solusi fenomena overbooking, cancellations and no-shows pada sistem pengolahan pesanan pelanggan

15
SOLUSI FENOMENA “OVERBOOKING, CANCELLATIONS AND NO-SHOWS ” TIKET PESAWAT PADA PROSES BISNIS PENGELOLAAN PESANAN PELANGGAN DENGAN METODE JOINT DYNAMIC PRICING DAMAR SASI ELSZA P 041411331190

Transcript of solusi fenomena overbooking, cancellations and no-shows pada sistem pengolahan pesanan pelanggan

Page 1: solusi fenomena overbooking, cancellations and no-shows pada sistem pengolahan pesanan pelanggan

SOLUSI FENOMENA “OVERBOOKING, CANCELLATIONS AND NO-SHOWS ” TIKET PESAWAT PADA PROSES BISNIS PENGELOLAAN PESANAN PELANGGAN DENGAN METODE JOINT DYNAMIC PRICING

DAMAR SASI ELSZA P041411331190

Page 2: solusi fenomena overbooking, cancellations and no-shows pada sistem pengolahan pesanan pelanggan

Pada sebuah proses bisnis yang di dalamnya terdapat transaksi, seringkali akan di terjadi error dan hal-hal yang di luar dugaan pada saat proses pemesanannya maupun pengelolaannya .

Kasus yang sering terjadi pada pemesanan tiket pesawat online adalah “overbooking, cancellations dan no-shows”

Page 3: solusi fenomena overbooking, cancellations and no-shows pada sistem pengolahan pesanan pelanggan

Mengapa?

Karena pada saat ini, segala sesuatu telah di atur dalam suatu sistem digital atau elektronik yang tujuan awalnya untuk meminimalisir kesalahan dan mengoptimalkan waktu. Seperti pemesanan tiket pesawat. Akan tetapi, dalam prosesnya, ketiga fenomena di atas selalu menghiasi sistem pengolahan pemesanan tiket pesawat, dan menyebabkan beberapa masalah akibat dari penerapan sistem yang tidak tepat.

Page 4: solusi fenomena overbooking, cancellations and no-shows pada sistem pengolahan pesanan pelanggan

Apa itu overbooking, cancellations dan no-shows?

Overbooking adalah suatu cara menjual tiket melebihi kapasitas kursi yang tersedia.

Cancellations adalah pembatalan pemesanan tiket yang di lakukan oleh kustomer saat selling horizon masih berlangsung.

No-shows adalah kustomer yang tidak datang pada saat hari keberangkatan penerbangan

Page 5: solusi fenomena overbooking, cancellations and no-shows pada sistem pengolahan pesanan pelanggan

Mengapa overbooking, cancellations dan no-shows bisa terjadi????.........

bisa terjadi karena:1. Keinginan maskapai untuk

memaksimalkan revenue management

2. Meningkatkan utilitas pesawat secara maksimal

3. Kekhawatiran pihak maskapai akan adanya kursi yang tidak terisi

4. Human or customer error5. Ketidakharmonisan sistem

Page 6: solusi fenomena overbooking, cancellations and no-shows pada sistem pengolahan pesanan pelanggan

Akibat adanya cancellations dan no-shows

1. Sejumlah refund yang di berikan akan mengurangi revenue perusahaan

2. Akan ada kursi yang tidak terisi karena maskapai penerbangan susah untuk menjual kembali tiket-tiket yang telah di batalkan pada saat-saat mendekati penerbangan, atau pada saat keberangkatan penerbangan

Page 7: solusi fenomena overbooking, cancellations and no-shows pada sistem pengolahan pesanan pelanggan

Akibat tindakan overbooking1. Apabila Jumlah pelanggan yang datang saat

keberangkatan melebihi kapasitas kursi pesawat yang tersedia, maka akan ada pelanggan yang tidak dapat duduk

2. Akibat dari itu, maskapai harus memberikan kompensasi tertentu atas kerugian yang pelanggan alami. Maka keluarlah biaya overbooking penalty yang besarnya dapat melebihi harga tiket itu sendiri

Page 8: solusi fenomena overbooking, cancellations and no-shows pada sistem pengolahan pesanan pelanggan

Pada zaman yang telah serba modern dan kompleks, pelanggan tidak ingin di pusingkan oleh sistem-sistem yang rumit yang di terapkan oleh maskapai. Selain itu, pelanggan juga tidak ingin kecewa atas jasa yang telah di pilihnya.

Oleh karena itu, di perlukan suatu sistem yang tepat, yang dapat memberi keuntungan bagi kedua belah pihak, yakni maskapai dan pelanggan

Page 9: solusi fenomena overbooking, cancellations and no-shows pada sistem pengolahan pesanan pelanggan

Sistem yang di anggap tepat adalah

MODEL JOINT DINAMIC PRICING

Joint dynamic pricing merupakan keputusan dalam revenue management yang terkait dengan penentuan harga tiket pesawat.

Dengan joint dynamic pricing, maskapai penerbangan akan menetapkan harga tiket dua peberbangan paralel yang dimilikinya secara bersama-sama dan dinamis, berubah-ubah selama selling horizon

Page 10: solusi fenomena overbooking, cancellations and no-shows pada sistem pengolahan pesanan pelanggan

Tujuan: untuk memaksimalkan total expected revenue yang dapat diperoleh dari kedua penerbangan paralel

Penerbangan paralel : penerbangan yang dimiliki oleh satu maskapai penerbangan, melayani rute yang sama namun dengan jadwal keberangkatan yang berbeda

Page 11: solusi fenomena overbooking, cancellations and no-shows pada sistem pengolahan pesanan pelanggan

keterkaitan antara dua penerbangan paralel dapat terjadi karena terdapat perilaku kustomer yang memilih penerbangan berdasarkan faktor harga tiket.

Kustomer tersebut akan memilih penerbangan yang harga tiketnya lebih murah. Dengan demikian permintaan kustomer terhadap suatu penerbangan bergantung pada harga tiket penerbangan yang satunya. Hal ini selanjutnya akan berpengaruh pada perolehan total pendapatan kedua penerbangan

Page 12: solusi fenomena overbooking, cancellations and no-shows pada sistem pengolahan pesanan pelanggan

Dengan melihat tingkat ketersediaan kursi kedua penerbangan, karena keputusan harga pada salah satu penerbangan akan berpengaruh terhadap permintaan pada penerbangan yang lain.

Sedangkan dinamisasi dalam penetapan harga tiket ini dilakukan dengan tujuan untuk menyesuaikan antara permintaan yang berfluktuasi dengan tingkat persediaan kursi kedua penerbangan yang juga berubah-ubah selama selling horizon. Kesesuaian antara permintaan dengan persediaan kursi akan menghasilkan total pendapatan yang maksimal dari penjualan tiket kedua penerbangan

Page 13: solusi fenomena overbooking, cancellations and no-shows pada sistem pengolahan pesanan pelanggan

Studi Kasus Terdapat dua penerbangan paralel, penerbangan A dan

penerbangan B. Berdasarkan perilakunya dalam memilih di antara kedua penerbangan ini, kustomer dapat dibedakan menjadi time sensitive customers (memilih berdasarkan faktor jadwal keberangkatan), dan price sensitive customers (memilih penerbangan yang harga tiketnya lebih murah).

Kustomer tipe I dan II adalah customer yang memilih berdasarkan faktor jadwal penerbangan. Kustomer jenis ini biasanya merupakan business passenger dimana mereka lebih sibuk dan jadwal penerbangan merupkan faktor penting bagi mereka.

Page 14: solusi fenomena overbooking, cancellations and no-shows pada sistem pengolahan pesanan pelanggan

Kustomer tipe I akan memilih penerbangan A, sedangkan kustomer tipe II akan memilih penerbangan B. Kustomer tipe III adalah price sensitive customers yang akan memilih penerbangan setelah membandingkan harga penerbangan yang masih tersedia

Kemudian kustomer tipe III ini akan menentukan pilihannya pada penerbangan yang harga tiketnya paling murah. Seandainya harga kedua penerbangan sama, maka dengan peluang β, kustomer tipe III akan memilih penerbangan A, sebaliknya dengan peluang 1 – β, akan memilih penerbangan B

Page 15: solusi fenomena overbooking, cancellations and no-shows pada sistem pengolahan pesanan pelanggan

Flowchart perhitungan batas overbooking yang optimal