SKRIPSI - repository.bsi.ac.id · Skripsi sarjana yang berjudul “Analisis Pemilihan Jurusan Pada...

121
ANALISIS PEMILIHAN JURUSAN PADA SMK CENGKARENG 1 JAKARTA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Strata Satu (S1) DWI SUSILOWATI 11135517 Program Studi Sistem Informasi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Nusa Mandiri Jakarta 2016

Transcript of SKRIPSI - repository.bsi.ac.id · Skripsi sarjana yang berjudul “Analisis Pemilihan Jurusan Pada...

ANALISIS PEMILIHAN JURUSAN PADA SMK CENGKARENG

1 JAKARTA DENGAN METODE ANALYTICAL

HIERARCHY PROCESS (AHP)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Strata Satu (S1)

DWI SUSILOWATI

11135517

Program Studi Sistem Informasi

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Nusa Mandiri

Jakarta

2016

ii

PERSEMBAHAN

Allah telah memberikan petunjuk kepadaku sehingga aku bisa mengenali diriku

sendiri dengan segala kelemahan dan kehinaanku

(Ali Bin Abu Thalid)

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam. Berkat karunia dan rahmat-Nya

lah skripsi ini dapat terselesaikan. Dan semoga sholawat serta salam selalu

tercurah kepada Baginda Rasulullah SAW beserta keluarganya yang telah

mencintai kami, umatmu, bahkan sebelum kami lahir di dunia ini. Skripsi ini

khusus kupersembahkan untuk :

1. Kedua orangtuaku tercinta, yang telah mencintai dan membesarkanku. Terima

kasih selalu membimbing, mendukung, mendo’akan, serta memotivasi dan

memberikan yang terbaik yang mereka mampu lakukan agar aku meraih

kesuksesan dalam meraih apa yang aku cita – citakan.

2. Untuk Kakakku Eko Waluyo, Umi Salamah serta keponakan aku Naura

Salsabilah yang selalu membuatku tersenyum dan semangat, yang selalu

berada dalam hati dan do’aku.

3. Untuk Kekasihku M. Rangga Seno yang selalu membantu, mendoakan, serta

mendukung ku tanpa lelah sampai selesai.

4. Untuk guru – guruku yang telah mendukung dan mendoakan sampai karya ini

selesai.

Tanpa mereka, aku dan karya ini tidak akan pernah ada.

iii

iv

v

vi

PANDUAN PENGGUNAAN HAK CIPTA

Skripsi sarjana yang berjudul “Analisis Pemilihan Jurusan Pada SMK

Cengkareng 1 Jakarta dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)”

adalah hasil karya tulis asli dan bukan hasil terbitan sehingga peredaran karya tulis

hanya berlaku dilingkungan akademik saja, serta memiliki hak cipta. Oleh karena

itu, dilarang keras untuk menggandakan baik sebagian maupun seluruhnya karya

tulis ini, tanpa seizin penulis.

Referensi kepustakaan diperkenankan untuk dicatat tetapi pengutipan atau

peringkasan isi tulisan hanya dapat dilakukan dengan seizin penulis dan disertai

ketentuan pengutipan secara ilmiah dengan menyebutkan sumbernya.

Untuk keperluan perizinan pada pemilik dapat menghubungi informasi

yang tertera di bawah ini:

Nama : DWI SUSILOWATI

Alamat : Jl. Dharma Wanita V No.8 RT 004/002 Jakarta Barat

No. Telp : 085385512336

E-mail : [email protected]

vii

viii

ix

ABSTRAKSI

Dwi Susilowati (11135517), Analisis Pemilihan Jurusan Pada SMK

Cengkareng 1 Jakarta dengan Metode Anaytical Hiearchy Process (AHP)

Pemilihan jurusan sangat penting bagi siswa sekolah menengah kejuruan.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan

pemilihan jurusan. Maka dari itu penulisan skripsi ini mempunyai maksud antara

lain membantu siswa sekolah menengah kejuruan untuk dapat memilih jurusan

yang sesuai dengan keinginan dan kemampuan siswa. Adapun tujuan dari

penulisan skripsi ini adalah salah satu syarat kelulusan pada progam Strata Satu

(S1) untuk program (STMIK) Nusa Mandiri Cengkareng.

Untuk mencapai tujuan dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode

analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif dalam penelitian ini yaitu membandingkan

kriteria dan alternatif yang bisa menghasilkan sebuah keputusan dalam memilih

jurusan yang sesuai untuk siswa dengan menggunakan metode Analytical

Hierarchy Process (AHP) dan diuji dengan software Expert Choice 11. Metode

Analytical Hierarchy Process (AHP) ini membantu memecahkan persoalan yang

kompleks dengan menstruktur suatu hirarki kriteria, pihak yang berkepentingan,

hasil dan dengan menarik berbagai pertimbangan guna mengembangkan bobot

atau prioritas.

Kata Kunci: Penjurusan, Sistem Pendukung Keputusan, Analytical

Hierarchy Process (AHP)

x

ABSTRACT

Dwi Susilowati (11135517), Analysis of the election majors at SMK Cengkareng

1 Jakarta with the method of Analytical Hierarchy Process (AHP)

The election majors is very important for students of vocational hight

school. There are several factors that affect the election decision of the majors.

Therefore writing this essay has include helping students of vocational high

schools to be able to choose courses that suit your desires and abilities of

students. The purpose of this paper is one of the graduation requirements at the

program Strata One (S1) for the program (STMIK) Nusa Mandiri Cengkareng. In

the author's calculations using Analytical Hierarchy Process (AHP).

To achieve the objectives in this study, the authors use quantitative

analysis methods. The qualitative analysis in this study is to compare the criteria

and alternatives that could result in a decision in cloosing courses relevant to

students by using Analytical Hierarchy Process (AHP) and tested with the

software Expert Choice 11. This methods helps solve complex problems by

structuring a hierarchy criteria, the competent authorities, the result and to

attract a variety of considerations in order to develop a weight or priority.

Kata kunci: Majors, Decision Support System, Analytical Hierarchy Process

(AHP)

xi

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL .......................................................................................... i

LEMBAR PERSEMBAHAN ........................................................................ ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH .......................................................................................................... iv

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN SKRIPSI ................... v

LEMBAR PANDUAN PENGGUNAAN HAK CIPTA .............................. vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

LEMBAR ABSTAKSI ................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

1.2 Identifikasi Masalah .............................................................. 3

1.3 Maksud & Tujuan ................................................................. 3

1.4 Metode Penelitian ................................................................. 3

1.5 Ruang Lingkup ...................................................................... 4

1.6 Hipotesis ................................................................................ 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 6

2.1 Tinjauan Pustaka .................................................................... 6

2.1.1 Pengertian Jurusan .................................................... 6

2.1.2 Pengertian Penelitian ................................................. 6

2.1.3 Definisi Sistem .......................................................... 7

2.1.4 Instrumen Penelitian.................................................. 8

2.1.4 Metode Penelitian...................................................... 9

2.1.5 Pengambilan Keputusan ............................................ 9

2.1.6 Sistem Penunjang Keputusan (Decision Support

System) ....................................................................... 10

2.1.7 Metode Analytical Hierachy Process (AHP) ............ 11

2.1.8 Populasi dan Sampel Penelitian ................................ 18

2.2 Penelitian Terkait .................................................................. 19

2.3 Tinjauan Organisasi/Objek Penelitian................................... 19

2.3.1 Sejarah Sekolah ......................................................... 19

2.3.2 Visi Misi Sekolah ...................................................... 20

2.3.3 Struktur Organisasi dan Fungsinya ........................... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 25

3.1 Metodologi Penelitian ........................................................... 25

3.1.1 Tahapan Penelitian .................................................... 26

3.2 Instrumen Penelitian.............................................................. 27

xii

3.3 Metode Pengumpulan Data, Populasi dan Sampel ............... 29

3.3.1 Metode Pengumpulan Data ....................................... 29

3.3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ................................ 31

3.4 Metode Analisis Data ............................................................ 34

BAB IV HASIL IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN ................... 37

4.1 Pengolahan Data Menggunakan Hitungan AHP ................... 37

4.1.1 Perhitungan Faktor Bobot Hieraki Semua

Kriteria ....................................................................... 37

4.1.2 Vektor Prioritas .......................................................... 44

4.1.3 Perbandingan Faktor Evaluasi Kriteria

Minat .......................................................................... 45

4.1.4 Perbandingan Faktor Evaluasi Kriteria

Bakat .......................................................................... 48

4.1.5 Perbandingan Faktor Evaluasi Kriteria

Kualitas Jurusan ......................................................... 51

4.1.6 Perbandingan Faktor Evaluasi Kriteria

Peluang Karir ............................................................. 54

4.2 Perhitungan Total Ranking/Priorotas Global ....................... 57

4.2.1 Faktor Evaluasi Total ................................................ 57

4.2.2 Total Ranking ............................................................ 58

4.3 Hasil Implementasi dengan Software Expert

Choice 11 ............................................................................. 62

BAB V PENUTUP .................................................................................... 75

5.1 Kesimpulasn ......................................................................... 75

5.2 Saran ..................................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LEMBAR KONSULTASI BIMBINGAN

SURAT KETERANGAN RISET

LAMPIRAN Lampiran A

Lampiran B

Lampiran C

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Gambar II.1 Pengertian Penelitian ........................................................ 7

2. Gambar II.2 Siklus Pengambilan Keputusan ........................................ 10

3. Gambar II.3 Struktur Hirarki AHP ........................................................ 13

4. Gambar II.4 Struktur Organisasi ........................................................... 21

5. Gambar III.1 Flowchat Tahapan Penelitian ........................................... 25

6. Gambar III.2 Tabel Krejcie Penentuan Jumlah Sampel Dari Populasi

Tertentu dengan Taraf 1%,5%, dan 10% ......................... 33

7. Gambar IV.1 Grafik Hasil Input Data Responden ................................. 62

8. Gambar IV.2 Matriks Perbandingan Semua Kriteria ............................. 62

9. Gambar IV.3 Hasil Prioritas Terhadap Semua Kriteria ......................... 63

10. Gambar IV.4 Grafik Hasil Input Data Responden dalam Pemilihan

Jurusan pada SMK Cengkareng 1 Jakarta untuk Kriteria

Minat ................................................................................ 64

10. Gambar IV.5 Matriks Perbandingan Dalam Kritria Minat .................... 64

11. Gambar IV.6 Hasil Prioritas Alternatif Dalam Kriteria Minat .............. 65

12. Gambar IV.7 Grafik Hasil Input Data Responden dalam Pemilihan

Jurusan pada SMK Cengkareng 1 Jakarta untuk Kriteria

Bakat ................................................................................ 66

13. Gambar IV.8 Matriks Perbandingan Dalam Kriteria Bakat ................... 66

14. Gambar IV.9 Hasil Prioritas Alternatif Dalam Kriteria Bakat ............... 67

15. Gambar IV.10 Grafik Hasil Input Data Responden dalam Pemilihan

Jurusan pada SMK Cengkareng 1 Jakarta untuk Kriteria

Kualitas Jurusan ............................................................... 68

16. Gambar IV.11 Matriks Perbandingan Dalam Kriteria Kualitas

Jurusan.............................................................................. 68

17. Gambar IV.12 Hasil Prioritas Alternatif Dalam Kriteria Kualitas

Jurusan.............................................................................. 69

18. Gambar IV.13 Grafik Hasil Input Data Responden dalam Pemilihan

Jurusan pada SMK Cengkareng 1 Jakarta untuk Kriteria

Peluang Karir ................................................................... 70

19. Gambar IV.14 Matriks Perbandingan Dalam Kriteria Peluang Karir ...... 70

20. Gambar IV.15 Hasil Prioritas Alternatif Dalam Kriteria Peluang Karir .. 71

21. Gambar IV.16 Grafik Performance Sensitivity ........................................ 72

22. Gambar IV.19 Grafik Gradient Sensitivity .............................................. 72

23. Gambar IV.20 Grafik Head To Head Sensitivity ..................................... 73

24. Gambar IV.21 Grafik Dynamic Sensitivity ............................................. 73

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Tabel II.2 Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan.......................... 14

2. Tabel II.3 Daftar Indeks Random Konsisten.......................................... 17

3. Tabel IV.1 Perbandingan Kriteria Minat dengan Bakat.......................... 38

4. Tabel IV.2 Perbandingan Kriteria Minat dengan Kualitas Jurusan ........ 38

5. Tabel IV.3 Perbandingan Kriteria Minat dengan Peluang Karir............. 39

6. Tabel IV.4 Perbandingan Kriteria Bakat dengan Kualitas Jurusan......... 40

7. Tabel IV.5 Perbandingan Kriteria Bakat dengan Peluang Karir ............. 40

8. Tabel IV.6 Perbandingan Kriteria Kualitas Jurusan dengan Peluang

Karir ...................................................................................... 41

9. Tabel IV.7 Faktor Bobot Hirarki untuk Semua Kriteria ......................... 42

10. Tabel IV.8 Faktor Bobot Hirarki untuk Semua Kriteria yang

Disederhanakan ..................................................................... 42

11. Tabel IV.9 Faktor Bobot Hirarki untuk Semua Kriteria yang

Dinormalkan .......................................................................... 43

12. Tabel IV.10 Matriks Vektor Prioritas ....................................................... 44

13. Tabel IV.11 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Minat ...................... 46

14. Tabel IV.12 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Minat yang

Disederhanakan ..................................................................... 46

15. Tabel IV.13 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Minat yang

Dinormalkan .......................................................................... 47

16. Tabel IV.14 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Bakat ...................... 49

17. Tabel IV.15 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Bakat yang

Disederhanakan ..................................................................... 49

18. Tabel IV.16 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Bakat yang

Dinormalkan .......................................................................... 50

19. Tabel IV.17 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Kualitas Jurusan ..... 52

20. Tabel IV.18 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Kualitas Jurusan

Yang disederhanakan ............................................................ 52

21. Tabel IV.19 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Kualitas Jurusan

Yang dinormalkan ................................................................. 53

22. Tabel IV.20 Matriks Faktor Evalusi untuk Kriteria Peluang Karir ........... 55

23. Tabel IV.21 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Peluang Karir

Yang disederhanakan ............................................................ 55

24. Tabel IV.22 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Peluang Karir

Yang dinormalkan ................................................................. 56

25. Tabel IV.23 Matriks Hubungan antara Kriteria dengan Alternatif ........... 58

26. Tabel IV.24 Total Ranking untuk Jurusan Akuntansi ............................... 59

27. Tabel IV.25 Total Ranking untuk Jurusan Pemasaran .............................. 59

28. Tabel IV.26 Total Ranking untuk Jurusan Teknik Komputer Jaringan .... 59

29. Tabel IV.27 Total Ranking untuk Jurusan Administrasi Perkantoran ...... 60

30. Tabel IV.28 Total Ranking untuk Jurusan Penyiaran Radio..................... 60

31. Tabel IV.29 Urutan Prioritas Menggunakan AHP Berdasarkan Semua

Kriteria .................................................................................. 61

xv

32. Tabel IV.30 Urutan Alternatif Prioritas Mneggunakan AHP Berdasarkan

Semua Kriteria ...................................................................... 61

33. Tabel IV.31 Urutan Prioritas Menggunakan Expert Choice 11 Berdasarkan

Semua Kriteria ...................................................................... 74

35. Tabel IV.32 Urutan Alternatif Prioritas Menggunakan Expert Choice 11

Berdasarkan Semua Kriteria ................................................ 74

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A.1 Kuesioner Post-test (Responden/Siswa) ................................. 82

Lampiran B.1 Rincian Kuesioner Responden berdasarkan Kriteria Minat ... 96

Lampiran B.2 Rincian Kuesioner Responden berdasarkan Kriteria Bakat .... 100

Lampiran B.3 Rincian Kuesioner Responden berdasarkan Kriteria Kualitas

Jurusan .................................................................................... 104

Lampiran B.4 Rincian Kuesioner Responden berdasarkan Peluang Karir .... 108

Lampiran C.1 Lampiran Expert Choice 11 berdasarkan Semua Kriteria ...... 112

Lampiran C.2 Kuesioner Expert Choice 11 berdasarkan Kriteria Minat ....... 113

Lampiran C.3 Kuesioner Expert Choice 11 berdasarkan Kriteria Bakat ....... 114

Lampiran C.4 Kuesioner Expert Choice 11 berdasarkan Kriteria Kualitas

Jurusan .................................................................................... 115

Lampiran C.5 Kuesioner Expert Choice 11 berdasarkan Kriteria Peluang

Karir ........................................................................................ 116

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Sesuai dengan kurikulum yang berlaku di seluruh Indonesia, siswa kelas X

SMK akan mengalami pemilihan jurusan (Penjurusan). Penjurusan yang tersedia

di SMK Cengkareng 1 Jakarta meliputi, Keahlian Akuntansi (AK), Keahlian

Administrasi Perkantoran (APK), Keahlian Pemasaran (PMS), Keahlian

Penyiaran Radio (Broadcasting), dan Keahlian Teknik Komputer Jaringan (TKJ).

Penjurusan akan disesuaikan dengan kemampuan dan minat siswa. Tujuan

penjurusan ini yaitu agar siswa bisa terarah dalam menerima pelajaran yang sesuai

dengan kemampuan dan bakat yang dimiliki oleh siswa

Penjurusan ini diselenggarakan untuk menyeleksi dan megumpulkan

kemampuan siswa yang sama untuk menempuh satu program pendidikan yang

sama juga. Disamping itu, penjurusan juga diselenggarakan untuk menyesuaikan

kemampuan siswa terhadap bidang yang dipilihnya. Penempatan penjurusan yang

sesuai akan meningkatkan prestasi dan memberikan kenyamanan seseorang dalam

belajar. Dengan dasar kemampuan yang sama diharapkan dalam kegiatan

pembelajaran dapat berjalan dengan lancar tanpa ada yang mengalami kesulitan

dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Sebaliknya, kurangnya minat

belajar akibat kesalahan dalam memilih jurusan menyebabkan kelesuan dan

hilangnya gairah belajar. Siswa sering tidak masuk sekolah, membuat kelas

2

gaduh, meninggalkan jam pelajaran dan sebagainya sehingga menyebabkan

prestasinya menurun.

Pada kenyataannya, banyak siswa yang memilih jurusan tanpa

mempertimbangkan kemampuan dan minatnya. Mereka cenderung mengikuti

pilihan orang tua dan teman. Kesalahan pemilihan pendidikan dapat

mengakibatkan kerugian waktu, finansial, dan kegagalan dalam belajar. Masalah

pemilihan jurusan merupakan suatu tugas perkembangan yang penting bagi siswa

dan dapat mempengaruhi keseluruhan masa depannya. Oleh sebab itu, apabila

siswa mampu memilih jurusan berdasarkan minat dan kemampuan serta berbagai

pertimbangan yang menguntungkan, maka masa depan siswa akan lebih baik.

Menurut Harahap, Ahmad Arifin (2015:13), sebagian siswa lulusan SMP

berkeinginan untuk melanjutkan keinginannya khususnya ke SMK. Hal

tersebut dapat dibuktikan dengan banyaknya lulusan SMP yang mengikuti

ujian masuk SMK. Hal yang patut disayangkan adalah kurang matangnya

mereka memilih jurusan yang ada di sekolah kejuruan yang dituju. Situasi

seperti ini berdampak pada biaya pendidikan yang terlanjur

dikeluarkan,baik pada orang tua siswa maupun pemerintah yang

mensubsidikan sekolah menjadi tidak bermanfaat karena siswa tersebut

tidak memiliki kemampuan yang memadai untuk jurusan yang sudah

dipilihnya, akibat negatif lainnya adalah para siswa yang dropout.

Dari masalah tersebut maka penulis melakukan penelitian untuk

menyelesaikan permasalahan yang terjadi dengan menganalisis suatu sistem yang

menghasilkan sebuah informasi. Oleh karena itu, penulis mengambil judul :

“ANALISIS PEMILIHAN JURUSAN PADA SMK CENGKARENG 1

JAKARTA DENGAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS

(AHP)”.

3

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas, maka dapat

diidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Apakah ada pengaruh minat dan bakat pada siswa dalam pemilihan

jurusan?

2. Apakah suatu jurusan mempengaruhi peluang karir pada siswa di masa

depan?

3. Apakah kualitas jurusan mempengaruhi siswa dalam pemilihan jurusan?

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksut dari penulisan skripsi ini, antara lain:

1. Membantu siswa dalam memilih jurusan yang sesuai dengan keinginan.

2. Bagaimana menerapkan metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

dalam pemilihan jurusan pada SMK Cengkareng 1 Jakarta.

Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat

kelulusan Program Strata Satu (S1) Jurusan Sistem Informasi di Sekolah Tinggi

Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Nusa Mandiri Jakarta.

1.4. Metode Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini penulis mengumpulkan data sebagai bahan-

bahan masukan dengan cara sebagai berikut :

1. Pengamatan Langsung (Observasi)

Penulis mengadakan pengamatan secara langsung mengenai pemilihan

jurusan disekolah SMK CENGKARENG 1 JAKARTA.

4

2. Wawancara

Penulis melalukan dengan cara tanya jawab kepada Bapak Heru selaku

wakil bidang kurikulum serta staf – staf yang bisa membantu memberikan

informasi yang diperlukan dalam penulisan ini.

3. Studi Pustaka

Yaitu dengan mengambil literature, selain menggunakan referensi buku –

buku yang menunjang, penulis menyertakan catatan – catatan lainnya

untuk menunjang penyusunan skripsi ini dengan baik.

1.5. Ruang Lingkup

Dalam penyusunan skripsi ini penulis membatasi permasalahan hanya

pada lingkup pemilihan jurusan pada siswa SMK kelas X, dengan menggunakan

metode Analytical Hierarchy Process (AHP).

1.6. Hipotesis

Keputusan yang telah diambil untuk pemilihan jurusan yang telah

dilakukan oleh siswa merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. Siswa

memilih suatu jurusan karena telah mengetahui minat atau bakat sehingga siswa

merasa tertarik dan mau memilih jurusan sesuai bakat atau jurusan yang siswa

inginkan. Siswa memilih suatu jurusan karena kemampuan yang ada pada diri

siswa.

Berdasarkan uraian diatas maka hipotesa penelitian yang dikembangkan

dalam penelitian ini adalah :

5

H1 : Minat mempunyai pengaruh dalam pengambilan keputusan siswa dalam

memilih jurusan.

H2 : Bakat mempunyai pengaruh dalam pengambilan keputusan siswa dalam

memilih jurusan.

H3 : Kualitas Jurusan mempunyai pengaruh dalam pengambilan keputusan

siswa dalam memilih jurusan.

H4 : Peluang Karir di masa depan mempunyai pengaruh dalam pengambilan

keputusan siswa dalam memilih jurusan.

Berdasarkan hubungan antara variabel tersebut, maka rumusan model

penelitian, yaitu : Minat, Bakat, Kualitas Jurusan dan Peluang Karir yang

menunjang merupakan keputusan siswa dalam memilih suatu jurusan.

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka

2.1.1. Pengertian Jurusan

Jurusan menurut kamus Bahasa Indonesia adalah tujuan atau memutar

haluan ke lain, maksud dari jurusan disini yaitu bagian dari suatu ilmu yang ada

disekolah menengah atas kejurusan yang mengelola dan mengembangkan suatu

bidang studi seperti jurusan yang ada disekolah SMK Cengkareng 1 Jakarta.

Tujuan penjurusan untuk menyalurkan minat dan bakat siswa dalam pelajaran

agar benar-benar terasah dengan baik, karena bila salah menentukan jurusan

nantinya akan mengalami masalah ke depan.

Manfaat penjurusan salah satunya untuk mengetahui sejauh mana siswa

bisa menguasai pelajaran di kelas dan mencegah kenakalan siswa akibat kesalahan

penjurusan seperti siswa malas masuk sekolah karena tidak meminati atau

menyukai pelajaran tersebut dan banyak lagi faktor-faktor yang sangat

berpengaruh dalam penjurusan.

2.1.2. Pengertian Penelitian

Penelitian hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah untuk memperoleh

pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. Pengetahuan yang diperoleh

berupa fakta – fakta, konsep, generalisasi dan teori yang memungkinkan manusia

dapat memahami fenomena dan memecahkan masalah yang dihadapi. Masalah

yang akan dijawab melalui penelitian disebut masalah penelitian. Masalah

7

penelitian biasanya disebabkan banyak hal. Masalah muncul karena manusia

mengalami kesulitan dalam hidup yaitu adanya ketidaksuaian atau kesenjangan

antara yang diharapkan dengan kenyataan yang aktual (das sein dengan das

sollen). Menurut Sangadji (2009 :1).

Sumber : Sangadji (2009)

Gambar II.1 Pengertian Penelitian

2.1.3. Definisi Sistem

Menurut Yakub dalam Darmawan, Fauzi (2013:6) sistem dapat

diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Klasifikasi tersebut di antaranya:

1. Sistem Abstak, adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide – ide yang

tidak tampak secara fisik. Sistem yang berisi gagasan tentang hubungan

manusia dengan Tuhan.

2. Sistem Fisik, adalah sistem yang ada secara fisik. Contohnya sistem

komputerisasi, sistem akuntansi, sistem produksi, sistem pendidikan,

sistem sekolah, dan lain sebagainya.

RESEARCH

SEARCH

(Mencari)

SEARCH

(Mencari)

Penyelidikan yang dilakukan secara hati

– hati teratur dan terus - menerus untuk

memecahkan suatu masalah dan

menemukan sesuatu yang baru

8

3. Sistem Tertentu, adalah sistem dengan operasi tingkah lakuyang dapat

diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga

keluarannya dapat diramalkan.

4. Sistem Tak Tentu, adalah sistem yang kondisimasa depannya tidak dapat

diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

5. Sistem Tertutup, adalah sistem yang tidak dapat bertukar materi,

informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan

tidak dipengaruhi oleh lingkungan.

6. Sistem Terbuka, adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan

dipengaruhi oleh lingkungan. Contohnya sistem perdagangan.

2.1.4. Instrumen Penelitian

Sangadji, Sopiah (2014:46) menjelaskan bahwa“instrumen penelitian

adalah alat – alat yang digunakan untuk memperoleh atau mengumpulkan data

dalam rangka memecahkan masalah penelitian atau mencapai tujuan penelitian”.

2.1.5. Metode Penelitian

Menurut Babbie, E dalam Sangadji, Sopiah (2010:4) menjelaskan bahwa

“metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data

dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Menurut Subagyo dalam Bahri, Zamzam (2014:3) menjelaskan bahwa

”metode penelitian adalah suatu cara atau jalan untuk mendapatkan kembali

pemecahan terhadap segala permasalahan yang diajukan”.

9

2.1.6. Pengambilan Keputusan

Menurut Rubenstein Haberstroh dalam Hartono (2013:117-118) proses

pengambilan keputusan menempuh langkah – langkah yang merupakan siklus

sebagai berikut :

1. Merumuskan kebutuhan akan pengambilan keputusan

Dalam langkah ini diidentifikasi dan disadari adanya permasalahan yang

memerlukan pengambilan keputuan, baik berupa peluang ataupun

kesulitan (ancaman).

2. Analisis dan perumusan alternatif - alternatif menangani permasalahan

Dalam langkah ini data/informasi berkaitan dengan permasalahan ada

kemungkinan – kemungkinan menanganinya dikumpulkan setelah

data/informasi dianalisis, diperolehlah sejumlah alternatif untuk

menangani permasalahan (menagkap peluang atau menanggulangi

kesulitan/ancaman).

3. Mempertimbangkan dan memilih alternatif – alternatif

Dalam langkah ini, alternatif – alternatif menangani permasalahan yang

sudah dirumuskan kemudian di evaluasi dan dipertimbangkan, sehingga

sampai pada satu alternatif yang dianggap paling baik. Alternatif terbaik

itulah yang ditetapkan sebagai keputusan.

4. Komunikasi dan pelaksanaan keputusan

Dalam langkah ini, keputuan yang sudah diambillalu dikombinasikan

kepada pihak – pihak terkait untuk selanjutnya keputusan tersebut

dilaksanakan.

10

5. Tindak lanjut dan umpan – balik

Dalam langkah ini kembali dikumpulkan data/informasi, tetapi tentang

dampak dari pelaksanaan keputusan. Tidak jarang sebuah keputusan

setelah dilaksanakan memunculkan permasalahan lain yang juga

membutuhkan pengambilan keputusan. Jika demikian, maka siklus pun

akan berulang lagi.

Sumber : Rubenstein, Haberstroh dalam Hartono (2013)

Gambar II.2 Siklus Pengambilan Keputusan

2.1.7. Pengertian Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System)

Sistem Pendukung Keputusan atau disebut juga Decision Support system

(DSS) merupakan suatu alat terkomputerisasi yang membantu suatu organisasi

dalam proses pembuatan keputusan (Menurut Power D.J dalam Pare, Selfina

(2013:59).

2.1.8. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dikembangkan oleh Thomas

L. Saaty dan merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam

pengambilan keputusan dengan memperhatikan faktor-faktor persepsi, preferensi,

MERUMUSKAN

KEBUTUHAN UNTUK

PENGAMBILAN

KEPUTUSAN

MENGANALISIS DAN

MERUMUSKAN

SEJUMLAH

ALTERNATIF

MEMPERTIMBANGK

AN DAN MEMILIH

ALTERNATIF YANG

ADA

KOMUNIKASI

DAN

PELAKSANAAN

KEPUTUSAN

TINDAK

LANJUT/

UMPAN

BALIK

11

pengalaman dan intuisi. AHP menggabungkan penilaian-penilaian dan nilai-nilai

pribadi ke dalam satu cara yang logis.

Analytical Hierarchy Process (AHP) digunakan dalam menyederhanakan

masalah yang kompleks dan tidak terstruktur, strategik dan dinamik menjadi

bagian-bagian, serta menjadikan variabel dalam suatu tingkatan hirarki. Masalah

yang kompleks terdiri dari lebih dari satu (multikriteria) masalah, struktur masalah

yang belum jelas, ketidakpastian pendapat dari pengambil keputusan, serta ketidak

akuratan data yang tersedia.

Metode ini adalah sebuah kerangka untuk mengambil keputusan dengan

efektif atas persoalan dengan menyederhanakan dan mempercepat proses

pengambilan keputusan dengan memecahkan persoalan tersebut kedalam bagian-

bagian, menata bagian atau variabel ini dalam suatu susunan hirarki, memberi

nilai numerik dengan pertimbangan subjektif tentang pentingnya tiap variabel dan

mensintesis berbagai pertimbangan ini untuk menetapkan variabel mana yang

memiliki prioritas paling tinggi dan bertindak untuk mempengaruhi hasil pada

situasi tersebut. Metode ini juga menggabungkan kekuatan dari perasaan dan

logika pada berbagai persoalan, lalu mensintesis berbagai pertimbangan yang

beragam menjadi hasil yang cocok dengan perkiraan kita secara intuitif

sebagaimana yang dipresentasikan pada pertimbangan yang telah dibuat.

Analytic Hierarchy Process (AHP) mempunyai landasan aksiomatik yang

terdiri dari :

1. Resiprocal Comparison, yang mengandung arti bahwa matriks

perbandingan berpasangan yang berbentuk harus bersifat berkebalikan.

12

Misal, jika A adalah f kali lebih penting dari B maka B adalah 1/f kali

lebih penting dari A.

2. Homogenity, yaitu mengandung arti kesamaan dalam melakukan

perbandingan. Misalnya, tidak dimungkinkan membandingkan jeruk

dengan bola tenis dalam hal rasa, akan tetapi lebih relevan jika

membandingkan dalam hal berat.

3. Dependence, yang berarti setiap level mempunyai kaitan (complete

hierarchy) walaupun mungkin saja terjadi hubungan yang tidak sempurna

(incomplete hierarchy).

4. Expectation, yang berarti menonjolkan penilaian yang bersifat ekspektasi

dan preferensi clan pengambilan keputusan. Penilaian dapat merupakan

data kuantitatif maupun yang bersifat kualitatif.

Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) didasarkan atas 3 prinsip

dasar yaitu:

1. Dekomposisi (Decomposition)

Dekomposisi adalah memecahkan atau membagi problema yang utuh

menjadi unsur – unsurnya kebentuk hirarki proses pengambilan keputusan,

dimana setiap unsur saling berhubungan Suatu hiarki keputusan disebut

complete jika semua elemen pada suatu tingkat memiliki hubungan

terhadap semua elemen yang ada pada tingkat berikutnya, sementara

hirarki keputusan incomplete kebalikan dari hirarki complete. Bentuk

hirarki dekomposisi yakni seperti gambar berikut :

Tingkat pertama : Melambangkan tujuan keputusan (Goal)

Tingkat kedua : Melambangkan kriteria - kriteria

13

Tingkat Ketiga : Melambangkan alternatif – alternatif

Sumber : Artikel Teknik Informatika dan Sistem Informasi

Gambar II.3 Struktur Hirarki AHP

2. Perbandingan penilaian/pertimbangan (Comparative Judgments)

Dalam prinsip ini akan dibangun perbandingan berpasangan dari semua

elemen yang ada dengan tujuan menghasilkan skala kepentingan relative

dari elemen. Penilaian menghasilkan skala penilaian yang berupa angka.

Perbandingan berpasangan dalam bentuk matriks jika dikombinasikan

akan menghasilkan prioritas.

14

Tabel II.1

Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan

INTENSITAS

KEPENTINGAN

KETERANGAN

1 Kedua elemen sama pentingnya

3

Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada

elemen yang lainnya

5

Elemen yang satu lebih penting daripada elemen yang

lainnya

7

Elemen yang satu jelas lebih penting daripada elemen

yang lainnya

9 Satu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya

2,4,6,8 Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan yang

berdekatan

Sumber : Artikel Teknik Informatika dan Sistem Informasi

3. Sintesa Prioritas (Synthesis of Priority)

Sintesa Prioritas dilakukan dengan mengalikan prioritas local dengan

prioritas dari kriteria – kriteria bersangkutan di level atasnya dan

menambahkannya ke tiap elemen dalam level yang dipengaruhi kriteria.

Hasilnya berupa gabungan atau dikenal dengan prioritas global yang

kemudian digunakan untuk memboboti prioritas lokal dari elemen di level

terendah sesuai dengan kriterianya.

4. Konsistensi Logika (Logical Consistency)

Logical Consistency dilakukan dengan mengagresikan seluruh eigen

vektor yang diperoleh dari berbagai tingkatan hirarki dan selanjutnya

diperoleh suatu vektor composite tertimbang yang menghasilkan urutan

pengambilan keputusan.

15

Metode Analytichal Hierarchy Process (AHP) mempunyai prosedur dalam

memecahkan suatu permasalahan yaitu :

1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan, lalu

menyusun hirarki dari permaslahan yang dihadapi. Penyusunan hirarki

adalah dengan menetapkan tujuan yang merupakan sasaran sistem secara

keseluruhan pada level teratas.

2. Menentukan prioritas elemen

a. Langkah pertama dalam menentukan proritas elemen adalah membuat

perbandingan pasangan yaitu membandingkan elemen secara

berpasangan sesuai kriteria yang diberikan.

b. Matriks perbandingan berpasangan diisi menggunakan bilangan untuk

merepresentasikan kepentingan relatif dari suatu elemen terhadap

elemen yang lainnya.

3. Sintesis

Pertimbangan- pertimbangan terhadap perbandingan berpasangan di

sintesis untuk memperoleh keseluruhan prioritas. Hal- hal yang dilakukan

dalam langkah ini adalah:

a. Menjumlahkan nilai- nilai dari setiap kolom pada matriks.

b. Membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang bersangkutan

untuk memperoleh normalisasi matriks.

c. Menjumlahkan nilai- nilai dari setiap baris dan membaginya dengan

jumlah elemen untuk mendapatkan nilai rata- rata.

4. Mengukur konsistensi

16

Dalam pembuatan keputusan, penting untuk mengetahui seberapa baik

konsistensi yang ada karena kita tidak menginginkan keputusan

berdasarkan pertimbangan dengan konsistensi yang rendah. Hal- hal yang

dilakukan dalam langkah ini adalah:

a. Kalikan setiap nilai pada kolom pertama dengan prioritas relatif elemen

pertama, nilai pada kolom kedua dengan prioritas relatif elemen kedua

dan seterusnya.

b. Jumlahkan setiap baris

c. Hasil dari penjumlahan baris dibagi dengan elemen proritas relatif yang

bersangkutan.

d. Jumlahkan hasil bagi diatas dengan banyaknya elemen yang ada,

hasilnya disebut λmaks.

5. Hitung Consistency Index (CI) dengan rumus:

CI = (λmaks-n)

n-1

Dimana n = banyaknya elemen.

6. Hitung Rasio Konsistensi / Consistency Ratio (CR) dengan rumus:

CR = CI

CR

Dimana CR =Consistency Ratio, CI = Consistency Index, IR= Index

Random Consistency.

17

TABEL II.2

Daftar Indeks Random

N 1 2 3 4 5 6 7 8 9

RI 0,00 0,58 0,90 1,12 1,24 1,32 1,41 1,49 1,51

Sumber : Artikel Teknik Informatika dan Sistem Informasi

7. Memeriksa Konsistensi Hirarki. Jika nilainya lebih dari 10%, maka

penilaiannya data judgment harus diperbaiki. Namun jika Rasio

Konsistensi (CI/CR) kurang atau sama dengan 0,1, maka hasil perhitungan

bias dinyatakan benar.

a. Penyusunan prioritas

Menentukan susunan prioritas elemen adalah dengan menyusun per

bandingan berpasangan yaitu membandingkan dalam bentuk

berpasangan seluruh elemen untuk tiap setiap sub hirarki. Perbandingan

tersebut ditransformasikan dalam bentuk matriks.

b. Value dan Eigen Vektor

Apabila decision maker sudah memasukkan persepsinya atau penilaian

untuk setiap perbandingan antara kriteria – kriteria yang berada dalam

satu level (tingkatan) atau yang dapat dibandingkan maka untuk

mengetahui kriteria mana yang paling disukai atau paling penting,

disusun sebuah matriks perbandingan di setiap level (tingkatan).

N 10 11 12 13 14 15

RI 1,48 1,56 1,48 1,56 1,57 1,59

18

2.1.9. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2012:80) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas : subjek atau objek dengan kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulan”.

2. Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:81) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi”.

3. Teknik Penarikan Sampel

Menurut Sugiyono (2012:81) “Teknik Sampling adalah teknik

pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan

dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan.

Teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu

Probability Sampling dan Nonprobability Sampling. Probability sampling

meliputi, simple random, proportionase, stratified random,

disproportionate stratified random, dan area random. Monprobability

sampling meliputi, sampling sistematis, sampling kuota, sampling

aksidental, purposive sampling, sampling jenuh, dan snowball sampling”.

2.2. Penelitian terkait

Dasar atau acuan yang berupa teori – teori atau temuan – temuan melalui

hasil berbagai penelitian sebelumnya merupakan hal yang sangat perlu dan dapat

dijadikan sebagai data pendukung. Salah satu data pendukung yang menurut

peneliti perlu dijadikan bagian tersendiri adalah penelitian ini. Dalam hal ini,

19

fokus penelitian terdahulu yang dijadikan acuan adalah penelitian terkait dengan

masalah analisis pemilihan jurusan. Oleh karena itu, peneliti melakukan langkah

kajian terhadap beberapa hasil penelitian berupa jurnal – jurnal melalui internet.

Adapun beberapa penelitian terdahulu adalah sebagai berikut :

Menurut Fitriyani (2012:601), Banyak siswa kelas X semester 2 bingung

untuk memilih jurusan apa yang akan mereka pilih untuk naik di kelas XI, minat,

bakat dan nilai akademik siswa pun kadangkala tidak sejalan. Guru pun belum

bisa mengukur kemampuan siswa dari segi bakat dan akademik. Kadangkala guru

hanya mengukur dari segi nilai rapor atau ranking di kelas. Hal ini tentunya

menyulitkan siswa untuk masuk ke jurusan sesuai dengan bakatnya. Untuk itulah

peneliti melakukan penelitian tentang penjurusan SMA untuk membantu siswa

dalam memilih jurusan sesuai dengan bakat dan akademik masing-masing siswa.

Dengan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) sebagai

model analisis uji komparasi dan software Expert Choice 2000 untuk uji

komparasi perbandingan berpasangan.

Menurut Pare, Selfina (2013:58), Penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis dan merancang sebuah sistem pendukung keputusan yang dapat

menjadi acuan bagi siswa dalam memilih program studi yang sesuai dengan

kemampuannya. Penelitian ini menggunakan metode observasi dalam

pengambilan keputusan dan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) dalam

mengolah beberapa kriteria.

2.3. Tinjauan Organisasi/Objek Penelitian

2.3.1. Sejarah SMK Cengkareng 1 Jakarta

Sejarah berdirinya SMK Cengkareng 1 Jakarta diawali dengan berdirinya

Yayasan Pendidikan Cengkareng yang berdiri pada tahun 1981. Yayasan

Pendidikan Cengkareng melakukan aktivitasnya melalui penyelenggaraan

lembaga pendidikan formal tingkat menengah yang diberi nama SMK Cengkareng

1 Jakarta yang berdiri pada tahun yang sama. Dalam perkembangannya, pada

tahun 1993 Yayasan Pendidikan Cengkareng mendirikan lembaga pendidikan

formal tingkat SMK dengan nama SMK Cengkareng 1 Jakarta.

Kemudian dalam perkembangan selanjutnya, pada tahun 1994, Yayasan

Pendidikan Cengkareng mendirikan lembaga pendidikan formal tingkat SMP

20

dengan nama SMP Cengkareng 1 Jakarta yang berlokasi di Jl. Bambu Larangan

No.67 Komplek Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Cengkareng Barat, Cengkareng,

Jakarta Barat 11730. Dengan status tanah milik yayasan mempunyai surat

kepemilikan tanah/sertifikat No. 13478/09.03.06.100193 dengan luas tanah 1860

M2 serta surat izin bangunan No. 3466/1995/01684/IMB/1998 dengan luas

bangunan 1566 M2. Jurusan yang ada pada sekolah SMK Cengkareng 1 Jakarta

ada lima jurusan yaitu jurusan Akuntansi (AK), Administrasi Perkantoran (APK),

Pemasaran (PMS), Teknik Komputer Jaringan (TKJ) dan Penyiaran Radio

(Broadcasting).

2.3.2. Visi Dan Misi

Menjadi lembaga diklat unggul yang berkualitas sesuai standar pelayanan

minimal dan mampu berkompetisi di tingkat nasional dan internasional serta

mewujudkan SMK besar.

1. Melakukan reposisi dan re-engenering SMK.

2. Melaksanakan diklat kejuruan sesuai dengan tuntutan pembangunan dan

otonomi daerah.

3. Meningkatkan sumber daya dan fasilitas sesuai dengan standar pelayanan

minimal.

4. Mempunyai unjuk kerja dan kemampuan yang dapat digunakan untuk

meningkatkan kehidupan.

21

2.3.3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi yaitu susunan komponen-komponen atau unit kerja.

Struktur organisasi berfungsi untuk menunjukkan adanya pembagian kerja dan

bagaimana kegiatan yang berbeda-beda bisa dikoordinasikan dengan baik. Berikut

struktur organisasi pada SMK Cengkareng 1 Jakarta.

Kepala SekolahASWADIH,S.Ag, MM

Ketua Yayasan

DRS.H GUONO,MM

BendaharaSUKATNO.SE, MM

Wakil sarana &

prasaranaAGUS TRI SUTYOKO, SKOM

Pembina OsisPARMAN, S,pd

Ka.Prog. ADM.

PerkantoranSITI YUNIHASTUTI, S,pd, MM

Ka.Prog. Akutansi

SULARDI, S, pd

Dinas

PendidikanKomite Sekolah

DR.GIRAN BUDIARTO, MM

Ka.Prog. Broadcast

TRI ENDAH PURNAMASARI, Spd

Ka.Prog. Tkj

MUHAJIR SYAMSU, S,KOM

Ka.Prog.

PemasaranSUMAN, S, pd

Wakil KurikulumHERU PRAMONO,ST, MM

Wakil KesiswaanPRIYO NURCAHYO,SE , MM

Wakil HumasPANUT SRI WIDDO, ST, MM

Garis Kordinasi

Garis Komando

Sumber : SMK Cengkareng 1 Jakarta

Gambar II.4 Struktur Organisasi SMK Cengkareng 1 Jakarta

22

Secara umum tugas dan fungsi organisasi dari masing – masing bagian

adalah sebagai berikut :

1. Ketua Yayasan

Membimbing guru dalam hal menyusun dan melaksanakan program

pengajaran, mengevaluasi hasil belajar dan melaksanakan program

pengajaran dan remedial. Mengelola administrasi kegiatan belajar dan

bimbingan konseling dengan memiliki data lengkap administrasi kegiatan

belajar mengajar dan kelengkapan administrasi bimbingan konseling.

Menyusun program kerja, baik jangka pendek, menengah maupun jangka

panjang. Mampu mengambil keputusan baik urusan intern maupun

ekstern.

2. Kepala Sekolah

Menyusun perencanaan, membuat program kegiatan dan program

pelaksanaan, pengorganisasian, pengarahan, ketenagaan,

pengkoordinasian, pengawasan, penilaian, identifikasi dan pengumpulan

data, mewakili Ketua Yayasan untuk menghadiri rapat khususnya yang

berkaitan dengan masalah pendidikan.

3. Komite Sekolah

Menerima klarifikasi sumber pembiayaan sekolah yang berasal dari

pemerintah dan kebutuhan sekolah.

4. Bendahara

Mengelola kegiatan keuangan sekolah dan bertanggung jawab keuangan

sekolah dengan sebaik-baiknya.

5. Wakil Sarana dan Prasarana

23

Menyusun program pengadaan sarana dan prasarana, mengkoordinasikan

penggunaan sarana prasarana, pengelolaan pembiayaan alat-alat

pengajaran, mengelola perawatan dan perbaikan sarana prasarana,

bertanggung jawab terhadap kelengkapan data sekolah secara keseluruhan.

6. Wakil Bidang Kurikulum

Menyusun program pengajaran, menelaah, mempelajari dan menguasai

kurikulum yang sedang berlaku, membagi tugas guru, merencanakan,

melaksanakan dan mengevaluasi hasil belajar ulangan harian, ulangan

akhir semester dan UAN, pembagian rapor dan kenaikan kelas, menyusun

jadwal pelajaran, mengusahakan peningkatan mutu pelajaran,

mengumpulkan dan memeriksa buku persiapan mengajar,

mengkoordinasikan kegiatan guru mata pelajaran sejenis di sekolah

(MGMP).

7. Wakil Bidang Kesiswaan

Menyusun program pembinaan kesiswaan (OSIS), melaksanakan

bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan kesiswaan/OSIS dalam

rangka, menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah serta pemilihan

pengurus OSIS, membina pengurus OSIS dalam berorganisasi, menyusun

jadwal dan pembinaan serta secara berkala dan insidental, melaksanakan

pemilihan calon siswa berprestasi dan penerima beasiswa.

8. Pembina OSIS

Menyusun program kegiatan OSIS yang dilakukan oleh para siswa,

menyusun jadwal, melaksanakan kegiatan-kegiatan di sekolah,

melaksanakan pemilihan calon ketua OSIS dan anggota OSIS.

24

9. Wakil Humas/DU/DI

Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan dewan

sekolah, membina hubungan antara sekolah dengan wali murid, membina

pengembangan antar sekolah dengan lembaga pemerintah, dunia usaha,

dan lembaga social lainnya, membuat dan menyusun program semua

kebutuhan sekolah, koordinasi dengan semua staf untuk kelancaran

kegiatan sekolah, menciptakan hubungan yang kondusif diantara warga

sekolah, melakukan koordinasi dengan semua staf dan bertanggung jawab

untuk mewujudkan 9K.

10. Kepala Program Keahlian

Menyusun program dan pengembangan program studi. Koordinasi

penggunaan ruang praktek. Peningkatan prestasi dalam jurusan yang

bersangkutan. Mengevaluasi kemajuan dan program studi bersangkutan.

Koordinasi kegiatan-kegiatan guru-guru praktek dan teori. Merencanakan

dan menyiapakan bahan-bahan sesuai dengan kebutuhan kegiatan praktek.

Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan program studi secara berkala

kepada Kepala Sekolah melalui Kepala Program Keahlian.

25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metodologi Penelitian

Pemilihan jurusan bagi siswa kelas X SMK Cengkareng 1 Jakarta

merupakan sebuah keputusan. Keputusan yang telah diambil untuk memilih

jurusan yang telah dilakukan oleh siswa merupakan kumpulan dari sejumlah

keputusan, karena setiap jurusan mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-

masing dan itu akan menjadi daya tarik bagi siswa.

Dalam memilih jurusan siswa harus terlebih dahulu memperhatikan minat

dan bakat yang ada pada diri masing – masing siswa, sehingga tidak terjebak

dalam memilih. Setelah siswa memahami akan minat dan bakat siswa masing-

masing, maka barulah siswa memperhatikan kualitas jurusan, dan peluang karir

kedepan yang ada dalam jurusan tersebut, siswa membandingkan antara satu

jurusan dengan jurusan yang lain, yang memberikan kelebihan dan kekurangan

yang di sesuaikan dengan minat dan bakat mereka. Barulah mereka memutuskan

untuk memilih jurusan tersebut dari semua kumpulan keputusan yang ada.

Dari mengidentifikasi masalah tersebut maka dalam pembuatan skripsi ini,

penulis melakukan tahapan-tahapan untuk mencapai tujuan dalam penelitian yang

menggunakan metode Analytichal Hierarchy Process (AHP)

26

3.1.1. Tahapan Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ada beberapa tahap yang dilakukan oleh penulis

untuk mencapai suatu tujuan, adapun tahapan – tahapan tersebut dapat dilihat

pada:

Gambar III.1

Tahapan Penelitian

1. Studi Literatur

Pada tahapan ini peneliti mencari referensi teori yang relevan dengan

kasus atau permasalahan yang ditemukan. Referensi tersebut berisikan :

a. Kriteria – kriteria pemilihan jurusan pada SMK Cengkareng 1 Jakarta.

b. Pengolahan data menggunakan metode Analytical Hierarchy Process

(AHP).

Start

Studi Literatur

Pengumpulan Data

Data Primer

Pengolahan data

dengan Metode AHP

Analisis Data

Kesimpulan dan Saran

End

27

c. Sistem Pengambilan Keputusan

Referensi ini dicari melalui data yang diperoleh, buku, situs – situs

internet. Hasil studi literature ini adalah terkumpulnya referensi yang

relevan dengan perumusan masalah. Tujuannya adalah untuk

memperkuat permasalahan.

2. Pengumpulan Data

Data yang dipakai dalam penelitian ini yaitu data primer. Data primer yaitu

data yang diperoleh langsung dari pihak sekolah.

3. Pengolahan Data dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

Pada tahap ini penulis mengolah data atau melakukan perhitungan dengan

menggunakan algoritma dalam metode Analytical Hierarchy Process

(AHP) sehingga mendapat hasil yang lebih akurat dalam pengambilan

keputusan.

3.2. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan suatu alat dalam upaya pembuktian hipotesis,

instrumen yang tidak sesuai dapat menghasilkan besaran (nilai) variasi yang

sangat luas sehingga dapat menyulitkan analisis data. Instrumen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah :

1. Data kuantitatif

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa

data – data dari pihak sekolah yang dijadikan objek penelitian yaitu

pemilihan jurusan pada siswa kelas X.

28

2. Kuesioner

Berisikan point – point yang akan dibahas serta diberikan kepada siswa

dalam mencari data tentang pemilihan jurusan dan membantu peneliti

untuk menyelesaikan masalah dengan menggunakan metode Analytichal

Hierarchy Process (AHP), kemudian data yang sudah diperoleh akan diuji

coba menggunakan Expert Choice 11.

3. Perangkat keras (Hardware) komputer untuk pengolahan data, yaitu :

a. Micro Processor atau CPU : Intel® Core™

b. Memori : 2048 MB

c. Monitor : LCD Monitor / CRT Monitor 15

d. Hardisk : 80 GB

e. CD Room : 600 MB

f. Keyboard : 104 keys (Ps/2)

g. Printer : HP Deskjet D2466 Series

h. Mouse : Standard Mouse (Ps/2)

4. Perangkat Lunak (Software) yang digunakan oleh penulis dalam

pembuatan skripsi ini adalah sebagai berikut :

a. Sistem Operasi : Microsoft Windows 7

b. Paket Program : Expert Choice 11

3.3. Metode Pengumpulan Data, Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1. Metode Pengumpulan Data

Valid tidaknya suatu penelitian tergantung pada jenis pengumpulan data

yang digunakan untuk pemilihan metode yang tepat dan sesuai dengan jenis dari

29

sumber data. Teknik pengumpulan data adalah upaya untuk mengamati variabel

yang diteliti melalui metode tertentu. Adapun teknik pengumpulan datanya

dilakukan dengan menggunakan metode sebagai berikut :

1. Metode Observasi

Observasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data, pengamatan atau

pencatatan dengan sistematik fenomena – fenomena yang diselidiki.

Metode ini diterapkan dalam rangka mengamati proses pemilihan jurusan

pada SMK Cengkareng 1 Jakarta.

2. Studi Pustaka

Pengumpulan data dengan membaca serta mempelajari dokumen –

dokumen, literature, jurnal, dan buku – buku yang berhubungan dengan

objek penelitian. Guna mendapatkan teori/konsep/generalisasi yang dapat

digunakan sebagai landasan teori dan kerangka pemikiran dalam

penelitian, dan untuk mencari metodologi yang sesuai serta

membandingkan antara teori yang ada dengan fakta yang terjadi di

lapangan.

3. Metode Wawancara

Metode Wawancara (Interview) yaitu teknik pengumpulan data dengan

cara berdialog yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh informasi

dari yang diwawancarai agar peneliti menemukan permasalahan yang

harus diteliti. Metode ini diterapkan dalam upaya memperoleh informasi

dari yang diwawancarai tentang pemilihan jurusan. Untuk wawancara

dilakukan dengan tatap muka (face two face) dan pertanyaan terbuka (open

ended question) dan wawancara akan bersifat tidak terstruktur. Maksudnya

30

bahwa wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan

pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap

untuk pengumpulan datanya, jawaban responden pun tidak ditentukan,

dalam arti bisa beraneka ragam dan tidak dibatasi. Kemudian pertanyaan

tidak terpaku pada pertanyaan yang telah dibuat, boleh saja jika

ditambahkan pertanyaan diluar yang telah ditentukan, namun tetap harus

berhubungan dengan penelitian yang penulis lakukan. Dalam

pelaksanaannya, open ended question diusahakan tidak terlalu banyak

karena akan membosankan untuk responden dan responden belum tentu

memiliki waktu yang banyak.

4. Kuesioner

Pengumpulan data dengan memberikan kuisioner kepada reponden.

Responden adalah siswa kelas X sekolah SMK Cengkareng 1 Jakarta.

Pengumpulan data tidak lain dari suatu proses pengadaan data primer

untuk keperluan penelitian. Pengumpulan data merupakan langkah yang

penting dalam metode ilmiah. Selalu ada hubungan antara metode

mengumpulkan data dengan masalah penelitian yang dipecahkan. Masalah

memberikan arahan dan mempengaruhi metode pengumpulan dan

pengumpulan data dan informasi dilakukan langsung keresponden dengan

cara wawancara dan penyebaran kuisioner. Pengumpulan data akan

dilakukan melalui langkah data primer. Data primer merupakan data utama

yang digunakan dalam pembuatan sistem pendukung keputusan pemilihan

jurusan pada siswa. Data tersebut meliputi data survei dari siswa kelas X ,

jurusan, variabel kriteria data dan alternatif apa yang akan diambil.

31

3.3.2. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi sebagai keseluruhan objek yang menjadi fokus dalam penelitian

ini. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas X di SMK Cengkareng

1 Jakarta.

2. Sampel Penelitian

Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang

ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu,

maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

Sampel yang dianalisa dalam penulisan skripsi ini sebanyak 50 siswa.

3. Teknik Penarikan Sampel

Penarikan sampel yang akan diambil oleh penulis adalah Nonprobability

Sampling “teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan

peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi

untuk dipilih menjadi sampel “, dan teknik yang penulis gunakan dalam

penulisan adalah Purposive Sampling.

4. Menentukan Ukuran Sampel

Jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah

sampel yang diharapkan 100% mewakili populasi adalah sama dengan

jumlah anggota populasi itu sendiri. Jadi jumlah populasi yang penulis

ambil dalam penelitian ini sebanyak 50 siswa kelas X pada SMK

Cengkareng 1 Jakarta.

32

Rumus III.I Menentukan Ukuran Sampel

S = λ2.N.P.Q

d2(N – 1) + λ2.P.Q

Keterangan :

S = Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi

λ2 = chi kuadrat, dengan dk = 1, taraf kesalahan 1%, 5%, dan 10%

d2 = 0,05

P = Q = 0,5

33

Tabel III.1 Tabel Krejcie Penentuan Jumlah Sampel Dari Populasi Tertentu

Dengan Taraf 1%, 5%, dan 10%

N S

N S

N S

1% 5% 10% 1% 5% 10% 1% 5% 10%

10 10 10 10 280 197 155 138 2800 537 310 247

15 15 14 14 290 202 158 140 3000 543 312 248

20 19 19 19 300 207 161 143 3500 558 317 251

25 24 23 23 320 216 167 147 4000 569 320 254

30 29 28 27 340 225 172 151 4500 578 323 255

35 33 32 31 360 234 177 155 5000 586 326 257

40 38 36 35 380 242 182 158 6000 598 329 259

45 42 40 39 400 250 186 162 7000 606 332 261

50 47 44 42 420 257 191 165 8000 613 334 263

55 51 48 46 440 265 195 168 9000 618 335 263

60 55 51 49 460 272 198 171 10000 622 336 263

65 59 55 53 480 279 202 173 15000 635 340 263

70 63 58 56 500 285 205 176 20000 642 342 266

75 67 62 59 550 301 213 182 30000 649 344 267

80 71 65 62 600 315 221 187 40000 563 345 268

85 75 68 65 650 329 227 191 50000 655 346 269

90 79 72 68 700 341 233 195 75000 658 346 270

95 83 75 71 750 352 238 199 100000 659 347 270

100 87 78 73 800 363 243 202 150000 661 347 270

110 94 84 78 850 373 247 205 200000 661 347 270

120 102 89 83 900 382 251 208 250000 662 348 270

130 109 95 88 950 391 255 211 300000 662 348 270

140 116 100 92 1000 399 258 213 350000 662 348 270

150 122 105 97 1100 414 265 217 400000 662 348 270

160 129 110 101 1200 427 270 221 450000 663 348 270

170 135 114 105 1300 440 275 224 500000 663 348 270

180 142 119 108 1400 450 279 227 550000 663 348 270

190 148 123 112 1500 460 283 229 600000 663 348 270

200 154 127 115 1600 469 286 232 650000 663 348 270

210 160 131 118 1700 477 289 234 700000 663 348 270

220 165 135 122 1800 485 292 235 750000 663 348 270

230 171 139 125 1900 492 294 237 800000 663 348 271

240 176 142 127 2000 498 297 238 850000 663 348 271

250 182 146 130 2200 510 301 241 900000 663 348 271

260 187 149 133 2400 520 304 243 950000 663 348 271

270 192 152 135 2600 529 307 245 1000000 663 348 271

Sumber : Sugiyono (2012)

34

Dengan menggunakan tabel III.1, bila jumlah populasi = 50, kesalahan 5%, maka

jumlah sampelnya 44. Berdasarkan perhitungan dengan cara berikut ini jumlah

sampel untuk siswa kelas X di SMK Cengkareng 1 Jakarta, yaitu X AK = 10, X

PMS = 10, X TKJ = 10, X APK = 10 dan X BC = 10.

X AK = 10/50 x 44 = 8,8

X PMS = 10/50 x 44 = 8,8

X TKJ = 10/50 x 44 = 8,8

X APK = 10/50 x 44 = 8,8

X BC = 10/50 x 44 = 8,8

Jumlah = 44

Jadi jumlah sampelnya 8,8 + 8,8 + 8,8 + 8,8 + 8,8 = 44 siswa. Jumlah pecahan

bisa dibulatkan keatas, sehingga jumlah sampel menjadi 9 + 9 + 9 + 9 + 9 = 45

siswa.

4.4. Metode Analisis Data

Untuk mencapai tujuan dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan

analisis data kuantitatif. Analisis data kuantitatif merupakan suatu analisa data

yang digunakan apabila kesimpulan – kesimpulan yang diperoleh dapat

dibuktikan dengan angka – angka dan juga dalam perhitungan dipergunaakan

rumus yang ada hubungannya dengan analisis penulisan. Analisis data kuantitatif

dalam penelitian ini membandingkan kriteria dan alternatif yang bisa

menghasilkan sebuah keputusan yaitu pemilihan jurusan pada siswa dengan

menggunakan metode Analytichal Hierarchy Process (AHP) dan diuji dengan

software Expert Choice 11.

35

Dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP), maka

kita harus menyusun suatu kriteria dan alternatif untuk membentuk suatu hirarki.

Untuk kriteria maka penulis memilih kriteria :

1. Minat

Peneliti menggunakan minat sebagai salah satu kriteria, untuk mengetahui

apakah hipotesa minat mempunyai pengaruh dalam pengambilan

keputusan siswa dalam memilih jurusan tersebut.

2. Bakat

Peneliti menggunakan bakat sebagai salah satu kriteria, untuk mengetahui

apakah hipotesa bakat mempunyai pengaruh dalam pengambilan

keputusan siswa dalam memilih juruan tersebut.

3. Kualitas Jurusan

Peneliti menggunakan kualitas jurusan sebagai salah satu kriteria, untuk

mengetahui apakah hipotesa kualitas jurusan mempunyai pengaruh dalam

pengambilan keputusan siswa dalam pemilihan jurusan tersebut.

4. Peluang Karir

Peneliti menggunakan sarana dan prasarana yang menunjang sebagai salah

satu kriteria, untuk mengetahui apakah hipotesa sarana dan prasarana yang

menunjang dalam mempengaruhi dalam pengambilan keputusan siswa

dalam memilih jurusan.

Sedangkan untuk alternatifnya yaitu Akuntansi (AK), Pemasaran (PMS),

Administrasi Perkantoran (APK), Teknik Komputer Jaringan (TKJ), dan

Penyiaran Radio (BC).

36

Dari kriteria dan alternatif tersebut maka dapat dibuat sebuah model

hirarki pemilihan jurusan siswa pada SMK Cengkareng 1 Jakarta sebagai berikut :

Gambar III.2

Model Hirarki Pemilihan Jurusan

Pemilihan Jurusan

Minat Bakat Kualitas Jurusan

Akuntansi

(AK)

fgfdgfg

Pemasaran

(PMS)

Teknik

Komputer

Jaringan (TKJ)

Peluang Karir

Administrasi

Perkantoran

(APK)

Penyiaran Radio

(Broadcasting)

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Pengolahan Data Menggunakan Hitungan AHP

Pada bab ini akan dibahas secara khusus pengolahan data pemilihan

jurusan dilakukan dengan cara memberikan kueisoner kepada para siswa, setelah

siswa mengisi kuesioner tersebut, maka data tersebut bisa diolah dengan metode

Analytical Hierarchy Process (AHP). Tahapan pengolahan data pemilihan jurusan

berdasarkan kriteria yang telah ditentukan adalah sebagai berikut:

1. Menghitung faktor pembobotan hirarki untuk semua kriteria.

2. Menghitung Index Consistency (CI) untuk semua kriteria.

3. Memeriksa Consistency Ratio (CR) untuk semua kriteria.

4. Menghitung faktor evaluasi setiap perkriteria (ulangi langkah 1,2, dan 3 untuk

setiap kriteria).

5. Penilaian perbandingan multi partisipan (vector prioritas) untuk semua

kriteria.

6. Perhitungan total rangking/prioritas global.

4.1.1. Perhitungan Faktor Pembobotan Hirarki untuk semua kriteria

Dari hasil analisis preferensi gabungan hirarki untuk semua kriteria,

berikut ini adalah hasil perhitungan matriks penilaian perbandingan berpasangan

gabungan dari 45 responden.

38

73

Tabel IV.1

Tabel perbandingan kriteria minat dengan bakat

KRITERIA

MINAT BAKAT

TOTAL RESPONDEN 45

TOTAL NILAI 180 60

JUMLAH RESPONDEN 30 15

RATA - RATA 6 4

Perbandingan berpasangan pada tabel IV.1 yaitu kriteria minat dipilih 30

dari 45 responden dengan nilai rata-rata 6 poin. Sedangkan kriteria bakat dipilih

15 dari 45 responden dengan nilai rata-rata 4 poin. Dari hasil gabungan seluruh

responden kriteria minat 6 kali lebih penting dibandingkan dengan kriteria bakat.

Hasil pemilihan dari 45 responden gabungan antara kriteria minat dengan

kualitas jurusan dapat dilihat pada tabel IV.2.

Tabel IV.2

Tabel perbandingan kriteria minat dengan kualitas jurusan

KRITERIA

MINAT KUALITAS

JURUSAN

TOTAL RESPONDEN 45

TOTAL NILAI 96 63

JUMLAH RESPONDEN 24 21

RATA - RATA 4 3

Perbandingan berpasangan pada tabel IV.2 yaitu kriteria minat dipilih 24

dari 45 responden dengan nilai rata-rata 4 poin. Sedangkan kriteria kualitas

39

jurusan dipilih 21 dari 45 responden dengan nilai rata-rata 3 poin. Dari hasil

gabungan seluruh responden kriteria minat 4 kali lebih penting dibandingkan

dengan kriteria kualitas jurusan.

Hasil pemilihan dari 45 responden gabungan antara kriteria minat dengan

peluang karir dapat dilihat pada tabel IV.3.

Tabel IV.3

Tabel perbandingan kriteria minat dengan peluang karir

KRITERIA

MINAT PELUANG

KARIR

TOTAL RESPONDEN 45

TOTAL NILAI 224 51

JUMLAH RESPONDEN 28 17

RATA - RATA 8 3

Perbandingan berpasangan pada tabel IV.3 yaitu kriteria minat dipilih 28

dari 45 responden dengan nilai rata-rata 8 poin. Sedangkan kriteria peluang karir

dipilih 17 dari 45 responden dengan nilai rata-rata 3 poin. Dari hasil gabungan

seluruh responden kriteria minat 8 kali lebih penting dibandingkan dengan kriteria

peluang karir.

Hasil pemilihan dari 45 responden gabungan antara kriteria bakat dengan

kualitas jurusan dapat dilihat pada tabel IV.4.

40

Tabel IV.4

Tabel perbandingan kriteria bakat dengan kualitas jurusan

KRITERIA

BAKAT KUALITAS

JURUSAN

TOTAL RESPONDEN 45

TOTAL NILAI 38 78

JUMLAH RESPONDEN 19 26

RATA - RATA 2 3

Perbandingan berpasangan pada tabel IV.4 yaitu kriteria bakat dipilih 19

dari 45 responden dengan nilai rata-rata 2 poin. Sedangkan kriteria kualitas

jurusan dipilih 26 dari 45 responden dengan nilai rata-rata 3 poin. Dari hasil

gabungan seluruh responden kriteria kualitas jurusan 3 kali lebih penting

dibandingkan dengan kriteria kualitas jurusan.

Hasil pemilihan dari 45 responden gabungan antara kriteria bakat dengan

peluang karir dapat dilihat pada tabel IV.5.

Tabel IV.5

Tabel perbandingan kriteria bakat dengan peluang karir

KRITERIA

BAKAT PELUANG

KARIR

TOTAL RESPONDEN 45

TOTAL NILAI 46 44

JUMLAH RESPONDEN 23 22

RATA - RATA 2 1

41

Perbandingan berpasangan pada tabel IV.5 yaitu kriteria bakat dipilih 23

dari 45 responden dengan nilai rata-rata 2 poin. Sedangkan kriteria kualitas

jurusan dipilih 22 dari 45 responden dengan nilai rata-rata 1 poin. Dari hasil

gabungan seluruh responden kriteria bakat 2 kali lebih penting dibandingkan

dengan kriteria peluang karir.

Hasil pemilihan dari 45 responden gabungan antara kriteria kualitas

jurusan dengan peluang karir dapat dilihat pada tabel IV.6

Tabel IV.6

Tabel perbandingan kriteria kualitas jurusan dengan peluang karir

KRITERIA

KUALITAS

JURUSAN

PELUANG

KARIR

TOTAL RESPONDEN 45

TOTAL NILAI 145 32

JUMLAH RESPONDEN 29 16

RATA - RATA 5 2

Perbandingan berpasangan pada tabel IV.6 yaitu kriteria kualitas jurusan

dipilih 29 dari 45 responden dengan nilai rata-rata 5 poin. Sedangkan kriteria

peluang karir dipilih 16 dari 45 responden dengan nilai rata-rata 2 poin. Dari hasil

gabungan seluruh responden kriteria kualitas jurusan 5 kali lebih penting

dibandingkan dengan kriteria peluang karir. Dan dari gabungan hasil penilaian

responden terhadap faktor yang mempengaruhi siswa dalam memilih jurusan

berdasarkan dari semua kriteria, maka matriks perbandingan hasil preferensi

adalah sebagai berikut :

42

Tabel IV.7

Matrik Faktor Pembobotan Hirarki untuk Semua Kriteria

MINAT BAKAT

KUALITAS PELUANG

JURUSAN KARIR

MINAT 1 6 4 8

BAKAT 1/6 1 1/3 2

KUALITAS JURUSAN 1/4 3 1 5

PELUANG KARIR 1/8 ½ 1/5 1

Tabel IV.8

Matrik Faktor Pembobotan Hirarki untuk Semua Kriteria yang

disederhanakan

MINAT BAKAT KUALITAS PELUANG

JURUSAN KARIR

MINAT 1,000 6,000 4,000 8,000

BAKAT 0,167 1,000 0,333 2,000

KUALITAS

JURUSAN 0,250 3,000 1,000 5,000

PELUANG KARIR 0,125 0,500 0,200 1,000

JUMLAH 1,542 10,500 5,533 16,000

Dengan unsur – unsur pada tiap kolom dibagi dengan jumlah total pada

kolom yang bersangkutan, akan diperoleh bobot relatif yang dinormalkan. Nilai

vektor eigen dihasilkan dari rata – rata nilai bobot relatif untuk tiap baris.

Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut :

43

Tabel IV.9

Matrik Faktor Pembobotan Hirarki Untuk Semua Kriteria yang

dinormalkan

MINAT BAKAT

KUALITAS PELUANG VECTOR

JURUSAN KARIR EIGEN

MINAT 0,649 0,571 0,723 0,500 0,611

BAKAT 0,108 0,095 0,060 0,125 0,097

KUALITAS

JURUSAN 0,162 0,286 0,181 0,313 0,235

PELUANG

KARIR 0,081 0,048 0,036 0,063 0,057

Selanjutnya nilai eigen λ maksimum didapat dengan menjumlahkan hasil

perkalian jumlah kolom dengan vektor eigen. Nilai eigen maksimum yang dapat

diperoleh adalah sebagai berikut :

(λ maksimum)

=(1,542x0,611)+(10,500x0,097)+(5,533x0,235)+(16x0,057)

= 4,173

Karena matriks berordo 4 (yakni terdiri dari 4 kriteria) nilai indeks konsistensi

yang diperoleh :

CI = λmaks - n = 4,173 - 4 = 0,173 = 0,058

n - 1 4-1 3

Untuk n = 4, RI = 0,900 (Tabel Saaty), maka:

CR = CI = 0,058 = 0,064 < 0,100

RI 0,900

Karena CR < 0,100 berarti prefensi responden adalah konsisten.

44

Dari hasil perhitungan tabel di atas menunjukkan bahwa kriteria paling

penting bagi siswa kelas X pada SMK Cengkareng 1 Jakarta.

1. Minat dengan bobot 0,611 atau 61,1%

2. Bakat dengan bobot 0,097 atau 9,7%

3. Kualitas Jurusan dengan bobot 0,235 atau 23,5 %

4. Peluang Karir dengan bobot 0,057 atau 5,7%

4.1.2. Vektor Prioritas

Untuk memperoleh vektor prioritas setiap unsur pada tabel IV.8, disetiap

baris dikalikan dan selanjutnya ditarik akar berpangkat n. Hasil dari setiap baris

ini kemudian dibagi dengan jumlah dari hasil semua baris.

Tabel IV.10

Matrik Vektor Prioritas

MINAT BAKAT

KUALITAS PELUANG

JURUSAN KARIR

MINAT 1,000 6,000 4,000 8,000

BAKAT 0,167 1,000 0,333 2,000

KUALITAS

JURUSAN 0,250 3,000 1,000 5,000

PELUANG KARIR 0,125 0,500 0,200 1,000

JUMLAH 1,542 10,500 5,533 16,000

Dengan demikian dapat diperoleh vektor priorotasnya, yaitu :

4√1x6x4x8 = 3,722

4√0,167x1x0,333x2 = 0,577

4√0,250x3x1x5 = 1,392

45

4√0,125x0,500x0,200x1 = 0,334

Jumlah = 6,026

Vektor Prioritas :3,722 : 6,026 = 0,618

0,577 : 6,026 = 0,096

1,392 : 6,026 = 0,231

0,334 : 6,026 = 0,055

4.1.3. Perhitungan Faktor Evaluasi untuk Kriteria Minat

Perbandingan berpasangan untuk kriteria minat pada 5 jurusan di SMK

Cengkareng 1 Jakarta yaitu perbandingan berpasangan antara Jurusan Akuntansi

(AK) terhadap Jurusan Pemasaran (PMS), Jurusan Teknik Komputer Jaringan

(TKJ), Jurusan Administrasi Perkantoran (APK) dan Jurusan Penyiaran Radio

(BC). Sehingga diperoleh hasil preferensi dari 45 responden dalam matriks adalah

sebagai berikut .

Tabel IV.11

Matrik Faktor Evaluasi untuk Kriteria Minat

AK PMS TKJ APK BC

AK 1 3 3 2 4

PMS 1/3 1 2 ½ 3

TKJ 1/3 ½ 1 2 2

APK ½ 2 1/2 1 4

BC ¼ 1/3 1/2 ¼ 1

Perbandingan matriks dengan kriteria minat adalah sebagai berikut :

46

Tabel IV.12

Matrik Faktor Evaluasi untuk Kriteria Minat yang disederhanakan

AK PMS TKJ APK BC

AK 1,000 3,000 3,000 2,000 4,000

PMS 0,333 1,000 2,000 0,500 3,000

TKJ 0,333 0,500 1,000 2,000 2,000

APK 0,500 2,000 0,500 1,000 4,000

BC 0,250 0,333 0,333 0,250 1,000

JUMLAH 2,417 6,833 6,833 5,750 14,000

Dengan unsur – unsur pada tiap kolom dibagi dengan jumlah total pada

kolom yang bersangkutan, akan diperoleh bobot relatif yang dinormalkan. Nilai

vektor eigen dihasilkan dari rata – rata nilai bobot relatif untuk tiap baris.

Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel IV.13

Matrik Faktor Evaluasi Untuk Kriteria Minat yang dinormalkan

AK PMS TKJ APK BC

VECTOR

EIGEN

AK 0,414 0,439 0,439 0,348 0,286 0,385

PMS 0,138 0,146 0,293 0,087 0,214 0,176

TKJ 0,138 0,073 0,146 0,348 0,143 0,170

APK 0,207 0,293 0,073 0,174 0,286 0,206

BC 0,103 0,049 0,049 0,043 0,071 0,063

47

Selanjutnya nilai eigen λ maksimum didapat dengan menjumlahkan hasil

perkalian jumlah kolom dengan vektor eigen. Nilai eigen maksimum yang dapat

diperoleh adalah sebagai berikut :

(λ maksimum) =

(2,417x0,385)+(6,833x0,176)+(6,833x0,170)+(5,750x0,206)+(14x0,063)

= 4,224

Karena matriks berordo 5 (yakni terdiri dari 5 alternatif) nilai indeks konsistensi

yang diperoleh :

CI = λmaks - n = 5,362 - 5 = 0,362 = 0,090

n - 1 5-1 4

Untuk n = 5, RI = 1,12 (Tabel Saaty), maka:

CR = CI = 0,090 = 0,081 < 0,100

RI 1,12

Karena CR < 0,100 berarti preferensi responden adalah konsisten.

Dari hasil perhitungan tabel di atas menunjukkan bahwa kriteria paling

penting bagi siswa kelas X pada SMK Cengkareng 1 Jakarta.

1. Akuntansi (AK) dengan bobot 0,385 atau 38,5%

2. Pemasaran (PMS) dengan bobot 0,176 atau 17,6%

3. Teknik Komputer Jaringan (TKJ) dengan bobot 0,170 atau 17%

4. Administrasi Perkantoran (APK) dengan bobot 0,206 atau 20,6%

5. Penyiaran Radio (BC) dengan bobot 0,063 atau 6,3%

4.1.4. Perhitungan Faktor Evaluasi untuk Kriteria Bakat

48

Perbandingan berpasangan untuk kriteria bakat pada 5 jurusan di SMK

Cengkareng 1 Jakarta yaitu perbandingan berpasangan antara Jurusan Akuntansi

(AK) terhadap Jurusan Pemasaran (PMS), Jurusan Teknik Komputer Jaringan

(TKJ), Jurusan Administrasi Perkantoran (APK) dan Jurusan Penyiaran Radio

(BC). Sehingga diperoleh hasil preferensi dari 45 responden dalam matriks adalah

sebagai berikut :

Tabel IV.14

Matrik Faktor Evaluasi untuk Kriteria Bakat

AK PMS TKJ APK BC

AK 1 6 2 3 5

PMS 1/6 1 1/4 1/3 3

TKJ 1/2 4 1 1/2 2

APK 1/3 3 2 1 5

BC 1/5 1/3 1/2 1/5 1

Perbandingan matriks dengan kriteria bakat adalah sebagai berikut :

Tabel IV.15

Matrik Faktor Evaluasi untuk Kriteria Bakat yang disederhanakan

AK PMS TKJ APK BC

AK 1,000 4,000 2,000 3,000 5,000

PMS 0,250 1,000 0,500 0,333 3,000

TKJ 0,500 2,000 1,000 0,500 2,000

APK 0,333 3,000 2,000 1,000 5,000

49

BC 0,200 0,333 0,500 0,200 1,000

JUMLAH 2,283 10,333 6,000 5,033 16,000

Dengan unsur – unsur pada tiap kolom dibagi dengan jumlah total pada

kolom yang bersangkutan, akan diperoleh bobot relatif yang dinormalkan. Nilai

vektor eigen dihasilkan dari rata – rata nilai bobot relatif untuk tiap baris.

Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel IV.16

Matrik Faktor Evaluasi Untuk Kriteria Bakat yang dinormalkan

AK PMS TKJ APK BC VECTOR

EIGEN

AK 0,438 0,387 0,333 0,596 0,313 0,413

PMS 0,109 0,097 0,083 0,066 0,188 0,109

TKJ 0,219 0,194 0,167 0,099 0,125 0,161

APK 0,146 0,290 0,333 0,199 0,313 0,256

BC 0,088 0,032 0,083 0,040 0,063 0,061

Selanjutnya nilai eigen λ maksimum didapat dengan menjumlahkan hasil

perkalian jumlah kolom dengan vektor eigen. Nilai eigen maksimum yang dapat

diperoleh adalah sebagai berikut :

(λ maksimum) =

(2,283x0,0,413)+(10,333x0,109)+(6x0,161)+(5,033x0,256)+(16x0,061)

= 5,298

50

Karena matriks berordo 5 (yakni terdiri dari 5 alternatif) nilai indeks konsistensi

yang diperoleh :

CI = λmaks - n = 5,298 – 5 = 0,298 = 0,074

n - 1 5-1 4

Untuk n = 5, RI = 1,12 (Tabel Saaty), maka:

CR = CI = 0,074 = 0,066 < 0,100

RI 1,12

Karena CR < 0,100 berarti preferensi responden adalah konsisten.

Dari hasil perhitungan tabel di atas menunjukkan bahwa kriteria paling

penting bagi siswa kelas X pada SMK Cengkareng 1 Jakarta.

1. Akuntansi (AK) dengan bobot 0,413 atau 41,3%

2. Pemasaran (PMS) dengan bobot 0,109 atau 10,9%

3. Teknik Komputer Jaringan (TKJ) dengan bobot 0,161 atau 16,1%

4. Administrasi Perkantoran (APK) dengan bobot 0,256 atau 25,6%

5. Penyiaran Radio (BC) dengan bobot 0,061 atau 6,1%

4.1.4. Perhitungan Faktor Evaluasi untuk Kriteria Kualitas Jurusan

Perbandingan berpasangan untuk kriteria kualitas jurusan pada 5 jurusan

di SMK Cengkareng 1 Jakarta yaitu perbandingan berpasangan antara Jurusan

Akuntansi (AK) terhadap Jurusan Pemasaran (PMS), Jurusan Teknik Komputer

Jaringan (TKJ), Jurusan Administrasi Perkantoran (APK) dan Jurusan Penyiaran

Radio (BC). Sehingga diperoleh hasil preferensi dari 45 responden dalam matriks

adalah sebagai berikut :

51

Tabel IV.17

Matrik Faktor Evaluasi untuk Kriteria Kualitas Jurusan

AK PMS TKJ APK BC

AK 1 6 2 1/4 5

PMS 1/6 1 1/2 1/6 2

TKJ 1/2 2 1 1/5 3

APK 4 6 5 1 6

BC 1/5 ½ 1/3 1/6 1

Perbandingan matriks dengan kriteria kualitas jurusan adalah sebagai berikut :

Tabel IV.18

Matrik Faktor Evaluasi untuk Kriteria Kualitas Jurusan yang

disederhanakan

AK PMS TKJ APK BC

AK 1,000 6,000 2,000 0,250 5,000

PMS 0,167 1,000 0,500 0,167 2,000

TKJ 0,500 2,000 1,000 0,200 3,000

APK 4,000 6,000 5,000 1,000 6,000

BC 0,200 0,500 0,333 0,167 1,000

JUMLAH 5,867 15,500 8,833 1,783 17,000

Dengan unsur – unsur pada tiap kolom dibagi dengan jumlah total pada

kolom yang bersangkutan, akan diperoleh bobot relatif yang dinormalkan. Nilai

vektor eigen dihasilkan dari rata – rata nilai bobot relatif untuk tiap baris.

Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut :

52

Tabel IV.19

Matrik Faktor Evaluasi untuk Kriteria Kualitas Jurusan yang dinormalkan

AK PMS TKJ APK BC

VECTOR

EIGEN

AK 0,170 0,387 0,226 0,140 0,294 0,244

PMS 0,028 0,065 0,057 0,093 0,118 0,072

TKJ 0,085 0,129 0,113 0,112 0,176 0,123

APK 0,682 0,387 0,566 0,561 0,353 0,510

BC 0,034 0,032 0,038 0,093 0,059 0,051

Selanjutnya nilai eigen λ maksimum didapat dengan menjumlahkan hasil

perkalian jumlah kolom dengan vektor eigen. Nilai eigen maksimum yang dapat

diperoleh adalah sebagai berikut :

(λ maksimum) =

(5,867x0,244)+(15.500x0,072)+(8,833x0.123)+(1,783x0,510)+(17x0,051)

= 5,416

Karena matriks berordo 5 (yakni terdiri dari 5 alternatif) nilai indeks konsistensi

yang diperoleh :

CI = λmaks - n = 5,416 – 5 = 0,416 = 0,104

n - 1 5-1 4

Untuk n = 5, RI = 1,12 (Tabel Saaty), maka:

CR = CI = 0,104 = 0,093 < 0,100

RI 1,12

Karena CR < 0,100 berarti preferensi responden adalah konsisten.

Dari hasil perhitungan tabel di atas menunjukkan bahwa kriteria paling

penting bagi siswa kelas X pada SMK Cengkareng 1 Jakarta.

53

1. Akutansi (AK) dengan bobot 0,244 atau 24,4%

2. Pemasaran (PMS) dengan bobot 0,072 atau 7,2 %

3. Teknik Komputer Jaringan (TKJ) dengan bobot 0,123 atau 12,3 %

4. Administrasi Perkantoran (APK)dengan bobot 0,510 atau 51%

5. Penyiaran Radio (BC) dengan bobot 0,051 atau 5,1%

4.1.5. Perhitungan Faktor Evaluasi untuk Kriteria Peluang Karir

Perbandingan berpasangan untuk kriteria peluang karir pada 5 jurusan di

SMK Cengkareng 1 Jakarta yaitu perbandingan berpasangan antara Jurusan

Akuntansi (AK) terhadap Jurusan Pemasaran (PMS), Jurusan Teknik Komputer

Jaringan (TKJ), Jurusan Administrasi Perkantoran (APK) dan Jurusan Penyiaran

Radio (BC). Sehingga diperoleh hasil preferensi dari 45 responden dalam matriks

adalah sebagai berikut :

Tabel IV.20

Matrik Faktor Evaluasi untuk Kriteria Peluang Karir

AK PMS TKJ APK BC

AK 1 3 5 1/4 3

PMS 1/3 1 4 1/5 2

TKJ 1/5 ¼ 1 3 3

APK 4 5 1/3 1 4

BC 1/3 ½ 1/3 1/4 1

Perbandingan matriks dengan kriteria peluang karir adalah sebagai berikut :

54

Tabel IV.21

Matrik Faktor Evaluasi untuk Kriteria Peluang Karir yang disederhanakan

AK PMS TKJ APK BC

AK 1,000 3,000 5,000 0,250 3,000

PMS 0,333 1,000 4,000 0,200 2,000

TKJ 0,200 0,250 1,000 3,000 3,000

APK 4,000 5,000 0,333 1,000 4,000

BC 0,333 0,500 0,333 0,250 1,000

JUMLAH 5,867 9,750 10,667 4,700 13,000

Dengan unsur – unsur pada tiap kolom dibagi dengan jumlah total pada

kolom yang bersangkutan, akan diperoleh bobot relatif yang dinormalkan. Nilai

vektor eigen dihasilkan dari rata – rata nilai bobot relatif untuk tiap baris.

Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel IV.22

Matrik Faktor Evaluasi untuk Kriteria Peluang Karir yang

dinormalkan.

AK PMS TKJ APK BC

VECTOR

EIGEN

AK 0,170 0,308 0,469 0,053 0,231 0,246

PMS 0,057 0,103 0,375 0,043 0,154 0,146

TKJ 0,034 0,026 0,094 0,638 0,231 0,205

APK 0,682 0,513 0,031 0,213 0,308 0,349

BC 0,057 0,051 0,031 0,053 0,077 0,054

55

Selanjutnya nilai eigen λ maksimum didapat dengan menjumlahkan hasil

perkalian jumlah kolom dengan vektor eigen. Nilai eigen maksimum yang dapat

diperoleh adalah sebagai berikut :

(λ maksimum) =

(5,867x0,246)+(9,750x0,146)+(10,667x0.205)+(4,700x0,349)+(13x0,054)

= 7,393

Karena matrik berordo 5 (yakni terdiri dari 5 alternatif) nilai indeks konsistensi

yang diperoleh :

CI = λmaks - n = 7,393 - 5 = 2,393 = 0,598

n - 1 5-1 4

Untuk n = 5 RI = 1,12 (Tabel Saaty), maka:

CR = CI = 0,598 = 0,050 < 0,100

RI 1,12

Karena CR < 0,100 berarti preferensi responden adalah konsisten.

Dari hasil perhitungan tabel di atas menunjukkan bahwa kriteria paling

penting bagi siswa kelas X pada SMK Cengkareng 1 Jakarta.

1. Akutansi (AK) dengan bobot 0,246 atau 24,6%

2. Pemasaran (PMS) dengan bobot 0,146 atau 14,6 %

3. Teknik Komputer Jaringan (TKJ) dengan bobot 0,205 atau 20,5 %

4. Administrasi Perkantoran (APK) dengan bobot 0,349 atau 34,9%

5. Penyiaran Radio (BC) dengan bobot 0,054 atau 5,4%

4.2. Perhitungan Total Ranking/Prioritas Global

4.2.1. Faktor Evaluasi Total

56

Dari seluruh evaluasi yang dilakukan terhadap ke 4 kriteria yaitu kriteria

minat, bakat, kualitas jurusan, dan peluang karir, selanjutnya dikalikan dengan

vektor prioritas. Dengan demikian kita peroleh tabel hubungan antara kriteria

dengan alternatif.

Tabel IV.23

Matriks Hubungan antara Kriteria dengan Alternatif

MINAT BAKAT KUALITAS PELUANG

JURUSAN KARIR

AK 0,385 0,413 0,244 0,246

PMS 0,176 0,109 0,072 0,146

TKJ 0,170 0,161 0,123 0,205

APK 0,206 0,256 0,510 0,349

BC 0,063 0,061 0,051 0,054

4.2.2. Total Ranking

Untung mencari total rangking untuk masing – masing jurusan di SMK

Cengkareng 1 Jakarta adalah dengan cara mengalikan faktor evaluasi masing –

masing alternatif dengan faktor bobot.

0,385 0,413 0,244 0,246 0,611 0,347

0,176 0,109 0,072 0,146 0,097 0,143

0,170 0,161 0,123 0,205 X 0,235 = 0,160

0,204 0,256 0,510 0,349 0,057 0,290

0,063 0,061 0,051 0,054 0,059

Atau bisa juga dengan cara seperti pada tabel-tabel berikut ini:

57

Tabel IV.24

Total Ranking untuk Jurusan Akutansi

FAKTOR

EVALUASI

FAKTOR

BOBOT

BOBOT

EVALUASI

MINAT 0,385 0,618 0,238

BAKAT 0,413 0,096 0,040

KUALITAS

JURUSAN 0,244 0,231 0,056

PELUANG

KARIR 0,246 0,055 0,014

JUMLAH 1,000 0,347

Tabel IV.25

Total Ranking untuk Jurusan Pemasaran

FAKTOR

EVALUASI

FAKTOR

BOBOT

BOBOT

EVALUASI

MINAT 0,176 0,618 0,109

BAKAT 0,109 0,096 0,010

KUALITAS

JURUSAN 0,072 0,231 0,017

PELUANG

KARIR 0,146 0,055 0,008

JUMLAH 1,000 0,144

Tabel IV.26

Total Ranking untuk Jurusan Teknik Komputer Jaringan

FAKTOR

EVALUASI

FAKTOR

BOBOT

BOBOT

EVALUASI

MINAT 0,170 0,618 0,105

BAKAT 0,161 0,096 0,015

KUALITAS

JURUSAN 0,123 0,231 0,028

PELUANG KARIR 0,205 0,055 0,011

JUMLAH 1,000 0,160

58

Tabel IV.27

Total Ranking untuk Jurusan Administrasi Perkantoran

FAKTOR

EVALUASI

FAKTOR

BOBOT

BOBOT

EVALUASI

MINAT 0,206 0,618 0,127

BAKAT 0,256 0,096 0,025

KUALITAS

JURUSAN 0,510 0,231 0,118

PELUANG

KARIR 0,349 0,055 0,019

JUMLAH 1,000 0,289

Tabel IV.28

Total Ranking untuk Jurusan Penyiaran Radio

FAKTOR

EVALUASI

FAKTOR

BOBOT

BOBOT

EVALUASI

MINAT 0,063 0,618 0,039

BAKAT 0,061 0,096 0,006

KUALITAS

JURUSAN 0,051 0,231 0,012

PELUANG KARIR 0,061 0,055 0,003

JUMLAH 1,000 0,060

Dengan keseluruhan proses dan tahapan perhitungan dengan menggunakan

AHP berikut ini adalah kesimpulan dan urutan prioritas berdasarkan hasil

keseluruhan :

59

Tabel IV.29

Tabel Urutan Prioritas Menggunakan AHP Berdasarkan Semua

Kriteria

NO KRITERIA PRESENTASE

1 MINAT 61,1%

2 KUALITAS JURUSAN 23,5%

3 BAKAT 9,7%

4 PELUANG KARIR 5,7%

TOTAL PRESENTASE 100%

Tabel IV.30

Tabel Urutan Alternatif Prioritas Menggunakan AHP Berdasarkan Semua

Kriteria

NO KRITERIA PRESENTASE

1 AKUNTANSI 34,7%

2 ADMINISTRASI PERKANTORAN 28,9%

3 TEKNIK KOMPUTER JARINGAN 16%

4 PEMASARAN 14,4%

5 PENYIARAN RADIO 6%

TOTAL PRESENTASE 100%

60

4.3. Hasil Implementasi dengan Software Expert Choice 11

Hasil dari data – data kuesioner yang diinput menggunakan software

Expert Choice 11 yang hasilnya dapat dilihat pada gambar dibawah berikut :

Gambar IV.1

Grafik Hasil Input Data Responden dalam Memilih Jurusan pada SMK

Cengkareng 1 Jakarta

Gambar IV.2

Matrik Perbandingan semua Kriteria

61

Gambar IV.3

Hasil Prioritas terhadap semua Kriteria

Berdasarkan gambar IV.3 hasil pengolahan data menggunakan Expert

Choice 11 perbandingan berpasangan terhadap semua kriteria yaitu nilai

Inconsistency Ratio adalah 0,04. Sedangkan pengolahan data secara manual

menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) menghasilkan nilai

yaitu 0,064. Dari perbandingan hasil akhir pengolahan data tersebut terdapat

selisih 0,024. Namun tidak merubah urutan prioritas dimana kriteria minat berada

diurutan pertama, kedua kriteria kualitas jurusan, ketiga kriteria bakat dan kriteria

peluang karir.

62

Gambar IV.4

Grafik Hasil Data Input Responden Pemilihan Jurusan pada SMK

Cengkareng 1 Jakarta untuk Kriteria Minat

Gambar IV.5

Matrik Perbandingan dalam Kriteria Minat

63

Gambar IV.6

Hasil Prioritas Alternatif dalam Kriteria Minat

Berdasarkan gambar IV.6 hasil pengolahan data menggunakan Expert

Choice 11 perbandingan antar alternatif berdasarkan kriteria minat yaitu nilai

Inconsistency Ratio adalah 0,09. Sedangkan pengolahan data secara manual

menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) menghasilkan nilai

yang sama yaitu 0,081. Dari perbandingan hasil akhir pengolahan data tersebut

terdapat selisih 0,009. Namun tidak merubah urutan prioritas dimana Jurusan

Akuntansi berada diurutan pertama, kedua Jurusan Administrasi Perkantoran,

ketiga Jurusan Pemasaran, keempat Jurusan Teknik Komputer Jaringan dan

kelima Jurusan Penyiaran Radio.

64

Gambar IV.7

Grafik Hasil Data Input Responden Pemilihan Jurusan pada SMK

Cengkareng 1 Jakarta untuk Kriteria Bakat

Gambar IV.8

Matrik Perbandingan dalam Kriteria Bakat

65

Gambar IV.9

Hasil Prioritas Alternatif dalam Kriteria Bakat

Berdasarkan gambar IV.9 hasil pengolahan data menggunakan Expert

Choice 11 perbandingan antar alternatif berdasarkan kriteria bakat yaitu nilai

Inconsistency Ratio adalah 0,05. Sedangkan pengolahan data secara manual

menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) menghasilkan nilai

yaitu 0,066. Dari perbandingan hasil akhir pengolahan data tersebut terdapat

selisih 0,016. Namun tidak merubah urutan prioritas dimana Jurusan Akuntansi

berada diurutan pertama, Kedua Jurusan Administrasi Perkantoran, Ketiga Teknik

Komputer Jaringan, keempat Jurusan Pemasaran dan kelima Jurusan Penyiaran

Radio.

66

Gambar IV.10

Grafik Hasil Data Input Responden Pemilihan Jurusan pada SMK

Cengkareng 1 Jakarta untuk Kriteria Kualitas Jurusan

Gambar IV.11

Matrik Perbandingan dalam Kriteria Kualitas Jurusan

67

Gambar IV.12

Hasil Prioritas Alternatif dalam Kriteria Kualitas Jurusan

Berdasarkan gambar IV.12 hasil pengolahan data menggunakan Expert

Choice 11 perbandingan antar alternatif berdasarkan kriteria kualitas jurusan

yaitu nilai Inconsistency Ratio adalah 0,06. Sedangkan pengolahan data secara

manual menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) menghasilkan

nilai yaitu 0,093. Dari perbandingan hasil akhir pengolahan data tersebut terdapat

selisih 0,033. Namun tidak merubah urutan prioritas dimana Jurusan Administrasi

Perkantoran berada diurutan pertama, Kedua Jurusan Akuntansi, Ketiga Teknik

Komputer Jaringan, keempat Jurusan Pemasaran dan kelima Jurusan Penyiaran

Radio.

68

Gambar IV.13

Grafik Hasil Data Input Responden Pemilihan Jurusan pada SMK

Cengkareng 1 Jakarta untuk Kriteria Peluang Karir

Gambar IV.14

Matrik Perbandingan dalam Kriteria Peluang Karir

69

Gambar IV.15

Hasil Prioritas Alternatif dalam Kriteria Peluang Karir

Berdasarkan gambar IV.15 hasil pengolahan data menggunakan Expert

Choice 11 perbandingan antar alternatif berdasarkan kriteria peluang karir yaitu

nilai Inconsistency Ratio adalah 0,054. Sedangkan pengolahan data secara manual

menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) menghasilkan nilai

yaitu 0,050. Dari perbandingan hasil akhir pengolahan data tersebut terdapat

selisih 0,004. Namun tidak merubah urutan prioritas dimana Jurusan Administrasi

Perkantoran berada diurutan pertama, Kedua Jurusan Akuntansi, Ketiga Teknik

Komputer Jaringan, keempat Jurusan Pemasaran dan kelima Jurusan Penyiaran

Radio.

70

Gambar IV.16

Grafik Performance Sensitivity

Gambar IV.17

Grafik Gradient Sensitivity

71

Gambar IV.18

Grafik Head to Head Sensitivity

Gambar IV.19

Grafik Dynamic Sensitivity

72

Dari keseluruhan proses dan tahapan perhitungan dengan menggunakan

Expert Choice 11 berikut ini adalah kesimpulan dan urutan prioritas berdasarkan

hasil keseluruhan :

Tabel IV.31

Tabel urutan prioritas menggunakan Expert Choice 11 berdasarkan semua

kriteria

NO KRITERIA PRESENTASE

1 MINAT 62,10%

2 KUALITAS JURUSAN 23%

3 BAKAT 9,40%

4 PELUANG KARIR 5,50%

TOTAL PRESENTASE 100%

Tabel IV.32

Tabel urutan Alternatif prioritas menggunakan Expert Choice 11

berdasarkan semua kriteria

NO KRITERIA PRESENTASE

1 AKUNTANSI 35,5%

2 ADMINISTRASI PERKANTORAN 27,4%

3 TEKNIK KOMPUTER JARINGAN 16,2%

4 PEMASARAN 14,8%

5 PENYIARAN RADIO 6,1%

TOTAL PRESENTASE 100%

73

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian tentang Analisis Pemilihan Jurusan pada SMK

Cengkareng 1 Jakarta dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP),

penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kriteria minat adalah faktor yang paling

penting bagi siswa karena biasanya dalam memilih jurusan, yang paling dicari

siswa adalah jurusan yang sesuai dengan minat dari masing – masing siswa

tersebut.

2. Hasil pengolahan data kuesioner menggunakan metode Analytical Hierarchy

Process (AHP) dengan software Expert Choice 11 tidak jauh berbeda.

Meskipun terdapat selisih pada nilai konsistensi, namun tidak merubah hasil

akhir urutan prioritas.

3. Faktor yang mempengaruhi siswa dalam memilih jurusan memiliki 4 kriteria

yaitu Minat, Bakat, Kualitas Jurusan dan Peluang Karir dimana kriteria minat

terdapat urutan pertama yang paling banyak dipilih siswa, selanjutnya kualitas

jurusan, bakat, dan terakhir peluang karir. Sedangkan alternatif yang disiapkan

penulis ada lima alternalif yaitu Akuntansi (AK), Pemasaran (PMS), Teknik

Komputer Jaringan (TKJ), Administrasi Perkantoran (APK) dan Penyiaran

Radio (Broadcasting). Dimana jurusan yang paling diminati Akuntansi (AK),

kedua Administrasi Perkantoran (APK), ketiga Teknik Komputer Jaringan

(TKJ), keempat Pemasaran (PMS), dan terakhir Penyiaran Radio (BC).

74

4. Dengan menggunakan analisis pemecahan masalah dengan metode Analytical

Hierarchi Process (AHP) ini, maka dapat membantu siswa dalam menentukan

pemilihan jurusan.

5.2. Saran

Berdasarkan pada pengujian yang telah dilakukan pada software Expert

Choice 11 maupun hitungan secara manual masih banyak kekurangan dan

kelemahan sehingga perlu dikembangkan lagi agar kinerjanya lebih baik, oleh

karena itu disarankan sebagai berikut :

1. Tes wawancara dan tes tertulis . Hasil tes tersebut dapat dijadikan sebagai

bahan pertimbangan untuk siswa agar tidak terjadi salah pilih jurusan.

2. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) ini diharapkan dapat

dikembangkan lagi menjadi suatu sistem pendukung keputusan yang lebih

baik. Dengan mengembangkan kriteria – kriteria permasalahan yang lebih

kompleks, dan berbasis aplikasi sistem yang dapat mempermudah

permasalahan yang ada.

75

DAFTAR PUSTAKA

1. Artikel Teknik Informatika dan Sistem Informasi : 2012 diambil dari www.informatika.web.id (5 November 2016)

2. Bahri. 2014. Model Penelitian Kuantitatif berbasis SEM-Amos. ISBN: 978-602-280-

673-8. Yogyakarta: Deepublish.

3. Darmawan. 2013. Sistem Infomasi Manajemen. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.

4. Fitriyani. 2012. Sistem Pendukung Keputusan Penjurusan SMA Menggunakan

Metode AHP. ISBN: 979-26-0255. Semarang: Seminar Nasional Teknologi Informasi & Terapan 2012 (Sematik 2012). No. 23 Juni 2012: 601-605. Diambil dari: http://docplayer.info/30925162-Sistem-pendukung-keputusan-penjurusan-sma-menggunakan-metode-ahp.html (20 Desember 2016)

5. Harahap. 2015. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Jurusan Metode Analytical

Hierachy Process (Studi Kasus : SMK Swasta Kartini Utama Sei Rampah). ISSN: 2301-9425. Medan: Pelita Informatika Budi Darma. Kursor Vol. 9, No. 2 Maret 2015: 13-20. Diambil dari: http://www.e-jurnal.com/2016/09/sistem-pendukung-keputusan-penentuan_42.html (10 November 2016)

6. Hartono. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka

Cipta. 7. Pare. 2013. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Program Studi Pada Perguruan

Tinggi. ISSN: 2089-6697. Kursor Vol. 2, No. 1 April 2013: 58-70. Diambil dari: http://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&q=sistem+pendukung+keputusan+pemilihan+program+studi+pada+pengurusan+tinggi&btnG (10 November 2016)

8. Sangadji. 2010. Metode Penelitian. Yogykarta: Andi offset. 9. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

76

77

78

79

KUESIONER ANALISIS PEMILIHAN JURUSAN PADA SMK

CENGKARENG 1 JAKARTA DENGAN METODE

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

IDENTITAS RESPONDEN

Nama : Amelia Putri Diyanti

Jenis Kelamin : Perempuan

Asal Sekolah : X Akuntansi

PETUNJUK PENGISIAN

Berilah tanda (X) pada kolom skala kriteria yang sesuai dengan pendapat anda

dengan tingkat kepentingan yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Kedua kriteria sama penting (equal importance)

3. Kriteria (A) sedikit lebih penting (moderate importance) dibanding dengan (B)

5. Kriteria (A) lebih penting (strong importance) dibanding dengan (B)

7. Kriteria (A) sangat lebih penting (very strong importance) dibanding dengan

(B)

9. Kriteria (A) mutlak lebih penting (exreme importance) dibanding dengan (B)

Dan jika ragu –ragu antara 2 skala maka ambil nilai tengahnya, misalkan anda

ragu - ragu antara 3 dan 4 maka pilih skala 6 dan seterusnya.

80

Contoh pengisian kuesioner :

Jika anda memberi tanda ( X ) pada nilai 6 maka artinya kriteria A dalam contoh

ini minat dalam pemilihan jurusan sangat lebih penting dibandingkan dengan

kriteria B bakat dan sebaliknya jika anda memberi tanda ( x ) pada nilai 4 maka

artinya kriteria B bakat dalam pemilihan jurusan sedikit lebih penting

dibandingkan dengan kriteria A minat.

Berikut ini adalah kuesioner yang akan ditujukan kepada siswa, silahkan memilih

kriteria dan jurusan terlebih dahulu kemudian nilai pada kotak yang sudah di

sediakan untuk masing – masing pertanyaan sebagai berikut :

LEVEL 1 : PERBANDINGAN KRITERIA

1. Perbandingan Berpasangan Kriteria

Perbandingan Kepentingan Nilai

Kriteria A

Kriteria B 1 2 3 4 5 X 7 8 9

Kriteria A

Kriteria B 1 2 3 X 5 6 7 8 9

Dalam kriteria pemilihan

jurusan, kriteria manakah

yang lebih penting dalam

perbandingan kriteria

berikut :

Nilai

Minat Bakat 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Minat Kualitas

Jurusan 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Minat Peluang

Karir 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Bakat Kualitas

Jurusan 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Bakat Peluang

Karir 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Kualitas

Jurusan

Peluang

Karir 1 2 3 4 5 6 7 8 9

81

LEVEL 2: PERBANDINGAN JURUSAN

Dalam kriteria minat anda

dalam pemilihan jurusan,

jurusan manakah yang lebih

penting dalam jurusan –

jurusan berikut :

Nilai

Akuntansi Pemasaran 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Akuntansi

Teknik

Komputer

Jaringan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Akuntansi Adminitrasi

Perkantoran 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Akuntansi Broadcast 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Dalam kriteria minat anda

dalam pemilihan jurusan,

jurusan manakah yang lebih

penting dalam jurusan -

jurusan berikut :

Nilai

Pemasaran Broadcast 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Dalam kriteria minat anda

dalam pemilihan jurusan,

jurusan manakah yang lebih

penting dalam jurusan -

jurusan berikut :

Nilai

Teknik

Komputer

Jaringan

Pemasaran 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Teknik

Komputer

Jaringan

Broadcast 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Dalam kriteria minat anda

dalam pemilihan jurusan,

jurusan manakah yang lebih

penting dalam jurusan - jurusan

berikut :

Nilai

Broadcast Administrasi

Perkantoran 1 2 3 4 5 6 7 8 9

v

\

82

Dalam kriteria minat anda

dalam pemilihan jurusan,

jurusan manakah yang lebih

penting dalam jurusan - jurusan

berikut :

Nilai

Administrasi

Perkantoran

Pemasaran 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Administrasi

Perkantoran

Teknik

Komputer

Jaringan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Dalam kriteria bakat anda

dalam pemilihan jurusan,

jurusan manakah yang lebih

penting dalam jurusan – jurusan

berikut :

Nilai

Akutansi

Pemasaran 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Akutansi

Teknik

Komputer

Jaringan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Akutansi Adminitrasi

Perkantoran 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Akutansi

Broadcast 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Dalam kriteria bakat anda

dalam pemilihan jurusan,

jurusan manakah yang lebih

penting dalam jurusan -

jurusan berikut :

Nilai

Pemasaran

Broadcast 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Dalam kriteria bakat anda

dalam pemilihan jurusan,

jurusan manakah yang lebih

penting dalam jurusan -

jurusan berikut :

Nilai

Teknik

Komputer

Jaringan

Pemasaran 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Teknik

Komputer

Jaringan

Broadcast 1 2 3 4 5 6 7 8 9

v

\

v

\

v

\

83

Dalam kriteria bakat anda

dalam pemilihan jurusan,

jurusan manakah yang lebih

penting dalam jurusan - jurusan

berikut :

Nilai

Administrasi

Perkantoran

Pemasaran 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Administrasi

Perkantoran

Teknik

Komputer

Jaringan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Dalam kriteria bakat anda dalam

pemilihan jurusan, jurusan

manakah yang lebih penting dalam

jurusan - jurusan berikut :

Nilai

Broadcast Administrasi

Perkantoran 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Dalam kriteria kualitas jurusan

anda dalam pemilihan jurusan,

jurusan manakah yang lebih

penting dalam jurusan –

jurusan berikut :

Nilai

Akutansi

Pemasaran 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Akutansi

Teknik

Komputer

Jaringan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Akutansi Adminitrasi

Perkantoran 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Akutansi Broadcast 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Dalam kriteria kualitas jurusan

anda dalam pemilihan jurusan,

jurusan manakah yang lebih

penting dalam jurusan -

jurusan berikut :

Nilai

Pemasaran

Broadcast 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Dalam kriteria kualitas jurusan

anda dalam pemilihan jurusan,

jurusan manakah yang lebih

penting dalam jurusan -

jurusan berikut :

Nilai

Teknik

Komputer

Jaringan

Pemasaran 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Teknik

Komputer

Jaringan

Broadcast 1 2 3 4 5 6 7 8 9

84

Dalam kriteria peluang karir

anda dalam pemilihan jurusan,

jurusan manakah yang lebih

penting dalam jurusan -

jurusan berikut :

Nilai

Pemasaran

Broadcast 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Dalam kriteria peluang karir

anda dalam pemilihan jurusan,

jurusan manakah yang lebih

penting dalam jurusan –

jurusan berikut :

Nilai

Akutansi

Pemasaran 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Akutansi

Teknik

Komputer

Jaringan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Akutansi

Adminitrasi

Perkantoran 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Akutansi

Broadcast 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Dalam kriteria kualitas jurusan

anda dalam pemilihan jurusan,

jurusan manakah yang lebih

penting dalam jurusan - jurusan

berikut :

Nilai

Administrasi

Perkantoran

Pemasaran 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Administrasi

Perkantoran

Teknik

Komputer

Jaringan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Dalam kriteria kualitas jurusan

anda dalam pemilihan jurusan,

jurusan manakah yang lebih

penting dalam jurusan - jurusan

berikut :

Nilai

Broadcast Administrasi

Perkantoran 1 2 3 4 5 6 7 8 9

85

Dalam kriteria peluang karir

anda dalam pemilihan jurusan,

jurusan manakah yang lebih

penting dalam jurusan -

jurusan berikut :

Nilai

Teknik

Komputer

Jaringan

Pemasaran 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Teknik

Komputer

Jaringan

Broadcast 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Dalam kriteria peluang karir

anda dalam pemilihan jurusan,

jurusan manakah yang lebih

penting dalam jurusan - jurusan

berikut :

Nilai

Administrasi

Perkantoran

Pemasaran 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Administrasi

Perkantoran

Teknik

Komputer

Jaringan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Dalam kriteria peluang karir

anda dalam pemilihan jurusan,

jurusan manakah yang lebih

penting dalam jurusan –

jurusan berikut :

Nilai

Broadcast Adminitrasi

Perkantoran 1 2 3 4 5 6 7 8 9

86

Lampiran B.1. Rincian Kuesioner Responden Berdasarkan Kriteria

Minat

KRITERIA AKUNTANSI & PEMASARAN

KRITERIA AKUNTANSI & TEKNIK KOMPUTER JARINGAN

ALTERNATIF

AK TKJ

TOTAL RESPONDEN 45

TOTAL NILAI 81 36

JUMLAH RESPONDEN 27 18

RATA - RATA 3 2

KRITERIA AKUNTANSI & ADMINISTRASI PERKANTORAN

ALTERNATIF

AK APK

TOTAL RESPONDEN 45

TOTAL NILAI 44 23

JUMLAH RESPONDEN 22 23

RATA - RATA 2 1

ALTERNATIF

AK P]MS

TOTAL RESPONDEN 45

TOTAL NILAI 75 40

JUMLAH RESPONDEN 25 20

RATA - RATA 3 2

87

KRITERIA AKUNTANSI & PENYIARAN RADIO

ALTERNATIF

AK BC

TOTAL RESPONDEN 45

TOTAL NILAI 116 32

JUMLAH RESPONDEN 29 16

RATA - RATA 4 2

KRITERIA PEMASARAN & PENYIARAN RADIO

ALTERNATIF

PMS BC

TOTAL RESPONDEN 45

TOTAL NILAI 72 42

JUMLAH RESPONDEN 24 21

RATA - RATA 3 2

KRITERIA TEKNIK KOMPUTER JARINGAN & PEMASARAN

ALTERNATIF

TKJ PMS

TOTAL RESPONDEN 45

TOTAL NILAI 23 44

JUMLAH RESPONDEN 23 22

RATA - RATA 1 2

88

KRITERIA TEKNIK KOMPUTER JARINGAN & PENYIARAN RADIO

ALTERNATIF

TKJ BC

TOTAL RESPONDEN 45

TOTAL NILAI 84 17

JUMLAH RESPONDEN 28 17

RATA - RATA 3 1

KRITERIA ADMINISTRASI PERKANTORAN & PEMASARAN

ALTERNATIF

APK PMS

TOTAL RESPONDEN 45

TOTAL NILAI 48 21

JUMLAH RESPONDEN 24 21

RATA - RATA 2 1

KRITERIA ADMINISTRASI PERKANTORAN & TEKNIK KOMPUTER

JARINGAN

ALTERNATIF

APK TKJ

TOTAL RESPONDEN 45

TOTAL NILAI 19 52

JUMLAH RESPONDEN 19 26

RATA - RATA 1 2

89

KRITERIA PENYIARAN RADIO & ADMINISTRASI PERKANTORAN

ALTERNATIF

BC APK

TOTAL RESPONDEN 45

TOTAL NILAI 38 104

JUMLAH RESPONDEN 19 26

RATA - RATA 2 4

Lampiran B.2. Rincian Kuesioner Responden Berdasarkan Kriteria

Bakat

KRITERIA AKUNTANSI & PEMASARAN

ALTERNATIF

AK PMS

TOTAL RESPONDEN 45

TOTAL NILAI 96 63

JUMLAH RESPONDEN 24 21

RATA - RATA 4 3

KRITERIA AKUNTANSI &TEKNIK KOMPUTER JARINGAN

ALTERNATIF

AK TKJ

TOTAL RESPONDEN 45

TOTAL NILAI 36 27

JUMLAH RESPONDEN 18 27

RATA - RATA 2 1

KRITERIA AKUNTANSI & ADMINISTRASI PERKANTORAN

90

ALTERNATIF

AK APK

TOTAL RESPONDEN 45

TOTAL NILAI 44 69

JUMLAH RESPONDEN 22 23

RATA - RATA 3 2

KRITERIA AKUNTANSI & PENYIARAN RADIO

ALTERNATIF

AK BC

TOTAL RESPONDEN 45

TOTAL NILAI 135 36

JUMLAH RESPONDEN 27 18

RATA - RATA 5 2

KRITERIA PEMASARAN & PENYIARAN RADIO

ALTERNATIF

PMS BC

TOTAL RESPONDEN 45

TOTAL NILAI 75 40

JUMLAH RESPONDEN 25 20

RATA - RATA 3 2

91

KRITERIA TEKNIK KOMPUTER JARINGAN & PEMASARAN

ALTERNATIF

TKJ PMS

TOTAL RESPONDEN 45

TOTAL NILAI 56 17

JUMLAH RESPONDEN 28 17

RATA - RATA 2 1

KRITERIA TEKNIK KOMPUTER JARINGAN & PENYIARAN RADIO

ALTERNATIF

TKJ BC

TOTAL RESPONDEN 45

TOTAL NILAI 60 15

JUMLAH RESPONDEN 30 15

RATA - RATA 2 1

KRITERIA ADMINISTRASI PERKANTORAN & PEMASARAN

ALTERNATIF

APK PMS

TOTAL RESPONDEN 45

TOTAL NILAI 60 75

JUMLAH RESPONDEN 20 25

RATA - RATA 3 2

92

KRITERIA ADMINISTRASI PERKANTORAN & TEKNIK KOMPUTER

JARINGAN

ALTERNATIF

APK TKJ

TOTAL RESPONDEN 45

TOTAL NILAI 42 24

JUMLAH RESPONDEN 21 24

RATA - RATA 2 1

KRITERIA PENYIARAN RADIO & ADMINISTRASI PERKANTORAN

ALTERNATIF

BC APK

TOTAL RESPONDEN 45

TOTAL NILAI 57 130

JUMLAH RESPONDEN 19 26

RATA - RATA 3 5

93

Lampiran B.3. Rincian Kuesioner Responden Berdasarkan Kriteria

Kualitas Jurusan

KRITERIA AKUNTANSI & PEMASARAN

ALTERNATIF

AK PMS

TOTAL RESPONDEN 45

TOTAL NILAI 168 68

JUMLAH RESPONDEN 28 17

RATA - RATA 6 4

KRITERIA AKUNTANSI &TEKNIK KOMPUTER JARINGAN

ALTERNATIF

AK TKJ

TOTAL RESPONDEN 45

TOTAL NILAI 42 24

JUMLAH RESPONDEN 21 24

RATA - RATA 2 1

KRITERIA AKUNTANSI & ADMINISTRASI PERKANTORAN

ALTERNATIF

AK APK

TOTAL RESPONDEN 45

TOTAL NILAI 36 108

JUMLAH RESPONDEN 18 27

RATA - RATA 2 4

94

KRITERIA AKUNTANSI & PENYIARAN RADIO

ALTERNATIF

AK BC

TOTAL RESPONDEN 45

TOTAL NILAI 110 63

JUMLAH RESPONDEN 22 23

RATA - RATA 5 2

KRITERIA PEMASARAN & PENYIARAN RADIO

ALTERNATIF

PMS BC

TOTAL RESPONDEN 45

TOTAL NILAI 48 21

JUMLAH RESPONDEN 24 21

RATA - RATA 2 1

KRITERIA TEKNIK KOMPUTER JARINGAN & PEMASARAN

ALTERNATIF

TKJ PMS

TOTAL RESPONDEN 45

TOTAL NILAI 52 19

JUMLAH RESPONDEN 26 19

RATA - RATA 2 1

95

KRITERIA TEKNIK KOMPUTER JARINGAN & PENYIARAN RADIO

ALTERNATIF

TKJ BC

TOTAL RESPONDEN 45

TOTAL NILAI 81 36

JUMLAH RESPONDEN 27 18

RATA - RATA 3 2

KRITERIA ADMINISTRASI PERKANTORAN & PEMASARAN

ALTERNATIF

APK PMS

TOTAL RESPONDEN 45

TOTAL NILAI 174 48

JUMLAH RESPONDEN 29 16

RATA - RATA 6 3

KRITERIA ADMINISTRASI PERKANTORAN & TEKNIK KOMPUTER

JARINGAN

ALTERNATIF

APK TKJ

TOTAL RESPONDEN 45

TOTAL NILAI 125 80

JUMLAH RESPONDEN 25 20

RATA - RATA 5 4

96

KRITERIA PENYIARAN RADIO & ADMINISTRASI PERKANTORAN

ALTERNATIF

BC APK

TOTAL RESPONDEN 45

TOTAL NILAI 42 144

JUMLAH RESPONDEN 21 24

RATA - RATA 2 6

97

Lampiran B.4. Rincian Kuesioner Responden Berdasarkan Kriteria

Peluang Karir

KRITERIA AKUNTANSI & PEMASARAN

ALTERNATIF

AK PMS

TOTAL RESPONDEN 45

TOTAL NILAI 69 44

JUMLAH RESPONDEN 23 22

RATA - RATA 3 2

KRITERIA AKUNTANSI & TEKNIK KOMPUTER JARINGAN

ALTERNATIF

AK TKJ

TOTAL RESPONDEN 45

TOTAL NILAI 85 84

JUMLAH RESPONDEN 17 28

RATA - RATA 5 3

KRITERIA AKUNTANSI & ADMINISTRASI PERKANTORAN

ALTERNATIF

AK APK

TOTAL RESPONDEN 45

TOTAL NILAI 52 76

JUMLAH RESPONDEN 26 19

RATA - RATA 2 4

98

KRITERIA AKUNTANSI & PENYIARAN RADIO

ALTERNATIF

AK BC

TOTAL RESPONDEN 45

TOTAL NILAI 90 30

JUMLAH RESPONDEN 30 15

RATA - RATA 3 2

KRITERIA PEMASARAN & PENYIARAN RADIO

ALTERNATIF

PMS BC

TOTAL RESPONDEN 45

TOTAL NILAI 54 18

JUMLAH RESPONDEN 27 18

RATA - RATA 2 1

KRITERIA TEKNIK KOMPUTER JARINGAN & PEMASARAN

ALTERNATIF

TKJ PMS

TOTAL RESPONDEN 45

TOTAL NILAI 58 64

JUMLAH RESPONDEN 29 16

RATA - RATA 2 4

99

KRITERIA TEKNIK KOMPUTER JARINGAN & PENYIARAN RADIO

ALTERNATIF

TKJ BC

TOTAL RESPONDEN 45

TOTAL NILAI 78 38

JUMLAH RESPONDEN 26 19

RATA - RATA 3 2

KRITERIA ADMINISTRASI PERKANTORAN & PEMASARAN

ALTERNATIF

APK PMS

TOTAL RESPONDEN 45

TOTAL NILAI 155 42

JUMLAH RESPONDEN 31 14

RATA - RATA 5 3

KRITERIA ADMINISTRASI PERKANTORAN & TEKNIK KOMPUTER

JARINGAN

ALTERNATIF

APK TKJ

TOTAL RESPONDEN 45

TOTAL NILAI 28 51

JUMLAH RESPONDEN 28 17

RATA - RATA 1 3

100

KRITERIA PENYIARAN RADIO & ADMINISTRASI PERKANTORAN

ALTERNATIF

BC APK

TOTAL RESPONDEN 45

TOTAL NILAI 40 100

JUMLAH RESPONDEN 20 25

RATA - RATA 2 4

101

Lampiran C.1. Kuesioner Expert Choice 11 Berdasarkan Semua

Kriteria

102

Lampiran C.2. Kuesioner Expert Choice 11 Berdasarkan Kriteria

Minat

Lampiran C.3. Kuesioner Expert Choice 11 Berdasarkan Kriteria

Bakat

103

104

Lampiran C.4. Kuesioner Expert Choice 11 Berdasarkan Kriteria

Kualitas Jurusan

105

Lampiran B.5. Kuesioner Expert Choice 11 Berdasarkan Kriteria

Peluang Karir