solar cell

23
TUGAS MAKALAH TUGAS MAKALAH ‘’ ‘’ PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA’’ PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA’’ ( PLTS ) ( PLTS ) D I S U S U N Oleh : Oleh : KARMEL TAMPUBOLON KARMEL TAMPUBOLON JURUSAN TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM STUDY TEKNIK ELEKTRO PROGRAM STUDY TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI MEDAN POLITEKNIK NEGERI MEDAN 2008 2008

Transcript of solar cell

Page 1: solar cell

TUGAS MAKALAHTUGAS MAKALAH

‘’‘’PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA’’PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA’’( PLTS )( PLTS )

DDIISSUUSSUUNN

Oleh :Oleh :

KARMEL TAMPUBOLONKARMEL TAMPUBOLON

JURUSAN TEKNIK ELEKTROJURUSAN TEKNIK ELEKTROPROGRAM STUDY TEKNIK ELEKTROPROGRAM STUDY TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI MEDANPOLITEKNIK NEGERI MEDAN20082008

Page 2: solar cell

KATA

PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dimana berkat dan karuniaNya sehingga makalah yang berjudul : “PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA” ini dapat disusun dengan baik.

Adapun tujuan penulis makalah ini adalah untuk menambah ilmu pengetahuan bagi penulis serta pembaca dan untuk memenuhi nilai Pembangkit Tenaga Listrik yang dibimbing oleh Bapak Drs. Ibnu Hajar, selaku dosen mata kuliah tersebut di Jurusan Tehnik Elektro Politeknik Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan maupun isi dari makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, sehingga penulis terbuka untuk menerima saran dari pembaca dalam penyempurnaan makalah ini.

Medan, Desember 2008

Penulis

Page 3: solar cell

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………...........................i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………...................DAFTAR ISI…………………………………………………………………................... iiii

BAB.I (Satu)BAB.I (Satu)PENDAHULUAN…………………………………………...........................1

BAB.II (Dua)BAB.II (Dua)

ISI MAKALAH :ISI MAKALAH :

A.A. Sifat-sifat Fisika Matahari……………………………………......................……………………………………...................... 22

B.B. Arus Energi Surya……………………………………………......................……………………………………………...................... 44

C.C. Pemanfaatan Energi Surya…………………………………........................…………………………………........................ 55

D.D. Konversi Surya Termis Elektris……………………………........................……………………………........................ 66

E.E. Konversi Energi Fotovoltaik……………………………….........................………………………………......................... 77

BAB.III (Tiga)BAB.III (Tiga)KESIMPULAN……………………………………………............................……………………………………………............................ 2020

REFERENSI……………………………………………….............................………………………………………………............................. 2121

Page 4: solar cell

BAB. IPENDAHULUA

N

Sehubungan dengan persediaan Energi dalam bentuk bahan bakar fosil, kita ini sedang menghabiskannya. Apalagi bahan bakar termasuk pula bahan baku yang sangat penting untuk Industri, seperti industri kimia, industri obat-obatan, industri zat buatan dan sebagainya.

Oleh sebab itu hampir semua pemerintahan barat membentuk panitia, menyusun program studi dan memberi subsidi untuk mempercepat usaha mencari teknik untuk menghemat energi dan sumber-sumber energi alternatif.

Sebagaimana diketahui bahwa matahari adalah sumber penghidupan mahkluk di dunia. Dia diciptakan sebagai suatu kelengkapan unsur jagat raya. Kadang-kadang kurang disadari fungsi dan manfaat matahari terhadap penghidupan mahkluk. Seolah-olah pemanfaatannya adalah otomatis.

Sebetulnya matahari itu dapat ditingkatkan manfaatnya, apabila dunia telah mulai menghadapi krisis energi.

Next

Page 5: solar cell

Berikut ini beberapa medium dari Berikut ini beberapa medium dari sumber energi :sumber energi :

SUMBER ENERGI PEMBAWA ENERGI MEDIUM

Energi Geothermal Pusat BumiKulit BumiAir TanahGlecierAir LautGelombang/ombakAir PasangAnginUdaraRadisi Matahari

Nampak pada gambar satu bahwa hampir semua pembawa energi bersumber berdasarkan kepada energi matahari

Energi Rotasi dalam hubungan

dengan daya tarik massa

Energi Matahari

Bumi

Air

Udara

Sinar Matahari

Daftar isi

Page 6: solar cell

A. SIFAT – SIFAT FISIKA MATAHARI

Dalam arti yang luas, sumber energi surya atau tenaga matahari bukan hanya terdiri atas pancaran matahari langsung ke bumi, melainkan juga meliputi efek-efek matahari tidak langsung, seperti tenaga angin, tenaga air, panas laut, bahkan termasuk bio massa yang dapat memanfaatkan sebagai sumber energi.

Berapa besar jumlah energi yang dikeluarkan oleh matahari sukar dibayangkan. Dari penyelidikan para ahli maka sampai saat ini dapat diketahui sifat-sifat dan dasar-dasar fisika dari matahari sebagai berikut :

Diameter : 1,392 X 106.Luas Permukaan : 6,09 X 1018 KM.Volume : 1,41 X 1027 m3.Massa : 2 X 1033 gr.Berat Jenis : 1,4 gr/cm3.Temperatur di pusat : 15 X 108 K.Temperatur di permukaan : 5780 K.Gravitasi di permukaan : 2,74 X 104 cm/s2.Density rata-rata : 1,4 gr/cm3Energi di permukaan : 63 X 103 KW/cm2.Unsur Kimia : Hydrogen 75 %.

Helium 23 %. Elemen lainnya 2 %.

Kecepatan Cahaya : 299792,5 Km/s.Jarak Matahari – Bumi : 1.495 X 108 Km.

Next

Page 7: solar cell

Berikut ini adalah gambar bentuk dari lapisan –lapisan

matahari :

Matahari dibagi atas beberapa lapisan yaitu :1. Daerah pusat setebal 0,23 R, terdiri dari massa 40 %, Volume 15 % dan

simpanan energi 90 %. Sedangkan temperatur sampai 15 X 108 dan density 105 kg/m3

2. Daerah konveksion atau daerah aliran konveksi. Lapisan ini setebal 0,3 R temperatur 1,3 X 104 K dan density 70 Kg/m3.

3. Daerah Photosphere yang tebalnya sekitar 400 Km, dimana lapisan ini bersinarnya matahari dalam arti timbulnya radiasi matahari, sedangkan temperatur sekitar 5780 K dan density 10-5 Kg/m3.

4. Daerah cromosphere dengan temperatur sekitar 3 X 105 K.5. Daera corona sejauh kira-kira 3R dari pusat matahari dengan temperatur sekitar

106 K dan density sangat rendah.

Energi yang dipancarkan tiap tahun dapat kita hitung dari :Jumlah hari pertahun X Jumlah jam perhari X Energi permukaan matahari X

Luas permukaan = 365 X 24 X 63 X 103 X 6,09 X 1018 = 336 X 1027 KWH per Tahun. Sedangkan yang sampai kebumi sekitar 745 X 1015 KWH pertahun atau kira-kira 2 X 10-12 %, adalah kecil sekali.

Daftar Isi

Page 8: solar cell

B. ARUS ENERGI SURYA

Energi surya yang memiliki atmosfer dengan kepadatan yang diperkirakan sebesar antara 1 sampai 1,4 KW/m2 dengan arah tegak lurus terhadap poros sinar. Dari jumlah tersebut 34% dipantulkan kembali keruang angkasa. Dan sebagian, yaitu oleh komponen-komponen yang terdapat di udara seperti karbon dioksida (CO2), debu dan awan. Energi surya selebihnya, yaitu lebih kurang 47%,diserap oleh bumi.

Energi yang diserap bumi ini akhirnya dikembalikan ke atmosfer melalui berbagai proses seperti penguapan (33%),energi kinetic berupa ombak,arus laut dan angin (0,215%) dan berupa radiasi infra merah (14%). Dan hanya sebagian kecil sekali (0,023%) dipergunakan dibumi untuk fotointesis,keperluan manusia untuk metabolisme maupun keperluan lainnya seperti pemanasan,mobilitas dan mekanisasi.Menurut salah satu oerkiraan, seluruh energi yang tersimpan dalam sumber-sunber daya energi fosil didunia yang terbentuk selama 5 sampai 6.108 tahun,berjumlah 2.1023J.

Dalam tahun 1980 pemakaian energi pemakaian energi primer oleh manusia di seluruh dunia adalah setara 230.106MW,atau 7,25.1015J. dan perlu dicatat,bahwa jumlah energi yang dibuat manusia adalah setara dengan 230.106 MW.

Daftar Isi

Page 9: solar cell

C. PEMANFAATAN ENERGI SURYA

Dalam pelaksanaan pemanfaatannya, dapat dibedakan 3 cara.Dalam pelaksanaan pemanfaatannya, dapat dibedakan 3 cara.

1.1. Prinsip pamanasan langsung . dalam hal ini sinar-sinar matahari Prinsip pamanasan langsung . dalam hal ini sinar-sinar matahari memanasi benda yang akan dipanaskan, atau memanasi langsung memanasi benda yang akan dipanaskan, atau memanasi langsung medium, misalnya air yang akan dipanaskan.medium, misalnya air yang akan dipanaskan.

2.2. Bahwa benda yang akan dipanaskan adalah juga air, akan tetapi panas Bahwa benda yang akan dipanaskan adalah juga air, akan tetapi panas yang terkandung dalam air tersebut, akan dikonversikan menjadi energi yang terkandung dalam air tersebut, akan dikonversikan menjadi energi listrik.listrik.

3.3. Cara Fotovoltaik. Dengan dengan cara ini maka energi sinar matahari Cara Fotovoltaik. Dengan dengan cara ini maka energi sinar matahari akan langsung dikonfersikan energi listrikakan langsung dikonfersikan energi listrik

Daftar Isi

Page 10: solar cell

D.D. KONVERSI SURYA TERMIS ELEKTRISKONVERSI SURYA TERMIS ELEKTRIS

Pada prinsipnya KSTE memerlukan sebuah konsentrator optic untuk pemanfaatan surya, sebuah alat untuk menyerap energi yang dikumpulkan, suatu system pengangkut panas, dan sebuah mesin yang agak konvensional untuk pembangkitan tenaga listrik.

Sistem KSTE besar yang pertama dibuat adalah dalam tahun 1920, dengan kapasitas 45 KW, di Meadi, Mesir. Tungku surya yang dibangun di Odeillo, Prancis mempunyai sebuah instalasi 1000KW, termal. Di Amerika Serikat sedang dikembangkan program KSTE untuk membuat unit 5MW-terminal di New Meksiko, sebuah unit 10KMW listrik Barstow, California, bahkan diharapkan dalam pertengahan tahun 1992-an dapat dibuat sebuah unit 100MW listrik.

Desain-desain PLTS (Pembangkit LIstrik Tenaga Surya) maka kini dilengkapi sebuah boiler biasa agar sentral listrik bekerja siang dan malam. Harganya diperkirakan antara US$2000,-hingga US$5000,-per KW listrik. Perlu dicatat bahwa semua ini masih merupakan rencana diatas kertas dan belum ada pelaksanaannya secara nyata.

Daftar Isi

Page 11: solar cell

E. KONVERSI ENERGI FOTOVOLTAIK

Energi radiasi surya dapat diubah menjadi arus listrik searah dengan mempergunakan lapisan-lapisan listrik dari silikon ( Si ) murni atau bahan semi konduktor lainnya. Pada saat ini silicon merupakan bahan yang banyak dipakai. Untuk keperluan pemakaian sebagai semi konduktor, silicon harus dimurnikanhingga suatu tingkat yang tinggi sekali. Gambar 4.11(a) memperlihatkan pengaturan atom dalam kristal silicon. Bentuk kristalisasi demikian akan terjadi apabila silicon cair terjadi padat, hal mana disebabkan karna tiap atom silicon mempunyai electron valensi.

Dengan demikian terjadi sebuah bentuk kristal dimana tiap atom silicon mempunyai sejumlah 4 tetangga terdekat. Tiap dua atom silicon yang bertetangga saling memiliki salah satu electron valensinya. Bentuk kisi kristal pada gambar 4.11(a) sering Juga disebut atau dinamakan kisi intan.

Dalam gambar 4.11(a) terlihat bahwa tiap atom mempunyai empat tetangga terdekat. Kedua garis antar tiap atom merupakan dua electron valensi, satu buah dari masing-masing atom. Pada suhu 00K semua ikatan valesi berda dalam keadaan utuh dan lengkap. Bilamana suhu naik, atom-atom akan mengalami keadaan getaran termal. Getaran ini yang meningkat dengan suhu, pada suatu saat , pada suatu saat dapat mengganggu beberapa ikatan valensi.

Terganggunya ikatan valensi dalam kristal semi konduktor pada suhu lingkungan biasa mempunyai beberapa akibat besar terhadap sifat-sifat listrik kristal itu dan penting dalam penjelasan efek fotovoltaik.

Next

Page 12: solar cell

Dari gambar 4.11(b) terlihat bahwa terputusnya ikatan valensi melepaskan sebuah electron, yang dapat bergerak bebas dalam kristal dan dapat berperan serta dalam proses hantaran. Cara hantaran listrik dapat terjadi bila sebuah lobang yang terjadi karena pelepasan electron, diisi oleh electron lain dari tetangganya, dan seterusnya

Jika kristal itu diletakkan dalam suatu medan listrik, maka electron-elektron bebas itu condong mengalir kearah melawan medan, sedangkan lubang-lubang yang terjadi akan memiliki arah berlawanan. Lubang-lubang itu berperan sebagai partikel dengan muatan positif. Dengan demikian seolah-olah dalam sebuah semi konduktor terjadi dua arus dengan arah saling berlawanan: suatu arus electron dan suatu arus lubang.

Dapat juga terjadi bahwa ikatan valensi terganggu disebabkan pengaruh radiasi elektromagnetik yang datang dari luar. Jika foton yang datang dari radiasi masuk itu memiliki banyak energi, maka ditempat resapan akan dapat terjelmasuatu pasangan electron dan lubang. Jumlah energi yang diperlukan dalam terjadinya hal itu adalah 1,1 eV bagi silicon pada suhu ruangan biasa.

Dengan demikian maka setiap foton memiliki jumlah energi yang lebih besar dari 1,1 eV, atau panjang gelombang kurang dari 1.1100 nm yang terletak di wilayah infra merah spectrum. Khususnya besar dari spectrum radiasi surya yang mempunyai kemampuan tersebut bila diserap silicon. Dengan demikian maka akan terdapat suatu muatan listrik yang melampaui kesetimbangan hal mana dapat mengakibatkan terjadinya suatu gaya gerak listrik.

Next

Page 13: solar cell

Gambar 4.12 memperlihatkan sebuah kristal silicon yang dimasukkan satu atom arsenikum (As), yang diperoleh dari

suatu peleburan yang diberi sedikit arsenikum sebagai Pengontrolan.

Suhu lingkungan biasanya daya ikat electron kelima terhadap induk atom Arsenikum adalah relatif kecil dengan demikian terjadi suatu situasi dimana terdapat sebuah elektron bebas dalam kristal silikon arsenikum. Dengan demikian merupakan suatu pengotoran yang merupakan pemberi atau donor elektron. hal demikian juga akan terjadi dengan atom-atom lain yang mempunyai ikatan valensi lima dan penambahan suatu kristal dengan pengotoran donor, akan mengubah sifat-sifat listrik bahan tersebut dengan dua cara. Pertama jika pengotoran donor itu diperbesar melampaui suatu bagian per 1012 yang dianggap suatu taraf pengotoran yang rendah maka daya hantar akan meningkat.

Next

Page 14: solar cell

Kedua bila baik elektron maupun lubang akan memiliki peran serta kurang lebih sama dengan sifat daya hantar materi silikon, hantarannya akan praktis seluruhnya dilakukan oleh gerakan dari elektron dalam kristal yang mengandung donor. Muatan yang positif terikat tempat dalam struktur kristal. Karena elektron memiliki muatan negatif, kristal demikian dinamakan tipe-N, yaitu n dari negatif.

Karena lubang memiliki muatan positif kristal yang mempunya akseptor dinamakan tipe-P, yaitu p dari positif karena pengotoran relatif menyagkut jumlah-jumlah yang kecil sekali, adalah mungkin dari sebuah kristal tunggal silikon merupakan tipe-P pada satu ujung tipe-N pada ujung yang lain. Kristal demikian dinamakan sambungan P-N dan terlihat pada gambar 4.13 (a)Pada gambar 4.13 (b) akan mengalir arus I. dengan demikian terdapat secara langsung sutu konversi elektronika antara radiasi surya yang masuk dengan energi listrik yang dihasilkan antara kedua apitan A dan B.

Adalah menarik untuk mencoba mengikuti apa yang terjadi dalam sambungan P-N itu di daerah N terdapat banyak elektron , sebaliknya di daerah P hanya sedikit. Elektron-elektron didaerah N memiliki kecenderungan untuk bergerak, dan karena sifat sembarang arah disebabkan getaran termal terdapat kecenderungan untuk memasuki daerah P dari kristal tunggal . hal ini tidak dapat terjadi karena terdapat suatu kendala pada perbatasan N-P berupa perbedaan kontak antara potensial tipe N dan tipe P.

Next

Page 15: solar cell

Halangan ini yang merupakan semacam ambang, dapat dipengaruhi atau diatasi dengan dipergunakan suatu sumber tegangan dari luar sebagai mana terlihat pada gambar 4.14

Gambar 4.14

Mempengaruhi ambang pada sambungan P-N

Kiranya jelas bahwa cara lain untuk arus elektron mengatasi halangan pada sambungan P-N adalah dengan meningkatnya intensitas penyinaran sehingga elektro memiliki energi Vibrasi yang lebih besar. Dengan demikian maka penyinaran sambungan P-N ini dengan radiasi matahari langsung mengakibatkan terjadinyakonversi menjadi energi listrik.

Prinsip ini dimanfaatkan dalam sel fotovoltaik.

Tegangan ini akan menurunkan tinggi ambang. Hal ini akan lebih banyak memungkinkan elektron untuk lewat sehingga dapat mengalir suatu arus listrik yang lebih besar. Dapat dikemukakan bahwa arus tersebut berbanding lurus secara eksponensial dengan besartegangan.

Sebaliknya bila mana tegangan U dibalik arahnya, maka ambang menjadi lebih tinggi, sehingga akan menjadi suatu halangan yang lebih besar terhadap mengalirnya arus. Sifat ini dimanfaatkan untuk memakai semi konduktor sebagai dioda untuk pengaruh arus.

Next

Page 16: solar cell

Gambar 4.15 Memperlihatkan proses pembuatan Water Silikon.

Cara Pembuatan Water Silikon

Gambar 4.1.5. 1. adalah cairan silikon panas yang diputar dan menghasilkan kristal silikon

silindris2. yang kemudian digergaji.3. Yang mengahsilkan cakram-cakram atau wafer-wafer 4. adalah wafer yang telah diberi kawat untuk menghubungkan daerah N dan

Pada saat ini sedang dikembangkan suatu teknologi baru dalam membuat sel-sel silikon, yaitu pembuatan dalam bentuk Pita (gambar 4.16)

Next

Page 17: solar cell

Gambar 4.17 Bentuk sebuah panel sel Surya Silikon.

Gambar (a) adalah cairan panas silikon. Dalam cairan itu terpasang semacam matres (m), yang mempunyai celah tipis sekali yaitu 0.3 mm. berdasarkan prinsip kapiler ( pembuluh rambut ), cairan dalam celah matres akan naik, dan mengeras karena suhu yang lebih rendah, sehingga merupakan pita. Pita ini ditarik oleh penarik (p) sehingga diperoleh pita silikon yang panjang.

Pita ini dipotong-potong untuk kemudian diberi sambungan-sambungan listrik dan menghasilkan sel-sel surya (d). metoda pita ini mempunyai keuntungan lebih hemat dalam pemakaian bahan baku silikon, dan merupakan cara kerja yang lebih murah. Namun teknologinya pada waktu ini masih belum mencapai kematangan penuh dan sedang dikembangkan oleh, Mobil Tyco Solar Energy Corporation di Waltham, Mass, USA.

Wafer-wafer atau sel-sel itu kemudian dipasang dalam sebuah panel, yang terdiri atas sebuah bingkai alumunium baja atau tahan karat. Sel-sel itu di beri masing-masing sambungan listrik, dan keseluruhannya dilindungi oleh lapisan Kaca atau Plastik.

Next

Page 18: solar cell

Gambar 4.18 Lengkung-lengkung arus tegangan,pada intensitas cahaya tetap dan suhu berlainan

Bila mana sel-sel silikon ini terkena sinarmatahari, maka foton-foton yang mendarat sekitar sambungan P-N akan menghasilkan pasangan-pasangan elektron-lubang. Elektron-elektron akan cenderung untuk berjalan kearah daerah yang bermuatan (positif) . bilamana wilayah N (Negatif) dan wilayah P (Positf) diberi sambungan listrik, maka dapat mengalir arus listrik dalam sambungan itu.

Dengan sendirinya besarnya arus listrik atau tenaga listrik yang diperoleh , tergantung antara lain dari jumlah energi cahaya yang mencapai sel-sel silikon itu, dan tergantung juga dari luas permukaan sel-sel itu.

Gambar 4.18 memperlihatkan kurva-kurva arus tegangan, untuk suhu-suhu yang berlainan , yaitu 0o C, 28o C, 45o C, dan 60o C, semuanya pada intensitas cahaya yang lama, yaitu 100mW/cm2 tampak bahwa pada suhu yang menaik.

Next

Page 19: solar cell

Rangkaian percobaan sel Surya Fotovoltaik

Gambar 4.19 memperlihatkan lengkung-lengkung arus tegangan, yaitu arus sebagai fungsi dari tegangan, pada intensitas cahaya yang berlainan, yaitu 60 mW/cm2, dan 100mW/cm2, dan pada suhu tertentu, yaitu 28o C.

Dalam kurva-kurva itu kiranya jelas ada 3 titik khusus untuk arus = 0 berarti dalam keadaan hubungan singkat, dan titik dimana perkalian arus dan tegangan menjadi maksimum.

Next

Page 20: solar cell

Gambar 4.23. Hasil pengukuran tegangan pada sel surya fotovoltaik di jakarta

Tampak jelas beban puncak sebesar 15 Volt terjadi tepat pada pukul 12.00 siang. Sebelum pukul 12.00 siang tegangan terus menaik dan setelah pukul 12.00 siang terus menurun. Dimalam hari tegangan dengan sendirinya adalah 0.

Suatu percobaan dilakukan oleh AEG guna elektro di Jakarta dengan mempergunakan 2 buah modul type MQ 40/0, yang dihubungkan pararel sebagai generator surya, diberi beban resistansi R sebesar 9 ohm, dalam rangkaian menurut gambar diatas. Pengukur volt V merupakan sebuah pengukur pencatat tegangan untuk 2 keadaan : tanpa, dan dengan beban. Interuptor I secara berkala menyambung dan melepas beban R battery tidak dipakai.

Pengukuran dilakukan mulai pukul 06.00 pagi tanggal 29 April. Pukul 08.00 pagi esok harinya 30 April 1979. cuaca pada hari pengukuran cukup tenang, mendukung tidak seberapa ada. Hasil pengukuran terlihat pada gambar .4.23 Lengkung U0 adalah tegangan tanpa beban. Bentuknya Praktis datar, hingga 20 volt, mulai dari pukul 07.00 pagi himgga pukul 17.00 Kurva Ub merupakan tegangan berbeban, yang mempunyai bentuk yang berbeda sekali dengan lengkung tanpa beban. Nex

t

Page 21: solar cell

Beberapa contoh bidang dimana sel surya dapat digunakan diantaranya : stasiun-stasiun meteorology ; rambu-rambu laut; stasiun-stasiun relai untuk telekomunikasi; televisi untuk pendidikan bagi desa-desa terpencil ; mercusuar ; pompa-pompa irigasi dan stasiun kereta api. Untuk menilai prospek penggunaan sel-sel surya fotovoltaik bagi rumah-rumah dipedesaan, perlu harga sel-sel tersebut ditinjau lebih lanjut untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas.

Bagaimana bila sel-sel surya fotovoltaik ini dicoba dibanding dengan pemakaian minyak tanah untuk penerangan? Sebagaimana diketahui, terbanyak penduduk di daerah pedesaan masih memakai lampu temple.

Misalkan sebuah lampu temple dianggap ekuivalen dengan lampu listrik 5 watt. Lampu temple ini bila mana dinyalakan , akan memakai minyak tanah sebanyak 35cc per jam. Bilamana salama 1 jam menyala lampu temple ini dianggap memakai 5Wh, maka biaya pemakaian energi adalah sama dengan harga minyak tanah sebanyak 35cc dengan mengabaikan harga pembelian lampu.

Kiranya masih pelu disebut, bahwa pemakaian listrik, baik fotovoltaik, maupaun konvensional bahwa masih ada kelebihan-kelebihan seperti : (a) pemekaian radio dan alat-alt listrik lain; (b) factor kemudahan dan; (c) kurangnya bahaya kebakaran.

Untuk mendapat pengalaman, Perusahaan Umum Listrik Negara telah membeli tiga set Modul Set Surya fotovoltaik dari Arco Solar Inc, Chatswort, California, USA. Dibawah bimbingan Direktorat Jendral Ketenagaan, set-set ini dipasang oleh Pusat Penyelidikan Masalah Kelistrikan (PPMK) di tiga buah Balai Desa yang belum mempunyai listrik. Modul-modul ini menyediakan tenaga listrik untuk satu atau dua mata lampu, satu radio, dan kalau dapat juga satu televise dan satu pompa air kecil di Balai Desa itu. PPMK bertugas untuk melakukan pengamatan-pengamatan, dan meyusun suatu buku kecil berupa manual dan interuksi-interuksi sederhana mengenai pemeliharaan set-set ini, yang pada asasnya akan merupakanmanual pemeliharaan aki.

Sel-sel fotovoltaik ini diharapkan untuk penyediaan air tawar bagi air minum, dan juga dapat menghasilkan es untuk menyimpan hasil tangkapannya dari laut., yakni ikan dan cumi-cumi. Dengan sendirinya listrik yang dihasilkan sel-sel fotovoltaik ini dapat pula dimanfaatkan bagi penerangan Balai Desa, sekolah dan untuk radio atau televise kecil.

Prospek sel surya fotofoltaik dan kemungkinan peranannya dalam penyediaan energi diwaktu yang akan datang, akan sangat tergantung dari harganya. Dengan harganya yang sekarang, yaitu sekitar UU$ 10-20 per watt-puncak, sel-sel surya ini belum dapat bersaing dengan pembangkit tenaga listrik secara konvensional.

Daftar Isi

Page 22: solar cell

KESIMPULAN

Adapun yang menjadi kesimpulan dari paper yang berisi tentang enzim, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

Bahwa energi surya merupakan energi yang terbesar di jagad raya, adapun untuk mengubah radiasi matahari ke dalam energi lain, yaitu melalui Solarcell (Cell Fotovoltaic). Pada solarcell akan dirobah langsung kedalam energi listrik yaitu memakai bahan silikon dengan prinsip semi konduktor.

Daftar Isi

Page 23: solar cell

REFERENSI

Sebagian dirangkum dari Buku :Sebagian dirangkum dari Buku :

PengarangPengarang : Abdul Kadir: Abdul KadirPenerbitPenerbit : Universitas Indonesia ( UI-Press ) : Universitas Indonesia ( UI-Press )

19951995Judul BukuJudul Buku : Energi Sumber Daya, Inovasi, Tenaga : Energi Sumber Daya, Inovasi, Tenaga

strikstrik dan Potensi Ekonomi.dan Potensi Ekonomi.EdisiEdisi : Kedua: KeduaWarnaWarna : Biru Langit : Biru Langit Sebagian lagi dirangkum Sebagian lagi dirangkum

dari Internetdari InternetSitus InternetSitus Internet : www.Google.com: www.Google.comJudulJudul : Pembangit Tenaga Surya.: Pembangit Tenaga Surya.

Daftar Isi