Sop Kesehatan Dan Keselamatan Kerja k3

8
 STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR (SOP) PT. ARFAK INDRA Kantor Pusat : Wisma Nugraha Lt. 4 Jl. Raden Saleh No. 6 Jakarta Pu sat Telepon (021)31904328 Fax (021)31904329 Kantor Perwakilan : Jl Yos Sudarso No.8 8 Fakfak Papua Barat Indonesia Telepon (0956)228 54

description

Standard Operating Procedure untuk penerapan K3

Transcript of Sop Kesehatan Dan Keselamatan Kerja k3

  • STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR(SOP)

    PT. ARFAK INDRAKantor Pusat : Wisma Nugraha Lt. 4Jl. Raden Saleh No. 6 Jakarta PusatTelepon (021)31904328 Fax (021)31904329Kantor Perwakilan : Jl Yos Sudarso No.88 Fakfak Papua Barat IndonesiaTelepon (0956)22854

  • STANDAR OPERASIONAL PROSEDURNo. Dok : SOP-0319Revisi : -KESEHATAN & KESELAMATAN KERJA

    (K3) Terbit : 27/09/2011

    I. PENGERTIANSOP Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu standar operasi dari Unit Manajemen

    untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi setiap pekerja yang secara langsung

    maupun tidak langsung dapat meningkatkan efisiensi dan produktifitas tenaga kerja atau

    pekerja

    II. TUJUANTujuan dari SOP Kesehatan & Keselamatan Kerja (K3) :

    1. Meningkatkan dan memelihara kesehatan dan keselamatan setiap tenaga kerja dalam unit

    manajemen baik secara jasmani maupun rohani.

    2. Mencegah timbulnya gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kondisi kerja.

    3. Melindungi tenaga kerja dari bahaya kecelakaan kerja ataupun gangguan kesehatan yang

    timbul akibat pekerjaan.

    4. Menempatkan tenaga kerja pada suatu lingkungan kerja yang sesuai dengan kondisi fisik,

    faal tubuh dan mental pskologis tenaga kerja yang bersangkutan.

    III. SASARANSasaran obyek K3 adalah seluruh karyawan PT. ARFAK INDRA baik yang di kantor pusat maupun

    di kantor perwakilan dan di lapangan

    IV. DASAR HUKUM1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1969 tentang Ketentuan-ketentuan

    Pokok mengenai Tenaga Kerja

    2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

    3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi No. Per.01/Men/1978 tentang

    Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Penebangan dan Pengangkutan Kayu

    4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor : Per.03/Men/1998 tentang Tata

    cara Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan

    5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor :

    Per.15/Men/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada Kecelakaan di Tempat Kerja

    6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor :

    Per.08/Men/VII.2010 tentang Alat Pelindung Diri

    V. PENANGGUNGJAWAB

  • STANDAR OPERASIONAL PROSEDURNo. Dok : SOP-0319Revisi : -KESEHATAN & KESELAMATAN KERJA

    (K3) Terbit : 27/09/2011

    1. Kepala Bagian Produksi dan SIPUHH Online

    Bertanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan tenaga kerja di lapangan dan

    melaporkan segala sesuatunya kepada Kepala Perwakilan

    2. Kepala Perwakilan

    Kepala Perwakilan dibawah Direktur dan Direktur Utama bertanggung jawab atas

    monitoring dan pelaksanaan K3 di Fakfak baik yang di lapangan maupun di kantor

    perwakilan serta pelaporannya apabila terjadi kecelakaan terhadap tenaga kerja yang

    berada di bawah tanggungjawabnya

    3. Direktur

    Direktur bertanggung jawab atas terlaksananya K3 di lingkungan PT. Arfak Indra baik di

    perwakilan maupun di kantor pusat beserta pelaporannya

    VI. MASUKAN 1. Undang-undang Republik Indonesia

    2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja

    3. Peraturan Gubernur Papua Barat

    4. Peraturan Daerah Bupati Kabupaten Fakfak

    5. Peraturan Perusahaan

    VII. KELUARAN1. Kesehatan dan Keselamatan Kerja setiap Tenaga Kerja yang berada Unit Manajemen

    2. Peningkatan Produktivitas Kerja dalam Unit Manajemen

    VIII. WAKTU Sebelum, selama dan setelah proses produksi berlangsung

    IX. PROSEDUR KERJAA. K3 pada Kegiatan Cruising

    1. Setiap anggota regu yang pergi harus dalam kondisi sehat dan siap untuk pergi baik

    secara fisik maupun mental

    2. Setiap regu harus dilengkapi dengan peralatan P3K dan peralatan cruising seperti

    kompas, parang, peta dengan skala minimal 1:50.000 tenda, peluit dan lainnya

    3. Lokasi kemah harus diusahakan :

    a. Dekat sungai yang mengalir

    b. Jauh dari pohon mati

    c. Berada di daerah kering dan cukup mendapat sinar matahari

    d. Dapur harus terpisah dengan kemah atau tempat tidur

    4. Demi Keselamatan, setiap regu harus :

    a. Menggunakan peluit apabila terpisah dari regunya

    b. Berkemah sebelum malam hari

    c. Memakai alat-alat pelindung diri saat bekerja, seperti sepatu bot, topi, sarung

    tangan dan lain-lain

  • STANDAR OPERASIONAL PROSEDURNo. Dok : SOP-0319Revisi : -KESEHATAN & KESELAMATAN KERJA

    (K3) Terbit : 27/09/2011

    5. Selalu melakukan komunikasi dua arah dengan base camp, sehingga apabila terjadi

    kecelakaan atau tersesat bisa segera ditangani

    B. K3 pada Penebangan

    1. Pilihlah arah rebah yang paling aman saat menebang

    2. Perhatikan dan waspada selalu kepada ranting dan dahan-dahan kering ataupun bagian

    kayu mana saja yang mempunyai kemungkinan untuk melenting atau terlempar dan

    menimpa penebang atau helper atau orang lain di sekitar areal tebang

    3. Bersihkan areal sekitar pohon yang dapat menghalangi penebang atau orang lain yang

    dapat mengganggu keselamatan

    4. Buat jalur penyelamatan ke arah yang paling aman untuk kemungkinan terburuk yaitu

    melencengnya arah rebah dari yang seharusnya

    5. Bersihkan arah rebah pohon dari para pekerja

    6. Lakukan penebangan sesuai SOP Penebangan

    7. Matikan mesin chanisaw saat pohon akan ditumbangkan, untuk memudahkan memberi

    peringatan kepada setiap orang di areal tebang

    8. Jangan menebang apabila ada angin kencang yang kemungkinan dapat merubah arah

    rebah pohon

    9. Matikan mesin chainsaw saat akan berpindah menebang ke pohon lain

    10. Pijakan saat menebang harus kuat dan tidak mudah goyah

    C. K3 pada Penyaradan

    Operator

    1. Periksa oli, bahan bakar, kekencangan baut dan peralatan lainnya sebelum mulai

    menyarad

    2. Setiap penyaradan harus dilakukan oleh operator yang bertanggungjwab hingga

    selesai, jangan berganti-ganti dengan orang lain

    3. Jangan mengangkut penumpang saat menyarad

    4. Selalu perhatikan medan kerja dengan baik terutama posisi chokerman saat

    menyarad untuk menghindari terjadinya kecelakaan

    5. Memakai alat pelindung diri selama bekerja seperti helm, sarung tangan dan

    kacamata pelindung

    6. Penyaradan harus dilakukan dalam jarak aman dengan areal penebangan

    7. Pisau traktor harus berada pada posisi terendah saat berhenti beroperasi

    8. Dilarang merokon, menyalakan api atau melakukan sesuatu yang menimbulkan

    percikan api saat mengisi bahan bakar

    9. Setiap gangguan pada mesin harus selalu dilaporkan segera

    Chokerman

    1. Memakai alat pelindung diri selama bekerja

    2. Berada dalam jarak aman selama penyaradan yaitu di samping belakang kayu yang

    sedang ditarik

    3. Perhatikan keadaan sekeliling saat kayu ditarik terutama pohon atau ranting atau

    cabang mati dan lapuk juga tunggak atau batu di sekitar kayu

  • STANDAR OPERASIONAL PROSEDURNo. Dok : SOP-0319Revisi : -KESEHATAN & KESELAMATAN KERJA

    (K3) Terbit : 27/09/2011

    4. Pengikatan sling pada kayu harus dilakukan dengan kuat-kuat secara sempurna untuk

    menghindari lepas atau terbelit

    D. K3 pada Pemuatan dengan Loader

    1. Periksa kabel-kabel, pipa angin dan peralatan lainnya sebelum mengoperasikan loader

    2. Waspada selalu terhadap keadaan sekitar terutama terhadap pekerja lain yang berada

    dalam areal pemuatan

    3. Dilarang keras mengangkut dan mengayunkan kayu melewati pekerja lainnya

    4. Letakkan kayu di atas truk secara tepat dan jangan melewati kabin truk

    5. Segera laporkan bila ada gangguan pada mesin untuk segera diperbaiki

    E. K3 pada Pengangkutan Kayu dengan Truk

    1. Pakai alat pelindung diri untuk keselamatan kerja

    2. Periksa oli, bahan bakar, air, rem, ban dan peralatan lainnya sebelum mengoperasikan

    truk

    3. Periksa kabel pengikat (sling) sebelum dipergunakan

    4. Pengikatan kayu di atas truk harus dilakukan dengan sempurna

    5. Jangan memuat diluar kapasitas truk

    6. Kecepatan tidak boleh melampaui batas yang diperbolehkan

    7. Perhatikan rambu-rambu jalan saat mengemudi

    8. Lakukan pemeriksaan terhadap tali pengikat kayu setiap 20 km secara berkala

    9. Jangan membawa penumpang saat mengangkut kayu

    10. Selalu laporkan jika ada gangguan ataupun kerusakan mesin

    11. Truk tidak boleh dijalankan orang lain selain operator yang bertugas

    12. Jangan biarkan ada seorang pekerja pun berada dalam kabin ataupun di depan truk

    saat pemuatan

    F.K3 pada Pemuatan Kayu ke Kapal

    1. Pakailah alat pelindung diri untuk keselamatan kerja

    2. Jangan melakukan pemuatan saat hujan deras atau angin ribut

    3. perhatikan sekeliling saat melepaskan rakit

    4. Lakukan pengikatan kayu dengan sempurna

    5. Selalu perhatikan tanda-tanda atau kode yang diberikan saat memuat

    G. Alat Pelindung Diri

    1. Saat mengangkat barang dari bawah, tubuh harus tegak dan lutut ditekuk, tumpuan

    berada pada kaki bukan di punggung

    2. Sediakan penerangan yang cukup apabila pekerjaan dilakukan malam hari

    3. Alat Pelindung Diri yang digunakan antara lain :

    a. Pelindung kepala, yaitu safety helm untuk mengantisipasi resiko tertimpa dahan

    atau terjatuh

  • STANDAR OPERASIONAL PROSEDURNo. Dok : SOP-0319Revisi : -KESEHATAN & KESELAMATAN KERJA

    (K3) Terbit : 27/09/2011

    b. Pelindung mata dan muka, yaitu kacamata dan atau masker untuk menghindari

    silau matahari atau debu-debu partikel kayu masuk ke mata atau terhirup oleh

    pekerja

    c. Alat pelindung telinga, terutama pada chainsawman yang bekerja dengan

    kebisingan di luar standar untuk menghindari terjadinya pekak atau tuli.

    d. Sarung Tangan

    e. Sepatu Lapangan

    f. Gunakan pakaian yang berwarna cerah saat kerja di dalam hutan agar mudah

    terlihat dan memberi peringatan apabila akan terjadi kecelakaan

    H. Pertolongan Pertama pada Kecelakaan

    1. Di dalam setiap tahap pekerjaan, selalu sediakan perlengkapan P3K untuk

    mengantisipasi terjadinya kecelakaan ringan di tempat.

    2. Usahakan komunikasi tidak terputus dengan Base Camp untuk kemudahan

    penyampaian informasi dan permintaan bantuan apabila terjadi kecelakaan berat

    3. Apabila dimungkinkan, sediakan selalu kendaraan dalam jarak terdekat dengan areal

    kerja untuk membawa korban kecelakaan secepat mungkin ke balai kesehatan

    terdekat

    4. Peralatan dan obat-obatan yang disiapkan termasuk untuk pencegahan terhadap

    lintah/pacet, serangga dan ular serta obat-obatan malaria, sakit perut dan penawar

    racun

    I. Warna dan Simbol K3

    Dapat dilihat pada lampiran

    i. Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan

    Apabila terjadi kecelakaan kerja, Kepala Perwakilan harus segera melaporkannya kepada

    Kantor Pusat serta Dinas Tenaga Kerja setempat

    X. BAGAN ALIR PROSES

    DIREKTUR Kepala Perwakilan Kabag Produksi & PUHH Online

    PRODUKSI

    PRODUKTIVITAS

    K3

  • STANDAR OPERASIONAL PROSEDURNo. Dok : SOP-0319Revisi : -KESEHATAN & KESELAMATAN KERJA

    (K3) Terbit : 27/09/2011

    Lampiran. Rambu-rambu dalam K3

  • STANDAR OPERASIONAL PROSEDURNo. Dok : SOP-0319Revisi : -KESEHATAN & KESELAMATAN KERJA

    (K3) Terbit : 27/09/2011