Sosialisasi Kesenian Reog Berbasis Android dan Media Sosial...update . status yang baru. Di dalam ....

19
1 1. Pendahuluan Kondisi bangsa saat ini sedang dilanda berbagai masalah, seperti merebaknya korupsi, terorisme, krisis moralitas, kekerasan, dan berbagai ideologi yang kurang sesuai dengan Pancasila. Kondisi demikian akan melemahkan karakter bangsa, apabila dibiarkan bangsa Indonesia akan terjerumus ke dalam bangsa tuna-budaya dan tuna moral. Penanggulangannya adalah dengan upaya penguatan nilai-nilai kebajikan esensial seperti yang terungkap dalam spirit-spirit kesenian reog [1]. Reog adalah satu bagian dari beraneka ragamnya kekayaan seni budaya Nusantara, yang sekarang masih belum banyak diminati bahkan belum dikenal oleh seluruh kalangan masyarakat. Berdasar hasil wawancara terhadap ketua Reog’r, selaku organisasi yang mewadahi berkumpulnya 149 paguyuban kesenian reog di Salatiga, pihak Reog’r belum memaksimalkan media dalam menginformasikan paguyuban reog mereka masing-masing. Selama ini mereka menggunakan group “REOG’r” di facebook yang memiliki anggota sekitar 30.000 sebagai ajang silaturahmi sesama anggota. Dalam membagikan informasi pementasan memanfaatkan fitur event pada group, namun kebanyakan menggunakan fasilitas update status di group karena lebih mudah dan cepat; tapi akan segera tenggelam oleh update status yang baru. Di dalam group tersebut terdapat foto dan video paguyuban, tapi diunggah oleh admin maupun anggota lewat fasilitas share foto/video di update status yang menjadikannya tidak terorganisir karena juga akan segera tenggelam oleh update status yang baru. Kemudian tidak adanya fasilitas untuk menyediakan profil dari masing-masing paguyuban kesenian reog di Salatiga dalam group itu. Kemudian berdasar hasil wawancara terhadap 30 orang dengan umur berkisar 18-25 tahun yang sedang menyaksikan pementasan kesenian reog dari paguyuban Putra Kendhalisodo di Desa Noborejo, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, menunjukkan bahwa mereka kesulitan mendapatkan informasi mengenai paguyuban-paguyuban reog, terutama informasi tentang jadwal pementasannya. Selama ini mereka mendapatkan informasi pentas reog berdasarkan kabar dari teman, baik itu secara sms ataupun berbagi informasi lewat update status di facebook dan dari informasi sesama anggota yang tergabung dalam group facebook yang berjudul “REOG’r”. Namun informasi jadwal pentas yang didapat dari update status di group “REOG’r” tidak terorganisir karena seringkali segera tenggelam oleh update status yang baru dari para member. Hal tersebut menyulitkan dan menyita banyak waktu karena untuk mendapatkan jadwal harus mencari satu persatu dari sekian banyak status di group tersebut dan informasi lokasi tempat pementasan yang tertulis kadang tidak diketahui member. Pada fasilitas event di group Reog’r menyediakan peta digital lokasi pentas, namun memiliki kelemahan yaitu tidak dapat digunakan dengan baik melalui browser di perangkat mobile. Member menginginkan kemudahan dalam mencari informasi jadwal pementasan dan lokasinya yang dapat diakses sewaktu-waktu dengan menggunakan perangkat mobile, karena mereka telah terbiasa dan lebih mudah menggunakan perangkat mobile dalam aktivitas sehari-harinya. Aplikasi mobile merupakan salah satu solusi bagi masyarakat untuk mengakses informasi jadwal pementasan kesenian reog dari masing-masing paguyuban beserta peta lokasi pementasannya. Melalui survey kepada 200 orang

Transcript of Sosialisasi Kesenian Reog Berbasis Android dan Media Sosial...update . status yang baru. Di dalam ....

  • 1

    1. Pendahuluan

    Kondisi bangsa saat ini sedang dilanda berbagai masalah, seperti

    merebaknya korupsi, terorisme, krisis moralitas, kekerasan, dan berbagai ideologi

    yang kurang sesuai dengan Pancasila. Kondisi demikian akan melemahkan

    karakter bangsa, apabila dibiarkan bangsa Indonesia akan terjerumus ke dalam

    bangsa tuna-budaya dan tuna moral. Penanggulangannya adalah dengan upaya

    penguatan nilai-nilai kebajikan esensial seperti yang terungkap dalam spirit-spirit

    kesenian reog [1]. Reog adalah satu bagian dari beraneka ragamnya kekayaan seni

    budaya Nusantara, yang sekarang masih belum banyak diminati bahkan belum

    dikenal oleh seluruh kalangan masyarakat.

    Berdasar hasil wawancara terhadap ketua Reog’r, selaku organisasi yang

    mewadahi berkumpulnya 149 paguyuban kesenian reog di Salatiga, pihak Reog’r

    belum memaksimalkan media dalam menginformasikan paguyuban reog mereka

    masing-masing. Selama ini mereka menggunakan group “REOG’r” di facebook

    yang memiliki anggota sekitar 30.000 sebagai ajang silaturahmi sesama anggota.

    Dalam membagikan informasi pementasan memanfaatkan fitur event pada group,

    namun kebanyakan menggunakan fasilitas update status di group karena lebih

    mudah dan cepat; tapi akan segera tenggelam oleh update status yang baru. Di

    dalam group tersebut terdapat foto dan video paguyuban, tapi diunggah oleh

    admin maupun anggota lewat fasilitas share foto/video di update status yang

    menjadikannya tidak terorganisir karena juga akan segera tenggelam oleh update

    status yang baru. Kemudian tidak adanya fasilitas untuk menyediakan profil dari

    masing-masing paguyuban kesenian reog di Salatiga dalam group itu.

    Kemudian berdasar hasil wawancara terhadap 30 orang dengan umur

    berkisar 18-25 tahun yang sedang menyaksikan pementasan kesenian reog dari

    paguyuban Putra Kendhalisodo di Desa Noborejo, Kecamatan Argomulyo, Kota

    Salatiga, menunjukkan bahwa mereka kesulitan mendapatkan informasi mengenai

    paguyuban-paguyuban reog, terutama informasi tentang jadwal pementasannya.

    Selama ini mereka mendapatkan informasi pentas reog berdasarkan kabar dari

    teman, baik itu secara sms ataupun berbagi informasi lewat update status di

    facebook dan dari informasi sesama anggota yang tergabung dalam group

    facebook yang berjudul “REOG’r”. Namun informasi jadwal pentas yang didapat

    dari update status di group “REOG’r” tidak terorganisir karena seringkali segera

    tenggelam oleh update status yang baru dari para member. Hal tersebut

    menyulitkan dan menyita banyak waktu karena untuk mendapatkan jadwal harus

    mencari satu persatu dari sekian banyak status di group tersebut dan informasi

    lokasi tempat pementasan yang tertulis kadang tidak diketahui member. Pada

    fasilitas event di group Reog’r menyediakan peta digital lokasi pentas, namun

    memiliki kelemahan yaitu tidak dapat digunakan dengan baik melalui browser di

    perangkat mobile. Member menginginkan kemudahan dalam mencari informasi

    jadwal pementasan dan lokasinya yang dapat diakses sewaktu-waktu dengan

    menggunakan perangkat mobile, karena mereka telah terbiasa dan lebih mudah

    menggunakan perangkat mobile dalam aktivitas sehari-harinya.

    Aplikasi mobile merupakan salah satu solusi bagi masyarakat untuk

    mengakses informasi jadwal pementasan kesenian reog dari masing-masing

    paguyuban beserta peta lokasi pementasannya. Melalui survey kepada 200 orang

  • 2

    dengan umur berkisar 18-25 tahun yang sedang menyaksikan festival tahunan

    kesenian reog dari paguyuban-paguyuban yang tergabung dalam organisasi

    Reog’r yang berlangsung di Kelurahan Tingkir Lor, Kecamatan Tingkir, Kota

    Salatiga, untuk mengetahui jenis perangkat mobile yang digunakan pecinta seni

    reog menunjukkan bahwa 124 orang atau 62% menggunakan perangkat Android.

    Android merupakan platform untuk perangkat mobile paling populer saat ini

    karena lebih dari satu juta perangkat Android baru diaktifkan setiap harinya [2].

    Untuk memperluas penyosialisasian kesenian reog dari masing-masing

    paguyuban di Salatiga yang tergabung dalam organisasi Reog’r, aplikasi akan

    diintegrasikan dengan Facebook. Di wilayah Indonesia ada sekitar 28 juta

    pengguna Facebook aktif memakai perangkat mobile per harinya [3]. Sehingga

    pengguna aplikasi dapat melakukan share ke Facebook dengan harapan

    masyarakat luas pengguna Facebook dapat juga dengan mudah mengetahui

    informasi tentang kesenian reog dari masing-masing paguyuban di Salatiga.

    Berdasarkan semua uraian yang telah disampaikan, maka pada penelitian

    ini akan dirancang aplikasi berbasis Android yang memanfaatkan RESTful Web

    Service dengan metode JSON sebagai penghubung dengan server untuk

    menyediakan informasi kesenian reog dari masing-masing paguyuban di Salatiga

    berdasarkan data yang diperoleh dari pengurus organisasi Reog’r. Android

    didukung layanan GoogleMapsAndroidAPI untuk menerapkan peta GoogleMaps

    [4], sehingga aplikasi akan memanfaatkan GoogleMapsAndroidAPI untuk

    membangun peta digital yang digunakan untuk menampilkan koordinat lokasi

    paguyuban dan tempat pentas paguyuban. Selain itu sistem akan memanfaatkan

    FacebookAPI, sehingga aplikasi Android dapat terintegrasi dengan Facebook

    sehingga informasi kesenian reog di Salatiga dapat diketahui dengan cepat oleh

    teman dari pengguna Facebook yang menggunakan aplikasi ini dengan aktifitas

    share.

    Permasalahan yang menjadi dasar penelitian ini adalah (1) Bagaimana

    membuat aplikasi sosialisasi kesenian reog yang menarik; (2) Bagaimana cara

    menghubungkan aplikasi dengan media sosial; (3) Apakah penggunaan aplikasi

    dapat mempermudah masyarakat dalam mendapatkan informasi kesenian reog

    dari masing-masing paguyuban; dan (4) Apakah penggunaan aplikasi ini

    mempermudah masyarakat dalam mendapatkan seluruh jadwal pentas dari

    masing-masing paguyuban. Manfaat penelitian ini yaitu pihak akademis mampu

    memperdalam kajian implementasi RESTful Web Service dan FacebookAPI pada

    perangkat Android, dan masyarakat khususnya pengguna perangkat Android

    dapat mengetahui detail informasi kesenian reog dan seluruh jadwal pentas dari

    masing-masing paguyuban yang berada di Kota Salatiga dan sebagai upaya ikut

    andil dalam melestarikan seni budaya, dalam hal ini seni reog, pada generasi

    muda penerus bangsa. Agar tidak memperluas area pembahasan, maka ditetapkan

    batasan masalah meliputi (1) Aplikasi dibangun untuk smartphone dengan sistem

    operasi Android versi 4.1.2; (2) Media sosial yang digunakan facebook; (3) Tidak

    membahas keamanan baik data maupun transfusi data; (4) Data disimpan pada

    media penyimpanan di server.

  • 3

    2. Kajian Pustaka

    Penelitian berjudul Aplikasi Bulletin Board Mobile Berbasis Android

    membahas tentang melakukan koneksi antara web server dan aplikasi mobile di

    Android yang diimplementasikan dengan mengunakan metode http request dan

    respon. Metode pengiriman data bulletin board yang digunakan dalam pengiriman

    data dari Web Server ke aplikasi mobile di android menggunakan metode JSON.

    Aplikasi ini bertujuan menginformasikan masyarakat kampus tentang

    perkembangan kampus dan perkembangan suatu mata kuliah [5]. Temuan pada

    penelitian pertama yang diterapkan pada penelitian ini yaitu proses pengambilan

    data dari aplikasi client dengan membaca data JSON yang disediakan server.

    Pada penelitian berjudul Aplikasi Mobile Learning Berbasis Jejaring

    Sosial Untuk Mata Kuliah Sistem Basis Data Pada Perangkat Mobile Berbasis

    Android membahas tentang perancangan aplikasi mobile learning berbasis

    jejaring sosial facebook sebagai media pembelajaran untuk mata kuliah Sistem

    Basis Data di Universitas Gunadarma. Data berupa materi dan tugas tersimpan

    pada server yang diakses oleh sistem yang dibangun dengan bahasa pemrograman

    Java dan Android. Pengguna sistem terhubung dengan akun facebook-nya

    sehingga dapat saling berdiskusi melalui media jejaring sosial facebook [6].

    Temuan pada penelitian kedua yang diterapkan pada penelitian ini yaitu integrasi

    aplikasi android dengan jejaring sosial facebook.

    Sosialisasi adalah proses interaksi sosial melalui mana kita mengenal

    cara-cara berpikir, berperasaan dan berperilaku, sehingga dapat berperan serta

    secara efektif dalam masyarakat [7].

    Seni adalah keahlian membuat karya yang bermutu, dilihat dari segi

    kehalusannya/keindahannya [8].

    Reog merupakan tarian tradisional dalam arena terbuka yang berfungsi

    sebagai hiburan rakyat, mengandung unsur magis, penari utama adalah orang

    berkepala singa dengan hiasan bulu merak, ditambah beberapa penari bertopeng

    dan berkuda lumping yang semuanya laki-laki [9].

    Android merupakan sebuah sistem operasi perangkat mobile berbasis linux

    yang mencakup sistem operasi, middleware, dan aplikasi kunci yang dirilis oleh

    Google. Sehingga Android mencakup keseluruhan aplikasi, mulai dari sistem

    operasi sampai pada pengembangan aplikasi itu sendiri. Pengembangan aplikasi

    pada platform Android ini menggunakan bahasa pemrograman Java [10].

    Media sosial adalah sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang

    membangun dirinya di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0. Hal ini

    memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content [11].

    API (Application Programming Interface) adalah sekumpulan perintah,

    fungsi, dan protokol yang dapat digunakan oleh programmer saat membangun

    perangkat lunak untuk sistem operasi tertentu. API memungkinkan programmer

    untuk menggunakan fungsi standar untuk berinteraksi dengan sistem lainnya. API

    menentukan bagaimana beberapa komponen perangkat lunak harus berinteraksi

    satu sama lain. Selain mengakses basis data atau perangkat keras komputer, API

    dapat digunakan untuk mempermudah pengembangan aplikasi. Dalam

    prakteknya, banyak API datang dalam bentuk pustaka yang meliputi spesifikasi

  • 4

    untuk rutinitas, struktur data, kelas objek, dan variabel. Dalam beberapa kasus

    lain, terutama untuk SOAP dan RESTservice, API datang hanya sebagai

    komponen panggilan jarak jauh untuk mengakses API [12].

    REST (disebut juga RESTful services) adalah perangkat lunak yang

    didesain dengan penekanan pada kesederhanaan, skalabilitas, serta kegunaan.

    REST adalah sebuah gaya arsitektur ketika digunakan dalam aplikasi HTTP yang

    memanfaatkan fitur yang ada pada HTTP (URl, kode respon, dan permintaan

    metode GET, POST, PUT dan DELETE) untuk bekerja pada pengguna API yang

    coba untuk dilakukan. Keuntungan utama web service REST yaitu: (1)

    Lightweigt, tidak membutuhkan XML markup tambahan; (2) Hasilnya dapat

    dibaca dengan mudah oleh manusia (human readable result); (3) Mudah untuk

    dikembangkan, tidak membutuhkan toolkit [13]. Arsitektur RESTful API

    ditunjukkan pada Gambar 1.

    Gambar 1.Arsitektur RESTful API [13]

    Pada Gambar 1 menunjukkan bahwa data dari aplikasi client, yang dapat

    berupa XML, terhubung pada network dengan aplikasi HTTP yang memiliki fitur

    metode GET, POST, PUT dan DELETE untuk dapat mengakses resources yang

    tersedia di Web Service.

    3. Metodologi Penelitian

    Penelitian merupakan suatu proses mencari sesuatu secara sistimatis dalam

    waktu yang relatif lama dengan menggunakan metode ilmiah dengan prosedur

    maupun aturan yang berlaku. Penelitian terdiri atas beberapa tahapan yang saling

    terkait antara satu dengan yang lainnya [14]. Tahapan-tahapan yang digunakan

    dalam penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 1.

    Gambar 1 Tahapan Penelitian

    Pada Gambar 1 menunjukkan tahap pertama dalam tahapan penelitian ini

    adalah tahap persiapan, yaitu menyusun instrumen pengumpulan data dengan

    metode studi pustaka. Studi pustaka dilakukan dengan mencari teori/metode yang

    sudah dilakukan oleh orang sebelumnya yang relevan dengan topik untuk

    mendukung penelitian ini.

    Tahap kedua penelitian adalah pengumpulan data dan kebutuhan user,

    yaitu mengumpulkan data primer dengan instrumen pengumpulan data berupa

    observasi dan wawancara terhadap pihak Reog’r mengenai kebutuhan aplikasi

  • 5

    sosialisasi kesenian reog dan juga data sekunder berupa data paguyuban kesenian

    reog dari organisasi Reog’r dan teori-teori penunjang yang didapat dari buku

    maupun internet. Hasil observasi dan wawancara terhadap ketua Reog’r didapat

    kebutuhan sistem yaitu menyediakan informasi setiap paguyuban seni reog yang

    berada di Kota Salatiga meliputi nama, ketua, alamat dan lokasinya pada peta,

    nomer telepon, jadwal pentas dan lokasinya pada peta, dokumentasi foto dan

    video, serta komentar masyarakat terhadap paguyuban reog.

    Tahap ketiga penelitian adalah pengembangan aplikasi, spesifikasi

    kebutuhan sistem hasil dari tahap kedua menjadi acuan untuk pengembangan

    aplikasi. Pengembangan aplikasi menggunakan metode prototype. Model

    prototype adalah proses untuk membangun sebuah model sebuah sistem,

    berdasarkan pada kebutuhan user yang tidak mengidentifikasikan secara jelas

    detail input, proses, ataupun output [15]. Proses-proses dalam metode prototype

    ditunjukkan pada Gambar 1.

    Gambar 2 Bagan Prototype Model [14]

    Tahapan dalam penyelesaian masalah pada prototyping model

    yaitu: (1) Analisis Kebutuhan: Pihak developer mengumpulkan seluruh kebutuhan

    dari sistem yang akan dibangun. Terdapat dua pengguna sistem untuk aplikasi ini,

    pertama adalah masyarakat sebagai client yang dapat melakukan aktivitas sebagai

    berikut: (a) Client dapat mengekases informasi mengenai apa itu reog, latar

    sejarah dan struktur pertunjukannya; (b) Client dapat melihat profil paguyuban

    reog meliputi nama paguyuban, ketua, alamat dan petanya, nomer telepon, foto,

    video, jadwal pentas; (c) Client dapat membagikan jadwal pentas ke facebook;

    dan (d) Client dapat mengomentari pada paguyuban yang dipilih. Sedangkan

    pengguna sistem kedua adalah pengurus organisasi Reog'r sebagai admin yang

    dapat melakukan aktivitas sebagai berikut: (a) Admin dapat melakukan aktivitas

    melihat, menambah, mengedit dan menghapus paguyuban; (b) Admin dapat

    melakukan aktivitas melihat album foto, menambah dan menghapus foto; (c)

    Admin dapat melakukan aktivitas melihat album video, menambah dan

    menghapus video; (d) Admin dapat melakukan aktivitas melihat, mencari,

    menambah, mengedit dan menghapus jadwal; dan (e) Admin dapat melakukan

    aktivitas melihat, mencari dan menghapus komen. Hardware dan software yang

    akan digunakan untuk membangun sistem ini memiliki spesifikasi: (a) Prosesor

    Intel Core 2 Duo 2.1 Ghz, Operating System Windows 7 32-bit, RAM 2 GB, Hard

    Disk 80 GB, VGA 512 MB; (b) Software StarUML dan Microsoft Office Visio

  • 6

    2007 untuk menggambar rancangan sistem; (c) Software Eclipse 4.2.0 (Juno) dan

    JDK 7 untuk penulisan kode program aplikasi mobile, (d) Adobe Photoshop CS 2

    untuk mendesain grafis sistem, (e) Software Xampp untuk pengembangan

    webserver, dan (f) Samsung Galaxy Wonder GT-I8150 yang didukung operating

    system Android versi 4.1.2 untuk menjalankan aplikasi mobile; (2) Perancangan

    Sistem: Merancang sistem dimulai dengan membuat gambaran sementara dari

    sistem meliputi konten apa saja yang akan ada dalam sistem beserta alur kerjanya

    menggunakan Unified Modelling Language (UML). UML merupakan satu

    kumpulan konvensi permodelan yang digunakan untuk menentukan dan

    menggambarkan sebuah sistem software yang terkait dengan objek [16]. Dalam

    penelitian ini menggunakan use case diagram sistem yang ditunjukkan pada

    Gambar 3.

    Gambar 3 Use Case Diagram Sistem

    Pada Gambar 3 menunjukkan sistem memiliki dua pengguna yaitu

    administrator dan client. Administrator memiliki kemampuan untuk manajemen

    data yang terdiri dari kelola paguyuban, kelola foto, kelola video, kelola jadwal

    pentas dan kelola komentar. Sedangkan client memiliki kemampuan meliputi

    pencarian paguyuban, lihat paguyuban, share acara dan komentari paguyuban.

    Informasi yang didapat dari proses lihat paguyuban meliputi profil dan lokasi

    pada peta, foto, video, jadwal acara dan lokasi pada peta dan komentar. Kemudian

    Class diagram sistem yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada

    Gambar 5.

  • 7

    Gambar 5 Class Diagram Sistem

    Class Diagram pada Gambar 5 menunjukkan sistem memiliki kelas model

    meliputi kelas LoginForm, kelas Users, kelas Paguyuban, kelas Kegiatan, kelas

    Photo, kelas Video dan kelas Comment. Kelas Paguyuban memiliki relasi one to

    many dengan kelas Photo, Kelas Video, kelas Kegiatan dan kelas Comment.

    Selain itu kelas Users memiliki relasi one to one dengan kelas Comment dan relasi

    one to one dengan LoginForm. Setiap kelas model dikelola kelas controller

    meliputi kelas LoginForm dengan kelas SiteController, kelas Users dengan kelas

    UsersController, kelas Paguyuban dengan kelas PaguyubanController, kelas

    Kegiatan dengan kelas KegiatanController, kelas Photo dengan kelas

    PhotoController, kelas Video dengan VideoController dan kelas Comment dengan

    kelas CommentController. Selain itu terdapat kelas JsonController yang

    menyediakan kebutuhan data untuk aplikasi client dalam bentuk JSON. Aplikasi

    client memiliki sembilan kelas activity yang saling berhubungan meliputi kelas

    MainActivity, kelas ApaituReogActivity, kelas PaguyubanListActivity, kelas

    PaguyubanDetailActivity, kelas KegiatanListActivity, kelas

    KegiatanDetailActivity, kelas PlaceMapActivity, kelas UserLoginActivity, dan

    kelas UserRegistrationActivity. Deployment diagram sistem yang digunakan pada

    penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 6.

  • 8

    Gambar 6 Deployment Diagram Sistem

    Deployment Diagram pada Gambar 3.21 menggambarkan webserver

    sebagai hosting untuk menjalankan basis data MySQL, aplikasi admin, dan

    layanan data JSON. Webserver tersebut dapat diakses oleh admin melalui

    perangkat desktop dan oleh client melalui perangkat Android. Untuk dapat

    mengakses aplikasi admin dapat menggunakan browser sedangkan untuk dapat

    menjalankan aplikasi client, perangkat Android harus sudah terpasang Google

    Play Service dan Facebook SDK.Aplikasi client juga memanfaatkan Google Map

    Server untuk mendapatkan layanan Google Maps Android API dan Facebook

    Server untuk mendapatkan layanan Facebook API. Perancangan database yang

    digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 7.

    Gambar 7 Database Sistem

    Pada Gambar 7 menggambarkan sistem mengggunakan enam tabel, yaitu

    tabel tabel paguyuban, tabel foto_paguyuban, tabel video_paguyuban, tabel

    jadwal_pentas, tabel komen_masyarakat dan tabel_user. Tabel foto_paguyuban

    memiliki relasi many to one dengan tabel paguyuban karena kolom id_paguyuban

    di tabel foto_paguyuban merupakan foreign key untuk kolom id di tabel

    paguyuban. Tabel video_paguyuban memiliki relasi many to one dengan tabel

    paguyuban karena kolom id_paguyuban di tabel video_paguyuban merupakan

    foreign key untuk kolom id di tabel paguyuban. Tabel jadwal_pentas memiliki

    relasi many to one dengan tabel paguyuban karena kolom id_paguyuban di tabel

    jadwal_pentas merupakan foreign key untuk kolom id di tabel paguyuban. Tabel

    komen_masyarakat memiliki relasi many to one dengan tabel paguyuban karena

  • 9

    kolom id_paguyuban di tabel komen_masyarakat merupakan foreign key untuk

    kolom id di tabel paguyuban. Dan tabel komen_masyarakat memiliki relasi many

    to one dengan tabel user karena kolom id_user di tabel komen_masyarakat

    merupakan foreign key untuk kolom id di tabel user. Kemudian ketika prototype

    sistem selesai dibangun, maka dilakukan pengujian, dan pada tahap selanjutnya

    menguji prototype dengan data riil sesuai dengan kebutuhan client; dan (3)

    Evaluasi Sistem: Tahap ketiga adalah pengujian hasil rancangan aplikasi oleh

    pengguna. Kekurangan yang muncul pada aplikasi akan digunakan sebagai

    evaluasi pada proses penyempurnaan aplikasi selanjutnya. Kemudian aplikasi

    akan diuji coba kembali sampai memenuhi kepuasaan pengguna dan mencapai

    tujuan dari pembuatan aplikasi dalam penelitian ini. Pada proses pembuatan

    prototype, terdapat tiga versi pengembangan atau perbaikan prototype yang

    diujikan kepada pengguna, dalam hal ini anggota paguyuban reog Mekarsari.

    Perbaikan yang terjadi dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Versi Prototype

    Versi Tanggal Keterangan

    1.0 17 Mei 2013 Membuat aplikasi client

    2.0 7 Januari 2014 Membuat sistem memiliki dua sisi yaitu server dan

    client

    3.0 19 Februari 2014 Membuat aplikasi client pada menu paguyuban

    memiliki tab video

    Dan tahap keempat penelitian adalah penyusunan laporan dan publikasi,

    yaitu menyusun laporan skripsi, jurnal dan slide presentasi sesuai dengan tata cara

    penulisan yang ada pada buku panduan TA Fakultas Teknologi Informasi.

    4. Hasil dan Pembahasan

    Implementasi sistem merupakan hasil implementasi dalam bentuk sistem

    berdasarkan perancangan sistem yang telah. Implementasi sistem yang dibahas

    meliputi implementasi aplikasi pada sisi client dan admin. Aplikasi pada sisi client

    digunakan untuk mendapatkan informasi paguyuban-paguyuban reog yang

    tergabung dalam organisasi Reog’r Salatiga melalui perangkat Android. Aplikasi

    client memiliki menu utama seperti yang ditunjukkan pada Gambar 8.

    Gambar 8 Menu Utama Aplikasi

    Pada Gambar 8 menunjukkan menu utama berisi tombol apa itu reog,

    tombol paguyuban, tombol jadwal pentas, tombol bantuan, tombol tentang, dan

    tombol untuk keluar dari aplikasi. Ketika pengguna menekan tombol paguyuban

    pada menu utama, maka aplikasi akan menampilkan antarmuka menu paguyuban

    seperti pada Gambar 9.

  • 10

    Gambar 9 Menu Daftar Paguyuban

    Pada Gambar 9 menunjukkan nama-nama paguyuban reog dalam list, yang

    data setiap item itu diambil dari database di server. Pengguna dapat memilih

    salah satu paguyuban dalam list, lalu aplikasi menampilkan antarmuka paguyuban

    yang dipilih, yang menyajikan detail paguyuban dalam lima tab, yaitu profil, foto,

    video, jadwal pentas dan komen. Tab profil ditunjukkan pada Gambar 10.

    Gambar 10 Tab Profil

    Pada Gambar 10 menunjukkan tab profil berisi textView nama, textView

    ketua, textView telepon, textView alamat dan button peta alamat pada menutab

    profil. Profil yang ditampilkan dalam setiap textView pada tab profil merupakan

    data paguyuban yang diambil dari database di webserver. Selanjutnya bila

    menekan tombol peta alamat pada menu tab profil, maka aplikasi akan

    menampilkan antar muka seperti yang ditunjukkan pada Gambar 11.

    Gambar 11 Antarmuka Peta Alamat Paguyuban

    Pada Gambar 11 menunjukkan form peta alamat paguyuban berlokasi.

    Selanjutnya tab foto ditunjukkan pada Gambar 12.

  • 11

    Gambar 12Tab Foto

    Pada Gambar 12 menunjukkan tab foto menampilkan sekumpulan foto

    tentang pementasan paguyuban dalam gridView. Foto yang ditampilkan pada

    setiap item dalam gridView merupakan data foto yang diambil dari database di

    webserver. Pada setiap item dalam gridView berisi imageViewfoto. Selanjutnyan

    tab video ditunjukkan pada Gambar 13.

    Gambar 13 Tab Video

    Pada Gambar 13 menunjukkan tab video menampilkan sekumpulan video

    tentang pementasan paguyuban dalam gridView. Video yang ditampilkan pada

    setiap item dalam gridView merupakan data foto yang diambil dari database di

    webserver. Pada setiap item dalam gridView berisi imageViewvideo. Selanjutnyan

    tab jadwal pentas ditunjukkan pada Gambar 14.

    Gambar 14 Tab Jadwal Pentas

    Pada Gambar 14 menunjukkan sekumpulan nama paguyuban reog dalam

    list, yang data setiap item paguyuban itu diambil dari database di webserver.

    Selanjutnya bila diklik salah satu item jadwal pentas, maka akan menampilkan

    detail jadwal pentas seperti yang ditunjukkan pada Gambar 15.

  • 12

    Gambar 15 Detail Jadwal Pentas

    Pada Gambar 15 menunjukkan sekumpulan menunjukkan detail jadwal

    pentas berisi textView nama, textView ketua, textView jam, textView tempat,

    button peta alamat dan button share untuk membagikan detail jadwal pentas ke

    Facebook, yang semua data dalam tab ini diambil dari database di webserver.

    Kemudian ketika pengguna menekan tombol share untuk membagikan detail

    jadwal pentas ke Facebook, maka aplikasi akan menampilkan antarmuka seperti

    yang ditunjukkan Gambar 16.

    Gambar 16 Dialog Share Facebook

    Pada Gambar 16 menunjukkandialog yang memanfaatkan FacebookAPI

    untuk membagikan informasi jadwal pentas paguyuban ke Facebook. Dialog

    tersebut dilengkapi kolom untuk menambahkan pendapat client. Ketika client

    memilih tombol “share” maka informasi tempat paguyuban yang dibagikan akan

    muncul di timeline akun Facebook milik client seperti yang dapat dilihat pada

    Gambar 17.

    Gambar 17 Timeline Akun Facebook Milik Client

  • 13

    Pada Gambar 17 menunjukan informasi tempat paguyuban yang

    dibagikan ke Facebook meliputi nama, tanggal, jam, tempat dan foto. Perintah

    untuk memanggil dialog berbagi Facebook dapat dilihat pada Kode Program 1. Kode Program 1 Perintah Untuk Memanggil Dialog Berbagi Facebook

    Pada Kode Program 1 dalam baris kode ke-1 menunjukkan aplikasi

    menginisialisasi variabel Facebook bertipe Facebook sebagai objek baru. Variabel

    Facebook kemudian memanggil fungsi dialog() untuk menampilkan dialog serta

    mengisi data paguyuban yang tersimpan di variabel paguyuban pada dialog

    shareFacebook yang ditunjukkan pada kode baris ke-8 sampai kode baris ke-

    21.Selanjutnya tab komentar ditunjukkan pada Gambar 18.

    Gambar 18 Tab Komentar

    Pada Gambar 4.14menunjukkan tab komentar menampilkan sekumpulan

    komentar tentang paguyuban dalam listView. Komentar yang ditampilkan pada

    setiap item dalam listView merupakan data komentar yang diambil dari database

    di webserver. Pada setiap item dalam listView berisi textView pengirim, textView

    tanggal pembuatan, dan textView pesan. Selain itu dalam tab komentar terdapat

    editText untuk memasukkan komentar dan button untuk menambahkan komentar.

    Ketika pengguna menekan tombol icon tambah komentar, maka aplikasi akan

    menampilkan antarmuka login, yang meminta pengguna yang telah terdaftar

    1 Facebook facebook = newFacebook("471854112940154"); 2 Bundle bundle = newBundle(); 3 bundle.putString("name", kegiatan.get("title")); 4 bundle.putString("caption", 5 kegiatan.get("date") + " " + kegiatan.get("time")); 6 bundle.putString("description", kegiatan.get("venue")); 7 try { 8 facebook.dialog(this, "feed", bundle, new DialogListener() { 9 @Override 10 publicvoidonFacebookError(FacebookError e) { 11 Toast.makeText(getApplicationContext(), e.getMessage(), 12 Toast.LENGTH_LONG).show(); 13 } 14 15 @Override 16 publicvoidonError(DialogError e) { 17 Toast.makeText(getApplicationContext(), e.getMessage(), 18 Toast.LENGTH_LONG).show(); 19 } 20 21 @Override 22 publicvoidonComplete(Bundle values) { 23 Toast.makeText(getApplicationContext(), "Sukses", 24 Toast.LENGTH_LONG).show(); 25 } 26 27 @Override 28 publicvoidonCancel() { 29 } 30 }); 31 } catch (Exception e) {

    32 }

  • 14

    untuk memasukkan nama pengguna dan kata sandi untuk dapat mengomentari

    paguyuban, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 19.

    Gambar 19 Antarmuka Login

    Pada Gambar 19 menunjukkan antarmuka login memiliki editText nama

    pengguna dan editText kata sandi serta button “masuk” dan button “registrasi”.

    Setelah client berhasil melakukan proses login maka client dapat menambahkan

    komentar paguyuban pada tab komentar. Namun bila pengguna belum terdaftar

    dalam sistem, maka pengguna harus melakukan registrasi terlebih dahulu agar

    setelahnya dapat memperoleh nama pengguna dan kata sandi yang terdaftar dalam

    sistem untuk bisa digunakan mengomentari paguyuban. Antarmuka registrasi

    ditunjukkan pada Gambar 20.

    Gambar 20 Antarmuka Registrasi

    Pada Gambar 20 menunjukkan form registrasi memiliki editText nama

    pengguna, editTextemail dan editText kata sandi serta button “buat”. Setelah client

    berhasil melakukan proses registrasi maka client dapat melakukan proses login

    menggunakan nama pengguna dan kata sandi miliknya pada antarmuka login

    seperti yang ditunjukkan Gambar 4.14. Dan ketika pengguna berhasil

    menambahkan komentar, maka aplikasi menampilkan antarmuka komentar

    dengan menampilkan item kemontar yang baru, seperti yang ditunjukkan pada

    Gambar 21.

  • 15

    Gambar 21 Antarmuka Berhasil Tambah Komentar

    Pada Gambar 21 menunjukkan ketika pengguna berhasil menambahkan

    komentar maka aplikasi akan menunjukkan komentar yang baru saja

    ditambahkan.

    Aplikasi pada sisi admin digunakan untuk mengelola informasi mengenai

    paguyuban-paguyuban reog di Salatiga dan sekitarnya yang tersimpan dalam

    database di webserver. Untuk mengakses aplikasi ini maka pengguna harus login

    terlebih dahulu. Proses login dapat dilakukan di halaman login seperti yang

    ditunjukkan pada Gambar 22.

    Gambar 22 Halaman Login

    Pada Gambar 22 menggambarkan halaman login memiliki textField

    untuk memasukkan nama pengguna dan kata sandi serta checkbox untuk memilih

    pilihan ingat saya. Pada halaman login memiliki ketentuan bahwa nama pengguna

    dan kata sandi harus diisi. Ketika pengguna menekan tombol login, maka aplikasi

    akan mencari data pengguna di database yang memiliki nama pengguna dan kata

    sandi yang sama dengan masukkan pengguna. Jika data pengguna tidak

    ditemukan, maka aplikasi akan kembali menampilkan halaman login namun jika

    data pengguna ditemukan, maka aplikasi akan menampilkan halaman utama.

    Menu Utama

    Menu utama merupakan menu yang ditampilkan pertama kali setelah

    berhasil melakukan login pada aplikasi. Menu utama berada di halaman utama

    seperti yang ditunjukkan pada Gambar 23.

  • 16

    Gambar 23. Halaman Utama

    Pada Gambar 23 menunjukkan halaman utama memilikiempat menu

    utama yaitu menu kelola paguyuban, menu kelola foto, menu kelola video, menu

    kelola jadwal dan menu kelola komentar.

    Menu Kelola Paguyuban

    Menu kelola paguyuban merupakan menu yang digunakan untuk

    mengolah data paguyuban yang tersimpan di database. Menu kelola paguyuban

    berada di halaman kelola paguyuban seperti yang ditunjukkan pada Gambar 24.

    Gambar 24 Halaman Kelola Paguyuban

    Pada Gambar 24 menggambarkan halaman kelola paguyuban memiliki

    tabel yang berisi data paguyuban yang diambil dari database. Tabel tersebut

    berisi lima kolom yaitu kolom nomor, kolom nama paguyuban, kolom dilihat dan

    kolom operasi. Pada kolom operasi memiliki dua menu yaitu menu edit dan menu

    hapus. Pada kolom nama paguyuban memiliki menu pencarian. Pada halaman

    kelola paguyuban juga terdapat menu tambah yang digunakan untuk menampilkan

    halaman tambah paguyuban. Halaman tambah paguyuban dapat dilihat pada

    Gambar 25.

    Gambar 25 Halaman Tambah Paguyuban

  • 17

    Pada Gambar 25 menggambarkan halaman tambah paguyuban memiliki

    textField untuk memasukkan nama, ketua, telepon, alamat, latitude dan longitude

    dan peta GoogleMaps untuk memilih koordinat. Pada halaman tambah paguyuban

    jika admin ingin menekan tombol tambah memiliki ketentuan bahwa semua

    masukan harus diisi. Setelah admin mengisi seluruh data dan menekan tombol

    buat, maka aplikasi akan menambahkan data paguyuban ke database.

    Pengujian

    Setelah aplikasi selesai dibangun kemudian dilakukan pengujian dengan

    menggunakan metode black-box dengan hasil yang dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Hasil Pengujian Black-box

    Proses Hasil Yang Diharapkan Hasil Yang Muncul Kesimpulan Klik menu apa itu

    reog

    Menampilkan detail apa itu

    reog

    Form berisi detail apa itu

    reog muncul Valid

    Klik menu

    paguyuban

    Menampilkan kumpulan

    paguyuban pada daftar

    Form daftar berisi

    kumpulan paguyuban

    muncul

    Valid

    Pilih paguyuban

    di daftar

    paguyuban

    Menampilkan detail

    paguyuban

    Form berisi detail

    paguyuban muncul Valid

    Pilih menu jadwal

    pentas

    Menampilkan kumpulan

    jadwal pentas pada daftar

    Form berisi kumpulan

    jadwal pentas muncul Valid

    Pilih jadwal

    pentas di daftar

    jadwal pentas

    Menampilkan detail jadwal

    pentas

    Form berisi detail jadwal

    pentas muncul Valid

    Klik tombol peta

    di form detail

    jadwal pentas

    Menampilkan peta lokasi

    pentas

    Form peta lokasi pentas

    muncul Valid

    Klik tombol share Menampilkan dialog share Dialog sharemuncul Valid Memasukkan

    komentar baru

    Menambahkan data komentar

    baru

    Komentar baru muncul

    di daftar komentar Valid

    Selanjutnya dilakukan pengujian menggunakan metode skala likert kepada

    30 orang dengan umur berkisar 18-25 tahun yang sedang menyaksikan

    pementasan kesenian reog dari paguyuban Mekarsari di Kelurahan Bugel,

    Kecamatan Sideorejo, Kota Salatiga, dan mengumpulkan pendapat berdasarkan

    tiga pertanyaan. Ada 5 pilihan jawaban yaitu sangat menarik dengan skor 5,

    menarik dengan skor 4, netral dengan skor 3, tidak menarik dengan skor 2 dan

    sangat tidak menarik dengan skor 1. Pada pertanyaan pertama “Apakah

    keseluruhan aplikasi sosialisasi kesenian reog ini menarik?” yang didasarkan pada

    enam kategori yaitu pada sisi desain tampilan aplikasi mendapatkan total skor 140

    dengan presentase 93,34%, pada sisi desain struktur berjalannya antar form pada

    aplikasi mendapatkan total skor 133 dengan presentase 88,67%, pada sisi foto

    mendapatkan total skor 130 dengan presentase 86,67%, pada sisi video

    mendapatkan total skor 119 dengan presentase 79,34%, pada sisi peta

    mendapatkan total skor 105 dengan presentase 70% dan pada sisi komentar

    mendapatkan total skor 139 dengan presentase 92,67%. Maka berdasarkan enam

    kategori itu, presentase yang didapat adalah 85,11%, dengan kategori sangat

    menarik. Pada pertanyaan kedua “Apakah aplikasi sosialisasi kesenian reog

    mempermudah dalam mendapatkan informasi kesenian reog dari masing-masing

  • 18

    paguyuban di Salatiga dan sekitarnya?” dan mendapatkan total skor 139 dengan

    presentase 92,67%. Pertanyaan ketiga “Apakah aplikasi sosialisasi kesenian reog

    mempermudah dalam mendapatkan seluruh jadwal pentas dari masing-masing

    paguyuban di Salatiga dan sekitarnya?” dan mendapatkan total skor 143 dengan

    presentase 95,34%, kategori sangat mempermudah. Pada metode skala likert hasil

    interprestasi skor pada kisaran 66.6%-100% menunjukkan tingkat kepuasan

    responden berada pada tingkat sangat puas [17]. Jadi berdasar tiga pertanyaan itu,

    skor kepuasan responden terhadap aplikasi berada pada kisaran 66,6%-100%,

    sehingga dinyatakan sangat puas. Dengan kesimpulan tersebut, maka aplikasi ini

    akan sangat memberikan kepuasan lebih kepada pengguna nantinya.

    5. Simpulan

    Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa

    aplikasi Android yang dibangun berkesan sangat menarik dan sangat memuaskan

    bagi pengguna. Kemudian aplikasi mempermudah mereka dalam mendapatkan

    detail informasi paguyuban seni reog di kota Salatiga. Aplikasi juga

    mempermudah pengguna dalam mendapatkan jadwal pentas dari seluruh

    paguyuban seni reog di kota Salatiga, terlebih lagi bahwa aplikasi menyajikan

    peta GoogleMaps tentang koordinat lokasi paguyuban dan tempat pentas

    paguyuban sehingga pengguna dapat menemukannya secara cepat dan mudah.

    Aplikasi juga berhasil terintegrasi dengan Facebook sehingga pengguna dapat ikut

    menyebarkan informasi jadwal pentas kesenian reog di Salatiga dengan lebih

    cepat dan luas. Setelah aplikasi ini dibangun dan diuji menunjukkan bahwa

    aplikasi mampu memberikan kepuasan kepada pecinta reog untuk menyelesaikan

    permasalahan selama ini yang berhubungan dengan informasi kesenian reog dari

    masing-masing paguyuban di Salatiga.

    Saran untuk pengembangan penelitian selanjutnya dengan memanfaatkan

    pelaksanaan penelitian ini adalah menambahkan fitur GIS lebih lengkap untuk

    jalur penelusuran mendetail dari lokasi-lokasi tempat pentas paguyuban,

    menambahkan fitur live streaming video untuk paguyuban reog yang sedang

    pentas dan menyediakan kemampuan berbagi informasi paguyuban seni reog

    melalui media sosial selain Facebook, seperti Twitter, Google+, dan lain-lain.

    6. Daftar Pustaka

    [1] Asmoro Achmadi. 2012, REOG PONOROGO DALAM TINJAUAN

    AKSIOLOGI RELEVANSINYA DENGAN PEMBANGUNAN

    KARAKTER BANGSA. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.

    [2] Android Developer, 2013, Android, the world's most popular

    mobile platform. http://developer.android.com/about/index.html

    (Diakses 6 Oktober 2013).

    [3] Berita Kementrian, 2013, Kominfo : Pengguna Internet di

    Indonesia 63 Juta Orang.

    http://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3415/Kominfo+%3A

    +Pengguna+Internet+di+Indonesia+63+Juta+Orang/0/berita_sa

    tker (Diakses 15 Mei 2014).

    [4] Google Maps Developer, 2013, Documentation Google Maps

    Android API v2,

  • 19

    https://developers.google.com/maps/documentation/android/intro

    (Diakses 6 Oktober 2013). [5] Pradana, Arya & Ary Mazhruddin S. S.Kom, M.Comp.Sc. 2009.

    APLIKASI BULLETIN BOARD MOBILE BERBASIS ANDROID.

    Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh November Kampus ITS.

    [6] Pramita, Devi Afriani, 2013. APLIKASI MOBILE LEARNING

    BERBASIS JEJARING SOSIAL UNTUK PERANGKAT MOBILE

    BERBASIS ANDROID. Depok : Universitas Gunadarma.

    [7] T.O. Ihromi, 1999. Bunga Rampai Sosiologi Keluarga. Jakarta:

    Yayasan Obor Indonesia.

    [8] Kamus Bahasa Indonesia Online, 2014,

    http://kamusbahasaindonesia.org/seni/mirip (Diakses pada tanggal

    1 April 2014)

    [9] Depdikbud, 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua.

    Jakarta : Depdibud & Balai Pustaka.

    [10] Stephanus, 2011. Mudah Membuat Aplikasi Android. Yogyakarta:

    Andi Offset.

    [11] Fedora Benita, 2014, Kecanggihan Teknologi Web 2.0.

    http://komunikasi.us/index.php/course/perkembangan-teknologi-

    komunikasi/685-kecanggihan-teknologi-web-2-0/. Diakses pada 7

    April 2014.

    [12] Authorize.Net Developer Support, 2013, SOAP API

    Documentation,

    http://www.authorize.net/support/CIM_SOAP_guide.pdf (Diakses

    15 Mei 2014).

    [13] DZone, 2013, RESTful Web Services with Java.

    http://java.dzone.com/articles/restful-web-services-java (Diakses

    pada 15 Mei 2014).

    [14] Hazibuan, Zainal A., 2007. Metodologi Penelitian Pada Bidang

    Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi. Fakultas Ilmu Komputer

    Universitas Indonesia.

    [15] Pressman, Roger, 2001. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan

    Praktisi (Buku Satu), Terjemahan: Harnaningrum LN, edisi kedua.

    Yogyakarta: Andi.

    [16] Fauzi, Riski. 2011. Panduan Praktis Membuat Diagram UML

    dengan Microsoft Visio 2010. Mugi Indonesia.

    [17] Riduwan, 2005. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika.

    Bandung: Alfabeta.

    http://www.authorize.net/support/CIM_SOAP_guide.pdf