Soal ujian mid semester 2015 landasan

12
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN SOAL UJIAN MID SEMESTER MATA KULIAH: LANDASAN DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN S2 PENDIDIKAN MATEMATIKA UNSRI TAHUN 2015 ANDRIANI WIDI ASTUTI (06022681519001) 1. Salah satu yang ditekankan dalam pelaksanaan kurikulum 2013 adalah pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan pendekatan keilmuan (scientific approach). Jelaskan landasan pendidikan apa saja yang relevan dengan pendekatan scientific tersebut! Jawab : Kurikulum 2013 menekankan pada pendekatan keilmuan. Landasan keilmuan pendidikan adalah asumsi yang bersumber dari disiplin ilmu tertentu yang dijadikan titik tolak pendidikan, seperti: Landasan hukum , Landasan psikologis, landasan filosofis, landasan sosial budaya, landasan ekonomi. Landasan pendidikan yang relefan dengan pendekatan keilmuan meliputi : a. Landasan Hukum kaitannya dengan kurikulum 2013 terlihat dalam implikasinya dalam pendidikan yaitu untuk merealisasikan terwujudnya pengembangan manusia Indonesia seutuhnya, seperti yang dikemukakan sebagai tujuan pendidikan nasional, diperlukan perhatian yang sama terhadap pengembangan afeksi, kognisi, dan psikomotor pada semua tingkat pendidikan. Hal ini bisa dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :

Transcript of Soal ujian mid semester 2015 landasan

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SOAL UJIAN MID SEMESTER

MATA KULIAH: LANDASAN DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN

S2 PENDIDIKAN MATEMATIKA UNSRI TAHUN 2015

ANDRIANI WIDI ASTUTI

(06022681519001)

1. Salah satu yang ditekankan dalam pelaksanaan kurikulum 2013 adalah pelaksanaan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan keilmuan (scientific approach).

Jelaskan landasan pendidikan apa saja yang relevan dengan pendekatan scientific

tersebut!

Jawab :

Kurikulum 2013 menekankan pada pendekatan keilmuan. Landasan keilmuan

pendidikan adalah asumsi yang bersumber dari disiplin ilmu tertentu yang dijadikan

titik tolak pendidikan, seperti:   Landasan hukum , Landasan psikologis, landasan

filosofis, landasan sosial budaya, landasan ekonomi. Landasan pendidikan yang

relefan dengan pendekatan keilmuan meliputi :

a. Landasan Hukum kaitannya dengan kurikulum 2013 terlihat dalam implikasinya

dalam pendidikan yaitu untuk merealisasikan terwujudnya pengembangan

manusia Indonesia seutuhnya, seperti yang dikemukakan sebagai tujuan

pendidikan nasional, diperlukan perhatian yang sama terhadap pengembangan

afeksi, kognisi, dan psikomotor pada semua tingkat pendidikan. Hal ini bisa

dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Tidak menganaktirikan materi pendidikan humaniora.

2. Setiap mengajarkan bidang studi apa saja, pendidikan afeksi dimasukkan.

Artinya pada setiap kesempatan yang ada atau yang terjadi secara wajar

ketika membahas bidang studi itu, pembahasan itu dikaitkan dengan

pendidikan afeksi.

3. Seperti halnya dengan aspek kognisi dan psikomotor, aspek afeksi peserta

didik juga dinilai dan diberi skor. Skor ini harus eksplisit di samping kognisi

dan psikomotor, termasuk ditulis dalam rapor dan transkip hasil studi.

b. Landasan Psikologi kaitannya dengan kurikulum 2013 yaitu pendidikan bersumber dari kaidah psikologi yang dijadikan titik tolak pendidikan.

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Psikologi perkembangan yang bersifat umum, yang berorientasi pada afeksi, dan pada kognisi, semuanya memberi petunjuk pada pendidik bagaimana seharusnya ia menyiapkan dan mengorganisasi materi pendidikan serta bagaimana membina anak-anak agar mereka mau belajar dengan sukarela.

Landasan Psikologis ini mempertimbangkan tahapan psikis anak didik yang berkaitan dengan perkembangan jasmaniah, kematangan, bakat bakat jasmani, intelektual, bahasa, emosi, sosial, kebutuhan dan keinginan individu, minat dan kecakapan. Landasan psikologis terbagi kepada dua macam, yaitu: pertama psikologi belajar, hakikat anak itu dapat dididik, dibelajarkan dan diberikan sejumlah materi dan pengetahuan. Disamping itu hakikat anak dapat merubah sikapnya serta dapat menerima norma norma, dapat mempelajari keterampilan keterampilan berpijak dari kemampuan anak tersebut.

Oleh karena itu bagaimana kurikulum memberikan peluang belajar bagi anak tersebut dan bagaimana proses belajar berlangsung, serta dalam keadaan bagaimana anak itu memberi hasil yang sebaik baiknya. Kedua psikologi anak, setiap anak mempunyai kepentingan yakni untuk mendapatkan situasi situasi belajar kepada anak anak untuk mengembangkan bakatnya. Oleh karena itu wajarlah bila anak merupakan faktor penentu dalam pembinaan kurikulum yang berlangsung selama proses belajar mengajar.

c. Landasan filosofis pendidikan Indonesia perlu segara diwujudkan agar ilmu pendidikan bercorak Indonesia lebih mudah dibentuk. Kunci terealisasinya suatu kegiatan pada dewasa ini adalah pemerintah. Sebab itu dibutuhkan kemauan pemerintah untuk menggerakkan kegiatan ini. Dalam pengembangan kurikulum 2013 aplikasi filosofi  didasarkan pada kualitas yang perlu dimiliki generasi muda dibagi dalam :1. Ide Kurikulum :

a. Competency-based curriculumb. Berdasar standar basedc. Berakar pada budayad. Mempersiapkan untuk kehidupan masa kini dan masa depane. menekankan keseimbangan antara Soft Skills dan hard skills.

2. Isi Kurikulum:a. Kompetensi intib. Kompetensi dasarc. Konten lebih sederhanad. Kesesuaian dengan lingkungan peserta didik

3. Pembelajarana. Menekankan pada aplikasb. Terkait dengan kehidupan

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

c. Mengembangkan kemampuan, mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah dan mengkomunikasikan temuan

d. Menekankan pada kemampuan berpikir kritis, kreatif dan produktife. Mengembangkan kemampuan belajar.

4. Penilaian hasil belajara. Menekankan kepada kemampuan berpikir dan melakukanb. Menekankan kepada sikap dan c. Pengetahuan tetap dihargai.

c. Landasan Sosial Budaya diperlukan dapat pengembangan kurikulum. Hal ini

terlihat bahwa kebudayaan Indonesia perlu dikembangkan dalam dunia

pendidikan melalui materi muatan lokal di mana mempelajari seluruh

kebuadayaan yang ada di Indonesia. Kebudayaan menyangkut seluruh cara hidup

dan kehidupan manusia yang diciptakan oleh manusia ikut mempengaruhi

pendidikan atau perkembangan anak. Sebaliknya pendidikan juga dapat

mengubah kebudayaan. Dinamika kelompok dimanfaatkan untuk belajar.

d. Landasan ekonomi pendidikan yang berfungsi sebagai penunjang kelancaran

proses pendidikan, dan sebagai bahan pelajaran untuk membentuk manusia

ekonomi pada pembahasan semua bidang studi. Pengembangan konsep fungsi

produksi dalam pendidikan adalah untuk memudahkan menentukan efisiensi

pendidikan. Namun sampai saat ini fungsi produksi administrator yang bisa

dilaksanakan. Dana pendidikan yang dikelola secara profesional, pada umumnya

direncanakan dengan SP4, pelaksanaannya diawasi secara ketat, dan

dipertanggungjawabkan dengan bukti-bukti yang sah.

2. Teori perkembangan menurut Piaget dan Bruner memiliki pertalian yang kuat dalam

pembelajaran matematika. Jelaskan hubungan kedua teori perkembangan tersebut,

berikut contohnya dalam pembelajaran matematika!

Jawab :

Hubungan teori Piaget dan Burner mempunyai persamaan dalam pembelajaran

matematika sebagai berikut :

1. Sama-sama belajar mengeksplorasi objek, melalui tindakan aktifitas pada objek

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

2. Sama-sama  menghadapkan ke hal – hal yang konkret , dimana belajar terjadi

melalui penggunaan model dan gambar.

3. Sama-sama  sudah mengenal simbol/ bahsa verbal serta sudah dapat

mendeskripsikan kapasitas dalam berfikir abstrak.

Contoh dalam Pembelajaran Matematikanya :

Teori piaget mengenalkan dan member pengakuan atas peranan anak-anak dalam

inisiatif diri dan keterlibatan aktif dalam kegaiatan pembelajaran (sesuai umur nya),

dalam hal ini anak-anak diberikan contoh berdasarkan konteks yang dapat dipahami

(pada materi pecahan dimana konteksnya menggunakan kue bolu, pizza, omelet, dll).

Dengan memberikan contoh yang sesuai konteks yang dapat dipahami anak-anak

maka akan memotivasi anak dalam mempelajari materi yang diberikan (pecahan).

Teori Burner, pemikiran teorinya memandang bahwa manusia sebagai pemproses,

pemikir dan pencipta informasi untuk melihat adanya hubungan antara konsep-

konsep. Contohnya dengan memberikan pertanyaan pada proses apersepsi mengenai

materi pecahan. Misalnya “jika ada satu loyang kue bolu dibagi menjadi dua bagian

sama besar, maka berapa besar bagian masing-masing roti?”

Terlihat dari contoh yang diberikan berdasarkan teori piaget bahwa soal yang

diberikan berdasarkan hal yang abstrak dan konkret di mana disertai konteks sesuai

dengan usianya, dan berdasarkan teori bruner bahwa soal yang diberikan memberikan

peluang kepada anak-anak untuk berpikir mengenai contoh abstrak yang diberikan

lalu mendeskripsikan berdasarkan hasil pemikirannya bagaimana solusi terhadap

permasalahan yang diberikan.

3. Berikan contoh perbuatan pendidik dalam melaksanakan semboyan “Ingarso Sung

Tulodo” dan “Tut Wuri Handayani”

Jawab :

Ingarso sung tulodo artinya (Dari Depan Memberikan Contoh), sedangkan  Tut Wuri Handayani berarti (Dari Belakang Memberikan Dorongan).

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Dalam dunia pendidikan dalam semboyan itu menggambarkan peran seorang guru

atau pendidik. Seorang guru atau pendidik yang baik harus memiliki peran penting

yaitu: menjadi teladan, memberikan semangat /motivasi, dan memberikan kekuatan.

Arti semboyan ini memiliki peranan untuk memotivasi / memberikan semangat agar

siswa dalam belajar.

Contoh perbuatan pendidik dalam melaksanakan semboyan Ing ngarsa sung tuladha,

berarti seorang guru harus mampu menjadi contoh bagi siswanya, baik sikap maupun

pola pikirnya. Anak akan melakukan apa yang dicontohkan olehgurunya, bila guru

memberikan teladan yang baik maka anak akan baik pula perilakunya. Dalam hal ini,

guru harus selalu memberikan pengarahan dan mau menjelaskan supaya siswa

menjadi paham dengan apa yang dimaksudkan oleh guru. Misalnya guru memberikan

contoh mengenakan pakaian yang rapi saat mengajar, agar siswa yang melihat guru

yang berpakaian rapi sebagai contoh agat siswa tersebut mengenakan pakaian yang

rapi.

Contoh perbuatan pendidikan dalam melaksanakan semboyan Tut wuri handayani

berarti, apabila siswa sudah paham dengan materi, siswa sudah pandai dalam banyak

hal maka guru harus menghargai siswanya tersebut. Guru diharapkan mau

memberikan kepercayaan bahwa siswa dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.

Guru tidak boleh meremehkan kemampuan siswa. Semboyan ini diwujudkan dengan

pemberian tugas, ataupun belajar secara mandiri atau pengayaan

4. Sebelum memulai proses pembelajaran di kelas, guru harus memperhatikan kesiapan

afektif dan kesiapan kognitif siswa. Jelaskan komponen apa saja yang tergolong

dalam kesiapan afektif dan kesiapan kognitif!. Mengapa kesiapan kognitif dan

kesiapan afektif harus mendapatkan perhatian khusus?

Jawab :

Komponen Belajar Kognitif

Belajar kognitif melibatkan proses pengenalan dan atau penemuan”.

Belajar kognitif mencakup  asosiasi antar unsur, pembentukan konsep, penemuan

masalah, dan keterampilan memecahkan masalah yang selanjutnya membentuk

perilaku baru, berpikir, menalar, menilai dan berimajinasi merupakan aktivitas mental

yang berkaitan dengan proses belajar kognitif. Proses belajar itu dapat terjadi pada

berbagai tingkat kesukaran dan menuntut berbagai aktivitas mental.

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Komponen  Belajar Afektif

 “Proses belajar afektif seseorang menentukan bagaimana ia menghubungkan dirinya

dengan pengalaman baru”.

Belajar afektif mencakup nilai emosi, dorongan, minat dan sikap. Dalam banyak hal

pelajar mungkin tidak menyadari belajar afektif. Sesungguhnya proses belajar afektif

meliputi dasar yang asli untuk dan merupakan bentuk dari sikap, emosi dorongan,

minat dan sikap individu.

Aspek-aspek Psikologis dalam Pembelajaran:

1.      Tingkat kecerdasan/inteligensi siswa

Inteligensi ialah kemampuan untuk menemukan, yang bergantung pada

pengertian yang luas dan ditandai oleh adanya suatu tujuan tertentu dan adanya

pertimbangan-pertimbangan yang bersifat korektif.

2.      Sikap Siswa

       Sikap  adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk

mereaksi atau merespons (response tendency) dengan cara yang relatif terhadap

objek orang, barang, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif

(Muhibbin Syah, 1997:135).

3.      Bakat Siswa

Bakat adalah kemampuan individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa banyak

bergantung pada upaya pendidikan dan latihan (Muhibbin Syah, 1997:135).

4.      Minat Siswa

Secara sederhana, minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang

tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat seperti yang dipahami

dan dipakai orang selama ini dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil

belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu (Muhibbin Syah, 1997:136).

5.      Motivasi Siswa

Motif merupakan pendorong bagi suatu organisme untuk melakukan sesuatu (M.

Ngalim Purwanto, 2007:103). Pendapat lain mengatakan bahwa motif ialah

keadaan internal organisem –baik manusia ataupun hewan– yang mendorongnya

untuk berbuat sesuatu (Muhibbin Syah, 1997:136).

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jadi Dari pembahasan yang telah disampaikan di atas,  dapat diambil sebuah

kesimpulan bahwa mengapa kesiapan kognitif dan kesiapan afektif harus

mendapatkan perhatian khusus jika dipandang dari aspek psikologis karena  belajar

adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam

setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau

gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belahar yang

dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau

keluarganya sendiri.

Kegiatan pembelajaran syarat dengan muatan psikologis dan benar-benar harus

memperhatikan kesiapan kognitif dan kesiapan afektif. Dengan kata lain, banyak

aspek psikologis dan kesiapan afektif dan kesiapan kognitif  dalam proses

pembelajaran yang harus dipahami oleh seorang pendidik demi tercapainya tujuan

pendidikan. 

5. Guru profesional sesungguhnya adalah guru yang di dalam melaksanakan tugas pokok

dan fungsinya bersifat otonom, menguasai kompetensi secara komprehensif, dan

memiliki daya intelektual tinggi. Jelaskan apa maksudnya!

Jawab :

Guru adalah salah satu unsur penting yang harus ada sesudah siswa. Apabila seorang

guru tidak punya sikap profesional maka murid yang di didik akan sulit untuk tumbuh

dan berkembang dengan baik. Hal ini karena guru adalah salah satu tumpuan bagi

negara dalam hal pendidikan.

Jadi maksud dari Guru profesional sesungguhnya adalah guru yang di dalam

melaksanakan tugas pokok dan fungsi bersifat otonom, menguasai kompetensi secara

komprehensif, dan memiliki daya intelektual tinggi artinya seorang guru professional

seorang guru harus lah  berkualitas yang bertujuan mampu mencetak anak bangsa

yang berkualitas pula . Kunci yang harus dimiliki oleh setiap pengajar  adalah

kompetensi Atau  seperangkat ilmu serta ketrampilan mengajar guru di dalam

menjalankan tugas profesionalnya sebagai seorang guru sehingga tujuan dari

pendidikan bisa dicapai dengan baik.

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Seorang guru juga harus memiliki daya intelektual tinggi atau

Kemampuan intelektual yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitasmental -

berpikir, menalar, dan memecahkan masalah