SNI 03-6861.3-2002 Ringkasan Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian C - Logam Bukan Besi

1

Click here to load reader

Transcript of SNI 03-6861.3-2002 Ringkasan Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian C - Logam Bukan Besi

Page 1: SNI 03-6861.3-2002 Ringkasan Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian C - Logam Bukan Besi

SPESIFIKASI BAHAN BANGUNAN BAGIAN C

BAHAN BANGUNAN DARI LOGAM BUKAN BESI SNI 03-6861.3-2002

RUANG LINGKUP : Standar ini menetapkan Spesifikasi bahan bangunan Bagian C (bahan bangunan dari logam bukan besi) yang memuat pengertian, persyaratan Bahan Bangunan dari Tembaga, Kuningan, Timah hitam, logam patri, aluminium yang digunakan sebagai bahan bangunan pekerjaan konstruksi. RINGKASAN: Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan perencana, pelaksana, pengawas lapangan dan yang berkepentingan dalam memilih, memakai dan menilai mutu bahan bangunan bukan logam yang akan digunakan dalam pekerjaan konstruksi, dengan tujuan untuk: 1) Meningkatkan efisiensi dalam penggunaan

bahan perekat untuk pekerjaan konstruksi. 2) Menentukan persyaratan teknis yang

dibutuhkan. Tembaga tarik adalah bahan tembaga yang berbentuk kawat yang dibuat melalui proses tarik dengan kandungan tembaga minimum 99,5 %. Kuningan adalah paduan logam tembaga dengan seng dengan kadar tembaga antara 60-95% berat. Timah hitam adalah sejenis metal yang lunak, berat (berat jenis 11,34) berwarna abu-abu ke biru-biruan, terutama berasal dari mineral gelena (pbs). Logam patri adalah logam paduan dari unsur-unsur logam: 1) Timah putih (5n)-Timah hitam (Pb). 2) Timah putih - Timah – Timah hitam -

Antimon (Sb). 3) Timah putih – Antimon. 4) Perak (Ag) – Timah hitam. Biasanya digunakan dalam keadaan cair dengan titik leleh maksimum 430 0 C. Lembaran aluminium adalah lembaran aluminium datar atau bergelombang yang dipergunakan untuk berbagai tujuan termasuk untuk penutup atap dan penutup dinding luar. Persyaratan Tembaga Tarik adalah sebagai berikut :

1. Kuat Tarik (σtr) kawat tembaga merah yang sebelumnya telah menggalami proses pemijaran sampai suhu 6000 C harus minimum 25 kg/mm, yang ditentukan pada batang ujian yang panjang.

2. kawat tembaga merah harus mempunyai tebal yang merata, mulus, mengkilap dan

tidak mengandung tonjolan-tonjolan atau bagian-bagian yang tidak merata. Tembaga tersebut harus liat, kenyal dan memenuhi persyaratan yang sesuai dengan peruntukannya.

Persyaratan kuningan yang digunakan adalah; Kuningan tidak boleh menggalami proses pemijaran. Persyaratan timah yang digunakan, antara lain, adalah: 1) Timah hitam arus kenyal, liat, mudah

dilenturkan dan berwarna kelabu redup kebiruan-biruan. Apabila permukaanya di serut atau di gores dengan benda keras harus menampakkan warna jernih yang mengkilap.

2) Timah hitam lunak harus mengandung timah hitam (Pb) minimum 95,5 % berat.

3) Timah hitam kasar atau timah hitam perdagangan harus mengandung timah hitam (Pb) minimum 98 % berat.

Persyaratan aluminium yang dipakai adalah: 1) Lembaran aluminium harus mengandung

aluminium (Al) tidak kurang dari 97,95 % berat dengan maksimum kadar senyawa penganggu (impuritles) sebagai berikut : Tembaga (Cu) tidak lebih dari 0,15 % berat, Silikon (Si) tidak lebih dari 0,6 % berat, Besi (Fe) tidak lebih dari 0,7 % berat, Mangan (Mn) antara 1,0 sampai 1,5% berat.

2) Panjang dan lebar lembaran aluminium harus sesuai dengan keperluannya dengan besar penyimpangan seperti pada tabel dibawah ini;

Tabel Toleransi Ukuran

Toleransi Kriteria Panjang

Panjang Lebar Panjang sampai 6 m 8 mm 6 mm Panjang lebih 6 m 6 mm 4,8 mm

3) Gelombang-gelombang harus merata dan

seragam serta sejajar dengan sisi lembaran.