SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas,...

53
1 SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA Disampaikan di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan oleh: RITA MIRANDA Jakarta, 21 September 2016

Transcript of SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas,...

Page 1: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

1

SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA

Disampaikan di lingkungan

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan

oleh: RITA MIRANDA

Jakarta, 21 September 2016

Page 2: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

2

SALAH SATU TUGAS POKOK

KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

“Meningkatkan kapasitas Institusi Perencanaan tingkat pusat dan daerah melalui pengembangan kompetensi Sumber Daya

Manusia Perencana”

Page 3: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

DEFINISI

3

• ASN yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak untuk melaksanakan kegiatan perencanaan di instansi/unit perencanaan pemerintah di pusat dan daerah.

PEJABAT FUNGSIONAL PERENCANA

• Unit pada Instansi pemerintah baik di pusat dan daerah yang mempunyai Tupoksi: • Melakukan kegiatan perencanaan secara menyeluruh (dari identifikasi

permasalahan, sampai penilaian hasil kegiatan) • Menghasilkan rencana kebijakan lingkup makro, sektor dan daerah

serta berdampak nasional dan daerah • Melakukan pemantauan dan evaluasi (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda)

UNIT PERENCANAAN

• Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas prestasi kerja yang telah dicapai oleh Perencana dalam mengerjakan butir kegiatan sebagai salah satu syarat untuk Pengangkatan dan Kenaikan pangkat/jabatan dalam JFP.

ANGKA KREDIT

• BAPPENAS INSTANSI PEMBINA

Page 4: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

PENTINGNYA PERAN PERENCANA

4

PERAN FUNGSIONAL PERENCANA: Pelaksana Perencanaan Teknokratis sebagai think tank dan merumuskan rekomendasi strategi, kebijakan, dan program serta melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan.

PERAN INSTANSI/UNIT SATUAN KERJA PERENCANAAN: Melakukan fungsi think tank, Koordinasi Vertikal dan Horizontal, Perumusan Alternatif Kebijakan , Administrator, dan Pengambil Keputusan

TUJUAN PERENCANAAN: Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar-daerah, antar-ruang, antar-waktu, antar-fungsi pemerintah, maupun antara pusat dan daerah

Page 5: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

5

Sinergitas Perencanaan

Sinergitas Penganggaran

Sinergitas Pencapaian

Target Pembangunan

Meningkatkan kompetensi dan profesionalitas perencana pemerintah di seluruh Indonesia, dalam rangka meningkatkan kapasitas instansi perencanaan untuk mensinergikan perencanaan Pemerintah pusat dan daerah.

PENGELOLA BEASISWA

PENYELENGGARA DIKLAT

PEMBINA PERENCANA

PENGELOLA BEASISWA

PERAN PUSBINDIKLATREN DALAM PENGEMBANGAN KAPASITAS INSTITUSI/UNIT SATUAN KERJA PERENCANAAN

Page 6: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

PEMBINA JFP

6

. 1. Pembina Administrasi adalah Biro SDM/ Kepegawaian Instansi/BKD Pemda

2. Pembina Teknis adalah Atasan Langsung 3. Pembina Profesi adalah Pusbindiklatren

Bappenas

Page 7: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

JFP adalah jabatan profesi, bukan jabatan alternatif ataupun jabatan pilihan, jabatan buangan bagi PNS dianggap tidak kompeten atau karena terbatasnya jabatan struktural atau jabatan fungsional lain.

Sistem birokrasi harus menciptakan keseimbangan dalam memposisikan

JFP dengan jabatan lain (termasuk dengan jabatan struktural). Keseimbangan bukan berarti harus sama dalam berbagai hal, tetapi lebih bersifat proporsional.

Di dalam unit kerja perencanaan, sinergitas antara pejabat struktural dan

pejabat fungsional perencana bersifat komplementer, seperti minyak dan sumbu dalam lampu lentera. dan bukan bersifat substitusi atau saling menggantikan.

Pejabat struktural dalam unit kerja perencanaan bertanggungjawab atas

koordinasi teknis kegiatan dan penggunaan sumber daya. Sedangkan, Pejabat Fungsional Perencana (PFP) bertanggungjawab terhadap substansi dan kualitas, serta penyelesaian laporan kegiatan perencanaan.

7

Page 8: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

8

Persyaratan Utama Instansi Pembina

Jabatan Fungsional

REGULASI DAN KELEMBAGAAN (Peraturan JFP)

PENGEMBANGAN KOMPETENSI DAN PROFESIONALITAS (Kerjasama dan Jenis Diklat)

DATABASE dan SISTIM INFORMASI MANAJEMEN JFP (SIM Diklat)

Page 9: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

Jabatan Administrasi

Jabatan Fungsional

Jabatan Pimpinan

Tinggi

Jabatan Administrator memimpin pelaksanaan

seluruh kegiatan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan

Jafung keahlian: a) ahli utama; b) ahli madya; c) ahli muda; dan d) ahli pertama.

Jafung keterampilan: a)penyelia; b)mahir; c)terampil; dan d)pemula

JabatanPengawas mengendalikan

pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh pejabat pelaksana

Jabatan Pelaksana melaksanakan

kegiatan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan

• Jabatan pimpinan tinggi utama; • Jabatan pimpinan tinggi madya; dan • Jabatan pimpinan tinggi pratama

DIIS

I DAR

I PEG

AWAI

ASN

D

IISI T

NI,

PO

LRI

Non

PN

S

Jabatan ASN tertentu

Golongan Jabatan yang Ada Dalam ASN

Page 10: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

10

1. Jafung Pengadaan Barang dan Jasa 2. Jafung Pemeriksa

3.Jafung Perencana 4. Jafung Penerjemah 5. Jafung Perekayasa 6. Jafung Peneliti 7. Jafung Pengawas Lingkungan

Hidup 8. Jafung Widyaiswara 9. Jafung Analis Kebijakan 10.Jafung Auditor Kepegawaian 11.Jafung Assessor SDM Aparatur 12.Jafung Pengaws Radiasi 13.Jafung Penghulu 14.Jafung Penyuluh Sosial 15.Jafung Pranata Laboratorium

Pendidikan 16.Jafung Pengembangan Teknologi

Pembelajaran

17.Jafung Pengawas Sekolah 18.Jafung Pamong Belajar 19.Jafung Penilik 20.Jafung Guru 21.Jafung Dosen 22.Jafung Pembimbing Kesehatan 23.Jafung Dokter Pendidik Klinis 24.Jafung Sanitarian 25.Jafung Psikolog Klinis 26.Jafung Mediator Hubungan

Industrial 27.Jafung Penata Ruang 28.Jafung Pembina Jasa Kontruksi 29.Jafung Administrator Kesehatan 30.Jafung Apoteker 31.Jafung Dokter 32.Jafung Dokter Gigi 33.Jafung Fisikawan Medis 34.Jafung Pemeriksa Perlindungan

Varietas Tanaman

35.Jafung Analis Pasar Hasil Pertanian

36.Jafung Medik Veteriner 37.Jafung Inspektur Minyak dan Gas

Bumi 38.Jafung Tambang 39.Jafung Inspektur Ketenagalistrikan 40.Jafung Penyelidik Bumi 41.Jafung Analis Keimigrasian 42.Jafung Penyuluh Hukum 43.Jafung Pemeriksa Desain Industri 44.Jafung Perancang Peraturan

Perundang-undangan 45.Jafung Pemeriksa Paten 46.Jafung Diplomat 47.Jafung Pengawas Penyelengaaraan

Urusan Pemerintahan di Daerah

JENIS-JENIS JABATAN FUNGSIONAL KEAHLIAN

Page 11: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

Jabatan Fungsional sebagai Profesi (UU No. 5/2014 tentang ASN)

• Memiliki standar pelayanan JFP • Memiliki dan menegakkan kode etik dan kode

perilaku profesi • Memiliki sistem pendidikan dan pelatihan profesi

melalui Pusbindiklatren Bappenas • Memiliki standar sertifikasi profesi (Standar

Kompetensi) • Memiliki organisasi profesi yang independen

11

Page 12: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

JABATAN KARIR PNS

12

STRUKTURAL

JABATAN KARIR

FUNGSIONAL kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak

seseorang PNS dalam rangka memimpin suatu satuan organisasi

Kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi

yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian/dan atau keterampilan tertentu

serta bersifat mandiri

( PP 100/2000 jo PP 13/2002 ) ( PP 16/1994 & KEPPRES 87/1999 )

FUNGSI LEADERSHIP (MANAGERIAL) FUNGSI KEAHLIAN/KETERAMPILAN TERTENTU DAN MANDIRI

Page 13: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA

13

dalam rangka pengembangan profesionalisme dan pembinaan karier PNS serta mutu

pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pembangunan atas dasar sistem karier dan

sistem prestasi kerja dimungkinkan bagi PNS untuk menduduki jabatan fungsional

Sistem karier adanya jenjang jabatan Sistem prestasi kerja pengukurannya dengan angka kredit

Page 14: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

TUJUAN PERENCANA MENYAMPAIKAN USULAN AK :

14

Kenaikan Pangkat

Kenaikan Jabatan

Diklat Fungsional Perencana

Up-date AK

sudah mengusulkan AK bukan berarti pasti naik pangkat/naik jabatan, karena tergantung hasil penilaian

Page 15: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

15

Perencana Pertama

Perencana Madya

Perencana Utama

Kelompok sesuai bidang keahlian

Pertama Muda

Ekonomi

Sosial (dan Budaya)

Spasial

- Fiskal/Keuangan Neg. - Moneter - Investasi - Tenaga Kerja - Perdagangan

- Pertanian - Industri - UKM - Pariwisata - Sumber Daya Alam

- Politik - Hukum - Pendidikan - Kependudukan - Budaya

- Kesehatan - Birokrasi - Kesejahteraan Sosial - Administrasi Negara - Antropologi

-Transportasi - Infrastruktur - Pertanahan - Tata Ruang

- Perencanaan Kota - Perencanaan Wilayah - Lingkungan

MINAT/BIDANG KEAHLIAN PERENCANA

Page 16: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

16

• PENATA MUDA, Golongan Ruang III/A; • PENATA MUDA TK. I, Golongan Ruang III/B PERTAMA

• PENATA, Golongan Ruang III/C; • PENATA TK. I, Golongan Ruang III/D MUDA

• PEMBINA, Golongan Ruang IV/A • PEMBINA TK. I, Golongan Ruang IV/B; • PEMBINA UTAMA MUDA, Golongan Ruang IV/C

MADYA

• PEMBINA UTAMA MADYA, Gol. Ruang IV/D; • PEMBINA UTAMA, Golongan Ruang IV/E UTAMA

100 150

200 300

400 550 700

850 1050

JENJANG KREDIT KUM. PANGKAT, GOLONGAN RUANG

JENJANG JABATAN, PANGKAT, dan ANGKA KREDIT JFP

Page 17: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

Tahap 1 Tahap 2

Contoh: Gol. III/a (Pertama) akan naik ke Gol. III/b (Pertama), tahapan :

Memenuhi AK gol. yang dituju

Penerbitan SK Pangkat (Naik Pangkat/Gol. III/b)

KENAIKAN PANGKAT DALAM JENJANG JABATAN YANG SAMA

17

DP3 = baik dalam 2 tahun terakhir Masa kepangkatan/gol. minimal telah 2 tahun

Page 18: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

KENAIKAN PANGKAT DALAM JENJANG JABATAN YANG BERBEDA

18

Tahap 1 Tahap 2

Contoh: Gol. III/b (Pertama) akan naik ke Gol. III/c (Muda), tahapan :

Memenuhi AK gol. yang dituju

Ikut Diklat FP dan Lulus Uji Kompetensi

Penerbitan SK Jabatan FP Muda

(Naik Jabatan menjadi FP Muda)

Proses Penerbitan : Sertifikat Diklat Berita Acara

Penetapan Angka Kredit (BAPAK)

Penetapan Angka Kredit (PAK)

Penerbitan SK Pangkat (Naik Pangkat/ Gol. III/c)

Tahap 3 Tahap 4 Tahap 5

DP3 = baik dalam 2 tahun terakhir Masa kepangkatan/gol. minimal telah 2 tahun

Page 19: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

SYARAT PENGANGKATAN JFP

19

PENYESUAIAN/INPASSING DALAM JABATAN DAN ANGKA

KREDIT

• Seorang PNS yang telah melaksanakan tugas di bidang perencanaan pembangunan berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang dan pada saat ditetapkan Keputusan MENPAN No.16/KEP/M.PAN/3/2001 (tgl 19 Maret 2001) masih melaksanakan tugas perencanaan tersebut.

• Berijasah serendah-rendahnya Sarjana (S1)

• Pangkat serendah-rendahnya Penata Muda, golongan ruang III/a

• Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.

• Sudah tidak berlaku sejak bulan Maret 2003.

PENGANGKATAN PERTAMA KALI DALAM JABATAN

PERENCANA

• Status sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil)

• Berijasah serendah-rendahnya Sarjana (S1) dengan kualifikasi pendidikan yang ditentukan untuk jabatan Perencana

• Pangkat serendah-rendahnya Penata Muda, golongan ruang III/a.

• Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir

• Telah mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang perencanaan

PENGANGKATAN DARI JABATAN LAIN KE JABATAN

PERENCANA

• Status sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil)

• Berijasah serendah-rendahnya Sarjana (S1) dengan kualifikasi pendidikan yang ditentukan untuk jabatan Perencana

• Pangkat serendah-rendahnya Penata Muda, golongan ruang III/a.

• Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir

• Telah mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang perencanaan

• Memiliki pengalaman dalam kegiatan perencanaan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun

• Usia setinggi-tingginya 5 (lima) tahun sebelum mencapai usia pensiun dari jabatan terakhir yang didudukinya

X

Page 20: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

DIKLAT FUNGSIONAL PERENCANA

20

NAMA DIKLAT DURASI TRAINING CENTER

FP Pertama 7 MINGGU MAP UGM, P3KM UNHAS, FE UNSIYAH, MEP UNPAD, SAPPK ITB, LPEM FEB UI, RCCP UB, PPS UNSRI

FP Muda 5 MINGGU MAP UGM, P3KM UNHAS, FE UNSIYAH, MEP UNPAD, SAPPK ITB, LPEM FEB-UI

FP Madya 3 MINGGU MAP UGM, MPKD UGM, P3KM UNHAS dan LPEM FEB- UI

FP Utama 1 MINGGU LPEM FEB-UI

• Sebagai persyaratan untuk memangku jabatan fungsional perencana pada jenjang tertentu

• Setiap Akhir Diklat Dilakukan Uji Kompetensi sebagai Syarat Kelulusan Peserta

• Apabila Tidak Lulus Uji Kompetensi, diberikan Kesempatan Selama 2 Tahun Untuk Ikut Uji Komptensinya Saja

Page 21: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

21

SUB UNSUR PENDIDIKAN BERGELAR:

• S1 = 100, S2=150, dan S3 = 200 (Peraturan Menpan 60/2005) • Perencana yg memperoleh gelar lebih tinggi setelah ia diangkat dalam JFP,

AK yg diberikan adalah selisih antara AK gelar/ijazah yg lebih tinggi tsb dg AK yg pernah diberikan (ijazah sebelumnya)

• Perencana yg memperoleh gelar/ijazah lebih tinggi tetapi tidak sesuai dengan kualifikasi pendidikan bagi perencana (JFP) di instansinya. AK yg diberikan adalah AK dari unsur penunjang, yaitu: S1=5, S2=10, dan S3=15

• Perencana yg memperoleh tambahan gelar setingkat dg gelar kesarjanaannya dapat diberikan AK sbg unsur penunjang dg AK: S1=5, S2=10, dan S3=15 dg syarat ybs memiliki (a) ijin tgs belajar, (b) Ijazah yg dilegalisir/disyahkan oleh instansi yg berwenang.

PRINSIP DASAR PENILAIAN

Page 22: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

22

SUB UNSUR PENDIDIKAN NON-GELAR:

• > 960 jampel = 15 AK • 641-960 jampel = 9 AK • 461-640 jampel = 6 AK • 161-460 jampel = 3 AK • 81-160 jample = 2 AK • 30-80 jampel = 1 AK

(1 jampel =45 menit)

PRINSIP DASAR PENILAIAN

Page 23: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

23

SUB UNSUR KEGIATAN PERENCANAAN

• Apabila suatu unit perencanaan tdk terdapat Perencana yg sesuai dg jenjang jabatannya, maka perencana yg satu tingkat dibawah/diatas jenjang jabatannya dapat melakukan kegiatan tsb berdasarkan penugasan tertulis dari pimpinan unit kerja ybs

• Perencana yg mengerjakan kegiatan perencana diatas jenjang jabatannya diberikan AK 80%

• Perencana yg mengerjakan kegiatan perencana dibawah jenjang jabatannya diberikan AK 100%

• Penugasan secara kelompok, maksimal 4 org, masing-masing diberikan AK sesuai Kepmenpan 06/2001

PRINSIP DASAR PENILAIAN

Page 24: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

24

SUB UNSUR PENGEMBANGAN PROFESI

• Karya tulis berkelompok (maksimal 4 orang): o 60% bagi penulis utama o 40% bagi semua penulis pembantu • Karya tulis ilmiah/makalah yg tidak dipublikasikan hanya dapat dinilai apabila

karya tulis ilmiah/makalah tsb digunakan sbg salah satu referensi dlm kegiatan diklat perencanaan/mata kuliah lain di luar diklat perencanaan.

• Prasaran berupa gagasan/usulan ilmiah dapat diberikan AK apabila disampaikan dlm pertemuan ilmiah/seminar dan harus dibuktikan dg konsep makalah dan daftar hadir peserta

PRINSIP DASAR PENILAIAN

Page 25: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

25

UNSUR KEGIATAN PENUNJANG

• Mengajar • Mengikuti seminar (untuk peserta sebanyak-banyaknya 2 kali/tahun;

pembicara/moderator tidak terbatas.) • Sbg. pengurus organisasi profesi • Sbg. anggota delegasi • Sbg. Anggota Tim Penilai JFP; • Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya • Memperoleh penghargaan di bidang perencanaan.

PRINSIP DASAR PENILAIAN

Page 26: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

26

Tim Penilai angka kredit adalah tim yang bertugas menilai prestasi kerja perencana yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.

Tim Penilai dibedakan:

1. Tim Penilai Pusat 2. Tim Penilai Bappenas 3. Tim Penilai Instans 4. Tim Penilai Propinsi 5. Tim Penilai Kabupaten/Kota

TIM PENILAI

Page 27: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

Prioritas Peserta Diklat Fungsional Perencana JFP yang akan naik jabatan

Catatan: Angka Kredit telah terpenuhi untuk Kenaikan Jabatan

Staf Bappeda/Biro Perencanaan K/L yang akan diangkat pertama kali dalam JFP

Staf SKPD/Direktorat Teknis yang membidangi perencanaan yang akan diangkat pertama kali dalam JFP

Pejabat Struktural/fungsional lainnya yang akan pindah/alih jabatan ke dalam JFP

1

3

2

4

Page 28: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

28

PEMBEBASAN SEMENTARA DARI JABATAN

• Dalam 5 tahun sejak diangkat dalam pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan AK yang ditentukan

• Dalam 1 tahun sejak diangkat dalam pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan AK sekurang-kurangnya 25 dari Kegiatan Unsur Utama bagi Perencana Utama/IV/e

• Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat • Diberhentikan sementara sebagai PNS • Ditugaskan secara penuh di luar Jabatan Perencana • Cuti di luar tanggungan negara, kecuali cuti melahirkan anak

ke-4 dst • Menjalani tugas belajar lebih 6 bulan

Page 29: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

29

• Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan mempunyai

kekuatan Hukum (bukan penurunan pangkat) • Dalam jangka 1 tahun sejak dibebaskan sementara

dari jabatannya, karena dalam jangka 5 tahun tidak dapat mengumpulkan AK yang ditentukan

• Dalam jangka 1 tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya, tidak dapat mengumpulkan AK sekurang-kurangnya 25 dari Kegiatan Unsur Utama bagi Perencana Utama/IV/e

• Perencana yang pada saat menjalani pembebasan sementara karena hukuman sedang/berat, ditugaskan secara penuh di luar perencanaan dan menjalani cuti di luar tanggungan negara telah mencapai batas usia pensiun

• Diberhentikan dengan hormat sebagai PNS

PEMBERHENTIAN DARI JABATAN

Page 30: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

30

PENGANGKATAN KEMBALI

Selesai menjalani hukuman disiplin tingkat berat berupa

penurunan pangkat Dinyatakan tidak bersalah oleh pengadilan Selesai menjalani tugas di luar jabatan Perencana Dibebaskan sementara karena cuti di luar tanggungan

negara dan telah diangkat kembali pada instansi semula Selesai tugas belajar lebih dari 6 bulan

Page 31: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

31

JENJANG JABATAN Perpres No. 44/2007

Perencana Utama Rp.1.400.000,00

Perencana Madya Rp.1.200.000,00

Perencana Muda Rp. 750.000,00

Perencana Pertama Rp. 325.000,00

TUNJANGAN PERENCANA

Page 32: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

CONTOH LAPORAN KEGIATAN OLEH PERENCANA

-Kutipan dari unsur kegiatan perencanaan- 32

Page 33: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

33

dokumen ‘EVALUASI KEBIJAKAN STRATEGIS JANGKA MENENGAH’, dikerjakan oleh Perencana Muda, diusulkan angka kredit sejumlah 2,12. apabila dokumen tersebut mengandung butir-butir kegiatan : Penyajian latar belakang masalah (Perencana Pertama) …………. 0,1 Penyusunan desain dan instrumen (Perencana Muda) ……………… 0,3 Pengumpulan data primer (Perencana Muda) ……………………….. 0,4 Kodifikasi data (Perencana Pertama) ………………………………….. 0,1 Pengolahan data (Perencana Pertama) ………………………………… 0,2 Pembuatan diagram dan tabel (Perencana Pertama) …………………. 0,1 Menentukan faktor-faktor penyebab permasalahan (Perencana Muda) 0,1 Merumuskan dan menentukan ukuran kemajuan pelaksanaan (Perencana Utama) 0,0 Menyusun desain awal efektifitas pelaksanaan (Perencana Muda) … 0,2 Menganalisis dan menyajikan data dan informasi untuk penilaian hasil pelaksanaan efektifitas pelaksanaan (Perencana Muda) …………… ……………..… 0,3 Melaporkan penilaian atas hasil pelaksanaan (Perencana Madya) …… 80% x 0,2 = 0,16 Menulis saran mengenai tindak lanjut yang diperlukan dalam perencanaan kebijakan strategis jangka menengah (Perencana Madya) … … … … … … … 80% x 0,2 = 0,16

CONTOH KEGIATAN PERENCANAAN

Page 34: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

ASUMSI DATA PERENCANA (ideal minimal)

34

NO INSTANSI

FORMASI

JML

PRT MD MY

UTM

1 BAPPENAS 135 90 45 9 279

2 KEMENTERIAN/LPNK 40 30 15 5 90

3 PROVINSI (ideal minimal)

80 54 15 1 150

4

KABUPATEN/ KOTA (ideal minimal)

80 30 3 - 113

5 PROVINSI 44 30 9 1 84

6 KABUPATEN/ KOTA 44 18 3 - 65

Bappenas: 9 eselon I: Masing-masing: 1 Utama, 5 Madya, 10 Muda, dan 15 Pertama.

K/L (64) 5 eselon 1: Masing-masing: 1 Utama, 3 Madya, 6 Muda, dan 8 Pertama. Kab/Kota (497): 3 Madya, 6 Muda, dan 8 Pertama. Min. 12 Kantor Dinas masing-masing: 2 Muda, 6 Pertama.

Pem. Provinsi (33): 1 Utama, 3 Madya, 6 Muda, dan 8 Pertama. Min. 12 Kantor Dinas masing-masing : 1 Madya, 4 Muda, 6 Pertama.

Catatan: Diasumsikan juga bahwa dari rata-rata 12 Dinas di Provinsi/Kabupaten/ Kota hanya 6 Dinas yang memiliki tupoksi perencanaan.

Page 35: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

DATA PERENCANA

35

NO INSTANSI

KEBUTUHAN IDEAL MINIMUM

JML PRT MD MY UTM

1 BAPPENAS 135 90 45 9 279

2 KEMENTERIAN/LPNK (67 K/L)

2680 2010 1005 335 6030

4 PROVINSI (33 Prop)

1452 990 297 33 2772

5 KABUPATEN/ KOTA (498 Kab/Kota)

21912 8964 1494 - 32370

JUMLAH 41161 12054 2841 377 41451

Page 36: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

DATA PERENCANA

36

0

5000

10000

15000

20000

25000

30000

35000

KEBUTUHAN

SAAT INI

KEBUTUHAN : SAAT INI KEBUTUHAN

0.60% 14% 6.4%

78%

BAPPENAS

K/L

PROVINSI

KAB/KOTA

TOTAL KEBUTUHAN : 41.451 PFP

Page 37: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

Strategi Cepat Naik Pangkat/Jabatan dalam JFP • Tentukan Target • Pahami konsep dan sistem JFP • Membiasakan diri untuk tertib dalam administrasi dan

dokumentasi atas tugas-tugas sehari-hari (surat tugas/disposisi/ laporan hasil penugasan)

• Menentukan Target (kapan naik pangkat/ jabatan) • Kerja secara tim akan lebih menguntungkan • Self assessment setiap 3 bulan (melakukan rekapitulasi : surat

tugas, surat pernyataan melakukan kegiatan & laporannya, DUPAK)

• Konseling: Kepada Biro Perencanaan/Kepegawaian/ Pusbindiklatren/PFP seniors

• Pro aktif dalam tugas perencanaan

Page 38: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

Tujuan Pelaksanaan Diklat Mandiri

Meningkatkan peran dan tanggung jawab instansi pengguna JFP

Membuka peluang lebih luas untuk mengikuti diklat FPP

Percepatan Capacity Building

Page 39: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

Mekanisme Diklat Mandiri (Khusus)

BAGAN ALUR USULAN PENYELENGGARAAN DIKLAT MANDIRI

NO. URAIAN KEGIATAN NAMA INSTANSI PUSBINDIKLATREN K/L/PROPINSI/KAB./KOTA PELAKSANA DIKLAT

1. Penawaran Diklat

2. Usulan Diklat

3. Persetujuan

4. Data Calon Peserta

5. Verifikasi Data Calon Peserta

6. Koordinasi Pelaksanaan

7. Kerjasama Teknis

8. Perjanjian Kerjasama Pembiayaan

9. Pelaksanaan

Surat Usulan

Persetujuan/ Permintaan Data

Penyiapan Data Calon Peserta

Undangan Koordinasi

Pembahasan Kerjasama Teknis

Pelaksanaan Diklat

Pembuatan SPK Pelaksanaan Diklat

Data Calon Peserta

Data Peserta

Pembahasan Kerjasama Teknis

Surat Penawaran Surat Penawaran SuratPenawaran

Page 40: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

Mekanisme Diklat Mandiri (Gabungan)

BAGAN ALUR USULAN PENYELENGGARAAN DIKLAT MANDIRI

NO. URAIAN KEGIATAN NAMA INSTANSI PUSBINDIKLATREN K/L/PROPINSI/KAB./KOTA PELAKSANA DIKLAT

1. Penawaran Diklat

2. Usulan Diklat

3. Persetujuan

4. Data Calon Peserta

5. Verifikasi Data Calon Peserta

6. Koordinasi Pelaksanaan

7. Kerjasama Teknis

8. Perjanjian Kerjasama Pembiayaan

9. Pelaksanaan

Surat Usulan Tiap Instansi

Persetujuan dan Kompilasi/ Permintaan Data

Penyiapan Data Calon Peserta

Undangan Koordinasi

Pembahasan Kerjasama Teknis & Administrasi

Pelaksanaan Diklat

Pembuatan SPK Pelaksanaan Diklat

Data Calon Peserta

Data Peserta

Pembahasan Kerjasama Teknis & Administrasi

Surat Penawaran Surat Penawaran SuratPenawaran

Page 41: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

PROSES PELAMARAN & PENEMPATAN PESERTA DIKLAT JFP

Kepegawaian

1. Seleksi Administrasi Pusbindiklatren 2. Tes Materi khusus untuk calon peserta JFP

Pusbindiklatren Bappenas

Calon peserta

Atasan langsung/ Eselon II

Univ. pelaksana Diklat cc. Pusbindiklatren

ATAU

DIKLAT NON GELAR dan JFP

Diklat

Universitas/ Pelaksana DIklat Melakukan Pemanggilan Peserta

Page 42: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

TERIMA KASIH

42

Page 43: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

LAMPIRAN

43

Page 44: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : 16/KEP/M.PAN/3/2001 TANGGAL : 19 Maret 2001

RINCIAN KEGIATAN DAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA

NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN ANGKA PELAKSANA HASIL KREDIT

(1) (2) (3) (4) (5) (5) (6)

I PENDIDIKAN 1. Pendidikan Sekolah 1. Doktor (S3) Ijazah 150 Semua Jenjang dan Mencapai Gelar 2. Pasca Sarjana (S2) Ijazah 100 Semua Jenjang

3. Sarjana/Diploma IV (S1) Ijazah 75 Semua Jenjang

2. Pendidikan dan Pelatihan 1. Lamanya lebih dari 960 jam Sertifikat 15 Semua Jenjang Kedinasan di bidang 2. Lamanya antara 641 - 960 jam Sertifikat 9 Semua Jenjang perencanaan pembangunan 3. Lamanya antara 461 - 640 jam Sertifikat 6 Semua Jenjang serta memperoleh Surat 4. Lamanya antara 161 - 460 jam Sertifikat 3 Semua Jenjang Tanda Tamat Pendidilan 5. Lamanya antara 81 - 160 jam Sertifikat 2 Semua Jenjang dan Pelatihan (STTPP) 6. Lamanya antara 30-80 jam Sertifikat 1 Semua Jenjang

II PERENCANAAN A. Identifikasi Permasalahan 1. Penyusunan desain dan instrumen Paket 0,3 Perencana Muda 2. Pengumpulan data primer Paket 0,4 Perencana Muda 3. Pengumpulan data sekunder Paket 0,1 Perencana Pertama

Page 45: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN ANGKA PELAKSANA HASIL KREDIT

(1) (2) (3) (4) (5) (5) (6)

8. Pengolahan Data Paket 0,2 Perencana Pertama 9. Mereview Kelengkapan Data Paket 0,2 Perencana Muda 10. Pembuatan Diagram dan Tabel Laporan 0,1 Perencana Pertama 11. Penyajian Latar Belakang Masalah Laporan 0,1 Perencana Pertama 12. Memformulasikan sajian untuk analisis Laporan 0,2 Perencana Muda 13. Menganalisis hasil-hasil pembangunan Laporan 0,3 Perencana Muda 14. Mengevaluasi data yang sudah ada Laporan 0,2 Perencana Muda 15. Menyusun neraca sumber daya yang potensial Laporan 0,2 Perencana Muda 16. Menentukan jenis permasalahan Laporan 0,1 Perencana Pertama 17. Menentukan tingkat permasalahan Laporan 0,1 Perencana Muda 18. Menentukan faktor-faktor penyebab permasalahan Laporan 0,1 Perencana Muda

B. Perumusan Alternatif 1. Menyusun landasan kerangka teoritis dan model Laporan 0,3 Perencana Madya Kebijaksanaan 2. Melakukan studi pustaka yang memperkuat landasan/kerangka logis Laporan 0,2 Perencana Muda

3. Penyusunan spesifikasi model Laporan 0,1 Perencana Muda 4. Menyusun asumsi/hipotesa model Laporan 0,2 Perencana Madya 5. Melakukan konsultasi dengan pihak/lembaga yang kompeten Laporan 0,2 Perencana Muda 6. Melakukan penyesuaian yang diperlukan bagi pencapaian tujuan Laporan 0,3 Perencana Utama 7. Memasukkan data ke dalam model yang akan dipakai Laporan 0,2 Perencana Muda 8. Mengkaji hasil-hasil pengujian model Laporan 0,2 Perencana Madya 9. Merumuskan tujuan-tujuan realistis yang dapat dicapai dalam perencanaan kebijaksana- Laporan 0,4 Perencana Utama

an strategis jangka panjang 10. Merumuskan tujuan-tujuan realistis yang dapat dicapai dalam perencanaan kebijaksana- Laporan 0,2 Perencana Madya

perencanaan kebijaksanaan strategis jangka menengah 11. Merumuskan tujuan-tujuan realistis yang dapat dicapai dalam perencanaan kebijaksana- Laporan 0,2 Perencana Muda an jangka pendek

12. Merumuskan tujuan-tujuan realistis yang dapat dicapai dalam perencanaan kebijaksana- Laporan 0,3 Perencana Utama strategis makro

Page 46: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN ANGKA PELAKSANA HASIL KREDIT

(1) (2) (3) (4) (5) (5) (6)

15. Merumuskan tujuan-tujuan realistis yang dapat dicapai dalam perencanaan program Laporan 0,3 Perencana Utama strategis jangka panjang

16. Merumuskan tujuan-tujuan realistis yang dapat dicapai dalam perencanaan program Laporan 0,4 Perencana Madya strategis jangka menengah 17. Merumuskan tujuan-tujuan realistis yang dapat dicapai dalam perencanaan program Laporan 0,3 Perencana Utama

strategis makro 18. Merumuskan tujuan-tujuan realistis yang dapat dicapai dalam perencanaan program Laporan 0,3 Perencana Madya strategis sektoral 19. Merumuskan tujuan-tujuan realistis yang dapat dicapai dalam perencanaan program Laporan 0,2 Perencana Muda

strategis regional 20. Merumuskan tujuan-tujuan realistis yang dapat dicapai dalam perencaaan proyek Laporan 0,2 Perencana Muda sektor tunggal 21. Merumuskan tujuan-tujuan realistis yang dapat dicapai dalam perencanaan proyek Laporan 0,3 Perencana Madya multi sektoral

22. Merumuskan tujuan-tujuan realistis yang dapat dicapai dalam perencanaan proyek Laporan 0,4 Perencana Utama kawasan

C. Pengkajian Alternatif 1. Merumuskan kriteria untuk menilai alternatif Laporan 0,1 Perencana Pertama 2. Menulis saran untuk menilai alternatif' Laporan 0,1 Perencana Pertama 3. Menentukan kriteria untuk menilai alternatif melalui proses pengambilan keputusan Laporan 0,2 Perencana Utama 4. Mengkaji alternatif-alternatif berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dalam perenca- Laporan 0,3 Perencana Utama

naan kebijaksanaan strategis jangka panjang 5. Mengkaji alternatif-alternatif berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dalam perenca- Laporan 0,2 Perencana Madya

naan kebijaksanaan strategis jangka menengah 6. Mengkaji alternatif-alternatif berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dalam perenca- Laporan 0,3 Perencana Muda naan kebijaksanaan strategis jangka pendek

7. Mengkaji alternatif-alternatif berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dalam perenca- Laporan 0,4 Perencana Utama naan kebijaksanaan strategis makro

Page 47: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN ANGKA PELAKSANA HASIL KREDIT

(1) (2) (3) (4) (5) (5) (6)

10. Mengkaji alternatif-alternatif berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dalam perenca- Laporan 0,2 Perencana Utama

naan program strategis jangka panjang 11. Mengkaji alternatif-alternatif berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dalam perenca- Laporan 0,1 Perencana Madya

naan program strategis jangka menengah 12. Mengkaji alternatif-alternatif berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dalam perenca- Laporan 0,3 Perencana Utama

anaan program strategis makro 13. Mengkaji alternatif-alternatif berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dalam perenca- Laporan 0,2 Perencana Madya

naan program strategis sektoral 14. Mengkaji alternatif-alternatif berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dalam perenca- Laporan 0,2 Perencana Muda

naan program strategis regional 15. Mengkaji alternatif-alternatif berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dalam perenca- Laporan 0,1 Perencana Muda naan proyek sektor tunggal 16. Mengkaji alternatif-alternatif berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dalam perenca- Laporan 0,2 Perencana Madya

naan proyek multi sektor

17. Mengkaji alternatif-alternatif berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dalam perenca- Laporan 0,3 Perencana Utama

naan proyek kawasan

D. Penentuan Alternatif dan 1. Menulis saran alternatif dan saran rencana pelaksanaan Laporan 0,2 Perencana Madya Rencana 2. Memproses pengambilan keputusan Laporan 0,2 Perencana Utama

3. Menyusun perkiraan dan penentuan anggaran/pembiayaan yang diperlukan dalam Laporan 0,5 Perencana Utama

perencanaan kebijaksanaan strategis jangka panjang 4. Menyusun perkiraan dan penentuan anggaran/pembiayaan yang diperlukan dalam Laporan 0,5 Perencana Madya

perencanaan kebijaksanaan strategis jangka menengah 5. Menyusun perkiraan dan penentuan anggaran/pembiayan yang diperlukan dalam Laporan 0,4 Perencana Muda

perencanaan kebijaksanaan strategis jangka pendek 6. Menyusun perkiraan dan penentuan anggaran/pembiayaan yang diperlukan dalam Laporan 0,4 Perencana Utama

perencanaan kebijaksanaan strategis makro

7. Menyusun perkiraan dan penentuan anggaran/pembiayaan yang diperlukan dalam Laporan 0,2 Perencana Madya

perencanaan kebijaksanaan strategis sektoral

8. Menyusun perkiraan dan penentuan anggaran/pembiayaan yang diperlukan dalam Laporan 0,3 Perencana Muda

Page 48: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN ANGKA PELAKSANA HASIL KREDIT

(1) (2) (3) (4) (5) (5) (6)

perencanaan program strategis jangka menengah 11. Menyusun perkiraan dan penentuan anggaran/pembiayaan yang diperlukan dalam Laporan 0,4 Perencana Utama

perencanan program strategis makro

12. Menyusun perkiraan dan penentuan anggaran/pembiayaan yang diperlukan dalam Laporan 0,2 Perencana Madya perencanaan program strategis sektoral 13. Menyusun perkiraan dan penentuan anggaran/pembiayaan yang diperlukan dalam Laporan 0,3 Perencana Muda perencanaan program strategis regional

14. Menyusun perkiraan dan penentuan anggaran/pembiayaan yang diperlukan dalam Laporan 0,2 Perencana Muda perencanaan proyek sektor tunggal 15. Menyusun perkiraan dan penentuan anggaran/pembiayaan yang diperlukan dalam Laporan 0,3 Perencana Madya perencanaan proyek multi sektor

16. Menyusun perkiraan dan penentuan anggaran/pembiayaan yang diperlukan dalam Laporan 0,4 Perencana Utama perencanaan proyek kawasan

17. Merumuskan prosedur pelaksanaan Laporan 0,3 Perencana Muda

E. Pengendalian Pelaksa- 1. Merumuskan dan menentukan ukuran kemajuan pelaksanaan Laporan 0,3 Perencana Utama naan 2. Mengarahkan pelaksanaan Laporan 0,3 Perencana Madya

3. Memantau/memonitoring kegiatan pelaksanaan/perkembangan Laporan 0,4 Perencana Madya 4. Membuat laporan perkembangan pelaksanaan secara objektif Laporan 0,1 Perencana Pertama 5. Merumuskan saran tindakan korektif yang diperlukan Laporan 0,2 Perencana Utama

F. Penilaian Hasil 1. Menyusun desain awal efektifitas pelaksanaan Laporan 0,2 Perencana Muda Pelaksanaan 2. Menyusun desain awal efektifitas tujuan Laporan 0,1 Perencana Muda

3. Menyusun desain awal dampak kemasyarakatan/lingkungan Laporan 0,1 Perencana Muda 4. Menyusun desain akhir efektifitas pelaksanaan Laporan 0,2 Perencana Madya 5. Menyusun desain akhir efektifitas tujuan Laporan 0,2 Perencana Madya

Page 49: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN ANGKA PELAKSANA HASIL KREDIT

(1) (2) (3) (4) (5) (5) (6)

pelaksanaan 9. Mengumpulkan data dan informasi untuk menilai dampak kemasyarakatan/lingkungan Laporan 0,2 Perencana Pertama 10. Menganalisis dan menyajikan data dan informasi untuk penilaian hasil pelaksanaan 0,3 Perencana Muda

efektifitas pelaksanaan 11. Menganalisis dan menyajikan data dan informasi untuk penilaian hasil pelaksanaan Laporan 0,3 Perencana Muda efektifitas tujuan

12. Menganalisis dan menyajikan data dan informasi untuk penilaian hasil pelaksanaan Laporan 0,2 Perencana Muda dampak kemasyarakatan/lingkungan

13. Melaporkan penilaian atas hasil pelaksanaan Laporan 0,2 Perencana Madya 14. Menulis saran mengenai tindak lanjut yang diperlukan dalam perencanaan Laporan 0,2 Perencana Utama

kebijaksanaan strategis jangka panjang 15. Menulis saran mengenai tindak lanjut yang diperlukan dalam perencanaan Laporan 0,2 Perencana Madya

kebijaksanaan strategis jangka menengah 16. Menulis saran mengenai tindak lanjut yang diperlukan dalam perencanaan Laporan 0,1 Perencana Muda kebijaksanaan strategis jangka pendek

17. Menulis saran mengenai tindak lanjut yang diperlukan dalam perencanaan Laporan 0,2 Perencana Utama kebijaksanaan strategis makro 18. Menulis saran mengenai tindak lanjut yang diperlukan dalam perencanaan Laporan 0,2 Perencana Madya kebijaksanaan strategis sektoral

19. Menulis saran mengenai tindak lanjut yang diperlukan dalam perencanaan Laporan 0,2 Perencana Muda kebijaksanaan strategis regional 20. Menulis saran mengenai tindak lanjut yang diperlukan dalam perencanaan program Laporan 0,3 Perencana Utama

strategis jangka panjang 21. Menulis saran mengenai tindak lanjut yang diperlukan dalam perencanaan program Laporan 0,2 Perencana Madya strategis jangka menengah 22. Menulis saran mengenai tindak lanjut yang diperlukan dalam perencanaan program Laporan 0,3 Perencana Utama

strategis makro 23. Menulis saran mengenai tindak lanjut yang diperlukan dalam perencanaan program Laporan 0,2 Perencana Madya strategis sektoral

Page 50: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN ANGKA PELAKSANA HASIL KREDIT

(1) (2) (3) (4) (5) (5) (6)

24. Menulis saran mengenai tindak lanjut yang diperlukan dalam perencanaan program Laporan 0,2 Perencana Muda strategis regional

25. Menulis saran mengenai tindak lanjut yang diperlukan dalam perencanaan proyek Laporan 0,1 Perencana Muda sektor tunggal 26. Menulis saran mengenai tindak lanjut yang diperlukan dalam perencanaan proyek multi Laporan 0,2 Perencana Madya sektor

27. Menulis saran mengenai tindak lanjut yang diperlukan dalam perencanaan proyek Laporan 0,2 Perencana Utama kawasan

III PENGEMBANGAN A. Karya Tulis/Karya Ilmiah 1. Membuat karya tulis ilmiah, hasil penelitian, pengkajian, survei dan atau survei dalam PROFESI PEREN- di bidang perencanaan bidang perencanaan yang dipublikasikan CANAAN pembangunan a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional Buku 12,5 Semua Jenjang

b. Dalam majalah yang diakui oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Artikel 6 Semua Jenjang

2. Karya tulis/karya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri dalam bidang perencanaan yang dipublikasikan:

a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional Buku 8 Semua Jenjang b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI Artikel 4 Semua Jenjang

3. Karya tulis/karya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hsdo; hasil gagasan sendiri dalam bidang perencanaan yang dipublikasikan:

a. Dalam bentuk buku Buku 7 Semua Jenjang b. Dalam bentuk Makalah Makalah 3,5 Semua Jenjang

4. Karya tulis/karya ilmiah populer dibidang perencanaan yang disebarluaskan melalui Artikel 2 Semua Jenjang media masa

5. Menyampaikan prasaran berupa tinjauan gagasan atau usulan ilmiah dalam pertemuan Makalah 2,5 Semua Jenjang ilmiah dibidang perencanaan

Page 51: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN ANGKA PELAKSANA HASIL KREDIT

(1) (2) (3) (4) (5) (5) (6)

B. Menterjemahkan/menyadur 1. Terjemahan/saduran dibidang perencanaan yang dipublikasikan buku dan bahan-bahan lain a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional Buku 7 Semua Jenjang di bidang perencanaan b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI Artikel 3,5 Semua Jenjang pembangunan

2. Terjemahan/saduran dalam bidang perencanaan pembangunan yang tidak dipublikasikan a. Dalam bentuk buku Buku 3 Semua Jenjang b. Dalam bentuk makalah Makalah 1,5 Semua Jenjang

C. Berpartisipasi secara aktif Sebagai: : dalam penerbitan buku/maja- a. Redaktur Tahun 2 Semua Jenjang lah di Bidang perencanaan b. Pengurus Tahun 1,5 Semua Jenjang

Pembangunan

D. Berpartisipasi secara aktif Kegiatan di dalam: dalam pemaparan (ekspose) a. Forum intern Kali 0,25 Semua Jenjang draft pedoman/modul di b. Forum ekstern Kali 0,5 Semua Jenjang bidang perencanaan

pembangunan

E Melakukan studi banding di Kegiatan studi banding dalam bidang perencanaan pembangunan Kali 0,25 Semua Jenjang bidang perencanaan

pembangunan

G. Melakukan kegiatan penge- 1. Bersifat pembaharuan Laporan 2,5 Semua Jenjang mbangan di bidang perenca- 2. Bersifat penyempurnaan Laporan 1,5 Semua Jenjang naan pembangunan

IV PENUNJANG A. Mengajar/melatih/membi- 1. Mengajar/melatih pada pendidikan dan pelatihan pegawai negeri sipil dalam bidang 2 jam pe-

Page 52: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN ANGKA PELAKSANA HASIL KREDIT

(1) (2) (3) (4) (5) (5) (6)

mbing di bidang perenca- perencanaan pembangunan lajaran 0,04 Semua Jenjang naan pembangunan

B. Mengikuti seminar/loka- Tingkat nasional/internasional, sebagai: karya di bidang perenca- a. Pemrasaran/Pembahas Kali 3 Semua Jenjang naan pembangunan b. Moderator Kali 2 Semua Jenjang

c. Peserta Kali 1 Semua Jenjang

C. Menjadi pengurus Tingkat Internasional/nasional Tahun 1 Semua Jenjang organisasi profesi

D. Menjadi anggota delegasi Sebagai dalam pertemuan interna- 1. Ketua Delegasi Kali 3 Semua Jenjang sional 2. Anggota Delegasi Kali 2 Semua Jenjang

E. Keanggotaan dalam Tim Menjadi Anggota Aktif Tim Penilai Jabatan Perencana Tahun 0,5 Semua Jenjang Penilai Jabatan Perencana

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA PELAKSANA TUGAS, TTD MARSILAM SIMANDJUNTAK

Page 53: SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA · (contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda) UNIT PERENCANAAN • Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas

JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGAKATAN DAN KENAIKAN PANGKAT

JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : 16/KEP/M.PAN/3/2001

TANGGAL : 19 Maret 2001

JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG/ANGKA KREDIT NO UNSUR PERSENTASE PERENCANA PERTAMA PERENCANA MUDA PERENCANA MADYA PERENCANA UTAMA III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e

1. UTAMA a. Pendidikan b. Perencanaan > 80% 80 120 160 240 320 440 560 680 840 c. Pengembangan Profesi

2. PENUNJANG < 20% Kegiatan yang mendukung 20 30 40 60 80 110 140 170 210 pelaksanaan Perencanaan

Jumlah 100% 100 150 200 300 400 550 700 850 1050

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA PELAKSANA TUGAS

TTD, MARSILAM SIMANJUNTAK