Solusi Makalah BKT-Final

31
SOLUSI MASALAH BANJIR KANAL TIMUR KELOMPOK IX Rizky Ardhy Maulana (0906636983) Mahfut Ardi (0906636882) Fachri Artadi (0906515982) Marcelino Dwi Prayogo (0906636895) Muhammad Anugerah (0906553274) DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA

Transcript of Solusi Makalah BKT-Final

Page 1: Solusi Makalah BKT-Final

SOLUSI MASALAH BANJIR KANAL TIMUR

KELOMPOK IX

Rizky Ardhy Maulana (0906636983)

Mahfut Ardi (0906636882)

Fachri Artadi (0906515982)

Marcelino Dwi Prayogo (0906636895)

Muhammad Anugerah (0906553274)

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK

2009

Page 2: Solusi Makalah BKT-Final

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Puji syukur penulis sembahkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

rahmat-Nya kepada penulis sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada

waktunya.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas yang diberikan kepada penulis

sebagai Mahasiswa Bimbingan (Mabim) Departemen Teknik Sipil Universitas

Indonesia 2009. Dalam makalah ini penulis mengambil tema Banjir Kanal Timur

(BKT) terutama mengenai beberapa masalah yang terjadi selama proses

pembangunan BKT tersebut. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada

Jehan Elkausar yang telah memberikan banyak pengetahuan kepada kami

mengenai tata cara penyusunan makalah yang baik dan benar selaku asisten

pembimbing penulis dalam pembuatan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Penulis

berharap para pembaca dapat meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan

sekitar setelah membaca makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan

makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, maka penulis memohon kritik dan

saran dari para pembaca agar pada kesempatan selanjutnya penulis dapat

membuat karya yang lebih baik lagi.

Wassalammualaikum.Wr.Wb.

Depok, 2009

Penulis

2

Page 3: Solusi Makalah BKT-Final

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................2

Daftar Isi..................................................................................................3

Abstrak.....................................................................................................4

BAB I. Pendahuluan

I.1 Latar Belakang.......................................................................5

I.2 Rumusan masalah...................................................................6

I.3 Tujuan Penulisan.....................................................................6

I.4 Metode Analisis......................................................................6

I.5 Sistematika Penulisan..............................................................7

BAB II. Tinjauan Pustaka

II.1 Banjir Kanal Jakarta..............................................................8

II.2 Banjir Kanal Barat.................................................................9

II.3 Banjir Kanal Timur................................................................9

BAB III. Pembahasan

III.1 Masalah Banjir Kanal Timur..............................................12

III.2 Dampak Proyek BKT Jika Tidak Terselesaikan.................13

III.3 Solusi Masalah BKT...........................................................17

BAB IV. PENUTUP

IV.1 Kesimpulan..........................................................................19

IV.2 Saran....................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................21

3

Page 4: Solusi Makalah BKT-Final

ABSTRAK

Banjir Kanal Timur menjadi pilihan untuk mengatasi masalah banjir di

Jakarta. Proyek ini bertujuan memperpanjang aliran sungai dengan melewati

pinggiran Jakarta. Pembangunan Banjir Kanal Timur sangat diharapkan

keberhasilannya. Dalam pembangunannya, Banjir Kanal Timur mengalami

kendala yang sangat rumit. Pembebasan lahan yang menjadi hambatan membuat

pembangunan Banjir Kanal Timur terhenti. Penyelesaian melalui jalur negosiasi

dan peminjaman dana kembali menjadi solusi yang dapat dilakukan. Solusi ini

diharapkan dapat memperlancar kembali pembangunan Banjir Kanal Timur yang

begitu dinantikan keberadaannya.

Kata kunci: Banjir Kanal Timur, Dampak Proyek, Pembebasan Lahan,

4

Page 5: Solusi Makalah BKT-Final

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Banjir merupakan hal yang yang biasa bagi kota Jakarta, bahkan sejak

masa kolonial Belanda, saat Jakarta masih bernama Batavia, banjir sudah menjadi

rutinitas Kota Jakarta. Macam-macam cara ditempuh pemerintah untuk

menanggulangi banjir di Jakarta, salah satunya adalah pembangunan kanal banjir.

Ada dua kanal banjir yang direncanakan pemerintah, yaitu Banjir Kanal Barat

(BKB) dan Banjir Kanal Timur (BKT).

Banjir kanal adalah saluran air yang didesain agar air, dalam hal ini dari

Sungai Ciliwung, tidak melewati tengah kota, tetapi pingggiran kota. Banjir kanal

merupakan gagasan Prof . H van Breen dari Burgelijke Openbare Werken atau

disingkat BOW, cikal bakal Departemen PU, yang dirilis tahun 1920. Studi ini

dilakukan setelah banjir besar melanda Jakarta dua tahun sebelumnya.

Banjir Kanal Barat dan Banjir Kanal Timur diharapkan dapat menjadi

solusi terbaik untuk mengatasi masalah banjir di Jakarta. Keberhasilan

pembangunan Banjir Kanal Barat tidak diikuti oleh kesuksesan pembangunan

Banjir Kanal Timur. Proyek yang direncanakan selesai tepat pada waktu tiba-tiba

mendapat masalah yang cukup berat. Beberapa masalah menyebabkan

pembangunan ini tertunda. Mengingat pentingnya Banjir Kanal Timur ini demi

semua warga Jakarta, solusi yang tepat menjadi kebutuhan untuk menyelesaikan

masalah ini.

5

Page 6: Solusi Makalah BKT-Final

I.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, perumusan masalah Banjir Kanal

Timur ini adalah sebagai berikut:

1. Apa saja masalah BKT ?

2. Apa dampak dari tertundanya pembangunan BKT ?

3. Apa solusi dari masalah-masalah BKT ?

I.3 Tujuan Penulisan

Tujuan kami menyusun makalah ini antara lain sebagai berikut:

1. Memberikan gambaran mengenai pentingnya BKT sebagai solusi banjir di

Jakarta.

2. Memberikan solusi dari masalah-masalah dalam pembangunan BKT

3. Memberikan informasi kepada para pembaca mengenai kasus BKT ini.

I.4 Metode Penulisan

Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah

dengan mencari sumber berita (literatur) dari internet. Metode ini digunakan

untuk mencari berbagai informasi yang diperlukan juga sebagai pembanding

antara sumber berita yang satu dengan sumber berita lainnya.

6

Page 7: Solusi Makalah BKT-Final

I.5 Sistematika Penulisan

Penulisan makalah ini terdiri dari 4 bab, yaitu:

BAB I Pendahuluan

I.1 Latar Belakang

I.2 Rumusan masalah

I.3 Tujuan Penulisan

I.4 Metode Analisis

I.5 Sistematika Penulisan

BAB II Tinjauan Pustaka

II.1 Banjir Kanal Jakarta

II.2 Banjir Kanal Barat

II.3 Banjir Kanal Timur

BAB III Pembahasan

III.1 Masalah Banjir Kanal Timur

III.2 Dampak Proyek BKT Jika Tidak Terselesaikan

III.3 Solusi Masalah BKT

BAB IV Penutup

IV.1 Kesimpulan

IV.2 Saran

7

Page 8: Solusi Makalah BKT-Final

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Banjir Kanal Jakarta

Banjir kanal timur adalah kanal yang dibuat agar aliran sungai Ciliwung

melintas di luar Batavia, tidak di tengah kota Batavia. Banjir kanal ini merupakan

gagasan Prof. H. van Breen dari Burgelijke Openbare Werken atau disingkat

BOW, cikal bakal Departemen PU, yang dirilis tahun 1920. Studi ini dilakukan

setelah banjir besar melanda Jakarta dua tahun sebelumnya. Inti konsep ini adalah

pengendalian aliran air dari hulu sungai dan mengatur volume air yang masuk ke

kota Jakarta. Termasuk juga disarankan adalah penimbunan daerah-daerah rendah.

Antara tahun 1919 dan 1920, gagasan pembuatan Banjir Kanal dari

Manggarai di kawasan selatan Batavia sampai ke Muara Angke di pantai utara

sudah dilaksanakan. Sebagai pengatur aliran air, dibangun pula Pintu Air

Manggarai dan Pintu Air Karet.

Banjir Kanal Barat dan Timur

Dengan bantuan Netherlands Engineering Consultants, tersusunlah

"Master Plan for Drainage and Flood Control of Jakarta" pada Desember 1973.

Berdasarkan rencana induk ini, seperti yang ditulis Soehoed dalam “Membenahi

Tata Air Jabotabek”, pengendalian banjir di Jakarta akan bertumpu pada dua

terusan yang melingkari sebagian besar wilayah kota.

Terusan itu akan menampung semua arus air dari selatan dan dibuang ke

laut melalui bagian-bagian hilir kota. Kelak terusan itu akan dikenal dengan nama

Banjir Kanal Barat dan Banjir Kanal Timur. Ini merupakan salah satu upaya

pengendalian banjir Jakarta di samping pembuatan waduk dan penempatan pompa

pada daerah-daerah yang lebih rendah dari permukaan air laut.

Di dalam rencana induk itu dirancang sistem pengendalian dengan

membuat kanal yang memotong aliran sungai atau saluran di wilayah Jakarta

8

Page 9: Solusi Makalah BKT-Final

Barat. Kanal ini adalah perluasan terusan banjir peninggalan Van Breen, yang

kemudian dikenal sebagai Banjir Kanal Barat (BKB). Tetapi, karena sebagian

besar alur kanal ini melintasi daerah permukiman padat, untuk pembebasan

tanahnya dibutuhkan persiapan dan pelaksanaan yang panjang. Akibatnya,

pembuatan perluasan BKB tersebut pun tertunda.

Setelah terjadi banjir di wilayah Jakarta Barat pada Januari 1979,

pemerintah pusat bersama Pemerintah Daerah DKI Jakarta mencari jalan

pemecahan untuk mengurangi potensi terjadinya genangan pada masa yang akan

datang. Rencana perluasan BKB pun diganti dengan pembuatan jaringan

pengendali banjir lainnya, yakni jaringan kanal dan drainase yang dinamakan

Sistem Drainase Cengkareng. Saluran banjir Cengkareng selesai dibuat pada

tahun 1983.

II.2 Banjir Kanal Barat

Pembangunan saluran banjir Banjir Kanal Barat, atau juga sering disebut

Kali Malang (Barat) ini dimulai tahun 1922, dengan bagian hulu berawal dari

daerah Manggarai ke arah barat melewati Pasar Rumput, Dukuh Atas, lalu

membelok ke arah barat laut di daerah Karet Kubur. Selanjutnya ke arah Tanah

Abang, Tomang, Grogol, Pademangan, dan berakhir di sebuah reservoar di muara,

di daerah Pluit.

II.3 Banjir Kanal Timur

Untuk mengatasi banjir akibat hujan lokal dan aliran dari hulu di Jakarta

bagian timur dibangun Banjir Kanal Timur (BKT). Sama seperti BKB, BKT

mengacu pada rencana induk yang kemudian dilengkapi "The Study on Urban

Drainage and Wastewater Disposal Project in the City of Jakarta" tahun 1991,

serta "The Study on Comprehensive River Water Management Plan in Jabotabek"

pada Maret 1997. Keduanya dibuat oleh Japan International Cooperation Agency.

BKT berfungsi untuk mengurangi ancaman banjir di 13 kawasan,

melindungi permukiman, kawasan industri, dan pergudangan di Jakarta bagian

9

Page 10: Solusi Makalah BKT-Final

timur, BKT juga dimaksudkan sebagai prasarana konservasi air untuk pengisian

kembali air tanah dan sumber air baku serta prasarana transportasi air.

Selain itu, BKT berfungsi sebagai sarana pengendalian banjir di wilayah

Timur Jakarta yang masih sangat minim. Penanganan banjir direncanakan

membuat flood way yang akan mensudet sungai-sungai di wilayah Timur Jakarta

untuk langsung dialirkan ke laut. BKT juga merupakan lanskap pengembangan

wilayah timur dan utara Jakarta sebagai kawasan bisnis, industri pergudangan, dan

wisata (resort, dermaga marina, & fasiltas olahraga).

BKT bertujuan untuk melayani wilayah seluas 207 Km2 dan melindungi

wilayah seluas 270 Km2 di timur bagian utara DKI Jakarta yang merupakan

kawasan industri, perdagangan, pergudangan, dan permukiman. Di samping itu,

BKT menjadi prasarana konservasi air untuk pengisian air tanah dan sumber air

baku, lalu lintas air juga berpotensi menjadi motor pertumbuhan wilayah Timur

dan Utara yang bersuasana Water Front serta untuk mengurangi genangan atau

rawan banjir di 13 kawasan di wilayah DKI Jakarta.

BKT direncanakan untuk menampung aliran Kali Cipinang, Kali Sunter,

Kali Buaran, Kali Jati Kramat, dan Kali Cakung. Daerah tangkapan air (catchment

area) mencakup luas lebih kurang 207 kilometer persegi atau sekitar 20.700

hektar. Rencana pembangunan BKT tercantum dalam Peraturan Daerah Provinsi

DKI Jakarta Nomor 6 Tahun 1999 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah 2010

Provinsi DKI Jakarta.

BKT akan melintasi 13 kelurahan (2 kelurahan di Jakarta Utara dan 11

kelurahan di Jakarta Timur) dengan panjang 23,5 kilometer. Total biaya

pembangunannya Rp4,9 triliun, terdiri dari biaya pembebasan tanah Rp2,4 triliun

(diambil dari APBD DKI Jakarta) dan biaya konstruksi Rp2,5 triliun dari dana

APBN Departemen Pekerjaan Umum.

10

Page 11: Solusi Makalah BKT-Final

Untuk pembuatan BKT, perlu pembebasan lahan seluas 405,28 hektar

yang terdiri dari 147,9 hektar di Jakarta Utara dan 257,3 hektar di Jakarta Timur.

Sampai dengan September 2006, lahan yang telah dibebaskan 111,19 hektar

dengan biaya sekitar Rp700 miliar. Untuk tahun 2007, direncanakan pembebasan

267,36 hektar dengan biaya Rp1,2 triliun.

Dalam kenyataannya, pembuatan kanal yang sudah direncanakan lebih

dari 30 tahun lalu itu menghadapi pembebasan tanah yang berjalan alot.

Pembangunannya menjadi lambat. Rencana tersebut tidak kunjung selesai

direalisasikan, dan banjir seperti yang kini dirasakan warga Jakarta menjadi

kenyataan setiap tahun.

11

Page 12: Solusi Makalah BKT-Final

Bab III

Pembahasan

III.1 Masalah Banjir Kanal Timur

Banjir Kanal Timur adalah kanal yang dibuat agar aliran sungai Ciliwung

tidak melintas tepat di tengah Jakarta, melainkan melewati bagian timur Jakarta.

Inti konsep kanal ini adalah pengendalian aliran air dari hulu sungai dan mengatur

volume air yang masuk ke kota Jakarta. Dalam pembangunan kanal ini terdapat

beberapa masalah, diantaranya adalah:

a. Masalah Teknis

Masalah teknis di sini yaitu penundaan proyek dikarenakan masih adanya

lahan yang perlu dibebaskan untuk pembangunan kanal yang belum dibayar

oleh Pemerintah DKI Jakarta. Hal ini terjadi karena banyak tanah yang

dibebaskan menggunakan calo atau makelar tanah sehingga hasil pembayaran

tersebut masih ada yang belum diterima para pemilik tanah.

b. Masalah lingkungan

Masalah ini ditimbulkan oleh tanah-tanah yang sudah berubah menjadi

debu dan pasir hasil pengerukan tanah untuk membuat kanal di daerah sekitar

pembangunan BKT.

c. Masalah Sosial

Masalah sosial yang ditemukan berupa aksi anarkis warga sekitar daerah

proyek sebagai protes keras atas pembangunan BKT. Dalam kasus ini, warga

Bambu Kuning, Marunda, Jakarta Utara pada hari Rabu, tanggal 13 Februari

2008, mengamuk dan merobohkan tiang pancang pembangunan proyek

(BKT).

12

Page 13: Solusi Makalah BKT-Final

III.2 Dampak jika proyek BKT tidak segera diseleseaikan

Bila proyek BKT selesai tepat pada waktunya serta sesuai dengan

rancangan, pastilah BKT akan memiliki peranan yang penting bagi kota Jakarta

beserta warganya. Tertundanya pembangunan BKT ini berdampak negatif bagi

warga Jakarta pada umumnya dan pemerintah pada khususnya. Dampak-dampak

tersebut antara lain :

a. Banjir

Banjir telah menjadi masalah bagi Jakarta sejak kota ini masih

bernama Batavia pada masa penjajahan Belanda. Untuk

meminimalisasikan dampak banjir itu pada tahun 1918 pemerintah

kolonial membuat rancangan, yang dikenal sebagai Rencana van Breen,

pembangunan duo bush kanal yang berfungsi mengalihkan aliran air

sungai ke sisi barat dan timur kota, sehingga Batavia terhindar dari banjir.

Kanal di wilayah barat selesai dibangun pada tahun 1920, tetapi kanal di

wilayah timur belum terealisasi, bahkan berpuluh tahun kemudian setelah

Indonesia merdeka di tahun 1945. Ketika telah menjadi ibu kota Republik

Indonesia, pada puncak musim hujan Jakarta kerap dilanda banjir. Pada

tahun 1965 Presiden Soekarno membentuk Kornando Proyek Pencegahan

Banjir di DKI Jakarta yang bertanggungjawab untuk pengendalian banjir

di Ibu Kota. Kerjasama Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik

(PUTL) dengan Netherlands Engineering Consultants (Nedeco), konsultan

dari Negeri Belanda, pada 1973, menghasilkan Rencana Induk

Pengendalian Banjir.

Salah satu rekomendasinya adalah merealisasikan rencana van

Breen: pembangunan kanal banjir di wilayah timur Jakarta. Ketiadaan

dana mengakibatkan pembangunan kanal - yang lazim disebut sebagai

Banjir Kanal Timur (BKT) - itu tertunda. Perkembangan kota Jakarta

beserta wilayah pendukung di sekitarnya - Bogor, Depok, Tangerang, dan

Bekasi - mengakibatkan dampak banjir makin buruk dari tahun ke tahun.

Pada tahun 2002 Jakarta kembali dilanda banjir. Setahun sesudah itu

(2003) pembangunan BKT yang direncanakan 30 tahun yang lampau

13

Page 14: Solusi Makalah BKT-Final

akhirnya dicanangkan. Meski demikian, realisasi pembangunan BKT tetap

tersendat-sendat. Banjir yang terjadi pada awal tahun 2007 membuat

pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperkuat

komitmen merealisasikan pembangunan BKT.

Penelitian tentang "Upaya Pengendalian Banjir di DKI Jakarta:

Realisasi dan Rencana Pembangunan Banjir Kanal Timur" adalah

penelitian tentang permasalahan yang rumit yang terkait dengan sejarah,

kebijakan dan manajemen yang memerlukan pendekatan kualitatif dengan

grounded theory. Penelitian bertujuan mengungkapkan apa daya upaya

pengendalian banjir di DKI Jakarta yang telah dilaksanakan, dan apa

kendala yang dihadapi ketika pembangunan BKT mulai dilaksanakan.

Penelitian ini berdasarkan hasil wawancara dengan sejumlah

narasumber dan perighimpunan data lewat dokumen pemerintah. Seluruh

informasi yang diperoleh dikelompokkan, dilakukan pengkodean, dan

dianalisis. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa upaya pengendalian

banjir di DKI Jakarta tidak disertai oleh komitmen yang kuat, baik dari

pemerintah pusat maupun dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Ketidakjelasan realisasi pembangunan BKT, mengakibatkan

daerah yang pada tahun 1973 sudah direncanakan akan digunakan sebagai

trace BKT berkembang menjadi permukiman penduduk yang pada

gilirannya menimbulkan kesulitan penyediaan tanah untuk trace kanal

tersebut. Hasil penelitian ini memberi kejelasan tentang upaya

pengendalian banjir di DKI Jakarta yang pernah dan sedang dilakukan.

Implikasi dari penelitian ini adalah perbaikan pada kinerja pemerintah kota

terutarna yang menyangkut tata ruang kota yang terkait dengan kondisi

geografis DKI Jakarta.

b. Lingkungan yang tidak terawat dan masalah kesehatan

Traktor-traktor seperti berebut menggali kanal di daerah  Buaran,

Jakarta Timur. Lubang-lubang yang digali tampak lebar dan dan dalam,

seperti danau. Lubang itu adalah galian untuk pembangunan Banjir Kanal

14

Page 15: Solusi Makalah BKT-Final

Timur, sebuah proyek besar Pemerintah Kota Jakarta untuk mengatasi

yangt masalah banjir.

Namun proyek yang dirancang sejak tahun 2003 ini direncanakan

baru akan selesai dalam tujuh tahun. Lubang-lubang besar selebar hampir

100 meter itu tampak menganga, seperti danau tanpa air. Tanah merah

bekas pengerukan proyek Banjir Kanal Timur di daerah Jakarta Timur itu

tampak masih menunggu untuk dilanjutkan. Akibat terbengkalainya

lubang itu, tanah-tanah yang dikeruk untuk pembuatan kanal berubah

menjadi pasir dan debu.

Hingga sekarang, daerah pembangunan BKT yang berada di

daerah buaran sangat gersang dan sangat berdebu. Potensi besar terjadinya

pencemaran lingkungan, salah satunya pencemaran tanah. Tanah-tanah

disekitar areal pembangunan BKT sudah tidak bisa dimanfaatkan untuk

ditanam pohon-pohon, yang tersisa hanyalah tanah berpasir yang gersang.

Masalah lain adalah pencemaran udara akibat debu-debu yang bertebaran

di udara, itu juga dapat mengganggu kesehatan bagi pengguna jalan yang

melewati daerah sana dan juga warga sekitarnya.

c. Kerugian Finansial Pemerintah

Berdasarkan sumber yang kami dapat , pembangunan BKT ini juga

dibiayai oleh Jepang melalui skema pendanaan Japan Bank for

International Cooperation (JBIC). Dalam kasus ini Jepang berperan

sebagai pemberi utang. Jadi dapat dapat kita tarik kesimpulan bahwa dari

awal pemerintah sudah menggunakan utang untuk membiayai proyek ini.

Hal ini menjadi semakin parah karena pemerintah menggunakan

calo (makelar tanah) untuk membebaskan lahan yang akan digunakan

untuk pembangunan kanal, sehingga pemilik tanah yang asli belum

menerima pembayarannya.

Di samping itu, kami kutip dari detikNews.com, Kepala Balai

Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane, Pitoyo Soebandrio mengatakan

bahwa anggaran untuk pembangunan BKT hanya sampai 2009. Jika

hingga akhir 2009 pengerjaan BKT belum rampung juga, itu berarti

15

Page 16: Solusi Makalah BKT-Final

pihaknya harus mencari dana lagi untuk menyelesaikan BKT. Ia yakin,

jika pembebasan lahan rampung pada pertengahan 2009, pengerjaan BKT

akan tuntas. Namun kalau pembebasan lahan lewat dari itu, ia pesimis

BKT bisa rampung tahun ini.

Beberapa dampak di atas jelas merugikan pemerintah secara

finansial, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Akibat

penggunaan calo, pemerintah diharuskan membayar ganti rugi atas

pembebasan lahan ini kepada pemilik tanah yang asli.. Di samping itu,

setelah proyek selesai, pemerintah juga diwajibkan membayar utang

kepada JBIC yang telah membantu membiayai proyek BKT. Hal ini hanya

salah satu bentuk penghamburan APBN dan APBD.

d. Dampak Sosial

Tidak sedikit aksi protes yang dilakukan warga terhadap

pembangunan BKT ini, mulai dari sekedar protes hingga protes yang

disertai tindakan anarkis. Pemerintah dianggap lambat dalam

menyelesaikan pembebasan lahan yang akan dilalui oleh BKT menjadi

masalah.

Secara umum, tertundanya pembangunan BKT ini menyebabkan

timbulnya sikap kurang percaya masyarakat pada pemerintah yang tengah

berkuasa. Hal ini berbahaya karena akan menghambat jalannya

pemerintahan. Di samping itu, bila dibiarkan berkepanjangan hanya akan

memicu terjadinya aksi-aksi protes lain yang mungkin bisa disertai

tindakan anarkis masyarakat.

Secara khusus, aksi protes yang disertai tindakan anarkis juga

dapat menghambat proses pembangunan proyek ini. Tindakan anarkis

tersebut seringkali mengakibatkan kerusakan infrastruktur dari kanal itu

sendiri atau melukai sebagian orang yang terlibat dalam aksi tersebut.

16

Page 17: Solusi Makalah BKT-Final

III.3 Solusi masalah BKT

Penundaan pembangunan BKT ini tidak bisa dibiarkan berlarut-

larut karena hanya memicu terjadinya masalah-masalah lain. Maka

diperlukan solusi untuk mengatasi masalah yang sudah ada, antara lain :

A. Membayar lahan yang belum dibebaskan secepat mungkin

Masalah pembebasan tanah ini sebenarnya tertuju pada uang ganti

rugi yang belum diterima para pemilik tanah yang asli. Adapun masalah

pembayaran utang merupakan prioritas kedua setelah proyek ini selesai.

Solusi kami, pemerintah sebaiknya mengurus pembebasan lahan ini

secepat mungkin. Pemerintah juga sebaiknya tidak lagi menggunakan calo

dalam menangani pembebasan tanah ini dan dalam proyek-proyek lain ke

depan. Pemerintah juga harus mencari donatur untuk membiayai proyek

ini.

B. Sistem kerja dan pembukuan yang baik sebagai upaya pencegahan korupsi

Disisi lain, tertundanya proyek ini dijadikan lahan untuk korupsi

oleh sebagian oknum yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu,

suatu sistem kerja yang jelas serta pemantauan kerja yang baik sangat di

perlukan sehingga pelaksanaan pembangunan dapat terkontrol dengan

baik. Di samping itu, suatu pembukuan yang baik juga di perlukan

sehingga lalu lintas uang dalam proyek ini dapat tercatat dengan jelas,

baik yang keluar maupun yang masuk. Dengan demikian tidak ada celah

untuk melakukan korupsi dan pemerintah pun tidak perlu merugi lagi.

C. Kerja sama banyak pihak untuk mempercepat selesainya proyek BKT

Fakta lain yang muncul dalam masalah BKT ini adalah bahwa

proyek ini terihat seperti proyek eksklusif Pemprov DKI Jakarta. Fakta ini

dapat terlihat dari sumber pendanaan pembangunan dan juga orang-orang

dibalik pembangunan proyek ini. Seharusnya pemerintah pusat juga ikut

bertanggung jawab penuh dalam pembangunan proyek ini karena proyek

ini dilaksanakan di ibukota negara. Jadi sudah sewajarnya pemerintah

pusat melakukan itu.

17

Page 18: Solusi Makalah BKT-Final

Demikian beberapa solusi yang dapat dilakukan oleh pihak yang

berwenang sehingga pembangunan kanal yang tertunda ini dapat segera

dilanjutkan. Di samping itu, masyarakat juga diharapkan dapat mendukung

usaha yang telah maupun yang akan dilakukan oleh pemerintah sehingga

pembangunan proyek BKT ini dapat berjalan dengan lancar.

18

Page 19: Solusi Makalah BKT-Final

BAB IV

Penutup

IV.1 KESIMPULAN

Dari awal pemerintah sudah melakukan beberapa kesalahan dalam proyek

ini, mulai dari menggunakan utang untuk membiayai proyek dan menggunakan

calo untuk pembebasan lahan yang berujung pada tertundanya proyek BKT ini.

Selain itu pemerintah juga lamban dalam menangani masalah ini.

Masyarakat sebenarnya telah menyadari betapa pentingnya peranan BKT

ini terutama menyangkut keselamatan dan kenyamanan mereka ketika musim

penghujan datang, terlebih daerah timur tersebut. Dalam hal ini upaya pemerintah

sudah mulai tampak, tetapi masih terdapat kendala dalam menyelesaikan

pembangunan kanal tersebut sehingga seharusnya masyarakat mendukung

pemerintah bukan hanya memprotes maupun bertindak anarkis.

Dalam masalah ini masih ada sebagian oknum yang mencoba

memanfaatkan kesempatan untuk memperoleh keuntungan dari tertundanya

proyek ini. Hal ini sebenarnya menjadi faktor penghambat proses pembangunan

tersebut, diluar kurangnya kebijaksanaan pemerintah dalam merealisasikan

percepatan pembangunan.

Selain itu, perlu adanya perubahan pola hidup masyarakat yang selama ini

kurang memperhatikan lingkungan. Ituakan menjadi faktor utama dalam

mengatasi banjir yang sering melanda Jakarta.

19

Page 20: Solusi Makalah BKT-Final

IV.2 SARAN

Pemerintah perlu menangani berbagai masalah yang ada dengan serius

agar proyek BKT ini dapat selesai tepat pada waktu sesuai rencana. Dalam hal

ini pemerintah -sebagai pihak yang paling berwenang dalam mengurus

permasalahan ini- dapat lebih tanggap dalam menyikapi masalah yang telah ada

maupun yang akan mengahadang nantinya .

Dalam kasus ini seharusnya masyarakat dapat bekerja sama dengan

pemerintah dalam menyelesaikan berbagai masalah yang menghambat proses

pembangunan kanal tersebut. Pemerintah juga harus bersikap tegas dalam

menangani warga yang mencoba mengeruk keuntungan dari proses ganti rugi

lahan di daerah tersebut atau dari tertundanya proyek ini.

Pemerintah perlu mencanangkan program yang tepat serta

melaksanakannya dan rakyat harus mendukung serta berpartisipasi sesuai

kemampuan. Ini merupakan bentuk kerja sama yang harus terjadi agar

pembangunan kanal ini dapat dilanjutkan secepat mungkin dan selesai sesuai

rencana.

20

Page 21: Solusi Makalah BKT-Final

DAFTAR PUSTAKA

BanjirKanalTimurProyekBanjirKanalTimur_lintasjakarta.com

Detiknews.com/banjir-kanal-timur-rampung-2009.htm

Detiknews.com/banjir-kanal-timur-akan-dikebut.htm

http://id.wikipedia.org

http://www.wikimu.com/Opinion/Display.aspx?id=11

http://melampauipemilu.com/bkt-proyek-salah-kelola/

21