Skripsi sidang

78
PENDEKATAAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA PADA STIKOM BINANIAGA BOGOR SKRIPSI Oleh : Erick Ramdhani Sukaman NPM : 1411904 JENJANG STRATA 1 (S1) PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER BINANIAGA BOGOR

description

 

Transcript of Skripsi sidang

Page 1: Skripsi sidang

PENDEKATAAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA PADA STIKOM BINANIAGA

BOGOR

SKRIPSI

Oleh :

Erick Ramdhani Sukaman

NPM : 1411904

JENJANG STRATA 1 (S1)

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER BINANIAGA

BOGOR

2014

Page 2: Skripsi sidang

LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI

Judul : PENDEKATAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA PADA

STIKOM BINANIAGA BOGOR

Peneliti/Penulis : Erick Ramdhani Sukaman, NPM : 1411904

Karya tulis Tugas Akhir ini telah diuji di depan penguji karya tulis ilmiah penelitian.

Pada tanggal, 2014

Dewan Penguji :

1. .......................................................................

2. .......................................................................

3. .......................................................................

ii | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014

Page 3: Skripsi sidang

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Judul : PENDEKATAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA PADA

STIKOM BINANIAGA BOGOR

Peneliti/Penulis : Erick Ramdhani Sukaman, NPM : 1411904

Karya tulis Tugas Akhir ini telah diperiksa dan disetujui sebagai karya tulis ilmiah penelitian.

Bogor, 2014

Disetujui Oleh :

Pembimbing I

R, Fitria Rachmawati, S.si, M.KomNIP : 11.120.0605

Pembimbing II

Dahlia Widhyastoeti, S.KomNIP : 11.120.1120

Ketua Program Studi

Sistem Informasi

Irmayansyah, M.KomNIP : 11.304.010

Wakil Ketua Bidang Akademik,

Ir. Hardi JamhurNIP : 11.393.002

iii

Page 4: Skripsi sidang

LEMBAR PENGESAHAN KARYA PENELITIAN

DAN PENULISAN ILMIAH TUGAS AKHIR

Judul : PENDEKATAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA PADA

STIKOM BINANIAGA BOGOR

Peneliti/Penulis : Erick Ramdhani Sukaman, NPM : 1411904

Disetujui dan disahkan sebagai karya penelitian dan karya tulis ilmiah.

Bogor, 2014

Disahkan Oleh :

Ketua,

D R . Ismulyana Djan, SE, M.M

NIP : 11.310.002

iv | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014

Page 5: Skripsi sidang

RIWAYAT PENULIS

Erick Ramdhani Sukaman dilahirkan di Kota

Bogor pada tanggal 13 April 1990 merupakan putra

kedua dari dua bersaudara, dari pasangan E. Harris

Sukaman S.Pd dan Eka Puspitasari S.Pd.

Erick Ramdhani Sukaman beralamat di Jalan

Pendekar, No. 27, RT:02/05, Kelurahan Cilendek

Timur, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor 16112.

Dengan kontak yang dapat dihubungi:

HP : 085697928163,

email :[email protected].

Erick Ramdhani Sukaman memulai jenjang akademisnya di TK Trisula pada

tahun 1995, lalu melanjutkan pendidikan di SD Negeri Cilendek Tengah Kota Bogor

hingga lulus pada tahun 2002, kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 12 Kota

Bogor hingga lulus tahun 2005. Pada tahun 2005 di terima sebagai murid di SMA Negeri

10 Kota Bogor dengan jurusan Ilmu Pengetahuan Alam. Dan pada tahun 2010 diterima

sebagai mahasiswa di Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Bogor, dan memilih

Sistem Informasi (SI) sebagai jurusan yang ditempuh hingga lulus.

v

Page 6: Skripsi sidang

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Erick Ramdhani Sukaman

NPM : 1411904

Jurusan : Sistem Informasi

Menyatakan dengan ini sebenarnya penelitian yang saya tulis benar-benar

merupakan hasil karya tulis sendiri, bukan merupakan pengambilalihan atau penjiplakan

hasil tulisan dan pemikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan dan pemikiran

saya pribadi. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Bogor, Januari 2014

Yang membuat pernyataan

Erick Ramdhani Sukaman

vi | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014

Page 7: Skripsi sidang

PENDEKATAAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA PADA STIKOM BINANIAGA

BOGOR

Erick Ramdhani Sukaman

[email protected]

Program Studi Sistem Informasi

Sekolah Tinggi Ilmu Komputer, Bogor

ABSTRAK

Beasiswa merupakan pembiayaan yang tidak bersumber dari pendanaan sendiri atau

orang tua, akan tetapi diberikan oleh pemerintah, perusahaan swasta, kedutaan,

universitas, serta lembaga pendidik atau peneliti. Dengan adanya ketentuan diatas maka

Stikom Binaniaga harus memenuhi prinsip dan pedoman. Namun dalam praktisnya

seleksi penerima beasiswa tidak berprinsip kepada pedoman yang telah ditetapkan.

Karena setiap perguruan tinggi memprioritaskan kriteria-kriteria yang berbeda. Dengan

demikian diperlukan kriteria yang tepat dalam menyeleksi penerima beasiswa tersebut.

Sistem pendukung keputusan menentukan alternatif nilai terbaik yang layak menerima

beasiswa menggunakan Simple Additive Weighting (SAW) dengan kriteria yang telah di

tentukan. Konsep dasar Metode Simple Additive Weighting (SAW) adalah mencari

penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut.

Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan ke suatu skala yang

dapat di perbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada. Dari kriteria yang ada

dilakukan proses perhitungan dari masing-masing kriteria untuk mendapatkan hasil

alternatif terbaik penerima beasiswa.

Kata Kunci : Simple Additive Weighting, beasiswa, kriteria.

vii

Page 8: Skripsi sidang

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan

petunjuk-Nya maka penyusunan skripsi yang berjudul “Pendekatan Simple Additive

Weighting (SAW) Untuk Menentukan Penerima Beasiswa Pada Stikom Binaniaga

Bogor” dapat diselesaikan.

Penyusunan karya tulis ini dalam rangka memenuhi salah satu syarat dalam menempuh

ujian program Stara (S1) pada Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Binaniaga Bogor, salah

satu kompetensi yang harus dimiliki lulusan sarjana Sistem Informasi adalah

implementasi karya ilmiah kedalam ilmu pengetahuan yang telah melalui proses

penelitian dan penyusunan hasil penelitian yang diharapkan memberi kontribusi bagi ilmu

pengetahuan serta segi praktis bagi objek penelitian. Dalam skripsi ini dibahas

bagaimana pendekatan SAW dalam menentukan penerima beasiswa pada Stikom

Binaniaga Bogor.

Karya tulis ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kritik dan saran yang sifatnya

membangun sangat diharapkan untuk menghasilkan sebuah karya tulis yang lebih baik.

Akhir kata penyusun berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pengembangan

ilmu sistem informasi pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Amiiiiin

Bogor, Januari 2014

Penyusun,

Erick Ramdhani Sukaman

viii | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014

Page 9: Skripsi sidang

UCAPAN TERIMA KASIH

Segala puji dan syukur hanya milik Allah Subhanahu Wata’ala, pada kesempatan

ini penulis ingin mengucakan terima kasih atas bantuan dari berbagai pihak yang sangat

berperan dalam proses penyusunan skripsi. Oleh karena itu, dengan rasa penuh hormat,

tulus dan ikhlas penulis haturkan terima kasih kepada:

1. Ibu R. Fitria Rachmawati, S.Si selaku dosen pembimbing pertama, telah banyak

memberikan masukan dan bimbingan mengenai penulisan skripsi ini.

2. Ibu Dahlia Widhyastoeti, S.Kom selaku pembimbing kedua, telah membimbing

dengan sabar dan memberikan masukan dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

3. Ibu Drs. Lina Herlina selaku Bagian Kemahasiswaan yang telah berkenan

memberikan izin untuk melakukan penelitian di STIKOM BINANIAGA BOGOR.

4. Bapak, ibu, kakak, dan saudara tercinta yang telah memberikan banyak doa dan

dorongan dalam penyelesaian penulisan skripsi maupun selama proses perkuliahan.

5. Rekan-rekan mahasiswa/i STIKOM BINANIAGA BOGOR yang telah memberikan

dorongan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Semua pihak-pihak yang membantu terselesaikannya penulisan skripsi ini yang tidak

dapat disebut satu persatu, semoga Allah memberi ramat dan hidayah pada kalian

semua.

Semoga segala bimbingan, bantuan dan dukungan dari semua pihak diberi

balasan oleh Allah SWT. Amiiin......

Bogor, Januari 2014

Penulis

Erick Ramdhani Sukaman

ix

Page 10: Skripsi sidang

DAFTAR ISI

HALAMANLEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI............................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI.................................................................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN KARYA PENELITIAN...............................................................iv

RIWAYAT PENULIS...........................................................................................................v

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN..........................................................................vi

ABSTRAK......................................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR........................................................................................................viii

UCAPAN TERIMA KASIH................................................................................................. ix

DAFTAR ISI........................................................................................................................ x

DAFTAR TABEL............................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR..........................................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1

A. Latar Belakang Penelitian....................................................................................1

B. Rumusan Masalah...............................................................................................3

C. Maksud dan Tujuan.............................................................................................5

D. Kegunaan Penelitian dan Manfaat.......................................................................5

E. Ruang Lingkup dan Keterbatasan........................................................................5

F. Definisi Istilah..........................................................................................................5

BAB II KERANGKA TEORITIS...........................................................................................7

A. PENELITIAN RUJUKAN......................................................................................7

B. LANDASAN TEORI..............................................................................................8

1. Sistem Pendukung Keputusan.............................................................................8

2. Proses pengambilan keputusan...........................................................................8

3. Beasiswa..............................................................................................................9

4. SAW..................................................................................................................... 9

C. KERANGKA PEMIKIRAN..................................................................................11

x | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014

Page 11: Skripsi sidang

BAB III Metodelogi Penelitian...........................................................................................13

A. Metode Penelitian..............................................................................................13

B. Sumber Data......................................................................................................14

C. Instrumen Penelitian..........................................................................................14

D. Pengumpulan data.............................................................................................15

E. Analisis data.......................................................................................................15

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAAN..............................................................................17

A. Deskripsi Objek Penelitian.................................................................................17

B. Penentuan Kriteria dan Sub kriteria Dalam Penelitian.......................................17

C. Analisis Penentuan Penerima Beasiswa Dengan Menggunakan SAW.............20

1. Melakukan identifikasi sub kriteria beasiswa PPA.............................................20

2. Melakukan identifikasi sub kriteria beasiswa BBM.............................................20

3. Membuat matriks keputusan kepada setiap jenis beasiswa...............................22

4. Memberikan nilai bobot (W) pada beasiswa PPA..............................................25

5. Memberikan nilai bobot (W) pada beasiswa BBM..............................................26

6. Melakukan proses perangkingan dengan menggunakan persamaan (2)..........26

D. Pembahasan......................................................................................................29

1. Daftar penerima beasiswa PPA dan BBM 2013 dengan sistem lama................29

2. Perbandingan penerima beasiswa PPA dengan SAW dan sistem lama............30

3. Perbandingan penerima beasiswa BBM dengan SAW dan sistem lama...........30

4. Indeks kuantintas dari beasiswa PPA................................................................31

5. Indeks kuantintas dari beasiswa BBM...............................................................31

6. Indeks kuantintas dari beasiswa PPA dan BBM................................................32

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................................33

A. Kesimpulan........................................................................................................33

B. Saran.................................................................................................................33

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................35

xi

Page 12: Skripsi sidang

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Penerima beasiswa Stikom Binaniaga tahun 2013.................................4

Tabel 2.1. Tabel nilai alternatif di setiap kriteria.....................................................10

Tabel 3.1. Contoh indeks kuantitas.......................................................................16

Tabel 4.1. Kriteria, Sub kriteria dan bobot dalam seleksi penerima beasiswa.......18

Tabel 4.2. Nilai masing-masing sub kriteria...........................................................18

Tabel 4.3. Tabel penilaian IPK...............................................................................19

Tabel 4.4. Tabel penilaian semester......................................................................19

Tabel 4.5. Tabel penilaian semester......................................................................19

Tabel 4.6. Sub Kriteria SKTM................................................................................19

Tabel 4.7. Tabel penilaian penghasilan.................................................................20

Tabel 4.8. Tabel Pemohon....................................................................................21

Tabel 4.9. Rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria..................22

Tabel 4.10. Proses normalisasi matriks X menjadi matriks R beasiswa PPA........23

Tabel 4.11. Proses normalisasi matriks X menjadi matriks R beasiswa BBM.......24

Tabel 4.12. Nilai bobot (W) beasiswa PPA............................................................25

Tabel 4.13. Proses Perankingan beasiswa PPA...................................................25

Tabel 4.14. Nilai bobot (W) beasiswa BBM...........................................................26

Tabel 4.15. Proses perankingan beasiswa BBM...................................................26

Tabel 4.16. Ranking penerima beasiswa PPA dan beasiswa BBM.......................28

Tabel 4.17. Daftar penerima beasiswa PPA dan BBM sistem lama......................29

Tabel 4.18. Tabel perbandingan penerima beasiswa PPA....................................30

Tabel 4.19. Tabel perbandingan penerima beasiswa BBM...................................30

Tabel 4.20. Kelayakan penerima beasiswa PPA dan BBM...................................32

xii | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014

Page 13: Skripsi sidang

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Pemikiran.........................................................................12

Gambar 2. Rancangan Penelitian......................................................................13

xiii

Page 14: Skripsi sidang

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Menyadari bahwa pendidikan sangat penting, negara sangat mendukung

setiap warga negaranya untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya. Beberapa di

antaranya melakukan program pendidikan gratis dan program beasiswa. Beasiswa

dapat dikatakan sebagai pembiayaan yang tidak bersumber dari pendanaan

sendiri atau orang tua, akan tetapi diberikan oleh pemerintah, perusahaan swasta,

kedutaan, universitas, serta lembaga pendidik atau peneliti.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, Bab V pasal 12 (1.c), menyebutkan bahwa setiap peserta

didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan beasiswa bagi yang

berprestasi yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya. Pasal 12

(1.d), menyebutkan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan

berhak mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuanya tidak

mampu membiayai pendidikannya. Selain itu di dalam Undang-undang Nomor 12

Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi di dalam Pasal 76 Ayat (2) juga jelas

mengamanahkan tentang pemenuhan hak Mahasiswa yaitu mahasiswa

pemerintah harus memberikan (a) beasiswa kepada Mahasiswa berprestasi; (b)

bantuan atau membebaskan biaya Pendidikan; dan/atau (c) pinjaman dana tanpa

bunga yang wajib dilunasi setelah lulus dan/atau memperoleh pekerjaan.

Dan dijelaskan pula pada Peraturan Pemerintah Nomor 48 tahun 2008

tentang Pendanaan Pendidikan, Bagian Kelima, Pasal 27 ayat (1), menyebutkan

bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai kewenangannya memberi

bantuan biaya pendidikan atau beasiswa kepada peserta didik yang orang tua atau

walinya tidak mampu membiayai pendidikannya. Pasal 27 ayat (2), menyebutkan

bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya dapat

memberi beasiswa kepada peserta didik yang berprestasi.

Stikom Binaniaga sebagai lembaga pendidikan dibidang komputerpun

telah menyelenggarakan program pemberian beasiswa terhadap peserta didiknya.

Namun kriteria yang dipakai untuk menyeleski harus akurat dan tepat seperti yang

tercantum pada Pedoman Beasiswa dan Bantuan Biaya Pendidikan PPA 2013

bahwa program berprinsip pada 3T (Tepat Sasaran, Tepat Jumlah, & Tepat

Waktu).

Page 15: Skripsi sidang

1. Tepat Sasaran, artinya Beasiswa dan Bantuan Biaya Pendidikan telah

disalurkan kepada mahasiswa yang memenuhi persyaratan dan kriteria yang

telah ditentukan dalam pedoman.

2. Tepat Jumlah, artinya jumlah mahasiswa penerima sesuai dengan kuota yang

telah ditetapkan, atau perguruan tinggi dapat memenuhi dan menyalurkan

sesuai kuota. Perguruan Tinggi Negeri dan atau Kopertis Wilayah dapat

menyampaikan usulan tambahan kuota pada tahun berikutnya disertai data

pendukung.

3. Tepat Waktu, beasiswa dan Bantuan Biaya Pendidikan telah dicairkan dan

disalurkan kepada mahasiswa penerima serta dilaporkan sesuai dengan

waktu sebagaimana diatur dalam pedoman.

Dengan adanya ketentuan diatas maka Stikom Binaniaga harus memenuhi

prinsip dan pedoman diatas. Namun dalam praktisnya penentu keputusan

mengalami kesulitan karena banyaknya pemohon beasiswa dan adanya beberapa

kriteria yang digunakan untuk menentukan siapa penerima beasiswa yang sesuai

dengan yang diharapkan. Tidak semua yang mendaftarkan diri sebagai calon

penerima beasiswa akan diterima, hanya yang memenuhi kriteria-kriteria saja yang

akan memperoleh beasiswa tersebut. Untuk itu diperlukan suatu Sistem

Pendukung Keputusan yang dapat guna membantu, mempercepat dan

mempermudah proses pengambilan keputusan.

Metode yang digunakan untuk menentukan penerima beasiswa adalah

Simple Additive Weighting (SAW). Karena dalam seleksi penerima beasiswa

terdapat kriteria-kriteria yang telah ditentukan dan mahasiswa/pemohon sebagai

alternatifnya, sedangkan prioritas dari kriteria itu sebagai nilai bobot. SAW sering

juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW

adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada

semua atribut (Fishburn, 1967) (MacCrimmon, 1968). Dengan metode ini

diharapkan penentuan kriteria akan lebih tepat karena didasarkan pada nilai

kriteria dan bobot yang sudah ditentukan sehingga akan mendapatkan hasil yang

lebih tepat dalam menentukan kriteria seleksi penerima beasiswa.

Kajian tentang SAW pernah digunakan oleh (Sri Eniyati, 2011) dalam judul

“Perancangan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan untuk Penerimaan

Beasiswa dengan Metode SAW  (Simple Additive Weighting)” dengan kesimpulan,

Perancangan yang telah disusun, sebagian besar merupakan kriteria untuk

penerimaan beasiswa dalam sekolah. Bobot perhitungan adalah merupakan salah

satu indikator penting dalam perhitungan untuk penerimaan beasiswa. Juga

2 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014

Page 16: Skripsi sidang

pernah digunakan oleh (Henry Wibowo S.dkk, 2009) dalam judul “Sistem

Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Penerima Beasiswa Bank BRI

Menggunakan FMADM (Studi Kasus: Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri

Universitas Islam Indonesia)” dengan kesimpulan, dengan dibangunnya sebuah

sistem pendukung keputusan untuk membantu penentuan seseorang yang berhak

mendapatkan beasiswa berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan, dimana

kriteria tersebut diterjemahkan dari bilangan fuzzy kedalam bentuk sebuah

bilangan crisp. sehingga nilainya akan bisa dilakukan proses perhitungan untuk

mencari alternatif terbaik. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa semakin banyak

sampel yang dipunyai, maka tingkat validitasnya akan cenderung naik. dan hasil

akhir dari penelitian ini adalah sebuah alternatif yang memiliki nilai alternatif terbaik

dari alternatif yang lain. Dari hasil penelitian sebelumnya terbukti bahwa SAW

dapat digunakan untuk membantu sebagai pendukung keputusan.

Berdasarkan uraian diatas yang melatar belakangi masalah penelitian

penentuan penerima beasiswa maka penulis melakukan penelitian dengan judul.

“PENDEKATAAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) UNTUK

MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA PADA STIKOM BINANIAGA BOGOR ”

B. Rumusan Masalah

Seleksi penentuan penerima beasiswa didasari dari kriteria yang ada pada

pedoman yang telah ditetapkan pemerintah beserta kriteria dari perguruan tinggi

itu sendiri. Dalam menentukan mahasiswa mana yang menerima beasiswa

Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) dan beasiswa Bantuan Belajar Mahasiswa

(BBM) dilakukan dengan persyaratan yang telah ditentukan oleh pihak STIKOM.

Kriteria beasiswa PPA dan beasiswa BBM pada Stikom Binaniaga adalah

nilai dengan Indeks Kumulatif (IPK) paling rendah 3.0, semester, ekonomi, Surat

Keterangan Tidak Mampu, dan keaktifan mahasiswa di kampus.

Adapun data jumlah penerima dari masing-masing beasiswa sebagai

berikut,

3

Page 17: Skripsi sidang

Tabel 1.1. Penerima beasiswa Stikom Binaniaga tahun 2013

Tahun

PemohonJenis

BeasiswaKriteria Alokasi

Jumlah Penerima

2013 23

PPA

a. IPK

3 orang/thn 3 orang

b. Semester

c. Keaktifan dikampus

d. SKTM

e. Ekonomi

BBM

a. IPK

7 orang/thn 7 orang

b. Semester

c. Keaktifan dikampus

d. SKTM

e. Ekonomi

Diihat dari tabel 1 pada tahun 2013 penentu keputusan tidak mudah dalam

menyeleksi dan menentukan penerima beasiswa, karena jumlah pemohon setiap

jenis beasiswa melebihi batas alokasi. Maka proses penyeleksian harus dilakukan

dengan proses tepat sehingga pemohon pada setiap jenis beasiswa sesuai

dengan beasiswa yang diajukannya. Penentuan penerima beasiswa dilakukan

dengan melihat IPK, semester, SKTM, keaktifan mahasiswa dikampus dan faktor

ekonomi yang dilihat dari penghasilan orang tua.

Dari uraian diatas dapat diidentifikasi masalah penelitian sebagai berikut :

1. Para penentu keputusan sulit menetapkan mahasiswa yang akan menerima

beasiswa berdasarkan jeniis beasiswa.

2. Penerima beasiswa PPA dan BBM kurang optimal.

Problem Statement

Dari identifikasi masalah diatas dapat ditetapkan permasalahannya yaitu:

Optimalisasi proses seleksi penerima beasiswa pada Stikom Binaniaga dengan

menggunakan SAW.

Research Question

Bagaimana pendekatan SAW dalam menentukan penerima beasiswa pada Stikom

Binaniaga Bogor?

4 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014

Page 18: Skripsi sidang

C. Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah membuktikan metode SAW dalam

menentukan penerima beasiswa.

Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah menentukan penerima beasiswa

yang tepat sesuai dengan jenis beasiswa dengan menggunakan SAW.

D. Kegunaan Penelitian dan Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat memiliki kegunaan sebagai rekomendasi

bagi penentu beasiswa dalam menenyeleksi penerima beasiswa sehingga Stikom

Binaniaga dapat menentukan mahasiswa penerima beasiswa dengan tepat.

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian adalah :

1. Manfaat teoritis penelitian ini yaitu untuk memberikan sumbangan pendekatan

SAW dalam seleksi penerima Beasiswa Pada Stikom Binaniaga Bogor.

2. Manfaat praktis dari penelitian ini adalah untuk memudahkan pemberi

keputusan beasiswa dalam meyeleksi penerima beasiswa.

3. Manfaat kebijakan yaitu agar metode SAW mampu menjadi alat pendukung

keputusan dalam penentuan penerima beasiswa.

E. Ruang Lingkup dan Keterbatasan

Ruang lingkup dalam penelitian ini menjelaskan dan menerapkan SAW

untuk seleksi penerima beasiswa pada Stikom Binaniaga, serta batasan penelitian

antara lain:

a. Sistem pendukung keputusan ini khusus digunakan untuk proses seleksi

penerima beasiswa pada Stikom Binaniaga.

b. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data penerima

beasiswa, kriteria dari Stikom Binaniaga, dan kriteria penerima beasiswa yang

diperoleh dari buku Pedoman Umum Beasiswa Dan Bantuan Biaya

Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik 2013.

F. Definisi Istilah

1. Kriteria : Ukuran yang menjadi dasar

penilaian atau penetapan

sesuatu.

2. Sub Kriteria : Ukuran yang menjadi dasar

5

Page 19: Skripsi sidang

penilaian atau penetapan

sesuatu dalam setiap kriteria.

3 Alternatif : Pilihan di antara dua atau

beberapa kemungkinan yang

menjadi kandidat dalam proses

pengambilan keputusan.

6 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014

Page 20: Skripsi sidang

BAB II KERANGKA TEORITIS

A. PENELITIAN RUJUKAN

Telah banyak penelitian yang menerapkan SAW dalam berbagai objek

permasalahan. Dibawah ini beberapa penelitian yang sangat relevan dengan

penelitian yang akan dilakukan :

1. Henry Wibowo S, Riska Amalia, Andi Fadlun M, Kurnia Arivanty (2009)

melakukan penelitian dengan judul “Sistem Pendukung Keputusan Untuk

Menentukan Penerima Beasiswa Bank Bri Menggunakan Fmadm (Studi

Kasus: Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia)”.

Kesimpulan dari penelitian ini yaitu, dibangunnya sebuah sistem pendukung

keputusan untuk membantu penentuan seseorang yang berhak mendapatkan

beasiswa berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan, dimana kriteria

tersebut diterjemahkan dari bilangan fuzzy kedalam bentuk sebuah bilangan

crisp. sehingga nilainya akan bisa dilakukan proses perhitungan untuk mencari

alternatif terbaik. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa semakin banyak

sampel yang dipunyai, maka tingkat validitasnya akan cenderung naik. dan

hasil akhir dari penelitian ini adalah sebuah alternatif yang memiliki nilai

alternatif terbaik dari alternatif yang lain.

2. Rubiyatun, Bowo Winarno, dan Sri Sulistijowati (2012), melakukan penelitian

dengan judul ”Simulasi Seleksi Mahasiswa Baru Jalur Undangan Dengan

Menggunakan Metode Simple Additive Weighting”. Kesimpulan dari penelitian

ini bahwa proses seleksi mahasiswa baru jalur undangan dengan metode

SAW dipengaruhi oleh kriteria yang telah ditetapkan dan perbandingan tingkat

kepentingan antar kriteria. Selain itu, seleksi mahasiswa baru jalur undangan

juga melalui proses perangkingan. Perangkingan berdasarkan nilai akhir. Nilai

akhir terbesar berada pada peringkat atas.

3. Magfirah (2013), melakukan penelitian dengan judul “Sistem Pendukung

Keputusan Untuk Menentukan Penerima Beasiswa Bagi Siswa SD Salman Al

Farisi 2 Yogyakarta Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (Saw)”.

Dengan kesimpulan bahwa Sistem pendukung keputusan penentuan penerima

beasiswa bagi siswa SD Salman Al Farisi 2 Yogyakarta berbasis desktop telah

dibuat dengan menggunakan metode Fuzzy Multiple Attribute Decision Making

(FMADM).

Page 21: Skripsi sidang

4. Metode Fuzzy-SAW dapat memberikan informasi yang tepat berdasarkan uji

coba pada penelitian mengenai penentuan kriteria seleksi penerima beasiswa

pada Stikom Binaniaga Bogor menggunakan Simple Additive Weighting.

Sehubungan dengan penelitian sebelumnya tentang metode yang

digunakan, maka akan dilakukan penelitian tentang pendekatan SAW untuk seleksi

penerima beasiswa. Hasil yang diharapkan yaitu menentukan penerima beasiswa

yang tepat dan sesuai.

B. LANDASAN TEORI

1. Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) sebagai sebuah system berbasis

komputer yang membantu dalam proses pengambilan keputusan. SPK sebagai

sistem berbasis komputer yang adaptif, interaktif, fleksibel, yang secara khusus

dikembangkan untuk mendukung solusi dari permasalahan manajemen yang tidak

terstruktur untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan. Dengan demikian

dapat ditarik satu definisi tentang SPK yaitu sebuah sistem berbasis komputer

yang adaptif, interaktif, fleksibel, dan interaktif yang digunakan untuk memecahkan

masalah-masalah tidak terstruktur sehingga meningkatkan nilai keputusan yang

diambil (Khoirudin,2008).

a. Simple Additive Weighting Method(SAW)

b. Weighted Product(WP)

c. ELECTRE

d. Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution(TOPSIS)

e. Analytic Hierarchy Process(AHP)

2. Proses pengambilan keputusan

Proses pengambilan keputusan dimulai dari fase inteligensi . Realitas diuji,

dan masalah diidentifikasi dan ditentukan. Kepemilikan masalah juga ditetapkan.

Selanjutnya pada fase desain akan dikonstruksi sebuah model yang

merepresentasikan sistem. Hal ini dilakukan dengan membuat asumsi-asumsi

yang menyederhanakan realitas dan menuliskan hubungan di antara semua

variabel . Model ini kemudian di validasi dan ditentukanlah kriteria dengan

menggunakan prinsip memilih untuk mengevaluasi alternatif tindakan yang telah

diidentifikasi. Proses pengembangan model sering mengidentifikasi solusi-solusi

alternatif dan demikian sebaliknya. Selanjutnya adalah fase pilihan yang meliputi

pilihan terhadap solusi yang diusulkan untuk model (tidak memerlukan masalah

yang disajikan). Solusi ini diuji untuk menentukan viabilitasnya. Begitu solusi yang

8 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014

Page 22: Skripsi sidang

diusulkan tampak masuk akal, maka kita siap untuk masuk kepada fase terakhir

yakni fase implementasi keputusan. Hasil implementasi yang berhasil adalah dapat

dipecahkannya masalah riil. Sedangkan kegagalan implementasi mengharuskan

kita kembali ke fase sabelumnya (Turban, 2005).

a. Fase Intelegensi, fase intelijen ini merupakan kegiatan mengamati lingkungan

untuk mengetahui kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki. Kegiatan ini merupakan

tahapan dalam perkembangan cara berfikir. Untuk melakukan kegiatan intelijen

ini diperlukan sebuah sistem informasi, dimana informasi yang diperlukan ini

didapatkan dari kondisi internal maupun eksternal sehingga seorang manajer

dapat mengambil sebuah keputusan dengan tepat.

b. Fase Desain, fase merancang merupakan sebuah kegiatan untuk menemukan,

mengembangkan, dan menganalisa berbagai alternatif tindakan yang mungkin

untuk dilakukan. Tahap perancangan ini meliputi pengembangan dan

mengevaluasi serangkaian kegiatan alternatif. pertimbangn-pertimbangan

utama telah diperkenalkan oleh Simon untuk melakukan tahapan ini, apakah

situasi keputusan ini terprogram atau tidak.

c. Fase Memilih, fase memilih dan menelaah ini digunakan untuk memilih satu

rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia dan melakukan

penilaian terhadap tindakan yang telah dipilih.

3. Beasiswa

Beasiswa merupakan tunjangan yang diberikan kepada pelajar atau

mahasiswa sebagai bantuan biaya belajar. Sekarang kita dapat melihat

pengertian dari Beasiswa, namun sepertinya kita masih belum dapat

memutuskan secara pasti siapa yang berhak menerima beasiswa maka

sekarang kita akan coba melihat dari landasan folosofis, yuridis, dan sosiologis.

4. SAW

Metode Simple Additive Weighting (SAW) sering juga dikenal istilah

metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari

penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut

(Fishburn, 1967) (MacCrimmon, 1968). Metode SAW membutuhkan proses

normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan

dengan semua rating alternatif yang ada.

Formula untuk melakukan normalisasi adalah sebagai berikut :

9

Page 23: Skripsi sidang

rij={x ijMaxix ij

jika j adalah atribut keuntungan ( benefit )

Minixij

x ijjika j adalah atribut biaya (cost )

dengan r adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut C ij

dengan i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n. Nilai preferensi untuk setiap alternatif (V ¿¿ i)¿

diberikan sebagai :

V i=∑j=1

n

Wj r ij

Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih.

Contoh :

Suatu institusi perguruan tinggi akan memilih seorang karyawannya untuk

dipromosikan sebagai kepala unit sistem informasi. Ada empat kriteria yang

digunakan untuk melakukan penilaian, yaitu:

C1 = tes pengetahuan (wawasan) sistem informasi

C2 = praktek instalasi jaringan

C3 = tes kepribadian

C4 = tes pengetahuan agama

Pengambil keputusan memberikan bobot untuk setiap kriteria sebagai

berikut: C1 = 35%; C2 = 25%; C3 = 25%; dan C4 = 15%.

Ada enam orang karyawan yang menjadi kandidat (alternatif) untuk

dipromosikan sebagai kepala unit, yaitu:

A1 = Indra,

A2 = Roni,

A3 = Putri,

A4 = Dani,

A5 = Ratna, dan

A6 = Mira.

Tabel nilai alternatif di setiap kriteria:

Tabel 2.1. Tabel nilai alternatif di setiap kriteria

AlternatifKriteria

C1 C2 C3 C4

Indra 70 50 80 60

Roni 50 60 82 70

10 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014

Page 24: Skripsi sidang

Putri 85 55 80 75

Dani 82 70 65 85

Ratna 75 75 85 74

Mira 62 50 75 80

Normalisasi:

dan seterusnya.

Hasil normalisasi:

R=[0 ,82 0 ,67 0 ,94 0 ,710 ,59 0 ,80 0 ,96 0 ,82

1 0 ,73 0 ,94 0 ,880 ,96 0 ,93 0 ,76 10 ,88 1 1 0 ,870 ,73 0 ,67 0 ,88 0 ,94

]Proses perankingan dengan menggunakan bobot yang telah diberikan oleh

pengambil keputusan: W = [0,35 0,25 0,25 0,15]

Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:

V 1=( 0 ,35 )(0 ,82)+(0 ,25 )(0 ,67 )+(0 ,25)(0 ,94 )+(0 ,15 )(0 ,71)=0 ,796

Nilai terbesar ada pada V5 sehingga alternatif A5 adalah alternatif yang terpilih

sebagai alternatif terbaik.

Dengan kata lain, Ratna akan terpilih sebagai kepala unit sistem informasi.

C. KERANGKA PEMIKIRAN

Seleksi penerima beasiswa merupakan hal yang mudah, namun pada

kenyataannya proses tersebut tidak mudah, karena banyak pertimbangan dalam

menentukannya. Dalam penelitian ini dalam menentukan penerima beasiswa

11

82,085

70

62;75;82;85;50;70max

70r11

59,085

50

62;75;82;85;50;70max

70r21

67,075

50

50;75;70;55;60;50max

50r12

80,075

60

50;75;70;55;60;50max

60r22

770,0)82,0)(15,0()96,0)(25,0()80,0)(25,0()59,0)(35,0(V 2 900,0)88,0)(15,0()94,0)(25,0()73,0)(25,0()00,1)(35,0(V3

909,0)00,1)(15,0()76,0)(25,0()93,0)(25,0()96,0)(35,0(V 4 939,0)87,0)(15,0()00,1)(25,0()00,1)(25,0()88,0)(35,0(V5

784,0)94,0)(15,0()88,0)(25,0()67,0)(25,0()73,0)(35,0(V 6

Page 25: Skripsi sidang

dengan pendekatan SAW diawali dengan penentuan kriteria, alternatif, dan nilai

bobot. Kemudian data yang telah didapatkan akan diolah dengan menggunakan

SAW. Setelah itu hasil dari perhitungan diranking dengan tujuan mendapatkan

alternatif tertinggi. Sehingga para penentu seleksi penerima beasiswa

mendapatkan rekomendasi penerima beasiswa dari hasil perankingan tersebut.

Adapun dalam menentukan kriteria seleksi penerima beasiswa telah

didefinisikan yaitu beasiswa PPA, beasiswa BBM, dan beasiswa Stikom

Binaniaga. Sedangkan alternatif didapatkan dari data pemohon beasiswa, yang

nantinya akan di proses dengan menggunakan metode SAW. Kerangka berfikir

tersebut dapat dilihat dari gambar.

12 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014

Menentukan nilai bobot, kriteria,

sub kriteria

dan alternatif

Pendekatan dengan SAW

pada proses seleksi

penerima beasiswa

Penentuan kriteria seleksi

beasiswa

Rekomendasi

Hasil

Pengolahan dataMenggunakan SAW

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran

Page 26: Skripsi sidang

BAB III Metodelogi Penelitian

A. Metode Penelitian

Rancangan penelitian yang akan digunakan pada pendekatan SAW untuk

menentukan seleksi penerima beasiswa sebagai berikut:

Adapun cara yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah :

1. Indentifikasi masalah

Pada tahap identifikasi dan perumusan masalah adalah melakukan identifikasi

terhadap masalah yang ada untuk diangkat sebagai studi kasus dalam

penelitian, setelah didapatkan permasalahan dibuatkan rumusan masalah

sebagai solusi untuk proses penyelesaian masalah.

2. Menentukan metode

13

Identifikasi MasalahProses seleksi penerima

beasiswa

Menentukan MetodeMetode Simple Additive

Weighting(SAW)

Pengumpulan DataPengumpulan data

penerima dari STIKOM Pengumpulan kriteria dari

buku pedoman dan STIKOM

Perhitungan SAWPenentuan Nilai bobot, kriteria, sub kriteria

dan alternatifMatrik Keputusan X berdasarkan kriteria

bobot Normalisasi matriks X menggunakan

persamaan 1Mencari alternative terbaik menggunakan

persamaan 2

HasilHasil perangkingan sebagai

bahan pengambilan keputusan

Gambar 3.1. Rancangan Penelitian

Page 27: Skripsi sidang

Pada tahap menentukan metode adalah melakukan pencarian metode

dengan mengumpulkan jurnal, tinjauan studi, dan teori-teori yang

berhubungan dengan penelitian ini.

3. Pengumpulan data

Pada tahap ini data yang telah diperoleh dari sumber data akan dikumpulkan

sebagai bahan perhitungan dalam penelitian.

4. Perhitungan SAW

Pada tahap ini dilakukan pengolahan data yang telah diperoleh menggunakan

SAW.

5. Hasil

Tahap hasil penelitian adalah data yang diperoleh setelah melalui proses

perhitungan dengan SAW.

B. Sumber Data

Sumber data penelitian ini adalah merupakan sumber data primer dan

sekunder. Dimana sumber data sekunder didapatkan dari hasil wawancara

mengenai proses seleksi penerima beasiswa, sementara sumber data primer baik

internal maupun eksternal didapat dari perguruan tinggi itu sendiri, perpustakaan

dan internet dengan cara studi literatur.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, kriteria, subkriteria,

dan alternatif. Tools instrumen penelitian yang digunakan adalah MS. Office Excel.

Sub kriteria pada jenis beasiswa yang berdasarkan Pedoman Beasiswa

BBP PPA 2013 dan ketentuan dari penentu penerima beasiswa STIKOM

Binaniaga sebagai berikut:

1. Beasiswa PPA

a) Mahasiswa yang mempunyai IPK paling tinggi.

b) Mahasiswa yang mempunyai SKS paling banyak dalam satu angkatan.

c) Keakitfan mahasiswa dikampus.

d) SKTM.

e) Mahasiswa yang memiliki keterbatasan kemampuan ekonomi.

2. Beasiswa BBM

a) Mahasiswa yang memiliki keterbatasan kemampuan ekonomi.

b) SKTM

14 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014

Page 28: Skripsi sidang

c) Keakitfan mahasiswa dikampus.

d) Mahasiswa yang mempunyai IPK paling tinggi.

e) Mahasiswa yang mempunyai SKS paling banyak dalam satu angkatan

D. Pengumpulan data

Prosedur pengumpulan data berpengaruh terhadap kualitas data yang

akan dijadikan bahan dasar penelitian. Oleh karena itu harus dilakukan dengan

sebaik-baiknya dengan harapan data yang didapat adalah data yang sebenarnya

sesuai dengan keadaan objek penelitian.

Metode pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan

mengumpulkan data, membagi jenis data serta menganalisis data yang diperlukan

guna mempermudah pemecahan masalah. Metode pengumpulan data yang

digunakan antar lain:

1. Wawancara

Wawancara merupakan teknik atau pendekatan unutk mendapatkan

data primer dangan mengamati secara langsung objek datanya, observasi

adalah salah satu proses dalam pencarian fakta, dimana wawancara yang

dilakukan dalam penelitian ini yaitu melakukan pengamatan langsung proses

penentuan kriteria seleksi penerima beasiswa.

2. Pengumpulan dokumen

Pengumpulan dokumen berupa data pemohon beasiswa, data

penerima beasiswa, dan Surat Keputusan Ketua Stikom Binaniaga tentang

penentuan beasiswa dari bagian kemahasiswaan Stikom Binaniaga.

E. Analisis data

Analisis data yang dignakan adalah indeks kuantitatif. Pada prinsipnya

angka indeks bisa diartikan sebagai alat ukur untuk mengetahui perubahan suatu

variabel berdasarkan waktu. Ciri khas dari angka indeks ini adalah perhitungan

rasio (pembagian), di mana hasil rasio tersebut selalu dikalikan dengan bilangan

100 untuk menunjukkan perubahan tersebut dalam persentase. Dengan demikian,

basis dari angka indeks apapun selalu 100. Rasio dipakai sebagai indikator

perubahan.

15

Page 29: Skripsi sidang

Rumus:

Indeks Kuantitas = (Qn/Q0) * 100%

Keterangan:

Qn = data produk pada tahun ke-n.

Q0 = data produk pada tahun dasar.

Contoh perhitungan:

Tabel 3.1. Contoh indeks kuantitas

Tahun Jumlah produk (Q)

o: 1981 (th. dasar) 200

n: 1986 250

Indeks Kuantitas = (Qn/Q0) * 100% = (250/200)*100% = 125%.

16 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014

Page 30: Skripsi sidang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

Sekolah Tinggi Ilmu Komputer BINANIAGA (selanjutnya disingkat STIKOM

BINANIAGA) adalah salah satu perguruan tinggi swasta di kota BOGOR. Sesuai

dengan namanya STIKOM BINANIAGA adalah perguruan tinggi yang

mengkhususkan diri di rumpun ilmu komputer, dengan membina dua program studi

jenjang strata 1: Sistem Informasi dan Teknik Informatika.

Semula berdiri dengan nama AMIK (Akademi Manajemen Informatika dan

Komputer) Binaniaga pada tahun 1991. Sejak tanggal 3 November 2003 berubah

menjadi Sekolah Tinggi, melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional

Republik Indonesia Nomor : 190/D/)/2003. STIKOM Binaniaga berada di bawah

naungan Yayasan Binaniaga yang juga membina perguruan tinggi STIE Binaniaga

dan AMIK Bogor.

Objek penelitian yang akan penyusun teliti adalah informasi tentang proses

seleksi penerima beasiswa PPA dan BBM pada STIKOM Binaniaga. Dalam

penelitian ini penyusun mengumpulkan data yang mengenai data-data yang

bersangkutan yang kemudian di analisis mengenai seleksi penerima beasiswa

PPA dan BBM pada STIKOM Binaniaga. Penyusun melakukan penelitian langsung

ke STIKOM Binaniaga Bogor dan mengadakan wawancara kepada bagian

kemahasiswaan yang berkaitan sesuai dengan masalah yang diteliti. Hal ini

dilakukan untuk mengetahui data penerima, pemohon dan kriteria yang digunakan

yang meliputi nilai IPK, Semester, keaktifan mahasiswa, Surat Keterangan Tidak

Mampu (SKTM) dan Ekonomi/penghasilan orangtua.

B. Penentuan Kriteria dan Sub kriteria Dalam Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan metode Simple Additive Weighting.

Adapun langkah-langkahnya adalah :

1. Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan

keputusan.

2. Menentukan subkriteria pada masing-masing kriteria yang telah ditentukan,

Ci.

3. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.

Page 31: Skripsi sidang

4. Membuat matriks keputusan berdasarkan Sub kriteria (Ci), kemudian

melakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan

dengan jenis atribut (atribut keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga di

peroleh matriks ternormalisasi R.

5. Hasil akhir diperoleh dari proses perangkingan yaitu penjumlahan dari

perkalian matriks ternormalisasi R dengan vektor bobot sehingga di peroleh

nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik (Ai) sebagai solusi.

(Kusumadewi, 2006).

Dalam seleksi penerima beasiswa pada STIKOM Binaniaga menggunakan

Simple Additive Weighting (SAW) diperlukan kriteria, subkriteria dan bobot untuk

melakukan perhitungannya sehingga akan didapat alternatif terbaik.

Dalam metode SAW terdapat kriteria dan subkriteria yang dibutuhkan

untuk menentukan penerima beasiswa. Bobot ditentukan sesuai dengan prioritas

yang tertera pada Buku Pedoman Beasiswa. Adapun kriteria dan sub kriterianya

adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1. Kriteria, Sub kriteria dan bobot dalam seleksi penerima beasiswa

Kriteria Sub Kriteria Keterangan Bobot

Beasiswa PPA

C1 a. IPK 5

C2 b. Semester 4

C3 c. Keaktifan dikampus 3

C4 d. SKTM 2

C5 e. Ekonomi 1

Beasiswa BBM

C1 1. IPK 1

C2 2. Semester 2

C3 3. Keaktifan dikampus 3

C4 4. SKTM 4

C5 5. Ekonomi 5

Subkriteria diatas didapatkan dari Buku Pedoman Beasiswa dan dari

bagian kemahasiswaan.

Dari masing-masing sub kriteria tersebut ditentukan nilainya yaitu:

Tabel 4.2. Nilai masing-masing sub kriteria

Keterangan Nilai

Rendah (R) 1

Sedang (S) 3

Tinggi (T) 5

18 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014

Page 32: Skripsi sidang

6. Memberikan nilai setiap alternatif pada setiap sub kriteria yang sudah

ditentukan.

a) Fotokopi transkip nilai dengan Indeks Kumulatif (IPK),

Tabel 4.3. Tabel penilaian IPK

IPKNila

iKeterangan

>3,0 1 Rendah

3,0 – 3,5 3 Sedang

<3,5 5 Tinggi

b) Semester,

Tabel 4.4. Tabel penilaian semester

Semester-Sks

Nilai Keterangan

7 - 8 1 Rendah

3 - 6 3 Sedang

1 - 2 5 Tinggi

c) Keaktifan mahasiswa di kampus.

Tabel 4.5. Tabel penilaian semester

Mengikuti organisasi atau UKM Nilai Keterangan

Tidak 1 Rendah

1 – 2 3 Sedang

> 2 5 Tinggi

d) Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM),

Tabel 4.6. Sub Kriteria SKTM

SKTM Nilai Keterangan

Tidak ada 1 Rendah

19

Page 33: Skripsi sidang

Tidak jelas 3 Sedang

Ada 5 Tinggi

e) Ekonomi,

Tabel 4.7. Tabel penilaian penghasilan

Penghasilan Nilai Keterangan

> Rp.2.500.000 1 Rendah

2.000.000 – 2.500.000 3 Sedang

<= Rp.2.000.000 5 Tinggi

C. Analisis Penentuan Penerima Beasiswa Dengan Menggunakan SAW

Dalam menentukan penerima beasiswa tidaklah mudah karena diperlukan

penyeleksian setiap beasiswa, meskipun subkriteianya sama namun memiliki

tingkat prioritas yang berbeda antara beasiswa PPA dan beasiswa BBM.

Tahap pengolahan data dengan Metode Simple Additive Weighting

sebagai berikut:

1. Melakukan identifikasi sub kriteria beasiswa PPA.

Kriteri

aKeterangan

C1 IPK

C2 Semester

C3 Keaktifan dikampus

C4 SKTM

C5 Ekonomi

2. Melakukan identifikasi sub kriteria beasiswa BBM.

Kriteria Keterangan

C1 IPK

C2 Semester

C3 Keaktifan dikampus

C4 SKTM

20 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014

Page 34: Skripsi sidang

C5 Ekonomi

Dari penilaian setiap sub kriteria yang telah ditentukan didapatkan:

Keterangan Nilai

Rendah (R) 1

Sedang (S) 3

Tinggi (T) 5

Tabel 4.8. Tabel Pemohon

Alternatif

Kriteria

IPK Smstr-SksKeaktifa

nSKTM Ekonomi

A1 Tinggi Sedang Sedang Sedang Rendah

A2 Tinggi Tinggi Sedang Sedang Rendah

A3 Tinggi Sedang Sedang Sedang Rendah

A4 Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sedang

A5 Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sedang

A6 Tinggi Tinggi Rendah Sedang Sedang

A7 Tinggi Tinggi Sedang Sedang Sedang

A8 Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang

A9 Tinggi Rendah Rendah Sedang Sedang

A10 Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang

A11 Tinggi Sedang Rendah Sedang Rendah

A12 Tinggi Sedang Rendah Sedang Rendah

A13 Tinggi Sedang Rendah Rendah Rendah

A14 Tinggi Sedang Rendah Rendah Rendah

A15Sedan

gSedang Rendah Rendah Rendah

A16Sedan

gSedang Rendah Rendah Rendah

A17 Tinggi Rendah Rendah Rendah Rendah

A18Sedan

gRendah Rendah Rendah Rendah

A19 Tinggi Sedang Rendah Rendah Rendah

A20Sedan

gTinggi Sedang Rendah Rendah

A21 Sedan Rendah Rendah Rendah Rendah

21

Page 35: Skripsi sidang

g

A22 Tinggi Rendah Rendah Rendah Rendah

A23 Tinggi Sedang Rendah Rendah RendahTabel 4.9. Rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria

AlternatifKriteria

IPK Smstr-Sks Keaktifan SKTM Ekonomi

A1 5 3 3 1 1

A2 5 5 3 1 1

A3 5 3 3 1 1

A4 5 5 1 3 3

A5 5 3 3 3 3

A6 5 5 1 3 3

A7 5 5 3 3 3

A8 5 3 3 3 3

A9 5 3 1 3 3

A10 5 3 3 1 3

A11 5 3 1 3 1

A12 5 3 1 3 1

A13 5 3 1 1 1

A14 5 3 1 1 1

A15 3 3 1 1 1

A16 3 3 1 1 1

A17 5 1 1 1 1

A18 3 1 1 1 1

A19 5 3 1 1 1

A20 3 5 1 1 1

A21 3 1 1 1 1

A22 5 1 1 1 1

A23 5 3 1 1 1

3. Membuat matriks keputusan kepada setiap jenis beasiswa.

Berdasarkan nilai setiap alternatif dan sub kriteria yang sudah ditentukan

diubah ke dalam matriks keputusan X dibentuk sebagai berikut :

X=[5 … 3⋮ ⋱ ⋮2 … 2]

Dari matriks keputusan X tersebut kemudian dilakukan proses normalisasi

ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang

ada sesuai dengan persamaan (1) ;

22 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014

Page 36: Skripsi sidang

Pada beasiswa PPA ditentukan MAXnya adalah C1 dan C2, sedangkan

MINnya adalah C3, C4 dan C5. Bobot ini disesuaikan dengan prioritas jenis

beasiswa.

Tabel 4.10. Proses normalisasi matriks X menjadi matriks R beasiswa PPA

No AlternatifNormalisasi

r1 r2 r3 r4 r5

1 A1 1,00 0,60 1,00 1,00 1,00

2 A2 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00

3 A3 1,00 0,60 1,00 1,00 1,00

4 A4 1,00 1,00 0,33 0,33 0,33

5 A5 1,00 0,60 1,00 0,33 0,33

6 A6 1,00 1,00 0,33 0,33 0,33

7 A7 1,00 1,00 1,00 0,33 0,33

8 A8 1,00 0,60 1,00 0,33 0,33

9 A9 1,00 0,60 0,33 0,33 0,33

10 A10 1,00 0,60 1,00 1,00 0,33

11 A11 1,00 0,60 0,33 0,33 1,00

12 A12 1,00 0,60 0,33 0,33 1,00

13 A13 1,00 0,60 0,33 1,00 1,00

14 A14 1,00 0,60 0,33 1,00 1,00

15 A15 0,60 0,60 0,33 1,00 1,00

16 A16 0,60 0,60 0,33 1,00 1,00

17 A17 1,00 0,20 0,33 1,00 1,00

18 A18 0,60 0,20 0,33 1,00 1,00

19 A19 1,00 0,60 0,33 1,00 1,00

20 A20 0,60 1,00 0,33 1,00 1,00

21 A21 0,60 0,20 0,33 1,00 1,00

23

Page 37: Skripsi sidang

22 A22 1,00 0,20 0,33 1,00 1,00

23 A23 1,00 0,60 0,33 1,00 1,00

Pada beasiswa BBM ditentukan MAXnya adalah C3 , C4 dan C5

sedangkan MINnya adalah C1 dan C2. Bobot ini disesuaikan dengan prioritas jenis

beasiswa.

Tabel 4.11. Proses normalisasi matriks X menjadi matriks R beasiswa BBM

No AlternatifNormalisasi

r1 r2 r3 r4 r5

1 A1 0,60 0,33 1,00 0,33 0,33

2 A2 0,60 0,20 1,00 0,33 0,33

3 A3 0,60 0,33 1,00 0,33 0,33

4 A4 0,60 0,20 0,33 1,00 1,00

5 A5 0,60 0,33 1,00 1,00 1,00

6 A6 0,60 0,20 0,33 1,00 1,00

7 A7 0,60 0,20 1,00 1,00 1,00

8 A8 0,60 0,33 1,00 1,00 1,00

9 A9 0,60 0,33 0,33 1,00 1,00

10 A10 0,60 0,33 1,00 0,33 1,00

11 A11 0,60 0,33 0,33 1,00 0,33

12 A12 0,60 0,33 0,33 1,00 0,33

13 A13 0,60 0,33 0,33 0,33 0,33

14 A14 0,60 0,33 0,33 0,33 0,33

15 A15 1,00 0,33 0,33 0,33 0,33

16 A16 1,00 0,33 0,33 0,33 0,33

17 A17 0,60 1,00 0,33 0,33 0,33

18 A18 1,00 1,00 0,33 0,33 0,33

19 A19 0,60 0,33 0,33 0,33 0,33

20 A20 1,00 0,20 0,33 0,33 0,33

21 A21 1,00 1,00 0,33 0,33 0,33

24 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014

Page 38: Skripsi sidang

22 A22 0,60 1,00 0,33 0,33 0,33

23 A23 0,60 0,33 0,33 0,33 0,33

4. Memberikan nilai bobot (W) pada beasiswa PPA.

Tahap berikutnya memberikan bobot untuk setiap sub kriteria sebagai

berikut : C1 = 35%; C2 = 30%; C3 = 5%; C4 = 20%; C5 = 10%, dengan ketentuan

nilai bobot (W) yang tercantum dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.12. Nilai bobot (W) beasiswa PPA

Kriteria Keterangan Nilai Bobot (W)

C1 IPK 0,35

C2 Semester 0,30

C3 Keaktifan dikampus 0,20

C4 SKTM 0,10

C5 Ekonomi 0,05

W = [0,35; 0,30; 0,20; 0,10; 0,05 ]

Tabel 4.13. Proses Perankingan beasiswa PPA

No AlternatifBobot Perangkingan

HasilW1 W2 W3 W4 W5

1 A1 0,35 0,18 0,20 0,15 0,05 0,93

2 A2 0,35 0,30 0,20 0,15 0,05 1,05

3 A3 0,35 0,18 0,20 0,15 0,05 0,93

4 A4 0,35 0,30 0,07 0,05 0,02 0,78

5 A5 0,35 0,18 0,20 0,05 0,02 0,80

6 A6 0,35 0,30 0,07 0,05 0,02 0,78

7 A7 0,35 0,30 0,20 0,05 0,02 0,92

8 A8 0,35 0,18 0,20 0,05 0,02 0,80

9 A9 0,35 0,18 0,07 0,05 0,02 0,66

10 A10 0,35 0,18 0,20 0,15 0,02 0,90

11 A11 0,35 0,18 0,07 0,05 0,05 0,70

12 A12 0,35 0,18 0,07 0,05 0,05 0,70

13 A13 0,35 0,18 0,07 0,15 0,05 0,80

14 A14 0,35 0,18 0,07 0,15 0,05 0,80

15 A15 0,21 0,18 0,07 0,15 0,05 0,66

16 A16 0,21 0,18 0,07 0,15 0,05 0,66

25

Page 39: Skripsi sidang

17 A17 0,35 0,06 0,07 0,15 0,05 0,68

18 A18 0,21 0,06 0,07 0,15 0,05 0,54

19 A19 0,35 0,18 0,07 0,15 0,05 0,80

20 A20 0,21 0,30 0,07 0,15 0,05 0,78

21 A21 0,21 0,06 0,07 0,15 0,05 0,54

22 A22 0,35 0,06 0,07 0,15 0,05 0,68

23 A23 0,35 0,18 0,07 0,15 0,05 0,80

5. Memberikan nilai bobot (W) pada beasiswa BBM.

Tahap berikutnya memberikan bobot untuk setiap sub kriteria sebagai

berikut : C1 = 5%; C2 = 10%; C3 = 20%; C4 = 30%; C5 = 35%, dengan ketentuan

nilai bobot (W) yang tercantum dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.14. Nilai bobot (W) beasiswa BBM

Kriteria Keterangan Nilai Bobot (W)

C1 IPK 0,05

C2 Semester 0,10

C3 Keaktifan dikampus 0,20

C4 SKTM 0,30

C5 Keaktifan dikampus 0,35

W = [0,5; 0,10; 0,20; 0,30; 0,35 ]

6. Melakukan proses perangkingan dengan menggunakan persamaan (2).

Tabel 4.15. Proses perankingan beasiswa BBM

No Alternatif

Bobot Perangkingan

Hasil

W1 W2 W3 W4 W5

1 A1 0,21 0,10 0,20 0,05 0,02 0,58

2 A2 0,21 0,06 0,20 0,05 0,02 0,54

3 A3 0,21 0,10 0,20 0,05 0,02 0,58

4 A4 0,21 0,06 0,07 0,15 0,05 0,54

26 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014

Page 40: Skripsi sidang

5 A5 0,21 0,10 0,20 0,15 0,05 0,71

6 A6 0,21 0,06 0,07 0,15 0,05 0,54

7 A7 0,21 0,06 0,20 0,15 0,05 0,67

8 A8 0,21 0,10 0,20 0,15 0,05 0,71

9 A9 0,21 0,10 0,07 0,15 0,05 0,58

10 A10 0,21 0,10 0,20 0,05 0,05 0,61

11 A11 0,21 0,10 0,07 0,15 0,02 0,54

12 A12 0,21 0,10 0,07 0,15 0,02 0,54

13 A13 0,21 0,10 0,07 0,05 0,02 0,44

14 A14 0,21 0,10 0,07 0,05 0,02 0,44

15 A15 0,35 0,10 0,07 0,05 0,02 0,58

16 A16 0,35 0,10 0,07 0,05 0,02 0,58

17 A17 0,21 0,30 0,07 0,05 0,02 0,64

18 A18 0,35 0,30 0,07 0,05 0,02 0,78

19 A19 0,21 0,10 0,07 0,05 0,02 0,44

20 A20 0,35 0,06 0,07 0,05 0,02 0,54

21 A21 0,35 0,30 0,07 0,05 0,02 0,78

22 A22 0,21 0,30 0,07 0,05 0,02 0,64

27

Page 41: Skripsi sidang

23 A23 0,21 0,10 0,07 0,05 0,02 0,44

Tabel 4.16. Ranking penerima beasiswa PPA dan beasiswa BBM

Beasiswa PPA Beasiswa BBM

No Alternatif Hasil No Alternatif Hasil

1 A2 1,05 1 A18 0,78

2 A1 0,93 2A21 0,78

3 A3 0,93 3A5 0,71

4 A7 0,92 4A8 0,71

5 A10 0,9 5A7 0,67

6 A5 0,8 6A17 0,64

7 A8 0,8 7A22 0,64

8 A13 0,8 8A10 0,61

9 A14 0,8 9A1 0,58

10 A19 0,8 10A3 0,58

11 A23 0,8 11A9 0,58

12 A4 0,78 12A15 0,58

13 A6 0,78 13A16 0,58

14 A20 0,78 14A2 0,54

15 A11 0,7 15A4 0,54

16 A12 0,7 16A6 0,54

17 A17 0,68 17A11 0,54

18 A22 0,68 18A12 0,54

19 A9 0,66 19A20 0,54

20 A15 0,66 20A13 0,44

21 A16 0,66 21A14 0,44

22 A18 0,54 22 A19 0,44

28 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014

Page 42: Skripsi sidang

23 A21 0,54 23A23 0,44

Untuk beasiswa PPA diambil tiga nilai tertinggi dari alternatif, yaitu:

A2 1,05

A1 0,93

A3 0,93

A2, A1 dan A3 terpilih sebagai penerima beasiswa PPA.

Sedangkan untuk beasiswa BBM diambil tujuh nilai tertinggi dari alternatif, yaitu:

A18 0,78

A21 0,78

A5 0,71

A8 0,71

A7 0,67

A17 0,64

A22 0,64

A18, A21, A5, A8, A7, A17, dan A22 terpilih sebagai penerima beasiswa BBM.

D. Pembahasan

1. Daftar penerima beasiswa PPA dan BBM 2013 dengan sistem lama

Tabel 4.17. Daftar penerima beasiswa PPA dan BBM sistem lama

No Penerima Jenis Beasiswa

1 A1 PPA

2 A2 PPA

3 A3 PPA

4 A4 BBM

5 A5 BBM

6 A6 BBM

7 A7 BBM

29

Page 43: Skripsi sidang

8 A8 BBM

9 A9 BBM

10 A10 BBM

2. Perbandingan penerima beasiswa PPA dengan SAW dan sistem lama

Tabel 4.18. Tabel perbandingan penerima beasiswa PPA

N

OSAW Lama

Perbandingan

SAW dengan Lama

1 A2 A1

3 : 32 A1 A2

3 A3 A3

Dari tabel 4.18. hasil yang diproses dengan metode SAW sama dengan hasil dari

perhitungan yang lama, dengan perbandingan 3 : 3.

3. Perbandingan penerima beasiswa BBM dengan SAW dan sistem lama

Tabel 4.19. Tabel perbandingan penerima beasiswa BBM

No SAW LamaPerbandingan SAW dengan

lama

1A18

A4

4 : 7

2 A21 A5

3 A5 A6

4 A8 A7

5 A7 A8

6 A17 A9

7 A22 A10

30 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014

Page 44: Skripsi sidang

Dari tabel 4.18. hasil yang diproses dengan metode SAW dengan sistem lama

terdapat perbedaan 4 : 7.

4. Indeks kuantintas dari beasiswa PPA

Berdasarkan data dari tabel 4.18. dapat ditentukan nilai Indeks kuantintas.

Dengan rumus:

Indeks kuantintas=(QnQ0)x 100 %Qn=Nilai selisih

Q0=Nilai total

Diketahui nilai perbandingan dari tabel 4.18. adalah 3 : 3. nilai selisih dari tabel

4.13. adalah 0, nilai total dari tabel 4.18. adalah 3. Jadi Indeks kuantintas yang

didapatkan adalah:

Index kuantintas beasiswaPPA=( 03 ) x100 %

= 0 x 100%

= 0%

Didapatkan Indeks kuantintas dengan hasil 0%. Jadi penentuan penerima

beasiswa PPA dengan SAW sama dengan sistem yang lama.

5. Indeks kuantintas dari beasiswa BBM

Berdasarkan data dari tabel 4.19. dapat ditentukan nilai Indeks kuantintas.

Dengan rumus:

Indeks kuantintas=(QnQ0)x 100 %Qn=Nilai selisih

Q0=Nilai total

Diketahui nilai selisih dari tabel 4.19. adalah 5, nilai total dari tabel 4.19. adalah 7.

Jadi Indeks kuantintas yang didapatkan adalah:

Indeks kuantintas beasiswaBBM=( 47 ) x100 %

= 0,57 x 100%

31

Page 45: Skripsi sidang

= 57%

Didapatkan Indeks kuantintas dengan hasil 57%.

6. Indeks kuantintas dari beasiswa PPA dan BBM

Indeks kuantintas=(QnQ0)x 100 %Qn=Nilai selisih

Q0=Nilai total

Diketahui nilai selisih dari kedua beasiswa adalah 2, nilai totalnya adalah 10. Jadi

Indeks kuantintas yang didapatkan adalah:

Indeks kuantintas beasiswaPPA danBBM=( 410 )x 100 %

= 0,40 x 100%

= 40%

Didapatkan Indeks kuantintas dengan hasil 40%.

Keterangan dibawah ini menunjukan optimal atau tidaknya penerima beasiswa

setelah dihitung dengan metode SAW,

Tabel 4.20. Kelayakan penerima beasiswa PPA dan BBM

NoPenerim

aJenis Beasiswa Keterangan

1 A1 PPA Optimal

2 A2 PPA Optimal

3 A3 PPA Optimal

4 A4 BBM Tidak Optimal

5 A5 BBM Optimal

6 A6 BBM Tidak Optimal

7 A7 BBM Optimal

8 A8 BBM Optimal

9 A9 BBM Tidak Optimal

10 A10 BBM Tidak Optimal

32 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014

Page 46: Skripsi sidang

33

Page 47: Skripsi sidang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pendekatan Simple Additive Weighting (SAW) untuk menentukan

penerima beasiswa pada STIKOM Binaniaga dilakukan penilaian secara

sederhana yaitu penilaian kriteria terhadap keadaan alternatif yang kemudian hasil

penilaian tersebut dinormalisasikan dan hasil normalisasi dikalikan dengan bobot

kriteria atau prioritas kriteria yang ditentukan. Berdasarkan hasil penelitian dan

pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Sistem pendukung keputusan ini dibuat dengan pemodelan yang

memperhatikan berbagai faktor yang dipakai sebagai kriteria penilaian dan

pemberian bobot.

2. Hasil dari perbandingan penentuan penerima beasiswa PPA adalah 3 : 3,

dengan nilai selisih 0 dan nilai total 3. Jadi Indeks kuantitas yang didapatkan

adalah 100% - 0% = 100%. Sedangkan untuk penerima beasiswa BBM

didapatkan hasil perbandingan nilai selisih adalah 4 dan nilai total 7. Jadi indeks

kuantitas yang didapatkan adalah 100% - 57% = 43%.

3. Hasil perbandingan penentuan penerima beasiswa PPA dan BBM manual

dengan metode Simple Additive Weighting (SAW) menghasilkan nilai

berdasarkan proses perbandingan didapatkan indeks kuantitas yaitu 100% -

40% = 60%.

4. Dengan hasil itu maka Simple Additive Weighting (SAW) dapat

direkomendasikan sebagai alat penunjang keputusan dalam menentukan

penerima beasiswa.

B. Saran

Dalam penelitian masih terbatas pada penentuan penerima beasiswa PPA

dan BBM, untuk pengembangan lebih lanjut disarankan perluasan masalah yaitu:

1. Metode ini dapat direkomendasikan pada seleksi penerimaan beasiswa

Yasyasan dan beasiswa Kampus.

2. Pengembangan sistem informasi penerima beasiswa.

Page 48: Skripsi sidang

[ halaman ini sengaja dikosongkan ]

35

Page 49: Skripsi sidang

DAFTAR PUSTAKA

A1. PEDOMAN BEASISWA BBP PPA 2013

Basyaib, F., 2007. Teori Pembuat Keputusan. Gramedia: Jakarta.

http://books.google.co.id/books?

id=1oX1gq9ofjYC&printsec=frontcover&num=100&hl=id&redir_esc=y#v=onepage&

q&f=false [diakses pada 2 november 2013 00.02]

http://books.google.co.id/books?

id=v6EwtZ8EkN0C&printsec=frontcover&hl=id&source=gbs_ge_summary_r&cad=

0#v=onepage&q&f=false [ diakses pada 2 november 2013 00.30]

http://elearning.amikom.ac.id/index.php/download/materi/88892-ST083-16/P8_angka%20

indeks.doc [diakses pada 2 februari 2014 00.30]

http://www.dikti.go.id/?page_id=397&lang=id [ diakses pada 2 november 2013 14.55]

Kusumadewi, S., dkk. 2006. Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) (Edisi

Pert.). Graha Ilmu. Yogyakarta.

Kusumadewi, S., 2010. Materi Kuliah [7, 8] (Sistem Pendukung Keputusan) Metode-

metode Optimasi dengan Alternatif Terbatas. Universitas Islam Indonesia: Jakarta.

Mahdiana, Deni., 2013. Metode SAW. Universitas Budiluhur: Jakarta.

Maghfirah,. 2013. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN

PENERIMA BEASISWA BAGI SISWA SD SALMAN AL FARISI 2 YOGYAKARTA

MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW). Yogyakarta

Peraturan Pemerintah Nomor 48 tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan

SK Ketua Stikom Binaniaga Nomor: 025/KPTS/KET-SB/V/2013

Wibowo, S, H., Amalia, R., Fadlun, M, A., Arivanty, K. 2009. SISTEM PENDUKUNG

KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA BANK BRI

MENGGUNAKAN FMADM (STUDI KASUS: MAHASISWA FAKULTAS

TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA). Yogyakarta:

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi.

36

Page 50: Skripsi sidang

37

Page 51: Skripsi sidang

[ halaman ini sengaja dikosongkan ]

38 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014

Page 52: Skripsi sidang

LAMPIRAN

39

Page 53: Skripsi sidang

[ halaman ini sengaja dikosongkan ]

40 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014

Page 54: Skripsi sidang

Surat Keputusan tentang Calon Penerima Beasiswa Mahasiswa STIKOM Binaniaga tahun 2013.

41

Page 55: Skripsi sidang

[ halaman ini sengaja dikosongkan ]

42 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014

Page 56: Skripsi sidang

Daftar Calon Penerima Beasiswa Mahasiswa STIKOM Binaniaga Tahun 2013.

43

Page 57: Skripsi sidang

[ halaman ini sengaja dikosongkan ]

44 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014