Skripsi Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana ... · ATK. Perbaikan yang dapat...
Transcript of Skripsi Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana ... · ATK. Perbaikan yang dapat...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
MODEL OPTIMISASI PENGADAAN KERTAS DIUNIVERSITAS SEBELAS MARET DENGAN
PENDEKATAN KONSEP KONTRAK PENGADAANBERSAMA (CONSOLIDATED PROCUREMENT)
SkripsiSebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
KINANTI RESTIANNISAI 0308102
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ABSTRAK
Kinanti Restiannisa, I0308102, MODEL OPTIMISASI PENGADAANKERTAS DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS) DENGANPENDEKATAN KONSEP KONTRAK PENGADAAN BERSAMA(CONSOLIDATED PROCUREMENT) . Skripsi. Surakarta : Jurusan TeknikIndustri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, September 2012
Salah satu aktivitas utama Universitas Sebelas Maret (UNS) dalammenjalankan roda organisasi adalah melakukan pengadaan barang/jasa untukmemenuhi kebutuhan organisasi. Pengadaan yang rutin dilakukan adalah pengadaanAlat Tulis Kantor (ATK). Hasil studi awal menunjukkan bahwa ATK berupakertas mempunyai persentase pembelian tertinggi. Pengadaan ATK di UNS masihdilakukan secara terpisah-pisah pada masing-masing unit kerja. Kondisi initentunya menimbulkan biaya pengadaan yang besar untuk mengelola pengadaanATK.
Perbaikan yang dapat dilakukan untuk menekan biaya pengadaan adalahmelalui Kontrak Pengadaan Bersama (consolidated procurement) ATK yangdilaksanakan oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP) UNS berdasarkan kebutuhanATK pada masing-masing unit kerja. Penelitian ini mengambil sampel enamjenis kertas dalam satuan rim di sebelas unit kerja. Setiap unit kerja menghitungperencanaan kebutuhan kertas selama satu tahun kedepan. Perencanaan tersebutmenghasilkan beberapa paket pekerjaan yang kemudian diserahkan kepada ULPuntuk disatukan kedalam satu paket pengadaan bersama. Nilai total paketpengadaannya terbentuk dari akumulasi Harga Perkiraan Sendiri (HPS) daribeberapa paket pekerjaan. Pemilihan pemenang lelang berdasarkan hargaterendah untuk setiap item yang ditawarkan sehingga memungkinan adanyabeberapa pemenang sebagai penyedia barang.
Hasil keluaran penelitian ini adalah berupa model optimisasi linearprogramming biaya pengadaan kertas. Verifikasi model dalam menguji kebenaranformulasi model matematis menggunakan software Lingo 11.0. Perhitungan terhadapdata pengadaan kertas di UNS untuk periode 2011 menunjukkan bahwa modeloptimisasi mampu menghemat sebesar 30,05% dibandingkan dengan sistemsebelumnya. Penghematan ini diperoleh dari jumlah barang yang dibeli dikaliharga terendah sehingga terjadi keseragaman harga disetiap unit kerja.
Kata kunci : Model optimisasi, Unit Layanan Pengadaan, ATK, kertas,consolidated procurement, Linear Programming.
xi + 79 halaman; 17 gambar; 23 tabel; 5 lampiran; daftar pustaka: 18 (1997-2012)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
ABSTRACT
Kinanti Restiannisa, I0308102, OPTIMIZATION MODEL FOR PAPERPROCUREMENT IN SEBELAS MARET UNIVERSITY (UNS):CONSOLIDATED PROCUREMENT APPROACH. Thesis. Surakarta :Industrial Engineering Department, Faculty of Engineering, Sebelas MaretUniversity, September 2012
One of procurement activities in Sebelas Maret University (UNS) ispurchasing stationaries. Based on preliminary study, paper has larger proportionthan the others stationaries. The procurement of stationeries done by eachorganization unit in UNS so it makes high cost for the procurement processes.
This paper suggests an optimation model of linear programming for theprocurement of stationery in UNS which the case study is a procurement of sixtypes of paper from the eleven organization units. The procurement is conductedby Procurement Service Unit (ULP) of UNS using consolidated procurementconcepts. In order to established the consolidated procurement, there are somesteps that the UNS should do. First, calculating demand of the paper for eachsupply period from each organization unit. Second, ULP conduct an auction andselect some supplier as the auction winners while the winners are selected basedon the lowest price for each item of paper are offered by the suppliers. Based onthis model, there are some suppliers which supply the paper for each unitperiodically.
Historical data in 2011 is used to compare a total procurement cost of thepaper for existing and consolidated procurement system. This research shows thatthere is save up to 30,05% if the paper procurement is conducted based onconsolidated procurement concept. Besides, the linear programming model canminimize the paper inventory while decrease cost savings and help the PlannerTeam for determining quantity of paper that the each supplier must supplyperiodically.
Keywords : Optimization model, Procurement Service Unit (ULP), stationaries,paper, consolidated procurement, Linear Programming
xi + 79 pages; 17 pictures; 23 tables; 5 appendixes; references: 18 (1997-2012)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah ke hadirat Allah SWT Dzat yang
Maha Penyayang dan Maha Penolong dengan segala rahmat serta hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan menyusun Laporan Skripsi
ini. Penyusunan Laporan Skripsi ini tidak terlepas dari dorongan, bantuan,
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis
menyampaikan terima kasih yang dalam kepada :
1. Kedua orang tuaku tercinta ( Papa dan Mama ) serta adikku Bagas, terima
kasih atas segala support, doa, dan semangatnya.
2. Bapak Dr. Cucuk Nur Rosyidi, ST, MT selaku ketua jurusan Teknik Industri
dan Pembimbing akademik.
3. Bapak Yusuf Priyandari,ST, MT. selaku Dosen Pembimbing I. Terimakasih
atas inspirasi, bimbingan dan waktu yang besar nilainya dalam penyusunan
laporan Tugas Akhir ini.
4. Bapak Wakhid Ahmad Jauhari, ST., MT. selaku Dosen Pembimbing II.
Terimakasih atas ilmu, bimbingan, kesabaran dan waktu yang telah diberikan
selama penyusunan laporan Tugas Akhir ini.
5. Bapak Ir. Murmann Budijanto MIDEc serta Bapak Pringgo Widyo L, ST, MT
selaku dosen penguji. Terimakasih atas kritik dan saran yang sangat
bermanfaat bagi perbaikan Laporan Tugas Akhir ini.
6. Seluruh Dosen Teknik Industri UNS. Terimaksih atas ilmu, inspirasi dan
bimbingan sehingga membawa penulis sampai pada titik ini.
7. Puput Wahyu Andreadi, ST, yang dengan segenap kesabarannya membantu,
memberi dukungan, semangat, doa, kasih sayang dan inspirasi yang besar
kepada penulis.
8. Seluruh staff Bagian Perlengkapan UNS Fakultas, unit kerja maupun pusat,
terimakasih banyak atas bantuan yang diberikan kepada penulis dalam
mendapatkan data yang dibutuhkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
9. Ibu Yayuk, Ibu Rina, Mbak Tuti, Bapak Agus, Terimakasih atas bantuan serta
pelayanan yang telah diberikan kepada Penulis selama menjadi mahasiswa TI
UNS.
10. Bapak Ir. Agus Supriyadi, Bapak Sujarwo SE, MM., Ibu Umi H, ST., Mbak
Ika, dan Mas Arif, sebagai keluarga baru di Unit Layanan Pengadaan (ULP)
UNS, terimakasih atas segala dukungan, bimbingan, pengalaman yang sangat
berharga yang telah diberikan kepada penulis.
11. Teman-temanku Alfan Z, Ayu P, Raga C, Ani F, Nandi, Dhonny P, dll.
Terimakasih atas semua bantuan yang diberikan, dukungan, dan doa kalian.
12. Teman-teman angkatan 2008 kelas A maupun B, terima kasih atas
persahabatan dan dukungannya selama ini. Sampai bertemu kembali dipuncak
kesuksesan.
13. Mas Abi, Mbak Ragil, Mbak Nancy, Mbak Anita terimakasih atas
bantuannya kepada penulis dalam mengolah data laporan Tugas Akhir ini.
14. Teman-teman kos Kumala Dewi dan kos ‘Kiki&Yenny’ terimakasih telah
menjadi teman saat mengalami kesulitan dan untuk semangat serta keceriaan
yang kalian berikan.
15. Adik-adik tingkat 2009-2012, terimakasih atas dukungan dan kerjasamanya.
16. Serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih
banyak atas segala bantuan dan doa yang telah diberikan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini masih
banyak mengalami kekurangan, hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan
yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan berbagai
masukan maupun kritikan yang dapat memperbaiki kekurangan dalam Laporan
Tugas Akhir ini. Semoga bermanfaat bagi pembaca.
Surakarta, 17 Oktober 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... ....... i
ABSTRAK ................................................................................................... ....... ii
ABSTRACT................................................................................................. ....... iii
KATA PENGANTAR................................................................................. ....... iv
DAFTAR ISI................................................................................................ ...... v
DAFTAR GAMBAR................................................................................... ...... ix
DAFTAR TABEL ....................................................................................... …. x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................... I-1
1.2 Perumusan Masalah ....................................................................... I-3
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... I-4
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................... I-4
1.5 Batasan Masalah............................................................................. I-4
1.6 Asumsi ........................................................................................... I-5
1.7 Sistematika Penulisan .................................................................... I-5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum Unit Layanan Pengadaan ...................................II-1
2.1.1 Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.....................................II-1
2.1.2 Profil Unit Layanan Pengadaan (ULP) UNS .......................II-3
2.1.3 Kontrak Pengadaan Bersama ...............................................II-4
2.2 Landasan Teori..............................................................................II-5
2.2.1 Supply Chain Managememt .................................................II-5
2.2.2 Peramalan.............................................................................II-6
2.2.2.1 Metode-Metode Peramalan ......................................II-6
2.2.3 Persediaan ............................................................................II-8
2.2.3.1 Biaya-Biaya Persediaan .........................................II-10
2.2.4 Safety Stock dalam Supply Chain .......................................II-10
2.2.5 Influence Diagram .............................................................II-14
2.2.6 Sistem.................................................................................II-15
2.2.7 Permodelan Sistem.............................................................II-15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
2.2.8 Model Matematis ...............................................................II-16
2.2.9 Program Linier (Linear Programming) .............................II-17
2.2.9.1 Model Umum Program Linier................................II-17
2.2.9.2 Asumsi-Asumsi Program Linier ............................II-18
2.2.9.3 Komponen Model Program Linier .........................II-19
2.2.10 Model Referensi ...............................................................II-19
2.2.10.1 Model Oktyajati (2010)........................................II-20
2.2.11 Solusi Program Linier .....................................................II-22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tahap Identifikasi Masalah ..........................................................III-2
3.1.1 Mulai ...................................................................................III-2
3.1.2 Observasi Awal Dan Studi Pustaka.....................................III-2
3.1.3 Perumusan Masalah ............................................................III-2
3.1.4 Penetapan Tujuan dan Manfaat ...........................................III-2
3.2 Tahap Pengembangan Model.......................................................III-3
3.2.1 Pengumpulan Data ..............................................................III-4
3.2.2 Pengembangan Model.........................................................III-4
3.2.2.1 Karakteristik Sistem................................................III-4
3.2.2.2 Penentuan Variable-variable yang Mempengaruhi Total
Biaya Pengadaan .....................................................III-4
3.2.2.3 Pengembangan Model Penentuan Jumlah alokasi
Kertas ......................................................................III-4
3.2.2.4 Penentuan Biaya Pengadaan dan Biaya Persediaan III-4
3.2.2.5 Penentuan Kebutuhan Jumlah Alokasi kertas .........III-4
3.2.2.6 Verifikasi Model Non Linier Programming ...........III-5
3.3 Tahap Analisis Dan Interpretasi Hasil .........................................III-6
3.4 Tahap Kesimpulan Dan Saran......................................................III-6
3.4.1 Kesimpulan .........................................................................III-6
3.4.2 Saran....................................................................................III-6
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Karakteristik Sistem.................................................................... IV-1
4.2 Penentuan Variable-variabel Total Biaya Pengadaan ................ IV-3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
4.3 Perumusan Model Penentuan Jumlah Alokasi Kertas ................ IV-4
4.3.1 Penentuan Fungsi Tujuan................................................... IV-6
4.3.2 Penentuan Fungsi Pembatas (Constrains).......................... IV-7
4.3.3 Model Matematis Secara Keseluruhan............................... IV-8
4.4 Penentuan Parameter Model ....................................................... IV-9
4.4.1 Penentuan Biaya Pengadaan Kertas ................................. IV-11
4.4.2 Penentuan Biaya Persediaan ............................................ IV-12
4.4.3 Penentuan Safety stock ..................................................... IV-13
4.5 Optimisasi Penentuan Kebutuhan Jumlah Alokasi Kertas dengan ....
Model Program Linear .............................................................. IV-19
4.6 Penentuan Parameter Model ..................................................... IV-22
4.7 Penentuan Parameter Model ..................................................... IV-26
4.7.1 Verifikasi Internal ........................................................... IV-26
4.7.2 Perhitungann Manual ....................................................... IV-29
BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
5.1 Validasi Model ..............................................................................V-1
5.2 Analisis Penentuan Alokasi ..........................................................V-1
5.3 Analisis Hasil Forecasting............................................................V-2
5.4 Analisis Penentuan Safety Stock...................................................V-3
5.5 Analisis Hasil Penentuan Alokasi Kertas......................................V-3
5.6 Analisis Biaya Pembelian Pengadaan Kertas................................V-4
5.7 Analisis Sensitivitas ......................................................................V-7
5.8 Analisis Implementasi Konsep Kontrak Pengadaan Bersama ....V-12
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ................................................................................. VI-1
6.2 Saran............................................................................................ VI-1
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... x
LAMPIRAN........................................................................................................ xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3
Gambar 3.1
Gambar 4.1
Gambar 4.2
Gambar 4.3
Gambar 4.4
Gambar 4.5
Gambar 5.1
Gambar 5.2
Gambar 5.3
Gambar 5.4
Gambar 5.5
Gambar 5.6
Gambar 5.7
Gambar 5.8
Struktur Organisasi ULP UNS …………………………
Pola Data Time Series……………………………………
Kaidah diagram dalam influence diagram ………………
Diagram alir metodologi penelitian………………………
Gambaran Sistem Pengadaan ATK awal (pengadaan
secara terpisah-pisah) ……………………………………
Gambaran Sistem Pengadaan ATK usulan dengan
pendekatan konsep pengadaan terkonsolidasi……………
Influence diagram…………………………………………
Hasil Plotting Forecasting ………………………………
Input Nama Tabel…………………………………………
Perbandingan Total biaya…………………………………
Grafik perubahan jumlah permintaan terhadap biaya
pembelian…………………………………………………
Grafik perubahan jumlah permintaan terhadap total biaya
pengadaan…………………………………………………
Grafik perubahan jumlah permintaan terhadap biaya
persediaan………………………………………………….
Grafik uji model terhadap biaya persediaan………………
Grafik penurunan jumlah permintaan terhadap biaya
pembelian…………………………………………………
Grafik perubahan penurunan jumlah permintaan terhadap
biaya persediaan …………………………………………
Grafik perubahan penurunan jumlah permintaan terhadap
biaya pembelian …………………………………………
II-4
II-7
II-14
III-1
IV-1
IV-2
IV-4
IV-15
IV-20
V-7
V-9
V-9
V-9
V-10
V-11
V-11
V-11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Tabel 4.8
Tabel 4.9
Tabel 4.10
Tabel 4.11
Tabel 4.12
Tabel 4.13
Tabel 4.14
Tabel 4.15
Tabel 4.16
Tabel 5.1
Tabel 5.2
Tabel 5.3
Tabel 5.4
Tabel 5.5
Pemilihan Teknik Peramalan……………………………………
Data harga penawaran kertas dari penyedia barang ……………
Data Kapasitas simpan gudang…………………………………
Rekapitulasi data biaya listrik …………………………………
Safety Stock ……………………………………………………
Nilai MAD dari beberapa metode forecast ……………………
Hasil output perhitungan peramalan menggunakan software
winQSB…………………………………………………………
Perhitungan forecasting menggunakan software winQSB ……
Hasil peramalan permintaan kebutuhan kertas …………………
Matrix Data ……………………………………………………
Jumlah alokasi untuk HVS 60 gr ………………………………
Jumlah alokasi HVS 70 gr………………………………………
Jumlah alokasi HVS kuarto A4…………………………………
Jumlah alokasi Kertas Buram …………………………………
Jumlah Alokasi Kertas HVS 80 gr ……………………………
Jumlah Alokasi Kertas Garis Double Folio……………………
Jumlah persediaan ……………………………………………
Total Pengiriman dari supplier…………………………………
Pembelian Kertas disetiap unit kerja tahun 2011 dengan sistem
mandiri/terpisah-pisah …………………………………………
Pembelian tahun 2011 dengan menggunakan simulasi sistem
kontrak pengadaan bersama ……………………………………
Persentase kenaikan jumlah permintaan terhadap perubahan
biaya ……………………………………………………………
Persentase penurunan jumlah permintaan terhadap perubahan
biaya ……………………………………………………………
II-8
IV-9
IV-11
IV-12
IV-13
IV-14
IV-14
IV-15
IV-16
IV-19
IV-22
IV-23
IV-23
IV-23
IV-23
IV-24
IV-25
V-4
V-5
V-6
V-7
V-10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
I-1
BAB IPENDAHULUAN
Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, pembatasan masalah dalam penelitian,
asumsi yang digunakan, serta sistematika penulisan.
1.1 LATAR BELAKANG
Pengadaan barang/jasa merupakan instrumen penting dalam mendapatkan
barang/jasa yang dibutuhkan pemerintah dalam rangka menunjang
penyelenggaraan negara. Menurut Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah (2010), terdapat tujuh prinsip proses pengadaan barang/jasa, yaitu
efisiensi, efektif, transparan, aktuntabel, bersaing, terbuka, dan tidak diskriminatif.
Peran bagian pengadaan juga tidak lain adalah untuk dapat memenuhi kebutuhan
akan barang dan jasa sesuai dengan kualitas, jumlah, waktu, tempat, harga dan
sumber yang tepat.
Universitas Sebelas Maret (UNS) merupakan perguruan tinggi negeri yang
berstatus Badan Layanan Umum (BLU), dimana kegiatan pengadaan
barang/jasanya diatur oleh Peraturan Presiden Republik Indonesia No.54 tahun
2010 (Peppres 54/2010). Pada tahun 2012 ini, UNS meresmikan pembentukan
Unit Layanan Pengadaan (ULP), sesuai dengan Peppres 54/2010 Pasal 14, dimana
Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi (K/L/D/I)
diwajibkan mempunyai ULP yang dapat memberikan pelayanan atau pembinaan
dibidang Pengadaan Barang/Jasa. ULP merupakan unit organisasi pemerintah
yang bersifat struktural maupun non struktural yang bertugas untuk menangani
pekerjaan pengadaan barang/jasa pemerintah secara terintegrasi dan terpadu
(LKPP, 2009). ULP juga menjamin adanya standarisasi harga untuk barang/jasa
dalam penyusunan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dan standarisasi dokumen
pengadaan sesuai Pepres 54/2010. Dengan demikian, kedepannya ULP
diharapkan menjamin pelaksanaan pengadaan barang/jasa secara lebih efektif dan
efisien.
Sistem kegiatan pengadaan barang/jasa di lingkup unit kerja UNS selama
ini dilakukan dengan dua bentuk yaitu terpusat dan tidak terpusat (mandiri).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
I-2
Pengadaan terpusat yakni pengadaan yang dilakukan oleh unit-unit kerja yang
segala pemenuhan kebutuhannya dilaksanakan oleh pengadaan ditingkat
universitas, antara lain unit kerja LPPM, LPP dan semua Unit Pelayanan Terpadu
(UPT) dan UPTP2B. Sedangkan pengadaan secara mandiri atau tidak terpusat
merupakan pengadaan yang terlepas dari induk pengadaan universitas dan
ditangani oleh bagian perlengkapan ditiap unit kerjanya. Unit-unit kerja tersebut
meliputi sembilan fakultas, Program Pascasarjana, dan UNS Medical Center.
Adapun barang-barang yang sering dilakukan pengadaannya oleh bagian
perlengkapan masing-masing unit kerja antara lain unit alat tulis kantor (ATK),
alat keperluan kebersihan kantor dan lain sebagainya. Proses pengadaannya
dilaksanakan dengan dua cara yaitu pengadaan langsung dan pembelian langsung.
Kegiatan pengadaan barang dengan sistem terpisah-pisah ditiap unit kerja
seperti ini, tentulah mempunyai beberapa kelemahan diantaranya dapat terjadi
ketidakefisienan karena biaya pengadaan barang/jasa yang harus dikeluarkan
ditiap unit kerja, sulitnya melakukan pembinaan sumber daya manusia dan tidak
ada keseragaman sistem atau metode dalam melayani penyedia barang/jasa.
Beberapa tahun terakhir ini, telah diperkenalkan kajian sistem terbaru
dalam dunia pengadaan barang/jasa, yaitu kontrak pengadaan bersama
(consolidated procurement). Model pengadaan terkonsolidasi yaitu penggabungan
order guna membentuk jumlah permintaan yang lebih besar sehingga
memungkinkan terjadinya pengurangan biaya (Bahri, 2009). Hal ini tentunya
dapat berdampak positif dalam kegiatan pengadaan barang yaitu lebih efektif dan
efisien. Bersamaan dengan didirikannya ULP, maka sistem pengadaan bersama
diharapkan dapat terwujud di lingkup pengadaan UNS agar tujuan pengadaan
yang efektif dan efisien dapat benar-benar terlaksana.
Namun, apabila proses pengadaannya terintegrasi oleh Unit Layanan
Pengadaan akan dilaksanakan, maka perlu diketahui terlebih dahulu data
kebutuhan total barang untuk tiap unit kerja. Hal ini dimaksudkan agar
perhitungan jumlah dalam melakukan perencanaan pengadaan barang tersebut
dapat benar-benar tepat. Dengan demikian diperlukan sebuah model optimisasi
penentuan jumlah alokasi barang disetiap unit kerja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
I-3
Barang habis pakai seperti alat tulis kantor atau ATK merupakan barang
yang paling sering dilakukan pengadaannya oleh tiap unit kerja. Menurut data
pangadaan barang sepanjang tahun 2011, sebagai contoh studi awal dilapangan,
alat tulis kantor khususnya jenis kertas di Fakultas Teknik mempunyai data
pembelian tertinggi, yaitu 46% dari total jumlah anggaran yang digunakan untuk
mengadakan barang habis pakai. Kertas merupakan salah satu kebutuhan logistik
disebuah instansi yang keberadaannya sangat vital karena digunakan sebagai
bahan pembuatan dokumen dan untuk kepentingan operasional yang lainnya. Dari
keterangan diatas dapat diartikan pula bahwa konsumsi kertas sangatlah banyak
dan anggaran yang digunakan untuk mengadakan barang tersebut juga tidak
sedikit.
Penyelesaian masalah penentuan alokasi kertas menggunakan pendekatan
ananlitis dengan menggunakan sebagian model dari Sutopo dkk (2012). Model yang
dikembangkan Sutopo dkk (2012) bertujuan untuk meminimasi total biaya
pengadaan, biaya simpan, serta biaya pembelian. Model tersebut dapat dijadikan
acuan karena memiliki kemiripan dengan kasus yang akan diselesaikan dalam
penelitian ini, sehingga dapat dijadikan dasar membuat model penentuan
kebutuhan jumlah alokasi kertas.
Penelitian ini mengkaji ATK jenis kertas, merujuk pada keterangan
sebelumnya yaitu barang yang paling banyak pemakaiannya. Pada penelitian ini
akan dibuat model optimisasi tersebut. Optimisasi penentuan kebutuhan jumlah
alokasi dari pemasok ke tiap unit kerja dapat dicapai dengan memformulasikan
sistem ke dalam model optimisasi dengan memasukkan variabel-variabel biaya
pengadaan barang dan biaya simpan. Kriteria kinerja penentuan kebutuhan jumlah
alokasi kertas dapat diukur dengan minimasi biaya. Dengan demikian, diharapkan
model optimisasi dapat membantu ULP dalam melakukan efisiensi pengadaan
barang.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang dihadapi, maka perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana membuat model optimisasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
I-4
penentuan jumlah alokasi kertas dan stok level permintaan ke setiap unit kerja
untuk meminimasi total biaya pengadaan.
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Menghasilkan model optimisasi penentuan jumlah alokasi kertas dan
jumlah persediaan setiap unit kerja untuk meminimasi total biaya
pengadaan.
2. Menentukan jumlah alokasi kertas dan stok level persediaan pada masing-
masing unit kerja di Universitas Sebelas Maret.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Universitas memiliki perencanaan strategis dalam kebijakan penentuan
kebutuhan jumlah alokasi kertas untuk tiap unit kerja.
2. Mengetahui efisiensi biaya yang didapat dari Kontrak Pengadaan Bersama
(Consolidated Procurement).
3. Memberikan studi ilmiah tentang Kontrak Pengadaan Bersama
(Consolidated Procurement).
1.5 BATASAN MASALAH
Batasan masalah berfungsi untuk membatasi penelitian agar tidak terlalu
luas dan memperjelas objek penelitian yang akan dilakukan. Batasan masalah
yang digunakan sebagai berikut :
1. Produk yang diteliti adalah ATK jenis kertas, yaitu kertas HVS F4 60 gram,
kertas HVS F4 70 gram, kertas HVS F4 80 gram, kertas HVS A4, kertas
buram, dan kertas garis double folio.
2. Kertas yang digunakan dalam satuan rim.
3. Data konsumsi rutin kertas tahun 2010-2011 digunakan sebagai dasar
peramalan permintaan dalam menentukan perencanaan kebutuhan jumlah
alokasi kertas.
4. Data harga penawaran rekanan yang digunakan adalah data tahun 2011.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
I-5
5. Unit kerja yang dilibatkan adalah unit kerja yang melakukan pengadaan
secara mandiri, tidak mengikuti pusat.
6. Biaya transportasi tidak diperhitungkan.
1.6 ASUMSI
Asumsi-asumsi yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pemasok siap mengirim barang pada jumlah dan waktu yang telah
ditentukan.
2. Barang yang dikirim selalu dalam keadaan baik.
3. Biaya simpan dihitung berdasarkan pendekatan kuantitatif.
4. Barang dianggap memiliki standar kualitas yang sama.
1.7 SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan yang digunakan dalam pembuatan laporan tugas akhir
ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan latar belakang mengenai permasalahan yang akan
dibahas, perumusan masalah yang diangkat, tujuan dan manfaat yang
ingin dicapai, serta batasan masalah dan asumsi yang digunakan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisikan landasan teori yang merupakan penjelasan secara terperinci
mengenai teori-teori yang digunakan, sebagai landasan pemecahan
masalah, serta memberikan penjelasan secara garis besar metode yang
digunakan oleh Penulis sebagai kerangka pemecahan masalah. Tinjauan
pustaka ini diambil dari berbagai sumber.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini merupakan gambaran terstruktur tahap demi tahap proses
pelaksanaan penelitian yang digambarkan dalam bentuk flowchart dan
tiap tahapnya diberi penjelasan.
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Bab ini menguraikan data-data yang diperlukan untuk penyelesaian masalah
dan cara pengolahan data yang dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
I-6
BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
Bab ini berisi analisis dan interpretasi hasil pengolahan data sesuai
permasalahan yang dirumuskan.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dari permasalahan yang dibahas dan saran-
saran yang berkaitan dengan permasalahan yang ada.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-1
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas mengenai gambaran umum Unit Layanan Pengadaan.
yang merupakan tempat peneliti mengamati sistem berlangsung didalamnya dan
dasar teori mengenai topik yang dilakukan dalam melaksanakan penelitian.
2.1 TINJAUAN UMUM PENGADAAN
2.1.1 Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut dengan
Pengadaan Barang/Jasa adalah kegiatan untuk memperoleh Barang/Jasa oleh
Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi lainnya yang
prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh
kegiatan untuk memperoleh Barang/Jasa (Perpres 54, 2010). Terdapat sejumlah
prinsip yang harus dijadikan dasar dalam melaksanakan proses pengadaan
barang/jasa, antara lain:
1. Efisien.
Efisiensi pengadaan diukur terhadap seberapa besar upaya yang dilakukan
untuk memperoleh Barang/Jasa dengan spesifikasi yang sudah ditetapkan. Upaya
yang dimaksud mencakup dana dan daya yang dikeluarkan untuk memperoleh
Barang/Jasa.
2. Efektif.
Efektifitas pengadaan diukur terhadap seberapa jauh Barang/Jasa yang
diperoleh dari proses pengadaan dapat mencapai spesifikasi yang sudah
ditetapkan.
3. Transparan.
Bagaimana proses pengadaan Barang/Jasa dilakukan dapat diketahui secara
luas. Proses yang dimaksud meliputi dasar hukum, ketentuanketentuan, tata cara,
mekanisme, aturan main, sepsifikasi barang/jasa, dan semua hal yang terkait
dengan bagaimana proses pengadaan barang/jasa dilakukan.
4. Terbuka.
Berarti Pengadaan Barang/Jasa dapat diikuti oleh semua Penyedia
Barang/Jasa yang memenuhi persyaratan/kriteria yang ditetapkan sesuai ketentuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-2
yang berlaku. Setiap penyedia yang memenuhi syarat dapat dengan mudah
mendapatkan informasi tentang prosedur yang jelas untuk mengikuti
lelang/seleksi.
5. Bersaing.
Proses pengadaan barang dapat menciptakan iklim atau suasana persaingan
yang sehat di antara para penyedia barang/jasa, tidak ada intervensi yang dapat
mengganggu mekanisme pasar, sehingga dapat menarik minat sebanyak mungkin
penyedia barang/jasa untuk mengikuti lelang/seleksi yang pada gilirannya dapat
diharapkan untuk dapat memperoleh barang/jasa dengan kualitas yang maksimal.
6. Adil/tidak diskriminatif.
Berarti proses pengadaan dapat memberikan perlakuan yang sama bagi semua
calon Penyedia Barang/ Jasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan
kepada pihak tertentu, kecuali diatur dalam peraturan ini.
7. Akuntabel.
Berarti harus sesuai dengan aturan dan ketentuan yang terkait dengan
Pengadaan Barang/Jasa sehingga dapat dipertanggungjawabkan.
Berikut ini adalah beberapa pengertian dan istilah yang tercantum pada
Perpres 54, 2010 Pasal 1:
1). Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/ Institusi lainnya, yang
selanjutnya disebut K/L/D/I adalah instansi/institusi yang menggunakan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan/atau Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
2). Pengguna Barang/Jasa adalah Pejabat pemegang kewenangan penggunaan
Barang dan/atau Jasa milik Negara/Daerah di masing-masing K/L/D/I.
3). Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya
disebut LKPP adalah lembaga Pemerintah yang bertugas mengembangkan
dan merumuskan kebijakan Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana dimaksud
dalam Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga
Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
4). Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah pejabat
yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-3
5). Unit Layanan Pengadaan yang selanjutnya disebut ULP adalah unit organisasi
pemerintah yang berfungsi melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa di K/L/D/I
yang bersifat permanen, dapat berdiri sendiri atau melekat pada unit yang
sudah ada.
6). Pejabat Pengadaan adalah personil yang memiliki Sertifikat Keahlian
Pengadaan Barang/Jasa yang melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa.
7). Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan adalah panitia/ pejabat yang
ditetapkan oleh PA/KPA yang bertugas memeriksa dan menerima hasil
pekerjaan.
8). Penyedia Barang/Jasa adalah badan usaha atau orang perseorangan yang
menyediakan Barang/Pekerjaan Konstruksi/ Jasa Konsultansi/Jasa Lainnya.
9). Dokumen Pengadaan adalah dokumen yang ditetapkan oleh ULP/Pejabat
Pengadaan yang memuat informasi dan ketentuan yang harus ditaati oleh para
pihak dalam proses Pengadaan Barang/Jasa.
10.) Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya disebut Kontrak adalah
perjanjian tertulis antara PPK dengan Penyedia Barang/Jasa atau pelaksana
Swakelola.
11). Pelelangan Umum adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya untuk semua pekerjaan yang dapat diikuti oleh
semua Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang memenuhi
syarat.
2.1.2 Profil Unit Layanan Pengadaan Universitas Sebelas Maret (ULP
UNS)
ULP merupakan unit organisasi pemerintah yang bersifat struktural
maupun non struktural yang bertugas untuk menangani pekerjaan pengadaan
barang/jasa pemerintah secara terintegrasi dan terpadu (LKPP, 2009). Berikut
adalah undang-undang yang mengatur tentang ULP Peppres RI No. 54 Tahun
2010.
ULP UNS adalah unit organisasi Universitas Sebelas Maret yang
berfungsi melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa di Universitas Sebelas Maret.
ULP UNS dibentuk dengan Keputusan Rektor Universitas Sebelas Maret No.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-4
550/UN27/OT/2011 tanggal 12 Desember 2011. Pasal-pasal yang menerangkan
tugas dan kewenangan ULP adalah Pasal 14 sampai dengan Pasal 17 dapat dilihat
pada Lampiran 1. Adapun struktur organisasi ULP UNS terdapat pada
Gambar 3.4 .
Gambar 2.1 Struktur Organisasi ULP UNS
2.1.3 Kontrak Pengadaan Bersama (Consolidated Procurement)
Kontrak Pengadaan Bersama telah diatur didalan Perpres No. 54 Tahun
2010 Pasal 53 (2). Kontrak Pengadaan Bersama merupakan Kontrak antara
beberapa PPK dengan 1 (satu) Penyedia Barang/Jasa untuk menyelesaikan
pekerjaan dalam waktu tertentu, sesuai dengan kebutuhan masing-masing PPK
yang menandatangani Kontrak.
Kontrak Pengadaan Bersama diadakan dalam rangka pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa yang sumber pendanaannya berasal dari beberapa K/L/D/I
(co-financing) oleh beberapa PPK dengan sumber dana yang berbeda (APBN-
APBN, APBD-APBD, APBN-APBD). Penjelasan mengenai tanggung jawab dan
pembagian beban anggaran diatur dalam Kontrak sesuai dengan karakteristik
pekerjaan. Kontrak Pengadaan Bersama dimaksudkan untuk meningkatkan
efisiensi pelaksanaan maupun anggaran, contohnya adalah pengadaan ATK, obat,
peralatan kantor, komputer (Penjelasan Perpres 54, 2010).
Model pengadaan terkonsolidasi sendiri merupakan penggabungan order
guna membentuk jumlah permintaan yang lebih besar sehingga memungkinkan
terjadinya pengurangan biaya (Bahri, 2009). Dalam International handbook of
Public Procurement, ada beberapa keuntungan dari pengadaan yang
terkonsolidasi:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-5
1. Meminimasi duplikasi pekerjaan pengadaan dengan koordinasi terpusat
2. Menghindari praktek pengadaan serampangan dan memaksimalkan
efisiensi karena dilaksanakan oleh pejabat pengadaan dengan pelatihan
profesional dan keahlian lebih baik dibandingkan dengan manajer
departemen atau manajer operasional dimana pekerjaan pengadaan
merupakan tanggung jawab sekunder mereka.
3. Menghemat waktu manajer operasional sehingga mereka dapat fokus pada
tanggung jawab inti mereka
4. Menurunkan biaya transaksi secara keseluruhan karena konsolidasi
pemesanan.
5. Mencapai diskon volume melalui konsolidasi pengadaan.
6. Mengurangi biaya pengiriman dan penanganan melalui konsolidasi
pengiriman.
7. Menerima harga yang lebih baik dan layanan lebih baik oleh pemasok
karena penjualan, pengiriman, dan biaya faktur dikurangi.
8. Mengakibatkan kontrol persediaan lebih efesiensi karena staf gudang
dapat dengan mudah mengetahui tingkat stok, pemakaian bahan, lead time,
dan harga.
9. Memfasilitasi kontrol pengadaan dan akuntabilitas.
2.2 LANDASAN TEORI
Landasan teori dan konsep yang digunakan dalam penelitian, sebagai
landasan dan dasar pemikiran untuk membahas serta menganalisis permasalahan
yang ada.
2.2.1 Supply Chain Management
Supply chain management adalah seperangkat pendekatan yang digunakan
untuk mengintegrasikan supplier, pabrik, gudang, dan retailer sehingga barang
yang diproduksi dapat didistribusikan dalam jumlah, waktu, dan lokasi yang tepat
untuk meminimasi biaya keseluruhan dan meningkatkan pelayanan konsumen
(Simchi-Levi, 2003). Supply chain merupakan seluruh bagian yang terlibat secara
langsung maupun tidak langsung dalam memenuhi kebutuhan konsumen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-6
Kesuksesan supply chain management memerlukan beberapa keputusan
yang berkaitan dengan aliran informasi, produk, dan biaya. Keputusan-keputusan
tersebut menurut Chopra dan Meindl (2004) dibagi dalam tiga kategori tergantung
pada frekuensi dan waktu, keputusan tersebut adalah:
1. Strategi atau desain supply chain
Pada fase ini, perusahaan memutuskan struktur supply chain untuk
beberapa tahun mendatang dan proses yang akan dilakukan pada setiap
stage (tingkatan). Keputusan strategi meliputi lokasi dan kapasitas
fasilitas, produk yang akan dibuat atau disimpan, moda transportasi yang
digunakan, dan sistem informasi yang diterapkan.
2. Perencanan supply chain
Pada fase ini, keputusan dibuat untuk beberapa bulan hingga satu tahun.
Keputusan perencanaan meliputi pasar mana yang akan disuplai dan lokasi
mana, rencana penambahan inventori, sub kontrak dan lokasi cadangan,
kebijakan inventori, dan promosi.
3. Operasional supply chain
Pada fase ini perusahaan mengalokasikan persediaan atau produksi,
menetapkan jatuh tempo, mengontrol data di gudang, dan jadwal
pengiriman.
2.2.2 Peramalan
Aktivitas peramalan merupakan suatu fungsi bisnis yang berusaha
memperkirakan penjualan dan penggunaan produk sehingga produk-produk
tersebut dapat dibuat dengan kuantitas yang tepat. Dengan demikian peramalan
merupakan suatu dugaan terhadap permintaan yang akan datang berdasarkan pada
variabel peramal, biasanya berdasarkan deret waktu historis (Gaspersz, 2001).
2.2.2.1 Metode-Metode Peramalan
Metode peramalan kuantitatif dapat digolongkan pada dua bagian, yaitu
(Gaspersz, 2001) :
1. Teknik deret berkala (time series), yaitu memperlakukan proses untuk
memperoleh output/ taksiran sebagai sistem yang tidak bisa diketahui
(black box) dan tidak perlu dilakukan usaha untuk menelusurinya.
Berdasar pola datanya, metode time series terdiri dari empat tipe yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-7
pola stasioner, musiman (seasonal), siklis, dan tren. Gambar 2.5
merupakan gambar dari masing-masing pola data time series.
Gambar 2.2 Pola data time seriesSumber : Vincent Gaspersz, 2001
Keterangan gambar :
• Pola data stationer (horizontal)
Suatu data runtut waktu yang bersifat stationer atau horizontal, dimana
serial data nilai rata-ratanya tidak berubah sepanjang waktu (data
berfluktuasi konstan pada nilai tertentu).
• Pola data musiman
Suatu data runtut waktu yang bersifat musiman, dimana data mempunyai
perubahan yang berulang (sekumpulan data dipengaruhi faktor musiman).
• Pola data siklis
Suatu data yang dipengaruhi fluktuasi ekonomi jangka panjang.
• Pola data tren
Suatu data runtut waktu yang bersifat tren. Suatu data runtut waktu
dikatakan mempunyai trend jika nilai harapannya beubah sepanjang waktu
sehingga data tersebut diharapkan akan meningkat atau menurun selama
periode dimana peramalan diinginkan.
• Teknik kausal (explanatory), yaitu menganggap taksiran mempunyai
hubungan sebab akibat dengan input dalam sistem.
Pola data stationer Pola data musiman
Pola data siklis Pola data tren
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-8
Tabel 2.1 Pemilihan Teknik Peramalan
2.2.3 Persediaan
Persediaan adalah suatu bahan atau barang yang disimpan yang akan
digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau
perakitan, untuk dijual kembali, dan untuk suku cadang dari suatu peralatan atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-9
mesin (Herjanto, 1999). Sebagai salah satu aset penting dalam perusahaan karena
mempunyai nilai yang cukup besar dan mempunyai pengaruh terhadap besar
kecilnya biaya operasi perencanaan dan pengendalian persediaan merupakan suatu
kegiatan penting yang mendapat perhatian khusus dari manajemen perusahaan.
Penyebab timbulnya persediaan adalah sebagai berikut :
1. Mekanisme pemenuhan atas permintaan. Permintaan terhadap suatu
barang tidak dapat terpenuhi seketika bila barang tersebut tidak tersedia
sebelumnya. Untuk menyiapkan barang ini, diperlukan waktu untuk
pembuatan dan pengiriman, maka adanya persediaan merupakan hal yang
sulit dihindarkan.
2. Keinginan untuk meredam ketidakpastian (uncertainty). Ketidakpastian
terjadi akibat permintaan yang bervariasi dan tidak pasti dalam jumlah
maupun kedatangan, waktu pembuatan yang cenderung tidak konstan
antara satu produk dengan produk berikutnya, waktu tenggang (lead time)
yang cenderung tidak pasti karena banyak faktor yang tidak dapat
dikendalikan. Ketidakpastian ini dapat diredam dengan mengadakan
persediaan.
3. Keinginan melakukan spekulasi yang bertujuan mendapatkan keuntungan
besar dari kenaikan harga di masa mendatang.
Fungsi persediaan menurut Herjanto (1999) mulai dari bentuk bahan
mentah sampai barang jadi adalah sebagai berikut :
1. Menghilangkan risiko keterlambatan datangnya barang atau bahan.
2. Menghilangkan risiko material yang dipesan tidak baik sehingga harus
dikambalikan.
3. Menghilangkan risiko terhadap kenaikan harga barang atau bahan.
4. Untuk menyimpan bahan baku yang dihasilkan secara musiman sehingga
perusahaan tidak akan kesulitan jika bahan itu tidak tersedia dipasaran.
5. Memberikan pelayanan kepada pelanggan sebaik-baiknya, missal
memberikan jaminan ketersediaan barang yang dibutuhkan oleh pelanggan
(High Availability Product).
6. Membuat pengadaan atau produksi tidak perlu sesuai dengan penggunaan
atau penjualnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-10
2.2.3.1 Biaya-Biaya Persediaan
Menurut Herjanto (1999) unsur biaya yang terdapat dalam persediaan
dapat digolongkan menjadi tiga antara lain, sebagai berikut :
1. Biaya pemesanan
Biaya pemesanan (ordering cost, procurement cost) adalah biaya yang
dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan pemesanan bahan/barang sejak
dari penempatan pemesanan sampai tersedianya barang di gudang. Biaya
pemesanan ini meliputi semua biaya yang dikeluarkan dalam rangka
mengadakan pemesanan tersebut, yang dapat mencakup biaya administrasi
dan penempatan pesanan, biaya pemilihan vendor atau pemasok, biaya
pengangkutan dan bongkar muat, biaya penerimaan dan biaya
pemeriksaan barang. Biaya pemesanan tidak tergantung dari jumlah yang
dipesan, tetapi tergantung dari berapa kali pesanan dilakukan (Herjanto,
1999).
2. Biaya simpan
Biaya penyimpanan (carrying cost, holding cost) adalah biaya yang
dikeluarkan berkenaan dengan diadakannya persediaan barang. Yang
termasuk biaya ini antara lain biaya sewa gedung, biaya administrasi
pergudangan, gaji pelaksana pergudangan, biaya listrik, biaya modal yang
tertanam dalam persediaan, biaya asuransi ataupun biaya kerusakan,
kehilangan atau penyusutan barang selama dalam penyimpanan (Herjanto,
1999).
3. Biaya kekurangan persediaan.
Biaya kekurangan persediaan (shortage cost, stock out cost) adalah biaya
yang timbul sebagai akibat tidak tersedianya barang pada waktu yang
diperlukan. Biaya kekurangan persediaan ini pada dasarnya bukan biaya
nyata (riil), melainkan berupa biaya kehilangan kesempatan (Herjanto,
1999)
2.2.4 Safety Stock dalam Supply Chain
Safety inventory atau safety stock adalah inventori yang dikelola
perusahaan untuk pemenuhan permintaaan yang jumlahnya melebihi peramalan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-11
pada suatu periode tertentu (Chopra dan Meindl, 2004). Safety inventory ada
karena ketidak pastian peramalan permintaan dan kekurangan produk karena
permintaan aktual melebihi peramalan permintaan. Dalam merencanakan safety
inventory harus dipertimbangkan berbagai hal karena dengan meningkatkan level
safety inventory berarti juga terjadi peningkatan biaya simpan. Dampak positif
dari meningkatkan level safety inventory yaitu meningkatnya ketersediaan produk
untuk memenuhi permintaan konsumen. Level safety inventory harus ditentukan
dengan tepat sehingga dapat dihasilkan biaya simpan yang minimal namun tidak
terjadi stockout (kekurangan produk)
Menurut Chopra dan Meindl (2004) level safety inventory yang tepat
ditentukan oleh dua faktor yaitu ketidakpastian permintaan dan supply serta
tingkat ketersediaan produk yang diinginkan. Sejalan dengan ketidakpastian
permintaan dan supply maka kebutuhan akan level safety inventory juga
meningkat. Level safety inventory juga meningkat sejalan dengan peningkatan
level ketersediaan produk yang diinginkan.
Menurut Chopra dan Meindl (2004) dalam mengelola ketidakpastian dalam
supply chain dengan safety inventory ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
yaitu:
1. Dampak ketidakpastian supply terhadap safety inventory,
Pembahasan difokuskan pada situasi dengan ketidakpastian permintaan dalam
bentuk error peramalan. Saat merencanakan tingkat inventori, ketidakpastian
permintaan juga harus dimasukkan ke dalam perhitungan perencanaan. Di lain
pihak, supplier mungkin tidak dapat mengirimkan permintaan perusahaan
tepat waktu karena berbagai alasan. Stockout produk terjadi saat permintaan
selama lead time melebihi Re Order Point (ROP) sehingga perlu
diidentifikasikan distribusi permintaan selama lead time. Jika lead time dan
permintaan periodic tidak pasti, permintaan selama lead time berdistribusi
normal dengan mean DL dan standar deviasi σL, maka :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-12
DL = D L dan σL 222 SlDDL += ………………...………….(2.1)
keterangan
D : rata-rata permintaan tiap periode
σD : standar deviasi permintaan tiap periode
L : rata-rata lead time
SL : standar deviasi lead time
2. Dampak agregasi terhadap safety inventory,
Dalam supply chain kadang ditemui berbagai tingkat agregasi inventori. Yang
akan dibahas yaitu bagaimanakah supply chain memanfaatkan agregasi
inventori untuk mengurangi tingkat kebutuhan safety inventory tanpa
menganggu product availability. Jika permintaan agregat berdistribusi normal
dengan mean DC , standar deviasi permintaan agregat σc dan variansi adalah
var(Dc) diperoleh :
Dc = ∑=
k
ij
Di ……………………………………………….…..………(2.2)
var(Dc) = ∑=
k
i
i1
2 + 2 ∑> ji
ji ),cov( ……………………………......…..(2.3)
σc = )(var Dc ………………………………………………...........(2.4)
Cov(i,j) = ρij σi σj
keterangan :
Di : mean permintaan per periode
i : 1,2,…..k
cov(i,j) : kovarian permintaan per periode
ρij : koefisien korelasi
Jika permintaan bersifat independent, koefisien korelasi dan kovarian bernilai
0. Sehingga diperoleh variansi dan standar deviasi dari permintaan agregat
dengan persamaan berikut :
Var (Dc) = ∑=
k
i
i1
2 …………………………………………………....(2.5)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-13
σc = )(var Dc = ∑=
k
i
i1
2 …………………………………………..(2.6)
Dari persamaan tersebut dapat diketahui bahwa standar deviasi permintaan
agregat lebih kecil dari jumlah standar deviasi permintaan tunggal. Tapi jika
permintaan berkorelasi positif, diperoleh koefisien korelasi bernilai 1 sehingga
diperoleh variansi dan standar deviasi permintaan agregat sebagai berikut :
Var (Dc) = ∑=
k
i
i1
2 + 2 ∑> ji
ji ),cov(
= ∑=
k
i
i1
2 + 2 ∑> ji
ji ………...………………………….....(2.7)
Berikut ini model safety stock menurut Rangkuti (1997). Besarnya safety stock
adalah:
SS = Z )( dLT ………………...……….....………………….….…….(2.8)
Merurut Narasimhan (1995) besarnya safety stock dihitung berdasarkan standar
deviasi, yaitu dengan Mean Absolute Deviation (MAD) permintaan selama lead
time. Besarnya MAD adalah mendekati 0.8 . Sehingga besarnya adalah:
= 1,25 x MAD. ………………...……….....…………………….…….(2.9)
Besarnya safety stock adalah:
SS = Z x L………………...……….....……………………................…….(2.10)
Keterangan:
Z : Service level yang diinginkan
MAD : Mean Absolute Deviation
LT : Lead time
σd : Standar deviasi dari tingkat kebutuhan
Sedangkan menurut Chopra dan Meindl (2004) berdasarkan pengertian dari
standar distribusi normal, besarnya safety stock diformulasikan dengan :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-14
SS = Ls CSLF ×− )(1
= NORMSINV(CSL) L× ….....…………………...….…….(2.11)
keterangan:
L : standar deviasi selama leadtime
SS : safety stock
CSL : cycle srvice level
2.2.5 Influence Diagram
Influence diagram disusun sebagai alat untuk membantu dalam
penyusunan model matematis. Influence diagram digunakan dalam penelitian
untuk mempermudah dalam penyusunan model matematis. Gambar 2.6
menunjukkan kaidah diagram yang digunakan (Daellenbach dan McNickle,
2005).
Gambar 2.3 Kaidah diagram dalam influence diagramSumber : Daellenbach dan McNickle, 2005
Berikut ini adalah keterangan dari simbol-simbol yang digunakan pada
influence diagram (Daellenbach dan McNickle, 2005) :
menyatakan masukan (input) yang dapat dikendalikan
(controllable input)
menyatakan masukan yang tidak dapat dikendalikan
(uncontrollable input)
menyatakan proses yang terjadi
menyatakan kriteria performansi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-15
Notasi secara jelas mengidentifikasi beberapa elemen yang terlibat seperti
input yang terkendali (control inputs), input yang tidak terkendali (uncontrollable
inputs), output, dan komponen sistem. Komponen-komponen sistem
direpresentasikan dengan atribut-atributnya, karena hal ini berpengaruh atau
berubah dengan adanya influence relationships. Masing-masing atribut
ditunjukkan secara terpisah dan dapat dilihat pada variabel-variabel sistem. Untuk
atribut yang dapat dihitung, variabel sistem adalah nilai dari corresponding state
variable (Daellenbach dan McNickle, 2005).
2.2.6 Sistem
Menurut Daellenbach dan McNickle (2005) sebuah sistem adalah sebuah
kumpulan benda, entitas, atau orang yang terkait satu sama lain dengan cara yang
spesifik, seperti mengikuti aturan interaksi tertentu, dan memiliki suatu tujuan.
Sebuah sistem dapat dilihat dengan menggunakan dua buah pendekatan, yaitu out
there view dan inside us view. Pendekatan out there view memandang sistem
sebagai sesuatu yang absolut dan independen dari pengamatnya. Sementara itu,
inside us view melibatkan persepsi seseorang terhadap suatu sistem. Persepsi ini
dapat dipengaruhi oleh ketertarikan, latar belakang pendidikan, serta tujuan
seseorang dalam mengamati sistem. Sebuah sistem disusun oleh hal-hal sebagai
berikut (Daellenbach dan McNickle, 2005) :
1. Komponen-komponen sistem
2. Interaksi dan hubungan antara komponen-komponen tersebut
3. Perilaku, aktivitas, atau proses transformasi dari sistem
4. Lingkungan sistem
5. Masukan sistem
6. Keluaran sistem
7. Minat dari pengamat sistem
2.2.7 Pemodelan Sistem
Model didefinisikan dalam Kamus Perguruan Tinggi Webster sebagai
sebuah deskripsi atau analogi yang digunakan untuk membantu
memvisualisasikan sesuatu yang tidak dapat diamati secara langsung meskipun
pada kasus tertentu dapat mengamati aspek tertentu dari model. Sedangkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-16
pemodelan sistem adalah sebuah penggambaran dari semua bagian penting dari
sistem. Menurut Daellenbach dan McNickle (2005) model memiliki beberapa
tipe, antara lain adalah sebagai berikut :
1. Model ikonik
Model ikonik merupakan reproduksi dari sebuah objek fisik. Pada
umumnya, model ikonik diproduksi dengan menggunakan skala yang
berbeda dan detail yang lebih sedikit dari model aslinya.
2. Model simbolis
Model simbolis merupakan representasi dari hubungan antara berbagai
macam entitas atau konsep dengan menggunakan simbol-simbol. Contoh
model simbolis antara lain adalah grafik dan diagram aliran.
3. Model matematis
Model matematis merupakan representasi dari hubungan antara berbagai
macam entitas atau konsep yang dinyatakan dalam bentuk persamaan,
pertidaksamaan, atau fungsi-fungsi matematis. Dalam sebuah model
matematis, entitas yang ada dinyatakan dalam bentuk variabel dan
parameter.
2.2.8 Model Matematis
Sebuah model matematis mengekspresikan secara kuantitatif hubungan
antara komponen-komponen dari sistem terkait. Hubungan antara komponen-
komponen sistem dalam sebuah model matematis dinyatakan dalam bentuk
ekspresi-ekspresi matematis seperti persamaan, pertidaksamaan, atau fungsi
(Daellenbach dan McNickle, 2005). Penggunaan model matematis untuk
memecahkan suatu masalah didasari oleh beberapa alasan. Alasan utama yang
mendasari penggunaan model matematis adalah tidak memungkinkannya
pelaksanaan uji coba pemecahan masalah secara langsung. Hal ini dapat terjadi
karena uji coba secara langsung pada sistem nyata pada umumnya berisiko tinggi
serta terlalu mahal untuk dilakukan. (Daellenbach dan McNickle, 2005).
Menurut J.D.C Little dalam Daellenbach dan McNickle (2005),
karakteristik yang harus dimiliki oleh sebuah model matematis yang baik adalah :
1. Sederhana
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-17
Model matematis yang sederhana akan lebih mudah dimengerti oleh
problem owner maupun pengambil keputusan.
2. Lengkap
Suatu model matematis harus mencakup seluruh aspek masalah yang
mempengaruhi pengukuran efektifitas.
3. Mudah dimanipulasi
Model matematis yang mudah dimanipulasi memungkinkan pembuat
keputusan untuk memperoleh jawaban dari model dengan mudah.
4. Adaptif
Suatu model matematis yang adaptif dapat menerima perubahan-
perubahan kecil dari struktur permasalahan yang ada tanpa membuat
model tersebut menjadi tidak valid.
5. Mudah dikomunikasikan
Model matematis yang baik harus memberikan kemudahan bagi analis
maupun pengguna untuk mempersiapkan, memperbaharui serta
mengamati masukan dan mendapatkan jawaban secara cepat.
2.2.9 Program Linier (Linear Programming)
Linear programming memakai suatu model matematis untuk
menggambarkan masalah yang dihadapi. Kata sifat ‘linear’ berarti bahwa semua
fungsi matematis dalam model ini harus merupakan fungsi-fungsi linear. Kata
pemrograman disini merupakan sinonim untuk kata ‘perencanaan’. Maka,
membuat linear programming adalah membuat rencana kegiatan-kegiatan untuk
memperoleh hasil yang optimal, yaitu suatu hasil yang mencapai tujuan yang
ditentukan dengan cara yang paling baik (sesuai model matematis) di antara
semua alternatif yang mungkin (Hillier dan Lieberman, 1997).
2.2.9.1 Model Umum Program Linier
Menurut Hillier dan Lieberman (1997), model pemrograman linier
memiliki bentuk baku sebagai berikut.
Fungsi tujuan
Maksimasi : Z = c1x1 + c2x2 + c3x3 + … + cnxn ........................ (2.1)
Dengan pembatas :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-18
11x1 + 12x2 + 13x3 + … + 1nxn (≤, =, ≥) b1
21x1 + 22x2 + 23x3 + … + 2nxn (≤, =, ≥) b2
31x1 + 32x2 + 33x3 + … + 3nxn (≤, =, ≥) b3
:
:
m1x1 + m2x1 + m3x1 + … + mnxn (≤, =, ≥) bm
dan x1, x2, x3, x4, x5, x6, …, xn ≥ 0Dimana :
Z = nilai fungsi tujuan yang dimaksimumkan atau diminimumkan
n = macam batasan sumber daya atau fasilitas yang ada
m = macam aktivitas yang menggunakan sumber daya atau fasilitas
x1 = variabel keputusan
bi = nilai maksimal sumber daya untuk dialokasikan ke aktivitas
ci = besarnya kenaikan nilai Z setiap ada kenaikan satu satuan nilai
2.2.9.2 Asumsi-Asumsi Program Linier
Menurut Hillier dan Lieberman (1997), sebuah model program linier harus
memenuhi asumsi-asumsi sebagai berikut :
1. Proporsionalitas (Proportionality)
Asumsi proporsionalitas merupakan asumsi yang berlaku untuk fungsi
tujuan dan pembatas pada model program linier. Asumsi ini mengharuskan
kontribusi dari setiap aktivitas pada nilai dan fungsi tujuan (Z)
proporsional terhadap tingkat dari aktivitas tersebut (xj). Pada fungsi
tujuan, asumsi proporsionalitas ini dinyatakan dalam bentuk cjxj. Sama
halnya dengan fungsi tujuan, kontribusi dari setiap aktivitas pada ruas kiri
dari setiap pembatas adalah proporsional terhadap nilai dari aktivitas
tersebut. Pada fungsi pembatas, asumsi ini dinyatakan sebagai ijxj.
2. Aditivitas (Additivity)
Asumsi aditivitas merupakan asumsi yang mecengah adanya perkalian
antara dua atau lebih aktivitas atau variabel keputusan. Pada asumsi
aditivitas, setiap fungsi dalam model program linier harus merupakan
jumlah dari kontribusi individual setiap aktivitas. Sebagai contoh, suatu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-19
fungsi tujuan dinyatakan dalam bentuk persamaan Z = 3x1 + 5x2 + x1x2
bukanlah model program linier karena telah melanggar asumsi aditivitas.
3. Divisibilitas (Divisibility)
Asumsi divisibilitas merupakan asumsi yang mengatur nilai dari variabel
keputusan. Pada asumsi divisibilitas ini, setiap variabel keputusan dalam
sebuah model program linier harus dapat memiliki nilai apapun, termasuk
nilai-nilai bukan bilangan bulat (noninteger values), yang memenuhi
pembatas-pembatas yang ada.
4. Kepastian (Certainty)
Asumsi kepastian berlaku untuk setiap parameter yang terdapat pada
sebuah model program linier. Asumsi ini mengharuskan setiap parameter
dalam sebuah model program linier dapat diasumsikan sebagai sebuah
nilai konstan yang diketahui.
2.2.9.3 Komponen Model Program Linier
Menurut Hamdy (1996), sebuah model program linier memiliki tiga
komponen utama, yaitu :
1. Fungsi tujuan (objective function)
Fungsi tujuan adalah fungsi yang menggambarkan tujuan atau sasaran dari
dalam permasalahan integer programming yang berkaitan dengan
pengaturan secara optimal sumber daya-sumber daya untuk mencapai hasil
yang optimal.
2. Fungsi pembatas (constraints function)
Fungsi pembatas merupakan bentuk penyajian secara matematis batasan-
batasan kapasitas yang tersedia yang akan dialokasikan secara optimal ke
berbagai kegiatan.
3. Variabel keputusan (decision variables)
Variabel keputusan merupakan aspek dalam model yang dapat
dikendalikan. Nilai variabel keputusan merupakan alternatif-alternatif
yang mungkin dari fungsi linier
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-20
2.2.10 Model Referensi
Model yang digunakan sebagai referensi dalam menyusun model
penentuan kebutuhan jumlah alokasi kertas ini antara lain :
2.2.10.1 Model Sutopo dkk (2012)
Model yang digunakan sebagai referensi dalam menyusun model penentuan
alokasi kertas adalah model yang dikembangkan oleh Sutopo dkk (2012). Model
ini memformulasikan model analitis yang mempunyai fungsi tujuan
meminimalkan total biaya pengadaan dan pembuatan bahan baku yang
terdiri dari biaya pembelian bahan baku, biaya simpan, dan biaya tenaga
kerja langsung (BTKL) untuk memenuhi pesanan per tahun.
Notasi Matematis
I : Indeks jenis produk ( 1 = GF, 2 = INDOOR )
J : Indeks kelas kayu ( 1 = kelas AII, 2 = kelas AIII )
t : Indeks periode waktu analisis ( t = 1, … , 12 )
jtp : harga log kayu kelas j periode t (Rp/m3)
itd : jumlah permintaan produk i pada periode t (m3)
ijtq : volume barang jadi jenis i yang diproduksi dari log kelas j pada periode t
(m3)
IL
tich ,: biaya simpan log untuk produk i pada periode t (Rp/m3 tahun)
IS
tich ,: biaya simpan papan produk i pada periode t (Rp/m3 tahun)
Scr : biaya reguler pembuatan papan (Rp/m3)
Sco : biaya lembur ( lembur ) pembuatan papan (Rp/m3)
S
itq : jumlah produksi papan produk i periode t (m3)
S
tiqr ,: jumlah produksi reguler papan untuk produk i pada periode t (m3)
S
tiqo ,: jumlah produksi lembur papan untuk produk i pada periode t (m3)
jik ,: nilai konversi barang jadi jenis i menjadi log kelas j
v : penyimpanan bahan baku maksimal (m3)
maxr : kapasitas maksimal produksi reguler papan tiap periode t (m3/bulan)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-21
maxo : kapasitas maksimal produksi lembur papan tiap periode t (m3/bulan)
α : nilai konversi papan menjadi log
βi : nilai konversi barang jadi i menjadi papan
TCM : total biaya pengadaan bahan baku
TCI : total biaya penyimpanan bahan baku
TCP : total biaya tenaga kerja langsung pembuatan papan
Variabel Keputusan
ijtQ : Volume pembelian log kelas j untuk jenis produk i periode t
IL
itQ : Volume persediaan log jenis produk i pada periode t
IS
itQ : Volume persediaan papan jenis produk i pada periode t
Fungsi Tujuan : Meminimasi total biaya pengadaan dan pembuatan bahan
baku = biaya pengadaan bahan baku biaya penyimpanan, biaya tenaga
kerja langsung.
Minimize:
Zmin = ∑∑∑= ==
2
1
2
1
12
1 j itjtp ijtQ + ∑∑
==
2
1
12
1 it
IL
itchIL
itQ + ∑∑==
2
1
12
1 it
IS
itch
IS
itQ + ∑=
12
1t∑
=
2
1i
Scr
S
itqr + ∑=
12
1t∑
=
2
1i
Sco
S
itqo
Subject to
∑=
12
1t∑
=
2
1jijtq ≥ ∑
=
12
1titd ( )i∀
ijtQ -jik , ijtq ≥ 0 ( )tji ∀∀∀ ,,
ijtQ = 0 ( )12,...,9,8=∀t
∑=
2
1i
[ IL
itQ + IS
itQ ] ≤ invmax ( )t∀
ILtiQ )1(, − + ∑
=
2
1jjiQ ,
- ILtiQ ,
- α S
tiq ,= 0 ( )ti ∀∀ ,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-22
IS
tiQ )1( − + S
itq - IS
itQ = βi itd ( )ti ∀∀ ,
∑=
2
1i
S
tiqr ,≤
maxr ( )t∀
∑=
2
1i
S
tiqo ,≤
maxo ( )t∀
S
tiqr ,+ S
tiqo ,- S
tiq ,= 0 ( )it ∀∀ ,
2.2.11 Solusi Model Program Linier
Solusi dari model program linier merupakan kumpulan nilai dari variabel
keputusan (Hillier dan Lieberman, 1997). Dalam sebuah model matematis, suatu
solusi dikatakan layak (feasible solution) jika dapat memenuhi seluruh pembatas
dalam model tersebut. Sebaliknya, suatu solusi dikatakan tidak layak (no feasible
solution) jika terdapat sedikitnya satu pembatas yang tidak terpenuhi. Suatu solusi
optimal adalah solusi layak yang memiliki nilai fungsi tujuan yang paling
diinginkan. Nilai fungsi tujuan yang paling diinginkan adalah nilai terbesar untuk
fungsi tujuan maksimasi dan nilai terkecil untuk fungsi minimasi.
Penentuan solusi dari sebuah model program linier dapat dilakukan
dengan menggunakan beberapa cara seperti menggunakan metode grafik, metode
simpleks, maupun perhitungan dengan menggunakan perangkat lunak.
Penggunaan perangkat lunak pada umumnya dipilih untuk memperoleh solusi dari
model-model yang berukuran besar. Perangkat lunak yang dapat digunakan untuk
memperoleh solusi dari model program linier antara lain adalah Excel Solver,
TORA, LINDO, AMPL, dan LINGO. Pada penelitian ini, digunakan perangkat
lunak LINGO 11.0 untuk simulasi model yang dibangun.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
III-23
BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN
Bab ini membahas mengenai metodologi penelitian yang dilakukan.
Secara garis besar langkah-langkah yang dilakukan dapat dijelaskan sebagai
berikut :
Gambar 3.1 Diagram alir metodologi penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
III-24
Langkah-langkah pemecahan masalah meliputi empat tahapan yaitu : tahap
identifikasi masalah, tahap pengembangan model, tahap analisis dan interpretasi
hasil, dan tahap kesimpulan dan saran. Berikut akan dijelaskan secara lengkap.
3.1 TAHAP IDENTIFIKASI MASALAH
Tahap ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut :
3.1.1 Mulai
Penelitian dilakukan di Unit Layanan Pengadaan dan unit-unit kerja
Universitas Sebelas Maret.
3.1.2 Observasi Awal dan Studi Pustaka
Langkah awal dalam identifikasi masalah adalah melakukan observasi
awal di ULP dan unit-unit kerja, khususnya pengamatan mengenai pengadaan
kertas dan data demand kertas ditiap unit kerja. Observasi yang dilakukan
bertujuan untuk mengenal kondisi nyata dan proses bisnis yang ada serta untuk
menemukan permasalahan-permasalahan yang terjadi di dalamnya. Wawancara
dengan pihak terkait juga dilakukan untuk menggali informasi lebih dalam.
Studi pustaka dilakukan bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai
teori dan konsep yang berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi serta
menunjukkan tahapan pemecahannya Studi pustaka dilakukan dengan cara
mempelajari beberapa pustaka yaitu buku, internet, jurnal, dan penelitian yang
terkait.
3.1.3 Perumusan Masalah
Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana
mengembangkan model optimisasi penentuan kebutuhan jumlah alokasi kertas di
tiap unit kerja dengan pendekatan konsep kontrak pengadaan bersama
(consolidated procurement) untuk meminimasi total biaya pengadaan.
3.1.4 Penetapan Tujuan dan Manfaat
Tujuan penelitian ditetapkan agar penelitian yang dilakukan dapat
menjawab dan menyelesaikan rumusan masalah yang dihadapi. Tujuan dari
penelitian ini adalah menghasilkan model optimisasi penentuan kebutuhan jumlah
alokasi kertas di tiap unit kerja Universitas Sebelas Maret dengan pengadaan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
III-25
terkonsolidasi untuk meminimasi total biaya pengadaan. Penelitian ini diharapkan
dapat memberikan manfaat yaitu memiliki perencanaan strategis dalam kebijakan
penentuan kebutuhan jumlah alokasi kertas dan stok level persediaan untuk
meminimalisasi biaya pengadaan dan biaya simpan.
3.2 TAHAP PENGEMBANGAN MODEL
Tahap ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut :
3.2.1 Pengumpulan Data
Pada tahap ini, dilakukan identifikasi terhadap data-data yang diperlukan
untuk menyelesaikan masalah. Langkah ini dilakukan dengan cara pengamatan
langsung di lapangan serta melakukan wawancara dengan pihak perusahaan. Data
yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi :
1. Identifikasi Proses Bisnis Utama
Identifikasi proses bisnis utama adalah gambaran sistem pengadaan ATK
di Universitas Sebelas Maret .
2. Data pembelian kertas
Data ini berupa data pembelian kertas selama satu tahun terakhir dari
supplier.
3. Data Kapasitas Simpan Gudang tiap unit kerja
Data kapasitas simpan maksimum merupakan data luas gudang pada tiap
unit kerja.
4. Data penggunaan kertas
Data ini merupakan data pemakaian kertas oleh tiap unit kerja di di tahun
2010-2011.
5. Data Biaya Pengadaan.
Biaya pengadaan adalah biaya yang dikeluarkan pada satu kali paket
pengadaan.
6. Data Biaya Simpan
Biaya simpan adalah biaya yang dikeluarkan untuk biaya penyimpanan
produk selama berada di gudang unit kerja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
III-26
3.2.2 Pengembangan Model
Data yang diperoleh kemudian diolah dengan langkah-langkah yang
dilakukan sebagai berikut :
3.2.2.1 Karakteristik Sistem
Tahapan ini merupakan penyederhanaan dari penjelasan secara
menyeluruh mengenai gambaran sistem supply chain management yang
dijalankan unit-unit kerja dalam proses pengadaan kertas. Proses pengadaan kertas
awal menggunakan sistem mandiri (pengadaan langsung ditiap unit-unit kerja)
sedangkan proses pengadaan usulan menggunakan sistem terkonsolidasi.
Variabel-variabel yang berpengaruh terhadap sistem penentuan kebutuhan dan
keterkaitan antar variabel tersebut, serta sifat dari variabel dan sistem akan
dijelaskan pada tahap ini.
3.2.2.2 Penentuan Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Total Biaya
Pengadaan
Langkah awal yang dilakukan yaitu mencari variabel-variabel yang
mempengaruhi minimasi total biaya dari masalah penentuan jumlah alokasi
kebutuhan kertas. Dari deskripsi sistem yang sudah diketahui dapat diperoleh
variabel-variabel yang berpengaruh dalam jaringan rantai pasok yang dibuat.
Langkah ini ialah dengan menyusun influence diagram. Influence diagram
disusun sebagai alat untuk membantu dalam penyusunan model matematis.
3.2.2.3 Pengembangan Model Penentuan Jumlah Alokasi Kertas
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan didapatkan perumusan
masalah tentang bagaimana mengembangkan model matematis penentuan jumlah
alokasi kertas. Melalui penyusunan influence diagram diketahui variabel-variabel
yang berpengaruh dalam jaringan rantai pasok. Langkah berikutnya adalah
pengembangan model. Pada tahapan pengembangan model diketahui beberapa
hal, antara lain tujuan, kriteria, interval waktu perencanaan, sifat model, variabel
keputusan yang diambil, parameter yang digunakan dalam model, penggambaran
model dan formulasi model. Pengembangan model untuk pengolahan data
menggunakan Linear Programing. Model yang akan dibuat diambil dari sebagian
model dari Sutopo dkk (2012) .
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
III-27
3.2.2.4 Penentuan biaya pengadaan dan biaya persediaan
Parameter yang digunakan dalam pengembangan model meliputi
penentuan biaya pengadaan kertas dan biaya persediaan kertas ditiap unit kerja.
Biaya pembelian kertas merupakan biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan
kegiatan proses pembelian dari pemasok. Biaya persediaan merupakan besarnya
biaya yang disebabkan karena adanya aktivitas penyimpanan produk. Biaya
persediaan di gudang unit kerja terdiri dari biaya simpan dan biaya penerangan
(operasional)
Peramalan digunakan untuk mengukur atau memperkirakan keadaan di
masa yang akan datang, dalam hal ini untuk memperkirakan jumlah permintaan
alokasi kertas Terdapat beberapa tahap sebelum melakukan peramalan. Tahap-
tahap tersebut adalah :
1. Agregat
Agregat yang dilakukan pada kasus ini adalah menggabung semua jenis
permintaan kertas di semua unit kerja.
2. Disagregat
Disagregat untuk membagi agregat plan dengan mengalikan nilai proporsi
tiap jenis produk dan tiap unit kerja. Dengan dmikian akan diketahui nilai
kuantitas pada masing-masing unit kerja untuk setiap jenis produk.
3. Identifikasi Pola Historis Permintaan
Pola data historis diidentifikasi dengan memplotkan data aktual
penggunaan kertas periode 2010-2011 ke dalam grafik.
4. Memilih Metode Peramalan
3.2.2.5 Penentuan Kebutuhan Jumlah Alokasi kertas
Penentuan kebutuhan jumlah alokasi kertas dilakukan setelah
pengembangan model optimisasi. Model ini kemudian dijalankan dengan software
LINGO 11.0 untuk diperoleh hasil perhitungan optimal. Model tersebut
digunakan untuk menentukan kebutuhan jumlah alokasi kertas. Dari hasil optimal
didapatkan usulan perencanaan kebutuhan jumlah alokasi kertas tiap bulan dan
total minimasi biaya pengadaan untuk universitas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
III-28
3.2.2.6 Verifikasi Model Non Linier Programming
Validasi adalah langkah yang dilakukan untuk memastikan bahwa model
yang telah dikembangkan mendekati perkiraan sistem yang ada atau yang
direncanakan, sehingga dapat menyediakan jawaban yang tepat dan berguna
(Daellenbach dan McNickle, 2005). Menurut Daellenbach dan McNickle (2005),
validasi dibedakan menjadi dua fase, yaitu validasi internal dan validasi eksternal.
Validasi internal atau verifikasi dari suatu model bertujuan untuk
menjamin kebenaran suatu model secara matematis, konsisten secara logika, serta
menjamin kemampuan suatu model untuk merepresentasikan sistem nyata. Model
yang telah dibuat kemudian dijalankan dengan software optimasi untuk diperoleh
hasil perhitungan optimal.
3.3 TAHAP ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
Pada tahap analisis dilakukan analisis hasil optimisasi dan analisis
sensitivitas. Analisis sensitivitas dilakukan untuk mengetahui seberapa sensitif
atau seberapa besar model matematis terpengaruh terhadap perubahan input yang
terjadi. Semakin sensitif suatu model, dapat dikatakan bahwa model semakin tidak
baik dan perlu dilakukan revisi. Pada bagian ini juga terdapat interpretasi hasil
yang berisi tampilan hasil pengolahan data menggunakan model yang telah
dikembangkan.
3.4 TAHAP KESIMPULAN DAN SARAN
Tahap ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut :
3.4.1 Kesimpulan dan Saran
Pada tahap ini, disusun kesimpulan yang akan menjawab tujuan penelitian
serta hasil dari tahap-tahap yang dilakukan. Saran yang diberikan mencakup saran
implementasi, penelitian lanjutan yang dapat dilakukan, serta kekurangan dalam
penelitian yang dikerjakan.
3.4.2 Selesai
Tahap ini merupakan tahap akhir dari penelitian yang dilakukan selama
penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-29
BAB IVPENGEMBANGAN MODEL
Bab ini menjelaskan mengenai proses pengembangan model yang
dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian.
4.1 KARAKTERISTIK SISTEM
Tahapan ini merupakan penyederhanaan dari penjelasan secara
menyeluruh mengenai gambaran sistem pengadaan yang dijalankan Universitas
Sebelas Maret dalam proses pengadaan kertas. Kegiatan pengadaan barang di
unit-unit kerja dilakukan dengan sistem mandiri (terpisah-pisah). Metode
pelaksanaannya dengan cara pengadaan langsung.
Gambar 4.1 Gambaran Sistem Pengadaan ATK awal (pengadaan secaraterpisah-pisah)
Proses pelaksanaan pengadaan langsung dimulai dengan Pejabat
Pengadaan mencari informasi barang dan harga melalui media elektronik maupun
non elektronik. Kemudian Pejabat Pengadaan membandingkan harga dan kualitas
paling sedikit dari 2 (dua) sumber informasi yang berbeda. Informasi tersebut
diklarifikasi dan dilakukan negosiasi teknis serta untuk mendapatkan harga yang
wajar serta dapat dipertanggung jawabkan (bila diperlukan). Tahap berikutnya
Pejabat Pengadaan melakukan transaksi dan harus melampirkan bukti transaksi
dengan ketentuan:
(1) untuk Pengadaan Langsung yang bernilai sampai dengan Rp. 5.000.000,00
(lima juta rupiah) berupa bukti pembelian;
(2) untuk Pengadaan Langsung yang bernilai sampai dengan Rp. 10.00.000,00
(sepuluh juta rupiah) berupa kuitansi; dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-30
(3) untuk Pengadaan Langsung yang bernilai sampai dengan Rp100.000.000,00
berupa Surat Perintah Kerja (SPK).
Adapun usulan kegiatan pengadaan barang dilakukan dengan sistem
Kontrak Pengadaan Bersama (consolidated procurement) ATK yang
dilaksanakan oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP) UNS berdasarkan kebutuhan
ATK pada masing-masing unit kerja. Setiap unit kerja menghitung perencanaan
kebutuhan kertas selama satu tahun kedepan. Perencanaan tersebut
menghasilkan beberapa paket pekerjaan yang kemudian diserahkan kepada ULP
untuk disatukan kedalam satu paket pengadaan bersama. Nilai total paket
pengadaannya terbentuk dari akumulasi Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dari
beberapa paket pekerjaan. Pemilihan pemenang lelang berdasarkan harga
terendah untuk setiap item yang ditawarkan sehingga memungkinan adanya
beberapa pemenang sebagai penyedia barang. Pengadaan dilaksanakan secara
terpusat dengan metode pelelangan umum.
Gambar 4.2 Gambaran sistem pengadaan usulan dengan pendekatan pengadaanterkonsolidasi
Pelelangan umum secara pascakualifikasi metode satu sampul dan evaluasi
sistem gugur terdiri dari sejumlah tahapan yaitu:
1. Pengumuman pascakualifikasi
2. Pendaftaran dan pengambilan dokumen pengadaan
3. Pemberian penjelasan
4. Pemasukan dokumen penawaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-31
5. Pembukaan dokumen penawaran
6. Evaluasi penawaran
7. Evaluasi kualifikasi
8. Pembuktian kualifikasi
9. Pembuatan Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP)
10. Penetapan pemenang
11. Pengumuman pemenang
12. Sanggahan
13. Sanggahan banding
14. Penunjukan penyedia barang/jasa
Setelah ULP menentukan pemenang lelang, maka penyedia barang
tersebut dikehendaki untuk mengirim sejumlah alokasi barang yang telah dihitung
sebelumnya. Tata cara pengiriman nantinya akan tercantum pada Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK). Pengiriman dilakukan untuk setiap bulan dan langsung
dikirim ke gudang ditiap-tiap unit kerja sesuai dengan jumlah yang diminta oleh
tiap unit kerja. Sehingga diharapkan dalam metode konsolidasi ini, akan
meminimasi biaya pengadaan dan biaya penyimpanan.
4.2 PENENTUAN VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI
TOTAL BIAYA PENGADAAN
Langkah awal yang dilakukan yaitu mencari variabel-variabel yang
mempengaruhi minimasi total biaya dari masalah penentuan jumlah alokasi
kebutuhan kertas. Dari karakteristik sistem yang sudah diketahui dapat diperoleh
variabel-variabel yang berpengaruh dalam jaringan rantai pasok yang dibuat.
Langkah ini ialah dengan menyusun influence diagram. Influence diagram
disusun sebagai alat untuk membantu dalam penyusunan model matematis. Dari
influence diagram terdapat variable-variable yang mempengaruhi minimasi total
biaya pengadaan pengalokasian kertas yaitu biaya pembelian dan biaya
persediaan.
Biaya pembelian dipengaruhi oleh harga beli per rim, dimana harga beli
merupakan input yang tidak dapat dikontrol. Selain itu biaya pembelian
dipengaruhi juga oleh biaya honor yang terdiri dari biaya honor untuk panitia
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-32
pengadaan, biaya dokumen dan biaya bandwidth sebagai input yang tidak dapat
dikontrol.
Biaya persediaan merupakann biaya simpan barang yang dikeluarkan oleh
unit kerja. Biaya simpan terdiri dari biaya tenaga kerja jumlah persediaan kertas
yang disimpan digudang dan biaya simpan per rim di tiap unit kerja. Jumlah
persediaan yang berada digudang dipengaruhi oleh permintaan sebagai faktor
yang tak terkontrol dan persediaan pengaman (safety stock) yang dapat dikontrol.
Gambar 4.3 Influence diagram
4.3 PERUMUSAN MODEL PENENTUAN JUMLAH ALOKASI
KERTAS
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan didapatkan perumusan
masalah tentang bagaimana membuat model matematis penentuan jumlah alokasi
kertas. Melalui penyusunan influence diagram diketahui variabel-variabel yang
berpengaruh dalam jaringan rantai pasok. Langkah berikutnya adalah perumusan
model. Pada tahapan perumusan model diketahui beberapa hal, antara lain tujuan,
kriteria, interval waktu perencanaan, sifat model, variabel keputusan yang
diambil, parameter yang digunakan dalam model, penggambaran model dan
formulasi model. Perumusan model untuk penyelesaian masalah penentuan
kebutuhan jumlah alokasi kertas menggunakan pendekatan analitis dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-33
mengembangkan model berdasarkan penelitian Oktyajati (2010). Perumusan
model untuk pengolahan data menggunakan Linear Programing.
1. Tujuan : menentukan besarnya jumlah alokasi kertas dari penyedia
barang ke unit-unit kerja untuk meminimalkan total biaya
pengadaan.
2. Kriteria : biaya pembelian dan biaya persediaan.
3. Interval : interval waktu dengan satuan bulan
4. Sifat : model program linier bersifat deterministik
5. Variabel keputusan :
Qijpt : jumlah rim kertas p yang dialokasikan ke unit kerja j dari
penyedia barang i pada periode t
INVjpt : jumlah persediaan rim kertas p yang disimpan di unit kerja j
pada periode t
6. Parameter :
Cipt : harga beli rim kertas p dari penyedia barang i pada periode t
B : biaya administrasi dari proses pengadaan terpusat
Kj : kapasitas gudang ditiap unit kerja j
Hjpt : biaya simpan rim kertas p yang disimpan di unit kerja j pada
periode t
Djpt : jumlah permintaan rim kertas p yang disimpan di unit kerja j
pada periode t
SSjpt : jumlah persediaan minimal (safety stock) rim kertas p yang
disimpan di unit kerja j pada periode t
NLjp12 : jumlah persediaan akhir kertas kertas p yang disimpan di unit
kerja j pada periode 12
7. Notasi Lain :
p : jenis produk, p = 1, 2, ..., P.
P : menyatakan jumlah jenis produk.
j : index unit kerja, j = 1, 2, … , J.
J : menyatakan jumlah regional.
t : horizon perencanaan jangka waktu, t = 1, 2, … , T.
T : menyatakan jumlah bulan perencanaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-34
i : index penyedia barang ,i = 1, 2, ... , I.
I : menyatakan jumlah penyedia barang .
Qijpt : jumlah rim kertas p yang dialokasikan ke unit kerja j dari
penyedia barang i pada periode t
INVjpt : jumlah persediaan rim kertas p yang disimpan di unit kerja j
pada periode t
4.3.1 Penentuan Fungsi Tujuan
Fungsi tujuan dari model yang dikembangkan adalah meminimasi total
biaya pengadaan yang terdiri atas biaya pembelian kertas dan biaya
persediaan. Adapun komponen fungsi tujuan model adalah sebagai
berikut:
1. Biaya Pembelian
Biaya pembelian merupakan besarnya biaya yang timbul akibat adanya
pembelian kertas. Biaya pembelian diperoleh dari besarnya harga beli
harga beli rim kertas p dari penyedia barang i pada periode t dikali
jumlah rim kertas p yang dialokasikan ke unit kerja j dari penyedia
barang i pada periode t ditambah dengan biaya honor panitia
pengadaan dan biaya dokumen pengadaan. Secara matematis dapat
ditulis dengan persamaan sebagai berikut:
Biaya pembelian = [∑∑∑∑= = = =
I
i
J
j
P
p
T
t1 1 1 1Cipt Qijpt]+B ......................... (4.1)
2. Biaya persediaan
Biaya persediaan merupakan besarnya biaya yang timbul akibat adanya
aktivitas penyimpanan produk. Biaya persediaan di gudang unit terdiri
dari biaya simpan dan biaya kekurangan (backorder) untuk masing-
masing jenis kertas di unit-unit kerja. Biaya simpan terdiri dari jumlah
persediaan untuk siap jenis kertas p yang disimpan ditiap unit kerja j
pada periode t dikalikan biaya kelola gudang untuk siap jenis kertas p
yang disimpan ditiap unit kerja j pada periode t. Biaya kekurangan
merupakan biaya dari jumlah backorder dan biaya untuk siap jenis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-35
kertas p yang disimpan ditiap unit kerja j pada periode t. Secara
matematis dapat ditulis dengan persamaan sebagai berikut
Biaya persediaan = ∑∑∑= = =
J
j
P
p
T
t1 1 1Hjpt.INV jpt .................................... (4.2)
Model penentuan alokasi bahan baku industri secara keseluruhan adalah
sebagai berikut:
Fungsi Tujuan : Meminimasi total biaya pembelian dan biaya
persediaan
Minimize :
Zmin = ∑∑∑∑= = = =
I
i
J
j
P
p
T
t1 1 1 1Cipt Qijpt +B + ∑∑∑
= = =
J
j
P
p
T
t1 1 1Hjpt.INV jpt............ (4.3)
4.3.2 Penentuan Fungsi Pembatas (Constrains)
Adapun batasan-batasan dalam menentukan jumlah alokasi kebutuhan
kertas adalah sebagai berikut :
1. Batasan kapasitas gudang
Batasan ini ditujukan untuk memastikan bahwa kapasitas
penyimpanan gudang unit-unit kerja yang ada mampu menampung
jumlah kertas yang disimpan. Dengan adanya batasan tersebut jumlah
rim kertas p yang dialokasikan dari penyedia barang j pada periode t
(Qijpt) dan yang disimpan di gudang unit kerja pada periode
sebelumnya (INVjp(t-1)) tidak akan melebihi kapasitas penyimpanan di
gudang unit kerja (Kj).∑ + ( ) ≤ ,∀ , , ........................................... (4.4)
2. Batasan keseimbangan jumlah persediaan
Batasan ini ditujukan untuk menentukan jumlah persediaan digudang.
Besarnya jumlah persediaan tiap kertas p ditiap unit kerja j pada
periode t (INVjpt) adalah jumlah alokasi tiap kertas p yang dikirim`
dari tiap penyedia barang i untuk unit kerja j pada periode t (Qijpt)
ditambah jumlah persediaan tiap kertas p ditiap unit kerja j pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-36
periode t sebelumnya (INVjp(t-1)) dikurangi jumlah permintaan kertas p
untuk setiap unit kerja j pada periode t (Djpt).∑ + ( ) − D = INV , ∀ , , .......................... (4.5)
3. Batasan Safety stock
Persamaan ini bertujuan untuk mengantisipasi adanya permintaan yang
melebihi perkiraan, maka diperlukan adanya safety stock. Persediaan ditiap
unit kerja (INVjpt) adalah minimal sebesar safety stock (SSjpt). Persamaan
batasan ini adalah sebagai berikut:≤ INV , ∀ , , .................................................................(4.6)
4. Batasan jumlah persediaan kertas di akhir periode
Pada bulan ke-12, jumlah persediaan kertas yang ada digudang harus
memperhitungkan kebutuhan kertas selama ± 2 bulan kedepan dalam
rangka menunggu proses pengadaan selanjutnya. Dengan demikian,
pada bulan ke-12 akan dikirim sebesar tiga kali lipat dari alokasi bulan
tersebut. Tabel 4.16 merupakan rekapitulasi tambahan jumlah alokasi
yang harus dikirim pada bulan ke-12.≤ INV , ∀ , .................................................................(4.7)
Tabel 4.1 Rekapitulasi besarnya jumlah minimal persediaan akhir
5. Batasan Persamaan Non Negatif (Non Negativity)
Persamaan ini ditujukan untuk menjamin bahwa seluruh variabel
keputusan yang dicari tidak ada yang bernilai negatif.
Qijpt, , INVjpt , SSjpt ≥ 0, ∀ , , ,t.................................................... (4.8)
PascasarjanaMedicalcenter
FakultasHukum
FISIPFakultasTeknik
Fakultaskedokteran
Fakultaspertanian
FKIPFakultasEkonomi
FSSRFakultas
MIPAkertas HVS folio 60 gr 0 0 0 22 38 2 0 38 0 32 22kertas HVS 70 gr 31 19 91 59 214 52 24 337 159 64 79kertas HVS kuarto/A4 34 0 0 18 24 51 79 60 164 69 26kertas buram 0 0 79 18 56 35 35 232 130 57 29kertas HVS folio 80 gr 0 0 0 13 12 59 5 0 0 57 181kertas garis dobel folio 13 0 86 191 166 3 134 424 147 140 194
jenis produkUnit Kerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-37
4.3.3 Model Matematis Secara Keseluruhan
Model matematis penentuan kebutuhan jumlah alokasi kertas di setiap unit
kerja secara keseluruhan sebagai berikut :
Fungsi Tujuan : Meminimasi total biaya pengadaan dan biaya
persediaan disetiap unit kerja.
Minimize :
Zmin = ∑∑∑∑= = = =
I
i
J
j
P
p
T
t1 1 1 1Cipt Qijpt +B + ∑∑∑
= = =
J
j
P
p
T
t1 1 1Hjpt.INVjpt
Subject to :
Qijpt + INVjp(t-1) ≤ Kj ∀ , ,Qijpt + INVjp(t-1) - Djpt = INVjpt , ∀ , ,SSjpt ≤ INVjpt ,∀ , ,t(1....11)
INVjp12 ≥ NLjp12, ∀ ,Qijpt, , INVjpt ≥ 0, ∀ , , ,t
4.4 PENENTUAN PARAMETER MODEL
Adapun parameter yang digunakan dalam pengembangan model, sebagai
berikut :
4.4.1 Penentuan Biaya Pengadaan Kertas
Biaya pengadaan barang adalah biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan
kertas di Universitas Sebelas Maret sebagai cara untuk mendapatkan barang yang
dibutuhkan. Biaya pengadaan barang merupakan total biaya yang dikeluarkan
sehubungan dengan kegiatan pemesanan barang kepada pihak penyedia barang
mulai dari penentuan jumlah pemesanan sampai tersedianya barang di gudang
tiap-tiap unit kerja. Biaya pengadaan produk merupakan biaya variabel yang
berubah tergantung besarnya jumlah kertas yang dipesan serta harga dari kertas
per rim.
Biaya pengadaann barang didapat dari nilai Harga perhitungan Sendiri
(HPS) yang kemudian dilakukan lelang terbuka. Penyedia barang yang
memberikan harga terendah yang akan memenangkan lelang. Data harga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-38
penawaran kertas yang digunakan dalam penelitian ini merupakan harga dari
penyedia barang yang menawarkan harga terendah. Data ditunjukkan Tabel 4.1
Tabel 4.1 Data harga penawaran kertas dari penyedia barang (Rp)
Sumber : Bagian Perlengkapan, UNS., 2011.
Adapun data biaya pengadaan barang yaitu biaya honor panitia pengadaan,
biaya Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), biaya Panitia Penerima Hasil Pengadaan
(PPHP), dan biaya dokumen. Besarnya biaya-biaya tersebut tergantung pada nilai
pagu anggaran yang sedang ditanganinya sesuai dengan Standar Biaya Umum
(SBU) yang dikeluarkan oleh Peraturan Menteri Keuangan No.84/PMK/.02/2011.
Pada penelitian ini, perhitungan biaya honor panitia mengikuti aturan Universitas.
Pemberian biaya honor tidak murni 100% nilai SBU. Ketua mendapatkan 90%
dari nilai SBU, sednagkan sekretaris dan anggota mendapatkan sebesar 80% dan
70% dari nilai SBU. Kategori nilai pagu anggaran didalam penelitian ini adalah
Rp. 250 juta s.d Rp. 500 juta, sehingga dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Pejabat pembuat komitmen merupakan pihak yang bertanggungjawab
atas pelaksanaan pengadaan dari awal hingga akhir, yaitu tahap
pelelangan hingga tahap penerimaan barang. Biaya honorarium Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) diberikan kepada satu orang PPK yaitu
sebesar :
= 90% x Rp. 450.000,00
= Rp. 405.000,00/orang/paket
2. Panitia Pengadaan merupakan pihak yang mengurusi pengadaan mulai
dari tahap pelelangan hingga penandatanganan kontrak saja. Biaya
honorarium panitia pengadaan diberikan kepada tiga orang yang terdiri
atas Ketua, Sekretaris dan Anggota.
- Honorarium Ketua : 90% x Rp. 600.000,00
= Rp. 540.000,00/orang/paket
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10kertas HVS Folio 60 gr 32790 40800 32100 30420 30000 36500 33232 33400 33000 31506kertas HVS Folio 70 gr 32790 45390 35200 33930 35000 38500 33232 36600 35000 32010kertas HVS Kuarto 26000 23000 28800 30000 25500 26000 27000 28530 28000 28000kertas buram 19674 20400 17700 21460 17500 24500 19939 18400 22000 21000kertas HVS Folio 80 gr 38255 49980 34900 37932 40000 42500 38771 36300 37000 39738kertas garis dobel folio 30300 30000 24800 35000 21500 27600 25000 27000 25000 30000
jenis kertas Penyedia Barang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-39
- Honorarium Sekretaris: 80% x Rp. 600.000,00
= Rp. 480.000,00/orang/paket
- Honorarium Anggota: 70% x Rp. 600.000,00
=Rp. 420.000,00/orang/paket
3. Sedangkan Panitia Penerima Hasil Pengadaan (PPHP) adalah pihak
yang bertanggungjawab atas pelaksanaan tahap kontrak hingga
penerimaan barang. Biaya honorarium PPHP juga diberikan kepada
tiga orang yang terdiri atas Ketua, Sekretaris dan Anggota.
- Honorarium Ketua : 90% x Rp.450.000,00
= Rp. 405.000,00/orang/paket
- Honorarium Sekretaris: 80% x Rp. 450.000,00
= Rp. 360.000,00/orang/paket
- Honorarium Anggota : 70% x Rp. 450.000,00
= Rp. 315.000,00/orang/paket
Sedangkan biaya dokumen dan biaya bandwidth yaitu :
a. Dokumen kontrak sebesar asumsi ± Rp. 35.000,00 untuk tiap
pemenang lelang. Dari hasil running LINGO menunjukkan bahwa ada
empat rekanan yang memenangkan lelang, sehingga total biaya
dokumen kontrak adalah sebesar = ± Rp 140.000,00
b. Biaya bandwidth
Unit Layanan Pengadaan menggunakan Sistem Pengadaan Secara
Elektronik (SPSE) untuk melakukan proses pengadaan barang. Dalam
satu kali lelang, rata-rata menggunakan bandwidth sebesar 1 Mb
dengan nilai Rp. 1,3 juta.
Sehingga dalam penelitian ini, biaya operasional untuk melaukan
pengadaan ini adalah sebesar Rp. 4.365.000,00
4.4.2 Penentuan Biaya Persediaan
Biaya persediaan merupakan besarnya biaya yang disebabkan karena
adanya aktivitas penyimpanan barang. Biaya persediaan di gudang terdiri dari
biaya simpan dan biaya listrik untuk masing-masing kertas di gudang unit kerja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-40
1. Biaya Persediaan
Biaya simpan merupakan besarnya biaya yang disebabkan karena
adanya aktivitas penyimpanan kertas di gudang unit kerja. Berikut
adalah tabel kapasitas simpan dari setiap gudang unit kerja.
Tabel 4.2 Data Kapasitas simpan gudang
• Biaya simpan kertas
Biaya simpan dihitung dari asumsi prosentase bunga simpanan bank.
Bunga simpanan bank yang dipakai dalam perhitungan ini adalah
bunga simpanan BNI, yaitu sebesar 1,5% per tahun. Jadi, bunga
simpanan untuk setiap bulannya adalah sebesar 0,125%. Bunga
tersebut kemudian dikalikan dengan harga beli terendah dari hasil
running program LINGO tiap jenis kertas.
• Biaya listrik di gudang unit kerja.
Biaya listrik di gudang unit kerja merupakan biaya yang dibayar dari
daya yang dikeluarkan dari penggunaan operasional kantor seperti
lampu, komputer dan printer. Biaya daya listrik untuk universitas
adalah kategori B1 atau Rp. 755,-/KwH. Contoh perhitungan biaya
listrik untuk Fakultas Teknik adalah sebagai berikut:
- Lampu : 40 watt x 3 buah = 120 watt
- 1 buah komputer PC dan printer : 250 watt
=( ) 8 30 ℎ 755,00 x 11%
= Rp. 7,-/bulan/rim
Tabel 4.3 Rekapitulasi Data biaya listrik
unit kapasitas (rim)pascasarjana 533Medical Center 25F. Hukum 480FISIP 800F. Teknik 1000F. Kedokteran 1000F. Pertanian 1000FKIP 1200F. Ekonomi 800FSSR 670F. MIPA 480
pascasarjanaMedicalcenter
FakultasHukum
FISIPFakultasTeknik
Fakultaskedokteran
Fakultaspertanian
FKIPFakultasEkonomi
FSSRFakultas
MIPA45 853 26 30 7 28 14 13 4 11 4
Unit Kerja
biaya Listrik (bulan/rim)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-41
Perhitungan total biaya persediaan untuk setiap gudang adalah
biaya simpan kertas dikali dengan banyaknya jenis kertas yang disimpan
ditambah dengan biaya listrik.
• Biaya Tenaga Kerja.
Terdapat dua tenaga kerja yang bertugas mengelola persediaan
barang. Dalam penelitian ini, digunakan asumsi bahwa dua tenaga kerja
memiliki golongan II dan III dan proporsi pekerjaan sebagai pengelola
gudang adalah 50%. Oleh karena itu, rincian biaya tenaga kerja yang harus
dikeluarkan adalah sebagai berikut:
= 50% x Rp. 2.500.000,00 x 2
= Rp. 2.500.000,00
4.4.3 Penentuan Safety stock
Penentuan safety stock bertujuan untuk mengantisipasi adanya permintaan
yang melebihi besarya kebutuhan kertas yang sudah ditentukan.
1. Permintaan pada tiap unit kerja adalah independent sehingga covariance
bernilai 0.
2. Perencanaan alokasi menggunakan variansi tahun, namun pengiriman
dilakukan per bulan, sehingga rata-rata lead time replenishment adalah L =
1/12 bulan.
3. Cycle service level (CSL) perusahaan = 0,95. CSL menggunakan nilai tersebut
agar tingkat safety stock mendekati optimal.
Dari data tersebut dan data permintaan historis kertas yang dialokasikan,
dapat dihitung safety stock pada tiap unit kerja.
a Safety stock pada unit kerja:
i = 1.25 x MADi
= 1,25 x 240,338
= 300,442
SS = NORMSINV(CSL) L×
= 1,645 x 300,442`
12/1
= 142,662
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-42
Hasil safety stock tersebut kemudian dibagi dengan persentase proporsi
untuk setiap produk dan untuk setiap unit kerja. Sehingga didapat hasil
rekapitulasinya sebagai berikut:
Tabel 4.4 Safety stock
Sumber: Data diolah, 2012
4.4.4 Peramalan Permintaan Kertas
Peramalan digunakan untuk mengukur atau memperkirakan keadaan di
masa yang akan datang, dalam hal ini untuk memperkirakan jumlah permintaan
alokasi kertas. Data yang digunakan untuk melakukan peramalan adalah data
tahun 2010-2011. Peramalan dihitung dimaksudkan agar menghasilkan optimisasi
didalam model. Terdapat beberapa tahap sebelum melakukan peramalan. Tahap-
tahap tersebut adalah:
5. Agregat
Agregat bertujuan untuk mengurangi besarnya error pada saat peramalan.
Dalam penelitian ini, kebutuhan seluruh jenis kertas diseluruh unit kerja di
agregasi terlebih dahulu ke dalam 12 bulan. Nilai agregasi yang dihasilkan
kemudian dibagi dengan persentase proporsi untuk tiap jenis kertas disetiap
bulannya. Setelah diketahui kebutuhan jumlah tiap jenis kertas disetiap bulannya,
nilai tersebut dibagi dengan persentase proporsi untuk setiap unit kerja.
6. Identifikasi Pola Historis Permintaan
Hasil ploting menunjukan permintaan alokasi kertas memiliki pola annual
demand yang stasioner dengan musiman. Untuk itu, digunakan metode peramalan
kuantitatif dengan teknik deret berkala (time series) sebagai metode peramalan.
7. Memilih Metode Peramalan
Perhitungan peramalan yang digunakan untuk pengolahan menggunakan
software winQSB. Metode peramalan yang digunakan dalam pengolahan data ini
PascasarjanaMedicalcenter
FakultasHukum
FISIPFakultasTeknik
Fakultaskedokteran
Fakultaspertanian
FKIPFakultasEkonomi
FSSRFakultas
MIPAkertas HVS folio 60 gr 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1kertas HVS 70 gr 1 1 3 2 7 2 1 11 5 2 3kertas HVS kuarto/A4 1 0 0 1 5 2 3 2 5 2 1kertas buram 0 0 3 1 2 1 1 8 4 2 1kertas HVS folio 80 gr 0 0 0 0 0 2 0 0 0 2 6kertas garis dobel folio 0 0 3 6 6 0 4 14 5 5 2
Unit Kerja jenis produk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-43
adalah Linear Regresion karena mempunyai nilai MAD (Mean Absolute
Deviation) yang terkecil. Berikut adalah beberapa metode peramalan yang
dipakai untuk mendapat nilai MAD terkecil :
Tabel 4.5 Nilai MAD dari beberapa metode forecast
Sumber: Data diolah, 2012
Tabel 4.6 Hasil output perhitungan peramalan menggunakan software winQSB
Keterangan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desemberkebutuhan kertas 1193 1214 1235 1256 1277 1298 1319 1340 1361 1382 1403 1424Sumber: Data diolah, 2012
Gambar 4.4 Hasil Plotting Forecasting
Sumber: Data diolah, 2012
metode peramalan MADLinear Regression 240,33Double Exponential Smoothing 286,21Single Exponential Smoothing 283,16Holt-Winter Additive Algorithm 289,87
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
2000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
data historis
forecasting
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-44
Tabel 4.7 Perhitungan forecasting menggunakan software winQSB
Sumber : Data dioleh 2012
Forecast Result for kertas
04-25-2012 Actual Forecast by Forecast CFE MAD MSE MAPE (%) Tracking R-sqaureMonth Data LR Error Signal
1 729 689,9333 39,06671 39,06671 39,06671 1526,208 5,358945 1 12 491 710,9137 -219,9137 -180,847 129,4902 24944,12 25,07394 -1,396608 0,58516013 1371 731,8942 639,1058 458,2589 299,3621 152781,5 32,25464 1,530784 0,17104324 727 752,8746 -25,87457 432,3843 230,9902 114753,5 25,08075 1,871873 0,11423595 568 773,855 -205,855 226,5292 225,9632 100278,1 27,31302 1,002505 3,04E-026 740 794,8354 -54,83545 171,6938 197,4419 84066,21 23,99588 0,8695915 2,61E-027 540 815,8159 -275,8159 -104,1221 208,6382 82924,52 27,86462 -0,499056 2,62E-028 620 836,7963 -216,7963 -320,9185 209,658 78434,04 28,75243 -1,530676 5,78E-029 1293 857,7768 435,2232 114,3047 234,7208 90765,73 29,29771 0,4869818 3,35E-02
10 839 878,7572 -39,7572 74,54755 215,2244 81847,22 26,84181 0,3463712 4,43E-0211 1263 899,7377 363,2623 437,8099 228,6824 86402,88 27,01636 1,914489 6,36E-0212 968 920,7181 47,28192 485,0918 213,5657 79388,94 25,17204 2,271394 7,85E-0213 653 941,6985 -288,6985 196,3932 219,3451 79693,39 26,63658 0,8953618 7,65E-0214 392 962,679 -570,679 -374,2857 244,4404 97263,48 35,13264 -1,531194 8,71E-0215 1281 983,6594 297,3406 -76,94513 247,9671 96673,34 34,3379 -0,3103038 8,35E-0216 1015 1004,64 10,36011 -66,58502 233,1167 90637,96 32,25557 -0,2856296 9,91E-0217 1007 1025,62 -18,62036 -85,20538 220,4992 85326,71 30,46696 -0,3864203 0,117074218 1388 1046,601 341,3993 256,1939 227,2159 87061,53 30,14082 1,127535 0,119959519 774 1067,581 -293,5812 -37,38727 230,7088 87015,66 30,5508 -0,1620539 0,137946320 969 1088,562 -119,5616 -156,9489 225,1514 83379,63 29,64019 -0,6970815 0,16085321 581 1109,542 -528,5421 -685,491 239,5986 92711,87 32,56071 -2,860998 0,188834222 1105 1130,522 -25,52246 -711,0135 229,8679 88527,3 31,18567 -3,09314 0,209796523 1770 1151,503 618,4971 -92,51642 246,7648 101310,4 31,34905 -0,3749174 0,163390124 1265 1172,483 92,5166 1,83E-04 240,3378 97445,77 30,34757 7,62E-07 0,177934225 1193,46426 1214,44427 1235,42528 1256,40529 1277,38630 1298,36631 1319,34632 1340,32733 1361,30734 1382,28835 1403,26836 1424,249
CFE 1,83E-04MAD 240,3378MSE 97445,77MAPE 30,34757Trk.Signal 7,62E-07R-sqaure 0,1779342
a=668,9528b=20,9804
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-45
Tabel 4.8 Hasil peramalan permintaan kebutuhan kertas
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desemberkertas HVS folio 60 gr 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0kertas HVS 70 gr 9 9 9 9 9 10 10 10 10 10 10 10kertas HVS kuarto/A4 10 10 10 10 10 10 11 11 11 11 11 11kertas buram 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0kertas HVS folio 80 gr 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0kertas garis dobel folio 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
kertas HVS folio 60 gr 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0kertas HVS 70 gr 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6kertas HVS kuarto/A4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0kertas buram 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0kertas HVS folio 80 gr 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
kertas garis dobel folio 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
kertas HVS folio 60 gr 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0kertas HVS 70 gr 25 26 26 27 27 28 28 29 29 29 30 30kertas HVS kuarto/A4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
kertas buram 22 22 23 23 24 24 24 25 25 25 26 26kertas HVS folio 80 gr 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0kertas garis dobel folio 24 24 25 25 26 26 27 27 27 28 28 29
kertas HVS folio 60 gr 6 6 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7kertas HVS 70 gr 17 17 17 17 18 18 18 19 19 19 20 20kertas HVS kuarto/A4 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6kertas buram 5 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6kertas HVS folio 80 gr 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4kertas garis dobel folio 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64
Jenis Kertas (P)Unit Kerja (J)
FakultasHukum
FISIP
Pasca-sarjana
MedicalCenter
Periode (T)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-46
Tabel 4.8 Hasil peramalan permintaan kertas
kertas HVS folio 60 gr 11 11 11 11 11 12 12 12 12 12 12 13kertas HVS 70 gr 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71kertas HVS kuarto/A4 7 7 7 7 7 7 7 7 7 8 8 8kertas buram 16 16 16 16 17 17 17 18 18 18 18 19kertas HVS folio 80 gr 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4kertas garis dobel folio 46 47 48 49 50 50 51 52 53 54 55 55
kertas HVS folio 60 gr 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1kertas HVS 70 gr 15 15 15 15 16 16 16 16 17 17 17 17kertas HVS kuarto/A4 14 15 15 15 15 16 16 16 16 17 17 17kertas buram 10 10 10 10 11 11 11 11 11 11 12 12kertas HVS folio 80 gr 16 17 17 17 18 18 18 18 19 19 19 20kertas garis dobel folio 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
kertas HVS folio 60 gr 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0kertas HVS 70 gr 7 7 7 7 7 7 7 8 8 8 8 8kertas HVS kuarto/A4 22 23 23 23 24 24 25 25 25 26 26 26kertas buram 10 10 10 10 10 11 11 11 11 11 11 12kertas HVS folio 80 gr 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2kertas garis dobel folio 37 38 39 39 40 41 41 42 43 43 44 45
kertas HVS folio 60 gr 11 11 11 11 11 12 12 12 12 12 13 13kertas HVS 70 gr 94 96 97 99 101 102 104 106 107 109 111 112kertas HVS kuarto/A4 17 17 17 18 18 18 19 19 19 20 20 20kertas buram 65 66 67 68 69 70 72 73 74 75 76 77kertas HVS folio 80 gr 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0kertas garis dobel folio 118 121 123 125 127 129 131 133 135 137 139 141
FKIP
Fakultasteknik
Fakultaskedokteran
FakultasPertanian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-47
Tabel 4.8 Hasil peramalan permintaan kertas
Sumber: Data diolah, 2012
kertas HVS folio 60 gr 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0kertas HVS 70 gr 45 45 46 47 48 48 49 50 51 52 52 53kertas HVS kuarto/A4 46 47 47 48 49 50 51 51 52 53 54 55kertas buram 36 37 37 38 39 39 40 41 41 42 43 43kertas HVS folio 80 gr 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0kertas garis dobel folio 41 42 43 43 44 45 45 46 47 48 48 49
kertas HVS folio 60 gr 9 9 9 9 9 10 10 10 10 10 10 11kertas HVS 70 gr 18 18 18 19 19 19 20 20 20 21 21 21kertas HVS kuarto/A4 19 20 20 20 21 21 21 22 22 22 23 23kertas buram 16 16 16 17 17 17 17 18 18 18 19 19kertas HVS folio 80 gr 16 16 16 17 17 17 18 18 18 18 19 19kertas garis dobel folio 39 40 40 41 42 43 43 44 45 45 46 47
kertas HVS folio 60 gr 6 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7kertas HVS 70 gr 22 22 23 23 24 24 24 25 25 26 26 26kertas HVS kuarto/A4 7 7 7 8 8 8 8 8 8 8 9 9kertas buram 8 8 8 8 9 9 9 9 9 9 9 10kertas HVS folio 80 gr 51 52 52 53 54 55 56 57 58 59 60 60kertas garis dobel folio 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
FakultasEkonomi
FakultasSastra danSeni Rupa
Fakultas MIPA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-48
4.5 OPTIMISASI PENENTUAN KEBUTUHAN JUMLAH ALOKASI
KERTAS DENGAN MODEL PROGRAM LINIER
Optimasi dilakukan dengan menggunakan model matematis program
linier. Variabel keputusan yang optimal dapat diperoleh dengan bantuan software
LINGO 9.0. Dari hasil optimasi didapatkan usulan. Langkah dalam penyelesaian
model matematis ke dalam software LINGO 9.0, sebagai berikut.
1. Memberikan nama set untuk masing-masing set.
Setiap set yang terlibat dalam model matematis di definisikan dengan
memberikan nama set. Kemudian menyebutkan anggota-anggota serta atribut
yang ada di dalam setiap set.
SETS :unit;PRODUK;PERIODE;suplier;linksalokasi(produk, suplier, unit, periode) : Q;linksHARGA_BELI (produk, suplier): Cpi;linksonhand_inventory (produk, unit) : OH, Hj, SS, NL;linkskapasitas (unit) : Kj,BL;linkssimpan (produk, unit, periode) : INV, D ;linkstotal (suplier, periode) : total_kirim;endsets
2. Membuat matrix data input serta data output pada software Excell.
Data input yang ingin diimport atau data output yang ingin diexport dari
software Excell dibuat dalam sebuah tabel matrix, sebagai contoh tabel INVpjt
didefinisikan dengan nama set :
data :unit = 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11;suplier = 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10;Produk = 1 2 3 4 5 6;Periode = 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12;
Linkssimpan (produk, unit, periode) : INV dengan matrix tabel 4.8 :
Tabel 4.9 Matrix Data
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12J1J2J3J4J5J6J7J8J9
J10J11J1J2J3J4J5J6J7J8J9
J10J11.....dst
jenis produkperiode
unit kerja
P1
P2....dst
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-49
3. Mendefinisikan nama tabel pada software Excell.
Langkah dalam mendefinisikan nama tabel adalah : blok tabel- klik kanan-
Name a Range kemudian definisikan nama pada tabel yang dituju.
Gambar 4.5 Input Nama Tabel
4. Menuliskan data yang menjadi input program
Apabila data yang menjadi input dari software Excell yang telah didefinisikan,
maka lakukan perintah memanggil dengan @OLE. Sebagai contoh data harga
beli dipanggil dengan program:
Cpi = @OLE('D:\TAku.xlsx','harga_beli_kertas');
5. Melakukan eksport data output ke software Excell.
Apabila data yang menjadi output software Excell yang telah didefinisikan,
maka lakukan perintah eksport data dengan @OLE. Sebagai contoh data
output Q akan dipindah ke-software Excell dengan program:
@OLE('D:\TAku.xlsx','alokasi')= Q;
6. Menentukan fungsi tujuan model matematis
Zmin =∑∑∑∑= = = =
I
i
J
j
P
p
T
t1 1 1 1
Cipt Qijpt +B + ∑∑∑= = =
J
j
P
p
T
t1 1 1
Hjpt.INV jpt
Kode program dalam lingo:
min = @SUM(linksalokasi(P,I,J,T): Q(P,I,J,T) * Cpi(P,I)) +4365000 + @SUM(linkssimpan(P,J,T): INV(P,J,T) * Hj(P,J)*BL(J) +2500000);
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-50
7. Menentukan batasan-batasan model matematis.
a. Batasan kapasitas gudang∑ + ( ) ≤ ,∀ , , ................................................ (4.4)
Jumlah alokasi (Qijpt) ditambah jumlah persediaan sebelumnya INVjp(t-1) tidak
melebihi kapasitas gudang ( ) untuk setiap unit kerja, produk dan
periode. Pada bulan pertama, jumlah persediaan sebelumnya INVjp(t-1)
merupakan onhand inventory (OHjpt), sehingga didalam LINGO ditulis:
!batasan kapasitas gudang;@for(linkssimpan(P,J,T)| T #GT# 1 : INV(p,j,t-1)+@sum(suplier(I):Q(P,I,J,T)) <= Kj(J));
b. Batasan keseimbangan jumlah persediaan∑ + ( ) − D = INV , ∀ , , .............................. (4.5)
Besarnya jumlah persediaan untuk setiap unit kerja, produk dan periode
adalah jumlah total alokasi dari semua penyedia barang (Qijpt) ditambah jumlah
persediaan sebelumnya INVjp(t-1) dikurangi permintaan (Djpt). Pada bulan
pertama, jumlah persediaan sebelumnya INVjp(t-1) merupakan onhand
inventory (OHjpt), sehingga didalam LINGO ditulis:
!batasan keseimbangan supply-demand;@for(linkssimpan(P,J,T): OHpjt(P,J) +@sum(suplier(I):Q(P,I,J,1)) - Dpjt(P,J,1) = X(P,J,1));
@for(linkssimpan(P,J,T) | T #GT# 1: X(P,J,T-1) +@sum(suplier(I):Q(P,I,J,T)) - Dpjt(P,J,T) = X(P,J,T));
c. Batasan Safety stock≤ INV , ∀ , , ......................................................................(4.6)
Persediaan ditiap unit kerja pada periode 1 hingga 11 (INVjpt(1...11) ) adalah
minimal sebesar safety stock (SSjpt(1..11)). maka didalam LINGO ditulis:
!batasan safety stock;
@for(linksonhand_inventory(P,J): INV(P,J,1) >= SS(P,J));..@for(linksonhand_inventory(P,J): INV(P,J,11) >= SS(P,J));
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-51
d. Batasan jumlah persediaan diakhir periode≤ INV , ∀ , ................................................................. (4.7)
Batasan ini ditujukan untuk memastikan bahwa persediaan akhir periode
dapat memenuhi kebutuhan selama 2 bulan kedepan.
@for(linksonhand_inventory(P,J): INV(P,J,12) >= NL(P,J));
e. Batasan non negativity
Qijpt, , INVjpt ≥ 0, ∀ , , ,t................................................................ (4.8)
Batasan ini ditujukan untuk memastikan bahwa seluruh variabel yang
dicari tidak ada yang bernilai negatif, maka didalam LINGO ditulis:
!batasan non-negatifity;@for(linksalokasi(P,I,J,T):Q(P,I,J,T) >= 0);@for(linkssimpan(P,J,T):INV(P,J,T) >= 0);
4.6 PENENTUAN KEBUTUHAN JUMLAH ALOKASI KERTAS
Hasil dari penentuan kebutuhan jumlah alokasi kertas merupakan contoh
dari hasil penentuan kebutuhan jumlah alokasi dengan menggunakan data
permintaan dengan asumsi pola permintaan mengikuti pola permintaan tahun
sebelumnya. Penentuan alokasi dilakukan dengan menjalankan model program
linier yang dijalankan pada software LINGO 11.0.
Setelah dilakukan running model linier program pada software LINGO
11.0 maka akan diperoleh nilai yang optimal untuk fungsi tujuan meminimasi
yaitu sebesar: Rp 446.492.400,00
Nilai variabel keputusan yang didapat dari hasil running model program linier
pada software LINGO 11.0 untuk menentukan kebutuhan jumlah alokasi kertas
adalah sebagai berikut :
1. Penentuan Jumlah Kebutuhan Alokasi Kertas
Besarnya variabel keputusan Qijpt merupakan jumlah pengiriman dari
penyedia barang terpilih i yang dialokasikan ke unit kerja j untuk setiap
produk p pada periode t dapat dilihat pada Tabel 4.8 s.d 4.13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-52
Tabel 4.10 Jumlah alokasi untuk HVS 60 gr
Tabel 4.11 Jumlah alokasi HVS 70 gr
Tabel 4.12 Jumlah alokasi HVS kuarto A4
Tabel 4.13 Jumlah alokasi Kertas Buram
Tabel 4.14 Jumlah Alokasi Kertas HVS 80 gr
pascasarjana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0medical center 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
f.hukum 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0fisip 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
f.teknik 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14f.kedokteran 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0f.pertanian 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
fkip 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15f.ekonomi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
FSSR 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6MIPA 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
5
pascasarjana 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8medical center 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
f.hukum 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31fisip 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21
f.teknik 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73f.kedokteran 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0f.pertanian 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
fkip 130 130 130 130 130 130 130 130 130 130 130 130f.ekonomi 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
FSSR 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19MIPA 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
10
pascasarjana 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4medical center 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
f.hukum 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0fisip 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
f.teknik 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7f.kedokteran 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8f.pertanian 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
fkip 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9f.ekonomi 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61
FSSR 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26MIPA 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
2
pascasarjana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0medical center 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
f.hukum 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16fisip 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
f.teknik 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8f.kedokteran 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0f.pertanian 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
fkip 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81 81f.ekonomi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
FSSR 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15MIPA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5
pascasarjana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0medical center 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
f.hukum 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0fisip 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
f.teknik 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4f.kedokteran 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22f.pertanian 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
fkip 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0f.ekonomi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
FSSR 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20MIPA 69 69 69 69 69 69 69 69 69 69 69 69
3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-53
Tabel 4.15 Jumlah Alokasi Kertas Garis Double Folio
Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa yang memenangkan lelang
dengan metode harga terendah adalah :
• Suplier 2 sebagai penyedia barang kertas jenis HVS kuarto A4
• Suplier 3 sebagai penyedia barang kertas jenis HVS 80 gr
• Suplier 5 sebagai penyedia barang kertas HVS 60gr, kertas buram dan kertas
Garis Double Folio
• Suplier 10 sebagai penyedia barang kertas jenis HVS 70 gr
2. Penentuan Jumlah Persediaan Tiap Gudang Unit Kerja
Variabel keputusan INVjpt menunjukkan jumlah inventory disetiap gudang
unit kerja j untuk produk p pada periode ke t. Hasil dari variabel keputusan
INVpt setelah model program linier dijalankan pada software LINGO 11.0
dapat dilihat pada Tabel 4.14.
pascasarjana 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1medical center 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
f.hukum 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32fisip 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72
f.teknik 57 57 57 57 57 57 57 57 57 57 57 57f.kedokteran 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1f.pertanian 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
fkip 151 151 151 151 151 151 151 151 151 151 151 151f.ekonomi 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
FSSR 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40MIPA 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-54
Tabel 4.16 Jumlah persediaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12pascasarjana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
medical center 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0f.hukum 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
fisip 8 9 11 12 13 14 15 16 17 18 18 19f.teknik 8 12 15 18 20 23 25 27 29 31 33 34
f.kedokteran 235 234 234 233 233 232 232 231 231 230 229 229f.pertanian 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
fkip 4 7 11 15 18 21 24 27 29 31 34 35f.ekonomi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
FSSR 52 49 47 44 41 38 35 31 28 24 20 16MIPA 27 27 26 25 24 23 22 20 19 17 15 14
pascasarjana 36 36 35 34 33 31 30 28 26 24 22 20medical center 6 8 9 10 11 12 13 14 15 15 16 16
f.hukum 42 47 52 56 60 64 67 70 72 73 75 76fisip 21 25 29 32 36 39 42 44 46 48 50 51
f.teknik 102 114 125 135 144 151 158 164 168 172 174 176f.kedokteran 230 215 200 185 169 153 137 120 104 87 70 52f.pertanian 255 248 241 234 227 220 212 205 197 189 181 173
fkip 35 69 101 132 160 188 213 237 259 279 298 315f.ekonomi 157 157 155 153 150 147 142 137 131 124 117 108
FSSR 50 51 52 53 53 53 53 52 52 50 49 47MIPA 50 53 56 58 60 61 62 63 63 63 62 62
pascasarjana 81 75 69 63 57 51 45 38 31 25 18 10medical center 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
f.hukum 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0fisip 8 9 10 11 12 13 13 14 14 15 15 15
f.teknik 25 25 24 24 24 23 22 21 20 19 18 17f.kedokteran 104 98 91 84 77 70 62 54 46 38 29 20f.pertanian 8 17 24 31 38 45 51 57 62 67 71 76
fkip 130 122 113 104 95 85 75 65 55 44 33 22f.ekonomi 33 48 61 74 86 97 108 117 126 134 141 147
FSSR 7 14 21 27 33 38 43 48 53 57 60 64MIPA 3 5 8 10 13 15 17 19 20 22 23 25
pascasarjana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0medical center 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
f.hukum 127 121 115 108 101 93 85 77 68 59 50 40fisip 123 118 113 108 102 97 92 86 80 75 69 63
f.teknik 124 116 107 99 90 80 71 61 51 41 30 19f.kedokteran 578 568 558 547 537 526 515 504 493 481 470 458f.pertanian 312 302 292 282 272 261 250 239 228 217 206 194
fkip 90 105 119 133 145 155 165 174 181 188 193 197f.ekonomi 727 690 652 614 576 536 496 455 414 372 330 286
FSSR 65 64 62 60 58 56 53 50 47 44 40 36MIPA 175 167 159 150 142 133 124 115 106 97 87 78
pascasarjana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0medical center 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
f.hukum 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0fisip 24 22 21 20 18 16 15 13 11 9 8 6
f.teknik 8 9 9 9 9 10 10 10 10 9 9 9f.kedokteran 12 17 22 26 31 35 39 42 45 48 51 53f.pertanian 34 32 31 29 28 26 24 23 21 19 18 16
fkip 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30f.ekonomi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
FSSR 23 27 30 33 36 38 41 43 44 46 47 48MIPA 25 42 59 74 89 103 115 127 138 149 158 166
pascasarjana 34 31 29 26 23 20 18 15 12 9 6 3medical center 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
f.hukum 21 28 35 41 47 52 58 62 66 70 74 77fisip 29 47 64 80 95 109 123 135 146 157 166 175
f.teknik 72 82 91 100 108 115 121 126 130 134 137 139f.kedokteran 0 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 3f.pertanian 57 65 73 80 86 92 97 101 105 108 110 112
fkip 146 177 205 231 255 277 297 314 330 344 355 365f.ekonomi 129 131 131 131 130 129 127 124 120 116 111 105
FSSR 136 135 135 133 131 128 124 120 115 109 103 96MIPA 34 51 68 84 99 112 125 137 148 158 167 175
HVS doublefolio
HVS 80 gr
buram
jenis produkperiode
unit kerja
HVS 60 gr
HVS 70 gr
HVS A4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-55
4.7 VERIFIKASI MODEL PROGRAM LINIER
4.7.1 Verifikasi Internal
Verifikasi dilakukan dengan memastikan konsistensi satuan seluruh
persamaan matematis dalam model dengan memeriksa keseimbangan dimensi
antara ruas kanan dengan ruas kiri. Berikut verifikasi satuan pada fungsi tujuan
dan fungsi pembatas dari model yang dikembangkan
a. Persamaan Fungsi Tujuan
Zmin [rupiah/bulan] = ∑∑∑∑= = = =
I
i
J
j
P
p
T
t1 1 1 1Cipt [rupiah/unit] Qijpt [unit/bulan] +
B[rupiah] + ∑∑∑= = =
J
j
P
p
T
t1 1 1Hjpt[rupiah/bulan].INVjpt[unit/bulan]
............................................................................................................ (4.9)
Cipt : harga beli rim kertas p dari penyedia barang i pada periode t
B : biaya administrasi proses pengadaan terpusat
Hjpt : biaya simpan rim kertas p yang disimpan di unit kerja j pada
periode t
INVjpt : jumlah persediaan rim kertas p yang disimpan di unit kerja j
pada periode t
Qijpt : jumlah kertas p yang dialokasikan dari penyedia barang i untuk
unit kerja j pada periode t.
Verifikasi : [rupiah/bulan] = [rupiah/unit][unit/bulan]+ [rupiah] + [rupiah] +
[rupiah/unit][unit/bulan]
[rupiah/bulan] = [rupiah/bulan] (Valid)
b. Batasan Kapasitas Gudang
Qijpt [unit/bulan] + INVjpt. [unit/bulan] ≤ Kj [unit/bulan] ................ (4.10)
Dimana :
Qijpt : jumlah kertas p yang dialokasikan dari penyedia barang i
untuk unit kerja j pada periode t.
INVjpt : jumlah persediaan rim kertas p yang disimpan di unit kerja j
pada periode t
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-56
Kjt : kapasitas tiap gudang unit kerja j pada periode t
Verifikasi : [unit/bulan] ≤ [unit/bulan] (Valid)
c. Batasan keseimbangan jumlah persediaan
Qijpt [unit/bulan] + INVjp(t-1) [unit/bulan] - Dijpt[unit/bulan] = INVjpt.
[unit/bulan] ...................................................................................... (4.12)
Dimana :
Qijpt : jumlah kertas p yang dialokasikan dari penyedia barang i
untuk unit kerja j pada periode t.
INVjpt : jumlah persediaan rim kertas p yang disimpan di unit kerja j
pada periode t
Dijpt : permintaan kertas p yang dialokasikan dari penyedia barang i
untuk unit kerja j pada periode t.
Verifikasi : [unit/bulan] = [unit/bulan] (Valid)
d. Batasan safety stock
SSjpt [unit/bulan] ≤ INVjpt[unit/bulan] ............................................ (4.12)
SSjpt : safety stock kertas p yang dialokasikan dari penyedia barang
i untuk unit kerja j pada periode t.
INVjpt : jumlah persediaan rim kertas p yang disimpan di unit kerja j
pada periode t
Verifikasi : [unit/bulan] = [unit/bulan] (Valid)
e. Batasan jumlah persediaan akhir
NLjp12 [unit/bulan] ≤ INVjp12[unit/bulan]......................................... (4.13)
NLjp12 : safety stock kertas p yang dialokasikan dari penyedia barang
i untuk unit kerja j pada periode 12.
INVjp12 : jumlah persediaan rim kertas p yang disimpan di unit kerja j
pada periode 12
Verifikasi : [unit/bulan] = [unit/bulan] (Valid)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-57
5.7.2 Perhitungann Manual
Berikut ini adalah beberapa contoh perhitungan manual dari model yang
yang telah dibuat.
a. Perhitungan manual fungsi tujuan
- Perhitungan untuk biaya pembelian adalah sebagai berikut:
∑∑∑∑= = = =
I
i
J
j
P
p
T
t1 1 1 1Cipt Qijpt +B
∑=
12
1t
32790 * Q111t + 32790 * Q111t + 32790 * Q111t + 32790 * Q111t + 32790 * Q111t
+ 32790 * Q111t + 32790 * Q111t + 32790 *Q111t + 32790 * Q111t + 32790 * Q111t +
32790 * Q111t + ...................................+ 30000 * Q61011t + 30000 * Q61011t + 30000
* Q61011t + 30000 * Q61011t + 30000 * Q61011t + 30000 * Q61011t + 30000 * Q61011t +
4.365.000;
= Rp. 411.887.000,00
- Perhitungan untuk biaya inventori adalah sebagai berikut:
∑∑∑= = =
J
j
P
p
T
t1 1 1Hjpt.INVjpt
13500 * INV14t + 13500 * INV14t + 13500 * INV14t + 13500 * INV14t +
13500 * INV14t + 13500 * INV14t + 13500 * INV14t + 13500 * INV14t + 13500 *
INV14t + 13500 * INV14t +....................................+ 1290 * INV611t + 1290 *
INV611t + 1290 * INV611t + 1290 * INV611t + 1290 * INV611t + 1290 * INV611t +
1290 * INV611t + 1290 * INV611t + 1290 * INV611t + 1290 * INV611t + 1290 *
INV611t + 1290 * INV611t +2.500.000;
= Rp. 34.605.460,00
b. Perhitungan manual fungsi pembatas
• Batasan kapasitas gudang
- Perhitungan untuk bulan pertama
. ∑ Q + OH ≤ K , ∀j, p, 1Q5511 + OH51 ≤ K5
∑=
12
1t
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-58
14 + 5 ≤ 1000
. ∑ Q + OH ≤ K , ∀j, p, 1Q5811 + OH81 ≤ K5
15 + 0 ≤ 1000
- Perhitungan untuk bulan berikutnya
; ∑ Q + INV ( ) ≤ K , ∀j, p, tQ5512 + INV511 ≤ K5
11 + 5 ≤ 1000
; ∑ Q + INV ( ) ≤ K , ∀j, p, tQ5812 + INV811 ≤ K5
12 + 0 ≤ 1000
• Batasan keseimbangan jumlah persediaan
- Perhitungan untuk bulan pertama:∑ Q + OH − D = INV , ∀ , , 1Q1811 + OH81 – D111 = INV111
15 + 0 – 11 = 4
Q11011 + OH101 – D1011 = INV1011
5 6 + 55 – 9 = 526
- Perhitungan untuk bulan berikutnya:7 ∑ + ( ) − D = INV , ∀ , ,
Q1812 + INV811 – D812 = INV112
15 + 4 – 11 = 7
Q11012 + INV112 – D1011 = INV1011
6 + 52 – 9 = 49
• Batasan persediaan minimal di akhir periode≤ INV , ∀ ,NL4112 ≤ INV4112
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-59
19 ≤ 19
• Batasan Safety Stock≤ INV , ∀ , ,SS411 ≤ INV411
1 ≤ 8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
V-60
BAB V
ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
Pada bab ini dilakukan analisis hasil optimisasi yang menggambarkan output
model dan kebijakan yang telah dilakukan perusahaan. Tahap analisis terdiri dari
analisis hasil optimisasi, analisis variabel keputusan, serta analisis sensitivitas
untuk melihat pengaruh input terhadap variabel keputusan dan output model.
5.1 Validasi Model
Validasi model linear programming diperlukan untuk mengetahui sejauh
mana model tersebut mampu merepresentasikan karakterisktik atau perilaku
sistem dan mampu menghasilkan solusi yang logis dalam masalah penentuan
alokasi kertas pada unit-unit kerja di Universitas Sebelas Maret. Pendekatan yang
digunakan dalam validasi terdapat dua bagian, yaitu validasi internal (verifikasi)
dan validasi eksternal (validasi).
Pada validasi model kali ini menggunakan validasi internal atau verifikasi
dengan melakukan pemeriksaan kesesuaian antara logika operasional model atau
program komputer dengan logika diagram alur. Pada Bab sebelumnya telah
dilakukan verifikasi persamaan satuan antara ruas kanan dengan ruas kiri.
Sedangkan untuk validasi eksternal tidak dilakukan karena model yang
dikembangkan ini belum diaplikasikan pada sistem nyata sehingga belum dapat
digunakan untunk menentukan seberapa akurat model yang baru dalam
merepresentasikan konsep dari sistem nyata.
5.2 Analisis Penentuan Alokasi Kertas
Model optimisasi dalam merencanakan penentuan alokasi kertas untuk
konsep pengadaan bersama dilakukan dengan cara menggabungkan seluruh
demand dari tiap unit kerja. Perencanaan penentuan alokasi ini merupakan
keputusan strategis dalam manajemen pengadaan dengan menggunakan periode
bulanan untuk perencanaan selama satu tahun. Pengiriman dilakukan tiap bulan ke
setiap unit-unit kerja sesuai dengan nilai alokasi yang telah ditentukan.
Dengan konsep pengadaan terpusat diharapkan keputusan yang diambil
dalam perencanaan alokasi kertas akan memperoleh total biaya pengadaan kertas
yang minimal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
V-61
Pada model yang dibuat, tidak mempertimbangkan biaya transportasi. Hal
ini disebabkan karena dalam sistem pengadaan hanya mempertimbangan harga
produk yang ditawarkan saja. Harga yang paling rendah dinyatakan sebagai
pemenang lelang. Sistem pengadaan pemerintah tidak mempertimbangkan jarak
antara letak penyedia barang dengan titik tujuan karena biaya transportasi
ditanggung oleh penyedia barang .
Model optimisasi yang dibuat dalam penelitian ini merupakan usulan
terhadap kebijakan pengadaan untuk universitas. Mekanisme pengadaan berubah
menjadi sistem pengadaan terpusat, dimana proses pengadaan dilaksanakan oleh
Unit Layanan Pengadaan. Perhitungan HPS atau Harga Perkiraan Sendiri juga
nantinya akan berubah. Pada perhitungan HPS dalam sistem pengadaan
sebelumnya, harga yang dipakai untuk menyusun HPS adalah harga barang per 28
hari terakhir. Sedangkan penyusunan HPS dengan sistem yang baru, harus
mempertimbangkan harga barang selama masa pengadaan karena adanya
kemungkinan terjadi fluktuatif harga.
Adapun pertimbangan internal universitas memungkinkan sistem ini belum
dapat segera berjalan. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan pihak universitas
mau mempertimbangkan sistem pengadaan bersama sebagai cara untuk
mendapatkan barang ATK menjadi lebih efektif dan efisien.
5.3 Analisis Hasil Forecasting
Forecast digunakan sebagai cara untuk memperkirakan keadaan di masa
yang akan datang, dalam hal ini untuk memperkirakan jumlah permintaan alokasi
kertas. Perhitungan peramalan yang digunakan untuk pengolahan menggunakan
software winQSB. Metode peramalan yang digunakan dalam pengolahan data ini
adalah Linear Regresion karena mempunyai nilai error atau MAD (Mean Absolute
Deviation) yang terkecil. Linear Regresion menghasilkan jumlah alokasi
meningkat dari tahun sebelumnya.
Pada dasarnya, hasil peramalan mungkin saja tidak tepat atau dalam hal ini
adalah penurunan permintaan. Banyak faktor yang memungkinkan
ketidaksesuaian antara hasil forecast dengan hasil nyata. Selain itu,
ketidaksesuaian juga dapat terjadi karena keterbatasan data historis yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
V-62
digunakan untuk perhitungan peramalan sehingga penggambaran penggunaan
kertas kurang sesuai.
Fenomena penurunan pembelian kertas juga dapat saja terjadi dikarenakan
beberapa hal, diantaranya pencanangan penghematan kertas, pengurangan
pendanaan atau pemotongan anggaran pembelanjaan (financial policy) untuk
bahan habis pakai ataupun procurement policy yang ada disetiap unit kerja.
5.4 Analisis Penentuan Safety Stock
Penentuan safety stock bertujuan untuk mengantisipasi adanya permintaan
aktual yang melebihi jumlah permintaan yang sudah direncanakan sebelumnya.
Apabila permintaan aktual melebihi jumlah kebutuhan yang sudah ditentukan dan
persediaan di gudang tidak dapat memenuhinya maka terjadi kekurangan
persediaan. Kekurangan persediaan ini dapat mengakibatkan terhambatnya
pekerjaan operasional di unit-unit kerja.
Selama ini, kebijakan perencanaan pengadaan kertas tidak menentukan
besarnya safety stock. Unit kerja hanya menambahkan 10-15% jumlah pembelian
dari pembelian sebelumnya sebagai bentuk antisipasi apabila ada peningkatan
jumlah permintaan kertas. Namun, cara tersebut tentunya kurang akurat.
Dalam penelitian ini, sistem tidak diperkenankan mengalami backorder
atau kekurangan persediaan. Oleh karena itu, didalam sistem diberikan safety
stock agar jumlah persediaan lebih akurat dan diharapkan tidak terjadi
kekurangan. Besarnya safety stock dapat diminimasi dengan melakukan agregasi
safety stock. Agregasi tersebut dapat menurunkan besarnya safety stock tanpa
harus mengurangi nilai service level (tingkat pelayanan) yang diharapkan. Unit
kerja mengharapkan besarnya cycle service level (CSL) sebesar 95% agar tingkat
safety stock mendekati optimal. Hasil perhitungan safety stock usulan untu setiap
unit kerja pada setiap bulannya dapat dilihat pada tabel 4.4
5.5 Analisis Hasil Penentuan Alokasi Kertas
Alokasi kertas untuk setiap unit kerja, model akan memilih penyedia barang
yang memiliki harga beli yang paling rendah, hal ini karena adanya tarikan dari
fungsi tujuan yaitu meminimasi biaya pembelian. Sedangkan volume kertas yang
dilalokasikan akan ditentukan berdasarkan minimasi biaya penyimpanan. Alokasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
V-63
ini mempertimbangkan beberapa variabel yaitu pemenuh jumlah kebutuhan,
batasan kapasitas penyimpanan dan safety stock yang ditentukan.
Dari hasil perencanaan usulan alokasi kertas tahun 2012 dengan model
linear programming, sepuluh penyedia barang yang mengikuti pelelangan
terdapat empat penyedia barang yang memenangkan tender karena memiliki
harga terendah untuk setiap produk yang ditawarkan. Penyedia barang 2 menjadi
penyedia kertas jenis HVS kuarto A4 dan penyedia barang 3 sebagai penyedia
kertas jenis HVS 80 gr. Harga terendah untuk HVS 60gr, kertas buram dan kertas
Garis Double Folio adalah dari penyedia barang 5. Sedangkan penyedia barang
10 sebagai penyedia kertas jenis HVS 70 gr.
Dari hasil perhitungan pemilihan penyedia barang, didapatkan total
pengiriman barang dari penyedia barang menuju unit-unit kerja pada tiap
bulannya adalah sebagai berikut:
Tabel 5.1 Total Pengiriman dari penyedia barang
Penyedia barang yang memenangkan tender ini mengirim sejumlah kertas setiap
bulannya. Hal ini untuk memenuhi permintaan sebanyak yang dibutuhkan unit
kerja. Contohnya, pada bulan pertama, jumlah permintaan semua jenis kertas
mencapai 1202 rim dan alokasi dari penyedia barang adalah sebanyak 1150 rim.
Dengan adanya penyedia barang tunggal untuk setiap jenis kertas, maka tujuan
pengadaan untuk menyamakan harga satuan disetiap unit kerja dapat tercapai.
Pengiriman dilakukan secara berkala, dalam hal ini adalah setiap satu bulan
sekali, dimaksudkan agar tidak terjadi penumpukan persediaan digudang.
Konsumsi kertas dapat lebih mudah dikontrol dari regulasi penggunaan setiap
bulannya.
5.6 Analisis Biaya Pembelian Pengadaan Kertas
Analisis biaya pengadaan dilakukan dengan cara membandingkan antara
total biaya pengadaan yang menerapkan penentuan alokasi kertas dengan model
januari februari maret april mei juni juli agustus september oktober nopember desemberpenyediabarang 2 162 162 162 162 162 162 162 162 162 162 162 162
penyediabarang 3 116 116 116 116 116 116 116 116 116 116 116 116
penyediabarang 5 685 685 685 685 685 685 685 685 685 685 685 685
penyediabarang 10 359 359 359 359 359 359 359 359 359 359 359 359
Total kirimBulan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
V-64
optimisasi dan total biaya pengadaan dengan sistem yang ada saat ini.
Perbandingan biaya pengadaan kertas digunakan sebagai dasar pembuktian bahwa
perencanaan penentuan alokasi dengan model optimisasi dapat meminimasi biaya
pengadaan. Proses pengadaan selama ini mempunyai beberapa kelemahan yaitu
kurang efektif dan efisien karena dilakukan secara terpisah-pisah. Metode
pembelian langsung terhadap pengadaan barang yang sejenis untuk tiap unit juga
kurang sesuai dengan kaidah pengadaan yang tercantum dalam Perpres 54/2010.
Oleh karena itu diharapkan model optimisasi dapat menjadi perbaikan sistem yang
berjalan.
Perbandingan dilakukan dengan cara mengolah data tahun 2011 dengan
menggunakan dua perhitungan yang berbeda, yaitu sistem saat ini dan sistem
usulan. Untuk mendapatkan besarnya biaya pembelian sistem saat ini yaitu
dengan cara mengalikan jumlah kertas yang dibeli ditiap unit kerja dengan harga
pengadaan pembelian langsung ditiap unit kerja. Kemudian ditambahkan dengan
biaya administrasi pengadaan rutin.
Tabel 5.2 Pembelian Kertas disetiap unit kerja tahun 2011 dengan sistemmandiri/terpisah-pisah
F. SASTRAJenis Kertas jumlah harga beli total biaya beli
HVS folio 60 gr 178 31.050Rp 5.526.900RpHVS 70 gr 255 40.000Rp 10.200.000RpHVS kuarto/A4 402 42.000Rp 16.884.000Rp buram 230 23.000Rp 5.290.000RpHVS folio 80 gr 75 40.000Rp 3.000.000Rpgaris dobel folio 410 15.000Rp 6.150.000Rp
jumlah 47.050.900Rp
F.PERTANIANJenis Kertas jumlah harga beli total biaya beli
HVS folio 60 gr 0 -Rp -RpHVS 70 gr 220 43.000Rp 9.460.000RpHVS kuarto/A4 20 40.500Rp 810.000Rp buram 40 28.500Rp 1.140.000RpHVS folio 80 gr 20 42.850Rp 857.000Rpgaris dobel folio 200 95.000Rp 19.000.000Rp
jumlah 31.267.000RpF.MIPA
Jenis Kertas jumlah harga beli total biaya beliHVS folio 60 gr 60 38.500Rp 2.310.000RpHVS 70 gr 352 39.000Rp 13.728.000RpHVS kuarto/A4 151 48.000Rp 7.248.000Rp buram 105 26.500Rp 2.782.500RpHVS folio 80 gr 280 48.000Rp 13.440.000Rpgaris dobel folio 140 70.750Rp 9.905.000Rp
jumlah 49.413.500Rp
FISIPJenis Kertas jumlah harga beli total biaya beli
HVS folio 60 gr 115 37.150Rp 4.272.250RpHVS 70 gr 245 39.000Rp 9.555.000RpHVS kuarto/A4 60 35.000Rp 2.100.000Rp buram 0 -Rp -RpHVS folio 80 gr 0 -Rp -Rpgaris dobel folio 300 43.500Rp 13.050.000Rp
jumlah 28.977.250Rp
F.KEDOKTERANJenis Kertas jumlah harga beli total biaya beli
HVS folio 60 gr 500 33.500Rp 16.750.000RpHVS 70 gr 460 42.000Rp 19.320.000RpHVS kuarto/A4 25 40.000Rp 1.000.000Rp buram 910 28.000Rp 25.480.000RpHVS folio 80 gr 20 48.500Rp 970.000Rpgaris dobel folio 0 -Rp -Rp
jumlah 63.520.000Rp
F.HUKUMJenis Kertas jumlah harga beli total biaya beli
HVS folio 60 gr 0 -Rp -RpHVS 70 gr 50 42.750Rp 2.137.500RpHVS kuarto/A4 0 -Rp -Rp buram 75 28.000Rp 2.100.000RpHVS folio 80 gr 0 -Rp -Rpgaris dobel folio 50 92.500Rp 4.625.000Rp
jumlah 8.862.500Rp
PASCASARJANAJenis Kertas jumlah harga beli total biaya beli
HVS folio 60 gr 0 -Rp -RpHVS 70 gr 150 42.175Rp 6.326.250RpHVS kuarto/A4 150 40.500Rp 6.075.000Rp buram 0 -Rp -RpHVS folio 80 gr 0 -Rp -Rpgaris dobel folio 0 -Rp -Rp
jumlah 12.401.250Rp
FKIPJenis Kertas jumlah harga beli total biaya beli
HVS folio 60 gr 150 34.750Rp 5.212.500RpHVS 70 gr 1200 39.500Rp 47.400.000RpHVS kuarto/A4 380 35.100Rp 13.338.000Rp buram 580 20.000Rp 11.600.000RpHVS folio 80 gr 30 44.000Rp 1.320.000Rpgaris dobel folio 890 83.750Rp 74.537.500Rp
jumlah 153.408.000Rp
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
V-65
Dari pembelian diatas, diperoleh total pengeluaran dari sebelas unit kerja
adalah Rp. 496.863.050,00. Kemudian, pengadaan kertas tersebut ditambah
dengan biaya administrasi pengadaan langsung, yaitu biaya honor tiga panitia
pengadaan rutin sebesar Rp. 190.000,00 untuk ketua, Rp. 170.000,00 untuk
sekretaris dan Rp. 150.000,00 untuk anggota untuk setiap unit kerja. Dengan
demikian, diperoleh total biaya pengadaan yang dikeluarkan dengan sistem saat
adalah sebesar Rp. 502.473.050,00
Selanjutnya, dengan jumlah barang yang sama, pada sistem usulan,
digunakan harga termurah dari harga pembelian ditiap unit kerja ditambah biaya
operasional pengadaan bersama (secara terpusat).
Tabel 5.3 Pembelian tahun 2011 dengan menggunakan simulasi sistemkontrak pengadaan bersama
Biaya operasional dari sistem pengadaan bersama adalah sebesar
Rp. 4.330.000,- (ada tiga penyedia barang yang mempunyai harga terendah).
Harga beli diambil dari harga temurah dari setiap jenis kertas yang ada diunit-unit
kerja pada tahun tersebut. Jadi, biaya pembelian kertas dengan sistem usulah
adalah sebesar Rp. 351.486.600,00. Dari hasil perhitungan diatas diperoleh
perbandingan biaya pengadaan kertas. Dengan demikian dapat diketahui besarnya
MEDICAL CENTERJenis Kertas jumlah harga beli total biaya beli
HVS folio 60 gr 5 42.750Rp 213.750RpHVS 70 gr 27 42.700Rp 1.152.900RpHVS kuarto/A4 0 -Rp -Rp buram 0 -Rp -RpHVS folio 80 gr 0 -Rp -Rpgaris dobel folio 0 -Rp -Rp
85.450Rp 1.366.650Rp
EKONOMIJenis Kertas jumlah harga beli total biaya beli
HVS folio 60 gr 0 ` -RpHVS 70 gr 495 36.800Rp 18.216.000RpHVS kuarto/A4 395 34.000Rp 13.430.000Rp buram 324 22.500Rp 7.290.000RpHVS folio 80 gr 0 -Rp -Rpgaris dobel folio 0 -Rp -Rp
jumlah 38.936.000Rp
F.TEKNIKJenis Kertas jumlah harga beli total biaya beli
HVS folio 60 gr 100 37.500Rp 3.750.000RpHVS 70 gr 580 42.500Rp 24.650.000RpHVS kuarto/A4 350 40.500Rp 14.175.000Rp buram 120 28.000Rp 3.360.000RpHVS folio 80 gr 0 -Rp -Rpgaris dobel folio 270 58.241Rp 15.725.000Rp
jumlah 61.660.000Rp
Jenis Kertas jumlah harga beli total biaya beliHVS folio 60 gr 1108 31.050Rp 34.403.400RpHVS 70 gr 4034 36.800Rp 148.451.200RpHVS kuarto/A4 1933 34.000Rp 65.722.000Rp buram 2384 20.000Rp 47.680.000RpHVS folio 80 gr 425 40.000Rp 17.000.000Rpgaris dobel folio 2260 15.000Rp 33.900.000Rp
jumlah 347.156.600Rp
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
V-66
biaya penghematan yang akan didapat bila menerapkan sistem usulan, yaitu
sebagai berikut :
Penghematan biaya = Rp. 502.473.050,00. - Rp. 351.486.600,00
= Rp. 150.986.450,00
Dari perhitungan diatas terbukti bahwa dengan menerapkan model sistem
pengadaan terpusat biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan kertas lebih kecil
(minimized cost) yaitu sebesar 30,05%. Berikut ini merupakan diagram batang
yang menunjukkan perbandingan biaya pembelian kertas.
Gambar 5.1 Perbandingan Total biaya
5.7 Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas berkaitan dengan perubahan parameter untuk melihat
berapa besar perubahan dapat ditolerir sebelum solusi optimal mulai kehilangan
optimalitasnya (Daellenbach dan McNickle, 2005). Jika suatu perubahan kecil
dalam parameter menyebabkan perubahan drastis dalam solusi, dikatakan bahwa
solusi adalah sangat sensitif terhadap nilai parameter itu. Sebaliknya, jika
perubahan parameter tidak mempunyai pengaruh besar terhadap solusi dikatakan
solusi relatif insensitif terhadap nilai parameter tersebut. Analisis sensitivitas
dilakukan dengan mengubah nilai input untuk mengetahui pengaruh perubahan
tersebut terhadap variabel keputusan dan nilai fungsi objektif yang dihasilkan
model.
Pada penelitian kali ini, parameter yang dapat diubah untuk melakukan
analisis sentivitas adalah demand atau jumlah permintaan. Sedangkan parameter
lain tidak dapat diubah karena nilainya merupakan ketetapan. Jumlah permintaan
sangat mungkin berubah setiap tahunnya. Perubahan dapat terjadi pada satu jenis
Rp-
Rp100.000.000
Rp200.000.000
Rp300.000.000
Rp400.000.000
Rp500.000.000
1
Biay
a (R
p)
Perbandingan biaya pengadaan kertas
sistem usulan
sistem saat ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
V-67
produk saja atau pada semua jenis produk yang dialokasikan. Pada analisis
sensitivitas ini, perubahan permintaan dilakukan pada keenam jenis produk
sebesar 10%, 20%, dan 30%. Perubahan jumlah permintaan memberikan
perubahan pada variabel keputusan jumlah alokasi kertas, sehingga apabila jumlah
permintaan naik hingga 70% maka jumlah alokasi kertas pun akan mengikuti
perubahan yang terjadi.
Tabel 5.4 Persentase kenaikan jumlah permintaan terhadap perubahan biaya
Tabel 5.2 diatas menunjukkan bahwa semakin besar permintaan, maka
semakin besar pula jumlah alokasi yang dikirim. Oleh karena itu dapat
disimpulkan bahwa biaya pembelian sangat dipengaruhi oleh jumlah permintaan.
Namun demikian, pada kasus penelitian ini, biaya inventory mengalami
penurunan. Hal ini terjadi karena jumlah inventory menurun. Unit-unit kerja yang
masih mempunyai banyak sisa inventory ditahun sebelumnya, tidak akan
mendapatkan alokasi kertas. Contohnya pada unit kerjar Fakultas Kedokteran,
Fakultas Ekonomi, Fakultas Pertanian dan Fakultas MIPA, mempunyai sisa
inventory kertas buram dari tahun sebelumnya masing-masing sebanyak 588 rim,
763 rim, 322 rim dan 183 rim. Begitu juga jenis kertas HVS 70gr di Fakultas
Ekonomi, Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran menyisakan inventory masing-
masing sebanyak 157 rim, 262 rim, dan 245 rim. Permintaan yang datang di unit
kerja tersebut akan dipenuhi dari sisa inventory digudang, sehingga dengan kata
lain jumlah inventory disetiap gudang unit kerja tersebut akan semakin berkurang.
Kertas-kertas yang dialokasikan akan diserap dengan baik oleh permintaan di
unit-unit kerja yang memang membutuhkan, sehingga tidak ada penumpukan
kertas dari sisa alokasi.
Dengan demikian, alokasi kertas dimaksudkan menjadi tepat sasaran dan
tujuan pengadaan untuk mendapatkan efisiensi dapat tercapai. Pola perubahan
biaya-biaya terhadap perubahan jumlah permintaan dapat dilihat pada Gambar 5.1
s.d 5.3.
presentasekenaikanjumlah
permintaan
biaya pembelianpresentase
kenaikan biayapembelian
biaya persediaanpresentase
kenaikan biayapersediaan
Total BiayaPengadaan
presentasekenaikan total
biayapengadaan
awal 411.887.000Rp 0,00% 34.605.460Rp 0,00% 446.492.460Rp 0,00%10% 449.102.900Rp 9,04% 34.456.420Rp -0,43% 483.559.320Rp 8,30%20% 486.843.800Rp 18,20% 34.307.380Rp -0,86% 521.151.180Rp 16,72%30% 524.247.900Rp 27,28% 34.201.120Rp -1,17% 558.449.020Rp 25,07%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
V-68
Gambar 5.2 Grafik perubahan jumlah permintaan terhadap biaya pembelian
Gambar 5.3 Grafik perubahan jumlah permintaan terhadap total biaya
pengadaan
Gambar 5.4 Grafik perubahan jumlah permintaan terhadap biaya persediaan
Secara teoritis, apabila terjadi penambahan permintaan, maka akan
meningkat pula jumlah alokasinya. Hal tersebut juga berdampak pada naiknya
Rp400,000,000
Rp450,000,000
Rp500,000,000
Rp550,000,000
awal 10% 20% 30%
biay
a pe
mbe
lian
grafik perubahan biaya pembelian terhadap kenaikan permintaan
kenaikanbiaya
Rp400,000,000
Rp450,000,000
Rp500,000,000
Rp550,000,000
Rp600,000,000
1 2 3 4
tota
l bia
ya
grafik perubahan total biaya pengadaan terhadap kenaikanpermintaan
kenaikan totalbiaya
Rp34,000,000
Rp34,200,000
Rp34,400,000
Rp34,600,000
Rp34,800,000
awal 10% 20% 30%
biay
a pe
rsed
iaan
grafik perubahan biaya persediaan terhadap kenaikanpermintaan
penurunan biaya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
V-69
jumlah inventory. Oleh karena itu, perlu dilakukan uji model yang dibuat dalam
penelitian ini, agar dapat diketahui kesesuaian antara model yang dibuat dengan
teori yang ada. Uji model dilakukan dengan cara mengganti jumlah initial
inventory atau sisa barang dari tahun sebelumnya dengan jumlah safety stock yang
dinaikan sebesar asumsi 500%. Hal ini dimaksudkan agar nilai initial inventory
mempunyai bobot yang sama dan agar mudah diketahui pergerakan perubahan
jumlah persediaan bulan selanjutnya. Dengan cara yang sama, running LINGO uji
model dilakukan untuk setiap peningkatan sebesar 10%, 20% dan 30%. Hasil uji
model dapat dilihat pada grafik 5.4 berikut ini:
Gambar 5.5 Grafik uji model terhadap biaya persediaan
Gambar 5.5 menunjukan bahwa terjadi peningkatan jumlah inventory karena
adanya peningkatan jumlah alokasi. Maka, secara otomatis biaya persediaan juga
mengalami peningkatan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model
bersesuaian dengan teori. Model dapat menunjukan bahwa perubahan jumlah
alokasi sejajar dengan jumlah inventory.
Pada analisis sensitivitas ini, perubahan permintaan juga dilakukan pada
keenam jenis produk untuk diturunkan sebesar -10%, -20% dan -30%. Perubahan
jumlah permintaan memberikan perubahan pada variabel keputusan jumlah
alokasi kertas.
Tabel 5.5 Persentase penurunan jumlah permintaan terhadap perubahan biaya
Rp18,400,000Rp18,600,000Rp18,800,000Rp19,000,000Rp19,200,000Rp19,400,000
awal 10% 20% 30%
biay
a pe
rsei
daan
grafik uji model terhadap biaya persediaan
kenaikanbiaya
presentasekenaikanjumlah
permintaan
biaya pembelianpresentase
kenaikan biayapembelian
biaya persediaanpresentase
kenaikan biayapersediaan
Total BiayaPengadaan
presentasekenaikan total
biayapengadaan
awal 411.887.000Rp 0,00% 34.605.460Rp 0,00% 446.492.460Rp 0,00%-10% 374.671.100Rp -9,04% 34.754.510Rp 0,43% 409.425.610Rp -8,30%20% 337.455.100Rp -18,07% 34.903.550Rp 0,86% 372.358.650Rp -16,60%30% 300.255.500Rp -27,10% 35.058.590Rp 1,31% 335.314.090Rp -24,90%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
V-70
Pola perubahan biaya-biaya terhadap perubahan jumlah permintaan dapat dilihat
pada Gambar 5.5 s.d 5.7.
Gambar 5.6 Grafik perubahan penurunan jumlah permintaan terhadap biaya
pembelian
Gambar 5.7 Grafik perubahan penurunan jumlah permintaan terhadap biaya persediaan
Gambar 5.8 Grafik perubahan penurunan jumlah permintaan terhadap biaya pembelian
Rp300,000,000Rp320,000,000Rp340,000,000Rp360,000,000Rp380,000,000Rp400,000,000Rp420,000,000
awal -10% -20% -30%
biay
a pe
mbe
lian
grafik perubahan biaya pembelian terhadap penurunanpermintaan
penurunanbiaya
Rp34,200,000
Rp34,400,000
Rp34,600,000
Rp34,800,000
Rp35,000,000
Rp35,200,000
awal -10% -20% -30%
biay
a pe
rsed
iaan
grafik perubahan biaya persediaan terhadap penurunanpermintaan
kenaikan biaya
Rp300,000,000
Rp350,000,000
Rp400,000,000
Rp450,000,000
Rp500,000,000
awal -10% -20% -30%
tota
l bia
ya
grafik perubahan total biaya pengadaan terhadap penurunanpermintaan
penurunanbiaya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
V-71
5.8 Analisis Implementasi Konsep Kontrak Pengadaan Bersama.
Saat ini, kontrak pengadaan bersama (consolidated procurement) sudah
mulai gencar diterapkan di beberapa K/L/D/I. Hal ini seiring dengan
perkembangan pemahaman tentang proses pengadaan yang efektif dan efisien.
Begitu juga di UNS, tidak menutup kemungkinan untuk menerapkan kontrak
pengadaan bersama pada pengadaan ATK.
Pada penelitian ini diusulkan sentralisasi pengadaan dimana setiap unit
membuat perencanaan kebutuhan kemudian dilakukan penggabungan pembelian
dengan metode kontrak pengadaan bersama. Model yang dihasilkan dalam
penelitian ini dibutuhkan pihak perencana untuk memudahkan menghitung jumlah
kebutuhan kertas. Perencanaan kebutuhan didapat dari data historis kemudian
dilakukan forecasting.
Namun, proses pengadaan sangat erat kaitannya dengan kebijakan
perencanaan dan penganggaran dari pusat. Ada beberapa kendala internal yang
mungkin belum mendukung implementasi dilapangan seperti kebijakan Rencana
Bisnis dan Anggaran. Kebijakan anggaran belum sepenuhnya dapat mendukung
program pemusatan pengadaan rutin seperti ATK kertas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
VI-1
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menjelaskan kesimpulan dari hasil pengembangan model optimisasi
penentuan kebutuhan jumlah alokasi kertas di Universitas Sebelas Maret.
Sedangkan saran berisi tentang hal-hal yang harus dipertimbangkan untuk
penelitian selanjutnya agar diperoleh sistem alokasi kertas yang lebih optimal.
6.1 KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan
sebagai berikut :
1. Pada penelitian ini dihasilkan sebuah model optimisasi dengan linear
programming untuk studi kasus pengadaan kertas di Universitas Sebelas
Maret.
2. Model optimisasi dengan linear programming yang dilakukan didalam
penelitian ini mampu menentukan jumlah alokasi kertas dan besarnya
jumlah persediaan untuk setiap unit-unit kerja di universitas. Total
alokasi untuk semua jenis kertas yang dibutuhkan untuk Pascasarjana
adalah 162 rim; Medical Center : 81 rim; F.Hukum : 951 rim; FISIP :
1318 rim; F.Teknik: 1946 rim; F. Kedokteran: 375 rim; F. Pertanian;
923 rim; FKIP: 4622 rim; F. Ekonomi: 1788 rim; FSSR: 1519 rim;
FMIPA: 2192 rim. Total biaya pengadaan kertas sistem usulan yang
dihasilkan dalam penelitian ini adalah sebesar Rp. 446.492.400,00
3. Berdasarkan hasil simulasi model untuk tahun sebelumnya (data tahun
2011), model optimisasi yang dibuat mampu menekan biaya pembelian
sebesar 30,05%.
4. Model optimisasi yang dirumuskan dalam penelitian ini cukup
merepresentasikan sistem pengadaan bersama (consolidated
procurement) dan sesuai dengan asas-asas pengadaan, khususnya asas
efektif dan efisien.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
VI-2
6.2 SARAN
Saran bagi pihak perusahaan dan penelitian selanjutnya berdasarkan
penelitian ini adalah :
1. Universitas diharapkan menerapkan perencanaan sistem pengadaan
secara terpusat. Dengan demikian, asas efekti dan efisien dalam proses
pengadaan dapat tercapai.
2. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa jumlah permintaan
merupakan variabel yang paling sensitif dalam mempangaruhi kriteria
performansi. Besarnya biaya pengadaan berubah seiring dengan
perubahan jumlah permintaan. Oleh karena itu, pihak pengadaan perlu
cermat dalam menghitung jumlah kebutuhan kertas.
3. Penelitian selanjutnya diharapkan memperhatikan parameter biaya
transportasi berdasarkan jarak pengiriman dari sumber ke gudang, tidak
hanya dari biaya kirim per unit saja.
4. Kebijakan sentralisasi perlu diimbangi dengan kebijakan pengelolaan
anggaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR PUSTAKA
Bahagia, Senator Nur. 2011. Jurnal Pengadaan “Senarai Pengadaan Barang / JasaPemerintah” Sistem Pengadaan Publik Dan Cakupannya. LKPP. ISSN:2089-2861 Volume 1 No.1 Desember 2011.
Bahri, S., dan Supomo, Heri. 2009. Perancangan Model Konsolidasi LogistikMaterial Industri Galangan Kapal dengan Memanfaatkan Teknologi WebService. Seminar Nasional Teori dan Aplikasi Teknologi Kelautan.
Chopra, S., dan Meindle, P. 2004. Supply Chain Management: Strategy, Planning,and Operation. New Jersey: Prentice Hall.
Daellenbach, H. G. Dan McNickle, D.C. 2005. Management Science: DecisionMaking Through System Thinking. New York: Palgrave MacMillan
Gaspersz, Vincent. 2002. Production and Inventory Control BerdasarkanPendekatan Sistem Terintegrasi MRP II dan JIT Menuju Manufacturing 21.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Herjanto, E. 1999. Mnajemen Operasi dan Produksi. Edisi Kedua. Jakarta:Gramedia Widiasarana Indonesia
Hillier, F. S., and Lieberman G. J. 1997. Introduction To Operations Research,Fifth Edition. New York : McGraw-Hill, Inc.
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). 2010. Modul 1Pengantar Pengadaan Barang/Jasa di Indonesia: Pelatihan PengadaanBarang/Jasa Pemerintah Tingkat Dasar/Pertama.
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). 2010. Modul 4Pelaksanaan Pengadaan Barang: Pelatihan Pengadaan Barang/JasaPemerintah Tingkat Dasar/Pertama.
Menteri Keuangan Republik Indonesia. 2012. Peraturan Menteri KeuanganNomor 84/PMK.02/2011 Tentang Standar Biaya Umum Tahun Anggaran2012
Oktyajati, Nancy. 2010. Perencanaan Alokasi Bahan Baku Industri PengolahanKayu Jati (IPKJ) Perum PerhutaniUnit I Jawa Tengah Dengan MetodeLinearProgramming. Skripsi, Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik,Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Optimization Modeling with LINGO sixth edition. 2006. Illinois: LINDO SystemInc.
Presiden Republik Indonesia. 2010. Peraturan Presiden Republik IndonesiaNomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Rangkuti, Freddy. 1997. Manajemen Persediaan Aplikasi di Bidang Bisnis ,Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Setiawan, I., Pujawan, I Nyoman., dan Prasetyawan, Yudha. 2010. KeputusanPemesanan pada Supply Chain dengan Pertimbangan Fleksibilitas Kapasitas.Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya.
Simchi-Levi, D., dan Kaminsky, P. 2003. Designing dan Managing the SupplyChain. Boston: McGraw-Hill.
Sutopo, W., Devi, O.T.D., Hisjam, M., and Yuniaristanto. 2012. A Model forProcurement and Inventory Planning for Export-Oriented FurnitureIndustry in Indonesia: A Case Study. Proceeding of the InternationalMultiConference of Engineers dan Computer Scientists 2012 Vol II,Hongkong.
Thai, K.V. 2009. International Handbook of Public Procurement. New York:Taylor & Francis Group.