SNI 03-6750-2002

5
SN I 03-6750-2002 SPESIFIKASI BAHAN LABURAN ASPAL SATU LAPIS (BURTU) DAN BAHAN LABURAN ASPAL DUA LAPIS (BURDA) BAB I DESKRIPSI 1.1 Maksud dan Tujuan 1.1.1 Maksud Spesifiikasi bahan laburan aspal satu lapis (Burtu) dan bahan laburan aspal dua lapis (Burda) ini dimaksudkan sebagai acuan dalam menilai mutu aspal dan agregat yang digunakan. 1.1.2 Tujuan Tujuan spesifikasi ini adalah untuk menjamin keseragaman dan keawetan laburan aspal satu lapis (BURTU) dan laburan dua lapis (BURDA). 1.2 Ruang Lingkup Spesifikasi ini berisi persyaratan aspal dan agregat yang akan digunakan untuk laburan aspal satu lapis (BURTU) dan laburan aspal dua lapis (BURDA). 1.3 Pengertian Yang dimaksud dengan : 1) laburan aspal satu lapis (BURTU) adalah lapisan penutup pada permukaan jalan yang terdiri dari lapisan aspal yang ditaburi agregat; 2) laburan aspal dua lapis (BURDA) adalah lapisan penutup pada permukaan jalan yang terdiri dari lapisan aspal ditaburi agregat yang dikerjakan dua kali secara berurutan. BAB II PERSYARATAN TEKNIS 2.1 Aspal 2.1.1 Umum Aspal yang dapat digunakan sebagai bahan BURTU atau BURDA adalah : 1) aspal keras jenis penetrasi 120/I50; 2) aspal cair jenis MC-800 dan MC-3000; 3) aspal em"lsi kationik jenis CRS-1 dasn CRS-2.

description

euy

Transcript of SNI 03-6750-2002

  • SN I 03-6750-2002

    SPESIFIKASI BAHAN LABURAN ASPAL SATU LAPIS (BURTU) DAN BAHAN LABURAN ASPAL DUA LAPIS (BURDA)

    BAB I

    DESKRIPSI 1.1 Maksud dan Tujuan

    1.1.1 Maksud Spesifiikasi bahan laburan aspal satu lapis (Burtu) dan bahan laburan aspal dua lapis (Burda) ini dimaksudkan sebagai acuan dalam menilai mutu aspal dan agregat yang digunakan.

    1.1.2 Tujuan Tujuan spesifikasi ini adalah untuk menjamin keseragaman dan keawetan laburan aspal satu lapis (BURTU) dan laburan dua lapis (BURDA).

    1.2 Ruang Lingkup Spesifikasi ini berisi persyaratan aspal dan agregat yang akan digunakan untuk laburan aspal satu lapis (BURTU) dan laburan aspal dua lapis (BURDA).

    1.3 Pengertian Yang dimaksud dengan : 1) laburan aspal satu lapis (BURTU) adalah lapisan penutup pada permukaan jalan

    yang terdiri dari lapisan aspal yang ditaburi agregat; 2) laburan aspal dua lapis (BURDA) adalah lapisan penutup pada permukaan jalan

    yang terdiri dari lapisan aspal ditaburi agregat yang dikerjakan dua kali secara berurutan.

    BAB II PERSYARATAN TEKNIS

    2.1 Aspal

    2.1.1 Umum Aspal yang dapat digunakan sebagai bahan BURTU atau BURDA adalah : 1) aspal keras jenis penetrasi 120/I50; 2) aspal cair jenis MC-800 dan MC-3000; 3) aspal em"lsi kationik jenis CRS-1 dasn CRS-2.

  • SN I 03-6750-2002

    2.1.2 Teknis

    TABEL 1 PERSYARATAN ASPAL KERAS PENETRASI 120/150

    UNTUK BURTU DAN BURDA

    TABEL 2 PERSYARATAN ASPAL CAIR UNTUK BURTU DAN BURDA

  • SN I 03-6750-2002

    Catatan : a) Sebagai alternatif, dapat digunakan kekentalan Saybolt Furol dengan persyaratan sebagai

    berikut : - Untuk MC-800 kekentalan Furol pada 82,2oC = 100 200 detik; - Untuk MC-3000 kekentalan Furol pada 82,2oC = 300 600 detik;

    b) Bila daktilitas pada suhu 250oC kurang dari 100, bahan dapat diterima kalau daktilitas pada 15,5oC 100;

    TABEL 3 PERSYARATAN ASPAL EMULSI UNTUK BURTU DAN BURDA

    *) Pengujian ini dapat diabaikan bila pada pelaksanaan di lapangan menunjukan hasil yang baik. 2.2 Agregat

    2.2.1 Umum a) Agregat yang akan digunakan untuk BURTU adalah BURDA harus terdiri

    dari batu pecah hasil mesin pemecah batu yang berukuran seragam mendekati bentuk kubus;

    b) Agregat yang akan digunakan untuk BURTU atau BURDA harus lebih bersih, kuat, awet, sertabebas debu, lempung atau bahan lainnya yang mengganggu pelekatan dengan aspal.

  • SN I 03-6750-2002

    2.2.2 Teknis a) Mutu

    TABEL 4

    PERSYARATAN MUTU AGREGAT UNTUK BURTU DAN BURDA

    b) Gradasi

    TABEL 5 PERSYARATAN GRADASI AGREGAT UNTUK BURTU

    (Metode Pengujian : SNI-1968-1990-F Cara Basah)

  • SN I 03-6750-2002

    TABEL 6 PERSYARATAN GRADASI AGREGAT UNTUK BURDA

    (Metode Pengujian : SNI-1968-1990-F Cara Basah)

    LAMPIRAN A DAFTAR ISTILAH

    Tebal rata-rata agregat : Average least dimension (ALD) Panjang rata-rata agregat : Average greatest dimension (AGD) Gumpalan lunak : Clay lump

    Goto Prev. DocHome