Sosialisasi KMK 577 TAHUN 2019 · Add a footer 5 Tujuan KMK 577/KMK.01/2019 a) Meningkatkan...
Transcript of Sosialisasi KMK 577 TAHUN 2019 · Add a footer 5 Tujuan KMK 577/KMK.01/2019 a) Meningkatkan...
SosialisasiKMK 577 TAHUN 2019
KEMENTERIANKEUANGAN
Outline
Latar Belakang
Proses Manajemen Risiko
Struktur KMK
2
Latar belakang
Simplifikasi Regulasi Manajemen Risiko
Add a footer 4
PMK 171/2016
KMK 845/2016
KMK 577/2019
Add a footer 5
Tujuan KMK 577/KMK.01/2019
a) Meningkatkan kemungkinan pencapaian visi, misi, sasaran organisasi dan peningkatan kinerja;
b) Melindungi dan meningkatkan nilai tambah organisasi
Add a footer 6
“Risiko adalah kemungkinan terjadinya suatu peristiwayang berdampak terhadap pencapaian sasaran
organisasi”
“Risiko adalah kemungkinan terjadinya suatu peristiwa yang berdampak negatif terhadap pencapaian sasaranorganisasi”
KMK 577/2019
Do
wn
sid
e
Up
sid
eD
ow
nsi
de
Sebelumnya dalam PMK 171
Definisi Risiko
K M K 5 7 7 / 2 0 1 9
Kerangka Kerja Manajemen Risiko
Add a footer
7
S e b e l u m n y a d a l a m K M K 8 4 5 / 2 0 1 6
• Inklusif, yaitu melibatkan pengetahuan, pandangan, dan persepsi pemangku kepentingan.
• Komprehensif dan sistematis, yaitu menerapkan pendekatan yang komprehensif dan sistematis sehingga menghasilkan manajemen risiko yang konsisten dan terukur.
• Terintegrasi, yaitu menjadi bagian dari seluruh aktivitas organisasi.
• Efektif dan efisien, yaitu memberikan perlindungan dan/atau meningkatkan nilai organisasisecara optimal dengan sumberdaya kompetitif.
• Berdasarkan pada informasi terbaik yang tersedia, yaitu didasarkan pada informasi historis, saat ini, dan ekspektasi; memperhitungkan batasan dan ketidakpastian informasi; sertadisajikan tepat waktu, jelas, dan sesuai kebutuhan pemangku kepentingan terkait.
• Dinamis, yaitu risiko dapat muncul, berubah, atau menghilang karena perubahan kontekseksternal dan internal organisasi. Manajemen risiko harus mengantisipasi, mendeteksi, mengenali, dan merespons perubahan tersebut secara tepat dan tepat waktu.
• Perbaikan terus menerus, yaitu terus ditingkatkan melalui pembelajaran dan pengalaman.
Prinsip Manajemen Risiko
Add a footer 8
Manajer Risiko KementerianManajer Risiko Unit Eselon IManajer Risiko Unit Eselon IIManajer Risiko Unit Eselon III
Pejabat yang bertugasadministratif membantuEksekutif MR
UPR Kemenkeu-WideUPR Kemenkeu-OneUPR Kemenkeu-Two
UPR Kemenkeu-Three
Struktur Manajemen Risiko
9
Unit Pemilik Risiko(UPR)
Unit KepatuhanManajemen Risiko
Inspektorat Jenderal
Unit pemilik peta strategi yang bertanggung jawab melaksanakan proses Manajemen Risiko atassasaran organisasi sesuai tugas dan fungsi unit
Unit yang menjalankan tugas dan fungsi kepatuhan internalTugas: melaksanakan reviu ataspenyusunan profil Risiko dan rencana mitigasi risiko, pelaksanaannya, serta memantautindak lanjut hasil reviu dan/atauaudit MRPimpinan UPR
EksekutifManajemen Risiko
Manajer Risiko
Pimpinan Unit, yang bertanggungterhadap seluruh ManajemenRisiko sesuai lingkup tugasnya
Pejabat di bawah pimpinan UPR yang bertanggung jawab membantu pimpinanUPR dalam perencanaan, pengelolaandan pemantauan Manajemen Risiko
Tugas: Melakukan audit, review, pemantauan dan evaluasipenerapan MR serta melakukanpenilaian atas tingkat kematanganpenerapan MR di seluruh level UPR
* Dalam KMK 577/2019, tidak terdapat Komite MR Kementerian dan Komite MR Unit Eselon I. Namun demikian, tugas dan fungsi Komitediintegrasikan ke dalam Struktur Organisasi sesuai level UPR
Proses Manajemen Risiko
KMK 577/2019
S e b e l u m n y a d a l a m K M K 8 4 5 / 2 0 1 6
Proses Manajemen Risiko
Perumusan KonteksB
Penetapan Sasaran Organisasi:
KMK 577/2019
S e b e l u m n y a d a l a m K M K 8 4 5 / 2 0 1 6
Belum menetapkan alternatif acuan penetapan konteksdari program/proyek/kegiatan yang direncanakan/dilaksanakan UPR
1. Acuan utama yaitu Sasaran Strategis dalam PetaStrategi UPR;
2. Acuan alternatif: Inisiatif Strategis dalam KontrakKinerja dan/atau program/proyek/kegiatan yang direncanakan/dilaksanakan UPR
Identifikasi RisikoC
Identifikasi Risiko:Tahapan untuk menentukan semua Risiko yang berpengaruh terhadap pencapaian sasaran organisasi(SO).
KMK 577/2019
S e b e l u m n y a d a l a m K M K 8 4 5 / 2 0 1 6
Identifikasi Risiko:Tahapan untuk mengenali dan meregister semua Risiko yang berpotensi menyebabkan tidak tercapainya sasaran organisasi.
Kejadian Risiko:Pernyataan kondisional atas peristiwa/keadaan yang berpotensi menggagalkan, menunda, menghambat atautidak mengoptimalkan pencapaian SO, dapat berupa:1. Sesuatu yang tidak diharapkan namun terjadi, yaitu
kerugian, pelanggaran, kegagalan, atau kesalahan; atau2. Sesuatu yang diharapkan namun tidak terwujud yaitu
kesempatan yang tidak dapat dimanfaatkanKejadian Risiko:Pernyataan kesalahan atau kegagalan yang mungkinterjadi pada proses bisnis, pelaksanaan InisiatifStrategis, atau faktor yang mempengaruhi pencapaianSO
KMK 577/2019
S e b e l u m n y a d a l a mK M K 8 4 5 / 2 0 1 6
Kategori Risiko (1)
Keuangan
Negara dan
Kekayaan
Negara
Kebijakan
Reputasi
Legal
Fraud
Kepatuhan
Operasional
Berkaitan kondisi fiskal pemerintah pusat meliputi kerangka ekonomi makro, penganggaran,
perpajakan, kepabeanan, perbendaharaan, dan pengawasan keuangan serta berkaitan
dengan kekayaan negara yang meliputi Barang Milik Negara (BMN), kekayaan negara yang
dipisahkan, investasi pemerintah, dan kekayaan negara lainnya.
Berkaitan dengan persepsi negatif atau menurunnya tingkat kepercayaan pemangku
kepentingan eksternal terhadap organisasi.
Berkaitan dengan tuntutan/gugatan hukum dan upaya hukum lain kepada organisasi/jabatan.
Berkaitan dengan perbuatan yang mengandung unsur kesengajaan, niat, menguntungkan diri
sendiri atau orang lain, penipuan, penyembunyian atau penggelapan, dan penyalahgunaan
kepercayaan yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan secara tidak sah yang dapat
berupa uang, barang/harta, jasa, dan tidak membayar jasa, yang dilakukan oleh satu individu
atau lebih.
Berkaitan dengan ketidakpatuhan organisasi atau pihak eksternal terhadap peraturan
perundang-undangan, kesepakatan internasional, atau ketentuan lain yang berlaku.
Risiko yang berkaitan dengan tidak berfungsinya proses bisnis organisasi, sistem informasi,
atau keselamatan kerja individu.
Berkaitan dengan perumusan dan penetapan kebijakan internal maupun eksternal organisasi.
Fiskal
Kebijakan
Kepatuhan
Legal
Fraud
Reputasi
Operasional
Minimal jumlah kategori risiko yang diidentifikasi:
1. Tingkat Kementerian : 5 kategori risiko;2. Tingkat Eselon I : 4 kategori risiko;3. Tingkat Eselon II dan III : 3 kategori risiko.
Kategori Risiko (2)
KMK 577/2019
Belum diatur
S e b e l u m n y a d a l a mK M K 8 4 5 / 2 0 1 6
Analisis RisikoDTahapan untuk menentukan Besaran Risiko dan Level Risiko dengan cara menentukan level kemungkinan dan level dampak terjadinya risiko berdasarkan kriteria risiko setelah mempertimbangkan keandalan sistem pengendalian. *
* Definisi analisis Resiko tidak berubah secara substansi antara KMK 577/2019 dengan KMK 845/2016
KriteriaKemungkinan
Skala 1-5 (Hampir tidak terjadi, jarang terjadi, kadang terjadi, seringterjadi dan hampir pasti terjadi)
Kriteria Dampak
Skala 1-5 (Tidak signifikan, minor, moderat, signifikan dan sangatsignifikan)
Area dampak: (i) Beban Keuangan Negara, (ii)Penurunan Reputasi, (iii) Sanksi pidana, perdata, dan/atau administratif, (iv) Kecelakaan dan penyakit akibat kerja, (v) Gangguan Terhadap Layanan Organisasi, dan (vi) penurunan kinerja
Kriteria Level Risiko
Skala 1-5 (Sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi) Level risiko merupakan kombinasi kemungkinan dan dampak risiko
KMK 577/2019
S e b e l u m n y a d a l a mK M K 8 4 5 / 2 0 1 6
KriteriaKemungkinan
KriteriaDampak
Kriteria Level Risiko
Sama dengan KMK 577/2019
Sama dengan KMK 577/2019, kecuali
pada (iv) KecelakaanKerja
Sama dengan KMK 577/2019
Kriteria Kemungkinan
17
Penggunaan Kriteria Kemungkinan ditentukan oleh pemilik Risiko dengan pertimbangan: Persentase digunakan apabila terdapat populasi yang jelas atas kegiatan tersebut. Jumlah digunakan apabila populasi tidak dapat ditentukan Kriteria low tolerance event digunakan untuk kejadian dengan toleransi rendah atau tidak ditoleransi serta memiliki intensitas yang sangat rendah
dalam rentang waktu lebih dari setahun pada satu unit kerja, misal: korupsi, krisis ekonomi/keuangan, kecelakaan kerja yang berakibat fatal, bencana alam, dan kebakaran gedung.
Level Kemungkinan
Kriteria Kemungkinan
Kemungkinan terjadinya non low tolerance event
dalam 1 periode analisis Low Tolerance Event
Persentase Jumlah frekuensi
Hampir tidak terjadi
(1)x ≤ 1% < 2 kali dalam 1 tahun
1 kejadian dalam lebih dari 5 tahun
terakhir
Jarang terjadi
(2)1% < x ≤ 10% 2 kali s.d. 5 kali dalam 1 tahun 1 kejadian dalam 5 tahun terakhir
Kadang terjadi
(3)10% < x ≤ 20% 6 s.d. 9 kali dalam 1 tahun 1 kejadian dalam 3 tahun terakhir
Sering terjadi
(4)20% < x ≤ 50% 10 kali s.d. 12 kali dalam 1 tahun 1 kejadian dalam 2 tahun terakhir
Hampir pasti terjadi
(5)x > 50% > 12 kali dalam 1 tahun
minimal 1 kejadian dalam 1 tahun
terakhir
Kriteria Dampak Risiko
Beban keuangan negara
Dampak Risiko berupa (i) tambahan pengeluaran negara baik dalam bentuk uang dan setara uang, surat berharga, kewajiban, dan barang, serta (ii) potensi kerugian/kehilangan penerimaan dan aset negara.
Penyebab:
Fraud; atauPengukuran dampak Risiko berdasarkan angka mutlak sebagaimana dalam tabel Kriteria Dampak.
non fraud.Beban keuangan non fraud dibedakan menjadi non fraud penerimaan atau pembiayaan dan non fraud lainnya. Non fraud lainnya mencakup dampak atas beban keuangan negara selain yang disebabkan dari potensi hilangnya penerimaan atau beban atas pembiayaan. Pengukuran dampak Risiko berdasarkan persentase terhadaptotal penerimaan, pembiayaan atau non fraud lainnya seperti belanja/aset yang dikelola oleh unit tersebut.
Kriteria Dampak Risiko (berdasarkan urutan tertinggi hingga terendah) adalah:
Kriteria Dampak Risiko (Lanjutan)
19
Dampak Risiko berupa rusaknya citra/nama baik/wibawa Kementerian Keuangan yang menyebabkan tingkat kepercayaan masyarakat menurun.
Dampak Risiko berupa ancaman hukuman yang dijatuhkan atas perkara di pengadilan baik menyangkut pegawai atau organisasi
Dampak Risiko berupa kematian, cedera dan/atau gangguan kesehatan baik fisik maupun mental yang dialami pegawai dalam pelaksanaan tugas kedinasan.
Dampak Risiko berupa simpangan dari standar layanan yang ditetapkan UPR.
Dampak Risiko berupa tidak tercapainya sasaran atau target kinerja yang ditetapkan dalam kontrak kinerja atau target kinerja lainnya.
Penurunan reputasi
Sanksi pidana, perdata, dan/atau administratif
Kecelakaan dan penyakit akibat kerja
Gangguan terhadap layanan organisasi
Penurunan kinerja
Kriteria Dampak
20
Level
Level Dampak
Tidak Signifikan
(1) Minor (2) Moderat (3) Signifikan (4)
Sangat Signifikan
(5)
Are
a D
am
pa
k:
Be
ba
n K
eu
an
ga
nN
eg
ara
Fra
ud
K-Wide x ≤ Rp 10 jutaRp 10 juta < x ≤ Rp
100 juta
Rp 100 juta < x ≤
Rp 1M
Rp 1M < x ≤ Rp
10Mx > Rp 10M
K-One x ≤ Rp 1 jutaRp 1 juta < x ≤ Rp
10 juta
Rp 10 juta < x ≤
Rp 100 juta
Rp 100 juta < x ≤
Rp 1Mx > Rp 1M
K-Two - x ≤ Rp 1 jutaRp 1 juta < x ≤
Rp 10 juta
Rp 10 juta < x ≤
Rp 100 jutax > Rp 100 juta
K-Three - - x ≤ Rp 1 jutaRp 1 juta < x ≤ Rp
10 jutax > Rp 10 juta
No
n f
rau
d
Pen
erim
aan
dan
Pem
bia
yaan
K-Wide-One-
Two-Three
x ≤ 0,1% dari
nilai penerimaan
dan pembiayaan
yang dikelola
UPR
0,1% < x ≤ 0,5%
dari nilai
penerimaan dan
pembiayaan yang
dikelola UPR
0,5% < x ≤ 1%
dari nilai
penerimaan dan
pembiayaan
yang dikelola
UPR
1% < x ≤ 2%
dari nilai
penerimaan dan
pembiayaan yang
dikelola UPR
x >2%
dari nilai
penerimaan dan
pembiayaan yang
dikelola UPR
No
n f
rau
d
Lai
nn
ya
K-Wide-One-
Two-Three
x ≤ 0,05%
dari nilai belanja
aset/ kegiatan
lainnya yg
dikelola UPR
0,05% < x ≤ 0,25%
dari nilai belanja
aset/ kegiatan
lainnya yg dikelola
UPR
0,25% < x ≤ 0,5%
dari nilai belanja
aset/ kegiatan
lainnya yg
dikelola UPR
0,5% < x ≤ 1%
dari nilai belanja
aset/ kegiatan
lainnya yg
dikelola UPR
x >1%
dari nilai belanja
aset/ kegiatan
lainnya yg
dikelola UPR
Are
a D
am
pa
k:P
en
uru
na
nR
ep
uta
si
Level
Level Dampak
Tidak Signifikan (1) Minor (2) Moderat (3) Signifikan (4) Sangat Signifikan
(5) K
-Wid
e-O
ne
Jumlah keluhan secara
lisan (dapat
didokumentasikan)/
tertulis ke organisasi
≤10
Tingkat kepercayaan
stakeholder/ investor
sangat baik
Tingkat kepuasan
pengguna layanan
sebesar 4,25 ≤ x ≤ 5
(skala 5)
Jumlah keluhan secara
lisan (dapat
didokumentasikan)/
tertulis ke organisasi
>10
Tingkat kepercayaan
stakeholder/ investor
baik
Tingkat kepuasan
pengguna layanan
sebesar 4 ≤ x < 4,25
(skala 5)
Pemberitaan negatif yang
masif di media sosial yang
bersumber dari bukan
opinion leader
Pemberitaan negatif di
media massa lokal
Tingkat kepercayaan
stakeholder/investor
sedang
Tingkat kepuasan
pengguna layanan
sebesar 3,75 ≤ x < 4
(skala 5)
Pemberitaan negatif yang
masif di media sosial yang
bersumber dari opinion
leader
Pemberitaan negatif di
media massa nasional
Tingkat kepercayaan
stakeholder/investor
rendah
Tingkat kepuasan
pengguna layanan sebesar
3,5 ≤ x < 3,75 (skala 5)
Tingkat
kepercayaan
stakeholder/
investor sangat
rendah
Pemberitaan
negatif di media
massa
internasional
Tingkat
kepuasan
pengguna
layanan < 3,5
(skala 5)
K-T
wo-T
hre
e
Jumlah keluhan secara
lisan (dapat
didokumentasikan)/
tertulis ke organisasi ≤
3
Tingkat kepuasan
pengguna layanan
sebesar 4,25 ≤ x ≤ 5
(skala 5)
Jumlah keluhan secara
lisan (dapat
didokumentasikan)/
tertulis ke organisasi
sebanyak 3 s.d. 5
Tingkat kepuasan
pengguna layanan
sebesar 4 ≤ x < 4,25
(skala 5)
Jumlah keluhan secara
lisan (dapat
didokumentasikan)/
tertulis ke organisasi >5
Tingkat kepuasan
pengguna layanan
sebesar 3,75 ≤ x < 4
(skala 5)
Pemberitaan negatif di
media massa lokal
Pemberitaan negatif yang
masif di media sosial
Tingkat kepuasan
pengguna layanan sebesar
3,5 ≤ x < 3,75 (skala 5)
Pemberitaan
negatif di media
massa nasional
dan internasional
Tingkat kepuasan
pengguna layanan
< 3,5 (skala 5)
Kriteria Dampak (2)
Are
a D
am
pa
k:S
an
ksi
pid
an
a, p
erd
ata
, da
n/
ata
u
ad
min
istr
ati
f
Level
Level Dampak
Tidak Signifikan (1) Minor (2) Moderat (3) Signifikan (4) Sangat Signifikan
(5) K
-Wid
e
Perdata:x ≤ 100juta
Administratif: tergugat
merupakan Pejabat
Eselon III,IV, atau
pejabat yang setara,
pejabat fungsional, dan
pejabat fungsional
umum.
Perdata:100juta < x ≤ 1M
Administratif: tergugat
merupakan Pejabat
Eselon II, atau pejabat
yang setara
Pidana:x ≤ 1 tahun
atau
tersangka/terdakwa:
Pejabat Eselon III, IV, atau
pejabat yang setara, pejabat
fungsional, dan pejabat
fungsional umum.
Perdata:1M< x ≤ 10M
Administratif: tergugat
merupakan Pejabat Eselon
I, atau pejabat yang setara.
Pidana: 1< x ≤ 5 tahun
atau
tersangka/terdakwa: Pejabat
Eselon I, II atau pejabat
yang setara
Perdata: 10M < x ≤ 100M
Administratif: tergugat
merupakan Menteri
Pidana:x > 5 tahun
atau
tersangka/terdakwa
: Menteri/Wakil
Menteri
Perdata: x > 100M
K-O
ne
Administratif: tergugat
merupakan Pejabat
Eselon IV, atau pejabat
yang setara, pejabat
fungsional, dan pejabat
fungsional umum.
Perdata:x ≤ 100juta
Administratif: tergugat
merupakan Pejabat
Eselon III, atau pejabat
yang setara
Pidana: x ≤ 1 tahun
Atau tersangka/
terdakwa: Pejabat Eselon
IV, atau pejabat yang
setara, pejabat fungsional,
dan pejabat fungsional
umum.
Perdata: 100juta < x ≤ 1M
Administratif: tergugat
merupakan Pejabat Eselon
II, atau pejabat yang setara
Pidana: 1 < x ≤ 2 tahun
atau
tersangka/terdakwa: Pejabat
Eselon II, III atau pejabat
yang setara
Perdata: 1M < x ≤ 10M
Administratif: tergugat
merupakan Pejabat Eselon I
Pidana: x > 2 tahun
atau
tersangka/terdakwa
: Pejabat Eselon I
Perdata: > 10M
Kriteria Dampak (3)
Are
a D
am
pa
k:
Sa
nk
sip
ida
na
, pe
rda
ta,
da
n/
ata
u a
dm
inis
tra
tif
Level
Level Dampak
Tidak Signifikan
(1) Minor (2) Moderat (3) Signifikan (4)
Sangat Signifikan
(5)
K-T
wo
- -
Perdata: x ≤ 100juta
Administratif: tergugat
merupakan Pejabat
Eselon III, IV atau
pejabat yang setara,
pejabat fungsional, dan
pejabat fungsional
umum.
Pidana: x ≤ 1tahun
atau
tersangka/terdakwa: Pejabat Eselon III,
IV, atau pejabat yang setara, pejabat
fungsional, dan pejabat fungsional
umum.
Perdata: 100juta < x ≤ 1M
Administratif: tergugat merupakan
Pejabat Eselon II
Pidana: x > 1tahun
atau
tersangka/terdakwa
: Pejabat Eselon II
Perdata: x > 1M
K-T
hre
e
- -
Administratif: tergugat
merupakan Pejabat
Eselon IV, atau pejabat
yang setara, pejabat
fungsional, dan pejabat
fungsional umum.
Pidana: x ≤ 1 tahun
Perdata: ≤ 100juta
Administratif: tergugat merupakan
Pejabat Eselon III
Pidana: x > 1 tahun
Atau
tersangka/terdakwa
: Pejabat Eselon III
Perdata > 100juta
Ke
cela
ka
an
da
n
pe
ny
ak
ita
kib
at
Ke
rja
K-Wide-
One-
Two-
Three
Ancaman fisik
dan/atau psikis
Cedera fisik
ringan
Gangguan
kesehatan fisik
ringan
Gangguan
kesehatan mental
ringan
Cedera fisik sedang
Gangguan kesehatan
fisik sedang
Gangguan kesehatan
mental sedang
Cedera fisik berat
Gangguan kesehatan fisik berat
Gangguan kesehatan mental berat
Kematian
Kriteria Dampak (4)
Area Dampak Level
Level Dampak
Tidak Signifikan (1) Minor (2) Moderat (3) Signifikan (4) Sangat Signifikan (5)
Gangguan
Terhadap
Layanan
Organisasi
K-Wide x < 25% dari jam
operasional layanan
harian
25% ≤ x < 50% dari
jam operasional
layanan harian
50% ≤ x < 75% dari
jam operasional
layanan harian
75 % ≤ x < 90% dari
jam operasional
layanan harian
x ≥ 90 % dari jam
operasional layanan
harian
K-One x < 15% dari jam
operasional layanan
harian
15% ≤ x < 40% dari
jam operasional
layanan harian
40% ≤ x < 65% dari
jam operasional
layanan harian
65% ≤ x < 80% dari
jam operasional
layanan harian
x ≥ 80 % dari jam
operasional layanan
harian
K-Two x < 10% dari jam
operasional layanan
harian
10% ≤ x < 25% dari
jam operasional
layanan harian
25% ≤ x < 50% dari
jam operasional
layanan harian
50 % ≤ x < 65% dari
jam operasional
layanan harian
x ≥ 65 % dari jam
operasional layanan
harian
K-Three x < 5% dari jam
operasional layanan
harian
5% ≤ x < 15% dari
jam operasional
layanan harian
15% ≤ x < 35% dari
jam operasional
layanan harian
35% ≤ x < 50% dari
jam operasional
layanan harian
x ≥ 50 % dari jam
operasional layanan
harian
Penurunan
kinerja
K-Wide-One-
Two-Three
x ≤ 5% dari target
kinerja
5% < x ≤ 10% dari
target kinerja
10% < x ≤ 20% dari
target kinerja
20% < x ≤ 25% dari
target kinerja
x > 25% dari target
kinerja
Kriteria Dampak (5)
Matriks Analisis Risiko dan Level Risiko
25
Tingkatan Level RisikoBesaran Risiko
Warna
5 Sangat Tinggi 20 – 25 Merah
4 Tinggi 16 – 19 Oranye
3 Sedang 12 – 15 Kuning
2 Rendah 6 – 11 Hijau
1 Sangat Rendah 1 - 5 Biru
KMK 577/2019
S e b e l u m n y a d a l a mK M K 8 4 5 / 2 0 1 6
Tingkatan Level RisikoBesaran Risiko
Warna
5 Sangat Tinggi 20 – 25 Merah
4 Tinggi 16 – 19 Oranye
3 Sedang 12 – 15 Kuning
2 Rendah 6 – 11 Hijau
1 Sangat Rendah 1 - 5 Biru
Formulir Profil dan Peta Risiko
Formulir Profil dan Peta Risiko (2)
Evaluasi Risiko
28
E
MenyusunPrioritas Risiko
MenentukanBesaran/Level Risiko Residual
Harapan
Keputusan MitigasiRisiko
Prioritas risiko diurutkanberdasarkan besaran Risiko.
Apabila terdapat lebih dari satuRisiko yang memiliki besaranRisiko yang sama, maka carapenentuan prioritas: Urutan area dampak dari
yang tertinggi hinggaterendah
Urutan Kategori Risiko yang tertinggi hinggaterendah
Judgement pimpinan UPR
Besaran/Level Risiko Residual Harapan merupakantarget Besaran/Level Risiko pada akhirperiode penerapanproses ManajemenRisiko
Mempertimbangkanselera Pimpinan UPR dan sumber daya
MenetapkanIRU
(IndikatorRisiko
Utama)
Menerapkan Selera Risiko Menetapkan Mitigasi Risiko
dengan ketentuan: dilakukanterhadap seluruh risiko utama(level sedang, tinggi, dan sangattinggi). B
Bukan risiko utama dimitigasijika ada potensi peningkatanBesaran Risiko melampauai area penerimaan Risiko.
Contoh Evaluasi Risiko
29
Risiko LK LD LR BesaranRisiko
PrioritasRisiko
Keterangan
AKategori: Operasional
4 4(Area Dampak:
PenurunanReputasi)
Tinggi(4)
19 5 Besaran risiko A dan D sama, demikianjuga dengan area dampaknya. Maka, pengurutan didasarkan pada kategoririsiko. Risiko operasional lebih rendahdaripada risiko fiskal, maka risiko A adalahurutan ke-5.
B 4 5(Area Dampak:
PenurunanReputasi)
SangatTinggi
(5)
24 3 Besaran risiko B dan C sama, namundiurutkan berdasarkan area dampak, makarisiko B adalah prioritas ke-3
C 4 5(Area Dampak:
Beban KeuanganNegara)
SangatTinggi
(5)
24 2 Besaran risiko B dan C sama, namundiurutkan berdasarkan area dampak, makarisiko C adalah prioritas ke-2
DKategori: Fiskal
4 4(Area Dampak:
PenurunanReputasi)
Tinggi(4)
19 4 Besaran risiko A dan D sama, demikianjuga dengan area dampaknya. Maka, pengurutan didasarkan pada kategoririsiko. Risiko D adalah urutan ke-4.
E 5 5 SangatTinggi
(5)
25 1 Besaran risiko paling tinggi
Indikator Risiko Utama (IRU)
Suatu ukuran yang dapat memberikan informasi sebagai sinyal awal tentang adanya perubahan besaran Risiko
1Analisis penyebabantara dan akarmasalah Risiko
2 Memilih IRU
a. Setiap Risiko utama memiliki minimal 1 IRUb. Identifikasi urutan sebab akibat kejadian risikoc. IRU dapat ditetapkan dari penyebab atau akar masalahd. Dalam hal terdapat lebih dari 1 penyebab atau akar masalah, maka IRU
ditetapkan dari penyebab atau akar masalah yang paling dominane. Pastikan IRU memenuhi kriteria ProActive:
1) Projective: Dapat memberikan peringatan dini akan potensi terjadinyarisiko di masa mendatang;
2) Accountable: Dapat diukur secara kuantitatif misalnya dengan ukuran: jumlah, persentase;
3) Trackable: Dapat menggambarkan tren risiko;4) Informative: Memberikan informasi tentang status risiko yang relevan
dengan kejadian risiko.f. Manfaat IRU lebih tinggi dari biaya pengukurannyag. IRU yang ditetapkan memiliki periode pelaporan paling lama kuartalan.
Dalam hal tidak dapat ditetapkan IRU yang sesuai dengan periode kuartalan,dapat ditetapkan IRU yang memiliki periode pelaporan semesteran
30
Batasan IRU
Setiap IRU mempunyai batasan nilai sesuai karakteristiknya Batasan ini digunakan untuk menentukan status kemungkinan terjadinya Risiko
sesuai nilai aktual IRU.
Ambang batas IRU bersifat kuantitatif dan ditentukan berdasarkan data historis, benchmark, dan/atau penilaiandan keputusan (judgement) pimpinan UPR
Batas atas
Batas aman
Batas bawah
Rentang nilai yang diharapkan dan menunjukkan IRU masih dalam kondisi normal agar mencapai proyeksi Besaran Risiko pada akhir tahun sebagaimana ditetapkan padaPiagam Risiko.Penetapannya mengacu pada proyeksi nilai aktual IRU yang diharapkan sesuaiproyeksi Besaran Risiko akhir tahun.`
Nilai maksimal yang dapat ditolerasi agar Besaran Risiko selama periode pemantauantidak melampaui Besaran Risiko awal tahun yang telah ditetapkan pada Piagam Risiko.Penetapannya mengacu nilai aktual IRU awal tahun sesuai Besaran Risiko pada awaltahun.
Nilai minimal yang dapat ditoleransi agar Besaran Risiko selama periode pemantauantidak melampaui Besaran Risiko pada awal tahun yang telah ditetapkan pada PiagamRisiko.Penetapannya mengacu nilai aktual IRU awal tahun sesuai Besaran Risiko awal tahun.
Batasan IRU terdiri dari:
31
Penentuan Status IRU
Status Aman: kemungkinan terjadinya Risiko rendah
Status Waspada: kemungkinan terjadinya Risiko sedang
Status Awas: kemungkinan terjadinya Risiko tinggi
Contoh: Persentase himbauan SPT yang selesai ditindaklanjuti
Contoh: Persentase pemenuhan jamlat pegawai Unit Pengawasan
Contoh: Jumlah pegawai yang teridentifikasi kasus korupsi
32
Status awas: nilai aktual IRU berada di atas batas atas
Status waspada: nilai aktual IRU berada di antarabatas aman dan batas atas
Status aman: nilai actual IRU masih berada di bawahbatas aman
Status aman: nilai actual IRU masih berada di bawahbatas aman
Status waspada: nilai aktual IRU berada di antarabatas aman dan batas atas
Status awas: nilai aktual IRU berada di atas batas atas
Status aman: nilai actual IRU masih berada di bawah batas aman
Status waspada: nilai aktual IRU berada di antara batas amandan batas atas
Status awas: nilai aktual IRU berada di atas batas atas
Status awas: nilai aktual IRU berada di atas batas atas
Status waspada: nilai aktual IRU berada di antara batas amandan batas atas`
Manual IRU
33
Mitigasi RisikoF
Tindakan yang bertujuan untuk menurunkan dan/atau menjaga Besarandan/atau Level Risiko Utama hingga mencapai Risiko Residual Harapan
Mengurangi kemungkinan terjadinya risiko
• Mitigasi terhadap penyebab Risiko agar kemungkinan terjadinya Risiko semakin kecil
Mengurangi dampak Risiko
• Mitigasi terhadap dampak Risiko agar dampak Risiko semakin kecil
Membagi (sharing) Risiko
• Mitigasi Risiko dengan memindahkan sebagian atau seluruh Risiko, kepada instansi/entitas lain.
Menghindari Risiko
• Mitigasi Risiko dengan tidak melakukan atau menghentikan kegiatan yang akan menimbulkan Risiko
Menerima Risiko
• Mitigasi Risiko dengan tidak melakukan tindakan apapun terhadap Risiko pada Besaran/Level Risiko yang dapatditerima
Pemantauan dan ReviewG
Oleh ItjenOleh pengelolarisiko, UKI, dan
ItjenOleh masing-masing UPR
Pemantauanberkelanjutan
Pemantauanberkala
(triwulanan/tahunan)
ReviewAudit
ManajemenRisiko
Bentuk Pemantauan dan Review:
Tahapan untuk memastikan bahwa implementasi Manajemen Risiko berjalan secara efektif sesuai dengan rencana dan memberikan umpan balik bagi
penyempurnaan sistem Manajemen Risiko
FormulirLaporanPemantauanTriwulanan
36
Laporan Pemantauan Triwulan I, II, atau III
Laporan Pemantauan Triwulan IV
THANK YOU
021 3852151 ( ekt 6252)
Gedung Djuanda 1 Lt 9 Kementerian Keuangan
FABRIKM RESIDENCES
Biro Perencanaan dan Keuangan