SOAL POSR 2 part 2.doc

11
1. Seorang perempuan, berusia 37 tahun, pekerjaan guru honorer, datang berobat poliklinik dengan keluhan nyeri di sendi lutut kanan. Keluhan ini dialami sejak 2 minggu yang lalu, setelah dia mengalami kecelakaan lalu lintas dan lututnya bengkak. Sejak kejadian tersebut, lutut pasien nyeri sehingga nyeri saat berjalan dan tidak dapat berdiri lama. Pasien mengaku saat ini sedang hamil anak ke dua dan berusia kehamilan baru sebulan. Hasil pemeriksaan fisik, TD 140/90 mmHg, pernapasan 20x/menit, suhu afebris, tanda radang ++ pada sendi lutut kanan. 2. Seorang laki-laki, berusia 40 tahun, pekerjaan pekerjaan ABK Kapal, datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri dan bengkak di semua sendi jari-jari kakinya. Keluhan ini sudah sering dialami, hilang timbul. Keluhan ini sering kambuh jika dia mengkonsumsi kacang-kacangan terutama melinjo, dan sea food. Beberapa orang anggota keluarganya juga mengalami keluhan yang sama. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan : TD 150/95 mmHg,nadi 80 kali/menit, RR 20 kali/menit, tanda-tanda radang ++, teraba massa keras di sendi-sendi jari, jari-jari sulit digerakkan karena nyeri dan massa tersebut. Pasien mengaku akan melakukan perjalanan ke Irian jaya dengan waktu tempuh 1 bulan, pulang-pergi. Pasien sangat khawatir jika keluhannya kambuh diperjalanan nanti, karena tidak ada dokter di atas kapalnya. 3. Seorang perempuan, berusia 35 tahun, pekerjaan kuli pasar, datang berobat poliklinik dengan keluhan nyeri di sendi lutut kanan. Keluhan ini dia alami sejak 2 minggu

Transcript of SOAL POSR 2 part 2.doc

1. Seorang perempuan, berusia 37 tahun, pekerjaan guru honorer, datang berobat poliklinik dengan keluhan nyeri di sendi lutut kanan. Keluhan ini dialami sejak 2 minggu yang lalu, setelah dia mengalami kecelakaan lalu lintas dan lututnya bengkak. Sejak kejadian tersebut, lutut pasien nyeri sehingga nyeri saat berjalan dan tidak dapat berdiri lama. Pasien mengaku saat ini sedang hamil anak ke dua dan berusia kehamilan baru sebulan. Hasil pemeriksaan fisik, TD 140/90 mmHg, pernapasan 20x/menit, suhu afebris, tanda radang ++ pada sendi lutut kanan.2. Seorang laki-laki, berusia 40 tahun, pekerjaan pekerjaan ABK Kapal, datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri dan bengkak di semua sendi jari-jari kakinya. Keluhan ini sudah sering dialami, hilang timbul. Keluhan ini sering kambuh jika dia mengkonsumsi kacang-kacangan terutama melinjo, dan sea food. Beberapa orang anggota keluarganya juga mengalami keluhan yang sama. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan : TD 150/95 mmHg,nadi 80 kali/menit, RR 20 kali/menit, tanda-tanda radang ++, teraba massa keras di sendi-sendi jari, jari-jari sulit digerakkan karena nyeri dan massa tersebut. Pasien mengaku akan melakukan perjalanan ke Irian jaya dengan waktu tempuh 1 bulan, pulang-pergi. Pasien sangat khawatir jika keluhannya kambuh diperjalanan nanti, karena tidak ada dokter di atas kapalnya.3. Seorang perempuan, berusia 35 tahun, pekerjaan kuli pasar, datang berobat poliklinik dengan keluhan nyeri di sendi lutut kanan. Keluhan ini dia alami sejak 2 minggu yang lalu, setelah dia mengalami kecelakaan lalu lintas dan lututnya bengkak. Sejak kejadian tersebut, lutut pasien nyeri sehingga nyeri saat berjalan dan tidak dapat berdiri lama. pasien mengaku menderita nyeri lambung kronis. Pasien juga mempunyai alergi terhadap obat antinyeri seperti antalgin dan asam mefenamat. Hasil pemeriksaan fisik, TD 135/85 mmHg, pernapasan 20x/menit, suhu afebris, tanda radang ++ pada sendi lutut kanan.4. Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan adanya bercak keputihan di daerah leher dan punggung. Bercak keputihan tersebut awalnya berukuran kecil, muncul di belakang leher, dan lama-kelamaan meluas ke daerah punggung. Sekarang pasien sering merasa gatal-gatal pada daerah tersebut, terutama saat berkeringat. Pasien mengatakan bahwa saudaranya ada juga yang mengalami penyakit yang sama dan dia sering memakai handuk bergantian dengan saudaranya. 5. Seorang laki-laki berusia 20 tahun, pekerjaan buruh, datang ke puskesmas dengan keluhan gatal di selangkangan. Awalnya gatal dirasakan ketika dia makan ikan laut saja. Setelah minum CTM biasanya sudah membaik. Namun sejak 1 tahun terakhir, walaupun dia tidak makan ikan laut, selangkangannya sering gatal, terutama jika berkeringat banyak. Karena terasa sangat gatal, selangkangannya sering digaruk dan menjadi basah. 6. Seorang perempuan, berusia 30 tahun datang ke praktek dokter dengan keluhan gatal-gatal di sekitar kelaminnya. Hal ini dirasakan sejak 1 bulan yang lalu. Saat ini pasien sedang menyusui anaknya yang berusia 2 bulan. Pada kemaluan pasien keluar cairan bergumpal berwarna putih kekuningan seperti keju. Ketika dokter melakukan pemeriksaan fisik ditemukan bercak-bercak putih kekuningan di dinding vagina. 7. Seorang perempuan, berusia 35 tahun datang ke praktek dokter mandiri dengan keputihan yang hilang timbul sejak 2 tahun terakhir. Awalnya hanya keputihan yang berbau agak amis, sekarang warnanya menjadi kehijauan yang banyak, dan terasa panas dan gatal. Pasien dulu sering meminum obat yang 4 biji sekali minum, untuk keputihannya dan sembuh, tetapi sejak 2 bulan terakhir tidak membaik. 8. Seorang ibu membawa anaknya, laki-laki, berusia 3 tahun, berobat Puskesmas. Ibu menceritakan anaknya akhir-akhir ini terlihat semakin pucat, lemas dan kurus dalam sebulan terakhir, padahal makan biasa-biasa saja. Anaknya juga minum susu 1 kali sehari. Hasil anamnesis, riwayat perdarahan (-), diare (-), menderita penyakit berat lain (-). Dokter kemudian melakukan pemeriksaan penunjang dan hasilnya Hb 10 mg/dl, pemeriksaan feses ditemukan telur cacing.

9. Seorang pasien laki-laki berusia 68 tahun, datang ke UGD dengan keluhan berak disertai darah segar disertai rasa nyeri yang sangat mengganggu menyebabkan pasien tidak bisa beraktivitas. Pada anamnesis tidak ada mencret maupun demam. Dalam beberapa minggu terakhir pasien mengeluh buang air besarnya menjadi lebih jarang. Konsistensi feses padat. Mual-muntah disangkal, darah segar bercampur dengan feses, menetes di akhir berak. Tidak ada riwayat penyakit kuning. Keluhan dirasakan sejak satu bulan yang lalu. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan nyeri abdomen atau hepatomegali, pemeriksaan colok dubur ditemukan ada massa dalam rektum. 10. Seorang anak berusia 10 bulan, dibawa oleh ibunya ke UGD puskesmas karena menangis terus. Menangisnya makin kencang jika dia mengedan. Menurut pengakuan orang tuanya, dia belum buang air besar 3 hari ini. Biasanya buang air besar 2 kali sehari. Hasil pemeriksaan fisik : perut terlihat cembung, kesan peristaltik meningkat. 11. Seorang perempuan berusia 35 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri kepala sebelah. Keluhan ini dirasakan sejak 2 hari yang lalu. Dari anamnesis diketahui nyeri kepala dirasakan berdenyut dan disertai mual, muntah. Saat sebelum serangan separuh wajahnya kesemutan dan rasa tebal disertai pandangan berkunang-kunang. Sebelumnya pasein sudah mengkonsumsi obat sakit kepala yang dibeli di apotik, efeknya hanya sedikit berkurang. Sejak mengalami serangan sakit kepala ini, pasien tidak bisa tidur pulas. Pasien mengaku sering mengalami hal ini sejak 10 tahun yang lalu, dan dalam 6 bulan terakhir, serangan migrennya bisa 2 kali bahkan lebih sebulan sehingga mengganggu aktivitasnya di kantor. Pasien mengaku mempunyai penyakit asma walapun tidak berat. Pemeriksaan KU, pasien tampak lemas, TV: TD 140/90 mmHg, nadi 90 kali/menit, RR 20 kali/menit, Pemeriksaan neurologis tidak ada kelainan.

12. Seorang perempuan berusia 38 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri kepala sampai ke daerah tengkuk. Dari anamnesis di ketahui nyeri kepala dirasakan sudah 1,5 tahun yang lalu setelah suaminya meninggal dunia dan dia harus menghidupi kedua anaknya. Pasien hampir tidak pernah merasakan bebas dari sakit kepala setiap hari. Jika keluhannya memberat, sampai mau muntah dan tidak bisa tidur. Pasien mengaku alergi terhadap antalgin dan parasetamol. Pasein juga mengaku mempunyai sakit maag yang berat, sehingga takut menggunakan obat. Hasil pemeriksaan fisik TD 145/90 mmHg, nadi 80 kali/menit, RR 20 kali/menit, pemeriksaan neurologis tidak ada kelainan.

13. Seorang perempuan berusia 30 tahun, saat ini hamil 20 minggu, datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri kepala sebelah. Keluhan ini dirasakan sejak 2 hari yang lalu. Dari anamnesis di ketahui nyeri kepala dirasakan berdenyut dan disertai mual, muntah. Saat sebelum serangan separuh wajahnya kesemutan dan rasa tebal disertai pandangan berkunang-kunang. Pasien mengaku sudah sering mengalami keluhan ini sebelum hamil, tapi jarang. Namun sejak kehamilannya ini, sudah 3 kali pasien mengalami serangan. Sejak mengalami serangan sakit kepala ini, pasien tidak bisa tidur pulas. Pemeriksaan KU, pasien tampak lemas, TV: TD 140/85 mmHg, nadi 90 kali/menit, RR 20 kali/menit, Pemeriksaan neurologis tidak ada kelainan. 14. Seorang perempuan berusia 28 tahun, dalam keadaan hamil 5 bulan, diantar keluarganya ke RSJ dengan keluhan sering marah-marah sendiri tanpa sebab yang jelas. Pasien sering mendengar suara orang berbicara yang mengomentari buruk terhadap dirinya, padahal saat itu tidak ada orang. Terkadang pasien juga menunjukan gejala yang selalu mendengar suara bayi menangis di kamarnya. Komunikasi dan aktivitas bergaul, baik dengan tetangga ataupun suaminya terbatas. Menurut keluarganya, gejalanya mulai muncul 2 tahun yang lalu, setelah anak pertamanya meninggal dunia pada usia 1 tahun ditangan penculik. Keluarganya sudah membawa ke terapi alternative tapi tidak ada perubahan.15. Seorang anak perempuan berusia 12 tahun dibawa keluarganya ke Rumah sakit jiwa dengan keluhan selalu murung sejak kematian ibunya 3 bulan yang lalu. Ayahnya sudah meninggalkan dia dan ibunya sejak masih kecil. Pasien tidak mau lagi sekolah, jarang makan dan tidak bersemangat mengikuti aktivitas yang menjadi hobinya. Beberapa waktu yang lalu, dia mencoba untuk bunuh diri, sehingga keluarganya memutuskan untuk membawanya ke RSJ.16. Seorang laki-laki berberusia 60 tahun, diantar keluarganya ke RSJ dengan keluhan sering marah-marah sendiri tanpa sebab yang jelas. Pasien sering mendengar suara orang berbicara yang mengomentari buruk terhadap dirinya, padahal saat itu tidak ada orang. Komunikasi dan aktivitas bergaul baik dengan tetangga ataupun suaminya terbatas. Menurut keluarganya, gejalanya mulai muncul 2 tahun yang lalu. Keluarganya sudah membawa ke terapi alternatif tapi tidak ada perbaikan. Hasil pemeriksaan fisik : TD 150/100 mmHg, nadi 80 kali/menit, RR 20 kali/menit.17. Seorang anak laki-laki, usia 1 tahun, BB 9 kg, dibawa ke UGD Puskesmas karena kejang-kejang yang mulai dialami beberapa menit yang lalu. Pasien juga mengalami demam sejak 2 hari yang lalu dan demam tinggi sejak tadi malam. Menurut ibu, anaknya memang akan kejang jika demam tinggi. Ibu sudah memberikan penurun panas tapi anaknya tetap kejang. Hasil pemeriksaan fisik, keadaan umum: sadar, telapak tangan tampak menggenggam kencang dan bibir mengatup kencang, dan tangan dan kaki tampak kaku, bibir tampak sianosis, tampak luka kotor dan bengkak di telapak kaki pasien. 18. Seorang pasien perempuan, berusia 30 tahun dibawa ke UGD RSU karena tidak sadarkan diri setelah mengalami kejang-kejang seluruh badannya dan mengeluarkan busa dari mulutnya. Sejak 1 jam yang lalu, pasien sampai 3 kali kejang, satu kali dalam perjalanan ke RS. Pasien saat ini dalam keadaan hamil anak pertama, dengan usia kehamilan 22 minggu. Dari anamnesa diketahui pasien sudah sering-kejang-kejang sebelumnya dan meminum obat kejang, serangan ini yang ke 3 sejak hamil, tetapi serangan yang sebelumnya tidak berat seperti saat ini Hasil pemeriksaan fisik : KU tidak sadar, tanda vital : TD 110/80 mmHg, Nadi 80 kali/menit, RR 22 kali/menit, suhu 36,5C.19. Seorang anak laki-laki, usia 1 tahun, BB 9 kg, dibawa ke UGD Puskesmas karena kejang-kejang yang mulai dialami beberapa menit yang lalu. Kejangnya berulang sebanyak 3 kali. Pasien juga mengalami demam sejak 2 hari yang lalu dan demam tinggi sejak tadi malam. Menurut ibu, anaknya memang akan kejang jika demam tinggi. Hasil pemeriksaan fisik, keadaan umum: kesadaran menurun, tampak kejang kelonjotan, suhu 39,5 C. Orang tua pasien mengaku, anaknya gatal-gatal saat diberikan penurun panas yang diberikan puskesmas. 20. Seorang anak perempuan berusia 5 tahun, BB 18kg, dibawa oleh ibunya ke Puskesmas dengan keluhan kedua mata merah sejak 1 hari yang lalu. Keluhan disertai rasa gatal dan keluar kotoran warna putih kental terutama pada pagi hari. Kedua mata juga bengkak, nyeri, dan sulit dibuka. Ibu mengatakan bahwa teman-teman bermain anaknya memiliki keluhan yang sama. Ibu sudah memberikan obat tetes mata yang dibeli diwarung tetapi tidak ada perubahan. Hasil pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan fisik kedua mata didapatkan: palpebra superior dan inferior edema, konjungtiva hiperemia, sekret mukopurulen, dan tidak ditemukan adanya folikel.

21. Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan kedua mata merah sejak 1 hari yang lalu. Keluhan disertai rasa gatal dan keluar kotoran warna putih kental terutama pada pagi hari. Kedua mata juga bengkak dan nyeri. Pasien mengatakan bahwa keluarganya ada yang memiliki keluhan yang sama. Saat ini pasien sedang hamil anak pertama dengan usia kehamilan 24 minggu. Pasien belum minum obat karena takut mengganggu kehamilannya. Hasil pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan fisik kedua mata didapatkan: palpebra superior dan inferior edema, konjungtiva hiperemia, sekret mukopurulen, dan tidak ditemukan adanya folikel.

22. Seorang laki-laki berusia 62 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan kedua mata merah sejak 1 hari yang lalu. Keluhan disertai rasa gatal dan keluar kotoran warna putih kental terutama pada pagi hari. Kedua mata juga bengkak dan nyeri. Pasien mengatakan bahwa keluarganya ada yang memiliki keluhan yang sama. Pasien sudah memberikan obat tetes mata yang dibeli diwarung tetapi tidak ada perubahan. Pasien mengaku pernah gatal-gatal saat minum amoxicillin. Pasien juga mengatakan saat ini sering lupa, karena usianya yang sudah tua. Hasil pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan fisik kedua mata didapatkan: palpebra superior dan inferior edema, konjungtiva hiperemia, sekret mukopurulen, dan tidak ditemukan adanya folikel.

23. Seorang anak perempuan berusia 5 tahun, BB 19kg, dibawa oleh ibunya ke Puskesmas dengan keluhan keluar cairan dari kedua telinga sejak 1 hari yang lalu. Sebelumnya pasien mengalami batuk pilek disertai demam dan ibu sudah memberikan obat yang dibeli di warung, namun keluhan masih dirasakan walaupun sudah tidak seberat sebelum diberi obat. Pasien sempat dikeluhkan rewel dan mengatakan sakit pada kedua telinganya, namun tidak begitu dihiraukan oleh ibu. Saat ini keluhan nyeri telinga tidak dikeluhkan lagi. Hasil pemeriksaan tanda vital: N 108x/menit, R 24x/menit, t 38oC. Pada pemeriksaan fisik kedua telinga didapatkan: sekret mukopurulen pada liang telinga, membran timpani tidak dapat devaluasi.

24. Seorang perempuan berusia 22 tahun, datang ke Puskesmas dengan keluhan keluar cairan dari telinga kiri sejak 1 hari yang lalu. Sebelumnya pasien memiliki keluhan yang sama, hilang timbul sejak masih kecil. Keluhan timbul biasanya setelah pasien mengalami batuk pilek yang berat. Dokter dulu mengatakan bahwa gendang telinga kiri pasien berlubang dan perlu dioperasi. Saat ini pasien sedang hamil anak pertama dengan usia kehamilan 20 minggu. Pasien belum minum obat karena takut mengganggu kehamilannya. Hasil pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan fisik telinga kiri didapatkan: sekret mukopurulen pada liang telinga, membran timpani tidak dapat devaluasi.

25. Seorang laki-laki berusia 56 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan keluar cairan dari telinga kanan sejak 1 hari yang lalu. Sebelumnya pasien memiliki keluhan yang sama, hilang timbul sejak masih kecil. Keluhan timbul biasanya setelah pasien mengalami batuk pilek yang berat. Dokter dulu mengatakan bahwa gendang telinga kanan pasien berlubang dan perlu dioperasi. Pasien belum minum obat karena takut membeli obat sembarangan. Pasien mengaku pernah gatal-gatal saat minum amoxicillin. Hasil pemeriksaan tanda vital didapatkan: TD 140/90mmHg, nadi 84x/menit, R 18x/menit, t 36,5oC. Pada pemeriksaan fisik telinga kanan didapatkan: sekret mukopurulen pada liang telinga, membran timpani tidak dapat devaluasi.