Solid Waste and Join Operation Indonesia Amtris

10

Click here to load reader

Transcript of Solid Waste and Join Operation Indonesia Amtris

Page 1: Solid Waste and Join Operation Indonesia Amtris

Kunjungan Kerja PT.Mittran-PT.MLD/DHV ke lokasi TPST di Pekalongan dan Jogjakarta

(11Oktober 2010 - 14 Oktober 2010) [email protected]

1

No Aktifitas dan Peninjauan Lapangan Keterangan Photo/di lokasi Kegiatan 1 Pertemuan dengan Kepala Kantor Lingkungan

Hidup Kota Pekalongan

- Sri Ruminingsih,SE.MSi ( Ka Dinas LH )

- Heru Sukamto ( Kasie Pengawasan dan

Pengendalian LH)

Bertempat di Kantor Dinas Lingkungan Hidup

Jl. Singosari No.2, Pekalongan

Kunjungan dimaksudkan untuk membentuk

kesepahaman dan melanjutkan

rencana/peluang penanganan pengelolaan

sampah secara terpadu berbasis masyarakat.

Diinformasikan bahwa saat ini Pekalongan

mempunyai tempat pengolahan sampah yang

dijadikan kompos yaitu di Kelurahan Bendan

Kecamatan Pekalongan Barat, Kandang

Panjang (Kecamatan Pekalongan Utara),

Sokorejo (Kecamatan Pekalongan Timur),

dan Kuripan Kidul (Pekalongan Selatan) .

- Beberapa peralatan pengolahan

sampah bantuan dari Danamon yang

dipasang dilokasi pengolahan

tersebut tidak berfungsi lagi.

- Danamon mengembankan metode

kompos dengan sistem sel. (

menempatkan bahan kompos dalam

satu alur sequensial melalui

compatement-compartement )

Saat ini Total Sampah yang diolah di seluruh

kota Pekalongan berkisar : 300 m3/hari.

Pelayanan baru 30 % yang dibuang ke TPA

Untuk meningkatkan pengelolaan sampah

berbasis masyarakat tersebut PT.Mittran

telah menempatkan peralatan pengolah

sampahnya di 3 tempat termasuk di TPA

Pekalongan.

Page 2: Solid Waste and Join Operation Indonesia Amtris

Kunjungan Kerja PT.Mittran-PT.MLD/DHV ke lokasi TPST di Pekalongan dan Jogjakarta

(11Oktober 2010 - 14 Oktober 2010) [email protected]

2

2

Pasar Grogodan –Landung Sari

Pasar Grogolan yang didirikan pada tahun 1996

dengan luas bangunan 2.275 m2 menempati area

seluas 13.330 m2 bertempat di Kelurahan

Landungsari dan Kebulen. Pasar Grogolan dengan

kapasitas toko 28 unit, Kios 58 unit Lapak/Los

220, Beceran 503 unit (Ber KIPT). menjual

berbagai barang sembako, sayur-mayur, konfeksi,

jasa jual dan potong ayam, hasil laut dan hasil

bumi lainnya. Jumlah pedagang pasar Grogolan

adalah 645 orang dengan aktifitas harian

Pasar Grogodan Landung Sari Pekalongan

Perangkat Pemda Pekalongan

Unit Pengolahan Kompos

Kondisi Saat ini : Infrastruktur merupakan

hibah dari Yayasan Danamon untuk proyek

percontohan pengolahan sampah terpadu

dengan mengkonversi sampah pasar

tradisional menjadi kompos.

Yayasan Danamon Peduli menyediakan

desain proyek, bangunan, mesin, pelatihan

manajemen dan operasional pembuatan

kompos, modal kerja selama satu bulan, uji

laboratorium serta pemantauan dan evaluasi.

Pemerintah daerah memberikan komitmen

mereka dengan memasukkan program ini ke

dalam rencana strategis pemerintah daerah.

Note :

Mesin dari Danamon Sudah Tidak Berfungsi

Mittran menempatkan Mesin Pencacah baru

Dana Operasional sangat terbatas

Belum ada system/mekanisme kerja

operasional yang baik ( pencatatan,

dokumentasi,perhitungan

Input/output produksi dan management)

Mesin Pencacah dari Mittran akan dipasang

Penjelasan proses dan penempatan mesin

Composting Melalui Sel-Sel proses

Page 3: Solid Waste and Join Operation Indonesia Amtris

Kunjungan Kerja PT.Mittran-PT.MLD/DHV ke lokasi TPST di Pekalongan dan Jogjakarta

(11Oktober 2010 - 14 Oktober 2010) [email protected]

3

3 TPST Puripan Kidul

Merupakan Percontohan binaan Dinas Lingkungan

Hidup Pekalongan yang dikelola melalui KSM

Godong Ijo.

Dukungan dari pejabat daerah,lurah,pemkot sangat

intens.

Peralatan Pencacah dan Penyaring untuk bahan

kompos disuply oleh Mittran

Kegiatan di TPST KSM Godong Ijo.

Proses pengomposan yang dilakukan di Godong

Ijo telah dipraktekan dengan tujuan :

• Mengubah bahan organik yang

biodegradable menjadi bahan yang

stabile

• Membunuh mikroba pathogen, telur

insect & organisme lain

• Menyediakan nutrient yang cukup untuk

menunjang kesuburan tanah / tanaman

Proses komposting yang dilakukan KSM

Godong Ijo :

Pemilahan Sampah Sampah yang dikumpulkan

pada umumnya bercampur antara bahan-bahan

organik maupun non organik sehingga pemilahan

perlu dilakukan secara teliti untuk mendapatkan

bahan organik yang dapat dikomposkan seperti

dauan-daunan, sisa makanan, sayuran dan buah-

buahan

Pencacahan

Sampah organik yang telah terkumpul dicacah

dengan ukuran 3-4 cm. Pencacahan dilakukan

untuk mempercepat proses pembusukan karena

pencampuran dengan bahan baku yang lain

seperti kotoran ternak dan EM-4 menjadi rata

sehingga mikroorganisme akan bekerja serana

efektif dalam proses fermentasi.

Pencampuran Bahan Baku Sampah yang sudah dicacah dideder di tempat

yang telah disediakan kemudian dicampur dengan

kotoran ternak.

Pencampuran/pengadukan dilakukan secara

merata kemudian dicampurkan pula campuran

EM-4, di atas campuran sampah dan kotoran

ternak.

Pencampuran dilakukan sekali lagi agar seluruh

bahan bercampur secara merata.

KSM Godong Ijo sebagai TPST Kuripan Kidul

Mesin dari Mittran u/proses Pencacahan

Hasil Pencacahan yang akan diproses lanjut

Page 4: Solid Waste and Join Operation Indonesia Amtris

Kunjungan Kerja PT.Mittran-PT.MLD/DHV ke lokasi TPST di Pekalongan dan Jogjakarta

(11Oktober 2010 - 14 Oktober 2010) [email protected]

4

Penumpukan Bahan Baku

Setelah dilakukan pencampuran secara merata

kemudian dilakukan penumpukan dengan

menempatkan ke sel sel bangunan yang tersedia

Dalam tumpukan inilah terjadi proses fermentasi

sampah organik menjadi kompos.

Pemantauan Dalam masa penumpukan akan terjadi

peningkatan suhu sebagai akibat proses

fermentasi.

Hari pertama sampai kelima suhu biasanya

mencapai 65° C atau lebih. Hal ini berguna untuk

membunuh bakteri yang tidak dibutuhkan dan

melunakkan bahan. Pada hari keenam dan

seterusnya suhu dijaga antara 40-50° C dengan

kelembaban lebih kurang 50 %. Suhu dan

kelembaban dapat dipertahankan dengan

penyiraman dan pembalikan tumpukan.

Pematangan Pengkomposan berjalan dengan baik dengan suhu

rata-rata dalam bahan menurun dan bahan telah

lapuk dan berubah warna menjadi coklat

kehitaman. Tujuan pematangan untuk menjamin

kompos benar-benar aman bagi konsumen.

Pengeringan Setelah usia tumpukan mencapai usia 14 to 21

hari, maka sampah organik sudah menjadi

kompos.

Selanjutnya dilakukan pembongkaran untuk

dikeringkan/dijemur. Pengeringan dapat

dilakukan selama lebih kurang 1 minggu sampai

kadar air kira-kira mencapai 20-25%.

Penggilingan dan Pengayakan Proses selanjutnya adalah dilakukan penggilingan

terhadap kompos yang sudah kering. Untuk

mendapatkan butiran-butiran kompos yang siap

untuk dikemas dilakukan pengayakan sesuai

dengan kebutuhan.

Dukungan Pemerintah diperlukan

Bahan Komposting yang siap di proses

Percontohan pemakaian kompos Godong Ijo

Page 5: Solid Waste and Join Operation Indonesia Amtris

Kunjungan Kerja PT.Mittran-PT.MLD/DHV ke lokasi TPST di Pekalongan dan Jogjakarta

(11Oktober 2010 - 14 Oktober 2010) [email protected]

5

4 TPST Kramat Sari

Aktifitas Pengelolaan Sampah Terpadu berupa

kegiatan pemilahan, daur ulang dan komposting

dilaksanakan di lingkungan permukiman,

Kegiatan pemilahan dan komposting dilakukan

oleh warga sejak dari rumah, setelah itudibawa

ke TPS yang juga sudah dibagi dalam beberapa

kompartemen untuk memisahkan sampah

organik dan anorganik.

“Saat ini yang terpenting adalah merubah paradigma, bahwa sampah

bukanlah sesuatu yang tidak ada

gunanya, melainkan sesuatu yang

berharga dan bernilai ekonomi.

Pengelolaan sampah bukan hanya

sekedar mengangkut dan membuang

hingga Tempat Pembuangan Akhir

(TPA), tetapi harus dipilah dan

diolah agar menjadi sesuatu yang

bermanfaat sejak dari sumbernya.”

Manfaat Kompos :

1 Menyediakan unsure hara mikro bagi tanaman

2.Penggemburan Tanah

3.Memperbaiki struktur dan Tekstur Tanah

4. Meningkatkan porosits,aerasi dan komposisi

mikroorganisme

5.Memudahkan pertumbuhan akar tanaman

6. Meningkatkan daya ikat tanah terhadap air

7.Menyimpan air tanah lebih lama

8.Mencegah beberapa penyakit akar

9Menghemat pemakaian pupuk Kimia

10. Menjadi salah satu alternative pengganti

pupuk kimia, karena harganya lebih

murah,berkualitas dan akrab lingkungan

11.Bersifat multilahan karena bisa digunakan

dilahan pertanian,perkebunan,reklamasi lahan

kritis dll

TPST Mandiri Intan Komposer Kramat Sari

Rumah proses komposting

Peralatan Penyaring di supply Mittran

Page 6: Solid Waste and Join Operation Indonesia Amtris

Kunjungan Kerja PT.Mittran-PT.MLD/DHV ke lokasi TPST di Pekalongan dan Jogjakarta

(11Oktober 2010 - 14 Oktober 2010) [email protected]

6

5 TPA Gegayu

Kecamatan Pekalongan utara dengan luas 25000

m2 terbagi atas zona 1 seluas 6400 m2 dan zona 2

seluas 8000 m2 , system masih Open dumping

dengan dilengkapi kolam leachate

Sarana Pendukung : Truck Tanki Tinja :2 unit

Buldozer 1 unit ;Whell Loader 1 unit

Exavator 2 Unit

Timbunan Sampah di Lokasi TPA Gegayu

Pemulung di Lokasi TPA .

Hasil Pencacahan di Rumah Kompos TPA

Dengan tehnologi yang berbasis sistem 3

R ( Reduce, Reuse dan Recycle) maka

sampah akan menjadi berkurang

timbulannya bahkan hasil pengolahannya

akan bermanfaat bagi penyehatan lahan

dan tanaman

Mesin Pencacah Mittran telah

ditempatkan di ruang pembuatan kompos

Lokasi satu area dengan TPA Gegayu,

saat ini belum dioperasikan baru tahap

uji coba.

Rencana Set-up dan pengoperasian

1. Sumber sampah dari TPA

2. Akan dilakukan proses

pencacahan

3. Penyaringan dengan mesin

4. Hasil penyaringan akan

dimasukkan kedalam karung

5. Diharapkan per hari

menghasilkan 5 Ton Raw

Kompos ( 5000 kg atau 200

karung @ 25 kg)

6. Karung bahan kompos raw

material dibawa ke gudang

Selamaran /Mittran.

7. Di lokasi ini raw material

dilakukan proses composting

Truck Sampah Kota Unloading di TPA

Site visit ke TPA bersama Pemda

Mesin Pencacah Mittran di Rumah Kompos TPA

Page 7: Solid Waste and Join Operation Indonesia Amtris

Kunjungan Kerja PT.Mittran-PT.MLD/DHV ke lokasi TPST di Pekalongan dan Jogjakarta

(11Oktober 2010 - 14 Oktober 2010) [email protected]

7

6 Selamaran Gudang

Bangunan Pengumpul berdiri diatas lahan

1000 m2.

Gudang Pengumpul Kompos

Gudang Pengumpul dan Pusat

Administrasi

Undang-Undang No 18 Tahun 2008

tentang pengelolaan persampahan.

’’Dalam undang-undang itu disebutkan

bahwa semua sampah menjadi tanggung

jawab bersama antara masyarakat dan

pemerintah dengan mengelola sampah”

Gudang Penampungan Kompos &

Produc Derivatif lainnya Mittran Merupakan tempat penimbunan kompos hasil produksi sehingga tidak tercampur dengan alat dan bahan pembuatan kompos Gudang Selamaran ini dapat digunakan sebagai

Kantor /administrasi pengumpul dari berbagai

TPST hasil kemitraan.

• Kompos yang telah disaring

dikemas dalam kantung sesuai

dengan kebutuhan pemasaran.

• Kompos yang telah dikemas

disimpan dalam gudang yang

aman dan terlindung dari

kemungkinan tumbuhnya jamur.

Plastik yang terkumpul dipacking

Serbuk Gergaji Bahan campuran Kompos

Mesin penyaring Raw Material Kompos

Page 8: Solid Waste and Join Operation Indonesia Amtris

Kunjungan Kerja PT.Mittran-PT.MLD/DHV ke lokasi TPST di Pekalongan dan Jogjakarta

(11Oktober 2010 - 14 Oktober 2010) [email protected]

8

7 Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta

, Membuat prototipe Instalasi Pengolahan Sampah

Terpadu (IPST) di Nitikan, Yogyakarta. Lima

lokasi yang diusulkan masyarakat itu berada di

Jalan Batikan, Patangpuluhan, Kotabaru,

Karangwaru, dan Gedongtengen.

Kabid Kebersihan BLH : Benny Nurhantoro

IPST yang bernama KSM (Kelompok Swadaya

Masyarakat) Migunani ini didirikan untuk

melakukan pengolahan sampah, hingga tidak

menghasilkan limbah .

BLH kota berencana akan mendirikan 15 IPST di

15 titik potensial di Yogyakarta. "KSM Migunani,

melayani penjemputan dan pengolahan sampah,

dengan tarif Rp 10.000 per bulan. Di sekitar situ,

200 KK sudah dilayani. Semua sampahnya selain

dipilah, juga dicacah mengunakan mesin, untuk

dapat dijual ke pihak swasta,"

Product

a.Cacahan Sampah Organik dijual Rp 200 /kg

b. plastic Rp 400-600 /kg

Lokasi,sarana dan peralatan yang ada tidak

diikuti dengan pembinaan dan perkuatan

management sehingga kondisi TPST ini Nampak

tidak berjalan baik. hingga kini kinerja prototipe

IPST pertama di Yogya ini belum dievaluasi

secara menyeluruh. Beberapa kemungkitan yang

perlu dibuka dan ditelusuri mengapa fasilitas

yang sudah ada tidak bekerja baik :

1. Belum adanya kesadaran untuk

meningkatkan kualitas lingkungan dan

masyarakat

2. Belum terbinanya penyampaian gagasan

kepada masyarakat/tokoh tentang

pengelolaan sampah terpadu.

3. Pembentukan Tim Pengelola Sampah

Kampung yang kurang bersemangat

4. Tidak yakin ada pihak yang mau membeli

sampah ( pengepul terdekat)

5. Sosialisasi pendirian Pengelolaan

Sampah/kompos belum dilakukan di seluruh

lapisan masyarakat.

6. Sedikit informasi dan penyebaran/petunjuk

tentang cara pengelolaan sampah kepada

masing-masing keluarga.

7. Kurangnya persiapan fasilitas yang

diperlukan bersama sama masyarakat

setempat ,petugas pengangkut sampah

8. Tidak ada procedure monitoring & evaluasi

secara berkala terhadap pelaksanaan program

pengelolaan sampah mandiri dan produktif.

9. Tidak ada laporan hasil-hasil program

kepada masyarakat.

10. Kurangnya perhatian/kerjasama dan

dukungan dengan pemerintah

setempat/kota/kabupaten.

11. Kurang ada propaganda dan dukungan

,sinergi dari pemkot dan DPRD untuk

memasarkan pupuk organic.

KSM Migunani

Unloading area sampah di Area KSM Migunani

Peralatan & Equipment Supply by Mitran

Page 9: Solid Waste and Join Operation Indonesia Amtris

Kunjungan Kerja PT.Mittran-PT.MLD/DHV ke lokasi TPST di Pekalongan dan Jogjakarta

(11Oktober 2010 - 14 Oktober 2010) [email protected]

9

8

Dinas Pertanian D.I. Yogyakarta

Jl. Gondosuli No. 6, Yogyakarta

Telp. 0274 – 512386

Staff Dinas Pertanian: Bp Ir. Sartono Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Produksi Tanaman

Pangan

Menjajaki lokasi/lahan untuk

percontohan

LUAS PANEN TANAMAN PADI DAN PALAWIJA DI

PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Peluang Kompos Masih Sangat

Menjanjikan !

Sektor swasta/badan usaha maupun masyarakat

dapat berperan untuk menangani persampahan

Karena pada dasarnya masyarakat mempunyai

potensi besar dalam memberikan kontribusinya

dalam hal pengolahan sampah.

Dengan dibentuk TPST –komposting dari

sampah kota ini berarti :

Mengembalikan sisa-sisa tanaman ke dalam tanah

dalam bentuk kompos merupakan upaya atraktif

untuk memperbaiki sifat fisik,kimia dan biologi

tanah sehingga produktifitas tanah dapat terjaga

sepanjang masa.

Semua bahan sampah dapat dikelola menjadi

Kompos yang merupakan bahan organic,seperti

daun daunan,jerami,alang-alang,rumput-

rumputan,dedak padi,batang jagung,sulur,carang

carang serta kotoran hewan yang telah

mengalami proses dekomposisi oleh

mikroorganisme pengurai,sehingga dapat

dimanfaatkan untuk memperbaiki sifat –sifat

tanah.

Kompos hasil produksi diuji di lahan percontohan

Lokasi percontohan diperlukan untuk membuat

satu proses bisnis yang applikatif sekaligus

sebagai contoh pemakaian kompos hasil produksi

digunakan dengan tepat, sekaligus sebagai

propaganda pemakaian kompos hasil produksi

Mittran-MLD dan mitranya.

Pemasaran Kompos :

Bekerja sama dengan Dinas Pertanian untuk

mendistribusikan dan memasarkannya.

Tanggapan untuk pemakaian kompos sebagai

pupuk mendapat tanggapan positif, ( informasi

dari Dinas Jogja bahwa budget pertahun

pengadaan pupuk berkisar 2 Milyar rupiah per

tahun)

Lokasi alternative untuk Rumah kompos

Lahan Rumah Kompos kota Gede

Lokasi rencana lahan percontohan kompos

Page 10: Solid Waste and Join Operation Indonesia Amtris

Kunjungan Kerja PT.Mittran-PT.MLD/DHV ke lokasi TPST di Pekalongan dan Jogjakarta

(11Oktober 2010 - 14 Oktober 2010) [email protected]

10

9 Lokasi Binaan Departemen Pertanian

Pembuatan Kompos di Kulon Progo

Contact : Bp Lucas

Kelompok Tani Kulon Progo

Dengan Gapoksi, Mittran-MLD

membangun saluran untuk

Memberdayakan Peran Kelompok Tani

Untuk pembuatan dan pemakaian

Kompos sebagai pupuk organik

Lokasi pembuatan kompos binaan Deptan sudah

berjalan cukup lama

Lahan yang tersedia memadai,Namun dengan

peralatan yang terbatas produksi tetap dilakukan

Akan lebih terakomodasi bila dilakukan dengan

management pembuatan kompos yang terpadu

Bahan baku :

Sangat beragam dapat dihasilkan didaerah ini.

Pengelola aktif membina Gapoktan dan sebagai

penyuluh pertanian serta mengetahui proses

pembuatan kompos.

Ada satu keyakinan bila usaha ini dirintis dengan

peralatan dan modal serta mekanisme yang baik

akan berkembang dan mempunyai prospek bagus.

Dalam waktu dekat Mittran-MLD akan membuat

skema kemitraan dengan pak Lucas. Optimisme

bila ini berjalan akan dilakukan replikasi

pengelolaan serupa yang berbasis

masyarakat di wilayah lain

Dukungan yang diperlukan untuk replikasi

Sistem Pengelolaan Sampah Terpadu

adalah :

• Pengalaman Praktek lapangan langsung

• proses penyiapan masyarakat,

• dana investasi dan O/M awal,

• sosialisasi serta dukungan kebijakan

terutama dalam hal penyerapan produk

kompos.

• Networking dengan pemerintah

kota/kabupaten/propinsi

• System Management pengelolan sampah.

• Panduan ,pelatihan ,dan applikasi

Lokasi Pembuatan Kompos Mandiri

Bahan Kompos dalam proses pematangan