Sop

8
2.1 MENCUCI TANGAN STERIL A. Pengertian Mencuci tangan secara steril (suci hama) khususnya bila akan membantu tindakan pembedahan. B. Tujuan 1) Mencegah terjadinya infeksi silang. 2) Menjaga kebersihan perseorangan. C. Mencuci Tangan sebaiknya dilakukan : 1) Sebelum dan sesudah memeriksa klien . 2) Sebelum dan sesudah memakai sarung tangan. 3) Jika terjadi kontaminasi pada tangan seperti : memegang instrumen dan item lain yang kotor, menyentuh selaput lendir, darah atau cairan tubuh (sekresi dan ekskresi), terjadi kontak lama dan intensif dengan pasien. 4) Sebelum melakukan prosedur invasif nonbedah (memasang infus, mengambil sampel darah, memasang kateter urine, menghisap nasotrakea). 5) Bila berpindah dari bagian tubuh terkontaminasi ke bagian tubuh bersih (luka bedah) selama perawatan klien. 6) Setelah menggunakan kamar mandi. 7) Sebelum makan. D. Persiapan 1) Kran air mengalir yang mempunyai tangkai panjang atau khusus. 2) Sikat steril dalam tempatnya.

description

SOP Keperawatan

Transcript of Sop

Page 1: Sop

2.1 MENCUCI TANGAN STERIL

A.   Pengertian  Mencuci tangan secara steril (suci hama) khususnya bila akan membantu tindakan pembedahan.

 B.   Tujuan 1)      Mencegah terjadinya infeksi silang.2)      Menjaga kebersihan perseorangan.C.   Mencuci Tangan sebaiknya dilakukan :

1)        Sebelum dan sesudah memeriksa klien.2)        Sebelum dan sesudah memakai sarung tangan.3)        Jika terjadi kontaminasi pada tangan seperti : memegang instrumen dan item lain yang kotor,

menyentuh selaput lendir, darah atau cairan tubuh (sekresi dan ekskresi), terjadi kontak lama dan intensif dengan pasien.

4)        Sebelum melakukan prosedur invasif nonbedah (memasang infus, mengambil sampel darah, memasang kateter urine, menghisap nasotrakea).

5)        Bila berpindah dari bagian tubuh terkontaminasi ke bagian tubuh bersih (luka bedah) selama perawatan klien.

6)        Setelah menggunakan kamar mandi.7)        Sebelum makan.

D.   Persiapan 1)      Kran air mengalir yang mempunyai tangkai panjang atau khusus.2)      Sikat steril dalam tempatnya.

Page 2: Sop

3)      Alkohol 70 % dalam tempatnya.4)      Sabun. E.    Pelaksanaan Potong kuku (mencegah terjadinya luka pada pasien). Perhiasan dan arloji harus dilepas (bila memakai). Lengan baju digulung sampai di atas siku (bila memakai baju lengan panjang). Kran dibuka, kemudian tangan dibasahi sampai ke siku, disabuni dan digosok dengan jari sekurang –

kurangnya dua menit, kemudian dibilas (jika menggunakan sabun cair, maka gunakan sampai dengan 2 – 4 menit, jika sabun batang bilaslah sabun sebelum dikembalikan ke tempatnya).

Ambil sikat, kemudian tangan disabuni lagi dan disikat mulai jari – jari terutama kuku, sela – sela jari, punggung dan telapak tangan, sekurang – kurangnya 10 kali dengan cara sirkular (melingkar). Setelah itu, penyabunan dan penyikatan dilakukan pada kedua lengan, masing – masing sebanyak enam kali.

Tangan dibilas mulai dari ujung jari sampai ke siku (sabun dan sikat tetap dipegang). Tangan disabuni, disikat dan dibilas lagi seperti tadi. Ini diulangi beberapa kali dalam waktu

sekurang – kurangnya 15 detik. Setelah selesai, sabun dan sikat dikembalikan pada tempatnya, tangan dibilas dan tetap diarahkan ke

atas sehingga air dari tangan mengalir ke siku. Kemudian kran ditutup dengan siku atau gunakan lap kertas untuk memutar kran. Tangan dikeringkan dengan lap kering steril. Satu bagian dari lap seyogyanya hanya dipakai untuk

satu tangan dan bagian yang lain untuk tangan yang sebelahnya lagi. Selanjutnya sarung tangan (handscoen) dipasang.

A. PengertianMenggunakan sarung tangan merupakan komponen kunci dalam meminimalkan penularan penyakit serta mempertahankan lingkungan bebas infeksi.B. Tujuan

1)      Mengurangi resiko petugas terkena infeksi bakterial dari klien2)      Mencegah penularan flora kulit petugas pada klien3)      Mengurangi kontaminasi tangan petugas dengan mikroorganisme yang dapat berpindah dari klien

satu ke klien yang lainnyaC. Persiapan alat1)      Sarung tangan steril2)      Wastafel/air mengalir untuk cuci tangan3)      Handuk bersih4)      Sabun  D.  Prosedur

1)      Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan2)      Lepaskan cincin, jam tangan dan gelang3)      Lakukan cuci tangan4)      Buka pembungkus kemasan bagian luar dengan hati-hati menyibakkannya ke samping5)      Pegang kemasan bagian dalam dan taruh pada permukaan datar yang bersih tepat diatas

ketinggian pergelangan tangan. 6)      Buka kemasan, pertahankan sarungtangan pada permukaan dalam pembungkus.7)      Identifikasi sarung tangan kanan dan kiri. Setiap sarung tangan mempunyai manset kurang lebih 5

cm (2 inci). Kenakan sarung tangan pada sarung tangan yang lebih dominan.8)      Dengan ibu jari dan dua jari lainnya dari tangan non dominan, pegang tepi manset sarung tangan

untuk tangan dominan. Sentuh hanya pada permukaan dalam sarung tangan.9)      Tarik sarung tangan pada tangan yang dominan, lebarkan manset, pastikan bahwa manset tidak

menggulung pada tangan, pastikan juga ibu jari dan jari-jari anda pada posisi yang tepat.10)  Dengan tangan yang telah memakai sarung tangan, masukkan jari di bawah manset sarung tangan

kedua.11)  Tarik sarung tangan kedua pada tangan yang non dominan. Jangan biarkan jari-jari dan ibu jari

sarung tangan yang dominan menyentuh bagian tangan non dominan yang terbuka. Pertahankan ibu jari sarung tangan non dominan abduksi ke belakang

12)  Jika sarung tangan kedua telah terpasang cakupkan kedua tangan, manset biasanya terbuka saat pemasangan. Pastikan untuk menyentuh bagian yang steril.

Page 3: Sop

SUNTIKAN INTRAMUSKULAR (IM) 1.       Pengertian

Pemberian obat / cairan dengan cara dimasukkan  langsung ke dalam otot (muskulus)2.       Tujuan

Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter terhadap klien yang  yang diberikan obat secara intramuscular

3.       peralatan o Sarung tangan 1 pasango Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhano Jarum steril 1 (21-23G dan panjang 1 – 1,5  inci untuk dewasa; 25-27 G dan

panjang 1 inci untuk anak-anak)o Bak spuit 1o Kapas alkohol dalam kom (secukupnya)o Perlak dan pengalaso Obat sesuai program terapio Bengkok 1o Buku injeksi/daftar obat 

Tahap PraInteraksi - Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada- Mencuci tangan - Menyiapkan obat dengan benar- Menempatkan alat di dekat klien dengan benar-

B.  Tahap Orientasi -  Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik -  Menjelaskan tujuan  dan prosedur tindakan pada keluarga/klien -  Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan

C.  Tahap Kerja -  Mengatur posisi klien, sesuai tempat penyuntikan -  Memasang perlak dan alasnya -  Membebaskan daerah yang akan di injeksi -  Memakai sarung tangan -  Menentukan tempat penyuntikan dengan benar ( palpasi area injeksi terhadap adanya edema, massa, nyeri tekan. Hindari area jaringan parut, memar, abrasi atau infeksi.-  Membersihkan kulit dengan kapas alkohol (melingkar dari arah dalam ke luar \diameter ±5cm) -  Menggunakan ibu jari dan telunjuk untuk mereganggkan kulit-  Memasukkan  spuit dengan sudut 900, jarum masuk 2/3 -  Melakukan aspirasi dan pastikan darah tidak masuk spuit -  Memasukkan obat secara perlahan (kecepatan 0,1 cc/detik) -  Mencabut jarum dari tempat penusukan -  Menekan daerah tusukan dengan kapas  desinfektan -  Membuang spuit ke dalam bengkok

C.  Tahap Terminasi - Melakukan evaluasi tindakan- Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya -  Berpamitan dengan klien -  Membereskan alat-alat -  Mencuci tangan -  Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Pilihan Tempat Injeksi Intra Muskuler

Paha (vastus lateralis) : posisi klien terlentang dengan lutut agak fleksi.

Page 4: Sop

Ventroglteal : posisi klien berbaring miring, telentang, atau telentang dengan lutut atau panggul miring dengan tempat yang diinjeksi fleksi.

  SUNTIKAN INTRAVENA (IV)

1. Pengertian

Pemberian obat intravena adalah pemberian obat dengan cara memasukkan obat kedalam pembuluh darah vena menggunakan spuit

2. Tujuan dan manfaat

1. Pemberian obat dengan cara intravena bertujuan untuk :- Mendapat reaksi yang lebih cepat, sehingga sering digunakan pada pasien yang sedaang

gawat darurat .- Menghindari kerusakan jaringan .- Memasukkan obat dalam volume yang lebih besar

Tempat injeksi intravena :- pada lengan (vena basilika dan vena sefalika).- pada tungkai (vena safena)- pada leher (vena jugularis)- pada kepala (vena frontalis atau vena temporalis)

Persiapan peralatan untuk pemberian obat intravena- Buku catatan pemberian obat- Kapas alkohol- Sarung tangan sekali pakai- Obat yang sesuai- Spuit 2-5ml dengan ukuran 21-25, panjang jarum 1,2 inci- Bak spuit- Baki obat- Plester- Kasa steril- Bengkok- Perlak pengalas- Pembendung vena (torniket)- Kasa steril- Betadin

Prosedur Kerja:- Cuci tangan.- Jelaskan prosedur yang akan dilakukan - Bebaskan daerah yang disuntik dengan cara membebaskan daerah yang akan dilakukan

penyuntikan dari pakaian dan apabila tertutup buka atau ke ataskan. - Ambil obat dalam tempatnya dengan spuit sesuai dengan dosis yang akan diberikan.- Apabila obat berada dalam bentuk sediaan bubuk, maka larutkan dengan pelarut (aquades

steril). - Pasang perlak atau pengalas di bawah vena yang akan dilakukan penyuntikan.- Kemudian tempatkan obat yang telah diambil pada bak injeksi. - Desinfeksi dengan kapas alkohol. - Lakukan pengikatan dengan karet pembendung (torniquet) pada bagian atas daerah yang

akan dilakukan pemberian obat atau tegangkan dengan tangan/minta bantuan atau membendung di atas vena yang akan dilakukan penyuntikan. 

- Ambil spuit yang berisi obat. - Lakukan penusukkan dengan lubang menghadap ke atas dengan memasukkan ke

pembuluh darah dengan sudut penyuntikan 150 - 300

- Lakukan aspirasi bila sudah ada darah lepaskan karet pembendung dan langsung semprotkan obat hingga habis.

Page 5: Sop

- Setelah selesai ambil spuit dengan menarik dan lakukan penekanan pada daerah penusukkan dengan kapas alkohol, dan spuit yang telah digunakan letakkan ke dalam bengkok. 

- Cuci tangan dan catat hasil pemberian obat/ test obat, tanggal waktu dan jenis obat serta reaksinya setelah penyuntikan (jika ada)

SUNTIKAN SUBKUTAN (SC)

1.PengertianPemberian obat dengan cara subcutan adalah memasukkan obat kedalam bagian bawah

kulit. Tempat yang dianjurkan untuk suntikan ini adalah lengan bagian atas,kaki bagian atas,dan daerah disekitar pusar.

2.TujuanPemberian obat subcutan bertujuan untuk memasukkan sejumlah toksin atau obat pada

jaringan subcuta di bawah kulit untuk di absorbsi . Persiapan peralatan pemberian obat subcutan

- Buku catatan pemberian obat- Kapas alkohol- Sarung tangan sekali pakai- Obat yang sesuai- Spuit 2 ml dengan ukuran 25, panjang jarum 5/8 sampai ½ inci- Bak spuit- Baki obat- Plester- Kasa steril- Bengkok

3. Prosedur- cuci tangan- siapkan obat sesuai dengan prinsip 5 benar- identifikasi klien- beri tahu klien prosedur kerjanya- atur klien pada posisi yang nyaman- pilih area penusukan- pakai sarung tangan- bersihkan area penusukan dengan kapas alkohol- pegang kapas alkohol dengan jari tengah pada tangan non dominan- buka tutup jarum- tarik kulit dan jaringan lemak dengan ibu jari dan jari tangan non dominan dengan ujung

jarum menghadap ke atas dan menggunakan tangan dominan,masukkan jarum dengan sudut 450 atau 900 .

- lepaskan tarikan tangan non dominan- tarik plunger dan observasi adanya darah pada spuit.- jika tidak ada darah,masukan obat perlahan-lahan. Jika ada darah tarik kembali jarum dari

kulit tekan tempat penusukan selama 2 menit dan observasi adanya memar, jika perlu berikan plester, siapkan obat yang baru.

- cabut jarum dengan sudut yang sama ketika jarum di masukan,sambil melakukan penekanan dengan menggunakan kapas alkohol pada area penusukan.

- jika ada perdarahan,tekan area itu dengan menggunakan kasa steril sampai perdarahan berhenti.

- kembalikan posisi klien- buang alat yang sudah tidak dipakai- buka sarung tangan

Page 6: Sop

-  Cuci tangan dan catat hasil pemberian obat/ test obat, tanggal waktu dan jenis obat, serta reaksinya setelah penyuntikan (jika ada)

SUNTIKAN INTRAKUTAN (IC)

Pengertian Pemberian obat dengan cara intracutan adalah pemberian obat dengan cara memasukkan

obat kedalam permukaan kulit. Tempat penting yang banyak dipakai untuk melakukan suntikan intrakutan adalah bagian atas dari lengan bawah.

Pemberian obat dengan intracutan :- Pasien mendapatkan pengobat sesuai program pengobatan dokter.- Memperlancar proses pengobatan dan menghindari kesalahan dalam pemberian obat. - Membantu menentukan diagnosa terhadap penyakit tertentu (misalnya tuberculin tes).- Menghindarkan pasien dari efek alergi obat ( dengan skin test).

Persiapan alat pemberian obat intrakutan-         buku catatan pemberian obat-         kapas alkohol-         sarung tangan sekali pakai-         obat yang sesuai-         spuit 1 ml dengan uk.25,26,atau 27, panjang jarum ¼ samapi 5/8 inci-         pulpen atau spidol-         bak spuit-         baki obat

2. Prosedur -  Cuci tangan. - Jelaskan prosedur yang akan dilakukan. - Bebaskan daerah yang akan disuntik, bila menggunakan baju lengan panjang buka dan ke

ataskan. - Pasang perlak/ pengalas di bawah bagian yang disuntik. - Ambil obat untuk tes alergi kemudian larutkan/encerkan dengan aquadcs (cairan pelarut)

kemudian ambil 0,5 cc dan encerkan lagi sampai kurang lebih 1 cc, dan siapkan pada bak injeksi atau steril.

- Desinfeksi dengan kapas alkohol pada daerah yang akan dilakukan suntikan. - Tegangkan dengan tangan kiri atau daerah yang akan disuntik.-  Lakukan penusukan dengan lubang menghadap ke atas dengan sudut 50 – 150 dengan

permukaan kulit. - Semprotkan obat hingga terjadi gelembung. - Tarik spuit dan tidak boleh dilakukan masase. - Cuci tangan dan catat hasil pemberian obat/ test obat, tanggal waktu dan jenis obat serta

reaksinya setelah penyuntikan.