Slide Hipospadia

download Slide Hipospadia

of 27

description

kuliah bedah plastik

Transcript of Slide Hipospadia

HIPOSPADIA

HIPOSPADIABAGIAN ILMU BEDAH SUBDIVISI BEDAH PLASTIKFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

LONG CASESeptember 20141PENDAHULUAN

Hipospadia : Kel. Kongenital relative umum genitalia externa laki-lakiHipospadia adalah suatu kelainan bawaan dimana meatus uretra eksternus terletak dipermukaan ventral penis dan lebih proksimal dari tempatnya yang normal pada ujung glans penisTerjadi pada setiap 350 kelahiran bayi laki-laki hidup. Makin proksimal letak meatus, makin berat kelainannya dan makin jarang frekuensinyaHipospadia dan operasi koreksinya pertama kali dilaporkan pada abad 1 dan abad ke 2 oleh Alexandrian surgeon, Heliodorus dan Antyllus mereka mengemukakan mengenai defek pada hipospadia dan hubungannya dengan masalah pengeluaran urin dan koitus inefektif

Genital fold gagal bersatu di atas sinus urogenitalia hipospadiaSelama periode ini juga : genital swelling dilateral kiri dan kananKegagalan genital fold dan genital swelling bersatu ditengah-tengah Hipospadia penoskrotal, skrotal, dan perineal.

8Ada banyak faktor penyebab hipospadia dan banyak teori yang menyatakan tentang penyebab hipospadia antara lain : Faktor genetik Faktor Hormonal Faktor Pencemaran Limbah IndustriEmbriologi dan Anatomi Penis- Embriologi PenisMinggu ke 2 : ectoderm dan di kaudal membrana kloakaMinggu ke 6 : genital tuberkel dan genital foldMinggu ke 7 : genital tuberkel memanjang Glans penisMembrana urogenitalia ruptur membentuk sisi-sisi dari sinus urogenitalia

7- Anatomi PenisPenis tdd 3 buah korpora berbentuk silinderDua buah korpus kavernosaSebuah korpus spongiosum di ventral penis membungkus uretra mulai dari proksimal distal sebagai glans penis.

9Anatomi PenisKetiga korpora dibungkus fascia Buck fascia Colles atau fascia Dartos. Penis Arteri Pudenda Interna Arteri Penis Komunis bercabang Arteri kavernosa (arteri sentralis), Arteri dorsalis penis Arteri bulbo-uretralis.Darah vena dari rongga sinusoid pleksus yang terletak di bawah tunika albuginea venule emisaria vena dorsalis penis.

10KlasifikasiBrowne (1939), membagi hipospadia dalam tiga bagian besar, yaitu : Hipospadia Anterior : Granular SubcoronalHipospadia Medius :Distal PenisMidshaftProximal PenisHipospadia Posterior :PenoskrotalSkrotalPerineal

Gejala KlinisGlans penis bentuknya lebih datar dan ada lekukan yang dangkal di bagian bawah penis yang menyerupai meatus uretra eksternusPreputium (kulup) tidak ada dibagian bawah penis, menumpuk di bagian punggung penisAdanya chordee, yaitu jaringan fibrosa yang mengelilingi meatus dan membentang hingga ke Glans penis, teraba lebih keras dari jaringan sekitarKulit penis bagian bawah sangat tipisTunika dartos, fasia buck dan korpus spongiosum tidak adaDapat timbul tanpa chordee, bila letak meatus pada dasar dari glans penisChordee dapat timbul tanpa hipospadia sehingga penis menjadi bengkokSering disertai undescended testis (testis tidak turun ke kantung skrotum)

Dikenal banyak teknik operasi hipospadia, yang umumnya terdiri dari beberapa tahap yaitu :PenatalaksanaanTujuan utama penanganan operasi hipospadia adalah merekonstruksi penis menjadi lurus dengan meatus urethra eksternus di tempat yang normal atau dekat normal (mengembalikan fungsi sefisiologis mungkin). Dengan demikian, diharapkan aliran kencing arahnya ke depan dan dapat melakukan penetrasi/coitus dengan normal.Eksisi chordae.Dilakukan pada usia 1,5 2 tahun. Pada tahap ini dilakukan operasi penglepasan chordae dari muara urethra sampai ke glans penis. Setelah eksisi chordae maka penis akan menjadi lurus akan tetapi meatus urethra masih terletak abnormal.

Uretroplasty Biasanya dilakukan 6 bulan setelah operasi pertama. Pada tahap kedua ini dibuat insisi paralel pada tiap sisi urethra sampai ke glans, lalu dibuat pipa dari kulit di bagian tengah ini untuk membuat urethra16One-Stage RepairMenempatkan jahitan utuk traksi pada glans dan memperluas insisi koronal di sekitar meatus

Preputium di insisi hingga kulit penile sampai bagian antara fascia Buck dan fascia Dartos

17Meatus dan penile uretra dipisahkan dari corpus cavernosa sampai titik dimana jaringan spongiosa yang normal terdeteksi. Kemudian dilakukan eksisi pada ujung uretra yang stenosis

Ereksi artifisia dilakukan dengan memberikan injeksi larutan saline interkavernosus untuk melihat derajat kurvatur. Jika perlu, dapat dilakukan chordectomy untuk meluruskan batang penis

18Kemudian mengevaluasi defek uretra dan memulai rekonstruksi

19Flap kemudian ditransposisikan secara ventral dengan melewatkan penis melalui pedikel ini.Kemudian dilanjutkan dengan menjahit ujung proksimal flap dan uretra.

20Kemudian dilanjutkan dengan menggulung flap mengelilingi kateter silikon no. 12 atau no. 14 F.Potongan jaringan vertikal dari permukaan ventral dipindahkan dan kedua flap segitiga dinaikkan untuk menututupi bagian terminal dari neo-uretra

21Anastomosis diselesaikan. Pada akhir prosedur, sisa preputium yang vaskularisasinya jelek dibuang, kemudian kulit penile pada corona dijahit, dan dibuat seperti penis yang telah disirkumsisi.

Uretra dipasang stent dan gunakan pakaian yang sedikit menekan.

22TWO STAGE REPAIR* Untuk penanganan Hipospadia proksimal masih kontroversial.* Hipospadia tipe scrotal atau perineal, kurvatura penis berat dan penis yang kecil .

23MAGPItujuan teknik ini untuk meluruskan glands. Garis insisi ditarik 5 mm dibelakang meatus ektopik dan mengikuti cutanemucosal junction di preputium dalamnya insisi vertikal ke granular groove dengan jarak sekitar 1 cm agar dapat dengan mudah membuka meatus dorsal. Penutupan secara transversal dengan meluruskan glanular groove dan memungkinkan munculnya aliran yang lurus

24KOMPLIKASI Komplikasi segera diantaranya adalah udem, perdarahan, infeksi dan terlepasnya jahitan

Komplikasi jangka panjang antara lain : - fistula - meatal stenosis - striktur uretra - divertikel uretra - rambut di uretra25Prognosis Secara umum hasil fungsional dari operasi satu tahap lebih baik dibandingkan dengan operasi dua tahap karena insiden terjadinya fistula atau stenosis lebih sedikit, dan lamanya perawatan di rumah sakit lebih singkat, dan prognosisnya baik26Terima Kasih