Slide 6 Rekonsiliasi Fiskal

94
Dwi Martani Slide by : Jayu Pramudya Departemen Akuntansi FEUI Slide 6 Rekonsiliasi Fiskal 1

description

presentasi pajak oleh Ibu DR dwi martani

Transcript of Slide 6 Rekonsiliasi Fiskal

Dwi Martani

Slide by : Jayu Pramudya

Departemen Akuntansi FEUI

Slide 6

Rekonsiliasi Fiskal

1

Sistematika

Pajak Perusahaan1.

Konsep Rekonsiliasi2.

Rincian Item Rekonsiliasi3.

Kasus dan Ilustrasi4.

Pajak Perusahaan

3

Pajak Perusahaan (1)

Pajak atas Penghasilan Perusahaan Dibayar langsung oleh perusahaan.

• Angsuran pajak (PPh 25).• Pembayaran pajak akhir tahun (PPh 28/ 29).

Dipotong oleh pihak lain (final, tidak final, 22, 23).

Diungkapkan di Laporan Laba Rugi sehingga mempengaruhi jumlah beban pajak; serta di Laporan Posisi Keuangan (Utang pajak atau Pajak dibayar di muka).

Kewajiban Memotong Pajak Pihak Lain (Withholding Tax) Pajak atas penghasilan yang diterima pihak lain

(PPh 21, 23, 26). PPN atas penyerahan Barang atau Jasa Kena

Pajak (BKP/ JKP). Diungkapkan di Laporan Posisi Keuangan

sebagai Utang pajak atau Pajak dibayar di muka; namun tidak mempengaruhi Laporan Laba Rugi.

4

Pajak Perusahaan (2)

Pajak Lainnya PPN PPnBM. PBB

Dikenakan atas tanah dan bangunan, dibayar setiap tahun. Bea Pengalihan Hak atas Tanah dan

Bangunan (BPHTB).Dikenakan pada pembeli saat melakukan pengalihan hak. menambah harga perolehan dari tanah dan bangunan yang dibeli.

Pajak Daerah (misalkan Pajak Reklame). Bea Materai.

5

Perusahaan setiap bulan harus mengangsur pajak.

Angsuran diperhitungkan dari pajak tahun sebelumnya (untuk perusahaan baru ada cara perhitungan sendiri)

Angsuran pajak akan dicatat sebagai pembayaran pajak dimuka dan akan diperhitungkan dalam pajak akhir tahunPajak dibayar di muka PPh 25

2.000.000Kas 2.000.000

Pajak Perusahaan yang Diangsur (PPh 25)

Pajak Final Tidak boleh diperhitungkan sebagai kredit pajak

dan penghasilan tersebut tidak dimasukkan dalam SPT.

Sering tidak dimasukkan dalam pencatatan sehingga akan dicatat pendapatan sebesar nilai setelah pajak.

Misal untuk pendapatan bunga deposito sering langsung dimasukkan setelah pajak.

Pajak tidak final Potongan pajak dimasukkan sebagai kredit pajak

dan penghasilannya dimasukkan dalam SPT. Pajak yang dibayar dicatat sebagai pembayaran

pajak dimuka.Kas 940.000Pajak dibayar di muka PPh 23

60.000Pendapatan sewa

1.000.000

Pajak Perusahaan Dipotong Pihak Lain

Pajak yang dipotong bukan merupakan pajak perusahaan, melainkan pajak pihak ketiga.

Pihak ketiga dapat mengkreditkan pajak yang telah dipotong jika pajak yang dipotong bukan pajak final.

Pencatatan yang dibuat saat memotong pajak

Beban gaji 1.000.000Utang PPh 21 karyawan

50.000Kas

950.000 Perusahaan harus menyetorkan dan

melaporkan pajak yang dipotong.

Pajak Penghasilan Pihak Ketiga

PPN dikenakan atas setiap penyerahan barang kena pajak yang dilakukan oleh Pengusaha Kena Pajak.

PPN dikenakan pada setiap level distributor

PPN akan ditambahkan dari harga jual, sehingga jumlah yang dibayar oleh konsumen adalah harga jual ditambah dengan PPN.

PPN yang dibayar oleh konsumen akan dicatat sebagai PPN keluaran.

Pencatatan saat penjualan:Piutang dagang

330.000Penjualan

300.000PPN keluaran

30.000

PPN (1)

Ketika melakukan pembelian barang atau barang yang yang dipergunakan untuk produksi, perusahaan harus membayar PPN kepada supplier.

PPN yang dibayarkan pada saat pembelian disebut sebagai PPN masukan.

Pencatatan yang dilakukan pada saat melakukan pembelian

Pembelian/ Persediaan 200.000Pajak masukan 20.000

Utang dagang/ Kas220.000

PPN (2)

Tidak semua pajak masukan boleh dikreditkan.

Jika pajak masukan yang tidak dapat dikreditkan akan langsung dicatat menambah harga perolehan aktiva. Misalnya PPN masukan atas pembelian

kendaraan direksi. PPN yang dibayar oleh perusahaan

adalah selisih atas pajak keluaran dengan pajak masukan. Pajak keluaran > pajak masukan =

perusahaan harus membayar Pajak keluaran < pajak masukan =

perusahaan dapat meminta restitusi atau kompensasi (diperhitungkan pada pajak periode berikutnya).

PPN dibayar dan dilaporkan untuk setiap masa (bulan, maksimal 3 bulan), yaitu pada tgl 15 dan 20 pada masa berikutnya.

PPN (3)

Pencatatan yang dilakukan pada saat pengakuan utang:

PPN keluaran 30.000PPN masukan

20.000Utang PPN

10.000 Pencatatan yang dilakukan pada saat

pembayaran utang:Utang PPN 10.000

Kas 10.000 Jika PPN masukan lebih besar

perusahaan mengajukan permohonan untuk restitusi. Fiskus akan melakukan pemeriksaan sebelum mengabulkan permohonan restitusi.

PPN (4)

Dikenakan hanya satu kali yaitu pada : Produsen penghasil barang mewah. Importir barang mewah.

PPnBM tidak boleh dikreditkan dengan pajak yang lain.

PPnBM akan ditambahkan dari harga jual yang telah ditetapkan oleh produsen atau importir

Jumlah pajak yang dibayar oleh pembeli akan dicatat sebagai utang PPnBM.

Utang PPnBM dibayarkan ke kas negara dan dilaporkan kepada fiskus.

PPnBM

Konsep Rekonsiliasi

14

Pelaksanaan pembukuan berdasar kebijakan akuntansi perusahaan menyimpang dari

ketentuan perpajakan.

Hakikat Rekonsiliasi

Teknik Rekonsiliasi

Rekonsiliasi melakukan pembenaran atas setiap item pendapatan dan beban sehingga sesuai dengan ketentuan perpajakan. Metode ini memudahkan proses pengisian SPT.

Pembenaran dilakukan terhadap laba akuntansi, dengan melakukan penambahan atau (koreksi positif) pengurangan (koreksi negatif), hanya berdasar penyesuaian penghasilan dan beban yang tidak sesuai.

Rekonsiliasi Ko

reksi

Di dunia praktik, teknik rekonsiliasi yang lebih

banyak digunakan. Untuk memenuhi

kebutuhan Catatan Atas Laporan Keuangan,

koreksi atas pendapatan dan beban

diklasifikasikan atas koreksi positif dan negatif.

Di sisi akuntansi bersifat menguntungkan, sebab

akan menarik minat pemegang saham

potensial.Perusahaan terbuka

akan memprioritaskan kepentingan ini.

Di sisi perpajakan bersifat tidak

menguntungkan, sebab meningkatkan

beban pajak yang harus dibayar.

Trade Off Akuntansi - Perpajakan

Tingginya Laba

Akuntansi dan pajak ditetapkan oleh

otoritas yang berbeda dan dengan tujuan

yang berbeda. Perbedaan antara akuntansi

dan pajak tidak hanya terjadi di Indonesia

namun juga terjadi di negara lain.

Penelitian pajak terkait Book Tax Gap. Apa penyebab BTG.

Apa akibat terjadinya BTG Persistensi laba,

persistensi return, nilai informasi dari BTG.

Apakah BTG dapat dianggap sebagai alat untuk

melakukan earning management.

Latar Belakang Perbedaan

PSAKUndang-Undang

Akuntansi Pajak

Perbedaan

Permanen

TemporerPajak

Tangguhan:Aktiva/ Utang

Beban/ Pendapatan

Penelitian:Book Tax

GapEffective Tax Rate

Kerangka Perbedaan

Berdasar Sifat

• Positif, bersifat meningkatkan Penghasilan Kena Pajak (PKP)• Negatif, bersifat mengurangi PKP.

Berdasar Jangka Waktu

• Temporer, merupakan akibat berbedanya waktu pengakuan, namun akan berujung pada hasil akhir serupa.

• Permanen, merupakan perbedaan yang tidak akan terserupakan seiring waktu.

Macam Perbedaan

Laba akuntan

si

Ditambah

penghasilan

yang belum diakui.

Dikurangi

penghasilan

yang bukan objek pajak.

Ditambah biaya

non deductib

le.

Dikurangi biaya

deductible yang belum

dibebankan.

Dikurangi

penghasilan

dikenai PPh

final.

Ditambah biaya

3M penghas

ilan final.

Penghasilan Kena

Pajak (PKP)

Langkah Penyesuaian Perbedaan

Rincian Item Rekonsiliasi

22

23

Penghasilan Bukan Objek Pajak (1)Pasal 4 Ayat (3) UU PPh

a. Bantuan atau sumbangan, zakat yang diterima oleh badan/ lembaga amil zakat yang disahkan oleh pemerintah dan yang diterima oleh penerima zakat yang berhak atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib bagi pemeluk agama yang diakui di Indonesia, yang diterima oleh lembaga keagamaan yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah dan yang diterima oleh penerima sumbangan yang berhak, yang ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah;

b. Harta hibahan yang diterima oleh keluarga sedarah garis keturunan lurus satu derajat, badan keagamaan, badan pendidikan, sosial termasuk yayasan, koperasi, atau orang pribadi yang menjalankan usaha mikro dan kecil, yang ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan PMK, sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan di antara pihak-pihak yang bersangkutan;

24

Penghasilan Bukan Objek Pajak (2)Pasal 4 Ayat (3) UU PPh

c. Warisan; d. Harta, termasuk setoran tunai, sebagai

pengganti saham atau sebagai pengganti penyertaan modal;

e. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh dalam bentuk natura dan/ atau kenikmatan dari Wajib Pajak atau pemerintah, kecuali yang diberikan oleh bukan WP, WP yang dikenakan pajak secara final atau WP dengan Norma Penghitungan Khusus (deemed profit);

f. Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada orang pribadi sehubungan dengan asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi bea siswa;

25

Penghasilan Bukan Objek Pajak (3)Pasal 4 Ayat (3) UU PPh

g. Dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh PT sebagai WP dalam negeri, koperasi, badan usaha milik negara, atau badan usaha milik daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia dengan syarat:

Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan

Bagi perseroan terbatas, badan usaha milik negara dan badan usaha milik daerah yang menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah modal yang disetor; h. Iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun

yang pendiriannya telah disahkan Menteri Keuangan, baik yang dibayar oleh pemberi kerja maupun pegawai;

26

Penghasilan Bukan Objek Pajak (4)Pasal 4 Ayat (3) UU PPh

i. Penghasilan dari modal yang ditanamkan oleh dana pensiun dalam bidang-bidang tertentu yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan;

j. Bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham-saham, persekutuan, perkumpulan, firma, dan kongsi, termasuk pemegang unit penyertaan kontrak investasi kolektif;

k. Penghasilan yang diterima atau diperoleh perusahaan modal ventura berupa bagian laba dari badan pasangan usaha yang didirikan dan menjalankan usaha di Indonesia, dengan syarat badan pasangan usaha tersebut:

Merupakan perusahaan mikro, kecil, menengah, atau yang menjalankan kegiatan dalam sektor-sektor usaha yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan; dan

Sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek di Indonesia;

27

Penghasilan Bukan Objek Pajak (5)Pasal 4 Ayat (3) UU PPh

l. Beasiswa yang memenuhi persyaratan tertentu yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan PMK;

m. Sisa lebih yang diterima atau diperoleh badan atau lembaga nirlaba yang bergerak dalam bidang pendidikan dan/ atau bidang penelitian dan pengembangan, yang telah terdaftar pada instansi yang membidanginya, yang ditanamkan kembali dalam bentuk sarana dan prasarana kegiatan pendidikan dan/ atau penelitian dan pengembangan, dalam jangka waktu paling lama 4 (empat) tahun sejak diperolehnya sisa lebih tersebut, yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan; dan

n. Bantuan atau santunan yang dibayarkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial kepada Wajib Pajak tertentu, yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

28

Biaya yang tidak dapat dikurangkan (non deductible) atas penghasilan bruto, meliputi:a. Pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk

apapun;b. Biaya yang dibebankan untuk kepentingan

pribadi pemegang saham, sekutu, anggota atau anggota;

c. Pembentukan dana cadangan, kecuali: Cadangan untuk jenis usaha tertentu yang

ditetapkan KMK;Cadangan untuk usaha asuransi;Cadangan jaminan sosial dibentuk BPJS;Cadangan penjaminan yang dibentuk LPS;Cadangan biaya reklamasi untuk usaha

pertambangan;Cadangan biaya reforestasi untuk usaha

kehutanan;Cadangan biaya penutupan dan pemeliharaan

tempat limbah industri untuk usaha pengelolaan limbah;

Non Deductible Expenses (1)Pasal 9 Ayat (1) UU PPh

29

d. Premi asuransi kesehatan, kecelakaan, jiwa, dwiguna, dan asuransi beasiswa yang dibayar oleh WP orang pribadi;

e. Penggantian/ imbalan atas pekerjaan/jasa yang diberikan dalam bentuk natura dan kenikmatan, kecuali:

Penyediaan makanan dan minuman bagi seluruh pegawai ;

Diberikan di daerah tertentu atau diberikan berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan sebagaimana ditetapkan KMK;f. Jumlah yang melebihi kewajaran yang

dibayarkan kepada pemegang saham atau pihak yang mempunyai hubungan istimewa;

g. Harta yang dihibahkan, bantuan, atau sumbangan, selain sumbangan yang ditetapkan sebagai deductible expense serta selain sumbangan keagamaan yang bersifat wajib kepada lembaga yang dibentuk atau disahkan pemerintah;

h. Pajak penghasilan;

Non Deductible Expenses (2)Pasal 9 Ayat (1) UU PPh

30

i. Biaya yang dibebankan/ dikeluarkan untuk kepentingan pribadi WP atau orang yang menjadi tanggungan;

j. Gaji anggota persekutuan, firma, atau perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham;

k. Sanksi administrasi dan pidana di bidang perpajakan.

Non Deductible Expenses (3)Pasal 9 Ayat (1) UU PPh

Non Deductible Expenses Lain

Non Deductible

Pengobatan secara cuma – cuma bagi pegawai.

Makan siang bagi sebagian pegawai.

PPh 21 ditanggung perusahaan.

Biaya jamuan tanpa daftar nominatif.

31

a. Penghasilan berupa bunga deposito dan tabungan lainnya, bunga obligasi dan surat utang negara, dan bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota koperasi orang pribadi;

b. Penghasilan berupa hadiah undian; c. Penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas

lainnya, transaksi derivatif yang diperdagangkan di bursa, dan transaksi penjualan saham atau pengalihan penyertaan modal pada perusahaan pasangannya yang diterima oleh perusahaan modal ventura;

d. Penghasilan dari transaksi pengalihan harta berupa tanah dan/atau bangunan, usaha jasa konstruksi, usaha real estate, dan persewaan tanah dan/atau bangunan; dan

e. Penghasilan tertentu lainnya, yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah.

32

Penghasilan Dikenai PPh FinalPasal 4 Ayat (2) UU PPh

Kasus dan Ilustrasi

33

PT. Arkeikum merupakan perusahaan yang bergerak di bidang wholesaling dan retailing bagi segmen konsumen bisnis maupun segmen konsumen akhir. PT. Arkeikum merupakan perusahaan yang 45% sahamnya dimiliki oleh publik dan diperdagangkan di bursa efek di Indonesia. Perusahaan melaksanakan pembukuan terkait kegiatan akuntansinya. Berikut merupakan data yang diperoleh atas laporan keuangan PT. Arkeikum di tahun 2012.

Ilustrasi 6.1Perseroan Terbatas (1)

34

Soal :

Ilustrasi 6.1Perseroan Terbatas (2)

35

Nominal AkuntansiPenjualan bruto 74,350,000,000Retur penjualan (1,875,000,000)Diskon penjualan (576,500,000)Penjualan netto 71,898,500,000

Harga Pokok PenjualanPersediaan barang dagangan awal (15,432,500,000)Pembelian barang dagangan (56,984,500,000)Persediaan barang dagangan akhir 36,857,500,000

(35,559,500,000)Laba bruto 36,339,000,000

Biaya pemasaranGaji dan bonus pegawai tetap (1,864,000,000)Tunjangan pajak penghasilan (92,740,000)Pembagian sembako (364,835,000)Pendidikan karyawan (986,320,000)Promosi dan iklan (3,876,500,000)Jamuan makan (284,250,000)Telepon, air, dan listrik (734,250,000)Penyusutan (50,625,000)Biaya bahan bakar dan tol (54,320,000)

Total biaya pemasaran (8,307,840,000)

Soal :

Ilustrasi 6.1Perseroan Terbatas (3)

36

Biaya umum dan administrasi (G&A)Gaji dan bonus pegawai tetap (2,465,000,000)PPh 21 ditanggung perusahaan (143,400,000)Honorarium dan komisi pegawai tidak tetap (1,486,542,000)Seragam satpam gudang (94,560,000)Telepon, air, dan listrik (1,055,600,000)Biaya sewa kantor (1,633,500,000)Penyusutan (1,254,000,000)Royalti (660,000,000)Biaya pembangunan pabrik baru (4,365,000,000)Penghapusan piutang (4,763,480,000)Pemeliharaan kendaraan (87,200,000)Alat tulis kantor (154,380,000)Biaya bahan bakar dan tol (328,600,000)Asuransi kendaraan (364,700,000)PBB gudang (762,300,000)Riset (3,860,000,000)Pendidikan karyawan (1,340,000,000)Family gathering (134,700,000)

Total biaya umum dan administrasi (G&A) (24,952,962,000)

Laba operasional 3,078,198,000

Soal :

Ilustrasi 6.1Perseroan Terbatas (4)

37

Pendapatan non operasiDividen dari PT. Negarakertagama 382,500,000Dividen dari PT. Sutasoma 134,900,000Sewa mesin 67,400,000Bunga deposito (setelah pajak) 34,280,000Dividen dari Bremen Ag. 276,500,000

Total pendapatan non operasi 895,580,000

Biaya non operasiDividen bagi PT. Smaradhahana (28,700,000)Dividen bagi PT. Arjuna Wiwaha (16,300,000)Dividen bagi publik (60,000,000)Bunga pinjaman (76,275,000)Sumbangan (764,820,000)Denda pajak (452,300,000)Rugi selisih kurs (124,890,000)Biaya lain - lain (742,950,000)

Total biaya non operasi (2,266,235,000)Laba sebelum pajak 1,707,543,000

Berikut merupakan keterangan yang menjelaskan perincian berbagai elemen yang terdapat di laporan keuangan PT. Arkeikum.a. Perusahaan mencatat penjualan berdasar prinsip akrual.

Atas jumlah tercantum, terdapat nilai pendapatan sebesar Rp 650.000.000,00 atas penjualan merchandise Olimpiade 2012 yang diharapkan hanya akan terjadi di tahun penyelenggaraan event olahraga tersebut.

b. Retur dan diskon penjualan dicatat ketika serah terima barang telah dilakukan.

c. Persediaan barang dagangan dicatat dengan metode FIFO.d. Atas gaji dan bonus pegawai tetap bidang pemasaran, Rp

1.300.000.000,00 diberikan dalam bentuk gaji bulanan dan sisanya dalam bentuk bonus tahunan.

e. Atas tunjangan pajak penghasilan, Rp 32.500.000,00 diberikan bagi pegawai dengan level supervisor, sedangkan sisanya diberikan bagi pegawai dengan level manajer dan direktur.

f. Atas biaya pendidikan karyawan bidang pemasaran, Rp 175.000.000,00 diberikan sebagai tunjangan cuti pengganti gaji bulanan.

g. Atas biaya promosi dan iklan, 25% di antaranya diwujudkan melalui sampling produk secara cuma – cuma kepada konsumen akhir.

Ilustrasi 6.1Perseroan Terbatas (5)

38

h. Atas biaya jamuan makan, Rp 180.000.000 telah dilengkapi daftar nominatif penerima secara lengkap.

i. Atas biaya telepon, air, dan listrik bidang pemasaran, meliputi Rp 334.250.000,00 untuk biaya air dan listrik. Seperempat dari biaya telepon dianggarkan dalam bentuk penyediaan pulsa bagi Direktur Pemasaran, seperempat lain dianggarkan atas pembelian perangkat PDA baru bagi salesperson.

j. Atas biaya penyusutan bidang pemasaran, meliputi penyusutan dengan metode garis lurus atas:i. Telepon genggam direktur, dibeli tahun 2011 dengan

nilai tercatat Rp 25.000.000, disusutkan selama 5 tahun. Sesuai peraturan pajak termasuk aset kelompok 1.

ii. Smartphone bagi salesperson yang berdinas di luar lapangan, dibeli tahun 2009 dan disusutkan selama 4 tahun dan sesuai peraturan pajak termasuk aset kelompok 1.

iii.PDA baru bagi salesperson yang dibeli di akhir Juni tahun 2012, disusutkan dengan masa manfaat 2 tahun, dan sesuai peraturan pajak termasuk aset kelompok 1.

k. Atas biaya bahan bakar dan tol bidang pemasaran, separuh di antaranya dialokasikan bagi Direktur Pemasaran.

Ilustrasi 6.1Perseroan Terbatas (6)

39

l. Atas honorarium dan komisi pegawai tidak tetap, termasuk pembayaran senilai Rp 786.542.000,00 kepada mantan pegawai yang masih dimanfaatkan jasanya secara lepas.

m.Atas biaya sewa kantor, meliputi pembayaran bagi kurun 30 bulan dan dibayarkan di bulan Januari 2012.

n. Biaya penyusutan bidang G&A meliputi penyusutan dengan metode garis lurus atas:i. Gedung pabrik lama dengan nilai kapitalisasi awal Rp

13.850.000.000,00 yang diperoleh tahun 1990 dan disusutkan dengan masa manfaat 25 tahun.

ii. Kendaraan niaga bagi keperluan distribusi dengan nilai kapitalisasi awal Rp 6.000.000.000,00 yang diperoleh tahun 2008 dan disusutkan dengan masa manfaat 10 tahun. Peraturan perpajakan menggolongkan aset ke dalam kelompok 2.

iii.Kendaraan dinas bagi Direktur Utama dengan nilai kapitalisasi awal Rp 2.400.000.000,00 yang diperoleh akhir September 2012 dan disusutkan dengan masa manfaat 6 tahun. Peraturan perpajakan menggolongkan aset ke dalam kelompok 2.

o. Atas royalti, merupakan pembayaran bagi suatu perusahaan di luar negeri. Di dalamnya termasuk beban PPh 26 yang ditanggung PT. Arkeikum.

Ilustrasi 6.1Perseroan Terbatas (7)

40

p. Atas biaya penghapusan piutang, senilai Rp 3.763.480.000,00 telah diberitahukan kepada Ditjen Pajak, namun Rp 500.000.000,00 di antara jumlah terlapor tersebut belum didaftarkan ke BUPLN.

q. Atas biaya pemeliharaan kendaraan, Rp 10.000.000,00 merupakan biaya pemasangan sistem keamanan di kendaraan Direktur Utama.

r. Atas biaya bahan bakar dan tol bidang G&A, 15% di antaranya dialokasikan bagi Direktur Utama.

s. Atas biaya riset, 50% di antaranya ditenderkan dan dilaksanakan di luar Indonesia.

t. Atas dividen PT. Negarakertagama, separuhnya berasal dari laba ditahan. PT. Arkeikum memiliki proporsi kepemilikan 35%.

u. Atas dividen PT. Sutasoma, seluruhnya diberikan dalam bentuk instrumen investasi. PT. Arkeikum memiliki proporsi kepemilikan 15%.

v. Atas dividen dari Bremen Ag., PT. Arkeikum telah mencatatnya secara netto terhadap pajak di luar negeri dengan tarif 30%.

w. Bunga sebesar 8% p.a. atas deposito PT. Arkeikum dibayarkan di akhir tahun. Pokok deposito bernilai tetap sepanjang tahun.

Ilustrasi 6.1Perseroan Terbatas (8)

41

x. Bunga pinjaman sebesar 12% p.a. dibayarkan di akhir tahun, dengan nilai pokok pinjaman bernilai tetap sepanjang tahun.

y. Sumbangan diberikan untuk pembangunan panti asuhan rubuh di sekitar perusahaan dan pengadaan sarana bermain di dalamnya.

z. Biaya lain – lain tidak memenuhi ketentuan perpajakan sebagai deductible expense.

aa.Kredit pajak yang telah dipotong pihak lain meliputi:i. PPh 22 atas impor dengan DPP PPN Rp

21.750.000.000,00. Perusahaan telah memiliki API atas impor tersebut.

ii. PPh 23 yang dipotong pihak lain, sebesar Rp 631.250.000,00.

iii.Angsuran PPh 25 yang telah dibayar, sebesar Rp 855.750.000,00.

iv.STP PPh 25 sebesar Rp 451.500.000,00 termasuk denda Rp 35.500.000,00.

Ilustrasi 6.1Perseroan Terbatas (9)

42

Pertanyaan :a.Bagaimanakah rekonsiliasi fiskal ditetapkan atas

PT. Arkeikum?b.Berapakah besar PPh terutang dan kredit pajak di

periode berjalan?c.Berapakah pajak kurang (lebih) bayar di periode

berjalan?d.Berapakah angsuran PPh 25 per bulan yang

seharusnya dibayarkan di periode mendatang?

Ilustrasi 6.1Perseroan Terbatas (10)

43

Jawaban :a.

Ilustrasi 6.1Perseroan Terbatas (11)

44

Nominal Akuntansi Koreksi Positif Koreksi Negatif Nominal FiskalPenjualan bruto 74,350,000,000 74,350,000,000Retur penjualan (1,875,000,000) (1,875,000,000)Diskon penjualan (576,500,000) (576,500,000)Penjualan netto 71,898,500,000 71,898,500,000

Harga Pokok PenjualanPersediaan barang dagangan awal (15,432,500,000) (15,432,500,000)Pembelian barang dagangan (56,984,500,000) (56,984,500,000)Persediaan barang dagangan akhir 36,857,500,000 36,857,500,000

(35,559,500,000) (35,559,500,000)Laba bruto 36,339,000,000 36,339,000,000

Biaya pemasaranGaji dan bonus pegawai tetap (1,864,000,000) (1,864,000,000)Tunjangan pajak penghasilan (92,740,000) (92,740,000)Pembagian sembako (364,835,000) 364,835,000 0Pendidikan karyawan (986,320,000) (986,320,000)Promosi dan iklan (3,876,500,000) (3,876,500,000)Jamuan makan (284,250,000) 104,250,000 (180,000,000)Telepon, air, dan listrik (734,250,000) 150,000,000 (584,250,000)Penyusutan (50,625,000) 14,375,000 (36,250,000)Biaya bahan bakar dan tol (54,320,000) 13,580,000 (40,740,000)

Total biaya pemasaran (8,307,840,000) (8,307,840,000)

Keterangan :Koreksi positif atas biaya telepon, air, dan listrik

bidang pemasaran= 50% Biaya pulsa direktur + Pembelian PDA yang seharusnya dikapitalisasi= 50% * ¼ * 400.000.000 + ¼ * 400.000.000= 50.000.000 + 100.000.000= 150.000.000

Penyusutan bidang pemasaran menurut akuntansi= 20% * 25.000.000 + Penyusutan smartphone + 6/12 * 50% * 100.000.000= 5.000.000 + Penyusutan smartphone + 25.000.000= 30.000.000 + Penyusutan smartphone

Ilustrasi 6.1Perseroan Terbatas (12)

45

Keterangan :Penyusutan bidang pemasaran menurut fiskal

= 50% * 25% * 25.000.000 + Penyusutan smartphone + 6/12 * 25% * 100.000.000= 3.125.000 + Penyusutan smartphone + 12.500.000= 15.625.000 + Penyusutan smartphone

Koreksi positif atas penyusutan bidang pemasaran= Penyusutan menurut akuntansi - Penyusutan menurut fiskal = (30.000.000 + Penyusutan smartphone) - (15.625.000 + Penyusutan smartphone)= 14.375.000

Ilustrasi 6.1Perseroan Terbatas (13)

46

Jawaban :a.

Ilustrasi 6.1Perseroan Terbatas (14)

47

Biaya umum dan administrasi (G&A)Gaji dan bonus pegawai tetap (2,465,000,000) (2,465,000,000)PPh 21 ditanggung perusahaan (143,400,000) 143,400,000 0Honorarium dan komisi pegawai tidak tetap (1,486,542,000) (1,486,542,000)Seragam satpam gudang (94,560,000) (94,560,000)Telepon, air, dan listrik (1,055,600,000) (1,055,600,000)Biaya sewa kantor (1,633,500,000) 980,100,000 (653,400,000)Penyusutan (1,254,000,000) 466,500,000 (787,500,000)Royalti (660,000,000) 110,000,000 (550,000,000)Biaya pembangunan pabrik baru (4,365,000,000) 4,365,000,000 0Penghapusan piutang (4,763,480,000) 1,500,000,000 (3,263,480,000)Pemeliharaan kendaraan (87,200,000) 5,000,000 (82,200,000)Alat tulis kantor (154,380,000) (154,380,000)Biaya bahan bakar dan tol (328,600,000) 24,645,000 (303,955,000)Asuransi kendaraan (364,700,000) (364,700,000)PBB gudang (762,300,000) (762,300,000)Riset (3,860,000,000) 1,930,000,000 (1,930,000,000)Pendidikan karyawan (1,340,000,000) (1,340,000,000)Family gathering (134,700,000) (134,700,000)

Total biaya umum dan administrasi (G&A) (24,952,962,000) (24,952,962,000)

Laba operasional 3,078,198,000 3,078,198,000

Keterangan :Koreksi positif atas biaya sewa kantor

= Proporsi biaya sewa dibayar di mukan= 18/30 * 1.633.500.000= 980.100.000

Penyusutan bidang G&A menurut fiskal= Penyusutan kendaraan niaga + Penyusutan kendaraan direktur= 12,5% *6.000.000.000 + 50% * 3/12 * 12,5% * 2.400.000.000= 750.000.000 + 37.500.000= 787.500.000Gedung pabrik lama tidak disusutkan menurut fiskal, sebab telah melewati batas masa manfaat fiskal selama 20 tahun.

Ilustrasi 6.1Perseroan Terbatas (15)

48

Keterangan :Koreksi positif atas penyusutan bidang G&A

= Penyusutan menurut akuntansi - Penyusutan menurut fiskal = 1.254.000.000 - 787.500.000= 466.500.000

Koreksi positif atas biaya royalti= Beban PPh 26 yang tidak boleh dibebankan= 20% / 120% * 660.000.000= 110.000.000

Ilustrasi 6.1Perseroan Terbatas (16)

49

Jawaban :a.

Ilustrasi 6.1Perseroan Terbatas (17)

50

Pendapatan non operasiDividen dari PT. Negarakertagama 382,500,000 (191,250,000)Dividen dari PT. Sutasoma 134,900,000Sewa mesin 67,400,000Bunga deposito (setelah pajak) 34,280,000 (34,280,000)Dividen dari Bremen Ag. 276,500,000 118,500,000

Total pendapatan non operasi 895,580,000

Biaya non operasiDividen bagi PT. Smaradhahana (28,700,000) 28,700,000Dividen bagi PT. Arjuna Wiwaha (16,300,000) 16,300,000Dividen bagi publik (60,000,000) 60,000,000Bunga pinjaman (76,275,000) 64,275,000Sumbangan (764,820,000) 764,820,000Denda pajak (452,300,000) 452,300,000Rugi selisih kurs (124,890,000)Biaya lain - lain (742,950,000) 742,950,000

Total biaya non operasi (2,266,235,000)Laba sebelum pajak 1,707,543,000 12,419,530,000 (225,530,000)

Keterangan :Koreksi positif atas dividen dari Bremen Ag.

= Beban pajak luar negeri yang seharusnya tidak di-netto-kan= 30% / 70% * 276.500.000= 118.500.000

Pokok deposito= 100% / 80% * 34.280.000 / 8%= 535.625.000

Pokok pinjaman= 100% / 12% * 76.275.000= 635.625.000

Ilustrasi 6.1Perseroan Terbatas (18)

51

Keterangan :Bunga pinjaman yang boleh dibebankan

= Selisih pokok pinjaman dan pokok deposito * Tingkat bunga pinjaman= (635.625.000 - 535.625.000) * 12%= 12.000.000

Koreksi positif atas bunga pinjaman= Bunga pinjaman menurut akuntansi - Bunga pinjaman menurut fiskal= 76.275.000 – 12.000.000= 64.275.000

Ilustrasi 6.1Perseroan Terbatas (19)

52

Jawaban :b.c.

Ilustrasi 6.1Perseroan Terbatas (20)

53

Pajak yang dibayar di luar negeri 118,500,000: 0.3/ 0.7 * 274,500,000

Batas maksimum Kredit PPh 24 79,000,000: 395,000,000/ 13,901,543,000 * 2,780,308,600

Kredit PPh 24 79,000,000

Laba sebelum pajak 13,901,543,000PPh terutang (20%) 2,780,308,600Tarif 20% berlaku bagi perusahaan yang minimal 40% sahamnya dikuasai publik dan diperdagangkan di bursa efek, sesuai ketentuan Pasal 17 Ayat (2b).

Kredit pajakKredit PPh 22 (543,750,000) : 2,5% * 21,750,000,000Kredit PPh 23 (631,250,000)Kredit PPh 24 (79,000,000)Kredit PPh 25 (855,750,000)STP PPh 25 (416,000,000) (2,525,750,000)

Pajak kurang (lebih) bayar 254,558,600

Jawaban :d.

Ilustrasi 6.1Perseroan Terbatas (21)

54

Laba sebelum pajak 13,901,543,000Pendapatan tidak berkesinambungan (650,000,000)Estimasi pendapatan tahun mendatang 13,251,543,000PPh terutang (20%) 2,650,308,600Kredit pajak

Kredit PPh 22 (543,750,000) : 2,5% * 21,750,000,000Kredit PPh 23 (631,250,000)Kredit PPh 24 (79,000,000) (1,254,000,000)

Total PPh 25 setahun 1,396,308,600Angsuran PPh 25 per bulan 116,359,050

CV. Pleistosen merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan material bagi perusahaan konstruksi. CV. Pleistosen baru dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak semenjak akhir 2011. Perusahaan melaksanakan pembukuan terkait kegiatan akuntansinya. Berikut merupakan data yang diperoleh atas laporan keuangan CV. Pleistosen di tahun 2012.

Ilustrasi 6.2Persekutuan (1)

55

Soal :

Ilustrasi 6.2Persekutuan (2)

56

Nominal AkuntansiPenjualan bruto 44,880,000,000Retur penjualan (1,980,000,000)Diskon penjualan (370,000,000)Penjualan netto 42,530,000,000

Harga Pokok PenjualanPersediaan barang dagangan awal (3,843,740,000)Pembelian barang dagangan (18,499,220,000)Persediaan barang dagangan akhir 1,587,320,000

(20,755,640,000)Laba bruto 21,774,360,000

Biaya pemasaranGaji dan bonus pegawai tetap (994,735,000)Penggantian pengobatan (145,370,000)Pemberian kupon makan siang (254,850,000)Pendidikan karyawan (537,280,000)Promosi dan iklan (3,846,230,000)Jamuan makan (528,400,000)Telepon, air, dan listrik (58,300,000)Perjalanan dinas (254,700,000)Penyusutan (240,000,000)

Total biaya pemasaran (6,859,865,000)

Soal :

Ilustrasi 6.2Persekutuan (3)

57

Biaya umum dan administrasi (G&A)Gaji dan bonus pegawai tetap (1,968,300,000)Honorarium dan komisi pegawai tidak tetap (458,330,000)Pengobatan gratis bagi karyawan (427,530,000)Pemberian makan siang (327,870,000)Peralatan K3 pegawai lapangan (477,800,000)Telepon, air, dan listrik (84,300,000)Biaya sewa kantor (63,300,000)Penyusutan (476,500,000)Perpanjangan hak usaha (125,000,000)Biaya pembelian kendaraan (600,000,000)Penghapusan piutang (1,267,000,000)Pemeliharaan gedung (540,000,000)Pemeliharaan kendaraan (160,000,000)Alat tulis kantor (75,300,000)Asuransi gedung (235,000,000)Asuransi kendaraan (115,000,000)Pendidikan karyawan (764,300,000)PPN masukan (2,648,000,000)PPh final dan retribusi daerah (150,000,000)

Total biaya umum dan administrasi (G&A) (10,963,530,000)

Laba operasional 3,950,965,000

Soal :

Ilustrasi 6.2Persekutuan (4)

58

Pendapatan non operasiPenerimaan bagi hasil atas pinjaman berakad syariah 365,000,000Sewa tanah 240,000,000Sewa gedung 793,000,000Sewa kendaraan 134,000,000Bunga deposito (setelah pajak) 132,000,000

Total pendapatan non operasi 1,664,000,000

Biaya non operasiGaji bagi sekutu aktif (750,000,000)Bunga pinjaman (80,000,000)Kegiatan amal (85,300,000)Rugi selisih kurs (65,700,000)Rugi usaha di Selandia Baru (1,320,000,000)Biaya lain - lain (430,000,000)

Total biaya non operasi (2,731,000,000)Laba sebelum pajak 2,883,965,000

Berikut merupakan keterangan yang menjelaskan perincian berbagai elemen yang terdapat di laporan keuangan CV. Pleistosen.a. Perusahaan mencatat penjualan berdasar prinsip akrual.

Atas jumlah tercantum, telah termasuk pula komponen PPN 10% di dalamnya.

b. Atas nilai retur, di dalamnya telah tercakup pula komponen PPN 10%.

c. Atas gaji dan bonus pegawai tetap bidang pemasaran, Rp 454.735.000,00 diberikan dalam bentuk gaji bulanan dan sisanya dalam bentuk bonus tahunan.

d. Kupon makan siang diberikan kepada pegawai bidang pemasaran mengingat tugas yang didominasi aktivitas di luar kantor. Bagi pegawai bidang lain, makan siang disediakan secara langsung di kantor.

e. Atas biaya pendidikan karyawan bidang pemasaran, Rp 75.000.000,00 diberikan dalam bentuk penghargaan bagi peserta diklat terbaik.

f. Atas biaya jamuan makan, separuhnya tidak dilengkapi daftar nominatif penerima secara lengkap.

g. Atas biaya telepon, air, dan listrik bidang pemasaran, meliputi Rp 4.800.000,00 biaya pulsa bagi Direktur Pemasaran.

Ilustrasi 6.2Persekutuan (5)

59

h. Atas biaya perjalanan dinas, Rp 45.000.000,00 di antaranya diberikan untuk memfasilitasi istri Direktur Pemasaran dalam mendampingi pelaksanaan perjalanan.

i. Atas biaya penyusutan bidang pemasaran, meliputi penyusutan dengan metode jumlah angka tahun atas:i. Telepon genggam direktur, dibeli awal Juli 2012 dengan

nilai tercatat Rp 30.000.000, disusutkan selama 5 tahun. Sesuai peraturan pajak termasuk aset kelompok 1.

ii. Kendaraan A, dibeli awal 2011 dengan nilai tercatat Rp 825.000.000, disusutkan selama 10 tahun. Sesuai peraturan pajak termasuk aset kelompok 2.

iii.Kendaraan B, dibeli akhir 2011 dengan nilai tercatat Rp 550.000.000, disusutkan selama 10 tahun. Sesuai peraturan pajak termasuk aset kelompok 2.

j. Peralatan K3 diberikan bagi pegawai yang bertugas atas pengantaran material di lokasi konstruksi.

k. Atas biaya telepon, air, dan listrik bidang pemasaran, meliputi Rp 10.300.000,00 biaya pulsa bagi Direktur Operasional dan Keuangan.

Ilustrasi 6.2Persekutuan (6)

60

l. Biaya penyusutan bidang G&A meliputi penyusutan dengan metode garis lurus atas:i. Gedung X untuk disewakan, dengan nilai kapitalisasi

awal Rp 9.000.000.000,00 yang diperoleh tahun 2005 dan disusutkan dengan masa manfaat 30 tahun dan nilai sisa Rp 705.000.000,00.

ii.Gedung Y untuk disewakan, dengan nilai kapitalisasi awal Rp 2.000.000.000,00 yang diperoleh tahun 2010 dan disusutkan dengan masa manfaat 20 tahun.

iii.Kendaraan dinas bagi Direktur Utama dengan nilai kapitalisasi awal Rp 400.000.000,00 yang diperoleh tahun 2010 dan disusutkan dengan masa manfaat 4 tahun. Peraturan perpajakan menggolongkan aset ke dalam kelompok 2.

m.Biaya pembelian kendaraan dibebankan atas pembelian di akhir September 2012. Kendaraan diperuntukkan bagi operasional pegawai lapangan.

n. Atas biaya penghapusan piutang, senilai Rp 1.175.000.000,00 telah diberitahukan kepada Ditjen Pajak dan didaftarkan ke BUPLN, namun Rp 50.000.000,00 di antara jumlah terlapor tersebut belum diumumkan dalam penerbitan.

o. Atas biaya pemeliharaan gedung, 80% dialokasikan untuk gedung X dan 20% untuk gedung Y.

Ilustrasi 6.2Persekutuan (7)

61

p. Atas biaya pemeliharaan kendaraan, seluruhnya merupakan biaya overhaul tak tertanggung asuransi bagi kendaraan Direktur Utama.

q. Atas biaya asuransi gedung, Rp 75.000.000,00 diperuntukkan bagi gedung Y dan sisasnya bagi gedung X.

r. Atas biaya asuransi kendaraan meliputi Rp. 100.000.000,00 asuransi selama 4 tahun bagi kendaraan yang baru dibeli dan sisanya bagi asuransi kendaraan Direktur Utama.

s. Atas PPh final dan retribusi daerah, termasuk pajak bersifat final yang telah dipotong pihak ketiga terhadap item – item pendapatan non operasi.

Ilustrasi 6.2Persekutuan (8)

62

t. Atas pinjaman konvensional dan deposito yang dimiliki, berikut merupakan tabel keterangan terkait pokok deposito dan pokok pinjaman sepanjang tahun berjalan.

u. Atas gaji yang dibayarkan bagi sekutu aktif, termasuk pula Rp 130.000.000,00 yang seharusnya dibayarkan di periode lalu.

v. Biaya lain – lain memenuhi ketentuan perpajakan sebagai deductible expense.

Ilustrasi 6.2Persekutuan (9)

63

Periode Pokok Deposito Tingkat BungaJanuari – Maret Rp 1.100.000.000,00 15%

April – Juni Rp 1.000.000.000,00 15%Juli – September Rp 1.100.000.000,00 15%

Oktober – Desember Rp 1.200.000.000,00 15%Periode Pokok Pinjaman Tingkat Bunga

Januari – Februari Rp 540.000.000,00 16%Maret – September Rp 450.000.000,00 16%Oktober – Desember Rp 590.000.000,00 16%

w. Kredit pajak yang telah dipotong pihak lain meliputi:i. PPh 22 atas impor sebesar Rp 113.500.000,00.ii.PPh 22 atas pembelian baja dengan nilai

pembelian Rp 23.350.000.000,00.iii.PPh 23 yang dipotong pihak lain, sebesar Rp

79.150.000,00.iv.Angsuran PPh 25 yang telah dibayar, sebesar Rp

215.500.000,00.

Ilustrasi 6.2Persekutuan (10)

64

Pertanyaan :a.Bagaimanakah rekonsiliasi fiskal ditetapkan atas

CV. Pleistosen?b.Berapakah besar PPh terutang dan kredit pajak di

periode berjalan?c.Berapakah pajak kurang (lebih) bayar di periode

berjalan?d.Berapakah angsuran PPh 25 per bulan yang

seharusnya dibayarkan di periode mendatang?

Ilustrasi 6.2Persekutuan (11)

65

Jawaban :a.

Ilustrasi 6.2Persekutuan (12)

66

Nominal Akuntansi Koreksi Positif Koreksi Negatif Nominal FiskalPenjualan bruto 44,880,000,000 (4,080,000,000) 40,800,000,000Retur penjualan (1,980,000,000) 180,000,000 (1,800,000,000)Diskon penjualan (370,000,000) (370,000,000)Penjualan netto 42,530,000,000 42,530,000,000

Harga Pokok PenjualanPersediaan barang dagangan awal (3,843,740,000) (3,843,740,000)Pembelian barang dagangan (18,499,220,000) (18,499,220,000)Persediaan barang dagangan akhir 1,587,320,000 1,587,320,000

(20,755,640,000) (20,755,640,000)Laba bruto 21,774,360,000 21,774,360,000

Biaya pemasaranGaji dan bonus pegawai tetap (994,735,000) (994,735,000)Penggantian pengobatan (145,370,000) (145,370,000)Pemberian kupon makan siang (254,850,000) (254,850,000)Pendidikan karyawan (537,280,000) (537,280,000)Promosi dan iklan (3,846,230,000) (3,846,230,000)Jamuan makan (528,400,000) 264,200,000 (264,200,000)Telepon, air, dan listrik (58,300,000) 2,400,000 (55,900,000)Perjalanan dinas (254,700,000) 45,000,000 (209,700,000)Penyusutan (240,000,000) 66,250,000 (173,750,000)

Total biaya pemasaran (6,859,865,000) (6,859,865,000)

Keterangan :Penyusutan bidang pemasaran menurut fiskal

= Penyusutan HP direktur + Kendaraan A + Kendaraan B= 50% * 6/12 * 25% * 30.000.000 + 12,5% * 825.000.000 + 12,5% * 550.000.000= 1.875.000 + 103.125.000 + 68.750.000= 173.750.000

Koreksi positif atas bunga pinjaman= Penyusutan menurut akuntansi - Penyusutan menurut fiskal= 173.750.000 – 240.000.000= 66.250.000

Ilustrasi 6.2Persekutuan (13)

67

Jawaban :a.

Ilustrasi 6.2Persekutuan (14)

68

Biaya umum dan administrasi (G&A)Gaji dan bonus pegawai tetap (1,968,300,000) (1,968,300,000)Honorarium dan komisi pegawai tidak tetap (458,330,000) (458,330,000)Pengobatan gratis bagi karyawan (427,530,000) 427,530,000 0Pemberian makan siang (327,870,000) (327,870,000)Peralatan K3 pegawai lapangan (477,800,000) (477,800,000)Telepon, air, dan listrik (84,300,000) 5,150,000 (79,150,000)Biaya sewa kantor (63,300,000) (63,300,000)Penyusutan (476,500,000) 332,750,000 (143,750,000)Perpanjangan hak usaha (125,000,000) (125,000,000)Biaya pembelian kendaraan (600,000,000) 600,000,000 0Penghapusan piutang (1,267,000,000) 142,000,000 (1,125,000,000)Pemeliharaan gedung (540,000,000) 432,000,000 (108,000,000)Pemeliharaan kendaraan (160,000,000) 80,000,000 (80,000,000)Alat tulis kantor (75,300,000) (75,300,000)Asuransi gedung (235,000,000) 160,000,000 (75,000,000)Asuransi kendaraan (115,000,000) 82,500,000 (32,500,000)Pendidikan karyawan (764,300,000) (764,300,000)PPN masukan (2,648,000,000)2,648,000,000 0PPh final dan retribusi daerah (150,000,000) 136,300,000 (13,700,000)

Total biaya umum dan administrasi (G&A) (10,963,530,000) (10,963,530,000)

Laba operasional 3,950,965,000 3,950,965,000

Keterangan :Penyusutan bidang G&A menurut fiskal

= Penyusutan gedung Y + Kendaraan direktur + Kendaraan lapangan= 5% * 2.000.000.000 + 50% * 12,5% * 400.000.000 + 3/12 * 12,5% * 600.000.000= 100.000.000 + 25.000.000 + 18.750.000= 143.750.000Penyusutan gedung X tidak dapat dibebankan, sebab pendapatan atasnya akan dikenai PPh bersifat final

Koreksi positif atas bunga pinjaman= Penyusutan menurut akuntansi - Penyusutan menurut fiskal= 476.500.000 – 143.750.000= 332.750.000

Ilustrasi 6.2Persekutuan (15)

69

Keterangan :Koreksi atas PPh final dan retribusi daerah

= Beban PPh final yang tidak boleh dibebankan= PPh final atas sewa tanah + PPh final atas sewa gedung + PPh final atas bunga deposito= 10% * 240.000.000 + 10% * 793.000.000

+ 20%/ 80% * 132.200.000= 24.000.000 + 79.300.000 + 33.000.000= 136.300.000

Ilustrasi 6.2Persekutuan (16)

70

Jawaban :a.

Ilustrasi 6.2Persekutuan (17)

71

Pendapatan non operasiPenerimaan bagi hasil atas pinjaman berakad syariah 365,000,000Sewa tanah 240,000,000 (240,000,000)Sewa gedung 793,000,000 (793,000,000)Sewa kendaraan 134,000,000Bunga deposito (setelah pajak) 132,000,000 (132,000,000)

Total pendapatan non operasi 1,664,000,000

Biaya non operasiGaji bagi sekutu aktif (750,000,000) 750,000,000Bunga pinjaman (80,000,000) 80,000,000Kegiatan amal (85,300,000) 85,300,000Rugi selisih kurs (65,700,000)Rugi usaha di Selandia Baru (1,320,000,000) 1,320,000,000Biaya lain - lain (430,000,000)

Total biaya non operasi (2,731,000,000)Laba sebelum pajak 2,883,965,000 7,839,380,000 (5,245,000,000)

Keterangan :Skedul pokok deposito dan pokok pinjaman.

Ilustrasi 6.2Persekutuan (18)

72

Periode Pokok Deposito Tingkat BungaJanuari – Maret Rp 1.100.000.000,00 15%

April – Juni Rp 1.000.000.000,00 15%Juli – September Rp 1.100.000.000,00 15%

Oktober – Desember Rp 1.200.000.000,00 15%Periode Pokok Pinjaman Tingkat Bunga

Januari – Februari Rp 540.000.000,00 16%Maret – September Rp 450.000.000,00 16%Oktober – Desember Rp 590.000.000,00 16%

Keterangan :Rata – rata pokok deposito

= 3/12 * 1.100.000.000 + 3/12 * 1.000.000.000+ 3/12 * 1.100.000.000+ 3/12 * 1.100.000.000

= 275.000.000 + 250.000.000 + 275.000.000+ 300.000.000

= 1.100.000.000Rata – rata pokok pinjaman

= 2/12 * 540.000.000 + 7/12 * 450.000.000 + 3/12 * 590.000.000

= 90.000.000 + 262.500.000 + 147.500.000

= 500.000.000Rata – rata pokok pinjaman lebih rendah daripada rata – rata pokok deposito, sehingga biaya bunga pinjaman tidak boleh membebankan.

Ilustrasi 6.2Persekutuan (19)

73

Jawaban :b.c.

Ilustrasi 6.2Persekutuan (20)

74

Laba sebelum pajak 5,478,345,000Bagian PKP diberikan fasilitas pasal 31E 644,511,176

: 4,800,000,000/ 40,800,000,000 * 5,478,345,000Pembulatan ke ribuan terdekat 644,511,000Bagian PKP tidak diberikan fasilitas pasal 31E 4,833,834,000

: 5,478,345,000 - 644,511,000PPh terutang 1,289,022,375

: (50% * 25% * 644,511,000) + (25% * 4,833,833,000)Kredit pajak

Kredit PPh 22 impor (113,500,000)Kredit PPh 22 industri baja (70,050,000) : 0,3% * 23,350,000,000Kredit PPh 23 (79,150,000)Kredit PPh 24 (79,000,000)Kredit PPh 25 (215,500,000) (557,200,000)

Pajak kurang (lebih) bayar 731,822,375

Jawaban :d.

Ilustrasi 6.2Persekutuan (21)

75

PPh terutang 1,289,022,375: (50% * 25% * 644,511,000) + (25% * 4,833,833,000)

Kredit pajakKredit PPh 22 impor (113,500,000)Kredit PPh 22 industri baja (70,050,000) : 0,3% * 23,350,000,000Kredit PPh 23 (79,150,000)Kredit PPh 24 (79,000,000) (341,700,000)

Total PPh 25 setahun 947,322,375Angsuran PPh 25 per bulan 78,943,531

Kresnadwipayana merupakan seorang pengusaha yang memiliki studio foto dengan kelengkapan laboratorium fotografi di Kota Denpasar. Gedung studio foto tersebut baru didirikan pada satu tahun terakhir setelah sebelumnya Kresnadwipayana hanya melaksanakan usahanya di rumah tinggal. Usaha Kresnadwipayana tidak hanya menawarkan jasa fotografer, rekayasa, dan pencetakan foto sebagai produk utama, akan tetapi melayani pula pemesanan pigura khusus yang dibuat secara hand made. Ide pelayanan pemesanan pigura tersebut diperoleh Kresnadwipayana ketika membantu pengerjaan tugas prakarya anak semata wayangnya yang tengah menjalani masa orientasi SMA. Atas usaha yang dijalankannya, Kresnadwipayana telah menerapkan kebijakan pembukuan dengan laporan tahunan sebagai berikut.

Ilustrasi 6.3Orang Pribadi (1)

76

Soal :

Ilustrasi 6.3Orang Pribadi (2)

77

Nominal AkuntansiPendapatan jasa 1,750,000,000Biaya usaha

Gaji dan bonus pegawai tetap (425,000,000)Honorarium fotografer lepas (85,750,000)Biaya transportasi pegawai (34,200,000)Asuransi gedung (8,500,000)Penyusutan (250,000,000)Sewa gudang (25,000,000)Pembuatan galeri display mini (25,300,000)Telepon, air, dan listrik (32,200,000)Perjalanan bisnis (18,500,000)Pembuatan reklame berikut pengurusan izin (135,000,000)Penghapusan piutang (286,500,000)Biaya tender foto Karpeg (35,000,000)Pendidikan karyawan (177,500,000)Sumbangan perbaikan jembatan (25,000,000)

Total biaya usaha (1,563,450,000)Laba usaha 186,550,000

Berikut merupakan keterangan yang menjelaskan perincian berbagai elemen yang terdapat di laporan keuangan studio foto milik Kresnadwipayana.a. Atas pendapatan jasa, termasuk jasa foto kartu pegawai

balaikota dengan nilai kontrak sebelum pajak senilai Rp 375.000.000,00. Pengadaan kartu pegawai merupakan proyek 5 tahunan dari balaikota.

b. Atas gaji dan bonus pegawai tetap, termasuk gaji bagi tiga orang editor sebesar Rp 20.000.000,00 per tahun, serta bagi adik ipar Kresnadwipayana sebesar Rp 3.000.000,00 per bulan yang bekerja di posisi serupa.

c. Atas honorarium fotografer lepas, nilai tersebut dicatat sesuai jumlah kas yang diterima seorang fotografer profesional lepas secara sekaligus dalam menangani suatu order khusus.

d. Atas biaya transportasi pegawai, imbalan diberikan dalam bentuk tunai dan hanya berlaku bagi pegawai yang telah bekerja selama minimal 3 tahun.

e. Kresnadwipayana melakukan pemotongan PPh 21 atas segala bentuk imbalan kepegawaian.

Ilustrasi 6.3Orang Pribadi (3)

78

f. Asuransi gedung meliputi asuransi atas studio foto dan rumah tinggal Kresnadwipayana yang masing – masing memiliki nilai wajar Rp 1.530.000.000,00 dan Rp 510.000.000,00. Premi ditetapkan berdasarkan perbandingan pro rata nilai wajar aset di tahun berjalan.

g. Biaya penyusutan diakui atas gedung dengan metode jumlah angka tahun selama 10 tahun dengan nilai sisa Rp 155.000.000,00. Gedung tidak mengalami apresiasi nilai wajar dibanding awal tahun.

h. Sewa gudang dibayarkan kepada pemilik petak di belakang studio yang dipergunakan sebagai tempat penitipan material pigura. Pembayaran dilakukan pada bulan November untuk lima bulan menjelang.

i. Galeri display mini dibuat untuk tujuan eksibisi di balaikota, namun kemudian dipergunakan kembali sebagai elemen dekorasi studio.

j. Atas biaya telepon, air dan listrik, seperdelapannya dimanfaatkan untuk keperluan rumah tinggal Kresnadwipayana.

Ilustrasi 6.3Orang Pribadi (4)

79

k. Atas biaya perjalanan bisnis, termasuk pula penggantian tiket kereta bagi istri Kresnadwipayana yang mendampingi perjalanan suaminya, senilai Rp 3.500.000,00.

l. Biaya penghapusan piutang dialokasikan untuk foto tercetak yang belum diambil setelah lewat masa 3 bulan. Kresnadwipayana telah mematuhi ketentuan perpajakan terkait pengurusannya.

m.Biaya tender foto Karpeg dialokasikan atas pemberian komisi bagi Kepala Tata Usaha Balaikota yang mempermudah perolehan proyek foto untuk kartu pegawai.

n. Kredit pajak yang telah dipotong pihak lain meliputi:i. PPh 23 yang dipotong pihak lain, sebesar Rp

3.150.000,00.ii.Angsuran PPh 25 yang telah dibayar, sebesar Rp

10.750.000,00.

Ilustrasi 6.3Orang Pribadi (5)

80

Pertanyaan (Bersifat independen dan saling lepas antar keterangan) :

a. Berapakah pajak kurang (lebih) bayar bagi Kresnadwipayana di periode berjalan?

b. Berapakah angsuran PPh 25 per bulan yang seharusnya dibayarkan di periode mendatang?

c. Berapakah PPh terutang jika Kresnadwipayana memilih menggunakan metode Norma Penghitungan Penghasilan Netto dalam melakukan pemenuhan kewajiban perpajakannya?

d. Berapakah PPh terutang jika Kresnadwipayana memiliki sumber penghasilan lain berupa honorarium sebagai di seminar fotografi tahunan sebesar Rp 34.125.000,00 netto terhadap PPh 21?

e. Berapakah PPh terutang jika ternyata galeri display mini tersebut dikerjakan sendiri oleh anak Kresnadwipayana dan pembayaran diberikan terhadapnya?

f. Berapakah PPh terutang jika istri Kresnadwipayana bekerja sebagai akuntan studio foto Kresnadwipayana dengan gaji Rp 2.500.000,00 per bulan?

Ilustrasi 6.3Orang Pribadi (6)

81

Jawaban :a.

Ilustrasi 6.3Orang Pribadi (7)

82

Nominal Akuntansi Koreksi Positif Koreksi Negatif Nominal FiskalPendapatan jasa 1,750,000,000 1,750,000,000Biaya usaha

Gaji dan bonus pegawai tetap (425,000,000) 16,000,000 (409,000,000)Honorarium fotografer lepas (85,750,000) (9,250,000) (95,000,000)Biaya transportasi pegawai (34,200,000) (34,200,000)Asuransi gedung (8,500,000) 2,125,000 (6,375,000)Penyusutan (250,000,000) 173,500,000 (76,500,000)Sewa gudang (25,000,000) 15,000,000 (10,000,000)Pembuatan galeri display mini (25,300,000) (25,300,000)Telepon, air, dan listrik (32,200,000) 4,025,000 (28,175,000)Perjalanan bisnis (18,500,000) 3,500,000 (15,000,000)Pembuatan reklame berikut pengurusan izin (135,000,000) (135,000,000)Penghapusan piutang (286,500,000) (286,500,000)Biaya tender foto Karpeg (35,000,000) 35,000,000 0Pendidikan karyawan (177,500,000) (177,500,000)Sumbangan perbaikan jembatan (25,000,000) 25,000,000 0

Total biaya usaha (1,563,450,000) (1,563,450,000)Laba usaha 186,550,000 274,150,000 (9,250,000) 451,450,000

Keterangan :Koreksi atas gaji dan bonus pegawai tetap

= Jumlah lebih yang dibayarkan akibat hubungan istimewa= 12 * 2.000.000 - 20.000.000 = 16.000.000

Beban honorarium fotografer lepas menurut fiskal= Kas diterima fotografer + Pemotongan PPh 21= 85.750.000 + (5% * 50.000.000 + 15% * (X – 50.000.000)= 85.750.000 + (2.500.000 – 7.500.000 + 15% * X)= 85.750.000 – 5.000.000+ 15% * X= 80.750.000 + 15% * XDi mana X merupakan beban honorarium itu sendiri. Maka persamaan dapat diselesaikan dengan substitusi matematika sederhana sebagai berikut.

Ilustrasi 6.3Orang Pribadi (8)

83

Keterangan :X = 80.750.000 + 15% * X85% * X = 80.750.000 X = 95.000.000

Di mana X merupakan beban honorarium itu sendiri.

Koreksi negatif atas honorarium fotografer lepas= Honorarium menurut fiskal - Honorarium menurut akuntansi= 95.000.000 – 85.750.000= 9.250.000

Ilustrasi 6.3Orang Pribadi (9)

84

Keterangan :Koreksi positif atas asuransi gedung

= Asuransi bagi rumah tinggal yang tidak boleh dibebankan= 510.000.000 / (1.530.000.000 + 510.000.000) * 8.500.000= 510.000.000 / 2.040.000.000 * 8.500.000= 2.125.000

Penyusutan menurut fiskal= 5% * 1.530.000.000= 76.500.000

Koreksi positif atas penyusutan= Penyusutan menurut akuntansi - Penyusutan menurut fiskal= 250.000.000 – 76.500.000= 173.500.000

Ilustrasi 6.3Orang Pribadi (10)

85

Keterangan :Koreksi positif atas sewa gudang

= Proporsi pembayaran sewa di muka yang tidak boleh dibebankan= 3/5 * 25.000.000= 15.000.000

Ilustrasi 6.3Orang Pribadi (11)

86

Jawaban :a.

Ilustrasi 6.3Orang Pribadi (12)

87

Laba sebelum pajak 451,450,000PTKP (K/ 1) (18,480,000)PKP 432,970,000PPh terutang

: 5% * 50,000,000 2,500,000: 15% * 200,000,000 30,000,000: 25% * 182,970,000,000 45,742,500 78,242,500

Kredit pajakKredit PPh 22 Bendaharawan (56,250,000) : 1,5% * 375,000,000Kredit PPh 23 (3,150,000)Kredit PPh 25 (10,750,000) (70,150,000)

Pajak kurang (lebih) bayar 8,092,500

Jawaban :b.

Ilustrasi 6.3Orang Pribadi (13)

88

PKP 432,970,000Pendapatan tidak berkesinambungan (375,000,000)Estimasi pendapatan tahun mendatang 57,970,000PPh terutang

: 5% * 50,000,000 2,500,000: 15% * 7,970,000 1,195,500 3,695,500

Kredit pajakKredit PPh 23 (3,150,000) (3,150,000)

Total PPh 25 setahun 545,500Angsuran PPh 25 per bulan 45,458

Jawaban :c.

Ilustrasi 6.3Orang Pribadi (14)

89

Penghasilan bruto 1,750,000,000Penghasilan netto 665,000,000

Norma 38% sesuai lapangan usaha 97910PTKP (K/ 1) (18,480,000)PKP 646,520,000PPh terutang

: 5% * 50,000,000 2,500,000: 15% * 200,000,000 30,000,000: 25% * 250,000,000 62,500,000: 30% * 146,520,000 43,956,000 138,956,000

Jawaban :d.

Ilustrasi 6.3Orang Pribadi (15)

90

Laba sebelum pajak 451,450,000Honorarium 35,000,000

: 34,125,000 / (1 - (5% * 50%))PTKP (K/ 1) (18,480,000)PKP 467,970,000PPh terutang

: 5% * 50,000,000 2,500,000: 15% * 200,000,000 30,000,000: 25% * 217,970,000,000 54,492,500 86,992,500

Jawaban :e. Atas galeri display mini yang dikerjakan anak Kresnadwipayana, maka beban tersebut tetap boleh dibebankan sebagai beban usaha studio foto. Adapun atas pembayaran yang diterima anak Krenadwipayana yang belum dewasa dan belum menikah, maka penghasilan anak tersebut digabungkan kepada penghasilan Kresnadwipayana.

Ilustrasi 6.3Orang Pribadi (16)

91

Laba sebelum pajak 451,450,000Penghasilan anak yang belum dewasa 25,300,000PTKP (K/ 1) (18,480,000)PKP 458,270,000PPh terutang

: 5% * 50,000,000 2,500,000: 15% * 200,000,000 30,000,000: 25% * 208,270,000,000 52,067,500 84,567,500

Jawaban :f. Atas istri yang bekerja hanya kepada satu pemberi kerja dengan pekerjaan yang terkait usaha suami, maka dilakukan penggabungan penghasilan antara Kresnadwipayana dan istri. Adapun terkait biaya perjalanan bisnis yang semula tidak boleh dikurangkan menjadi bersifat boleh dikurangkan, selama dapat dibuktikan bahwa pendampingan istri selaku akuntan memang diperlukan dalam perjalanan bisnis tersebut.

Ilustrasi 6.3Orang Pribadi (17)

92

Laba sebelum pajak 451,450,000Pembebanan perjalanan dinas (3,500,000)Penghasilan istri 35,000,000PTKP (K/ 1, Penggabungan) (34,320,000)PKP 448,630,000PPh terutang

: 5% * 50,000,000 2,500,000: 15% * 200,000,000 30,000,000: 25% * 198,630,000,000 49,657,500 82,157,500

Referensi

Fitriandi, Primandita dkk. 2011. “Kompilasi

Undang – Undang Perpajakan Terlengkap” . Jakarta:

Penerbit Salemba Empat.

Waluyo. 2011. “Perpajakan Indonesia”. Jakarta:

Penerbit Salemba Empat.

93

94

Dr. Dwi MartaniDepartemen Akuntansi FEUI

[email protected] atau [email protected]

081318227080/ 08161932935http:/staff.blog.ac.id/martani/

Terima Kasih