SKRIPSI UNINDRA

139
PENGARUH KEGIATAN PRAKTIKUM TERHADAP HASIL BELAJAR POKOK BAHASAN KERJA ILMIAH (Eksperimen pada siswa kelas X SMA Fatahillah Jakarta) Skripsi diajukan untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar kesarjanaan NAMA : MUAFIFAH NPM : 20044150026 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS TEKNIK MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Transcript of SKRIPSI UNINDRA

Page 1: SKRIPSI UNINDRA

PENGARUH KEGIATAN PRAKTIKUM TERHADAP HASIL BELAJAR POKOK BAHASAN KERJA ILMIAH

(Eksperimen pada siswa kelas X SMA Fatahillah Jakarta)

Skripsi

diajukan untuk melengkapi

persyaratan mencapai

gelar kesarjanaan

NAMA : MUAFIFAH

NPM : 20044150026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS TEKNIK MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

2008

Page 2: SKRIPSI UNINDRA

ABSTRAK

A. MUAFIFAH, NPM : 20044150026

B. Pengaruh Kegiatan Praktikum Terhadap Hasil Belajar Pokok Bahasan “Kerja Ilmiah” (Eksperimen pada siswa kelas X SMU Fatahilah Jakarta) Skripsi : Jakarta : Fakultas Teknik Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam : Program Studi Pendidikan Biologi : Universitas Indraprasta Persatuan Guru Republik Indonesia, September, 2008.

C. xiv + 5 Bab + 77 halaman

D. Kata kunci : Pengaruh, Hasil belajar, Pembelajaran Praktikum,Kerja ilmiah.

E. Tujuan dari penelitian adalah untuk mencari informasi apakah pembelajaran praktikum berpengaruh terhadap hasil belajar pokok bahasan “kerja ilmiah “ dan untuk memperoleh data mengenai hasil belajar pada siswa yang diajar menggunakan pembelajaran praktikum serta data hasil belajar pada siswa yang diajar menggunakan pembelajaran konvensional. Metode penelitian yang digunakan adalah pembelajaran eksperimen. Populasinya adalah siswa kelas X SMU Fatahillah yang berjumlah 53 siswa. Pengujian hipotesis menggunakan uji-t untuk uji beda rata-rata, yang sebelimnya telah dilakukan uji normalitas menggunakan Chi-Kuadrat dan uji homogenitas menggunakan metode Bartlet.Berdasarkan analisis persyaratan data dengan menggunakan

rumus Chi-Kuadrat didapat hitung < tabel atau 0,1170 < 0,1610 adalah

berdistribusi normal. Sedangkan untuk pengujian homogenitas didapat

hitung < tabel atau 0,075 < 3,84,adalah homogen.Berdasarkan dari

pengujian hipotesis untuk beda rata-rata yang dilakukan dengan menggunakan

uji-t maka didapat tabel nilai t dengan taraf signifikan 0,05 untuk dk adalah

2,00, sedangkan hasil diperoleh – 1,57 karena lebih kecil dari

(- 1,57 < 2,00), maka hipotesis diterima, dengan demikian ditolak.

Setelah penulis mengadakan penelitian tentang pengaruh pembelajaran praktikum terhadap hasil belajar, akhirnya penulis dapat menarik kesimpulan bahwa siswa yang diajar menggunakan pembelajaran praktikum tidak ada pengaruhny terhadap siswa yang diajar menggunakan pembelajaran konvensional.

F. Daftar pustaka : 15 Buku, dari tahun 1998 sampai dengan tahun 2006

Page 3: SKRIPSI UNINDRA

G. Pembimbing : Dra. Netty D.H. Sitanggang, M.Si

Drs. Supardi U.S., M.M.,M.pd

LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI

Nama : Muafifah

NPM : 20044150026

Fakultas : Teknik Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Program Studi : Pendidikan Biologi

Judul Skripsi : Pengaruh Kegiatan Praktikum Terhadap Hasil Belajar Pokok

Bahasan “Kerja Ilmiah” (Eksperimen pada siswa kelas X

SMU Fatahilah Jakarta)

Telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan

Pada tanggal 23 September 2008

Pembimbing Materi Pembimbing Teknik

Page 4: SKRIPSI UNINDRA

Dra. Netty D.H.S, M.Si Drs. Supardi U.S.MM, M.pd

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini telah diajukan pada hari Senin tanggal 22 September 2008

PANITIA UJIAN

Ketua Sekretaris

Drs. Sumaryoto, SE,MM Drs. Supardi U.S,MM,M.pd .

Anggota 1

Dra. Yulistiana

Page 5: SKRIPSI UNINDRA

LEMBAR PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini adalah karya saya

sendiri. Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian isi skripsi ini

bukan hasil karya sendiri, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan Undang-

undang nomor 20 tahun 2003 Bab VI pasal 25 tentang sistem pendidikn nasional.

Jakarta, 22 September 2008

Muafifah

Page 6: SKRIPSI UNINDRA

MOTTO

“Kaya ilmu lebih tinggi derajatnya jika dibandingkan dengan kaya

harta”

“ Skripsi ini kupersembahkan

buat ayah dan ibu tercinta,

kakak dan adik – adikku

tersayang, teman-teman

seperjuangan dan almamater”.

Page 7: SKRIPSI UNINDRA

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga akhirnya penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu.

Skripsi yang berjudul : Pengaruh Kegiatan Praktikum Terhadap

Hasil Belajar Pokok Bahasan “Kerja Ilmiah” (Eksperimen pada siswa kelas X

SMU Fatahilah Jakarta) ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat guna

memperoleh gelar kesarjanaan di Universitas Indraprasta PGRI.

Pada kesempatan yang baik ini, izinkanlah penulis menyampaikan rasa

hormat dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang dengan tulus ikhlas

memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,

yaitu kepada :

1. Dra. Netty D.H.S, M.Si selaku dosen pembimbing materi skripsi Universitas

Indraprasta PGRI.

2. Drs. Supardi U.S.,MM,M.pd. selaku dosen pembimbing teknis skripsi

sekaligus dekan Fakultas TMIPA.

Page 8: SKRIPSI UNINDRA

3. Drs. Sumaryoto, SE,MM selaku Rektor Universitas Indraprasta PGRI.

4. Dra. Yulistiana selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Universitas

Indraprasta PGRI.

5. Drs. Dudung Ahludin selaku Wakil Dekan I Fakultas TMIPA.

6. Bapak Maskuri, S.Ag. selaku Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA)

Fatahillah Jakarta.

7. Keluarga tercinta yang selalu memberikan dorongan moril maupun materiil

agar dapat melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi.

8. Dosen-dosen biologi yang telah memberikan ilmu pengetahuan dengan ikhlas

sehingga dapat berguna khususnya bagi penulis.

9. Teman-teman biologi angkatan 2004/2005 khususnya Fika Arie yang dengan

sabar mambantu sehingga dapat selesai dengan lancar.

10. Rekan-rekan guru di TPQ/TKQ Kemala Bhayangkari Jakarta timur.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik

bentuk isi maupun penyajiannya. oleh sebab itu kritikan yang bersifat membangun

dari berbagai pihak, penulis terima dengan tangan terbuka dan sangat diharapkan.

Jakarta, 22 September 2008

Page 9: SKRIPSI UNINDRA

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

ABSTRAK……………………………………………………………………………ii

LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI …………………………………...…iii

LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………………….iv

LEMBAR PERNYATAAN ………………………………………………………….v

MOTTO………………………………………………………………………………vi

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………vii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………..viii

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………………xiii

DAFTAR TABEL ………………………………………………………………….xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………………………………..1

B. Identifikasi Masalah………………………………………………………..4

C. Pembatasan Masalah ………………………………………………………5

D. Perumusan Masalah ………………………………………………………..6

E. Tujuan Penelitian…………………………………………………………...6

F. Kegunaan Penelitian ……………………………………………………….7

Page 10: SKRIPSI UNINDRA

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Landasan Teori

1. Diskripsi Hasil Belajar Pokok Bahasan Kerja Ilmiah………………….9

2. Deskripsi Metode Pembelajaran Biologi................................................28

B. Kerangka Berpikir......................................................................................31

C.Pengajuan Hipotesis………………………………………………………33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian……………………………………………………...34

2. Waktu Penelitian………………………………………………………37

B. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian………………………………………………………

39

2. Rancangan Penelitian………………………………………………..39

3. Proses

Eksperimen…………………………………………………...40

C. Populasi dan Sample

Page 11: SKRIPSI UNINDRA

1. Populasi Target………………………………………………………42

2. Populasi Terjangkau …………………………………………………42

3. Ukuran Sampel……………………………………………………….43

4. Teknik Sampel……………………………………………………….43

D. Metode Pengumpulan Data

1. Variabel Penelitian…………………………………………………...43

2. Sumber Data………………………………………………………….44

3. Teknik Pengumpulan Data…………………………………………...44

E. Instrumen Penelitian

1. Definisi Konseptual Hasil Belajar……………………………………45

2. Definisi Operasional Hasil Belajar…………………………………...45

3. Kisi-kisi Instrumen Tes Objektif ……………………………………46

4. Validitas Instrumen Tes Objektif

a. Validitas butir soal………………………………………………...46

b. Tingkat kesukaran………………………………………………..49

Page 12: SKRIPSI UNINDRA

c. Reliabilitas Instrumen ………………………………………...51

F. Teknik Analisis Data

1. Teknik Analisis Deskriptif…………………………………………...52

2. Teknik Analisis Persyaratan Data……………………………………55

3. Teknik Pengujian Hipotesis………………………………………….58

G. Hipotesis Statistik ………………………………………………………59

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN

A. Karakteristik Responden ……………………………………………….60

B. Deskripsi Data

1. Hasil Belajar Kelompok

Eksperimen………………………………..61

2. Hasil Belajar Kelompok Kontrol ……………………………………

64

C. Pengujian Persyaratan Data

1. Uji Normalitas Data Kelompok Eksperimen

………………………..67

2. Uji Normalitas Data Kelompok Kontrol…………………………….68

Page 13: SKRIPSI UNINDRA

D. Analisis Beda Rata-rata dan Pengujian Hipotesis Penelitian

1. Hipotesis……………………………………………………………..7

2

2. Menentukan Varians Gabungan dari Kedua kelompok

……………..72

3. Menentukan …………………………………………………

73

4. Pengujian

Hipotesis………………………………………………….73

E. Pembahasan Hasil Penelitian……………………………………………74

\BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, dan SARAN

A. Kesimpulan……………………………………………………………...77

B. Saran ……………………………………………………………………77

Lampiran

Page 14: SKRIPSI UNINDRA

DAFTAR GAMBAR

Gambar Grafik 4.1 Histogram dan Poligon Kelompok Eksperimen………………..62

Gambar Grafik 4.2 Histogram dan Poligon Kelompok Kontrol (Pembelajaran Konvensional)………………………………………………….65

Page 15: SKRIPSI UNINDRA

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Hasil Belajar Biologi………………………………………………….3

Tabel 1.2 Data persentasi hasil belajar Biologi berdasarkan pokok bahasan

semester I selama 4 Tahun terakhir…………………………………...3

Tabel 2.1 Produk Keilmuan Biologi……………….…………………………..18

Tabel 3.1 Daftar Nama Guru dan Karyawan SMA Fatahillah

Tahun Pelajaran 2008/2009………………………………………….35

Tabel 3.2 Data Statistik Jumlah Siswa SMA FatahillahTahun Pelajaran

2008/2009……………………………………………………………36

Tabel 3.3 Jadwal Penelitian…………………………………………………….38

Tabel 3.4 Rancangan Penelitian………………………………………………...40

Page 16: SKRIPSI UNINDRA

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Butir Soal…………………………….48

Tabel 3.6 Perhitungan Tingkat

Kesukaran……………………………………...50

Tabel 4.1 Distribusi Frekwensi Data Kelompok Eksperimen………………….61

Tabel 4.2 Distribusi Frekwensi Data Kelompok Kontrol………………………64

Tabel 4.3 Uji Normalitas Data Kelompok Eksperimen………………………...68

Tabel 4.4 Uji Normalitas Data Kelompok Kontrol……………………………..69

Tabel 4.5 Rekap dan …………………………………………….70

Tabel 4.6 Tabel Penolong Pengujian Homogenitas…………………………….70

Page 17: SKRIPSI UNINDRA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha manusia (pendidik) dengan penuh tanggung jawab

membimbing anak untuk dididik menuju kekedewasaan baik sebagai makhluk

individu maupun sebagai makhluk sosial. Pendidikan itu berlangsung dalam

lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat. Dan pendidikan adalah suatu ilmu

karena dalam pendidikan jelas objeknya, jelas metode yang di pakai untuk

mendapatkannya,dan jelas pula manfaatnya.

Pendidikan merupakan suatu proses yang dinamis dan selalu dituntut untuk

menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan teknologi

Page 18: SKRIPSI UNINDRA

karena dengan pendidikan akan dapat dihasilkan tenaga terdidik (terampil) yang

sesuai dengan bidangnya. Kemajuan suatu bangsa tergantung pada kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi rakyat. Salah satunya adalah pelajaran biologi yang

merupakan cabang dari ilmu pengetahuan alam.

Mengingat bahwa waktu pembelajaran Biologi di sekolah sangat terbatas,

sedangkan mata pelajaran Biologi sangat berhubungan dengan alam dan kehidupan

sehari-hari maka untuk lebih meningkatkan pemahaman tentang kajian biologi

khususnya kerja ilmiah maka seorang guru harus aktif dan kreatif diantaranya dengan

melakukan praktikum melalui kontak langsung dengan lingkungan alam yang

kongkrit untuk diamati atau dengan memanfaatkan teknologi informasi (internet)

untuk mendapatkan tambahan pengetahuan alam dan lingkungan hidup lainnya,dalam

hal ini khususnya pada kerja ilmiah. Perkembangan dan kemajuan teknologi

pendidikan, tuntutan masyarakat terhadap peningkatan kualitas pendidikan

merupakan tantangan bagi semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan, untuk

mewujudkan tujuan pembelajaran sesuai dengan standar dan ketentuan yang telah

ditetapkan.

Dalam pembelajaran perlu adanya suatu penilaian hasil belajar. dengan hal itu

siswa dapat dilihat batas kemampuannya. Ada berbagai cara dalam untuk

mengumpulkan informasi hasil belajar. Antara lain penugasan, unjuk kerja, produk,

dan portfolio.

Page 19: SKRIPSI UNINDRA

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain: sifat

pelajaran, alat-alat yang kurang tersedia, besar kecilnya kelas, tempat dan lingkungan,

cara kesanggupan guru belajar, dan dari siswa itu sendiri. Adapun faktor khusus yang

akan diteliti oleh penulis adalah pengaruh kegiatan praktikum terhadap hasil belajar

biologi khususnya pada pokok bahasan kerja ilmiah. Dengan memperhatikan faktor-

faktor di atas maka dapat ditentukan metode apa yang dipandang lebih tepat untuk

diterapkan dalam proses belajar mengajar sehingga tujuan mengajar dapat dicapai dan

hasil belajar biologi meningkat. Adapun hasil belajar Biologi kelas X SMU Fatahillah

Jakarta yang dicapai dari tahun ke tahun semakin meningkat. Dapat dilihat dalam

tabel berikut ini:

Tabel 1.1

Hasil Belajar Biologi

Tahun Pelajaran

Nilai Biologi Nilai Rata-Rata

KKMTertinggi Terendah

2005-2006 85,76 3,67 56,67 60

2006-2007 89,17 4,45 63,65 60

2007-2008 82,13 4,21 61,14 60

2008-2009 - - 61

Sumber data SMU Fatahillah

Adapun alasan penulis memilih sekolah ini karena penulis merasa tertarik

untuk meneliti siswa di sekolah ini, khususnya siswa kelas X SMU Fatahillah Jakarta.

Dengan adanya penelitian ini dapat membantu para guru Biologi dalam

Page 20: SKRIPSI UNINDRA

meningkatkan mutu pengajarannya, khususnya dalam pengajaran kerja ilmiah

sehingga hasil dalam pengajaran dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan yang

diharapkan.

Tabel 1.2

Data persentasi hasil belajar Biologi berdasarkan pokok bahasan

semester I selama 4 Tahun terakhir

Tahun Pelajaran

Pokok Bahasan Kelas X

Karakteristik Biologi dan

Metode Ilmiah

Virus dan Monera

Protista Jamur/Fungi

2005-2006 62,5 % 65,5 % 63,5 % 70 %

2006-2007 65,5 % 66,5 % 67,5 % 68,5 %

2007-2008 63,6 % 64,5 % 70,5 % 71,5 %

2008-2009 - - - -

Sumber data SMA Fatahillah

Dari data di atas maka peneliti tertarik untuk mengambil pokok bahasan kerja

ilmiah, pada pokok bahasan yang sering menjadi sangat membingungkan bagi para

siswa, karena pada pokok bahasan kerja ilmiah ini sangat membuthkan pemahaman

yang benar. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran praktikum terhadap hasil

Page 21: SKRIPSI UNINDRA

belajar siswa, maka perlu diadakan penelitian yang berjudul “Pengaruh Kegiatan

Praktikum Terhadap Hasil Belajar Pokok Bahasan Kerja Ilmiah” (Eksperimen

pada siswa kelas X SMU Fatahilah Jakarta)

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka timbul

beberapa pertanyaan antara lain :

1. Apakah pembelajaran kegiatan praktikum dapat membantu hasil belajar?

2. Apakah adanya pembelajaran kegiatan praktikum dapat membantu siswa yang

lamban dalam kegiatan belajar di kelas?

3. Apakah pembelajaran kegiatan praktikum merupakan teknik belajar yang

efektif?

4. Bagaimana meningkatkan peranan peserta didik dalam proses belajar

mengajar.

5. Apakah ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang belajar dengan

pembelajaran kegiatan praktikum dengan siswa yang belajar dengan

pembelajaran konvensional.

6. Upaya-upaya apa sajakah untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas?

Page 22: SKRIPSI UNINDRA

7. Faktor-faktor apa yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa yang tidak

diberi pembelajaran dengan kegiatan praktikum?

8. Bagaimana peranan guru di sekolah dalam membantu siswa yang kurang aktif

dalam belajar di kelas khususnya pelajaran Biologi?

9. Bagaimana pribadi siswa yang memiliki hasil belajar tinggi dalam

melaksanakan pembelajaran kegiatan praktikum di kelasnya?

10. Bagaimana peran guru dalam melaksanakan pembelajaran kegiatan

praktikum pada siswanya?

C. Pembatasan Masalah

Dengan berbagai kekurangan dan keterbatasan dalam hal waktu, tenaga, dan

biaya serta untuk memperoleh penelitian yang lebih terarah dan terfokus maka

diperlukan adanya pembatasan masalah, dengan pertimbangan tersebut, maka sasaran

yang hendak dicapai dalam masalah ini adalah untuk mengetahui pengaruh

pembelajaran kegiatan praktikum terhadap hasil belajar pokok bahasan kerja ilmiah

kelas X khususnya di SMU FATAHILLAH Jakarta

Dengan adanya pembatasan masalah tersebut memungkinkan hasil penelitian

akan menjadi lebih cermat dan diharapkan lebih dapat mendekati kebenaran yang

sesungguhnya.

Page 23: SKRIPSI UNINDRA

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai

berikut :

1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan pembelajaran kegiatan praktikum?

2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan pembelajaran konvensional pada ?

3. Apakah hasil belajar Biologi siswa yang diajarkan pembelajaran kegiatan

praktikum lebih tinggi dibandingkan yang diajarkan dengan pembelajaran

konvensional pada pokok bahasan Kerja Ilmiah?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis

fakta empiris dan informasi tentang:

1. Hasil belajar yang diajarkan dengan pembelajaran kegiatan praktikum pada

pokok bahasan Kerja Ilmiah.

2. Hasil belajar yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional pada pokok

bahasan Kerja Ilmiah.

3. Hasil belajar yang diajarkan antara pembelajaran kegiatan praktikum dengan

pembelajaran konvensional pada pokok bahasan Kerja Ilmiah.

F. Kegunaan Penelitian

Page 24: SKRIPSI UNINDRA

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak. Di antara

kegunaan penelitian tersebut antara lain:

1. Diharapkan dapat menjadi masukan dalam menentukan metode yang paling tepat

dan efektif untuk merencanakan kegiatan pembelajaran.

2. Sebagai sumber pemikiran bagi guru tentang perlunya pembelajaran dengan

kegiatan praktikum Biologi dalam usaha membantu siswa memahami pelajaran

yang diberikan.

3. Mampu meberikan sumbangan pemikiran bagi mahasiswa UNINDRA PGRI

pada khususnya dan bagi para calon guru pada umumnya.

4. Sebagai bahan masukan pada sekolah dan memberikan sumbangan pemikiran

bagi guru Biologi dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar agar hasil

belajar siswa dapat ditingkatkan.

5. Bagi siswa agar dapat meningkatkan kemampuan serta dapat memahami secara

mendadak mengenai pengaruh pembelajaran kegiatan praktikum terhadap prestasi

belajar Biologi pokok bahasan Kerja Ilmiah .

6. Bagi penulis sendiri dapat menambah wawasan serta dapat mempersiapkan diri

dalam mendidik anak didik.

7. Mampu memberikan sumbangan pemikiran bagi mahasiswa UNINDRA PGRI

Jakarta.

Page 25: SKRIPSI UNINDRA

8. Bagi penulis sendiri dapat menambah wawasan berfikir sehingga memilki

wawasan yang luas dan sebagai pedoman bertindak dalam setiap pengambilan

kebijaksanaan dalam pendidikan.

BAB II

LANDASAN TEORI

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Landasan Teori

Sebagai landasan berfikir dalam membandingkan antara teori yang ada

dengan fakta, maka penulis akan menggunakan beberapa teori dalam rangka

pemecahan masalah yang telah dirumuskan, sehingga lebih terarah dan jelas dalam

penyampaian konsep dalam karya ilmiah ini.

1. Diskripsi Hasil Belajar Pokok Bahasan Kerja Ilmiah

a. Pengertian Belajar

Menurut Moch. Uzer Usman : “belajar diartikan sebagai perubahan

tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan

individu dan antara individu dengan lingkungannya.

Page 26: SKRIPSI UNINDRA

Belajar juga dapat diartikan suatu proses yang ditandai dengan adanya

perubahan pada diri seseorang. Perubahan tersebut dari tidak tahu menjadi

tahu, dari tidak memiliki sikap yang tepat menjadi memilki sikap yang tepat,

dari tidak memiliki sesuatu ketrampilan menjadi terampil.

R.M. Gagne (2005: ) menjelaskan bahwa “Belajar adalah suatu proses

yang memungkinkan organisme mengubah tingkah lakunya dengan cepat dan

sedikit banyak bersifat permanent”. Setelah belajar orang memiliki

keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai.

Menurut Sardiman A.M. (2003: ) untuk melengkapi makna belajar,

perlu kiranya dikemukakan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan belajar.

Dalam hal ini ada beberapa prinsip yang penting untuk diketahui , antara lain:

a) Belajar pada hakekatnya menyangkut potensi manusia dan kelakuannya

b) Belajar memerlukan proses dan pentahapan serta kematangan diri para

siswa.

c) Belajar akan lebih mantap dan efektif , bila didorong dengan motivasi,

terutama motivasi dari dalam/dasar kebutuhan/kesadaran atau intrinsik

motivation, lain halnya belajar dengan karena rasa takut atau dibarengi

dengan rasa tertekan dan menderita.

d) Belajar merupakan proses percobaan

Page 27: SKRIPSI UNINDRA

e) Kemampuan belajar seseorang siswa harus di perhitungkan dalam rangka

menentukan isi pelajaran.

f) Belajar dapat melakukan tiga cara :

1) Diajar secara langsung.

2) Kontrol, kontak, penghayatan, pengalamanlangsung (seperti untuk

belajar bicara, sopan santun, dan lain-lain)

3) Pengenalan dan peniruan

g) Belajar melalui praktek atau mengalami secara langsung akan lebih efektif

mampu membina sikap, keterampilan, cara berpikir kritis dan lain-lain,

bila dibandingkan dengan belajar hafalan saja.

h) Perkembangan pengalaman anak didik akan banyak mempengaruhi

kemampuan belajar yang bersangkutan.

i) Bahan pelajaran yang bermakna, lebih mudah dan menarik untuk

dipelajari, daripada bahan yang kurang bermakna.

j) Informasi tentang kelakuan baik, pengetahuan, kesalahan serta

keberhasilan siswa, banyak membantu kelancaran dan gairah belajar.

Dari beberapa pendapat di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa

belajar adalah serangkaian kegiatan yang merupakan proses pentahapan serta

Page 28: SKRIPSI UNINDRA

kematangan diri untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, dan setelah belajar orang dapat memiliki keterampilan,

pengetahuan, sikap dan nilai.

b. Pengertian Hasil Belajar

Pada hakekatnya hasil belajar tidak terlepas dari tujuan belajar, karena

dari tujuan belajar inilah hasil belajar akan terwujud. Agar kegiatan belajar

dapat berlangsung dengan efektif dan efisien maka harus selalu

memperhatikan tujuannya, dan hasil belajar akan diperoleh dengan baik

apabila diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya, baik yang

mendukung maupun yang menghambat.

Menurut Slameto (2003) dalam bukunya “Belajar dan faktor-faktor

yang mempengaruhinya” mengemukakan bahwa Faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu:

(1) Faktor Intern

Faktor intern adalah faktor yang ada pada diri individu yang sedang

belajar . diantaranya :

a) Faktor jasmani, Faktor jasmani yang mempengaruhi Prestasi belajar

siswa mencakup faktor kesehatan, dan cacat tubuh.

Page 29: SKRIPSI UNINDRA

b) Faktor psikologi, Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong

kedalam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar. Faktor-faktor

itu adalah: inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan

kelelahan.

(2) Faktor Ekstern

Faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu yang sedang belajar,

diantaranya :

a) Faktor keluarga, Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari

keluarga berupa : cara orang tua mendidik, relasi antara anggota

keluarga, suasana rumah tangga, dan keadaan ekonomi keluarga.

b) Faktor sekolah, Faktor sekolah yang mempengaruhi hasil belajar ini

mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa,

relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu

sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas

rumah.

c) Faktor masyarakat, merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh

terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaannya

siswa dalam masyarakat. Faktor-faktor tersebut diantaranya kegiatan

siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk

kehidupan masyarakat.

Page 30: SKRIPSI UNINDRA

Ketiga hasil belajar dalam kegiatan belajar mengajar, masing-masing

direncanakan sesuai dengan butir-butir bahan pelajaran (content) karena

semua itu bermuara kepada anak didik, maka setelah terjadi proses

internalisasi, terbentuklah sesuatu kepribadian yang utuh. Dan untuk itu

semua, diperlukan sistem lingkungan yang mendukung.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan

pencerminan penguasaan bahan pelajaran yang didapat setelah mengikuti

suatu proses belajar baik di sekolah maupun di luar sekolah.

c. Konsep Biologi

Biologi merupakan cabang dari sains yang mempelajari tentang seluk

beluk makhluk hidup. Sains adalah ilmu pengetahuan alam yang mempelajari

tentang alam dengan segala isinya. Kajiannya mencakup makhluk hidup,

benda mati, dan zat-zat yang terkandung di dalamnya serta peristiwa

perubahan-perubahan yang terjadi di alam.

Menurut Sumarwan, dkk (2004:4) “Biologi berasal dari bahasa

Yunani, yang terdiri dari dua kata yaitu, bios yang berarti hidup dan logos

yang berarti ilmu”. Biologi memiliki cabang-cabang ilmu diantaranya :

Zoologi, Anatomi, Taksonomi, Mikrobiologi, Botani, Fisiologi, Genetika, dan

lain-lain.

Page 31: SKRIPSI UNINDRA

Jadi Biologi adalah cabang dari sains yang mempelajari tentang seluk

beluk makhluk hidup, dan mempunyai cabang-cabang ilmu diantaranya:

Zoologi, Anatomi, Taksonomi, Mikrobiologi, Botani, Fisiologi, Genetika, dan

lain-lain. Menurut Dra. Herawati Susilo (2004) mengatakan bahwa:

“Pada hakikatnya biologi dapat didefinisikan terdiri dari tiga komponen, yaitu antara lain : a) Produk ilmiah, meliputi konsep-konsep biologi, fakta, teori dan hukum-hukum yang terkandung di dalam biologi; b) Proses ilmiah , merupakan ketrampilan yang harus dimiliki siswa untuk dapat secara mandiri menemukan produk biologi, keterampilan tersebut terdiri dari dua, yaitu keterampilan proses dasar dan keterampilan proses terpadu; c) Sikap ilmiah, meliputi jujur, teliti dan obyektif”.

1) Tujuan Pembelajaran Biologi

Pembelajaran merupakan kondisi eksternal belajar, kondisi

eksternal yang berpengaruh pada belajar yang penting adalah: bahan

belajar, suasana belajar, media dan sumber belajar dan guru sebagai

subyek pembelajaran.

Tujuan pembelajaran Biologi yang tercantum di dalam CBPP

sekolah lanjutan pada kurikulum 1994 tertulis sebagai berikut: “Siswa

mampu melakukan pengamatan dan melaporkan hasil pengamatannya

untuk memahami dan mengaplikasikan konsep kelangsungan hidup”.

Ketika siswa belajar Biologi harus memiliki tiga komponen

diantaranya: produk ilmiah, pross ilmiah, dan sikap ilmiah. Produk ilmiah

Page 32: SKRIPSI UNINDRA

meliputi konsep-konsep Biologi, fakta, teori, dan hukum. Proses ilmiah

adalah keterampilan yang harus dimiliki siswa untuk dapat secara mandiri

menemukan produk Biologi. Sementara itu sikap ilmiah meliputi jujur,

teliti dan obyektif.

Mengajarkan Biologi terbatas hanya produk saja berarti belum

mengajarkan Biologi secara utuh. Oleh karena itu pendekatan dalam

belajar Biologi yang paling baik adalah dengan pendekatan keterampilan

proses.

2) Karakteristik Mata Pelajaran Biologi

Biologi memiliki karakteristik khusus, yang berbeda dengan ilmu

lainnya dalam hal objek, persoalan, dan metodenya. Biologi memiliki

struktur keilmuan yang jelas seperti yang diberikan oleh BSCS (Mayer,

1978).

a) Struktur keilmuan Biologi

Struktur keilmuan biologi yang komprehensif dan mudah

dipahami seperti yang dikembangkan oleh BSCS (Biological Science

Curriculum Study) dapat menjadi acuan strukturisasi materi Biologi

SMU.

Page 33: SKRIPSI UNINDRA

Berdasarkan struktur keilmuan menurut BSCS, biologi memiliki

objek berupa kerajaan (kingdom): Plantae (tumbuhan), Animalia

(hewan), dan Protista, tapi sejalan dengan berkembangnya ilmu

pengetahuan, objek Biologi juga dibagi menjadi 3 kerajaan menjadi 5

kerajaan, yaitu meliputi kerajaan (kingdom): Plantae, Animalia, Protista,

Monera, dan Fungi (jamur). Adapun persoalan yang dikaji meliputi 9

tema dasar yaitu: Biologi sebagai proses inkuiri/penemuan, sejarah

konsep Biologi, evolusi, keanekaragaman dan keseragaman, genetik,

keberlangsungan hidup, organisme dan lingkungan, perilaku, struktur

dan fungsi, regulasi.

b) Tema Persoalan Biologi

Persoalan Biologi meliputi seluruh makhluk hidup. Oleh karena

itu objek yang dipelajari dalam Biologi hendaknya meliputi kelima

kingdom tersebut. Evaluasinya juga meliputi pemahaman siswa terhadap

objek dari lima kingdom tersebut. adapun persoalan yang dikaji meliputi

9 tema dasar yaitu: Biologi sebagai proses inkuiri/penemuan, sejarah

konsep Biologi, evolusi, keanekaragaman dan keseragaman, genetik,

keberlangsungan hidup, organisme dan lingkungan, perilaku, struktur

dan fungsi, regulasi.

c) Keterampilan Proses Ilmiah

Page 34: SKRIPSI UNINDRA

Tema persoalan tersebut dipelajari melalui keterampilan proses

ilmiah. Biologi sebagai proses sains diperoleh melalui kegiatan ilmiah

yang disebut metode ilmiah diantaranya:

“1)Observasi, 2) Klasifikasi, prediksi, inferensi, 3) Membuat hipotesis, 4) Mendisain dan melakukan percobaan, 5)Menggunakan alat ukur/percobaan, 6) Identifikasi variabel, 7) Mengontrol variabel, 8) Mengumpulkan data, 9) Mengorganisasi data (tabel, grafik dll), 10) Memaknakan dakta, tabel, grafik, 11) Menyusun kesimpulan,12) Mengkomunikasikan hasil/ide/secara tertulis maupun lisan”.

Untuk itu mata pelajaran Biologi harus mengembangkan

keterampilan proses ilmiah tersebut di atas. Berbagai keterampilan

proses mengembangkan kecakapan hidup, bahkan kecakapan yang

dipakai seumur hidup. Oleh karena itu sistem penilaian Biologi menurut

bryce, et al (1990) juga harus mengukur kemampuan siswa dalam

melaksanakan keterampilan proses ilmiah dan menggunakan metode

ilmiah.

d) Produk Biologi

Selain ketrampilan ilmiah, biologi sebagai ilmu memiliki produk

ilmiah. Produk ilmiah Biologi antara lain meliputi fakta, konsep, prinsip,

prosedur, postulat, dan hukum sebagaimana dituangkan dalam tabel 2.1.

Page 35: SKRIPSI UNINDRA

Tabel 2.1 Produk Keilmuan Biologi

Produk ilmiah Contoh

a. FaktaTumbuhan menghasilkan oksigen, batang tumbuhan bertambah tinggi, hewan beranak

b. Konsep Fotosintesis, pertumbuahan, reproduksi.

c. PrinsipFotosintesis menghasilkan oksigen, tumbuhan mengalami pertumbuhan, hewan mengalami reproduksi

d. Prosedur Penggunaan mikroskop, termometer, respirometer

e. TeoriTeori darwin, teori abiogenesis, teori neobiogenesis.

f. Hukum dan postulat

Hukum mendel, hukum herdy-weinberg, postulat koch.

Dari segi keilmuan, prosedur atau proses merupakan komponen

terbesar dalam Biologi. Fakta, prinsip, dan konsep digunakan untuk

menerangkan proses-proses kehidupan pada makhluk hidup.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian Biologi adalah

ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup (tumbuhan dan hewan) dan

memilki cabang-cabang ilmu diantaranya Zoologi, Anatomi, Taksonomi,

Mikrobiologi, Botani, Fisiologi, Genetika, dan lain-lain.

Dan dapat disimpulkan juga bahwa mengajar Biologi jika terbatas

pada produk ilmiah saja, maka belum bisa dikatakan mengajarkan Biologi

yang seutuhnya. Oleh karena itu mengajar Biologi yang paling baik adalah

Page 36: SKRIPSI UNINDRA

dengan pendekatan keterampilan proses karena dengan keterampilan proses

siswa dapat menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep, dan teori-

teori dengan keterampilan proses dan sikap ilmiah siswa sendiri.

d. Pokok Bahasan Kerja Ilmiah

Slamet Prawirohartono mengemukakan bahwa ”Sifat manusia yang

membedakan dengan makhluk hidup lainnya antara lain hasrat ingin tahu

terhadap segala sesuatu masalah yang dihadapinya”. Sehingga terpuaskan

apabila ia telah memperoleh pengetahuan tentang suatu masalah, akan disusul

oleh kecenderungan ingin lebih tahu lagi. Demikian seterusnya, manusia tidak

akan pernah mencapai kepuasan mutlak untuk menerima realita sebagai titik

terminasi yang mantap. Untuk mencari jawaban terhadap masalah-masalah

yang dihadapinya, manusia cenderung mengadakan penelitian. Sifat semacam

inilah yang menyebabkan manusia termasuk satu-satunya makhluk hidup di

permukaan bumi ini yang perkembangan populasinya terus meningkat.

Penelitian dapat diartikan sebagai usaha untuk menemukan,

mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, berdasarkan atas

prinsip dan teori yang disusun secara sistematis. Melalui proses yang intensif

dalam pengembangan generalisasi.

Ciri-ciri kegiatan penelitian, yaitu: ”a) Dirancang dan diarahkan untuk memecahkan suatu msalah tertentu; b) Menekankan pada pengembangan generalisasi, prinsip, dan teori masalah atau objek yang dapat diobservasi; c) Memerlukan observasi dan deskripsi yang mapan; d) Berpangkal pada masalah

Page 37: SKRIPSI UNINDRA

atau objek yang dapat diobservasi; e) Berkepentingan dengan penemuan baru baru; f) Prosedur kegiatan dirancang secara teliti dan rasional; g) Untuk melaksanakannya dituntut keahlian; h) Ditandai dengan usaha objektif dan logis; h) Dilakukan secara teliti dan sabar, serta memerlukan kebenaran”.

Diawali dengan adanya masalah yang dihadapi, para ilmuwan berusaha

mencari cara pemecahannya. Untuk memecahkannya para ilmuwan berusaha

mencari keterangan melalui berbagai proses, misalnya membaca buku, buku,

jurnal maupun mengadakan observasi. Dari keterangan yang diperoleh

disusunlah hipotesis. Untuk menguji kebenaran hipotesis, dilakukan

eksperimen. Dari eksperimen itu akan diperoleh data. Selanjutnya, data diolah

dan diperoleh kesimpulan.

Untuk meyakinkan kebenaran dari kesimpulan hasil eksperimen,

dilakukan eksperimen ulang. Bila setelah dilakukan eksperimen berulang-ulang

hasilnya tetap sama maka kesimpulannya tadi diterima kebenarannya, dan

dianggap sebagai teori atau hukum. Cara kerja ilmuwan dengan menerapkan

langkah-langkah metode ilmiah tersebut dikenal dengan kerja ilmiah.

Setiap ilmuwan akan terpuaskan bila memperoleh pengetahuan mengenai

apa yang dipertanyakan, dan yang dipertanyakan adalah pengetahuan yang

benar. Menurut Drs, Djamhur Winatasasmita, dkk dalam bukunya ”Biologi

Umum” bahwa pengetahuan dapat diperoleh melalui pendekatan nonilmiah dan

pendekatan ilmiah.

Page 38: SKRIPSI UNINDRA

a. Pendekatan nonilmiah

Kebenaran yang diperoleh melalui pendekatan nonilmiah antara lain

berasal dari akal sehat, penemuan secara kebetulan, penemuan secara coba-coba

dan pendapat para ahli.

Akal sehat: akal sehat memang dapat menunjukkan hal yang benar, tapi

dapat pula menyesatkan. Misalnya pada zaman Babilonia (660 SM), orang

berpendapat bahwa bumi ini adalah datar. Ternyata penemuan ilmiah

membantah akal sehat tersebut. Dengan penemuan ilmiah sekarang diyakini

bahwa bumi berbentuk bulat, bukan datar.

Penemuan secara kebetulan. Penemuan secara kebetulan banyak terjadi

dan banyak diantaranya yang sangat berguna. Misalnya penemuan seorang

penderita penyakiy malaria yang sembuh setelah minum air pahit yang berasal

dari kulit pohon kina yang tumbang dalam sebuah parit. Walaupun penemuan

secara kebetulan yang demikian sangat berguna, namun pertemuan tersebut

bukan penemuan melalui pendekatan ilmiah. Penemuan secara kebetulan

diperolehtanpa rencana, tidak pasti dan tidak melalui langkah-langkah yang

sistematis.

Penemuan coba-coba: penemuan coba-coba pada umumnya merupakan

serangkaian percobaan tanpa kesadaran akan adanya pemecahan masalah

tertentu. Pemecahan tersebut terjadi secara kebetulan setelah dilakukan

Page 39: SKRIPSI UNINDRA

serangkaian usaha. Penemuan secara coba-coba pada umumnya tidak efisien

dan tidak terkontrol.

Pendapat para ahli sering diterima tanpa diuji kebenarannya. Namun

pendapat para ahli tidak selamanya benar, pendapat mereka sering tidak benar

karena tidak didasarkan pada hasil penelitian, melainkan hanya didasarkan pada

pemikiran logis.

b. Pendekatan ilmiah

Pendekatan ilmiah menuntut dilakukannya cara-cara atau langkah-

langkah tertentu dengan urutan tertentu untuk mencapai pengetahuan yang

benar. Pengetahuan yang diperoleh dengan pendekatan ilmiah diperoleh melalui

penelitian ilmiah untuk menguji keajegan dan kemantapan internalnya. Artinya

jika penelitian ulang dilakukan orang lain dengan menggunakan langkah-

langkah dan kondisi yang sama akan diperoleh hasil yang sama atau hampir

sama dengan penelitian terdahulu. Pendekatan ilmiah akan menghasilkan

kesimpulan yang serupa bagi setiap orang yang menelitinya, karena pendekatan

tersebut tidak diwarnai oleh keyakinan pribadi, bias dan perasaan peneliti.

Kesimpulan yang diambil bukan subyektif tetapi obyektif. Dengan pendekatan

ilmiah orang berusaha untuk memperoleh kebenaran ilmiah yaitu pengetahuan

yang kebenarannya terbuka untuk diuji oleh siapa saja yang ingin mengujinya

(Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, 1983).

Page 40: SKRIPSI UNINDRA

1. Keterampilan Proses

Keterampilan proses merupakan salah satu pendekatan yang besar

peranannya dalam pengembangan sains, khususnya sains Biologi. Melalui

pendekatan ketrampilan proses, diharapkan para ilmuwan muda senantiasa

bersikap kritis terhadap segala permasalahan yang dihadapinya. Melalui

sikap aktif dan kritis tersebut, diharapkan para peneliti muda mampu

menemukan ilmu pengetahuan baru.

Berbagai macam kemampuan ketrampilan proses dalam kerja

ilmiah yang harus ditumbuh kembangkan pada setiap diri para siswa atau

ilmuwan muda antara lain kemampuan mengajukan pertanyaan, mengamati

atau observasi, mengelompokkan, mencari hubungan, meramalkan,

menafsirkan, menerapkan / aplikasi, merencanakan percobaan, dan

mengomunikasikan.

2. Merencanakan Penelitian Ilmiah

Dalam arti yang luas, perencanaan penelitian dapat diartikan

seluruh proses perencanaan dan apa yang dilakukan dari suatu penelitian.

Dalam arti yang sempit, perencanaan penelitian adalah prosedur

pengumpulan dan analisis data.

Secara sederhana langkah-langkah perencanaan penelitian ilmiah, yaitu: ”(1) menentukan bentuk penelitian; (2) merumuskan tujuan penelitian; (3) cara pengumpulkan data (4) menyusun hipotesis; (5)

Page 41: SKRIPSI UNINDRA

menetapkan variabel; (6) menetapkan instrumen; dan (7) menetapkan cara menganalisis data”.

3. Melakukan Percobaan

Suatu percobaan adalah suatu usaha sistematis yang direncanakan

untuk menghasilkan data dalam rangka menjawab suatu masalah atau

menguji suatu hipotesis. Namun bagaimana memulai suatu percobaan,

bukanlah pekerjaan yang ringan dan mudah.

Secara lengkap suatu percobaan terdiri atas: ”rumusan masalah,

kerangka berfikir, hipotesis, operasional variabel, pelaksanan eksperimen,

untuk mengumpulkan data, menganalisis data, dan menyimpulkan hasil

percobaan”.

4. Mengkomunikasikan Hasil Penelitian

Dalam dunia sains, seorang ilmuwan harus mengomunikasikan

fakta-fakta atau hipotesis melalui pengujian-pengujian. Kesimpulan dari

fakta-fakta yang diperoleh dari penelitian atau eksperimen dilaporkan

kepada ilmiwan-ilmuwan lain yang berminat. Laporan-laporan hasil

eksperimen yang berbentuk makalah, tersusun secara sistematis dan

menggunakan kaidah penulisan ilmiah disebut karya ilmiah.

Laporan juga dapat berupa jurnal yang dipublikasikan melalui

majalah ilmiah, setelah sebelumnya mendapat persetujuan dari ilmuwan

Page 42: SKRIPSI UNINDRA

lainnya dalam forum seminar. Laporan ilmiah dalam sains termasuk sains

Biologi, memiliki unsur-unsur sebagai berikut: 1) Judul; 2) Prakata; 3)

Daftar isi; 4) Pendahuluan; 5) Bahan dan metode; 6) Hasil; 7) Pembahasan;

8) Rangkuman atau ikhtisar; 9) Referensi; 10) Lampiran.

5. Sikap Ilmiah

Dalam bekerja dengan menggunakan metode ilmiah, para ahli

(Scientist) melandasi dirinya dengan sikap-sikap tertentu yang disebut

sikap ilmiah. Demikian juga apabila kita bekerja dengan menggunakan

metode ilmiah, kita harus melandasi diri dengan sikap ilmiah tersebut.

Menurut Sun seperti dijelaskan oleh Moh. Amin, Prawoto dan Siti Mariam

(1980): ”sikap ilmiah (Scientific Attitudes) meliputi hasrat ingin tahu,

rendah hati, jujur, obyektif, dermawan untuk mempertimbangan data baru,

pendekatan positif terhadap kegagalan, sikap terbuka, teliti dan

sebagainya”. Sikap ilmiah merupakan perilaku para ahli yang selalu

digunakan dalam melakukan kegiatan-kegiatan ilmiah. Untuk menjadi

ilmiah seseorang harus dapat mengidentifikasi masalah, merumuskan

hipotesis, merancang eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan

data, menganalisis data serta menarik kesimpulan. Sampai sejaauh mana

seorang ilmuwan dapat menerapkan sikap ilmiah, dapat dilihat dari

bagaimana dia menggunakan metode ilmiah untuk membuat penemuan-

penemuan yang bermakna. Misalnya seberapa jauh ia berusaha bersikap

Page 43: SKRIPSI UNINDRA

jujur dan obyektif pada saat ia mengumpulkan, menyususn, dan

menganalisis data. Sudahkah ia menggunakan prosedur eksperimen dan

statistik yang tetap? Sikap ilmiah harus tertanam dalam hati setiap ilmuwan

agar ia mampu membuat penemuan-penemuan yang bermanfaat.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian adalah

sebagai suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji

kebenaran suatu pengetahuan, usaha itu dilakukan dengan metode ilmiah.

Metode ilmiah merupakan cara sistematis yang digunakan para ilmuwan

untuk memecahkan masalah yang dihadapinya. Setelah dilakukan dengan

metoede ilmiah mulai dilaksanakannya pengamatan dan supaya kerja

ilmiah tersebut diakui dan dapat dinikmati oleh publik maka dibuatlah

laporan ilmiah (laporan penelitian)

e. Pengertian Hasil Belajar Pokok Bahasan Kerja Ilmiah

Menurut Susilo Hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai berupa

perubahan pengetahuan, keterampilan dan sikap dari proses kegiatan

pembelajaran tentang kerja ilmiah. Lebih jelas dalam penelitian hasil belajar

yang dimaksud adalah banyaknya pengetahuan Biologi yang dimiliki siswa

setelah mengikuti proses pembelajaran yang ditunjukkan oleh skor hasil tes

belajar Biologi tentang bersikap ilmiah.

Page 44: SKRIPSI UNINDRA

Setiap saat kehidupan manusia selalu mengalami proses belajar,

karena belajar merupakan proses dasar dari perkembangan hidup manusia.

Dan hasil belajar merupakan berbagai perubahan yang diperoleh siswa setelah

ia mengikuti serangkaian pengalaman saat proses pembelajaran berlangsung.

Berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan tergantung dengan proses

belajar siswa tersebut.

Dalam pembelajaran Biologi hasil belajar dapat diamati dari

kemampuan siswa dalam menyelesaikan berbagai masalah dan soal yang

diberikan kepadanya dan kemampuan dalam menerapkan pengetahuan

tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari, serta mata pelajaran lain yang relefan.

Pemahaman dan penguasaan bahan pelajaran yang telah dipelajari merupakan

hasil dari proses belajar.

Dapat disimpulkan bahawa hasil belajar pokok bahasan kerja ilmiah

adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam mempelajari pokok

bahasan kerja ilmiah sesuai dengan tujuan kognitif. Dan hasil belajar tersebut

akan tercapai jika siswa dapat menggunakan pengetahuan dan keterampilan

biologi dalam kehidupan sehari – hari.

2. Deskripsi Metode Pembelajaran Biologi

a. Pengertian Metode Pembelajaran

Page 45: SKRIPSI UNINDRA

Berbagai metode pembelajaran dapat digunakan untuk membahas

pokok-pokok bahasan Biologi. Umumnya metode pembelajaran yang dapat

digunakan adalah metode ceramah, diskusi, tanya jawab, penelitian

(eksperimen dan survai), demonstrasi, penugasan, widya wisata, proyek,

pameran, latihan, dan bermain peran.

Metode ceramah dapat digunakan untuk menyampaikan materi Biologi

apa saja yang memerlukan penjelasan secara lisan. Sebaiknya ceramah

dikombinasikan dengan metode lain dan penjelasan melalui ceramah

hendaknya sedapat mungkin menggunakan media bantu OHP dan media

lainnya untuk memperjelas yang diceramahkan.

Metode diskusi dapat digunakan untuk mengajak siswa bertukar

pendapat mengenai materi Biologi apa saja, terutama yang perlu melibatkan

perubahan sikap siswa yang terlibat diskusi. Sebaiknya diskusi digunakan

untuk memecahkan masalah-masalah Biologi atau terkait dengan lingkungan

hidup.

Tanya jawab dapat digunakan guru dalam pembelajaran Biologi untuk

meningkatkan pemahaman siswa mengenai materi tersebut. Penelitian

(eksperimen dan survei) sangat baik untuk mengajar materi-materi Biologi

bila memang guru mengajak siswa melihat hubungan sebab akibat dan untuk

meningkatkan kepekaan siswa akan masalah-masalah lingkungan.

Page 46: SKRIPSI UNINDRA

Demonstrasi dapat disajikan guru untuk memperlihatkan suatu proses

Biologi terutama bila benda atau bahannya mahal, mudah pecah, mudah

rusak, berbahaya bagi kesehatan, dan sebagainya namun perlu sekali untuk

diketahui oleh siswa. Studi lapang dilakukan diluar kelas. Pokok bahasan

Biologi perlu dilakukan di luar kelas adalah pokok bahasan yang menekankan

pengamatan organisme di lingkungan alaminya.

b. Pembelajaran dengan Kegiatan Praktikum

Kegiatan praktikum di dalam pelajaran Biologi merupakan kegiatan

inti dari keseluruhan proses belajar mengajar. Disebut kegiatan inti karena

kegiatan praktikum tidak lagi sebagai tempat untuk menguji dan

memverivikasi teori-teori yang diperoleh di bangku sekolah, melainkan lebih

dari itu, di dalam laboratorium siswa akan bertindak seperti layaknya ilmuwan

kecil melakukan penelitian dan menemukan sendiri informasi yang

dibutuhkannya.

Hal ini sejalan dengan tujuan pengajaran biologi di semua tingkat

pendidikan. Menurut Ed Van den Berg (2004;3) praktikum dapat

diklasifikasikan seperti berikut ini:

”1) Praktikum konsep menekankan perkembangan konsep siswa dan penanggulangan miskonsepsi; 2) Praktikum proses menekankan latihan ketrampilan proses, yaitu keterampilan yang digunakan untuk mencari dan mengesahkan pengetahuan melalui eksperimen; 3) Praktikum ketrampilan menekankan latihan penggunaan peralatan dan teknik eksperimental seperti

Page 47: SKRIPSI UNINDRA

mengukur dengan multimeter dan stopwatch, mengukur kelembaban udara dengan higrometer, merancang peralatan”.

Ketiga macam praktikum itu akan memberikan peluang kepada siswa

untuk belajar konsep (produk), belajar proses, belajar

keterampilan/psikometer, dan sekaligus belajar sikap ilmiah.

Dari uraian di atas dapat penulis simpulkan bahwa pembelajaran

dengan kegiatan praktikum merupakan pembelajaran yang mengajar berfikir

ilmiah, dan merupakan pembelajaran yang dilakukan untuk membuktikan

kebenaran teori-teori yang diberikan di dalam kelas maupun di luar kelas dan

juga merangsang untuk melakukan suatu percobaan tertentu.

c. Pembelajaran Konvensional (tanpa praktikum)

Menurut Herawati dalam bukunya yang berjudul kapita selekta

menyatakan bahwa Pembelajaran konvensional merupakan pembelajaran

yang banyak berlangsung di sekolah-sekolah saat ini. pembelajaran ini

berlangsung dimana siswa mengikuti prosedur pembelajaran yang disiapkan

oleh guru, kemudian ketika ada hal yang kurang dimengerti siswa, siswa

boleh langsung bertanya pada guru.

Pembelajaran konvensional adalah suatu cara mengajar atau penyajian

materi melalui penuturan dan penerapan lisan oleh guru kepada siswa. Agar

siswa aktif dalam proses belajar mengajar yang menggunakan pembelajaran

konvensional, maka siswa perlu dilatih mengembangkan keterampilan berfikir

Page 48: SKRIPSI UNINDRA

untuk memahami suatu proses dengan cara mengajukan pertanyaan, memberi

tanggapan, dan mencatat penalarannya secara sistematis.

Pembelajaran konvensional dapat digunakan untuk menyampaikan

materi Biologi apa saja yang memerlukan penjelasan secara lisan. Sebaiknya

konvensional dikombinasikan dengan metode lain dan penjelasan melalui

konvensional hendaknya sedapat mungkin menggunakan media bantu OHP

dan media lainnya untuk memperjelas yang diceramahkan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

konvensional merupakan pembelajaran yang sering dipakai, karena berbagai

bahan pelajaran dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat. Tapi sangat

tidak tepat untuk pembelajaran Biologi apabila materi pembelajarannya

kompleks, abstrak, atau sangat rinci. Pembelajaran konvensional akan menjadi

sangat efektif untuk pembelajaran Biologi apabila pembicara/guru adalah

seorang komunikator yang sangat baik dan memang materi yang diberikan

hanyalah berupa pemberian informasi yang tidak dapat diperoleh dalam

bentuk lain atau materi itu hanya perlu diingat sebentar saja.

B. Kerangka Berpikir

Page 49: SKRIPSI UNINDRA

Perkembangan teknologi terus berjalan, sementara keterbatasan

sumber daya alam menuntut peningkatan sumber daya manusia dan harus

didukung oleh perkembangan dalam dunia pendidikan.

Pendidikan harus mampu mengantisipasi dan mengatasi tantangan

zaman yang datang silih berganti. Berbagai daya dan upaya telah dilakukan

untuk meningkatkan mutu pendidikan sehingga diharapkan dapat

menghasilkan tenaga–tenaga terampil yang siap pakai untuk pembangunan

nasional. Dalam usaha peningkatan mutu pendidikan salah satunya dengan

cara mengganti metode mengajar dengan metode yang sesuai dengan materi

pelajaran Biologi yang akan disampaikan. Salah satunya pembelajaran dengan

kegiatan praktikum.

Dalam mempelajari pokok bahasan Kerja Ilmiah banyak ditemui siswa

mengalami kesulitan ketika diberi kegiatan konvensional, tetapi jika siswa

diberikan pembelajaran dengan kegiatan praktikum siswa lebih mudah untuk

memahami dan lebih semangat dalam mengikuti pelajaran tersebut. Pengaruh

pembelajaran kegiatan praktikum adalah bagi siswa yang lambat untuk

memahami pelajaran Biologi pada pokok bahasan Kerja Ilmiah dapat

merangsang siswa tersebut dan akhirnya mudah untuk memahaminya

sehingga hasil belajar yang dicapai akan memuaskan.

Page 50: SKRIPSI UNINDRA

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran akan

sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Salah satu faktor

keberhasilan seseorang dalam mencapai hasil belajar adalah dengan

pembelajaran kegiatan praktikum. Hal ini mendorong penulis untuk meneliti

pengaruh pembelajaran kegiatan praktikum terhadap hasil belajar pokok

bahasan Kerja Ilmiah di kelas X SMU Fatahillah Jakarta. Adapun indikator-

indikatornya adalah metode ilmiah, Menentukan variabel, perumusan

hipotesis, Pengumpulan data, Pengamatan dan laporan penelitian

C. Pengajuan Hipotesis

Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir di atas, maka dapat

dihasilkan dugaan bahwa hasil belajar yang diajarkan dengan pembelajaran

kegiatan praktikum akan lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran

konvensional.

Page 51: SKRIPSI UNINDRA

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Fatahillah yang beralamat di Jl. Raya

Buncit Kalibata Pulo RT/RW: 1/5 No. 67 Kalibata Pancoran Jakarta Selatan

12740. SMA Fatahillah memiliki ruangan kelas sebagai berikut: dua (2) ruang

kelas X, dua (2) ruang kelas XI, dan dua (2) ruang kelas XII.

Adapun Visi dan Misi dari SMA Fatahillah adalah sebagai berikut :

a. Visi

Menjadi insan yang beriman, bertaqwa, berilmu amaliah dan beramal

ilmiah

Page 52: SKRIPSI UNINDRA

b. Misi

1) Meningkatkan kesadaran keberagamaan

2) Meningkatkan prosentase kelulusan

3) Meningkatkan perolehan nilai Ujian Nasional

4) Memberikan pelayanan yang maksimal kepada warga sekolah

5) Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga

sekolah

6) Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama sebagai sumber

kearifan dalam bertindak

Tabel 3.1

Daftar Nama Guru dan Karyawan

SMA Fatahillah

Tahun Pelajaran 2008/2009

No. Nama Guru Status Mata Pelajaran

1 Maskuri S.Ag GTY Agama Islam

2 Siti Hajar, ST Honorer Kimia

3 H,M.Ali Hasan, SE GTY Agama Islam

4 Abdul Mukti, BA GTY Bahasa indonesia

5 Drs. Asmawi Honorer PPKn

6 Fatimah Rasyid, S.Pd Honore/GB Matematika & Statistik

Page 53: SKRIPSI UNINDRA

7 Ali ibrahim, S.Pd Honorer/GB Fisika

8 Abdul Manan, S.Pd Honorer/GB Geografi & Sosiologi

9 Drs. Dadi Honorer/GB Sejarah & Sosiologi

10 Lutfiah, S.Pd Honorer Ekonomi & Kewirausahaan

11 Dra. Hj. Fauzianna Siregar Honorer Kimia

12 Nunung Lestari, S.Pd Honorer Matematika & Statistik

13 Moh. Amin Honorer Seni budaya

14 Nita Rosita, S. Kom Honorer TIK

15 Niken Saraswati Honorer Bahasa Inggris

16 Palgunadi, S.Pd Honorer Penjas Orkes

17 H. Ibnu Hibban, Lc Honorer K3

18 Dra. Rahdiati Honorer BK

19 Fika Arie Susanty Honorer Biologi

20 Muhammad Afdhol Honorer Bahasa Arab

Tabel 3.2

Data Statistik Jumlah Siswa SMA Fatahillah

Tahun Pelajaran 2008/2009

Kelas L P Jumlah

X-A 20 9 29

X-B 20 9 29

XI-IPA 13 8 21

Page 54: SKRIPSI UNINDRA

XI-IPS 30 9 39

XII-IPA 9 8 17

XII-IPS 12 14 26

SMA Fatahillah yang berlokasi di Jl. Raya Buncit Kalibata Pulo RT/RW: 1/5 No.

67 Kalibata Pancoran Jakarta Selatan 12740. Memiliki lingjungan fisik dan fasilitas

sekolah, sebagai berikut:

1. Bentuk bangunan dan kondisi bangunan permanen. Keadaan sekolah cukup

bersih dan kamar mandi cukup bersih dengan air yang memadai

2. Ruang kelas cukup dengan jumlah siswa.

3. Fasilitas belajar cukup lengkap seperti:perpustakaan, laboratorium IPA,

laboratorium komputer, dan musholla.

4. Ruang kantor terdiri dari: ruang kepala sekolah, ruang wakil kepala sekolah,

ruang TU, ruang guru, dan ruang BP/BK.

5. Situasi lingkungan sekitar sekolah dikelilingi oleh Sekolah, jalan raya, dan

Shelter Bus Way.

6. Proses belajar dilaksanakan mulai pukul 07.00 – 13.50

2. Waktu Penelitian

Page 55: SKRIPSI UNINDRA

Penelitian berlangsung mulai dari bulan April sampai September 2008.

Kegiatan tersebut dimulai dengan penyusunan proposal terlebih dahulu kemudian

dilanjutkan dengan kegiatan berikutnya. Dapat dilihat pada tabel (3.3) tentang

jadwal penelitian.

Tabel 3.3Jadwal Penelitian

No. Kegiatan

Bulan

April Mei Juni Juli Agustus September

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4

1 Penentuan judul

2

Penulisan proposal dan pengajuan proposal

3Penentuan sample dan perizinan

4 Pelaksanaan eksperimen

5Penyusunan instrumen dan uji coba

6 Pengumpulan data

7 Pengolahan data

8 Penulisan laporan

9 Prediksi ujian skripsi

Page 56: SKRIPSI UNINDRA

B. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Berdasarkan tujuan dan perumusan masalah penelitian di atas, maka

jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan metode eksperimen.

Penelitian yang menggunakan pembelajaran eksperimen, yaitu

dengan memberikan jenis perlakuan yang berbeda pada dua kelompok belajar

siswa. Kelompok yang satu dijadikan sebagai kelompok eksperimen yaitu

kelompok yang diberikan perlakuan dengan pembelajaran pemberian

praktikum, sedangkan kelompok lainnya sebagai kelompok kontrol yang

diberikan perlakuan dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Dari

masing-masing kelompok tersebut, kemudian berdasarkan atas tingkat hasil

belajar yang dimiliki siswa.

2. Rancangan Penelitian

Page 57: SKRIPSI UNINDRA

Rancangan penelitian disusun untuk dapat membandingkan hasil

belajar kedua kelompok setelah diberi perlakuan yang berbeda, yaitu kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Adapun rancangannya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4

Rancangan Penelitian

Keterangan :

E = kelompok eksperimen

K = kelompok kontrol

X = siswa yang diajar dengan metode praktikum

- = siswa yang diajar dengan metode konvensional

= hasil belajar yang diajar dengan metode praktikum

= hasil belajar yang diajar dengan metode konvensional

3. Proses Penelitian

Page 58: SKRIPSI UNINDRA

Beberapa tahap yang dilakukan selama proses penelitian, yaitu tahap

persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penarikan kesimpulan

a. Tahap persiapan

Adapun persiapan yang harus dilakukan sebelum penelitian antara lain

sebagai berikut:

1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang

kerja ilmiah

2. Menyusun alat pengumpulan data berupa soal yang akan diberikan

kepada siswa yang berbentuk pilihan ganda 25 soal dengan

indikator-indikator dari hasil belajar yang dapat diukur, yaitu:

langkah-langkah metode ilmiah, jenis pengamatan, dan laporan

penelitian yang merupakan bukti tertulis dari hasil penelitian.

3. Melakukan uji coba alat pengumpulan data

4. Mengolah data hasil uji coba yang berupa soal untuk menentukan

validitas item pernyataan tersebut.

b. Tahap pelaksanaan

Dalam tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah memberi apersepsi,

kemudian dilanjutkan dengan kegiatan belajar mengajar yang

menggunakan pembelajaran praktikum. Untuk penerapan dengan

Page 59: SKRIPSI UNINDRA

menggunakan pembelajaran praktikum, siswa bekerja dengan sendiri untuk

melakukan tugas praktikum.

Materi pelajaran yang diberikan langsung berbentuk objeknya untuk

diteliti. Setelah itu siswa diberi kesempatan untuk mengamati objek yang ada

di luar kelas dan mencatat hasil dari pengamatan

Untuk metode konvensional tahap pelaksanaannya sama seperti cara

guru memberi materi pelajaran, yaitu peneliti sebagai guru memberikan atau

menyampaikan informasi materi pelajaran kepada siswa dengan cara

penerangan, penuturan, dan penjelasan guru. Dimana siswa hanya

mendengarkan dan mengamati dengan pasif.

c. Tahap penarikan kesimpulan

Pada tahap ini siswa diberi soal dengan pilihan ganda yang berjumlah

25 soal yang menyangkut tentang hasil belajar terhadap pokok bahasan Kerja

Ilmiah, kemudian data tersebut dianalisis dengan menggunakan uji normalitas.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Target

Page 60: SKRIPSI UNINDRA

Subjek penelitian yang ditargetkan adalah seluruh siswa kelas X SMA

Fatahillah Jakarta Selatan.

2. Populasi Terjangkau

Populasi terjangkau adalah siswa kelas X SMA Fatahillah tahun pelajaran

2008/2009 sebanyak 53 siswa yang terbagi dalam 2 kelas.

3. Ukuran Sampel

Mengingat jumlah siswa hanya 2 kelas, maka ukuran sampel tetap

menggunakan kelas X-B yang terdiri dari 26 sebagai kelas eksperimen dan X-A

tang terdiri dari 27 siswa sebagai kelas kontrol.

4. Teknik Sampel

Teknik sampling yang digunakan adalah teknik total sampling, karena

kelas eksperimen yaitu kelas X-B yang terdiri dari 26 siswa hanya diambil 15

siswa, begitu juga kelas kontrol yaitu kelas X-A yang terdiri dari 27 siswa juga

diambil hanya 15 siswa.

Cara pengambilan sampel yaitu dengan memilih siswa-siswa yang

mempunyai tingkat kecerdasan bervariasi mulai dari siswa yang kecerdasannya

Page 61: SKRIPSI UNINDRA

rendah, menengah sampai siswa yang mempunyai kecerdasan tinggi dengan

catatan siswa tersebut rajin.

D. Metode Pengumpulan Data

1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini terdiri dari:

a) Variabel bebas : Metode pembelajaran Biologi

b) Variabel terikat : Hasil belajar pokok bahasan kerja ilmiah

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari:

a) Sumber data dalam variabel bebas adalah dokumen kepustakaan.

b) Sumber data dalam variabel terikat adalah siswa kelas X-A dan siswa

kelas X-B.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:

a) Teknik pengumpulan data untuk variabel bebas

Page 62: SKRIPSI UNINDRA

Teknik pengumpulan data tentang metode pembelajaran dilakukan

dengan cara studi pengumpulan dokumen kepustakaan yang diperoleh melalui

buku-buku literatur.

b) Teknik pengumpulan data untuk variabel terikat

Teknik pengumpulan data tentang hasil belajar dilakukan dengan cara

memberikan tes objektif kepada siswa yang menjadi sampel penelitian. Tes

objektif yang akan diberikan kepada siswa berbentuk pilihan ganda sebanyak

25 soal (butir).

E. Instrumen Penelitian

5. Definisi Konseptual Hasil Belajar

Hasil belajar Biologi pokok bahasan kerja ilmiah adalah pencerminan

penguasaan materi pelajaran yang telah diberikan oleh guru, dalam hal ini

materinya adalah kerja ilmiah

6. Definisi Operasional Hasil Belajar

Hasil belajar pokok bahasan kerja ilmiah adalah skor yang diperoleh

oleh siswa, yang merupakan kemampuan siswa di ranah kognitif, afektif, dan

psikomotor setelah mengikuti pembelajaran dalam kurun waktu tertentu.

7. Kisi-kisi Instrumen Tes Objektif

Page 63: SKRIPSI UNINDRA

Kompetensi Dasar

Materi Pokok Indikator Nomer Butir

Soal

Mengidentifikasi

objek secara

terencana dan

sistematis untuk

memperoleh

informasi gejala alam

biotik

Kerja ilmiah Metode ilmiah

Langkah-langkah metode ilmiah

Menentukan variabel

perumusan hipotesis

Pengumpulan data

Pengamatan

Penyusunan laporan ilmiah

1, 2, 15, 20, 21

3, 16, 17, 18, 19

5

8, 22, 24\

4, 6, 7, 11, 12, 13, 14, 25

9, 10, 23

8. Validitas Instrumen Tes Objektif

d. Validitas butir soal

Sebelum digunakan untuk melakukan penelitian, instrumen berupa

soal tes, harus dilakukan uji coba terlebih dahulu agar dapat diketahui valid

atau tidaknya soal tersebut. Rumus yang digunakan adalah rumus korelasi

Poin Biserial, yaitu :

Keterangan :

Page 64: SKRIPSI UNINDRA

= koefisien bisrial antara skor butir nomer i dengan skor total mp =

rata-rata skor total responden yang menjawab benar pada soal nomor i.

mt = rata-rata skor total semua responden

St = standar devisi skor total

P = proporsi

Q = Proporsi jawaban yang salah pada soal nomer i.

Soal dinyatakan valid jika Lebih besar dari > ).

Contoh hasil validitas butir soal nomer 1 sebagai berikut :

Dengan : P = 0,6

Q = 0,4

=

Page 65: SKRIPSI UNINDRA

=

= 0,40 . 1,22

= 0,488

Dengan cara yang sama akan diperoleh hasil validitas tiap butir yang

selanjutnya dikonsultasikan dengan dengan n = 15, maka

Tabel 3.5

Hasil Uji V aliditas Instrumen Butir Soal

No. Hasil Perhitungan Keterangan Keputusan

1 0,48 Valid Dipakai

2 1,43 Valid Dipakai

3 5,17 Valid Dipakai

4 3,54 Valid Dipakai

5 0,56 Valid Dipakai

6 1,27 Valid Dipakai

7 0,64 Valid Dipakai

8 1,14 Valid Dipakai

9 0,47 Valid Dipakai

10 0,67 Valid Dipakai

11 21,14 Tidak valid Tidak dipakai

Page 66: SKRIPSI UNINDRA

12 2,20 Valid Dipakai

13 0,98 Valid Dipakai

14 0 Tidak valid Tidak dipakai

15 8,40 Valid Dipakai

16 0 Tidak valid Tidak dipakai

17 0,85 Valid Dipakai

18 0 Tidak valid Tidak dipakai

19 35,45 Tidak valid Tidak dipakai

20 -0,48 Tidak valid Tidak dipakai

21 0 Tidak valid Tidak dipakai

22 0 Tidak valid Tidak dipakai

23 0 Tidak valid Tidak dipakai

24 0 Tidak valid Tidak dipakai

25 1,84 Valid Dipakai

e. Tingkat kesukaran

Tingkat kesukaran bertujuan untuk mengetahui bobot soal

yang sesuai dengan kriteria perangkat soal yang diharuskan untuk

mengukur tingkat kesukaran dengan menggunakan rumus sebagai

berikut :

Keterangan :

P = indeks kesukaran

Page 67: SKRIPSI UNINDRA

B = Jumlah siswa yang menjawab soal dengan benar

JS = jumlah seluruh peserta tes

Untuk mengetahui penilaian taraf kesukaran tiap-tiap soal,

indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut :

0,70 – 1,00 tingkat kesukaran soal adalah mudah

O,30 – 0,69 tingkat kesukaran soal adalah sedang

0,01 – 0,29 tingkat kesukaran soal adalah sukar

Berikut ini adalah tabel perhitungan tingkat kesukaran :

Tabel 3.6

Perhitungan Tingkat Kesukaran

No. Butir soal

P

Jumlah yang benar

Prediksi awalKeterangan

Q

(1-P)

1. 1 0,6 Mudah Sedang 0,4

2. 2 0,27 Sedang Sukar 0,73

3. 3 0,4 Sukar Sedang 0,6

4. 4 0,6 Mudah Sedang 0,4

5. 5 0,87 Mudah Mudah 0,13

6. 6 0,13 Sedang Sukar 0,87

7. 7 0,73 Sukar Mudah 0,27

8. 8 0,4 Sukar Sedang 0,6

Page 68: SKRIPSI UNINDRA

9. 9 0,8 Mudah Mudah 0,2

10. 10 0,8 Mudah Mudah 0,2

11. 11 0,73 Mudah Mudah 0,27

12. 12 0,67 Mudah Sedang 0,33

13. 13 0,33 Sedang Sedang 0,67

14. 14 0 Sedang Sukar 1

15. 15 0,27 Sukar Sukar 0,73

16. 16 0 Sedang Sukar 1

17. 17 0,87 Sukar Mudah 0,13

18. 18 1 Sedang Mudah 0

19. 19 0,87 Sedang Mudah 0,13

20. 20 0,27 Sedang Sukar 0,73

21. 21 0,13 Sukar Sukar 0,87

22. 22 1 Sedang Mudah 0

23. 23 1 Mudah Mudah 0

24. 24 0 Sukar Sukar 1

25. 25 0,07 Sukar Sukar 0,93

f. Reliabilitas Instrumen

Kehandalan soal untuk soal pilihan dapat diuji dengan

menggunakan rumus Kuder-Richardson (KR-20) sebagai berikut:

Keterangan :

Page 69: SKRIPSI UNINDRA

K = banyaknya butir pertanyaan

st = simpangan baku

untuk mengetahui penilaian reliabilitas instrumen penelitian digunakan

indeks korelasi kriteria sebagai berikut :

0,800 – 1,000 berarti reliabilitas instrumen tinggi

0,600 – 0,800 berarti reliabilitas instrumen tinggi

0,400 – 0,600 berarti reliabilitas instrumen cukup

0,200 – 0,400 berarti reliabilitas instrumen rendah

< 0,200 berarti reliabilitas instrumen sangat rendah

F. Teknik Analisis Data

1. Teknik Analisis Deskriptif

Teknis analisis ini untuk mengetahui apakah data ada pengaruhnya yang

signifikan antara penggunaan model pembelajaran praktikum terhadap hasil

belajar Biologi siswa pada bahasan kerja ilmiah. Dalam hal ini data yang

diperoleh dari penelitian disajikan dalam bentuk statistik sederhana diantaranya

Page 70: SKRIPSI UNINDRA

tabel distribusi frekuensi, polygon frekwensi, rata-rata mean, modus, median, dan

simpangan baku. Sebelum dilakukan prasyarat analisis uji tersebut maka

diperlukan adanya pengujian data, pengolahan data, dan penyajian data.

a. Pengujian Data

Data yang ada akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekwensi.

Untuk pembuatan tabel tersebut diperlukan antara lain: mengidentifikasi nilai

tertinggi dan terendah dari data yang diperoleh, menentukan rentang nilai yaitu

mengurangkan nilai paling rendah dengan nilai yang paling tinggi. Rentangan ini

biasa disebut Range (R) atau jangkauan, menentukan banyaknya kelas interval

dengan menghitung banyaknya kelas (K) dan lebar kelas (I). untuk menghitngnya

digunakan aturan yang dikenal dengan sturges.

K = 1 + 3,3 Log n

I =

Keterangan : R = Rentang

K = Banyaknya kelas interval

b. Pengolahan Data

1. Mean (Rata-rata)

Page 71: SKRIPSI UNINDRA

Keterangan :

n = banyaknya siswa

= jumlah semua nilai / frekwensi

2. Median (Me)

Me = b + p

Keterangan : b = batas bawah kelas median

N = ukuran sampel /banyaknya siswa

P = interval

f = frekwensi kelas median

F= Jumlah semua frekwensi sebelum median atau tanda

kelas bawah kecil dari tanda kelas median

3. Modus

Page 72: SKRIPSI UNINDRA

Mo = TB + C ( )

Keterangan : TB = batas bawah kelas modus

C = kelas interval /panjang kelas

b1=frekwensi kelas modus dikurangi frekwensi kelas

terdekat sebelumnya

b2=frekwensi kelas modus dikurangi frekwensi kelas

terdekat sesudahnya

4. Simpangan baku

S =

Keterangan :

n = ukuran sampel / banyaknya siswa

= Jumlah skor x setelah dikuadratkan

= Jumlah seluruh x yang kemudian dikuadratkan

Page 73: SKRIPSI UNINDRA

S = deviasi standar

5. Variansi

=

Keterangan :

= varians setelah ditulis bentuk kuadrat karena standar devisi kuadrat

F = jumlah skor

n = banyak siswa

2. Teknik Analisis Persyaratan Data

Sebelum analisis ini dilaksanakan terlebih dahulu dilakukan uji normalitas

dan uji homogenitas sebagai syarat pengujian hipotesis. Uji normalitas dengan

menggunakan uji liliefors sedangkan uji homogenitas mengguanakan uji

Barlet.

a. Uji normalitas

Uji normalitas data dilakukan dengan uji liliefors dengan ketentuan

sebagai berikut:

Page 74: SKRIPSI UNINDRA

Jika nilai Lh<Lt maka data berasal dari populasi normal, sebaliknya

jika tidak memenuhi persyaratan tersebut maka data bukan berasal dari

populasi normal.

Nilai Lh diperoleh dari rumus liliefors berikut:

Zi =

Keterangan:

Xi = data dari setiap sampel

X = rata-rata

Si = simpangan baku

Sedangkan nilai F (Zi) diisi dengan berpedoman pada distribusi normal

baku, yang kemudian dihitung pula nilai peluang F (Zi) = P (Z < Zi)

nilai Lh diperoleh dari nilai terbesar dari hasil pengurangan antara F (Zi)

dengan S (Zi) selanjutnya nilai Lt diperoleh dari tabel liliefors dengan

ketentuan:

Lt =

b. Uji Homogenitas

Page 75: SKRIPSI UNINDRA

Setelah dilakukan uji normalitas yang memberikan data hasil

penelitian berdistribusi normal, maka tahap selanjutnya akan dilakukan uji

homogenitas dari sampel penelitian tersebut. Uji homogenitas akan

digunakan dengan metode Uji Bartlet. Adapun langkah-langkahnya

sebagai berikut:

1) Memasukkan angka-angka statistik untuk pengujian homogenitas pada

tabel penolong

Tabel 3.7

Distribusi Pengujian Homogenitas

Sampel dk = n - 1 S1 Log S1 (dk) Log S1

1 ..................... ...... .............. .........................

2 ..................... ...... .............. .........................

Jumlah = 2 (ni – 1) - - (dk) Log S1

2) Menghitung varians gabungan dari kedua sampel:

3) Menghitung Log S

4) Menghitung nilai B = (Log S ) x (ni – 1)

5) Menghitung nilai 2 hitung

2 hitung = (lon 10) x (B - (dk) Log S)

Page 76: SKRIPSI UNINDRA

6) Bandingkan 2 hitung dengan nilai 2 tabel untuk = 0,05 dan derajat

kebebasan (dk) = k -1, maka dicari pada tabel Chi – Kuadrat didapat 2

tabel dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika 2 hitung 2 tabel artinya tidak homogen

Jika 2 hitung 2 tabel artinya homogen

3. Teknik Pengujian Hipotesis

Teknik pengujian hipotesis untuk beda rata-rata dilakukan dengan

menggunakan uji t.

S =

t = tabel diperoleh dengan α= 0,05

keterangan :

= Rata – rata hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model

pembelajaran praktikum

= Rata – rata hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran

konvensional

= simpangan baku pada pembelajaran praktikum

Page 77: SKRIPSI UNINDRA

= simpangan baku pada pembelajaran konvensional

= Jumlah siswa yang diajar menggunakan pembelajaran praktikum

= Jumlah siswa yang diajar menggunakan pembelajaran konvensional

G. Hipotesis Statistik

Ho : μ1 = μ2

H1 : μ1 > μ

= Hipotesis nihil ( tidak ada perbedaan antara kedua model pembelajaran )

= Hipotesis tandingan ( ada hubungan yang berarti antara kedua model

pembelajaran

=Rata-rata hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan

pembelajaran praktikum

= Rata-rata hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan

pembelajaran konvensional

Page 78: SKRIPSI UNINDRA

BAB IV

ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN

A. Karakteristik Responden

Dalam penelitian yang dilakukan di SMA Fatahillah, banyaknya

responden kelompok eksperimen adalah 26 siswa yang terdiri dari 18 laki-laki

dan 8 perempuan. Sedangkan responden kelompok kontrol berjumlah 27 siswa

yang terdiri dari 16 laki-laki dan 11 perempuan. Sehingga jumlah seluruh

responden adalah 53 siswa.

Berdasarkan pengamatan selama penelitian terlihat bahwa kecerdasan

mereka rata-rata masih kurang baik, semangat siswa untuk belajar rendah serta

kondisi ekonomi keluarga rata-rata menengah ke bawah. Dalam kondisi seperti

ini perlu adanya model pembelajaran yang sesuai, salah satunya adalah model

pembelajaran praktikum, dengan harapan dapat lebih memotivasi siswa dalam

belajar sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang optimal.

Page 79: SKRIPSI UNINDRA

B.Deskripsi Data

1. Hasil Belajar Kelompok Eksperimen

Dari hasil belajar dengan pokok bahasan kerja ilmiah, untuk kelas eksperimen

diperoleh rentang nilai mulai 13 sampai 66 dengan rata-rata 47,11, simpangan baku

15,89, modus 60,88, median 50,75 dan varian 252,34 selanjutnya data tersebut

dihitung dengan langkah-langkah tertentu untuk dapat disajikan dalam histogram.

Langkah-langkah penyusunan daftar distribusi frekuensi adalah sebagai

berikut:

a. Rentang data yaitu data terbesar dikurangi data terkecil, sehingga R = 66 – 13 = 53

b. Banyak interval kelas yaitu K = 1 + 3,3 Log n = 1 + 3,3 log 26 = 6

c. Panjang kelas adalah

d. Starting point diambil dari nilai terkecil yaitu 13

Tabel 4.1

Distribusi Frekwensi Data Kelompok Eksperimen

Kelas Interval

Tepi Kelas

13 - 21 3 12,5 – 21,5 17 51 3 867

22 - 30 2 21,5 – 30,5 26 52 5 1352

Page 80: SKRIPSI UNINDRA

31 - 39 2 30,5 – 39,5 35 70 7 2450

40 – 48 5 39,5 – 48,5 44 220 12 9680

49 – 57 4 48,5 – 57,5 53 212 16 11236

58 – 66 10 57,5 – 66,5 62 620 26 38440

26 1225 64025

Gambar Grafik 4.1

Histogram dan Poligon Kelompok Eksperimen

Page 81: SKRIPSI UNINDRA

Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa frekuensi tertinggi terletak pada

kelas interval 57,5 sampai 66,5 hal ini menunjukkan bahwa penggunaan model

pembelajaran praktikum berada pada rentangan nilai 13 sampai 66 adalah rendah

untuk sebagian siswa

Perhitungan Mean, Modus, Median, Simpangan baku dan Variansi pada kelas

eksperimen :

a. Mean

b. Modus

Mo = TB + C

c. Median

Me = TB + C = 48,5 + 9 = 50,75

d. Simpangan Baku

S =

Page 82: SKRIPSI UNINDRA

= = = = 15,89

e. Varians

= =252,346

Dari perhitungan di atas terlihat bahwa nilai mean = 47,11 modus = 60,875,

median = 50,75, simpangan baku = 15,89 dan varians = 252,346 pada kelas

eksperimen menunjukkan nilai yang kurang memuaskan. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran praktikum menunjukkan

hasil yang kurang memuaskan.

2. Hasil Belajar Kelompok Kontrol

Untuk kelompok kontrol, hasil belajar siswa pada pokok bahasan kerja ilmiah

diperoleh rentang nilai 27 sampai 74, rata-rata 53,52, simpangan baku 13,87, modus

63,94, median 59,86 dan varians 192,41 selanjutnya data tersebut dihitung dengan

langkah tertentu untuk dapat disajikan dalam grafik histogram.

Langkah penyusunan daftar distribusi frekuensi adalah sebagai berikut:

a. Rentang data yaitu data terbesar dikurangi data terkecil, sehingga R = 73 – 27

= 46

Page 83: SKRIPSI UNINDRA

b. Banyaknya interval kelas yaitu K = 1 + 3,3 Log n = 1 + 3,3 log 26 = 6

Panjang kelas adalah Tabel 4.2

Distribusi Frekwensi Data Kelompok Kontrol

Kelas Interval

Tepi Kelas

27 – 34 4 26,5 – 34,5 30,5 122 4 3721

35 – 43 3 34,5 – 43,5 39 117 7 4563

44 – 51 5 43,5 – 51,5 47,5 237,5 12 11281,25

52 – 59 1 51,5 – 59,5 55,5 55,5 13 3080,25

60 – 67 11 59,5 – 67,5 698,5 698,5 24 44354,75

68 - 75 3 67,5 – 75,5 214,5 214,5 27 15336,75

27 1445 82337

Page 84: SKRIPSI UNINDRA

Gambar Grafik 4.2

Histogram dan Poligon Kelompok Kontrol ( Pembelajaran konvensional )

Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa frekuensi tertinggi terletak pada

kelas interval 59,5 sampai 67,5 hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang

diajar dengan model pembelajaran konvensional berada pada rentangan nilai 27 – 74

adalah rendah untuk sebagian siswa.

Perhitungan Mean, Modus, Median, Simpangan baku dan Varians pada kelas

kontrol:

a. Mean

b. Modus

Page 85: SKRIPSI UNINDRA

Mo = TB + C

c. Median

Me = TB + C = 59,5 + 8 = 59,5 + 0,36 = 59,86

d. Simpangan Baku

S =

= = = = = 13,87

e. Varians

= 192,413

Dari perhitungan di atas terlihat bahwa nilai mean = 53,52, modus =

63,94,median = 59,86, simpangan baku = 13,87 dan varians = 192,41 pada kelas

kontrol menunjukkan nilai yang cukup rendah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

Page 86: SKRIPSI UNINDRA

siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran praktikum menunjukkan hasil

yang kurang memuaskan.

C. Pengujian Persyaratan Data

Hipotesis yang digunakan untuk uji normalitas adalah sebagai berikut:

Ho = data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Hi = data tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal

Kriteria pengujian hipotesis :

Diterima Ho, jika

Diterima Hi, jika

1. Uji Normalitas Data Kelompok Eksperimen

Diketahui : = 47,11, S = 15,89, dengan demikian harga-harga untuk

Zi,F(Zi) dan F(Zi) – S(Zi) dapat dicari. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat dari

tabel di bawah ini:

Page 87: SKRIPSI UNINDRA

Tabel 4.3

Uji Normalitas Data Kelompok Eksperimen

Xi ff

komulatifZ

Nilai Z tabel

f(Z) S(Z) |f (Z) – S (Z)|

13 2 2 - 2,15 0,4842 0,0158 0,0769 0,0611

20 1 3 - 1,71 0,4564 0,0436 0,1154 0,0718

27 2 5 - 1,27 0,3980 0,1020 0,1923 0,0903

33 2 7 - 0,89 0,3133 0,1867 0,2692 0,0825

40 2 9 - 0,45 0,1735 0,3265 0,3462 0,0197

47 3 12 - 0,01 0,0040 0,4960 0,4615 0,0345

53 4 16 0,37 0,1443 0,6443 0,6154 0,0289

60 6 22 0,81 0,2910 0,7910 0,8462 0,0552

66 4 26 1,19 0,3830 0,8830 1,000 0,1170

26

Dari tabel di atas di peroleh 0,1170, jika dikonsultasikan dengan tabel

lilliefors pada taraf signifikansi 1,000 dan n = 26, diperoleh 0,1737. Dengan

demikian diterima karena diterima karena

2. Uji Normalitas Data Kelompok Kontrol

Page 88: SKRIPSI UNINDRA

Diketahui : = 53,52, S = 13,87, dengan demikian harga-harga untuk Zi,F(Zi)

dan F(Zi) – S(Zi) dapat dicari. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat dari tabel di

bawah ini.

Tabel 4.4

Uji Normalitas Data Kelompok Kontrol

Xi ff

komulatifZ

Nilai Z tabel

f(Z) S(Z) |f (Z) – S (Z)|

27 2 2 - 1,91 0,4719 0,0281 0,0740 0,0459

33 2 4 - 1,48 0,4306 0,0694 0,1481 0,0787

40 3 7 - 0,97 0,3340 0,166 0,2592 0,0932

47 5 12 - 0,47 0,1808 0,3192 0,4444 0,1252

53 1 13 - 0,04 0,0160 0,484 0,4815 0,0025

60 7 20 0,47 0,1808 0,6808 0,7407 0,0599

67 4 24 0,97 0,3365 0,8365 0,8888 0,0523

73 3 27 1,40 0,4192 0,9192 1,000 0,0808

27

Dari tabel di atas di peroleh 0,1252, jika dikonsultasikan dengan tabel

lilliefors pada taraf signifikansi 1,000 dan n = 27, diperoleh

0,1703. Dengan demikian diterima karena (0,1252 <

0,1703). Hal ini berarti data pada kelompok kontrol berasal dari populasi berdistribusi

normal.

Page 89: SKRIPSI UNINDRA

Selanjutnya hasil uji normalitas data dari kedua kelompok dirangkum dalam

tabel seperti berikut :

Tabel 4.5

Rekap dan

Kelompok Sampel Keterangan

Eksperimen

(praktikum)

26 0,1170 0,1737 Normal

Kontrol

(konvensional)

27 0,1252 0,1703 Normal

3. Uji Homogenitas

Uji homogenitas antar kedua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol menggunakan uji Bartlet dengan langkah-langkah :

Tabel hasil penelitian untuk kedua sampel (kelompok eksperimen dengan simbol

dan kelompok kontrol dengan simbol ).

Tabel 4.6

Tabel Penolong Pengujian Homogenitas

Sampel dk = N-1 Log (dk) Log

Page 90: SKRIPSI UNINDRA

25 15,89 1,20 30

26 13,87 1,14 29,64

51 59,64

1. Menghitung Varians Gabungan

Maka varians gabungannya adalah:

S =

=

= = 14,86

2. Menghitung log S = log 14,86 = 1,17

Page 91: SKRIPSI UNINDRA

3. Menghitung nilai B = (log S) x

= (1,17 . 51)

= 59,67

4. Menghitung nilai

= (25) (59,67 – 59,64)

= 2,5 . 0,03 = 0,075

dengan nilai untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk)= k-1

= 2-1 = 1, maka dicari pada tabel Chi- kwadrat didapat = 3,84 dengan

kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika ≥ artinya tidak homogen

Jika artinya homogen

Page 92: SKRIPSI UNINDRA

Ternyata atau 0,075 3,84, maka varians-varians tersebut

adalah homogen.

D. Analisis Beda Rata-Rata dan Pengujian Hipotesis Penelitian

Untuk menghitung dan menguji hipotesis penelitian, penulis menggunakan

dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Hipotesis

hasil siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran praktikum

= rata-rata hasil siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran

konvensional.

2. Menentukan Variabel Gabungan dari Kedua Kelompok

Maka varians gabungannya adalah:

Page 93: SKRIPSI UNINDRA

S =

=

=

= 14,86

3. Menentukan

=

= - I,57

Page 94: SKRIPSI UNINDRA

4. Pengujian Hipotesis

Untuk menentukan maka derajat kebebasan (dk) =

dimana = 27 sehingga dk = . Jadi yang diperoleh dengan

taraf signifikan 0,05 untuk adalah = 2,00.

dari perhitungan di atas terlihat bahwa pada tabel nilai dengan taraf

signifikan 0,05 untuk dk adalah = 2,00, sedangkan hasil diperoleh – 1,57

karena lebih kecil dari (-1,57 < 2,00 ) maka hipotesis diterima.

Dengan demikian ditolak.

Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar yang diajarkan dengan

pembelajaran praktikum tidak ada perbedaan dengan siswa yang diajarkan melalui

pembelajaran konvensional. Dengan demikian pembelajaran praktikum tidak ada

pengaruhnya terhadap hasil belajar pada pokok bahasan kerja ilmiah.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis data maka dapat diperoleh sebagai berikut :

Page 95: SKRIPSI UNINDRA

Dari hasil uji normalitas diketahui seluruh sampel berasal dari populasi yang

berdistribusi normal, sehingga keputusan yang berlaku bagi sampel dapat

digeneralisasikan kepada populasi. Demikian juga sampel dalam keadaan

homogen.

Berdasarkan hipotesis yang diajukan, ternyata tidak ada pengaruh hasil belajar

antara siswa yang mengikuti pembelajaran praktikum dengan siswa yang

mengikuti pembelajaran konvensional.

Jika dikaji dari uji t, ternyata hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran

praktikum tidak ada perbedaan dengan siswa yang diajarkan melalui

pembelajaran konvensional, dimana = -1,57 dan = 2,00

Untuk uji homogenitas dari hasil di atas diperoleh hitung < tabel atau

0,075 < 3,84, yang berarti varians-varians tersebut adalah homogen. Sehingga

didapat rata-rata hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan

pembelajaran praktikum tidak ada perbedaan dengan siswa yang diajarkan

melalui pembelajaran konvensional. Dengan demikian pembelajaran

praktikum tidak ada pengaruhnya terhadap hasil belajar khususnya pada

pokok bahasan kerja ilmiah. maka data yang diperoleh untuk hasil belajar

pada pokok bahasan kerja ilmiah adalah berdistribusi normal.

F. Keterbatasan Penelitian

Page 96: SKRIPSI UNINDRA

Dari hasil penelitian di atas dapat terbukti bahwa tidak ada pengaruh

pemberian praktikum terhadap hasil belajar khususnya pada pokok bahasan kerja

ilmiah. Hal ini dikarenakan oleh beberapa sebab, yaitu:

Peneliti memiliki keterbatasan pengetahuan dan pengalaman sehingga dalam

perumusan dan penyusunan rencana terasa masih banyak kekurangan, hal ini

mengakibatkan kekurang-cermatan dalam menentukan populasi dan sampel

penelitian

Pada waktu pengisian tes hasil belajar banyak siswa yang kurang konsentrasi

dan sungguh-sungguh. Hal ini mengakibatkan hasil yang di capai tidak

maksimal.

Adanya keraguan dalam menjawab soal-soal penelitian yang akan

mempengaruhi hasil belajar.

Bagi siswa yang diberikan pembelajaran praktikum pada saat praktikum

banyak siswa yang tidak sungguh-sungguh dalam melakukan penelitian kerja

ilmiah di lingkungan sekolah dan bagi siswa yang diberikan pembelajaran

konvensional juga tidak semangat dalam menerima pelajaran, karena kondisi

mereka belajar pada jam terakhir. Sehingga hal ini dapat menjadi penyebab

salah satu rendahnya hasil belajar yang diajarkan.

Page 97: SKRIPSI UNINDRA

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Tidak ada pengaruh pembelajaran praktikum terhadap hasil belajar siswa pada

pokok bahasan kerja ilmiah. Hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran

praktikum tidak ada perbedaan dengan siswa yang diajarkan melalui

pembelajaran konvensional,

2. Hasil belajar pokok bahasan kerja ilmiah yang diajar dengan pembelajaran

praktikum cukup rendah

3. Hasil belajar pokok bahasan kerja ilmiah yang diajar dengan pembelajaran

konvensional tergolong cukup rendah

B. Saran

Saran-saran berdasarkan hasil penelitian tersebut antara lain adalah:

1. Bagi siswa hendaknya menguasai materi-materi yang telah diajarkan sehingga

memiliki bekal pengetahuan dan mencapai hasil belajar yang maksimal.

2. Perlunya meningkatkan kualitas dengan menerapkan pemilihan pembelajaran

yang sesuai dan tepat.

3. Perlunya penelitian lanjutan untuk memperoleh kesimpulan yang lebih

mendalam terhadap penguasaan materi pelaja

Page 98: SKRIPSI UNINDRA

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Hadi Sutrisno. 2004. Statistik. Jogjakarta : Erlangga.

Ismiati. 2006. Pengaruh Tugas Rumah Terhadap Hasil Belajar . Jakarta.

Kertiasa, Nyoman. 1998. Kumpulan Bahan untuk Kegiatan dalam Metode dan Strategi Pendidikan IPA. Jakarta :P3G Dep. Pendidikan dan Kebudayaan

Mulyana. 2004. Evaluasi Pendidikan. Lembaga Akta Mengajar. Universitas Negeri Jakarta.

NN. Pedoman Penulisan Skripsi. Jakarta : Erlangga.

Prawirohartono Slamet 2004. Sains Biologi kelas 1 SMA. Jakarta : Bumi Aksara

Rachma,dkk. 2004. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Lembaga Akta Mengajar Uiversitas Negeri Jakarta

Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta

Rochayah, dkk. 2004. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Lembaga Akta Mengajar Uiversitas Negeri Jakarta

Slameto. 2003. “Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya”

Sumarwan,dkk. 2004. Sains Biologi untuk SMP kelas VII. Jakarta: Erlangga

Susilo, Herawati, dkk. 2004. Kapita Selekta Pembelajaran Biologi. Jakarta: Universitas Tebuka.

Winatasasmita Djamhur 1999. Biologi Umum. Universitas Terbuka Jakarta.

Yuliani. 2004. “Belajar dan Pembelajaran” Jakarta: Lembaga Akta Mengajar.Universitas Negeri Jakarta

Page 99: SKRIPSI UNINDRA