SOP mfk

34
FASILITAS FISIK No. Dokumen No. Revisi 01 Halaman 1/1 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan oleh Direktur PENGERTIAN Fasilitas fisik adalah semua area bangunan yang ada di lingkungan rumah sakit TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah langkah dalam pembangunan fisik di rumah sakit .Agar tidak ditemukan resiko bagi pasien ,pengunjung dan petugas terhadap bangunan fisik rumah sakit Agar menimbulkan kenyaman bagi pasien, pengunjung,petugas rumah sakit KEBIJAKAN SK Direktur tentang kebijakan pelayanan pembangunan fisik rumah sakit no / direktur/ ….. KEPMENKES NO 1087/MENKES/SK/VIII/2010 Tentang standar kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit PROSEDUR a. Lokasi bangunan tidak bertingkat minimal 1.5 kali luas bangunan,luas lahan bangunan bertingkat minimal 2 kali luas bangunan dasar. Luas bangunan minimal adalah 50 m2 per tt. Perbandingan jumlah tt dengan luas lantai untuk ruang perawatan dan ruang isolasi adalah :

Transcript of SOP mfk

FASILITAS FISIK

No. Dokumen No. Revisi

01

Halaman

1/1

STANDAR PROSEDUR

OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan oleh Direktur

PENGERTIAN Fasilitas fisik adalah semua area bangunan yang ada di lingkungan rumah sakit

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah langkah dalam pembangunan fisik di rumah sakit.Agar tidak ditemukan resiko bagi pasien ,pengunjung dan petugas terhadap bangunan fisik rumah sakitAgar menimbulkan kenyaman bagi pasien, pengunjung,petugas rumah sakit

KEBIJAKAN SK Direktur tentang kebijakan pelayanan pembangunan fisik rumah sakit no / direktur/ …..KEPMENKES NO 1087/MENKES/SK/VIII/2010 Tentang standar kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit

PROSEDUR a. Lokasi bangunan

tidak bertingkat minimal 1.5 kali luas bangunan,luas lahan bangunan bertingkat minimal 2 kali luas bangunan dasar.Luas bangunan minimal adalah 50 m2 per tt.Perbandingan jumlah tt dengan luas lantai untuk ruang perawatan dan ruang isolasi adalah :

1. Ruang bayiRuang perawatan minimal 2m2/TTRuang isolasi minimal 3.5 m2/TT

2. Ruang dewasa/ anakRuang perawatan minimal 4.5m2/TTRuang isolasi minimal 6m2/TT

3. Persyaratan luas ruangan sebaiknya berukuran minimalRuang periksa3 x 3m2

Ruang tindakan 3 x 4m2Ruang tunggu 6 x 6 m2

4. Ruang bangunan yang digunakan untuk ruang perawatan mempunyai:Rasio TT dengan kamar mandi 10TT :1bebas serangga dan tikuskadar debu maksimal 150uq/m3 dengan pengukuran rata – rata 24 jamtidak berbau terutama h2s dan atau NH3Pencahayaan 100 – 200 luxSuhu 26 – 27 0 c dengan AC atau suhu kamaar dengan sirkulasi udara baikKelembaban 40 – 50% dengan AC dan kelembaban udara ambivalen tanpa ACKebisingan < 45Dba

b. Lantai-lantai ruangan bahan yang kuat,kedap air.tidak licin mudah dibersihkan dan bewarna terang-lantai kamar mandi dan wc dari bahan kedap air,tidak licin, mudah dibersihkan,mempunyai kemiringan yang cukup dan tidak ada genangan air ruang operasi lantai rata tidak mempunyai pori,menggunakan bahan vinyl anti elektrostatik dan tidak mudah terbakar

c. dinding -dinding bewarna terang,rata,cat tidak luntur dan tidak mengandung logam berat-sudut dinding dengan dinding.dinding dengan lantaidinding dengan langit – langit membentuk konus ( tidak membentuk siku)-dinding kamar mandi dan wc dari bahan kedap air dan kuatpermukaan dinding keramik rata,,sisa permukaan keramik dibagi sama kiri dan kanan-khusus ruang radilogi dinding dilapisi Pb minimal 2mm atau setara dengan dinding bata ketebalan 30cm serta dilengkapi jendela kaca anti radiasi-dinding ruang laboratorium dibuat dari bahan porselen atau keramik setinggi 1.5m dari lantai

d. pintu/ jendelapintu harus cukup tinggi minimal 270 cm dan lebar 120 cmpintu dapat dibuka dari luar

khusus pintu darurat menggunakan pegangan panic( panic handle ).penutup pintu otomatisdan membuka kearah tangga darurat/ arah evakuasi dengan bahan tahan api minimal 2 jamambang bawah jendela minimal 1m dari lantaikhusus jendela yang berhubungan langsung keluar memakai jerujikhusus ruang operasi pintu terdiri dari 2 daun,mudah dibuka tetapi dapat menutup sendirikhusus ruang radiologi pintu terdiri dari 2 daun pintu dan dilapisi Pb 2mm atau setara dinding bata ketebalan 30cm dilengkapi dengan lampu merah tanda bahaya radiasi serta dilengkapi jendela kaca anti radiasi

e.Plafound rangka plafond kuat dan anti rayappermukaan plafound bewarna terang,mudah dibersihkan,tidak mengandung bahan asbesllangit dengan ketinggian minimal 2,8m dari lantailangit – langit menggunakan bahan anti jamurkhusus ruang operasi harus disediakan gantungan lampu bedah dengan profil baja double INP 20 yang dipasang sebelum pemasangan langit – langit

f. ventilasipemasangan ventilasi alamiah dapat memberikan udara yang cukup , luas minimum 15% dari luas lantaiventilasi mekanik disesuaikan dengan peruntukan ruangan,untuk ruang operasi kombinasi antara AC,fan,Exhauser harus dapat memberikan tekanan positifventilasi AC dilengkapi dengan filter bahteri

g. Atapatap kuat ,tidak bocor,tidak menjadi perindukan serangga,tkus dan binatang lainnyaatap dengan ketinggian lebih dari 10 meter harus menggunakan penangkal petir

h. Sanitasicloset,urinoar ,wastafel dan bak mandi dari bahan kualitas baik, utuh dan tidak cacat, serta mudah dibersihkanurinoar dipasang/ditempel pada dinding, kuat berfungsi dengan baikwastafel dipasang rata, tegak lurus dinding, kuat,tidak menimbulkan bau dilengkapi tisu yang dapat dibuang

(disposable tissues)Bak mandi tidak berujung lancip, tidak menjadi sarang nyamuk dan mudah dibersihkanIndeks perbandingan jumlah tempat tidur pasien dengan jumlah toilet dan kamar mandi 10.1Indeks perbandingan jumlah pekerja dengan jumlah toiletnya dan kamar mandi 20.1.Air untuk keperluan sanitasi seperti mandi,cuci,urinoar,wastafel,closet keluar dengan lancar dan jumlahnya cukup.

i.Air bersihKapasitas/ reservoir sesuai dengan kebutuhan Rumah sakit (250-500 liter/ tempat tidur)Sistem penyediaan air bersih menggunakan jaringan PAM atau sumur dalam (atertesis)Air bersih dilakukan pemeriksaan fisik,kimia dab biologi setiap 6 bulan sekaliSumber air bersih dimungkinkan dapat digunakan sebagai sumber air dalam penaggulangan kebakaran

j.Pemipaan (plumbing)sistem pemipaan menggunakan kode warna :biru untuk pemipaan air bersih dan merah untuk pemipaan kebakaranpipa air bersih tidak boleh bersilang dengan pipa air kotor intalasi pe, mipaan tidak boleh berdekatan atau berdampingan dengan instalasi listrik

k.Saluransaluran keliling bangunan drainase dari bahan yang kuat ,kedap air dan berkualitas baik dengan dasar mempunyai kemiringan yang cukup ke arah aliran pembuangansaluran air hujan tertutup telah dilengkapi bak kontrol dalam jarak tertentu dan ditiap sudut pertemuan bak kontrol dilengkapi penutup yang mudah di buka/ditutup memenuhi syarat teknis serta berfungsi dengan baik

i.jalur yang melandai/lereng (ramp)kemiringan rata-rata 10-15 derajatRamp untuk evakuasi harus satu arah dengan lebar minimum 140 cm, khusus ramp koridor dapat dibuat dua arah dengan lebar minimal 240 cm, kedua ramp tersebut dilengkapi pegangan rambatan,kuat,ketinggi an 80 cmArea awal dan akhir ramp harus bebas dan datar, mudah

untuk berputar tidak licinSetiap ramp dilengkapi lampu penerangan darurat, khusus ramp evakuasi dilengkapi dengan pressure fan untuk membuat tekanan udara positif

m. tanggalebar tangga minimum 120 cm jalan searah dan 160 cm jalan dua arahlebar injakan minimum 28 cmtinggi injakan maksimum 21 cmtidak berbentuk bulat/spiralmemiliki dimensi pijakan dan tanjakan yang seragammemiliki kemiringan injakan <90 derajatdilengkapi pegangan minimum pada salah satu sisinya.Pegangan rambat mudah dipegang ketinggian 60-80 cm dari lantai, bebas dari segala instalasitangga diluar bangunan dirancang ada penutup tidak kena air hujan

n.jalur pejalan kaki (pedestrian track)tersedia jalur kursi roda dengan permukaan keras/stabil kuat dan tidakkemiringan 7 derajat setiap jarak 9 meter ada borderdrainase searah jalurukuran minimum 120 cm (jalur searah), 160 (jalur 2 arah)tepi jalur pasang pengaman

o.area parkirarea parkir harus tertata dengan baikmempunyai ruang bebas disekitarnya untuk penyandang cacat disediakan ramp trotoardiberi rambu penyandang cacat yang bisa membedakan untuk mempermudah dan membedakan dengan fasilitas parkir bagi umumparkir dasar (basement)dilengkapi dengan exhauster yang memadai untuk menghilangkan udara tercemar didalam ruang dasar (basement) dilengkapi petunjuk arah dan disediakan tempat sampah yang memadai serta pemadam kebakaran

p.Pemandangan (landscape): jalan, tamanAkses jalan harus lancar dengan rambu-rambu yang jelasSaluran pembuangan yang melewati jalan harus tertutup dengan baik dan tidak menimbulkan bauTanam-tanaman dengan baik dan tidak menutupi rambu-

rambu yang adaJalan dalam area rumah sakit pada kedua belah tepinya dilengkapi dengan kansten dan dirawatHarus tersedia area untuk tempat berkumpul (public corner)Pintu gerbang untuk masuk dan keluar berbeda dan dilengkapi dengan gardu jagaPapan nama rumah sakit dibuat rapi, kuat jelas,atau mudah dibaca untuk umum,terpampang dibagian depan rumah sakitTaman tertata rapi, terpelihara dan berfungsi memberikan keindahan , kesejukan kenyamanan bagi pengunjung maupun pekerja dan pasien rumah sakit

UNIT TERKAIT Seluruh ruangan di lingkungan rumah sakit Achmad Mochtar Bukittinggi

INDEKS ANGKA KUMAN MENURUT FUNGSI RUANG UNIT PERIODE JULI S/D DESEMBER 2014 DI RS.........................

NO RUANG KONSENTRASI MAKSIMUM MIKROORGANISMME PER M2 UDARA( CFU/M2)

HASIL

1 operasi 102 bersalin 2003 pemulihan/perawatan 200 – 5004 Observsi bayi 2005 Perawataan bayi 2006 Pperawatan premature 2007 Icu 2008 Jenazah 200 – 5009 Pengindraan medis 20010 Laboratorium 200 – 50011 Radiologi 200 – 50012 Sterilisasi 20013 Dapur 200 – 500`14 Gawat darurat 20015 Administrasi/pertemuan 200 – 50016 Ruang luka bakar 200

INDEKS KADAR GAS DAN BAHAN BERBAHAYA DALAM UDARA RUANG RUMAH SAKIT ..................................................

NO PARAMETER KIMIAWI RATA – WAKTU KONSENTRASI HASIL

PENGUKURAN MAKSIMUM SEBAGAI STANDAR

1 Karbon monoksida 8 jam 10.000uq/m32 Carbon dioksida 8 jam 1 ppm3 Timbale 1 tahun 0.5 uq/m34 Nitrogen dioksida 1 jam 200 uq/ m35 Radon -- 4/ pci/liter6 Sulfur dioksida 24 jam 125 uq/m37 Formaidehida 30 menit 100 g/m38 Total senyawa organic yg

mudah menguap--- 1 ppm

INDEKS PENCAHAYAAN MENURUT JENIS RUANG DI RS..........................

NO RUANG INTENSITAS CAHAYA ( LUX )

KETERANGAN HASIL

1 Ruang pasien _ saat tidak tidur _ Saat tidur

100 – 200Maksimal 50

Warna cahaya sedang

2 Ruang operasi umum 300 – 5003 Meja operasi 10.000 – 20.000 Sedang tanpa

bayangan4 Anastesi dan pemulihan 300 – 5005 Endoscopy/lab 75 – 1006 Sinar x Minimal 607 Koridor Minimal 1008 Tangga Minimal 100 Malam hari9 Admintrasi/ kantor Minimal 10010 Ruang alat/gudang

INDEKS KEBISINGAN MENURUT RUANGAN ATAU UNIT DI RS..........................

No Ruangan atau Unit Kebisingan Max waktu pemaparan 8 jam dalam saatuan dBA Hasil

1 Ruang pasien:-Saat tidak tidur-Saat tidur

45

402 Ruang opperasi,umum 45

3 Anestesi,pemulihan 45

4 Endoskopi, Laboratorium 65

5 Sinar X 40

6 Koridor 40

7 Tangga 45

8 Kantor/Lobby 45

9 Ruang alat/gudang 45

10 Farmasi 45

11 Dapur 78

12 Ruang Cuci 78

13 Ruang Isolasi 40

14 Ruang Poli Gigi 80

INDEKS FASILITAS SANITASI RUMAH SAKIT DI RS........................

No Jumlah Tempat Tidur Jumlah Toilet Jumlah kamar mandi Hasil1 s/d 10 1 12 s/d 20 2 23 s/d 30 3 34 s/d 40 4 4

Setiap penambahan 10 Tempat tidur harus Ditambah 1 toilet dan 1 Kamar mandi

INDEKS PERBANDINGAN JUMLAH KARYAWAN DENGAN JUMLAH KAMAR MANDI DI RS.............................................

No Jumlah tempat tidur Jumlah Toilet Jumlah kamar mandi Hasil1 s/d 202 s/d 403 s/d 604 s/d 805 s/d 100Setiap Penambahan 20 Karyawan

Panduan Tata Laksana Pemeliharaan Ruang Bangunan

No Keterangan Hasil1 Kegiatan pembersihan ruang minimal dilakukan pagi dan sore hari2 Pembersihan lantai diruangan perawatan pasien

PENGADAAN ALAT MEDIS

No. Dokumen No. Revisi

01

Halaman

1/1

STANDAR PROSEDUR

OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan oleh Direktur

PENGERTIAN Fasilitas fisik adalah semua area bangunan yang ada di lingkungan

rumah sakitTUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah langkah dalam pengadaan alat

medis di rumah sakit.

KEBIJAKAN SK Direktur tentang kebijakan pelayanan pengadaan alat medis rumah sakit no / direktur/ …..KEPMENKES NO 1087/MENKES/SK/VIII/2010 Tentang standar kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit

PROSEDUR A. TERENCANA1. Ruangan membuat perencanaan sesuai

kebutuhan,setiap tahun melalui rapat ruangan2. Perencanaan tersebut dikumpulkan pada bidang

masing terkait3. Masing masingbidang melakukan pengelompokan

sesuai jenis alat dan proiritas 4. Masing masing bidang mengirimkan kebutuhan

kebidang perencanaan5. Bidang perencanaan meMbawa kerapat direksi/

struktural tentang rekapitulasi kebutuhan alat medis tersebut.

6. Melalui rapat bersama diputuskan pembelian alat medis tersebut dengan melibatkan unsur terkait seperti komite medis, smf,ka instalasi dan karu/kapoli

7. Pembelian alat medis dialkukan setelah dana belenja teralisasi seperti APBN/ APBD/ atau melalui dana BLUD

8. Barang yang sudah dibeli akan didistribusikan kepada ruangan setelah melalui panitia penerima sesuai spesifikaasi yang diminta.

9. Barang yang dibeli sudah terakumulasi dengan SOP pemakaian dan pemeliharaan alat

B. Tidak terencana1. Permintaan alat dibuat dengan membuat usualan

pada direktur dengan menggunakan analisa yang logis

2. Direktur akan memberikan disposisi untuk dilakukan pembelian barang tersebut jika dari analisa direktur diterima

3. Disposisi akan diberikan pada wadir terkait untuk melakukan pembelian alat medis tersebut

4. Waadir terkait akan melakukan pembelian dengan memberikan dispoisi pada ketua KPA untuk pembelian barang tersebut.

5. KPA akan melakukan pembelian pembelian sesuai

spesifikasi yang dimuinta6. Barang diserah terimakan pada ruang yang

meeminta setelah melalui penerima barang dengan disertai sop penggunaan dan pemeliharaan alat

UNIT TERKAIT Seluruh ruangan di lingkungan rumah sakit Achmad Mochtar Bukittinggi

PENARIKAN KEMBALI ALAT MEDIS/ RECALL

No. Dokumen No. Revisi

01

Halaman

1/1

STANDAR PROSEDUR

OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan oleh Direktur

PENGERTIAN Fasilitas fisik adalah semua area bangunan yang ada di lingkungan

rumah sakitTUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah langkah dalam penarikan

kembali alat medis di rumah sakit ysng tidak layak digunakan lagi / rusak.

KEBIJAKAN SK Direktur tentang kebijakan pelayanan penarikan kembali alat medis di rumah sakit ysng tidak layak digunakan lagi / rusak sakit no / direktur/ …..KEPMENKES NO 1087/MENKES/SK/VIII/2010 Tentang standar kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit

PROSEDUR1. Ruangan membuat laporan kerusakan alat pada IPS 2. IPS melakukan pemeriksaan keruangan terkait dan

memberikan SPK dengan kesimpulanalat tersebut tidak dapat diperbaiki dan dipergunakan lagi

3. Ruangan melaporkan pada bagian rumah tangga bahwa ada alat/ barang yang akan di recall dengan menyertai surat serah terima dan lampiran SPK dari IPS

4. Rumah tangga menjemput barang keruangan dan menerima barang tersebut, memasukan pada gudang sampai dilakukan penghapusan aset

5. Ruangan melakukan penghapusan aset pada kartu kendali alat yang terdapat diruangan masing - masing

UNIT TERKAIT Seluruh ruangan di lingkungan rumah sakit Achmad Mochtar Bukittinggi

STANDAR PERALATAN MEDIS DIRUMAH SAKIT

No. Dokumen No. Revisi

01

Halaman

1/1

STANDAR PROSEDUR

OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan oleh Direktur

PENGERTIAN Alat medis adalah ….TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah langkah dalam penyediaan

alat medis dirumah sakit.

KEBIJAKAN SK Direktur tentang kebijakan pelayanan standar pelayanan alat medis di rumah no / direktur/ …..KEPMENKES NO 1087/MENKES/SK/VIII/2010 Tentang standar kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakitKeputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia 907/menkes/SK/VII/ 2012 tentang syarat-syarat dan pengawasan kwalitas air minum

PROSEDURa. Mamiliki Perizinanb. Diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh balai pengujian fasilitas Kesehatan dan /atau instistusi pengujian fasilitas fasilitas kesehatan yang berwenangc. Tersertifikasi badan atau lembaga terkaitd. Peralatan yang menggunakan sinar pengion harus memenuhi ketentuan dan harus diawasi oleh lembaga yang berwenange. Penggunaan peralatan medis dan nonmedis di rumah sakit harus dilakukasn sesuai dengan indikasi medis pasienf. Pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Rumah sakit harus dilakukan oleh petugas yang mempunyai kompetensi di bidangnya.g. Pemeliharaan peralatan harus didokumentasi dan dievaluasi berkala dan bersinabungan.

UNIT TERKAIT Seluruh ruangan di lingkungan rumah sakit Achmad Mochtar Bukittinggi

STANDAR PENGGUNAAN SUMBER AIR MINUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman

01 1/1

STANDAR PROSEDUR

OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan oleh Direktur

PENGERTIAN Air minum adalah air yang melalui prosese pengelolaan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah langkah dalam penggunaan sumber air minum dirumah sakit.

KEBIJAKAN SK Direktur tentang kebijakan pelayanan standar pelayanan penggunaan sumber air minum alat di rumah sakit no / direktur/ …..KEPMENKES NO 1087/MENKES/SK/VIII/2010 Tentang standar kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit

PROSEDUR .a. Inspeksi sanitasi air minum dan air bersih 1 tahun 1 kali b. Pengambilan pengiriman , dan pemeriksaan sampel air bersih dengan kapasitas tempat tidur 101 s/d 400 air minum 6 sampel dan air bersih 6 sampelc. Melakukan analisis inspeksi sanitasi pemeriksaan laboratorium d.Pemeriksaan kimia air minum dan/atau air bersih dilakukan minimal 2 (dua) kali setahun (sekali pada musim kemarau dan sekali pada musim hujan)dan titik pengambilan sampel masing-masing pada tempat penampungan (reservoir), dan keran terjauh dari reservoire. . Titik pengembalian sampel air air untuk pemeriksaan mikrobiologik terutama pada air kran dari ruang dapur, ruang operasi, kamar bersalin, kamar bayi dan ruang makan tempat penampungan (reservair) secara acak pada kran-kran sepanjang sitem distribusi pada sumber air dan titik lain yang rawan percemaran

f. Pengambilan dan pengiriman sampel air dapat dilaksanakan sendiri oleh pihak rumah sakit atau pihak ketiga yang direkomendasikan oleh dinas Kesehatan g. Sewaktu-waktu dinasn kesehatan provinsi, kabupaten/kota dalam rangka pengawasan (uji petik) penyelenggarakan penyehatan lingkungan rumah sakit, dapat mengambil langsung sampel air pada sarana penyediaan air minum dan

atau air bersih rumah sakit untuk diperiksakan laboratorium h. Setiap 24 jam sekali rumah sakit harus melakukan pemeriksaan kualitas air pengukuran sisa khlor bila menggunakan disinfektan kaporit, pH dan kekeruhan air minum atau air bersih yang berasal dari sistem perpipaan dan pengelolaan air pada titik tempat yang dicurigai rawan pencemaranj.. Petugas Sanitasi atau penanggung jawab pengelolaan kesehatan lingkungan melakukan analisis hasil inspeksi sanitasi dan pemeriksaan laboratoriumk. . apabila dalam hasil pemeriksaan kualitas air terdapat parameter yang tidak sesuai dari satandar maka harus dilakukan pengelolaan sesuai parameter yang menyimpan

UNIT TERKAIT Seluruh ruangan di lingkungan rumah sakit Achmad Mochtar Bukittinggi

PANDUAN SISITIM UTILITY/ PENDUKUNG RS.........................................

BAB I. DEFENISI

I.I AIR MINUM

Air minum adalah air yang melalui proses pengelolaan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum

. Sumber penyediaan air minum dan untuk keperluan rumah sakit berasal dari perusahaan air minum , air yang didistribusikan melalui tengki air, air kemasan dan harus memenuhi syarat kualitas air minum

Persyaratan 1. Kualitas air minum

Sesuai dengan Kepustusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia 907/menkes/SK/VII/ 2012 tentang syarat-syarat dan pengawasan kwalitas air minum

2. Kwalitas air yang digunakan di ruang khususa. Ruang Operasi

bagi rumah sakit yang menggunakan air yang sudah seperti PDAM, sumur bor dan sumber lain untuk keperluan operasi dapat melakukan pengelolaan tambahan dengan catridge filter dan dilengkapi dengan disinfeksi menggunakan ultra fiolet (UV)

b.Ruang farmasi dan Hemodialisa air yang digunakan di ruang farmasi terdiri dari air yang dimurnikan untuk peyiapan obat, penyiapan injeksi dan pengenceran dan hemodialisa

.Tata laksana1. Kegiatan pengawasan kwalitas air dengan mendekatan surveilans kwalitas air antara lain meliputi:

a. Inspeksi sanitasi terhadap sarana air minum dan air bersihb. Pengambilan pengiriman , dan pemeriksaan sampel air bersihc. Melakukan analisis inspeksi sanitasi pemeriksaan laboratorium dand. Tindak lanjut berupa perbaikan sarana dan kwalitas air

2. Melakukan Inspeksi sanitasi sarana air minum dan air bersih rumah sakitdilakukan minimal 1 tahun sekali, petunjuk teknis inspeksi sanitasi sarana penyediaan air sesuai dengan petunjuk dikeluarkan Direktorat Jenderal PPM dan PL ,Departemen Kesehatan

3. Pengambilan sampel air pada sarana penyediaan air minum dan waktu air bersih rumah sakit tercantum dalam tabel 1.9

tabel 1.9Jumlah sampel untuk pemeriksaan Mikrobiologi Menurut jumlah tempat tidur

Jumlah tempat tidur Jumlah air minum sampel air perbulan untuk Pemeriksaan Mikrobiologik

Air Minum Air bersih25-100 4 4101-400 6 6401-1000 8 8

1000 10 10

4.Pemeriksaan kimia air minum dan/atau air bersih dilakukan minimal 2 (dua) kali setahun (sekali pada musim kemarau dan sekali pada musim hujan)dan titik pengambilan sampel masing-masing pada tempat penampungan (reservoir), dan keran terjauh dari reservoir5. Titik pengembalian sampel air air untuk pemeriksaan mikrobiologik terutama pada air kran dari ruang dapur, ruang operasi, kamar bersalin, kamar bayi dan ruang makan tempat penampungan (reservair) secara acak pada kran-kran sepanjang sitem distribusi pada sumber air dan titik lain yang rawan percemaran6. sampel air pada butir 3 dan 4 tersebut diatas dikirim dan diperiksakan pada laboratorium yang berwenang atau yang ditetapkan oleh menteri kesehatan atau pemerintah daerah setempat7. Pengambilan dan pengiriman sampel air dapat dilaksanakan sendiri oleh pihak rumah sakit atau pihak ketiga yang direkomendasikan oleh dinas Kesehatan8. Sewaktu-waktu dinasn kesehatan provinsi, kabupaten/kota dalam rangka pengawasan (uji petik) penyelenggarakan penyehatan lingkungan rumah sakit, dapat mengambil langsung sampel air pada sarana penyediaan air minum dan atau air bersih rumah sakit untuk diperiksakan laboratorium 9. Setiap 24 jam sekali rumah sakit harus melakukan pemeriksaan kualitas air pengukuran sisa khlor bila menggunakan disinfektan kaporit, pH dan kekeruhan air minum atau air bersih yang berasal dari sistem perpipaan dan pengelolaan air pada titik tempat yang dicurigai rawan pencemaran10. Petugas Sanitasi atau penanggung jawab pengelolaan kesehatan lingkungan melakukan analisis hasil inspeksi sanitasi dan pemeriksaan laboratorium11. apabila dalam hasil pemeriksaan kualitas air terdapat parameter yang dari standar maka harus dilakukan pengelolaan sesuai parameter yang menyimpan

STANDAR PEMBUANGAN LIMBAH BERBAHAYA RUMAH SAKIT

No. Dokumen No. Revisi

01

Halaman

1/1

STANDAR PROSEDUR

OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan oleh Direktur

PENGERTIAN . Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit dalam bentuk padat, cair, gas

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah langkah dalam pembuangan limbah berbahaya rumah sakit .

KEBIJAKAN SK Direktur tentang kebijakan pelayanan standar pelayanan pembuangan limbah berbahaya rumah sakit no / direktur/ …..KEPMENKES NO 1087/MENKES/SK/VIII/2010 Tentang standar kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit

PROSEDUR .a. Inspeksi sanitasi air minum dan air bersih 1 tahun 1 kali b. Pengambilan pengiriman , dan pemeriksaan sampel air bersih dengan kapasitas tempat tidur 101 s/d 400 air minum 6 sampel dan air bersih 6 sampelc. Melakukan analisis inspeksi sanitasi pemeriksaan laboratorium d.Pemeriksaan kimia air minum dan/atau air bersih dilakukan minimal 2 (dua) kali setahun (sekali pada musim kemarau dan sekali pada musim hujan)dan titik pengambilan sampel masing-masing pada tempat penampungan (reservoir), dan keran terjauh dari reservoire. . Titik pengembalian sampel air air untuk pemeriksaan mikrobiologik terutama pada air kran dari ruang dapur, ruang operasi, kamar bersalin, kamar bayi dan ruang makan tempat penampungan (reservair) secara acak pada kran-kran sepanjang sitem distribusi pada sumber air dan titik lain yang rawan percemaran

f. Pengambilan dan pengiriman sampel air dapat dilaksanakan sendiri oleh pihak rumah sakit atau pihak ketiga yang direkomendasikan oleh dinas Kesehatan g. Sewaktu-waktu dinasn kesehatan provinsi, kabupaten/kota dalam rangka pengawasan (uji petik) penyelenggarakan penyehatan lingkungan rumah sakit, dapat mengambil langsung sampel air pada sarana penyediaan air minum dan atau air bersih rumah sakit untuk diperiksakan laboratorium h. Setiap 24 jam sekali rumah sakit harus melakukan

pemeriksaan kualitas air pengukuran sisa khlor bila menggunakan disinfektan kaporit, pH dan kekeruhan air minum atau air bersih yang berasal dari sistem perpipaan dan pengelolaan air pada titik tempat yang dicurigai rawan pencemaranj.. Petugas Sanitasi atau penanggung jawab pengelolaan kesehatan lingkungan melakukan analisis hasil inspeksi sanitasi dan pemeriksaan laboratoriumk. . apabila dalam hasil pemeriksaan kualitas air terdapat parameter yang tidak sesuai dari satandar maka harus dilakukan pengelolaan sesuai parameter yang menyimpan

UNIT TERKAIT Seluruh ruangan di lingkungan rumah sakit Achmad Mochtar Bukittinggi

PANDUAN BAHAN BERACUN DAN BERBAHAYA RS...................

BAB I DEFENISI

. Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit dalam bentuk padat, cair, gas

Limbah padat rumah sakit adalah semua limbah rumah sakit yang berbentuk padat sebagai akibat kegiatan rumah sakit yang terdiri dari limbah medis padat dan non medis

Limbah medis padat adalah limbah padat yang terdiri dari limbah infeksius, limbah patologi,limbah benda tajam, limbah farmasi, limbah sitotoksis, limbah kimiawi,limbah radioaktif, limbah kontainer bertekanan dan limbah dengan kandungan logam berat yang tinggi

Limbah padat non medis adalah limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan di rumah sakit diluar medis yang bersal dari dapur perkantoran, taman dan halaman yang dapat dimanfaatkan kembali apabila ada teknologinya

Limbah cair adalah semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari kegiatan rumah sakit yang kemungkinan mengandung mikroorganisme,bahan kimia beracun dan radioaktif yang berbahaya bagi kesehatan

Limbah gas adalah semua limbah yang berbentuk gas yang berasal dari kegiatan pembakaran di rumah sakit seperti incenerator dapur, perlengkapan generator, anestesi dan pembuatan obat citotoksik.

limbah infeksius dalah limbah yang terkontaminasi organisme patogen yang tidak secara rutin dan ada dilingkungan dan organisme tersebut dalam jumlah virulensi yang cukup untuk menularkan penyakit pada manusia.

Limbah sangat insfeksius adalah limbah berasal dari pembiakan dan stock bahan sangant infeksius,otopsi organ binatang percobaan dan bahan lain yang telah diinokulasi,terinfeksi atau kontak dengan bahan yang sangan infeksius

Limbah sitotoksis adalah limbah dari bahanyang terkontaminasi dari persiapan dan pemberian obat sitototoksis untuk kemoterapi kanker yang mempunyai kemampuan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan sel hidup

BAB II. RUANG LINGKUP Meliputi :1. Limbah padat2. Limbah cair3. Gas4. Infeksius5. Sangat infeksius

6. sitoktosisi

BAB III TATA LAKSANA

A. .Persyaratan 1. Limbah medis padat

a. Minimasi limbah1. setiap rumah sakit harus melakukan reduksi limbah dimulai dari

sumber2. setiap rumah sakit harus mengelola dan mengawasi penggunaan bahan kimia yang berbahaya dan beracun 3. setiap rumah sakit harus melakukan pengelolaan stok bahan kimia dan farmasi4. setiap peralatan yang digunakan dalam pengelolaan limbah medis mulai dari pengumpulan, pengangkutan dan pemusnaan harus melalui sertifikasi dari pihak yang berwenang

b. Pemilahan,pewadahan pemanfaatan kembali dan daur ulang1.Pemilahan limbah harus dilakukan mulai dari sumber yang menghasilkan limbah 2.Minimasi limbah adalah upaya yang dilakukan rumah sakit untuk mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan dengan cara mengurangi bahan (reduce), menggunakan kembali limbah (reuse) dan daur ulang limbah (reycle)