Slide pleno repro obgyn 2

22
G5P4A0 (Gravida 5, Pregnansi 4, Abortus 0 Soepel OUE (Osteum Uteri Eksternal) Livide Parametrium/Adneksa

Transcript of Slide pleno repro obgyn 2

Page 1: Slide pleno repro obgyn 2

G5P4A0 (Gravida 5, Pregnansi 4, Abortus 0

Soepel

OUE (Osteum Uteri Eksternal)

Livide

Parametrium/Adneksa

Page 2: Slide pleno repro obgyn 2

Keluhan keluar darah darikemaluan sejak 2 hari yang

lalu

2 bulan tidak mendapatkanhaid

Mules (-), nyeri perut (-), tetapi mual & muntah (+)

Page 3: Slide pleno repro obgyn 2

Kemungkinanabortus spontan

Perdarahanpervaginam yang berangsur lama

Page 4: Slide pleno repro obgyn 2

Mola hidatidosa

Kehamilan ektopik

Abortus imminens

Page 5: Slide pleno repro obgyn 2

Anatomi & fisiologi sistem reproduksi wanita hamil

Proses pembuahan, nidasi & plasentasi

Definisi abortus

Faktor-faktor yang mengakibatkan terjadinya perdarahan

Patofisiologi abortus

Jenis-jenis, tanda-tanda & gejala abortus

Penanganan & pencegahan abortus

Diferensial diagnosa (DD) abortus

Komplikasi abortus

Tindakan-tindakan operatif pada penanganan abortus

Page 6: Slide pleno repro obgyn 2

Ovarium (indung telur), pada umumnya

terdapat 2 indung telur, kanan dan kiri.

Ovarium berukuran panjang kira-kira 4cm,

lebar dan tebal 1,5 cm. Struktur ovarium terdiri

atas korteks dan medulla. Diperkirakan pada

perempuan terdapat 100.000 folikel primer.

Tiap bulan 1 folikel akan keluar, kadang-

kadang 2 folikel. Folikel-folikel yang matang

mengandung estrogen dan siap untuk

berovulasi.

Tuba Fallopi, terdapat selaput yang berlipat-

lipat dengan sel-sel yang bersekresi dan

bersilia yang khas, berfungsi untuk

menyalurkan telur atau hasil konsepsi kearah

kavum uteri dengan arus yang ditimbulkan

oleh getaran rambut getar tersebut

Page 7: Slide pleno repro obgyn 2

Uterus, berbentuk seperti buahavokad atau pir yang sedikitgepeng ke arah depan belakang. Uterus terdiri atas fundus uteri, korpus uteri, dan serviks uteri. Uterus mempunyai fungsi utamayaitu sebagai tempat janinberkembang.

Vagina, suatu penghubungantara introitus vagina dan uterus. Fungsinya adalah menerimasperma dan semen dari pria, jalurmenstruasi.

Payudara, merupakan kelenjarmammae. Fungsinya adalahmensekresi ASI.

Page 8: Slide pleno repro obgyn 2

Fertilisasi (pembuahan) adalah penyatuan ovum (oosit sekunder) danspermatozoa yang biasanya berlangsung di ampula tuba. Fertilisasi meliputi

penetrasi spermatozoa ke dalam ovum, fusi spermatozoa dan ovum, diakhiri

dengan fusi materi genetic. Hanya satu spermatozoa yang telah mengalami

proses kapasitasi yang mampu melakukan penetrasi membrane sel ovum.

Dalam beberapa jam setelah pembuahan terjadi, mulailah pembelahan

zigot. Hal ini dapat terjadi oleh karena sitoplasma ovum mengandung

banyak zat asam amino dan enzim. Hasil konsepsi berada dalam stadium

morula. Dan hasil konsepsi ini disalurkan terus ke pars ismika dan pars

interstialis tuba dan terus disalurkan ke arah kavum uteri oleh arus serta

getaran silia pada permukaan sel-sel tuba dan kontraksi tuba.

Nidasi (implantasi). Pada hari keempat hasil konsepsi mencapai stadium blastula disebut blastokista (blastocyst), suatu bentuk yang di bagian luarnya

adalah trofoblas dan di bagian dalamnya disebut massa inner cell. Massa

inner cell ini berkembang menjadi janin dan trofoblas berkembang menjadi

plasenta. Sejak trofoblas terbentuk, produksi human chorionic gonadotropin

(HCG) dimulai, suatu hormone yang memastikan bahwa endometrium akan

menerima dalam proses implantasi embrio. Setelah nidasi berhasil,

selanjutnya hasil konsepsi akan bertumbuh dan berkembang di dalam

endometrium.

Plasentasi adalah proses pembentukan struktur dan jenis plasenta setelahnidasi embrio ke dalam endometrium. Plasentasi berlangsung 12-18 minggu

setelah fertilisasi.

Page 9: Slide pleno repro obgyn 2

Ancaman atau pengeluaran hasil konsepsisebelum janin dapat hidup di luarkandungan.

Keguguran atau abortus adalahterhentinya proses kehamilan yang sedangberlangsung sebelum mencapai umurkehamilan 20 minggu atau sebelum janinmencapai berat 500 gram.

Abortus adalah berakhirnya kehamilanmelalui cara apapun sebelum janinmampu bertahan hidup.

Page 10: Slide pleno repro obgyn 2

Faktor genetik

Penyebab anatomik

Penyebab autoimun

Penyebab infeksi

Faktor lingkungan

Faktor hormonal

Faktor hematologik

Page 11: Slide pleno repro obgyn 2

Pada awal abortus terjadi perdarahan ke dalamdesidua basalis dan nekrosis di jaringan dekattempat perdarahan. Hasil konsepsi menjadi terlepasdan dianggap benda asing dalam uterus. Sehinggamenyebabkan uterus berkontraksi untukmengeluarkan benda asing tersebut. Padakehamilan kurang dari 8 minggu hasil konsepsi itubiasanya dikeluarkan seluruhnya karena villi korialisbelum menembus desidua secara mendalam. Padakehamilan 8 sampai 14 minggu villi korialis menembusdesidua lebih dalam, sehingga umumnya plasentatidak dilepaskan sempurna yang dapatmenyebabkan pendarahan. Pada kehamilan 14 minggu ke atas umumnya yang dikeluarkan setelahketuban pecah adalah janin, disusul beberapawaktu kemudian plasenta. Perdarahan tidak banyakjika plasenta segera terlepas dengan lengkap.

Page 12: Slide pleno repro obgyn 2

ABORTUS IMINENS

Abortus tingkat permulaan

Tanda :

› Perdarahan P/V

› Ostium uteri masih tertutup

› Hasil konsepsi masih baik dalam kandungan

› Tes kehamilan masih positip ABORTUS INSIPIENS

Abortus yg sedang mengancam

Tanda:› Perdarahan p/v

› Mulas

› Serviks telah mendatar

› Ostium uteri telah membuka

› Hasil konsepsi masih dlm kavum uteri

Page 13: Slide pleno repro obgyn 2

ABORTUS KOMPLETUS Seluruh hasil konsepsi telah keluar kavum

uteri

Tanda:› Ostium uteri telah menutup

› Uterus mengecil

› Perdarahan sedikit

› Besar uterus tdk sesuai usia kehamilan

ABORTUS INKOMPLETUS Sebagian hasil konsepsi telah keluar

kavum uteri dan masih ada yg tertinggal

Tanda :› Kanalis servikalis terbuka, teraba jaringan dlm

kavum uteri atau menonjol pada OUE

› Perdarahan

› Anemia atau syok hemoragik

Page 14: Slide pleno repro obgyn 2

MISSED ABORTION

Embrio atau fetus telah meninggal dlm kandungan sebelum kehamilan 20 mgg dan hasil konsepsi seluruhnya masih tertahan dlm kandungan

Tanda: › Keluhan (-)

› Uterus mengecil

› Perdarahan kemudian sembuh

› Tes urin (-)

> 4 mgg: kemungkinan gangguan pembekuan darah (hipofibrinogenemia)

ABORTUS HABITUALIS Abortus spontan yg terjadi 3 kali atau lebih

berturut-turut

Penyebab:› Faktor anatomis

› Reaksi imunologik

› Inkompetensi serviks

Page 15: Slide pleno repro obgyn 2

ABORTUS INFEKSIOSA, ABORTUS SEPTIK

Abortus infeksisosa: abortus yg disertai

infeksi pada alat genital

Abortus septik : abortus yg disertai

penyebaran infeksi pada peredaran

tubuh atau peritoneum

Gejala & tanda :

Demam tinggi

Tampak sakit& lelah

Takikardia

Perdarahan p/v yg berbau

Uterus yg membesar dan lembek

Nyeri tekan

Page 16: Slide pleno repro obgyn 2

ABORTUS IMINENS› INFORMED CONSENT

› USG

› TIRAH BARING

› SPASMOLITIK

› HORMON PROGESTERON

ABORTUS INSIPIENS› Perhatikan keadaan umum & perubahan

hemodinamik

› Tindakan evakuasi/pengeluaran hasil konsepsi

› Kuretase

› Pascatindakan ; uterotonika, antibiotika profilaksis

ABORTUS KOMPLETUS› Perbaiki Keadaan umum, Gangguan Hemodinamik

› Kuretase› USG

Page 17: Slide pleno repro obgyn 2

MISSED ABORTION› Informed consent

› < 12 mgg : dilatasi & kuretase

› > 12 mgg : pematangan serviks, kuretase

› Hipofibrinogenenmia: transfusi

ABORTUS HABITUALIS› Reaksi imunologik : transfusi leukosit, heparinisasi

› Inkompeten serviks: Operasi Shirodkar

Operasi Mc Donald

ABORTUS INFEKSIOSA, ABORTUS SEPTIK› Keseimbangan cairan

› Antibiotika adekuat

› Kuretase setelah min 6 jam pemberian antibiotika

› Injeksi atas

› Histerektomi totalis bila diperlukan

Page 18: Slide pleno repro obgyn 2

KEHAMILAN ANEMBRIONIK

> Blighted ovum (BO)

> Mudigah tidak terbentuk sejak awal walaupun kantong gestasi tetap terbentuk

> Pada 14-16 minggu : abortus spontan

KEHAMILAN EKTOPIK

> Suatu kehamilan yg pertumbuhan sel telur yg telah dibuahi, tidak menempel pada dinding endometrium kavum uteri

> 95 % ke : tuba fallopii

Page 19: Slide pleno repro obgyn 2

KEHAMILAN PARS INTERSTITIALIS TUBA> Pars interstitialis tuba> Jarang terjadi

> Perdarahan sangat banyak

> Laparotomi → wedge resection pada kornu uteri

KEHAMILAN EKTOPIK GANDA> Kehamilan berlangsung bersamaan dgn kehamilan intrauterin

KEHAMILAN OVARIAL KEHAMILAN SERVIKAL

> Jarang terjadi

> Perdarahan tanpa rasa nyeri

> Abortus spontan> Ruptur → perdarahan banyak → histerektomi total

Page 20: Slide pleno repro obgyn 2

Anemi oleh karena perdarahan

Perforasi karena tindakan kuret

Infeksi

Syok pendarahan atau

syokendoseptik

Luka pada serviks uteri

Pelekatan pada kavum uteri

Page 21: Slide pleno repro obgyn 2

PengeIuaran Secara digital

Hal ini sering kita laksanakan pada keguguran yang sedang berlangsung dan keguguran yang kadang-kadang berlangsung dan keguguran bersisa. Pembersihan secara digital hanya dapat dilakukanbila telah ada pembentukan serviks uteri yang dapat dilalui oleh satu janin longgar dan kedalamanuteri cukup luas, karena manipulasi ini akanmenimbulkan rasa nyeri.

Kuretase (Kerokan)

Adalah cara menimbulkan hasil konsepsi memakaialat kuretase (sendok kerokan) sebelum melakukankuratase, penolong harus melakukan pemeriksaandalam untuk menentukan letak uterus, keadaanserviks dan besarnya uterus. Gunanya untukmencegah terjadinya bahaya kecelakaan misalnyaperforasi

Page 22: Slide pleno repro obgyn 2