SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2269/1/SKRIPSI BAB...Allah SWT berfirman dalam surat...
Transcript of SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2269/1/SKRIPSI BAB...Allah SWT berfirman dalam surat...
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR
MATA PELAJARAN AL QUR’AN HADITS
MATERI TAJWID DENGAN METODE INDEX CARD MATCH
PADA SISWA KELAS VIIIA MTS MA’ARIF DAWUNG TEGALREJO
KAB. MAGELANG
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh :
NUR MA’ANI
NIM : 11413022
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2017
ii
iii
iv
v
vi
ABSTRAK
Ma‟ani, Nur.11413022.2017. Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Al Qur‟an
Hadits Materi Tajwid dengan Metode Index Card Match pada
Siswa Kelas VIIIA MTs Ma‟arif Dawung Tegalrejo Kab.
Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi Jurusan
Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Imam Mas
Arum, M. Pd
Kata Kunci : Hasil Belajar, Index Card Match, Tajwid
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan metode index
card match dapat meningkatkan hasil belajar Al Qur‟an Hadits materi tajwid
melalui metode index card match pada siswa kelas VIII A MTs Ma‟arif Dawung
Tegalrejo Magelang Tahun Pelajaran 2016 / 2017. Subjek dalam penelitian ini
adalah guru mata pelajaran Al Qur‟an Hadits dan siswa kelas VIII A MTs Ma‟arif
Dawung yang terdiri dari 19 laki - laki dan 11 perempuan.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) yang terdiri
dari 3 siklus yang setiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan yang masing –
masing terdiri dari 4 tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan /
observasi dan refleksi. Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan metode
pengumpulan data yaitu tes tertulis, lembar observasi dan dokumentasi. Analisis
data yang digunakan dengan cara membandingkan pencapaian hasil belajar tiap
siklus dengan ditandai peningkatan kriteria ketuntasan klasikal.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode
pembelajaran index card match dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini
dibuktikan dari hasil pra siklus sebelum penerapan metode index card match tidak
ada siswa yang memenuhi KKM, meningkat pada siklus I yang menunjukkan
bahwa siswa mencapai KKM 10% ( 3 siswa tuntas ) dengan nilai rata – rata
67,33, sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 46,67 % ( 14 siswa tuntas )
dengan nilai rata – rata 75,33 dan pada siklus III meningkat lagi menjadi 86,67 %
( 26 siswa tuntas ) dengan nilai rata – rata 82. Dengan demikian hasil belajar yang
diperoleh siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 36,67%
dan dari siklus II ke siklus III mengalami peningkatan 11,34 %
vii
HALAMAN MOTTO
اب سعا افسب إله هف الله يكا لا
“Allah tidak membebani seseorang
melainkan sesuai kesanggupannya.”
( Al Baqarah : 286 ) ( Depag RI, 2004 : 57 )
“Allah menghendaki kemudahan bagimu,
dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.”
( Al Baqarah : 185 ) ( Depag RI, 2004 : 35 )
viii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada :
1. Orang tua ( Bapak Muhroni dan Ibunda Karni ), dan kedua mertua ( Bapak H.
Machfud dan Ibu Hj Istiqomah ).
2. Istriku sayang ( Ibu Nurul Umroh, S. Pd.I ) yang telah rela berkorban demi
suamimu ini. Kau ikhlaskan materi, tenaga, dan pikiran dalam menyelesaikan
skripsi ini. Tak lupa juga semangat yang selalu kau berikan, sehingga aku
bisa menyelesaikan studiku.
3. Ananda sayang ( Agha Syafiq Nasywan ), kaulah anugrah terindah dari yang
Maha Kuasa yang diberikan kepada ayahmu ini, dimana kelak engkau akan
melanjutkan estafet orang tua dan nenek moyangmu nak.
4. Teman-teman seperjuangan Angkatan 2013 (Bu Nyai Hasna, Muhammad
Churmain,, Bu Tatik, Dek Badrus, Pak Mualimin, Om Aziz, Kang Habib,
Mas Dwi Galih, Bu Popy, Bu Imroatun, Dek Tri Zun, Mas Kholiq, Pak
Mansur, Bu Umi dobel, Mbak Shol, Mas Wahib, Om Zulfa, Om Didik, Om
Gatot, Om Aris, Om Hanif, Mbah Sholeh, Mbak Linda, Bu Mufti, Bu Alfiah,
Mas Saiful, Mas Kholis, Mas Bahaul Haq, Pak Sutrisno, dan Mbak Ina.
Makasih atas bantuan dan kerjasama dari kalian, semoga apa yang kita
dapatkan selama ini bisa bermanfaat orang lain.. Aamiin
5. Rekan – rekan seperjuangan yang telah membantu mencarikan referensi,
sehingga dapat terselesaikan penulisan skripsi ini.
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil 'alaamin, kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan Rahmat, Taufiq, Hidayah serta „Inayah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar tanpa halangan suatu
apapun.
Shalawat serta salam semoga selalu senantiasa terlimpahkan kepada
Rasululloh SAW, segenap keluarga, sahabat, serta siapa saja yang mengikuti
sunnahnya. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh
gelar Sarjana pendidikan pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut
Agama Islam Negeri Salatiga.
Terselesainya skripsi ini bukanlah semata - mata hassil karya dari penulis,
namun berkat bantuan dan partisipasi dari semua pihak, sehingga penyusunan
skripsi ini dapat berjalan dengan baik,
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan penghargan dan rasa
terimakasih yang sebesar - besarnya kepada :
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
IAIN Salatiga.
3. Ibu Hj. Siti Rukhayati, M.Ag selaku Ketua Jurusan PAI di IAIN Salatiga.
4. Bapak Imam Mas Arum, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahnnya selama penulisan skripsi ini.
5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang
telah membekali ilmu pengetahuan dan keterampilan selama kuliah di IAIN
Salatiga.
6. Bapak Drs. H. Nuryahman, M.Pd. selaku Kepala MTs Ma‟arif Dawung
Tegalrejo Kabupaten Magelang yang memberikan izin kepada penulis, untuk
melakukan penelitian tindakan kelas guna menyelesaikan skripsi ini.
7. Dewan guru dan staf karyawan MTs Ma‟arif Dawung Tegalrejo Kab.
Magelang yang telah memberikan semangat dan kerjasamanya.
x
Tidak ada yang dapat penulis berikan sebagai balasan. Hanya do‟a dan
harapan semoga Allah SWT membalas budi baik yang tealh diberikan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Maka
semua kritik dan saran yang membangun sangatlah berguna untuk pembenahan
dan perbaikan, demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagikita
semua. Aamiin Ya Robbal Alamiin
Salatiga, Agustus 2017
Penulis
Nur Ma‟ani
xi
DAFTAR ISI
Halaman judul .................................................................................................... i
Nota Pembimbing .............................................................................................. ii
Pengesahan ......................................................................................................... iii
Surat Pernyataan ................................................................................................ iv
Abstrak ............................................................................................................... v
Motto .................................................................................................................. vi
Halaman Persembahan ....................................................................................... vii
Kata Pengantar ................................................................................................... x
Daftar Isi ............................................................................................................ xii
Daftar Tabel ....................................................................................................... xiv
Daftar Lampiran ................................................................................................. xv
BAB I : PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5
D. Hipotesis Peneltian .................................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 5
F. Definisi Operasional .................................................................................. 6
G. Rencana Tindakan ...................................................................................... 9
H. Prosedur Penelitian .................................................................................... 10
I. Sistematika Penulisan ................................................................................. 13
xii
BAB II : KAJIAN PUSTAKA ............................................................................ 15
A. Prestasi Belajar ........................................................................................... 15
1. Pengertian Belajar ................................................................................. 15
2. Pengertian Prestasi Belajar .................................................................... 16
3. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar .......................... 18
a. Faktor Intern ..................................................................................... 18
b. Faktor Ekstern .................................................................................. 22
B. Metode Index Card Match ......................................................................... 25
1. Pengertian Metode Index Card Match .................................................. 25
2. Tujuan Metode Index Card Match ........................................................ 28
3. Prinsip Interaksi Guru dengan Siswa dalam
Metode Index Card Match .................................................................... 30
4. Langkah - langkah Metode Index Card Match .................................... 31
5. Kelebihan dan Kekurangan Metode Index Card Match ....................... 32
C. Al Qur‟an Hadits ........................................................................................ 33
1. Karakteristik dan Fungsi Mata Pelajaran Al Qur‟an Hadits ................. 33
2. Tujuan Pembelajaran Al Qur‟an Hadits ................................................ 35
3. Pendekatan Pembelajaran Al Qur‟an Hadits ........................................ 36
4. Penilaian dan Evaluasi .......................................................................... 38
D. Penelitian Yang Relevan ............................................................................ 39
BAB III : METODE PENELITIAN .................................................................. 40
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 40
1. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 40
a. Tempat Penelitian .............................................................................. 40
xiii
b. Objek Penelitian ................................................................................ 40
c. Latar Belakang Berdirinya Madrasah ............................................... 41
d. Identitas Madrasah ............................................................................ 42
e. Visi, Misi dan Tujuan Madrasah ....................................................... 42
f. Data Guru dan Karyawan .................................................................. 43
g. Data Siswa Kelas VIII A ................................................................... 44
B. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................... 45
1. Siklus I ................................................................................................... 45
a. Perencanaan ........................................................................................ 45
b. Pelaksanaan ........................................................................................ 46
c. Observasi ............................................................................................ 47
d. Refleksi .............................................................................................. 48
2. Siklus II .................................................................................................. 49
a. Perencanaan ........................................................................................ 49
b. Pelaksanaan ........................................................................................ 50
c. Observasi ............................................................................................ 51
d. Refleksi .............................................................................................. 51
3. Siklus III ................................................................................................. 51
a. Perencanaan ........................................................................................ 52
b. Pelaksanaan ........................................................................................ 53
c. Observasi ............................................................................................ 53
d. Refleksi .............................................................................................. 53
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 54
A. Paparan Penelitian ...................................................................................... 54
xiv
B. Hasil Penelitian .......................................................................................... 56
1.. Diskripsi Siklus I ................................................................................... 56
a. Tujuan Siklus I ................................................................................... 56
b. Hasil Siklus I ...................................................................................... 56
2.. Diskripsi Siklus II .................................................................................. 58
a. Tujuan Siklus II .................................................................................. 58
b. Hasil Siklus II .................................................................................... 58
3.. Diskripsi Siklus III ................................................................................. 59
a. Tujuan Siklus III ................................................................................ 59
b. Hasil Siklus III ................................................................................... 60
C. Pembahasan ................................................................................................ 61
BAB V : PENUTUP .......................................................................................... 63
A. Kesimpulan ................................................................................................ 63
B. Saran-saran .................................................................................................. 63
C. Penutup ........................................................................................................ 64
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN - LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Daftar Guru dan Karyawan ............................................................... 43
Tabel 3.2 Daftar Siswa Kelas VIII A ................................................................ 44
Tabel 4.1 Tabel Hasil Belajar Siswa pada Siklus I ............................................. 56
Tabel 4.2 Tabel Hasil Belajar Siswa pada Siklus II ........................................... 58
Tabel 4.3 Tabel Hasil Belajar Siswa pada Siklus III ......................................... 60
Tabel 4.4 Tabel Perbandingan Hasil Belajar Tiap Siklus .................................. 61
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : RPP
Lampiran 2 : Lembar observasi
Lampiran 3 : Foto
Lampiran 4 : Contoh kartu pasangan
Lampiran 5 : Daftar Riwayat Hidup
Lampiran 6 : Surat keterangan telah selesai melaksanakan penelitian
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Manusia diciptakan oleh Tuhan Allah SWT, dengan qodrat dan
irodah-Nya bukanlah sia-sia tanpa tujuan. Ada dua dimensi yang harus
diemban oleh manusia di muka bumi untuk dipertanggung jawabkan kelak di
hadapan Sang Kholiq.
Dimensi yang pertama manusia sebagai hamba yang diwajibkan
untuk segala aktivitasnya bernilai ta‟abud hanya kepada-Nya.
Allah SWT berfirman dalam surat Adz Zuriyat ayat 56
بدون نإس إلا ليعإ وما خلقإت الإجنا والإ
Artinya: “ Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mengabdi kepada-Ku ( Depag, 2004 : 583 ). “
Dimensi yang ke dua manusia sebagai khalifah di muka bumi, ia
diamanati untuk memakmurkan bumi sebagai tempat tinggal sementara dalam
rangka inves amal untuk kepentingan hidup di negeri yang baqa.
Allah SWT berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 30 :
اذ قابلا هيفاة ا بعم ف الازض خا جا ة ا ـئكا ه ا ثكا نه زا
Artinya: “ Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat,
sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka
bumi ( Depag, 2004 : 11 ).”
2
Dua amanat yang harus diemban oleh manusia yang begitu berat
tersebut, tidak mungkin dapat terlaksana dengan baik dan benar tanpa adanya
pedoman dan petunjuk kongkrit dari Dzat yang memberi amanat.
Allah SWT dengan sifat rahman dan rahim-Nya melalui lisan
rasul-Nya, menurunkan dua pedoman yang harus dipahami untuk diikuti dan
dipedomani manusia dalam rangka mengemban kewajiban sebagai hamba dan
tugas-tugas kekhalifahan.
Allah SWT berfirman dalam surat Al Hasyr ayat 7 :
ابكى عا ب ا يا ا سل فاخر ب آتابكى انسه يا ديد ا ا شا ه الله ا إ اتهقا الله ا ا تا فاب
انعقابة
Artinya: “Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah dan apa yang
dilarangnya, maka tinggalkanlah, dan bertaqwalah kepada
Allah,sesungguhnya hukum Allah sangatlah keras (Depag, 2004 :
612 ). “
Ayat di atas memberikan pemahaman, bahwa manusia diperintah
untuk menjadikan Al Qur‟an dan Al Hadits sebagai sumber nilai yang harus
dipedomani dalam kehidupan manusia.
Sebagai dasar dan sumber hukum, Al Qur‟an dan Hadits tidak
dapat dipahami untuk dipedomani dengan benar tanpa adanya pemahaman
yang komprehensip.
Al Qur‟an dan Hadits sebagai salah satu mata pelajaran Agama
Islam pada madrasah, yang memiliki karakter membaca, menerjemahkan dan
menerapkan isi kandungannya, perlu disampaikan dengan pendekatan dan
metode yang sedemikian rupa agar siswa memperoleh pemahaman secara utuh
dan terpadu antara ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
3
Di dalam kurikulum Al Qur‟an Hadits disebutkan ”Dari
keberadaannya tersebut implikasi dalam proses pembelajarannya harus
menekankan keutuhan dan keterpaduan antara ranah kognitif, afektif dan
psikomotorik ( Depag ,2006 : 3 )
MTs Ma‟arif Dawung berdiri sejak tahun 1985 dan terletak di
dusun Koripan, Kelurahan Dawung, kecamatan Tegalrejo Magelang. Saat ini
sebagai salah satu Madrasah yang ada di kecamatan Tegalrejo, MTs Ma‟arif
Dawung memberikan pelayanan terhadap 200 siswa yang terbagi atas 6
rombongan belajar, di bawah kepemimpinan Drs. H. Nuryahman. Sampai saat
ini tenaga pengajar di MTs Ma‟arif Dawung cukup memadai, dengan jumlah
guru 19 orang. Kesesuaian ijazah dengan mata pelajaran yang diajarkan
80%. Untuk meingkatkan kemampuan dan potensi analisis tenaga
pengajar berbagai upaya telah dilakukan diantaranya mengikuti MGMP antar
sekolah di bawah Lembaga Pendidikan Ma‟arif. Kondisi tenaga pengajar
diatas merupakan modal dasar untuk meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
di semua mata pelajaran. Untuk mendukung kegiatan belajar mengajar, di
MTs Ma‟arif dawung dilengkapi internet dan juga perpustakaan.
Dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan, guru
perlu melakukan serangkaian kegiatan pembelajaran mulai dari perencanaan,
menentukan strategi, pemilihan materi dan metode pembelajaran .
Serangkaian kegiatan tersebut dinamakan dengan pendekatan yang dilakukan
oleh guru atau pendekatan pembelajaran.
Guru – guru di MTs Ma‟arif Dawung dalam melakukan proses
belajar mengajar menggunakan metode yang bervariasi. Khususnya pada mata
4
pelajaran Al qur‟an Hadits anata satu materi dengan materi yang lain belum
tentu metode yang digunakan adalah sama. Problem yang dihadapi dalam
proses belajar mengajar mata pelajaran Al Qur‟an Hadits khususnya materi
tajwid adalah belum semua anak mempunyai bekal tajwid yang sama pada
jenjang pendidikan sebelumnya, karena latar belakang siswa berbeda, ada
yang dari SD, ada juga yang dari MI.
Karena latar belakang yang berbeda itulah, sehingga hasil belajar
siswa pun banyak yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM
), yang sudah ditentukan yaitu 75, dengan indikator pencapaian minimal 85%
anak mendapatkan nilai tuntas. Maka dari itu untuk meningkatakan hasil
belajar siswa metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar materi
tajwid ini meggunakan metode index card match, dengan harapan akan
meningkatkan hasil belajar siswa, sehingga semua siswa dapat memenuhi
Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) yang telah ditentukan. Selain itu,
nantinya materi ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari – hari .
Berangkat dari pemahaman di atas, maka proses pembelajaran Al
Qur‟an Hadits di Madrasah Tsanawiyah perlu diefektifkan. Sehingga mata
pelajaran tersebut tidak hanya sebagai formalitas mata pelajaran yang
kehilangan fungsi, baik fungsi pengajaran, sumber nilai, sumber motivasi
maupun sumber pengembangan daya pikir dan nalar peserta didik.
Untuk itu, peneliti melakukan penelitian yang berjudul Peningkatan
Hasil Belajar Mata Pelajaran Al Qur‟an Hadits Materi Tajwid dengan Metode
Index Card Match pada siswa kelas VIII A MTs Ma‟arif Dawung Tegalrejo
Magelang Tahun Pelajaran 2016 / 2017.
5
B. RUMUSAN MASALAH.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis
merumuskan masalah “ Apakah metode index card match dapat meningkatkan
hasil belajar mata pelajaran Al Qur‟an Hadits materi tajwid pada siswa kelas
VIII A semester ganjil MTs Ma‟arif Dawung Tegalrejo tahun pelajaran
2016/2017 ? ”.
C. TUJUAN PENELITIAN.
Tujuan yang ingin penulis capai dalam penelitian ini adalah untuk
megetahui apakah metode index card match dapat meningkatkan hasil
belajar siswa mata pelajaran Al Quran Hadits materi tajwid, pada siswa
kelas VIII A Tahun pelajaran 2016 / 2017 di MTs Ma‟arif Dawung .
D. HIPOTESIS PENELITIAN
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka dapat diajukan
hipotesis “ Penerapan metode index card match mampu meningkatkan hasil
belajar Al Qur‟an Hadits materi tajwid pada kelas VIII A di MTs Ma‟arif
Dawung Tegalrejo Magelang tahun pelajaran 2016 / 2017 ” .
E. MANFAAT PENELITIAN.
Penulis berharap hasil dari penelitian ini dapat memberikan
sumbangan pemikiran yang bermanfaat, baik secara praktis maupun secara
teoretis.
6
1. Secara praktis, hasil dari temuan penelitian ini dapat meningkatkan
prestasi belajar para siswa, sedang bagi guru sebagai inovasi baru dalam
proses pembelajaran.
2. Secara teoritis, hasil dari penelitian ini dapat merangsang para guru untuk
menambah wawasan baru, guna meningkatkan kwalitas proses
pembelajaran maupun prestasi belajar para siswa. Sedangkan bagi sekolah,
sebagai salah satu sumber inspirasi guna menentukan kebijakannya dalam
usaha meningkatkan mutu akademik para siswanya.
F. DEFINISI OPERASIONAL
Untuk memperjelas dan menghindari kekaburan serta penafsiran
yang berbeda-beda tentang beda pokok masalah yang diteliti, maka penulis
perlu menjelaskan beberapa istilah sebagai berikut :
1. Hasil Belajar
Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam tingkah laku manusia.
Proses tersebut tidak akan terjadi apabila tidak ada suatu hal yang
mendorong pribadi yang bersangkutan.
Hasil belajar atau yang sering disebut dengan prestasi belajar
merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena
kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi belajar merupakan
hasil dari proses belajar. Memahami pengertian prestasi belajar secara
garis besar harus bertitik tolak kepada pengertian belajar itu sendiri.
Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran
terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan
7
psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan
menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan. Jadi prestasi
belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang
dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang
menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode
tertentu.
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa
prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam
menerima, menolak dan menilai informasi - informasi yang diperoleh
dalam proses belajar mengajar.
Adapun prestasi belajar yang dimaksud oleh penulis disini, adalah
nilai prestasi belajar Al Qur‟an Hadis siswa kelas VIII A semester ganjil
pada pokok bahasan ”Hukum Bacaan Mad” yang meliputi: prestasi
kognitif, psikomotor dan afektif.
2. Metode Index Card Macth
Index card match atau mencari pasangan merupakan inovasi baru
dalam proses pembelajaran, yang mengikut sertakan peserta didik secara
aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
Hisyam Zaini mengatakan: “ Pembelajaran aktif adalah suatu
pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif.
Ketika peserta didik belajar dengan aktif, berarti mereka yang
mendominasi aktifitas pembelajaran ( Hisyam Zaini, 2007 : 69 )
8
Metode tersebut sengaja penulis pakai sebagai upaya untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIII A MTs Ma‟arif Dawung
Tegalrejo Magelang, dengan pertimbangan sebagai berikut:
a. Peserta didik adalah orang yang sudah mampu berfikir secara kritis
sesuai dengan tingkatannya.
b. Peserta didik adalah orang yang sudah mampu membedakan mana
yang baik dan buruk maupun yang benar dan yang salah.
c. Peserta juga dapat menggunakan kemampuan otak mereka dalam
belajar tanpa harus dipaksa.
3. Mapel Al Qur‟an Hadits
Mata pelajaran Al Qur‟an Hadits merupakan salah satu komponen
dasar pendidikan yang diberikan di setiap tingkatan kelas pada Madrasah
Tsanawiyah yang di maksudkan agar anak didik sedini mungkin telah
memahami dasar - dasar kehidupannya yang bersumber dari kalam Ilahi.
Mata pelajaran Al Qur‟an Hadits merupakan unsur mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam ( PAI ) pada madrasah yang memberikan
pendidikan pada peserta didik untuk memahami dan mencintai Al Qur‟an
dan Hadits sebagai sumber ajaran Islam dan mengamalkan isi
kandungannya dalam kehidupan sehari – hari ( Depag, 2006 : 3 ).
Tujuan pembelajan Al Qur‟an Hadits agar peserta didik gemar
untuk membaca Al Qur‟an dan Hadits dengan benar, serta
mempelajarinya, memahami, meyakini kebenarannya dan mengamalkan
ajaran dan nilai yang terkandung di dalamnya sebagai petunjuk dan
pedoman di seluruh aspek kehidupan.
9
G. RENCANA TINDAKAN
1. Tempat Penelitian.
Penelitian dilaksanakan di MTs Ma‟arif Dawung Tegalrejo
Magelang pada kelas VIII A.
2. Faktor-Faktor yang Diteliti.
Mengingat penelitian ini berusaha mengkaji efektifitas
pembelajaran Al qur‟an Hadits, maka tekanan dalam penelitian ini adalah
proses pembelajaran. Oleh karena itu, variabel – variabel yang dikaji
dalam penelitian ini meliputi:
a. Faktor siswa, yaitu dengan mengamati aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran tersebut. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
merupakan indikasi keberhasilan penelitian ini.
b. Faktor guru, yaitu kemampuan dan ketrampilan guru dalam
mengembangkan kegiatan pembelajaran, terutama dalam melatih dan
mengembangkan sikap aktif dan kreatif.
c. Proses pembelajaran, yaitu dalam proses pembelajaran tersebut
aktivitas guru, siswa dan interaksi aktif dari berbagai unsur kegiatan
pembelajaran.
3. Rencana Tindakan.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, yaitu
penelitian yang didasarkan pada permasalahan yang muncul dalam
pembelajaran Al Qur‟an Hadits di MTs Ma‟arif Dawung Tegalrejo
Magelang.
10
Prosedur penelitian tindakkan kelas ini terdiri dari tiga siklus.
Setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai, seperti
yang telah didesain dalam faktor – faktor yang diselidiki.
Pada awalnya peneliti melakukan refleksi terhadap pembelajaran
yang selama ini dilakukan, mengidentifikasi permasalahan, mendiskusikan
dengan rekan sejawat, serta mengkaji teori atau metode pembelajaran yang
relevan.
Berdasarkan refleksi awal, maka langkah yang dianggap paling
tepat untuk meningkatkan prestasi belajar Al Qur‟an Hadits adalah dengan
meningkatkan aktivitas dan peran serta siswa dalam kegiatan
pembelajaran.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka tindakan yang paling tepat
adalah mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan penerapan metode
index card match. Dengan berpedoman pada refleksi awal tersebut, maka
prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini meliputi:
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan tindakan
c. Observasi
d. Refleksi dalam setiap siklus
H. PROSEDUR PENELITIAN
1. Perencanaan.
Dalam tahap perencanaan PTK ini meliputi:
11
a. Menetapkan materi sesuai kurikulum yang dijadikan sebagai bahan
tindakan
b. Membuat perangkat pembelajaran
c. Mengidentifikasi masalah yang ada dalam materi untuk dijadikan
sebagai kartu index card match.
d. Membuat lembar observasi.
e. Membuat alat evaluasi.
2. Pelaksanaan Tindakan.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan
kegiatan pembelajaran sesuai dengan yang telah direncanakan.
3. Observasi.
Pada tahap observasi dilakukan pada saat tindakan dilakukan,
untuk mengamati proses kegiatan belajar mengajar menggunakan lembar
observasi. Selain observasi oleh peneliti ( guru ) sendiri, peneliti meminta
pada rekan guru untuk mengobservasi selama peneliti terlibat dalam
pembelajaran. Hal ini dilakukan, selain karena peneliti tidak mungkin
dapat melakukan sendiri juga untuk menjaga obyektivitas dan validitas
data yang diperoleh melalui observasi.
4. Refleksi.
Data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan
dianalisis secara prosentase. Berdasarkan observasi tersebut, guru
melakukan refleksi diri tentang kegiatan yang telah dilakukan. Dengan
demikian, guru akan dapat mengetahui efektifitas pembelajaran yang
dilakukan. Untuk selanjutnya dari hasil refleksi ini akan dapat diketahui
12
kelemahan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, sehingga
dapat digunakan untuk menentukan tindakan kelas pada siklus berikutnya.
Penelitian ini akan dilaksanakan dua siklus sehingga pelaksanaan
penelitian tindakan kelas ini benar-benar akan berfanfaat dan
meningkatkan pembelajaran Al qur‟an Hadits.
5. Data dan Cara Pengambilannya
a. Sumber data
Sumber data pada penelitian ini meliputi: siswa, guru, dokumen
sekolah dan proses belajar mengajar.
b. Jenis Data
Jenis data yang diperoleh adalah data kualitatif yang meliputi
data utama, yaitu :
1) Prestasi belajar siswa kelas VIII A MTs Ma‟arif Dawung pada
mata pelajaran Al qur‟an Hadis yang yang disampaikan dengan
metode index card match.
2) Evaluasi proses belajar mengajar dengan menggunakan metode
mengajar index card match.
3) Data pendukung
Kondisi dan situasi Madrasah Tsanawiyah Ma‟arif Dawung
Tegalrejo Magelang.
c. Cara pengambilan data
Mekanisme pengambilan data pada penilitian ini dengan cara
sebagai berikut:
1) Metode dokumentasi.
13
Metode ini digunakan sebagai metode pokok dalam mengumpukan
data tentang kondisi dan situasi madrasah serta prestasi belajar
siswa kelas VIII A dari hasil penggunaan metode index card macth
pada mata pelajaran Al Qur‟an Hadits.
2) Metode observasi dan wawancara
Guna melengkapi data – data yang dibutuhkan dalam penelitian
ini, dipakai pula metode observasi dan wawancara sebagai metode
pendukung
6. Indikator Kinerja
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah apabila guru
dapat menerapkan pembelajaran Al qur‟an Hadits dengan metode index
card match secara efektif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa
dapat mengartikan dan memahami serta mengamalkan nilai-nilai yang
terkandung dalam mata pelajaran Al qur‟an Hadits, serta minimal 85%
siswa mendapatkan nilai tuntas.
Di dalam kurikulum Al qur‟an Hadits disebutkan ” Diharapkan
peserta didik dapat benar-benar menguasai dan menerapkan Al qur‟an dan
Hadits dalam kehidupan sehari-hari.
I. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I : PENDAHULUAN
Menguraikan pokok landasan yang mendasari penulisan skripsi dan
bagian ini merupakan kerangka dasar yang menjadi pangkal pijakan pijakan
penulisan skripsi ini
14
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
Memuat kajian teoritik yang berkaitan langsung dengan fokus
penelitian, mengenai masalah profesional dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, metode pengajaran Al Qur,an Hadis serta faktor-faktor
yang mempengaruhi prestasi belajar Al Qur‟an Hadis.
BAB III : LAPORAN PELAKSANAAN PENELITIAN
Dalam bab ini merupakan hasil penelitian yang meliputi profil
madrasah dan pelaksanaan penelitian
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Memaparkan hasil penelitian dan analisa pengaruh penggunaan
metode index card match terhadap prestasi belajar Al Qur‟an Hadits siswa
kelas VIII A di MTs Ma‟arif Dawung Tegalrejo Magelang
BAB V : PENUTUP
Bagian akhir laporan mencakup kesimpulan hasil penelitian, saran-
saran sebagai bagian partisipasi penulis dalam usaha pendidikan Islam
15
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar
1. Pengertian Belajar
Sebelum membicarakan pengertian prestasi belajar, terlebih dahulu
akan dikemukakan apa yang dimaksud dengan belajar. Para pakar pendidikan
mengemukakan pengertian yang berbeda antara satu dengan yang lainnya,
namun demikian selalu mengacu pada prinsip yang sama yaitu setiap orang
yang melakukan proses belajar akan mengalami suatu perubahan dalam
dirinya.
Menurut Slameto belajar adalah “suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya” ( Slameto, 2006 : 2 ). Selanjutnya Hintzman mengatakan”
Learning is a change in organism due to experience which can affect the
organism‟s behavior ”. Artinya, belajar adalah suatu perubahan yang terjadi
dalam diri organisme ( manusia dan hewan ) disebabkan oleh pengalaman
yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut ( Muhibbin Syah,
1996 : 89 ).
Bertolak dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan,secara
umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah
laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi
dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.
16
2. Pengertian Prestasi Belajar
Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan
siswa dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya
seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya
untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar
mengajar berlangsung.
Adapun prestasi dapat diartikan hasil diperoleh karena adanya
aktivitas belajar yang telah dilakukan. Namun banyak orang beranggapan
bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah mencari ilmu dan menuntut
ilmu. Ada lagi yang lebih khusus mengartikan bahwa belajar adalah
menyerap pengetahuan. Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam tingkah
laku manusia. Proses tersebut tidak akan terjadi apabila tidak ada suatu yang
mendorong pribadi yang bersangkutan.
Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari
kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan
prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Memahami pengertian prestasi
belajar secara garis besar harus bertitik tolak kepada pengertian belajar itu
sendiri. Untuk itu para ahli mengemukakan pendapatnya yang berbeda-beda
sesuai dengan pandangan yang mereka anut. Namun dari pendapat yang
berbeda itu dapat kita temukan satu titik persamaan. Sehubungan dengan
prestasi belajar, Poerwanto memberikan pengertian prestasi belajar yaitu
“hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang
dinyatakan dalam raport ( Rahmadakta, 2008 : 4 )”.
17
Selanjutnya Winkel mengatakan bahwa “ prestasi belajar adalah
suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam
melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya. (
Winkel , 2007: 162 )”. Sedangkan menurut S. Nasution prestasi belajar
adalah: “Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan
berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek
yakni: kognitif, affektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang
memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga
kriteria tersebut ( Rahmadakta , 2008 : 4 )”.
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa
prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam
menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam
proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat
keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan
dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses
belajar mengajar.
Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi.
Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya
prestasi belajar siswa.
3. Faktor - faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang
diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar antara lain :
18
a. Faktor Intern
Faktor intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu
sendiri, adapun yang dapat digolongkan ke dalam faktor intern yaitu
kecedersan/intelegensi, bakat, minat dan motivasi.
1) Kecerdasan/intelegensi
Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk
menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. Kemampuan ini
sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya intelegensi yang normal selalu
menunjukkan kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya.
Adakalanya perkembangan ini ditandai oleh kemajuan-kemajuan yang
berbeda antara satu anak dengan anak yang lainnya, sehingga seseorang
anak pada usia tertentu sudah memiliki tingkat kecerdasan yang lebih
tinggi dibandingkan dengan kawan sebayanya. Oleh karena itu jelas bahwa
faktor intelegensi merupakan suatu hal yang tidak diabaikan dalam
kegiatan belajar mengajar.
Slameto mengatakan bahwa “tingkat intelegensi yang tinggi akan
lebih berhasil dari pada yang mempunyai tingkat intelegensi yang rendah (
Slameto,2003 : 56 ). ”
Muhibbin berpendapat bahwa intelegensi adalah “semakin tinggi
kemampuan intelegensi seseorang siswa maka semakin besar peluangnya
untuk meraih sukses. Sebaliknya, semakin rendah kemampuan intelegensi
seseorang siswa maka semakin kecil peluangnya untuk meraih sukses (
Muhibbin syah, 1996 : 134 ). ”
19
Dari pendapat di atas jelaslah bahwa intelegensi yang baik atau
kecerdasan yang tinggi merupakan faktor yang sangat penting bagi
seorang anak dalam usaha belajar.
2) Bakat
Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki seseorang
sebagai kecakapan pembawaan. Ungkapan ini sesuai dengan apa yang
dikemukakan oleh Ngalim Purwanto bahwa “bakat dalam hal ini lebih
dekat pengertiannya dengan kata aptitude yang berarti kecakapan, yaitu
mengenai kesanggupan-kesanggupan tertentu ( Ngalim Purwanto, 2007 :
125).”
Kartono menyatakan bahwa “ bakat adalah potensi atau
kemampuan kalau diberikan kesempatan untuk dikembangkan melalui
belajar akan menjadi kecakapan yang nyata ( Rahmadakta : 2008 : 8 )”.
Menurut Muhibbin Syah mengatakan “ bakat diartikan sebagai
kemampuan individu untuk melakukan tugas tanpa banyak bergantung
pada upaya pendidikan dan latihan ( Muhibbin Syah, 1996: 134 )”.
Dari pendapat di atas jelaslah bahwa tumbuhnya keahlian tertentu
pada seseorang sangat ditentukan oleh bakat yang dimilikinya sehubungan
dengan bakat ini dapat mempunyai tinggi rendahnya prestasi belajar
bidang-bidang studi tertentu. Dalam proses belajar terutama belajar
keterampilan, bakat memegang peranan penting dalam mencapai suatu
hasil akan prestasi yang baik. Apalagi seorang guru atau orang tua
memaksa anaknya untuk melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan
bakatnya maka akan merusak keinginan anak tersebut.
20
3) Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenai beberapa kegiatan. Kegiatan yang dimiliki seseorang
diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa sayang. Menurut
Winkel minat adalah “kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk
merasa tertarik pada bidang/hal tertentu dan merasa senang berkecimpung
dalam bidang itu.” Selanjutnya Slameto mengemukakan bahwa minat
adalah “ kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang
beberapa kegiatan, kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus
yang disertai dengan rasa sayang. ( Slameto, 2003: 57)”
Berdasarkan pendapat di atas, jelaslah bahwa minat besar
pengaruhnya terhadap belajar atau kegiatan. Bahkan pelajaran yang
menarik minat siswa lebih mudah dipelajari dan disimpan karena minat
menambah kegiatan belajar. Untuk menambah minat seorang siswa di
dalam menerima pelajaran di sekolah siswa diharapkan dapat
mengembangkan minat untuk melakukannya sendiri. Minat belajar yang
telah dimiliki siswa merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi hasil belajarnya. Apabila seseorang mempunyai minat
yang tinggi terhadap sesuatu hal maka akan terus berusaha untuk
melakukan sehingga apa yang diinginkannya dapat tercapai sesuai dengan
keinginannya.
4) Motivasi
Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal
tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk
21
melakukan belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah
bagaimana cara mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan. Demikian pula
dalam kegiatan belajar mengajar sorang anak didik akan berhasil jika
mempunyai motivasi untuk belajar.
Nasution mengatakan motivasi adalah “ segala daya yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu ”. Sedangkan Lilik
Sriyanti mengatakan bahwa “motif diartikan sebagai suatu kekuatan yang
berasal dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut
melakukan suatu perbuatan ( Lilik Suryani, 2003 : 8)”.
Dalam perkembangannya motivasi dapat dibedakan menjadi dua
macam yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi
instrinsik dimaksudkan dengan motivasi yang bersumber dari dalam diri
seseorang yang atas dasarnya kesadaran sendiri untuk melakukan sesuatu
pekerjaan belajar. Sedangkan motivasi ekstrinsik dimaksudkan dengan
motivasi yang datangnya dari luar diri seseorang siswa yang menyebabkan
siswa tersebut melakukan kegiatan belajar.
Dalam memberikan motivasi seorang guru harus berusaha dengan
segala kemampuan yang ada untuk mengarahkan perhatian siswa kepada
sasaran tertentu. Dengan adanya dorongan ini dalam diri siswa akan
timbul inisiatif dengan alasan mengapa ia menekuni pelajaran. Untuk
membangkitkan motivasi kepada mereka, supaya dapat melakukan
kegiatan belajar dengan kehendak sendiri dan belajar secara aktif.
22
b. Faktor Ekstern
Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
prestasi belajar yang sifatnya di luar diri siswa, yaitu beberapa
pengalaman-pengalaman, keadaan keluarga, lingkungan sekitarnya dan
sebagainya.
Pengaruh lingkungan ini pada umumnya bersifat positif dan tidak
memberikan paksaan kepada individu. Menurut Slameto faktor ekstern
yang dapat mempengaruhi belajar adalah “ keadaan keluarga, keadaan
sekolah dan lingkungan masyarakat. ( Slameto, 2003: 60 )”
1) Keadaan Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat
tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan. Sebagaimana yang
dijelaskan oleh Slameto bahwa: “Keluarga adalah lembaga pendidikan
pertama dan utama. Keluarga yanng sehat besar artinya untuk
pendidikan kecil, tetapi bersifat menentukan dalam ukuran besar yaitu
pendidikan bangsa, negara dan dunia. ( Slameto, 2003: 60 )”
Adanya rasa aman dalam keluarga sangat penting dalam
keberhasilan seseorang dalam belajar. Rasa aman itu membuat
seseorang akan terdorong untuk belajar secara aktif, karena rasa aman
merupakan salah satu kekuatan pendorong dari luar yang menambah
motivasi untuk belajar.
Dalam hal ini Muhibbin Syah mengatakan: “Lingkungan sosial
yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah orang tua dan
keluarga siswa itu sendiri ( Muhibbin Syah, 1996 : 138 )”. Oleh
23
karena itu orang tua hendaknya menyadari bahwa pendidikan dimulai
dari keluarga. Sedangkan sekolah merupakan pendidikan lanjutan.
Peralihan pendidikan informal ke lembaga – lembaga formal
memerlukan kerjasama yang baik antara orang tua dan guru sebagai
pendidik dalam usaha meningkatkan hasil belajar anak.
Jalan kerjasama yang perlu ditingkatkan, dimana orang tua
harus menaruh perhatian yang serius tentang cara belajar anak di
rumah. Perhatian orang tua dapat memberikan dorongan dan motivasi
sehingga anak dapat belajar dengan tekun. Karena anak memerlukan
waktu, tempat dan keadaan yang baik untuk belajar.
2) Keadaan Sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang
sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa, karena
itu lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong untuk belajar yang
lebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi kualitas guru, kurikulum,
relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah,
pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung,
metode belajar dan tugas rumah.
Lilik Sriyanti mengemukakan “ Kualitas guru tidak hanya
menyangkut yang harus dikuasai terhadap meteri atau bidang studi
yang diajarkan, namum meliputi kemampuan mengelola proses
belajar mengajar, kemampuan memodifikasi materi agar sesuai
dengan daya tangkap anak dan sesuai dengan tuntutan jaman. ( Lilik
Sriyanti, 2003 : 12 ) ”. Guru juga dituntut selalu mengikuti berbagai
24
pendekatan proses belajar mengajar modern yang senantiasa selalu
berkembang serta mampu menerapkan sebagai strategi pengajaran.
Kemampuan guru tersebut akan berpengaruh terhadap mutu
pengajaran.
Oleh sebab itu, guru harus dituntut untuk menguasai bahan
pelajaran yang disajikan, dan memiliki metode yang tepat dalam
mengajar.
3) Lingkungan Masyarakat
Di samping orang tua, lingkungan juga merupakan salah satu
faktor yang tidak sedikit pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa
dalam proses pelaksanaan pendidikan. Karena lingkungan alam
sekitar sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi
anak, sebab dalam kehidupan sehari-hari anak akan lebih banyak
bergaul dengan lingkungan dimana anak itu berada.
Dalam hal ini Kartono berpendapat bahwa lingkungan
masyarakat dapat menimbulkan kesukaran belajar anak, terutama
anak-anak yang sebayanya. Apabila anak-anak yang sebaya
merupakan anak-anak yang rajin belajar, maka anak akan terangsang
untuk mengikuti jejak mereka. Sebaliknya bila anak-anak di
sekitarnya merupakan kumpulan anak-anak nakal yang berkeliaran
tiada menentukan anakpun dapat terpengaruh pula ( Rahmadakta,
2008 : 10 ). Dengan demikian dapat dikatakan lingkungan membentuk
kepribadian anak, karena dalam pergaulan sehari-hari seorang anak
akan selalu menyesuaikan dirinya dengan kebiasaan-kebiasaan
25
lingkungannya. Oleh karena itu, apabila seorang siswa bertempat
tinggal di suatu lingkungan temannya yang rajin belajar maka
kemungkinan besar hal tersebut akan membawa pengaruh pada
dirinya, sehingga ia akan turut belajar sebagaimana temannya.
B. Metode Index Card Match
1. Pengertian Metode Index Card Match
Metode atau metoda berasal dari bahasa Yunani (Greeka) yaitu
metha dan hodos, metha berarti melalui atau melewati, sedangkan hodos
berarti jalan atau cara. Metode secara harfiah diartikan “cara” ( Ramayulis
, 2001 : 107 ).
Dalam pemakaian umum metode diartikan sebagai cara melakukan
kegiatan atau melakukan pekerjaan dengan menggunakan fakta dan
konsep-konsep secara sistematis ( Muhibbin Syah, 1996 : 201 ). Metode
merupakan cara yang dipergunakan dalam pengajaran sebagai strategi.
Metode ikut memperlancar ke arah pencapaian tujuan pembelajaran.
Metode ini akan nyata jika guru memilih metode yang sesuai dengan
tingkat yang hendak dicapai oleh tujuan pembelajaran. Pembelajaran dapat
diartikan sebagai suatu proses yang diselenggarakan oleh guru untuk
membelajarkan siswa dalam belajar bagaimana belajar memperoleh dan
respon pengetahuan, ketrampilan dan sikap ( Syaiful Bahri, 2000 : 70 ).
Dengan demikian pengertian metode adalah jalan atau cara yang
harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi, jika dikaitkan dengan
istilah mengajar, dimana mengajar berarti menyajikan atau
26
menyampaikan, sedangkan metode mengajar sendiri adalah salah satu cara
yang harus dilalui untuk menyajikan bahan pengajaran agar tercapai tujuan
pengajaran ( Syaiful Bahri, 2000 : 108 ).
Metode index card match adalah metode yang dikembangkan
untuk menjadikan siswa aktif mempertanyakan gagasan orang lain dan
gagasan diri sendiri dan seorang siswa memiliki kreatifitas maupun
menguasai ketrampilan yang diperlihatkan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Pembelajaran yang bernuansa inovatif tentu sangat
dibutuhkan dalam kondisi kelas yang sangat menyenangkan atau ada
kebebasan, sehingga siswa dapat tumbuh dan berkembang sebagaimana
mestinya ( Ismail, 2008 : 81 ).
Metode index card match merupakan metode yang menciptakan
kondisi pembelajaran yang bersifat kerjasama, saling menolong dan
tanggungjawab dalam menyelesaikan tugas yang diberikan lewat
permainan kartu. Hal ini bukanlah hal baru dalam dunia Islam, karena
Islam sendiripun menganjurkan untuk tolong menolong dalam kebaikan.
Bukan juga hal baru dalam dunia pendidikan.
Menurut Mel Silberman, dalam bukunya active learning. Metode
index card match merupakan kegiatan kolaboratif yang biasa digunakan
untuk mengerjakan konsep, penggolongan sifat, fakta tentang suatu objek,
atau mengulangi informasi ( Mel Silberman, 2002 : 149 ). Metode ini juga
menekankan terhadap gerakan fisik, yang diutamakan dapat membantu
untuk memberi energi kepada suasana kelas yang mulai jenuh. Karena
aktifitas pembelajaran yang sangat padat.
27
Permainan kartu yang dimainkan oleh orang dewasa banyak
membutuhkan strategi, tentu saja permainan ini menjadi sangat
menyulitkan bagi anak-anak. Asal tahu saja, pada umumnya anak akan
merasa kesal bila kalah bermain. Mereka yang lebih tua menganggap
permainan ini membosankan dan tidak menarik hatinya bila permainan
tersebut bisa dimainkan oleh anak-anak yang lebih muda (pra sekolah).
Kecuali bila permainan ini dilakukan dengan berpasangan. Dalam ingatan
visualisasi, anak kecil sangat baik ingatannya dibanding orang dewasa.
Meskipun ia sangat lemah dalam strategi bermain, tetapi ini
diseimbangkan dengan kemampuannya untuk mengingat letak barang (
Dwi Sunar , 2008 : 99-100 ).
Index card match merupakan aktivitas kerjasama yang bisa
digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik klasifikasi,
faktatentang benda, atau menilai informasi. Gerak fisik di dalamnya dapat
membantu menggairahkan siswa yang merasa lelah dan penat ( Umi
Machmudah, 2008 : 144 ). Keberadaan pembelajaran yang sifatnya
monoton sebagai salah satu sumber utama yang turut memberikan
kontribusi terhadap lemahnya pembelajaran agama Islam yang selama ini
jelas berdampak pada kegagalan pembelajaran. Dalam konteks ini,
penyebabnya dapat berawal dari kelemahan sumber daya manusia,
kurikulum, sumber belajar, media, strategi, metode, pendekatan dan
evaluasi yang dipergunakan dalam proses pembelajaran. Proses
pembelajaran dilakukan di kelas harus disesuaikan dengan perkembangan
anak tersebut sebagaimana Firman Allah SWT, QS. Al-Isra 84 :
28
جيل دا سا ا أا ا ‟أاعهاى ث ثك فاسا بكهات ها شا م عا ا ى قم كم ياع
Artinya ; “ Katakanlah tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya
masing-masing. Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar
jalan-Nya.” (Al-Isra‟ 84) ( Depag RI, 2004 : 316 ).
Ayat di atas menjelaskan bahwa pendidikan harus dilakukan sesuai
dengan kebutuhan masing-masing proses pembelajaran atau bisa dikatakan
proses pembelajaran harus disesuaikan dengan perkembangan peserta
didik.
2. Tujuan Metode Index Card Match
Sebelum lebih jauh menjelaskan tujuan metode index card match
terlebih dahulu dijelaskan apa sebenarnya makna dari “tujuan” tersebut.
secara etimologi tujuan adalah “arah, maksud, atau haluan”. Dalam
bahasa Arab tujuan diistilahkan dengan “ghayat, ahdaf, atau muqoshid”.
Sementara dalam bahasa Inggris diistilahkan dengan “goal, purpose,
obyektif, atau aim”. Secara terminologi tujuan adalah suatu yang
diharapkan tercapai setelah sebuah usaha atau kegiatan selesai ( Arif
Armai, 2002 : 15 ).
Suatu usaha yang tidak mempunyai tujuan tidak akan berarti apa-
apa. Ibarat seseorang yang bepergian tidak tentu arahnya. Pendidikan
merupakan usaha yang dilakukan secara sadar dan jelas memiliki tujuan,
sehingga diharapkan dalam penerapannya ia tidak kehilangan arah dan
pijakan.
Tujuan dari penerapan metode index card match adalah guru dapat
menciptakan suasana belajar yang mendorong anak - anak untuk saling
29
membutuhkan, inilah yang dimaksud positive interdependence atau saling
ketergantungan positif. Saling ketergantngan positif ini dapat dicapai
melalui ketergantungan tujuan, ketergantungan tugas, ketergantungan
sumber belajar, ketergantungan peranan dan ketergantungan hadiah.
Selain itu kelebihan menggunakan metode index card match
adalah:
a. Peserta didik belajar untuk selalu mengambil inisiatif sendiri dalam
segala tugas yang diberikan oleh guru.
b. Dapat memupuk rasa tanggung jawab, karena dari hasil yang
dikerjakan dipertanggung jawabkan di depan guru.
c. Mendorong peserta didik supaya berlomba - lomba untuk mencapai
kesuksesan.
d. Dapat memperdalam pengertian dan menambah keaktifan dan
kecakapan siswa.
e. Hasil belajar akan tahan lama karena pelajaran sesuai dengan minat
peserta didik.
f. Waktu yang digunakan tidak hanya sebatas jam - jam pelajaran di
sekolah ( Ramayulis, 2001 : 295 ).
3. Prinsip - prinsip Interaksi Guru dan Siswa dalam Metode Index Card
Match
Sesuai dengan pengertian mengajar yaitu menciptakan suasana
yang mengembangkan inisiatif dan tanggung jawab belajar peserta didik,
maka sikap guru pada penerapan metode index card match hendaknya :
a. Terbuka mau mendengarkan pendapat peserta didik.
30
b. Membiasakan peserta didik untuk mendengarkan bila guru atau
peserta didik lain sedang berbicara.
c. Menghargai perbedaan pendapat.
d. Menumbuhkan rasa percaya diri.
e. Memberi umpan balik terhadap hasil kerja guru ( Ujang Sukardi ,
2003 : 12).
Dalam pengajaran yang dimiliki dalam metode index card match,
maka posisi dan peran guru harus menempatkan diri sebagai :
a. Pemimpin belajar, artinya merencanakan, mengorganisasi,
melaksanakan dan mengontrol kegiatan belajar peserta didik.
b. Fasilitator belajar artinya memberikan kemudahan - kemudahan
peserta didik dalam melakukan kegiatan belajarnya,misal
menyediakan sumber dan alat belajar, menyediakan waktu belajar
yang cukup, memberi bantuan, menunjukkan jalan keluar pemecahan
masalah.
c. Moderator belajar artinya sebagai pengatur arus belajar peserta didik,
guru menampung persoalan yang diajukan peserta didik.
d. Motivator belajar sebagai pendorong agar peserta didik mau
melakukan kegiatan belajar.
e. Evaluator artinya sebagai penilai yang obyektif dan komprehensif,
guru berkewajiban memantau, mengawasi proses belajar peserta
didik dan hasil belajar yang dicapainya ( Nana Sudjana, 2001 : 32-35
).
31
4. Langkah - langkah Metode Index Card Match
Metode Index Card Match dilakukan dengan langkah - langkah
sebagai berikut :
a. Buatlah potongan - potongan kertas sejumlah peserta didik dalam
kelas dan dibagi menjadi dua kelompok.
b. Tulis pertanyaan tentang materi yang etlah disampaikan sebelumnya
pada potongan ang telah disiapkan. Setiap satu kertas satu
pertanyaan.
c. Pada potongan kertas yang lain, tulislah jawaban dari pertanyaan -
pertanyaan yang telah dibuat.
d. Kocoklah semua kertas sehingga akan tercampur antara soal dan
jawaban.
e. Bagikan setiap peserta satu kertas. Jelaskan bahwa ini aktivitas yang
akan dilakukan berpasangan. Sebagian peerta akan mendapat soal dan
sebagian yang lain akan mendapat jawaban.
f. Mintalah peserta untuk mencari pasangan. Jika sudah ada yang
menemukan pasangannya mintalah mereka untuk duduk berdekatan.
Jelaskan juga agar mereka tidak memberikan materi yang didapatkan
kepada teman lain.
g. Setalah semua peserta menemukan pasangan dan duduk berdekatan,
mintalah setiap pasangan secara bergantian membacakan soal yang
diperoleh dengan suara keras, selanjutnya soal tersebut dijawab oleh
teman pasangannya.
32
h. Akhiri proses ini dengan klarifikasi dan kesimpulan serta tindak
lanjut ( Ismail, 2008 : 81 ).
5. Kelebihan dan kelemahan Metode Index Card Match
Terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan metode index card
match, antara lain :
a. Kelebihan metode Index Card Match adalah :
1) Menumbhkan kegembiraan dalam kegiatan belajar mengajar.
2) Materi pelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian
siswa.
3) Mampu menciptkan suasana belajar yang aktif dan
menyenangkan.
4) Mampu meningkatkan hasil belajar siswa mencapai taraf
ketuntasan belajar.
5) Penilaian dilakukan bersama pengamat dan pemain.
b. Kelemahan metode Index Card Match antara lain :
1) Membutuhkan waktu yang lama bagi siswa untuk
menyelesaikan tugas dan presentasi.
2) Guru harus meluangkan waktu yang lebih lama.
3) Lama untuk membuat persiapaan.
4) Guru harus memiliki jiwa demokratis dan keterampilan yang
memadai dalam hal pengelolaan kelas.
5) Menunut siswa untuk bisa bekerja sama dengan siswa lain dalam
menyelesaiakan masalah.
33
6) Suasana menjadi sedikit lebih gaduh sehingga mungkin akan
mengganggu kelas yang lain.
C. Al Qur’an Hadits
Mata pelajaran Al Qur‟an Hadits merupakan salah satu komponen
dasar pendidikan yang diberikan di setiap tingkatan kelas pada Madrasah
Tsanawiyah dimaksudkan agar peserta didik sedini mungkin, telah
memahami dasar- dasar kehidupannya yang bersumber dari kalam Ilahi.
Dalam Kurikulum Al Qur‟an Hadits Madrasah Tsanawiyah
disebutkan bahwa ” Al Qur‟an Hadits merupakan unsur mata pelajaran
Agama Islam pada madrasah yang memberikan pemahaman kepada peserta
didik tentang Al Qur‟an dan Hadits sebagai sumber ajaran Islam” ( Depag RI
, 2006 : 3 ).
1. Karakteristik dan Fungsi Mata Pelajaran Al Qur’an Hadits
Dari keberadaan mata pelajaran Al Qur‟an Hadits diatas, maka
dalam proses pembelajarannya harus menekankan keutuhan dan
keterpaduan antara ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Oleh karena
itu, karakteristik pada mata pelajaran Al Qur‟an Hadits meliputi :
a. Membaca ( menulis ) yang merupakan unsur penerapan ilmu tajwid.
b. Menerjemahkan makna (tafsiran) yang merupakan pemahaman,
interpretasi ayat dan hadits dalam meperkaya khasanah intelektual.
c. Menerapkan isi kandungan ayat atau hadits yang merupakan unsur
pengalaman nyata dalam kehidupan sehar – hari ( Depag RI, 2006 : 3 ).
34
Secara fungsional pelajaran Al Qur‟an Hadits memiliki beberapa
fungsi antara lain:
a. Sebagai pengajaran, yaitu penyampaian informasi ilmu pengetahuan
dan pesan-pesan Al Qur‟an Hadits tentang berbagai disiplin ilmu
pengetahuan.
b. Sebagai sumber nilai, yaitu sebagai landasan nilai sikap, nilai keyakinan
dan akhlak untuk terbentuknya insan yang utuh dalam rangka mencapai
kebahagiaan hidup dunia akhirat.
c. Sebagai sumber motivasi, yaitu memberikan dorongan dan semangat
yang kuat dalam beramal dan lebih meyakini akan makna perbuatan
yang dilakukannya.
d. Sebagai pengembang daya pikir dan nalar anak didik sesuai dengan
tingkat perkembangannya, melalui proses pendidikan, membaca ,
menghafal dan menerjemahkan Al Qur‟an Hadits.
e. Sebagai perbaikan, yaitu dapat memberikan kesadaran dan kecerdasan
dalam memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam keyakinan,pemahaman
dan pengamalan ajaran agama Islamdalam kehidupan sehari-hari.
f. Sebagai pencegahan, yaitu dapat memberikan kekuatan dan kemampuan
untuk dapat menangkal berbagai hal yang dapat menghambat anak didik
dalam perkembangan menuju keimanan dan ketaqwaan.
g. Sebagai pembiasaan, yaitu pemahaman ilmu pengetahuan, penanaman
dan pengembangan nilai-nilai Al Qur‟an dalam kontek lingkungan fisik
dan sosial.
2. Tujuan Pembelajaran Al Qur’an Hadits
35
Standar kompetnsi lulusan untuk mata pelajaran al Qur‟an Hadits
jenjang pendidikan Madrasah Tsanawiyah adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan Al Qur‟an dan Hadits sebagai pedoman hidup umat
islam.
b. Meningkatkan pemahaman Al Qur‟an, Al fatikhah, dan surat pendek
pilihan melalui upaya penerapan cara membacanya, menangkap
maknanya, memahami kandungan isinya dan mengaitkannya dengan
fenomena kehidupan.
c. Menghafal dan menjelaskan makna hadits - hadits yang terkait dengan
tema isi kandungan surat atau ayat sesuai dengan tingkat perkembangan
anak.
Standar Kompetensi di atas merupakan hal dan cara yang sangat
baik untuk pendidikan anak didik di Madrasah Tsanawiyah, yaitu dengan
memberikan pemahaman, pembelajaran, serta hafalan bagi anak didik
tentang Al Qur‟an dan hadits. Sehingga diharapkan anak didik dapat
memahami dan mencintai Al Qur‟an dan hadits sebagai pedoman hidup
ereka yang harus dipegang teguh dimanapun dan sampai kapanpun mereka
berada.
Di usia peserta didik yang masih belia memungkinkan mereka
untuk lebih cepat meresap, menghafal dan mengingat tentang apa yang
telah diajarkan Al Qur‟an dan hadits yang mereka dapatkan di sekolah (
Madrasah ). Sehingga peserta didik dapat mengamalkan dalam kehidupan
mereka sesuai dengan tuntutan dan anjuran dari Al qur‟an dan Hadits. Dan
36
diharapkan peserta didik dapat terhindar dari pergaulan yang pada saat ini
semakin bebas.
Dengan adanya standar kompetensi ini, secara tidak langsung
memberikan perintah, pemahaman, dan pengertian kepada peserta didik
bahwa Al Qur‟an dan hadits adalah merupakan tuntunan hidup, aturan
hidup, serta sarana ibadah untuk mendekatkann diri kepada Allah SWT.
Di dalam UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehiduan bangsa,
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
3. Pendekatan Pembelajaran Al Qur’an Hadits
Pembelajaran adalah sebuah proses hubungan timbal balik antara
pendidik dan peserta didik, interaksi tersebut bernilai normatif, dilakukan
dengan sadar dan bertujuan ( interaksi edukatif ) .
Syaiful Bahri Djamarah mengatakan ” interaksi edukatif adalah
hubungan dua arah antara guru dan anak didik dengan sejumlah norma
sebagai mediumnya untuk mencapai tujuan pendidikan ” (Syaiful Bahri,
2000 : 11 ).
37
Dalam interkasi edukatif ada dua buah kegiatan yakni kegiatan
guru di satu pihak dan kegiatan anak didik di lain pihak. Guru tidak hanya
mengajar, tetapi juga belajar memahami suasana psikologis anak didik dan
kondisi kelas, dalam rangka menciptakan interaksi yang harmonis agar
tujuan proses pembelajaran dapat tercapai secara optimal.
Al Qur‟an Hadits sebagai mata pelajaran komponen dasar
madrasah tsanawiyah, dalam penyajiannya perlu adanya pendekatan yang
tepat dan terpadu, sehingga hasil dari proses pembelajaran dapat
mencakup seluruh aspek bagi perkembangan dan pertumbuhan anak didik.
Adapun cakupan materi Al Qur‟an Hadis pada setiap aspek dikembangkan
secara terpadu yang meliputi :
a. Keimanan, mendorong peserta didik untuk mengembangkan
pemahaman dan keyakinan tentang adanya Allah SWT sebagai sumber
kehidupan.
b. Pengamalan, menkondisikan anak didik untuk mempraktekkan dan
merasakan hasil - hasil pengamalan isi Al Qur‟an dan Hadits dalam
kehidupan sehari-hari.
c. Pembiasaan, membiasakan sikap dan prilaku yang baik sesuai ajaran
Islam
d. Rasional, memfungsikan rasio peserta didik sehingga isi dan nilai-nilai
yang ditanamkan mudah dipahami.
e. Emosional, menggugah perasaan atau emosi peserta didik dalam
menghayati kandungan Al Qur‟an dan Hadis sehingga lebih terkesan.
38
f. Fungsional , menyajikan materi pelajaran yang memberikan manfaat
nyata bagi peserta didik dalam kehidupan.
g. Keteladanan, menjadikan guru dan komponen madrasah lainnya sebagai
teladan dan cermin dari individu yang mengamalkan isi Al Qur‟an dan
Hadits ( Depag RI, 2006 : 4 ).
4. Penilaian / Evaluasi
Penilaian / evaluasi adalah suatu kegiatan yang disengaja dengan
tujuan untuk mengetahui keberhasilan peserta didik dan memberikan
masukan kepada guru tentang apa yang dilakukan dalam pengajaran.
Dengan demikian, tujuan evaluasi adalah:
a. Mengambil keputusan tentang hasil belajar.
b. Memahami anak didik.
c. Memperbaiki dan mengembangkan program pengajaran.
Adapun penilaian mata pelajaran Al Qur‟an Hadits adalah dengan
prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Penilaian sebagai upaya mengumpulkan informasi kemajuan belajar
peserta didik secara utuh baik aspek pengetahuan, sikap dan
keterampilan.
b. Instrumen penilaian harus benar-benar dapat mengukur dengan tepat
kemampuan usaha belajar peserta didik
c. Penilaian dilakukan dengan tes dan non tes
d. Pengukuran terhadap ranah afektif dilakukan dengan cara non tes.
Misalnya skala penilaian, observasi dan wawancara
e. Penilaian terhadap ranah psikomotor dengan tes perbuatan .
39
D. Penelitian Yang Relevan
Setelah peneliti melakukan kajian pustaka terhadap skripsi yang
berhubungan dengan judul pada skripsi peneliti, ternyata ada beberapa
skripsi yang mempunyai kemiripan dengan skripsi peneliti. Beberapa kajian
pustakanya adalah :
a. Penelitian oleh Mahmud yang berjudul “Penerapan Metode Index Card
Match pada Mata Pelajaran Fiqih Materi Pokok Makanan dan Minuman
yang Halal dan Haram untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di
kelas V MI Tambaksari Rowosari Kendal tahun pelajarn 2010 / 2011”.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah metode index card match yang
digunakan dalam pembelajaran fiqih dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik pada materi halal dan haram di kelas V MI Tambaksari
Rowosari Kendal.
b. Penelitian oleh Mia Ardati yang berjudul “ Upaya peningkatan Hasil
Belajar Mata Pelajarn Fiqih melalui Metode Index Card Match siswa
kelas IV di MI Al Iman Mranggen Kajoran Magelang tahun 2010 “.
Kesimpulan penelitian ini dengan metode index card match dapat
meningkatkan perhatian, keaktifan dan pada akhirnya meningkatan hasil
belajar siswa di mata pelajaran fiqih .
40
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian tindakan
kelas ( Classroom Action Research ). Penenlitian tindakan kelas adalah
sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oeh pelaku tindakan yang
dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka
dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan -
tindakan yang dilakukan serta memperbaiki kondisi dimana praktek
pemeblajaran tersebut dilakukan.
1. Tempat dan Waktu Penenlitian
a. Tempat Penelitian
Lokasi penelitian yaitu di MTs Ma‟arif Dawung
Tegalrejo Magelang, mulai tanggal 6 Maret sampai dengan 25
Maret 2017.
b. Objek Penelitian
Mata Pelajaran yang menjadi obyek penelitian ini
adalah Al Qur‟an Hadits. Sesuai dengan kompetensi dasar pada
silabus saat penelitian ini dilaksanakan, maka materi yang diambil
adalah tentang pengertian dan ketentuan hukum bacaan mad
„iwad, mad layin, dan mad „arid lissukun .
41
c. Latar Belakang Berdirinya Madrasah
Madrasah Tsanawiyah Ma‟arif Dawung didirikan pada
tanggal 6 Juli 1985, dengan status terdaftar dengan SK
Pengesahan: Wk/5.C/22/Pem./Ts/1987, di bawah naungan
Lembaga Pendidikan Ma‟arif NU. Dengan semangat para Ulama
NU, tokoh masyarakat, serta perangkat desa dan upaya untuk
mencerdaskan masyarakat, maka timbullah suatu pemikiran untuk
mendirikan lembaga pendidikan Islam. Setelah melalui pengkajian,
pendekatan dan proses musyawarah, maka kemudian disepakati
untuk mendirikan Madrasah Tsanawiyah Ma‟arif Dawung yang
terletak di Dusun Koripan, Desa Dawung, Kecamatan Tegalrejo,
Kabupaten Magelang. Disamping pemikiran di atas pendirian
Madrasah tersebut di latar belakangi oleh rasa keprihatinan
terhadap anak SD / MI yang tidak mampu untuk melanjutkan
sekolah ke jenjang pendidikan selanjutnya, karena alasan ekonomi
serta tidak tertampung di madrasah / sekolah negeri dan juga ada
yang terancam putus sekolah.
Adapun para pendiri Madrasah Tsanawiyah Ma‟arif
Dawung tersebut antara lain:
1) KH Idris Abdan, BA alamat Mangunrejo (PNS/Anggota
DPRD II Kabupaten Magelang)
2) KH A. Siraj Abdan, BA alamat Koripan ( PNS/ Pengasuh
Ponpes Awal Koripan)
3) Nahrowi, alamat Derso Dawung ( Kepala Desa Dawung )
42
4) Dzulqornain, alamat Koripan ( Tokoh Masyarakat )
5) KH. Ihsanuddin, alamat Koripan ( Pengasuh Ponpes Awal
Koripan )
6) K. Hasim Abdan, alamat Derso Dawung ( Pengasuh Ponpes
Derso )
7) M. Mahfudz, alamat Tarukan ( Waspendais Departemen
Agama )
8) S. Suhanto, alamat Koripan ( Tokoh Masyarakat )
d. Identitas Madrasah
1) Nama Madrasah : MTs Ma‟arif Dawung
2) Alamat : Jl. Klopo - Sindas km 0,5 Koripan,
Dawung, Tegalrejo 56192
3) Nomor Statistik Madrasah : 212330081057
4) Status / Terakriditasi : Swasta Terakriditasi B
5) Berdiri : 6 Juli 1985
6) Nama Yayasan : Lembaga Pendidikan Ma‟arif
7) Alamat yayasan : Jl. Magelang - Jogja km 12
Palbapang Mungkid Magelang.
e. Visi, Misi dan Tujuan Madrasah Tsanawiyah Ma‟arif Dawung
1) Visi
“ Menjadikan Lembaga pendidikanuntuk mewujudkan siswa
yang bertaqwa, unggul dalam prestasi santun dalam budi
pekerti dan berwawasan luas “.
43
2) Misi
a) Melaksanakan bimbingan dan pembelajaransecara efektif
b) Menumbuhkan semnagat keunggulan secara insentif
kepada seluruh warga madrasah.
c) Mendorong dan membantu siswa untuk mengenali
potensi diri.
d) Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan ajaran
agama islam ala ahlusunnah wal jama‟ah.
e) Mendidik siswa berbudi pekerti yang luhur.
3) Tujuan
“ Memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk
mengembangkan potensi dirinya agar menjadi manusia yang
beriman, bertaqwa kepada Allah SWT, bertanggung jawab,
disiplin, demokratis, berakhlak mulia dan menyiapkan siswa
untuk dapat mengikuti pendidikan lebih lanjut ”
f. Data Guru, Karyawan dan siswa kelas VIII A Mts Ma‟arif Dawung
Tabel 3.1 Daftar Guru dan Karyawan MTsMa’arif Dawung
NO Nama Pendidikan Jabatan
1.
2.
3
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Drs. H. Nuryahman, M.Pd.I
Hj. Ruqoyah, S.Pd.I
Muhnawir
Sabar
Darmadi
Muhdorun
Haidayatul Hadi, S.Ag
Hari Kriistianto, S.Pd
Solikhin, S.Pd.I
Nurchabibah, S.Pd
Nurul Umroh, S. Pd.I
Putri Candrayani, S.H
Oktafia TQ, S.Pd
S2
S1
PGAN
PGAN
MAN
MAN
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
Kepala Madrasah
Waka Kurikulum / Guru
Waka Sarpras / Guru
Waka Kesiswaan / Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
44
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
Faizatu Sholikhah, S.Pd.si
Yuyul anggerwati, S.H
Aqshol Hidayah, M.Pd.I
Emi Yuliyati, S.Ag
M. Syihabudin, S.Pd
Ahmad Fakhrudin, S.Sn
Nur Ma‟ani
Priyanto
Wijayanti Rahayu, A.Ma.Pust
S1
S1
S2
S1
S1
S1
MAN
MAN
DII
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Staf TU
Staf TU
Ka. Perpustakaan
Tabel 3.2 Daftar Siswa Kelas VIII A
MTs Ma’arif Dawung Tegalrejo Tahun Pelajaran 2016 / 2017
No Nama Jenis Kelamin
2. Achmad Zidfi Nassabi L
3. Aditya Wicaksono L
4. Ana Maryam C. H P
5. Anggita Dilla Assatya P
6. Aufa Abdul Hakim L
7. Chalim Aji Kurniawan L
8. Defita Suryaningrum P
9. Faqih Zulianto L
10. Farizqi Dwi Wardana L
11. Fuad Masrukhan L
12. Kahlimatus Sakdiyah P
13. Maulida Masrurotul Azizah P
14. M. Alwi Ardani L
15. M. Ni‟am Zuhri L
16. M. Zidni Najib L
17. Ngindi Naelu Farchamro P
18. Nikmatur Rohmah P
19. Nur Ahmat Rizqi Setyawan L
20. Nur Hidayah P
21. Nur Salim L
22. Qulyubi L
23. Ririn Indriyani P
24. Siti Himatul Maghfiroh P
25. Syaeful Anam L
26. Widya Aulia Sari P
27. Muhammad Farchan L
28. Muhammad Reza Saputra L
29. Pur Sukamto L
30. Resa Fathurrohman L
45
B. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dipilih menggunakan model spiral
dari John Elliot yaitu :
1. Siklus Pertama
Siklus pertama penelitian dilaksanakan pada minggu ke dua
bulan Maret 2017, yaitu tanggal 7 maret 2017 dengan pokok bahasan
pengertian dan ketentuan hukum bacaan mad „iwad, . Tahapan dan
langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:
a) Perencanaan
Dalam tahap perencanaan ini tercakup kegiatan sebagai berikut:
1) Refleksi awal, yaitu peneliti melakukan perenungan
berdasarkan evaluasi terhadap pembelajaran Al Qur‟an Hadits
PELAKSANAAN
N
SIKLUS 1 PERENCANAAN PENGAMATAN
REFLEKSI
PELAKSANAAN
N
PERENCANAAN PENGAMATAN SIKLUS 2
REFLEKSI
Dst
46
yang selama ini dilakukan, yang menunjukkan kelemahan
pemahaman, ,penguasaan dan penerapan ilmu tajwid dalam
bacaan Al Qur‟an.
2) Penentuan fokus permasalahan, dan pengkajian teori untuk
memilih solusi bagi permasalahan yang dihadapi dalam
pembelajaran.
3) Penyusunan proposal penelitian, lengkap dengan Rencana
Perbaikan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan pokok bahasan,
dan instrumen pengumpulan data selama peneltian tindakan
ini dilaksanakan.
4) Penyiapan perangkat, sarana dan media pembelajaran yang
dibutuhkan meliputi:
a) Menyiapkan instrumen yang akan digunakan untuk
pengamatan.
b) Alat tes yang meliputi Al Qur‟an dan soal pre test
maupun soal post test.
b) Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan peneliti menerapkan strategi
pembelajaran sesuai dengan RPP, yaitu menggunakan metode
index card match. Pokok bahasan yang diajarkan adalah
pengertian dan ketentuan hukum bacaan mad „iwad,. Langkah -
langkah dalam pelaksanaan ini adalah :
1) Kegiatan awal
a) Peneliti melakukan presensi kehadiran siswa
47
b) Apersepsi
c) Memberikan motivasi kepada peserta didik, serta
memberi tahu tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
2) Kegiatan inti
a) Melakukan pre test
b) Peneliti memberikan sedikit gambaran tentang materi
yang akan diajarkan dan metode yang akan digunakan
yaitu index card match.
c) Peneliti membagikan kartu pertanyaan dan jawaban
secara acak
d) Peserta didik mencari pasangan yang sesuai dengan
kartu yang didapat dan duduk berpasanagn.
e) Peserta didik melakukan diskusi
f) Peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya dan
memberi kesempatan kepada peserta didik yang lain.
g) Penenliti membagikan soal post test yang sama dengan
soal pre test.
c) Observasi
Susuai dengan tujuan dari penelitian ini yaitu, untuk
meningkatkan prestasi pembelajaran Al Qur‟an Hadits, maka
observasi difokuskan pada, pemahaman, penguasaan, dan
penerapan ilmu tajwid dalam bacaan Al Qur‟an. Untuk melakukan
observasi terhadap situasi kelas pada saat pembelajaran, peneliti
berusaha untuk memperlancar jalannya penelitian sehingga
48
didapaatkan data yang valid. Dalam observasi / pengamatan,
peneliti menggunakan lembar observasi siswa ( LOS ).
d) Refleksi
Refleksi dilakukan oleh peneliti, berdasarkan dua buah
hasil penelitian yaitu hasil pengamatan situasi kelas /
pembelajaran, dengan hasil perbandingan atau peningkatan nilai
pos test dibanding dengan nilai pre test.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi
pembelajaran pada siklus I ( pertama ) peneliti dapat menemukan
kelemahan pembelajaran sebagai berikut :
1) Suasana kelas yang masih agak gaduh, dan beberapa peserta
didik yang kurang memperhatian dan berbicara diluar materi
pembahasan.
2) Minat peserta didik dalam belajar belum maksimal, sehinga
perlu stimulasi yang lebih.
3) Hasil pelaksanaan post test belum sesuai dengan yang
diharapkan, karena beberapa peserta didik kurang
memperhatikan.
Meskipun demikian, pembelajaran ini telah menunjukkan
perubahan / peningkatan yaitu dalam hal :
1) Perhatian peserta didik mulai lebih baik,walau masih ada
beberapa yang belum fokus mengikuti pemeblajaran.
49
2) Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran mulai
tumbuh, sehingga peserta didik sudah mau bertanya walaupun
baru sebagian.
3) Tanggung jawab peserta didik dalam melaksnakan tugas
dalam proses pemebelajaran mulai berkembang baik.
Selanjutnya perbandingan nilai post test terhadap pre test
menunjukkan adanya sedikit peningkatan, walaupun hasilnya
belum sesuai yang diharapkan..
Berdasarkan hal di atas maka hal-hal yang akan peneliti
perhatikan dan perbaiki pada siklus kedua adalah :
1) Menjelaskan kembali tentang hukum bacaan mad „iwad, serta
memberikan materi pada bahsan selanjutnya..
2) Menyusun strategi ulang dengan memberi kesempatan kepada
setiap pasangan untuk membuat kata kunci dalam kartu.
3) Memberikan motivasi tentang perhatian dan keaktifan siswa.
2. Siklus ke dua
Siklus kedua penelitian ini dilakukan pada tanggal 14 Maret
2017 dengan pokok bahasan mad layin,. Untuk meningkatkan prestasi
pembelajaran Al Qur‟an Hadits, maka metode yang digunakan adalah
index card macth yang merupakan perbaikan dari siklus satu. Tahapan -
tahapan yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut :
a) Perencanaan
Dalam tahap perencanaan ini tercakup kegiatan sebagai berikut:
50
1) Refleksi kedua, yaitu peneliti melakukan perenungan
berdasarkan evaluasi terhadap pembelajaran Al Qur‟an Hadits
pada siklus pertama yang masih menunjukkan ada kelemahan.
2) Penentuan fokus permasalahan, dan mengkaji kelemahan
pembelajaran pada siklus pertama.
3) Penyusunan proposal penelitian, lengkap dengan Rencana
Perbaikan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan pokok bahasan,
dan instrumen pengumpulan data selama peneltian tindakan
ini dilaksanakan.
4) Penyiapan perangkat, sarana dan media pembelajaran yang
dibutuhkan meliputi:
a) Menyiapkan instrumen yang akan digunakan untuk
pengamatan.
b) Alat tes yang meliputi Al Qur‟an dan soal post test.
b) Pelaksanaan
1) Guru memberi penjelasan dalam proses pembelajaran dengan
metode index card match tentang hukum bacaan mad layin.
2) Memfokuskan perhatian peserta didik dengan memberikan
contoh bacaan mad layin..
3) Guru membagi kartu kosong kepada semua peserta didik dan
memerintahkan peserta didik untuk menuliskan kata kunci
pertanyaan dan jawaban pada kartu tersebut
4) Memberikan kesempatan kepada setiap pasangan untuk
mempresentasikan hasil kerjanya.
51
5) Peneliti berperan sebagai motivator dan fasilitator dalam
forum diskusi kelas.
6) Klarifikasi dan menarik kesimpulan.
c) Observasi
Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus dua maka,
diketahui bahwa proses pembelajaran Al Qur‟an Hadits dengan
metode index card match dapat meningkatkan perhatian ,keaktifan,
kreatifitas, tanggung jawab serta keefektifan proses pembelajaran
yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
d) Refleksi
Berdasarkan analisis data dari hasil pengamatan pada
siklus dua banyak terjadi perubahan dalam proses pembelajaran
diantaranya adalah :
1) Siswa lebih folus pada materi pembelajaran
2) Siswa lebih aktif dan lebih bertanggung jawab
3) Siswa lebih kreatif.
4) Suasana kelas lebih tenang walaupun masih ada anak yang
berbicara sendiri.
5) Nilai prestasi belajar siswa meningkat dengan baik
3. Siklus ke tiga
Siklus ketiga penelitian ini dilakukan pada tanggal 21 Maret
2017 dengan pokok bahasan mad arid lis - sukun. Untuk meningkatkan
prestasi pembelajaran Al Qur‟an Hadits, maka metode yang digunakan
52
adalah index card macth yang merupakan perbaikan dari siklus satu.
Tahapan - tahapan yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut :
a) Perencanaan
Dalam tahap perencanaan ini tercakup kegiatan sebagai berikut:
1) Refleksi kedua, yaitu peneliti melakukan perenungan
berdasarkan evaluasi terhadap pembelajaran Al Qur‟an Hadits
pada siklus pertama yang masih menunjukkan ada kelemahan.
2) Penentuan fokus permasalahan, dan mengkaji kelemahan
pembelajaran pada siklus pertama.
3) Penyusunan proposal penelitian, lengkap dengan Rencana
Perbaikan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan pokok bahasan,
dan instrumen pengumpulan data selama peneltian tindakan
ini dilaksanakan.
4) Penyiapan perangkat, sarana dan media pembelajaran yang
dibutuhkan meliputi:
a) Menyiapkan instrumen yang akan digunakan untuk
pengamatan.
b) Alat tes yang meliputi Al Qur‟an dan soal post test.
b) Pelaksanaan
1) Guru memberi penjelasan dalam proses pembelajaran dengan
metode index card match tentang hukum bacaan mad arid lis
- sukun.
2) Memfokuskan perhatian peserta didik dengan memberikan
contoh bacaan mad arid lis - sukun.
53
3) Guru membagi kartu kosong kepada semua peserta didik dan
memerintahkan peserta didik untuk menuliskan kata kunci
pertanyaan dan jawaban pada kartu tersebut.
4) Memberikan kesempatan kepada setiap pasangan untuk
mempresentasikan hasil kerjanya.
5) Peneliti berperan sebagai motivator dan fasilitator dalam
forum diskusi kelas.
6) Klarifikasi dan menarik kesimpulan.
d) Observasi
Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus tiga maka,
diketahui bahwa proses pembelajaran Al Qur‟an Hadits dengan
metode index card match dapat meningkatkan perhatian ,keaktifan,
kreatifitas, tanggung jawab serta keefektifan proses pembelajaran
yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
e) Refleksi
Berdasarkan analisis data dari hasil pengamatan pada
siklus tiga banyak terjadi perubahan dalam proses pembelajaran
diantaranya adalah :
1) Siswa lebih folus pada materi pembelajaran
2) Siswa lebih aktif dan lebih bertanggung jawab
3) Siswa lebih kreatif.
4) Suasana kelas lebih tenang walaupun masih ada anak yang
berbicara sendiri.
5) Nilai prestasi belajar siswa meningkat dengan baik
54
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Paparan Penelitian
Berdasarkan pengamatan maka diperoleh hasil, bahwa pelaksanakan
atau penerapan metode index card match dapat meningkatkan minat dan
prestasi belajar Al Qur‟an hadits, yang ditunjukkan dengan keaktifan,
kreativitas, serta tanggung jawab belajar.
Dalam penerapan metode index card match siswa duduk secara
berpasangan yang hanya terdiri dari dua orang siswa, sehingga memudahkan
guru untuk mengawasi, proses pembelajaran lebih efektif dan siswa aktif
dalam memecahkan permasalahan, karena dalam metode ini setiap siswa
memperoleh permasalahan yang harus didiskusikan dengan pasangannya.
Keefektifan metode index card match dapat meningkatkan semangat
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, karena dengan metode ini siswa
responsif, aktif dan dapat bekerja sama berdiskusi dengan pasangannya, tidak
ada lagi siswa yang berperan hanya sebagai pendengar.
Pendekatan index card match banyak memberikan manfaat dan
memiliki beberapa kelebihan, diantaranya:
1. Mendorong siswa belajar, bekerja dan bertanggung jawab dalam
menyelesaikan tugas baik secara individu maupun dengan yang lain.
2. Menumbuhkembangkan sikap dan perilaku kebersamaan, solidaritas dan
demokrasi.
55
3. Mendorong siswa yang pendiam atau pasif untuk ikut berperan secara
aktif dalam proses belajar mengajar.
4. Meningkatkan pemahaman siswa, karena satu indikator dapat dibahas
lebih dari satu kali.
Dengan penerapan metode index card match siswa mempunyai peran
penting dalam kegiatan pembelajaran, mereka bisa mengaktualisasikan
kemampuan secara maksimal, baik dalam kegiatan secara berpasangan,
presentasi maupun bertanya dan menjawab, sehingga konsep materi
pelajaran yang mereka peroleh benar-benar melekat dalam ingatannya. Jadi
wajar apabila hasil evaluasi belajar yang diperoleh nilainya melebihi kriteria
yang sudah ditetapkan.
Tetapi bukan berarti metode index card match yang merupakan salah
satu strategi pembelajaran aktif tidak ada kelemahan, sebagaimana
dikemukakan oleh Melvin L. Silberman “Kemungkinan buruk ( kelemahan )
tetap ada, namun keunggulan dari dimasukkannya sisi sosial kedalam
kegiatan belajar jauh melebihi kelemahannya. Bagaimanapun, seorang guru
selalu bisa membahas materi pelajaran dengan seluruh siswa setelah siswa
secara aktif berupaya mempelajarinya sendiri dan mengajarkannya satu sama
lain”. Kelemahan-kelemahan metode ini antara lain :
1. Penerapan metode index card match membutuhkan waktu yang lama
agar siswa mampu mengaktualisasikan kemampuannya. Sementara
alokasi waktu yang tersedia sangat terbatas ( 90 menit ).
2. Penerapan metode index card match cenderung menimbulkan suana
kelas gaduh yang bisa mengganggu kelas lainnya .
56
3. Jika kata kunci dalam kartu dibuat oleh siswa, banyak terjadi persamaan
materi pertanyaan dan jawaban.
B. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Siklus I
a. Tujuan Siklus I
1) Untuk meningkatkan perhatian siswa dalam pembelajaran Al
Qur‟an Hadits dengan menggunakan metode index card match.
2) Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran Al
Qur‟an Hadits dengan menggunakan metode index card match.
3) Untuk meningkatkan hasil belajar dalam pemelajaran Al Qur‟an
Hadits dengan menggunakan metode index card match.
b) Hasil Siklus I
Tabel 4.1. Hasil Belajar
No Nama Siswa Siklus I
Pre Test Post Test
1. Aan Budi Santoso 50 60
2. Achmad Zidfi Nassabi 70 70
3. Aditya Wicaksono 50 60
4. Ana Maryam C. H 70 80
5. Anggita Dilla Assatya 70 70
6. Aufa Abdul Hakim 40 60
7. Chalim Aji Kurniawan 70 80
8. Defita Suryaningrum 40 60
9. Faqih Zulianto 50 70
10. Farizqi Dwi Wardana 70 70
11. Fuad Masrukhan 60 70
12. Kahlimatus Sakdiyah 70 70
13. Maulida Masrurotul Azizah 60 70
14. M. Alwi Ardani 60 60
15. M. Ni‟am Zuhri 60 80
16. M. Zidni Najib 40 60
17. Ngindi Naelu Farchamro 60 70
18. Nikmatur Rohmah 60 70
57
19. Nur Ahmat Rizqi Setyawan 60 70
20. Nur Hidayah 60 70
21. Nur Salim 60 70
22. Qulyubi 60 60
23. Ririn Indriyani 50 60
24. Siti Himatul Maghfiroh 40 60
25. Syaeful Anam 60 70
26. Widya Aulia Sari 60 70
27. Muhammad Farchan 50 60
28. Muhammad Reza Saputra 50 60
29. Pur Sukamto 70 70
30. Resa Fathurrohman 60 60
Jumlah 1730 2020
Rata – Rata 57,67 67,33
Nilai Tertinggi 70 80
Nilai Terendah 40 60
Pada tabel 4.1 diketahui hasil belajar pra siklus menunjukkan
bahwa seluruh siswa ( 0% ) belum mendapatkan nilai tuntas dengan
nilai rata – rata kelas 57,67. Kemudian hasil belajar meningkat pada
siklus I, yaitu sebesar 10% ( 3 siswa ) mendapatkan nilai tuntas
dengan nilai rata – rata kelas 67,33. Hal ini menunjukkan ada sedikit
peningkatan hasil belajar setelah menggunakan metode index card
match, walaupun peningkatannya masih sangat kecil. Hal ini
mungkin dikarenakan siswa baru dikenalkan dengan metode kartu
pertanyaan dan jawaban (index card match).
Pada siklus I ini belum menunjukkan hasil yang memuaskan.
Selama pembelajaran di kelas ada beberapa siswa yang kurang
memperhatikan, bahkan belum aktif menjawab pertanyaan dan masih
banyak siswa yang belum berani mengemukakan pendapat. Maka
dari itu saat akhir pembelajaran,siswa diberikan refleksi dan motivasi
lebih fokus dan aktif saat pembelajaran.
58
2. Deskripsi Siklus II
a. Tujuan Siklus II
1) Untuk meningkatkan perhatian siswa dalam pembelajaran Al
Qur‟an Hadits dengan metode index card match.
2) Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran Al
Qur‟an Hadits dengan menggunakan metode index card match.
3) Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Al
Qur‟an Hadits dengan menggunakan metode index card match.
b. Hasil Siklus II
Hasil Pengamatan pada siklus II ini dapat diketahui pada
tabel di bawah ini :
Tabel 4.2. Hasil Belajar
No Nama Siswa Hasil Belajar
Siklus II
1. Aan Budi Santoso 80
2. Achmad Zidfi Nassabi 70
3. Aditya Wicaksono 60
4. Ana Maryam C. H 90
5. Anggita Dilla Assatya 90
6. Aufa Abdul Hakim 70
7. Chalim Aji Kurniawan 70
8. Defita Suryaningrum 90
9. Faqih Zulianto 70
10. Farizqi Dwi Wardana 80
11. Fuad Masrukhan 70
12. Kahlimatus Sakdiyah 90
13. Maulida Masrurotul Azizah 80
14. M. Alwi Ardani 90
15. M. Ni‟am Zuhri 100
16. M. Zidni Najib 70
17. Ngindi Naelu Farchamro 100
18. Nikmatur Rohmah 70
19. Nur Ahmat Rizqi Setyawan 70
20. Nur Hidayah 70
21. Nur Salim 70
22. Qulyubi 60
59
23. Ririn Indriyani 80
24. Siti Himatul Maghfiroh 80
25. Syaeful Anam 60
26. Widya Aulia Sari 80
27. Muhammad Farchan 60
28. Muhammad Reza Saputra 50
29. Pur Sukamto 80
30. Resa Fathurrohman 70
Jumlah 2260
Rata – Rata 75,33
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 50
Pada tabel 4.2 diketahui hasil belajar pada siklus II sudah
cukup baik, ada 14 anak yang sudah mendapatkan nilai tuntas (
46,67% ) dengan nilai rata - rata kelas yang didapat 75,33. Nilai rata -
rata sudah mencapai KKM yang ditentukan yaitu 75, walaupun
belum semua siswa mencapai nilai ketuntasan minimal yang
ditentukan.
Pada siklus II ini sudah menunjukkan peningkatan hasil
yang cukup baik. Selama pembelajaran di kelas siswa lebih
memperhatikan, aktif dan sudah ada peningkatan siswa yang berani
mengemukakan pendapat, walaupun dalam pembelajaran masih ada
kekurangan.
3. Deskripsi Siklus III
a. Tujuan Siklus III
1) Untuk meningkatkan perhatian siswa dalam pembelajaran Al
Qur‟an Hadits dengan metode index card match.
2) Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran Al
Qur‟an Hadits dengan menggunakan metode index card match.
60
3) Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Al
Qur‟an Hadits dengan menggunakan metode index card match.
b. Hasil Siklus III
Hasil Pengamatan pada siklus III ini dapat diketahui pada
tabel di bawah ini :
Tabel 4.3. Hasil Belajar
No Nama Siswa Hasil Belajar
Siklus III
1. Aan Budi Santoso 90
2. Achmad Zidfi Nassabi 80
3. Aditya Wicaksono 80
4. Ana Maryam C. 100
5. Anggita Dilla Assatya 90
6. Aufa Abdul Hakim 80
7. Chalim Aji Kurniawan 80
8. Defita Suryaningrum 90
9. Faqih Zulianto 80
10. Farizqi Dwi Wardana 80
11. Fuad Masrukhan 90
12. Kahlimatus Sakdiyah 100
13. Maulida Masrurotul Azizah 90
14. M. Alwi Ardani 80
15. M. Ni‟am Zuhri 100
16. M. Zidni Najib 80
17. Ngindi Naelu Farchamro 100
18. Nikmatur Rohmah 80
19. Nur Ahmat Rizqi Setyawan 80
20. Nur Hidayah 80
21. Nur Salim 80
22. Qulyubi 80
23. Ririn Indriyani 80
24. Siti Himatul Maghfiroh 90
25. Syaeful Anam 70
26. Widya Aulia Sari 80
27. Muhammad Farchan 60
28. Muhammad Reza Saputra 50
29. Pur Sukamto 80
30. Resa Fathurrohman 70
Jumlah 2460
Rata – Rata 82
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 50
61
Pada tabel 4.3 diketahui hasil belajar pada siklus III sudah
cukup baik, walaupun belum semua siswa mendapatkan nilai tuntas.
Ada 26 anak yang sudah mendapatkan nilai tuntas ( 86,67% ) dan
nilai rata - rata kelas yang didapat 82.
Pada siklus III ini sudah menunjukkan peningkatan hasil
yang cukup baik. Selama pembelajaran di kelas banyak siswa yang
sudah memperhatikan, aktif dan sudah ada peningkatan siswa yang
berani mengemukakan pendapat, walaupun dalam pembelajaran
masih ada kekurangan.
Karena tingkat keberhasilan siswa yang didapat pada siklus
III ( 86,67% ) sudah mencapai indikator pencapaian yang ditetapkan
yaitu minimal 85%, maka penelitian tindakan kelas ini dihentikan.
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dari hasil tes dan pengamatan yang telah
dilakukan di atas, pada pelaksanaan siklus I, siklus II dapat diketahui
perubahan - perubahan baik dari perhatian, keaktifan dan hasil belajar siswa
dengan diadakannya pembelajaran metode index card match.
Tabel 4.4. Perbandingan Hasil Belajar Siswa
Siklus Hasil Belajar Persentase indikator
keberhasilan Jumlah Rata – rata Kelas
I 2020 67,33 10 %
II 2260 75,33 46,67 %
III 2460 82 86,67%
62
Keterangan :
1. Pada tabel 4.4 menjelaskan tentang hasil belajar siswa pada siklus I,II
dan III yang mengalami peningkatan cukup baik walaupun
peningkatannya belum signifikan. Rata - rata yang didapat pada
siklus III 82 dan sudah mencapai batas minimal indikator pencapaian
keberhasilan yang ditetapkan yaitu 85%
63
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa penggunaan metode index card match dapat
meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini bisa dilihat dari nilai ketuntasan
belajar pada tiap siklus. Pada siklus I hanya ada 3 siswa ( 10 % ), pada siklus
II naik menjadi 14 siswa ( 46,67 % ) dan terakhir pada siklus III naik lagi
menjadi 26 siswa ( 86,67% ). Hasil yang dicapai pada siklus III sudah
mencapai nilai KKM yang ditentukan yaitu 75 dan sudah lebih dari 85 %
anak yang mendapatkan nilai ketuntasan.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, agar
proses belajar mengajar Al Qur‟an Hadits lebih efektif dan lebih memberikan
hasil yang lebih baik lagi, maka disampaikan saran sebagai berikut :
1. Melihat kemampuan siswa dalam pembelajaran, sekolah diharapkan dapat
menyediakan alat peraga yang efektif serta buku penunjang yang lebih
memadai, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan
mendapatkan hasil yang lebih maksimal.
2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, guru sebaiknya mengaktifkan
siswa salah satunya dengan menggunakan metode index card match.
64
3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut agar prestasi belajar siswa lebih
baik lagi
4. Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan – perbaikan
agar diperoleh hasil yang maksimal.
C. Penutup
Rasa Syukur alhamdulillah penulis haturkan ke hadirat Allah SWT
atas terselesainya skripsi ini. Dengan menyadari akan kekurangan dan
kekhilafan yang ada ada diri penulis, memungkinkan adanya perbaikan -
perbaikan dalam skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharap kritik dan
saran demi lebih sempurnanya skripsi ini. Akhirnya semoga skripsi ini
bermanfaat bagi siapa saja yang berkepentingan.
65
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Abu dan Supriyono, Widodo, Psikologi Belajar, Jakarta : Rineka Cipta.
1991.
Arief, Armei, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta :
Ciputra, 2002.
Arikunto, Suharsimi, Dasar - Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara,
2002.
-------------------------, Prosedur Penelitian Sebuah Pendekatan Praktek, Jakarta :
PT Rineka Cipta. 2002.
Departemen Agama RI, Al Qur‟an dan Terjemahannya, Jakarta, 2004.
Departemen Agama, Kurikulum Al Qur‟an Hadits Madrasah Tsanawiyah,
Jakarta, 2006.
Departemen Pendidikan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah,
Penelitian Tindakan Kelas, Direktorat Tenaga Kependidikan, 2003.
Djamara Syaiful Bahri Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta :
Rineka Cipta, 2002.
http//:www. Islamic.edu.net/pages/cl.html
Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Semarang :
RaSAIL Media Group, 2008.
Machmudah, Umi, Active Learning dalam Pembelajaran Bahasa Arab,
Yogyakarta : DIVA Press, 2008.
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta : Rineka Cipta, 2000.
Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
2007
Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta : Kalam Mulia, 2001.
Silberman, Mel, Active Learning, Yogyakarta : YAPPENDIS , 2002.
Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Edisi Revisi, Jakarta
: Rineka Cipta, Cetakan ke-4 2003.
Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung : Remaja
Rosdakarya, 1995.
66
Sukardi, Ujang, CBSA dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung : Sinar BAru
Algesindo, 2001.
Sunar, Dwi Prasetyo, Biarkan Anakmu Bermain, Yogyakarta : DIVA Press, 2008.
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, Bandung: Remaja
Rosdakarya, Cetakan ke-3 1996.
Winkel, W.S. Bimbingan dan Konseling di Intuisi Pendidikan, Jakarta :
Gramedia. 2007.
Zaini , Hisyam, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta : Pustaka Insan
Media, 2008.
http//:www. Islamic.edu.net/pages/cl.html
67
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Sekolah : MTs Ma’arif Dawung
Mata Pelajaran : Al Qur’an Hadits
Kelas/Semester : VIII/Ganjil
Materi Pokok : Kuperindah Bacaan Al-Qur’an Dengan
Tajwid (Hukum Bacaan Mad Iwadh, Mad
Layyin Dan Mad Arid Lis-Sukun)
Tahun Ajaran : 2016/2017
Alokasi Waktu : 2 Jam pelajaran @ 40Menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama Islam yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam sekitarnya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya
terkait fenomena atau kejadian yang tampak mata.
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain menurut sudut pandang/teori yang kuat.
B. Kompetensi Dasar
1.4 Menyadari keutamaan membaca al Qur‟an dengan baik dan benar sesuai
kaidah Ilmu Tajwid
2.4 Terbiasa membaca al Qur‟an dengan baik dan benar dalam kehidupan sehari-
hari
3.4 Memahami ketentuan hukum bacaan mad „iwadh, mad layin, dan mad „arid
lissukun dalam Al-Qur‟an surah-surah pendek pilihan
4.5 Menerapkan hukum bacaan mad „iwad, mad layin, dan mad „arid lissukun
dalam Al-Qur‟an surah- surah pendek pilihan
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1.3.1 Menyadari keutamaan membaca al Qur‟an dengan baik dan benar sesuai
kaidah Ilmu Tajwid
2.3.1 Membiasakan membaca al Qur‟an dengan baik dan benar dalam kehidupan
sehari-hari
3.3.3 Menjelaskan pengertian mad iwadh
3.3.4 Menjelaskan ketentuan hukum bacaan mad iwadh.
4.4.3 Menerapkan hukum bacaan mad Iwadh, dalam al-Qur‟an
4.4.4 Melafalkan contoh hukum bacaan mad Iwadh, dalam al-Qur‟an.
D. Materi Pembelajaran
Menurut istilah mad Iwadh adalah mad yang terjadi apabila ada fathatain yang
berada di akhir ayat atau ada tanda waqaf. Bacaan mad di sini menggantikan bunyi
fathatain.
68
Panjang bacaan mad Iwadh adalah dua harakat atau satu alif.
E. Metode Pembelajaran
Ceramah
Diskusi
Tanya jawab
Index card match
F. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Ke- 1 ( 2 x 40 menit ) Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Apersepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan
sebelumnya,
Kebahagiaan Si Yatim Adalah Kebahagiaan Ku
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari.
Apabila materi tema projek ini dikerjakan dengan baik dan sungguh-
sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat
menjelaskan tentang:
Pengertian Mad Iwadh
Ketentuan hukum bacaan Mad Iwadh
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan
saat itu
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator,
dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran.
Melakukan pre test
10
menit
Kegiatan Inti
Sintak Model
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Stimulation
(stimullasi/
pemberian
rangsangan)
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topic
dengan cara :
Melihat (tanpa atau dengan alat)
Menayangkan ayat tentang
Pengertian Mad Iwadh
Ketentuan hukum bacaan Mad Iwadh
Mengamati
60
menit
69
1. Pertemuan Ke- 1 ( 2 x 40 menit ) Waktu
Peserta didik diminta mengamati ayat yang
berhubungan dengan
Pengertian Mad Iwadh
Ketentuan hukum bacaan Mad Iwadh
Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung),
Peserta didik diminta membaca materi dari
buku paket atau buku-buku penunjang lain,
dari internet/materi yang berhubungan
dengan
Pengertian Mad Iwadh
Ketentuan hukum bacaan Mad Iwadh
Mendengar
Peserta didik diminta mendengarkan
pemberian materi oleh guru yang berkaitan
dengan
Pengertian Mad Iwadh
Ketentuan hukum bacaan Mad Iwadh
Menyimak,
Peserta didik diminta menyimak penjelasan
pengantar kegiatan secara garis besar/global
tentang materi pelajaran mengenai :
Pengertian Mad Iwadh
Ketentuan hukum bacaan Mad Iwadh
Problem
statemen
(pertanyaan/
identifikasi
masalah)
Guru membagikan kartu soal dan jawaban secara
acak, kemudian peserta didik dengan aktif mencari
pasangannya, dan beserta pasangannya peserta didik
diberi kesempatan untuk
Mengajukan pertanyaan tentang :
Pengertian Mad Iwadh
Ketentuan hukum bacaan Mad Iwadh
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau
pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan
faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)
untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu,
kemampuan merumuskan pertanyaan untuk
membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup
cerdas dan belajar sepanjang hayat. Misalnya :
Apakah mad Iwadh itu?
Bagaimana cara melafalkan bacaan mad
Iwadh?
Data
collection
(pengumpulan
data)
Peserta didik dan pasangannya mengumpulkan
informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan
yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
Mengamati obyek ( kartu soal dan jawaban)
Mengumpulkan informasi
Peserta didik dan pasangannya
mengumpulkan data yang diperoleh dari
berbagai sumber tentang
Pengertian Mad Iwadh
70
1. Pertemuan Ke- 1 ( 2 x 40 menit ) Waktu
Ketentuan hukum bacaan Mad Iwadh
Membaca sumber lain selain buku teks,
Mempresentasikan
Peserta didik beserta pasangannya
mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan tentang kartu soal dan
jawaban yang diterima.
Mendiskusikan
Peserta didik dimina berdikusi dengan
pasangannya tentang hukum bacaan Mad
Iwadh dan penerapannya dalam Al-Qur‟an Saling tukar informasi tentang :
Pengertian Mad Iwadh
Ketentuan hukum bacaan Mad Iwadh
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik sehingga
diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat
dijadikan sebagai bahan diskusi, dengan
menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai
pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar
sepanjang hayat
Data
processing
(pengolahan
Data)
Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai
Pengertian Mad Iwadh
Ketentuan hukum bacaan Mad Iwadh
Verification
(pembuktian)
Peserta didik beserta pasangannya mendiskusikan
hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku
/ sumber melalui kegiatan :
Menambah keluasan dan kedalaman sampai
kepada pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada
yang bertentangan untuk mengembangkan sikap
jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras,
kemampuan menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif serta deduktif
dalam membuktikan :
Pengertian Mad Iwadh
Ketentuan hukum bacaan Mad Iwadh
Generalizatio
(menarik
kesimpulan)
Peserta didik menyimpulkan
Menyimpulkan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan tentang
Pengertian Mad Iwadh
Ketentuan hukum bacaan Mad Iwadh
Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau
71
1. Pertemuan Ke- 1 ( 2 x 40 menit ) Waktu
guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada
siswa.
Menyelesaikan soal post tes.
Catatan :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam
pembelajaran yang meliputi sikap yang meliputi keaktifan bertanya,
mengemukakan pendapat, menjawab pertanyaan dan perhatian siswa dalam
mendengarkan penjelasan guru.
Kegiatan Penutup
Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan atas hasil
pembelajaran
Guru merefleksi dan menilai kegiatan pembelajaran yang sudah
dilaksanakan.
Guru menginformasikan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya
Guru bersama peserta didik berdo‟a bersama menutup kegiatan
pembelajaran
10
menit
G. Penilaian
Tertulis dengan pilihan ganda
Keaktifan siswa
H. Media dan Sumber Pembelajaran
Media
1. Kartu yang berisi kata kunci dan pertanyaan
2. Teks Al Qur‟an
Sumber Belajar :
Buku pegangan siswa Kemenag
Buku Pedoman Guru, Kemenag
Dawung, Maret 2016
Mengetahui,
Kepalaa Madrasah, Peneliti,
Drs. H. Nuryahman, M. Pd. Nur Ma‟ani
72
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Sekolah : MTs Ma’arif Dawung
Mata Pelajaran : Al Qur’an Hadits
Kelas/Semester : VIII/Ganjil
Materi Pokok : Kuperindah Bacaan Al-Qur’an Dengan
Tajwid (Hukum Bacaan Mad Iwadh, Mad
Layyin Dan Mad Arid Lis-Sukun)
Tahun Ajaran : 2016/2017
Alokasi Waktu : 2 Jam pelajaran @ 40Menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama Islam yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam sekitarnya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya
terkait fenomena atau kejadian yang tampak mata.
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain menurut sudut pandang/teori yang kuat.
B. Kompetensi Dasar
1.3. Menyadari keutamaan membaca al Qur‟an dengan baik dan benar sesuai kaidah
Ilmu Tajwid
2.3 Terbiasa membaca alQur‟an dengan baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari
3.3 Memahami ketentuan hukum bacaan mad „iwad, mad layin, dan mad „arid
lissukun dalam Al-Qur‟an surah-surah pendek pilihan
4.4 Menerapkan hukum bacaan mad „iwad, mad layin, dan mad „arid lissukun dalam
Al-Qur‟an surah- surah pendek pilihan
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1.1 Menyadari keutamaan membaca al Qur‟an dengan baik dan benar sesuai
kaidah Ilmu Tajwid
2.3.1 Membiasakan membaca al Qur‟an dengan baik dan benar dalam kehidupan
sehari-hari
3.3.2 Menjelaskan pengertian mad layyin
3.3.3 Menjelaskan ketentuan hukum bacaan mad layyin
4.4.1 Menerapkan hukum bacaan mad layyin, dalam al-Qur‟an
4.4.2 Melafalkan hukum bacaan mad layyin
D. Materi Pembelajaran
Mad layin adalah mad yang terjadi apabila ada wau sukun atau ya sukun dan
huruf sebelumnya berharakat fathah dan setelahnya berupa huruf hidup kemudian
dibaca waqaf.
Panjang bacaan mad layin adalah dua harakat, empat harakat atau enam harakat.
73
E. Metode Pembelajaran
Ceramah
Diskusi
Tanya jawab
Index card match
F. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Ke- 2 ( 2 x 40 menit ) Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali
kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya,
Mad Iwadh
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari.
Apabila materi tema projek ini dikerjakan dengan baik dan
sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik
diharapkan dapat menjelaskan tentang:
Pengertian Mad Layyin
Ketentuan hukum bacaan Mad Layyin
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar,
indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran.
10
menit
Kegiatan Inti
Sintak Model
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Stimulation
(stimullasi/
pemberian
rangsangan)
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topic
dengan cara :
Melihat (tanpa atau dengan alat)
Menayangkan ayat tentang
Pengertian Mad Layyin
Ketentuan hukum bacaan Mad Layyin
60
menit
74
1. Pertemuan Ke- 2 ( 2 x 40 menit ) Waktu
Mengamati
Peserta didik diminta mengamati ayat yang
berhubungan dengan
- Pengertian Mad Layyin
- Ketentuan hukum bacaan Mad Layyin
Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung),
Peserta didik diminta membaca materi dari
buku paket atau buku-buku penunjang lain,
dari internet/materi yang berhubungan
dengan
- Pengertian Mad Layyin
- Ketentuan hukum bacaan Mad Layyin
Mendengar
Peserta didik diminta mendengarkan
pemberian materi oleh guru yang berkaitan
dengan
- Pengertian Mad Layyin
- Ketentuan hukum bacaan Mad Layyin
Menyimak,
Peserta didik diminta menyimak penjelasan
pengantar kegiatan secara garis besar/global
tentang materi pelajaran mengenai :
- Pengertian Mad Layyin
- Ketentuan hukum bacaan Mad Layyin
Problem
statemen
(pertanyaan/
identifikasi
masalah)
Guru membagikan kartu soal dan jawaban secara
acak, kemudian peserta didik dengan aktif mencari
pasangannya, dan beserta pasangannya peserta didik
diberi kesempatan untuk
Mengajukan pertanyaan tentang :
Pengertian Mad Layyin
Ketentuan hukum bacaan Mad Layyin
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau
pertanyaan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang
bersifat hipotetik) untuk mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk
pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan
belajar sepanjang hayat. Misalnya :
Apakah mad Layyin itu?
Bagaimana cara melafalkan bacaan mad
Layyin?
Data
collection
(pengumpulan
data)
Peserta didik dan pasangannya mengumpulkan
informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan
yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
Mengamati obyek ( kartu soal dan jawaban )
Mengumpulkan informasi
Peserta didik dan pasangannya
mengumpulkan data yang diperoleh dari
75
1. Pertemuan Ke- 2 ( 2 x 40 menit ) Waktu
berbagai sumber tentang
- Pengertian Mad Layyin
- Ketentuan hukum bacaan Mad Layyin
Membaca sumber lain selain buku teks,
Mempresentasikan
Peserta didik beserta pasangannya
mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan tentang kartu soal dan
jawaban yang diterima.
Mendiskusikan
Peserta didik dimina berdikusi dengan
pasangannya tentang hukum bacaan Mad
Layyin dan penerapannya dalam Al-Qur‟an Saling tukar informasi tentang :
Pengertian Mad Layyin
Ketentuan hukum bacaan Mad Layyin
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik sehingga
diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat
dijadikan sebagai bahan diskusi, dengan
menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai
pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar
sepanjang hayat
Data
processing
(pengolahan
Data)
Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai
Pengertian Mad Layyin
Ketentuan hukum bacaan Mad Layyin
Verification
(pembuktian)
Peserta didik beserta pasangannya mendiskusikan
hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku
/ sumber melalui kegiatan :
Menambah keluasan dan kedalaman sampai
kepada pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada
yang bertentangan untuk mengembangkan sikap
jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras,
kemampuan menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif serta deduktif
dalam membuktikan :
Pengertian Mad Layyin
Ketentuan hukum bacaan Mad Layyin
Generalizatio
(menarik
kesimpulan)
Peserta didik menyimpulkan
Menyimpulkan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan tentang
Pengertian Mad Layyin
76
1. Pertemuan Ke- 2 ( 2 x 40 menit ) Waktu
Ketentuan hukum bacaan Mad Layyin
Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau
guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada
siswa.
Menyelesaikan soal post tes
Catatan :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam
pembelajaran yang meliputi sikap yang meliputi keaktifan bertanya,
mengemukakan pendapat, menjawab pertanyaan dan perhatian siswa dalam
mendengarkan penjelasan guru.
Kegiatan Penutup
Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan atas hasil
pembelajaran
Guru merefleksi dan menilai kegiatan pembelajaran yang sudah
dilaksanakan
Guru menginformasikan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya
Guru bersama peserta didik berdo‟a bersama menutup kegiatan
pembelajaran
10
menit
G. Penilaian
Tertulis dengan pilihan ganda
Keaktifan siswa
H. Media dan Sumber Pembelajaran
Media
1. Kartu yang berisi kata kunci dan pertanyaan
2. Teks Al Qur‟an
Sumber Belajar :
Buku pegangan siswa Kemenag
Buku Pedoman Guru, Kemenag
Dawung, Maret 2016
Mengetahui,
Kepalaa Madrasah, Peneliti,
Drs. H. Nuryahman, M. Pd. Nur Ma‟ani
77
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS III
Sekolah : MTs Ma’arif Dawung
Mata Pelajaran : Al Qur’an Hadits
Kelas/Semester : VIII/Ganjil
Materi Pokok : Kuperindah Bacaan Al-Qur’an Dengan
Tajwid (Hukum Bacaan Mad Iwadh, Mad
Layyin Dan Mad Arid Lis-Sukun)
Tahun Ajaran : 2016/2017
Alokasi Waktu : 2 Jam pelajaran @ 40Menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama Islam yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam sekitarnya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya
terkait fenomena atau kejadian yang tampak mata.
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain menurut sudut pandang/teori yang kuat.
B. Kompetensi Dasar
1.3 Menyadari keutamaan membaca al Qur‟an dengan baik dan benar sesuai kaidah
Ilmu Tajwid
2.3 Terbiasa membaca alQur‟an dengan baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari
3.3 Memahami ketentuan hukum bacaan mad „iwad, mad layin, dan mad „arid
lissukun dalam Al-Qur‟an surah-surah pendek pilihan
4.4 Menerapkan hukum bacaan mad „iwad, mad layin, dan mad „arid lissukun dalam
Al-Qur‟an surah- surah pendek pilihan
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1.3.1 Menyadari keutamaan membaca al Qur‟an dengan baik dan benar sesuai kaidah
Ilmu Tajwid
2.3.1 Membiasakan membaca al Qur‟an dengan baik dan benar dalam kehidupan
sehari-hari
3. 3.3 Menjelaskan pengertian mad arid lis-sukun
3. 3. 4 Menjelaskan ketentuan hukum bacaan mad arid lis-sukun dalam al-Qur‟an
4. 4. 1 Menerapkan hukum bacaan mad arid lis-sukun dalam al-Qur‟an
4. 4. 2 Melafalkan contoh hukum bacaan mad arid lis-sukun dalam al-Qur‟an.
D. Materi Pembelajaran
Mad adrid lis- sukun adalah mad yang terjadi apabila ada huruf mad (wau, alif
atau ya) yang berada di akhir ayat atau terdapat tanda waqaf.
Panjang bacaan mad arid lis-sukun adalah boleh dua, empat atau enam harakat.
E. Metode Pembelajaran
Ceramah
78
Diskusi
Tanya jawab
Index card match
F. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Ke- 3 ( 2 x 40 menit ) Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa
untuk memulai pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali
kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya,
Mad Layyin
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.
Apabila materi tema projek ini dikerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta
didik diharapkan dapat menjelaskan tentang: Pengertian Mad Arid Lis Sukun
Ketentuan hukum bacaan Mad Arid Lis Sukun
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar,
indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
10
menit
Kegiatan Inti
Sintak Model
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Stimulation
(stimullasi/
pemberian
rangsangan)
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan
untuk memusatkan perhatian pada topic
dengan cara :
Melihat (tanpa atau dengan alat)
Menayangkan ayat tentang Pengertian Mad Arid Lis Sukun
60
menit
79
1. Pertemuan Ke- 3 ( 2 x 40 menit ) Waktu
Ketentuan hukum bacaan Mad Arid Lis
Sukun
Mengamati Peserta didik diminta mengamati ayat yang
berhubungan dengan
- Pengertian Mad Arid Lis Sukun
- Ketentuan hukum bacaan Mad Arid Lis
Sukun
Membaca (dilakukan di rumah sebelum
kegiatan pembelajaran berlangsung), Peserta didik diminta membaca materi dari
buku paket atau buku-buku penunjang lain,
dari internet/materi yang berhubungan
dengan
- Pengertian Mad Arid Lis Sukun
- Ketentuan hukum bacaan Mad Arid Lis
Sukun
Mendengar Peserta didik diminta mendengarkan
pemberian materi oleh guru yang berkaitan
dengan
- Pengertian Mad Arid Lis sukun
- Ketentuan hukum bacaan Mad Arid Lis
Sukun
Menyimak, Peserta didik diminta menyimak penjelasan
pengantar kegiatan secara garis besar/global
tentang materi pelajaran mengenai :
- Pengertian Mad Arid Lis sukun
- Ketentuan hukum bacaan Mad Arid Lis
sukun
Problem
statemen
(pertanyaan/
identifikasi
masalah)
Guru membagikan kartu soal dan jawaban secara
acak, kemudian peserta didik dengan aktif
mencari pasangannya, dan beserta pasangannya
peserta didik diberi kesempatan untuk
Mengajukan pertanyaan tentang : Pengertian Mad arid Lis sukun
Ketentuan hukum bacaan Mad Arid Lis
sukun
yang tidak dipahami dari apa yang diamati
atau pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati
(dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu,
kemampuan merumuskan pertanyaan untuk
membentuk pikiran kritis yang perlu untuk
hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Misalnya :
80
1. Pertemuan Ke- 3 ( 2 x 40 menit ) Waktu
Apakah mad arid lis sukun itu?
Bagaimana cara melafalkan bacaan mad
arid lis sukun?
Data
collection
(pengumpulan
data)
Peserta didik dan pasangannya mengumpulkan
informasi yang relevan untuk menjawab
pertanyan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan:
Mengamati obyek ( kartu soal dan
jawaban )
Mengumpulkan informasi Peserta didik dan pasangannya
mengumpulkan data yang diperoleh dari
berbagai sumber tentang
- Pengertian Mad Arid lis sukun
- Ketentuan hukum bacaan Mad Arid lis
sukun
Membaca sumber lain selain buku teks,
Mempresentasikan Peserta didik beserta pasangannya
mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan tentang kartu soal dan
jawaban yang diterima.
Mendiskusikan Peserta didik dimina berdikusi dengan
pasangannya tentang hukum bacaan Mad
arid lis sukun dan penerapannya dalam Al-
Qur‟an Saling tukar informasi tentang : Pengertian Mad arid lis sukun
Ketentuan hukum bacaan Mad arid lis sukun
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik
sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru
yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi,
dengan menggunakan metode ilmiah yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik
dengan cermat untuk mengembangkan sikap
teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang
lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi melalui
berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan
kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat
Data
processing
(pengolahan
Data)
Peserta didik mengerjakan beberapa soal
mengenai Pengertian Mad arid lis sukun Ketentuan hukum bacaan Mad Arid lis sukun
Verification
(pembuktian)
Peserta didik beserta pasangannya mendiskusikan
hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada
81
1. Pertemuan Ke- 3 ( 2 x 40 menit ) Waktu
buku / sumber melalui kegiatan :
Menambah keluasan dan kedalaman sampai
kepada pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin,
taat aturan, kerja keras, kemampuan
menerapkan prosedur dan kemampuan
berpikir induktif serta deduktif dalam
membuktikan : Pengertian Mad Arid lis sukun
Ketentuan hukum bacaan Mad arid lis sukun
Generalizatio
(menarik
kesimpulan)
Peserta didik menyimpulkan
Menyimpulkan tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
yang baru dilakukan tentang Pengertian Mad arid lis sukun
Ketentuan hukum bacaan Mad arid lis sukun
Bertanya tentang hal yang belum dipahami,
atau guru melemparkan beberapa pertanyaan
kepada siswa.
Menyelesaikan soal post tes
Catatan :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa
dalam pembelajaran yang meliputi sikap yang meliputi keaktifan
bertanya, mengemukakan pendapat, menjawab pertanyaan dan
perhatian siswa dalam mendengarkan penjelasan guru.
Kegiatan Penutup
Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan atas hasil
pembelajaran
Guru merefleksi dan menilai kegiatan pembelajaran yang sudah
dilaksanakan
Guru menginformasikan pembelajaran pada pertemuan
selanjutnya
Guru bersama peserta didik berdo‟a bersama menutup kegiatan
pembelajaran
10
menit
82
G. Penilaian
Tertulis dengan pilihan ganda
Keaktifan siswa
H. Media dan Sumber Pembelajaran
Media
1. Kartu yang berisi kata kunci dan pertanyaan
2. Teks Al Qur‟an
Sumber Belajar :
Buku pegangan siswa Kemenag
Buku Pedoman Guru, Kemenag
Dawung, Maret 2016
Mengetahui,
Kepala Madrasah, Peneliti
Drs. H. Nuryahman, M. Pd. Nur Ma‟ani
83
LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF NU
MADRASAH TSANAWIYAH MA’ARIF DAWUNG
Jl. Klopo - sindas km 0,5 koripan Dawung Tegalrejo Magelang
56192
SOAL PRE TEST / POST TEST
Siklus I
Berilah Tanda Silang ( X ) pada huruf A, B, C atau D pada jawaban yang paling
benar !
1. Ilmu tajwid adalah ilmu yang
membicarakan tentang … .
A. Tata cara mensikapi al Qur‟an
B. Cara membaca Al Qur‟an
C. Adab membaca Al Qur‟an
D. Kesalahan dalam membaca Al
Qur‟an
2. Pada hakikatnya, mempelajari ilmu
tajwid hukumnya … .
A. Fardhu kifayah
B. Fardhu kifayah atau fardhu a‟in
C. Fardhu a‟in
D. Tidak wajib
3. Dalam ilmu tajwid, terdapat hukum
bacaan “ Mad “ yang berarti … .
A. Kepanjangan
B. Panjang atau memanjangkan
C. Jenis suara tertentu
D. Memperpanjang
4. Secara bahasa, “ mad iwadh “ berarti
… .
A. Mad yang dipanjangkan
B. Memanjangkan tanwin
C. Panjang pengganti tanwwin
D. Tanwin yang dipanjangkan
5. Mad iwadh dibaca sepanjang … .
A. Satu alif
B. Tiga alif
C. Dua alif
D. Empat ketuk
6. Mad iwadh terdapat dalam lafal … .
A. نضهي اذ ن ا
B. اهيهك صفب صفب
C. شطس اهيسجد اهحساو
D. فنهيك قثنة تسضب
7. Huruf ضpada lafal
.ثعضب ايحة Tergolong mad iwadh, apabila … .
A. Dibaca 2 ketuk
B. Tidak dibaca 2 ketuk
C. Bacaannya di waqafkan
D. Bacaannya tidak di waqafkan
8. Huruf عpada lafal
adalah ف سط ث جيعب
termasuk … .
A. Mad iwadh
B. Boleh dibaca 2 ketuk
C. Mad thobi‟I
D. Mad layyin
9. Lafal - lafal di bawah ini
mengandung bacaan mad iwadh,
kecuali … .
A. كلأ نيبتأكن انتساث ا
B. نعد يت ضثحب C. ان سثك زاضية يزضية
D. فبثز ث جيعب
Kata disamping disebut ضثحب .10
bacaan …… karena … .
A. Mad tamkin, karena da tanda
baca fathah tanwin pada akhir
kata yang diikuti alif yang
dipanjangkan
84
B. Mad iwadh, karena ada tanda
baca fathah tanwin pada akhir
kata yang diwaqafkan.
C. Mad badal, karena ada tanda
baca fathah tanwin pada khir
kata yang diikuti alif yang
diwaqafkan
D. Madfarqi, karena ada tanda
baca fathah tanwin pada akhir
kata yang diikuti alif yang
diwaqafkan
85
LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF NU
MADRASAH TSANAWIYAH MA’ARIF DAWUNG
Jl. Klopo - sindas km 0,5 koripan Dawung Tegalrejo Magelang
56192
SOAL POST TEST
Siklus II
Berilah Tanda Silang ( X ) pada huruf A, B, C atau D pada jawaban yang paling
benar
1. Berikut yang termasuk dalam bagian ilmu tajwid adalah … .
A. Tanda baca
B. Tanda bunyi
C. Tanda berhenti
D. Tanda panjang
2. Mad layyin di baca dengan suara … .
A. Setengah miring “ ae ” atau “ ao “
B. Dengan suara berbisik
C. Lunak
D. Setengah keras
3. Hitungan satu alif sama dengan … harakat
A. Satu
B. Dua
C. Tiga
D. Empat
4. Huruf pada lafal انصيف dibaca … .
A. Dua alif
B. Satu ketuk dan satu alif
C. Dua ketuk dan satu alif
D. Dua atau empat ketuk
5. Pada lafal ثخيز mengandung mad layyin karena … .
A. Ada ya sukun
B. Ada nun sukun dan ya sukun
C. Ada fathah dan huruf خ
D. Ada ya sukun sesudah fathah
6. Yang termasuk dalam bacaan mad layyin adalah … .
A. سء
B. خف
C. زثو
D. صعيدا 7. Syarat suatu kata disebut bacaan mad layyin adalah … .
A. Ya sukun didahului huruf berharakat kasroh
B. Nun sukun yang berharakat tasydid dan dihaului huruf hidup
C. Alif yang didahului dengan huruf berharakat fathah
D. Wau sukun dan ya sukun didahului huruf berharakat fathah
86
8. Berikut yang termasuk hukum bacaan mad layyin adalah … .
A. انى
B. انذ
C. يكذة
D. ثباندي 9. Salah satu kata yang termasukcontoh bacaan mad layyin adalah … .
A. عهيو خثيس
B. يبادزاك
C. ضثحب
D. انثيت
. … Kata yang bergaris bawah termasuk bacaan فهيعجدازتذااهجيت .10A. Mad iwadh
B. Mad thobi‟i
C. Mad layyin
D. Mad arid lis – suku
87
LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF NU
MADRASAH TSANAWIYAH MA’ARIF DAWUNG
Jl. Klopo - sindas km 0,5 koripan Dawung Tegalrejo Magelang
56192
SOAL POST TEST
Siklus III
Berilah Tanda Silang ( X ) pada huruf A, B, C atau D pada jawaban yang paling
benar !
1. Membaca Al Qur‟an secara tartil, Tartil maksudnya … .
A. Jelas dan indah
B. Pelan dan dilagukan
C. Cepat dan indah
D. Pelan dan benar
2. Pahala yang telah allah siapkan bagi orang membaca Al Qur‟an dihitung … .
A. Per kata
B. Per ayat
C. Per kalimat
D. Per huruf
3. Mad arid lis - sukun dibaca sekurang - kurangnya … .
A. Satu huruf
B. Satu alif
C. Tiga harakat
D. Empat harakat
4. Lafal berikut yang mengandung bacaan mad arid lis - sukun dalah … .
A. لتصز
B. سآء
C. تثة صحب
D. يخف 5. Lafal dalam bacaan ayat yang digaris bawah berikut tidak termasuk mad arid lis -
sukun, apabila … .
افليعنى اذاثعثزيب فانقثز حصل يب ف انصدز A. Membacanya disambung dnegan lafal sesudahnya
B. Membacanya tidak disambung dengan lafal sesudahnya
C. Orang yang membaca tidak menganggap mad arid lis - sukun
D. Orang yang membacanya belum tahu
6. Berikut yang termasuk bacaan mad arid lis - sukun adalah … .
A. اسءيت
B. انر
C. يكذت
D. ثباندي 7. Lafal berikut yang mengandung bacaan mad arid lis - sukun adalah … .
A. زثى ثى ييئذ نخثيز
88
B. اذاثعثزيبانقثز
C. فسط ث جيععب
D. ا عه ذنك هشيد 8. Mad asli yang berada di akhir kalimat dan dibaca waqaf disebut … .
A. Mad iwadh
B. Mad layyin
C. Mad badal
D. Mad arid lis - sukun
. … Pada lafal ayat tersebut, terdapat hukum bacaan شبديش .9
A. Mad iwadh
B. Mad layyin
C. Mad tamkin
D. Mad aridlis - sukun
10. Kata اهيشزك yang berada di akhir kalimat dan dibaca waqaf disebut bacaaan
… .
A. Mad lazim mukhaffaf
B. Mad arid lis - sukun
C. Mad iwadh
D. Mad layyin
89
LEMBAR OBSERVASI SISWA
( Perhatian dan Keaktifan Siswa )
Siklus I
No Nama Aspek Yang diamati
Keterangan A B C D E
1. Aan Budi Santoso
2. Achmad Zidfi Nassabi
3. Aditya Wicaksono
4. Ana Maryam C. H
5. Anggita Dilla Assatya
6. Aufa Abdul Hakim
7. Chalim Aji Kurniawan
8. Defita Suryaningrum
9. Faqih Zulianto
10. Farizqi Dwi Wardana
11. Fuad Masrukhan
12. Kahlimatus Sakdiyah
13. Maulida Masrurotul Azizah
14. M. Alwi Ardani
15. M. Ni‟am Zuhri
16. M. Zidni Najib
17. Ngindi Naelu Farchamro
18. Nikmatur Rohmah
19. Nur Ahmat Rizqi Setyawan
20. Nur Hidayah
21. Nur Salim
22. Qulyubi
23. Ririn Indriyani
24. Siti Himatul Maghfiroh
25. Syaeful Anam
26. Widya Aulia Sari
27. Muhammad Farchan
28. Muhammad Reza Saputra
29. Pur Sukamto
30. Resa Fathurrohman
Jumlah 11 7 4 9 30
Keterangan :
A : mendengarkan penjelasan guru dengan seksama ( perhatian siswa )
B : Keaktifan bertanya
C : Mengemukakan pendapat
D : Menjawab pertanyaan
E : Mengerjakan latihan
90
LEMBAR OBSERVASI SISWA
( Perhatian dan Keaktifan Siswa )
Siklus II
No Nama Aspek Yang diamati
Keterangan A B C D E
1. Aan Budi Santoso
2. Achmad Zidfi Nassabi
3. Aditya Wicaksono
4. Ana Maryam C. H
5. Anggita Dilla Assatya
6. Aufa Abdul Hakim
7. Chalim Aji Kurniawan
8. Defita Suryaningrum
9. Faqih Zulianto
10. Farizqi Dwi Wardana
11. Fuad Masrukhan
12. Kahlimatus Sakdiyah
13. Maulida Masrurotul Azizah
14. M. Alwi Ardani
15. M. Ni‟am Zuhri
16. M. Zidni Najib
17. Ngindi Naelu Farchamro
18. Nikmatur Rohmah
19. Nur Ahmat Rizqi Setyawan
20. Nur Hidayah
21. Nur Salim
22. Qulyubi
23. Ririn Indriyani
24. Siti Himatul Maghfiroh
25. Syaeful Anam
26. Widya Aulia Sari
27. Muhammad Farchan
28. Muhammad Reza Saputra
29. Pur Sukamto
30. Resa Fathurrohman
Jumlah 21 12 7 13 30
Keterangan :
A : mendengarkan penjelasan guru dengan seksama ( perhatian siswa )
B : Keaktifan bertanya
C : Mengemukakan pendapat
D : Menjawab pertanyaan
E : Mengerjakan latihan
91
LEMBAR OBSERVASI SISWA
( Perhatian dan Keaktifan Siswa )
Siklus III
No Nama Aspek Yang diamati
Keterangan A B C D E
1. Aan Budi Santoso
2. Achmad Zidfi Nassabi
3. Aditya Wicaksono
4. Ana Maryam C. H
5. Anggita Dilla Assatya
6. Aufa Abdul Hakim
7. Chalim Aji Kurniawan
8. Defita Suryaningrum
9. Faqih Zulianto
10. Farizqi Dwi Wardana
11. Fuad Masrukhan
12. Kahlimatus Sakdiyah
13. Maulida Masrurotul Azizah
14. M. Alwi Ardani
15. M. Ni‟am Zuhri
16. M. Zidni Najib
17. Ngindi Naelu Farchamro
18. Nikmatur Rohmah
19. Nur Ahmat Rizqi Setyawan
20. Nur Hidayah
21. Nur Salim
22. Qulyubi
23. Ririn Indriyani
24. Siti Himatul Maghfiroh
25. Syaeful Anam
26. Widya Aulia Sari
27. Muhammad Farchan
28. Muhammad Reza Saputra
29. Pur Sukamto
30. Resa Fathurrohman
Jumlah 21 17 7 13 30
Keterangan :
A : mendengarkan penjelasan guru dengan seksama ( perhatian siswa )
B : Keaktifan bertanya
C : Mengemukakan pendapat
D : Menjawab pertanyaan
E : Mengerjakan latihan
92
Peneliti sedang memberikan refleksi dan penguatan materi yang telah
dipelajari
Siswa beserta pasangannya sedang mempresentasikan hasil diskusinya
93
Contoh Kartu Pasangan
Kartu Soal Kartu Jawaban
فسبحبحمدربكواستغفره
انهكانتوابا
Kata yang bergaris bawah termasuk
dalam bacaan ?
Mad Iwadh
ورايتالناسيدخلون
فىديناللهافواجا
Kata yang bergaris bawah termasuk
bacaan ?
Mad Iwadh
ايلافهمرحلةالشتاء
ولصيفKata yang bergaris bawah termasuk
bacaan ?
Mad Layyin
انكعلىكلشيءقدير
Kata yang bergaris bawah termasuk
bacaan ?
Mad Layyin
94
ليخلفاللهالميعاد
Kata yang bergaris bawah termasuk
dalam bacaan ?
Mad Arid Lis - Sukun
Mad Arid Lis - Sukun
ارايتاالذييكذببالدين
Kata yang bergaris bawah termasuk
bacaan ?
95
96
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Nama : Nur Ma‟ani
NIM : 11413022
Tempat / Tanggal Lahir : Magelang, 3 Juli 1985
Alamat : Karanggeneng , Payaman, Secang Magelang
Jenis Kelamin : Laki- laki
Agama : Islam
Telp : 085743033511
e-mail : [email protected]
Latar Belakang Pendidikan
Pendidikan Formal
1993 - 1999 : MI Yakti Dlinggo Ngaderejo Tegalrejo
1999 - 2002 : MTs Ma‟arif Dawung Tegalrejo
2002 - 2005 : MAN Tegalrejo
2013 - 2017 : IAIN Salatiga