Soal Hitungan Ekonomi Makro

download Soal Hitungan Ekonomi Makro

of 13

Transcript of Soal Hitungan Ekonomi Makro

SOAL HITUNGAN EKONOMI MAKRO LATIHAN hEhUAT SDAL EKDNDhI hAKPD 1 1. TIngkat Pertumbuhan EkonomI SDAL: Suatu Negara pada tahun 2008 Product NatIonaI ruto (PN) rIII bernIIaI 145 trIIIun rupIah dan menIngkat menjadI 151 trIIIun rupIah. erapakah tIngkat pertumbuhan ekonomI pada tahun 200! JAWA: Pumus: PN (penIngkatan) - PN (rIII) x 100X PN (rIII) @. 151 trIIIun -145 trIIIun x 100X = 4 X 145 trIIIun @. TIngkat pertumbuhan ekonomI tahun 200 yaItu sebesar 4 X 2. TIngkat Pertambahan Kemakmuran SDAL: Pada tahun 2008 penduduk 14 juta dan menIngkat menjadI 14,2 juta pada tahun 200. erapakah keIajuan pertambahan kemakmurannya! JAWA: Pumus: PN (rIII) = .JumIah Penduduk Th. 2008 @. (a) 145 trIIIun = 10,3571 juta (tIngkat perkapIta tahun 2008) 14 juta Pumus: PN (penIngkatan) = . JumIah Penduduk Th. 200 @. (b) 151 trIIIun = 10,6338 juta (tIngkat perkapIta tahun 200) 14,2 juta Pumus: TIngkat PerkapIta Th. 200 x 100X = . TIngkat PerkapIta Th. 2008 @. (c). 10,6338 juta - 10,3571 juta x 100X = 0,02 X10,3571 juta 0,02 X (pertambahan perkapIta tahun 200) 3. PerhItungan Tenaga Kerja dan Pengangguran SDAL: 0aIam suatu perekonomIan yang tergoIong sebagaI penduduk usIa kerja berjumIah 12.81.761 orang, tetapI hanya 7.124.458 orang angkatan kerja. 0I antara angkatan kerja tersebut sebanyak 5.528.571 orang yang mempunyaI pekerjaan. erdasarkan data dI atas, berapakah tIngkat partIsIpasI angkatan kerja dan pengangguran! JAWA: (a). TIngkat PartIsIpasI Kerja Pumus: Angkatan Kerja x 100X = . JumIah Penduduk UsIa Kerja @. 7.124.458 x 100X = 0,55X 12.81.761 (b). JumIah Pengangguran Pumus: JumIah Angkatan Kerja - JumIah Yang hempunyaI Pekerjaan = . @. 7.124.458 - 5.528.571 = 1.55.887 ApabIIa dIketahuI jumIah pengangguran dan angkatan kerja tIngkat pengangguran daIam suatu tertentu dapat dItentukan. erdasarkan hasII data dI atas, tIngkat presentasI pengangguran adaIah; Pumus: JumIah Pengangguran x 100X = . JumIah Angkan Kerja @. 1.55.887 x 100X = 0,22 X 7.124.458 4. PerhItungan Indeks Harga KenaIkan harga-harga yang berIaku darI suatu waktu ke waktu IaInnya tIdak berIaku secara seragam (merata). KenaIkan harga bIasanya berIaku ke atas, tetapI kenaIkannya Itu berbeda-beda. JadI yang menyebabkan Indeks Harga adaIah: tIngkat perubahan harga yang berIaku dI suatu Negara. TIga (3) Iangkah yang dIperIukan daIam membuat Indeks Harga: 1. hemIIIh Tahun 0asar YaItu tahun yang menjadI tItIk toIak daIam membandIngkan harga. 2. henentukan jenIs-jenIs bahan yang perubahan harga-harganya akan dIamatI untuk membentuk Indeks Harga. 3. henghItung Indeks Harga. Contoh sederhana menghItung Indeks Harga konsumen. Tahun 0asar (1) Tahun 2005 KeIompokarang WeIght Stage (nIIaI kepentIngan reIatIf) Harga(rupIah) Harga XWeIght Stage Harga (rupIah) Harga X WeIght Stage A 45 2.000 0.000 3.000 135.000 25 4.000 100.000 10.000 250.000 C 10 6.000 60.000 15.000 150.000 0 20 1.000 20.000 .000 180.000 JumIah100 270.000715.000 WeIght Stage (nIIaI kepentIngan reIatIve) yaItu: SetIap keIompok barang yang dIkonsumsI dI masyarakat. erapa Indeks Harga (IH) 2005 ! Pumus: Indeks Harga 2003 = JumIah Harga x WeIght Stage 2005 x WeIght StageJumIah Harga x WeIght Stage 1 JAWA: IH 2003 = 715.000 x 100 = 264270.000 IH 2003 = 264 x 100 X = 2,6 X Indeks Harga pada tahun dasar yaItu tahun 1 adaIah 100. dengan demIkIan dI antara tahun dan tahun 2005 harga teIah menIngkat menjadI 264 atau dua kaII IIpat darI harga dasar. 5. henentukan TIngkat InfIasI TIngkat InfIasI dItentukan untuk menggambarkan perubahan harga darI tahun ke tahun IaInnya. hIsaIkan pada akhIr tahun 2004 Indeks Harga konsumen 225 dan pada akhIr tahun 2005 Indeks tersebut 264. erapakah tIngkat InfIasI pada tahun 2005! Pumus: Indeks Harga 2005 - Indeks Harga Konsumen 2004 x 100 X = . Indeks Harga Konsumen 2004 JAWA: 264 - 225 x 100 X = 0,17 X225 LATIHAN hEhUAT SDAL EKDNDhI 2 1. TIngkat Pertumbuhan EkonomI SDAL: Suatu Negara pada tahun 2008 Product NatIonaI ruto (PN) rIII bernIIaI 120 trIIIun rupIah dan menIngkat menjadI 126 trIIIun rupIah. erapakah tIngkat pertumbuhan ekonomI pada tahun 200! JAWA: Pumus: PN (penIngkatan) - PN (rIII) x 100X PN (rIII) @. 126 trIIIun -120 trIIIun x 100X = 5 X 120 trIIIun @. TIngkat pertumbuhan ekonomI tahun 200 yaItu sebesar 5 X 2. TIngkat Pertambahan Kemakmuran SDAL: Pada tahun 2008 penduduk 12 juta dan menIngkat menjadI 12,2 juta pada tahun 200. erapakah keIajuan pertambahan kemakmurannya! JAWA: Pumus: PN (rIII) = .JumIah Penduduk Th. 2008 @. (a) 120 trIIIun = 10 juta (tIngkat perkapIta tahun 2008) 12 juta Pumus: PN (penIngkatan) = . JumIah Penduduk Th. 200 @. (b) 126 trIIIun = 10,3278 juta (tIngkat perkapIta tahun 200) 12,2 juta Pumus: TIngkat PerkapIta Th. 200 x 100X = . TIngkat PerkapIta Th. 2008 @. (c). 10,3278 juta - 10 juta x 100X = 3,3 X (pertambahan perkapIta tahun 200) 10 juta 3. PerhItungan Tenaga Kerja dan Pengangguran SDAL: 0aIam suatu perekonomIan yang tergoIong sebagaI penduduk usIa kerja berjumIah 14.81.761 orang, tetapI hanya .124.458 orang angkatan kerja. 0I antara angkatan kerja tersebut sebanyak 8.528.571 orang yang mempunyaI pekerjaan. erdasarkan data dI atas, berapakah tIngkat partIsIpasI angkatan kerja dan pengangguran! JAWA: (a). TIngkat PartIsIpasI Kerja Pumus: Angkatan Kerja x 100X = . JumIah Penduduk UsIa Kerja @. .124.458 x 100X = 61,3X 14.81.761 (b). JumIah Pengangguran Pumus: JumIah Angkatan Kerja - JumIah Yang hempunyaI Pekerjaan = . @. .124.458 - 8.528.571 = 55.887 ApabIIa dIketahuI jumIah pengangguran dan angkatan kerja tIngkat pengangguran daIam suatu tertentu dapat dItentukan. erdasarkan hasII data dI atas, tIngkat presentasI pengangguran adaIah; Pumus: JumIah Pengangguran x 100X = . JumIah Angkan Kerja @. 55.887 x 100X = 65 X .124.458 4. PerhItungan Indeks Harga KenaIkan harga-harga yang berIaku darI suatu waktu ke waktu IaInnya tIdak berIaku secara seragam (merata). KenaIkan harga bIasanya berIaku ke atas, tetapI kenaIkannya Itu berbeda-beda. JadI yang menyebabkan Indeks Harga adaIah: tIngkat perubahan harga yang berIaku dI suatu Negara. TIga (3) Iangkah yang dIperIukan daIam membuat Indeks Harga: 1. hemIIIh Tahun 0asar YaItu tahun yang menjadI tItIk toIak daIam membandIngkan harga. 2. henentukan jenIs-jenIs bahan yang perubahan harga-harganya akan dIamatI untuk membentuk Indeks Harga. 3. henghItung Indeks Harga. Contoh sederhana menghItung Indeks Harga konsumen. Tahun 0asar (17) Tahun 2003 KeIompokarang WeIght Stage (nIIaI kepentIngan reIatIf) Harga(rupIah) Harga XWeIght Stage Harga (rupIah) Harga X WeIght Stage A 50 1.000 50.000 2.000 100.000 20 5.000 100.000 11.000 220.000 C 5 5.000 25.000 16.000 80.000 0 25 3.000 75.000 8.000 200.000 JumIah100 250.000600.000 WeIght Stage (nIIaI kepentIngan reIatIve) yaItu: SetIap keIompok barang yang dIkonsumsI dI masyarakat. erapa Indeks Harga (IH) 2003 ! Pumus: Indeks Harga 2003 = JumIah Harga x WeIght Stage 2003 x WeIght StageJumIah Harga x WeIght Stage 17 JAWA: IH 2003 = 600.000 x 100 = 240250.000 IH 2003 = 240 x 100 X = 2,4 X Indeks Harga pada tahun dasar yaItu tahun 17 adaIah 100. dengan demIkIan dI antara tahun dan tahun 2003 harga teIah menIngkat menjadI 240 atau dua kaII IIpat darI harga dasar. 5. henentukan TIngkat InfIasI TIngkat InfIasI dItentukan untuk menggambarkan perubahan harga darI tahun ke tahun IaInnya. hIsaIkan pada akhIr tahun 2002 Indeks Harga konsumen 231 dan pada akhIr tahun 2003 Indeks tersebut 240. erapakah tIngkat InfIasI pada tahun 2003! Pumus: Indeks Harga 2003 - Indeks Harga Konsumen 2002 x 100 X = . Indeks Harga Konsumen 2002 JAWA: 240 - 231 x 100 X = 3, X231 Soal-Soal Ekonomi Makro 1. TIngkat pertumbuhan ekonomI SDAL: Faktor-faktor apa saja yang menghambat pertumbuhan ekonomI dI Negara IndonesIa! JAWA: 0arI hasII surveI antara IaIn persoaIan korupsI, Iemahnya penegakan hukum, ketersedIaan sumber daya manusIa yang bersIh dan profesIonaI, tIngkat pengangguran, voIatIIItas nIIaI tukar rupIah, penurunan kapasItas produksI terpakaI, tIngkat kemIskInan, sItuasI perburuhan yang beIum kondusIf, dan prosedurlperIzInan untuk meIakukan InvestasI. 0aIam haI InI PemerIntah harus punya nIat dan sIkap yang jeIas daIam mensejahterakan rakyatnya dan apabIIa tIdak jeIas dan serIus InI akan berakIbat fataI untuk kemajuan ekonomI Negara dan bangsa IndonesIa. 2. TIngkat pertambahan kemakmuran, tenagakerja dan pengangguran SDAL: Langkah-Iangkah apa saja yang IebIh nyata dan serIus untuk menghadapI tantanganpembangunan ekonomI IndonesIa ke depan! JAWA: 1. hemeIIhara dan memantapkan stabIIItas ekonomI makro sebagaI prasyarat bagI pembangunan ekonomI yang berkeIanjutan. PerhatIan terhadap upaya menjaga dan memantapkan stabIIItas ekonomI makro InI tetap dIrasa pentIng, mengIngat adanya potensI gejoIak eksternaI terkaIt dengan tInggInya harga mInyak dunIa, dan ketIdakseImbangan gIobaI (gIobaI ImbaIances) aIIran IIkuIdItas gIobaI jangka pendek, yang pada gIIIrannya dapat mempengaruhI stabIIItas moneter dan ketahanan fIskaI daIam negerI. Upaya pemeIIharaan dan pemantapan stabIIItas ekonomI makro tersebut antara IaIn mencakup Iangkah-Iangkah mengatasI dampak gejoIak ekonomI domestIk dan gIobaI, sepertI Iaju InfIasI dan suku bunga yang masIh reIatIf tInggI, serta memperkuat koordInasI dan efektIfItas kebIjakan fIskaI, moneter, dan sektor rIII. 2. hendorong penIngkatan akseIerasI pertumbuhan ekonomI dengan mengembangkan sumber-sumber pertumbuhan yang IebIh berImbang, yaItu yang IebIh bertumpu pada peran InvestasI dan ekspor non mIgas. AkseIerasI pertumbuhan ekonomI yang IebIh tInggI, dan terjaganya stabIIItas ekonomI makro, dIsertaI dengan upaya pembenahan yang sungguh-sungguh pada sektor rIII, pada gIIIrannya akan dapat mendorong penIngkatan InvestasI. 3. hencIptakan Iapangan kerja yang IebIh Iuas daIam rangka menurunkan tIngkat pengangguran dan kemIskInan. hengIngat kemampuan ekonomI untuk mencIptakan Iapangan kerja masIh terbatas, maka dIperIukan strategI kebIjakan yang tepat dengan menempatkan prIorItas pada sektor-sektor yang mempunyaI efek pengganda tInggI terhadap pencIptaan kesempatan kerja. 4. hencIptakan IkIIm InvestasI yang IebIh kondusIf. PencIptaan IkIIm InvestasI yang IebIh kondusIf InI merupakan saIah satu tantangan yang cukup besar bagI pemerIntah dewasa InI. KomItmen perbaIkan IkIIm InvestasI tersebut teIah muIaI dIIakukan pemerIntah dengan dIIuncurkannya paket kebIjakan InvestasI pada buIan FebruarI IaIu, yang mencakup perbaIkan dI bIdang peraturan perundang-undangan, peIayanan, dan penyederhanaan prosedur dan bIrokrasI. 5. henIngkatkan ketersedIaan Infrastruktur yang memadaI dan berkuaIItas. HaI InI dIdasarkan pada kenyataan bahwa ketersedIaan Infrastruktur yang memadaI dan berkuaIItas merupakan prasyarat agar IndonesIa dapat mencapaI tIngkat pertumbuhan ekonomI tInggI dan berkeIanjutan, yang dIperIukan untuk mencIptakan Iapangan kerja. eberapa survey yang dIIakukan terhadap dunIa usaha, mengIdentIfIkasI bahwa kurangnya ketersedIaan Infrastruktur yang memadaI merupakan kendaIa bagI masuknya InvestasI. Kurangnya pasokan energI IIstrIk, keterbatasan jarIngan teIekomunIkasI, serta kepadatan jaIan teIah menjadI persoaIan mendasar bagI upaya penIngkatan InvestasI dan daya saIng ekspor non mIgas kIta. 6. henIngkatkan daya saIng ekspor. Pertumbuhan ekspor yang tInggI dIperIukan seIaIn untuk menopang pertumbuhan ekonomI tInggI dan berkeIanjutan juga untuk mencIptakan Iapangan kerja yang IebIh Iuas. 7. henIngkatkan partIsIpasI swasta. hengIngat terbatasnya sumber daya pemerIntah daIam pembIayaan pembangunan, penIngkatan partIsIpasI swasta meIaIuI kemItraan antara pemerIntah dengan swasta (pubIIc-prIvate partnershIp) merupakan tantangan yang cukup pentIng, khususnya terkaIt pembIayaan InvestasI daIam penyedIaan Infrastruktur. 8. hembangun Iandasan yang semakIn kuat untuk pertumbuhan ekonomI yang berkeIanjutan dI masa-masa mendatang. 3. Indeks harga SDAL: Indeks DbIIgasI PemerIntah pertama kaII dIIuncurkan pada tanggaI 01 JuII 2004, sebagaI wujud peIayanan kepada masyarakat pasar modaI daIam memperoIeh data sehubungan dengan InformasI perdagangan obIIgasI pemerIntah. Indeks DbIIgasI memberIkan nIIaI IebIh, antara IaIn: JAWA: - SebagaI barometer daIam meIIhat perubahan yang terjadI dI pasar obIIgasI. - SebagaI aIat anaIIsa teknIkaI untuk pasar obIIgasI pemerIntah - enchmark daIam mengukur kInerja portofoIIo obIIgasI - AnaIIsa pengembangan Instrumen obIIgasI pemerIntah. 4. Produk domestIk dan produk nasIonaI bruto SDAL: Pendapatan negara dapat dIhItung dengan tIga pendekatan, yaItu: JAWA: - Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumIahkan seIuruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan Iaba) yang dIterIma rumah tangga konsumsI daIam suatu negara seIama satu perIode tertentu sebagaI ImbaIan atas faktor-faktor produksI yang dIberIkan kepada perusahaan. - Pendekatan produksI, dengan cara menjumIahkan nIIaI seIuruh produk yang dIhasIIkan suatu negara darI bIdang IndustrI, agrarIs, ekstraktIf, jasa, dan nIaga seIama satu perIode tertentu. NIIaI produk yang dIhItung dengan pendekatan InI adaIah nIIaI jasa dan barang jadI (bukan bahan mentah atau barang setengah jadI). - Pendekatan pengeIuaran, dengan cara menghItung jumIah seIuruh pengeIuaran untuk membeII barang dan jasa yang dIproduksI daIam suatu negara seIama satu perIode tertentu. PerhItungan dengan pendekatan InI dIIakukan dengan menghItung pengeIuaran yang dIIakukan oIeh empat peIaku kegIatan ekonomI negara, yaItu: Pumah tangga (ConsumptIon), pemerIntah (Covernment), pengeIuaran InvestasI (Investment), dan seIIsIh antara nIIaI ekspor dIkurangI Impor (X - h) 5. Produk netoSDAL: Produk NasIonaI Neto (Net NatIonaI Product) adaIah CNP (Cross NatIonaI Product) atau Produk NasIonaI ruto (PN) dIkurangI depresIasI atau penyusutan barang modaI atau serIng puIa dIsebut . JAWA: SerIng puIa dIsebut repIacement. PepIacement adaIah penggantIan barang modaI l penyusutan bagI peraIatan produskI yang dIpakaI daIam proses produksI umumnya bersIfat taksIran sehIngga mungkIn saja kurang tepat dan dapat menImbuIkan kesaIahan meskIpun reIatIf kecII. 6. Pendapatan nasIonaI SDAL: Pendapatan NasIonaI Neto (Net NatIonaI Income) adaIah. JAWA: Pendapatan yang dIhItung menurut jumIah baIas jasa yang dIterIma oIeh masyarakat sebagaI pemIIIk faktor produksI. esarnya NNI (Net NatIonaI Income) dapat dIperoIeh darI NNP (Net NatIonaI Product) atau Produk NasIonaI Neto dIkurang pajak tIdak Iangsung. Yang dImaksud pajak tIdak Iangsung adaIah pajak yang bebannya dapat dIaIIhkan kepada pIhak IaIn sepertI pajak penjuaIan, pajak hadIah, dII.

1.Seorangprodusenyangberoperasipadapasarpersaingansempurnamemilikiciri-ciri sebagai berikut : a.Dapat menentukan harga jual untuk memperoleh keuntungan maksimum. b.Selalu berhadapan dengan kurva permintaan dengan slope negatif. c.Barang yang diproduksikan biasanya tidak memiliki substitusi yang baik. d.Jawaban a, b, dan c semua benar. e.Jawaban a, b, dan c semua salah. 2.2.Perusahaanyangmenjualoutputnyadipasarpersaingansempurnadikatakandalam keadaan seimbang jangka panjang, apabila : a.P = PM = OMD = OMP. b.P = PM = ORD = ORP.c.P = PM = titik terendah kurva ORP. d.Perusahaan memperoleh laba normal. e.Jawaban a sampai dengan d semua salah. Keterangan : P= harga jual PM= penerimaan marginal (MR) OMD = ongkos marginal jangka pendek (SMC) OMP = ongkos marginal jangka panjang (LMC) ORD= ongkos rata-rata jangka pendek (SAC) ORP= ongkos rata-rata jangka panjang (LAC) 3.Seorang produsen menjual outputnya di pasar persaingan sempurna. Diketahui harga jual produklebihbesarongkosproduksivariabelrata-rata,tetapilebihkecilongkosproduksi rata-rata. Keadaan itu menunjukkan perusahaan : a.Memperoleh keuntungan. b.Menderita kerugian dan harus segera menutup usahanya. c.Menderita kerugian tetap meneruskan usahanya. d.Ada dalam keadaan impas (break-even). e.Jawaban a sampai dengan d semua salah. 4.Padatingkatoutputdimanaperusahaanharusmenutupusahanya(shut-downpoint), maka : a.Besarnya kerugian perusahaan = besarnya ongkos produksi tetap total. b.Besarnya penerimaan total perusahaan = ongkos produksi variabel total. c.Produsen yang rasional mulai menutup usahanya. d.Jawaban a, b, dan c semua benar. e.Jawaban a, b, dan c, semua salah. 5.Keuntungan total maksimum terjadi pada waktu : a.TR sama dengan TC. b.Kurva TR dan kurva TC sejajar. c.Kurva TR dan kurva TC adalah sejajar dan TC melebihi TR. d.Kurva TR dan kurva TC adalah sejajar dan TR melebihi TC. e.Jawaban a sampai dengan d semua salah. 6.6. Pada tingkat output (keluaran) jangka pendek yang paling baik, perusahaan akan : a.Memaksimumkan keuntungan total. b.Memaksimumkan kerugian total. c.Meminimumkan keuntungan juga meminimumkan kerugian total. d.Memaksimumkan kerugian per unit. e.Jawaban a sampai dengan d semua salah. 7.7.ApabilaPmelebihiAVCtetapilebihkecildariACpadatingkatoutput(keluaran)uang paling baik, perusahaan akan : a.Menghasilkan keuntungan. b.Menderita kerugian tetapi harus terus berproduksi dalam jangka pendek. c.Menderita kerugian dan harus menutup usaha dengan segera. d.Break-even. e.Jawaban a sampai dengan d semua salah. 8.Pada Shut-down point : a.P = AVC. b.TR = TVC. c.Kerugian total perusahaan sebesar TFC. d.Jawaban a,b, dan c semua benar. e.Jawaban a, b, dan c semua salah. 9.9. Bila nilai permintaan elastis maka nilai MR selalu : a.1. b.0. c.Positif. d.Negatif. e.Jawaban a sampai dengan d semua salah. 1110, Tingkat output yang paling baik untuk perusahaan monopoli terjadi pada titik di mana : a.TC adalah minimum. b.TR = TC. c.TR adalah maksimum. d.Kurva TR dan kurva TC sejajar. e.Jawaban a sampai dengan d semua salah. 1111. Bila monopolis berada dalam keadaan : a.Keseimbangan jangka panjang, ia juga berada dalam keseimbangan jangka pendek. b.Keseimbangan jangka pendek, ia juga berada dalam keseimbangan jangka panjang. c.Keseimbanganjangkapanjang,iatidakmungkinberadadalamkeseimbanganjangka pendek. d.Keseimbanganjangkapanjang,iatidakmungkinberadadalamkeseimbanganjangka pendek. e.Jawaban a sampai dengan d semua salah. K12. Kurva penawaranjangka pendek bagi semua perusahaan yang menjual produknya pada pasar persaingan sempurna adalah sama dengan : a.Seluruh kurva biaya marginal (MC). b.Seluruh biaya rata-rata (AC). c.Bagiankurvabiayamarginal(MC)mulaidariperpotongannyadenganbiayavariabelrata-rata (AVC). d.Bagian kurva biaya marginal (MC)mulai dari perpotongannyadengan kurva biaya rata-rata (AC) ke atas. e.Jawaban a sampai dengan d semua salah. 1113. Pada perusahaanmonopolis ada hubungantertentu antarapenerimatotal(TR)dengan elastisitas harga (Eh). Hubungan itu menunjukkan bahwa : a.Eh < 1, menunjukkan kenaikan harga produk mengakibatkan TR turun. b.Eh > 1, menunjukkan kenaikan harga produk mengakibatkan TR turun. c.Eh < 1, penurunan harga produk mengakibatkan TR turun. d.Eh > 1, penurunan harga produk mengakibatkan TR naik. e.Jawaban a sampai dengan d semua salah. 14.14. Perusahaan yang menerita rugi dan kerugian tersebut lebih kecil daripada ongkos tetap (AC), maka : a.Perusahaan tersebut menutup usahanya. b.Perusahaan tersebut jalan terus. c.Perusahaan tak perlu merasakan bedanya antara berhenti berproduksi dan jalan terus. d.Jawaban a sampai dengan c semua salah. e.Jawaban a sampai dengan c semua benar. 15.15. Harga yang ditentukan monopolis dipasar adalah : a.Harga yang dapat memberikan laba maksimum. b.Harga tertinggi yang konsumen mau bayar. c.Harga yang besarnya sama dengan ongkos marginal. d.Harga yang memberikan laba tertinggi per unit yang terjual. e.Jawaban a sampai dengan d semua salah. 16.16. Tingkatkeuntunganbagipenjualdalampasarmonopoliakanmemaksimumkanpada saat : a.TR maksimum dan kurva TR bukan garis lurus. b.TR maksimum dan kurva TC berupa garis lurus. c.TR maksimum dan TC adalah minimum. d.Selisih TR dan TC adalah maksimum. e.Jawaban a sampai dengan d semua salah. 17.Tingkat keuntungan bagi penjual dalam pasar persaingan sempurna disebut normal apabila : a.Tingkat harga sama denga biaya marginal (MC). b.Tingkat harga sama dengan biaya rata-rata (AC). c.Tingkat harga sama dengan biaya rata-rata minimum. d.Jawaban a, b, dan c semua benar. e.Jawaban a, b, dan c semua salah. 18.Sebuahunitusahamenjualhasilproduksinyapadapasarpersaingansempurna.Kurva mana di bawah ini yang juga berfungsi sebagai kurva penawaran jangka pendek ? a.Kurva biaya total rata-rata. b.Seluruh kurva biaya marginal. c.Kurva biaya variabel rata-rata. d.Kurva biaya marginal mulai dari titik biaya variabel rata-rata terendah. e.Jawaban a sampai dengan d semua salah. 19.Pada keadaan seimbang jangka panjang pada persaingan sempurna, perusahaan : a.Memperoleh laba supernormal. b.Memperoleh laba subnormal. c.Sama sekali tidak memperoleh laba. d.Memperoleh laba yang cukup untuk bertahan pada industri yang sama. e.Jawaban a sampai dengan d semua salah. 20.Sebuah perusahaan monopoli : a.Selalu memperoleh laba supernormal. b.Berproduksi dengan biaya rata-rata jangka panjang yang paling rendah. c.Selalu dapat meningkatkan laba dengan cara menaikkan harga jual. d.Menghadapi permintaan yang elastis kalau ia ingin memaksimumkan laba. e.Jawaban a sampai dengan d semua salah. 21.Bentuk pasar yang mendekati pure monopoli di indonesia adalah pasar/industri : a.Perusahaan Listrik Negara. b.Buah Apel malang. c.Mobil sedan. d.Barang-barang elektronik. e.Jawaban a sampai dengan d semua salah. 22.Dalammodelpasarpersaingantidaksempurnadengankurvapermintaanpatah(kinked demand curve), produsen oligopolis : a.Mengakui adanya saling ketergantungan di antara mereka. b.Tidak bisa saling bermufakat untuk menentukan harga bersama. c.Cenderungbersama-samauntukmempertahankanhargayangberlakudipasaragartidak berubah-ubah. d.Jawaban a b, dan c semua benar. e.Jawaban a, b, dan c, semua salah. 23.Kurva pemintaan yang dihadapi oleh seorang pengusaha di pasar persaingan sempurna : a.Selalu berslope positif. b.Selalu berslope negatif. c.Selalu berslope 0 (nol). d.Tidak dapat ditentukan slopenya. e.Jawaban a sampai dengan d semua salah. 24.Dalampasarmonopoli,seorangprodusenakanmemperolehkeuntunganyangmaksimum bila : a.MR = MC; pada saat MC menurun; P > AC. b.MR = MC; pada saat MC menaik; P < AC. c.MR = MC; pada saat MC menurun; P < AC. d.MR = MC; pada saat MC menaik; P > AC. e.Jawaban a sampai dengan d senua salah. 25.Seorangmonopolisyangmenghadapikurva permintaan 3P +2Q= 120 akanmemperoleh penerimaan total (TR) maksimum pada saat ia memproduksi barang sebanyak : a.20 unit. b.30 unit. c.60 unit. d.90 unit. e.Jawaban a sampai dengan d semua salah. Kunci Jawaban : 1.e 11.a 21.a 2.c 12.c 22.a 3.c 13.b 23.e 4.a 14.b 24.d 5.e 15.d 25.b 6.e 16.c 7.b 17.c 8.d 18.d 9.c 19.d 10.e 20.B