SMP Negeri 4 Pinrang EDISI 02/JANUARI-MARET 2013 Rawat ... · dan kepala sekolah memberikan...

6
USAID PRIORITAS Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan dan Siswa “Kepada bupati saya titipkan program USAID ini untuk mendukung pembangunan pendidikan kita di Sulsel. Kita semua sangat mendukung program ini.” Syahrul Yasin Limpo (SYL), Gubernur Sulawesi Selatan. Pesan itu disampaikan langsung khusus kepada 12 bupati dan walikota dari daerah mitra saat meresmikan proyek peningkatan kualitas pendidkan dasar bantuan pemerintah Amerika, USAID PRIORITAS di Sulawesi Selatan, 28 November 2012 di Hotel Mercure Makassar. Pemerintah kabupaten/kota yang hadir di antaranya Bupati Pinrang, A. Aslam Patonangi; Bupati Maros,Hatta Rahman; Bupati Pangkep, Syamsuddin Hamid; Bupati Jeneponto, Rajamilo; Bupati Wajo, Andi Unru, dan Wakil Bupati Bantaeng,Andi Asli Mustajab. Gubernur yang menjadikan pendidikan dan kesehatan sebagai strong point pembangunan Sulsel itu menyatakan apresiasinya terhadap program USAID PRIORITAS sebagai lanjutan dari DBE-USAID yang telah selesai di penghujung 2012. Ia sangat menyambut baik program-program tersebut. Menurutnya, Sulsel sangat membutuhkan metodologi Gubernur Syahrul Yasin Limpo Resmikan Program USAID PRIORITAS Di Sulawesi Selatan WARTA PRIORITAS Media Diseminasi Praktik Inovasi di Bidang Pendidikan Dasar di Sulawesi Selatan EDISI 02/JANUARI-MARET 2013 (1) Fose bersama Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, Ester Manurung (Perwakilan USAID Indonesia), Stuart Weston (Direktur USAID Prioritas), Bupati dan Rektor LPTK Mitra; (2), (3); dan (4) Penandatanganan KAK antara USAID Indonesia dan Gubernur, USAID Prioritas dan Bupati/Walikota serta Rektor UNM dan UIN Alauddin 1 2 3 4 B erbagai praktik inovatif yang dilaksanakan SMP Negeri 4 Pinrang untuk menjaga kualitas pembelajarannya. Pada tahun-tahun sebelumnya, guru-guru bidang studi dan kepala sekolah memberikan penghargaan kepada siswa yang menghasilkan karya terbaik di setiap akhir kegiatan pembelajaran aktif yang diterapkan semua guru. Siswa yang membuat hasil karya pembelajaran terbaik diberikan pengharagaan setiap hari Senin, saat upacara bendera, dalam tajuk Tokoh Siswa Minggu Ini. Untuk menjadi tokoh siswa berkarya, mereka jadi fokus dalam pembelajaran dan menghasilkan karya terbaik. Saat ini, masih dalam kerangka peningkatan kualitas pembelajaran, sekolah yang berkomitmen menerapkan pembelajaran berbasis siswa aktif itu melaksanakan program pemilihan Guru Favorit dan Guru Berprestasi. Menurut Drs. H. Abd. Hadi, kepala sekolah, kedua program itu pada perinsipnya bertujuan untuk merefleksi dan memelihara kualitas pembelajaran. Namun, secara khusus kegiatan yang sudah berlangsung sejak tahun 2011 itu memberikan apresiasi yang tinggi terhadap kinerja guru berdasarkan penilaian siswa dan kepala sekolah selaku supervisor, yang dibantu wakasek dan guru BK. Guru favorit dipilih siswa sementara guru berprestasi terpilih berdasarkan penilaian kinerja guru oleh tim supervisor. Guru IPA, Hasbiah, S.Pd, meraih predikat guru favorit tahun 2012. Ia dipilih lebih kurang 750 siswa berdasarkan performa pembelajarannya. Siswa memberikan penilaian melalui angket yang dibagikan sekolah. Instrumen itu mengumpulkan suara siswa seputar area pembelajaran bermakna dengan item-item: metode bervariasi dan menyenangkan, kontekstual, sumber belajar dan materi variatif, media relevan, penilaian dan jurnal reflektif. Pengumuman peraih guru favorit dilaksanakan setiap tanggal …. saat memperingati Hari Guru nasional. Berbeda program Guru Favorit yang diumumkan setiap tahun, Guru Berprestrasi digelar per semester. Abd. Hadi lanjut menjelaskan, pelaksanaannya merujuk pada Permen PAN RB Nomor 16 Tahun 2009 tentang peningkatan mutu kinerja guru. Namun, timnya secara sederhana mengukur tiga indikator, yakni: kinerja pembelajaran, kedisiplinan, dan komitmen pengembangan sekolah. Hasil penilaian kinerja guru, tentang penerapan segenap kompetensi guru untuk peningkatan kualitas pembelajaran, menjadi dasar penempatan tingkatan kelas tempat mengajar. “Jika guru menunjukkan kompetensi belum maksimal dan kurang inisiatif belajar, maka kita beri kesempatan menguatkan kompetensinya dan mengajar di tingkat kelas yang lebih sesuai.”katanya. Peraih predikat guru berprestasi semester I (ganjil) tahun 2012-2013 ada tiga, yakni:A. Sapri Awal, S.Pd, guru olah raga; Hasbiah, S.Pd, guru IPA, dan H.M. Jalil, S.PdI, guru Agama. “Penghargaan yang diberikan sekolah kepada guru berprestasi tersebut sangat tidak sebanding dengan cara dan kerja keras mereka menghormati profesinya.”ujar sang Kasek yang selalu menyapa nak (anak) kepada siswa, guru dan lawan bicara yang dianggapnya lebih muda. Rawat Mutu Pembelajaran, Gelar Program Guru Favorit dan Berprestasi SMP Negeri 4 Pinrang (1) dan (2) Pembelajaran Aktif siswa; (3) Penyerahan hadiah kepada tokoh siswa berkarya (4) Guru favorit menerima hadiah penghargaan 1 2 3 4 WARTA PRIORITAS Penanggung Jawab Jamaruddin (Provincial Coordinator) Editor Hamsah (Communication Specialist) Tim Redaksi Nensilianti (TTI Development Specialist), Saiful Jihad, (TTO Secondary), Amir Mallarangeng (TTO Primary), Fadiah Machmud (WHS), M. Ridwan Tikollah (GMS), La Malihu (M/E Specialist), Abdul Rahman Patta (IT Specialist) ALAMAT Jl. Salemba Raya/Rutan Raya No. 75-77, Gunung Sari Baru, Makassar - Sulawesi Selatan Telp. 0411-885595, 886898, E-mail: [email protected] Informasi lebih lanjut silakan klik: www.prioritaspendidikan.org USAID PRIORITAS: Prioritizing Reform, Innovation, and Opportunities for Reaching Indonesia's Teachers, Administrators, and Students

Transcript of SMP Negeri 4 Pinrang EDISI 02/JANUARI-MARET 2013 Rawat ... · dan kepala sekolah memberikan...

Page 1: SMP Negeri 4 Pinrang EDISI 02/JANUARI-MARET 2013 Rawat ... · dan kepala sekolah memberikan penghargaan kepada siswa yang menghasilkan karya terbaik di setiap akhir kegiatan pembelajaran

USAID PRIORITASMengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan dan Siswa

“Kepada bupati saya titipkan

program USAID ini untuk mendukung

pembangunan pendidikan kita di Sulsel.

Kita semua sangat mendukung

program ini.” Syahrul Yasin Limpo

(SYL), Gubernur Sulawesi Selatan.

Pesan itu disampaikan langsung

khusus kepada 12 bupati dan

walikota dari daerah mitra saat

meresmikan proyek peningkatan

kualitas pendidkan dasar bantuan

pemerintah Amerika, USAID

PRIORITAS di Sulawesi Selatan, 28

November 2012 di Hotel Mercure

M a k a s s a r . P e m e r i n t a h

kabupaten/kota yang hadir di

antaranya Bupati Pinrang, A. Aslam

Patonangi; Bupati Maros,Hatta

Rahman; Bupati Pangkep, Syamsuddin

Hamid; Bupati Jeneponto, Rajamilo;

Bupati Wajo, Andi Unru, dan Wakil

Bupati Bantaeng, Andi Asli Mustajab.

Gubernur yang menjadikan

pendidikan dan kesehatan sebagai

strong point pembangunan Sulsel itu

menyatakan apresiasinya terhadap

program USAID PRIORITAS sebagai

lanjutan dari DBE-USAID yang telah

selesai di penghujung 2012. Ia sangat

menyambut baik program-program

tersebut. Menurutnya, Sulsel sangat

m e m b u t u h k a n m e t o d o l o g i

Gubernur Syahrul Yasin Limpo

Resmikan Program USAID PRIORITAS Di Sulawesi Selatan

WARTA PRIORITASMedia Diseminasi Praktik Inovasi di Bidang Pendidikan Dasar di Sulawesi Selatan

EDISI 02/JANUARI-MARET 2013

(1) Fose bersama Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, Ester Manurung (Perwakilan USAID Indonesia), Stuart

Weston (Direktur USAID Prioritas), Bupati dan Rektor LPTK Mitra; (2), (3); dan (4) Penandatanganan KAK antara

USAID Indonesia dan Gubernur, USAID Prioritas dan Bupati/Walikota serta Rektor UNM dan UIN Alauddin

1

2 3 4

Berbagai praktik inovatif yang

dilaksanakan SMP Negeri 4

Pinrang untuk menjaga kualitas

pembelajarannya. Pada tahun-tahun

sebelumnya, guru-guru bidang studi

dan kepala sekolah memberikan

penghargaan kepada siswa yang

menghasilkan karya terbaik di setiap

akhir kegiatan pembelajaran aktif yang

diterapkan semua guru. Siswa yang

membuat hasil karya pembelajaran

terbaik diberikan pengharagaan setiap

hari Senin, saat upacara bendera,

dalam tajuk Tokoh Siswa Minggu Ini.

Untuk menjadi tokoh siswa berkarya,

mereka jadi fokus dalam pembelajaran

dan menghasilkan karya terbaik.

Saat ini, masih dalam kerangka

peningkatan kualitas pembelajaran,

s e ko l a h y a n g b e r ko m i t m e n

menerapkan pembelajaran berbasis

siswa aktif itu melaksanakan program

pemilihan Guru Favorit dan Guru

Berprestasi. Menurut Drs. H. Abd.

Hadi, kepala sekolah, kedua program

itu pada perinsipnya bertujuan untuk

merefleksi dan memelihara kualitas

pembelajaran. Namun, secara khusus

kegiatan yang sudah berlangsung sejak

tahun 2011 itu memberikan apresiasi

yang tinggi terhadap kinerja guru

berdasarkan penilaian siswa dan

kepala sekolah selaku supervisor, yang

dibantu wakasek dan guru BK. Guru

favorit dipilih siswa sementara guru

berprestasi terpilih berdasarkan

penilaian kinerja guru oleh tim

supervisor.

Guru IPA, Hasbiah, S.Pd, meraih

predikat guru favorit tahun 2012. Ia

dipilih lebih kurang 750 siswa

b e r d a s a r k a n p e r f o r m a

pembelajarannya. Siswa memberikan

penilaian melalui angket yang

dibagikan sekolah. Instrumen itu

mengumpulkan suara siswa seputar

area pembelajaran bermakna dengan

item-item: metode bervariasi dan

menyenangkan, kontekstual, sumber

belajar dan materi variatif, media

relevan, penilaian dan jurnal reflektif.

Pengumuman peraih guru favorit

dilaksanakan setiap tanggal …. saat

memperingati Hari Guru nasional.

Berbeda program Guru Favorit

yang diumumkan setiap tahun, Guru

Berprestrasi

digelar per

s e m e s t e r.

Abd. Hadi

l a n j u t

menjelaskan, pelaksanaannya merujuk

pada Permen PAN RB Nomor 16

Tahun 2009 tentang peningkatan mutu

kinerja guru. Namun, timnya secara

sederhana mengukur tiga indikator,

yakn i : k iner j a pembe l a j a ran ,

ked i s i p l i n an , d an kom i tmen

pengembangan sekolah. Hasi l

penilaian kinerja guru, tentang

penerapan segenap kompetensi guru

u n t u k p e n i n g k a t a n k u a l i t a s

pembela jaran , men jad i dasar

penempatan tingkatan kelas tempat

mengajar. “Jika guru menunjukkan

kompetensi belum maksimal dan

kurang inisiatif belajar, maka kita beri

k e s e m p a t a n m e n g u a t k a n

kompetensinya dan mengajar di

t i n g k a t k e l a s y a n g l e b i h

sesuai.”katanya.

Peraih predikat guru berprestasi

semester I (ganjil) tahun 2012-2013

ada tiga, yakni: A. Sapri Awal, S.Pd, guru

olah raga; Hasbiah, S.Pd, guru IPA, dan

H.M. Jalil , S.PdI, guru Agama.

“Penghargaan yang diberikan sekolah

kepada guru berprestasi tersebut

sangat tidak sebanding dengan cara

dan kerja keras mereka menghormati

profesinya.”ujar sang Kasek yang

selalu menyapa nak (anak) kepada

siswa, guru dan lawan bicara yang

dianggapnya lebih muda.

Rawat Mutu Pembelajaran, Gelar Program Guru Favorit dan Berprestasi

SMP Negeri 4 Pinrang

(1) dan (2) Pembelajaran Aktif siswa; (3) Penyerahan hadiah kepada tokoh siswa berkarya (4) Guru favorit menerima hadiah penghargaan

1 2

3 4

WARTA PRIORITASPenanggung Jawab Jamaruddin (Provincial Coordinator)

Editor Hamsah (Communication Specialist)

Tim Redaksi Nensilianti (TTI Development Specialist), Saiful Jihad, (TTO Secondary), Amir Mallarangeng (TTO Primary), Fadiah Machmud (WHS), M. Ridwan Tikollah (GMS), La Malihu (M/E Specialist), Abdul Rahman Patta (IT Specialist)

ALAMAT Jl. Salemba Raya/Rutan Raya No. 75-77, Gunung Sari Baru, Makassar - Sulawesi SelatanTelp. 0411-885595, 886898, E-mail: [email protected] Informasi lebih lanjut silakan klik: www.prioritaspendidikan.org

USAID PRIORITAS:

Prioritizing Reform, Innovation, and Opportunities

for Reaching Indonesia's Teachers, Administrators, and Students

Page 2: SMP Negeri 4 Pinrang EDISI 02/JANUARI-MARET 2013 Rawat ... · dan kepala sekolah memberikan penghargaan kepada siswa yang menghasilkan karya terbaik di setiap akhir kegiatan pembelajaran

03UTAMA02 UTAMA EDISI 02, 2013 EDISI 02, 2013

Membagi pengalamannya

s e t e l a h b e r s a m a

program DBE, bupati

Pinrang A. Aslam Patonangi,

menguraikan sejumlah capaian dan

dampak positif program di tingkat

sekolah. Diantaranya sekolah

mampu merobah paradigma

pembelajaran dari pendekatan

teacher centered (guru aktif) ke student centered

(siswa aktif). A. Aslam sangat optimis untuk lebih

meningkatkan kualitas pendidikan di daerahnya. Ia

mengatakan “Yang paling penting ada replikasi di

sekolah non mitra dan mengikuti hasil dan

dampaknya.” Di tahun 2012, dengan dana APBD dan

dana BOS pemerintah kabupaten Pinrang telah

melakukan replikasi pelatihan pembelajaran

inovatif secara mandiri, yang menjangkau 420 guru

di 52 SMP dan MTs.

Dalam konferensi pers, dirinya menegaskan,

dengan program USAID PRIORITAS ini guru harus

belajar meninggalkan metode pembelajaran

konvensional dan menggantinya dengan metode

yang lebih inovatif. “Siswa tidak boleh hanya sekedar

datang ke sekolah, lalu cara berpikirnya tidak kritis

dan tidak menjadi kreatif. Oleh karena itu, sangat

rugi guru dan kepala sekolah jika tidak

memanfaatkan program ini.”ungkapnya.

pendidikan yang baru untuk meningkatkan kualitas

pendidikan seperti yang ditawarkan USAID ini. Karenanya, ia

meminta guru menerapkan metode pembelajaran modern

dan bagi kepala sekolah melakanakan manajemen yang lebih

t e r b u k a s e h i n g g a ke m a j u a n s e ko l a h d ap a t

dipertanggungjawabkan dengan baik.

Usai menyampaikan sambutannya, SYL menandatangani

nota perjanjian kerja sama antara Pemprov Sulsel dan

USAID Indonesia, yang diwakili Ester Manurung. Dan

berturut-turut menyaksikan penandatanganan perjanjian

kerja sama antara USAID PRIORITAS oleh Direktur Proyek,

Stuart Weston, dan sejumlah bupati yang hadir serta

penandatanganan kerja sama dengan Universitas Negeri

Makassar (UNM) dan Universitas Islam Negeri Alauddin,

masing-masing oleh rektornya Prof. Dr. Arismunandar, M.Pd,

dan Prof. Dr. H.Qadir Gassing, HT, M.S.

Acara peresmian proyek dihadiri lebih kurang 130 tamu

undangan dan 50 orang partisipan pendukung dari unsur

sekolah yang melaksanakan pameran karya siswa hasil

pembelajaran aktif serta penampil live music dan seni tari.

Sejumlah tamu undangan dan pejabat penting lainnya hadir

dalam acara itu antara lain Perwakilan KemenDiknas dan

Kemenag Indonesia, Poppy Dewi Puspitawati dan Roziah

Halisah, Lynn Hill, Advisor Teacher Training EDC, KaDiknas

Provinsi, H. Abdullah Djabbar, KaKemenag, Gazali Suyuti,

Kepala LPMP Sulsel, Prof.Dr. Andi Qasas Rahman, Kepala-

kepala Litbang LPTK mitra, sejumlah perwakilan lembaga

donor dan NGO yang berprogram di sektor pendidikan

seperti UNICEF, JICA Comdev, CIDA SIPs dan USAID-

IUWASH, USAID-EMAS, dan USAID KINERJA serta media

cetak local cetak dan elktronik.

Semarak peresmian program sangat didukung oleh

partisipasi aktif sekolah: SMP YP-PGRI Makassar, SMP

Muhammadiyah 1 Makassar, dan MI YASPI Sambung Jawa,

yang melaksanakan pameran karya siswa hasil pembelajaran

inovatif yang dialami bersama dengan program DBE-USAID

sebelumnya. Guru dan siwa yang menjaga stand pameran

memberikan penjelasan kepada tetamu pengunjung

termasuk gubernur SYL dan bupati tentang sistematika

pembelajaran aktif-bermakna sebelum acara peresmian

dimulai. Bahkan siswa MI YASPI memikat banyak pengunjung

saat memeragakan proses fotosintesis tumbuhan dengan

memanfaatkan APM (alat peraga murah) yang dikreasi

sendiri.

Sementara siswa-siswa SMP Negeri 33 Makassar berhasil

membuat suasana seremoni peresmian lebih hidup dan

meriah dengan sajian musik tradisional gendang, disusul tari

Paddupa yang menjemput tamu undangan, dan tari Empat

Etnis yang tak lama berselang setelah pemukulan gong tanda

peresmian oleh gubernur SYL dengan didampingi oleh

Stuart Weston dan Abdullah Djabbar, kepala Diknas Provinsi.

Yang Paling Penting Ada Replikasi di Sekolah Non Mitra

Bupati Pirnang, A. Aslam Patonangi:

Gubernur Syahrul Yasin Limpo didampingi KaDiknas Provinsi, H. Abdullah Djabbar mengunjungi pameran karya siswa hasil pembelajaran aktif

Mengawali implementasi program khususnya di

kabupaten yang telah bermitra dengan program DBE,

USAID PRIORITAS melaksanakan rapat awal pelaksanaan

program (start up meeting). Subtansi yang dibahas

meliputi: (1) keberlanjutan program peningkatan mutu

pendidikan dasar, sebelumnya dikerjasamakan lewat

USAID-DBE, dan sekarang dilaksanakan bersama dengan

program USAID PRIORITAS, dan (2) strategi diseminasi

praktik yang baik dengan dukungan pendampingan terbatas

oleh program. (3) sasaran program prioritas yang lebih

holistik dan terpadu dalam paket peningkatan kualitas

pembelajaran, manajemen di sekolah dan daerah, serta

kualitas koordinasi di semua level stakeholder pendidikan.

Oleh karena itu, tujuan yang diharapkan adalah segenap

stakeholder kabupaten/kota memahami baik implementasi

program dengan rencana diseminasi yang konkret atas

dasar kebutuhan serta anggaran yang disediakan daerah.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di sembilan

kabupaten/kota sejak 30 Januari dan akan selesai pada akhir

Maret. Kabupaten/Kota yang telah melaksanakan yakni

Luwu, Palopo, (30 dan 31 Januari), Soppeng dan Pinrang (6

dan 7 Maret) dan akan menyusul Jeneponto, Makassar,

Pangkep, Sidrap dan Enrekang. Hadir dalalam kegiatan

tersebut meliputi pemangku kepentingan utama:

bupati/wakil bupati, Sekda, Kepala Bappeda, DPRD Komisi

Pendidikan, KaDiknas, KaKemenag, Dewan Pendidikan,

Kabid SMP, Kasi Mapenda, Kepala Sekolah mitra, Korwas,

dan Pelatih Daerah.

Pertemuan Perencanaan Daerah Agenda Diseminasi Segera Diejawantahkan

Keg i a t an y ang menggag a s

pelakasanaan diseminasi praktik

yang baik itu berhasil merumuskan

agenda yang akan ditindaklanjuti

dalam semester awal tahun ini.

Pertemuan di Kabupaten Soppeng

yang dihadiri 25 orang dari unsur

stakeholder kunci tersebut,

dilaksanakan di ruang pertemuan

Bupati, dibuka dan ditutup oleh Staf

Ahli Sosbud Bupati, Drs. H.

Kasniadi, M.Pd dan Kepala

Bappeda, Drs. A. Tenri Sessu, M.Si,

menyepakati agenda diseminasi: (1)

Kantor Dikmudora menyediakan

anggaran Rp. Rp 210.156.300

untuk tingkat SD/MI yakni

pelatihan RKS/RKAS, Komite, MBS

dan Presentase Hasil RKS; (2)

Dewan Pendidikan menyediakan

dana Rp. 100.000.000 untuk

pelatihan peningkatan kualitas

guru, khususnya guru yang sudah

berstatus sertifikasi namun masih

perlu peningkatan kompetensi.

P e l a k s a n a a n n y a a k a n

d i k e r j a s a m a k a n d e n g a n

Dikmudora dan program USAID

PRIORITAS; (3) Kantor Kemenag

akan menyediakan dana DIPA

untuk replikasi pelatihan guru.

Agenda diseminasi tersebut

disampaikan secara rinci oleh

Sekretaris Dikmudora, Dra. Hj.

Fatmah, S.Pd, Ketua Dewan

Pendidikan, H.M Jafar Usman, dan

Drs. H. Husaemah Rauf, M.Ag.

D i Kabupa t en P i n r ang ,

r e k o m e n d a s i p e r t e m u a n

perencanaan itu berlangsung di

ruang pertemuan Sekda, dihadiri

30 orang dari unsur stakeholder

sama plus sejumlah kepala UPTD,

merekomendas ikan agenda

diseminasi yang akan dilaksanakan

Kantor Diknas, Kabid Kurikulum,

Drs. H. Muslimin Habe dan Kabid

Pendidikan Dasar, Drs. H. Alimin

dengan dana Rp. 145.000.000.

Menurut H. Alimin, kegiatan

diseminiasi tersebut akan segera

dilaksanakan seusai TOT Fasda.

Drs. Untung Pawettoi, M.Si, Asisten

1 y a n g m e m b u k a a c a r a

mengingatkan kepada audiens,

khususnya pada KaDiknas dan

KaKemenag yang hadir, bahwa

program ini telah diwanti-wanti

Bupati untuk didukung sepenuhnya

dan dimanfaatkan sebaik-baiknya

karena investasi peningkatan

sumber daya manusia.

Agenda Diseminasi yang Dihasilkan

Sesuai urutan (1),(2),(3),dan (4) foto

kegiatan pertemuan perencanaan di

Kab. Luwu, Kab. Soppeng, Kab. Pinrang,

dan Kota Palopo

1

2

3

4

Page 3: SMP Negeri 4 Pinrang EDISI 02/JANUARI-MARET 2013 Rawat ... · dan kepala sekolah memberikan penghargaan kepada siswa yang menghasilkan karya terbaik di setiap akhir kegiatan pembelajaran

JAWARA NASIONAL KARENA REFORMASI PEMBELAJARAN

ami berjuang menghapus stereotipe sekolah kuno, Kpinggiran dan tertinggal. MTs Binamu dipandang

sekadar sekolah pelarian. Hanya menerima siswa yang

tidak diterima belajar di SMP. Itu tidak benar dan kami tentang.

Lalu kami bekerja keras mengikis citra yang salah itu. Papar

Nuraedah, S.Pd, M.PD kepala sekolah, juga Pelatih Daerah

pembelajaran aktif program DBE-USAID (sekarang program

USAID PRIORITAS).

Berpacu meningkatkan mutu sekolahnya, Nuraedah tak

menyia-nyiakan pengalamannya sebagai pelatih pembelajaran

aktif, terlebih lagi sebagai kepala sekolah dirinya sangat

berperan aktif memfasilitasi guru dan stafnya melakukan

reformasi pembelajaran. Iyap, reformasi pembelajaran! Kenapa

reformasi pembelajaran? Apa inti pembaharuannya? Pelatih

pembelajaran aktif Matematika USAID PRIORITAS itu yakin

betul kalau indikator sekolah maju adalah pembelajaran yang

berkualitas. Dan ini reformasi yang dilakukan: (1) meningkatan

kualitas guru melalui replikasi mandiri pelatihan pembelajaran

aktif program DBE; (2) terbitkan SK kepala sekolah sebagai

dasar penerapan pembelajaran aktif untuk semua mapel; (3)

tim pengembang dan penguatan MGMP sekolah melalui peer

teacher program, di mana ex-fasilitator pembelajaran aktif

DBE menjadi mentor sesama guru; (4) fasilitasi guru terlibat

aktif dalam kegiatan MGMP Diknas; (5) bekerja sama dengan

pengawas bidang studi Diknas untuk memberikan supervisi

pembelajaran bagi guru-gurunya; (6) merawat pembelajaran

aktif berbasis tanggungjawab wali kelas, evaluasi dan seleksi

wali kelas; (7) penyediaan dana yang mencukupi untuk semua

kebutuhan ATK dan pembelajaran.

Reformasi pembelajaran dikelola sebagai lokomotif inovasi

sekolah secara menyeluruh. Karena menurut Nuraedah

reformasi pembelajaran harus secara utuh didukung semua

komponen sekolah. Ia bersama timnya merunut area pokok

yang menjadi konsentrasi peningkatan kualitas yakni: (1)

kegiatan belajar dan mengajar. Capaiannnya: angka kelulusan

91-100%, angka melanjutkan sekolah 91-100%. (2) manajemen

sekolah, meliputi: program pengembangan sekolah dengan

indikator dan evaluasinya; pelibatan masyarakat/orang tua

siswa; realisasi fisik dan keuangan RAPM; adiministrasi KS, guru,

dan staf; pengelolaan kelas yang mendukung pembelajaran

aktif dan kontekstual; (3) tenaga pendidik dan kependidikan,

meliputi antara lain: supervisi metodologi dan perangkat

pembelajaran dan peningkatan jumlah guru berkualitas; (4)

peningkatan kualitas sarana prasarana termasuk ICT dalam

pembelajaran; (5) peningkatan partisipasi masyarakat dan

kemitraan. Capaiannya: minat orang tua menyekolahkan

anaknya meningkat 75% dalam kurung 3 tahun terkahir, dan

sustainabilitas capaian hasil kemitraan dengan USAID DBE;

(6) kegiatan keagamaan, (7) dukungan peningkatan kualitas

perestasi siswa akademik dan extrakurikuler.

Kerja keras KS dan guru MTs Binamu meningkatkan

kualitas sekolah membuahkan hasil yang membanggakan.

Dalam lomba MTs terbaik dan inovatif tahun 2012 provinsi

Sulawesi Selatan, MTs Negeri Binamu meraih Juara I. Pada

tahun yang sama sekolah eks mitra DBE-USAID itu kembali

meraih Juara I Madrasah Berprestasi tingkat nasional dan

mendapatkan penghargaan dari Surya Darma Ali, menteri

Agama RI. Prestasi siswa dalam berbagi kompetisi tak kalah

hebat. Tahun 2012 juara I Tilawah Alquran Provinsi Sulsel, Juara

IV IPA dalam Olimpiade sains dan Matematika tingkat provinsi,

Juara II Pramuka tingkat provinsi. “Namun, saya yakin semua

kemajuan dan raihan prestasi tersebut, karena akibat dari

sebuah perubahan, yakni reformasi pembelajaran.”tandas

Nuraedah.

(1) Usai terima penghargaan: KS MTsNegeri Binamu, Nuraedah (keempat dari kiri) berfoto bersama dengan Menteri Agama RI, Surya Dharma Ali (2) dan (3) Pembelajaran aktif dan kontekstual di MTsBinamu, Jeneponto

MTS NEGERI BINAMU

0504 EDISI 02, 2013 EDISI 02, 2013

Niat dan tekad yang kuat untuk

meningkatkan kualitas mahasiswa calon

guru diutarakan jelas pihak LPTK (Lembaga

P…Tenaga Kependidikan) mitra program,

UNM dan UIN Alauddin Makassar dalam

pertemuan awal di Gedung LaMacca, 21

Februari. Dihadapan 30 orang peserta dari

dosen dan guru besar dari kedua institusi

pencetak guru itu, Rektor UNM, Prof. Dr.

Arismunandar, M.Pd menyatakan

harapannya agar USAID PRIORITAS betul-

betul dapat bersinergi dengan segenap

komponen di UNM yang mempersiapkan

mahasiswa menjadi guru berkualitas dan

profesional.

Per temuan tersebut se ja t inya

b e r t u j u a n u n t u k m e n g u a t k a n

kesepahaman akan konten program yang

akan dikerjasamakan selama lima tahun ke

depan dengan pihak LPTK, termasuk unit

lembaga PGSD, PGMI Fakultas/jurusan

mapel, unit PPL meliputi: (1) melatih dosen

tentang Praktik Pembelajaran yang Baik

(fokus pada pembelajaran aktif) untuk diri

dan mahasiswanya; (2) melibatkan dosen

dalam pelatihan di tingkat kabupaten/kota

dan sekolah; (3) melaksanakan Penelitian

Tindakan Kelas bersama guru; (4) melatih

sekolah lab dan sekolah mitra LPTK; (5)

memfasilitasi mahasiswa dengan sekolah

mitra program PRIORITAS untuk tempat

praktik PPL, pengamatan kelas, praktik yang

b a i k d e n g a n d u k u n g a n g g u r u

berpengalaman; (6) membantu LPTK

melaksanakan kajian/revisi kurikulum

pendidikan guru pra-dan dalam jabatan; dan

(7) mendukung peran LPTK sebagai

service provider pendidikan bagi guru

melalui penyediaan bahan pelatihan dan

program-program tersertifikasi. Di level

penguatan koordinasi antar LPTK, USAID

PRIORITAS memfasilitasi terwujudnya

kolaborasi dalam bentuk Konsorsium

LPTK penghasil guru di tingkat provinsi.

Demikian disajikan Jamaruddin, Provincial

Coordinator USAID PRIORITAS Sulawesi

Selatan dan dijelaskan Lynne Hill, Teacher

and Learning Advisor EDC.

Pertemuan Awal dengan LPTK

USAID PRIORITAS, UNM dan UIN AlauddinKuatkan Kesepahaman Kerja Sama untuk Peningkatan Kualitas Guru

Usai menyimak penjelasan rinci

Lynne Hill tentang item-item yang

akan dikerjasamakan, Prof. Dr.

Aspah Rahman menawarkan 25

jenis model pembelajaran efektif

yang telah diteliti UNM untuk

diakomodasi USAID PRIORITAS

guna menjadi exercise mahasiswa

dan guru selama pelatihan dan

kemudian diterapkan dalam kelas.

Hal tersebut didukung Drs.

Abdullah Pandang, M.Pd, Ketua

P3G, yang menyarankan agar

program dapat berkontribusi

terhadap model pembelajaran

untuk PPG.

Rektor UIN Alauddin, Prof. Dr.

H.A.Kadir Gassing, HT, M.S.,

memberikan apresiasi yang kuat

terhadap program dengan

mengawali paparannya soal guru

yang berkualitas. “Guru yang

berkualitas dan paling tinggi

tingkatannya adalah guru yang

inspring, yang mengispirasi siswa.

lalu di level mana tingkat kualitas

guru kita?”tanya dia ke peserta.

“Expired” jawab salah seorang

peserta. Pak Rektor itu pun

langsung menjawab “Expired. Iya,

betul. Guru kita cara mengajarnya

sudah expired.” Karena itu dia

sangat mendukung program ini

karena sudah menjadi kebutuhan

mahasiswa dan guru untuk

meningkatkan kompetensinya.

Demikian pula disampaikan

Dekan Fakultas Tarbiyah UIN

Alauddin, Dr. H. Salehuddin Yasin,

M.Ag. bahwa guru Agama dan PAI

(Pendidikan Agama Islam) di

sekolah membutuhkan pelatihan

pembelajaran inovatif. Kebutuhan

a k a n m o d e l p e l a t i h a n

pembelajaran terkini bagi guru di

PPG UIN juga diungkapkan Dr. Ilyas

Ismail, M.Pdl, M.Si. Menurutnya,

selama ini UIN belum ada model

pelatihan yang diadopsi untuk

mahasiswa dan guru-guru kita di

madrasah. Karena itu, pelatihan

pembelajaran inovatif sangat

dibutuhkan di sekolah-sekolah di

bawah naungan Kemenag.

Kebutuhan Mahasiswa dan Guru

(1) Penyerahan KAK oleh Lynne Hill ke Rektor UNM dan Rektor UIN Alauddin yang diwakili Dekan Fakultas Tarbiyah; (2) Rektor UNM membuka acara; (3) Peserta dalam sesi tanya jawab

Rektor UIN Alauddin, Prof. Dr. H.A.Kadir Gassing, HT,

M.S: Guru kita inspiring?..Iya, betul. Guru kita cara

mengajarnya sudah expired.

1

2

1 2

3

UTAMAUTAMA

Page 4: SMP Negeri 4 Pinrang EDISI 02/JANUARI-MARET 2013 Rawat ... · dan kepala sekolah memberikan penghargaan kepada siswa yang menghasilkan karya terbaik di setiap akhir kegiatan pembelajaran

07PRAKTIK YANG BAIK06 PRAKTIK YANG BAIK EDISI 02, 2013 EDISI 02, 2013

Fikriyyah, murid kelas IV SD Inpres

Bertingkat Mamajang III Makassar,

sangat terampi l membawakan

presentasi. Tampak ia berbakat menjadi

pembicara di depan umum. Di

tangannya ada LKS yang sudah berisi

jawaban hasil diskusi di kelompoknya.

Tapi tidak dibacanya. Dengan gerak

tubuh yang rileks, Ia lebih banyak

menjelaskan sambil melakukan kontak

mata dengan audiens (teman-temnnya

di kelompok lain). Ia mewakili 4 orang

temannya di kelompok I menjelaskan

hasil percobaannya tentang benda

terapung dan teggelam.

Siang itu Fikriyyah dan teman-

temannya belajar IPA dengan materi

Gaya Apung, sub materi Gaya yang

Ada di Bumi. Sesuai LKS yang dibuat

Handayani Rasli, S.Pd, guru kelas IV,

mereka bekerja dalam 5 kelompok

melakukan percobaan mengidentifikasi

keadaan benda ketika dimasukkan ke

dalam air, terapung atau tenggelam.

Setiap kelompok menggunakan media

belajar murah dan sederhana: kelereng,

paku seng, bola pimpong, potongan

seterefoam, kerikil, dan potongan kayu

kecil kering. Tugas setiap kelompok

yakni: (1) mengamati keadaan setiap

benda-benda uj i tersebut bi la

dimasukkan ke dalam bejana air dari

potongan botol bekas air mineral, (2)

menuliskan hasil pengamatannya dalam

tabel pengamatan, (3) mendeskripsikan

pengamatannya setiap benda: apakah

benda tenggelam selalu berukuran lebih

besar atau berat.

Pada sesi presentasi dan tanya jawab,

semua perwakilan kelompok tampil

memberikan penjelasan kenapa setiap

benda-benda uji itu terapung atau

tenggelam. Segenap murid kelas menjadi

k i a n h i d u p s a a t H a n d ay a n i

memer s i l a k a n me rek a s a l i n g

menyangga alasan. “Teman-teman saya

jelaskan, benda berukuran besar atau

berat tidak selamanya tenggelam, sama

juga dengan benda yang berukuran kecil

a t au r i n g an t i d ak se l amanya

terapung.”papar Fikriyyah. “Kenapa

bisa?” tanya salah seorang temannya.

“Karena meskipun benda itu besar dan

berat, tapi berongga, di dalamnya banyak

udara, maka tidak tenggelam atau

terapung. Dan seperti pendapat

Archimedes, benda itu terapung jika

massa jenis benda itu lebih kecil

dibandingkan massa jenis air. Seperti

kapal laut.”jelas Fikriyyah menirukan

pendapat Archimedes. “Betul kan,

teman-teman? Betul kan, Bu?”tanya dia.

“Anak-anak, betul sekali penjelasan

Fikriyyah.”kata bu guru Handayani.

“Hore… saya tahu kenapa benda

terapung!”sambut Fikriyyah semangat.

Handayan i mengembangkan

K o m p e t e n s i D a s a r : 7 . 1

Menyimpulkan hasil percobaan

bahwa gaya (dorongan dan

tarikan) dapat mengubah gerak

benda. Dan menetapkan Indikator

Pembelajaran: Mengidentifkasi

keadaan benda ketika dimasukkan

ke dalam air. Dirinya mengelola

waktu secara cermat 2x35 menit untuk

pembelajaran kontekstual dengan

metode bervariasi yang membuat

muridnya fokus dan aktif, yakni:

eksperimen, bekerja dan diskusi

kelompok, presentasi, dan tanya jawab.

Di awal ia memberi apersepsi dengan

pertanyaan kontekstual, selama

kegiatan inti ia memfasilitasi sambil

menstimulasi , dan di akhir ia

memberikan penguatan. “Setiap kali

pembelajaran, peran saya sebagai

fasilitator. Tugas saya membuat mereka

mampu ak t i f mengek sp lo r a s i

kemampuannya yang multi kompetensi.

Karena itu, saya selalu menggunakan

metode yang variatif. Dan juga dengan

metode yang variatif saya bisa atasi

banyak kesulitan belajar murid, seperti

malu berbicara, tidak mau bekerja sama,

dan murid yang tidak bisa fokus

belajar.”jelas Handayani.

Hore… Saya Tahu Kenapa Benda Terapung!

“Teman-teman saya jelaskan, benda berukuran besar atau berat tidak selamanya tenggelam, sama juga dengan benda yang berukuran kecil atau ringan tidak selamanya terapung.”

(1),(2), dan (3) Murid

Kelas IV SD Inpres

Bertingkat Mamajang

III tengah melakukan

percobaan yang

difasiitasi guru

Handayani Rasli

1 2 3

“Berpikirlah apa yang bisa diberikan kepada

sekolah, bukan apa yang bisa diambil dari sekolah.

Komite bukan untuk cari nafkah, tapi semata

pengabdian.” La Unga Setti.

Kata-katanya selalu bermakna, bahkan sesekali

terlontar filosofis. Tutur dan langgam bicaranya

menyiratkan dirinya seorang tokoh masyarakat yang

rendah hati tapi kaya pengalaman. Penampilannya pun amat

bersahaya. Namun, idealisme dan jejak baktinya untuk

kemajuan masyarakat dan khususnya sekolah begitu mulia dan

memberikan banyak ibrah (pembelajaran). Dia adalah La Unga

Setti, Ketua Komite SMP Negeri 1 Tellulimpoe, Kab. Sidrap.

Lantas bagaimana dirinya mengabdi pada sekolahnya? Ia

menjadi inisiator dan fasilitator penggalangan dukungan yang

dimulai di lingkungan keluarganya, orang tua siswa dan lewat

berbagai jaringannya, yakni:

1. Dukungan untuk pengembangan sekolah: (1) Terlibat aktif merumuskan

rencana pengembangan program sekolah, (2) Mengadvokasi kebutuhan sekolah

melalui MUSRENBANG desa, kecamatan hingga kabupaten, (3) Memrakarsai

pertemuan orang tua siswa, dewan guru, dan ikatan alumni, (4) Memediasi

hubungan kepentingan masyarakat/orang tua siswa dengan pemerintah.

2. Dukungan untuk peningkatan kualitas pembelajaran: (1) Membantu

sekolah mensosialisasikan kebutuhan pembelajaran aktif kepada orang tua siswa,

(2) Membantu sekolah menambah jumlah tenaga pengajar, khususnya

mendatangkan guru Agama Hindu dari Bali, (3) Aktif memberikan hadiah dan

penghargaan kepada siswa yang berpresetasi.

Selama lebih dari satu dekade ia berperan ketua komite, pihak sekolah tak dapat

merinci buah dukungannya kecuali hasil fasilitasinya yang mewujud perolehan bantuan

sukarela dari orang tua siswa dalam 4 tahun terakhir, yakni: (1) tahun 2009, 20.000.000

untuk pengadaan trails (besi pengaman) ruang kelas; dan membangun 2 ruang kelas

baru hasil usulan MUSREMBANG tahun 2011; (2) tahun tahun 2010, sebanyak Rp.

16.000.500 untuk 3 unit LCD yang dipakai dalam pembelajaran, (2) tahun 2011: Rp.

15.000.000 untuk tanah timbunan halaman parkir sekolah; Rp. 20.000.000 untuk

pengadaan dan pemasangan paving blok di lingkungan sekolah, (3) tahun 2012 Rp.

20.000.000 untuk pembuatan taman belajar di luar kelas.

Sebagai tokoh dan orang tua masyarakat Tolotang, La Unga selalu berpesan arif

kepada warganya “Tidak ada yang dapat menjamin masa depan anak-anak anda di masa

depan kecuali pendidikan yang didapatkannya dari sekolah.”ujarnya. Selaku ketua

komite dirinya selalu menjaga keserasian pandangan antara komite, orang tua, dan

masyarakat dan pemerintah. Selalu saling menghargai, duduk di kursi masing-masing

serta berperan di posisi masing-masing.

Ketua Komite Sang Pangabdi Sekolah

(1) La Unga Setti memberikah hadiah kepada siswa berprestasi; (2)LCD sumbangan orang tua siswa; (3) Taman belajar luar kelas; (4) Pembangunan Ruang Kelas Baru hasil Musrenbang

1

2

3

4

La Unga Setti,Ketua Komite SMPN 1 Tellulimpoe

Fikriyyah, Murid kelas IV SD Inpres Bertingkat Mamajang III Makassar

Page 5: SMP Negeri 4 Pinrang EDISI 02/JANUARI-MARET 2013 Rawat ... · dan kepala sekolah memberikan penghargaan kepada siswa yang menghasilkan karya terbaik di setiap akhir kegiatan pembelajaran

0908 GAGASAN PENDIDIKAN EDISI 02, 2013 EDISI 02, 2013

arya-karya hasil pembe-lajaran Ksiswa dipajang kembali sebelum

kelas dimulai di pagi hari, lalu

dipreteli lagi sesaat menjelang sekolah

bubar di waktu siang. Demikian juga

perabot kelas: bangku, meja, dll kembali

ditata agar suasana mendukung

pembelajaran aktif dan meyenangkan. Itu

adalah rutinitas pra dan pasca

pembelajaran guru dan siswa SMP YP-

PGRI Makassar. Itu sangat berat dan

membosankan! Tapi bagi mereka itu

menempakan karakter sabar dan disiplin.

Memang tak terhindarkan karena gedung

sekolah ini dipakai tiga sekolah. Di pagi

hari milik SMP-YP PGRI, dan di siang hari

ditempati SMP YP-PGRI III dan SMA YP-

PGRI I Makassar. “Itu adalah tantangan

yang membuat kami exist. Karena ketiga

sekolah itu memiliki situasi dan desain

PBM yang berbeda, demikian pula

karakter dan prilaku siswanya.

Sementara kami konsisten menerapkan

suasana kelas dan pembelajaran PAKEM.”

ujar Dra. Nasrah, M.Pd, kasek SMP YP-

PGRI.

Ada tantangan yang lebih berat?

Rasanya tidak rela hati melihat kualitas

pembelajaran mengalami kemunduran.

Banyak hasil yang kami capai lewat

program DBE-USAID, antara lain:

replikasi pelatihan pembelajaran aktif,

module BTL, untuk semua guru bidang

studi . Hasi lnya, mereka mampu

melakukan telaah kurikulum, kaji Standar

Kompetensi serta pemetaan Kompetensi

Dasar sebelum merumuskan RPP yang

kontekstual, mampu merumuskan LKS

dengan pertanyaan kritis (tingkat tinggi),

mampu melakukan penilaian yang baik,

serta membuat Jurnal Refleksi. Itu semua

pengalaman berharga dan mesti

konsisten diterapkan. Konsistensi itulah

menjadi tantangan terberat. Demikian

Pengayaan buku-buku dan sumber belajar siswa tak

kala menantangnya. Di perpustakaan kami masih

terbatas jumlah buku dan ragam referensi populer.

Karena itu kami mengembangkan program kemitraan

dengan Perpustakaan Daerah dan Kota Makassar. Kerja

sama ini kami mulai di pertengahan 2011 dan masih

aktif hingga sekarang. Tujuannya untuk meningkatkan

minat baca siswa. Kelemahan siswa yang paling

mendasar saat ini adalah kurang membaca buku. Dan

sekolah harus terlibat memotivasi siswa membaca.

Jelas Nasrah, juga Fasilitator Nasional MBS program

USAID PRIORITAS.

Program ini dikelola dengan apik oleh tiga orang

guru pendamping dan penanggung jawab: Novianti,

Haisyah, dan Idham. Mereka merencanakan dan

mengatur jadwal layanan membaca 526 siswa dengan

berbasis rombel. 12 Rombel masing-masing punya 2

jam waktu membaca yang disesuaikan dengan jadwal

kedatangan mobil perpustakan keliling ke sekolah.

Tugas utama guru pendamping: (1) menetapkan tema

bacaan, bisa berbasis mapel atau isu terkini; (2)

membimbing siswa menemukan buku dan judul

relevan; (3) memetakan dan menemukan ide pokok; (4)

membuat kesimpulan, serta (5) memfasilitasi diskusi

hasil bacaan saat kembali ke kelas.

Menurut Novianti, dampak program ini telah sangat

memotivasi siswa cinta buku dan gemar membaca.

Hasilnya juga membanggakan sekolah, antara lain:

membuat siswa mampu membuat resensi buku dengan

baik. Terbukti siswa-siswa SMP YP-PGRI telah

mendominasi kejuaraan Gelar Minat Baca pemerintah

Kota Makassar tahun 2012 dengan meraih Juara I, III,

dan Harapan I lomba Membuat Resensi Buku. Dan pada

tahun yang sama juga meraih Juara Harapan I Duta Baca

Kota Makassar.

Bermitra Dengan Perpustakaan Daerahuntuk Tingkatkan Minat Baca Siswa

1 GEDUNG 3 SEKOLAH, TANTANGAN PEMANTIK INOVASI

SMP YP-PGRI MAKASSAR

(1) Pembelajaran aktif siswa SMP YP-PGRI; (2) dan (3) Rombongan

Kepala Sekolah dari Sidoarjo, JATIM tengah menyaksikan hasil karya

siswa dan proses pembelajaran di kelas

(1), (2) dan (3): Siswa-siswa SMP YP-PGRI Makassar tengah mengikuti program membaca reguler, difasilitasi oleh ibu guru Novianti

urai Nasrah.

Karena konsisten merawat hasil-

hasil tersebut, SMP YP-PGRI kini

menjadi tujuan studi visit untuk

beroleh praktik-praktik yang baik

serta pengelolaan pembelajaran.

Dalam dua tahun terakhir, kepala

sekolah dan guru-gurunya menerima

kunjugan anggota forum MGMP,

KKS-KKM dan pengawas dari Banten

(Jabar), Juni 2012; Bangkalan,

November 2012; dan terakhir 5

Februari 2013, 13 orang dari

KKS/KKM NU Ma'arif Sidoarjo, Jawa

Timur.

1

2

3

1 2

3

GAGASAN PENDIDIKAN

Page 6: SMP Negeri 4 Pinrang EDISI 02/JANUARI-MARET 2013 Rawat ... · dan kepala sekolah memberikan penghargaan kepada siswa yang menghasilkan karya terbaik di setiap akhir kegiatan pembelajaran

Saya menikmati berkreasi di dalam kelas

ini. Ini seperti laboratorium kesenian.

Peralatan kesenian dan karya-karya seni

temanku yang memenuhi ruang kelas ini

terasa menantang untuk terus berkarya, kata

Ewa siswi kelas IX yang hobi mapel kesenian

dan mencipta lagu. Ia dan teman-temanya

seolah enggan berkemas meninggalkan ruang

kelas kesenian itu meski batas waktu dua jam

pelajaran sudah menjelang. Mereka masih

terus menye lesa ikan kar ya -kar ya

kesukaannya. Ewa, peraih posisi ke-7 nasional

lomba cipta lagu siswa SMP se-Indonesia

tahun 2012, masih mencipta lagu sementara

teman-temannya yang lain sibuk dengan

bidang kesenian pilihannya masing-masing

seperti seni lukis, seni musik, seni teater, dan

kriya seni. “Anak-anak kalau sudah dikasi

kebebasan berkarya memang seperti lupa

waktu dan tak mau berhenti.”ujar Drs.

Hasrullah, guru Kesenian SMPN 1

Tellulimpoe, Sidrap.

Suasana bebas berkreasi mengerjakan

tugas saat belajar tidak hanya dirasakan siswa

di kelas kesenian itu, tapi di semua kelas siswa

tampak rileks berkarya dan menikmati

pelajarannya. Situasi kelas Nampak dinamis

laiknya bengkel kerja. Setiap guru

bertanggungjawab merancang ruang

kelasnya sebagai laboratorium pembelajaran.

Kenapa disebut laboratorium pembelajaran?

Karena di dalamnya penuh karya-karya siswa,

media belajar buatan siswa, portofolio karya

siswa, peraga kontekstual kreasi guru dan

siswa, hasil-hasil percobaan, serta refleksi

hasil dan proses pembelajaran siswa.

Menurut Hasrullah, semua yang ada di kelas

bisa memberi contoh dan inspirasi bagi siswa

untuk fokus belajar dan berkarya.

Semua ruang kelas ditata menjadi media

yang mendukung siswa mengeksplorasi

kemampuannya melalui pembelajaran aktif

dan kontekstual. Oleh karena itu, semua

guru dituntut mendesain kegiatan

pembelajaran yang membuat pikiran siswa

berkembang. Pengalaman dari pelatihan

pembelajaran aktif di DBE, membuat mereka

terbiasa merancang Lembar Kerja Siswa

(LKS) dengan pertanyaan tingkat tinggi

(kritis). Mengembangkan media yang relevan

dan kontekstual, baik yang ada di dalam

maupun di lingkungan sekitar sekolah. “Kami

selalu membuat LKS yang merangsang siswa

berpikir kritis dan berorientasi hasil karya

siswa. Nyata sekali dari karya-karya yang

mereka hasilkan dapat dicermati muatan

kognitif, aktualisasi sisi afektif dan

psikomotoriknya.”papar Budiman, guru IPA

juga mentor pembelajaran aktif di

sekolahnya. Karya-karya siswa hasil dari

setiap pembelajaran diseleksi lalu dipajang

secara artistik agar menjadi sumber belajar

baru pada saat mempelajari tema atau materi

yang berkaitan.

Sekolah eks mitra DBE itu memiliki 30

ruang kelas. Setiap kelas berfungsi sebagai

ruang pembelajaran mapel tertentu. Oleh

karena itu, siswa belajar secara berpindah

(moving class). 21 rombongan belajar, terdiri

dari: 7 rombel masing-masing kelas 1,2, dan 3.

Mereka berpindah ruang kelas setiap usai

pergantian jam pelajaran pada jam ke-3 dan

ke - 5 . P e n g e l o l a a n s e t i a p ke l a s

dipertanggungjawabkan setiap guru mapel

masing-masing, terdiri dari: IPA, 4 ruang kelas;

IPS, 4 ruang kelas, Matematika, 4 ruang kelas;

Bahasa Indonesia, 4 ruang kelas; Bahasa

Inggris, 4 ruang kelas; Agama, 2 raung kelas;

PKN, 2 ruang kelas; TIK, 2 ruang kelas; Seni

Budaya, 2 ruang kelas; Mulok, 1 ruang kelas;

dan Penjaskes, 1ruang kelas.

Guru mapel sebagai manager kelas

melibatkan siswa mendesain tata letak

prabot kelas, memelihara keasrian,

karakteristik, dan kekayaan kelasnya sebagai

laboratorium pembelajaran. Guna merawat

kondisi kelas tetap terjaga, management

sekolah, yang dikepalai Drs. Muslimin, M.Pd,

menginisiasi lomba penataan kelas pasca

ujian semester. Dengan rancangan kelas

seperti itu, guru-guru merasakan efektifitas

pembelajaran, siswa tidak jenuh berada di

kelas, serta guru semakin termotivasi untuk

berkarya.

Pembelajaran Berbasis Kelas Laboratorium

SMP Negeri 1 Tellulimpoe

(1), (2), (3), (4): Siswa-siswa

SMPN 1 Tellulimpoe tengah

mengikuti pembelajaran

aktif dalam kelas lab; dan

(5) Media belaja yang ditata

rapih dalam ruang kelas

1

2

3

4

5

1110 EDISI 02, 2013 EDISI 02, 2013

Pendekatan pembelajaran Student

Centered (siswa aktif) telah menjadi

komitmen bersama kami. Karena itu,

guna mendukung pelakskanaannya, kami

sepakat menerapkan sistem kelas

berpindah atau moving class. Kenapa

harus kelas berpindah? Dalam

pembelajaran aktif siswa butuh

lingkungan belajar yang nyaman,

termasuk pergantian ruang kelas yang

menciptakan rileksasi dan suasana lebih

segar. Dan yang lebih penting,

membutuhkan rancangan ke las

berkarakteristik mata pelajaran tertentu. Kata H. Ruttun

Pakonglean, kepala sekolah SMP Negeri 4 Dua Pitue, Sidrap.

Dirinya lanjut menjelaskan, ciri khas pembelajaran aktif

antara lain: siswa difasilitasi berpikir kritis menyelesaikan

masalah lalu menghasilkan karya di setiap akhir kegiatan

belajar, bisa karya individu maupun kelompok. Karya-karya

itu kemudian harus mendapat apresiasi dari guru ataupun

sekolah agar mereka lebih termotivasi belajar. Lantas apa

hubungannya dengan kelas berpindah? Dengan sistem

moving class, guru dan siswa menata ruang kelas sebagai

pusat belajar khusus untuk mata pelajaran tertentu. Karya-

karya itu kami jadikan sebagai elemen utama kelas yang

kami fungsikan sebagai sumber belajar baru dan inspirasi

bagi siswa. Apalagi, secara berkala diperbaharui dengan

karya-karya terbaru. Karya-karya siswa yang dipajang

dapat berupa hasil kerja proyek belajar, hasil experimen dan

penelitian sederhana, media belajar buatan siswa, puisi,

gambar, artikel siswa, poster, gambar, dan lain-lain.

Sekolah dengan 488 siswa ini secara bertahap

menerapkan kelas berpindah. Awalnya, saat bermitra

dengan DBE hanya untuk 5 mapel. Saat ini 17 rombongan

belajar semuanya berpindah setiap usai pergantian jam

pelajaran. Kini, semua 11 mapel plus 1 muatan lokal masing-

masing memiliki ruang kelas tertentu untuk mendukung

pembelajaran aktif. 21 ruang kelas dirancang

berkarakteristik mapel terdiri dari Bahasa Indonesia, 3

ruang kelas; Matematika 3; IPS 4; IPA 2; Bahasa Inggris 2;

PPKn 1; Pendais 1; Orkes 1; Seni Budaya 1; Bahasa Daerah 1,

dan TIK 1ruang kelas.

Penerapan kelas berpindah telah memberikan dampak

yang positif bagi siswa. Hasnawati, guru IPS, menuturkan

antara lain: (1) setiap hari, siswa selalu bergairah belajar

karena merasakan proses belajar yang dinamis di kelas

dalam suasana yang bervariasi. (2) motivasi belajar siswa

terpacu karena melihat hasil-hasil karyanya diapresiasi dan

dipajang, (3) siswa memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi

terhadap kelasnya karena dilibatkan menata perabot kelas,

hasil karya, media dan sumber belajar yang dibutuhkan, (4)

mobilitas siswa pada saat pergantian jam pelajaran

mengurangi kejenuhan siswa berada dalam suasana

monoton kelas. Di pihak guru, kata fasilitator pembelajaran

aktif DBE itu, mudah dan efektif mengelola media dan

sarana pembelajaran karena terpusat di ruang kelas

tertentu.

Pembelajaran aktif di sekolah yang berwawasan

linkungan hijau lestari itu dilaksanakan oleh semua guru

yang telah mengikuti pelatihan Better Teaching and Learning.

Mereka sudah memiliki pengetahuan dan terampil

mendesain perangkat pembelajaran inovatif, seperti: RPP

yang lebih kontekstual, LKS yang mendorong siswa berpikir

kritis, media yang relevan, penilaian yang baik, dan jurnal

r e f l e k t i f . N a mu n , m e nu r u t R u t t u n u n t u k

melanggengkannya perlu pengelolaan secara cermat dan

terencana. Termasuk menciptakan suasana kelas yang

relevan dengan mata pelajaran.

SMP Negeri 4 Dua Pitue

Lestarikan Active Learning dengan Moving Class

(1) Guru tengah memfasilitasi pembelajaran aktif; (2), (3): Pajangan karya siswa hasil pembelajaran aktif, dijadikan sebagai sumber belajar baru; (4) Pembelajaran aktif siswa2 3 4

GAGASAN PENDIDIKAN GAGASAN PENDIDIKAN

H. Ruttun Pakongleang, Kepala SekolahSMP Negeri 4Dua Pitue, Pinrang

1