Slide Tentang Audit BOK-Dir
-
Upload
yayatto-kung -
Category
Documents
-
view
51 -
download
0
Transcript of Slide Tentang Audit BOK-Dir
AUDIT KINERJA
BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN
(BOK)
JAKARTA, SEPTEMBER 2012
@2012 BPKP
Pengertian BOKBantuan dana dari pemerintah melalui Kementerian Kesehatan kepada pemerintahan kabupaten/kota :Untuk melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan menuju MDGs
Melalui peningkatan kinerja Puskesmas dan jaringannya dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif
Ruang Lingkup Kegiatan BOKA. Kegiatan di Puskesmas
1.Upaya kesehatan di Puskesmas terdiri dari: a. kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga Berencana,b. Imunisasi, c. Perbaikan Gizi Masyarakat, d. Promosi Kesehatan, e. Kesehatan Lingkungan dan f. Pengendalian penyakit.
Ruang Lingkup Kegiatan BOK (lanjutan)
Kegiatan upaya kesehatan yang dapat dibiayai dari BOK: a.Biaya transportasi petugas kesehatan untuk kegiatan kesehatan
luar gedung,b.Biaya transportasi kader kesehatan dalam rangka mendukung
kegiatan Puskesmas dan jaringannya serta Poskesdes dan Posyandu,
c. Biaya transportasi dukun beranak dalam rangka mendukung kegiatan terkait kemitraan bidan dan dukun,
d.Biaya pembelian bahan/makanan untuk kegiatan PMT penyuluhan dan/atau PMT pemulihan untuk balita 6-59 bulan dengan gizi kurang, gizi buruk pasca perawatan atau rawat jalan dan ibu hamil KEK dengan mengutamakan bahan/makanan lokal.
Ruang Lingkup Kegiatan BOK (lanjutan)
2. Penunjang upaya kesehatanMerupakan kegiatan dalam rangka mendukung upaya kesehatan dan penyelenggaraan manajemen BOK di Puskesmas, meliputi: a. Kegiatan di Poskesdes dan Posyandu,b. Pengelolaan administrasi BOK, c. Survei Mawas Diri (SMD) dan Pendampingan Musyawarah Masyarakat
Desa (MMD), d. Rapat koordinasi dengan lintas sektor, tokoh masyarakat, tokoh
agama, dan/atau kader kesehatan, e. Orientasi kader kesehatan dan/atau tokoh masyarakat, f. Penyuluhan kesehatan pada kelompok masyarakat, dan g. Studi banding antar Puskesmas.
Ruang Lingkup Kegiatan BOK (lanjutan)
Kegiatan penunjang upaya kesehatan yang dapat dibiayai dari BOK berupa biaya pembelian ATK, biaya penggandaan, transportasi petugas/kader kesehatan dan peserta rapat, serta konsumsi peserta rapat.
Ruang Lingkup Kegiatan BOK (lanjutan)
3. Manajemen Puskesmas, mencakup:a. Perencanaan Puskesmas (P1), b. Penggerakan Pelaksanaan (P2) melalui lokakarya
mini, dan c. Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3)
4. Barang Penunjang Upaya Kesehatan, meliputi pemeliharaan ringan, pencetakan/ penggandaan dan bahan untuk penyuluhan serta barang fisik yang tidak menimbulkan aset tetap
Ruang Lingkup Kegiatan BOK (lanjutan)
B. Kegiatan di Dinas Kesehatan Kab/Kota1. Perencanaan, berupa pertemuan Sosialisasi BOK
dan koordinasi tingkat Kab/Kota2. Pelaksanaan, berupa Perjalanan dinas dalam
rangka koordinasi dengan Kanwil DJPB dan KPPN terkait, dan pertemuan pembinaan dan penggerakan manajemen BOK
3. Monitoring dan evaluasi, berupa perjalanan petugas Dinas Kesehatan Kab/Kota ke Puskesmas dan jaringannya serta penyusunan dan pengiriman laporan ke Provinsi
Sumber Dana
Berasal dari DIPA Tugas Perbantuan (TP) Dinas Kesehatan Kab/Kota.
Mekanisme Permintaan Dana1. Kepala Puskesmas menyampaikan POA tahunan hasil Lokmin
di awal tahun anggaran kepada KPA/PPK 2. Membuat Surat Permintaan Uang (SPU) kepada KPA Dinkes
Kab/Kota dengan melampirkan POA hasil lokmin bulanan atau tribulanan
3. KPA memberikan rekomendasi usulan dana Puskesmas sebagai bahan PPK mengajukan SPP-UP; TUP; LS; GU; GUP; dan GUP NIHIL kepada Pejabat Penandatangan SPM dalam rangka tindakan yang menyebabkan pengeluaran anggaran belanja negara
4. Dana diberikan kepada pengelola BOK Puskesmas melalui mekanisme UP/TUP paling cepat 4 (empat) hari dan paling lambat 2 (dua) hari sebelum pelaksanaan kegiatan, kecuali untuk daerah sulit/terpencil dapat diatur waktunya oleh KPA.
Mekanisme Pembayaran
Mekanisme pembayaran dapat dilakukan melalui Uang Persediaan (UP)/Tambahan Uang Persediaan (TUP) dan Pembayaran Langsung (LS), baik untuk kegiatan manajemen Satker maupun kegiatan di Puskesmas.
Tujuan Audit1. Menilai keberhasilan pelaksanaan program BOK
dikaitkan dengan 4 aspek yang meliputi ketepatan sasaran, ketepatan jumlah, ketepatan waktu dan ketepatan penggunaan dana BOK
2. Mengidentifikasi kelemahan dan hambatan dalam pencapaian kinerja program
3. Memberikan rekomendasi atas kelemahan dan hambatan dalam pencapaian kinerja program BOK
Hasil Audit Tahun 2011Nilai Kinerja Nasional mencapai skor 65,63 dengan kategori cukup berhasil, dengan rincian: Tepat Sasaran
Nilai Ketepatan Sasaran adalah 60,40% yaitu mencapai skor 12,08 dari nilai maksimal 20. Hal ini menunjukkan bahwa baru lebih kurang 60,40% penganggaran dana BOK telah disalurkan kepada target sasaran sesuai dengan kriteria yang ditetapkan
Tepat JumlahNilai kinerja Ketepatan Jumlah mencapai 76,33% atau 7,63 dari nilai maksimal sebesar 10 menunjukkan bahwa baru 76,33% dana BOK untuk Puskesmas yang telah disalurkan kepada target sasaran sesuai dengan jumlah yang ditetapkan
Hasil Audit (lanjutan) Tepat Waktu
Kinerja Ketepatan Waktu mencapai 39,20% atau 9,80 dari nilai maksimal sebesar 25 menunjukkan bahwa ketepatan waktu atas penganggaran, penyaluran, monitoring dan pelaporan dana BOK baru 39,20% yang sesuai dengan jadwal waktu yang ditetapkan.
Tepat GunaKinerja Ketepatan Penggunaan mencapai 80,24% atau 36,11 dari nilai maksimal sebesar 45 menunjukkan bahwa sebagian besar (80,24%) dana BOK untuk Puskesmas dan dana safeguarding di Kabupaten/Kota telah digunakan sesuai dengan petunjuk teknis dan ketentuan yang berlaku namun masih terdapat penyimpangan seperti yang terungkap di bagian temuan audit
Hambatan Pencapaian Kinerja BOK 2011 Keterlambatan DIPA diterima atau direvisi Tidak ada atau lemahnya perencanaan Pelanggaran terhadap ketentuan juknis dan juklak
BOK Kurangnya SDM di bidang keuangan pada puskesmas
dan satker Kurang optimalnya sosialisasi program Kurangnya pengawasan dan pemantauan oleh
Satker/Dinas
Temuan Audit 1. Terkait dengan tepat sasaran ada 68 kejadian:
Temuan audit yang berpotensi merugikan puskesmas penerima dana BOK, sehingga harus dikembalikan kepada puskesmas sebanyak satu kejadian senilai Rp12.885.000,00
Temuan audit berupa penyimpangan dari pelaksanaan Juknis BOK sebanyak 59 kejadian
Temuan audit berupa penyimpangan dan tidak tertib administrasi sebanyak 8 kejadian
Temuan Audit (lanjutan) 2. Terkait dengan tepat jumlah ada 40 kejadian:
Temuan audit berupa kelebihan pembayaran serta pajak dan PNBP yang belum dipungut, sehingga harus disetor ke Kas Negara sebanyak 10 kejadian senilai Rp26.628.471,94
Temuan audit yang berpotensi merugikan puskesmas penerima dana BOK, sehingga harus dikembalikan kepada puskesmas sebanyak 3 kejadian senilai Rp309.235.168,00
Temuan audit berupa penyimpangan dari pelaksanaan Juknis BOK sebanyak 27 kejadian
Temuan Audit (lanjutan) 3. Terkait dengan tepat waktu ada 190 kejadian:
Temuan audit berupa kelebihan pembayaran, sehingga harus disetor ke Kas Negara sebanyak satu kejadian senilai Rp3.540.000,00
Temuan audit berupa penyimpangan dari pelaksanaan Juknis BOK sebanyak 175 kejadian
Temuan audit berupa penyimpangan dan tidak tertib administrasi sebanyak 14 kejadian
Temuan Audit (lanjutan) 4. Terkait dengan tepat guna ada 194 kejadian:
Temuan audit berupa kelebihan pembayaran serta pajak dan PNBP belum dipungut, sehingga harus disetor ke Kas Negara sebanyak 74 kejadian senilai Rp564.805.980,00
Temuan audit berupa kelebihan pembayaran namun belum di-spj-kan ke KPPN sehingga untuk sementara dikembalikan ke kas Satker BOK Kabupaten/Kota sebanyak 14 kejadian senilai Rp41.464.700,00
Temuan Audit (lanjutan) Temuan audit yang berpotensi merugikan
puskesmas penerima dana BOK, sehingga harus dikembalikan kepada puskesmas sebanyak 20 kejadian senilai Rp152.071.000,00
Temuan audit berupa penyimpangan dari pelaksanaan Juknis BOK sebanyak 77 kejadian
Temuan audit berupa penyimpangan dan tidak tertib administrasi sebanyak 11 kejadian
Rekomendasi 1. Melakukan proses penganggaran BOK untuk periode
berikutnya secara bottom up, yaitu penganggaran dimulai dari kebutuhan riil puskesmas yang tercermin dari defisit biaya operasional untuk kegiatan promosi kesehatan, preventif dan pemeliharaan ringan, diteruskan untuk diverifikasi di tingkat kabupaten, dikompilasi di tingkat provinsi dan diajukan ke Ditjen Bina Gizi dan KIA.
2. Memastikan DIPA Dana BOK berikutnya agar sampai ke satuan kerja BOK Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota tepat waktu sehingga pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dana BOK dapat berjalan sesuai jadwal waktu di Plan of Action (POA)
Rekomendasi (Lanjutan) 3. Melakukan revisi dan perbaikan atas Petunjuk Teknis BOK
2011 dan Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan BOK 2011
4. Melaksanakan sosialisasi dan bimbingan teknis secara lebih intensif ke pihak-pihak terkait pengelolaan dana BOK yaitu Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan puskesmas baik mengenai masalah pengelolaan keuangan maupun teknis program
5. Melaksanakan monitoring dan evaluasi secara berkala sehingga setiap permasalahan yang timbul dapat segera diantisipasi
Rekomendasi (Lanjutan) 6. Melakukan sosialisasi dan implementasi Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah (SPIP) ke pengelola dana BOK baik di pusat maupun satuan-satuan kerja BOK di daerah
7. Melakukan pemantauan atas tindak lanjut rekomendasi hasil audit kinerja pengelolaan dana BOK tahun 2011
24
TERIMA KASIH
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)Jl. Pramuka 33 Jakarta 13120 Telepon (021) 85910031 (hunting)
Web: http://www.bpkp.go.id