Slide 3 kapita hortikultura

43
PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN PADA PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN PADA TANAMAN HORTIKULTURA TANAMAN HORTIKULTURA RADIASI MATAHARI/CAHAYA TEMPERATUR/SUHU TANAH AIR

Transcript of Slide 3 kapita hortikultura

Page 1: Slide 3 kapita hortikultura

PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN PADA TANAMAN HORTIKULTURAPADA TANAMAN HORTIKULTURA

RADIASI MATAHARI/CAHAYA TEMPERATUR/SUHU TANAH AIR

Page 2: Slide 3 kapita hortikultura

RADIASI MATAHARIRADIASI MATAHARI

1. Intensitas Cahaya. Intensitas cahaya adalah banyaknya

energi yang diterima oleh suatu tanaman per satuan luas dan per satuan waktu (kal/cm2/hari).

Pengertian intensitas termasuk didalamnya lama penyinaran, yaitu lama matahari bersinar dalam satu hari, karena satuan waktunya menggunakan hari.

Page 3: Slide 3 kapita hortikultura

Besarnya Intensitas Cahaya, Besarnya Intensitas Cahaya, tergantung pada :tergantung pada :

a. Jarak antara matahari dan bumi, Pada pagi dan sore hari intensitasnya lebih

rendah dari pada siang hari karena jarak matahari lebih jauh.

Daerah sub tropis, intensitasnya lebih rendah dibanding daerah tropis.

Di puncak gunung intensitasnya (1,75 g.kal/cm2/menit) lebih tinggi dari pada di dataran rendah (di atas permukaan laut = 1,50 g.kal /cm2/menit).

Page 4: Slide 3 kapita hortikultura

b. Musim, Pada musim hujan intensitas

cahaya lebih rendah karena radiasi matahari yang jatuh sebagian diserap awan, sedangkan pada musim kemarau pada umumnya sedikit awan sehingga intensitasnya lebih tinggi.

Page 5: Slide 3 kapita hortikultura

c. Letak geografis, Daerah di lereng gunung sebelah

utara /selatan berbeda dengan lereng sebelah timur/barat.

Page 6: Slide 3 kapita hortikultura

Pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman berhubungan erat dengan proses fotosintesis.

Semakin besar jumlah energi yang tersedia akan memperbesar jumlah hasil fotosintesis sampai dengan optimum (maksimum)

Untuk menghasilkan berat kering yang

maksimal, tanaman memerlukan intensitas cahaya penuh.

Page 7: Slide 3 kapita hortikultura

Ft-c (foot candle) menggambarkan kuat penyinaran yang dipancarkan oleh satu lilin standar yang mengenai permukaan bidang sasaran seluas 1 square foot (= 928,088 cm2) pada radius penyinaran 12 inchi (= 30,48 cm).

Dalam praktik sehari-hari cahaya bulan diperkirakan mempunyai kuat cahaya 0,05

ft-c, sinar untuk membaca besarnya 20 ft-c, sedangkan untuk proses fotosintesis minimal antara 100-200 ft-c

Page 8: Slide 3 kapita hortikultura

Radiasi matahari , terbagi dua, Bergelombang panjang (long wave radiation) Bergelombang pendek (short wave radiation).

Batas terakhir dari radiasi gelombang pendek adalah radiasi ultraviolet, sedangkan batas akhir radiasi gelombang panjang adalah sinar inframerah.

Radiasi dengan panjang gelombang antara 400 hingga 700 um adalah yang digunakan untuk proses fotosintesis

Page 9: Slide 3 kapita hortikultura

Panjang gelombang radiasi matahari

Page 10: Slide 3 kapita hortikultura

Sinar matahari yang mengenai atmosfer bumi sebanyak 10% adalah gelombang sinar ultra violet, 40% gelombang sinar yang dapat dilihat (visible), sedangkan sisanya 50% berupa gelombang sinar infra merah.

Page 11: Slide 3 kapita hortikultura

2.Kualitas Cahaya Cahaya matahari yang sampai

pada tajuk atau kanopi tanaman tidak semuanya dapat dimanfaatkan oleh tanaman.

Sebagian dari cahaya tersebut diserap, sebagian ditransmisikan, atau bahkan dipantulkan kembali

Page 12: Slide 3 kapita hortikultura

3. Fotoperiodisitas/Panjang hari Panjang atau lamanya siang hari

dihitung mulai dari matahari terbit sampai terbenam ditambah lamanya keadaan remang-remang (selang waktu sebelum matahari terbit atau setelah matahari terbenam pada saat matahari berada pada posisi 60 di bawah cakrawala).

Page 13: Slide 3 kapita hortikultura

Secara umum dapat dikatakan bahwa semakin lama tanaman mendapatkan pencahayaan matahari, semakin intensif proses fotosintesis, sehingga hasil fotosintat akan tinggi.

Akan tetapi fenomena ini tidak sepenuhnya benar karena beberapa tanaman memerlukan lama penyinaran yang berbeda untuk mendorong fase pembungaan

Page 14: Slide 3 kapita hortikultura

Berdasarkan respon tanaman terhadap (fotoperiodisme) maka tanaman dapat digolongkan menjadi tiga kelompok :

a) Tanaman hari panjang (long day plants), b) Tanaman hari pendek (short day plants) c) Tanaman hari netral (neutral day plants).

Page 15: Slide 3 kapita hortikultura

Respon tanaman terhadap panjang hari sering dihubungkan dengan proses pembungaan dan pertumbuhan

(a) Inisiasi bunga, (b) Produksi, kesuburan putik, tepung

sari (c) Pembentukan umbi (d) Dormansi benih (e) Pembentukan anakan,

percabangan (f) Pertumbuhan memanjang

Page 16: Slide 3 kapita hortikultura

TEMPERATUR / SUHUTEMPERATUR / SUHU Sumber panas di bumi adalah dari

matahari yang suhunya pada permukaannya diperkirakan sebesar 6.000 oC, dan energi yang dikeluarkan dari sinar matahari dipancarkan ke seluruh arah dengan kekuatan yang konstan.

Jumlah panas yang diterima oleh bumi dan atmosfer hanya sekitar 4 per sepuluh juta dari total energi yang dipancarkan.

Sebagian energi sinar matahari berupa gelombang pendek.

Page 17: Slide 3 kapita hortikultura

Pengertian suhu mencakup dua aspek, yaitu derajat dan insolasi.

Insolasi menunjukkan energi panas dari matahari dengan satuan gram/kalori/cm2/jam mirip dengan pengertian intensitas pada radiasi matahari.

Satu gram kalori adalah sejumlah energi yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu satu gram air sebesar 1 oC.

Page 18: Slide 3 kapita hortikultura

Jumlah insolasi atau suhu suatu daerah tergantung pada :

Letak lintang (Latitude), Dikatulistiwa insolasi lebih besar dan

sedikit bervariasi dibandingkan dengan sub-tropis dan daerah sedang

Page 19: Slide 3 kapita hortikultura

Tinggi tempat dari permukaan laut (Altitude)

Semakin tinggi altitude insolasi semakin rendah, setiap naik 100 m suhu turun 0,6 oC

Musim, berpengaruh terhadap insolasi dalam kaitannya dengan kelembaban udara dan keadaan awan

Page 20: Slide 3 kapita hortikultura

Angin juga sering berpengaruh terhadap insolasi, apalagi bila angin tersebut membawa uap panas.

Selain keragaman antar daerah, suhu juga bervariasi berdasarkan waktu, baik suhu udara maupun suhu, tanah (pagi-siang-sore).

Page 21: Slide 3 kapita hortikultura

Pengaruh suhu terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman dibedakan sebagai berikut :

Batas suhu yang membantu

pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Batas suhu yang tidak membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Page 22: Slide 3 kapita hortikultura

Batas suhu yang membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman diketahui sebagai batas suhu optimum.

Pada batas ini semua proses dasar seperti : fotosintesis, respirasi, penyerapan air, transpirasi, pembelahan sel, perpanjangan sel dan perubahan fungsi sel akan berlangsung optimum dan tentu saja akan diperoleh produksi tanaman yang tertinggi.

Page 23: Slide 3 kapita hortikultura

Batas suhu optimum tidak sama untuk semua tanaman, sebagai contoh : apel, kentang, sugar-beet enghendaki suhu yang lebih rendah dibandingkan tanaman jeruk, ketela rambat atau gardenia.

Page 24: Slide 3 kapita hortikultura

Batas suhu yang tidak menguntungkan dikelompokkan sebagai berikut :

a. Suhu di atas optimum : tanaman yang tumbuh pada kondisi ini pada akhir pertumbuhannya menghasilkan produksi yang rendah.

b. Suhu di bawah optimum : tanaman yang tumbuh pada kondisi ini akan menghasilkan pertumbuhan yang kurang baik dan produksinya akan lebih rendah.

Page 25: Slide 3 kapita hortikultura

Berdasarkan kebutuhan suhu Berdasarkan kebutuhan suhu tanaman hortikultura dikelompokkan tanaman hortikultura dikelompokkan menjadimenjadia. Tanaman musim dingin, yaitu tanaman

yang menghendaki batas suhu optimum yang rendah atau tanaman yang tumbuh baik pada suhu antara : 45 – 60 oF.

Buah-buahan : Apel, pear, cherry, plum, strawberry, grape, blackberry, raspberry.

Sayuran : Asparagus, spinach, lectuce, kobis, beet, wortel, arcis (pea), kentang

T.Hias : Carnation, geranium, petunia, zennia, pansy

Page 26: Slide 3 kapita hortikultura

b.Tanaman musim panas, yaitu tanaman yang menghendaki batas suhu optimum yang tinggi atau tanaman yang tumbuh baik pada suhu antara : 60 – 75 oF.

Buah-buah : Peach, apricot, citrus, olive, fig, persimon, grape.

Sayuran : Tomat, lombok, terong, ketimun, semangka, waluh, cantaloupe, beans (kacang-kacangan)

T.Hias :Rose, poinsettia, gardenia, euphorbia, amaryllis, orchid

Page 27: Slide 3 kapita hortikultura

Kerusakan Tanaman Terhadap Kerusakan Tanaman Terhadap Suhu Ekstrim.Suhu Ekstrim.

Sufokasi (suffocation) : adalah lambatnya pertumbuhan tanaman karena permukaan tanah tertutup lapisan salju, misalnya kekurangan oksigen dalam tanah.

Desikasi (desiccation) : disebut dengan istilah kekeringan fisiologis, bukan karena tidak ada air dalam tanah melainkan absorpsi air oleh akar terhambat karena berkurangnya permeabilitas selaput akar atau karena naiknya viskositas air dalam tanah dan bahkan membeku.

Page 28: Slide 3 kapita hortikultura

Heaving : adalah kerusakan tanaman karena hubungan akar dan bagian atas tanaman terputus disebabkan adanya kristal es pada permukaan tanah.

Chilling : adalah kerusakan akibat suhu rendah di atas titik beku (± 4oC). Gejalanya : garis-garis khlorosis pada daun.

Page 29: Slide 3 kapita hortikultura

Freezing Injury : adalah pembekuan dalam jaringan tanaman yang berupa kristal es didalam atau di antara sel sehingga tanaman rusak secara mekanis, akibatnya bagian tanaman atau seluruh tanaman mati.

Page 30: Slide 3 kapita hortikultura

Selain kerusakan karena suhu rendah, suhu tinggipun juga merusak tanaman bila berada pada tingkat ekstrim.

Beberapa kerusakan tanaman akibat suhu tinggi antara lain : timbulnya kanker batang, rusaknya protoplasma sehingga sel menjadi rusak dan tanaman mati, dan respirasi meningkat secara cepat sehingga cadangan makanan (KH) hasil fotosintesis cepat habis.

Page 31: Slide 3 kapita hortikultura

Dalam kaitannya dengan respon tanaman terhadap suhu, proses pembungaan tanaman dapat dipercepat dengan Chilling (yaitu suhu rendah ± 4 oC). Cara ini disebut Vernalisasi

Page 32: Slide 3 kapita hortikultura

Keberhasilan vernelasasi ditentukan :

a) Air yang cukup tersedia bagi benih untuk proses imbibisi

b) Adanya periode “pre-chilling” selama 10-24 jam pada suhu 15-18 oC setelah pembasahan benih;

c) Oksigen cukup tersedia , d) Suhu chilling sebesar 1-6 oC selama

± 48 jam.

Page 33: Slide 3 kapita hortikultura

Respon berbagai kelompok tanaman terhadap suhu

Page 34: Slide 3 kapita hortikultura

C. TANAHC. TANAH

Pokok-pokok dari faktor tanah meliputi :1) Sejumlah air yang tersedia didalam tanah, 2) Jarak yang ditempuh pergerakan air yang tersedia3) Kecepatan pergerakan air yang tersedia 4) Oksigen yang tersedia didalam tanah.

Page 35: Slide 3 kapita hortikultura

Air yang tersedia dalam Air yang tersedia dalam tanah.tanah.

Air tanah terdapat pada pori-pori kapiler dan non kapiler dan selaput pada permukaan butir-butir tanah.

Keadaan air tanah dibedakan menjadi :Keadaan kapasitas menahan air

maksimum, seluruh pori baik pori mikro maupun makro terisi penuh air.

Page 36: Slide 3 kapita hortikultura

Keadaan kapasitas lapang, yaitu air telah mencapai keadaan maksimum selama beberapa waktu terjadi pergerakan air ke bawah sampai akhirnya gerakan terhenti, keadaan demikian disebut kapasitas lapang ( Field capasity)

Keadaan titik layu, yaitu keadaan air tanah sudah sangat berkurang, dimana ruang pori makro dan mikro tidak berisi air

Keadaan air higroskopis, yaitu air sudah habis sama sekali, kecuali pada permukaan partikel-partikel tanah sebagai air adsorbsi yang amat sulit dilepaskan.

Page 37: Slide 3 kapita hortikultura

KETERSEDIAAN AIR PADA TANAH YANG KETERSEDIAAN AIR PADA TANAH YANG BERBEDABERBEDA

Jenis Tanah (Top Soil)

KapasitasLapang (%)

Air tidak tersedia (Higroskopis) %

Air Tersedia(Kapiler) %

Tanah berpasir (Sandy soil)

19.6 3.3 16.3

Tanah lempung berdebu (Silt loam)

31.3 10.1 21.2

Tanah berbatu bata hitam (black adobe)

47.6 12.9 34.7

Page 38: Slide 3 kapita hortikultura

Jarak yang ditempuh pergerakan Jarak yang ditempuh pergerakan air tersediaair tersediaAir tersedia bergerak dalam tanah pada jarak

pendek , yaitu tidak lebih dari 2 atau 3 feet (60 - 90 cm)

Jarak pendek yang dilalui pergerakan air ini mempunyai hubungan yang penting

dengan: kedalaman dan rapatnya permukaan absorpsi sistem akar dan jarak letak air di bawah permukaan tanah (dengan kenaikan kapiler dan absorpsi oleh akar).

Page 39: Slide 3 kapita hortikultura

Karena pergerakan air yang jarak pendek ini, tanaman dengan sistem perakaran dangkal tidak dapat mencapai air pada level yang lebih rendah.

Tanaman dengan sistem perakaran yang dalam dan rapat dapat bertahan kekeringan pada tingkat yang lebih besar daripada tanaman yang sistem perakarannya dangkal dan tidak rapat.

Page 40: Slide 3 kapita hortikultura

Pada umumnya akar-akar sebagian besar tanaman yang sistem perakarannya berkembang meluas menembus sedalam 12-18 inch atau 30-40 cm ( 1 inch = 2,34 cm ) dari permukaan air di bawah permukaan tanah.

Air tersedia di tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan, vigor ( kekokohan/ketahanan ) dan kemampuan berproduksi tanaman yang mempunyai nilai ekonomis.

Page 41: Slide 3 kapita hortikultura

Besarnya pergerakan air Besarnya pergerakan air tersediatersedia

Besarnya pergerakan air tanah yang dipergunakan tanaman tergantung pada :

(a) tipe tanah, (b) suhu, (c) konsentrasi larutan tanah (d) oksigen yang tersedia di tanah

Page 42: Slide 3 kapita hortikultura

OPTIMALISASI IKLIM MIKROOPTIMALISASI IKLIM MIKRO

1. Lingkungan abiotik : a. Tanah : kondisi fisik, kimia dan biologi

tanah

b. Iklim : suhu, cahaya,kelembaban, angin dan curah hujan

2. Lingkungan biotik :

a. Hama, patogen, serangga bermanfaat

b. Mikroba patogenik dan bermanfaat

Page 43: Slide 3 kapita hortikultura

Teknik Manipulasi Iklim MikroTeknik Manipulasi Iklim Mikro

Naungan (Waring, kasa)Mulsa (Jerami , plastik)

Keuntungan/manfaat :

Menghemat penggunaan air

Memperkecil fluktuasi suhu tanah

Meningkatkan kebersihan hasil tanaman

Bahan organik mudah terdekomposisi

Mengurangi resiko erosi