Soal saraf uts[1]

33
NEURO 2010A 1. Seorang pasien laki-laki usia 35 tahun dibawa ke UGD RS dengan kelemahan alat tubuh kanan sejak 1 jam yang lalu, wajah tidak simetris, lipatan nasolabial kanan lebih memdatar dibanding sebelah kiri, kerutan dahi masih simetris, mulut ketarik ke kiri. Apakah kesimpulan pemeriksaan fisik dari pasien tersebut: a. Paresia N. fascialis kanan perifer b. Paresia N. fascialis kiri sentral c. Paresia N. fascialis kanan sentral d. Paresia N. fascialis kiri perifer e. Paresia N. fascialis bilateral 2. Pasien datang dengan keluhan tidak bisa menutup matanya setelah kena bola tenis, mata tidak ada oedema, Di belakang telinga pada sisi yang terkena nyeri sekali. Nervus apakah yang mengalami gangguan: (B/C) a. N. III b. N. V c. N. VII d. N. IX e. N. XII 3. Pasien datang ke UGD dengan keluhan tidak sadar, sebelumnya pasien mengeluh sakit kepala dan panas tinggi, lalu disertai kejang-kejang seluruh tubuh dan sesudah itu pasien tidak sadar. Kemudian dilakukan pemeriksaan fleksi leher tetapi pada pemeriksaan terdapat fleksi pada kedua lutut maka hal tersebut dikatakan positif. Pemeriksaan tersebut adalah: a. Pemeriksaan kaku kuduk b. Pemeriksaan Brudzinki I c. Pemeriksaan Brudzinki tanda tungkai lateral d. Pemeriksaan Kernig Sign e. Pemeriksaan laseque

description

12

Transcript of Soal saraf uts[1]

NEURO 2010A1. Seorang pasien laki-laki usia 35 tahun dibawa ke UGD RS dengan kelemahan alat tubuh kanan sejak 1 jam yang lalu, wajah tidak simetris, lipatan nasolabial kanan lebih memdatar dibanding sebelah kiri, kerutan dahi masih simetris, mulut ketarik ke kiri. Apakah kesimpulan pemeriksaan fisik dari pasien tersebut:a. Paresia N. fascialis kanan periferb. Paresia N. fascialis kiri sentralc. Paresia N. fascialis kanan sentrald. Paresia N. fascialis kiri perifere. Paresia N. fascialis bilateral

2. Pasien datang dengan keluhan tidak bisa menutup matanya setelah kena bola tenis, mata tidak ada oedema, Di belakang telinga pada sisi yang terkena nyeri sekali. Nervus apakah yang mengalami gangguan: (B/C)a. N. IIIb. N. Vc. N. VIId. N. IXe. N. XII

3. Pasien datang ke UGD dengan keluhan tidak sadar, sebelumnya pasien mengeluh sakit kepala dan panas tinggi, lalu disertai kejang-kejang seluruh tubuh dan sesudah itu pasien tidak sadar. Kemudian dilakukan pemeriksaan fleksi leher tetapi pada pemeriksaan terdapat fleksi pada kedua lutut maka hal tersebut dikatakan positif. Pemeriksaan tersebut adalah:a. Pemeriksaan kaku kudukb. Pemeriksaan Brudzinki Ic. Pemeriksaan Brudzinki tanda tungkai laterald. Pemeriksaan Kernig Signe. Pemeriksaan laseque

4. Pasien datang ke puskesmas dengan kelumpuhan kedua tungkai kiri dan kanan, dari pemeriksaan neurologi diperlukan salah satu pemeriksaan refleks patologis. Yang termasuk pemeriksaan refleks patologis di bawah ini adalah:a. Refleks Brachioradialisb. Refleks tendon Patellac. Refleks tendon Achillesd. Refleks Babinskie. Refleks tendon Biceps

5. Pasien datang di puskesmas dengan keluhan bicara pelo, kemudian dilakukan pemeriksaan neurologi dengan meminta pasien untuk menjulurkan lidah, dilihat apa ada tidaknya deviasi, tremor lidah, fasikulasi dan atrofi. Pemeriksaan tersebut adalah memeriksa nervus kranialis:a. III, IV, VIb. Vc. VIId. IX, Xe. XII

6. Pasien datang dalam keadaan kesadaran menurun, dimana pasien baru bisa membuka mata setelah diberi rangsang nyeri, pasien hanya bisa mengerung saja dan bila diberi rangsang nyeri kedua lengan spontan fleksi pada sendi siku. Bagaimana penilaian Glascow Coma Scale (GCS) tersebut: (B/D)a. E2 V2 M2b. E2 V2 M3c. E2 V2 M4d. E3 V3 M4e. E3 V3 M5

7. Pasien datang dengan kelumpuhan keempat anggota geraknya, pada pemeriksaan neurologi kelainan motorik didapatkan pada kedua tungkai hanya jari-jari kaki saja yang bisa ber..., sedangkan pada kedua lengan hanya bisa menggeser ke kiri dan ke kanan pada sendi siku. Penilaian kelainan motorik pada pasien tersebut adalah:a. Lengan 2, tungkai 1b. Lengan 2, tungkai 2c. Lengan 3, tungkai 3d. Lengan 3, tungkai 4e. Lengan 1, tungkai 1

8. Dalam melakukan anamnesa kepada pasien ... menanyakan secara berurutan yaitu sbb:a. Keluhan utama, riwayat penyakit dahulu, riwayat psikososial, dstb. Keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat psikososial, riwayat pengobatan, dstc. Riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat pengobatan,dstd. Keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat pengobatan, dste. Keluhan utama, riwayat pengobatan, riwayat psikososial,dst

9. Sindroma Upper Motor Neuron meliputi hal-hal sebagai berikut: (D/E)a. Refleks patologis-positifb. Refleks patologis-negatifc. Refleks fisiologis menurund. Tonus otot menurune. Flaksid

10. Sindroma Lower Motor Neuron meliputi hal-hal sebagai berikut:a. Refleks patologis-positifb. Refleks patologis-negatifc. Tonus otot spastikd. Hiperrefleksiae. .......

11. Pasien datang ke poliklinik dengan keluhan kedua tungkai lemah untuk digerakkan, sebelumnya ada riwayat jatuh terduduk, kemudian dijumpai pada pemeriksaan terdapat gangguan sensorik positif. Pemeriksaan gangguan sensorik meliputi sbb:a. Pemeriksaan nyeri, suhu, ... ... ... ...b. Pemeriksaan nyeri, suhu ...c. Pemeriksaan sensorik ..... dan .....d. Pemeriksaan ..... dan .....e. Pemeriksaan sensorik kortikal

12. Pasien datang ke poliklinik dengan keluhan sakit kepala dan mata sebelah kiri ternyata dalam pemeriksaan neurologi tidak dapat melirik ke arah lateral. Hal ini menunjukkan adanya kelainan pada nervus:a. IIIb. IVc. Vd. VIe. VII

13. Pasien datang ke puskesmas seorang anak-anak usia 5 tahun diantar orang tuanya, kemudian diceritakan bahwa anaknya baru-baru ini sekitar sebulan diamati ............ sering kalau melihat sesuatu, mata memandang kosong, bengong sekitar kira-kira 15 detik, setelah itu anak itu seperti biasa kembali, sebelumnya diawali dengan gerakan mulut seperti mengecap-ngecap. Kejadian tersebut sering berulang sampai beberapa kali. Keadaan tersebut diatas kemungkinan adalah:a. Kejang psikogenikb. Sinkopec. Epilepsi parsial sederhanad. Epilepsi parsial komplekse. Epilepsi tipe lena

14. Pengobatan yang rasional pada kasus no. 13 di atas pada lini pertama:a. Asam Valproatb. Benzodiasepinc. Diphenylhidramind. Dimenhidrinate. Roborontia

15. Pasien wanita usia 20 tahun datang dengan keluhan kejang-kejag pada ....... sebelah kiri, kemudian kejang menjalar ke lengan kiri dan berlangsung selama ....... saja, pasien sadar pada saat serangan kejang terjadi. Karena jarang timbul ....... dan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari, pasien jarang berobat ke dokter. ...... yang tepat adalah: (B)a. Kejang parsial sederhana tipe sensorikb. Kejang parsial sederhana tipe motorikc. Kejang parsial sederhana tipe autonomikd. Kejang parsial komplekse. Kejang parsial kompleks sekunder umum

16. Seorang pasien pria usia 20 tahun diantar oleh keluarganya ke IRS suatu rumah sakit dengan keluhan kejang seluruh tubuh selama 10 menit yang lalu. Kejangnya berlangsung kurang lebih selama 2 menit, tidak sadarkan diri dan dari mulut keluar busa. Setelah kejang pasien tertidur. Dalam tahun ini sudah 3 kali serangan itu muncul. Riwayat trauma kepala dan riwayat kejang dalam keluarga tidak diketahui. Pemeriksaan fisik : letargi, suhu 37 derajat celcius, tidak ada defisit neurologik. Kemungkinan diagnosisnya?a. Epilepsi petit malb. Epilepsi grand malc. Epilepsi tonikd. Epilepsi mioklonike. Epilepsi atonik

17. Seorang pasien wanita 17 tahun datang ke puskesmas dengan diantar ........... keluhan kalau tidur terjadi serangan kejang sekitar 1-2 menit. Saat ............................. mata mendelik ke atas, mengompol. Terdapat riwayat epilepsi dalam keluarganya. Apa kemungkinan diagnosisnya?a. Epilepsi umum idiopatikb. Epilepsi umum simptomatikc. Epilepsi umum kriptogenikd. Epilepsy parsial idiopatike. Epilepsy parsial simptomatik18. Seorang pasien usia 50 tahun datang ke IRD dengan keluhan kejang-kejang terus menerus tanpa pulih kesadaran selama kurang lebih satu jam, ternyata setela didagnosa pasien tersebut mengalami kejang tonik klonik dan sebelumnya memang pasien mempunyai riwayat menderita epilepsi. Diruang gawat darurat dokter memberikan obat intravenous benzodiasepin sebagai bagian penanggungan kejang gawat darurat. Alasan pemberian obat tersebut adalah :A. Dapat menekan serangan kejang lebih dari 24 jam setelah satu kali pemakaianB. Kurang dapat menyebabkan depresi pernafasanC. Kurang memberikan efek hipotensiD. Kurang mempengaruhi metabolism di heparE. Mempunyai sifat rapid action setelah satu kali pemberian.19. Pasien pada soal no 18 diatas ternyata kejang tidak berhenti, seragan kejang berlangsung terus, Sebagai lini kedua penanganan kejang tersebut harus diberikan dalam waktu segera setelah obat pertama diberikan, kecepatannya tidak boleh melibihi dosis 50 mg/menit hal ini dapat menyebabkan aritmia kordis. Obat tersebut adalah :A. KarbamazepinB. OxkarbamazepinC. PhenobarbitalD. KlonazepamE. Phenytoin20. Obat yang masih sering digunakan untuk epilepsy di indonesi dan Negara-negara berkembang yang penduduknya kurang mampu dan arganya relative murah adalah :A. GabapentinB. TopiramateC. PhenobarbitalD. LamotrigineE. Oxcarbarmazepin21. Obat anti kejang epilepsy yang bisa menyebabkan reaksi alergi berupa steven Johnson syndrome adalah dibawah ini :A. GabapentinB. CarbamazepinC. TopiramateD. PhenobarbitalE. Levetiracetam22. Penyebab epilepsi pada anak adalah :A. Trauma perinatalB. Penyakit degenerative di otakC. EclampsiaD. Demensia AlzheimerE. Penyakit Parkinson23. Pada pasien epilepsi grandmal sering mengikuti pola serangan seprti ini :A. Fase kesadaran hilang, flaksid, tonik, klonikB. Fase kesadaran hilang, tonik, flaksid, klonikC. Fase tonik, klonik, flaksid, kesadaran hilangD. Fase kesadaran hilang, tonik, klonik, flaksidE. Fase flaksid, kesadaran hilang, klonik, tonik24. Prinsip penanganan epilepsy adalah :A. Pengobatan berlangsung sesaat saja sesudah kejangB. Pengobatan berlangsung lama dan minum obat teraturC. Sebaiknya berolahraga teraturD. Boleh mengemudikan kendaraan roda empatE. Boleh minum mengandung sedikit alcohol25. Pasien wanita usia 16 tahun dengan keluhan kejang-kejang seluruh tubuh sejak usia 3 tahun, kemudian pasien kadang minum obat tidak teratur, dating keUGD dalam keadaan habis kejang seluruh tubuh dirumah, Dalam pemeriksaan neurologis dalam batas normal, , pasien sudah sadar, hasil pemeriksaan laboratorium darah Hb 8,5 , lekosit 7000,trombosit 125.500, lain kesan dalam batas normal. Obat yang biasa diberikan adalah :A. Phenytoin.B. CarbamazepinC. Asam FolatD. RoborantiaE. Phenobarbital26. Seorang pasien pria usia 49 tahun dating ke UGD di rumah sakit dengan keluhan 2 jam yang lalu sebelum dating ke UGD mengalami penurunan kesadaran, disertai pusing kepala, mual-mual, tidak ada muntah, dan diawali dengan kelemahan anggota badan sebelah kanan, setelah diobservasi di UGD sekitar 3 jam, pasien kesadaran membaik, mau makan, tidak dijumpai kelainan neurologis fokal, kemungkinan diagnosis pasien tersebut adalah :A. Transient ischernik Attack (T.L.A)B. Infark miokardC. Stroke perdaharanD. Complete strokeE. Perdarahan subarachnoid27. Seorang pasien usia 68 tahun wanita dating ke UGD dengan keluhan sejak 2 hari yang lalu pagi bangun tidur mendadakk bicaranya pelo, kelemahan anggota gerak kanan, tidak ada sakit kepala, mual, muntah juga tidak ada, ada riwayat Hipertensi dan Diabetes mellitus, kemungkinan diagnosis pasien tersebut adalah :A. Transient ischenik Attack ( T.L.A )B. Stroke infarct thrombosisC. Stroke perdarahan D. Tumor otakE. Ensefalitis28. Pasein usia 24 tahun datang ke UDG datang dengan keluhan mendadak tidak sadar sejak 2 jam yang lalu pada saat amin bola, sebelumnya teman pasien mengatakan pasien tersebut mengalami nyeri kepala yang hebat, disertai sedikit mual, tidak ada muntah pada pemeriksaan dijumpai tekanan darah T: 160/90 nadi 90x/m, kaku kuduk positif, tidaka ada kelainan neurologis lainya, kemungkinan diagnosis pasien tersebut adalah :A. Transient ischemic attackB. Stroke infrakt trombositC. Tumor otakD. Perdarahan subarachnoidE. Stroke infarkt emboli29. Laki-laki mengeluh lemah enggota gerak lengan dan tungkai kiri disertai nyeri kepala bebat, muntah, riwayat hipertensi sejak 10 tahun yang lalu, merokok 5 bankus perhari, dari pemeriksaan tekanan darah didapatkan T: 190/115. Gambaran apa yang dapat ditemukan :A. Perdarahan subarachnoidB. Gambaran iskhemik hemisphere dextraC. Gambaran iskhemik hemisphere sinistraD. Gambaran perdarahan hemisphere dextraE. Gambaran perdarahan hemisphere sinistra 30. Pada stroke perdaraha arteri apa yang biasanya sering mengalami pecah ?A. Arteri serebri anteriorB. Arteri serebri superiorC. Arteri sebasilarisD. Arteri lentikulostriataE. Arteri meningea media31. Lokasi stroke perdarahan yang paling banyak terdapat didaerah :A. Putamen C. Thalamus E. PonsB. Medula oblongata D. CarebellumSoal no 32-36Pasien datang di instalasi rawat darurat RS seorang laki-laki usia 50 tahun dengan riwayat sudah 2 hari ini mengalami kelumpuhan separuh kanan pagi hari sesudah bangun tidur, pasien bukan kidal, sadar tapi bicara pelo dengan nervus VII dan XII kanan yag terganggu tipe UMN, kekuatan motorik lengan kanan 2, kiri 5, tungkai kanan 4,kiri 5, TD : 170/100 mmHg, tidak ada nyeri kepala, tidak disertai muntah, tidak disertai muntah, tidak ada riwayat trauma kepala, tidak ada tanda oedem otak, tidak ada riwayat diabetes militus. Bapaknya pernah mngalami sakit seperti ini. Pemeriksaan neurologi yang lain kesan masih dalam batas normal.

32. Dengan melakukan sistem scoring Siraj Stroke Score pasien tersebut adalah sbb :A. + 2C. 2E. -4B. + 3D. -333. Sebulan dilakukan CT scan kepala, dapat diramaikan kemungkinan kemungkinan diagnosanya soal kasus diatas adalah sbb :A. Perdarahan intra serebralB. Perdarahan subarachnoidC. Stroke non hemorhagikD. Stroke hemorhagikE. Transient ischemic attacks34. Dari diagnosis topisnya pada kasus diatas kesannya ada kelainan didaerah kortikal oleh karena :A. Kelumpuhan lengan dan tungkai samaB. Tidak terdapat afasiaC. Tidak terdapat astereognosiaD. Terdapat gangguan sensibilitasE. Kelumpuhan lengan dan tungkai tidak sama35. Faktor resiko stroke pada kasus diatas adalah :A. DislipidemiaB. HiperuricemiaC. Diabetes MelitusD. ObesitasE. Riwayat keluarga36. Dengan menggunakan Gajah Mada Score parameter untuk Stroke Non Hemorhagik adalah :A. Penurunan kesadaran (+), sakit kepala (+), muntah (+)B. Penurunan kesadaran (+), sakit kepala (-), reflex babinski (+)C. Penurunan kesadaran (+), muntah (-), reflex babinski (-)D. Penurunan kesadaran (-), muntah (+), reflex babinski (+)E. Penurunan kesadaran (-), muntah (-), reflex babinski (-)37. Dibawah ini termasuk factor risiko stroke yang tidak dapat dimodifikasi :A. DislipidemiaB. HipertensiC. Diabetes mellitusD. ObesitasE. Riwayat keluarga38. Pasien datang di Instalasi Gawat Darurat RS seorang laki-laki usia 50 tahun dengan riwayat sudah 2 hari ini mengalami kelumpuhan separuh kanan, pasien bukan kidal, sadar tetapi bicara terganggu pelo, dengan nervus VII dan XII kanan tipe UMN, nyeri kepal, tidak disertai muntah, tidak ada riwayat trauma kepala, tidak ada tanda oedem otak, tidak ada riwayat diabetes mellitus. Gangguan bicara pada pasien tersebut diatas adalah :A. DisfoniB. DisartriC. DisfagiaD. DisfasiaE. Disesthesia

39. Pasien laki-laki 45 tahun datang dengan keluhan nyeri kepala sudah lama, penglihatan kabur, muntah proyektil, terdapat hemiparese dekstra dengan fundus kopi menunukkan gambaran papil oeddem, diagnose tersebut diatas kemungkinannya :A. MeningitisB. Trauma kapitisC. Stroke hemorhagikD. Tumor otakE. Epilepsi40. Jenis tumor yang paling banyak ditemukan pada usia dewasa adalah :A. MeningiomaB. OligodendrogliomaC. EpendimomaD. PinealomaE. Glioblastoma multiforme41. Jenis tumor yang paling banyak ditemukan pada anak-anak adalah :A. MeningiomaB. MedulablastomaC. EpendimomaD. Limpoma42. Gejala trias tumor otak adalah :A. Nyeri kepala, mual, hipertensiB. Nyeri kepala, muntah, takikardiC. Nyeri kepala, muntah, papil edemaD. Nyeri kepala, muntah, bradikardiE. Nyeri kepala, mual, muntah43. Pasien datang dengan keluhan gejala nyeri kepala, muntah proyektil, kalau jalan sempoyongan ( ataxia ) mata kabur, pada pemeriksaan fisik dijumpai kesadaran compos mentis, papil odema, kemungkinan diagnose tersebut diatas adalah :A. Tumor lobus frontalisB. Tumor lobus paritalisC. Tumor lobus occipitalisD. Tumor lobus temporalisE. Tumor serebelum44. Peningkatan tekanan intracranial yang ditandai dengan trias cushing berupa :A. Nyeri kepala, hipertensi, takikardiB. Nyeri kepala, hipotensi, papil edemaC. Nyeri kepala, mual, papil edemaD. Hipertensi, takikardi, papil edemaE. Hipertensi, bradikardi, pola nafas abnormal45.Aliran liquor serebro spinalis adalah sebagai berikut :A. Ventrikel lateralis foramen Monroe foramen sylvi SubarachnoidB. Ventrikel lateralis foramen sylvi foramen Monroe foramen SubarachnoidC. Ventrikel lateralis foramen Monroe foramen sylvi - foramen magendie/LuschkaD. Ventrikel lateralis foramen Monroe foramen sylvi foramen yugularisE. Ventrikel lateralis foramen magendie foramen luscha Subarachnoid46. Pasien usia 60 tahun kesadaran menurun, sebelumnya diawali dengan sakit kepala hebat, lalu muntah, kejang seluruh tubuh, pada pemeriksaan fisik dijumpai pupil anisikor, terdapat kelainan motorik lateralisasi ke kanan, kemudian diperkirakan pasien dalam keadaan impending herniaso. Herniasi yag letaknya di infratentorial adalah :A. Herniasi falxcerebriB. Herniasi centralC. Herniasi cingulatedD. Herniasi transcalvarialE. Herniasi tonsilar

47. Gejala khas yang dijumpai pada Normal Pressure Hydrocephalus adalah :A. AtaksiaB. Papil edemaC. Cephalgia hebatD. Muntah proyektilE. Kesadaran menurun48. Pasien laki-laki usia datang 40 tahun datang dengan keluhan nyeri kepala hebat, muntah proyektil, kesadaran compos mentis, kejang-kejang sekuruh tubuh sejak 2 hari yang lalu, didiagnosa kemungkinan adalah tumor diotak yang kemungkinan terjadi gangguan aliran liquor di otak, hal tersebut diatas adalah kemungkinan terjadi :49. Pasien datang dengan diduga menderita tumor otak, kemudian dinilai kemampuan aktifitas sehari harinya dengan mengukur karnofsky performance scale, dimana pasien mengalami cacat fisik, membutuhkan bantuan dan perawatan media khusus, skala tersebut menunjukkan :A. 40B. 50C. 60D. 70E. 8050. Pasien dengan hydrocephalus terjadi ketidak seimbangan produksi dan absorbs cairan otak, cairan otak diproduksi di ? :A. Ventrikel IIB. Sisterna pontinC. Sisterna busalisD. Granulosionis picchioniE. Pleksus Khoruideus51. Jaringan Intrakrunial yang peka nyeri ialah :A. PiameterB. Jaringan otakC. Saraf kranialisD. Sinus sinus kranialisE. Pleksus khoruideus52. Pada pemeriksaan penderita empety sella biasanya ditemukan :A. Sering dijumpai selama kehamilanB. Nyeri kepala biasanya diffuseC. Periventrikuler haceneyD. Corakan digitatae meningkatE. Herniasi sisterna subarachnoid ke dalam fossa hipofisealis53. Sakit kepala oleh karena gangguan pada jaringan tentorium disalurkan melalui :A. N. FasialisB. N. MandibularisC. N. VagusD. N. GlossopharyngeusE. N.Servikal atas54. Sakit kepala oleh karena gangguan pada jaringan diatas tentorium disalurkan melalui :A. N. FasialisB. N. TrigeminalC. N. VagusD. N. GlossopharyngeusE. N. Servikal atas55. Lesi struktur diatas tentorium akan terasa sakit pada daerah :A. Sekitar mataD. Area servikalB. Area temporalE. Spesme otot tengkukC. Area oksipital

56. Salah satu cirri khas nyeri kepala klaster, ialah :A. Dierbudak oleh aktivitasB. Biasanya disertai depresi dan anxietyC. Adanya aura sebelum seranganD. Terdapat fotofobia dan fonofobiaE. Lakrimasi, kunjunctival injection.57. Neuralgia trigeminal biasanya menunjukkan gejala :A. Nyeri kepala sesisi wajahB. Mual-mual dan muntah-muntahC. Gangguan penglihatanD. Nyeri pada area nervus VIIE. Nyeri pada percabangan nervus V58. Cabang nervus trigeminus yang paling sering diserang neuralgia ialah :A. N. MandibularisB. N. FasialisC. N. MaksilarisD. N. FrontalisE. N. Opthalmicus59. Tindakan penatalaksanaan trigeminal neuralgia sebagai berikut :A. TensB. PemanasanC. Anestesi localD. Pemberian karbamesepin, fenitoinE. Pemberian NSAID60. Pengobatan sesuai pada suatu serengan migraine ialah :A. Pemberian vasodilatorB. Pemberian ergotamineC. Major tranquilizersD. Minor tranquilizerE. Tranexamic acid61.Yang bukan merupakan cirri khas nyeri migren, ialah :A. Nyeri kepala bersifat unilateral dan berdenyutB. Berlangsung dengan menifestasi serangan selama 30 menit 7 hariC. Terdapat fotofobia dan fonofobiaD. Serangan nyeri kepala berulang secara periodeE. Nyeri lebih terasa sekitar mata62. Pada meningitis purulenta didapatkan :A. Kadar protein dalam liquor serebrospinalis normalB. Salah satu kuman penyebabnya tubeculosaC. Adanya pellicle dalam liquor serebrospinalisD. Liquor berwarna xanthocromE. Peningkatan jumlah sel PMN dalam liquor serebrospinalis63. Keadaan dibawah ini dapat sebagai pencetus timbulnya meningitis serosa ialah :A. Infeksi spirochaetaB. Infeksi toxoplamosisC. Empyema paru-paruD. HepatitisE. Infeksi kulit64. Perbedaan antara meningitis purulenta dan meningitis serosa ialah :A. Pada meningitis purulenta ditemukan lebih banyak sel mononuklearB. Pada meningitis serosa ditemukan lebih banyak sel polimorfonuklearC. Cairan liquor pada meningitis purulenta keruh dan banyak sel PMND. Cairan liquor pada meningitis purulenta keruh dan banyak sel MNE. Cairan liquor pada meningitis purulenta jernih dan banyak sel PMN

Kasus soal No 65 73Seorang pasien usia 25 tahun datang dengan keluhan kedua tangkai lemas, seminggu sebelum keluhan ini pasien mengalami batuk pilek, kelemahan kedua tungkai awal mulanya pada tungkai bawah makin lama terus menjalar ke anggota gerak atas.65. Kemungkinan diagnose pada penderita ini adalah :A. Polineuropati diabetikaB. Guillian barre syndromeC. Miller-fisher syndromeD. AMANE. AMSAN66. Gambaran klinis yang paling khas untuk diagnose penyakit ini, ialah :A. Decending paralis yang simetrisB. Decending paralis asimetrisC. Ascending paralis asimetrisD. Ascending paralis simetrisE. Kelemahan pada kedua lengan yang simetris67. Untuk menegakkan diagnose ini dilakukan pemeriksaan :A. EMG & Lumbal punksiB. BIOPSIC. CT Scan kepalaD. Lab. LengkapE. MRI68. Pada pemeriksaan cairan liquor ditemukan :A. Jumlah PMN meningkat cairan liquor ditemukanB. Dissosiasi cyto albuminiqueC. Bakteri pada kulturD. Kadar glukosa menurunE. Test Nonne Pandy positif lemah69. Pada pemeriksaan darah penderita sering ditemukan :A. Seropositif terhadap streptococcusB. Seropositif terhadap staphylococcusC. Seropositif terhadap pseudomonasD. Seropositif terhadap meningococcusE. Seropositif terhadap Camphylobacter jejuni70. Bila pada pemeriksaan klinis ditemukan juga kelemahan pada nervus fasialis maka diagnose yang paling cocok ialah :A. Acute Panautonomic NeuropathyB. Miller-Fisher SyndromC. Guillian barre SyndromD. Bells PalsyE. AMSAN71. Pengobatan yang tepat untuk kasus ini ialah :A. KortikosteroidE. PiracetamB. Antibiotik dosis tinggiC. Intravena immunoglobulinD. Neurotropik vitamin72. Komplikasi yang paling sering terjadi pada pasien ini adalah :A. Kelumpuhan tetrapareseB. Kelumpuhan pada otot-otot pernafasanC. ComaD. Kelumpuhan pada salah satu sisi tubhE. Decompesasi cordis73. Diferensial diagnose dengan salah satu kelainan pada penyakit dibawah ini yang dapat menyebabkan kelumpuhan tetraparese LMN ialah :A. Kerusakan medulla spinalis setinggi myelum Thoracal 7B. Fraktur kompressi medulla spinalis cervicalC. HipokalemiaD. Multiple sklerosisE. Parkinson74. Mekanisme terjadinya trauma serebri ialah :A. Liquor serebri sebagai perdam getaranB. Otak mengalami rotasiC. Terjadinya couter coupD. LaserasiE. Robeknya arteri durameter75. Seseorang trauma kapitis perlu dirujuk ke rumah sakit bila :A. Kesadaran dengan GCS 15B. Tanda tekanan darah meningkatC. Tanda TIK menurunD. Gejala fokal neurologic positifE. Peningkatan denyut nadi76. Pada pasien trauma dengan kapitiis yang mengalami fraktur fossa interior krani dapat ditemukan kecuali :A. Bilateral periorbital hematomaB. Nasal Discharge mengandung glukosaC. Rhinoroe D. Battles signE. Subconjuntival hemorrhage77. Pada fraktur os petrosus didapatkan gambaran klinis :A. Bilateral periorbital hematomaB. Battles signC. MiosisD. RhinoroeE. Subconjuntival hemorrhange78. Seseorang yang jatuh dari tempat ketinggian (mis. Penerjun payung) sering mengalami kerusakan pada basis tengkorak berupa :A. Longitudinal frakturB. Comminuted frakturC. Compresed frakturD. Circular frakturE. Trasversal fraktur79. Epideral hematosa adalah :A. Perdarahan antara tengkorak dan duramaterB. Perdarahan antara tulang tengkorak dan arachnoidC. Perdarahan antara duramater dan piamaterD. Perdarahan antara duramater dan arachnoidE. Perdarahan antara arachnoid dan piamater80. Penderita mengalami trauma serebri dengan ditemuka adanya pendarahan otak tanpa adanya kelainan jaringan otak disebut :A. Komosio serebriB. Epidural hematomaC. Kontusio serebriD. Gegar otakE. Subdural hematoma81. Kerusakan medulla spinalis setinggi thorakal VII memberikan gejala :A. Monoparese UMNB. Hemiparese UMNC. Tetraparese UMND. Gangguan mictie dan defekasiE. Paraparese UMN82. Tes provokasi untuk nyeri radikular servikal ialah :A. Test lasequeB. Test kernigC. Test lermitteD. Test brudzinskyE. Test Chaddok83. Yang di maksud sadar ialah :A. Suatu keadaan dimana pengintegrasian impula afferent dan efferent yang inadekuatB. Aksi dan reaksi terhadap rangsangan yang sesuaiC. Adanya rangsangan yang adekuatD. Reflekks pupil masih utuhE. Menarik lengan terhadap rangsangan nyeri84. Tingkat kesadaran pasien menunjukkan tanda-tanda peningkatan jam tidur dan reaksi psikologis lambat ialah :A. ApatiB. Delirium C. LetargiD. SoporousE. Stupor85. Gangguan kualitas kesadaran dapat ditemukan pada penderita di bawah ini :A. Stupor B. DeliriumC. PsikosisD. Coma uremicE. Hepatic encephalopathy 86. Gangguan derajat kesadaran yang disebabkan oleh kelainan struktural dapat ditemukan pada penderita :A. Coma diabetesB. UremiaC. Hypovolemia syokD. Perdarahan intraserebralE. Hyperventilasi87. Pada pemerikasaan fisik pasien yang tiidak sadar, salah tanda yang dapat menunjukkan bahwa akibat suatu lesi ifratentorial ialah :A. Dolis eyes fenomen tidak menanggu B. Adanya pola pernapasan tachynooeC. Ditemukan kelumpuhan nervus cranial perifer D. Test kalori masih normalE. Adanya kelumpuhan anggota gerak88. Suatu gejala klinis yang menunjukkan gangguan kesadaran akibat structural yaitu :A. AsteriksisD. Kesadaran fluktuatifB. KejangE. DeliriumC. Myokionus89. Yang dimaksud skala 3 pada pemeriksaan tingkat kesadaran pada pasien menurut Glasgow Coma Scale 113 ialah :A. Kata-kata yang tidak patutB. Lengan dalam posisi dekortikasiC. Membuka mata bila dipanggilD. Lengan dalam posisi deserebrasiE. Bila ditanya memberikan jawaban kacau90. Pada pemerikasaan fisik ditemukan adanya tanda-tanda klinis yang mengarah pada kepegawatan intracranial antara lain :A. Ileus paralitikB. Parese nervus VIC. Bells palsyD. Meningitis akutE. Kesadaran menurun progresif91. Nilai kesadaran / GCS pasien ini :A. 111B. 113C. 121D. 211E. 22192. Pada pemeriksaan fisik didapatkan reflek babinski (+) kiri dan kanan, tetra plegia, kemungkinan kelainannya berada di :A. Cerebral hemisfer dextraB. Kedua hemisferC. PonsD. Medulla eblengataE. Medulla spiealis93. Untuk menegakkan diagnose penderita ini paling tepat dilakukan pemeriksaan :A. CT Scan KepalaB. CT Scan Cervical atasC. CT Scan ThoracalD. Lumbal PunksiE. Laboratorium darah lengkap94. Kalau dilakukan pemeriksaan CT Scan kepala diharapkan ditemukan ada kelainan :A. Oedema otakB. Herniasi otakC. Perdarahan subarachnoidD. Perdarahan subdural di daerah falx serebriE. Perdarahan cerebri di temporoparietal95. Atau pada pemeriksaan CT Scan Cervical atas diharapkan ditemukan ada kelainan :A. Herniasi nucleus pulposusB. Perdarahan epidural medulla spinalisC. Perderahan intramedulerD. Fraktur compressi dan displacement corpus vertebraE. Tumor spinal96. Bila ditemukan kelainan pada pemeriksaan maka diagnose yang paling cocok untuk penderita ini :A. Wiphlash injury dengan tetraparese UMNB. Wiphlash injury dengan tetraparese LMNC. HNP CervicalD. Tumor intraduralE. Commosio medulla spinalis97. Kalau dilakuka pemeriksaan lumbal punksi diharapkan ditemukan kelainan :A. Cairan liquor keruhB. Protein dalam liquor meningkatC. Blocking sirkulasi liquorD. Perdarahan intramedulerE. Leukosit dalam liquor meningkat98. Komplikasi yang paling sering terjadi pada kondisi emergensi yang harus diantisipasi pada penderita ini :A. Kejang-kejangB. Malignancy febrisC. Henti napas dan henti jantung mendadakD. Aspirasi makananE. Retensi urine99. Apabila pada kondisi yang akut demikian, sering reflek fisiologi menghilang, reflek patologi tidak muncul dan kondisi tonus otot menurun, pada fase ini sering disebut fase :A. Fase septic syokB. Fase spinal syokC. Syok hipotensiD. Ataphilaktik syokE. Vasoepasene100. Bila pasien telah melewati fase emergensinya, maka perawatan harus ditunjukan untuk mencegah :A. Decubitus, retensio urine, atropi ototB. Decubitus, pneumoni, retensio urineC. Tetraparese, retensio urine, atropi ototD. Pneumoni, retensio urineE. Astropi otot, pneumoni