Sodium Hipoklorit

12
Sodium Hypochlorite Accidentally Extruded Beyond the Apical Foramen Abstrak Sodium hipoklorit (NaOCL) biasanya digunakan sebagai irigasi perawatan endodontik untuk membersihkan dan sebagai bahan desinfektan untuk saluran akar. Walaupun dipercaya penggunaan obat ini aman, kadar toksisitas jaringan NaOCL tidak dapat diabaikan. Laporan ini menjelaskan 2 kasus sodium hipoklorit yang masuk hingga jaringan periradikular selama perawatan saluran akar. Beberapa pustaka ditinjau untuk menyelidiki kemungkinan adanya faktor etiologi dan komplikasi yang terjadi. Kriteria diagnostik dari sodium hipoklorit dan strategi mengurangi kesalahan seperti ini juga akan dijelaskan. Kata Kunci: Irigasi saluran akar, bahan irigasi saluran akar, kesalahan penggunaan sodium hipoklorit. Pendahuluan Instrumentasi mekanis saja tidak cukup untuk benar –benar dapat membersihkan dan membentuk saluran akar selama terapi endodontik karena kompleksitas sistem saluran akar. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa bahan irigasi selama prosedur saluran akar diperlukan untuk membantu membersihan dan sebagai bahan desinfeksi saluran akar. Sodium hipoklorit (NaOCl) telah digunakan selama lebih dari 60 tahun sebagai irrigasi endodontik dan tetap menjadi salah satu yang paling sering digunakan sebagai bahan irigasi dalam terapi saluran akar. Keuntungan dari penggunaan sodium hipoklorit yaitu bahan ini sangat anti bakteri dan memiliki keunikan tersendiri dan larut dalam jaringan. Bahan ini juga dapat menurunkan

description

sodium hipoclorite

Transcript of Sodium Hipoklorit

Page 1: Sodium Hipoklorit

Sodium Hypochlorite Accidentally Extruded Beyond the Apical Foramen

Abstrak

Sodium hipoklorit (NaOCL) biasanya digunakan sebagai irigasi perawatan endodontik untuk membersihkan dan sebagai bahan desinfektan untuk saluran akar Walaupun dipercaya penggunaan obat ini aman kadar toksisitas jaringan NaOCL tidak dapat diabaikan Laporan ini menjelaskan 2 kasus sodium hipoklorit yang masuk hingga jaringan periradikular selama perawatan saluran akar Beberapa pustaka ditinjau untuk menyelidiki kemungkinan adanya faktor etiologi dan komplikasi yang terjadi Kriteria diagnostik dari sodium hipoklorit dan strategi mengurangi kesalahan seperti ini juga akan dijelaskan

Kata Kunci Irigasi saluran akar bahan irigasi saluran akar kesalahan penggunaan sodium hipoklorit

Pendahuluan

Instrumentasi mekanis saja tidak cukup untuk benar ndashbenar dapat membersihkan dan membentuk saluran akar selama terapi endodontik karena kompleksitas sistem saluran akar Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa bahan irigasi selama prosedur saluran akar diperlukan untuk membantu membersihan dan sebagai bahan desinfeksi saluran akar Sodium hipoklorit (NaOCl) telah digunakan selama lebih dari 60 tahun sebagai irrigasi endodontik dan tetap menjadi salah satu yang paling sering digunakan sebagai bahan irigasi dalam terapi saluran akar Keuntungan dari penggunaan sodium hipoklorit yaitu bahan ini sangat anti bakteri dan memiliki keunikan tersendiri dan larut dalam jaringan Bahan ini juga dapat menurunkan kadar konsentrasi mikroorganisme secara signifikan dalam beberapa literatur penelitian Selain itu NaOCL dapat digunakan sebagai lubrikasi dan menyokong pembuangan debris dentin

selama proses instrumentasi Namun beberapa penelitian mengungkapkan bahwa sodium hipoklorit dapat merusak jaringan Laporan ini akan menjelaskan 2 kasus kesalahan penggunaan sodium hipoklorit yang menembus foramen apikal selama proses pembersihan dan pembentukan saluran dan strategi apa saja yang dapat digunakan untuk mengatasi efek ini

Laporan Kasus

Kasus 1

Seorang wanita usia 59 tahun dirujuk oleh dokter gigi untuk melakukan perawatan endodontik pada gigi kaninus kiri atas Akses kavitas dari gigi tersebut sebelumnya telah ditumpat menggunakan tumpatan sementara caviton (GC Asahi Corp Aichi Japan) Kami melakukan pemeriksaan intraoral termasuk perkusi palpasi dan tes periodontal Dibandingkan dengan gigi sebelahnya gigi ini (23)

sedikit sensitif pada palpasi dengan rasa sakit sedang pada perkusi Tidak ditemukan mobilitas patologis pada gigi Kedalaman probing sekitar gigi 23 sedalam 3mm namun tidak ditemukan bleeding saat probing Radiografi awal untuk periapikal menunjukan perbesaran iregular dari ruang ligamen periodontal bila dibandingkan dengan peroksimal gigi (Gambar 1A) Selain itu ditemukan radiopak samar-samar pada apikal gigi 23

Diagnosis dibuat berdasarkan gejala periodontitis apikalis gigi kaninus kiri dari perawatan endodontik sebelumnya Sebagai tambahan terbukanaya daerah periradikular atau over instrumen dicurigai karena gigi 23 sensitiv terhadap palpasi Setelah menjelaskan rencana perawatan kepada pasien dilakukan tindakan non bedah untuk perawatan saluran akar pada gigi 23 Akses endodontik melalui kavitas sebelumnya dibuat dibawah isolasi ruberdam Beberapat gutaperca yang telah rusak diambil dan diamati dibawah mikroskop Untuk membantu proses pembersihan kanal sering diirigasi dengan 25NaOCL yang banyak dengan jarum irigasi menggunakan teknik yang sangat pelan dan halus Selama proses pembersihan dan pembentukan pasien mengalami rasa sakit dan sensasi terbakar pada bagian kiri wajah Saluran akar penuh dengan darah Prosedur dihentikan ruberdam diangkat dan ditemukan pembengkakan pada bagian kiri wajah

Gambar 1 A Radiografi awal menunjukan tidak adanya lesi periapikal namun terdapat pelebaran

ligamen periodontal yang teramati disekitar gigi 23 Gambaran radiopak terlihat pada bagian apikal gigi 23 B Bengkak pada bagian kiri yang memanjang

hingga regio orbital dan terlihat seperti memar pada pipi yang munjul 2 hari kemudian setelah ekstrusi NaOCL C Bengkak dan memar yang memudar setelah 2 minggu tanpa disertai dengan tanda dan

gejala

Saluran akar diirigasi dengan saline steril dan akses kavitas ditutup sementara denga cotton pelet dan cavit Rasa sakit mereda dan pasien diberikan edukasi pasca perawatan Penjelasan yang terperinci mengenai rasa sakit pasca perawatan ulang gigi 23 juga dijelaskan pada pasien Pasien diberikan analgesik berupa diklofenak 50mg selama 3 hari dan dilakukan pertemuan selanjutnya untuk follow up Pasien kembali lagi ke klinik 2 hari setelahnya masih dengan keadaan wajah kiri bengkak yang meluas didaerah orbital melebar hingga pipi (gambar 1) Pasien denied sensasi terbakar atau rasa sakit Pasien diberikan antibiotik oral berupa amoxicillin 250mg per 8 jam selama 3 hari untuk menghindari kemungkinan terinfeksi Bengkak perlahan mereda

setelah 2 minggu tanpa gejala klinis (gambar 1c)

Perawatan saluran akar dari gigi 23 dimulai kembali Inspeksi mikroskopis ditemukan perforasi (berhubungan dengan perawatan endodontik awal) yang berdekatan dengan regio apikal (3mm buko coronal dari apeks radiograf) Temuan perforasi juga ditemukan berdasarkan hasil pemeriksaan tes endometer (Root Zx) Sensitifitas dan bleeding terjadi bila terkena sentuhan pada area perforasi dengan paper point Penyebab yang paling mungkin terjadinya perforasi adalah ekstrusinya sodium hipoklorit kedalam jaringan periradikular selama proses irigasi Satu bulan kemudian saluran akar 23 diobturasi menggunakan gutaperca dan sealer (Kerr Corp MI USA) pada bagian perforasi apikalnya menggunakan teknik vertikal compaction Pasien disarankan untuk melakukan kontrol secara periodik

Kasus 2

Seorang wanita usia 69 tahun datang ke klinik dengan keluhan rasa sakit spontan pada regio mendibula kanan sejak beberapa hari lalu Pemeriksaan klinis dari jaringan lunak menunjukan tidak adanya tanda terluka ataupun adanya fistul Gigi 45 dan 47 (molar 2 dan premolar 2) telah dilakukan restorasi bridge maryland beberapa tahun lalu Bila dibandingkan dengan gigi yang berdekatan gigi 47 lebih sensitif terhadap panas dingin dan perkusi Tidak ditemukan mobilitas patologis Kedalaman probing disekitar gigi 45 dan 47 sebesar 3mm namun terjadi bleeding pasca probing Ditemukan celah pada bagian crown marging dari gigi 47 Pada pemeriksaan radiografi periapikal tidak menunjukan adanya lesi periapikal

walaupun terdapat bayang-bayang radiolusen yang terlihat pada peroksimal distal area servikal dibawah marging dari gigi yang direstorasi (Gambar 2A)

Diagnosis dari gejala tersebut adalah pulpitis ireversibel gigi 47 dengan periapikal akut periodontitis yang disebabkan oleh karies sekunder yang melibatkan pulpa Setelah dijelaskan mengenai rencana perawatan kepada pasien dilakukan perawatan darurat endodontik pada gigi 47 Akses kavitas di preparasi dengan bantuan anestesi blok dan jaringan pulpa di ekstirpasi Setelah dibersihkan secara berurutan kemudian pembentukan dilakukan dibawah isolasi rubber dam Saluran akar diirigasi secara bertahap dengan NaOCl 25 dengan lembut dan halus Selama prosedur berlangsung pasien mengalami sakit yang parah dan pendarahan yang memenuhi ruang pulpa

Gejala sakit yang dirasakan pasien mereda setelah saluran akar diirigasi dengan saline steril Akses kavitas ditutup dengan cotton pelet dan tumpatan sementara caviton Pasien diberi instruksi dan penjelasan lengkap mengenai kondisi klinis yang telah terjadi selama perawatan gigi 47 Pasien kemudian diberikan resep analgesik oral berupa diklofenak 50mg untuk 3 hari dan antibiotik amoxicillin 250mg setiap 8 jam selama 3 hari untuk kontrol sakit dan infeksi Pasien kemudian kembali ke klinik setelah 2 minggu kemudian dengan kondisi memar pada bagian kanan mandibula (Gambar 2B) Pasien menjelaskan bengkak dan memar pada regio ini munjul setelah meninggalkan klinik Pasien meyakini ini merupakan gejala sisa yang normal dan tetap mengkonsumsi obat sesuai dengan

yang diresepkan Kemudian tanda dan gejala meningkat secara bertahap Tidak nyeri atau sakit ketika dipalpasi pada regio tersebut saat follow up Satu minggu kemudian memar hilang tanpa adanya gejala apapun (Gambar 2C)

Gambar 2 A Radiografi awal gigi 47 menunjukan tidak adanya lesi periapikal namun terdaat area

radiolusen yang terlihat disebelah peroksimal distal bagian servikal margin restorasi B Pasien kembali

ke klinik 2 minggu kemudian dengan kondisi memar (sekitar 3-4cm) pada kanan mandibula C

Satu minggu kemudian memar hilang dengan tindak adanya tanda atau gejala apapun

Instrumentasi saluran akar telah selesai dilakukan dan saluran akar telah diobturasidengan guta perca dan sealer sesuai dengan panjang kerja ideal menggunakan teknik vertical kondensasi Tidak terdapat perforasi atau komplikasi iatrogenik yang muncul selama dilakukan perawatan

Diskusi

Irigasi yang efektif memainkan peran penting dalam suksesnya perawatan saluran akar NaOCl (05-525) banyak

digunakan dalam terapi endodontik Selain itu bahan ini juga digunakan sebagai lubrikan dan pencair dalam membantu membersihkan saluran akar NaOCl memiliki aktivitas antibakterial yang tinggi sebagai desinfektan saluran akar NaOCl berbasis basa dengan pH 11 yang bereaksi dengan asam amino membentuk air dan garam Selain itu reaksi kloraminasi dapat merusak metabolisme bakteri Karena kelebihan ini NaOCl digunakan sebagai bahan organik yang efisien sebagai pelarut jaringan dan memiliki efektifitas antibakteri

Walaupun NaOCl digunakan hampir disebagian besar perawatan intrakanal sebagai irigasi desinfeksi saluran akar dan debridement bahan ini memiliki kandungan toksik pada jaringan yang tinggi Penggunaan yang salah dari NaOCl selama terapi endodontik dapat menghasilkan hasil yang tidak diinginkan termasuk komplikasi dan rasa sakit yang parah Komplikasi yang serupa dengan NaOCl juga dilaporkan pada kasus ini Secara umum komplikasi dari NaOCl yang dapat terjadi yaitu mata terbakar reaksi alergi injeksi pada daerah sinus sakit dan bengkak setelah mengenai daerah apex gigi kerusakan saraf gangguaan jalan pernafasan Menurut laporan sebelumnya larutan NaOCl yang masuk dalam daerah jaringan periradikular selama perawatan saluran akar akan lebih mudah terjadi bila perforasi atau apeks melebar yang dikombinasikan dengan tekanan irigasi yang kurang terkontrol Pada banyak kasus pasien hanya membutuhkan home care instruction dan antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder Secara tipikal tanda dan gejala seperti sakit bengkak dan memar biasanya hilang dalam beberapa minggu dan jarang sekali

komplikasi menjadi permanen seperti kerusakan saraf

sdfghjkl

Menurut kriteria Hilsmann diagnostik insidensi NaOCl termasuk didalamnya adalah 1 Sakit akut bengkak dan kemerahan 2 Memar 3 Bengkak menahun yang melibatkan infraorbital atau sudut mulut 4perdarahan pada orifis gigi dalam mulut 5 Baal atau indra sentuhan lemah terutama saraf fasial dan 6 Infeksi sekunder sinusitis dan selulitis Pada laporan kasus kami terdapat beberapa faktor diantaranya bengkak kemerahan dan memera Terutama pada kasus pertama pasien manunjukan gejala yang tadi sudah dijelaskan

Berdasarkan pengalaman kami pasien sebelumnya harus diberikan informasi keseluruhan mengenai NaOCl dan insiden yang dapat terjadi dari penggunaan bahan tersebut dan menemukan etiologi penyebabnya Perawatan harus fokus pada prinsip meminimalkan bengkak kontrol sakit dan menghindari infeksi sekunder Kontrol rasa sakit sangat penting anestesi lokal atau analgesik oral dapat sangat membantu untuk meredakan rasa sakit Kompres dengan air dingin pada area yang terlokalisir hal ini direkomendasikan untuk menurunkan ketidaknyamanan dan meminimalisir edema Kompres dingin harus diganti dengan kompres hangat untuk beberapa hari kemudian Pemberian antibiotik cukup dibutuhkan untuk menghindari kemungkinan terjadi infeksi sekunder Pada kasus yang parah perlu dirujuk ke rumah sakit atau diperlukan tindakan bedah

Untuk menghindari insidens NaOCl diperlukan pengambilan radiografi awal untuk mengetahui penjang saluran akar Evaluasi yang hati-hati dari saluran akar individual sangat penting Penting untuk selalu menghindari melekatnya jarum irigasi pada dinding saluran akar ketika cairan NaOCl di injeksikan Injeksi yang lemah dan lembut harus dilakukan daripada injeksi yang keras dan kasar

Selain mengambil langkah pencegahan insiden NaOCl masih dapat terjadi dengan komplikasi yang potensial karena toksisitas jaringan selama proses irigasi Endodontik yang aman dan baik memerlukan proses irigasi yang baik Beberapa penelitian telah mempelajari secara klinis bahan ndashbahan yang aman menggunakan irigasi yang berbeda atau dengan bahan yang sama namun konsentrasin yang berbeda dari NaOCl selama perawatan endodontik Naenni et al membandingkan beberapa bahan irigasi yang digunakan dalam perawatan endodontik termasuk diantaranya 1 NaOCl 10 clorheksidin 3 dan 30 hidrogen peroksida 10 asam perasetik 5 NaDCC dan 10 asam asetat Hasilnya hanya NaOCl yang dapat melarutkan pulpa nekrosis Baumgartner mengevaluasi beberapa konsentrasi dari NaOCl sebagai bahan irigasi saluran akar dan menunjukan bahwa konsentrasi 525 25 dan 1 mampu melarutkan sisa jaringan pulpa dan predentik dari dinding saluran akar yang belum diintrumensasi Beberapa laporan menunjukan gahwa penggunaan kont=sentrasi yang tinggi dari NaOCl yang singkat dapat melarutkan jaringan nemun toksisitas jaringan meningkat Peneliti lain juga mengungkapkan bahwa aktifitas antimikrobial 2 pada klorheksidin gel

lebih baik dari NaOCl walaupun 2 clorheksidin gel tidak mampu melarutkan jaringan pulpa nekrotik

Kesimpulan

Laporan ini menyajikan resiko potensial yang harus selalu diingat bahwa larutasn NaOCl yang sebagai bahan irigasi dari endodontik dan memiliki banyak komplikasi potensial yaitu ekstrusi hingga kedalam jaringan periradikular Laporan ini juga menjelaskan langkah untuk meminimalisir insidensi NaOCl dan tahapan prosedur untuk perawatan Sebelum memulai perawatan saluran akar klinisi harus hati-hati dalam inspeksi struktur saluran akar dari radiografi awal Ketika NaOCl dipilih sebagai bahan irigasi endodontik maka perlu dilakukan injeksi larutan dengan sangat lembut selama prosedur berlangsung Tekanan yang lembut dan konstan diperlukan saat injeksi dan mengeluarkan jarum dari titik kontak saluran akar Diperlukan manajemen pre treatment yang baik seperti menggunakan kacamata pelindung dan baju pelindung serta isolasi ruberdam untuk melindungi jaringan rongga mulut dari efek NaOCl

Referensi

1 Zenhnder M Root canal irrigants J Endod 2006 May32389-398

2 Peters OA Laib A Gohring TN Barbakow F Changes in root canal geometry after preparation assessed by high- resolution computed tomography J Endod 2001271-6

3 Love RM Enterococcus faecalis a mechanism for its role in endodontic failure Int Endod J 200134399- 405

4 McDonnell G Russell AD Antiseptics and disinfectants activity action and resistance Clin Microbiol Rev 199912147-179

5 Vianna ME Gomes BP Berber VB Zaia AA Ferraz CC de Souza-Filho FJ In vitro evaluation of the antimicrobial activity of chlorhexidine and Sodium hypochlorite Oral Surg Oral Med Oral Pathol Oral Radiol Endod 20049779-84

6 Radcliffe CE Potouridou L Qureshi R Habahbeh N Qualtrough A Worthington H Drucker DB Antimicrobial activity of varying concentrations of Sodium hypochlorite on the endodontic microorganisms Actinomyces israelii A naeslundii Candida albicans and Enterococcus faecalis Int Endod J 200437438- 466

7 Baumgartner JC Cuenin PR Effi cacy of several concentrations of sodium hypochlorite for root canal irrigation J Endod 199218605-612

8 Spanoacute JC Barbin EL Santos TC Guimaratildees LF Peacutecora JD Solvent action of sodium hypochlorite onbovine pulp and physico-chemical properties of resulting liquid Braz Dent J200112154-157

9 Naenni N Thoma K Zehnder M Soft tissue dissolution capacity of currently used and potential endodontic irrigants J Endod 200430785-787

10 Clarkson RM Moule AJ Sodium hypochlorite and its use as an endodontic irrigant Aust Dent J 199843250-256

11 Estrela C Estrela CR Barbin EL Spanoacute JC Marchesan MA Peacutecora JD Mechanism of action of sodium hypochlorite Braz Dent J 200213 113-117

12 Gatot A Arbelle J Leiberman A Yanai-Inbar I Effects of sodium hypochlorite on soft tissues after its inadvertent injection beyond the

root apex J Endod 199117573-574

13 Huumllsmann M Hahn W Complications during root canal irrigation 1048699 literature review and case reports Int Endod J200033186-193

14 Gernhardt CR Eppendorf K Kozlowski A Brandt M Toxicity of concentrated sodium hypochlorite used as an endodontic irrigant Int Endod J 200437272-280

15 Witton R Henthorn K Ethunandan M Harmer S Brennan PA Neurological complications following extrusion of sodium hypochlorite solution during root 65 Su-Hsin Wang et al canal treatment Int Endod J 200538843-848

16 Gursoy UK Bostanci V Kosger HH Palatal mucosa necrosis because of accidental sodium hypochlorite injection instead of anaesthetic solution Int Endod J 200639157-161

17 Motta MV Chaves-Mendonca MA Stirton CG Cardozo HF Accidental injection with sodium hypochlorite report of a case Int Endod J 200942175-182

18 Fuentes de Sermeo Tissue damage after sodium hypochlorite extrusion during root canal treatment Oral Surg Oral Med Oral Pathol Oral Radiol Endod 2009108e46-e49

19 Pashley EL Birdsong NL Bowman K Pashley DH Cytotoxic effects of sodium hypochlorite on vital tissue J Endod 198511525-528

20 Ingram TA Response of the human eye to accidental exposure to sodium hypochlorite J Endod 199016235-238

21 Kaufman AY Keila S Hypersensitivity to sodium

hypochlorite J Endod 198915224-229

22 Ehrich DG Brian JD Jr Walker WA Sodium hypochlorite accident Inadvertent injection into the maxillary sinus J Endod 199319180-182

23 Bowden JR Ethunandan M Brennan PA Life-threatening airway obstruction secondary to hypochlorite extrusion during root canal treatment Oral Surg Oral Med Oral Pathol Oral Radiol Endod 2006101402- 404

24 Dametto FR Ferraz CC de Almeida Gomes BP Zaia AA Teixeira FB de Souza-Filho FJ In vitro assessment of the immediate and prolonged antimicrobial action of chlorhexidine gel as an endodontic irrigant against Enterococcus faecalis Oral Surg Oral Med Oral Pathol Oral Radiol Endod 200599768-772

25 Ercan E Ozekinci T Atakul F Guumll K Antibacterial activity of 2 chlorhexidine gluconate and 525 sodium hypochlorite in infected root canal In vivo study J Endod 20043084-87

Page 2: Sodium Hipoklorit

sedikit sensitif pada palpasi dengan rasa sakit sedang pada perkusi Tidak ditemukan mobilitas patologis pada gigi Kedalaman probing sekitar gigi 23 sedalam 3mm namun tidak ditemukan bleeding saat probing Radiografi awal untuk periapikal menunjukan perbesaran iregular dari ruang ligamen periodontal bila dibandingkan dengan peroksimal gigi (Gambar 1A) Selain itu ditemukan radiopak samar-samar pada apikal gigi 23

Diagnosis dibuat berdasarkan gejala periodontitis apikalis gigi kaninus kiri dari perawatan endodontik sebelumnya Sebagai tambahan terbukanaya daerah periradikular atau over instrumen dicurigai karena gigi 23 sensitiv terhadap palpasi Setelah menjelaskan rencana perawatan kepada pasien dilakukan tindakan non bedah untuk perawatan saluran akar pada gigi 23 Akses endodontik melalui kavitas sebelumnya dibuat dibawah isolasi ruberdam Beberapat gutaperca yang telah rusak diambil dan diamati dibawah mikroskop Untuk membantu proses pembersihan kanal sering diirigasi dengan 25NaOCL yang banyak dengan jarum irigasi menggunakan teknik yang sangat pelan dan halus Selama proses pembersihan dan pembentukan pasien mengalami rasa sakit dan sensasi terbakar pada bagian kiri wajah Saluran akar penuh dengan darah Prosedur dihentikan ruberdam diangkat dan ditemukan pembengkakan pada bagian kiri wajah

Gambar 1 A Radiografi awal menunjukan tidak adanya lesi periapikal namun terdapat pelebaran

ligamen periodontal yang teramati disekitar gigi 23 Gambaran radiopak terlihat pada bagian apikal gigi 23 B Bengkak pada bagian kiri yang memanjang

hingga regio orbital dan terlihat seperti memar pada pipi yang munjul 2 hari kemudian setelah ekstrusi NaOCL C Bengkak dan memar yang memudar setelah 2 minggu tanpa disertai dengan tanda dan

gejala

Saluran akar diirigasi dengan saline steril dan akses kavitas ditutup sementara denga cotton pelet dan cavit Rasa sakit mereda dan pasien diberikan edukasi pasca perawatan Penjelasan yang terperinci mengenai rasa sakit pasca perawatan ulang gigi 23 juga dijelaskan pada pasien Pasien diberikan analgesik berupa diklofenak 50mg selama 3 hari dan dilakukan pertemuan selanjutnya untuk follow up Pasien kembali lagi ke klinik 2 hari setelahnya masih dengan keadaan wajah kiri bengkak yang meluas didaerah orbital melebar hingga pipi (gambar 1) Pasien denied sensasi terbakar atau rasa sakit Pasien diberikan antibiotik oral berupa amoxicillin 250mg per 8 jam selama 3 hari untuk menghindari kemungkinan terinfeksi Bengkak perlahan mereda

setelah 2 minggu tanpa gejala klinis (gambar 1c)

Perawatan saluran akar dari gigi 23 dimulai kembali Inspeksi mikroskopis ditemukan perforasi (berhubungan dengan perawatan endodontik awal) yang berdekatan dengan regio apikal (3mm buko coronal dari apeks radiograf) Temuan perforasi juga ditemukan berdasarkan hasil pemeriksaan tes endometer (Root Zx) Sensitifitas dan bleeding terjadi bila terkena sentuhan pada area perforasi dengan paper point Penyebab yang paling mungkin terjadinya perforasi adalah ekstrusinya sodium hipoklorit kedalam jaringan periradikular selama proses irigasi Satu bulan kemudian saluran akar 23 diobturasi menggunakan gutaperca dan sealer (Kerr Corp MI USA) pada bagian perforasi apikalnya menggunakan teknik vertikal compaction Pasien disarankan untuk melakukan kontrol secara periodik

Kasus 2

Seorang wanita usia 69 tahun datang ke klinik dengan keluhan rasa sakit spontan pada regio mendibula kanan sejak beberapa hari lalu Pemeriksaan klinis dari jaringan lunak menunjukan tidak adanya tanda terluka ataupun adanya fistul Gigi 45 dan 47 (molar 2 dan premolar 2) telah dilakukan restorasi bridge maryland beberapa tahun lalu Bila dibandingkan dengan gigi yang berdekatan gigi 47 lebih sensitif terhadap panas dingin dan perkusi Tidak ditemukan mobilitas patologis Kedalaman probing disekitar gigi 45 dan 47 sebesar 3mm namun terjadi bleeding pasca probing Ditemukan celah pada bagian crown marging dari gigi 47 Pada pemeriksaan radiografi periapikal tidak menunjukan adanya lesi periapikal

walaupun terdapat bayang-bayang radiolusen yang terlihat pada peroksimal distal area servikal dibawah marging dari gigi yang direstorasi (Gambar 2A)

Diagnosis dari gejala tersebut adalah pulpitis ireversibel gigi 47 dengan periapikal akut periodontitis yang disebabkan oleh karies sekunder yang melibatkan pulpa Setelah dijelaskan mengenai rencana perawatan kepada pasien dilakukan perawatan darurat endodontik pada gigi 47 Akses kavitas di preparasi dengan bantuan anestesi blok dan jaringan pulpa di ekstirpasi Setelah dibersihkan secara berurutan kemudian pembentukan dilakukan dibawah isolasi rubber dam Saluran akar diirigasi secara bertahap dengan NaOCl 25 dengan lembut dan halus Selama prosedur berlangsung pasien mengalami sakit yang parah dan pendarahan yang memenuhi ruang pulpa

Gejala sakit yang dirasakan pasien mereda setelah saluran akar diirigasi dengan saline steril Akses kavitas ditutup dengan cotton pelet dan tumpatan sementara caviton Pasien diberi instruksi dan penjelasan lengkap mengenai kondisi klinis yang telah terjadi selama perawatan gigi 47 Pasien kemudian diberikan resep analgesik oral berupa diklofenak 50mg untuk 3 hari dan antibiotik amoxicillin 250mg setiap 8 jam selama 3 hari untuk kontrol sakit dan infeksi Pasien kemudian kembali ke klinik setelah 2 minggu kemudian dengan kondisi memar pada bagian kanan mandibula (Gambar 2B) Pasien menjelaskan bengkak dan memar pada regio ini munjul setelah meninggalkan klinik Pasien meyakini ini merupakan gejala sisa yang normal dan tetap mengkonsumsi obat sesuai dengan

yang diresepkan Kemudian tanda dan gejala meningkat secara bertahap Tidak nyeri atau sakit ketika dipalpasi pada regio tersebut saat follow up Satu minggu kemudian memar hilang tanpa adanya gejala apapun (Gambar 2C)

Gambar 2 A Radiografi awal gigi 47 menunjukan tidak adanya lesi periapikal namun terdaat area

radiolusen yang terlihat disebelah peroksimal distal bagian servikal margin restorasi B Pasien kembali

ke klinik 2 minggu kemudian dengan kondisi memar (sekitar 3-4cm) pada kanan mandibula C

Satu minggu kemudian memar hilang dengan tindak adanya tanda atau gejala apapun

Instrumentasi saluran akar telah selesai dilakukan dan saluran akar telah diobturasidengan guta perca dan sealer sesuai dengan panjang kerja ideal menggunakan teknik vertical kondensasi Tidak terdapat perforasi atau komplikasi iatrogenik yang muncul selama dilakukan perawatan

Diskusi

Irigasi yang efektif memainkan peran penting dalam suksesnya perawatan saluran akar NaOCl (05-525) banyak

digunakan dalam terapi endodontik Selain itu bahan ini juga digunakan sebagai lubrikan dan pencair dalam membantu membersihkan saluran akar NaOCl memiliki aktivitas antibakterial yang tinggi sebagai desinfektan saluran akar NaOCl berbasis basa dengan pH 11 yang bereaksi dengan asam amino membentuk air dan garam Selain itu reaksi kloraminasi dapat merusak metabolisme bakteri Karena kelebihan ini NaOCl digunakan sebagai bahan organik yang efisien sebagai pelarut jaringan dan memiliki efektifitas antibakteri

Walaupun NaOCl digunakan hampir disebagian besar perawatan intrakanal sebagai irigasi desinfeksi saluran akar dan debridement bahan ini memiliki kandungan toksik pada jaringan yang tinggi Penggunaan yang salah dari NaOCl selama terapi endodontik dapat menghasilkan hasil yang tidak diinginkan termasuk komplikasi dan rasa sakit yang parah Komplikasi yang serupa dengan NaOCl juga dilaporkan pada kasus ini Secara umum komplikasi dari NaOCl yang dapat terjadi yaitu mata terbakar reaksi alergi injeksi pada daerah sinus sakit dan bengkak setelah mengenai daerah apex gigi kerusakan saraf gangguaan jalan pernafasan Menurut laporan sebelumnya larutan NaOCl yang masuk dalam daerah jaringan periradikular selama perawatan saluran akar akan lebih mudah terjadi bila perforasi atau apeks melebar yang dikombinasikan dengan tekanan irigasi yang kurang terkontrol Pada banyak kasus pasien hanya membutuhkan home care instruction dan antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder Secara tipikal tanda dan gejala seperti sakit bengkak dan memar biasanya hilang dalam beberapa minggu dan jarang sekali

komplikasi menjadi permanen seperti kerusakan saraf

sdfghjkl

Menurut kriteria Hilsmann diagnostik insidensi NaOCl termasuk didalamnya adalah 1 Sakit akut bengkak dan kemerahan 2 Memar 3 Bengkak menahun yang melibatkan infraorbital atau sudut mulut 4perdarahan pada orifis gigi dalam mulut 5 Baal atau indra sentuhan lemah terutama saraf fasial dan 6 Infeksi sekunder sinusitis dan selulitis Pada laporan kasus kami terdapat beberapa faktor diantaranya bengkak kemerahan dan memera Terutama pada kasus pertama pasien manunjukan gejala yang tadi sudah dijelaskan

Berdasarkan pengalaman kami pasien sebelumnya harus diberikan informasi keseluruhan mengenai NaOCl dan insiden yang dapat terjadi dari penggunaan bahan tersebut dan menemukan etiologi penyebabnya Perawatan harus fokus pada prinsip meminimalkan bengkak kontrol sakit dan menghindari infeksi sekunder Kontrol rasa sakit sangat penting anestesi lokal atau analgesik oral dapat sangat membantu untuk meredakan rasa sakit Kompres dengan air dingin pada area yang terlokalisir hal ini direkomendasikan untuk menurunkan ketidaknyamanan dan meminimalisir edema Kompres dingin harus diganti dengan kompres hangat untuk beberapa hari kemudian Pemberian antibiotik cukup dibutuhkan untuk menghindari kemungkinan terjadi infeksi sekunder Pada kasus yang parah perlu dirujuk ke rumah sakit atau diperlukan tindakan bedah

Untuk menghindari insidens NaOCl diperlukan pengambilan radiografi awal untuk mengetahui penjang saluran akar Evaluasi yang hati-hati dari saluran akar individual sangat penting Penting untuk selalu menghindari melekatnya jarum irigasi pada dinding saluran akar ketika cairan NaOCl di injeksikan Injeksi yang lemah dan lembut harus dilakukan daripada injeksi yang keras dan kasar

Selain mengambil langkah pencegahan insiden NaOCl masih dapat terjadi dengan komplikasi yang potensial karena toksisitas jaringan selama proses irigasi Endodontik yang aman dan baik memerlukan proses irigasi yang baik Beberapa penelitian telah mempelajari secara klinis bahan ndashbahan yang aman menggunakan irigasi yang berbeda atau dengan bahan yang sama namun konsentrasin yang berbeda dari NaOCl selama perawatan endodontik Naenni et al membandingkan beberapa bahan irigasi yang digunakan dalam perawatan endodontik termasuk diantaranya 1 NaOCl 10 clorheksidin 3 dan 30 hidrogen peroksida 10 asam perasetik 5 NaDCC dan 10 asam asetat Hasilnya hanya NaOCl yang dapat melarutkan pulpa nekrosis Baumgartner mengevaluasi beberapa konsentrasi dari NaOCl sebagai bahan irigasi saluran akar dan menunjukan bahwa konsentrasi 525 25 dan 1 mampu melarutkan sisa jaringan pulpa dan predentik dari dinding saluran akar yang belum diintrumensasi Beberapa laporan menunjukan gahwa penggunaan kont=sentrasi yang tinggi dari NaOCl yang singkat dapat melarutkan jaringan nemun toksisitas jaringan meningkat Peneliti lain juga mengungkapkan bahwa aktifitas antimikrobial 2 pada klorheksidin gel

lebih baik dari NaOCl walaupun 2 clorheksidin gel tidak mampu melarutkan jaringan pulpa nekrotik

Kesimpulan

Laporan ini menyajikan resiko potensial yang harus selalu diingat bahwa larutasn NaOCl yang sebagai bahan irigasi dari endodontik dan memiliki banyak komplikasi potensial yaitu ekstrusi hingga kedalam jaringan periradikular Laporan ini juga menjelaskan langkah untuk meminimalisir insidensi NaOCl dan tahapan prosedur untuk perawatan Sebelum memulai perawatan saluran akar klinisi harus hati-hati dalam inspeksi struktur saluran akar dari radiografi awal Ketika NaOCl dipilih sebagai bahan irigasi endodontik maka perlu dilakukan injeksi larutan dengan sangat lembut selama prosedur berlangsung Tekanan yang lembut dan konstan diperlukan saat injeksi dan mengeluarkan jarum dari titik kontak saluran akar Diperlukan manajemen pre treatment yang baik seperti menggunakan kacamata pelindung dan baju pelindung serta isolasi ruberdam untuk melindungi jaringan rongga mulut dari efek NaOCl

Referensi

1 Zenhnder M Root canal irrigants J Endod 2006 May32389-398

2 Peters OA Laib A Gohring TN Barbakow F Changes in root canal geometry after preparation assessed by high- resolution computed tomography J Endod 2001271-6

3 Love RM Enterococcus faecalis a mechanism for its role in endodontic failure Int Endod J 200134399- 405

4 McDonnell G Russell AD Antiseptics and disinfectants activity action and resistance Clin Microbiol Rev 199912147-179

5 Vianna ME Gomes BP Berber VB Zaia AA Ferraz CC de Souza-Filho FJ In vitro evaluation of the antimicrobial activity of chlorhexidine and Sodium hypochlorite Oral Surg Oral Med Oral Pathol Oral Radiol Endod 20049779-84

6 Radcliffe CE Potouridou L Qureshi R Habahbeh N Qualtrough A Worthington H Drucker DB Antimicrobial activity of varying concentrations of Sodium hypochlorite on the endodontic microorganisms Actinomyces israelii A naeslundii Candida albicans and Enterococcus faecalis Int Endod J 200437438- 466

7 Baumgartner JC Cuenin PR Effi cacy of several concentrations of sodium hypochlorite for root canal irrigation J Endod 199218605-612

8 Spanoacute JC Barbin EL Santos TC Guimaratildees LF Peacutecora JD Solvent action of sodium hypochlorite onbovine pulp and physico-chemical properties of resulting liquid Braz Dent J200112154-157

9 Naenni N Thoma K Zehnder M Soft tissue dissolution capacity of currently used and potential endodontic irrigants J Endod 200430785-787

10 Clarkson RM Moule AJ Sodium hypochlorite and its use as an endodontic irrigant Aust Dent J 199843250-256

11 Estrela C Estrela CR Barbin EL Spanoacute JC Marchesan MA Peacutecora JD Mechanism of action of sodium hypochlorite Braz Dent J 200213 113-117

12 Gatot A Arbelle J Leiberman A Yanai-Inbar I Effects of sodium hypochlorite on soft tissues after its inadvertent injection beyond the

root apex J Endod 199117573-574

13 Huumllsmann M Hahn W Complications during root canal irrigation 1048699 literature review and case reports Int Endod J200033186-193

14 Gernhardt CR Eppendorf K Kozlowski A Brandt M Toxicity of concentrated sodium hypochlorite used as an endodontic irrigant Int Endod J 200437272-280

15 Witton R Henthorn K Ethunandan M Harmer S Brennan PA Neurological complications following extrusion of sodium hypochlorite solution during root 65 Su-Hsin Wang et al canal treatment Int Endod J 200538843-848

16 Gursoy UK Bostanci V Kosger HH Palatal mucosa necrosis because of accidental sodium hypochlorite injection instead of anaesthetic solution Int Endod J 200639157-161

17 Motta MV Chaves-Mendonca MA Stirton CG Cardozo HF Accidental injection with sodium hypochlorite report of a case Int Endod J 200942175-182

18 Fuentes de Sermeo Tissue damage after sodium hypochlorite extrusion during root canal treatment Oral Surg Oral Med Oral Pathol Oral Radiol Endod 2009108e46-e49

19 Pashley EL Birdsong NL Bowman K Pashley DH Cytotoxic effects of sodium hypochlorite on vital tissue J Endod 198511525-528

20 Ingram TA Response of the human eye to accidental exposure to sodium hypochlorite J Endod 199016235-238

21 Kaufman AY Keila S Hypersensitivity to sodium

hypochlorite J Endod 198915224-229

22 Ehrich DG Brian JD Jr Walker WA Sodium hypochlorite accident Inadvertent injection into the maxillary sinus J Endod 199319180-182

23 Bowden JR Ethunandan M Brennan PA Life-threatening airway obstruction secondary to hypochlorite extrusion during root canal treatment Oral Surg Oral Med Oral Pathol Oral Radiol Endod 2006101402- 404

24 Dametto FR Ferraz CC de Almeida Gomes BP Zaia AA Teixeira FB de Souza-Filho FJ In vitro assessment of the immediate and prolonged antimicrobial action of chlorhexidine gel as an endodontic irrigant against Enterococcus faecalis Oral Surg Oral Med Oral Pathol Oral Radiol Endod 200599768-772

25 Ercan E Ozekinci T Atakul F Guumll K Antibacterial activity of 2 chlorhexidine gluconate and 525 sodium hypochlorite in infected root canal In vivo study J Endod 20043084-87

Page 3: Sodium Hipoklorit

setelah 2 minggu tanpa gejala klinis (gambar 1c)

Perawatan saluran akar dari gigi 23 dimulai kembali Inspeksi mikroskopis ditemukan perforasi (berhubungan dengan perawatan endodontik awal) yang berdekatan dengan regio apikal (3mm buko coronal dari apeks radiograf) Temuan perforasi juga ditemukan berdasarkan hasil pemeriksaan tes endometer (Root Zx) Sensitifitas dan bleeding terjadi bila terkena sentuhan pada area perforasi dengan paper point Penyebab yang paling mungkin terjadinya perforasi adalah ekstrusinya sodium hipoklorit kedalam jaringan periradikular selama proses irigasi Satu bulan kemudian saluran akar 23 diobturasi menggunakan gutaperca dan sealer (Kerr Corp MI USA) pada bagian perforasi apikalnya menggunakan teknik vertikal compaction Pasien disarankan untuk melakukan kontrol secara periodik

Kasus 2

Seorang wanita usia 69 tahun datang ke klinik dengan keluhan rasa sakit spontan pada regio mendibula kanan sejak beberapa hari lalu Pemeriksaan klinis dari jaringan lunak menunjukan tidak adanya tanda terluka ataupun adanya fistul Gigi 45 dan 47 (molar 2 dan premolar 2) telah dilakukan restorasi bridge maryland beberapa tahun lalu Bila dibandingkan dengan gigi yang berdekatan gigi 47 lebih sensitif terhadap panas dingin dan perkusi Tidak ditemukan mobilitas patologis Kedalaman probing disekitar gigi 45 dan 47 sebesar 3mm namun terjadi bleeding pasca probing Ditemukan celah pada bagian crown marging dari gigi 47 Pada pemeriksaan radiografi periapikal tidak menunjukan adanya lesi periapikal

walaupun terdapat bayang-bayang radiolusen yang terlihat pada peroksimal distal area servikal dibawah marging dari gigi yang direstorasi (Gambar 2A)

Diagnosis dari gejala tersebut adalah pulpitis ireversibel gigi 47 dengan periapikal akut periodontitis yang disebabkan oleh karies sekunder yang melibatkan pulpa Setelah dijelaskan mengenai rencana perawatan kepada pasien dilakukan perawatan darurat endodontik pada gigi 47 Akses kavitas di preparasi dengan bantuan anestesi blok dan jaringan pulpa di ekstirpasi Setelah dibersihkan secara berurutan kemudian pembentukan dilakukan dibawah isolasi rubber dam Saluran akar diirigasi secara bertahap dengan NaOCl 25 dengan lembut dan halus Selama prosedur berlangsung pasien mengalami sakit yang parah dan pendarahan yang memenuhi ruang pulpa

Gejala sakit yang dirasakan pasien mereda setelah saluran akar diirigasi dengan saline steril Akses kavitas ditutup dengan cotton pelet dan tumpatan sementara caviton Pasien diberi instruksi dan penjelasan lengkap mengenai kondisi klinis yang telah terjadi selama perawatan gigi 47 Pasien kemudian diberikan resep analgesik oral berupa diklofenak 50mg untuk 3 hari dan antibiotik amoxicillin 250mg setiap 8 jam selama 3 hari untuk kontrol sakit dan infeksi Pasien kemudian kembali ke klinik setelah 2 minggu kemudian dengan kondisi memar pada bagian kanan mandibula (Gambar 2B) Pasien menjelaskan bengkak dan memar pada regio ini munjul setelah meninggalkan klinik Pasien meyakini ini merupakan gejala sisa yang normal dan tetap mengkonsumsi obat sesuai dengan

yang diresepkan Kemudian tanda dan gejala meningkat secara bertahap Tidak nyeri atau sakit ketika dipalpasi pada regio tersebut saat follow up Satu minggu kemudian memar hilang tanpa adanya gejala apapun (Gambar 2C)

Gambar 2 A Radiografi awal gigi 47 menunjukan tidak adanya lesi periapikal namun terdaat area

radiolusen yang terlihat disebelah peroksimal distal bagian servikal margin restorasi B Pasien kembali

ke klinik 2 minggu kemudian dengan kondisi memar (sekitar 3-4cm) pada kanan mandibula C

Satu minggu kemudian memar hilang dengan tindak adanya tanda atau gejala apapun

Instrumentasi saluran akar telah selesai dilakukan dan saluran akar telah diobturasidengan guta perca dan sealer sesuai dengan panjang kerja ideal menggunakan teknik vertical kondensasi Tidak terdapat perforasi atau komplikasi iatrogenik yang muncul selama dilakukan perawatan

Diskusi

Irigasi yang efektif memainkan peran penting dalam suksesnya perawatan saluran akar NaOCl (05-525) banyak

digunakan dalam terapi endodontik Selain itu bahan ini juga digunakan sebagai lubrikan dan pencair dalam membantu membersihkan saluran akar NaOCl memiliki aktivitas antibakterial yang tinggi sebagai desinfektan saluran akar NaOCl berbasis basa dengan pH 11 yang bereaksi dengan asam amino membentuk air dan garam Selain itu reaksi kloraminasi dapat merusak metabolisme bakteri Karena kelebihan ini NaOCl digunakan sebagai bahan organik yang efisien sebagai pelarut jaringan dan memiliki efektifitas antibakteri

Walaupun NaOCl digunakan hampir disebagian besar perawatan intrakanal sebagai irigasi desinfeksi saluran akar dan debridement bahan ini memiliki kandungan toksik pada jaringan yang tinggi Penggunaan yang salah dari NaOCl selama terapi endodontik dapat menghasilkan hasil yang tidak diinginkan termasuk komplikasi dan rasa sakit yang parah Komplikasi yang serupa dengan NaOCl juga dilaporkan pada kasus ini Secara umum komplikasi dari NaOCl yang dapat terjadi yaitu mata terbakar reaksi alergi injeksi pada daerah sinus sakit dan bengkak setelah mengenai daerah apex gigi kerusakan saraf gangguaan jalan pernafasan Menurut laporan sebelumnya larutan NaOCl yang masuk dalam daerah jaringan periradikular selama perawatan saluran akar akan lebih mudah terjadi bila perforasi atau apeks melebar yang dikombinasikan dengan tekanan irigasi yang kurang terkontrol Pada banyak kasus pasien hanya membutuhkan home care instruction dan antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder Secara tipikal tanda dan gejala seperti sakit bengkak dan memar biasanya hilang dalam beberapa minggu dan jarang sekali

komplikasi menjadi permanen seperti kerusakan saraf

sdfghjkl

Menurut kriteria Hilsmann diagnostik insidensi NaOCl termasuk didalamnya adalah 1 Sakit akut bengkak dan kemerahan 2 Memar 3 Bengkak menahun yang melibatkan infraorbital atau sudut mulut 4perdarahan pada orifis gigi dalam mulut 5 Baal atau indra sentuhan lemah terutama saraf fasial dan 6 Infeksi sekunder sinusitis dan selulitis Pada laporan kasus kami terdapat beberapa faktor diantaranya bengkak kemerahan dan memera Terutama pada kasus pertama pasien manunjukan gejala yang tadi sudah dijelaskan

Berdasarkan pengalaman kami pasien sebelumnya harus diberikan informasi keseluruhan mengenai NaOCl dan insiden yang dapat terjadi dari penggunaan bahan tersebut dan menemukan etiologi penyebabnya Perawatan harus fokus pada prinsip meminimalkan bengkak kontrol sakit dan menghindari infeksi sekunder Kontrol rasa sakit sangat penting anestesi lokal atau analgesik oral dapat sangat membantu untuk meredakan rasa sakit Kompres dengan air dingin pada area yang terlokalisir hal ini direkomendasikan untuk menurunkan ketidaknyamanan dan meminimalisir edema Kompres dingin harus diganti dengan kompres hangat untuk beberapa hari kemudian Pemberian antibiotik cukup dibutuhkan untuk menghindari kemungkinan terjadi infeksi sekunder Pada kasus yang parah perlu dirujuk ke rumah sakit atau diperlukan tindakan bedah

Untuk menghindari insidens NaOCl diperlukan pengambilan radiografi awal untuk mengetahui penjang saluran akar Evaluasi yang hati-hati dari saluran akar individual sangat penting Penting untuk selalu menghindari melekatnya jarum irigasi pada dinding saluran akar ketika cairan NaOCl di injeksikan Injeksi yang lemah dan lembut harus dilakukan daripada injeksi yang keras dan kasar

Selain mengambil langkah pencegahan insiden NaOCl masih dapat terjadi dengan komplikasi yang potensial karena toksisitas jaringan selama proses irigasi Endodontik yang aman dan baik memerlukan proses irigasi yang baik Beberapa penelitian telah mempelajari secara klinis bahan ndashbahan yang aman menggunakan irigasi yang berbeda atau dengan bahan yang sama namun konsentrasin yang berbeda dari NaOCl selama perawatan endodontik Naenni et al membandingkan beberapa bahan irigasi yang digunakan dalam perawatan endodontik termasuk diantaranya 1 NaOCl 10 clorheksidin 3 dan 30 hidrogen peroksida 10 asam perasetik 5 NaDCC dan 10 asam asetat Hasilnya hanya NaOCl yang dapat melarutkan pulpa nekrosis Baumgartner mengevaluasi beberapa konsentrasi dari NaOCl sebagai bahan irigasi saluran akar dan menunjukan bahwa konsentrasi 525 25 dan 1 mampu melarutkan sisa jaringan pulpa dan predentik dari dinding saluran akar yang belum diintrumensasi Beberapa laporan menunjukan gahwa penggunaan kont=sentrasi yang tinggi dari NaOCl yang singkat dapat melarutkan jaringan nemun toksisitas jaringan meningkat Peneliti lain juga mengungkapkan bahwa aktifitas antimikrobial 2 pada klorheksidin gel

lebih baik dari NaOCl walaupun 2 clorheksidin gel tidak mampu melarutkan jaringan pulpa nekrotik

Kesimpulan

Laporan ini menyajikan resiko potensial yang harus selalu diingat bahwa larutasn NaOCl yang sebagai bahan irigasi dari endodontik dan memiliki banyak komplikasi potensial yaitu ekstrusi hingga kedalam jaringan periradikular Laporan ini juga menjelaskan langkah untuk meminimalisir insidensi NaOCl dan tahapan prosedur untuk perawatan Sebelum memulai perawatan saluran akar klinisi harus hati-hati dalam inspeksi struktur saluran akar dari radiografi awal Ketika NaOCl dipilih sebagai bahan irigasi endodontik maka perlu dilakukan injeksi larutan dengan sangat lembut selama prosedur berlangsung Tekanan yang lembut dan konstan diperlukan saat injeksi dan mengeluarkan jarum dari titik kontak saluran akar Diperlukan manajemen pre treatment yang baik seperti menggunakan kacamata pelindung dan baju pelindung serta isolasi ruberdam untuk melindungi jaringan rongga mulut dari efek NaOCl

Referensi

1 Zenhnder M Root canal irrigants J Endod 2006 May32389-398

2 Peters OA Laib A Gohring TN Barbakow F Changes in root canal geometry after preparation assessed by high- resolution computed tomography J Endod 2001271-6

3 Love RM Enterococcus faecalis a mechanism for its role in endodontic failure Int Endod J 200134399- 405

4 McDonnell G Russell AD Antiseptics and disinfectants activity action and resistance Clin Microbiol Rev 199912147-179

5 Vianna ME Gomes BP Berber VB Zaia AA Ferraz CC de Souza-Filho FJ In vitro evaluation of the antimicrobial activity of chlorhexidine and Sodium hypochlorite Oral Surg Oral Med Oral Pathol Oral Radiol Endod 20049779-84

6 Radcliffe CE Potouridou L Qureshi R Habahbeh N Qualtrough A Worthington H Drucker DB Antimicrobial activity of varying concentrations of Sodium hypochlorite on the endodontic microorganisms Actinomyces israelii A naeslundii Candida albicans and Enterococcus faecalis Int Endod J 200437438- 466

7 Baumgartner JC Cuenin PR Effi cacy of several concentrations of sodium hypochlorite for root canal irrigation J Endod 199218605-612

8 Spanoacute JC Barbin EL Santos TC Guimaratildees LF Peacutecora JD Solvent action of sodium hypochlorite onbovine pulp and physico-chemical properties of resulting liquid Braz Dent J200112154-157

9 Naenni N Thoma K Zehnder M Soft tissue dissolution capacity of currently used and potential endodontic irrigants J Endod 200430785-787

10 Clarkson RM Moule AJ Sodium hypochlorite and its use as an endodontic irrigant Aust Dent J 199843250-256

11 Estrela C Estrela CR Barbin EL Spanoacute JC Marchesan MA Peacutecora JD Mechanism of action of sodium hypochlorite Braz Dent J 200213 113-117

12 Gatot A Arbelle J Leiberman A Yanai-Inbar I Effects of sodium hypochlorite on soft tissues after its inadvertent injection beyond the

root apex J Endod 199117573-574

13 Huumllsmann M Hahn W Complications during root canal irrigation 1048699 literature review and case reports Int Endod J200033186-193

14 Gernhardt CR Eppendorf K Kozlowski A Brandt M Toxicity of concentrated sodium hypochlorite used as an endodontic irrigant Int Endod J 200437272-280

15 Witton R Henthorn K Ethunandan M Harmer S Brennan PA Neurological complications following extrusion of sodium hypochlorite solution during root 65 Su-Hsin Wang et al canal treatment Int Endod J 200538843-848

16 Gursoy UK Bostanci V Kosger HH Palatal mucosa necrosis because of accidental sodium hypochlorite injection instead of anaesthetic solution Int Endod J 200639157-161

17 Motta MV Chaves-Mendonca MA Stirton CG Cardozo HF Accidental injection with sodium hypochlorite report of a case Int Endod J 200942175-182

18 Fuentes de Sermeo Tissue damage after sodium hypochlorite extrusion during root canal treatment Oral Surg Oral Med Oral Pathol Oral Radiol Endod 2009108e46-e49

19 Pashley EL Birdsong NL Bowman K Pashley DH Cytotoxic effects of sodium hypochlorite on vital tissue J Endod 198511525-528

20 Ingram TA Response of the human eye to accidental exposure to sodium hypochlorite J Endod 199016235-238

21 Kaufman AY Keila S Hypersensitivity to sodium

hypochlorite J Endod 198915224-229

22 Ehrich DG Brian JD Jr Walker WA Sodium hypochlorite accident Inadvertent injection into the maxillary sinus J Endod 199319180-182

23 Bowden JR Ethunandan M Brennan PA Life-threatening airway obstruction secondary to hypochlorite extrusion during root canal treatment Oral Surg Oral Med Oral Pathol Oral Radiol Endod 2006101402- 404

24 Dametto FR Ferraz CC de Almeida Gomes BP Zaia AA Teixeira FB de Souza-Filho FJ In vitro assessment of the immediate and prolonged antimicrobial action of chlorhexidine gel as an endodontic irrigant against Enterococcus faecalis Oral Surg Oral Med Oral Pathol Oral Radiol Endod 200599768-772

25 Ercan E Ozekinci T Atakul F Guumll K Antibacterial activity of 2 chlorhexidine gluconate and 525 sodium hypochlorite in infected root canal In vivo study J Endod 20043084-87

Page 4: Sodium Hipoklorit

yang diresepkan Kemudian tanda dan gejala meningkat secara bertahap Tidak nyeri atau sakit ketika dipalpasi pada regio tersebut saat follow up Satu minggu kemudian memar hilang tanpa adanya gejala apapun (Gambar 2C)

Gambar 2 A Radiografi awal gigi 47 menunjukan tidak adanya lesi periapikal namun terdaat area

radiolusen yang terlihat disebelah peroksimal distal bagian servikal margin restorasi B Pasien kembali

ke klinik 2 minggu kemudian dengan kondisi memar (sekitar 3-4cm) pada kanan mandibula C

Satu minggu kemudian memar hilang dengan tindak adanya tanda atau gejala apapun

Instrumentasi saluran akar telah selesai dilakukan dan saluran akar telah diobturasidengan guta perca dan sealer sesuai dengan panjang kerja ideal menggunakan teknik vertical kondensasi Tidak terdapat perforasi atau komplikasi iatrogenik yang muncul selama dilakukan perawatan

Diskusi

Irigasi yang efektif memainkan peran penting dalam suksesnya perawatan saluran akar NaOCl (05-525) banyak

digunakan dalam terapi endodontik Selain itu bahan ini juga digunakan sebagai lubrikan dan pencair dalam membantu membersihkan saluran akar NaOCl memiliki aktivitas antibakterial yang tinggi sebagai desinfektan saluran akar NaOCl berbasis basa dengan pH 11 yang bereaksi dengan asam amino membentuk air dan garam Selain itu reaksi kloraminasi dapat merusak metabolisme bakteri Karena kelebihan ini NaOCl digunakan sebagai bahan organik yang efisien sebagai pelarut jaringan dan memiliki efektifitas antibakteri

Walaupun NaOCl digunakan hampir disebagian besar perawatan intrakanal sebagai irigasi desinfeksi saluran akar dan debridement bahan ini memiliki kandungan toksik pada jaringan yang tinggi Penggunaan yang salah dari NaOCl selama terapi endodontik dapat menghasilkan hasil yang tidak diinginkan termasuk komplikasi dan rasa sakit yang parah Komplikasi yang serupa dengan NaOCl juga dilaporkan pada kasus ini Secara umum komplikasi dari NaOCl yang dapat terjadi yaitu mata terbakar reaksi alergi injeksi pada daerah sinus sakit dan bengkak setelah mengenai daerah apex gigi kerusakan saraf gangguaan jalan pernafasan Menurut laporan sebelumnya larutan NaOCl yang masuk dalam daerah jaringan periradikular selama perawatan saluran akar akan lebih mudah terjadi bila perforasi atau apeks melebar yang dikombinasikan dengan tekanan irigasi yang kurang terkontrol Pada banyak kasus pasien hanya membutuhkan home care instruction dan antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder Secara tipikal tanda dan gejala seperti sakit bengkak dan memar biasanya hilang dalam beberapa minggu dan jarang sekali

komplikasi menjadi permanen seperti kerusakan saraf

sdfghjkl

Menurut kriteria Hilsmann diagnostik insidensi NaOCl termasuk didalamnya adalah 1 Sakit akut bengkak dan kemerahan 2 Memar 3 Bengkak menahun yang melibatkan infraorbital atau sudut mulut 4perdarahan pada orifis gigi dalam mulut 5 Baal atau indra sentuhan lemah terutama saraf fasial dan 6 Infeksi sekunder sinusitis dan selulitis Pada laporan kasus kami terdapat beberapa faktor diantaranya bengkak kemerahan dan memera Terutama pada kasus pertama pasien manunjukan gejala yang tadi sudah dijelaskan

Berdasarkan pengalaman kami pasien sebelumnya harus diberikan informasi keseluruhan mengenai NaOCl dan insiden yang dapat terjadi dari penggunaan bahan tersebut dan menemukan etiologi penyebabnya Perawatan harus fokus pada prinsip meminimalkan bengkak kontrol sakit dan menghindari infeksi sekunder Kontrol rasa sakit sangat penting anestesi lokal atau analgesik oral dapat sangat membantu untuk meredakan rasa sakit Kompres dengan air dingin pada area yang terlokalisir hal ini direkomendasikan untuk menurunkan ketidaknyamanan dan meminimalisir edema Kompres dingin harus diganti dengan kompres hangat untuk beberapa hari kemudian Pemberian antibiotik cukup dibutuhkan untuk menghindari kemungkinan terjadi infeksi sekunder Pada kasus yang parah perlu dirujuk ke rumah sakit atau diperlukan tindakan bedah

Untuk menghindari insidens NaOCl diperlukan pengambilan radiografi awal untuk mengetahui penjang saluran akar Evaluasi yang hati-hati dari saluran akar individual sangat penting Penting untuk selalu menghindari melekatnya jarum irigasi pada dinding saluran akar ketika cairan NaOCl di injeksikan Injeksi yang lemah dan lembut harus dilakukan daripada injeksi yang keras dan kasar

Selain mengambil langkah pencegahan insiden NaOCl masih dapat terjadi dengan komplikasi yang potensial karena toksisitas jaringan selama proses irigasi Endodontik yang aman dan baik memerlukan proses irigasi yang baik Beberapa penelitian telah mempelajari secara klinis bahan ndashbahan yang aman menggunakan irigasi yang berbeda atau dengan bahan yang sama namun konsentrasin yang berbeda dari NaOCl selama perawatan endodontik Naenni et al membandingkan beberapa bahan irigasi yang digunakan dalam perawatan endodontik termasuk diantaranya 1 NaOCl 10 clorheksidin 3 dan 30 hidrogen peroksida 10 asam perasetik 5 NaDCC dan 10 asam asetat Hasilnya hanya NaOCl yang dapat melarutkan pulpa nekrosis Baumgartner mengevaluasi beberapa konsentrasi dari NaOCl sebagai bahan irigasi saluran akar dan menunjukan bahwa konsentrasi 525 25 dan 1 mampu melarutkan sisa jaringan pulpa dan predentik dari dinding saluran akar yang belum diintrumensasi Beberapa laporan menunjukan gahwa penggunaan kont=sentrasi yang tinggi dari NaOCl yang singkat dapat melarutkan jaringan nemun toksisitas jaringan meningkat Peneliti lain juga mengungkapkan bahwa aktifitas antimikrobial 2 pada klorheksidin gel

lebih baik dari NaOCl walaupun 2 clorheksidin gel tidak mampu melarutkan jaringan pulpa nekrotik

Kesimpulan

Laporan ini menyajikan resiko potensial yang harus selalu diingat bahwa larutasn NaOCl yang sebagai bahan irigasi dari endodontik dan memiliki banyak komplikasi potensial yaitu ekstrusi hingga kedalam jaringan periradikular Laporan ini juga menjelaskan langkah untuk meminimalisir insidensi NaOCl dan tahapan prosedur untuk perawatan Sebelum memulai perawatan saluran akar klinisi harus hati-hati dalam inspeksi struktur saluran akar dari radiografi awal Ketika NaOCl dipilih sebagai bahan irigasi endodontik maka perlu dilakukan injeksi larutan dengan sangat lembut selama prosedur berlangsung Tekanan yang lembut dan konstan diperlukan saat injeksi dan mengeluarkan jarum dari titik kontak saluran akar Diperlukan manajemen pre treatment yang baik seperti menggunakan kacamata pelindung dan baju pelindung serta isolasi ruberdam untuk melindungi jaringan rongga mulut dari efek NaOCl

Referensi

1 Zenhnder M Root canal irrigants J Endod 2006 May32389-398

2 Peters OA Laib A Gohring TN Barbakow F Changes in root canal geometry after preparation assessed by high- resolution computed tomography J Endod 2001271-6

3 Love RM Enterococcus faecalis a mechanism for its role in endodontic failure Int Endod J 200134399- 405

4 McDonnell G Russell AD Antiseptics and disinfectants activity action and resistance Clin Microbiol Rev 199912147-179

5 Vianna ME Gomes BP Berber VB Zaia AA Ferraz CC de Souza-Filho FJ In vitro evaluation of the antimicrobial activity of chlorhexidine and Sodium hypochlorite Oral Surg Oral Med Oral Pathol Oral Radiol Endod 20049779-84

6 Radcliffe CE Potouridou L Qureshi R Habahbeh N Qualtrough A Worthington H Drucker DB Antimicrobial activity of varying concentrations of Sodium hypochlorite on the endodontic microorganisms Actinomyces israelii A naeslundii Candida albicans and Enterococcus faecalis Int Endod J 200437438- 466

7 Baumgartner JC Cuenin PR Effi cacy of several concentrations of sodium hypochlorite for root canal irrigation J Endod 199218605-612

8 Spanoacute JC Barbin EL Santos TC Guimaratildees LF Peacutecora JD Solvent action of sodium hypochlorite onbovine pulp and physico-chemical properties of resulting liquid Braz Dent J200112154-157

9 Naenni N Thoma K Zehnder M Soft tissue dissolution capacity of currently used and potential endodontic irrigants J Endod 200430785-787

10 Clarkson RM Moule AJ Sodium hypochlorite and its use as an endodontic irrigant Aust Dent J 199843250-256

11 Estrela C Estrela CR Barbin EL Spanoacute JC Marchesan MA Peacutecora JD Mechanism of action of sodium hypochlorite Braz Dent J 200213 113-117

12 Gatot A Arbelle J Leiberman A Yanai-Inbar I Effects of sodium hypochlorite on soft tissues after its inadvertent injection beyond the

root apex J Endod 199117573-574

13 Huumllsmann M Hahn W Complications during root canal irrigation 1048699 literature review and case reports Int Endod J200033186-193

14 Gernhardt CR Eppendorf K Kozlowski A Brandt M Toxicity of concentrated sodium hypochlorite used as an endodontic irrigant Int Endod J 200437272-280

15 Witton R Henthorn K Ethunandan M Harmer S Brennan PA Neurological complications following extrusion of sodium hypochlorite solution during root 65 Su-Hsin Wang et al canal treatment Int Endod J 200538843-848

16 Gursoy UK Bostanci V Kosger HH Palatal mucosa necrosis because of accidental sodium hypochlorite injection instead of anaesthetic solution Int Endod J 200639157-161

17 Motta MV Chaves-Mendonca MA Stirton CG Cardozo HF Accidental injection with sodium hypochlorite report of a case Int Endod J 200942175-182

18 Fuentes de Sermeo Tissue damage after sodium hypochlorite extrusion during root canal treatment Oral Surg Oral Med Oral Pathol Oral Radiol Endod 2009108e46-e49

19 Pashley EL Birdsong NL Bowman K Pashley DH Cytotoxic effects of sodium hypochlorite on vital tissue J Endod 198511525-528

20 Ingram TA Response of the human eye to accidental exposure to sodium hypochlorite J Endod 199016235-238

21 Kaufman AY Keila S Hypersensitivity to sodium

hypochlorite J Endod 198915224-229

22 Ehrich DG Brian JD Jr Walker WA Sodium hypochlorite accident Inadvertent injection into the maxillary sinus J Endod 199319180-182

23 Bowden JR Ethunandan M Brennan PA Life-threatening airway obstruction secondary to hypochlorite extrusion during root canal treatment Oral Surg Oral Med Oral Pathol Oral Radiol Endod 2006101402- 404

24 Dametto FR Ferraz CC de Almeida Gomes BP Zaia AA Teixeira FB de Souza-Filho FJ In vitro assessment of the immediate and prolonged antimicrobial action of chlorhexidine gel as an endodontic irrigant against Enterococcus faecalis Oral Surg Oral Med Oral Pathol Oral Radiol Endod 200599768-772

25 Ercan E Ozekinci T Atakul F Guumll K Antibacterial activity of 2 chlorhexidine gluconate and 525 sodium hypochlorite in infected root canal In vivo study J Endod 20043084-87

Page 5: Sodium Hipoklorit

komplikasi menjadi permanen seperti kerusakan saraf

sdfghjkl

Menurut kriteria Hilsmann diagnostik insidensi NaOCl termasuk didalamnya adalah 1 Sakit akut bengkak dan kemerahan 2 Memar 3 Bengkak menahun yang melibatkan infraorbital atau sudut mulut 4perdarahan pada orifis gigi dalam mulut 5 Baal atau indra sentuhan lemah terutama saraf fasial dan 6 Infeksi sekunder sinusitis dan selulitis Pada laporan kasus kami terdapat beberapa faktor diantaranya bengkak kemerahan dan memera Terutama pada kasus pertama pasien manunjukan gejala yang tadi sudah dijelaskan

Berdasarkan pengalaman kami pasien sebelumnya harus diberikan informasi keseluruhan mengenai NaOCl dan insiden yang dapat terjadi dari penggunaan bahan tersebut dan menemukan etiologi penyebabnya Perawatan harus fokus pada prinsip meminimalkan bengkak kontrol sakit dan menghindari infeksi sekunder Kontrol rasa sakit sangat penting anestesi lokal atau analgesik oral dapat sangat membantu untuk meredakan rasa sakit Kompres dengan air dingin pada area yang terlokalisir hal ini direkomendasikan untuk menurunkan ketidaknyamanan dan meminimalisir edema Kompres dingin harus diganti dengan kompres hangat untuk beberapa hari kemudian Pemberian antibiotik cukup dibutuhkan untuk menghindari kemungkinan terjadi infeksi sekunder Pada kasus yang parah perlu dirujuk ke rumah sakit atau diperlukan tindakan bedah

Untuk menghindari insidens NaOCl diperlukan pengambilan radiografi awal untuk mengetahui penjang saluran akar Evaluasi yang hati-hati dari saluran akar individual sangat penting Penting untuk selalu menghindari melekatnya jarum irigasi pada dinding saluran akar ketika cairan NaOCl di injeksikan Injeksi yang lemah dan lembut harus dilakukan daripada injeksi yang keras dan kasar

Selain mengambil langkah pencegahan insiden NaOCl masih dapat terjadi dengan komplikasi yang potensial karena toksisitas jaringan selama proses irigasi Endodontik yang aman dan baik memerlukan proses irigasi yang baik Beberapa penelitian telah mempelajari secara klinis bahan ndashbahan yang aman menggunakan irigasi yang berbeda atau dengan bahan yang sama namun konsentrasin yang berbeda dari NaOCl selama perawatan endodontik Naenni et al membandingkan beberapa bahan irigasi yang digunakan dalam perawatan endodontik termasuk diantaranya 1 NaOCl 10 clorheksidin 3 dan 30 hidrogen peroksida 10 asam perasetik 5 NaDCC dan 10 asam asetat Hasilnya hanya NaOCl yang dapat melarutkan pulpa nekrosis Baumgartner mengevaluasi beberapa konsentrasi dari NaOCl sebagai bahan irigasi saluran akar dan menunjukan bahwa konsentrasi 525 25 dan 1 mampu melarutkan sisa jaringan pulpa dan predentik dari dinding saluran akar yang belum diintrumensasi Beberapa laporan menunjukan gahwa penggunaan kont=sentrasi yang tinggi dari NaOCl yang singkat dapat melarutkan jaringan nemun toksisitas jaringan meningkat Peneliti lain juga mengungkapkan bahwa aktifitas antimikrobial 2 pada klorheksidin gel

lebih baik dari NaOCl walaupun 2 clorheksidin gel tidak mampu melarutkan jaringan pulpa nekrotik

Kesimpulan

Laporan ini menyajikan resiko potensial yang harus selalu diingat bahwa larutasn NaOCl yang sebagai bahan irigasi dari endodontik dan memiliki banyak komplikasi potensial yaitu ekstrusi hingga kedalam jaringan periradikular Laporan ini juga menjelaskan langkah untuk meminimalisir insidensi NaOCl dan tahapan prosedur untuk perawatan Sebelum memulai perawatan saluran akar klinisi harus hati-hati dalam inspeksi struktur saluran akar dari radiografi awal Ketika NaOCl dipilih sebagai bahan irigasi endodontik maka perlu dilakukan injeksi larutan dengan sangat lembut selama prosedur berlangsung Tekanan yang lembut dan konstan diperlukan saat injeksi dan mengeluarkan jarum dari titik kontak saluran akar Diperlukan manajemen pre treatment yang baik seperti menggunakan kacamata pelindung dan baju pelindung serta isolasi ruberdam untuk melindungi jaringan rongga mulut dari efek NaOCl

Referensi

1 Zenhnder M Root canal irrigants J Endod 2006 May32389-398

2 Peters OA Laib A Gohring TN Barbakow F Changes in root canal geometry after preparation assessed by high- resolution computed tomography J Endod 2001271-6

3 Love RM Enterococcus faecalis a mechanism for its role in endodontic failure Int Endod J 200134399- 405

4 McDonnell G Russell AD Antiseptics and disinfectants activity action and resistance Clin Microbiol Rev 199912147-179

5 Vianna ME Gomes BP Berber VB Zaia AA Ferraz CC de Souza-Filho FJ In vitro evaluation of the antimicrobial activity of chlorhexidine and Sodium hypochlorite Oral Surg Oral Med Oral Pathol Oral Radiol Endod 20049779-84

6 Radcliffe CE Potouridou L Qureshi R Habahbeh N Qualtrough A Worthington H Drucker DB Antimicrobial activity of varying concentrations of Sodium hypochlorite on the endodontic microorganisms Actinomyces israelii A naeslundii Candida albicans and Enterococcus faecalis Int Endod J 200437438- 466

7 Baumgartner JC Cuenin PR Effi cacy of several concentrations of sodium hypochlorite for root canal irrigation J Endod 199218605-612

8 Spanoacute JC Barbin EL Santos TC Guimaratildees LF Peacutecora JD Solvent action of sodium hypochlorite onbovine pulp and physico-chemical properties of resulting liquid Braz Dent J200112154-157

9 Naenni N Thoma K Zehnder M Soft tissue dissolution capacity of currently used and potential endodontic irrigants J Endod 200430785-787

10 Clarkson RM Moule AJ Sodium hypochlorite and its use as an endodontic irrigant Aust Dent J 199843250-256

11 Estrela C Estrela CR Barbin EL Spanoacute JC Marchesan MA Peacutecora JD Mechanism of action of sodium hypochlorite Braz Dent J 200213 113-117

12 Gatot A Arbelle J Leiberman A Yanai-Inbar I Effects of sodium hypochlorite on soft tissues after its inadvertent injection beyond the

root apex J Endod 199117573-574

13 Huumllsmann M Hahn W Complications during root canal irrigation 1048699 literature review and case reports Int Endod J200033186-193

14 Gernhardt CR Eppendorf K Kozlowski A Brandt M Toxicity of concentrated sodium hypochlorite used as an endodontic irrigant Int Endod J 200437272-280

15 Witton R Henthorn K Ethunandan M Harmer S Brennan PA Neurological complications following extrusion of sodium hypochlorite solution during root 65 Su-Hsin Wang et al canal treatment Int Endod J 200538843-848

16 Gursoy UK Bostanci V Kosger HH Palatal mucosa necrosis because of accidental sodium hypochlorite injection instead of anaesthetic solution Int Endod J 200639157-161

17 Motta MV Chaves-Mendonca MA Stirton CG Cardozo HF Accidental injection with sodium hypochlorite report of a case Int Endod J 200942175-182

18 Fuentes de Sermeo Tissue damage after sodium hypochlorite extrusion during root canal treatment Oral Surg Oral Med Oral Pathol Oral Radiol Endod 2009108e46-e49

19 Pashley EL Birdsong NL Bowman K Pashley DH Cytotoxic effects of sodium hypochlorite on vital tissue J Endod 198511525-528

20 Ingram TA Response of the human eye to accidental exposure to sodium hypochlorite J Endod 199016235-238

21 Kaufman AY Keila S Hypersensitivity to sodium

hypochlorite J Endod 198915224-229

22 Ehrich DG Brian JD Jr Walker WA Sodium hypochlorite accident Inadvertent injection into the maxillary sinus J Endod 199319180-182

23 Bowden JR Ethunandan M Brennan PA Life-threatening airway obstruction secondary to hypochlorite extrusion during root canal treatment Oral Surg Oral Med Oral Pathol Oral Radiol Endod 2006101402- 404

24 Dametto FR Ferraz CC de Almeida Gomes BP Zaia AA Teixeira FB de Souza-Filho FJ In vitro assessment of the immediate and prolonged antimicrobial action of chlorhexidine gel as an endodontic irrigant against Enterococcus faecalis Oral Surg Oral Med Oral Pathol Oral Radiol Endod 200599768-772

25 Ercan E Ozekinci T Atakul F Guumll K Antibacterial activity of 2 chlorhexidine gluconate and 525 sodium hypochlorite in infected root canal In vivo study J Endod 20043084-87

Page 6: Sodium Hipoklorit

lebih baik dari NaOCl walaupun 2 clorheksidin gel tidak mampu melarutkan jaringan pulpa nekrotik

Kesimpulan

Laporan ini menyajikan resiko potensial yang harus selalu diingat bahwa larutasn NaOCl yang sebagai bahan irigasi dari endodontik dan memiliki banyak komplikasi potensial yaitu ekstrusi hingga kedalam jaringan periradikular Laporan ini juga menjelaskan langkah untuk meminimalisir insidensi NaOCl dan tahapan prosedur untuk perawatan Sebelum memulai perawatan saluran akar klinisi harus hati-hati dalam inspeksi struktur saluran akar dari radiografi awal Ketika NaOCl dipilih sebagai bahan irigasi endodontik maka perlu dilakukan injeksi larutan dengan sangat lembut selama prosedur berlangsung Tekanan yang lembut dan konstan diperlukan saat injeksi dan mengeluarkan jarum dari titik kontak saluran akar Diperlukan manajemen pre treatment yang baik seperti menggunakan kacamata pelindung dan baju pelindung serta isolasi ruberdam untuk melindungi jaringan rongga mulut dari efek NaOCl

Referensi

1 Zenhnder M Root canal irrigants J Endod 2006 May32389-398

2 Peters OA Laib A Gohring TN Barbakow F Changes in root canal geometry after preparation assessed by high- resolution computed tomography J Endod 2001271-6

3 Love RM Enterococcus faecalis a mechanism for its role in endodontic failure Int Endod J 200134399- 405

4 McDonnell G Russell AD Antiseptics and disinfectants activity action and resistance Clin Microbiol Rev 199912147-179

5 Vianna ME Gomes BP Berber VB Zaia AA Ferraz CC de Souza-Filho FJ In vitro evaluation of the antimicrobial activity of chlorhexidine and Sodium hypochlorite Oral Surg Oral Med Oral Pathol Oral Radiol Endod 20049779-84

6 Radcliffe CE Potouridou L Qureshi R Habahbeh N Qualtrough A Worthington H Drucker DB Antimicrobial activity of varying concentrations of Sodium hypochlorite on the endodontic microorganisms Actinomyces israelii A naeslundii Candida albicans and Enterococcus faecalis Int Endod J 200437438- 466

7 Baumgartner JC Cuenin PR Effi cacy of several concentrations of sodium hypochlorite for root canal irrigation J Endod 199218605-612

8 Spanoacute JC Barbin EL Santos TC Guimaratildees LF Peacutecora JD Solvent action of sodium hypochlorite onbovine pulp and physico-chemical properties of resulting liquid Braz Dent J200112154-157

9 Naenni N Thoma K Zehnder M Soft tissue dissolution capacity of currently used and potential endodontic irrigants J Endod 200430785-787

10 Clarkson RM Moule AJ Sodium hypochlorite and its use as an endodontic irrigant Aust Dent J 199843250-256

11 Estrela C Estrela CR Barbin EL Spanoacute JC Marchesan MA Peacutecora JD Mechanism of action of sodium hypochlorite Braz Dent J 200213 113-117

12 Gatot A Arbelle J Leiberman A Yanai-Inbar I Effects of sodium hypochlorite on soft tissues after its inadvertent injection beyond the

root apex J Endod 199117573-574

13 Huumllsmann M Hahn W Complications during root canal irrigation 1048699 literature review and case reports Int Endod J200033186-193

14 Gernhardt CR Eppendorf K Kozlowski A Brandt M Toxicity of concentrated sodium hypochlorite used as an endodontic irrigant Int Endod J 200437272-280

15 Witton R Henthorn K Ethunandan M Harmer S Brennan PA Neurological complications following extrusion of sodium hypochlorite solution during root 65 Su-Hsin Wang et al canal treatment Int Endod J 200538843-848

16 Gursoy UK Bostanci V Kosger HH Palatal mucosa necrosis because of accidental sodium hypochlorite injection instead of anaesthetic solution Int Endod J 200639157-161

17 Motta MV Chaves-Mendonca MA Stirton CG Cardozo HF Accidental injection with sodium hypochlorite report of a case Int Endod J 200942175-182

18 Fuentes de Sermeo Tissue damage after sodium hypochlorite extrusion during root canal treatment Oral Surg Oral Med Oral Pathol Oral Radiol Endod 2009108e46-e49

19 Pashley EL Birdsong NL Bowman K Pashley DH Cytotoxic effects of sodium hypochlorite on vital tissue J Endod 198511525-528

20 Ingram TA Response of the human eye to accidental exposure to sodium hypochlorite J Endod 199016235-238

21 Kaufman AY Keila S Hypersensitivity to sodium

hypochlorite J Endod 198915224-229

22 Ehrich DG Brian JD Jr Walker WA Sodium hypochlorite accident Inadvertent injection into the maxillary sinus J Endod 199319180-182

23 Bowden JR Ethunandan M Brennan PA Life-threatening airway obstruction secondary to hypochlorite extrusion during root canal treatment Oral Surg Oral Med Oral Pathol Oral Radiol Endod 2006101402- 404

24 Dametto FR Ferraz CC de Almeida Gomes BP Zaia AA Teixeira FB de Souza-Filho FJ In vitro assessment of the immediate and prolonged antimicrobial action of chlorhexidine gel as an endodontic irrigant against Enterococcus faecalis Oral Surg Oral Med Oral Pathol Oral Radiol Endod 200599768-772

25 Ercan E Ozekinci T Atakul F Guumll K Antibacterial activity of 2 chlorhexidine gluconate and 525 sodium hypochlorite in infected root canal In vivo study J Endod 20043084-87

Page 7: Sodium Hipoklorit

root apex J Endod 199117573-574

13 Huumllsmann M Hahn W Complications during root canal irrigation 1048699 literature review and case reports Int Endod J200033186-193

14 Gernhardt CR Eppendorf K Kozlowski A Brandt M Toxicity of concentrated sodium hypochlorite used as an endodontic irrigant Int Endod J 200437272-280

15 Witton R Henthorn K Ethunandan M Harmer S Brennan PA Neurological complications following extrusion of sodium hypochlorite solution during root 65 Su-Hsin Wang et al canal treatment Int Endod J 200538843-848

16 Gursoy UK Bostanci V Kosger HH Palatal mucosa necrosis because of accidental sodium hypochlorite injection instead of anaesthetic solution Int Endod J 200639157-161

17 Motta MV Chaves-Mendonca MA Stirton CG Cardozo HF Accidental injection with sodium hypochlorite report of a case Int Endod J 200942175-182

18 Fuentes de Sermeo Tissue damage after sodium hypochlorite extrusion during root canal treatment Oral Surg Oral Med Oral Pathol Oral Radiol Endod 2009108e46-e49

19 Pashley EL Birdsong NL Bowman K Pashley DH Cytotoxic effects of sodium hypochlorite on vital tissue J Endod 198511525-528

20 Ingram TA Response of the human eye to accidental exposure to sodium hypochlorite J Endod 199016235-238

21 Kaufman AY Keila S Hypersensitivity to sodium

hypochlorite J Endod 198915224-229

22 Ehrich DG Brian JD Jr Walker WA Sodium hypochlorite accident Inadvertent injection into the maxillary sinus J Endod 199319180-182

23 Bowden JR Ethunandan M Brennan PA Life-threatening airway obstruction secondary to hypochlorite extrusion during root canal treatment Oral Surg Oral Med Oral Pathol Oral Radiol Endod 2006101402- 404

24 Dametto FR Ferraz CC de Almeida Gomes BP Zaia AA Teixeira FB de Souza-Filho FJ In vitro assessment of the immediate and prolonged antimicrobial action of chlorhexidine gel as an endodontic irrigant against Enterococcus faecalis Oral Surg Oral Med Oral Pathol Oral Radiol Endod 200599768-772

25 Ercan E Ozekinci T Atakul F Guumll K Antibacterial activity of 2 chlorhexidine gluconate and 525 sodium hypochlorite in infected root canal In vivo study J Endod 20043084-87