Soal-soal imunisasi

23
ESSAY KEKEBALAN TUBUH 1.Apa yang kalian ketahui tentang kekebalan spesifik dan kekebalan non spesifik? Kekebalan tubuh spesifik: Sistem kekebalan yang dapat menghancurkan pathogen yang lolos darisistem kekebalan non-spesifik. Bersifat selektif terhadap benda asing yang masuk ke dalam tubuh Tidak memiliki reaksi yang sama terhadap semua jenis benda asing, Memiliki kemampuan untukmengingat infeksi sebelumnya, Melibatkan pembentukan sel-sel tertentu dan zat kimia ( antibody ), Perlambatan, waktu antara eksposur dan respon maksimal. Kekebalan non-spesifik Dapat mendeteksi adanya benda asing dan melindungi tubuh darikerusakan yang diakibatkannya Tidak dapat mengenali benda asing yang masuk ke dalam tubuh 2.Apa yang dimaksud dengan antigen dan antibodi? Antigen Zat yang merangsang responimun,terutama dalam menghasilkanantibodi. Biasanya berupaproteinataupolisakarida Dapat juga berupa molekul lainnya, termasuk molekul kecil (hapten)yang bergabung denganprotein-pembawa. Antibodi Merupakan glikoprotein dengan struktur tertentu yang disekresi dari pencerap limfosit- B yang telah teraktivasi menjadisel plasma, sebagai respon dariantigentertentu dan reaktif terhadap antigen tersebut. Dapat ditemukan padadarahataukelenjartubuhvertebratalainnya Dapat digunakan olehsistem kekebalan tubuhuntuk mengidentifikasikan dan menetralisasikanbenda asing sepertibakteridanvirus. 3. Kapankah terjadi respon primer dan respon sekunder? Jelaskan! Respon Primer :

description

soal tentang sistem imun

Transcript of Soal-soal imunisasi

ESSAY KEKEBALAN TUBUH 1.Apa yang kalian ketahui tentang kekebalan spesifik dan kekebalan non spesifik?Kekebalan tubuh spesifik: Sistem kekebalan yang dapat menghancurkan pathogen yang lolos darisistem kekebalan non-spesifik. Bersifat selektif terhadap benda asing yang masuk ke dalam tubuh Tidak memiliki reaksi yang sama terhadap semua jenis benda asing, Memiliki kemampuan untukmengingat infeksi sebelumnya, Melibatkan pembentukan sel-sel tertentu dan zat kimia ( antibody ), Perlambatan, waktu antara eksposur dan respon maksimal.Kekebalan non-spesifik Dapat mendeteksi adanya benda asing dan melindungi tubuh darikerusakan yang diakibatkannya Tidak dapat mengenali benda asing yang masuk ke dalam tubuh

2.Apa yang dimaksud dengan antigen dan antibodi?Antigen Zat yang merangsang responimun,terutama dalam menghasilkanantibodi. Biasanya berupaproteinataupolisakarida Dapat juga berupa molekul lainnya, termasuk molekul kecil (hapten)yang bergabung denganprotein-pembawa. Antibodi Merupakan glikoprotein dengan struktur tertentu yang disekresi dari pencerap limfosit- B yang telah teraktivasi menjadisel plasma, sebagai respon dariantigentertentu dan reaktif terhadap antigen tersebut. Dapat ditemukan padadarahataukelenjartubuhvertebratalainnya Dapat digunakan olehsistem kekebalan tubuhuntuk mengidentifikasikan dan menetralisasikanbenda asing sepertibakteridanvirus.

3. Kapankah terjadi respon primer dan respon sekunder? Jelaskan!Respon Primer : Ketika ada antigen pertama kali, antibodi baru ada dalam serum beberapahari/ beberapa minggu, waktunya berkisar antara 10-17 hariSekunder : Untuk kedua kalinya antigen, respon antibodi lebih cepat dan kadar meningkat. Hal inikarena ada sel memori B. Kekebalan Seluler Diperantarai Sel Limfosit T Fungsi sel limfosit T.Waktunya berkisar 2-3 hari.

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan imuno defesiensi!Sekumpulan keadaan yang berlainan, dimana sistem kekebalan tidak berfungsi secara adekuat,sehingga infeksi lebih sering terjadi, lebih sering berulang, luar biasa berat dan berlangsung lebihlama dari biasanya.

5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan autoimunitas!Kegagalan suatuorganismeuntuk mengenali bagian dari dirinya sendiri sebagai bagian dari dirinya,yang membuatrespon kekebalanmelawanseldanjaringanmiliknya sendiri. Beberapa penyakit yang dihasilkan dari kelainan respon kekebalan ini dinamakan penyakit autoimun. Contohnya meliputi penyakitCoeliac,diabetes melitus tipe 1,Systemic Lupus Erythemato sus ,dll

6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hipersensitivitas!Reaksi berlebihan, tidak diinginkan (merusak, menghasilkan ketidaknyamanan, dan terkadangberakibat fatal) yang dihasilkan oleh sistem kekebalan normal.

7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan memori imunologis!Bagian darisistem kekebalan tiruanyang memberikan perlindungan kepada inangnya denganmelakukan respon yang lebih cepat dan lebih efektif terhadap infeksiyang ditimbulkan olehantigen dari jenis yang sebelumnya pernah melakukan infeksi akut. Kemampuan untuk mengingat mekanisme perlawanan terhadap infeksi akut tersebut bersifat spesifik, satu sel akan mengingat satu jenis antigen. Dan kemampuan ini akan bertahan sangat lama.

8.Jelaskan mekanisme pembentukan sistem kekebalan dalam imunisasi!munisasi adalah kekebalan tubuh yang diperoleh setelah melakukan vaksinasi.Vaksinasi adalah tindakan memasukan vaksin ke dalam tubuh organisme yang sehat agar tubuhmenjadi kebal terhadap penyakit tertentu karena membentuk antibody. Vaksin adalah bibit penyakit(bakteri atau virus) yang telah dilemahkan atau telah mati dandilarutkan.

9.Jelaskan tentang kekebalan yang diperantai sel dan kekebalan humoral!Kekebalan yang diperantai sel:Yang berperan adalah sel limfosit T. (disebut juga kekebalanseluler)Kekebalan humoral:Melibatkan aktivasi limfosit B yang kan mensekresikan antibodi

10. Dalam sistem kekebalan humoral terdapat lima kelas immunoglobulin. Jelaskan! ImunoglobulinG (IgG) : reaksi imun yang diproduksi terbanyak sebagai antibodi utama dalamproses sekunder dan merupakan pertahanan inang yang penting terhadap bakteri yang terbungkusdan virus. Imunoglobulin A (IgA) : Imunoglobulin utama dalam sekresi selektif, misalnya pada susu, air liur,air mata dan dalam sekresi pernapasan, saluran genital serta saluran pencernaan atau usus.Melindungi selaput mukosa dari serangan bakteri dan virus. Imunoglobulin M (IgM) : Imunoglobulin utama yang pertama dihasilkan dalam respon imunprimer. Terdapat pada semua permukaan sel B yang tidak terikat. ImunoglobulinE (IgE) : Didalam serum ditemukan dalam konsentrasi sangat rendah. Apabila IgEdisuntikkan ke dalam kulit akan terikat pada Mast Cells dan Basofil. ImunoglobulinD (IgD) : fungsi keseluruhannya belum diketahui secara jelas. Dalam serum IgDditemukan dalam jumlah yang sangat sedikit dan IgD merupakan antibodi inti sel. Zat ini jugaterdapat pada sel penderita leukemia getah bening.

11. Jelaskan apa yang dimaksud dengan memori imunologis! Bagian dari sistem kekebalan tiruanyang memberikan perlindungan kepada inangnya denganmelakukan respon yang lebih cepat dan lebih efektif terhadapinfeksiyang ditimbulkan olehantigen dari jenis yang sebelumnya pernah melakukan infeksi akut. Kemampuan untuk mengingat mekanisme perlawanan terhadap infeksi akut tersebut bersifatspesifik, satu sel akan mengingat satu jenis antigen. Dan kemampuan ini akan bertahan sangatlama.12. Apa yang kamu ketahui dengan lympocyt Limfosit adalah jenis sel darah putih, dihasilkan oleh simpul-simpul limfa. Limfosit berperan dalam proses menghadapi infeksi. Jika infeksi terlalu berat,limfosit bisa rusak dan membentuk bengkak bernanah. Ketika terjadi infeksi, limfosit membentuk tiga macam sel T, yangmemiliki fungsi berbeda, yaitu: 1. Sel T sitotoksik (killer), berfungsimembunuh sel-sel berbagai bibitpenyakit, dan sel kanker.2. Sel T penekan mempunyai efekmenstabilkan jumlah sel killer.3. Sel T penolong (helper) membantu zat antibodi dan sel Bpenghasil antibodi. 13. Apa antibody bagaimana dibentu dan bagaimana kerjanya ? Antibodi dihasilkan oleh limfosit, berupa sel T maupun selB.14. Bedakan Kedua sel pada lymposit yaitu sel T dab B Beda antara sel T dan sel B adalah sel T langsung menyerang antigen, sel B memproduksi zat kimia yang akan merusak antigen. Sel B akan bekerja efektif apabila dibantu/dirangsang oleh sel T penolong (helper). Bagaimana cara kerja ke dua sel lymposit sel T dan sel BCara kerja sel Tdengan sel B sebagai berikut.1. Antigen menginfeksi tubuh2. Sel T mengenali antigen tersebut dan segera mengikatnya.3. Sel T sitotoksik atau pembunuh akan menghancurkan sel asing/antigen.4. Sel B di dalam organ-organ limfa mengeluarkan antibodi yang segera berinteraksi dengan antigen15. Hal apa saja yang kamu ketahui tentang immunitas

Imunitas dapat dibedakan menjadi imunitas alami dan imunitas buatan.

Imunitas alami Imunitas alami, yaitu kekebalan yang sudah dimiliki seseorang sejak lahir Imunitas alami misalnya kekebalan manusia terhadap penyakit-penyakit hewan atau dikenal sebagai kekebalan spesies walaupun ada juga penyakit hewan yang dapatmenular pada manusia, misalnya penyakit tuberkolosis dari sapi yangditularkan melalui susu sapi, penyakit antraks dari biri-biri dan sapi serta beberapa penyakit lainnya.Immunitas buatan Imunitas buatan, yaitu kekebalan yang diperolehseseorang selama hidupnya, imunitas ini dapat dibedakan lagi menjadiimunitas aktif dan imunitas pasif. Timbulnya imunitas aktif disebabkan olehadanya rangsangan antigen tertentu dari kuman atau benda asing yang masukke dalam tubuh secara kebetulan atau sengaja sehingga tubuh menghasilkanantibodi tertentu pula sesuai dengan antigen yang harus dilawan. Masuknyaantigen secara kebetulan, misalnya karena terinfeksi kuman penyakit campak , cacar air, atau gondong. Vaksinasi digunakan untuk menyatakan upaya tubuh mem- bangkitkan kekebalan terhadap suatu penyakit secara sengaja, yaitu denganmemasukkan antigen tertentu ke dalam tubuh. Antigen yang sudah tidakmembahayakan inti disebut vaksin.

16. Sebutkan Jenis jenis vaksin berdasarkan jenis antigen yang terkandung di dalamnya

1. Toksoid yaitu larutan toksin diubah melalui perlakuan-perlakuan kimiadan fisika sehingga tidak bersifat racun lagi terhadap tubuh.2. Bakteri atau virus yang sudah dimatikan oleh sinar ultraungu,pemanasan, atau secara kimia, misalnya vaksin Salk pencegahkelumpuhan pada anak-anak karena polio.3. Bakteri atau virus yang sudah dilemahkan sehingga hanya menimbulkaninfeksi ringan dalam waktu singkat, misalnya, vaksin cacar, tuberkolosis,antraks, dan vaksin Sabin pencegah polio.4. Antigen yang telah dipisahkan dari kuman penyebab penyakit tertentu,misalnya antigen yang diperoleh dari bakteri penyakit pneumonia.17. Apa itu immunisasi Aktif dan Pasif

Imunitas aktif Biasanya diperoleh beberapa minggu setelah vaksinasi dan berguna sebagai tindak pencegahan terhadap beberapa penyakit, misalnya batuk rejan (pertusis), cacar (variola), hepatitis, polio, difteri, dan campak. Kekebalan tersebut dapat bertahan sampai bertahun-tahun bahkan ada yangseumur hidup.Imunitas pasif dilakukan dengan cara memasukkan antiboditertentu dalam bentuk serum, yaitu plasma darah yang sudah tidakmengandung fibrinogen. Dalam hal ini tubuh kita berperan aktif untukmendapatkan kekebalan tersebut. Kekebalan yang diperoleh dengan cara ini biasanya bersifat sementara, yaitu berkisar dari beberapa minggu sampai beberapa bulan18. Apa itu serum

SERUM

Serum yang mengandung antibodi diperoleh dari manusia atau hewan,seperti kuda dan kelinci yang tubuhnya telah diberi antigen dari kumanpenyakit tertentu. Beberapa serum yang telah lama dikenal, misalnya serumyang mengandung antibodi terhadap kuman tetanus, difteri, campak,gondong, cacar, dan rabies. Imunitas pasif dapat juga berasal dari tubuh ibuyang masuk ke tubuh fetus melalui plasenta.. Hal ini sangat penting untukmelindungi bayi pada minggu-minggu pertama kelahiran terhadap beberapapenyakit. Zat antibodi dapat juga diberikan dari ibu yang baru melahirkanmelalui air susunya19. Apa saja pertahan tubuh itu ?

TENTARA TUBUH Sebagai makhluk hidup, manusia akan mengalami kontak denganmakhluk hidup lain yang ada di sekelilingnya. Kontak yang biasa terjadi yaitu dengan mikroorganisme danparasit, tetapi tubuh manusia telah dilengkapi dengan sistempertahanan tubuh. Sel darah putih berperan karena bersifat fagosit , dapat melawan bibit penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Limfosit berperan membentuk antibodi, demikian pula plasmadarah yang dialirkan khusus dalam pembuluh limfe menghasilkanantibodi. Selain limfosit, monosit juga memproduksi makrofag untukmencegah zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Ada yang lainnya juga, di antaranya sel kupffer, beta lysin, Lysozime, dan interferon. Semua antibodi tersebut berperan melawan antigen. Pertahanan tubuh selanjutnya disebut imunitas, dan upayamembangkitkan pertahanan tubuh disebut imunisasi. Imunisasiterdiri atas imunisasi alami dan imunisasi buatan. Imunisasi buatandilakukan melalui vaksinasi20. Jelaskan detail tentang Vaksinasi

Antigen / Immunogen adalah zat-zat asing yang pada umumnya merupakan protein yang berkaitan dengan bakteri dan virus yang masuk ke dalam tubuh. Beberapa berupa olisakarida atau polipeptida, yang tergolong makromolekul dengan BM > 10.000. Antigen bertindak sebagai benda asing atau nonself oleh seekor ternak dan akan merangsang timbulnya antibodi. Sedangkan Antibodi / Immunoglobulin adalah molekul protein yang dihasilkan oleh sel plasma sebagai akibat interaksi antara limfosit B peka antigen dan antigen khusus. Antibody memiliki kemampuan berikatan khusus dengan antigen serta mempercepat penghancuran dan penyingkirannya. Antibody terdapat dalam berbagai cairan tubuh tetapi terdapat dalam konsentrasi tertinggi dan termudah diperoleh dalam jumlah yang banyak untuk analisis dari serum darah.NOTE Apabila ada antigen masuk ke dalam tubuh maka tubuh akan terangsang dan memunculkan suatu respon awal yang disebut sebagai respon imun primer. Respon ini memerlukan waktu lebih lama untuk memperbanyak limfosit dan membentuk ingatan imunologik berupa sel-sel limfosit yang lebih peka terhadap antigen. Kalau antigen yang sama memasuki tubuh kembali maka respon yang muncul dari tubuh berupa respon imun sekunder. Respon ini muncul lebih cepat , lebih kuat dan berlangsung lebih lama daripada respon imun primer. Dari sinilah muncul adanya imunisasi / vaksinasi.Apa itu Immunisasi ? Imunisasi adalah cara untuk membuat ternak kebal terhadap penyakit menular. Imunisasi dibagi menjadi dua macam yaitu imunisasi pasif dan imunisasi aktif. Kedua macam imunisasi tersebut berbeda dalam beberapa aspek berdasarkan cara memperolehnya, sifat resistensi yang dihasilkan, cepat lambatnya kemunculan antibodi maupun katabolismenya. Imunisasi aktif adalah suatu usaha untuk mendapatkan kekebalan tubuh pada ternak melalui pemberian antigen pada ternak sehingga ternak menanggapinya dengan meningkatkan tanggap kebal protektif berperantaraan sel atau antibodi atau keduaduanya. Pada imunisasi aktif, kekebalan tidak terbentuk secara cepat, namun sekali terbentuk akan bertahan lama dan terbentuk sel ingatan, sehingga memiliki kemampuan perangsangan ulang. Imunitas aktif bisa diperoleh melalui infeksi alami atau buatan dengan vaksinasi. Imunitas aktif bisa dirusak oleh sesuatu yang berdampak negative terhadap sistim kebal humoral maupun seluler yang mengakibatkan hilangnya kemampuan tubuh ternak berespon terhadap antigen.

Vaksin diklasifikasikan menjadi dua klas, yaitu vaksin hidup dan vaksin mati. Vaksin hidup berisi mikroorganisme yang telah dilemahkan virulensi (keganasannya). Pengurangan virulensi dikenal dengan istilah atenuasi (perlemahan). Cara atenuasi yang sederhana terhadap bakteri untuk keperluan vaksinasi adalah dengan pemanasan bakteri sampai tepat di bawah titik kematian atau memaparkan bakteri pada bahan kimia penginaktif sampai batas konsentrasi subletal. Menumbuhkan bakteri pada medium yang tidak cocok untuk pertumbuhannya, contohnya : Vaksin kolera unggas (Pasteurella multocida) oleh Pasteur ditumbuhkan di bawah keadaan yang kekurangan zat makanan. Cara etenuasi terhadap virus adalah dengan membiakkan pada spesies yang tidak sesuai untuk tumbuhnya, contoh : virus rinderpest yang patogen terhadap sapi, dilemahkan dengan menumbuhkannya pada kambing.

Baik vaksin hidup maupun vaksin mati memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kelebihan vaksin hidup antara lain adalah kekebalan yang dihasilkan sama dengan kekebalan yang diperoleh karena infeksi alami. Merangsang pembentukan antibodi yang lebih tahan lama dan juga memberi perlindungan pada pintu-pintu masuk antigen dan tidak perlu adjuvan. Kekurangan vaksin hidup, antara lain adalah adanya bahaya pembalikan menjadi lebih virulen selama multiplikasi antigen dalam tubuh ternak yang divaksin. Penyimpanan dan masa berlaku vaksin yang terbatas, dperlukan stabilisator dalam penyimpanan. Tingginya resiko tercemar dengan organisme yang tidak diinginkan.

Kelebihan vaksin mati dibandingkan vaksin hidup antara lain adalah tidak menyebabkan penyakit akibat pembalikan virulensi dan mudah dalam penyimpanan. Kekurangan vaksin mati, antara lain adalah perlu perhatian yang luar biasa pada saat pembuatan guna memastikan bahwa tidak tersisa virus virulen aktif di dalam vaksin. Kekebalan berlangsung singkat, sehingga harus ditingkatkan kembali dengan pengulangan vaksinasi yang mungkin menimbulkan reaksi-reaklsi hipersensitifitas. Pemberian secara parenteral memberikan perlindungan yang terbatas. Resistensi local pada pintu-pintu masuk alamiah/multiplikasi utama infeksi virus tidak terjadi. Memerlukan adjuvan untuk meningkatkan antigenisitas yang efektif.

Adanya kegagalan vaksinasi menyebabkan angka morbiditas ternak yang tinggi, penurunan produksi dan tingginya biaya yang harus dikeluarkan. Beberapa factor yang menyebabkan kegagalan vaksinasi adalah menyangkut life span vaksin, cara vaksinasi, antibodi maternal, kemampuan membentuk antibodi pada ternak, mikotoksin dan kontaminan lain, seperti limbah industri, pupuk kimia, rodentisida, asap mobil, cat dan herbisida.

1. Vaksin. Pembatasan life span (masa berlaku) vaksin yang sudah lewat atau kadaluwarsa menyebabkan vaksin tidak berguna apabila digunakan karena tidak akan menghasilkan imunitas yang diharapkan. Apabila temperatur pada saat penyimpanan dan transportasi vaksin di atas 4oC, maka vaksin akan kehilangan potensinya. Demikian pula vial dan bahan asal vial yang tidak memenuhi syarat. Bahan pengencer yang disediakan berkualitas rendah. Seringkali digunakan bahan pengencer berupa air sumur, air destilasi atau garam fisiologis, hal ini tidak dibenarkan. Perlu dicatat bahwa bahan pengencer yang digunakan adalah yang telah disediakan oleh pabrik pembuat vaksin. Bahan pengencer tidak boleh dicampur atau ditambahkan zat apapun.2. Cara Vaksinasi. Secara khusus dosis dan cara/route pemberian vaksin tertentu sudah ditetapkan oleh produsen pembuat vaksin. Apabila hal tersebut dilakukan tidak sesuai aturan maka terjadilah kegagalan vaksin. Jarum suntik dan dropper yang tidak steril dan tidak stabil akan mengurangi potensi vaksin. Salah dosis, kekurangan dosis vaksin akan menimbulkan imunitas yang kurang. Kelebihan dosis akan menimbulkan immunotolerant dan harga vaksin menjadi mahal. Bahan pengencer yang tidak steril menjadikan vaksin tidak murni lagi. Kadang-kadang peternak menggunakan bahan pengencer berupa air ledeng yang mengandung chlorin, sehingga vaksin kurang menghasilkan potensi antigenisitasnya dan menyebabkan timbulnya antibodi yang kurang. Route pemberian vaksin yang sering digunakan antara lain : intra muskuler (injeksi serabut otot), tetes hidung (intra nasal), tetes mata (intra oculer), subkutan (di bawah kulit). Route pemberian vaksin harus dilakukan sesuai petunjuk produsen vaksin. Kesalahan route pemberian vaksin menyebabkan potensi imunitas yang dihasilkan kurang memuaskan. Jadwal pemberian vaksin seringkali tidak diperhatikan peternak. Beberapa vaksin harus diulang pemberiannya dan dikenal dengan istilah booster. Apabila rangkaian pemberian vaksin yang mungkin terdiri dari booster I dan booster II dan seterusnya tidak lengkap dilakukan , maka imunitas yang diharapkan tidak akan tercapai.3. Antibodi Maternal. Antibodi maternal adalah antibodi yang berasal dari induk yang diturunkan kepada anak, kalau pada ayam melalui kuning telur pada waktu telur masih ada di ovarium. Kegunaan antibodi tersebut adalah untuk ketahanan tubuh anak terutama pada awal-awal kehidupannya. Antibodi ini diperoleh secara pasif. Vaksinasi yang dilakukan pada saat antibodi maternal masih ada dalam darah sirkulasi, artinya belum secara total dikatabolisme, maka vaksin yang diberikan akan percuma, karena dinetralisir oleh antibodi maternal.4. Cold Storage (pendingin). Vaksin harus dipertahankan tetap dingin dari mulai dikeluarkan oleh pabrik pembuat sampai pada saat akan diberikan kepada ternak. Vaksin dan bahan pengencer kadang-kadang menjadi satu tempat, akan tetapi kadang juga terpisah dengan temperatur penyimpanan yang berbeda, hal ini tergantung dari pabrik pembuat vaksin. Tindakan yang lebih hati-hati adalah apabila selama transportasi vaksin ditempatkan di ice box sehingga temperature yang rendah dapat selalu dipertahankan.5. Kemampuan Membentuk Antibodi. Vaksin yang diberikan akan berhubungan langsung dengan status imun ayam yang menerima vaksin. Immunocompetence adalah istilah yang dipakai untuk menyatakan kemampuan membentuk antibody yang dimiliki oleh ternak. Immunocompetence sangat dipengaruhi oleh factor kongenital (bawaan lahir) dan faktor lingkungan. Faktor kongenital yang banyak berperan adalah organ-organ limfoid, yang terdiri atas : bursa fabricius pada ayam, thymus, lien yang akan menghasilkan sel-sel limfosit. Bursa fabricius merupakan tempat pendewasaan dan deferensiasi sel-sel limfosit B yang berperan dalam antibodi humoral, sedangkan thymus berperan sebagai tempat pendewasaan sel-sel limfosit T yang berperan bagi pembentukan antibody seluler. Apabila ada gangguan pembentukan antibodi oleh organ-organ limfoid di atas maka kekebalan tubuh yang terbentukpun akan terganggu. Faktor lingkungan yang berperan menentukan immunocompetence ternak adalah status nutrisi dan penyakit. Nutrisi yang jelek terutama kandungan protein yang rendah akan menurunkan immunocompetence. Temperatur yang tinggi dan tingginya curah hujan juga akan menyebabkan stress pada ternak yang akan menurunkan juga immunocompetence. Penyakit-penyakit strategis pada ayam yang sering menyebabkan hambatan imunitas (immunocompetence) adalah IBD (gumboro) dan ND.6. Mikotoksin (racun dari jamur) dalam pakan. Adanya mikotoksin yang masuk ke dalam tubuh ternak bersama dengan biji-bijian pakan ternak akan menyebabkan keracunan dan menurunkan immunocompetence. Mikotoksin mudah berkembang pada lingkungan dengan temperatur tinggi dan kelembaban yang tinggi pula, seperti di negara-negara tropis, termasuk Indonesia.7. Kontaminan pakan. Pestisida yang mencemari biji-bijian pakan diindikasikan sebagai salah satu faktor penyebab rendahnya immunocompetence. Hal ini berkaitan dengan efek pestisida yang menyebabkan limfositoksik (keracunan pada sel-sel limfosit). Hal ini akan menyebabkan kegagalan vaksinasi. Logam berat, seperti Cu, Cd dan Pb seringkali mencemari pakan. Logam-logam tersebut berasal dari limbah industri, pupuk kimia, rodentisida, asap mobil, cat dan herbisida yang mencemari udara, air dan pakan. Apabila pakan tercemar tersebut masuk ke tubuh ternak maka hal ini merupakan faktor penghambat imunitas ternak.Beberapa tindakan untuk mengatasi kegagalan program vaksinasi yang perlu diketahui adalah1. vaksin harus diperoleh dari sumber terpercaya, periksa batas waktu pemakaian dan pilih vaksin yang masih panjang batas waktu pemakaiannya2. selama transportasi vaksin, hindarkan vaksin dari kontaminasi dan cahaya matahari. Tindakan yang paling aman adalah menyimpan vaksin dalam termos atau ice box3. apabila vaksin disimpan, usahakan temperatur penyimpanan sesuai petunjuk pabrik. Baca secara hati-hati petunjuk penyimpanan. Kadang-kadang antara vaksin dengan pengencernya terpisah dan harus harus disimpan pada temperatur yang berbeda4. vaksinasi dilakukan saat udara dingin, yaitu pada pagi hari atau sore hari untuk mencegah stres5. monitoring kualitas pakan, jangan sampai mengandung mikotoksin, karena mikotoksin dengan kadar 30 ppb akan menunrunkan immunocompetence6. pada vaksin yang dicampur air minum, maka perhitungan volume air yang digunakan harus tepat, hal ini disesuaikan dengan umur ayam dan kondisi iklim, karena konsumsi air bervariasi tergantung cuaca dan umur. Air yang mengandung chlor atau desinfektan, harus dihindari. Vial vaksin harus dibuka di dalam air minum untuk menghindari kontaminasi udara7. dianjurkan diberi obat cacing pada ayam grower dan finisher, kira-kira seminggu sebelum vaksinasi untuk mencapai hasil yang optimal8. bisa diberikan adjuvant atau immunomodulator untuk mencapai immunocompetence yang diharapkan.

Komponen individu yang terdapat dalam vaksin dan vaksinasi1. Active components ( antigen )2. Adjuvants (Adjuvants are used to enhance the immune response to a vaccine. They include various aluminium salts such as aluminium hydroxide, aluminium phosphate and potassium aluminium sulphate (alum).3. Diluents (A diluent is a liquid provided separately and used to dilute a vaccine to the proper concentration prior to administration. This is usually sterile saline or sterile water.4. Stabilisers (Additives are used as stabilisers and help maintain a vaccines effectiveness by keeping the antigen and other vaccine components stable during storage.5. Preservatives (Preservatives are used to prevent fungal and/or bacterial contamination of vaccines, and are present in some but not all vaccines.6. Trace components (Trace components are the remaining minute quantities of substances that have been used in the early stages of the production process of individual vaccines.21. Apa itu Autoimmun berikan penjelasan Detail ?

Penyakit autoimun merupakan penyakit sistem imun, baik secara humoral (antibodi) maupun imutas sel perantara, yang menghasilkan kerusakan jaringan oleh reaksi terhadap antigen sendiri. perbedaan pengenalan antigen dalam sistem sangat besar sehingga mempu mengenali antigen sendiri dan menggadakan reaksi melawan antigen tersebut. pada individu normal, walaupun pengenalan antigen sendiri oleh klon limfosit tidak terjadi, suatu respon autoimun yang merugikan tetap diawasi oleh mekanisme kontrol yang aktif dalam sistem imun. penyakit autoimun terjadi ketika mekanisme kontrol ini mengalami kerusakan. Autoimunitas, suatu proses kompleks dimana sistem imun pasien menyerang selnya sendiri. Pada penyakit autoimun, sel-T menganggap sel tubuhnya sendiri sebagai antigen asing dan berusaha mengeluarkannya dari tubuh. Diantara kejadian tersebut terjadi stimulasi limfosit sel B untuk menghasilkan antibodi, suatu molekul yang dibentuk untuk menyerang antigen spesifik. Ketika antibodi tersebut menyerang sel tubuhnya sendiri, maka disebut autoantibodi. Sel B menghasilkan sitokin. Sitokin tertentu disebut interleukin, seperti IL 10 dan IL 6, memegang peranan penting dalam pengatur sekresi autoantibodi oleh sel B. Pada sebagian penyakit autoimun, antinuklear antibodi (ANA) adalah antibodi spesifik yang menyerang nukleus dan DNA sel yang sehat. Terdapat dua tipe ANA, yaitu anti-doule stranded DNA (anti-ds DNA) yang memegang peranan penting pada proses autoimun dan anti-Sm antibodies yang hanya spesifik untuk pasien SLE.Dengan antigen yang spesifik, ANA membentuk kompleks imun yang beredar dalam sirkulasi sehingga pengaturan sistem imun terganggu yaitu berupa gangguan klirens kompleks imun besar yang larut, gangguan pemrosesan kompleks imun dalam hati, dan penurunan uptakekompleks imun oleh ginjal. Sehingga menyebabkan terbentuknya deposit kompleks imun di luar sistem fagosit mononuklear. Kompleks ini akan mengendap pada berbagai macam organ dan menyebabkan terjadinya fiksasi komplemen pada organ tersebut dan aktivasinya menghasilkan substansi yang menyebabkan radang. Reaksi radang inilah yang menyebabkan keluhan pada organ yang bersangkutan.Auto-antibodi Auto-imunisasi tampaknya cukup sering terjadi, sejak diketahui bahwa banyak orang mempunyai kadar antibodi yang rendah yang bersirkulasi dalam DNA inti, sel ventrikel parietalis , dan tiroglobulin. bagaimanapun, konsentrasi antibodi yang tinggi dari auto-antibodi tersebut sangat erat hubunganya dengan terjadinya penyakit autoimun. sebagai contoh, penderita dengan konsentrasi antibodi yang tinggi pada tiroglobulin dan sel epitel tiroid sering mempunyai hipotiroidisme yang disebabkan oleh tiroiditis hashimoto. Pada beberapa kasus, infeksi mikrobial menyebabkan sistem imun memproduksi antibodi yang bereaksi silang dengan antigen sendiri. sebagai contoh, streptococcus piogenes mengandung antigen tertentu yang serupa dengan antigen dalam miokardium normal.. jadi, antibodi yang timbul untuk pertahanan melawan infeksi streptococcus dapat mengadakan reaksi silang dengan miokardium sehingga demam reumatik.Autoimunitas sel perantara Dari tes invitro ditemukan suatu bukti bahwa pada penyakit autoimun tertentu, klon limfosit T yang muncul mengenal antigen sendiri. tampaknya imunitas sel perantara ikut berperan dalam terjadinya kerusakan jaringan pada penyakit, seperti serangan diabetes melitus juvenil; limfosit tertimbun dalam pulau langerhans suatu terjadi penyakit Klasifikasi1. Auto antibody/sel T autoreaktif dengan spesifitas untuk orang yang terkena ditemukan pada penyakit2. Autoantibodi dan sel T ditemukan di jaringan dengan cedera3. Ambang autoantibody atau respon sel T menggambarkan aktifitas penyakit4. Penurunan respon autoimun memberikan perbaikan penyakit5. Transfer antibody atau sel T ke pejamu sekunder menimbulkan penyakit autoimun pada resipienImunitas dengan autoantigen dan kemudian induksi respon autoimun menimbulkan penyakit

Faktor penyebab autoimun Infeksi dan kemiripan molekulerSequestered antigen Adalah antigen sendiri yang karena letak anatominya, tidak terpajan dengan sistem imun. Pada keadaan normal sequestered antigen tidak ditemukan sistem imun. Perubahan anatomikdalam jarinagn seperti inflamasi (sekunder oleh infeksi, kerusakan iskemia atau trauma) dapat memajankan sequestered antigen dengan sistem imun yang tidak terjadi pada keadaan normal. Kegagalan autoregulasi. Regulasi imun berfungsi untuk mempertahankan homeostasis. Gangguan dapat terjadi padapresentasi antigen, infeksi yang meningkatkan respons MHC, kadar sitokin yang rendah (misalnya TGF-beta) dan gangguan respons imun terhadap IL-2. Pengawasanbeberapa sel autoreaktif diduga bergantung pd sel Ts atau Tr. Bila terjadi kegagalan sel Ts atau Tr, maka sel Th dapatdirangsang sehingga menimbulkan autoimunitas.Aktivasi Sel B poliklonal. Autoimunitas dapat terajdi oleh karena aktivasi sel B poliklonal oleh virus (EBV), LPS (Lipopolisakarida) dan parasit malaria yang dapat merangsang sel B secara langsung yang menimbulkan autoimunitas. Antibodi yang terbentuk terdiri dari berbagai autoantibodi.Obat-obatan Antigen asing dapat diikat oleh permukaan sel dan menimbulkan reaksi kimia dengan antigenpermukaan sel tersebut yang dapat mengubah imunogenitasnya. Trombositopenia dan anemia merupakan contoh penyakit umum dari penyakit autoimun yang dicetuskan obatFaktor keturunan Penyakit autoimun mempunyai persamaan predisposisi genetik. Bagaimana hal tersebut diturunkan,umumnya kompleks dan diduga terjadi atas pengaruh beberapa gen.Mekanisme penyakit autoimun Karena sel T-helper mengendalikan imunitas selular maupun humoral, sel T regulator (Treg) sangat penting untuk menghambat terjadinya autoreaktif dari sel-sel yang lolos dari negative selection. toleransi sel T-helper dianggap sangat penting bagi pencegahan penyakit autoimun. Ada lebih dari satu jalur yang memungkinkan toleransi dapat dipintas, dan semua jalur tersebut meliputi kombinasi gen suseptibilitas serta pemicu dari lingkungan (khususnya infeksi). Peranan gen suseptibilitas. meskipun penyakit autoimun yang multipel sangat berkaitan dengan alel HLA yang spesifik, tetapi ekspresi molekul HLA tertentu tidak dengan sendirinya menjadi penyebab autoimunitas. Defek pada jalur yang secara normal akan mengatur toleransi sentral atau perifer juga ikut terlibat; jadi, defek pada jalur Fas-fasL atau molekul-molekul lain yang terlibat dalam proses kematian yang ditimbulkan oleh aktivasi dapat mencegah apoptosis sel T autoreactif. Perkembangan sel T regulator yang cacat atau ekspresi antigen sendiri yang cacat oleh epitelium kelenjar timus juga merupakan jalur yang dapat dipintas toleransi. sebagian besar penyakit autoimun pada manusia memiliki pola suseptibilitas / kerentanan yang kompleks, multigenik, dan tidak dapat dikaitkan hanya dengan mutasi gen yang tunggal. Peranan infeksi. Onset banyak penyakit autoimun secara temporer berkaitan dengan infeksi. Hal ini dapat terjadi karena infeksi meningkatkan ekspresi molekul kostimulator pada APCs dan mengatasi jalur toleransi perifer. infeksi dapat pula mengganggu toleransi lewat mimikri molekular di tempat agen penyebab infeksi berbagai epitop dengan anigen sendi; karena itu, respons imun terhadap epitop tersebut dapat pula merusak jaringan tubuh yang normal. Jejas jaringan yang terjadi dalam proses respons terhadap infeksi dapat mengubah struktur antigen sendiri atau melepaskan antigen sendiri yang normal; molekul-molekul ini dapat mengaktifkan sel-sel T yang tidak toleran terhadap antigen yang sudah berubah atau terhadap antigen tersembunyi sebelumnya. Begitu terinduksi, penyakit autoimun cenderung bersifat progresif (sekalipun dalam perjalanannya akan terjadi beberapa relaps atau remisi). Mekanisme yang penting untuk terjadinya persistensi dan evolusi autoimunitas adalah fenomena penyebaran epitop. Struktur molekuler antigen sendiri tertentu normalnya mencegah pemajanan beberapa epitop sendiri terhadap sel-sel T yang berkembang. Dengan demikian, sel-sel T tidak dibuat toleran terhadap epitop yang bersifat kriptic tersebut. Akan tetapi, jika epitop tersebut dapat dikenali dalam kehidupan pascanatal akibat perubahan molekuler pada antigen sendiri, sel T yang reaktif terhadap epitop semacam ini dapat menimbulkan autoimunitas yang persisten. Fenomena tersebut dinamakan penyebaran epitop karena respons imun menyebar kepada determinan yang pada awalnya tidak dikenali (mitchel et al, 2006). Kerusakan pada penyakit autoimun terjadi melalui antibodi (tipe II dan III), Tipe IV yangmengaktifkan sel CD4+ atau sel CD8+. Kerusakan organ dapat juga terjadi melalui autoantibody yang mengikat tempat fungsional self antigen seperti reseptor hormon, reseptor neurotransmitordan protein plasma Karena kegagalan toleransi Sistem Toleransi diri sendiri (self tolerance ) : Kemampuan untukmengenal yang mana yang harus diserang. Forbiden Clon Theory (Teori clon terlarang)Sequesterred. Sequestered antigen merupakan self-antigen yang terlindungi dari respon imun karena letak anatominya dalam tubuh yang terlindungi. Perubahan antomik seperti inflamasi (sekunder oleh infeksi, kerusakan iskemia,atau trauma) dapat memajankan sequestered antigen ini dengn system imun yang tidak terjadipada keadaan normal.Contoh: protein lensa intraocular, sperma, dan MBP Antigen Theory -> Teori antigen terasing, jaringan pada masa embrional dipaparkan pada system imun sehinggadikenal sebagai diri sendiri. Toleransi Central (di timus) Toleransi Perifer -> anergi (apoptosis, tapi lama ) , kematian sel yg diinduksi oleh ligan fasfas, penekanan perifer oleh sel T. Toleransi perifer gagal menyebabkan autoimun. Gangguan presentasi. Kesalahan utama ada pada pengawasan stimulasi Th1 oleh sel Ts dan Tr sehingga memicu respon Th1 yang berlebihan dan mengakibatkan autoimunitas. Ekspresi MHC-II yang tidak benarSel sehat hanya mengekspresikan MHC-I dalam kadar rendah dan tidak mengekspresikan MHC-II sama sekali. Ekspresi MHC-II yang tidak pada tempatnya akan dapat mensensitasi sel Th terhadap self-antigen. Aktivasi sel B poliklonal (Abnormalitas dalam regulasi respon imun dan Pelepasan antigen yang terasing). Aktivasi sel B poliklonal biasanya dihasilkan oleh virus, bakteri, atau parasit yang mensensitasi sel B secara langsung dan menimbulkan autoimunitas.Peran CD4 dan reseptor MHC. Penyakit autoimun dapat dipindahkan melalui sel T CD 4 yang ditransfusikan ke tubuh oranglain. Sel T mengenal self-antigen melalui TCR dan MHC . Untuk seseorang dapat rentan dengan self-antigen maka ia harus memiliki MHC dan TCR yang mengikat self-antigen. Keseimbangan Th1 dan Th2. Th1 menunjukkan peran terhadap autoimunitas sedang Th 2 melindungi terhadap induksi danprogress penyakit. Sitokin pada autoimunitas . IL-1 dan TNF paling dominan. Autoimunitas terjadi akibat gagalnya mekanisme normal yang berperan untukmempertahankan self-tolerance sel B, sel T atau keduanya. Potensi untuk autoimunitas ditemukan pada semua individu oleh karena selama perkembanganya, limfosit dapat mengekspresikan reseptor spesifik untuk banyak self-antigen yang mudah terpajan dengan system imun. Autoimunitas terjadi oleh karena dikenalnya self-antigen yang menimbulkan aktivasi, proliferasi serta differensiasi sel autoreaktif menjadi sel efektoryang menimbulkan kerusakan jaringan (Baratawidjaja Karnen Garna, 2006). Kerusakan satu atau lebih mekanisme toleransi diri dapat membuka kesempatan serangan imunologis terhadap jaringan yang menimbulkan perkembangan penyakit autoimun. Kehilangan toleransi diri. Sering dihubungkan dengan tidak adanya respon sel T helper spesifik dan tergantungpenuh kepada sel B spesifik terhadap hapten. Modifikasi molekul. Reaksi silang Faktor genetik. Besar-kecilnya respon imun diatur oleh gen Ir. Bila gen Ir terpaut HLA. Respon berlebihan terhadap berbagai alergen umum. Gen Ir di dalam regional HLA-D mungkin mengatur pengadaan autoantibodi, karena berbagai penyakit autoimun memang menunjukkan keterpautan yang erat dengan alel-alel di regional HLA-D.

Macam - macam penyakit autoimun.1. Penyakit autoimun menurut organ Penyakit autoimun organ spesifik. Contoh organ yang terkena penyakit autoimun adalah kelenjartiroid,lambungdanpankreas.2. Penyakitautoimun nonorganspesifik. Penyakit autoimun non organ spesifik terjadi karena dibentuknya antibodi terhadap autoantigen yang tersebar luas didalam tubuh misalnya anti DNA3. Penyakit autoimun menurut mekanisme4. Penyakit autoimun melalui antibody5. Anemia hemolitik autoimun(AHA)6. Miastenia gravis A dalah penyakit kronis yang disebabkan gangguan dalam transmisi neuromuskuler. Timbulnya miastenia gravis berhubungan dengan timus, Umumnya penderita ini menunjukkan timoma atau hipertrofi timus dan bila kelenjar timus diangkat, penyakit kadang-kadang dapat menghilang.7. Tirotoksikosis (penyakit grave,hipertiroidism) ditimbulkan oleh produksi hormon tiroid (tiroxin) yangberlebihan. Gambaran klinikdan patologinya adalah lemas, gelisah, keringat berlebihan, palpitasi, berat badan menurun dan tidak tahan panas (heat intolerance).8. Anemia pernisiosa ditimbulkan defek pematangan sel darah merah karena gangguan absorbs vitamin B12 dengan keluhan lemas, pucat, tidak nafsu makan dan berat badan menurun.Penyakit autoimun menurut antigen antibody1. Lupus eritematosussistemik(SLE)2. Artritis reumatoid3. Sicca complex. Penyakit inflamasi kromis yang menyerang kelenjar eksokrin. Organ sasaran adalah epitel duktus kelenjar lakrimal dan ludah.ciri dari penyakit ini adalah matakering (keratokonjungtiva sicca) dan kulit kering( xerostomia).4. Sindrom good pastured adalah penyakit paru danginjal yang jarang tetapi progresif.5. Demam reuma adalah gejala sisa nonsupuratif dari penyakit streptokokA, biasanya berupa faringitis yang bermanifestasi 2-4 minggu pasca infeksi akut. Gambaran klinis yaitu artritis, karditis, chorea ( gerakan tidak terkontrol, tidak teratur dari otot muka, lengandan tungkai).6. Sindrom pasca perikardiotomi dan sindrom pascainfark miokard (penyakit dressler) berupa inflamasi akut yang terjadi sesudah terjadi kerusakan pada jaringan jantung.7. Sklerodermapenyakityangkronis,proresif,menimbulkancacat.Cirinyaialahpeningkatan endapan kolagen dikulit dan kadang diorgan internal.8. Trombositopenia idoplastik (TSI) ditimbulkan oleh antibody yang merusak trombosit. Gambaranklinisadalahperdarahan pada gusi dan saluran gastrointestinal dan kencing.9. Penyakit bulosa( vesikuler)penyakit kulit kronis yang terjadi karena dekstruksi jembatan-jembatan interselular (dermosom) yang menggangu kohesi epidermisPenyakit autoimun menurut reaksi selular1. Sklerosis multipel adalah penyakit neuromuskuler yang sering menunjukkan relaps dengan periode eksaserbasi dan remisi yang terjadi lebih sering pada wanita dibandingpria.2. Ensefalomielitis diseminasi akut (EMDA), dapat terjadi setelah diberikan vaksinasi (rabies, campak dan influenza)3. Sindrom gullian barre( polineuritis idiopatik akut)4. Goiter (pembesaran kelenjar tiroid)5. Penyakit autoimun melalui mekanisme selular dan humoral6. Diabetes melitus tipe I ( insulin dependent diabetes melitus/IDDM,juvenile DM), terjadi akibat detruksi imunologik sel beta dari sel langerhans pangkreas yang memproduksi insulin.7. Tiroiditis kronis ( tiroiditis hashimoto) adalah penyakit tiroid yang terutama mengenai wanita pada usia 30-50 tahun.8. Polimiositis-dermatomiositis merupakan penyakit inflamsi akut dan kronis dari otot-otot (polimiositis) yangsering mengenai kulit (dermatomiositis).

ESSAY1. Apa yang dimaksud dengan sistem pertahanan tubuh atau sistem imun?2. Jelaskan pengertian dari:a. Sistem kekebalan spesifikb. Sistem kekebalan non spesifikc. Inflamasi3. Jelaskan proses peradangan bila tubuh terdeteksi bakteri!4. Apakan perbedaan antara kekebalan pasif alami dan kekebalan pasif buatan? Berilah contohnya!5. Jelaskan contoh penyakit akibat kegagalan sistem kekebalan tubuh!