Slide Materi Ppakp Manajemen Aset

46
©511 Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 2012

description

ppakp

Transcript of Slide Materi Ppakp Manajemen Aset

Page 1: Slide Materi Ppakp Manajemen Aset

©511

Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah

PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

2012

Page 2: Slide Materi Ppakp Manajemen Aset

©511

Agenda Umum

Paparan ini membahas secara umum mengenai pengelolaan barang milik negara. Pembahasan dimulai dengan menceritakan mengenai landasan di bidang yuridis dalam pengelolaan barang milik negara. Kemudian, dibahas dan didiskusikan pokok pemikiran dalam pengelolaan barang milik negara. Selanjutnya, dijelaskan mengenai siklus yang ada dalam pengelolaan barang milik negara serta pembahasan atas tiap-tiap titik kegiatan, khususnya penggunaan, pemanfaatan, penghapusan, dan pemindahtanganan. Terkahir, dipaparkan mengenai peraturan dan kebijakan baru yang ada dalam pengelolaan barang milik negara.

Dasar Hukum

Ruang Lingkup

Siklus Pengelolaan

Pengaturan baru

Page 3: Slide Materi Ppakp Manajemen Aset

LATA

R B

ELAK

AN

G

UU NOMOR 17 TAHUN 2003 TENTANG KEUANGAN NEGARAUU NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA

Unifikasi peraturan pengelolaan BMN yang telah ada sebelumnya, Pengaturan hal-hal yang belum diatur sebelumnya,

Menampung kebutuhan dalam praktek, dan Pemberian landasan hukum yang lebih kuat

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BMN/D

• Permenkeu No. 96/2007 tentang TataCara Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan, dan Pemindahtanganan BMN

• Permenkeu No. 97/2007 tentang Penggolongan dan Kodefikasi BMN

• Permenkeu No. 120/2007 tentang Penatausahaan BMN

• Permenkeu No. 179/2009 tentang Penilaian BMN

• Permenkeu No. 29/2009 tentang Penggolongan dan Kodefikasi BMN

Page 4: Slide Materi Ppakp Manajemen Aset

KO

NSEP

SI DA

SAR

Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang wajib mengelola dan

menatausahakan BMN/D yang berada dalam penguasaannya dengan sebaik-

baiknya.

BMN/D yang diperlukan bagi penyelenggaraan tugas pemerintahan negara/daerah

tidak dapat dipindahtangankan.

Penjualan BMN/D dilakukan dengan cara lelang, kecuali dalam hal-hal tertentu

yang diatur dengan peraturan pemerintah.

BMN/D yang berupa tanah yang dikuasai Pemerintah Pusat/Daerah harus

disertifikatkan atas nama Pemerintah RI/Pemda yang bersangkutan.

Bangunan milik negara/daerah harus dilengkapi dengan bukti status kepemilikan

dan ditatausahakan secara tertib.

BMN/D dilarang untuk diserahkan kepada pihak lain sebagai pembayaran atas

tagihan kepada Pemerintah Pusat/Daerah.

BMN/D dilarang digadaikan atau dijadikan jaminan untuk mendapatkan pinjaman.

Pihak mana pun dilarang melakukan penyitaan terhadap :

• barang bergerak milik negara/daerah baik yang berada pada instansi Pemerintah

maupun pada pihak ketiga;

• barang tidak bergerak dan hak kebendaan lainnya milik negara/daerah;

• barang milik pihak ketiga yang dikuasai oleh negara/daerah yang diperlukan

untuk penyelenggaraan tugas pemerintahan.

Page 5: Slide Materi Ppakp Manajemen Aset

ASAL PEROLEHAN

Jenis belanja:- - Belanja barang (52)- - Belanja modal (53)- - Belanja hibah (56)- - Bantuan sosial (57)- - Belanja Lain-lain (58)

Hibah/sumbanganPerjanjian/kontrakPeraturan perundang-undanganPutusan pengadilan

APBN

Perolehan Lain yang

sah

PERTANGGUNGJAWABAN

Aset Lancar Persediaan

Aset Tetap Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi dan Jaringan Aset Tetap Lainnya Konstruksi Dalam Pengerjaan

Aset Lain-lain Aset Tidak Berwujud Kerjasama Pihak Ketiga Aset yang tidak digunakan

PenggunaanPemanfaatan

- Sewa- Pinjam pakai- KSP- BGS/BSG

PENGELOLAANPemindahtanganan

- Penjualan- Hibah- Tukar-menukar- PMP

Penghapusan

PENGELOLAAN

Termasuk : Dana Dekonsentrasi/

Tugas Pembantuan; Bagian Anggaran

Pembiayaan dan Perhitungan (999.08)

BLU

RUANG LINGKUP

BMN

Slide 5

Page 6: Slide Materi Ppakp Manajemen Aset

6

PRESIDEN:PEMEGANG KEKUASAAN

PENGELOLA. KEU. NEG( PSL. 6 )

MENTERI KEUANGANPENGELOLA FISKAL& WK. PEM.

DL. KEKY. NEG YG DIPISAHKAN

MENTERI/PIMP.LBGSELAKU PENGGUNA

ANGGARAN/BARANG

GUB/BUPT/WALKOTAKEPL. PEMR. DRH

UTK MENGELOLA KEU DAERAH &WK PEMDA ATAS KEKAYAAN

DAERAH YG DIPISAHKAN

DISERAHKANDIKUASAKAN

UU No. 1 / 2004 : PEJABAT PERBENDAHARAAN DAN PENGELOLAAN BMN/D

MENTERI KEUANGANBEND UMUM NEGARA : (MENETAPKAN KEBIJ &

PEDOMAN PENGELOLA BMN)

MENTERI/PIMP LMBGPENGGUNA BARANG PADA

KEMENTERIAN/LMBG

PUSAT.

GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA

•MENETAPKAN PJBT PENGELOLA BMD (PS 5)

•MENETAPKAN KEBIJKN PENGELOLA BMD (Ps 43)

PEMERINTAH PUSATPEMERINTAH DAERAH

PP No. 6 / 2006 : PEJABAT PENGELOLAAN BMN/D

MENTERI KEUANGAN

SELAKU BUN ADALAH PENGELOLA BMN

(PS 4)

MENTERI / PIMP. LBG

SELAKU PIMPINAN KMNTRN / LMBG ADALAH PENGGUNA

BARANG (PS 6)

KEPALA KANTOR ADALAH KUASA PENGGUNA

BMN DI LINGKUNGNNYA

(PS 7)

GUB./BUPT/WALIKOTAPEMEGANG KEKUASAAN

PENGELOLAAN BMD (PS 5)

SEKRETARIS DAERAHADALAH PENGELOLA

BMD (PS 5)

KASATKER PERANGKAT DAERAHADALAH PENGGUNA

BMD (PS 8)

UU No. 17 / 2003 : KEKUASAAN ATAS PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

Page 7: Slide Materi Ppakp Manajemen Aset

SIKLUS PENGELOLAAN BMN

UTAMA

AWALAN

PERENCANAAN &PENGANGGARAN

PENGADAAN

SIKLUS REGULER•Penggunaan•Pembinaan, Pengawasan danPengendalian

•Pengamanan danPemeliharaan

•Penatausahaan•Penghapusan

SIKLUS INSIDENTIL•Pemanfaatan•Pemindahtanganan•Penilaian•Pemusnahan

LELANG TGR(PIUTANG)

IKUTAN

7

Page 8: Slide Materi Ppakp Manajemen Aset

REGULER:

o Pengamanan & Pemeliharaan;

o Pembinaan, Pengawasan &

Pengendalian

o Penatausahaan;

INSIDENTIL:

o Pemanfaatan

– Sewa

– Pinjam Pakai

– KSP

– BGS/BSG

o Penilaian

o PerencanaanKebutuhan

o Penganggaran

Pengguna membuat & menyampaikan kepada

Pengelola

PEMINDAHTANGANANPEMUSNAHAN

o PENJUALANo HIBAHo TUKAR MENUKARo PMN

Pen

da

ftara

n

LELANG TGR(PIUTANG)

SIKLUS PENGELOLAAN BMN/D

PENGHAPUSAN(ADMINISTRASI)

Page 9: Slide Materi Ppakp Manajemen Aset

©511

Penggunaan BMN

Penggunaan BMN sebatas untuk penyelenggaraan

tugas dan fungsi K/L yang bersangkutan;

Tanah dan/atau bangunan yang tidak digunakan

oleh Pengguna untuk penyelenggaraan tupoksi

wajib diserahkan kepada Pengelola.

Pengelola mengatur penggunaan aset yang berlebih

di Pengguna untuk dialihkan status penggunaannya

kepada Pengguna lainnya.

BMN yang telah ditetapkan status penggunaannya

pada Pengguna, dapat digunakan sementara oleh

Pengguna lain dalam jangka waktu tertentu tanpa

harus mengubah status penggunaannya setelah

mendapatkan persetujuan Pengelola.

Dalam hal BMN berupa bangunan dibangun di atas

tanah pihak lain, usulan penetapan status

penggunaannya harus disertai perjanjian yang

memuat jangka waktu, dan kewajiban para pihak.

.

Penetapan status

Penggunaan sementara

Alih status pengunaan

Dioperasionalkan pihak lain

1. Tanah/bangunan.2. Selain tanah/bangunan:

• Memiliki buktikepemilikan, atau

• Perolehannya > Rp25jt.3. BMN yg dari awal

pengadaan untuk PMPP atau hibah.

PENGELOLA

SelainTanah/bangunan:

• Tidak memiliki buktikepemilikan; atau

• Perolehannya ≤ Rp25jt

Catatan: BMN untuk alutsista pada TNI & Polri tidak memerlukan penetapan status penggunaan

PENGGUNA

Page 10: Slide Materi Ppakp Manajemen Aset

©511

Pemanfaatan BMN

Pemanfataan dilaksanakan dalam rangka kegiatan diluar tugas pokok dan fungsi

Kementerian/Lembaga selaku Pengguna Barang.

Tanah dan/atau bangunan pada pengguna barang yang seluruhnya akan dimanfaatkan harus

diserahkan terlebih dahulu kepada Pengelola Barang.

Seluruh penerimaan dalam rangka pemanfaatan BMN merupakan penerimaan negara dan

disetorkan ke Kas Negara

Sewa

Pinjam Pakai

Kerjasama Pemanfaatan

BGS / BSG

Tanah/bangunan.

PENGELOLA

• Sebagian T/B

• Selain T/B

PENGGUNA

dengan persetujuan

Pengelola Barang

Page 11: Slide Materi Ppakp Manajemen Aset

©511

Sewa BMNpemanfaatan BMN oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dan menerima imbalan uang tunai.

Jangka waktu sewa paling lama 5 (tahun) dandapat diperpanjang.

Pembayaran uang sewa dilakukan sekaligus

paling lambat saat penandatanganan kontrak.

Penyewa hanya dapat mengubah bentuk tanpamengubah kontruksi, dan bagian yangditambahkan menjadi BMN.

Penyewa BUMN/D, perorangan dan badanhukum lainnya.

Stb = (3,33% x Lt x Nilai tanah) +(6,64% x Lb x Hs x Nsb)

Stb = Sewa tanah & bangunanSt = Sewa tanah (Rp/tahun)Lt = Luas tanah (m2) terendah NJOPLb = Luas lantai BangunanHs = Harga satuan bangunan standar keadaan baruNsb = Nilai sisa bangunanSp = Sewa Prasarana BangunanHp = Harga prasarana Bangunan dalam keadaan baru

Nsp = Nilai sisa prasarana bangunan

Penyusutan• bangunan permanen = 2 % /tahun • bangunan semi permanen = 4 % /tahun

• bangunan darurat = 10 % /tahun• pekerjaan halaman = 5 % /tahun• mesin/instalasi = 10 % /tahun• furniture/elektronik = 25% /tahunCat: penyusutan bangunan maks. 80 %

Sp = 6,64% x Hp x Nsp)+

Optimalisasi BMN yg belum/tidak dipergunakan dalampelaksanaan tupoksi

Menunjang pelaksanaantupoksi K/L

Mencegah penggunaan olehpihak lain secara tidak sah.

Optimalisasi

Penunjang

Pengamanan

Page 12: Slide Materi Ppakp Manajemen Aset

©511

Pinjam Pakai BMNpenyerahan penggunaan BMN antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah dalam jangka waktu tertentu tanpa menerima imbalan dan setelah jangka waktu berakhir, BMN diserahkan kembali kepada Pemerintah Pusat.

Jangka waktu pinjam pakai paling lama 2(tahun) dan dapat diperpanjang.

Dalam hal akan diperpanjang, permintaanperpanjangan diajukan paling lambat 3 (tiga)bulan sebelum jangka waktu berakhir.

Peminjam : Pemerintah Daerah

Tanah dan/atau bangunan yang dipinjampakaikan, harus dipergunakan sesuai perjanjian

dan tidak diperkenankan untuk diubah bentukbangunan.

Pemeliharaan dan biaya yang timbul selamamasa pinjam pakai,menjadi tanggungjawabpeminjam.

Setelah masa pinjam pakai berakhir, peminjamharus mengembalikan Barang Milik Negarayang dipinjam dalam kondisi sesuai denganperjanjian.

Optimalisasi BMN yg belum/tidak dipergunakan dalampelaksanaan tupoksi

Menunjang penyelenggaran pemerintah daerah

Optimalisasi

Penunjang

Page 13: Slide Materi Ppakp Manajemen Aset

©511

Kerjasama Pemanfaatan BMNpendayagunaan BMN oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dalam rangka peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan sumber pembiayaan lainnya.

KSP tidak mengubah status BMN.

Sarana dan prasarana yang menjadi bagian daripelaksanaan KSP adalah BMN sejakpengadaannya.

Jangka waktu KSP paling lama 30 tahun dandapat diperpanjang.

Mitra : BUMN/D dan badan hukum lainnya.

Mitra KSP ditentukan melalui tender, kecualiBMN yang bersifat khusus.

Seluruh biaya yang timbul dalam tahappersiapan dan pelaksanaan KSP menjadi bebanMitra KSP.

IMB harus atas nama Pemerintah RI.

Optimalisasi BMN yg belum/tidak dipergunakan dalampelaksanaan tupoksi

Meningkatkan penerimaan negara

Mencegah penggunaan tanpa didasarkan pada ketentuan yang berlaku.

Optimalisasi

PNBP

Pengamanan

Kontribusi tetap.

Pembagian keuntungan hasilpendapatan KSP.

Page 14: Slide Materi Ppakp Manajemen Aset

©511

BGS/BSG BMNBGS : pemanfaatan tanah pemerintah pusat oleh pihak lain dengan mendirikan bangunan dan/atau

sarana berikut fasilitasnya, kemudian didayagunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka tertentu yang telah disepakati dan selanjutnya diserahkan kembali kepada Pengelola Barang setelah jangka waktu berakhir.

BSG : pemanfaatan tanah milik pemerintah pusat oleh pihak lain dengan mendirikan bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya, kemudian diserahkan kepada Pengelola Barang untuk kemudian didayagunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka yang telah disepakati.

. Selama masa pengoperasian BGS/BSG,

Pengguna barang harus dapat menggunakanlangsung objek BGS/BSG untuk

menyelenggarakan tugas pokok dan fungsinyapaling sedikit 10% dari luas objek BGS/BSG;

Jangka waktu BGS/BSG paling lama 30 tahun ;

Pemilihan mitra BGS/BSG dilakukan melaluitender dengan peserta sekurang-kurangnya 5(lima) peserta;

IMB harus atas nama Pemerintah RI.

Dilakukan untuk menyediakanbangunan dan fasilitasnyadalam rangka tupoksi K/L, yang dana pembangunannyatidak tersedia dalam APBN

Fungsi Pelayanan

Kewajiban Mitra BGS/BSG:Membayar kontribusi ke Rekening Kas Umum

Negara;

Tidak menjaminkan, menggadaikan dan/atau memindahtangankan objek BGS/BSG;

Memelihara objek BGS/BSG.

Page 15: Slide Materi Ppakp Manajemen Aset

NON TUSI

TUSI

PP 6/2006

PP JENIS DAN TARIF PNBP

Tindak Lanjut: Kementerian/Lembaga diminta untuk:

Menginventarisir jenis PNBP yang terkait dengan pemanfaatan BMN dalam usulan revisi RPP/PP tentang jenis dan tarif atas jenis PNBP yang berlaku pada K/L,

Mengusulkan pengaturan jenis dan tarif PNBP dimaksud sesuai PP No. 6/2006

Mengusulkan RPP/revisi PP kepada Menteri Keuangan

PRINSIP DASAR

Sl ide 15

Surat Menteri Keuangan No. S-420/MK.02/2011 tgl 25 Juli 2011

Pemanfaatan aset dalam rangka kelancaran tupoksi seperti pemanfaatan

gedung asrama untuk kegiatan diklat

Pemanfaatan aset yang tidak terkait atau tidak dalam rangka mendukung pelaksanaan tupoksi antara lain pemanfaatan gedung untuk kegiatan pernikahan dan sejenisnya

Pemanfaatan aset dalam rangka kelancaran tupoksi, tetapi dalam pelaksanaan kegiatannya tidak terdapat peran atau tidak melibatkan kuasa pengguna barang

Page 16: Slide Materi Ppakp Manajemen Aset

©511

pengalihan kepemilikan barang milik negara sebagai tindak lanjut dari penghapusan dengan cara dijual, dipertukarkan, dihibahkan atau disertakan sebagai modal pemerintah

Pemindahtanganan BMN

tidak perlu mendapat persetujuan DPR :. • sudah tidak sesuai dengan tata ruang wilayah

atau penataan kota;

• harus dihapuskan karena anggaran untuk bangunan pengganti sudah disediakan dalam dokumen penganggaran;

• diperuntukkan bagi pegawai negeri;• diperuntukkan bagi kepentingan umum;

• dikuasai negara berdasarkan keputusan pengadilan yang incracht dan/atau berdasarkan ketentuan perundangundangan, yang jika status kepemilikannya dipertahankan tidak layak secara ekonomis

Penjualan

Hibah

Tukar Menukar

Penyertaan Modal

Tanah/bangunan.

PENGELOLA

• Sebagian T/B

• Selain T/B

PENGGUNA

dengan persetujuan

Pengelola Barang

Ijin DPR BMN BMD

T/B seluruh seluruh

Non T/B > Rp100 m > s/d Rp 5 m

Page 17: Slide Materi Ppakp Manajemen Aset

17

PERSETUJUAN PEMINDAHTANGANAN

JENIS NILAIPERSETU-

JUAN

TIDAK PERLU

PERSETUJUAN

DPR / DPRD

PERSETUJUAN YANG DIPERLUKAN

JENIS NILAI PERSETUJUAN

Untuk BMN

Tanah &

bangunan

Selain tanah &

bangunan

Tdk Ada

batasan nilai

> Rp. 100 M

DPR

1. Tdk sesuai dgn

tataruang wilayah

atau penataan

kota

2. Anggaran untuk

bangunan

pengganti sudah

disediakan

3. Untuk PNS

4. Untuk

kepentingan

umum

5. Dikuasai negara

krn ptsan

pengadilan /

Inkracht, UU, yg

jika

dipertahankan

tdk layak secara

ekonomis

BMN

Tanah &

bangunan

>10M Pengelola dgn

acc Presiden

≤10M Pengelola

Barang

BMD

Tanah &

bangunan----

Pengelola

Barang dgn acc

gub/bupati/

walikota

Untuk BMD

Tanah &

bangunan

Selain tanah &

bangunan

Tidak Ada

Batasan

Nilai

> Rp 5 M

DPRD

BMN

Selain

tanah &

bangunan

≤10M Pengelola

Barang

>10M Pengelola

Barang dgn acc

Presiden

BMD

Selain

tanah &

bangunan

≤ 5M Pengelola

Barang dgn acc

gub/bupati/

walikota

Page 18: Slide Materi Ppakp Manajemen Aset

©511

Penjualan BMNpengalihan kepemilikan BMN kepada pihak lain dengan menerima penggantian dalam bentuk uang.

Optimalisasi BMN yang berlebih/idle

Secara ekonomis lebih menguntungkan bagi negara

Pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Optimalisasi

Ekonomis

Legalitas

Apabila tidak laku dilelang, maka dilakukanpemindahtanganan bentuk lain.

Apabila tidak dapat dipindahtangankan dlmbentuk lain, maka dimusnahkan setelahmendapatkan persetujuan Pengelola.

Penjualan kendaraan dinas operasional• Telah berusia 10 tahun; atau• Hilang atau rusak berat akibat kecelakaan

atau force majeure dgn kondisi maks. 30%.

Tidak mengganggu tupoksi K/L. Dilaksanakan dengan lelang, kecuali BMN yang

bersifat khusus, yaitu:Rumah negara gol. III;Kendaraan dinas pejabat negara.BMN lainnya, ditetapkan lebih lanjut oleh

Pengelola berdasarkan pertimbangan Pengguna & instansi teknis terkait, yaitu:• Tanah/bangunan yg akan digunakan utk

kepentingan umum;• Jika dilelang akan merusak tata niaga;• Tanah kavling yg dari awal pengadaan utk

pembangunan perumahan pegawai negeri.

Tanah/bangunan

PENGELOLA

• Bangunan harus dihapuskan karena anggaran bangunan pengganti telah tersedia;

• Penjualan tanah/ bangunan rumah negara gol. III

• Selain tanah/bangunan

PENGGUNA

denganpersetujuan

Pengelola

Page 19: Slide Materi Ppakp Manajemen Aset

©511

Tukar Menukar BMNpengalihan kepemilikan BMN yang dilakukan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah atau dengan pihak lain, dengan menerima penggantian dalam bentuk barang, sekurang-kurangnya dengan nilai seimbang.

Optimalisasi BMN yang berlebih/idle

Secara ekonomis lebih menguntungkan bagi negara

Pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Optimalisasi

Ekonomis

Legalitas Tukar-menukar BMN dilakukan dalam hal:

• Tidak sesuai tata ruang wilayah/kota;• Belum dimanfaatkan secara optimal;

• Penyatuan BMN yang lokasinya terpencar;• Pelaksanaan renstra pemerintah/negara; atau• ketinggalan teknologi

Mitra : BUMN/D, Pemda, perorangan, dan badanhukum lainnya.

Mitra ditentukan melalui tender dgn minimal 5(lima) peminat, kecuali pertukaran dengan:• Pemda; atau• pihak yg mendapat penugasan pemerintah.

Tanah/bangunan

PENGELOLA

• Tanah/Bangunan pada Pengguna Barang namun tidak sesuai dengan tata ruang wilayah/kota

• Selain tanah/bangunan

PENGGUNA

dengan persetujuan Pengelola

Penggantian utama: tanah atau tanah dan bangunan;

Nilai barang pengganti ≥ BMN

Catatan:Apabila nilai barang pengganti < BMN, mitra wajib menyetor selisihnya ke KUN.

Page 20: Slide Materi Ppakp Manajemen Aset

©511

Hibah BMNpengalihan kepemilikan BMN dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah atau kepada pihak lain tanpa memperoleh penggantian.

Untuk kepentingan sosial, keagamaan, dan kemanusiaan

Menunjang penyelenggaraanpemerintahan daerah

Non Profit Oriented

Penunjang

BMN yang dapat dihibahkan: Dari awal pengadaan untuk dihibahkan; Bukan barang rahasia negara; Bukan barang yang menguasai hajat hidup orang

banyak; Barang idle; Berdasarkan keputusan pengadilan atau

ketentuan perundang-undangan ditentukanuntuk dihibahkan;

Untuk pembangunan fasilitas umum sesuaiketentuan perundang-undangan, fasilitas sosialdan keagamaan.

Tanah/bangunan

PENGELOLA

• Tanah/Bangunan yg dari awal pengadaannya utk dihibahkan;

• Sebagian tanah /bangunan• Selain tanah/bangunan

PENGGUNA

dengan persetujuan Pengelola

BMN harus digunakan sebagaimana fungsinya pada saat dihibahkan, dan tidak boleh dimanfaatkan oleh dan/atau dipindahtangankan kepada pihak lain

Penerima Hibah :• Pemda• Lembaga sosial keagamaan dan

kemanusiaan

Page 21: Slide Materi Ppakp Manajemen Aset

©511

Penyertaan Modalpengalihan kepemilikan BMN dari semula kekayaan negara yang tidak dipisahkan menjadi kekayaan negara yang dipisahkan untuk diperhitungkan sebagai modal/saham negara pada BUMN, BUMD, atau Badan Hukum lain yang dimiliki Negara/Daerah.

BMN yg dari awal pengadaan untuk PMPP,diajukan kepada Pengelola Barang max. 6bulan setelah penetapan status penggunaan,

dan apabila terlambat akan dikenakan sewa. Penyertaan ditetapkan dengan PP. Pengajuan RPP PMPP kepada Presiden

dilakukan Pengelola Barang. Semua biaya pelaksanaan penyertaan

dibebankan pada penerima.

Tanah/bangunan

PENGELOLA

• Tanah/Bangunan yg dari awal pengadaannya utk PMPP (dokumen penganggaran);

• Selain tanah/bangunan

PENGGUNA

dengan persetujuan Pengelola

PMN

Pendirian

Pengem-banganusaha

Pening-katan

kinerja/perbaikanstruktur

permodalan

Penyela-matan

perekono-mian

nasional

Optimali-sasi BMN

Page 22: Slide Materi Ppakp Manajemen Aset

D E F I N I S I PEN

GA

HP

USA

N B

MN

Penghapusan adalah tindakan menghapus catatan barang milik negara dari: Daftar Barang Pengguna oleh pengguna barang Daftar Barang Milik Negara oleh pengelola barang

dengan menerbitkan surat keputusan dari pejabat yang berwenang.

S Y A R A T

Tanah/Bangunan

Rusak berat karena bencana alam/force majeure

Tidak sesuai RUTR

Tidak memenuhi kebutuhan organisasi;

Penyatuan lokasi dalam rangka efisiensi;

Rencana strategis pertahanan.

Selain Tanah/Bangunan

Rusak, terkena modernisasi, kadaluarsa,terkikis, aus, susut,dll

Lebih menguntungkan bila dihapus

Hilang/Kekurangan Perbendaharaan/ kematian hewan atau tanaman.

J E N I SDBP/KP DBMN

Penyerahan kepada Pengelola √

Alih Status √

Pemindahtanganan √ √

Putusan Pengadilan √ √

Pemusnahan √ √

Sebab lain (hilang, kecurian, terbakar, susut, terkena bencana alam, kadaluwarsa, dll).

√ √

Page 23: Slide Materi Ppakp Manajemen Aset

A L A S A N

Tidak dapat digunakan/dimanfaatkan/ dipindahtangankan;

Alasan lain sesuai undang-undang.

C A R A

Dibakar, dihancurkan, ditimbun;

Ditenggelamkan ke laut, sesuai undang-undang

Pemusnahan BMN

Tanah/bangunan.

PENGELOLA

• Sebagian T/B

• Selain T/B

PENGGUNA

dengan persetujuan

Pengelola Barang

P E L A K S A N A A N

Page 24: Slide Materi Ppakp Manajemen Aset

Pengelola Barang

Pengguna Barang

Kuasa Pengguna

Barang

PENGAMANAN

FISIK ADMINISTRASI HUKUM

Atas nama Penyimpanan

BMN/D Tanah Pemerintah RI / Pemda Pengelola Barang

BMN/D Bangunan Pemerintah RI / Pemda Pengelola Barang

BMN Selain tanah/bangunan Pengguna Barang Pengguna Barang

BMD Selain tanah/bangunan Pemerintah Daerah Pengelola Barang

PENGAMANAN BARANG MILIK

NEGARA

Page 25: Slide Materi Ppakp Manajemen Aset

25

SertifikasiPenertiban Barang Milik Negara

Slide7

Peraturan Bersama Menteri Keuangan dan Kepala BPN No. tentang Pensertipikatan BMN berupa Tanah

BMN atas tanah harus disertifikatkan atas nama

Pemerintah RI cq. Kementerian

Negara/Lembaga (K/L) yang menguasai/ menggunakan BMN.

Memberikan kepastian hukumMemberikan perlindungan hukum kepada pemegang

hak atas tanahMelaksanakan tertib administrasi BMN berupa tanahMengamankan BMN berupa tanah

186/PMK.06/200924/2009

K/L

KEMENTERIAN KEUANGAN

BPN

Pengajuananggaran Pelaporan Usulan penetapan

status penggunaan

Inventarisasi & identifikasi Menyelesaikan masalah

penguasaan/persertifikatan Mengajukan permohonan

sertifikasi

Page 26: Slide Materi Ppakp Manajemen Aset

©511

Penatausahaan BMN

Pembukuan

Inventarisasi

Pelaporan

Dokumen

rangkaian kegiatan yang meliputi pembukuan, inventarisasi, dan pelaporan BMN/D sesuai dengan ketentuan yang berlaku

UAPPB-W

UAPPB-E1

UAPB

UAKPB

DJKN

Kanwil DJKN

KPKNL

Ditjen PBN

KanwilDitjen PBN

KPPN

UAPA

UAPPA-E1

UAPPA-W

UAKPA

Page 27: Slide Materi Ppakp Manajemen Aset

©511

Pengaturan Baru

Sesi ini menceritakan peraturan dan

kebijakan terbaru yang ada dalam

pengelolaan BMN. Presentasi ini

menyajikan kebijakan pengaturan

mengenai pengelolaan rumah

negara, tindak lanjut hasil

inventarisasi dan penertiban BMN,

dan pengelolaan BMN eks Dana

Dekonsentrasi dan Tugas

Pembantuan.

Tindak Lanjut Penertiban

Dekonsentrasi/TP

Page 28: Slide Materi Ppakp Manajemen Aset

DJKN

TINDAK LANJUT HASIL PENERTIBAN BMN PADA K/L

(271/KMK.06/2011)

1) Barang yang tidak ditemukan.

2) BMN dalam kondisi rusak berat namun masih tercatat dalam daftar BMN.

3) BMN berupa tanah yang berada dalam penguasaan K/L namun belum bersertipikat atas

nama K/L.

4) BMN berupa tanah yang berada dalam penguasaan K/L namun tidak didukung dengan dokumen kepemilikan.

5) BMN dikuasai oleh Pihak Lain.

6) BMN dalam sengketa.

7) BMN dimanfaatkan Pihak Lain dengan kompensasi tetapi tidak sesuai ketentuan.

8) BMN dimanfaatkan oleh Pihak Lain tanpa kompensasi.

9) Gedung berdiri di atas tanah Pihak Lain atas dasar kontrak dan masa kontrak telah habis.

10) Gedung sudah dibongkar tanpa terlebih dahulu mendapat persetujuan Menteri Keuangan.

Sl ide 28

Tindak lanjut hasil penertiban BMN harus telah selesai dilaksanakan paling lambat 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal ditetapkannya KMK

Page 29: Slide Materi Ppakp Manajemen Aset

DJKN

Barang yang tidak ditemukan (BMN berupa tanah)

1Sl ide 29

PB/KPB membentuk Tim Internal untuk mencari BMN tersebut dan berkoordinasi dengan instansi terkait seperti BPN, Kecamatan, Kelurahan/Desa, dll, s.d. ditemukannya BMN tersebut

Ditemukan ?

Tim Internal melakukan verifikasi atas BMN yang tidak ditemukan serta ada tidaknya kesalahan PB/KPB yang mengakibatkan tidak ditemukannya BMN tersebut.

Apakah ada indikasi kesalahan?

Tidak

Ya

Dilakukan proses TGR sesuai ketentuan. Setelah proses penetapan TGR selesai, Pengguna Barang mengajukan

permohonan persetujuan penghapusan BMN kepada Pengelola Barang dan melaporkan adanya tagihan TGR ke unit yang

menangani keuangan pada K/L

Tidak

Ya

Punya dokumen kepemilikan ?

Tidak

Ya

> 30 tahun ?

Tidak

Ya

Mencari historis

Pengguna Barang mengajukan permohonan penghapusan BMN kepada Pengelola Barang

dengan melampirkan BA-04 dan BA-05

Ada masalah hukum ?

Tidak

Ya

selesai

Selesaikan sesuai

keputusan ini

selesai

Page 30: Slide Materi Ppakp Manajemen Aset

DJKN

Barang yang tidak ditemukan (BMN selain tanah)

1Sl ide 30

Perolehan sebelum 31 Des 2004 ?

> 25 juta ?

> 50 juta ?

Pengguna Barang mengajukan permohonan persetujuan penghapusan BMN kepada Pengelola

Barang dengan melampirkan BA-04 dan BA-05

Ya

YaTidak

Tidak

Ya

Membentuk Tim Internal untuk melakukan verifikasi atas BMN yang tidak ditemukan serta ada tidaknya kesalahan yang mengakibatkan tidak

ditemukannya BMN tersebut. Apakah ada indikasi kesalahan?

Tidak

Dilakukan proses TGR sesuai ketentuan. Setelah proses penetapan TGR selesai, Pengguna Barang mengajukan permohonan persetujuan penghapusan BMN kepada Pengelola Barang dan melaporkan adanya tagihan TGR ke unit yang menangani keuangan pada K/L

Pengguna Barang mengajukan permohonan persetujuan penghapusan BMN kepada Pengelola Barang dengan melampirkan BA-04 dan BA-05

Tidak

Ya

Punya dokumen kepemilikan ?

selesai

selesai

Ya

Tdk

Page 31: Slide Materi Ppakp Manajemen Aset

DJKNBMN dalam kondisi rusak berat namun

masih tercatat dalam daftar BMN

Terhadap BMN yang berada dalam kondisi rusak berat

namun masih tercatat dalam daftar BMN, Pengguna Barang

mengajukan usulan penghapusan kepada Pengelola Barang

berdasarkan berita acara hasil penertiban BMN, data barang

dengan disertai surat pernyataan dari Pengguna Barang/

Kuasa Penguna Barang bahwa BMN dalam kondisi rusak berat

dan tidak dapat dipindahtangankan/dimanfaatkan.

2Sl ide 31

Page 32: Slide Materi Ppakp Manajemen Aset

DJKN

Barang yang tidak ditemukan(Koreksi Akuntansi)

1Sl ide 32

penghapusan (301) pada SIMAK-BMN

Pindah ke catatan manual

Disclose pada Catatan Atas Laporan Keuangan dan Catatan

Atas Laporan BMN

Proses administrasi

Existing ?

Ada

Tidak Ada

Catat

selesai

Dikuasai ?

Ya

Tidak

Sengketa ?

Tidak

Ya

Rusak Berat ?

Koreksi SIMAK

Ya

Tidak

Page 33: Slide Materi Ppakp Manajemen Aset

DJKN

BMN dalam penguasaan K/L(BMN berupa tanah)

3

Sl ide 33

4

Ada dokumen awal ?

Atas nama K/L ?

Tidak

Ya

mengupayakan untuk memperoleh dokumen awal untuk pengurusan bukti kepemilikan (seperti riwayat tanah dan surat pernyataan tanah tidak sengketa) dengan berkoordinasi pihak-pihak terkait, misalnya

Pejabat Pemerintahan Desa, Kecamatan, atau pihak terkait lainnya

Punya dokumen kepemilikan ?

Ya

Tidak

selesai

Proses sertifikasi

Tidak

Ya

Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang bertanggung jawab menjaga dan mengamankan BMN dari penggunaan dan/atau pemanfaatan oleh pihak yang tidak berhak, antara lain dengan memasang papan plang tanah milik negara, memagar, menitipkan melalui surat aset dimaksud kepada aparat setempat (lurah dan camat).

Page 34: Slide Materi Ppakp Manajemen Aset

DJKNBMN dikuasai oleh Pihak Lain

5Sl ide 34

Sengketa ?

Tidak

Ya

melakukan upaya hukum: memblokir tanah ke Kantor Pertanahan/Lurah/Camat setempat, guna

menghindari adanya pengalihan atas tanah; mengajukan permohonan penetapan pengosongan dari pengadilan setempat atas

BMN tersebut yang ditindak lanjuti dengan upaya pengosongan; melakukan upaya hukum perdata ke pengadilan dengan gugatan/intervensi;

Setelah berhasil menguasaikembali BMN tersebut secara fisik,

Pengguna Barang bertanggungjawab untuk menjaga dan

mengamankan BMN.

melakukan pendekatan secara persuasif melalui musyawarah dengan Pihak lain yang menguasai BMN baik dilakukan sendiri maupun dengan mediasi aparat pemerintah yang terkait.

upaya hukum dengan melibatkan Pengelola Barang untuk meng-ajukan gugatan perdata ke Pengadilan setempat atau penyelesai-an arbitrase yang ditindak lanjuti dengan upaya pengosongan.

pelaporan ke pihak kepolisian/kejaksaan/ KPK, dalam hal diindikasikan adanya tindak pidana

selesai

Berhasil

Tdk

Jika putusan pengadilan yang berkekuatanhukum tetap dan tidak ada upaya hukumlainnya (PK) mengakibatkan beralihnya status kepemilikan BMN, maka segera ditindaklanjutidengan penghapusan BMN.

Page 35: Slide Materi Ppakp Manajemen Aset

DJKNBMN dalam sengketa

6Sl ide 35

BMN menjadi obyek sengketa dalam perkara perdata

Dalam hal PB/KPB menjadi pihak, agar penanganan perkara lebih hati-hati dgnmengajukan bukti yg kuat, & melakukan

upaya hukum hingga peninjauan kembali.

Dalam hal PB/KPB tidak menjadi pihak, agar PB/KPB melakukan intervensi atas perkara

yang ada.

Dalam hal PB/KPB yg menjadi pihak &perkara telah putus dgn PB/KPB sbg pihak

yang kalah, PB/KPB dpt meminta permohonan agar Pengelola Barang

mengajukan gugatan perlawanan atas putusan dimaksud.

Dalam hal PB/KPB menjadi pihak & perkara telah berkekuatan hukum tetap (sampai

upaya PK) dgn putusan mengalahkan PB/KPB , putusan dimaksud segera ditindaklanjuti dengan pelaksanaan penghapusan BMN.

BMN menjadi obyek sengketa dalam perkara pidana

Menyediakan bukti-bukti yang kuat maupun saksi ahli yang menguatkan

kepemilikan negara atas BMN, dengan kerja sama yang baik antara PB/KPB dengan aparat penegak hukum yang

menangani pidana.

Memonitor dengan cermat perkara pidana terkait BMN sampai putusan

berkekuatan hukum tetap

Page 36: Slide Materi Ppakp Manajemen Aset

DJKNBMN dimanfaatkan Pihak Lain

7

Sl ide 36

8

Ada Kompensasi ?

Ada

Tidak

Prosedur sesuai ketentuan ?

Pemanfaatan BMN oleh Pemda atau BMN yang dioperasikan Pihak Lain

dalam rangka menjalankan tupoksi K/L ?

selesai

Ya

Tidak

Seluruh penerimaan negara yang diperolehdari pemanfaatan BMN harus disetor kepadaKas Negara sebagaimana hasil review/ audit

Review/audit oleh aparat pengawas fungsional

Sisa waktu Perjanjian wajib disesuaikan denganketentuan dalam waktu paling lambat 1 tahun.

Jika terdapat hak negara yang masih terutang oleh pihak lain, seluruh hak negara tersebut harus dibayar oleh pihak lain tersebut.

pemanfaatan tersebut harus diproses dan dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

Tidak perlu kompensasi

Ya

Tidak

Ditinjau ulang dan dilakukan audit oleh aparat pengawas fungsional

Page 37: Slide Materi Ppakp Manajemen Aset

DJKN BMN berupa Gedung

Dalam hal gedung dibangun di atas tanah pihak lain atas dasar kontrak dan masa berlakunya kontrak habis dan tidak dapat diperpanjang lagi atau tidak diperlukan perpanjangan kontrak karena gedung tidak diperlukan lagi untuk pelaksanaan tugas dan fungsi Satker, maka diusulkan penghapusan gedung sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

9

Sl ide 37

dibangun di atas tanah Pihak Lain atas dasar kontrak telah habis

dibongkar tanpa persetujuan Menteri Keuangan

Terhadap gedung yang sudah terlanjur dibongkar sebelum adanya ijin penghapusan/penjualan harus dilakukan review/audit oleh aparat pengawas fungsional.

Rekomendasi aparat pengawas fungsional harus ditindaklanjuti oleh Satker.

Dalam hal terdapat sisa bongkaran, maka dilakukan penilaian atas bongkaran yang tersisa.

Diusulkan penghapusan/penjualan atas gedung sesuai peraturan perundangan yang berlaku.10

Page 38: Slide Materi Ppakp Manajemen Aset

38

2011

2010

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 248/PMK.07/2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 156/PMK.07/2007 Tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi Dan Tugas Pembantuan

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 125/PMK.06/2011 Tentang Pengelolaan Barang Milik NegaraYang Berasal Dari Dana Dekonsentrasi Dan Dana Tugas Pembantuan Sebelum Tahun Anggaran 2011

Penyelesaian pengelolaan BMN DK/TP selambat-lambatnya tanggal 31

Desember 2012

Page 39: Slide Materi Ppakp Manajemen Aset

PENGELOLAAN

BMN DK/TP

PENGGUNAAN

PEMINDAH-

TANGANAN

PENGHAPUSAN

PENATAUSAHAAN

2010

Page 40: Slide Materi Ppakp Manajemen Aset

Penetapan status penggunaan BMN DK/TP dilakukan oleh:

Pengelola barang;

• Tanah dan bangunan;

• Selain T/B yang memiliki bukti kepemilikan atau nilai perolehan

satuan di atas Rp 25jt

Pengguna barang Selain yang ditetapkan pengelola barang

Penetapan status penggunaan dilakukan atas BMN DK/TP yang sedang

digunakan atau direncanakan untuk digunakan dalam pelaksanaan tugas

dan fungsi Kementerian Negara/Lembaga.

Penetapan status penggunaan tidak perlu dilakukan atas BMN DK/TP yang

direncanakan untuk dilakukan Pemindahtanganan sampai dengan tanggal 31

Desember 2012 atau yang telah diserahkan kepada pihak ketiga

2010

Page 41: Slide Materi Ppakp Manajemen Aset

PEMINDAHTANGANAN

BMN DK/TP

PENJUALANHIBAH

1. dilakukan kepada Pemda

2. dilaksanakan oleh Pengguna setelah mendapatkan persetujuan Pengelola

3. Syarat:a. tidak digunakan untuk

penyelenggaraan tusi K/L;b. telah ditatausahakan oleh K/L;c. digunakan untuk

penyelenggaraan pemerintahandaerah;

d. keberadaan fisiknya jelas; dane. dalam kondisi baik/layak untuk

digunakan.

1. dilakukan kepada Pemda

2. dilaksanakan oleh Pengguna setelah mendapatkan persetujuan Pengelola

3. Syarat:a. tidak digunakan untuk

penyelenggaraan tusi K/L;b. telah ditatausahakan oleh K/L;c. digunakan untuk

penyelenggaraan pemerintahandaerah;

d. keberadaan fisiknya jelas; dane. dalam kondisi baik/layak untuk

digunakan.

2010

Page 42: Slide Materi Ppakp Manajemen Aset

Penghapusan dilakukan dalam rangka: Pemindahtanganan; atau sebab-sebab lain yang secara normal dapat diperkirakan wajar menjadi

penyebab penghapusan;

Nilai BMN DK/TP yang dihapuskan sebesar nilai yang tercantum dalam DaftarBarang dan/atau Laporan Barang.

Kebenaran materialitas atas sebab-sebab lain yang menjadi alasan penghapusantersebut menjadi tanggung jawab Pengguna Barang.

Persetujuan Pengelola atas usulan penghapusan tidak menghapus kewajibanhukum Pengguna/Kuasa Pengguna/pengurus barang/ penanggung jawab BMNtersebut apabila terdapat pelanggaran hukum yang telah dilakukan

42

2010 PEMUSNAHAN

Pelaksanaan pemusnahan atas BMN DK/TP dilakukan sesuai ketentuan

Page 43: Slide Materi Ppakp Manajemen Aset

PENGELOLAAN BMN EKS DANA DEKONSENTRASI 2010

(248/PMK.07/2010)

Barang yang diperoleh dari Dana Dekonsentrasi merupakan BMN• dicatat sebagai persediaan • harus ditatausahakan dalam SIMAK-BMN.

Persediaan diserahkan oleh Pengguna kepada Pemerintahan Daerah c.q SKPD pelaksana tugas Dekonsentrasi dengan BAST selambat-Iambatnya 6 (enam) bulan setelah realisasi pengadaan barang.

Berdasarkan BAST, SKPD penerima wajib menatausahakan dan melaporkan pada neraca Pemerintahan Daerah.

Pengguna barang melaporkan serah terima barang kepada Menteri Keuangan selaku Pengelola Barang c.q Direktorat Jenderal Kekayaan Negara dengan melampirkan BAST.

Dalam hal K/L tidak menyerahkan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak pengadaan atau SKPD tidak bersedia menerima BMN, maka BMN yang dimaksud direklasifikasi menjadi aset tetap pada K/L.

2011

Page 44: Slide Materi Ppakp Manajemen Aset

PENGELOLAAN BMN EKS TUGAS PEMBANTUAN PASCA 2010

(248/PMK.07/2010)

Barang yang diperoleh dari dana Tugas Pembantuan merupakan BMN.• selain yang berasal dari kegiatan fisik lain aset tetap.

• yang berasal dari kegiatan fisik lain dan yang berasal dari dana penunjang persediaan.• harus ditatausahakan dalam SIMAK-BMN oleh SKPD pelaksana TP.

Aset Tetap dihibahkan oleh Pengguna kepada Pemda c.q SKPD pelaksana TP sepanjang :• pihak K/L bermaksud menyerahkan yang dituangkan dalam Surat Pernyataan Kesediaan

Menghibahkan yang diterbitkan sebelum disampaikannya surat Keputusan Menteri K/L tentang penugasan atas program dan kegiatan yang akan dilaksanakan di daerah; dan

• Pemerintah Daerah menyatakan kesediaannya untuk menerima aset tetap dimaksud yang dituangkan dalam Surat Pernyataan Kesediaan Menerima Hibah.

Pelaksanaan Hibah Aset Tetap dilakukan sesuai dengan ketentuan hibah BMN sebagaimana diatur dalam PMK 96/2007.

Permohonan persetujuan hibah kepada Menteri Keuangan c.q. DJKN harus diajukan selambat-

Iambatnya 6 bulan setelah realisasi pengadaan barang.

Pengguna barang melaporkan pelaksanaan Hibah kepada Menteri Keuangan selaku Pengelola Barang c.q DJKN , DJPU dan DJA dengan melampirkan BAST

Dalam hal K/L tidak melaksanakan ketentuan, maka K/L tidak diperkenankan mengalokasikan anggaran untuk pengadaan aset tetap dalam rangka Tugas Pembantuan untuk tahun berikutnya.

Dalam hal SKPD tidak bersedia menerima BMN, maka BMN yang dimaksud tetap dicatat sebagai aset tetap pada K/L.

2011

Page 45: Slide Materi Ppakp Manajemen Aset

PENGELOLAAN BMN EKS TUGAS PEMBANTUAN PASCA 2010

(248/PMK.07/2010)

BMN berupa Persediaan diserahkan oleh Pengguna kepada Pemda c.q SKPD pelaksana TP dengan BAST selambat-Iambatnya 6 bulan setelah realisasi pengadaan barang.

Berdasarkan BAST , SKPD penerima wajib menatausahakan dan melaporkan pada neraca Pemerintahan Daerah.

Pengguna barang melaporkan serah terima barang kepada Menteri Keuangan c.q DJKN dengan melampirkan BAST.

Dalam hal K/L tidak menyerahkan, maka BMN direklasifikasi menjadi aset tetap pada K/L.

2011

Page 46: Slide Materi Ppakp Manajemen Aset

©511

TERIMA KASIH