Sosialisasi Permen 27-MEDAN

PETUNJUK TEKNIS & UPDATE TARIF INA-CBG(Permenkes 27 dan 59 Tahun 2014)

LATAR BELAKANG• Dalam rangka pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah

ditetapkan tarif pelayanan kesehatan tingkat lanjut menggunakanIndonesian Case Base Groups (INA-CBG)

• Implementasi INA-CBG dirumah sakit perlu ditingkatkan baikmengenai pemahaman sistem INA-CBG maupun pengaturanlainnya

• Diperlukan suatu acuan bagi rumah sakit, BPJS Kesehatan, danstake holder lainnya agar mempunyai pemahaman yang sama

PETUNJUK TEKNIS INA-CBG(PMK 27 TAHUN 2014)

• Petunjuk teknis Sistem Indonesian Case Base Groups (INA-CBG’s) merupakan acuan bagi fasilitas kesehatan tingkatlanjutan, BPJS Kesehatan dan pihak lain yang terkaitmengenai metode pembayaran INA- CBGs dalampembayaran penyelenggaraan Jaminan Kesehatan.

• Dalam Petunjuk Teknis ini disampaikan segala halmengenai mengenai INA-CBG dan aturan aturan tambahandalam implementasi INA-CBG pada JKN.

• Merupakan pola pembayaran prospektif dimanapembayaran/biaya ditentukan dan disepakati sebelumpelayanan diberikan.

• Tarif dibentuk berdasarkan pengelompokan diagnosis penyakitdan prosedur/tindakan yang dikaitkan dengan biayaperawatan.Setiap satu kelompok memiliki ciri klinis dan pemakaiansumber daya/biaya perawatan yang sama/mirip.

• Berupa tarif paket, meliputi seluruh komponen biaya RS.

SISTEM INA-CBG’S (1)

• Merupakan Sistem Casemix yang di Implementasikan di Indonesia saat ini• Dasar Pengelompokan dengan menggunakan :

• ICD – 10 Untuk Diagnosa (14.500 kode)• ICD – 9 CM Untuk Prosedur/Tindakan (7.500 kode)Dikelompokkan menjadi 1077 kode group INA-CBG’s(789 kode rawat inap dan 288 kode rawat jalan)

• Dijalankan dengan menggunakan UNU-Grouper dari UNU-IIGH (United NationUniversity Internasional Institute for Global Health)

SISTEM INA-CBG’S (2)

Sept 2008, 15 RS Vertikal, Program Jamkesmas

Jan 2009,945 RS PPK Jamkesmas, Program Jamkesmas

Jan 2013, 1273 RS PPK Jamkesmas, Program Jamkesmas

Jan 2014, 1708 RS PPK BPJS, Program JKN

KRONOLOGI IMPLEMENTASI INA-CBG’S

6

A 1 2 3 III

CMG Case Type CBG’s Type

ResourceIntensityLevel

UNU-IIGH Casemix Grouper Version 2.0 : 5 Digit System

CONTOH KODE INA-CBG’S

7

• 0 : untuk Rawat jalan

• I – Ringan : untuk rawat inap dengan tingkat keparahan 1(tanpa komplikasi maupun komorbiditi)

• II – Sedang: untuk rawat inap dengan tingkat keparahan 2(dengan mild komplikasi dan komorbiditi)

• III – Berat: untuk rawat inap dengan tingkat keparahan 3(dengan major komplikasi dan komorbiditi)

SEVERITY LEVEL

• Diberikan pada kasus tertentu dengan tujuan untukmengakomodir cost di RS.

• Ada 6 jenis: special procedures, special drugs, specialinvestigations, special prosthesis, sub acute dan chronic

SPECIAL CMG’S

REGIONALISASI

• Diberlakukan untuk membedakan tarif antar wilayah yangperlu dilakukan karena adanya perbedaan hargaobat/alkes, dsb

• Acuan regionalisasi IHK (BPS)

• Digunakan dalam negosiasi BPJS – Asosiasi Faskes

Special Drugs

UNUGROUPER

Special Prosthesis

Special Procedure

Special Investigasi

Acute

Sub Acute

Chronic

Tarif INA CBGs 2014

SPESIAL DRUGS

1. RS kelas D2. RS kelas C3. RS kelas B 4. RS kelas A5. RSU Rujukan Nasional6. RSK Rujukan Nasional

KELOMPOK KELAS RS TARIF INA-CBG’S JKN

Bagi rumah sakit yang belum memiliki kelas rumah sakit dari kementerian kesehatan, maka tarif disamakan denga tarif kelas D

POINT POINT PENTING (1) • Tarif ditinjau sekurang-kurangnya setiap 2 (dua) tahun.• Pada pelayanan Thalasemia yang mendapat top up adalah Thalasemia

Mayor• Jika pasien Thalasemia Mayor pada saat kontrol tidak diberikan obat

kelasi besi ( Deferipone, Deferoksamin, dan Deferasirox) maka tetapdiinputkan sebagai rawat jalan dengan menggunakan kode Z09.8sebagai diagnosis utama

• Jika pasien Thalasemia Mayor dirawat inap hanya untuk tranfusidarah tanpa diberikan obat kelasi besi maka tetap menggunakan kodeD56.1 sebagai diagnosis utama dan tidak mendapatkan top-up specialdrug.

• Pengajuan Klaim Pasien Thalasemia yang mendapat kelasi Besi hanyadapat dilakukan klaim 1 kali dalam 1 bulan.

• Sesuai dengan kaidah koding dalam ICD-10 kode O80-O84 digunakansebagai diagnosis sekunder jika ada penyulit dalam persalinan, kecualijika penyulitnya kode O42.0 dan O42.1 maka O80-O84 digunakansebagai diagnosis utama.

• Persalinan normal maupun tidak normal tidak diperbolehkan menginputhigh risk pregnancy (Z35.5, Z35.6, Z35.7, dan Z35.8) ke dalam aplikasiINA-CBGs

• Pemasangan infus pump hanya menggunakan kode 99.18

POINT POINT PENTING (2)

• Code Creep sering disebut sebagai upcoding, dan apabilamengacu pada konteks Tagihan Rumah Sakit (hospital billing)maka disebut DRG Creep. Kurangnya pengetahuan koder jugadapat menimbulkan code creep.

• Kode “Z” dan “R” dipakai sebagai diagnosis utama, padahalada diagnosis lain yang lebih spesifik.

Contoh :• Diagnosis Utama : Chest Pain (R07.1)• Diagnosis Sekunder : Unstable Angina Pectoris (I20.0)Seharusnya• Diagnosis Utama : Unstable Angina Pectoris (I20.0)• Diagnosis Sekunder : Chest Pain (R07.1)


• Episode adalah jangka waktu perawatan pasien mulai dari pasienmasuk sampai pasien keluar rumah sakit, termasuk konsultasi danpemeriksaan dokter, pemeriksaan penunjang maupun pemeriksaanlainnya.

• Episode hanya terdiri dari episode rawat inap dan rawat jalan• Pasien datang kembali ke rumah sakit dalam keadaan darurat pada

hari pelayanan yang sama, maka dianggap sebagai episode baru.


• Episode rawat Inap adalah satu rangkaian pelayanan jika pasienmendapatkan perawatan > 6 jam di rumah sakit atau jika pasien telahmendapatkan fasilitas rawat inap (bangsal/ruang rawat inap dan/atauruang perawatan intensif) walaupun lama perawatan kurang dari 6jam, dan secara administrasi telah menjadi pasien rawat inap.

• Pasien yang masuk ke rawat inap sebagai kelanjutan dari prosesperawatan di rawat jalan atau gawat darurat, maka kasus tersebuttermasuk satu episode rawat inap, dimana pelayanan yang telahdilakukan di rawat jalan atau gawat darurat sudah termasukdidalamnya.


• Dalam hal pelayanan berupa prosedur yang berkelanjutan dipelayanan rawat jalan seperti radioterapi, kemoterapi, rehabilitasimedik dan pelayanan gigi, episode yang berlaku adalah per satu kalikunjungan.

• Pengajuan Klaim Hemofilia A dan B rawat jalan yang mendapat faktorpembekuan darah dilakukan inputkan sesuai dengan pelayanan rawatinap Hemofilia Rawat Inap.


PERBAIKAN DAN PENYESUAIAN TARIF INA-CBG’S

MASUKAN/USULAN UNTUK PERBAIKAN TARIF INA-CBG’S

NO ORGANISASI PROFESI/ASOS FASKES NO ORGANISASI PROFESI/ASOS FASKES

1 PERSPEBSI (Bedah Saraf) 13 PERBANI (Bedah Anak)

2 PERDAMI (Mata) 14 PERSATUAN DOKTER BEDAH PLASTIK

3 PABOI (Ortopedi) 15 PDGKI (Gizi klinik)

4 ASOSIASI HEMOFILIA 16 IAPI (Patologi anatomi)

5 PABDI (Penyakit Dalam) 17 PORI (onkologi radiasi)

6 PDAI (Akupuntur) 18 IAUI

7 PDSPATKLIN (Patologi klinik) 19 POGI (Obtestri dan Ginekologi)

8 PKNI (Kedokteran nuklir) 20 PAMKI (mikrobiologi klinik)

9 PERDOSSI 21 PERSATUAN BTKV

10 KEDOKTERAN OKUPASI 22 IDAI (Anak)

11 PDPI (Pulmo) 23 PERDICI (intensive care)

12 PERDOSRI (Rehab Medik) 24 PKFI (perhimp klinik dan faskes primer)

• Disusun atas masukan dan data dari org profesi

• Area tarif yang diperbaiki:

1. bedah ortopedi

2. bedah syaraf

3. kasus mata

4. talasemia

5. pelayanan rawat jalan dengan pemeriksaan

penunjang dan prosedur

6. kasus jantung

7. tarif RSU kelas A dan RS Rujukan Nasional

PERBAIKAN TARIF INA CBG’S PERMENKES 59/2014

8. Kombinasi kenaikan dan penurunan tarif INA-CBG: 1. Naik tarif 39 INA-CBG (kenaikan maks 80% CBG

“M”)2. Turun 60 jenis INA-CBG RANAP sebesar:

(a) 22.8% RS A & Rujukan;(b) angka mean plus 2.5 standar deviasi nilai

statistik dari 60 jenis INA-CBG RANAP RS B; (c) 21.89% di RS tipe C;

3. Turun sebesar 4.5% tarif CBG di RS A & Rujukan

KlaimRasio91,73

%

1s/d7

Berbagai skenario penyesuaian tarif dan dampakterhadap kecukupan iuran

KlaimRasio

91,18% -92,52%

PENYESUAIAN TARIF JKN

KODEINACBG DESKRIPSI

D-4-13-I GANGGUAN SEL DARAH MERAH SELAIN KRISIS ANEMIA SEL SICKLE RINGAN D-4-13-II GANGGUAN SEL DARAH MERAH SELAIN KRISIS ANEMIA SEL SICKLE SEDANG D-4-13-III GANGGUAN SEL DARAH MERAH SELAIN KRISIS ANEMIA SEL SICKLE BERAT G-1-01-I PROSEDUR PADA PEMBULUH DARAH INTRA KRANIAL RINGAN G-1-01-II PROSEDUR PEMBULUH DARAH INTRA KRANIAL SEDANG G-1-01-III PROSEDUR PEMBULUH DARAH INTRA KRANIAL BERAT G-1-10-I PROSEDUR KRANIOTOMI RINGAN G-1-10-II PROSEDUR KRANIOTOMI SEDANG G-1-10-III PROSEDUR KRANIOTOMI BERAT G-1-11-I PROSEDUR VENTRICULAR SHUNT RINGAN G-1-11-II PROSEDUR VENTRICULAR SHUNT SEDANG G-1-11-III PROSEDUR VENTRICULAR SHUNT BERAT H-1-30-I PROSEDUR LENSA DAN INTRA OKULER RINGAN H-1-30-II PROSEDUR LENSA DAN INTRA OKULER SEDANG H-1-30-III PROSEDUR LENSA DAN INTRA OKULER BERAT M-1-03-I PROSEDUR FUSI TULANG BELAKANG PADA LENGKUNGAN TULANG BELAKANG RINGAN M-1-03-II PROSEDUR FUSI TULANG BELAKANG PADA LENGKUNGAN TULANG BELAKANG SEDANG M-1-03-III PROSEDUR FUSI TULANG BELAKANG PADA LENGKUNGAN TULANG BELAKANG BERAT M-1-04-I PROSEDUR PADA SENDI TUNGKAI/ANGGOTA TUBUH BAGIAN BAWAH MAYOR (RINGAN) M-1-04-II PROSEDUR PADA SENDI TUNGKAI/ANGGOTA TUBUH BAGIAN BAWAH MAYOR (SEDANG) M-1-04-III PROSEDUR PADA SENDI TUNGKAI/ANGGOTA TUBUH BAGIAN BAWAH MAYOR (BERAT) M-1-20-I PROSEDUR PAHA DAN SENDI PANGGUL SELAIN SENDI MAYOR RINGAN M-1-20-II PROSEDUR PAHA DAN SENDI PANGGUL SELAIN SENDI MAYOR SEDANG M-1-20-III PROSEDUR PAHA DAN SENDI PANGGUL SELAIN SENDI MAYOR BERAT M-1-60-I PROSEDUR SISTEM MUSKULOSKLETAL & JARINGAN PENGHUBUNG LAIN-LAIN (RINGAN) M-1-60-II PROSEDUR SISTEM MUSKULOSKLETAL & JARINGAN PENGHUBUNG LAIN-LAIN (SEDANG) M-1-60-III PROSEDUR SISTEM MUSKULOSKLETAL & JARINGAN PENGHUBUNG LAIN-LAIN (BERAT)

39 CBGs yg dinaikkan Rawat Inap

KODEINACBG DESKRIPSI

H-2-36-0 PROSEDUR OPERASI KATARAK

Z-3-15-0 IMAGING NUKLIR JANTUNG

Z-3-16-0 PROSEDUR MAGNETIC RESONANCE IMAGING (MRI)

Z-3-17-0 PENGOBATAN NUKLIR

Z-3-18-0 CT-SCAN KEPALA

Z-3-19-0 CT SCAN LAIN-LAIN

Z-3-20-0 IMAGING KONTRAS SALURAN URINARI

Z-3-21-0 IMAGING KONTRAS PEMBULUH DARAH

Z-3-22-0 IMAGING KONTRAS LAIN-LAIN

Z-3-23-0 PROSEDUR ULTRASOUND LAIN-LAIN

Z-3-24-0 PROSEDUR ULTRASOUND PEMBULUH DARAH

Z-3-25-0 PROSEDUR ULTRASOUND GINEKOLOGIK

39 CBGs yg dinaikkan Rawat Jalan

KODE INA CBG’S YG DITURUNKAN

1 A-4-13-I INFEKSI NON BAKTERI RINGAN 2 A-4-13-II INFEKSI NON BAKTERI SEDANG 3 A-4-13-III INFEKSI NON BAKTERI BERAT 4 C-4-13-I KEMOTERAPI RINGAN 5 C-4-13-II KEMOTERAPI SEDANG 6 C-4-13-III KEMOTERAPI BERAT

7 G-4-11-ITUMOR SISTEM PERSARAFAN & GANGGUAN DEGENERATIF RINGAN

8 G-4-11-IITUMOR SISTEM PERSARAFAN & GANGGUAN DEGENERATIF SEDANG

9 G-4-11-IIITUMOR SISTEM PERSARAFAN & GANGGUAN DEGENERATIF BERAT

10 H-4-10-I INFEKSI MATA AKUT MAYOR (RINGAN) 11 H-4-10-II INFEKSI MATA AKUT MAYOR (SEDANG) 12 H-4-10-III INFEKSI MATA AKUT MAYOR (BERAT) 13 I-1-15-I PROSEDUR KATETERISASI JANTUNG RINGAN 14 I-1-15-II PROSEDUR KATETERISASI JANTUNG SEDANG 15 I-1-15-III PROSEDUR KATETERISASI JANTUNG BERAT

16 I-1-17-IPROSEDUR LIGASI DAN STRIPPING PEMBULUH DARAH VENA RINGAN

17 I-1-17-IIPROSEDUR LIGASI DAN STRIPPING PEMBULUH DARAH VENA SEDANG

18 I-1-17-IIIPROSEDUR LIGASI DAN STRIPPING PEMBULUH DARAH VENA BERAT

19 I-4-10-I INFARK MYOKARD AKUT RINGAN 20 I-4-10-II INFARK MYOKARD AKUT SEDANG

NO INA-CBG DESKRIPSI

21 I-4-10-III INFARK MYOKARD AKUT BERAT 22 I-4-12-I KEGAGALAN JANTUNG RINGAN 23 I-4-12-II KEGAGALAN JANTUNG SEDANG 24 I-4-12-III KEGAGALAN JANTUNG BERAT 25 I-4-16-I ATHEROSKLEROSIS RINGAN 26 I-4-16-II ATHEROSKLEROSIS SEDANG 27 I-4-16-III ATHEROSKLEROSIS BERAT

28 I-4-18-IGANGUAN KATUP JANTUNG KONGENITAL RINGAN

29 I-4-18-IIGANGUAN KATUP JANTUNG KONGENITAL SEDANG

30 I-4-18-III GANGUAN KATUP JANTUNG KONGENITAL BERAT 31 I-4-22-I KARDIOMIOPATHI RINGAN 32 I-4-22-II KARDIOMIOPATHI SEDANG 33 I-4-22-III KARDIOMIOPATHI BERAT

34 I-4-24-IDIAGNOSIS SISTEM PEMBULUH DARAH LAIN-LAIN (RINGAN)

35 I-4-24-IIDIAGNOSIS SISTEM PEMBULUH DARAH LAIN-LAIN (SEDANG)

36 I-4-24-IIIDIAGNOSIS SISTEM PEMBULUH DARAH LAIN-LAIN (BERAT)

37 J-4-18-I ASTHMA & BRONKIOLITIS RINGAN 38 J-4-18-II ASTHMA & BRONKIOLITIS SEDANG 39 J-4-18-III ASTHMA & BRONKIOLITIS BERAT 40 K-4-10-I TUMOR PENCERNAAN RINGAN


KODE INA CBG’S YANG DITURUNKAN

41 K-4-10-II TUMOR PENCERNAAN SEDANG 42 K-4-10-III TUMOR PENCERNAAN BERAT

43 K-4-17-INYERI ABDOMEN & GASTROENTERITIS LAIN-LAIN (RINGAN)

44 K-4-17-IINYERI ABDOMEN & GASTROENTERITIS LAIN-LAIN (SEDANG)

45 K-4-17-IIINYERI ABDOMEN & GASTROENTERITIS LAIN-LAIN (BERAT)

46 M-4-16-I GANGGUAN JARINGAN KONEKTIF RINGAN 47 M-4-16-II GANGGUAN JARINGAN KONEKTIF SEDANG 48 M-4-16-III GANGGUAN JARINGAN KONEKTIF BERAT

49 M-4-18-IPENYAKIT TULANG DAN SENDI LAIN-LAIN RINGAN

50 M-4-18-IIPENYAKIT TULANG DAN SENDI LAIN-LAIN SEDANG

51 M-4-18-III PENYAKIT TULANG DAN SENDI LAIN-LAIN BERAT

52 U-4-10-ITUMOR KERONGKONGAN, MULUT, HIDUNG DAN TELINGA RINGAN

53 U-4-10-IITUMOR KERONGKONGAN, MULUT, HIDUNG DAN TELINGA SEDANG

54 U-4-10-IIITUMOR KERONGKONGAN, MULUT, HIDUNG DAN TELINGA BERAT

55 U-4-13-IPERADANGAN EPIGLOTIS, TELINGA TENGAH, ISPA DAN LARINGOTRAKEITIS RINGAN

56 U-4-13-IIPERADANGAN EPIGLOTIS, TELINGA TENGAH, ISPA DAN LARINGOTRAKEITIS SEDANG

57 U-4-13-IIIPERADANGAN EPIGLOTIS, TELINGA TENGAH, ISPA DAN LARINGOTRAKEITIS BERAT

58 Z-4-12-IFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS KESEHATAN LAIN-LAIN (RINGAN)

59 Z-4-12-IIFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS KESEHATAN LAIN-LAIN (SEDANG)

60 Z-4-12-IIIFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS KESEHATAN LAIN-LAIN (BERAT)


KODE INA-CBG’S YANG DITURUNKAN

4. REGULASI TARIF INA-CBG’S DALAM JKN

REGULASI TARIF INA CBG’S

1 Jan 2014 s/d 31 Agustus 2014:

- Permenkes no 69 tahun 2013 tentangstandar tarif dalam

JKN- SE Menkes no 31

tahun 2014- SE Menkes no 32

tahun 2014

Mulai 1 September 2014:

Permenkes no 59 tahun 2014 tentangStandar tarif dalamJKN (perubahan dariPermenkes no 69 tahun 2013)

Permenkes lainnya: Pemenkes no 27/2014 dan no 28/2014

NCC 0000000 A

INFORMASI

1. Telah terbit• Permenkes no 28/2014 tentang Pedoman

Pelaksanaan JKN (Manlak JKN)• Permenkes no 27/2014 tentang Juknis INA- CBG’s• Permenkes no 59/2014 tentang standar tarif

dalam JKN (perubahan atas Permenkes no 69/2013) perbaikan tarif INA-CBG’s

2. Keluhan atau masukan tentang Ina CBG’s agar disampaikan ke Tim NCC email [email protected] atau melalui PERSI wilayah

32

mailto:[email protected]

Terima Kasih kasih

Ina-CBG’sEra Baru

Metoda Pembayaran Rumah Sakit

Sosialisasi Permen 27-MEDAN

Documents

Transcript of Sosialisasi Permen 27-MEDAN