SKRIPSI - UNIRA

68
EFEKTIVITAS ORGANISASI DALAM PELAYANAN E-KTP DI KECAMATAN SAMPANG KABUPATEN SAMPANG SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Madura Disusun Oleh : Sri Wahyuni 2013310031 UNIVERSITAS MADURA FAKULTAS ILMU ADMINISTRAS PAMEKASAN 2017

Transcript of SKRIPSI - UNIRA

Page 1: SKRIPSI - UNIRA

i

EFEKTIVITAS ORGANISASI DALAM PELAYANAN E-KTP DIKECAMATAN SAMPANG KABUPATEN SAMPANG

SKRIPSIDiajukan untuk memperoleh

Gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Administrasi

Universitas Madura

Disusun Oleh :

Sri Wahyuni

2013310031

UNIVERSITAS MADURA

FAKULTAS ILMU ADMINISTRAS

PAMEKASAN

2017

Page 2: SKRIPSI - UNIRA

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL : EFEKTIVITAS ORGANISASI DALAM PELAYANAN e-

KTP DI KECAMATAN SAMPANG KABUPATEN

SAMPANG

DISUSUN OLEH : SRI WAHYUNI

NPM : 2013310031

UNIVERSITAS : MADURA

FAKULTAS : ILMU ADMINISTRASI

JURUSAN : ADMINISTRASI NEGARA

PROGRAM STUDI : ILMU ADMINISTRASI NEGARA

JENJANG : STRATA SATU (S-1)

Pamekasan, 15 Juli 2017

Pembimbing Skripsi Penulis

Dra. HJ. TITIEN SULISTIAWATY,Msi SRI WAHYUNI

Page 3: SKRIPSI - UNIRA

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Skripsi

Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Madura

Pada Hari : Rabu

Tanggal : 26 Juli 2017

Ketua,

Dra. TITIEN SULISTIAWATY, M,Si

Anggota I Anggota II

Drs. ABUBAKAR BASYARAHIL, M.Si RINI ARISTIN, S.Pd, M.M

Mengetahuai;

Ketua prodi. Ilmu Administrasi Negara

ACHMAD IMAM, S.Sos., M.Si

Page 4: SKRIPSI - UNIRA

iv

MOTO DAN PERSEMBAHKAN

MOTO:

“Jika hari ini mampu berbuat baik, segeralah bersyukur, karena kita tidak

tau kesempatan yang sama akan terulang lagi”

PERSEMBAHAN :

“Skripsi ini kupersembahkan kepada kedua orang tuaku dan keluargaku

yang telah mengalirkan keringat dan do’a atas kesuksesanku. Juga untuk

teman-temanku angkatan 2013 khususnya “sore” serta almamaterku

tercinta. Ku persembahkan kado kecil ini sebagai wujud bukti dan terima

kasihku yang tak terbatas atas segala yang telah diberikan”

Page 5: SKRIPSI - UNIRA

v

SURAT PERNYATAAN

KEABSAHAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Sri Wahyuni

NPM : 2013310031

Program Studi : Ilmu Administrasi Negara

Fakultas : Ilmu Administrasi

Judul Skripsi : Efektivitas Organisasi dalam Pelayanan e-KTP di Kecamatan

Sampang Kabupaten Sampang

Dengan ini menyatakan karya ilmiah ini :

1. Adalah benar karya saya sendiri atau bukan plagiat hasil karya orang lain dan saya

ajukan sebagai skripsi untuk memperoleh gelar sarjana.

2. Apabila di kemudian hari terbukti bahwa karya ilmiah ini bukan karya saya sendiri

atau plagiat hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ketentuan

perundang-undangan yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Pamekasan 15 Juli 2017

Yang membuat pernyataan

Sri Wahyuni

Page 6: SKRIPSI - UNIRA

vi

Abstrak

Sri Wahyuni.2017.Efektivitas Organisasi dalam Pelayanan e-KTP di KecamatanSampang.Skripsi.FIA.Ilmu Administrasi Negara.Universitas MaduraPamekasan.Pembingbing: Dra. HJ. TITIEN SULISTIAWATY, Msi

Kata Kunci: Efektivitas Organisasi, Pelayanan Publik, Kecamatan Sampang

Pelayanan publik dapat dikatakan efektif apabila masyarakat mendapatkankemudahan pelayanan dengan prosedur yang singkat, cepat dan tepat waktu. Keberhasilandalam meningkatkan efektivitas pelayanan publik yang ditentukan oleh faktor kemampuanpemerintah dalam meningkatkan disiplin kerja aparatur pelayanan. dalam hal iniPemerintah Kecamatan Sampang dalam mewujudkan displin kerja dalam upayameningkatkan Efektivitas Organisasi dalam Pelayanan e-KTP. Permasalahan yangditemukan bahwa di Kecamatan Sampang banyak masyarakat mengalami kekecewaanmengenai kecepatan dan kurang keadilan dalam memberikan pelayanan kepadamasyarakat sehingga permasalahan yang menjadi Kajian Teori dari penelitianini”Bagaimana Efektivitas Organisasi dalam Pelayanan e-KTP di Kecamatan Sampang”?tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Efektivitas Organisasi dalam Pelayanane-KTP di Kecamatan Sampang.

Landasan teori yang menggunakan Edy Sutrisno Efektivitas merupakan keberhasilanorganisasi pada umumnya di ukur dengan konsep efektivitas. Dalam penelitianmenggunakan indikator pendapat Richard M. Steers yang terdiri dari pencapaian tujuanadalah keseluruhan upaya pencapaian tujuan harus di pandang sebagai suatu proses,Integrasi adalah pengukuran tingkat kemampuan suatu organisasi, dan Adaptasi adalahkemampuan organisasi untuk menyesuaian diri dengan lingkungan.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif penelitianmenggunakan purposive sampling dalam menentukan informan. Teknik pengumpulan datamenggunakan teknik wawancara, dokumentasi. Data kualitatif terdapat 3 alur kegiatanyang digunakan oleh peneliti, yaitu proses reduksi, penyajian data, dan penarikankesimpulan/verifikasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Efektiviatas Organisasi dalam Pelayanan e-KTP di Kecamatan Sampang sudah sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakatpada indikator pencapaian tujuan, Integrasi dan Adaptasi. Namun ada indikator padapelayanan yang diberikan petugas pelayan e-KTP di Kecamatan Sampang yang belumsesuai dengan keinginan dan kebutuhan dan masyarakat yaitu indikator adaptasi padasarana dan prasarana yang belum lengkap yang perlu ditingkatkan. Kesimpulan daripenelitian ini Efektivitas Organisasi dalam Pelayanan e-KTP di Kecamatan Sampang padatahun 2017 cukup efektif. Saran dari penelitian untuk meningkatkan dan memberikanpelayanan yang efektif terhadap masyarakat tanpa membeda-bedakan satu dengan yanglain serta selalu bersikap sopan santun dalam melayani, dan memberikan himbauan ataupenyuluhan kepada masyarakat agar mengerti akan pentingnya kepemilikan e-KTP sertamenjelaskan prosedur dan syarat-syarat pengurusan surat-surat agar masyarakat yangkurang mengerti tidak kebingungan.

Page 7: SKRIPSI - UNIRA

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayahnya Skripsi

dengan judul “Efektivitas Pelayanan e-KTP di Kecamatan Sampang Kabupaten Sampang”

dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun untuk meneyelesaikan studi stara 1

(satu) guna meraih gelar sarjana pada Fakultas Ilmu Adminstrasi Jurusan Administrasi

Negara Universitas Madura.

Dalam penyusunan skripsis ini tidak akan terlaksana sebagaimana yang diharapkan

tanpa bantuan dari beberapa pihak, oleh sebab itu pada kesmpatan kali ini penulis

mengucapakan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu

terselesainya skripsi ini terutama kepada :

1. Dra. Hj. Titien Sulistiawaty, M.Si selaku Dekan Fakultas Adminsitrasi.

2. Dra. Hj. Titien Sulistiawaty., M.Si Selaku dosen pembimbing yang telah memberikan

saran dan bimbinganya kepada penulis dengan penuh kesabaran dan ketelitian.

3. Kepada Camat Sampang yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan

penelitian.

Dengan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, penulis yakin bahwa skripsi

ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan untuk

kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi

para pembaca.

Page 8: SKRIPSI - UNIRA

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL................................................................................................i

TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI.....................................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii

MOTO DAN PERSEMBAHAN..........................................................................1V

SURAT PERNYATAN KEABSAHAN KARYA ILMIAH...............................V

ABSTRAK.............................................................................................................V1

KATA PENGANTAR.........................................................................................VI1

DAFTAR ISI......................................................................................................VII1

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................1

B. Rumusan Masalah .........................................................................6

C. Tujuan Peneliti...............................................................................6

D. Kegunaan Peneliti..........................................................................7

BAB II KAJIAN TEORI.................................................................................8

1. Definisi Efektivitas Organisasi.....................................................8

2. Indikator Pengukuran Efektivitas................................................11

3. Definisi Pelayanan Publik............................................................14

a. Faktor Pendukung Pelayanan Umum....................................16

b. Azaz Prinsip dan Standar Pelayanan Publik..........................18

c. Manajemen Pelayanan Publik................................................19

4. Pengertian e-KTP/KTP Elektronik ............................................23

1. Manfaat Kegunaan e-KTP/KTP Elektronik..........................25

2. Keunggulan e-KTP...............................................................26

3. Syarat-syarat Membuat e-KTP/KTP Elektronik...................26

4. Prosedur Pembuatan..............................................................27

Page 9: SKRIPSI - UNIRA

ix

BAB III METODE PENELITIAN..................................................................28

A. A. Jenis Penelitian.............................................................................28

B. B. Lokasi Penelitian...........................................................................29

C. C. Sumber Data..................................................................................29

D. D. Teknik Pengumpulan Data............................................................31

E. E. Analsis Data...................................................................................31

BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...............................35

A. Hasil Penelitian.............................................................................35

a. Letak Geografis dan Batas Wilayah Kabupaten Sampang.........35

b. Visi Misi Kecamatan Sampang Kabupaten Sampang.................36

c. Tugas Pokok dan Fungsi.............................................................37

d. Struktur Organisasi.................................................... ................38

e. Kondisi Personalia......................................................................41

f. Persyaratan Pembuatan e-KTP di Kecamatan Sampang.............42

B. Data Hasil Penelitian.....................................................................43

C. Pembahasan...................................................................................50

BAB V PENUTUP.........................................................................................53

a. Kesimpulan....................................................................................53

b. Saran ............................................................................................55

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................57

PEDOMAN WAWANCARA...............................................................................58

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 10: SKRIPSI - UNIRA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pelayanan adalah kunci keberhasilan dalam berbagai usaha atau kegiatan

yang bersifat jasa. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya manusia berusaha,

baik melalui aktivitas sendiri, maupun secara tidak langsung melalui aktivitas

orang lain, aktivitas adalah suatu proses penggunaan akal, pikiran, pancaindra

dan anggota badan dengan tanpa alat bantu yang di lakukan oleh seseorang

untuk mendapatkan suatu yang diinginkan baik dalam bentuk barang maupun

jasa. “Proses pemenuhan melalui aktivitas orang lain yang langsung inilah

yang di namakan pelayanan”. (Monier 2002)

Pelayanan publik yang menjadi fokus studi displin ilmu adaministrasi

publik, masih menjadi persoalan yang perlu memperoleh perhatian dan

penyelesaian yang komprehensif. Bahwa pelayanan yang diberikan oleh

pemerintah kepada rakyat terus mengalami meningkatnya tuntutan masyarakat

dan perubahan di dalam pemeritah itu sendiri. “Pada dasarnya setiap manusia

membutuhkan pelayanan secara ekstrim dapat dikatakan bahwa pelayanan

tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia”. ( Sinambela 2006)

Salah satu buah reformasi yang telah di lengkapi pada tahun 1998 adalah

dengan di berlakukannya Otonomi Daerah. Dengan otonomi daerah, maka

harapannya akan berubahnya bentuk pelayanan kearah yang lebih baik menjadi

terbuka. Karena salah satu dari tujuan yang di berlakukannya Otonomi Daerah

(Menurut UU No.22 Tahun 1999 dan sekarang di ubah dengan UU No.32

Page 11: SKRIPSI - UNIRA

2

Tahun 2004) adalah peningkatan kualitas pelayanan publik. Hal ini akan di

tandai dengan berubahnya bentuk pelayanan, dari pelayanan sulit menjadi

mudah dan mahal menjadi murah, yang tadinya memakan waktu yang lama

menjadi cepat,dan yang jauh menjadi lebih dekat. Pemberian otonomi luas

kepada mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui

peningkatan pelayanan, pemberdayaandan peran masyarakat.

(https://id.m.wikipedia.org.wiki.otonomi daerah)

Berlakunya Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

bahwa efektivitas penyelenggaraan pemerintahan pemerintahan daerah perlu di

tingkatkan dengan lebih memperhatikan aspek-aspek hubungan antar susunan

pemerintah dan antar pemerintahan, daerah, potensi dan keanegaragaman

daerah, peluang dan tantangan persaingan global dengan memberikan

kewenangan yang seluas-luasnya kepada daerah disertai dengan pemberian hak

dan kewajiban menyelenggarakan otonomi daerah dalam kesatuan sistem

penyelenggaraan pemerintahan negara.

(www.kpu.go.id.dmdocuments.UU_32_2004_pemerintahan)

Pelayanan publik adalah pemenuhan keinginan dan kebutuhan masyarakat

oleh penyelenggara negara. Negara didirikan oleh publik masyarakat tentu saja

dengan tujuan agar dapat meninggalkan kesejahteraan masyarakat. Pada

hakikatnya negara dalam hal ini pemerintah birokrast haruslah dapat memenuhi

kebutuhan masyarakat. “Kebutuhan dalam hal ini bukanlah kebutuhan secara

individual akan tetapi berbagai kebutuhan yang sesungguhnya diharapkan oleh

masyarakat”. (Monier 2002)

Page 12: SKRIPSI - UNIRA

3

Pelayanan kepada masyarakat adalah tujuan utama yang tidak mungkin

dapat dihindari karena sudah merupakan kewajiban penyelenggara pelayanan

dengan menciptakan pelayanan yang baik kepada masyarakat, karena telah

menjadi sebuah kewajiban maka sepatutnya pemerintah mencari solusi terbaik

terhadap masalah-masalah yang sering dihadapi, termasuk kendala ekstern

yakni kendala yang datangnya dari masyarakat pemakai jas dalam kaitannya

dengan pelayanan umum yang ditanganinya, selain itu pula pegawai harus

senantiasa memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat

secara keseluruhan. Tingkat kepuasan masyarakat merupakan salah satu

indikator yang penting bagi keberhasilan pelayanan publik diman semakin

besar manfaat yang dirasakan publik, semakin bagus pula kualitas layanan

yang dilaksanakan oleh aparat sebaliknya tingkat kepuasan yang rendah

mengindikasikan buruknya sistem pelayanan aparat publik.

(http://silahudin66.blogspot.com/2010/05/standart-pelayanan-publik.html).

Kartu Tanda Penduduk elekronik atau electronic-KTP (e-KTP) adalah

Dokumen kependudukan yang memuat sistem keamanan / pengendalian baik

dari sisi administrasi ataupun teknologi informasi dengan berbasis pada

database kependudukan nasional. Penduduk hanya di perboleh memilik satu

KTP yang tercantum Nomor Induk Kependudukan (NIK) merupakan identitas

tunggal setiap penduduk dan berlaku seumur hidup

e-KTP merupakan syarat sebagai identitas diri Warga Negara Indonesia

yang sah. Dalam pembuatan e-KTP tidaklah sulit dan tidak di pungut

biaya,cara pembuatannya pun sebagai berikut: minta surat pengantar dari

Page 13: SKRIPSI - UNIRA

4

RT/RW dan menyerahkan fotocopy KK, setelah itu bawalah kekeluraha

untuk mendapatkan tanda tangan lurah setempat, kemudian ke Kecamatan

Sampang berlaku untuk proses pembuatan e-KTP.

(http://silahudin66.blogspot.com/2010/05/standart-pelayanan-publik.html

Dasar hukum berlakunya e-KTP kartu tanda penduduk elektronik

sekarang ini berlaku untuk masa rentang waktu seumur hidup pemiliknya

adalah berdasarkan pada pasal 64 ayat 7 huruf a UU No 24 Tahun 2013

mengamanatkan bahwa KTP elektronik untuk warga negara indonesia masa

berlakunya seumur hidup. Selanjutnya dalam pasal 101 huruf c UU No 24

Tahun 2013, di amanatkan bahwa e-KTP yang sudah di terbitkan sebelum UU

No 24 Tahun 2013 di tetapkan berlaku seumur hidup. Karena terjadinya

dokumen kependudukan perubahan undang-undang UU Nomor 23 tahun 2006

menjadi nomor 24 tahun 2013 tentang adminitrasi kepndudukan, maka

peraturan daerah kota Bandung nomor 8 tahun 2012 pun direvisi. Dengan

adanya revisi ini, selain semua dokumen kependudukan gratis, masa berlaku e-

KTP yang semula 5 tahun pun nantinya akan menjadi seumur hidup.

(www,galamedia.com.bandung,raya)

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang di lakukan oleh Muhammad

Ehsan pada Tahun 2006 dengan judul Efektivitas Pelayanan e-KTP di

Kecamatan Banjar Baru. Di simpulkan bahwa efektivitas pelayanan e-KTP di

Kecamatan Banjar Baru. Sudah baik di mana hal ini di tunjukkan oleh

penerapan output di lihat dari indikator namun perlu meningkatkan akses

masyarakat pengguna jasa akan pelayanan yang berkualitas murah dan cepat,

Page 14: SKRIPSI - UNIRA

5

dan dan efektif juga memberikan perlakuan yang sama atas siapa yang

bertindak sebagai perantara, serta pembinaan pengawai harus tetap dan terus

menerus dilakukan sehingga pola pikir pegawai semakin beriorientasi pada

kebutuhan dan kepuasan penerima pelayanan.(etd.repositoring.ugm.ac.id)

Pemerintah Kecamatan Sampang Kabupaten Sampang yang bekerja

dalam pelayanan masyarakat untuk memberikan pelayanan masyarakat. Dalam

mendapatkan pelayanan yang demikian, pemerintah Kecamatan Sampang

kurang efektif dalam menjalankan pekerjaanya. Sebagaimana informasi yang

di dapatkan dari sebagian besar masyarakat yang berpendapat pada prakteknya.

Terkadamg pengawainya terlambat masuk dari jam yang telah di tentukan.

Berikut hasil wawancara Bapak Muhlis salah satu warga Sampang.

“ Masih banyak masyarakat mengalami kekecewaan mengenai kecepatandan ketepatan dalam memberikan layanan dan kurangnya keadilan dalammemberi layanan kepada masyarakat”. Wawancara( tanggal 1April 2017).

Berdasarkan hasil pengalaman pribadi peneliti pada waktu mengurus e-

KTP pada tanggal 12 Agustus 2016 untuk keperluan mengurus SIM, maka

pada saat di butuhkan dengan harapan cepat ternyata tidak sesuai dengan yang

di harapkan. Menurut petugasnya di minta untuk kembali satu bulan lagi,

karena jaringan server mengalami gangguan. Selanjutnya hasil wawancara Ibu

Mufdalifah salah satu warga Sampang bahwa:

“Kecamatan Sampang kurang mampu mengorganisasi dan memanfaatkansumber daya yang tersedia dalam tugas sehingga berakhir pemberian pelayananyang lamban”. Wawancara (tanggal 5 April 2017).

Lebih lanjut Bapak safi sebagai warga Sampang menuturkan bahwa:

“Tenaga kepegawaian masih kurang mampu dalam memberikan pelayananyang efektif, sehingga pelayanannya menjadi lama dan berbelit-belit”.wawancara (tanggal 10 April).

Page 15: SKRIPSI - UNIRA

6

Dari hasil wawancara tersebut dapat di katakan bahwa ternyata dalam

pelayanan e-KTP masih terdapat banyak permasalahan dalam pelayanannya

yang lamban dan berbelit belit.

Berdasarkan temuan masalah tersebut, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan berjudul”Efektivitas Organisasi dalam

Pelayanan e-KTP di Kecamatan Sampang Kabupaten Sampang”

B. Rumusan Masalah

Masalah merupakan “penyimpangan dari apa yang seharusnya dengan apayang terjadi, penyimpangan antara teori dengan praktik, penyimpangan antaraaturan dengan pelaksanaan, penyimpangan antara rencana dengan pelaksanaan,dan penyimpangan antara pengalaman masa lampau dengan yang terjadisekarang “menurut (Sugiyono 2015 : 29).

Dari pengertian masalah tersebut dapat disimpulkan bahwa masalah

merupakan kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi.

Berdasarkan pengertian masalah dan latar belakang masalah diatas, maka dapat

merumuskan masalah sebagai berikut:

Bagaimanakah Efektivitas Organisasi dalam Pelayanan e-KTP di

Kacamatan Sampang Kabupaten Sampang.

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui Efektivitas Organisasi dalam Pelayanan e-KTP di

Kacamatan Sampang Kabupaten Sampang.

Page 16: SKRIPSI - UNIRA

7

D. Kegunaan Penelitian

Setelah mengetahui rumusan masalah dan tujuan penelitia yang telah

diuraikan diatas, manfaat yang ingin diperoleh melalui penelitian ini adalah

sebagai berikut:.

1. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini di harapakan sebagai bahan kajian pustaka dalam

pengembangab ilmu pengetahuan efektivitas pelayanan. selain itu hasil

penelitian ini di harapakan dapat menjadi suatu pembelajaran riil mengenai

efektivitas pelayanan.

2. Kegunaan Praktis

Bagi pihak penyelenggara kebijakan hasil penelitian ini di harapakan

sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi pihak pemerintahan dan dapat

bermanfaat sebagai sumbangan saran di masa mendatang mengenai pelayanan.

Page 17: SKRIPSI - UNIRA

8

BAB II

KAJIAN TEORI

1. Definisi Efektivitas Organisasi

Menurut Edy Sutrisno (2010 : 123) “efektivitas merupakan keberhasilan

organisasi pada umumnya di ukur dengan konsep efektivitas”.

Selanjutnya Steers (1985:87) mengemukakan bahwa: “Efektivitas

adalah jangkauan usaha suatu program sebagai suatu sistem dengan sumber

daya dan sarana tertentu untuk memenuhi tujuan dan sasarannya tanpa

melumpuhkan cara dan sumber daya itu serta tanpa memberi tekanan yang

tidak wajar terhadap pelaksanaannya”.

Schein 1980 “efektivitas adalah kemampuan untuk bertahan,

menyesuaikan diri memelihara diri dan tumbuh lepas dari fungsi tertentu yang

dimilikinya”.

Selain itu Steers 1977 (dalam Edy Sutrisno 2010 : 123). “ Pada umumnyaefektivitas hanya dikaitkan dengan tujuan organisasi, yaitu laba, yangcenderung mengabaikan aspek terpenting dari keseluruhan prosesnya, yaitusumber daya manusia. Dalam penelitian mengenai efektivitas organisasi ,sumber daya manusia dan perilaku manusia seharusnya selalu muncul menjadifokus primer, dan usaha-usaha untuk meningkatkan efektivitas seharusnyaselalu dimulai dengan meneliti perilaku manusia di tempat kerja”.

Efektivitas pada dasarnya mengacu pada sebuah keberhasilan atau

pencapaian tujuan. Efektivitas adalah salah satu dimensi dari produktivitas

yaitu mengarah pada pencapaian untuk kerja yang maksimal, yaitu pencapaian

Page 18: SKRIPSI - UNIRA

9

target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu.

Teoriefektivitas.blogspot.com/2016

Efektivitas adalah sarana dan prasarana yang harus dipenuhi untukpencapaian sesuatu hal. Efektivitas merupakan rangkaian input, proses danoutput dalam memandang suatu hal tertentu. efektivitas merupakan tolok ukurkeberhasilan dari tujuan akhir yang hendak dicapai. Adanya efektivitasdiharapkan dapat melihat pembenahan sign system yang telah ada untukmenarik minat pengunjung. (Menurut Steers 1985:55)

Menurut Edy Sutrisno ( 2010:133). “Efektivitas organisasi lebih daripenjumlahan efektivitas individu dan efektivitas kelompok, melalui efektiviatassinergis, organisatoris bisa memperoleh untuk tingkat yang lebih tinggikinerjanya dibandingkan penjumlahan tentang persamaan mereka.Sesungguhnya dasar pemikiran ini menekankan bahwa bekerja secarakelompok akan lebih baik dari pada bekerja secara individu”. (Gibson,Ivancevich, dan Donnelly.)

Sondang P. Siagian (2000:24). “Efektivitas adalah pemanfaatan sumber

daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yng secara sadar di terapkan

sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang dan jasa kegiatan yang di

jalankan”.

Selanjutnya munurut Steers 1977 (Edy Sutrisno 2010) . Mengatakan

bahwa yang terbaik dalam meneliti efektivitas ialah memerhatikan secara

serempak tiga buah konsep yang saling berkaitan. 1. Optimalisasi tujuan 2.

Perspektif sistem 3. Tekanan pada segi prilaku manusia dalam susunan

organisasi.

Faktor –faktor yang berpengaruh terhadap efektivitasAda empat kelompok variabel yng mempengaruh terhadap efektivitas ialah:

1. Karakteristik organisasi, termasuk struktur dan teknologiTeknologi ialah perbuatan, pengetahuan, teknik dan peralatan fisikalyang di gunakan untuk mengubah input menjadi output. Denganteknologi yang ada tanpa di bandingkan dengan teknologi lainnya yangsudah di gunakan itu berpengaruh terhadap efektivitas. Teknologi,struktur, dan efektivitas selain berpengaruh terhadap efektivitas, jugasangat dominan pengaruh terhadap struktur organisasi. Struktur ialah

Page 19: SKRIPSI - UNIRA

10

pembagian pekerjaan, penflompokan, spesialisasi, koordinasi, koordinasi,dan sebagainya yang bertalian dengan pelaksanaan pekerjaan.

2. Karakteristik lingkungan, termasuk lingkungan interen dan eksternBahwa perubahan lingkungan berpengaruh terhadap strategi, selanjutnyastrategi berpengaruh terhapap struktur, dan akhirnya strukturberpengaruh terhadap prilaku. Dikatakan bahwa tanpa penyesuaianstruktur terhadap lingkungan hanya akan menjurus pada turunnyaefisiensi ekonomi. Dapat di simpulkan bahwa, efesiensi tergantung padakemampuan organisasi untuk berinteraksi dan berhubungan denganlingkungannya secara erat yang saling menguntungkan.

3. Karakteristik karyawanMotivasi adalah suatu proses yang membangkitkan, mengarahkan danmeperhatankan prilaku selama jangka waktu trtentu untuk mencapaitujuan. Banyak teori mengenai motivasi yang dikaitkan dengan prilakudangan pekerjaan.

4. Kebijakan praktik manajemen.Dalam kelompok faktor individu yang paling berpengaruh ialahkebutuhan sedangkan faktor organisasi yang paling berpengaruh ialahimbalan. Namun, keefektifannya msih tergantung pada faktor-faktorlainnya, seperti struktur, teknologi, gaya kepemimpinan, persepsi peran,dan budaya organisasi.

Selanjutnya menurut Solichin Abdul Wahab (1997:123). Menyatakan

dalam komponen studi evaluasi efektivitas data di kumpulakan untuk

memgetahui apakah proyek telah mewujudkan tujuannya, atau akan

mewujudkan tujuan yaitu:

1. Tujuan –tujuan proyek dirumuskan dengan jelas dan dalam bentukpernyataan-pernyataan yang terukur (measureble). Jika misalnya karenasatu dan hal pengukuran tersebut tidak mungkin dilakukan secaralansung, maka rencana proyek harus bisa menunjukkan dengan tepatlewat indikator-indikator yang manakah pengukuran itu dapat dilakukan.

2. Pengukuran terhadap perbaikan kinerja organisasi dalam sebuah proyekyang dimaksud untuk pengembangkan kelembagaan bukan hanyamerupakan persoalan yang ilusif, tetapi juga sensitif.

3. Persoalan serius yang seringkali muncul ialah bahwa hasil akhir proyekmerupakan proses negosiasi dan perumusan tujuan dikompromikan.

4. Evaluator kemungkinan juga menghadapi masalah bahwa atasannyamempunyai penafsiran berbeda terhadap tujuan proyek, sebagaimanahalnya perbedaan penafsiran antara pelaksana proyek dengan evaluatorsendiri.

Page 20: SKRIPSI - UNIRA

11

Dengan demikian, efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana

dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya

untuk menghasilkan sejumlah pekerjaan tepat pada waktunya. Penelitian

kepustakaan yang ada mengenai teori efektivitas memperlihatkan

keanekaragaman dalam hal indikator penilaian tingkat efektivitas suatu hal. Hal

ini terkadang mempersulit penelaahan terhadap suatu penelitian yang

melibatkan teori efektivitas, namun secara umum, efektivitas suatu hal

diartikan sebagai keberhasilan dalam pencapaian target atau tujuan yang telah

ditetapkan.

2. Indikator Pengukuran Efektivitas

Selain itu , Campbell ( Edy Sutrisno, 2010 : 130-133) mengatakan bahwa

ada bermacam-macam indiktor atau kriteria yang dapat di gunakan untuk

mengukur efektifitas organisasi. Campbell, mengatakan bahwa ada 21 butir

untuk mengukur efektivitas yaitu:

1. Efektivitas keseluruhan. Sejauh mana organisasi melaksanakantugasnya untuk mencapai tujuan-tujuannya. Ini merupakan penilaianumum dengan sebanyak mungkin kriteria dan menghasilkan penilaianumum tentang efektivitas organisasi.

2. Kualitas. Kualitas jasa atau produk utama yang di hasilkan olehorganisasi.

3. Produktivitas. Kuantitas atau volume produk atau jasa utama yangdi hasilkan oleh organisasi.

4. Kesiapsiagaan. Penilaian menyeluruh mengenai kemungkinanbahwa organisasi mampu menyelesaikan sesuatu tugas khususdengan baik jika diminta.

5. Efisiensi. Suatu rasio yang mencerminkan perbandinganya beberapaaspek satuan prestasi terhadap biaya untuk menghasilkan prestasi.

6. Laba. Penghasilan atas penanaman modal yang digunakanuntukmenjalankan organisasi dilihat dari segi pemilik.

Page 21: SKRIPSI - UNIRA

12

7. Pertumbuhan. Penambahan hal-hal seperti tenaga kerja, fasilitaspabrik, laba, dan penemuan baru. Suatu perbandingan antara keadaanorganisasi masa sekarang dengan keadaan masa lampau.

8. Pemanfaatan lingkungan. Sejauh mana organisasi dengan suksesberinteraksi dengan lingkungannya, yaitu dapat meperolehsumberdaya yang langkah yang diperlukan untuk operasi secaraefektif.

9. Stabilitas. Pemeliharaan struktur, fungs, dan sumber daya sepanjangwaktu, khususnya dalam periode-periode sulit.

10. Peputaran atau kluar masuknya karyawan. Frekuensi ataubanyaknya pemberhentian secara sukarela.

11. Absenteisme. banyaknya kemangkiran kerja.12. Kecelakaan. banyaknya kecelakaan dalam pekerjaan yang

mengakibatkan kerugian waktu untuk turun mesin atau waktuperbaikan.

13. Semangat kerja. kecenderungan anggota organisasi untuk berusahalebih keras lagi dalam mencapai tujuan dan sasaran organisasi.

14. Motivasi. kekuatan kecenderungan seseorang untuk melibatkandirinya dalam kegiatan yang diarahkan pada sasaran dalam pekerjaan,merupakan perasaan dorongan bekerja untuk mencapai tujuanpekerjaan

15. Kepuasan. tingkat kesenangan yang dirasakan seseorang atasperanan atau pekerjaannya dalam organisasi.

16. Internalisasi. tujuan organisasi di terimanya tujuan-tujuan organisasioleh setiap orang dan unit-unit dalam organisasi.

17. Konflik kohesi. Dimensi kutub kohesi, yang menunjukkan satu samalain saling suka, kerja sama, berkomunikasi penuh dan terbuka, danterkoordinasikan dalam kegiatan.

18. Fleksibilitas adaptasi. Kemampuan suatu organisasi mengubahstandar prosedur operasi dalam menanggapi tantangan lingkunganuntuk mencegah terjadinya kebekuan dalam menghadapi rangsanganlingkungan.

19. Penilaian pihak luar. Penilaian terhadap organisasi atau unit-unitorganisasi dari seseorang atau lembaga dalam lingkungannya yangmenaruh kepentingan.

20. Iklim. Kesadaran lingkungan di dalam organisasi21. Kualitas kehidupan kehidupan kerja. Kualitas perhubungan

karyawan dengan lingkungan kerjanya.

Indikator pengukuran dari Duncan yang di dikutip Richard M Steers

dalam bukunya “efektivitas organisasi” (1985:53) mengatakan mengenai

ukuran efektivitas sebagai berikut:

Page 22: SKRIPSI - UNIRA

13

1. Pencapaian tujuanPencapaian adalah keseluruhan upaya pencapaian tujuan harusdipandangsebagai suatu proses. Oleh karena itu, agar pencapaian tujuan akhirsemakin terjamin., diperlukan pentahapan. Baik dalam arti pentahapanpencapaian bagian-bagiannya maupun pentahapan dalam artiperiodisasinya.

2. IntegrasiIntegrasi yaitupengukuran terhadap tingkat kemampuan suatu organisasiuntuk mengadakan sosialisasi, pengembangan konsensus, dan komunikasidengan berbagai macam organisasi lainnya integrasi menyangkut prosessosilisasi

3. AdaptasiAdaptasi adalah kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri denganlingkungannya. Untuk itu digunakan tolak ukur proses pemgadaan sasarandan prasarana dan pengisian tenaga kerja.

Pengukuran tersebut penulis menggunakan penulis indikator pengukuran

yang di kemukakan oleh Steers mengatakan mengenai indikator yang

pertama pencapaian tujuan merupakan keseluruhan upaya pencapaian tujuan

harus dipandang sebagai suatu proses, seperti halnya apabila suatu program

mencapai sasaran maka program tersebut dapat di katakan efektif yaitu

meliputi target pelayanan e-KTP, tahap sasaran. Indikator yang kedua

menjelaskan Integrasi merupakan pengukuran terhadap tingkat kemampuan

suatu organisasi untuk mengadakan sosialisasi, seperti halnya tingkat

kemampuan terhadap aparatur untuk pengadakan sosialisasi, meliputi,

sosialisasi, pengembangan konsensus, komunikasi. Indikator yang ketiga

menjelaskan Adaptasi kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungannya. Untuk itu digunakan tolak ukur proses pengadaan sasaran dan

prasarana dan pengisian tenaga kerja. Seperti halnya proses penyesuaian diri

dilakukan dengan melakukan pengadaian dan pengisian tenaga kerja, meliputi

sarana dan prasarana, fasilitas.

Page 23: SKRIPSI - UNIRA

14

3. Definisi Pelayanan Publik

Menurut Monier (1992:16). “Pelayanan adalah proses pemenuhan

kebutuhan melalui aktivitas orang lain secara langsung”.

Menurut Sampara Lukman 2000 dalam buku (Sinambela 2006:5).

“Pealayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam

interaksi langsung antar seseorang dengan orang dengan orang lain atau mesin

secara fisik , dan menyediakan kepuasan pelanggan”.

Istilah pelayanan dalam bahasa Inggris adalah “service” A.S. Moenir

(2002:26-27) mendefinisikan “pelayanan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh

seseorang atau sekelompok orang dengan landasan tertentu dimana tingkat

pemuasannya hanya dapat dirasakan oleh orang yang melayani atau dilayani,

tergantung kepada kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan

pengguna.”

Selanjutnya Menurut Sinambela (2006 : 5). “Pelayanan publik diartikan

pemberian layanan atau melayani keperluan orang atau masyarakat yang

mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan

tata cara yang telah di tetapkan. Selanjutkan menurut Kepmenpan No.63

/KEP/M.PAN/7/2003.publik adalah segala kegiatan pelayanan yang di

laksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan

kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanan ketentuan peraturan

perundang-undangan”.

Page 24: SKRIPSI - UNIRA

15

Pengertian lain berasal dari pendapat A.S. Moenir (1995:7) menyatakan

bahwa : “Pelayanan umum adalah suatu usaha yang dilakukan kelompok atau

seseorang atau birokrasi untuk memberikan bantuan kepada masyarakat dalam

rangka mencapai suatu tujuan tertentu”. Pelayanan merupakan kegiatan utama

pada orang yang bergerak di bidang jasa, baik itu orang yang bersifat komersial

ataupun yang bersifat non komersial. Namun dalam pelaksanaannya terdapat

perbedaan antara pelayanan yang dilakukan oleh orang yang bersifat komersial

yang biasanya dikelola oleh pihak swasta dengan pelayanan yang dilaksanakan

oleh organisasi non komersial yang biasanya adalah pemerintah.

Sedangkan menurut Kotler dalam buku (Sinambela 2006:4). “Pelayanan

adalah setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan atau

kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada

suatu produk secara fisik”.

Menurut (Sinambela 2006:5). “Pelayanan publik adalah pemenuhankeinginan dan kebutuhan masyarakat oleh penyelenggara ne.gara. Negaradidirikan oleh publik masyarakat tentu saja dengan tujuan agar dapatmeninggalkan kesejahteraan masyarakat. Pada hakikatnya negara dalam hal inipemerintah birokrast haruslah dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.Kebutuhan dalam hal ini bukanlah kebutuhan secara individual akan tetapiberbagai kebutuhan yang sesungguhnya diharapkan oleh masyarakat.Pelayanan sebagai proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lainsecara langsung, merupakan konsep yang senantiasa aktual dalm berbagaiaspek kelembagaan. Bukan hanya pada organisasi bisnis, tetapi telahberkembang lebih luas pada tatanan organisasi pemerintahan. Hal inidisebabkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakinmaju dan kompetisi global yang sangat ketat”.

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 81 Tahun

1993 yang kemudian disempurnakan dengan Keputusan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003 mendefinisikan

Page 25: SKRIPSI - UNIRA

16

pelayanan umum sebagai segala bentuk pelayanan yang dilaksanakan oleh

Intansi Pemerintah di Pusat , di daerah , dan di lingkungan Badan Usaha Milik

Negara atau Badan Usaha Milik Daerahdalm bentuk barang dan jasa baik

dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka

pelaksanaan tertentu peraturan perundang-undangan.

(www,galamedia.com.bandung,raya)

Selain itu, menurut (Yogi Suprayogi Sugandi 2011:123). “Birokrasi padasektor publik, pada dasarnya dihadirkan untuk memberikan pelayanan kepadamasyarakat. Responsivitas sebagai salah satu indikator pelayanan berkaitandenga daya tanggap aparatur terhadap kebutuhan masyarakat yangmembutuhkana pelayanan sebagaimana diatur dalam perundangan. Sementaraitu dalam pembahasan nya mengenai teori pengembangan organisasimengindikasi bahwa responsivitas menyangkut kemampuan aparatur dalammengahadapi dan mengantisipasi aspirasi baru, perkembangan batu, tuntutanbaru, dan pengetahuan baru. Birokrasi harus merespon secara cepat agar tidaktertinggal dalam menjalankan tugas dan fungsinya”.

a. Faktor Pendukung Pelayanan Umum

Menurut Monier (1992 : 88-119) Dalam pelayanan umum terdapat

beberapa faktor pendukung yang penting di antaranya. Berikut faktor

pendukung pelayanan publik yaitu:

1. Faktor Kesadarankesadaran menunjukkan suatu keadaan pada jiwa seseorang, yaitu

merupakan titik temu atau eguilibrium dari berbagai pertimbangansehingga memperoleh suatu kenyakinan, kenangan, ketetapan hati dankeseimbangan dalam jiwa yang bersangkutan. Pengertian kesadaran adalahhasil dari suatu proses yang kadang-kadang memerlukan waktu cukuplama dan dalam keadaan emosi. Orang ynag dalam keadaan emosionaltidak mungkin memperoleh kesadaran. Dengan kesadaran dapat di perolehatau di temukan kebenaran hakiki sehingga dapat melihat mata hati suatukebatilan.

2. Faktor AturanAturan adalah perangkat penting dalam segala tindakan dan perbuatan

orang. Makin maju dan majemuk suatu masyarakat makin besar perananaturan dapat dikatakan orang tidak dapat hidup layak dan tenang tanpa

Page 26: SKRIPSI - UNIRA

17

aturan. Oleh karena peranan aturan demikian besar dalam hidupbermasyarakat maka dengan sendirinya aturan harus dibuat, dipatuhi dandiawasi sehingga dapat mencapai sasaran sesuai dengan maksudnya.Dalam organisasi kerja aturan dibuat oleh manajemen sebagai pihak yangberwenang mengatur segala sesuatu yang ada di organisasi tersebut. Olehkarena setiap aturan pada akhirnya menyangkut langsung ataupun tidaklangsung kepada orang lain, maka masalah manusia serta sifatkemanusiaannya harus menjadi pertimbangan utama.

3. Faktor OrganisasiOrganisasi pelayanan yang di maksud di sini ialah mengorganisir fungsi

pelayanan baik dalam bentuk struktur maupun mekanismenya yang akanberperan dalm mutu dan kelancaran pelayanan. seper ti dikemukakan bahwasecara pendukung mekanisme kerja di dalam organisasi ialah sistem,prosedur dan metode yang berfungsi sebagai tata cara atau tata kerja agarpelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan lancar dan berhasil denganbaik.

4. Faktor PendapatanPendapatan ialah seluruh penerimaan seseorang sebagai imbalan atas

tenaga dan pikiran yang telah di curahkan untuk orang lain atau badanorganisasi , baik dalam bentuk uang, natura maupun fasilitas, dalam jangkawaktu tertentu. Pada dasarnya pendapatan harus memenuhi kebutuhan hidupbaik untuk dirinya maupun keluarga. Namun hal itu dalam masyarakat yangberteknologi maju, di mna kebutuhan hidup makin meningkat tidak hanyadalam jenis tetapi juga dalam kegunaa, pendapatan seseorang tidak lagidapat menjangkau kebutuhan bersama keluarga.

5. Faktor Kemampuan KeterampilanKemampuan berasal dari kata dasar mampu yang mendalam hubungan

dengan tugas pekerjaan berarti dapat melakukan tugas pekerjaan sehinggamenghasilakan barang atau jas sesuai dengan yang diharapakan.Keterampilan ialah kemampuan melaksanakan tugas pekerjaan denganmenggunakan anggota badan dan peralatan kerja yang tersedia

6. Faktor Sarana PelayananSarana pelayanan yang di maksud di sini ialah segala jenis

peralatan,perlengkapan kerja dan fasilitas lain yang berfungsi sebagai alatutama atau pembantu dalam pelaksanaan pekerjaan, dan juga berfungsisosial dalm rangka kepentingan orang-orang yang sedang berhubungandengan organisasi kerja itu. Fungsi sarana pelayanan tersebut antara lain:a. Mempercepat proes pelakasanaan pekerjaan, sehingga dapat

menghemat waktu.b. Meningkatkan produktivitas, baik barang atau jasac. Kualitas produk yang lebih baik terjamind. Ketepatan susuna dan stabilitas ukuran terjamine. Lebih mudah atau sederhana dalam gerak para pelakunyaf. Menimbulkan rasa kenyamanan bagi orang –orang yang

berkepentingan

Page 27: SKRIPSI - UNIRA

18

b. Azas, Prinsip dan Standar Pelayanan Publik

Secara teoritis, tujuan pelayanan publik pada dasarnya adalah

memuaskan masyarakat. Untuk mencapai kepuasan itu dituntut kualitas

pelayanan publik yang profesional, kemudian Lijan Poltak Sinambela(2008:6)

mengemukakan azas-azas dalam pelayanan public tercermin dari:

a. Transparansi

Bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang

membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah dimengerti.

b. Akuntabilitas

Dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang- undangan.

c. Kondisional

Sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima

pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efisiensi dan

efektivitas.

d. Partisipatif

Mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan

publik dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan

masyarakat.

e. Keamanan Hak

Tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan suku, agama, ras,

golongan, gender dan status ekonomi.

Page 28: SKRIPSI - UNIRA

19

c. Manajemen Pelayanan Publik

Berkaitan dengan upaya peningkatan efektivitas dan efisiensi kegiatan

pelayanan publik, maka diperlukan suatu aktivitas manajemen. Aktivitas

manajemen adalah aktivitas yang dilakukan oleh manajemen yang mampu

mengubah rencana menjadi kenyataan, apakah rencana itu berupa rencana

produksi atau rencana dalam bentuk sikap dan perbuatan (A.S. Moenir, 1995:

164). Aktivitas manajemen memang subyek, karena manajemen berhadapan

dengan unsur organisasi yang terdiri dari manusia, dana, peralatan, bahan,

metode dan pasar (bagi orang bisnis).

Namun dalam hal manajemen pelayanan yang dihadapi oleh manajemen

yang utama antar lain adalah manusia (pegawai) dengan segala tingkah

lakunya. Manajemen pelayanan umum oleh A.S. Moenir (1995: 204)

didefinisikan sebagai “manajemen yang proses kegiatan diarahkan secara

khusus pada terselenggaranya pelayanan guna memenuhi kepentingan umum

atau kepentingan perseorangan, melalui cara- cara yang tepat dan memuaskan

pihak yang dilayani.” Selain dapat berjalan dengan baik, manajemen pelayanan

umum/publik harus dapat mencapai sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan.

Sasaran manajemen pelayanan umum sederhana saja yaitu kepuasan. Meskipun

sasaran itu sederhana tapi untuk mencapainya diperlukan kesungguhan dan

syarat- syarat yang seringkali tidak mudah dilakukan.

Hal ini berkaitan dengan masalah kepuasan yang tidak dapat diukur

secara pasti tetapi relatif. Mengenai sasaran dari kegiatan pelayanan umum,

Page 29: SKRIPSI - UNIRA

20

A.S. Moenir (1995: 165) mengemukakan sasaran utama pelayanan umum,

yaitu:

a. Layanan

Agar layanan dapat memuaskan orang atau sekelompok orang yang

dilayani, maka petugas harus dapat memenuhi empat syarat pokok

yakni : (a) tingkah laku yang sopan, (b) cara menyampaikan sesuatu

berkaitan dengan apa yang seharusnya diterima oleh orang yang

bersangkutan, (c) waktu penyampaian yang tepat dan, (d) keramah

tamahan.

b. Produk

Yang dimaksud dengan produk dalam hubungan dengan sasaran

pelayanan umum yaitu kepuasan dapat berbentuk :

1. Barang

Yaitu sesuatu yang dapat diperoleh melalui layanan pihak lain,

misalnya barang elektronik dan kendaraan.

2. Jasa

Produk jasa yang dimaksud adalah suatu hasil yang tidak harus

dalam bentuk fisik tetapi dapat dinikmati oleh panca indera dan

atau perasaan (gerak, suatu, keindahan, kenyamanan, rupa)

disamping memang ada yang bentuk fisiknya dituju.

Page 30: SKRIPSI - UNIRA

21

3. Surat- surat berharga

Kepuasan berikut ini menyangkut keabsahan atas surat- surat yang

diterima oleh yang bersangkutan. Keabsahan surat sangat

ditentukan oleh proses pembuatannya berdasarkan prosedur yang

berlaku dalam tata laksana surat pada instansi yang bersangkutan.

Ditinjau dari segi aktivitasnya dalam kaitan dengan fungsi

pelayanan, aktivitas manajemen yang menonjol diantara aktivitas-

aktivitas yang dilakukan menurut A. S. Moenir (1995: 164- 185)

antara lain ialah :

a. Aktivitas menetapkan sasaran dalam rangka pencapaian tujuan

Aktivitas yang menonjol dalam manajemen pelayanan umum adalah

menetapkan sasaran untuk mencapai tujuan organisasi serta

menetapkan cara yang tepat serta melaksanakan pekerjaan dan

menyelesaikan masalah.

b. Menetapkan cara yang tepat

Aktivitasnya manajemen yang kedua adalah menetapkan cara

bagaimana yang tepat untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam hal ini

termasuk menetapkan teknik pencapaian, prosedur dan metode.

Khusus dalam tugas- tugas pelayanan soal prosedur dan metode harus

benar- benar menjadi perhatian manajemen, karena hal ini akan

menentukan kualits dan kecepatan dalam pelayanan, baik pelayanan

manual maupun pelayanan dengan menggunakan peralatan. Mengenai

Page 31: SKRIPSI - UNIRA

22

teknik tercapainya tujuan, A. S. Moenir (1995: 170: 173) juga

menuliskan beberapa teknik manajemen yang perlu diketahui, antara

lain :

1. Manajemen dengan sasaran ( Management by Objective= MBO)

Teknik ini menggunakan pendekatan pada sasaran orang yang

dijabarkan lebih lanjut menjadi sasaran unit kerja yang paling kecil.

Unit- unit kerja tersebut setelah mengetahui sasaran yang akan dituju,

lalu membuat rencana pencapaian dan pengendaliannya bersama

dengan unit tingkah atasnya.

2. Manajemen hasil (Management by Result= MBR)

Dalam teknik MBR ini masalah kewenangan dalam pengambilan

keputusan, dilakukan melalui system delegasi karena di situlah letak

kelangsungan proses kegiatan hingga tercapai hasil di Negara (result).

3. Manajemen dengan system (Management by system= MBS)

Mbs mencapai sasaran melalui mekanisme system, karena itu system

dengan prosedur dan metodenya menjadi perhatian utama untuk ditata.

Teknik MBS ini lebih tepat penerapannya di bidang kegiatan yang

sifatnya pelayanan, karena faktor utama tertuju pada proses,

(pelayanan adalah proses)

Page 32: SKRIPSI - UNIRA

23

4. Manajemen dengan motivasi (Management by Motivation)

Teknik MBM mendasarkan pendekatan utama pada pencapaian

sasaran melalui system motivasi. Berbagai macam motivasi

dikembangkan baik yang bersifat material maupun non material

sehingga mampu menjadi alat perangsang aktivitas yang bersifat tetap.

5. Manajemen dengan pengecualian (Management by Exception=MBE)

Penekanan yang dipakai teknik MBE ini ialah bahwa dalam

pengelolaan organisasi selalu ada hal- hal yang secara strategis tidak

dapat dilimpahkan pada orang lain dan tetap berada ditangan pimpinan

organisasi, meskipun secara teori dilimpahkan wewenang itu

dimungkinkan karena dalam susunan organisasi ada pejabat yang

mengurusnya dan bertanggungjawab. Wewenang atau tugas yang tidak

dilimpahkan itulah yang disebut pengecualian dalam teknik MBE ini.

4. Pengertian e-KTP / KTP Elektronik

Dasar hukum berlakunya e-KTP kartu tanda penduduk elektronik

sekarang ini berlaku untuk masa rentang waktu seumur hidup pemiliknya

adalah berdasarkan pada pasal 64 ayat 7 huruf a UU No 24 Tahun 2013

mengamanatkan bahwa KTP elektronik untuk warga negara indonesia masa

berlakunya seumur hidup. Selanjutnya dalam pasal 101 huruf c UU No 24

Tahun 2013, di amanatkan bahwa e-KTP yang sudah di terbitkan sebelum UU

No 24 Tahun 2013 di tetapkan berlaku seumur hidup. Karena terjadinya

dokumen kependudukan perubahan undang-undang UU Nomor 23 tahun 2006

Page 33: SKRIPSI - UNIRA

24

menjadi nomor 24 tahun 2013 tentang adminitrasi kepndudukan, maka

peraturan daerah kota Bandung nomor 8 tahun 2012 pun direvisi. Dengan

adanya revisi ini, selain semua dokumen kependudukan gratis, masa berlaku e-

KTP yang semula 5 tahun pun nantinya akan menjadi seumur hidup.

(www,galamedia.com.bandung,raya)

Berlakunya Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

bahwa efektivitas penyelenggaraan pemerintahan pemerintahan daerah perlu di

tingkatkan dengan lebih memperhatikan aspek-aspek hubungan antar susunan

pemerintah dan antar pemerintahan, daerah, potensi dan keanegaragaman

daerah, peluang dan tantangan persaingan global dengan memberikan

kewenangan yang seluas-luasnya kepada daerah disertai dengan pemberian hak

dan kewajiban menyelenggarakan otonomi daerah dalam kesatuan sistem

penyelenggaraan pemerintahan negara.

(www.kpu.go.id.dmdocuments.UU_32_2004_pemerintahan)

Selain kepada masyarakat, pemerintah juga harus aktif dalam

meluncurkan pemahaman mengenai e-KTP kepada masyarakat, yaitu dengan

cara mensosialisasikan melalui media cetak, media masa, ataupun secara

langsung datang ditengah-tengah masyarakat. Sehingga, bagi masyarakat yang

memang belum paham bahkan tidak paham sama sekali mengenai e-KTP bisa

mengekuti sosialisasi tersebut. Oleh karena itu, hal ini juga kembali ditekankan

kepada masyarakat untuk memiliki kesadaran dalam berpartisipasi membangun

sebuah partisipasi kalau bukan Warga Negara Indonesia yang membangun

perubahan di Negara itu? Pemerintah telah memberikan sebuah perubahan,

Page 34: SKRIPSI - UNIRA

25

maka harus mengikuti arus perubahan tersebut supaya semua yang telah

direncanakan dapat berjalan maksimal.(analisiskebijakan.ektp.blogspot.com)

Kartu tanda penduduk elekronik atau electronic-KTP atau e-KTP adalah

kartu tanda penduduk KTP yang dibuat secara elektronik, dalam artian baik

dari segi fisik maupun penggunaanya berfungsi secara komputerisasi e-KTP

atau KTP elekronik adalah dokumen kependudukan yang memuat sistem

keamanan / pengendalian baik dari sisi administrasi maupun teknologi

informasi dengan berbasis pada database kependudukan nasional. E-KTP atau

KTP elektronik adalah dokumen kependudukan yang memuat sistem keamanan

/ pengendalian baik dari sisi administrasi ataupun teknologi informasi dengan

berbasis pada data database kependudukan nasional.

1. Manfaat kegunaan e-KTP / KTP Elekteronik

Manfaat dan kegunaan e-KTP adalah sebagai berikut:

1. E-KTP merupakan dokumen kependudukan utama yang menjadi bukti

resmi identitas diri yang data di gunakan sebagai syarat kelengkapan

administrasi dalam mengurus berbagai kepentingan dan hak-hak

seseorang sebagi penduduk warga negara.

2. Sebagai akses layanan dasar, misalnya dalam laporan komisi

pemberdayaan hukum untuk masyarakat untuk menjamin kepastian

hukum dan keadilan, dengan adanya e-KTP masyarakat miskin

mempunyai peluang untuk mengakses berbagai layanan dasar yang

tersediakan pemerintah, antara lain BLT, Jaminan Kesehatan

Masyarakat (JAMKESMAS), Beras Untuk Rakyat Miskin (RASKIN),

Page 35: SKRIPSI - UNIRA

26

dan masih banyak lagi hal- hal yang bisa di akses dengan syarat harus

memiliki e-KTP.

2. Keunggulan e-KTP

e-KTP juga mempunyai keunggulan dibandingkan KTP biasa / KTP

nasional, keunggulan- keunggulan tersebut diantaranya:

1. Identitas jati diri tunggal

2. Tidak dapat dipalsukan

3. Tidak dapat digandakan

4. Dapat dipakai sebagai kartu suara dalam Pemilu atau Pilkada (E-

voting) selain itu, sidik jari yang direkam dari setiap wajib e-KTP

adalah seluruh jari (berjumlah sepuluh), tetapi yang dimasukan

datanya dala chip hanya dua jari, yaitu jempol dan telunjuk kanan.

Sidik jari di pilih sebagai autentikasi untuk e-KTP karena memiliki

kelebihan-kelebihan sebagai berikut:

1. Biaya paling murah, lebih ekonomis dari pada biometrik yang

lain.

2. Bentuk dapat di jaga tidak berubah karena gurat-gurat sidik jari

akan kembali ke bentuk semula walaupun kulit tergores.

3. Unik, tidak ada kemungkinan sama walaupun orang kembar.

3. Syarat –syarat membuat e-KTP / KTP Elektronik

1. Berusia 17 tahun

2. Menunjukkan surat pengantar dari kepala desa / kelurahan.

Page 36: SKRIPSI - UNIRA

27

3. Mengisi formulir F1.01 ( bagi penduduk yang belum pernah mengisi /

belum ada data di sistem informasi administarasi kependudukan)

ditanda tangani oleh kepala desa / kelurahan.

4. Foto kopi kartu keluarga (KK)

4. Prosedur pembuatan e-KTP

1. Pemohon datang ketempat pelayanan membawa surat panggilan

2. Pemohon menunggu pemanggilan nomor antrean

3. Pemohon menuju keloket yang telah ditentukan

4. Petugas melakukan verifikasi data penduduk dengan berbasis data.

5. Petugas mengambil foto pemohon secara langsung

6. Pemohon membubuhkan tanda tangan pada alat perekam tanda tangan

7. Selanjutnya membubuhkan tanda tangan dan stempel pada panggilan

yang sekaligus sebagai bukti bahwa penduduk telah melakukan

perekaman foto, tanda tangan dan sidik jari.

(https://id.m.wikipedia.org.wiki.kartu.tanda.penduduk)

Page 37: SKRIPSI - UNIRA

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif karena

metode kualitatif di gunakan untuk memdapatkan data yang mendalam, suatu

data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang

pasti merupakan suatu nilai di balik data yang tampak. Oleh karena itu dalm

penelitian kualitatif tidak menekankan pada generalisasi, tetapi lebih

menekankan pada makna. Menurut (Sugiono 2015:3). Sedangkan menurut

(Arikunto 2006:14) metode penelitian adalah cara-cara berfikir dan berbuat

yang dipersiapkan dengan baik untuk mencapaikan suatu tujuan. Penelitian

adalah cara-cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan dengan baik untuk

mencapai tujuan.

Berdasarkan batasan metode penelitian dari tiga pakar di atas, maka

peneliti dapat menyimpulkan bahwa metode adalah suatu cara yang dilakukan

secara sistematis untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan sekaligus sebagai

teori untuk memecahkan masalah.

Dengan demikian suatu penelitian dapat di pecahkan masalahnya

tergantung pada ketepatan dan keakuran dalam menentukan metode

penelitiannya.

Penelitian ini merupakan Deskriptif Kualitatif . Penelitian Kualitatif

adalah memberikan predikat kapada variabel yang di teliti sesuai dengan

Page 38: SKRIPSI - UNIRA

29

kondisi sebenarnya. Metode deskriptif dapat di katakan sebagai prosedur

pemecahan masalah yang di selidiki, dengan menggambarkan atau melukiskan

keadaan obyek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta yang tampak

atau sebagaimana adanya. Metode Deskriptif memusatkan perhatianya pada

penemuan fakta sebagaiman keadaan yang sebenarnya. (Dalam Arikunto

2003:353)

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Kecamatan Sampang Kabupaten Sampang,

salah satu hal yang menjadi pertimbangan bagi penelitian karena sesuai

dengan permasalahan yang menjadi fokus penelitian efektivitas pelayanan e-

KTP, selain di lakukan penelitian di tempat ini dikarenakan peneliti memiliki

informasi yang nantinya akan memudahkan penelitian untuk mencari informasi

dan memperoleh data terkait dengan penyusunan proposal ini, sehingga penulis

dapat melakukan penelitian di lokasi tersebut dalam jangka waktu yang cukup

lama sesuai kebutuhan.

C. Sumber Data

Jenis data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah data

primer . data primer adalah data yang diambil dari sumber data primer atau

sumber data pertama dilapangaan. Data primer dapat berupa opini subjek

secara individual atau kelompok hasil observasi terhadap suatu benda, kejadian

atau kegiatan dan hasil penguji.

Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak

dari datum, berasal dari bahasa lain yang berarti sesuatu yang di berikan.

Page 39: SKRIPSI - UNIRA

30

Dalam keilmuan, fakta di kumpulkan untuk menjadi data. Data kemudian

diolah sehingga dapat diutarakan secara jelas dan tepat sehingga dapat

dimengerti oleh orang lain yang tidak langsung mengalaminya sendiri, hal ini

dinamakan deskripsi.

1. Sumber Data Primer

Menurut (Sugiono 2015:62). “Sumber primer adalah sumber datayang langsung memberikan data kepada pengumpulan data. Datayang di peroleh langsung dari sumber pertama. Sumber data utamaini di catat melalui catata tertulis yang di lakukan melalui wawancaraterhadap pihak-pihak yang terkait dengan masalah yang di teliti, baikinforman maupun responden”.Adapun sumber data primer menggunakan teknik proposive sampling

yang menjadi sumber data primer yaitu :

a. Sekertaris Kecamatan Sampang

b. Kasi Pelayanan Umum Kecamatan Sampang

c. Masyarakat Penerima Pelayanan e-KTP di Kecamatan Sampang

berjumlah 6 orang yaitu:

1. Mufdalifah Pekerjaan Pedagang

2. Hananah Pekerjaan Ibu Rumah Tangga

3. Slamin Pekerjaan Swasta

4. Rizal Sebagai Siswa

5. Romlah Pekerjaan Ibu Rumah Tangga

6. Hj Sumrati Pekerjaan Ibu Rumah Tangga

“Purposive Sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber datadengan mempertimbangkan tertentu, pertimbangan tertentu ini,misalnya orang tersebut yang di anggap paling tahu tentang apa yangdi harapakan, atau mungkin selaku penguasa sehingga akanmemudahkan peneliti menjelajah objek/situasi sosial yang diteliti”.Menurut (Sugiono 2015:53-54)

2. Sumber Data Sekunder

“Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsungmemberikan data kepada pengumpulan data, misalnya lewat oranglain atau lewat dokumen. Yaitu mencakup dokumen-dokumen resmi,

Page 40: SKRIPSI - UNIRA

31

buku-buku, hasil penelitian yang berwujud laporan dan sebagainya.Dalam hal ini yang menjadi data sekunder yaitu buku-buku yangberhubungan dengan masalah yang diteliti, dokumen-dokumen yangberisi informasi penting”. Dalam (Sugiyono 2015:62)

D. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah langkah mendapatkan

data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan

mendapatkan data yang memenuhi standar data yang di terapkan. Menurut

(Sugiono 2015:62).

a. Wawancara

Esterberg 2002 (Sugiono 2015:72 ). “Wawancara adalah pertemuan duaorang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab , sehinggadapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancaradigunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti melakukanstudi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti ,tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yanglebih mendalam”.

b. Dokumen

“Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumenbisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dariseseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalanya catatan harian,sejarah sehidupan, ceritera, biografi, peraturan bijaksana. Dokumenyang berbentuk gambar, misalanya foto, gambar hidup, sketsa.Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupagambar, patung, film”. Menurut (Sugiono 2015:82)

E. Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif data diperoleh dari berbagai sumber, dengan

menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam- macam, dan

dilakukakn secara terus menerus sampai datanya jenuh. Dengan pengamatan

Page 41: SKRIPSI - UNIRA

32

yang terus menerus tersebut menagkibatkan variasi data tinggi sekali. Menurut

(Sugiono 2015:87).

Bogdan (Sugiono 2015:88) mengemukan analisis data adalah proses

mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil

wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga mudah difahami,

dan temuannya dapat diinformasikan kepada oran lain.

Miles and Huberman 1984 ( Sugiono 2015:91) mengemukakan bahwa

aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan

berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah

jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction,(reduksi data atau

merangkum), data display (penyajian data),data conclusion drawing

/verification (kesimpulan).

Miles and Huberman menggambarkan proses analisis kualitatif sebagai

berikut :

Gambar 3.1

Proses Analisis Kualitatif

Datadisplay

Datacollection

Datareduction

Conclusion:Drawing/verifying

Page 42: SKRIPSI - UNIRA

33

Berdasarkan hal tersebut di atas dapat di kemukakan disini bahwa,

analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

di peroleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi. (Sugiono

2015:244).

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sebelum memasuki

lapangan, selama dilapangan dan setelah selesai di lapangan. Dalam hal ini

nasution (1988) menyatakan analisis telah mulai sejak merumuskan dan

menjelaskan masalah, sebelum terjun kelapangan dan berlangsung terus sampai

penulisan hasil penelitian. (Sugiono2015:245)

Dari pendapat di atas dapat di jelaskan bahwa Setelah peneliti

melakukan pencatatan secara teliti dan rinci dari hasil di lapangan maka

peneliti perlu melakukan analisi data melalui reduksi data. Mereduksi data

berarti merangkum, memilih hal–hal yang pokok, menfokuskan pada hal–hal

yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang direduksi

akan memberikan gambaran yang jelas, dan mempermudah peneliti untuk

melakukan pengumpulan data. (Sugiono 2015:247).

Setelah data di reduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan

data. Penyajian data bisa dilakukan dalaam bentuk uraian singkat, bagan,

hungan antar katagori. Yang paling sering digunakan dalam menyajikan data

dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan

mendisplaykan data maka akan memudahkan untuk memahami apa yang

terjadi merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah difahami

tersebut. (Sugiono 2015:247).

Page 43: SKRIPSI - UNIRA

34

Miles and Huberman (1948) “dalam melakukan display data, selain

dengan teks yang naratif, juga dapat berupa grafik, matrik, network (jejaring

kerja) dan chart”. (Sugiono 2015:249).

Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and

Huberman adalah “penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal

yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak

ditemukan bukti – bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan

data berikutnya”. (Sugiono 2015:252).

Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal,

didukung oleh bukti – bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke

lapangan mengumulkan data, maka kesimpulkan yang dikemukakan

merupakan kesimpulan yang kredibel.

Dengan demikian kesimpulan dalam penelitin kualitatif mungkin

dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin

juga tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan

masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dana akan

berembag setelah penelitian berada dilapangan. (Sugiono 2015:252)

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah temuan baru yang

sebelumnya pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu

obyek yang sebelumnya masih remang – remang atau gelap setelah di teliti

menjadi jelas, dapat berupa hubungan kuasal atau interaktif, hipotesis atau

teori.(Sugiono 2015:252).

Page 44: SKRIPSI - UNIRA

35

BAB lV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pembahasan pada penelitian ditekankan pada variabel yaitu Efektivitas

Pelayanan e-KTP di Kecamatan Sampang Kabupaten Sampang. Pembahasan

ini akan diurai sesuai dengan informasi yang peneliti temukan di lapangan

setelah melakukan wawancara dan observasi langsung yaitu sebagai berikut:

a. Letak Geografis dan Batas Wilayah Kabupaten Sampang

Secara geografis Kabupaten Sampang merupakan salah satu

kabupaten yang terletak di Pulau Madura selain Kabupaten Bangkalan,

Pamekasan dan Sumenep. Kabupaten ini terletak diantara 113O 08’ hingga

113O 39’ Bujur Timur dan 6O 05’ hingga 7O 13’ Lintang Selatan dengan

batas-batas daerah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Laut Jawa

b. Sebelah Timur : Kabupaten Pamekasan

c. Sebelah Selatan : Selat Madura

d. Sebelah Barat : Kabupaten Bangkalan

Luas wilayah Kabupaten Sampang adalah 1233,33 km2 atau

sekitar 23 persen dari luas Pulau Madura dan Kabupaten Sampang

memiliki 1 (satu) Pulau yang dari daratan bernama Pulau

Mandangin/Pulau Kambing. Dan Kabupaten Sampang terbagi menajadi 14

Kecamatan, 180 Desa, dan 6 Kelurahan.

Page 45: SKRIPSI - UNIRA

36

Karena lokasi Kabupaten Sampang berada di sekitar garis

khatulistiwa, maka seperti kabupaten lainya di Madura, wilayah ini

mempunyai perubahan iklim sebanyak 2 jenis setiap tahun, musim

kemarau dan musim penghujan. Bulan Oktober sampai Maret merupakan

musim penghujan sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan April

sampai September.

Kabupaten Sampang terletak di sekitar garis khatulistiwa dengan

iklim tropis, musim penghujan biasanya terjadi pada Oktober sampai

Maret, musim kemarau biasanya terjadi pada April sampai September.

Rata-rata hari hujan tertinggi terdapat di Kecamatan Omben dan

Ketapang, sedang yang terendah terdapat di Kecamatan Sokobanah dan

Kedungdung. Rata-rata curah hujan bulanan tertinggi terdapat di

Kecamatan Omben dan Banyuates, sedang yang terendah terdapat di

Kecamatan Camplong dan Pangarengan. Bulan-bulan dengan curah hujan

tinggi terjadi pada Juli dan Desember, sedang bulan dengan curah hujan

paling rendah terjadi pada Juni dan Agustus.

b. Visi Misi Kecamatan Sampang Kabupaten Sampang

a. Visi

Visi adalah cara pandang jauh kedepan kemana suatu organisasi

dalam hal instansi harus dibawa agar tetap eksis, antipatif dan

inovatif sehingga memiliki pandangan tentang masa depan yang

Page 46: SKRIPSI - UNIRA

37

ingin di capai. Sehingga Visi Kecamatan Sampang Kabupaten

Sampang yaitu “Terwujudnya Pelayanan Prima”

b. Misi

Misi merupakan identifikasi tujuan, sesuatu yang harus di emban

atau dilaksankan oleh Kecamatan Sampang Kabupaten Sampang.

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan

dilaksanakan untuk mewujudkan misi Kecamatan Sampang

Kabupaten Sampang yaitui :

1. Meningkatkan kualitas dan profesionalisme aparatur kecamatan

sampang dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

2. Menciptakan suasana kerja yang kondusif dan meningkatkan

kinerja Kecamatan Sampang dalam pelayanan publik.

3. Menyediakan sarana dan prasarana pendukung yang memadai.

4. Mendorong partisipasi masyarakat.

c. Tugas Pokok dan Fungsi

Kecamatan Sampang Kabupaten Sampang dibentuk berdasarkan

Peraturan Daerah Kabupaten Sampang Nomor 7 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Sampang

(Lembaran Daerah Sampang Tahun 2016 Nomor 7). Sebagai unsur

pelaksana Pemerintah Daerah yang telah ditetapkan dalam Surat

Keputusan Bupati Nomor 58 Tahun 2016. Kecamtan Sampang

Kabupaten Sampang mempunyai tugas pokok : “Membantu Bupati

Page 47: SKRIPSI - UNIRA

38

dalam melaksanakan urusan pemerintah yang menjadi kewenangan

daerah di bidang administratif dan tugas pembantuan” .

Menurut Perbub Nomor 58 Tahun 2016, Kecamatan Sampang

Kabupaten Sampang memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :

1) Kecamatan Sampang merupakan unsur pelaksana urusan

Pemerintah bidang administrasi.

2) Kecamatan Sampang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dipimpin oleh seorang Camat yang berkedudukan dibawah dan

bertanggung jawab kepada Bupati melalu Sekretaris Daerah

Kabupaten.

3) Kecamatan Sampang sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan

pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah bidang

administrasi dan tugas pembantuan.

4) Kecamatan Sampang dalam melaksanakan tugas sebagaimana

dimaksud pada ayat (3) menyelenggarakan fungsinya

d. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan uraian yang jelas tentang

susunan dan tugas serta tanggungjawab dari masing-masing

anggota dalam suatu organisasi, disamping itu dalam struktur

organisasi ditentukan tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh

tiap-tiap bagian dengan jelas. Sehingga dengan adanya penetapan

struktur organisasi ini sangat jelas tugas-tugas yang harus

Page 48: SKRIPSI - UNIRA

39

dikerjakan oleh setiap pegawai guna mencapai tujuan yang telah

tetapkan sebelumnya.

Kecamatan Sampang merupakan yang telah ditetapkan

melalui Peraturan Daerah Kabupaten Sampang No 12 Tahun 2008

tanggal 4 Juli 2008. Pada saat ini dipimpin oleh Camat Drs.

SURYANTO,MM. Serta didukung oleh pegawai yang telah siap

untuk melaksanakan tugas-tugas pelayanan pemerintahan dan

pembangunan di semua sektor serta siap memberikan pelayanan

terbaik kepada masyarakat.. Adapun susunan organisasi Kecamatan

Sampang Kabupaten Sampang adalah sebagai berikut:

a. Camat Sampang

b. Sekretariat terdiri dari:

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub Bagian Keuangan

Kasi Pemerintahan

Kasi Ketentraman, Ketertiban

Kasi Pemberdayaan Masyarakat Desa

Kasi Kesejahteraan Sosial

Kasi Pelayanan Umun dan Informasi

Page 49: SKRIPSI - UNIRA

40

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

KECAMATAN SAMPANG KABUPATEN SAMPANG

PERDA KABUPATEN SAMPANG

Nomor 7 Tahun 2016

Tanggal 24 Oktober 2016

Sumber data : Kecamatan Sampang Kabupaten Sampang 2017

KEPALA CAMAT

Drs. SURYANTO, MM

SEKRETARIS

TANDA SULISTIANA,S.Sos Msi

SUBAG. UMUM & KEPEG

AGUSTIN HASANAH. SE

SUBAG KEUANGAN

NUR AIZEH, SE

KASI PEMERINTAHAN

M. QUSHAY, SE

KASI TRANTIB

MOH.HANAFI.S.Sos.MM

KASI KESOS

AMINULLAH, S.Pd.M.si

KASI PMD

MUH.AMINUDDIN, SE

KASI YAN UM & INFORMASI

ABD, RAHMAN

Page 50: SKRIPSI - UNIRA

41

e. Kondisi Personalia

Dalam melaksanakan kegiatan pelayanan kepada masyarakat,

Kecamatan Sampang Kabupaten Sampang mempunyai pegawai sebanyak

28 orang. Jumlah pegawai Kecamatan Sampang Kabupaten Sampang

terdiri dari sejumlah personil yang masing-masing mengisi jabatan

struktural dan kasi sebagai pelaksana sesuai dengan struktur yang telah

ditetapkan. Secara terperinci, komposisi pegawai Kecamatan Sampang

Kabupaten Sampang ditunujukkan dengan data sebagai berikut :

Tabel 1

Jumlah Pegawai Kecamatan Sampang Kabupaten Sampang

No Jenis Kelamin Jumlah

1 Laki-Laki 19

2 Perempuan 9

Jumlah 28

Sumber data : Kecamatan Sampang Kabupaten Sampang 2017

Ditinjau dari tabel jumlah pegawai Kecamatan Sampang

Kabupaten Sampang berjenis kelamin laki-laki 19 orang sedangkan

perempuan 9 orang. Dari sekian jumlah pegawai Kecamatan Sampang

Kabupaten Sampang lebih banayak jumlah pegawai laki-laki

Page 51: SKRIPSI - UNIRA

42

dibandingkan pegwai perempuan. Namun semua itu tidak terpengaruh

terhadap kualitas pelayanan yang mereka berikan kepada masyarakat.

Tabel 2

Jumlah Pengawai berdasarkan Pendidikan

Di Kecamatan Sampang Kab. Sampang

No Tingkat Pendidikan Klasifikasi Jumlah

PNS Kontrak

1 S2 4 - 4

2 S1 6 - 6

3 SMA/ Aliyah 14 - 14

6 SMP 2 - 2

Jumlah 28 0 28

Sumber: Bagian Umum Dan Kepegawaian, 2017

f. Persyaratan pembuatan e-KTP di Kecamatan Sampang

Dalam proses pembuatan e-KTP di Kecamatan Sampang mempunyai

beberapa persyaratan yaitu:

1. Baru melampirkan:

Foto copy kartu keluarga/KK 1lembar

Pas foto berwarna (3x4) 1 lembar

Surat keterangan dari desa atau kelurahan

Page 52: SKRIPSI - UNIRA

43

2. Hilang atau Perubahan( Pindahan, tanggal lahir, status dll)

Surat keterangan hilang dari (polsek atau polres)

e-KTP lama disetorkan

Foto copy KK 1 lembar

Fas foto berwarna (3x4) 1lembar

Bermaterai 6000 (untuk yang perubahan/e-KTP cetak 2 kali)

B. Data Hasil penelitian.

Di bab ini peneliti memberikan penjelasan mengenai hasil penelitian di

lapangan. Salah satu Indikator pengukuran yang digunakan penulis adalah teori

dari Duncan yang dikutip Richard M. Steers (1985:53) dalam bukunya

“Efektivitas Organisasi” mengatakan mengenai ukuran efektivitas, sebagai

berikut:

1. Pencapaian Tujuan

Pencapaian adalah keseluruhan upaya pencapaian tujuan harus

dipandang sebagai suatu proses. Oleh karena itu, agar pencapaian tujuan

akhir semakin terjamin, diperlukan pentahapan, baik dalam arti

pentahapan pencapaian bagian-bagiannya maupun pentahapan dalam arti

periodisasinya. Pencapaian tujuan terdiri dari beberapa faktor, yaitu:

Kurun waktu yang merupakan waktu yang di janjikan dalam

menyelesaikan pekerjaan dan sasaran yang merupakan target kongrit

seperti hasil pekerjaan yang sudah mencapai target yang telah di tentukan.

Peneliti mewawancarai salah satu Pengawai Kecamatan sebagai berikut:

Page 53: SKRIPSI - UNIRA

44

1. Apakah menurut pendapat Saudara Kecamatan Sampang telah

memberikan pelayanan yang Prima?

a. Menurut Abd Rahman Kasi Pelayanan Umum beliau mengatakan

bahwa:

“Sejauh ini para pegawai disini selalu berusaha melayanimasyarakat dengan sebaik baiknya dengan tepat dan sesuai denganprosedur yang ada, dan yang pasti kami disini tidak membeda-bedakan satu dengan yang lainnya” (wawancara, di ruangan KasiPelayanan Umum&Informasi 12/06/2017)

b. Menurut Ibu Mufdalifah Umur 32 Tahun, Pekerjaan Pedagang, Jl

Puri Matahari blok B mengatakan bahwa:

“ pelayanan disini cukup baik, dan selama saya mengurus surat-surat disini, saya selalu dilayani dengan baik dan selesainya tepatwaktu meskipun kalau mengurus e-KTP sangat lama, tapi bisa sayamaklumi karena jaringannya mengalami eror, apalagi pengurusane-KTP kadang antriannya panjang”.(wawancara, di ruang tunggudi kecamatan Sampang, 12/06/2017)

Dari wawancara di atas terkait pencapai tujuan mengenai Kurun

waktu yang merupakan waktu yang di janjikan dalam menyelesaikan

pekerjaan dan sasaran. Bahwa pengawai Kecamatan selalu berusaha

melakukan pelayanan prima kepada masayarakat dengan sebaik

mungkin sesuai dengan prosedur yang ada, tanpa membeda-bedakan.

Wawancara selanjutnya kepada masyarakat dapat di simpulkan

pelayanan di Kecamatan Sampang cukup baik meskipun masih

membutuhkan waktu yang lama karena jaringannya mengalami eror

dan terkadang di sebabkan antrian panjang tetapi saya sudah maklumi.

Page 54: SKRIPSI - UNIRA

45

2) Berdasarkan pengalaman Saudara dalam mengurus e-KTP, apakah

Saudara mendapatkan pelayanan yang selesai tepat waktu?

a. Menurut Hananah, Usia 28 Tahun Warga JL. Rajawali, Pekerjaan

ibu rumah tangga mengatakan:

” Pengurusan e-KTP, banyak prosedur yang bersangkut paut,sehingga memakan waktu yang lama dalam penyelesaiannya,tapipegawai disini selalu berusaha memberikan pelayanan yang baik,saya tau jaringannya eror memang penyelesaian e-KTP sedikitterlambat, dan itu tidak masalah selama alasan keterlambatanmasih bisa diterima”.(wawancara, di ruang tunggu KecamatanSampang, 12/06/2017)

b. Menurut Bapak Slamin usia 40 Tahun, Warga Desa Kasenih,

Pekerjaan Swasta mengatakan bahwa:

” Saya baru pertama kali mengurus e-KTP , ternyata prosedurnyacukup banyak, dan katanya selesainya lama bisa sampai 1bulan,alasannya jaringan server nya eror. Tapi itu tidak masalah buatsaya, yang penting selesainya tepat waktu”.(wawancara, Diruangtunggu Kecamatan Sampang, 12/06/2017)

Dari hasil wawancara mengenai sasaran yang merupakan target

kongktit seperti hasil pekerjaan yang sudah mencapai target yang

telah di tentukan. Bahwa Pengurusan e-KTP, banyak prosedur

yang bersangkut paut, sehingga memakan waktu yang lama dalam

penyelesaiannya,tapi pegawai disini selalu berusaha memberikan

pelayanan yang baik, meskipun jaringannya eror memang

penyelesaian e-KTP sedikit terlambat, dan itu tidak masalah

selama alasan keterlambatan masih bisa diterima. Wawancara

Page 55: SKRIPSI - UNIRA

46

selanjutnya pengurusan e-KTP , ternyata prosedurnya cukup

banyak, meskipun selesainya lama tetapi selesainya tepat waktu.

2. Integrasi

Integrasi yaitu pengukuran terhadap tingkat kemampuan suatu organisasi

untuk mengadakan sosialisasi, pengembangan konsensus dan komunikasi

dengan berbagai macam organisasi lainnya. Integrasi menyangkut proses

sosialisasi.

1) Bagaimana proses sosialisasi yang di lakukan oleh kecamatan

sampang?

a. Menurut Ibu Tanda Sulistiana, S.sos M.Si Selaku Sekertaris

Kecamatan Sampang beliau mengatakan bahwa:

”Sosialisasi yang kami lakukan sudah sangat maksimal danberjalan baik sesuai dengan tujuan dari kebijakan e-KTP mudah dipahami oleh masyarakat Sampang terutama masyarakat pedesaan.”(wawancara, di ruang Sekcam, 12/06/2017)

b. Menurut Moh Rizal Umur 18 Tahun siswa kelas 3 SMA Desa

Karang Jujur selaku masyarakat menanggapi:

“ Sosialisasi yang di berikan pengawai kecamatan mengenaipembuatan e-KTP kepada masyarakat cukup baik baik sehinggamudah di pahami penjelasannya oleh masyarakat”.(wawancara, diruang tunggu Kecamatan Sampang, 12/06/2017).

Dari wawancara di atas mengenai sosialisasi yang ada di

kecamatan sampang sudah berjalan baik mudah dipahami oleh

masyarakat terutama masyarakat pedesaan. Wawancara selanjutnya

Page 56: SKRIPSI - UNIRA

47

sosialisasi kepada masyarakat cukup baik sehingga mudah di

pahami penjelasannya oleh masyarakat.

2). Faktor pendukung dan penghambat dalam pelayanan e-KTP di

Kecamatan Sampang?

a. Menurut Bapak Abd Rahman Kasi Pelayanan Umum

“faktor pendukung adanya kerja sama semua komponen sumberdayamanusia yang terlibat di dalam proses pelayanan e-KTP, sertaadanya perhatian Pemerintah di Kecamatan Sampang demikesuksesan program e-KTP. sedangkan faktor penghambat yaitusebagian besar masyarakat kurang sadar akan pentingnya e-KTP,serta adanya kesalahan data base kependudukan membuat petugasmengalami kesulitan dalam memverifikasi data penduduk”.(wawancara di ruang pelayanan umum& informasi, 12/06/2017)

a. Menurut Ibu Mufdalifah Umur 32 Tahun, Pekerjaan Pedagang, Jl

Puri Matahari blok B mengatakan bahwa:

”faktor utamanya dalam pembuatan e-KTP harus ada kerja samaantara pihak, faktor penghambatnya dari segi fasilitas yang kurangmemadai.” (wawancara, di rumah warga , 11/06/2017)

Dari wawancara di atas terkait Integrasi mengenai faktor

pendukung dan penghambat yaitu faktor pendukungnya kerja sama

semua komponen sumberdaya manusia yang terlibat di dalam

proses pelayanan e-KTP, serta adanya perhatian Pemerintah di

Kecamatan Sampang demi kesuksesan program e-KTP. wawancara

selanjutnya faktor penghambat yaitu sebagian besar masyarakat

kurang sadar akan pentingnya e-KTP, serta adanya kesalahan data

Page 57: SKRIPSI - UNIRA

48

base kependudukan membuat petugas mengalami kesulitan dalam

memverifikasi data penduduk.

3). Bagaimana menurut Saudara tentang keramahan dan kesopanan

pegawai dalam memberikan pelayanan?

a. Menurut Bapak Slamin usia 40 Tahun, Warga Desa Kasenih,

Pekerjaan Swasta mengatakan bahwa:

” pegawai disini ramah dan bersahabat, mereka melayani kamidengan senyuman dan bahasa yang sopan, jadi saya juga tidaksungkan menyampaikan sesuatu yang saya perlukan”(wawancara,di ruang tunggu Kecamatan Sampang, 12/06/2017)

b. Menurut Ibu Romlah Usia 34 Tahun Warga JL. Rajawali 3,

Pekerjaan Ibu Rumah tangga mengatakan:

” Semua pegawai disini ramah dan sopan, saya dilayani denganbaik dan penjelasan tentang persyaratan di jelaskan dengan sangatjelas, apalagi untuk pengurusan e-KTP”(wawancara, di ruangtunggu Kecamatan Sampang, 12/06/2017)

Berdasarkan hasil wawancara di atas mengenai Komunikasi

mengenai pelayanan. bahwa pegawai Kecamatan Sampang

melayani dengan senyuman dan bahasa yang sopan jadi sungkan

menyampaikan sesuatu yang perlukan. Wawancara selanjutnya

Semua pegawai Kecamatan Sampang ramah dan sopan, semua

masyarakat dilayani dengan baik dan penjelasan tentang

persyaratan di jelaskan dengan sangat jelas, apalagi untuk

pengurusan e-KTP.

Page 58: SKRIPSI - UNIRA

49

3. Adaptasi

Adaptasi adalah kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungannya. Untuk itu digunakan tolak ukur proses pengadaan sarana

dan prasarana dan pengisian tenaga kerja.

1). Apakah sarana dan prasarana di Kantor Kecamatan Sampang yang

mendukung aparatur dalam pelayanan e-KTP?

a. Menurut Ibu Tanda Sulistiana, S.sos M.Si Selaku Sekertaris beliau

mengatakan:

”Sarana dan prasarana dalam upaya memberikan pelayanan e-KTPmasih belum lengkap, terutama sarana komputer, printer, selain itujuga jaringan nya sangat kecil. Sehingga begitu di pakaikecepatannya sangat rendah atau lelet.”.(wawancara, di ruanganSEKCAM. 12/06/2017)

b. Menurut Abd Rahman Kasi Pelayanan umum beliau mengatakanbahwa:

” Pemerintah Kecamatan Sampang sudah memberikan sarana yangmemadai kepada masyarakat, seperti televisi, dan tersedia airminum juga bagi masyarakat. Hal ini demi kenyamananmasyarakat di saat menunggu dalam proses percetakan e-KTP(wawancara, di ruangan Kasi Pelayanan Umum, 12/06/2017).

c. Menurut Ibu Hj Sumrati Jl Aeng Sareh Pekerjaan ibu rumah tangga

“Fasilitas pelayanan e-KTP cukup baik. akan tetapi apabilajaringan dalam pembuatan e-KTP eror maka itu sangatmengganggu”.(wawancara di ruang tunggu Kecamatan Sampang12/06/2017)

d. Menurut Moh Rizal umur 18 Tahun Siswa kelas 3 SMA DesaKarang Jujur selaku masyarakat menanggapi:

Page 59: SKRIPSI - UNIRA

50

“Ruang tunggu lumayan nyaman bila sepi, tapi bila saat ramairuangan terasa sesak karena kursi yang terdapat pada pelayanan e-KTP kurang sehingga banyak masyarakat menunggu di luar atauberdiri”.(wawancara di ruang tunggu Kecamatan Sampang12/06/2017)

Dari hasil wawancara di atas bahwa Pendukung sarana dan prasarana

masih belum lengkap dalam hal jaringan yang masih lelet tetapi

Kecamatan Sampang sudah memberikan sarana yang memadai kepada

masyarakat, Meskipun tempat tunggu nyaman bila sepi, tapi bila saat

ramai ruangan terasa sesak karena kursi kurang sehingga banyak

masyarakat menunggu di luar atau berdiri. Untuk itu perlu di

perhatikan dalam pelengkapan fasilitas terutama dalam ruang tunggu.

C. Pembahasan

Indikator pengukuran dari Duncan yang dikutip Richard M.

Steers (1985:53) dalam bukunya “Efektivitas Organisasi” mengatakan

mengenai ukuran efektivitas, sebagai berikut:

1. Pencapaian Tujuan

Pencapaian adalah keseluruhan upaya pencapaian tujuan harusdipandang sebagai suatu proses. Oleh karena itu, agar pencapaiantujuan akhir semakin terjamin, diperlukan pentahapan, baik dalam artipentahapan pencapaian bagian-bagiannya maupun pentahapan dalamarti periodisasinya. Pencapaian tujuan terdiri dari beberapa faktor,yaitu: Kurun waktu dan sasaran yang merupakan target kongktit.

Dari hasil wawancara dapat di katakan bahwa pegawai Kecamatan

Sampang Kabupaten Sampang bisa menyelesaikan tugas dan

kewajibannya sesuai dengan kurun waktu yang telah di tentukan serta

Page 60: SKRIPSI - UNIRA

51

selalu berusaha memberikan pelayanan yang baik untuk masyarakat

contohnya, dalam pelayanan e-KTP, semaksimal mungkin para

pegawai berusaha melayani masyarakat dan menyelesaikannya sesuai

dengan tepat waktu telah di janjikan dengan sebaik baiknya dengan

sesuai prosedur yang ada, tidak membeda-bedakan satu dengan yang

lainnya. meskipun kalau mengurus e-KTP sangat lama, tapi

masyarakat maklumi karena jaringannya mengalami eror, apalagi

pengurusan e-KTP kadang antriannya panjang..

2. Integrasi

Integrasi yaitu pengukuran terhadap tingkat kemampuan suatuorganisasi untuk mengadakan sosialisasi, pengembangan konsensusdan komunikasi dengan berbagai macam organisasi lainnya. Integrasimenyangkut proses sosialisasi.

Dari hasil wawancara dapat dikatakan bahwa pegawai Kecamatan

Sampang Kabupaten Sampang yaitu Proses Sosialisasi sudah di

lakukan dengan baik sesuai dengan tujuan dari kebijakan e-KTP dan

mudah di pahami oleh masyarakat Sampang terutama masyarakat

pedesaan.. Faktor pendukung dalam pelayanan e-KTP adanya kerja

sama semua komponen yang terlibat di dalam proses pelayanan e-

KTP, sedangkan penghambat yaitu bagian besar masyarakat kurang

sadar program e- KTP serta jaringan yang menghambat proses

pelayanan e-KTP. Meskipun mengalami kesulitan para pegawai di

sana ramah dan sopan melayani masyarakat dengan senyuman dan

Page 61: SKRIPSI - UNIRA

52

bahasa yang sopan, masyarakat tidak sungkan menyampaikan sesuatu

yang perlukan meskipun.

3. Adaptasi

Adaptasi adalah kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diridengan lingkungannya. Untuk itu digunakan tolak ukur prosespengadaan sarana dan prasarana dan pengisian tenaga kerja.

Dari hasil wawancara dapat dikatakan Sarana dan prasarana

dalam upaya memberikan pelayanan e-KTP masih belum

lengkap, terutama sarana komputer, printer, selain itu juga

jaringan nya sangat kecil. Sehingga begitu di pakai kecepatannya

sangat rendah atau lelet. Tetapi Pemerintah Kecamatan Sampang

sudah memberikan sarana yang memadai kepada masyarakat,

seperti televisi, koran atau majalah dan tersedia air minum juga

bagi masyarakat. Hal ini demi kenyamanan masyarakat di saat

menunggu dalam proses percetakan e-KTP. dari segi Fasilitas

cukup baik. akan tetapi apabila jaringan dalam pembuatan e-KTP

eror maka itu sangat mengganggu. Dan Ruang tunggu lumayan

nyaman bila sepi, tapi bila saat ramai ruangan terasa sesak karena

kursi yang terdapat pada pelayanan e-KTP kurang sehingga

banyak masyarakat menunggu di luar atau berdiri. Untuk itu

Pemerintah Kecamtan Sampang peelu ditingkat dari segi sarana

dan prasarana.

Page 62: SKRIPSI - UNIRA

53

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitia dari pembahasan tentang efektivitas organisasi dalam

pelayanan e-KTP di Kecamatan Sampang bahwa pelayanan publik yang telah

di berikan oeleh aparatur pemerintah telah berjalan dengan baik dimana di

dapatkan hasil efektivitas pelayanan di lihat dari indikator sesuai dengan

pendapat Duncan yang dikutip Richard M. Steers (1985:53) dalam bukunya

“Efektivitas Organisasi” mengatakan mengenai ukuran efektivitas, sebagai

berikut:

1. Pencapai tujuan

Dalam mewujudkan Efektivitas Organisasi dalam Pelayanan e-KTP

di Kecamatan Sampang sudah jelas, sesuai dengan mekanisme

Pelayanan yang dtentukan oleh para administrtor di kantor tersebut.

2. Integrasi

Dalam mewujudkan Efektivitas Organisasi Pelayanan e-KTP d

Kecamatan Sampang di gunakan proses sosialisasi yang di lakukan

oleh pihak kecamatan sesuai dengan petunjuk teknis operasional

Kecamatan Sampang yaitu dilakukan melalui sosialisasi dan

terlaksana dengan cukup baik.

3. Adaptasi

Page 63: SKRIPSI - UNIRA

54

Aparatur Kecamatan Sampang menpunyai sarana dan prasarana yang

maksimal dimana terdapat perlengkapan fasilitassdan alat-alat

lainya, tetapi jaringan internet kapasitasnya harus lebih baik dan

kecepatan tinggi sehingga dalam pembuatan e-KTP semaksimal

mungkin.

Di Kabupaten Sampang salah satu permasalahan kualitas pelayanan

publik yang banyak mendapatkan sorotan dari masyarakat adalah kualitas

publik dari penyedian pelayanan e-KTP. Seperti yang kita ketahui

kepemilikian e-KTP sangat penting. Dasar hukum berlakunya e-KTP kartu

tanda penduduk elektronik sekarang ini berlaku untuk masa rentang waktu

seumur hidup pemiliknya adalah berdasarkan pada pasal 64 ayat 7 huruf a UU

No 24 Tahun 2013 mengamanatkan bahwa KTP elektronik untuk warga

negara indonesia masa berlakunya seumur hidup. Selanjutnya dalam pasal 101

huruf c UU No 24 Tahun 2013, di amanatkan bahwa e-KTP yang sudah di

terbitkan sebelum UU No 24 Tahun 2013 di tetapkan berlaku seumur hidup.

Masalah yang datang dari masyarakat Sampang dalam hal pelayanannya

khususnya pelayanan e-KTP yaitu pelayanan yang berbelit- belit, tidak tepat

waktu dan prosedur yang sulit dipahami oleh sebagian masyarakat. Selain itu

kesadararan masyarakat akan pentingnya kepemilikan KTP. Kecamatan

Sampang harus lebih mengutamakan kualitas pelayanannya agar masyarakat

bisa merasa puas dalam melakukan pengurusan e-KTP Berdasarkan hasil

penelitian yang telah di lakukan oleh peneliti, bisa di simpulkan bahwa

“EFEKTIFITAS ORGANISASI DALAM PELAYANAN e-KTP DI

Page 64: SKRIPSI - UNIRA

55

KECAMATAN SAMPANG KABUPATEN SAMPANG berjalan baik. Di

buktikan dengan hasil wawancara dengan para informan, mereka lebih banyak

tanggapan yang positif mengenai pelayanan e-KTP di kecamatan Sampang

Kabupaten Sampang yaitu:

1. Pengurusan e-KTP bisa diselesaikan tepat waktu, serta penjelasan tentang

prosedur dan syarat-syarat pengurusan bisa di jelaskan dengan baik oleh

para pegawai dan di mudah dimengerti oleh masyarakat.

2. para pegawai selalu bersikap baik dan sopan dalam melayani masyarakat

tanpa membedakan satu dengan yang lain

3. sarana dan prasarana yang tersedia cukup baik untuk di gunakan.

A. Saran

Berkenaan dengan pembahasan dan kesimpulan di atas, maka penulis

juga akan memberikan beberapa saran yang di harapkan dapat memberikan

manfaat kepada pemerintah pada kantor Kecamatan Sampang Kabupaten

Sampang dapat meningkatkan kinerja aparatur dalam memberikan pelayanan

adapun saran yaitu:

Bagi para pegawai Kecamatan Sampang di harapkan dapat

meningkatkan dan memberikan pelayanan yang efektif terhadap masyarakat

tanpa membeda-bedakan satu dengan yang lain serta selalu bersikap sopan

santun dalam melayani, dan memberikan himbauan atau penyuluhan kepada

masyarakat agar mengerti akan pentingnya kepemilikan e-KTP serta

menjelaskan prosedur dan syarat-syarat pengurusan surat-surat agar

masyarakat yang kurang mengerti tidak kebingungan.

Page 65: SKRIPSI - UNIRA

56

Untuk sarana fasilitas di harapkan pemerintah dapat memperbaiki

ruangan-ruangan bila ada yang rusak dan dapat menambah fasilitas yang

belum ada agar lebih memadai. Untuk pengawai Kecamatan Sampang perlu

mengikutsertakan para pengawai dalam latihan atau diklat sehingga fasilitas

yang digunakan berjalan dengan lancar. Demi menciptakan kinerja aparatur

yang handal.

Page 66: SKRIPSI - UNIRA

57

DAFTAR PUSTAKA

Arikuno, Suharsimi.2003. Manajemen Penelitian: PT Rineka Cipta. Jakarta

Moleong ,Lexy J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif: Remaja Rosdakarya.

Bandung

Sinambela. 2006. Reformasi Pelayanan Publik . PT Bumi Akstara . Jakarta

Steers,M Richard. 1985. Efektivitas Organisasi. Jakarta. Erlangga

Sugiyono. 2015. Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D . PTRemaja Rosda Karya. Bandung.

Sutrisno, Edi. 2010. Budaya Organisasi. Kencana . Jakarta

Suprayogi,Yogi Sugandi . 2011. Admiistrasi Publik .Graha Ilmu .Yogyakarta

Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik: Sekolah Tinggi IlmuManajemen YKPN.Yogjakarta

Moenir. 2002. Manajemen Pelayanan Umum Indonesia. PT Bumi Aksara. Jakarta

Wahad, Solichin Abdul. 1997. Evaluasi Kebijakan Publik.. Universitas Ilmu

Administrasi Brawijaya. Malang

https://id.m.wikipedia.org.wiki.otonomi daerah

http://silahudin66.blogspot.com/2010/05/standart-pelayanan-publik.html

http: (www,galamedia.com.bandung,raya)

http//silahudin66.blogspot.com/2010/05/standart-pelayanan-publik.html

www. Kpu.go.id. dm document.UU 32 2004 pemerintahan

teoriefektivitas.blogspot.com.2016

Page 67: SKRIPSI - UNIRA

58

Pedoman Wawancara

Efektivitas Pelayanan e-KTP di Kecamatan Sampang

No INDIKATOR PERTANYAAN

1 Pencapaian Tujuan 1. Apakah menurut saudara kecamatan

sampang telah memberikan pelayanan

prima?

2. Berdasarkan pengalaman saudara dalam

mengurus e-KTP, apakah saudara

mendapatkan pelayanan yang selesai

tepat waktu?

2 Integrasi 1. bagaimana proses sosialisasi yang di

lakukan oleh Kecamatan Sampang?

2. faktor pendukung dan penghambat dala

pelayanan e-KTP di Kecamatan

Sampang?

3. Bagimana menurut saudara tentang

keramahan dan kesopanan pegawai

dalam memberikan pelayanan?

3 Adaptasi 1. Apakah sarana dan prasarana di

Kecamatan Sampang yang mendukung

apratur dalam pelayanan e-KTP?

Page 68: SKRIPSI - UNIRA

59