Sosialisasi Open Street Map Indonesia

3

Click here to load reader

description

open street map

Transcript of Sosialisasi Open Street Map Indonesia

SOSIALISASI OPEN STREET MAP INDONESIAKamis, 13 Maret 2014 mahasiswa Teknik Geomatika mendapatkan sosialisasi tentang Open Street Map dari tim Open Street Map Indonesia yang diadakan di auditorium pascasarjana ITS. dalam hal ini tim Open Street Map indonesia diwakili oleh Elida Nurrohmah, yang memiliki background Jurusan Geografi Universitas Gadjah Mada , dan sekarang sedang menempuh program magister di universitas yang sama. Open Street Map ada karena adanya permasalahan kebutuhan informasi geospasial yang sangat banyak dihadapkan dengan data yang sedikit. Sehingga munculah OpenStreetMap (OSM) yang merupakan proyek internet yang berdedikasi untuk membuat peta seluruh dunia yang gratis bagi semua orang. Peta yang ada dibuat sepenuhnya oleh relawan-relawan yang menggunakan GPS, foto udara, dan berbagai perangkat lunak gratis untuk menambahkan informasi pada peta dunia tersebut. Berikut ulasan sejarah singkat berdirinya Open Street Map : Digagas pertama kali di Inggris oleh Steve Coast tahun 2004 Dilatar belakangi oleh Ordnance Survey Data sangat mahal untuk diperoleh Juli 2005, pertama kali mapping party dilaksanakanIde dari Open Street Map adalah mengajak orang-orang dari seluruh dunia untuk dapat membuat peta digital untuk komunitas atau masyarakat mereka, dan menyimpan seluruh data tersebut pada sebuah database bersama. Mereka dapat membuat informasi tersebut tetap berupa informasi terbaru dan menggunakannya bagaimana pun cara nya yang mereka mau. Bayangkan sebuah peta dari seluruh dunia dicetak dalam sebuah kertas yang sangat besar. OSM memperbolehkan siapapun untuk mengambil sebagian kecil dari peta tersebut, membuatnya lebih baik, kemudian menaruh kembali versi yang telah diperbaharui ke dalam peta dunia yang besar tersebut kembali. jadi tujuan Open Street Map adalah Membuat peta gratis seluruh dunia melalui pemetaan partisipatif orang-orang di seluruh dunia.

Open Street Map mengawali jejak kakinya di indonesia dibarengi dengan kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Australia. Dituangkan pada kesepakatan Indonesia-Australia tahun 2008 untuk membentuk wadah kerjasama kemanusiaan . Dilanjutkan pada 15 juli 2010 pemerintah Indonesia dan Australia membentuk Australian-Indonesia Facility For Disaster Reduction (AIFDR), yang merupakan wadah kerjasama antara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan Australian Aid (AusAid). AIFDR memiliki startegi sebagai berikut : Menggunakan ilmu pengetahuan dan data untuk identifikasi yang baik terhadap ancaman bencana alam dan risikonya di Indonesia. Membangun kapasitas indonesia dalam pengelolaan bencana secara mandiri Bekeejasama dalam skema kemitraan dengan BNPB dan organisasi masyarakat sipil dan lembaga swadaya masyarakat untuk memastikan komunitas yang rentan memiliki kesiapsiaagaan yang baik terhadap risiko bencana. Bertukar pengalaman dan pembelajaran dengan wilayah sekitar melalui kemitraan ASEAN dan lembaga-lembaga PBB.Perkembangan dalam 7 tahun adanya Open street Map sudah menarik minat setengah juta orang lebih untuk ikut berpartisipasi dalam updating peta digital OSM.Setelah pemaparan panjang tentang sejarah, latar belakang serta tujuan Open Street Map, mbak elida mulai mengenalkan cara updating data geospasial pada OSM. Diawali dengan perbandingan peta OSM, dan penyedia lain misanya google dengan google mapnya melalui alamat http://tools.geofabrik.de/mc/. Lalu ada juga sharing objek digitasi sesama contributor osm pada media sosial yang terangkum semua pada OSM Tasking Manager seperti berikut ini :

Prinsip dasar yang sederhana untuk digitasi pada Open Street Map seperti berikut :

Software editornya ada yang offline yaitu Java Open Street Map, Setelah Anda menambahkan berbagai catatan pada Walking Paper JOSM, Kemudian kita dapat menggambar titik, garis, dan berbagai bentuk lainnya secara digital lalu tinggal kita save, dan setelah kita berhasil menyimpan hasil edit, kita dapat melihat perubahannya. Dan yang terpenting ketika kita melakukan kontribusi kepada OpenStreetMap, kita tidak diperkenankan untuk menggunakan peta lain. kita harus mencari informasi yang ingin Anda tambahkan sendiri. Hal ini karena orang atau perusahaan lain memiliki hak cipta pada peta mereka, dan mengambil data dari peta mereka bisa dikatakan sebagai tindakan pencurian. Selain itu, lebih baik Anda sendiri yang mendapatkan data dan informasi yang lebih akurat dan terbaru. Akhirnya acara Sosialisasi ini ditutup dengan informasi adanya traini yang dilakukan tim OSM Indonesia pada alamat bit.ly/trainingOSM.