SOAL PKN 1. Sarana apakah yang dapat digunakan dalam upaya menyelesaikan sengketa internasional secara diplomatik ?2. Mengapa indonesia dinyatakan kalah oleh mahkamah internasional dalam memperebut pulau sipadan dan ligitan dengan malaysia ? uraikan pendapatmu3. Argentina kehilangan malvinas setelah kalah dan inggris dalam memperebutkan pulau tersebut . hal ini berarti sengketa wilayah antara kedua negara diselesaikan melalui jalur perang. Setujukah kamu jika indonesia merebut blok ambalat dari malaysia dengan cara perang? Berikan alasanmu4. Bacalah potongan artikel berikut iniHasil temuan tim bersama komando daerah militer VI/tanjung pura dan pemerintah provinsi kalbar membuktikan,setelah diukur dengan titik koordinat yang ada ,tidak terjadi pergeseran patok batas negara di daerah desa siding ,kecamatan siding ,kabupaten bengkayang. Hasil itu telah dilaporkan kepada gubernur kalbar dan pangdam VI/tanjung pura untuk ditindak lanjuti pemerintah pusat. Hal ini di ungkapkan Komando Resor Militer (Danrem ) 121 alam Bhana Wanawai (ABW) Kolonel Infanteri bambang budi didampingi kepala penerangan korem 121/ABW kapten InfanteriIlyanto kepada wartawan ,selasa (29/3). Jika ternyata ternyata terjadi pergeseran patok pada batas wilayah darat antara RI dan malaysia , maka termasuk pelanggaran hukum internasional apakah kasus tersebut ?5. Uraikan perbedaan antara hukum publik internasional dan hukum privat internasional6. Uraikan alasan-alasan pentingnya hukum internasional dalam hubungan antarnegara didunia7. Mengapa kawasan amerika latin cenderung lebih stabil bila dibandingkan dengan kawasan timur tengah ?8. Jika terjadi masalah hukum pada TKI ditimur tengah ,hukum nasional ataukah hukum internasional yang digunakan untuk menyelesaikan atau mengadili maslah tersebut.

1. a) NegosiasiPenyelesaian sengketa ini dilakukan secara langsung oleh para pihak yang bersengketa melalui dialog tanpa ada keikutsertaan dari pihak ketiga. Dalam pelaksanaannya, negosiasi memiliki dua bentuk utama, yaitu bilateral dan multilateral. Negosiasi dapat dilangsungkan melalui saluran diplomatik pada konferensi internasional atau dalam suatu lembaga atau organisasi internasional.

b) Enquiry atau PenyelidikanUntuk menyelesaikan sengketa ini, akan bergantung pada penguraian fakta-fakta para pihak yang tidak disepakati. Untuk menyelesaikan sengketa tersebut, para pihak kemudian membentuk sebuah badan yang bertugas untuk menyelidiki fakta-fakta yang terjadi di lapangan. Fakta-fakta yang ditemukan ini kemudian dilaporakan kepada para pihak, sehingga para pihak dapat menyelesaikan sengketa diantara mereka.

c) MediasiKetika negara-negara yang menjadi para pihak dalam suatu sengketa internasional tidak dapat menemukan pemecahan masalahnya melalui negosiasi, intervensi yang dilakukan oleh pihak ketiga adalah sebuah cara yang mungkin untuk keluar dari jalan buntu perundingan yang telah terjadi dan memberikan solusi yang dapat diterima oleh kedua belah pihak.

d) KonsiliasiSama seperti mediasi, penyelesaian sengketa melalui cara konsiliasi menggunakan intervensi pihak ketiga. Pihak ketiga yang melakukan intervensi ini biasanya adalah negara, namun bisa juga sebuah komisi yang dibentuk oleh para pihak. Komisi konsiliasi yang

dibentuk oleh para pihak dapat saja terlembaga atau bersifat ad hoc, yang kemudian memberikan persyaratan penyelesaian yang diterima oleh para pihak. Namun keputusan yang diberikan oleh komisi konsiliasi ini tidak mengikat para pihak.e) Good Offices atau Jasa-jasa BaikJasa-jasa baik adalah cara penyelesaian sengketa melalui bantuan pihak ketiga. Pihak ketiga berupaya agar para pihak yang bersengketa menyelesaikan sengketanya dengan negosiasi. Menurut pendapat Bindschedler, yang dikutip oleh Huala Adolf, jasa baik dapat didefinisikan sebagai berikut: the involvement of one or more States or an international organization in a dispute between states with the aim of settling it or contributing to its settlement.

Pada pelaksanaan di lapangan, jasa baik dapat dibedakan dalam dua bentuk, yaitu jasa baik teknis (technical good offices), dan jasa baik politis (political good offices). Jasa baik teknis adalah jasa baik oleh negara atau organisasi internasional dengan cara mengundang para pihak yang bersengketa ikut serta dalam konferensi atau menyelenggarakan konferensi.

2. Karena:

a. Indonesia gagal menunjukkan bahwa Belanda pernah menguasai pulau tersebut, sedangkan Malaysia berhasil menunjukkan dokumen dimana Inggris pernah menjajah dan mengelola pulau itu. Menurut hukum "Uti Possidetis Juris", negara baru akan memiliki wilayah sama dengan bekas wilayah penjajahnya. Sebenarnya Mahkamah Internasional tahu kalau Belanda pernah memiliki pulau tersebut. Sayangnya, waktu itu Belanda "menelantarkan" pulau tersebut, sedangkan Inggris aktif mengusahakan pulau itu, seperti usaha perlindungan burung, pajak pemungutan telur penyu, dan operasi mercusuar. 

b. Faktor pendudukan. Selama bertahun-tahun, fasilitas-fasilitas yang ada di pulau tersebut adalah milik Malaysia. Mulai dari transportasi, bantuan ekonomi, hingga sarana hiburan seperti siaran televisi dan radio berasal dari Malaysia. Indonesia tidak memiliki andil apapun terhadap proses pembangunan yang terjadi di pulau tersebut

3.