna memastikan kelayakan kondisi BMN

    Penandatanganan BAST dilakukan setelah semua kewajiban penyewa dipenuhi

  • 17

    BESARAN TARIF SEWA FORMULA DASAR

    Perhitungan, pengajuan usulan, persetujuan, penetapan, perjanjian dan pembayaran besaran tarif sewa menggunakan

    mata uang setempat.

    Jika nilai usulan lebih besar dari hasil perhitungan, nilai yang dicantumkan dalam surat persetujuan Sewa adalah

    sebesar usulan sewa

    Tanah/ bangunan

    PENGELOLA

    Sebagian T/B

    Selain T/B

    PENGGUNA

    dengan persetujuan Pengelola Barang

    PENETAPAN OLEH:

    Surat

    persetujuan Keputusan Sewa

    Perjanjian

    Sewa atau

    TARIF

    SEWA BMN

    TARIF

    POKOK

    SEWA BMN

    FAKTOR

    PENYESUAI

    SEWA

    TARIF DASAR SEWA:

    Tanah/bangunan Sebagian T/B dgn nilai

    buku > Rp500 juta Mengkaji usulan sewa

    dari Pengguna

    PENGELOLA PENGGUNA

    DIGUNAKAN OLEH:

    Sebagian T/B dgn nilai buku < Rp500 juta

    Selain T/B

  • 18

    BESARAN TARIF SEWA FORMULA DASAR

    TARIF

    SEWA

    BMN

    TARIF

    POKOK

    SEWA BMN

    FAKTOR

    PENYESUAI

    SEWA

    Tarif Pokok

    Sewa Tanah

    Tarif Pokok

    Sewa

    Bangunan

    Tarif Pokok Sewa Tanah dan

    Bangunan

    Tarif Pokok

    Sewa Selain

    T/B

    Tarif Pokok

    Prasarana

    Bangunan

    Faktor variabel

    sewa tanah

    (3,33%)

    Luas tanah

    Nilai tanah

    Faktor variabel

    sewa bangunan

    (6,64%)

    Luas bangunan

    Nilai bangunan

    Faktor variabel

    prasarana

    bangunan

    (6,64%)

    Luas bangunan Dihitung dan

    ditetapkan oleh

    Pengguna

    berkoordinasi

    dgn instansi

    terkait

    Formula sewa

    Nilai sewa

    atau

    Tarif Pokok Sewa T/B berikut Prasarana

    Jenis Kegiatan Usaha

    Bentuk Kelembagaan

    Periodesitas

    Per Tahun

    Per Bulan

    Per Hari

    Per Jam

    Bisnis

    Non-Bisnis

    Sosial

    Kategori I

    Kategori II

    Kategori III

    NS = (3,33% x Lt x Nt) +(6,64% x Lb x Nb) + (6,64% x Hp x Np)

  • 19

    JENIS KEGIATAN USAHA FAKTOR PENYESUAI SEWA

    BISNIS

    NON BISNIS

    SOSIAL

    Kegiatan yang tidak menarik imbalan atas barang atau jasa yang diberikan dan/atau tidak berorientasi mencari keuntungan, a/l: - pelayanan kepentingan umum tanpa pungutan

    - kegiatan sosial, keagamaan, kemanusiaan - kegiatan penunjang penyelenggaraan kegiatan pemerintahan/negara

    - Kegiatan lain yang memenuhi kriteria sosial

    Kegiatan yang berorientasi semata-mata mencari keuntungan, seperti : perdagangan, jasa

    Kegiatan yang menarik imbalan atas barang atau jasa yang diberikan namun tidak semata-mata mencari keuntungan , a/l : pelayanan kepentingan umum dgn pungutan penyelenggaraan pendidikan nasional upaya pemenuhan kebutuhan pegawai atau fasilitas

    yang diperlukan dalam menunjang tusi kegiatan lain yang memenuhi kriteria non bisnis

    JENIS KEGIATAN

    USAHA

  • 20

    BENTUK KELEMBAGAAN FAKTOR PENYESUAI SEWA

    Kategori I Ruang lingkup

    a. Swasta/ Perorangan

    Perorangan Persekutuan Perdata Persekutuan Firma Persekutuan Komanditer Perseroan Terbatas Lembaga/organisasi internasional/asing Yayasan Koperasi

    b. BUMN/D Badan Usaha Milik Negara Badan Usaha Milik Daerah

    c. Badan hukum milik negara

    Bank Indonesia Lembaga Penjamin Simpanan Badan hukum yang dimiliki negara Badan hukum internasional asing

    d. Lembaga pen-didikan asing

    Lembaga pendidikan asing yang menyelenggarakan pendidikan di Indonesia

    Kategori II Ruang Lingkup

    a. Yayasan UU 16 /2001 jo. UU 28/2004

    b. Koperasi Koperasi primer Koperasi sekunder

    c. Lembaga

    Pendidikan

    Formal

    Lembaga pendidikan anak usia dini formal Lembaga pendidikan dasar Lembaga pendidikan menengah Lembaga pendidikan tinggi

    d. Lembaga

    Pendidikan

    Non

    Formal

    Lembaga kursus Lembaga pelatihan Kelompok belajar Pusat kegiatan belajar masyarakat Majelis taklim Satuan pendidikan yang sejenis

    Kategori III Ruang Lingkup

    a. Lembaga Sosial Termasuk lembaga internasional/asing yang menyelenggarakan

    kegiatan sosial, kemanusiaan dan/atau keagamaan di Indonesia b. Lembaga Kemanusiaan

    c. Lembaga Keagamaan

    d. Unit Penunjang Kegiatan Penyelenggaraan

    Negara Persatuan/perhimpunan PNS/TNI/POLRI Persatuan/perhimpunan istri PNS/TNI/POLRI Unit penunjang lainnya

    (UU 25/1992)

  • 21

    BESARAN FAKTOR PENYESUAI SEWA

    TAHUN

    100%

    HARI

    160%

    BULAN

    130%

    JAM

    190%

    PERIODESITAS

    Kategori BISNIS

    (A)

    NON BISNIS

    (B)

    SOSIAL (C)

    I 100% 50% 10%

    II 100% 40% 5%

    III 100% 30% 5%

  • 22

    PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PELAKSANAAN SEWA BMN

    Pengelola Barang melakukan

    pembinaan dan pengawasan

    terhadap Pengguna Barang/

    Kuasa Pengguna Barang atas

    pelaksanaan Sewa BMN.

    Pengguna Barang melakukan

    pembinaan dan pengawasan

    terhadap Kuasa Pengguna Barang

    yang berada di wilayah kerjanya

    atas pelaksanaan Sewa BMN

    Pengelola Barang/Pengguna Barang dapat meminta bantuan aparat

    pengawas fungsional dalam melakukan pembinaan dan pengawasan.

    Pengelola Barang/Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan perjanjian Sewa BMN yang

    berada di bawah penguasaannya masing-masing sesuai dengan perjanjian yang ditandatangani.

    Sebagai tindak lanjut atas pengawasan, Pengelola Barang/Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang menerbitkan

    surat peringatan/teguran kepada penyewa atas dilakukannya pelanggaran terhadap perjanjian Sewa dan

    ketentuan peraturan perundang-undangan.

    Pengelola Barang/Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang dapat menghentikan kegiatan Sewa

    apabila surat peringatan/teguran tidak diindahkan oleh Penyewa.

  • 23

    PENGENDALIAN PELAKSANAAN SEWA BMN

    Pengelola Barang melakukan evaluasi secara berkala atas besaran tarif Sewa setiap tahun

    berdasarkan laporan perkembangan pelaksanaan Sewa dari Pengguna Barang, khususnya untuk

    periodesitas Sewa per jam, per hari, atau per bulan.

    Hasil pelaksanaan evaluasi penghitungan besaran tarif Sewa ditetapkan oleh Pengguna Barang

    berdasarkan surat Pengelola Barang.

    Dalam rangka pengendalian pelaksanaan Sewa BMN, Pengelola Barang berwenang melakukan

    pemantauan dan investigasi atas pelaksanaan Sewa BMN pada Pengguna Barang/Kuasa

    Pengguna Barang, dalam rangka penertiban pemanfaatan BMN sesuai ketentuan peraturan

    perundangundangan.

    Sebagai tindak lanjut dari pemantauan dan investigasi dimaksud, Pengelola Barang dapat

    meminta aparat pengawas fungsional untuk melakukan audit atas pelaksanaan Sewa BMN.

    Segala akibat hukum yang menyertai pelaksanaan Sewa BMN berupa sebagian tanah dan/atau

    bangunan dan selain tanah dan/atau bangunan setelah diberikannya persetujuan oleh Pengelola

    Barang hingga saat penandatanganan perjanjian sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pengguna

    Barang.

    Segala akibat hukum yang menyertai pelaksanaan Sewa BMN setelah penandatanganan

    perjanjian sepenuhnya menjadi tanggung jawab para pihak dalam perjanjian Sewa

    bersangkutan.

  • 24

    GANTI RUGI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN SEWA BMN

    Barang Hilang

    Dalam hal BMN selain tanah dan/atau bangunan yang disewakan hilang selama jangka

    waktu Sewa, penyewa wajib mengganti barang yang disewakan dengan barang yang sejenis,

    paling lambat pada saat berakhirnya jangka waktu Sewa,

    Dikecualikan apabila kehilangan diakibatkan oleh kondisi kahar (force majeur), maka

    penggantian dilakukan berdasarkan kesepakatan antara Pengguna Barang dengan penyewa.

    Perbaikan dan Penggantian Kerusakan

    Dalam hal perbaikan dan/atau penggantian BMN tidak dapat dilakukan, Penyewa

    membayar biaya perbaikan dan/atau penggantian tersebut secara tunai ke Kas Umum

    Negara paling lama 1 (satu) bulan sejak penetapan oleh oleh:

    Pengelola Barang, untuk BMN berupa tanah dan/atau bangunan yang berada pada

    Pengelola Barang;

    Pengguna Barang, untuk:

    BMN berupa sebagian tanah dan/atau bangunan yang status penggunaannya ada pada

    Pengguna Barang; atau

    BMN selain tanah dan/atau bangunan.

  • 25

    DENDA PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN SEWA BMN

    Penyewa dikenakan sanksi administratif berupa surat teguran dalam hal:

    penyewa belum menyerahkan BMN yang disewakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (1);

    perbaikan dan/atau penggantian terkait kerusakan dan/atau kehilangan belum dilakukan atau diperkirakan

    belum selesai dilaksanakan paling lambat sebelum berakhirnya jangka waktu Sewa; dan/atau

    Dalam hal penyerahan, perbaikan, dan/atau penggantian BMN belum dilakukan terhitung 1 (satu) bulan sejak

    diterbitkannya surat teguran, penyewa dikenakan sanksi administratif berupa surat peringatan.

    Dalam hal penyerahan, perbaikan, dan/atau penggantian BMN belum dilakukan terhitung 1 (bulan) sejak

    diterbitkannya surat peringatan penyewa dikenakan sanksi administratif berupa denda, dengan ketentuan:

    sebesar 110% (seratus sepuluh persen) dari besaran Sewa yang dihitung secara proporsional dalam

    hitungan harian sesuai keterlambatan penyerahan BMN;

    sebesar 2 (dua permil) per hari dari nilai perbaikan dengan ketentuan paling banyak sebesar 50% (lima

    puluh persen) dari nilai perbaikan; dan/atau

    sebesar 2 (dua permil) per hari dari nilai penggantian dengan ketentuan paling banyak sebesar 50%

    (lima puluh persen) dari nilai penggantiandimaksud.

    Dalam hal denda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73 ayat (3) tidak dilunasi penyewa, maka

    penyelesaiannya diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN) sesuai dengan ketentuan

    peraturan perundang-undangan.

  • 26

    KETENTUAN LAIN-LAIN SEWA BMN

    Rumah negara golongan I dan golongan II yang disewakan kepada pejabat negara/ pegawai negeri, pelaksanaannya berpedoman pada ketentuan yang mengatur

    mengenai rumah negara.

    Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 373/KPTS/2001 Tentang Sewa Rumah Negara

    Besaran tarif sewa BMN di lingkungan Tentara Nasional Indonesia berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 23/PMK.06/2010 tentang Penataan

    Pemanfaatan Barang Milik Negara di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia dan

    perubahannya Nomor 207/PMK.06/2010.

    BMN yang berasal dari kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi, mineral dan batubara dan panas bumi diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan tersendiri.

  • 27

    TERIMA KASIH

    DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA

    KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA