SOP Pengajuan dan Persetujuan Cuti dan Ijin

15
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGAJUAN DAN PERSETUJUAN CUTI DAN IJIN LEMBAGA PERENCANAAN, PENGEMBANGAN DAN PENJAMINAN MUTU PERGURUAN TINGGI (LP3MPT) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2016

Transcript of SOP Pengajuan dan Persetujuan Cuti dan Ijin

Page 1: SOP Pengajuan dan Persetujuan Cuti dan Ijin

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PENGAJUAN DAN PERSETUJUAN CUTI DAN IJIN

LEMBAGA PERENCANAAN, PENGEMBANGAN

DAN PENJAMINAN MUTU PERGURUAN TINGGI (LP3MPT)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA

TAHUN 2016

Page 2: SOP Pengajuan dan Persetujuan Cuti dan Ijin

Hal. 1 dari 14 halaman

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PENGAJUAN DAN PERSETUJUAN CUTI DAN IJIN

(REVISI)

KODE: 102/POS-UMP/2016

Edisi : IV

Tanggal : 29 September 2016

1. TUJUAN

Memberikan pedoman mengenai pengajuan dan persetujuan cuti dan ijin pegawai.

2. PIHAK/FUNGSI TERKAIT

a. Rektor

b. Wakil Rektor II

c. Kabag Kepegawaian

d. Kepala Unit Kerja

e. Pegawai

3. RUANG LINGKUP

SOP ini berlaku bagi pengajuan dan persetujuan cuti dan ijin pegawai di lingkungan

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya.

4. DEFINISI

a. Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan dalam jangka waktu

tertentu, yang merupakan hak setiap pegawai.

b. Jenis-jenis cuti yaitu cuti tahunan, cuti sakit, cuti bersalin, dan cuti di luar

tanggungan.

c. Ijin meninggalkan pekerjaan lain dari cuti adalah waktu dimana pegawai tidak

berada di tempat pekerjaannya selama jam-jam kerja biasa.

d. Jenis-jenis ijin yaitu ijin tidak bekerja karena tugas, ijin tidak bekerja karena

urusan pribadi, dan ijin tidak bekerja tanpa pemberitahuan.

e. Hak atas cuti dan ijin diberikan kepada Dosen Tetap Yayasan (DTY) dan

Pegawai Tetap Yayasan (PTY).

5. REFERENSI

a. Undang-undang Republik Indonesia No. 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas

Undang-Undang No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian

b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1979 tentang

Pemberhentian PNS

c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor No. 30 Tahun 1980 jo

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 tentang

Disiplin Pegawai Negeri Sipil

d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2003 tentang

Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil

Page 3: SOP Pengajuan dan Persetujuan Cuti dan Ijin

Hal. 2 dari 14 halaman

e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1977 jo Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2011 tentang perubahan ke 13

(tiga belas) atas Peratutan Pemerintah Repbulik Indoensia Nomor 7 Tahun 1977

tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil

f. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti

Pegawai Negeri Sipil

g. Statuta Universitas Muhammadiyah Palangkaraya.

6. JENIS CUTI DAN KETENTUAN

6.1 Cuti Tahunan

a. Cuti tahunan merupakan cuti yang diberikan kepada pegawai selama 12

(dua belas) hari kerja dan tidak dapat dipecah-pecah hingga jangka waktu

yang kurang dari 3 (tiga) hari kerja.

b. Cuti tahunan yang tidak diambil dalam tahun yang bersangkutan dapat

diambil pada tahun ke-n berikutnya dengan ketentuan paling lama adalah

6(n+1) dengan n maksimal = 6.

c. Cuti tahunan yang tidak diambil hingga tahun ke-6 dianggap hangus.

6.2 Cuti Sakit

a. Cuti sakit merupakan cuti yang diberikan atau diajukan karena alasan sakit

berdasarkan keterangan dokter.

b. Pegawai yang sakit lebih dari 3 (tiga) hari berhak mendapatkan cuti sakit

paling lama 1 (satu) tahun dan disertai surat keterangan dokter.

c. Pegawai yang tidak sembuh dari penyakitnya dalam jangka waktu 1 (satu)

tahun, maka yang bersangkutan diberhentikan dengan hormat dari status

kepegawaiannya.

d. Bagi pegawai yang memegang jabatan struktural dan fungsional yang sakit

lebih dari 3 (tiga) bulan, maka tunjangan jabatannya dihentikan.

e. Bagi pegawai yang sakitnya lebih dari 3 (tiga) bulan berhak atas gaji

pokok dan tunjangan lauk pauk.

f. Pegawai wanita yang mengalami gugur kandungan berhak atas cuti sakit

untuk paling lama 1 (satu) bulan.

6.3 Cuti Bersalin

a. Cuti bersalin merupakan cuti yang diberikan atau diajukan karena alasan

bersalin bagi pegawai wanita.

b. Untuk persalinan anak pertama dan kedua, pegawai wanita berhak atas cuti

bersalin selama 3 (tiga) bulan.

c. Untuk persalinan anak yang ketiga dan keempat diberikan cuti masing-

masing 1 (satu) bulan.

d. Persalinan setelah anak keempat tidak diberikan cuti.

e. Selama menjalankan cuti bersalin pegawai wanita yang bersangkutan

mendapatkan penghasilan penuh.

Page 4: SOP Pengajuan dan Persetujuan Cuti dan Ijin

Hal. 3 dari 14 halaman

6.4 Cuti di Luar Tanggungan

a. Cuti di luar tanggungan adalah cuti yang diberikan kepada seorang

pegawai terkait kepentingan pribadi dari pegawai yang bersangkutan yang

sifatnya mendesak.

b. Cuti di luar tanggungan diberikan apabila atas permintaan sendiri,

mengikuti suami/istri bertugas, mendapatkan tugas secara permanen di

tempat lain, pegawai yang tidak melaksanakan tugas setelah mendapatkan

pembinaan, terkait kasus hukum sekalipun belum berkekuatan hukum

tetap.

c. Cuti diluar tanggungan dapat diberikan kepada pegawai yang telah

bekerja sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun secara terus menerus.

d. Cuti di luar tanggungan dapat diberikan paling lama 3 (tiga) tahun dan

dapat diperpanjang paling lama 1 (satu) tahun apabila ada alasan-alasan

yang penting untuk diperpanjang.

e. Selama cuti di luar tanggungan pegawai yang bersangkutan

dibebastugaskan dari tugas dan jabatannya.

f. Selama menjalankan cuti diluar tanggungan, pegawai yang bersangkutan

tidak berhak menerima penghasilan.

g. Selama menjalankan cuti diluar tanggungan tidak diperhitungkan sebagai

masa kerja pegawai.

h. Pegawai yang tidak melaporkan diri kembali kepada universitas setelah

habis masa menjalankan cuti diluar tanggungan, maka diberhentikan

dengan hormat sebagai pegawai.

7. JENIS-JENIS IJIN

7.1 Ijin Tidak Bekerja Karena Tugas

a. Ijin tidak bekerja karena tugas diberikan kepada pegawai yang

mendapatkan surat tugas dari atasan atau pejabat yang berwenang, atau

karena sedang menjalankan ijin belajar di luar daerah domisili.

b. Informasi tidak masuk kerja dapat diinformasikan sebelumnya, setelahnya

(atau saat masuk kerja) kepada atasan di unit kerja.

c. Tidak ada pemotongan cuti tahunan dan tunjangan transportasi (pada

sistem absensi dinyatakan hadir).

7.2 Ijin Tidak Bekerja Karena Urusan Pribadi

a. Ijin tidak bekerja karena urusan pribadi dapat diberikan dalam hal antara

lain: kakek, nenek, ibu, bapak, isteri/suami, anak, adik, kakak, mertua atau

menantu sakit keras atau salah seorang anggota keluarga yang dimaksud di

atas meninggal dunia dan menurut ketentuan hukum yang berlaku pegawai

yang bersangkutan harus mengurus hak-hak dari anggota keluarganya

yang meninggal dunia tersebut; pernikahan pertama pegawai; pernikahan

anak pegawai; pernikahan saudara kandung/ipar pegawai; istri pegawai

melahirkan; khitanan anak; menjaga orangtua/istri/suami/anak sakit keras;

dan menjadi korban penggusuran/kebakaran/kebanjiran/bencana alam.

Page 5: SOP Pengajuan dan Persetujuan Cuti dan Ijin

Hal. 4 dari 14 halaman

b. Informasi tidak masuk kerja harus diinformasikan terlebih dahulu, kecuali

anggota keluarga meninggal, kelahiran anak, anggota keluarga sakit, dan

menjadi korban penggusuran/kebakaran/kebanjiran/bencana alam, sedapat

mungkin pegawai menginformasikan pada hari kejadian, tetapi dalam

keadaan mendesak dapat diberitahukan setelahnya.

c. Ijin paling lama diberikan selama 3 (tiga) hari, dengan batas maksimum 4

(empat) kali ijin dalam setahun.

d. Tidak ada pemotongan cuti tahunan, namun tunjangan transportasi

dipotong (pada sistem absensi dinyatakan tidak hadir).

7.3 Ijin Tidak Bekerja Tanpa Pemberitahuan

a. Apabila pegawai tidak bekerja tanpa adanya pemberitahuan sebelumnya ke

pejabat yang berwenang, serta tidak dapat membuktikan dengan surat yang

dibutuhkan, maka ketidakhadiran tersebut dikategorikan sebagai

“mangkir”.

b. Ijin tanpa pemberitahuan akan mengurangi cuti tahunan dan tunjangan

transportasi dipotong (pada sistem absensi dinyatakan tidak hadir).

8. PIHAK YANG BERHAK MEMBERIKAN CUTI DAN IJIN

a. Rektor atau Wakil Rektor II berhak memberikan cuti.

b. Kepala SPI berhak memberikan ijin.

9. PROSEDUR CUTI

a. Pegawai yang ingin cuti mengisi Formulir Permohonan Cuti yang berisi

identitas pegawai, lamanya hari cuti dan alamat/no. telpon pegawai selama yang

bersangkutan cuti

b. Formulir Permohonan Cuti yang telah diisi diterima oleh Staf Kepegawaian

untuk diproses lebih lanjut,

1) Mencatat dalam buku agenda surat permintaan cuti

2) Mengecek data base cuti pegawai yang bersangkutan

3) Membuat konsep surat cuti

c. Formulir Permohonan Cuti disampaikan kepada Kabag. Kepegawaian untuk

diberi catatan mengenai :

1) Jumlah hari cuti yang merupakan hak pegawai

2) Jumlah hari cuti yang telah diambil tahun ini

3) Sisa hari cuti yang dapat diambil

4) Sisa hari cuti tahun ini.

d. Permohonan cuti yang memenuhi syarat akan disetujui dan diparaf untuk

langsung disampaikan kepada Rektor sebagai lampiran penerbitan Surat

Persetujuan Cuti. Sedangkan permohonan cuti yang tidak memenuhi syarat

dikembalikan kepada pegawai yang bersangkutan.

e. Berdasarkan Formulir Permohonan Cuti yang telah diparaf, staf kepegawaian

akan membuat surat persetujuan cuti dalam 2 (dua) rangkap untuk

ditandatangani oleh Rektor. Setelah ditandatangani oleh Rektor, Surat

Persetujuan Cuti akan diperbanyak sesuai dengan jumlah tembusan surat.

Page 6: SOP Pengajuan dan Persetujuan Cuti dan Ijin

Hal. 5 dari 14 halaman

Page 7: SOP Pengajuan dan Persetujuan Cuti dan Ijin

Hal. 6 dari 14 halaman

....., ………. 143.. H

……, ………. 201.. M

Kepada : Yth. Rektor UM Palangkaraya

di -

Palangka Raya

Assalamualaikum wr.,wb

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : …………………………………….

NIK : …………………………………….

Pangkat/Gol. Ruang : …………………………………….

Jabatan : ……………………………………

Unit Kerja : …………………………………….

Dengan ini mengajukan permintaan Cuti Tahunan untuk tahun

………… selama ……. Hari kerja, terhitung mulai tanggal

…………………………..Selama menjalankan cuti alamat saya di :

……………………… Nomor telepon yang dapat dihubungi

………………….

Dengan permintaan ini saya buat untuk dapat dipertimbangkan

sebagaimana mestinya.

Wassalamualaikum wr. wb

Hormat saya,

………………………………………….

NIK.

Tembusan :

1. ……….

CATATAN KEPEGAWAIAN :

Cuti yang telah diambil dalam tahun

………

1. Cuti Tahunan :

…..

2. Cuti Sakit :

…..

3. Cuti Bersalin :

…..

4. Cuti di Luar Tanggungan:

……

CATATAN PERTIMBANGAN :

FORMULIR PERMOHONAN CUTI TAHUNAN

Page 8: SOP Pengajuan dan Persetujuan Cuti dan Ijin

Hal. 7 dari 14 halaman

....., ………. 143.. H

……, ………. 201.. M

Kepada : Yth. Rektor UM Palangkaraya

di -

Palangka Raya

Assalamualaikum wr.,wb

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : …………………………………….

NIK : …………………………………….

Pangkat/Gol. Ruang : …………………………………….

Jabatan : ……………………………………

Unit Kerja : …………………………………….

Dengan ini mengajukan permintaan Cuti Sakit selama ………..

Hari/Bulan*) karena saya menderita/gugur kandungan/mengalami

kecelakaan dalam dan oleh karena menjalankan tugas kewajiban*)

sesuai surat keterangan Dokter/Bidan*) terlampir.

Dengan permintaan ini saya buat untuk dapat dipertimbangkan

sebagaimana mestinya.

Wassalamualaikum wr. wb

Hormat saya,

………………………………………….

NIK.

Tembusan :

1. ……….

CATATAN KEPEGAWAIAN :

Cuti yang telah diambil dalam tahun

………

1. Cuti Tahunan :

…..

2. Cuti Sakit :

…..

3. Cuti Bersalin :

…..

4. Cuti di Luar Tanggungan:

……

CATATAN PERTIMBANGAN :

*) coret yang tidak perlu

FORMULIR PERMOHONAN CUTI SAKIT

Page 9: SOP Pengajuan dan Persetujuan Cuti dan Ijin

Hal. 8 dari 14 halaman

....., ………. 143.. H

……, ………. 201.. M

Kepada : Yth. Rektor UM Palangkaraya

di -

Palangka Raya

Assalamualaikum wr.,wb

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : …………………………………….

NIK : …………………………………….

Pangkat/Gol. Ruang : …………………………………….

Jabatan : ……………………………………

Unit Kerja : …………………………………….

Dengan ini mengajukan permintaan Cuti Bersalin untuk persalinan ke :

………../ cuti di luar tanggungan untuk persalinan*) terhitung mulai

tanggal ……………………………………………

Dengan permintaan ini saya buat untuk dapat dipertimbangkan

sebagaimana mestinya.

Wassalamualaikum wr. wb

Hormat saya,

………………………………………….

NIK.

Tembusan :

1. ……….

CATATAN KEPEGAWAIAN :

Cuti yang telah diambil dalam tahun

………

1. Cuti Tahunan :

…..

2. Cuti Sakit :

…..

3. Cuti Bersalin :

…..

4. Cuti di Luar Tanggungan:

……

CATATAN PERTIMBANGAN :

*) coret yang tidak perlu

FORMULIR PERMOHONAN CUTI BERSALIN

Page 10: SOP Pengajuan dan Persetujuan Cuti dan Ijin

Hal. 9 dari 14 halaman

....., ………. 143.. H

……, ………. 201.. M

Kepada : Yth. Rektor UM Palangkaraya

di -

Palangka Raya

Assalamualaikum wr.,wb

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : …………………………………….

NIK : …………………………………….

Pangkat/Gol. Ruang : …………………………………….

Jabatan : ……………………………………

Unit Kerja : …………………………………….

Dengan ini mengajukan permintaan Cuti di Luar Tanggungan selama

………… hari kerja, terhitung mulai tanggal ………… s/d ………….

Karena……………………………………

Selama menjalankan cuti, alamat saya di : ……………………….

Nomor telepon yang bisa dihubungi

……………………………………..

Dengan permintaan ini saya buat untuk dapat dipertimbangkan

sebagaimana mestinya.

Wassalamualaikum wr. wb

Hormat saya,

………………………………………….

NIK.

Tembusan :

1. ……….

CATATAN KEPEGAWAIAN :

Cuti yang telah diambil dalam tahun

………

1. Cuti Tahunan :

…..

2. Cuti Sakit :

…..

3. Cuti Bersalin :

…..

4. Cuti di Luar Tanggungan:

……

CATATAN PERTIMBANGAN :

FORMULIR PERMOHONAN CUTI DI LUAR TANGGUNGAN

Page 11: SOP Pengajuan dan Persetujuan Cuti dan Ijin

Hal. 10 dari 14 halaman

SURAT CUTI TAHUNAN NOMOR : /PTM63.R/C/201..

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Diberikan Cuti Tahunan untuk tahun …….. kepada :

Nama : …………………………………….

NIK : …………………………………….

Pangkat/Gol. Ruang : …………………………………….

Jabatan : …………………………………….

Unit Kerja : …………………………………….

Selama ……… hari kerja, terhitung mulai tanggal …… sampai dengan tanggal …….,

dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Selama meninggalkan tugas pekerjaan, ada pengganti yang melaksanakan

tugas yang bersangkutan

b. Setelah selesai menjalankan Cuti Tahunan wajib melaporkan diri kepada

Atasan langsungnya dan bekerja kembali sebagaimana biasa.

Demikian Surat Cuti Tahunan ini diberikan untuk dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Palangka Raya, …., ……………. 201.. M …..,……..…… 143…..H

Rektor,

Drs. Bulkani M.Pd

NIP. 19690914 199303 1 003

Tembusan :

1. Pimpinan unit kerja

2. Yang bersangkutan

Page 12: SOP Pengajuan dan Persetujuan Cuti dan Ijin

Hal. 11 dari 14 halaman

SURAT CUTI SAKIT NOMOR : /PTM63.R/C/201..

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Diberikan Cuti Sakit untuk tahun …….. kepada :

Nama : …………………………………….

NIK : …………………………………….

Pangkat/Gol. Ruang : …………………………………….

Jabatan : …………………………………….

Unit Kerja : …………………………………….

selama ……… hari/bulan *), terhitung mulai tanggal …… sampai dengan tanggal

……., dengan ketentuan setelah berakhir jangka waktu Cuti Sakit tersebut, wajib

melaporkan diri kepada Atasan langsungnya dan Bagian Kepegawaian kemudian

bekerja kembali sebagaimana biasa

Demikian Surat Cuti Sakit ini diberikan untuk dapat dipertimbangkan sebagaimana

mestinya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Palangka Raya, …., ……………. 201.. M …..,……..…… 143…..H

Rektor,

Drs. Bulkani M.Pd

NIP. 19690914 199303 1 003

Tembusan :

1. Pimpinan unit kerja

2. Yang bersangkutan

Page 13: SOP Pengajuan dan Persetujuan Cuti dan Ijin

Hal. 12 dari 14 halaman

SURAT CUTI BERSALIN NOMOR : /PTM63.R/C/201..

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Diberikan Cuti Bersalin untuk tahun …….. kepada :

Nama : …………………………………….

NIK : …………………………………….

Pangkat/Gol. Ruang : …………………………………….

Jabatan : …………………………………….

Unit Kerja : …………………………………….

Terhitung mulai tanggal ………….. sampai dengan 2 (dua) bulan setelah persalinan,

dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Selama meninggalkan tugas pekerjaan, ada pengganti yang melaksanakan

tugas yang bersangkutan;

b. Setelah selesai menjalankan Cuti Bersalin wajib melaporkan diri kepada

Atasan langsungnya dan bekerja kembali sebagaimana biasa.

Demikian Surat Cuti Bersalin ini diberikan untuk dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Palangka Raya, …., ……………. 201.. M …..,……..…… 143…..H

Rektor,

Drs. Bulkani M.Pd

NIP. 19690914 199303 1 003

Tembusan :

1. Pimpinan unit kerja

2. Yang bersangkutan

Page 14: SOP Pengajuan dan Persetujuan Cuti dan Ijin

Hal. 13 dari 14 halaman

SURAT CUTI DI LUAR TANGGUNGAN NOMOR : /PTM63.R/C/201..

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Diberikan Cuti di Luar Tanggungan untuk tahun …….. kepada :

Nama : …………………………………….

NIK : …………………………………….

Pangkat/Gol. Ruang : …………………………………….

Jabatan : …………………………………….

Unit Kerja : …………………………………….

Terhitung mulai tanggal ………….. sampai dengan ..................., dengan ketentuan

sebagai berikut :

a. Selama meninggalkan tugas pekerjaan, ada pengganti yang melaksanakan

tugas yang bersangkutan;

b. Setelah selesai menjalankan Cuti di Luar Tanggungan wajib melaporkan diri

kepada Atasan langsungnya dan bekerja kembali sebagaimana biasa.

Demikian Surat Cuti di Luar Tanggungan ini diberikan untuk dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Palangka Raya, …., ……………. 201.. M …..,……..…… 143…..H

Rektor,

Drs. Bulkani M.Pd

NIP. 19690914 199303 1 003

Tembusan :

1. Pimpinan unit kerja

2. Yang bersangkutan

Page 15: SOP Pengajuan dan Persetujuan Cuti dan Ijin

Hal. 14 dari 14 halaman

....., ………. 143.. H

……, ………. 201.. M

Kepada : Yth. Rektor UM Palangkaraya

di -

Palangka Raya

Assalamualaikum wr.,wb

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : …………………………………….

NIK : …………………………………….

Pangkat/Gol. Ruang : …………………………………….

Jabatan : ……………………………………

Unit Kerja : …………………………………….

Dengan ini mengajukan permintaan ijin selama ………… hari kerja,

terhitung mulai tanggal ………… s/d ………….

Karena……………………………………

Dengan permintaan ini saya buat untuk dapat dipertimbangkan

sebagaimana mestinya.

Wassalamualaikum wr. wb

Hormat saya,

………………………………………….

NIK.

Tembusan :

1. ……….

FORMULIR PERMOHONAN IJIN