SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf ·...

153
SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN DENGAN HARGA SAHAM SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Perdagangan, Jasa dan Investasi yang Terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Periode 2012-2016) Oleh: Oki Sania Riski NIM: 14190255 Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Fatah Palembang untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN FATAH PALEMBANG 2018

Transcript of SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf ·...

Page 1: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

SKRIPSI

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR

MODAL TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN DENGAN

HARGA SAHAM SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

(Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Perdagangan, Jasa dan

Investasi yang Terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia

(ISSI) Periode 2012-2016)

Oleh:

Oki Sania Riski

NIM: 14190255

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Fatah

Palembang untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN FATAH

PALEMBANG

2018

Page 2: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN
Page 3: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN
Page 4: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN
Page 5: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN
Page 6: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Barangsiapa belajar sesuatu semata-mata karena Allah,

mencari ilmu yang ada bersama-Nya, maka dia akan

menang. Dan barangsiapa yang belajar sesuatu karena

selain Allah, maka dia tidak akan mencapai tujuannya,

juga pengetahuan yang diperolehnya tidak akan

membawanya lebih dekat kepada Allah”

(Hasan al-Basri)

PERSEMBAHAN

Untuk:

Papaku Sarofi (Alm) dan Mamaku Nilafitri yang

senantiasa selalu memberikan doa, dukungan, materi

dan juga selalu menjadi penyemangatku untuk terus

maju dan berhasil.

kakak dan Adik-adikku (Gusti, Tari, Zaki dan

Wulan) tercinta yang selalu memberikan dukungan,

semangat dan doa yang tulus

Keluarga keduaku Cicik Nilem dan Ayah Amin yang

selalu mendoakan dan memberikan dukungan dalam

proses mengerjakan skripsi.

Almamater biru yang kubanggakan

Page 7: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB—LATIN

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 158/1987 dan No. 0543 b/U/1987 tertanggal

22 Januari 1988.

A. Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Latin Huruf Keterangan

Alief - tidak dilambangkan ا

- Ba>‟ B ب

- Ta>‟ T ت

S|a>‟ S| s dengan titik di atas ث

- Ji>m J ج

H{a>‟ H{ h dengan titik di bawah ح

- Kha>‟ Kh خ

- Da>| D د

Z|a>| Z| z dengan titik di atas ذ

- Ra>‟ R ر

- Za>‟ Z ز

- Si>n S س

- Syi>n Sy ش

S{a>d S{ s dengan titik di bawah ص

D{a>d D{ d dengan titik dibawah ض

T{a>‟ T{ t dengan titik di bawah ط

Z{a>‟ Z{ z dengan titik di bawah ظ

Ain „ koma terbalik di atas` ع

Page 8: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

- Gain G غ

- Fa>‟ F ف

- Qa>f Q ق

- Ka>f K ك

- La>m L ل

- Mi>m M م

- Nu>n N ن

- Wa>wu W و

- Ha>‟ H ه

Hamzah ` Apostrof ء

- Ya>‟ Y ي

B. Konsonan Rangkap

Konsonan rangkap (tasydid) ditulis rangkap

Contoh:

muqaddimah : ةمدقم

al- madī nah al- munawwarah : ةنيدملا ةرونملا

C. Ta>` Marbûthah di akhir kata

1. Bila dimatikan (ta` marbûthah sukun) ditulis h, kecuali untuk kata-kata Arab

yang sudah terserap menjadi bahasa Indonesia

.ditulis bi „ibâdah : بعِِبَادَة

2. Bila dihidupkan karena berangkai dengan kata lain (ta` marbûthah sambung)

ditulis t

بِ هِ بعِِبَادَةِ رَ : ditulis bi „ibâdat rabbih.

Page 9: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

D. Huruf Vokal

1. Vokal Tunggal

a. Fathah (---) = a

b. Kasrah (---) = i

c. Dhammah(---) = u

2. Vokal Rangkap

a. (اي) = ay

b. ( ي -- ) = îy

c. (او) = aw

d. ( و -- ) = ûw

3. Vokal Panjang

a. (ا---) = a>

b. (ي---) = i>

c. (و---) = u>

E. Kata Sandang

Penulisan al qamariyyah dan al syamsiyyah menggunakan al-:

1. Al qamarîyah contohnya: ”الحمد“ ditulis al-ħamd

2. Al syamsîyah contohnya: “ النمل “ ditulis al-naml

F. Huruf Besar

Penulisan huruf besar disesuaikan dengan EYD

G. Kata dalam Rangkainan Frase dan Kalimat

1. Ditulis kata per kata, atau

2. Ditulis menurut bunyi atau pengucapannya dalam rangkaian tersebut

H. Daftar Singkatan

H = Hijriyah

M = Masehi

Page 10: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

hal. = halaman

Swt. = subħânahu wa ta„âlâ

saw. = sall Allâh „alaih wa sallam

QS = al-Qur`ân Surat

HR = Hadis Riwayat

terj. = terjemah

I. Lain-lain

Kata-kata yang sudah dibakukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

(seperti kata ijmak, nas, dll), tidak mengikuti pedoman transliterasi ini dan ditulis

sebagaimana dalam kamus tersebut.

Page 11: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt.

karena dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

memenuhi syarat kelulusan alih program studi S1 Ekonomi Syariah UIN Raden

Fatah Palembang dengan menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh

Kepemilikan Institusional dan Struktur Modal Terhadap Kebijakan Dividen

dengan Harga Saham Sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris Pada

Perusahaan Sektor Perdagangan, Jasa dan Investasi yang Terdaftar di

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Periode 2012-2016)”. Sholawat ma‟a

salam semoga tetap tercurahkan pada junjungan umat, Rasulullah saw. beserta

keluarga, sahabat, dan orang-orang yang mengikuti jejaknya yang selalu

istiqomah dijalan-Nya hingga akhir zaman.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua

orang tuaku dan murobbiahku yang merupakan sumber inspirasi dan senantiasa

memberikan cinta, kasih sayang, dukungan, bimbingan, nasehat serta do‟a yang

tiada hentinya kepada penulis.

Penulis menyadari keterbatasan kemampuan sebagai seorang peneliti yang

masih pemula, yang tidak akan berhasil menyelesaikan skripsi ini tanpa

bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak yang membantu. Karena itu pada

Page 12: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

kesempatan ini izinkan penulis menghaturkan segenap ucapan terimakasih yang

tiada batas kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Sirozi, Ph.D selaku rektor Universitas Islam

Negeri Raden Fatah Palembang;

2. Ibu Dr. Qodariah Barkah, M.H.I selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang;

3. Ibu Titin Hartini, S.E, M.Si selaku prodi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang sekaligus

Pembimbing Akademik penulis;

4. Ibu Mismiwati, S.E, M.Si selaku Sekretaris Prodi Ekonomi Islam Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah

Palembang;

5. Ibu Rika Lidyah, S.E., M.Si., Ak., CA selaku pembimbing I penulis yang

telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing serta memberi arahan,

semangat dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini;

6. Ibu Sri Delasmi Jayanti, M.Acc,. Ak,. CA pembimbing II penulis yang telah

banyak meluangkan waktu untuk membimbing serta memberi arahan,

semangat dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini;

7. Segenap dosen Prodi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

UIN Raden Fatah Palembang yang telah banyak berperan aktif dalam

menyumbangkan ilmu, wawasan, dan pengetahuan kepada penulis;

8. Sahabat-sahabat seperjuanganku terkhusus Maya Mulia dan teman-teman

Ekonomi Syariah 6 terima kasih atas semangat dan kerja samanya, dan

Page 13: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah

memberikan bantuan, informasi, motivasi, dan doa selama proses

pembuatan skripsi ini.

Semoga Allah SWT membalas budi baik semua dengan pahala dan berkah

tiada tara. Dalam penulisan ini tentu masih banyak kekurangan di sana sini. Kritik

dan saran membangun dari rekan-rekan pembaca sekalian sangat penulis harapkan

demi kesempurnaan tulisan selanjutnya.

Akhirnya penulis berharap, semoga serpihan kecil ini dapat bermanfaat bagi

kita semua dan bernilai ibadah di sisi Allah Swt. Aamiin…

Wassalamu‟alaikum Warahmatullah Wabarakatu.

Palembang, Oktober 2018

Penulis

Oki Sania Riski

NIM 14190255

Page 14: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

xv

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemilikan

institusional dan struktur modal terhadap kebijakan dividen dengan harga saham

sebagai variabel intervening pada perusahaan sektor perdagangan, jasa dan

investasi yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) periode 2012-

2016. Pada variabel Kepemilikan Institusional yang diteliti menggunakan saham

yang dimiliki institusional, Struktur Modal menggunakan Debt to Equity Ratio

(DER), Kebijakan Dividen menggunakan Dividen Payout Ratio (DPR) dan Harga

Saham menggunakan Closing Price.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor

perdagangan, jasa dan investasi yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia

(ISSI) selama periode penelitian yaitu pada tahun 2012 sampai tahun 2016 yaitu

sebanyak 89 perusahaan. Sampel penelitian sebanyak 7 perusahaan sektor

perdagangan, jasa dan investasi yang diperoleh dengan teknik purposive

sampling. Analisis data dalam penelitian ini adalah Path Analysis yang

menggunakan alat ukur SPSS 20.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel

kepemilikan institusional berpengaruh dan tidak signifikan terhadap harga saham

dan struktur modal tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap harga saham,

variabel kepemilikan institusional tidak berpengaruh dan tidak signifikan

terhadap kebijakan dividen dan struktur modal terdapat pengaruh negatif dan

signifikan terhadap kebijakan dividen. Variabel harga saham dalam penelitian ini

dapat memediasi kepemilikan institusional terhadap kebijakan dividen, dan tidak

memediasi struktur modal terhadap kebijakan dividen.

Kata Kunci : Kepemilikan Institusional, Struktur Modal (DER), Kebijakan

Dividen (DPR), Harga Saham (Closing Price)

Page 15: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

xvi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI .............................................................. ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN .......................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ iv

LEMBAR NOTA DINAS (C.2) .......................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN .............................................. vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... xi

ABSTRAK ........................................................................................................... xiv

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xv

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xix

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xxi

DAFTAR GRAFIK ............................................................................................. xxii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang .......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................... 14

C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 15

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 17

1. Manfaat Teoritis ..................................................................... 17

2. Manfaat Praktis ...................................................................... 17

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 19

A. Kebijakan Dividen ..................................................................... 19

1. Teori Kebijakan Dividen ........................................................ 19

2. Macam-macam Kebijakan Dividen ........................................ 21

3. Pengukuran Kebijakan Dividen ............................................. 22

Page 16: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

xvii

B. Kepemilikan Institusional ........................................................ 23

1. Teori Kepemilikan Intitusional .............................................. 23

2. Pengukuran Kepemilikan Intitusional .................................... 25

C. Struktur Modal ......................................................................... 25

1. Teori Struktur Modal .............................................................. 25

2. Pengukuran Struktur Modal ................................................... 29

D. Harga Saham ............................................................................. 31

1. Teori Harga Saham ................................................................ 31

2. Macam-macam Harga Saham ................................................ 32

3. Pengukuran Harga Saham ...................................................... 33

E. Kerangka Pemikiran ................................................................ 33

F. Pengembangan Hipotesis ......................................................... 34

G. Penelitian Terdahulu ................................................................ 43

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 47

A. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................... 47

B. Jenis dan Sumber Data ............................................................ 47

C. Populasi dan Sampel ................................................................ 48

D. Metode Pengumpulan Data ..................................................... 50

E. Variabel-variabel Penelitian .................................................... 50

1. Variabel Bebas (Independent Variable) ............................... 51

2. Variabel Terikat (Dependent Variable) ................................ 51

3. Variabel Antara (Intervening Variable) ............................... 51

F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 52

G. Metode Analisis Data ................................................................ 53

1. Statistik Deskriptif ................................................................ 53

2. Uji Asumsi Klasik ................................................................ 53

a. Uji Normalitas ................................................................ 53

b. Uji Linieritas ................................................................... 54

c. Uji Multikolonieritas ...................................................... 55

Page 17: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

xviii

d. Uji Autokorelasi ............................................................. 55

e. Uji Heteroskedastisitas ................................................... 56

H. Path Analysis ............................................................................. 57

I. Pengujian Hipotesis .................................................................. 58

1. Uji t ....................................................................................... 58

2. Uji Pengaruh Mediasi (Intervening) ..................................... 59

3. Koefisien Determinasi (R2) .................................................. 59

4. Menghitung Jalur .................................................................. 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 61

A. Statistik Deskriptif Variabel .................................................... 61

1. Kepemilikan Institusional ..................................................... 61

2. Struktur Modal ...................................................................... 62

3. Harga Saham ......................................................................... 63

4. Kebijakan Dividen ................................................................ 63

B. Pengujian Asumsi Klasik ........................................................ 64

1. Uji Normalitas ...................................................................... 65

2. Uji Linieritas ......................................................................... 67

3. Uji Multikolonieritas ............................................................ 71

4. Uji Autokorelasi ................................................................... 73

5. Uji Heteroskedastisitas ......................................................... 75

C. Path Alalysis .............................................................................. 78

1. Koefisien Jalur Variabel Kepemilikan Institusional ............. 79

2. Koefisien Jalur Struktur Modal ............................................ 80

3. Koefisien Jalur Variabel Harga Saham ................................ 80

D. Uji Hipotesis .............................................................................. 80

1. Uji t ....................................................................................... 80

2. Uji Pengaruh Mediasi (Intervening) ..................................... 83

3. Koefisien Determinasi (R2) .................................................. 87

4. Menghitung Jalur .................................................................. 88

Page 18: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

xix

E. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................. 90

1. Pengaruh X1 Terhadap Z ...................................................... 90

2. Pengaruh X2 Terhadap Z ...................................................... 92

3. Pengaruh X1 Terhadap Y ...................................................... 94

4. Pengaruh X2 Terhadap Y ...................................................... 95

5. Pengaruh Z Terhadap Y ........................................................ 97

6. Pengaruh X1 Terhadap Y Melalui Z ..................................... 99

7. Pengaruh X2 Terhadap Y Melalui Z ...................................... 101

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 103

A. Kesimpulan ................................................................................ 103

B. Implikasi Penelitian .................................................................. 104

1. Bagi Investor ......................................................................... 104

2. Bagi Emiten ......................................................................... 105

3. Bagi Peneliti Selanjutnya ...................................................... 105

C. Keterbatasan Penelitian ........................................................... 105

D. Saran .......................................................................................... 106

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 107

LAMPIRAN

Page 19: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

xx

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Struktur Modal Perusahaan Perdagangan, Jasa dan Investasi .............. 8

Tabel 1.2 Reserch Gap Harga Saham Terhadap Kebijakan Dividen ................... 9

Tabel 1.3 Reserch Gap Kepemilikan Institusional Terhadap Kebijakan Dividen 10

Tabel 1.4 Reserch Gap Kepemilikan Isntitusional Terhadap Harga Saham ........ 11

Tabel 1.5 Reserch Gap Struktur Modal Terhadap Kebijakan Dividen ................ 12

Tabel 1.6 Reserch Gap Struktur Modal Terhadap Harga Saham ......................... 12

Tabel 2.1 Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu ................................................. 43

Tabel 3.1 Prosedur Pemilihan Sample ................................................................. 49

Tabel 3.2 Daftar Sample Periode 2012-2016 ....................................................... 50

Tabel 3.3 Definisi Operasional ............................................................................. 52

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Kepemilikan Institusional ..................................... 61

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Struktur Modal ...................................................... 62

Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Harga Saham ......................................................... 63

Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Kebijakan Dividen ................................................ 63

Tabel 4.5 Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov X1 dan X2 terhadap Z .............. 66

Tabel 4.6 Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov X1, X2 dan Z terhadap Y .......... 67

Tabel 4.7 Uji Linieritas X1 Terhadap Z ............................................................... 68

Tabel 4.8 Uji Linieritas X2 Terhadap Z ............................................................... 68

Tabel 4.9 Uji Linieritas X1 Terhadap Y ............................................................... 69

Tabel 4.10 Uji Linieritas X2 Terhadap Y ............................................................. 70

Tabel 4.11 Uji Linieritas Z Terhadap Y ............................................................... 70

Page 20: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

xxi

Tabel 4.12 Uji Multikolonieritas X1 dan X2 terhadap Z ..................................... 71

Tabel 4.13 Uji Multikolonieritas X1, X2 dan Z terhadap Y ................................. 72

Tabel 4.14 Uji Autokorelasi Durbin Watson X1 dan X2 terhadap Z ................... 74

Tabel 4.15 Hasil Nilai Uji Autokorelasi ............................................................... 74

Tabel 4.16 Uji Autokorelasi Durbin Watson X1, X2 dan Z terhadap Y .............. 74

Tabel 4.17 Hasil Nilai Uji Autokorelasi ............................................................... 75

Tabel 4.18 Uji Heterokedastisitas X1 dan X2 terhadap Z .................................... 76

Tabel 4.19 Uji Heterokedastisitas X1, X2 dan Z terhadap Y ................................ 77

Tabel 4.20 Hasil Analisis Jalur (Path Analysis) ................................................... 78

Tabel 4.21 Uji t X1 dan X2 terhadap Z ................................................................ 81

Tabel 4.22 Uji t X1, X2 dan Z terhadap Y ............................................................ 82

Tabel 4.23 Uji Pengaruh Mediasi X1 terhadap Z ................................................. 83

Tabel 4.24 Uji Pengaruh Mediasi X1 terhadap Y ................................................. 84

Tabel 4.25 Uji Pengaruh Mediasi X1 terhadap Y Melalui Z ............................... 84

Tabel 4.26 Uji Pengaruh Mediasi X1 terhadap Z ................................................. 85

Tabel 4.27 Uji Pengaruh Mediasi X2 Y ............................................................... 85

Tabel 4.28 Uji Pengaruh Mediasi X2 terhadap Y Melalui Z ............................... 86

Tabel 4.29 Hasil Koefisien Deterninasi X1 dan X2 terhadap Z ........................... 87

Tabel 4.30 Hasil Koefisien Deterninasi X1, X2 dan Z terhadap Y ....................... 88

Tabel 4.31 Hasil Pengaruh Langsung ................................................................... 89

Page 21: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

xxii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konsep ............................................................................. 34

Gambar 3.1 Model Diagram Path ........................................................................ 57

Gambar 4.1 Kurva Uji Normalitas Probability Plot X1 dan X2 terhadap Z ........ 65

Gambar 4.2 Kurva Uji Normalitas Probability Plot X1, X2 dan Z terhadap Y ... 66

Gambar 4.3 Hasil Uji Path Analysis ..................................................................... 88

Page 22: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

xxiii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1 Perkembangan Dividend Payout Ratio (DPR) ................................... 3

Grafik 1.2 Perkembangan Harga Saham .............................................................. 5

Grafik 1.3 Persentase Kepemilikan Isntitusional ................................................. 7

Page 23: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan pasar potensial dalam pengembangan industri

keuangan syari‟ah. Meskipun perkembangannya relatif baru dibandingkan

perbankan syari‟ah maupun asuransi syari‟ah tetapi seiring dengan

pertumbuhan yang signifikan industri pasar modal Indonesia, maka

diharapkan investasi syari‟ah di pasar modal Indonesia akan mengalami

pertumbuhan yang signifikan.1 Pasar modal merupakan tempat bertemunya

para emiten yang membutuhkan dana dengan menjual saham dengan investor

yang memiliki dana untuk berinvestasi.2

Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu bursa yang cepat

perkembangannya sehingga menjadi alternatif yang disukai oleh perusahaan

yang go public untuk mencari dana. Pada 12 Mei 2011, Bursa Efek Indonesia

meluncurkan indeks saham baru yang disebut dengan Indeks Saham Syariah

Indonesia (ISSI) yang konstituennya adalah saham-saham syariah yang

terdaftar di BEI. ISSI diluncurkan untuk memberikan peluang untuk fund

manajer yang tertarik untuk mengeluarkan produk investasi berbasis indeks

saham syariah.3

1 Bursa Efek Indonesia,http://www.idx.co.id, diakses, 20 Februari 2018

2 Kasmir, Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada), 2012, hlm .184. 3 Bursa Efek Indonesia, www.idx.co.id, diakses pada 20 Februari 2018.

Page 24: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

2

Perusahaan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia terdiri dari 4

sektor, yaitu sektor property and real estate, sektor infrastruktur, utilitas dan

transportasi, sektor keuangan dan sektor perdagangan: jasa dan investasi.

Sektor perdagangan, jasa dan investasi yang terdaftar di ISSI sampai Januari

2018 sebanyak 89 perusahaan.4 Perdagangan merupakan salah satu sub sektor

dalam sistem perekonomian nasional yang berperan dalam menjembatani

sektor produksi dengan komsumsi baik antar sektor maupun secara regional.

Perkembangan sektor perdagangan terus mendapatkan angin segar.

Perkembangan tersebut di dukung iklam investasi yang terus berjalan. Kepala

Bidang Pengembangan Investasi dan Perizinan (BPMP) Gresik Fari Farida

Haznah Makruf memastikan angka investasi tidak pernah menurun di Gresik

lima tahun terkahir. Menurut Farida, peningkatan investasi selalu diikuti

dengan perkembangan perdagangan. Termasuk sektor penyediaan jasa, dan

investasi selalu berbanding lurus dengan perdagangan dan jasa.5

Manajemen perusahaan memiliki keputusan untuk menentukan jumlah

laba yang harus dibagikan kepada para pemegang saham/investor (dividen)

dan berapa banyak yang harus ditanam kembali (menjadi laba ditahan)

selanjutnya disebut sebagai kebijakan dividen. Pembayaran dividen suatu

perusahaan pada dasarnya tergantung pada kebijakan yang ada pada masing-

masing perusahaan.6

4 Saham OK, Saham Syariah Sektor Perdagangan, Jasa, dan Investasi,

www.sahamok.com, diakses pada 19 April 2018. 5 Jawa Pos, Investasi Terus Naik, Perdagangan Membaik, www.pressreader.com,

diakses pada tanggal 19 April 2018. 6 Irham Fahmi, Pengantar Manajemen Keuangan (Teori dan Soal Jawab),

(Bandung: ALFABETA, 2015), hlm. 4.

Page 25: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

3

Kebijakan dividen adalah persentase laba yang dibayarkan kepada para

pemegang saham dalam bentuk dividen tunai, penjagaan stabilitas dividen

dari waktu ke waktu, pembagian dividen saham, dan pembelian kembali

saham. Rasio pembayaran dividen dividend pay out ratio (DPR) menentukan

besarnya jumlah laba yang ditahan perusahaan harus dievaluasi dalam

kerangka tujuan pemaksimalan kekayaan para pemegang saham.7

Dengan adanya fenomena sektor perdagangan, jasa dan investasi

berikut ini disajikan data perkembangan kebijakan dividen tahun 2012-2016.

Grafik 1.1

Perkembangan Dividend Payout Ratio (DPR) pada Perusahaan Sektor

Perdagangan, Jasa dan Investasi yang Terdaftar di Indeks Saham

Syariah Indonesia (ISSI) Tahun 2012-2016

Sumber: www.idx.co.id, Ringkasan Kinerja Perusahaan Tercatat 2018, (data diolah

kembali)

Dari grafik 1.1 menjelaskan bahwa dari tahun 2012 sampai dengan

tahun 2016 terjadi fluktuasi naik turunya nilai dividen payout ratio pada

7 Harmono, Manajemen Keuangan (Berbasis Balanced Scorecard), (Jakarta:

Bumi Aksara, 2014), hlm. 12.

0,00

100,00

200,00

300,00

400,00

500,00

600,00

700,00

800,00

900,00

1000,00

2012 2013 2014 2015 2016

PT AKR Corporindo Tbk.

PT Astra Graphia Tbk.

PT Global Mediacom Tbk.

PT FKS Multi Agro Tbk.

PT Surya Citra Media Tbk.

PT Tunas Ridean Tbk.

PT United Tractors Tbk.

Page 26: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

4

Perusahaan Sektor Perdagangan, Jasa dan Investasi. Hal ini terjadi karena

beberapa faktor antara lain yaitu tingkat return (keuntungan) aset akan

menentukan manakah yang relatif lebih menarik, membagikan keuntungan

dalam bentuk dividen kepada pemegang saham (yang akan menggunakannya

di tempat lain) atau tetap menggunakannya dalam perusahaan. Tingkat

pembagian dividen tertinggi terjadi pada perusahaan United Tractors Tbk

tahun 2014 yaitu mencapai 935,00.

Kemampuan perusahaan dalam membayar dividen adalah salah satu

faktor yang mempengaruhi harga saham. Besarnya pembayaran deviden

tersebut dapat mempengaruhi harga saham. Apabila dividen yang dibayarkan

tinggi, maka harga saham cenderung tinggi sehingga nilai perusahaan juga

tinggi. Sebaliknya, jika dividen yang dibayarkan kecil, maka harga saham

perusahaan tersebut juga rendah.8

Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan

perusahaan sehingga pemegang saham memiliki hak klaim atas dividen atau

distribusi lain yang dilakukan perusahaan dengan prioritas setelah hak klaim

pemegang saham berharga lain dipenuhi jika terjadi likuiditas. Sedangkan

harga saham adalah harga suatu saham yang terjadi di pasar bursa pada saat

tetentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan

penawaran saham yang bersangkutan di pasar modal.9

8 Ria Nofrita: “Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan dengan

Kebijakan Deviden Sebagai Variabel Intervening” Jurnal Akunansi, 2013, hlm. 6. 9 Jogiyanto Hartono, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi ke- 7,

(Yogyakarta: BPFE, 2010), hlm. 130.

Page 27: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

5

Adapun yang dimaksud dengan saham syariah adalah surat berharga

yang merespentasikan penyertaan modal kedalam suatu perusahaan dengan

tidak melanggar prinsip-prinsip syariah.10

Di Indonesia prinsip-prinsip

penyertaan modal secara syariah tidak diwujudkan dalam bentuk saham

syariah maupun non syariah, melainkan berupa pembentukan indeks saham

yang memenuhi prinsip-prinsip syariah.11

Grafik 1.2

Perkembangan Harga Saham pada Perusahaan Sektor Perdagangan,

Jasa dan Investasi yang Terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia

(ISSI) Tahun 2012-2016

Sumber: www.idx.co.id, Ringkasan Kinerja Perusahaan Tercatat 2018, (data diolah

kembali)

Pada Grafik 1.2 dapat dilihat bahwa pada tahun 2012 sampai ke 2016

harga saham perusahaan perdagangan, jasa dan investasi menunjukkan

fluktuasi naik turunnya harga saham di setiap tahunnya yang

mengindikasikan bahwa keadaan harga saham perusahaan tersebut berubah-

ubah sehingga berdampak pada harga saham yang dihasilkan. Harga saham

10

Adrian Sutedi, Pasar Modal Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), hlm. 4. 11

Ahmad Roziq dan Mufti Mubarok, Buku Cerdas Investasi dan Transaksi

Syariah, (Jakarta: Dinar Dunia, 2012), hlm. 24.

0

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

30.000

35.000

40.000

45.000

2012 2013 2014 2015 2016

PT AKR Corporindo Tbk.

PT Astra Graphia Tbk.

PT Global Mediacom Tbk.

PT FKS Multi Agro Tbk.

PT Surya Citra Media Tbk.

PT Tunas Ridean Tbk.

PT United Tractors Tbk.

Page 28: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

6

terendah terjadi pada tahun 2013 perusahaan Tunas Ridean Tbk yaitu sebesar

600 dan harga saham tertinggi terjadi pada perusahaan United Tractors Tbk

yaitu mencapai 38.800.

Masalah kebijakan dividen dan saham juga berkaitan erat dengan

masalah keagenan. Karena nantinya pemilik saham akan menunjuk manager

untuk mengelola perusahaan dengan tujuan dapat meningkatkan nilai

perusahaan dan kesejahteraan pemilik saham. Akan tetapi, dengan

kewenangan yang dimilikinya manager tidak lagi bertindak untuk

kepentingan investor, tetapi bertindak untuk kepentingan pribadinya sendiri.

Hal ini tidak disukai oleh investor karena pengeluaran yang dilakukan oleh

manager akan menambah cost perusahaan yang berdampak pada penurunan

keuntungan dan dividen yang diterima pemegang saham. Karena adanya

perbedaan kepentingan inilah, maka timbul konflik yang disebut sebagai

agency conflict. Untuk mengurangi agency conflict dapat dilakukan dengan

meningkatkan kepemilikan institusional.12

Kepemilikan institusional adalah jumlah proporsi saham perusahaan

yang dimiliki oleh institusi seperti asuransi, bank, perusahaan investasi, dan

kepemilikan institusi lainnya. keuangan, institusi berbadan hukum, institusi

luar negeri, dana perwalian dan institusi lainnya pada akhir tahun.

12

Lita Kurniawati, Sahala Manalu, dan Rony Joyo Negoro Octavianus:

“Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Kebijakan Dividen, dan Harga Saham”,

Jurnal Manajemen, Vol.15, No.1, 2015, hlm. 60- 61.

Page 29: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

7

Kepemilikan institusional di suatu perusahaan akan mendorong peningkatan

pengawasan agar lebih optimal terhadap kinerja manajemen.13

Berikut adalah persentase kepemilikan intitusional pada Perusahaan

Sektor Perdagangan, Jasa dan Investasi yang terdaftar di ISSI periode 2012-

2016.

Grafik 1.3

Persentase Kepemilikan Intitusional pada Perusahaan Sektor

Perdagangan, Jasa dan Investasi yang Terdaftar di Indeks Saham

Syariah Indonesia (ISSI) Tahun 2012-2016

Sumber: www.idx.co.id, Laporan Keuangan, 2018 (data diolah kembali)

Pada Grafik 1.3 dapat dilihat bahwa pada tahun 2012 sampai ke 2016

persentase kepemilikan intitusional pada Perusahaan Sektor Perdagangan,

Jasa dan Investasi menunjukkan fluktuasi persentase kepemilikan saham

yang dimiliki institusi. Persentase kepemilikan Intitusional yang stabil tahun

2012-2016 terjadi pada perusahaan PT Astra Graphia Tbk yatu sebsesar

76.86% dan PT United Tractors Tbk yaitu sebesar 59.50%.

13

Hery, Kajian Riset Akuntansi (Mengulas Berbagai Hasil Penelitian Terkini

dalam Bidang Akuntansi dan Keuangan), (Jakarta: PT Grasindo, 2017), hlm. 30.

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00%

2012 2013 2014 2015 2016

Persentase Kepemilikan Institusional

PT AKR Corporindo Tbk. PT Astra Graphia Tbk. PT Global Mediacom Tbk.

PT FKS Multi Agro Tbk. PT Surya Citra Media Tbk. PT Tunas Ridean Tbk.

PT United Tractors Tbk.

Page 30: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

8

Salah satu faktor yang membuat suatu perusahaan memiliki daya saing

dalam jangka panjang karena faktor kuatnya sruktur modal yang dimilikinya.

Sehingga keputusan sumber-sumber dana yang dipakai untuk memperkuat

struktur modal suatu perusahaan tidak dapat dilihat sebagai keputusan yang

sederhana namun memiliki implikasi kuat terhadap apa yang akan terjadi di

masa yang akan datang.14

Tingkat risiko perusahaan dapat tercermin dari debt

to equity ratio (DER) yang menunjukkan seberapa besar modal sendiri yang

dimiliki perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban perusahaan.15

Berikut adalah data dari Struktur Modal pada perusahaan perdagangan,

jasa dan investasi yang terdaftar di ISSI periode 2012-2016.

Tabel 1.1

Tabel Struktur Modal

Perusahaan Perdagangan, Jasa dan Investasi tahun 2012-2015

No Nama Perusahaan DER

2012 2013 2014 2015 2016

1 PT AKR Corporindo Tbk. 1.80 1.73 1.48 1.09 0.96

2 PT Astra Graphia Tbk. 0,96 0.97 0.81 0.71 0.48

3 PT Global Mediacom Tbk. 0.40 0.58 0.60 0.73 0.77

4 PT FKS Multi Agro Tbk. 6.41 4.73 2.86 3.88 2.13

5 PT Surya Citra Media Tbk. 0.45 0.44 0.36 0.34 0.30

6 PT Tunas Ridean Tbk. 0.87 0.74 0.84 0.83 0.76

7 PT United Tractors Tbk. 0.56 0.61 0.56 0.57 0.50

Sumber: Statistik www.idx.co.id, 2018

14

Sisca Christianty Dewi: “Pengaruh Kepemilikan Managerial, Kepemilikan

Intitusional, Kebijakan Hutang, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap

Kebijakan Dividen”, Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 10, No 1, 2008, hlm.. 185. 15

Irham Fahmi, Pengantar Manajemen Keuangan (Teori dan Soal Jawab),

(Bandung: ALFABETA, 2015), hlm. 184.

Page 31: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

9

Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat bahwa struktur modal yang

diproksikan dengan debt to equity ratio dimana adanya penurunan utang

setiap tahunnya pada PT AKR Corporindo dan PT Surya Citra Media Tbk

masing-masing sebesar 0.96 kali dan 0.30 di tahun 2016. Adanya kenaikan

utang per tahun pada PT Global Mediacom Tbk di mana pada tahun 2016

rasio utang terhadap ekuitas perusahaan tersebut sebanyak 0.77 kali lebih

tinggi dari tahun-tahun sebelumnya. Diikuti dengan PT Astra Graphia Tbk,

PT FKS Multi Agro Tbk, PT Surya Citra Media Tbk, PT Tunas Ridean Tbk,

dan PT United Tractors Tbk yang mengalami kenaikan dan penurunan di

setiap tahunnya.

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, mengindikasikan adanya

Research Gap dari variabel independen dan variabel intervening yang

mempengaruhi variabel dependen, yaitu sebagai berikut:

Tabel 1.2

Research Gap Harga Saham terhadap Kebijakan Dividen

Pengaruh Harga Saham

terhadap Kebijakan

Dividen

Hasil Penelitian Peneliti

Terdapat pengaruh positif antara

harga saham terhadap kebijakan

dividen.

Michell Suharli

(2006)

Tidak berpengaruh antara harga

saham terhadap kebijakan

dividen.

Sri Mulyati

(2003)

Sumber: Dikumpulkan dari beberapa penelitian, 2018

Page 32: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

10

Penelitian oleh Michell Suharli dimana harga saham berpengaruh

positif terhadap kebijakan dividen.16

Hal ini bertentangan dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Sri Mulyati mendapatkan hasil bahwa

berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh kesimpulan bahwa dividen

tidak berpengaruh terhadap harga saham.17

Tabel 1.3

Research Gap Kepemilikan Institusional terhadap Kebijakan Dividen

Pengaruh Kepemilikan

Intitusional terhadap

Kebijakan Dividen

Hasil Penelitian Peneliti

Terdapat pengaruh positif antara

kepemilikan institusional dan

kebijakan dividen.

Lita Kurniawati,

Sahala Manalu dan

Rony Joyo Negoro

Octavianus (2015)

Tidak berpengaruh antara

kepemilikan institusional dan

kebijakan dividen.

Sisca Christianty

Dewi (2008)

Sumber: Dikumpulkan dari beberapa penelitian, 2018

Penelitian oleh Lita Kurniawati, Sahala Manalu dan Rony Joyo

Negoro Octavianus bahwa terdapat hubungan yang signifikan positif antara

kepemilikan institusional dan kebijakan dividen.18

Hal ini bertentangan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Sisca Christianty menunjukkan hasil

16

Michell Suharli: “Studi Empiris Mengenai Pengaruh Profitabilitas, Leverage,

dan Harga Saham Terhadap Jumlah Dividen Tunai”, Jurnal MAKSI, Vol.6, No.2, 2006,

hlm. 12. 17

Sri Mulyati: “Reaksi Harga Saham Terhadap Perubahan Dividen Tunai dan

Dividen Yield di Bursa Efek Jakarta”, JSB, Vol.12, No.8, 2013, hlm. 15. 18

Lita Kurniawati, Sahala Manalu, dan Rony Joyo Negoro Octavianus:

“Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Kebijakan Dividen, dan Harga Saham”,

Jurnal Manajemen, Vol.15, No.1, 2015, hlm.70.

Page 33: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

11

pengujian hipotesis bahwa pengujian pada koefisiensi kepemilikan

intitusional bernilai negatif terhadap kebijakan dividen.19

Tabel 1.4

Research Gap Kepemilikan Institusional terhadap Harga Saham

Pengaruh Kepemilikan

Intitusional terhadap

Harga Saham

Hasil Penelitian Peneliti

Terdapat pengaruh positif antara

kepemilikan institusional dan

harga saham.

Lita Kurniawati,

Sahala Manalu dan

Rony Joyo Negoro

Octavianus (2015)

Tidak berpengaruh antara

kepemilikan institusional dan

harga saham.

Ina Khusnul

Astiningsih (2017)

Sumber: Dikumpulkan dari beberapa penelitian, 2018

Penelitian oleh Lita Kurniawati, Sahala Manalu dan Rony Joyo

Negoro terdapat hubungan yang signifikan positif antara kepemilikan

institusional dan harga saham.20

Hal ini bertentangan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Ina Khusnul Astiningsih menunjukkan hasil pengujian

hipotesis bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap harga

saham.21

19

Sisca Christianty Dewi: “Pengaruh Kepemilikan Managerial, Kepemilikan

Intitusional, Kebijakan Hutang, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap

Kebijakan Dividen”, Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 10, No 1, 2008, hlm. 56-57. 20

Lita Kurniawati, Sahala Manalu, dan Rony Joyo Negoro Octavianus:

“Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Kebijakan Dividen, dan Harga Saham”,

Jurnal Manajemen, Vol.15, No.1, 2015, hlm.70. 21

Ina Khusnul Astiningsih: “Pengaruh Kepemilikan Intitusional, Earning Per

Share Return On Terhadap Harga Saham”, Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen, Vol.6,

No.5, 2017, hlm.17.

Page 34: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

12

Tabel 1.5

Research Gap Struktur Modal terhadap Kebijakan Dividen

Pengaruh Struktur Modal

terhadap Kebijakan

Dividen

Hasil Penelitian Peneliti

Terdapat pengaruh positif antara

struktur modal terhadap

kebijakan dividen.

Agnes

Sulistyowati,

Suhadak, dan

Achmad Husaini

(2014)

Tidak berpengaruh antara

struktur modal terhadap

kebijakan dividen

Mayang Trusta

Wanudya Palupi,

Nengah Sudjana,

Zahro Z.A (2017)

Sumber: Dikumpulkan dari beberapa penelitian, 2018

Penelitian oleh Agnes Sulistyowati, Suhadak, dan Achmad Husaini

berpengaruh terhadap kebijakan dividen.22 Sedangkan penelitian oleh Mayang

Trusta Wanudya Palupi, Nengah Sudjana, Zahro Z.A mempunyai pengaruh

tidak signifikan dengan kebijakan dividen.23

Tabel 1.6

Research Gap Struktur Modal terhadap Harga Saham

Struktur Modal terhadap

Harga Saham

Hasil Penelitian Peneliti

Terdapat pengaruh positif antara

struktur modal dan harga saham.

Florencia Paramitha

Liwang (2011)

Tidak berpengaruh antara

struktur modal dan harga saham.

Ali Kesuma

(2009)

Sumber: Dikumpulkan dari beberapa penelitian, 2018

22

Agnes Sulistyowati, Suhadak, dan Achmad Husaini: “Pengaruh Struktur

Modal Terhadap Kebijakan Dividend (Studi Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa

Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2012)”, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol.8,

No2, 2014, hlm. 9. 23

Mayang Trusta Wanudya Palupi, Nengah Sudjana, Zahro Z.A: “Pengaruh

Struktur Modal Terhadap Kebijakan Dividen (Studi pada Perusahaan Manufaktur Sektor

Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar di BEI Periode 2013-2015)”, Jurnal

Administrasi bisnis, Vol.44, No1, 2017, hlm. 76.

Page 35: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

13

Penelitian oleh Florencia Paramitha Liwang mendapatkan hasil

penelitian bahwa struktur modal berpengaruh terhadap harga saham.24

Sedangkan penelitian Ali Kesuma mempunyai pengaruh tidak signifikan

dengan harga saham.25

Dari perbedaan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik

kesimpulan bahwa tidak setiap kejadian empiris sesuai dengan teori yang ada.

Hal ini diperkuat dengan adanya Research Gap dalam penelitian-penelitian

terdahulu. Selain itu perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu

antara lain subjek penelitian yang berbeda dan menggunakan populasi dalam

penelitian yaitu perusahaan Perdagangan, Jasa dan Investasi periode 2012-

2016 yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, penulis

tertarik meneliti secara lebih mendalam. Maka penulis mengambil judul:

“Pengaruh Kepemilikan Institusional dan Struktur Modal Terhadap

Kebijakan Dividen dengan Harga Saham Sebagai Variabel Intervening

(Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Perdagangan, Jasa dan

Investasi yang Terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

Periode 2012-2016)”.

24

Florencia Paramitha Liwang: “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Struktur Modal Serta Pengaruhnya Terhadap Harga Saham pada Perusahaan-

perusahaan yang Tergabung dalam LQ45 tahun 2006-2009”, Semantik, 2011, hlm. 9. 25

Ali Kesuma: “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Serta

Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate yang Go Public di BEI”,

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.11, No1, 2009, hlm. 44.

Page 36: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

14

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, penulis

tertarik untuk menganalisis Pengaruh Kepemilikan Institusional dan

Struktur Modal Terhadap Kebijakan Dividen dengan Harga Saham

Sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor

Perdagangan, Jasa dan Investasi yang Terdaftar di Indeks Saham

Syariah Indonesia (ISSI) Periode 2012-2016), maka dapat dirumuskan

permasalahan yang akan dipecahkan dalam penelitian ini yaitu sebagai

berikut:

1. Apakah Kepemilikan Institusional berpengaruh terhadap Harga Saham

Pada Perusahaan Sektor Perdagangan, Jasa dan Investasi yang Terdaftar

di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Periode 2012-2016?

2. Apakah Struktur Modal berpengaruh terhadap Harga Saham Pada

Perusahaan Sektor Perdagangan, Jasa dan Investasi yang Terdaftar di

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Periode 2012-2016?

3. Apakah Kepemilikan Institusional berpengaruh terhadap Kebijakan

Dividen Pada Perusahaan Sektor Perdagangan, Jasa dan Investasi

Terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Periode 2012-

2016?

4. Apakah Struktur Modal berpengaruh terhadap Kebijakan dividen Pada

Perusahaan Sektor Perdagangan, Jasa dan Investasi yang Terdaftar di

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Periode 2012-2016?

Page 37: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

15

5. Apakah Harga Saham berpengaruh terhadap Kebijakan Dividen Pada

Perusahaan Sektor Perdagangan, Jasa dan Investasi yang Terdaftar di

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Periode 2012-2016?

6. Apakah Kepemilikan Instutusional berpengaruh terhadap Kebijakan

Dividen melalui Harga Saham sebagai Variabel Intervening Pada

Perusahaan Sektor Perdagangan, Jasa dan Investasi yang Terdaftar di

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Periode 2012-2016?

7. Apakah Struktur Modal berpengaruh terhadap Kebijakan Dividen

melalui Harga Saham sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan

Sektor Perdagangan, Jasa dan Investasi yang Terdaftar di Indeks

Saham Syariah Indonesia (ISSI) Periode 2012-2016?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui, mengumpulkan data yang diperlukan, kemudian

memproses dan menganalisis berdasarkan teori-teori yang didapatkan untuk

memperoleh kesimpulan.

1. Untuk mengetahui adakah Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap

Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Perdagangan, Jasa dan Investasi

yang Terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Periode 2012-

2016.

2. Untuk mengetahui adakah Pengaruh Struktur Modal terhadap Harga

Saham Pada Perusahaan Sektor Perdagangan, Jasa dan Investasi yang

Terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Periode 2012-2016.

Page 38: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

16

3. Untuk mengetahui adakah Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap

Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Sektor Perdagangan, Jasa dan

Investasi yang Terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

Periode 2012-2016.

4. Untuk mengetahui adakah Pengaruh Struktur Modal terhadap

Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Sektor Perdagangan, Jasa dan

Investasi yang Terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

Periode 2012-2016.

5. Untuk mengetahui adakah Pengaruh Harga Saham terhadap Kebijakan

Dividen Pada Perusahaan Sektor Perdagangan, Jasa dan Investasi yang

Terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Periode 2012-

2016.

6. Untuk mengetahui adakah Pengaruh Kepemilikan Instutusional

terhadap Kebijakan Dividen melalui Harga Saham sebagai Variabel

Intervening Pada Perusahaan Sektor Perdagangan, Jasa dan Investasi

yang Terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Periode

2012-2016.

7. Untuk mengetahui adakah Pengaruh Struktur Modal terhadap

Kebijakan Dividen melalui Harga Saham sebagai Variabel Intervening

Pada Perusahaan Sektor Perdagangan, Jasa dan Investasi yang Terdaftar

di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Periode 2012-2016.

Page 39: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

17

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan dibagi menjadi dua

bagian, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis:

3. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan

penulis dan menambah ilmu, baik dalam teori maupun praktek.

b. Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar studi perbandingan dan

referensi bagi peneliti yang sejenis.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Penulis

Penelitian ini menjadi salah satu sarana bagi penulis untuk

menyalurkan dan mengembangkan ilmu yang telah diperoleh

selama masa perkuliahan, dan memberikan manfaat bagi penulis

berupa pemahaman yang lebih mendalam lagi mengenai pengaruh

kepemilikan institusional dan struktur modal terhadap kebijakan

dividen dengan harga saham sebagai variabel intervening pada

perusahaan sektor perdagangan, jasa dan investasi serta memenuhi

salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Studi Ekonomi

Syariah.

b. Bagi Akademisi

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber

referensi bagi sumber penelitian sejenis dan dapat dijadikan

perbandingan dari penelitian yang ada. Penelitian ini juga dapat

Page 40: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

18

memperluas khazanah ilmu pengetahuan mahasiswa, khususnya

mahasiwa UIN Raden Fatah Palembang mengenai pengaruh

kepemilikan institusional dan struktur modal terhadap kebijakan

dividen dengan harga saham sebagai variabel intervening pada

perusahaan sektor perdagangan, jasa dan investasi serta memenuhi

salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Studi Ekonomi

Syariah.

c. Bagi Pembaca

Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi

untuk menambah pengetahuan dan sebagai bahan referensi

tambahan untuk penelitian ilmiah yang akan dilakukan selanjutnya.

Page 41: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

19

BAB II

LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

A. Kebijakan Dividen

1. Teori Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen merupakan kebijakan penting dalam keuangan

perusahaan, tujuan perusahaan untuk didirikan adalah agar perusahaan

bias tumbuh dan bertahan ditengah persaingan yang ketat, oleh karena itu

perusahaan harus mengelola hasil keunungan perusahaan, baik dalam

bentuk dividen atau ditahan.26

Menurut Sartono, kebijakan dividen adalah

keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada

pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba

ditahan guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang.27

Kebijakan dividen merupakan kebijakan yang harus diambil oleh

manajemen untuk memutuskan apakah laba yang diperoleh perusahaan

selama satu periode akan dibagi semua atau dibagi sebagian untuk dividen

dan sebagian lagi tidak dibagi dalam bentuk laba ditahan. Apabila

perusahaan memutuskan untuk membagi laba yang diperoleh sebagai

dividen berarti akan mengurangi jumlah laba yang ditahan yang akhirnya

26

Sulaeman Rahman Nidar, Manajemen Keuangan Perusahaan Modern.

(Bandung: Pustaka Reka Cipta, 2015), hlm. 255 27

Agus Sartono, Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi, Edisi Ke- 4,

(Yogyakarta: BPFE), 2010, hlm. 281.

Page 42: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

20

juga mengurangi sumber dana intern yang akan digunakan untuk

mengembangkan perusahaan.28

Menurut Brigham dan Houston menyebutkan ada tiga teori dari

preferensi investor yaitu:29

a. Dividend Irrelevance Theory

Dividend irrelevance theory adalah suatu teori yang menyatakan

bahwa kebijakan dividen tidak mempunyai pengaruh, baik terhadap

nilai perusahaan maupun biaya modalnya. Teori ini mengikuti

pendapat Modigliani dan Miller (MM) yang menyatakan bahwa nilai

suatu perusahaan tidak ditentukan oleh besar kecilnya Dividend Payout

Ratio (DPR) tetapi ditentukan oleh laba bersih sebelum pajak (EBIT)

dan risiko bisnis. Dengan demikian kebijakan dividen sebenarnya tidak

relevan untuk dipersoalkan.

b. Bird in the Hand Theory

Menurut Gordon dan Litner, tingkat keuntungan yang disyaratkan akan

naik apabila pembagian dividen dikurangi karena investor lebih yakin

terhadap penerimaan dividen daripada kenaikan nilai modal (capital

gain) yang akan dihasilkan dari laba ditahan. Pendapat Gordon dan

Litner oleh MM diberi nama bird in the hand fallacy. Gordon dan

Litner beranggapan investor memandang bahwa satu burung di tangan

lebih berharga daripada seribu burung di udara. Namun, MM

28

Sutrisno, Manajemen Keuangan: Teori, Konsep, dan Aplikasi, (Yogyakarta:

Ekonosia), 2012, hlm. 58. 29

Eugene F Brigham,, dan Houston Joel F, Dasar-dasar Manajemen Keuangan

Terjemahan, Edisi ke- 10, (Jakarta: Erlangga.), 2011, hlm. 14.

Page 43: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

21

berpendapat bahwa tidak semua investor berkepentingan untuk

menginvestasikan kembali dividen mereka di perusahaan yang sama

dengan memiliki resiko yang sama, oleh sebab itu tingkat resiko

pendapatan mereka di masa yang akan datang bukannya ditentukan

oleh DPR tetapi ditentukan oleh tingkat resiko investasi baru.30

c. Tax Preference Theory

Tax preference theory adalah suatu teori yang menyatakan bahwa

karena adanya pajak terhadap keuntungan dividen dan capital gains

maka para investor lebih menyukai capital gains karena dapat

menunda pembayaran pajak.

2. Macam-macam Kebijakan Dividen

Menurut Bambang Riyanto menyatakan bahwa ada macam-macam

kebijakan dividen yang dilakukan oleh perusahaan antara lain sebagai

berikut:31

a. Kebijakan Dividen yanag Stabil

Banyak perusahaan yang menjalankan kebijakan dividen yang stabil,

artinya jumlah dividen perlembar yang dibayarkan setiap tahunnya

relatif tetap selama jangka waktu tertentu meskipun pendapatan per

lembar saham setiap tahunnya berfluktuasi.

b. Kebijakan Dividen dengan Penetapan Jumlah Dividen Minimal dan

Jumlah Ekstra Tertentu

30

Eugene F Brigham,, dan Houston Joel F, Manajemen Keuangan, Edisi ke- 8,

(Jakarta: Erlangga.), 2011, hlm. 14. 31

Bambang Riyanto, Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan, Edisi ke- 4,

(Yogyakarta: BPFE), 2013, hlm. 269.

Page 44: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

22

Kebijakan ini menetapkan jumlah rupiah minimal dividen per lembar

saham tiap tahunnya. Dalam keadaan keuangan yang lebih baik

perusahaan akan membayarkan dividen ekstra diatas jumlah minimal

tersebut.

c. Kebijakan Dividen dengan Penetapan Dividend Payout Ratio yang

Konstan

Jenis kebijakan dividen yang ketiga adalah penetapan dividen payout

ratio yang konstan. Perusahaan yang menjalankan kebijakan ini

menetapkan dividend payout ratio yang konstan misalnya 50%. Ini

berarti bahwa jumlah dividen per lembar saham yang dibayarkan

setiap tahunnya akan berfluktuasi sesuai dengan perkembangan

keuntungan netto yang diperoleh setiap tahunnya.

d. Kebijakan Dividen yang Fleksibel

Kebijakan dividen yang terakhir adalah penetapan dividend payout

ratio yang fleksibel, yang besarnya setiap tahun disesuaikan posisi

finansial dan kebijakan finansial dari perusahaan yang bersangkutan.

3. Pengukuran Kebijakan Dividen

James C Van Horne dan John M Wachowicz menyatakan bahwa

kebijakan dividen dapat diukur dengan Dividend Payout Ratio (DPR).

DPR merupakan perbandingan antara dividen tunai tahunan yang dibagi

dengan laba tahunan atau dividen per lembar saham dibagi dengan laba

per lembar saham. Rasio tersebut menunjukkan persentase laba

perusahaan yang dibayarkan kepada para pemegang sahamnya. Semakin

Page 45: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

23

tinggi DPR akan menguntungkan pemegang saham tetapi akan

memperlemah internal finansial perusahaan karena memperkecil laba

ditahan. Rasio pembayaran dividen adalah sebagai berikut:32

B. Kepemilikan Institusional

1. Teori Kepemilikan Institusional

Kepemilikan Institusional adalah tingkat kepemilikan saham

institusional dalam perusahaan, diukur oleh proporsi saham yang dimiliki

institusional pada akhir tahun. Menurut Marselina Widiastuti, Pranata P.

Midiastuty, dan Eddy Suranta, kepemilikan institusional merupakan

kepemilikan saham oleh lembaga dari eksternal. Investor institusional

tidak jarang menjadi mayoritas dalam kepemilikan saham. Hal tersebut

dikarenakan para investor institusional memiliki sumber daya yang lebih

besar daripada pemegang saham lainnya sehingga dianggap mampu

melaksanakan mekanisme pengawasan yang baik. Dari berbagai

pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kepemilikan institusional

merupakan kondisi di mana institusi atau lembaga eksternal yang turut

memiliki saham di dalam perusahaan.33

32

James C Van Horne dan John M Wachowicz, Prinsip-Prinsip Manajemen

Keuangan, Edisi- 13, (Jakarta: Salemba Empat), 2013, hlm. 270. 33

Marselina Widiastuti, Pranata P. Midiastuty, dan Eddy Suranta, Dividend

Policy and Foreign Ownership, Leverage, Free Cash Flow, Return on Asset, Jurnal

Prosiding SNA-Simposium Nasional Akuntansi XVI, Vol. 16, 2013, hlm. 340.

Page 46: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

24

Kepemilikan institusional memiliki peranan yang sangat penting

dalam meminimalisasi konflik keagenan yang terjadi antara manajer dan

pemegang saham. Keberadaan investor institusional dianggap mampu

menjadi mekanisme monitoring yang efektif dalam setiap keputusan yang

diambil oleh manajer. Hal ini disebabkan investor institusional terlibat

dalam pengambilan yang strategis perusahaan. Semakin besar kepemilikan

institusi maka akan semakin besar kekuatan suara dan dorongan dari

institusi tersebut untuk mengawasi manajemen. Akibatnya, akan

memberikan dorongan yang lebih besar untuk mengoptimalkan nilai

perusahaan sehingga kinerja perusahaan akan meningkat. Kinerja yang

meningkat tersebut akan menguntungkan bagi pemegang saham karena

dengan kata lain pemegang saham akan mendapatkan banyak keuntungan

berupa dividen.34

Pengaruh kepemilikan institusional sebagai agen pengawas ditekan

melalui investasi mereka yang cukup besar dalam pasar modal. Tingkat

kepemilikan institusional yang tinggi akan menimbulkan usaha

pengawasan yang lebih besar oleh pihak investor institusional sehingga

dapat menghalangi perilaku oportunistik.35

Kepemilikan institusional

dapat mengurangi agency cost dengan cara mengaktifkan pengawasan

melalui investor-investor institusional. Hal tersebut dapat terjadi

34

Mayang Patricia, Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kepemilikan

Manajerial, Set Kesempatan Investasi, dan Arus Kas Bebas terhadap Kebijakan Utang

Perusahaan, Skripsi, Universitas Diponegoro, 2014, hlm. 16. 35

Vera Kusumawati, Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan

Institusional, Komite Audit, dan Kualitas Audit terhadap Created Share Holder Value

pada Perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Skripsi, Universitas Sebelas Maret

Surakarta, 2011, hlm. 38-39.

Page 47: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

25

dikarenakan dengan keterlibatan institusional dalam kepemilikan saham,

manajemen perusahaan akan diawasi oleh investor-investor institusional

sehingga kinerja manajemen juga akan meningkat. Kepemilikan

institusional dianggap sebagai efek substitusi dari upaya untuk

meminimalkan biaya keagenan melalui kebijakan dividen dan utang. Oleh

karena itu, untuk menghindari inefisiensi penggunaan sumber daya,

diterapkankan kebijakan dividen yang lebih rendah.36

2. Pengukuran Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional merupakan proporsi kepemilikan saham

yang diukur dalam persentase saham yang dimiliki oleh investor institusi

dalam suatu. Kepemilikan institusional dihitung dengan rumus sebagai

berikut:37

C. Struktur Modal

1. Teori Struktur Modal

Agus Sartono menyatakan bahwa struktur modal adalah

perimbangan atau perbandingan jumlah atau hutang jangka pendek yang

bersifat permanen, hutang jangka panjang, saham preferen dan saham

36

Marselina Widiastuti, Pranata P. Midiastuty, dan Eddy Suranta, Dividend

Policy and Foreign Ownership, Leverage, Free Cash Flow, Return on Asset, Jurnal

Prosiding SNA-Simposium Nasional Akuntansi XVI, Vol. 16, 2013, hlm .321. 37

Fury K Fitriyah dan Dina Hidayat, Pengaruh Kepemilikan Institusional, Set

Kesempatan Investasi, dan Arus Kas Bebas terhadap Utang, Media Riset Akuntansi, Vol.

1, No. 1, 2011, hlm. 35.

Page 48: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

26

biasa.38

Subramanyam dan Wild menyatakan bahwa Struktur modal

merupakan pendanaan ekuitas dan utang pada suatu perusahaan yang

sering dihitung berdasarkan besaran relatif berbagai sumber pendanaan.

Stabilitas keuangan perusahaan dan risiko gagal melunasi utang

bergantung pada sumber pendanaan serta jenis dan jumlah berbagai aset

yang dimiliki perusahaan.39

Struktur modal berkenaan dengan bagaimana modal dialokasikan

dalam aktivitas investasi aktiva riil perusahaan, dengan cara menentukan

struktur modal antara modal utang dan modal sendiri. Para akademisi dan

praktisi telah mengembangkan beberapa teori mengenai struktur modal,

diantaranya adalah sebagai berikut:40

a. Teori Modigliani dan Miller (MM Theory)

Teori struktur modal modern dimulai pada tahun 1958 oleh Profesor

Franco Modigliani dan Merton Miller, ketika menerbitkan apa yang

disebut sebagai artikel keuangan paling berpengaruh yang pernah

ditulis. MM membuktikan, dengan menggunakan sekumpulan asumsi

yang patut dipertanyakan, bahwa nilai suatu perusahaan seharusnya

tidak dipengaruhi oleh struktur modalnya. Atau dengan kata lain, hasil

yang diperoleh MM menunjukkan bahwa bagaimana cara perusahaan

menandai operasinya tidak memiliki pengaruh, sehingga struktur

38

Agus Sartono, Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi, Edisi Ke- 4,

(Yogyakarta: BPFE), 2010, hlm. 225. 39

K. R. Subramanyam dan John J, Wild, Analisis Laporan Keuangan, Edisi ke-

10, (Jakarta: Salemba Empat), 2011, hlm. 263. 40

Harmono, Manajemen Keuangan (Berbasis Balanced Scorecard), (Jakarta:

Bumi Aksara, 2014), hlm. 137.

Page 49: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

27

modal adalah sesuatu yang tidak relevan. Akan tetapi, asumsi-asumsi

yang menjadi dasar studi MM bukanlah asumsi yang realistis, sehingga

hasil yang mereka peroleh menjadi dipertanyakan. Berikut adalah

daftar sebagian asumsi yang mereka ambil:

1) Tidak ada biaya pialang.

2) Tidak ada pajak.

3) Tidak ada biaya kebangkrutan.

4) Investor dapat meminjam dengan tingkat yang sama seperti

perusahaan.

5) Seluruh investor memiliki informasi yang sama seperti manajemen

tentang peluang investasi perusahaan di masa depan.

6) EBIT tidak dipengaruhi oleh penggunaan utang.

Walaupun adanya fakta bahwa sebagian asumsi di atas

kenyataannya tidak realistis, tetapi hasil tidak relevan yang diperoleh

MM memiliki arti yang sangat penting. Dengan menunjukkan

persyaratan yang membuat struktur modal menjadi tidak relevan, maka

MM memberikan petunjuk tentang apa yang dibutuhkan jika struktur

modal menjadi relevan dan memengaruhi nilai suatu perusahaan. Hasil

karya MM menandai awal penelitian struktur modal modern, dan

penelitian berikutnya dipusatkan pada pelonggaran asumsi-asumsi MM

agar dapat mengembangkan suatu teori struktur modal yang lebih

realistis.

Page 50: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

28

b. Teori Pertukaran (Trade-Off Theory)

Menurut trade-off teory “Perusahaan akan berhutang sampai pada

tingkat hutang tertentu, dimana penghematan pajak (tax shields) dari

tambahan hutang sama dengan biaya kesulitan keuangan (financial

distress)”. Biaya kesulitan keuangan (financial distress) adalah biaya

kebangkrutan (bankruptcy costs) atau reorganization, dan biaya

keagenan (agency costs) yang meningkat akibat dari turunnya

kredibilitas suatu perusahaan.

Trade-off theory dalam menentukan struktur modal yang optimal

memasukkan beberapa faktor antara lain pajak, biaya keagenan

(agency costs) dan biaya kesulitan keuangan (financial distress) tetapi

tetap mempertahankan asumsi efisiensi pasar dan symmetric

information sebagai imbangan dan manfaat penggunaan hutang.

Tingkat hutang yang optimal tercapai ketika penghematan pajak (tax

shields) mencapai jumlah yang maksimal terhadap biaya kesulitan

keuangan (costs of financial distress).

c. Teori Sinyal (Signalling Theory)

Konsep signaling dan asimetri informasi berkaitan erat. Teori asimetri

mengatakan bahwa pihak-pihak yang berkaitan dengan perusahaan

tidak mempunyai informasi yang sama mengenai prospek dan risiko

perusahaan. Pihak tertentu mempunyai informasi yang lebih baik

dibandingkan dengan pihak lainnya. Manajer biasanya memiliki

informasi yang lebih baik dibandingkan dengan pihak luar (seperti

Page 51: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

29

investor). Karena itu bisa dikatakan terjadi asimetri informasi antara

manajer dengan investor. Investor, yang merasa mempunyai informasi

yang lebih sedikit, akan berusaha menginterpretasikan perilaku

manajer. Dengan kata lain, perilaku manajer, termasuk dalam hal

menentukan struktur modal, bisa dianggap sebagai signal oleh pihak

luar (investor).

2. Pengukuran Struktur Modal

Indikator yang umum digunakan untuk menentukan komposisi

struktur modal optimal adalah sebagai berikut:41

a. Debt-to Assets Ratio

b. Long Term Debt to Equity Ratio

c. Debt to Equity Ratio

Pada penelitian ini penulis akan menghitung struktur modal dengan

menggunakan tolak ukur Debt to Equity Ratio (DER). Debt to Equity

Ratio (DER) merupakan rasio atau perbandingan antara modal sendiri dan

modal yang diperoleh dari luar perusahaan atau kreditur. Rasio ini dicari

dengan membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar

41

Harmono, Manajemen Keuangan (Berbasis Balanced Scorecard), (Jakarta:

Bumi Aksara, 2014), hlm. 112

Page 52: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

30

dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana

yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan. Dengan

kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri

yang dijadikan untuk jaminan utang.42

Debt to Equity Ratio merupakan salah satu rasio yang digunakan

untuk mengukur tingkat solvabilitas perusahaan, hal ini berkaitan dengan

keputusan pembiayaan dan menghitung bagian dari setiap rupiah modal

sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan. Debt to Equity Ratio

(DER) yang semakin besar menunjukkan bahwa struktur modal yang

berasal dari utang semakin besar digunakan untuk mendanai ekuitas yang

ada. Kreditor memandang, semakin besar rasio ini akan semakin tidak

menguntungkan karena akan semakin besar resiko yang ditanggung atas

kegagalan yang mungkin terjadi di perusahaan. Semakin kecil rasio ini

semakin baik. Untuk keamanan pihak luar, rasio terbaik jika jumlah modal

lebih besar dari jumlah utang atau minimal sama, namun bagi pemegang

saham atau manajemen rasio ini sebaiknya besar. Menurut Harmono Debt

to Equity Ratio (DER) dapat dirumuskan sebagai berikut:43

42

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya cet ke- 13, (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2013), hlm. 157. 43

Harmono, Manajemen Keuangan (Berbasis Balanced Scorecard), (Jakarta:

Bumi Aksara, 2014), hlm. 112

Page 53: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

31

D. Harga Saham

1. Teori Harga Saham

Menurut Tandelilin harga saham merupakan harga yang terjadi di

pasar saham, yang akan sangat berarti bagi perusahaan karena harga

tersebut menentukan besarnya nilai perusahaan. Harga saham merupakan

salah satu indikator keberhasilan dalam pengelolaan perusahaan. Sehingga

semakin tinggi harga saham yang ada di pasar atas suatu perusahaan

tertentu, maka dapat diartikan perusahaan tersebut dapat mengelola aktiva

dengan baik.44

Setiap investor yang melakukan investasi saham memiliki tujuan

yang sama, yaitu mencari keuntungan atas investasi tersebut. Salah satu

keuntungan investasi saham yaitu mendapatkan capital gain yang berasal

dari selisih harga saat membeli saham dengan harga saat menjual saham,

dimana harga saham saat dijual lebih tinggi dibanding harga saham saat

dibeli. Harga saham dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran terhadap

saham itu sendiri di pasar, sehingga harga saham memiliki keterkaitan

dengan pasar suatu saham. Semakin banyak investor yang yang ingin

membeli saham suatu perusahaan (permintaan), sedangkan sedikit investor

yang ingin menjual saham tersebut (penawaran) maka harga saham

tersebut akan semakin tinggi.

Sebaliknya juga, jika semakin tinggi investor ingin menjual saham

tersebut (penawaran), sedangkan semakin sedikit investor yang ingin

44

Eduardus Tandelilin, Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi,

(Yogyakarta: Kanisius), 2010, hlm. 19.

Page 54: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

32

membeli saham (permintaan) maka akan berdampak pada turunnya harga

saham. Pada umumnya kinerja sebuah perusahaan akan berpengaruh pada

harga saham perusahaan tersebut. Semakin baik kinerja suatu perusahaan

maka semakin tinggi laba usaha yang akan diperoleh dan pemegang saham

turut menikmati keuntungan dari penghasilan perusahaan, sehingga

banyak investor yang ingin memiliki saham perusahaan tersebut dan harga

saham akan naik.45

2. Macam-macam Harga Saham

M. Fakhruddin dan Hadianto mengelompokan harga saham di

pasar modal menjadi 7 (tujuh) macam. Macam-macam harga saham

tersebut yaitu:46

a. Previous price adalah harga suatu saham pada penutupan hari

sebelumnya di pasar saham.

b. Opening price adalah harga saham pertama kali di saat pembukaan sesi

I perdagangan.

c. Highest price adalah harga tertinggi suatu saham yang pernah terjadi

dalam periode perdagangan hari tersebut.

d. Lowest price adalah harga terendah suatu saham yang pernah terjadi

sepanjang periode perdagangan hari tersebut.

e. Last price adalah harga terakhir yang terjadi atas suatu saham.

45

Eduardus Tandelilin, Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi,

(Yogyakarta: Kanisius), 2010, hlm. 19. 46

M. Fakhruddin dan Hadianto, Perangkat dan Model Analisis Investasi di Pasar

Modal, (Jakarta: Gramedia), 2001, hlm. 117.

Page 55: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

33

f. Change price adalah harga yang menunjukan selisih antara opening

price dan last price.

3. Pengukuran Harga Saham

Pada penelitian ini penulis akan menghitung harga saham dengan

melihat harga penutupan (closing price). Harga penutupan (closing price)

adalah harga yang muncul saat bursa tutup. Harga penutupan sangat

penting karena menjadi acuan untuk harga pembukaan di keesokan

harinya. Harga penutupan biasanya digunakan untuk memprediksi harga

saham pada periode berikutnya. Prediksi harga saham di dunia investasi

menjadi hal yang penting untuk kegiatan jual-beli saham. Prediksi harga

saham dapat membantu pelaku pasar untuk memberikan saran mengenai

harga saham yang hendak dijual atau dibeli oleh pelaku pasar.47

E. Kerangka Pemikiran

Model Konseptual yang didasarkan pada tinjauan pustaka, maka

kerangka pemikiran teoritis yang disajikan dalam penilitian ini adalah sebagai

berikut:

47

M. Fakhruddin dan Hadianto, Perangkat dan Model Analisis Investasi di Pasar

Modal, (Jakarta: Gramedia), 2001, hlm. 120.

Page 56: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

34

Gambar 2.1

Kerangka Konsep

Sumber : Dikumpulkan dari berbagai sumber, 2018

F. Pengembangan Hipotesis

1. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Harga Saham

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Lita Kurniawati,

Sahala Manalu, dan Rony Joyo Negoro Octavianus (2012) mengenai

pengaruh kepemilikan institusional terhadap harga saham terdapat

hubungan yang signifikan positif antara kepemilikan institusional dan

harga saham, dapat simpulkan artinya kenaikan kepemilikan institusional

biasanya juga diikuti kenaikan harga saham.48

48

Marselina Widiastuti, Pranata P. Midiastuty, dan Eddy Suranta, Dividend

Policy and Foreign Ownership, Leverage, Free Cash Flow, Return on Asset, Jurnal

Prosiding SNA-Simposium Nasional Akuntansi XVI, Vol. 16, 2013, hlm. 340.

Struktur Modal

(X2)

Kebijakan

Dividen

(Y)

Kepemilikan

Institusional

(X1)

Harga Saham

(Z)

(H1)

(H2)

(H3)

(H4)

(H5)

(H6)

(H7)

Page 57: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

35

Menurut Marselina Widiastuti, Pranata P. Midiastuty, dan Eddy

Suranta, kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham oleh

lembaga dari eksternal. Investor institusional tidak jarang menjadi

mayoritas dalam kepemilikan saham. Hal ini disebabkan oleh besar

kecilnya kepemilikan institusional pada perusahaan yang setiap tahunnya

berubah-ubah. Pada akhirnya, perbedaan hasil dapat terjadi, artinya apabila

kepemilikan institusional naik, harga saham belum tentu mengalami

kenaikan juga.49

Terdapat perbedaan hasil penelitian oleh Ina Kusnul Astiningsih

yaitu menunjukkan hasil pengujian hipotesis bahwa kepemilikan

institusional tidak berpengaruh terhadap harga saham. Hubungan yang

negatif terjadi antara pengaruh kepemilikan institusional terhadap harga

saham menunjukkan bahwa semakin besar persentase saham yang dimiliki

oleh institusi dalam perusahaan maka harga saham perusahaan tersebut

akan semakin menurun. Penurunan yang terjadi pada harga saham

disebabkan karena kepemilikan institusional mempunyai investasi yang

besar pada perusahaan. Sehingga semakin tinggi tingkat kepemilikan

institusional akan mempengaruhi keputusan manajemen perusahaan,

dengan begitu perusahaan akan dipandang negatif oleh investor lain, hal

ini aan menyebabkan turunnya harga saham.50

49

Lita Kurniawati, Sahala Manalu, dan Rony Joyo Negoro Octavianus:

“Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Kebijakan Dividen, dan Harga Saham”,

Jurnal Manajemen, Vol.15, No.1, 2015, hlm.70. 50

Ina Kusnul Astiningsih: “Pengaruh Kepemilikan Intitusional, Earning Per

Share, Return On Asset Terhadap Harga Saham”, Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen,

Vol.6, No.5, 2017, hlm.17.

Page 58: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

36

Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan rumusan hipotesis

sebagai berikut:

H1 : Kepemilikan Institusional berpengaruh terhadap Harga

Saham pada perusahaan sektor perdagangan, jasa dan

investasi yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia

(ISSI) periode 2012-2016.

2. Pengaruh Struktur Modal terhadap Harga Saham

Struktur modal yang optimal dapat didefinisikan sebagai suatu

struktur modal yang memaksimumkan kemakmuran para pemilik atau

pemegang saham atau memaksimumkan nilai perusahaan atau harga

saham perusahaan. Menurut Weston dan Brigham, struktur modal yang

optimal adalah struktur modal yang mengoptimalkan keseimbangan antara

resiko dan pengembalian sehingga memaksimumkan harga saham.51

Penelitian yang dilakukan oleh Rudy Sitepu mengenai pengaruh struktur

modal terhadap harga saham terdapat pengaruh yang sigmifikan terhadap

perubahan harga saham.52

Terdapat perbedaan hasil penelitian Ali Kesuma bahwa tidak ada

pengaruh struktur modal dengan harga saham, secara umum yang

mempengaruhi keputusan investor untuk membeli saham adalah rasional

51 Ali Kusuma, Analisis Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Serta

Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate yang Go Public di Bursa

Efek Indonesia, Universitas Darwan Ali Sampit Kalimantan Tengah, Jurnal Manajemen

dan Kewirausahaan, Vol. 11, No. 1, 2009, hlm. 40. 52

Rudy Sitepu, Pengaruh Struktur Modal Tehadap Perubahan Harga Saham

Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia, Universitas Sumatera Utara, 2010

Page 59: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

37

yang umumnya berkaitan dengan aspek fundamental dari perusahaan yang

memasuki pasar modal seperti profitabilitas dan laba yang diperoleh

perusahaan.53

Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan rumusan hipotesis

sebagai berikut:

H2 : Struktur Modal berpengaruh terhadap Harga Saham pada

perusahaan sektor perdagangan, jasa dan investasi yang

terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) periode

2012-2016.

3. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Kebijakan Dividen

Tingkat kepemilikan oleh investor institusi yang tinggi akan

menghasilkan upaya-upaya pengawasan yang lebih intensif sehingga dapat

membatasi perilaku oportunistik manajer. Perilaku oportunistik adalah

perilaku yang sering dilakukan oleh manajer untuk memanfaatkan segala

kesempatan untuk mencapai tujuan pribadi. Pengawasan terhadap manajer

dapat menurunkan konflik keagenan yang dapat terjadi. Pengawasan

intensif yang dilakukan investor institusional menyebabkan manajer akan

bertindak sesuai dengan kepentingan investor. Pihak investor institusional

mempunyai keinginan untuk mendapatkan profit dari perusahaan dalam

bentuk dividen.54

53

Ali Kesuma: “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Serta

Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate yang Go Public di BEI”,

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.11, No1, 2009, hlm. 44. 54

Vera Kusumawati, Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan

Institusional, Komite Audit, dan Kualitas Audit terhadap Created Share Holder Value

Page 60: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

38

Hasil penelitian oleh Ismiyanti dan Hanafi yang menyatakan

bahwa kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap kebijakan

dividen. Semakin tinggi kepemilikan institusional maka semakin kuat

control eksternal terhadap perusahaan dan mengurangi kos keagenan dan

perusahaan cenderung memberikan dividen yang rendah.55

Kepemilikan

institusional dianggap sebagai efek substitusi dari upaya untuk

meminimalkan biaya keagenan melalui kebijakan dividen dan utang. Oleh

karena itu, untuk menghindari inefisiensi penggunaan sumber daya,

diterapkankan kebijakan dividen yang lebih rendah.56

Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan rumusan hipotesis

sebagai berikut:

H3 : Kepemilikan Institusional berpengaruh terhadap Harga

Saham pada perusahaan sektor perdagangan, jasa dan

investasi yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia

(ISSI) periode 2012-2016.

4. Pengaruh Struktur Modal terhadap Kebijakan Dividen

Berdasarkan agency theory oleh Jensen dan Meckling, struktur

modal berpengaruh signifikan dengan arah positif terhadap dividen.

Struktur modal berpengaruh signifikan dengan arah positif terhadap

pada Perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Skripsi, Universitas Sebelas Maret

Surakarta, 2011, hlm. 38-39. 55

Fitri Ismiyanti dan Mamduh M Hanafi, Kepemilikan Institusional, Risiko,

Kebijakan Utang, dan Kebijakan Dividen: Analisis Persamaan Simultan, Jurnal

Simposium Nasional Akuntansi VI, 2003. 56

Marselina Widiastuti, Pranata P. Midiastuty, dan Eddy Suranta, Dividend

Policy and Foreign Ownership, Leverage, Free Cash Flow, Return on Asset, Jurnal

Prosiding SNA-Simposium Nasional Akuntansi XVI, Vol. 16, 2013, hlm .321.

Page 61: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

39

kebijakan dividen. Saat struktur modal mengalami kenaikan maka

kebijakan dividen akan naik, saat struktur modal mengalami penurunan

maka kebijakan dividen akan turun.57

Struktur modal merupakan penentuan komposisi modal, yaitu

perbandingan antara hutang dan modal sendiri atau dengan kata lain

struktur modal merupakan hasil atau akibat dari keputusan pendanaan

(financing decision) yang artinya memilih apakah akan mengunakan

hutang atau ekuitas untuk mendanai operasi perusahaan.58

Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan rumusan hipotesis

sebagai berikut:

H4 : Struktur Modal berpengaruh terhadap Harga Saham pada

perusahaan sektor perdagangan, jasa dan investasi yang

terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) periode

2012-2016.

5. Pengaruh Harga Saham terhadap Kebijakan Dividen

Kebijakan pembayaran deviden merupakan suatu kebijakan yang

dengan biaya mahal, karena perusahaan harus menyediakan dana dalam

jumlah besar untuk keperluan pembayaran dividen. Perusahaan umumnya

menolak untuk mengurangi pembayaran dividen dan menganut kebijakan

konservatif dengan pembayaran dividen yang stabil. Hanya perusahaan

57

Agnes Sulistyowati, Suhadak, dan Achmad Husaini: “Pengaruh Struktur

Modal Terhadap Kebijakan Dividend (Studi Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa

Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2012)”, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol.8,

No2, 2014, hlm. 3. 58

Lukman Syamsuddin, Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep Aplikasi

dalam Perencanaan , Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan, (Jakarta: Rajawali

Pers), 2009, hlm. 9.

Page 62: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

40

dengan tingkat kemampulabaan yang tinggi dan prospek ke depan yang

cerah, yang mampu untuk membagikan dividen. Banyak perusahaan yang

selalu mengkomunikasikan bahwa perusahaannya memiliki prospek ke

depan yang cerah dan tidak menghadapi masalah keuangan.59

Kemampuan perusahaan dalam membayar deviden adalah salah

satu faktor yang mempengaruhi harga saham. Besarnya pembayaran

dividen tersebut dapat mempengaruhi harga saham. Apabila deviden yang

dibayarkan tinggi, maka harga saham cenderung tinggi sehingga nilai

perusahaan juga tinggi.60

Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan rumusan hipotesis

sebagai berikut:

H5 : Harga Saham berpengaruh terhadap Kebijakan Dividen

pada perusahaan sektor perdagangan, jasa dan investasi

yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

periode 2012-2016.

6. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Kebijakan Dividen

yang Dimediasi oleh Harga Saham

Besar kecilnya kepemilikan institusional pada perusahaan yang

setiap tahunnya berubah-ubah. Pada akhirnya, perbedaan hasil dapat

terjadi, artinya apabila kepemilikan institusional naik, kebijakan dividen

dan harga saham belum tentu mengalami kenaikan juga. Secara teori,

59

Werner R. Murhadi: “Studi Kebijakan Deviden: Anteseden dan Dampaknya

Terhadap Harga Saham”, Jurnal Manajemen dan Kewiraysahaan, Vol.10, No.1, 2008,

hlm. 2. 60

Ria Nofrita: “Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan dengan

Kebijakan Deviden Sebagai Variabel Intervening” Jurnal Akunansi, 2013, hlm. 6.

Page 63: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

41

kepemilikan institusional berpengaruh terhadap kebijakan dividen dan

harga saham. Hal ini terbukti pada dan penelitian yang telah dilakukan

oleh penelitian Embara, Wiagustini, Badjra yang menyatakan bahwa

kepemilikan institusional memiliki pengaruh positif signifikan terhadap

kebijakan dividen dan harga saham.61

Total pengembalian (return) kepada pemegang saham selama waktu

tertentu terdiri dari peningkatan harga saham ditambah dividen yang

diterima. Jika perusahaan menetapkan dividen yang lebih tinggi dari tahun

sebelumnya, maka return yang diperoleh investor akan semakin tinggi. 62

Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan rumusan hipotesis

sebagai berikut:

H6 : Kepemilikan Institusional berpengaruh terhadap Kebijakan

Dividen dengan Harga Saham sebagai Variabel Intervening

pada perusahaan sektor perdagangan, jasa dan investasi

yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

periode 2012-2016.

61

Cecilia Triana Dewi Lestari Embara, Ni Luh Putu Wiagustini, dan Ida Bagus

Badjara, Variabel – Variabel yang Berpengaruh terhadap Kebijakan Dividen serta Harga

Saham Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia, Jurnal Manajemen,

Strategi Bisnis, dan Kewirausahaan, Vol. 6, No. 2, 2012, hlm. 127. 62

Umi Mardiyati, Gatot Nazir A, dan Ria Putri, "Pengaruh Kebijakan Dividen,

Kebijakan Hutang dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan", Jurnal Riset

Manajemen Sains Indonesia, Volume 3, Nomor 1, 2012

Page 64: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

42

7. Pengaruh Struktur Modal terhadap Kebijakan Dividen yang

Dimediasi oleh Harga Saham

Struktur modal dapat menggambarkan perbandingan antara utang

dengan modal sehingga menunjukkan apakah perusahaan didanai lebih

banyak utang atau modal sendiri. Semakin besar struktur modal berarti

risiko perusahaan semakin tinggi dan ini dapat menurunkan harga saham

di pasar modal. Turunnnya harga saham akan mempengaruhi pembagian

dividen dan kebijakan dividen berpengaruh terhadap sikap investor. Para

pemegang saham memandang negatif terhadap perusahaan yang

mengurangi dividen, karena mengurangi dividen dapat mereka kaitkan

pada kesulitan keuangan pada suatu perusahaan. Pembayaran dividen

sering diikuti oleh kenaikan harga saham dan dilihat sebagai signal bahwa

perusahaan memiliki propsek yang baik.63

Menurut Weston dan Copeland bahwa capital structure or the

capitalization of the firm is the permanent financing represented by long-

term debt, preferred stock and shareholder‟s equity. Joel G. Siegel dan Jae

K. Shim mengatakan debt to equity ratio (DER) sebagai ukuran yang

dipakai dalam menganalisis laporan keuangan untuk memperlihatkan

besarnya jaminan yang tersedio untuk kreditor. Tingkat risiko perusahaan

dapat tercermin dari debt to equity ratio (DER) yang menunjukkan

63

Nola Yulita, Pengaruh Struktur Modal, Kebijakan Dividen, dan Kepemilikan

Manajerial Terhadap Nilai Perushaan, Universitas Negeri Padang, 2014, hlm. 3-4.

Page 65: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

43

seberapa besar modal sendiri yang dimiliki oleh perusahaan dalam

memenuhi kewajiban-kewajiban perusahaan.64

Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan rumusan hipotesis

sebagai berikut:

H7 : Struktur Modal berpengaruh terhadap Kebijakan Dividen

dengan Harga Saham sebagai Variabel Intervening pada

perusahaan sektor perdagangan, jasa dan investasi yang

terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) periode

2012-2016.

G. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Tabel Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu

64

Irham Fahmi, Pengantar Manajemen Keuangan (Teori dan Soal Jawab),

(Bandung: ALFABETA, 2015), hlm. 184.

No Penulis Judul Variabel Hasil

1 Lita Kurniawati,

Sahala Manalu

dan Rony Joyo

Negoro

Octavianus

(2015)

Pengaruh

Kepemilikan

Institusional

Terhadap Kebijakan

Dividen, dan Harga

Saham

Variabel

Dependen:

Kebijakan

Dividen dan

Harga Saham.

Variabel

Independen:

Kepemilikan

institusional.

Terdapat hubungan yang

signifikan positif antara

kepemilikan institusional

dan kebijakan dividen.

Juga terdapat hubungan

yang signifikan positif

antara kepemilikan

institusional dan harga

saham.

2 Agnes

Sulistyowati,

Suhadak, dan

Achmad Husaini

(2014)

Pengaruh Struktur

Modal Terhadap

Kebijakan Dividend

(Studi Pada

Perusahaan yang

Terdaftar Di Bursa

Efek Indonesia

Periode Tahun 2010-

2012)

Variabel

Dependen:

Kebijakan

Dividen.

Varibel

Independen:

Struktur

Modal.

Hasil penelitian

menunjukkan struktur

modal (leverage)

berpengaruh signifikan

terhadap kebijakan

dividen.

Page 66: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

44

3 Ali Kesuma

(2009)

Analisis Faktor yang

Mempengaruhi

Struktur Modal Serta

Pengaruhnya

Terhadap Harga

Saham

PerusahaanReal

Estate yang Go

Public di BEI

Variabel

Dependen:

Struktur

Modal dan

Harga Saham.

Variabel

Independen:

Growth of

sales, Struktur

Aktiva,

Profitabilitas,

Rasio Hutang.

Struktur aktiva

mempunyai pengaruh

negatif atau berlawanan

arah dengan harga saham,

Profitabilitas mempunyai

pengaruh signifikan serta

searah dengan harga

saham dan signifikan,

Rasio Hutang mempunyai

pengaruh yang tidak

signifikan terhadap harga

saham, Struktur modal

mempunyai pengaruh

tidak signifikan dan

searah dengan harga

saham.

4 Tita Deitiana

(2011)

Pengaruh Rasio

Keuangan,

Pertumbuhan

Penjualan Dan

Dividen Terhadap

Harga Saham

Variabel

Dependen:

Harga Saham.

Variabel

Independen:

Likuiditas,

Profitabilitas,

Perumbuhan

Penjualan dan

Dividen.

Profitabilitas berpengaruh

terhadap harga saham.

Likuiditas, dividen dan

pertumbahan penjualan

tidak berpengaruh

terhadap harga saham.

5 Werner R.

Murhadi

(2008)

Studi Kebijakan

Deviden: Anteseden

dan Dampaknya

Terhadap Harga

Saham

Variabel

Dependen:

harga saham

dan dividen.

variabel

Independen:

set kesempatan

investasi,

aliran kas

bebas, tahapan

daur hidup,

kepemilikan

institusional,

dan regulasi.

Variabel

control:

ukuran

perusahaan

dan utang.

Kebijakan deviden

berpengaruh

positif terhadap harga

saham, Set kesempatan

investasi dalam penelitian

ini tidak memiliki

pengaruh langsung

terhadap harga saham,

Aliran

kas bebas memiliki

pengaruh negatif terhadap

harga

saham, kepemilikan

institusi memiliki

pengaruh

negatif, Tahapan daur

hidup perusahaan

berpengaruh

terhadap harga saham,

Regulasi berpengaruh

Page 67: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

45

positif terhadap harga

saham.

6 Mayang Trusta

Wanudya Palupi,

Nengah Sudjana,

Zahroh Z.A

(2017)

Pengaruh Struktur

Modal Terhadap

Kebijakan (pada

perusahaan

manufaktur sektor

industry dasar dan

kimia yang terdaftar

di BEI 2013-3015)

Variabel

Dependen:

Kebijakan

Dividen.

Variabel

Independen:

DR dan DER.

DR berpengaruh positif

dan signifikan terhadap

kebijakan dividen

DER berpengaruh

negating dan signifikan

terhadap kebijakan

dividen.

7 Sisca Christianty

Dewi

(2008)

Pengaruh

Kepemilikan

Managerial,

Kepemilikan

Institusional,

Kebijakan Hutang,

Profitabilitas dan

Ukuran Perusahaan

Terhadap Kebijakan

Dividen

Variabel

Devenden:

Kebijakan

Dividen.

Variabel

Independen:

Kepemilikan

Managerial,

Kepemilikan

Institusional,

Kebijakan

Hutang,

Profitabilitas

dan Ukuran

Perusahaan.

Hasil pengujian hipotesis

terdapat: pengujian pada

koefisiensi kepemilikan

manajerial yang bernilai

negatif dan signifikan,

pengujian pada

koefisiensi kepemilikan

intsitusional yang bernilai

negatif dan signifikan,

pengujian pada

koefisiensi kebijakan

hutang yang bernilai

negatif dan signifikan,

pengujian pada

koefisiensi ukuran

perusahaan yang bernilai

positif dan signifikan.

8 Ina Kusnul

Astiningsih

(2017)

Pengaruh

Kepemilikan

Institusional,

Earning Per Share,

Return On Asset

terhadap Harga

Saham

Variabel

Dependen:

Harga Saham.

Variabel

Independen:

Kepemilikan

Institusional,

Earning Per

Share, dan

Return On

Asset.

Hasil uji t menunjukkan

bahwa hanya variabel

Earning Per Share, dan

Return On Asset yang

berpengaruh signifikan

terhadp harga saham.

Sedangkan kepemilikan

institusional tidak

berpengaruh signifikan

terhadap harga saham.

9 Evy Sumarta

(2016)

Pengaruh Struktur

Kepemilikan

terhadap Kebijakan

Dividen pada

Perusahaan

Manufaktur

Variabel

Dependen:

Kebijakan

Dividen.

Variabel

Independen:

Kepemilikan

Institusional

Kepemilikan institusional

yang tidak memiliki

kepemilikan manajerial

berpengaruh negatif

terhadap kebijakan

dividen, sedangkan

kepemilikan institusional

yang memiliki

Page 68: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

46

Sumber : Dikumpulkan dari berbagai sumber, 2018

dan

Kepemilikan

Manajerial.

kepemilikan manjerial

berpengaruh positif.

Kepemilikan manajerial

berpengaruh positif

terhadap kebijakan

dividen.

10 Fatkur

Rahmawati

(2017)

Pengaruh Kebijakan

Dividen dan

Keputusan Investasi

terhadap Harga

Saham pada

Perusahaan

Trnasportasi yang

terdaftar di Bursa

Efek Indonesia

Periode 2009-2014

Variabel

Dependen:

Harga Saham.

Variabel

Independen:

Kebijakan

Dividen dan

Keputusan

Investasi.

Secara Simultan

Pengaruh kebijakan

dividen dan keputusan

investasi terhadap harga

saham berpengaruh

secara signifikan.

Page 69: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

47

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Agar dapat mengatasi terjadinya penyimpangan pada penyusunan,

penulis perlu membatasi ruang lingkup penelitian hanya pada pengaruh

kepemilikan institusional dan struktur modal terhadap kebijakan dividen

dengan harga saham sebagai variabel intervening (studi empiris pada

perusahaan sektor perdagangan, jasa dan investasi yang terdaftar di indeks

saham syariah indonesia (ISSI) periode 2012-2016).

B. Jenis dan Sumber Data

Metode penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian kuantitatif, metode penelitian kuantitatif adalah sebagai metode

penelitian yang berdasarkan yang berlandaskan pada filsafat positivism

(konkrit, teramati, terukur dll).65

Pendekatan kuantitatif menekankan pada

pengujian teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan

melakukan analisis data dengan prosedur statistik. Jenis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah data sekunder, data sekunder adalah data yang

diperoleh lewat pihak lain tidak langsung diperoleh dari subyek

65

Sugiyono, Metode Pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D,

(Bandung: Alfabeta), 2015, hlm. 14.

Page 70: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

48

penelitiannya.66

Penelitian ini menggunakan data yang pengumpulannya dan

pengolahannya dilakukan oleh pihak lain yang diperoleh website

www.idx.co.id. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor perdagangan,

jasa dan investasi yang terdaftar di ISSI periode 2012-2016.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.67

Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor perdagangan, jasa dan

investasi yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Periode

2012-2016 sebanyak 89 perusahaan. (Lampiran 1)

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut.68

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini ada 7

perusahaan yang memenuhi kriteria. Teknik pengambilan sampel dalam

penelitian ini diambil secara purposive sampling yaitu teknik penentuan

sampel dengan pertimbangan tertentu. Kriteria pengambilan sampel yang

ditentukan dalam pemilihan sample adalah:

1. Perusahaan sektor perdagangan, jasa dan investasi yang terdaftar di Indeks

Saham Syariah Indonesia (ISSI).

66

Saifuddin Anwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar), 2014,

hlm. 91. 67

Sugiyono, Metode Pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D,

(Bandung: Alfabeta), 2015, hlm. 117. 68

Sugiyono, Metode Pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D,

(Bandung: Alfabeta), 2015, hlm. 81.

Page 71: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

49

2. Perusahaan secara berturut-turut memiliki semua data yang diperlukan

dalam setiap variabel penelitian kepemilikan institusional, struktur modal,

harga saham dan kebijakan dividen pada periode 2012-2016.

Berdasarkan kriteria tersebut didapatkan prosedur pemilihan sampel

sebagai berikut:

Tabel 3.1

Prosedur Pemilihan Sample

No Keterangan Jumlah

Perusahaan

Kode Perusahaan

1

Perusahaan sektor

perdagangan, jasa, dan

investasi yang terdaftar di

Indeks Saham Syariah

Indonesia (ISSI) periode

2012-2016.

89

ACES, AIMS, AKRA, APII, ASGR, BAYU,

BLTZ, BMSR, BMTR, BRMS, CENT, CLPI,

CNKO, CSAP, DNET, DSSA, ECII, EMPT,

ERAA, FAST, FISH, GEMA, GLOB, GOLD,

GREN, HERO, HEXA, HOME, HOTL, ICON,

INPP, INTA, INTD, ITMA, JIHD, JKON,

JTPE, JSPT, KBLV, KOBX, KOIN, LINK,

LPLI, LPPF, LTLS, MAMI, MAPI, MDIA,

MDRN, MFMI, MICE, MIDI, MIKA, MLPL,

MLPT, MNCN, MPPA, MTDL, PANR, PDES,

PGLI, PJAA, PNSE, PSKT, PTSP, RALS,

RANC, RIMO, SAME, SCMA, SDPC, SHID,

SILO, SKYB, SONA, SQMI, SRAJ, SRTG,

SUGI, TELE, TGKA, TIRA, TMPI, TMPO,

TRIL, TURI, UNTR, WAPO, WICO

2

Perusahaan yang tidak

membagikan dividen

2012.

(28)

(ACES, APII, BMSR, CLPI, CNKO, CSAP,

ERAA, GEMA, GLOB, GOLD, HERO, INPP,

JSPT, LPLI, LTLS, MPPA, MTDL, PANR,

PJAA, PNSE, RALS, SDPC, SQMI, SRAJ,

TMPO, TRIL, WAPO, WICO)

3

Perusahaan yang tidak

membagikan dividen

2013.

(13)

(BLTZ, ECII, HOTL, INTA, KBLV, KOBX,

MAMI, MLPT, PDES, RANC, SILO, SRTG,

TELE)

4

Perusahaan yang tidak

membagikan dividen

2014.

(19)

(BAYU, DNET, FAST, HEXA, ICON, JKON,

JTPE, KOIN, LINK, MDIA, MDRN, MICE,

MLPL, MNCN, PSKT, RIMO, SAME, SHID,

SONA)

5

Perusahaan yang tidak

membagikan dividen

2015.

(14)

(AIMS, CENT, EPMT, INTD, ITMA, LPPF,

MFMI, MIKA, PGLI, SKYB, SUGI, TGKA,

TIRA, TMPI)

6

Perusahaan yang tidak

membagikan dividen

2016.

(8)

(BRMS, DSSA, GREN, HOME, JIHD, MAPI,

MIDI, PTSP)

Jumlah Sample 7

AKRA, ASGR, BMTR, FISH, SCMA, TURI,

UNTR

Sumber: Data diolah kembali, 2018

Page 72: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

50

Berikut data perusahaan yang akan menjadi sampel penelitian:

Tabel 3.2

Daftar Sample Perusahaan Sektor Perdagangan, Jasa

dan Investasi yang Terdaftar di ISSI

Periode 2012-2016

No Kode Efek Nama Perusahaan

1 AKRA PT AKR Corporindo Tbk.

2 ASGR PT Astra Graphia Tbk.

3 BMTR PT Global Mediacom Tbk.

4 FISH PT FKS Multi Agro Tbk.

5 SCMA PT Surya Citra Media Tbk.

6 TURI PT Tunas Ridean Tbk.

7 UNTR PT United Tractors Tbk.

Sumber : www.sahamok.com (data diolah kembali), 2018

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi,

kepustakaan yang berupa buku, jurnal dan website. Dokumentasi yang

didasarkan pada laporan keuangan tahunan yang dipublikasikan oleh

perusahaan sektor perdagangan, jasa dan investasi yang terdaftar di Indeks

Saham Syariah Indonesia (ISSI) periode 2012-2016 melalui website

www.idx.co.id.

E. Variabel-variabel Penelitian

Dalam penelitian ini variabel yang diteliti dibagi menjadi tiga

kelompok besar yaitu variabel bebas (independent variable), variabel terikat

(dependent variable) dan variable antara (variable intervening). Definisi

operasional untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut:

Page 73: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

51

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain.

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).69

Variabel independen (variabel bebas) dalam penelitian ini adalah

Kepemilikan Institusional dan Struktur Modal (DER).

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel

terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.70

Variabel dependen dalam

penelitian ini adalah Kebijakan Dividen (DPR).

3. Variabel Antara (Intervening Variable)

Variabel antara adalah variabel yang menghubungkan antara

variabel bebas dan terikat yang dapat memperkuat atau memperlemah

hubungan namun tidak dapat diamati atau diukur. Sehingga menyebabkan

hubungan antara X dan Y menjadi hubungan yang tidak langsung, bias

dinotasikan dengan X atau Z. Dengan kata lain variabel antara

mengemukakan dan menjelaskan pengaruh variabel bebas terhadap

variabel terikat. Variabel Antara (Intervening Variable) dalam penelitian

ini yaitu Harga Saham.

69

Sugiyono, Metode Pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D,

(Bandung: Alfabeta), 2015, hlm. 81. 70

Sugiyono, Metode Pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D,

(Bandung: Alfabeta), 2015, hlm. 39.

Page 74: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

52

Tabel 3.3

Definisi Operasional

Sumber: diolah dari berbagai sumber, 2018

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan cara dokumentasi, yaitu dengan melakukan pencatatan atau

mengumpulkan catatan-catatan yang menjadi bahan penelitian, dan mengkaji

dari berbagai literatur pustaka seperti berbagai jurnal, karya tulisan ilmiah

seperti skripsi, buku-buku, dan sumber-sumber yang berkaitan dengan

penelitian.

Variabel Definisi Indikator Skala

Kepemilikan

Institusional

(X1)

Tingkat kepemilikan saham institusional

dalam perusahaan di perusahaan sektor

perdagangan, jasa dan investasi yang

terdaftar di ISSI periode 2012-2016 yang

diukur oleh proporsi saham yang dimiliki

institusional pada akhir tahun.

Jumlah saham

yang dimiliki

institusi

Jumlah saham

yang beredar

Rasio

Struktur Modal

(X2)

Rasio atau perbandingan antara modal

sendiri dan modal yang diperoleh dari luar

perusahaan sektor perdagangan, jasa dan

investasi yang terdaftar di ISSI periode

2012-2016.

Total liabilitas

Total ekuitas Rasio

Harga Saham

(Z)

Salah surat berharga yang diperdagangkan

dipasar modal (bursa) pada perusahaan

sektor perdagangan, jasa dan investasi yang

terdaftar di ISSI periode 2012-2016.

Harga

penutupan

saham

(closing price)

Rasio

Kebijakan

Dividen

(Y)

Kebijakan yang harus diambil oleh

manajemen di perusahaan sektor

perdagangan, jasa dan investasi yang

terdaftar di ISSI periode 2012-2016 untuk

memutuskan apakah laba yang diperoleh

perusahaan selama satu periode akan dibagi

semua atau dibagi sebagian untuk dividen

dan sebagian lagi tidak dibagi dalam bentuk

laba ditahan.

Dividen per

saham

Laba per

saham Rasio

Page 75: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

53

G. Metode Analisis Data

Berdasarkan hipotesis yang telah ditentukan, maka analisis yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Analysis regresi linier berganda (path

analysis). Metode ini digunakan untuk menguji model hubungan antar variabel

yang berbentuk sebab akibat.71

Untuk mempermudah pelaksanaan perhitungan

menggunakan alat bantu SPSS windows versi 20.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif bertujuan untuk mengembangkan atau

menggambarkan profil data penelitian dan mengidentifikasi variabel-

variabel pada setiap hipotesis. Uji statistik deskriptif dalam penelitian ini

digunakan untuk mendeskripsikan data yang ada dalam penelitian ini yang

terdiri dari kepemilikan institusional, struktur modal, kebijakan dividen

dan harga saham.

2. Uji Asumsi Klasik

Pengujian statistik dengan analisis regresi dapat dilakukan dengan

petimbangan tidak adanya pelanggaran terhadap asumsi-asumsi kalsik. Uji

asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Normalitas,

Uji Linieritas, Uji Multikolinieritas, Uji Autokorelasi dan Uji

Heteroskedastisitas, yang secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi variabel independen dan dependen memiliki distribusi normal

71

Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta), 2009, hlm. 47.

Page 76: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

54

atau tidak, yaitu distribusi data tersebut tidak melenceng ke kanan dan

ke kiri. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan grafik

normal probability plot atau dengan uji Kolmogorov Smirnov. Deteksi

normalitas dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu

diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusan:72

1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak

mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi

asumsi normalitas.

Dasar pengambilan keputusan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov

yaitu:

1) Jika nilai signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi normal.

2) Jika nilai signifikansi < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal.

b. Uji Linieritas

Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel

mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan.73

Uji

linier ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi

atau regresi linier. Dasar pengambilan keputusan:

72 Imam Ghozali, Aplikasi analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi

ke-2, (Semarang: Bada Penerbit Universitas Diponegoro), 2002, hlm. 74.

73 Imam Ghozali, Aplikasi analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi ke-

2, (Semarang: Bada Penerbit Universitas Diponegoro), 2002, hlm. 65.

Page 77: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

55

1) Jika nilai Sig. deviation from liniearity > 0,05, maka terdapat

hubungan yang Linier antara variabel independen dengan variabel

dependen.

2) Jika nilai Sig. deviation from liniearity < 0,05, maka tidak terdapat

hubungan yang Linier antara variabel independen dengan variabel

dependen.

c. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat

korelasi antara variabel bebas di dalam model regresi.

Multikolonieritas dapat disebabkan oleh adanya efek kombinasi dua

atau lebih variabel independen. Multikolonieritas dapat dilihat dari

nilai Tolerance dan variance inflation faktor (VIF). Jika nilai tolerance

≥ 0,10 dan nilai VIF ≤ 10 maka model regresi tersebut bebas dari

multikolonieritas.74

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier

ada korelasi antara kesalhan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi

muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan

satu sama lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu

(time series) karena “gangguan” pada seseorang individu atau

kelompok cenderung mempengaruhi “gangguan” pada individu atau

74

Imam Ghozali, Aplikasi analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi ke-

2, (Semarang: Bada Penerbit Universitas Diponegoro), 2002, hlm. 57.

Page 78: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

56

kelompok yang sama pada periode berikutnya. Dalam penelitian ini

menggunakan pendekatan Durbin Watson (DW test), karena sample

yang digunakan dibawah 100.75

1) Apabila dw < dl atau du > 4-dl, maka terdapat autokorelasi.

2) Apabila du < dw < 4-du, maka tidak terdapat autokorelasi.

3) Apabila dl < dw < du atau 4-du < dw < 4-dl, maka tidak ada

kesimpulan.

e. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual dari satu

pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homokedastisitas

dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik

adalah tidak terjadi Heteroskedastisitas. Uji statistik yang digunakan

dalam penelitian adalah Uji Park. Jika nilai t hitung < dari t tabel maka

tidak terjadi gejala heterokedastisitas maka sebaliknya jika nilai t

hitung > dari t tabel maka terjadi gejala heterokedastisitas atau dengan

melihat signifikan < 0,05 secara statistik mempengaruhi variabel

dependen, maka ada indikasi terjadi Heteroskedastisitas. Jika

signifikansi terjadi > 0,05, maka dapat disimpulkan model regresi tidak

mengandung adanya Heteroskedastisitas.

75

Imam Ghozali, Aplikasi analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi ke-

2, (Semarang: Bada Penerbit Universitas Diponegoro), 2002, hlm. 84.

Page 79: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

57

H. Path Analysis

Mediasi atau intervening merupakan variabel antara yang berfungsi

memediasi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.

Untuk menguji pengaruh variabel intervening digunakan metode analisis jalur

(path analysis). Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi linier

berganda, tujuan dari analisis jalur adalah untuk menerangkan akibat langsung

dan tidak langsung dari beberapa variabel sebagai variabel penyebab, terhadap

beberapa variabel lainnya sebagai variabel akibat dan analisis jalur tidak dapat

digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis.76

Hubungan variabel Kepemilikan Institusional (X1) dan Struktur Modal

(X2) terhadap Kebijakan Dividen (Y) dimediasi Harga Saham (Z)

digambarkan dalam path analysis sebagai berikut:

Gambar 3.1

Model Diagram Path

76

Ety Rochaety, Ratih Tresnawati dan Abdul Madjid Latief, Metodologi

Penelitian Bisnis Dengan aplikasi SPSS. (Jakarta: Mitra Wacana Media), 2007, hlm. 142.

X2

Y

X1

Z

e1 e2

Page 80: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

58

Model persamaan regresi yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:

a. Z = PZX1 + PZX2 + e1

b. Y = PyX1 + PyX2 + PyZ + e2

Dimana :

P = Koefisien Regresi Variabel

X1 = Kepemilikan Institusional

X2 = Struktur Modal

Z = Harga Saham

Y = Kebijakan Dividen

e1 = Residual atau Prediction Error

e2 = Residual atau Prediction Error

I. Pengujian Hipotesis

1. Uji t

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi dari

pengaruh variabel independen, terhadap variabel dependen dengan

ketentuan penerimaan atau penolakan apabila angka signifikasi dibawah

atau sama dengan 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Pengujian

hipotesis juga dapat menggunakan perbandingan antara t hitung dengan t

tabel, dengan ketentuan:

a. Jika t hitung > t tabel, nilai signifikansi t < 0,05 maka Ho ditolak dan

Ha diterima.

Page 81: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

59

b. Jika t hitung < t tabel nilai signifikansi t > 0,05 maka Ho diterima dan

Ha ditolak.

2. Uji Pengaruh Mediasi (Intervening)

Sobel test digunakan untuk mengetahui apakah hubungan yang

melaui sebuah variabel mediasi secara signifikan mampu sebagai mediator

dalam hubungan tersebut. Sebagai contoh pengaruh A terhadap B melalui

Z. Dalam hal ini variabel Z merupakan mediator hubungan dari A ke B.

Untuk menguji seberapa besar peran variabel Z memediasi pengaruh A

terhadap B digunakan uji Sobel test. Dimana Sobel test menggunakan uji

Z dengan rumus sebagai berikut:

a = koefisien regresi variabel independen terhadap varaibel mediasi

b = koefisien regresi variabel mediasi terhadap varaibel dependen

SEa = standard error of estimation dari pengaruh variabel independen

terhadap variabel mediasi

SEb = standard error of estimation dari pengaruh variabel mediasi

terhadap variabel dependen

3. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk menukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangan variabel-variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah nol sampai satu. Nilai R2

yang kecil berarti

kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi

Page 82: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

60

variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti

variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.77

4. Menghitung Jalur

Perhitungan jalur menjelaskan tentang X1 dan X2 baik secara langsung

maupun tidak langsung terhadap Harga Saham (Z) dan Kebijakan Dividen

(Y).78

a. Menghitung Pengaruh Langsung (Direct Effect atau DE)

1) Pengaruh variabel X1 terhadap Z DEX1,Z = X1 terhadap Z

2) Pengaruh variabel X2 terhadap Z DEX2,Z = X2 terhadap Z

3) Pengaruh variabel X1 terhadap Y DEX1Y = X1 terhadap Y

4) Pengaruh variabel X2 terhadap Y DEX2,Y = X2 terhadap Y

5) Pengaruh variabel Z terhadap Y DEZY = Z terhadap Y

b. Menghitung Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effect atau IE)

1) Pengaruh variabel X1 terhadap Y melalui Z

IE X1ZY : X1 Z Y (DEX1,Z * DEZY)

2) Pengaruh variabel X2 terhadap Y melalui Z

IE X2ZY : X2 Z Y (DEX2,Z * DEZY)

77

Imam Ghozali, Aplikasi analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi ke-

2, (Semarang: Bada Penerbit Universitas Diponegoro), 2002, hlm. 65. 78

Ety Rochaety, Ratih Tresnawati dan Abdul Madjid Latief, Metodologi

Penelitian Bisnis Dengan aplikasi SPSS. (Jakarta: Mitra Wacana Media), 2007, hlm. 179.

Page 83: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

61

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Statistik Deskriptif Variabel

Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif, maka berikut dalam

tabel-tabel hasil analisis deskriptif masing-masing variabel yang terdiri dari

variabel dependen yaitu Kebijakan Dividen, variabel independen yaitu

Kepemilikan Institusional dan Struktur Modal serta Harga Saham sebagi

variabel Intervening akan ditampilkan karakteristik sampel yang digunakan

didalam penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), rata-rata sampel (mean),

nilai maksimum, nilai minimum dan standar deviasi.

1. Kepemilikan Institusional (KI)

Data statistik deskriptif dari nilai variabel penelitian kepemilikan

institusional dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut :

Tabel 4.1

Statistik Deskriptif Kepemilikan Institusional (KI)

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Ln_KI 35 3.76 4.49 4.1242 .21585

Valid N (listwise) 35

Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa jumlah pengamatan

pada perusahaan sektor perdagangan, jasa dan investasi yang terdaftar di

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) periode 2012-2016 dalam

penelitian ini sebanyak 35 data. Hasil statistik deskriptif dari variabel

independen kepemilikan institusional (KI) memiliki nilai minimum 3,76,

Page 84: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

62

nilai maximum 4,49 dan memiliki mean 4,1242 dengan standar deviasi

sebesar 0,21585. Nilai mean ini memiliki nilai yang lebih tinggi dari rata-

rata minimum yang ditentukan yaitu 3,76. Hal ini menunjukkan bahwa

kepemilikan institusional di dalam perusahaan memiliki tingkat

keterlibatan partisipasi yang tinggi dalam keputusan pembagian dividen

dalam perusahaan.

2. Struktur Modal (DER)

Data statistik deskriptif dari nilai variabel penelitian struktur modal

dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut :

Tabel 4.2

Statistik Deskriptif Struktur Modal (DER)

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Ln_DER 35 3.40 6.46 4.4718 .74295

Valid N (listwise) 35

Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa jumlah pengamatan

pada perusahaan sektor perdagangan, jasa dan investasi yang terdaftar di

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) periode 2012-2016 dalam

penelitian ini sebanyak 35 data. Hasil statistik deskriptif dari variabel

independen struktur modal (DER) memiliki nilai minimum 3,40, nilai

maximum 6,46 dan memiliki mean 4,4718 dengan standar deviasi sebesar

0,74295. Nilai mean ini memiliki nilai yang lebih tinggi dari rata-rata

minimum yang ditentukan yaitu 3,40. Hal ini menunjukkan bahwa struktur

Page 85: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

63

modal di dalam perusahaan cenderung memiliki tingkat keterlibatan

partisipasi dalam keputusan pembagian dividen dalam perusahaan.

3. Harga Saham

Data statistik deskriptif dari nilai variabel penelitian harga saham

dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut :

Tabel 4.3

Statistik Deskriptif Harga Saham

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Ln_HS 35 6.27 9.96 7.8948 1.02003

Valid N (listwise) 35

Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan bahwa jumlah pengamatan

pada perusahaan sektor perdagangan, jasa dan investasi yang terdaftar di

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) periode 2012-2016 dalam

penelitian ini sebanyak 35 data. Hasil statistik deskriptif dari variabel

intervening harga saham memiliki nilai minimum 6,27, nilai maximum

9,96 dan memiliki mean 7,8948 dengan standar deviasi sebesar 1,02003.

Nilai mean ini memiliki nilai yang lebih tinggi dari rata-rata minimum

yang ditentukan yaitu 6,27. Hal ini menunjukkan bahwa harga saham di

dalam perusahaan cenderung tinggi dalam penentuan pengambilan

keputusan dividen yang akan dibagikan.

4. Kebijakan Dividen (DPR)

Data statistik deskriptif dari nilai variabel penelitian harga saham

dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut :

Page 86: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

64

Tabel 4.4

Statistik Deskriptif Kebijakan Dividen

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Ln_DPR 35 1.69 4.91 3.5957 .79864

Valid N (listwise) 35

Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan bahwa jumlah pengamatan

pada perusahaan sektor perdagangan, jasa dan investasi yang terdaftar di

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) periode 2012-2016 dalam

penelitian ini sebanyak 35 data. Hasil statistik deskriptif dari variabel

dependen kebijakan dividen (DPR) memiliki nilai minimum 1,69, nilai

maximum 4,91 dan memiliki mean 3,5957 dengan standar deviasi sebesar

0,79864. Nilai mean ini memiliki nilai yang lebih tinggi dari rata-rata

minimum yang ditentukan yaitu 1,69. Hal ini menunjukkan bahwa

kebijakan dividen di dalam perusahaan memiliki kebijakan yang tepat

dalam pembagian dividen.

B. Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian statistisk dengan analisis regresi dapat dilakukan dengan

petimbangan tidak adanya pelanggaran terhadap asumsi-asumsi kalsik. Uji

asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Normalitas, Uji

Multikolinieritas dan Uji Heteroskedastisitas.

Page 87: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

65

1. Uji Normalitas

Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel independen dan dependen memiliki distribusi normal atau

tidak. yaitu distribusi data tersebut tidak melenceng ke kanan dan ke kiri.

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan normal probability plot

dan kolmogorov smirnov.79

Hasil uji normalitas dapat dilihat dalam kurva

berikut berikut:

a. Uji Normalitas dengan Probability Plot dan Kolmogorov Smirnov

Kepemilikan Institusional (X1) dan Struktur Modal (X2) Terhadap

Harga Saham (Z)

Gambar 4.1

Kurva Uji Normalitas Probability Plot

Sumber: Output SPSS 20, 2018 (data diolah kembali)

Berdasarkan Gambar 4.1 menunjukkan bahwa penyebaran titik

berada disekitar garis diagonal, sehingga didapatkan hasil data

terdistribusi secara normal dan tidak terjadi penyimpangan.

79 Imam Ghozali, Aplikasi analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi

ke-2, (Semarang: Bada Penerbit Universitas Diponegoro), 2002, hlm. 74.

Page 88: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

66

Tabel 4.5

Uji Kolmogorov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 35

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7

Std. Deviation .96655977

Most Extreme Differences

Absolute .186

Positive .186

Negative -.106

Kolmogorov-Smirnov Z 1.103

Asymp. Sig. (2-tailed) .176

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan nilai Kolmogorov-Smirnov

signifikan pada 0,176 > 0,05, dengan demikian residual data

berdistribusi secara normal.

b. Uji Normalitas dengan Probability Plot dan Kolmogorov Smirnov

Kepemilikan Institusional (X1), Struktur Modal (X2) dan Harga

Saham (Z) Terhadap Kebijakan Dividen (Y)

Gambar 4.2

Kurva Uji Normalitas Probability Plot

Sumber: Output SPSS 20, 2018 (data diolah kembali)

Page 89: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

67

Berdasarkan Gambar 4.2 menunjukkan bahwa penyebaran titik

berada disekitar garis diagonal, sehingga didapatkan hasil data

terdistribusi secara normal dan tidak terjadi penyimpangan.

Tabel 4.6

Uji Kolmogorov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 35

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7

Std. Deviation .59353550

Most Extreme Differences

Absolute .109

Positive .091

Negative -.109

Kolmogorov-Smirnov Z .644

Asymp. Sig. (2-tailed) .801

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Berdasarkan Tabel 4.6 menunjukkan nilai Kolmogorov-Smirnov

signifikan pada 0,801 > 0,05, dengan demikian residual data

berdistribusi secara normal.

2. Uji Linieritas

Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel

mempunyai hubungan yag linier atau tidak secara signifikan.80

Hasil uji

linieritas dapat dilihat dalam tabel berikut:

80

Imam Ghozali, Aplikasi analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi ke-

2, (Semarang: Bada Penerbit Universitas Diponegoro), 2002, hlm. 65.

Page 90: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

68

a. Uji Linieritas Kepemilikan Institusional (X1) Terhadap Harga

Saham (Z)

Tabel 4.7

Nilai Signifikansi (Sig)

ANOVA Table

Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

Ln_HS *

Ln_KI

Between Groups

(Combined) 35.049 22 1.593 58.572 .000

Linearity 1.319 1 1.319 48.498 .000

Deviation from

Linearity 33.730 21 1.606 59.052 .000

Within Groups .326 12 .027

Total 35.376 34

Berdasarkan hasil uji linieritas diketahui nilai Sig, deviation

from linearity sebesar 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa

tidak terdapat hubungan yang linier antara Kepemilikan Institusional

dengan Harga Saham.

b. Uji Linieritas Struktur Modal (X2) Terhadap Harga Saham (Z)

Tabel 4.8

Nilai Signifikansi (Sig)

ANOVA Table

Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

Ln_HS *

Ln_DER

Between Groups

(Combined) 34.255 32 1.070 1.911 .403

Linearity .755 1 .755 1.348 .365

Deviation from

Linearity 33.500 31 1.081 1.929 .400

Within Groups 1.121 2 .560

Total 35.376 34

Page 91: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

69

Berdasarkan hasil uji linieritas diketahui nilai Sig, deviation

from linearity sebesar 0,365 > 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa

terdapat hubungan yang linier antara Struktur Modal dengan Harga

Saham.

c. Uji Linieritas Kepemilikan Institusional (X1) Terhadap Kebijakan

Dividen (Y)

Tabel 4.9

Nilai Signifikansi (Sig)

Berdasarkan hasil uji linieritas diketahui nilai Sig, deviation

from linearity sebesar 0,155 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa

terdapat hubungan yang linier antara Kepemilikan Institusional dengan

Kebijakan Dividen.

ANOVA Table

Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

Ln_DPR *

Ln_KI

Between Groups

(Combined) 17.279 22 .785 2.139 0.87

Linearity 3.654 1 3.654 9.951 .008

Deviation from

Linearity 13.625 21 .649 1.767 .155

Within Groups 4.406 12 .367

Total 25314.090 34

Page 92: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

70

d. Uji Linieritas Struktur Modal (X2) Terhadap Kebijakan Dividen

(Y)

Tabel 4.10

Nilai Signifikansi (Sig)

Berdasarkan hasil uji linieritas diketahui nilai Sig, deviation

from linearity sebesar 0,056 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa

terdapat hubungan yang linier antara Struktur Modal dengan Kebijakan

Dividen.

e. Uji Linieritas Harga Saham (Z) Terhadap Kebijakan Dividen (Y)

Tabel 4.11

Nilai Signifikansi (Sig) ANOVA Table

Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

Ln_DPR *

Ln_HS

Between Groups

(Combined) 20.736 33 .528 .661 .772

Linearity .166 1 .166 .175 .748

Deviation

from Linearity 20.570 32 .643 .677 .767

Within Groups .950 1 .950

Total 21.686 34

ANOVA Table

Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

Ln_DPR *

Ln_DER

Between Groups

(Combined) 21.640 32 .676 29.530 .033

Linearity 9.234 1 9.243 403.631 .002

Deviation

from

Linearity

12.397 31 .400 17.462 .056

Within Groups .046 2 .023

Total 21.686 34

Page 93: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

71

Berdasarkan hasil uji linieritas diketahui nilai Sig, deviation

from linearity sebesar 0,748 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa

terdapat hubungan yang linier antara Harga Saham dengan Kebijakan

Dividen.

3. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat

korelasi antara variabel bebas di dalam model regresi. Multikolonieritas

dapat disebabkan oleh adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel

independen. Multikolonieritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan

variance inflation faktor (VIF). Jika nilai tolerance ≥ 0,10 dan nilai VIF ≤

10 maka model regresi tersebut bebas dari multikolonieritas.81

Hasil uji

multikolinieritas dapat dilihat dalam tabel berikut:

a. Uji Multikolonieritas Kepemilikan Institusional (X1) dan Struktur

Modal (X2) Terhadap Harga Saham (Z)

Tabel 4.12

Nilai Tolerance dan Fariance Infkation Factor (VIF)

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant)

Ln_KI

.813

1.230

Ln_DER .813 1.230

a. Dependent Variable: Ln_HS

81

Imam Ghozali, Aplikasi analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi ke-

2, (Semarang: Bada Penerbit Universitas Diponegoro), 2002, hlm. 57.

Page 94: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

72

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui nilai Tolerance dan VIF

untuk masing-masing variabel penelitian sebagai berikut :

1) Nilai Tolerance untuk variabel Kepemilikan Institusional sebesar

0,813 > 0,10 dan nilai VIF sebesar 1,230 < 10, sehingga variabel

Kepemilikan Institusional dinyatakan tidak terjadi gejala

multikolinieritas.

2) Nilai Tolerance untuk variabel Struktur Modal sebesar 0,813 >

0,10 dan nilai VIF sebesar 1,230 < 10, sehingga variabel Struktur

Modal dinyatakan tidak terjadi gejala multikolinieritas.

b. Uji Multikolonieritas Kepemilikan Institusional (X1), Struktur

Modal (X2) dan Harga Saham (Z) Terhadap Kebijakan Dividen

(Y)

Tabel 4.13

Nilai Tolerance dan Fariance Infkation Factor (VIF)

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui nilai Tolerance dan VIF

untuk masing-masing variabel penelitian sebagai berikut :

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant)

Ln_KI

.746

1.340

Ln_DER .759 1.318

Ln_HS .898 1.114

a. Dependent Variable: Ln_DPR

Page 95: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

73

1) Nilai Tolerance untuk variabel Kepemilikan Institusional sebesar

0,746 > 0,10 dan nilai VIF sebesar 1,340 < 10, sehingga variabel

Kepemilikan Institusional dinyatakan tidak terjadi gejala

multikolinieritas.

2) Nilai Tolerance untuk variabel Struktur Modal sebesar 0,759 >

0,10 dan nilai VIF sebesar 1,318 < 10, sehingga variabel Struktur

Modal dinyatakan tidak terjadi gejala multikolinieritas.

3) Nilai Tolerance untuk variabel Harga Saham sebesar 0,898 > 0.10

dan nilai VIF sebesar 1,114 < 10, sehingga variabel Harga Saham

dinyatakan tidak terjadi gejala multikolinieritas.

4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi

linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Dalam penelitian

ini menggunakan pendekatan Durbin Watson (DW test), karena sample

yang digunakan dibawah 100.82

Hasil uji autokorelasi dapat dilihat dalam

tabel berikut:

82

Imam Ghozali, Aplikasi analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi ke-

2, (Semarang: Bada Penerbit Universitas Diponegoro), 2002, hlm. 84.

Page 96: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

74

a. Uji Autokorelasi Kepemilikan Institusional (X1) dan Struktur

Modal (X2) Terhadap Harga Saham (Z)

Tabel 4.14

Nilai Durbin Watson Model Summary

b

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 .320a .102 .046 .99631 1.884

a. Predictors: (Constant), Ln_DER, Ln_KI

b. Dependent Variable: Ln_HS

Tabel 4.15

n = 35

dw dl Du 4-dl 4-du

1.884 1.3433 1.5838 2.7167 2.4162

Berdasarkan hasil uji autokorelasi menggunakan Durbin Watson

diketahui bahwa du < dw < 4-du = 1,5838 < 1,884 < 2,4162 yang

dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat Autokorelasi pada

Kepemilikan Institusional (X1) dan Struktur Modal (X2) Terhadap

Harga Saham (Z).

b. Uji Autokorelasi Kepemilikan Institusional (X1), Struktur Modal

(X2) dan Harga Saham (Z) Terhadap Kebijakan Dividen (Y)

Tabel 4.16

Nilai Durbin Watson

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 .669a .448 .394 .62159 1.805

a. Predictors: (Constant), Ln_HS, Ln_DER, Ln_KI

b. Dependent Variable: Ln_DPR

Page 97: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

75

Tabel 4.17

n = 35

dw dl Du 4-dl 4-du

1.805 1.2833 1.6528 2.7167 2.3472

Berdasarkan hasil uji autokorelasi menggunakan Durbin Watson

diketahui bahwa du < dw < 4-du = 1,6528 < 1,805 < 2,3472 yang

dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat Autokorelasi pada

Kepemilikan Institusional (X1), Struktur Modal (X2) dan Harga Saham

(Z) Terhadap Kebijakan Dividen (Y).

5. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual dari satu

pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah tidak

terjadi Heteroskedastisitas. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian

adalah Uji Park. Jika nilai t hitung < dari t tabel maka tidak terjadi gejala

heterokedastisitas maka sebaliknya jika nilai t hitung > dari t tabel maka

terjadi gejala heterokedastisitas atau dengan melihat signifikan < 0,05

secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi

terjadi Heteroskedastisitas. Jika signifikansi terjadi > 0,05, maka dapat

disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya

Page 98: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

76

Heteroskedastisitas.83

Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat dalam

tabel berikut:

a. Uji Heteroskedastisitas Kepemilikan Institusional (X1) dan

Struktur Modal (X2) Terhadap Harga Saham (Z)

Tabel 4.18

Nilai t hitung dan Nilai Signifikansi (Sig)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 6.137 5.652 1.086 .286

Ln_KI -1.291 1.505 -.161 -.857 .398

Ln_DER -.419 .437 -.180 -.959 .345

a. Dependent Variable: Ln_RES1

Berdasarkan angka ttabel dengan ketentuan = 0,05 dan df = (n-

2) atau (35-2) = 33 sehingga diperoleh nilai ttabel sebesar 1,692.

Berdasarkan tabel 4.16 dapat diketahui coefficients diperoleh nilai

thitung Kepemilikan Institusional sebesar -0,857 yang artinya thitung -

0,857 < ttabel 1,692 dan untuk taraf signifikannya 0,398 > 0,05, nilai

thitung Struktur Modal sebesar -0,959 yang artinya thitung -0,959 < ttabel

1,692 dan untuk taraf signifikannya 0,398 > 0,05. Nilai Sigfifikansi

untuk variabel 0,345 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa dalam

penelitian ini tidak terjadi heterokedastisitas.

83

Imam Ghozali, Aplikasi analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi ke-

2, (Semarang: Bada Penerbit Universitas Diponegoro), 2002, hlm. 62.

Page 99: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

77

b. Uji Heteroskedastisitas Kepemilikan Institusional (X1), Struktur

Modal (X2) dan Harga Saham (Z) Terhadap Kebijakan Dividen

(Y)

Tabel 4.19

Nilai t hitung dan Nilai Signifikansi (Sig)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -11.185 7.694 -1.454 .156

Ln_KI 1.244 2.103 .114 .591 .559

Ln_DER .935 .606 .296 1.543 .133

Ln_HS -.086 .406 -.037 -.212 .833

a. Dependent Variable: Ln_RES2

Berdasarkan angka ttabel dengan ketentuan = 0,05 dan df = (n-

2) atau (35-2) = 33 sehingga diperoleh nilai ttabel sebesar 1,692.

Berdasarkan tabel 4.16 dapat diketahui coefficients diperoleh nilai

thitung Kepemilikan Institusional sebesar 0,591 yang artinya thitung 0,591

< ttabel 1,692 dan untuk taraf signifikannya 0,559 > 0,05, nilai thitung

Struktur Modal sebesar 1,534 yang artinya thitung 1,534 < ttabel 1,692 dan

untuk taraf signifikannya 0,133 > 0,05, nilai thitung Harga Saham

sebesar -0,212 yang artinya thitung -0,212 < ttabel 1,692 dan untuk taraf

signifikannya 0,833 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa dalam

penelitian ini tidak terjadi heterokedastisitas.

Page 100: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

78

C. Path Analysis

Analisis jalur atau Path Analysis merupakan perluasan dari analisis

regresi linier berganda, tujuan dari analisis jalur adalah untuk menerangkan

akibat langsung dan tidak langsung dari beberapa variabel sebagai variabel

penyebab, terhadap beberapa variabel lainnya sebagai variabel akibat dan

analisis jalur tidak dapat digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak

hipotesis.84

Analisis jalur (path analysis) digunakan untuk mengetahui

pengaruh variabel Kepemilikan Institusional (X1) dan Struktur Modal (X2)

terhadap Harga Saham (Z), serta untuk mengetahui pengaruh variabel

Kepemilikan Institusional (X1), Struktur Modal (X2) dan Harga Saham (Z)

terhadap Kebijakan Dividen (Y). Hasil analisis jalur dirangkum pada tabel

sebagai berikut:

Tabel 4.20

Hasil Analisis Jalur (Path Analysis)

PENGARUH SC. BETA (Koefisien

Jalur)

Pengaruh X1 terhadap Z

Pengaruh X2 terhadap Z

Pengaruh X1 terhadap Y

Pengaruh X2 terhadap Y

Pengaruh Z terhadap Y

0,315

-0,282

-0,169

-0,574

0,036

Sumber: Output SPSS 20, 2018 (data diolah kembali)

84

Ety Rochaety, Ratih Tresnawati dan Abdul Madjid Latief, Metodologi

Penelitian Bisnis Dengan aplikasi SPSS. (Jakarta: Mitra Wacana Media), 2007, hlm. 142.

Page 101: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

79

Berdasarkan tabel 4.20 maka model persamaan analisis jalur (path

analysis) yang diperoleh sebagai berikut:

Z = 0,513 ZX1 - 0,282 ZX2 + e1 (persamaan 1)

Y = -0,169 YX1 - 0,574 YX2 + 0,036 YZ + e2 (persamaan 2)

Dimana:

P = Koefisien Regrensi Variabel

X1 = Kepemilikan Institusional

X2 = Struktur Modal

Z = Harga Saham

Y = Kebijakan Dividen

e1 = Residual Atau Prediction Error

e2 = Residual Atau Prediction Error

Persamaan tersebut menunjukkan bahwa:

1. Koefisien Jalur Variabel Kepemilikan Institusional (X1)

a. Pada persamaan 1, besarnya koefisien jalur variabel Kepemilikan

Institusional (X1) sebesar 0,315. Hal ini menunjukkan bahwa

Kepemilikan Institusional (X1) ada pengaruh secara langsung 0,315

terhadap Harga Saham (Z).

b. Pada persamaan 2, besarnya koefisien jalur variabel Kepemilikan

Institusional (X1) sebesar -0,169. Hal ini menunjukkan bahwa

Kepemilikan Institusional (X1) ada pengaruh secara langsung -0,169

terhadap Kebijakan Dividen (Y).

Page 102: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

80

2. Koefisien Jalur Variabel Struktur Modal (X2)

a. Pada persamaan 1, besarnya koefisien jalur variabel Struktur Modal

(X2) sebesar -0,282. Hal ini menunjukkan bahwa Struktur Modal (X2)

ada pengaruh secara langsung -0,282 terhadap Harga Saham (Z).

b. Pada persamaan 2, besarnya koefisien jalur variabel Struktur Modal

(X2) sebesar -0,574. Hal ini menunjukkan bahwa Kompensasi (X2)

ada pengaruh secara langsung -0,574 terhadap Kebijakan Dividen

(Y).

3. Koefisien Jalur Variabel Harga Saham (Z)

Pada persamaan 2, besarnya koefisien jalur variabel Harga Saham (Z)

sebesar 0,036. Hal ini menunjukkan bahwa Harga Saham (Z) ada

pengaruh secara langsung 0,036 terhadap Kebijakan Dividen (Y).

D. Uji Hipotesis

1. Uji t

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara

variabel independen terhadap variabel dependen dengan mengasumsikan

bahwa variabel independen lain dianggap konstan. Nilai t hitung dapat

dilihat pada hasil regresi melalui nilai signifikansi < 0,05. Hasil uji t dapat

dilihat dalam tabel berikut:

a. Uji t Kepemilikan Institusional (X1) dan Struktur Modal (X2)

Terhadap Harga Saham (Z)

Page 103: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

81

Tabel 4.21

Hasil Uji t

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std.

Error

Beta

1

(Constant) 3.487 3.296 1.058 .298

Ln_KI 1.489 .878 .315 1.696 .100

Ln_DER -.388 .255 -.282 -1.520 .138

a. Dependent Variable: Ln_HS

Berdasarkan angka ttabel dengan ketentuan = 0,05 dan dk = (n-

k) atau (35-4) = 31 sehingga diperoleh nilai ttabel sebesar 1,695.

Berdasarkan tabel 4.21, maka dapat diketahui pengaruh masing-

masing variabel sebagai berikut:

1) Pengaruh Kepemilikan Institusional (X1) terhadap Harga

Saham (Z)

Dari tabel 4.21 coefficients diperoleh nilai thitung = 1,696 yang

artinya thitung 1,696 > ttabel 1,695 dan untuk taraf signifikannya

0,100 > 0,05. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dalam

penelitian ini Ho ditolak dan Ha diterima.

2) Pengaruh Struktur Modal (X2) terhadap Harga Saham (Z)

Dari tabel 4.21 coefficients diperoleh nilai thitung = -1,520 yang

artinya thitung -1,520 < ttabel 1,695 dan untuk taraf signifikannya

0,138 > 0,05. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dalam

penelitian ini Ho diterima dan Ha ditolak.

Page 104: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

82

b. Uji t Kepemilikan Institusional (X1), Struktur Modal (X2) dan

Harga Saham (Z) Terhadap Kebijakan Dividen (Y)

Tabel 4.22

Hasil Uji t

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 8.715 2.092 4.165 .000

Ln_KI -.626 .572 -.169 -1.095 .282

Ln_DER -.617 .165 -.574 -3.748 .001

Ln_HS .028 .110 .036 .258 .798

a. Dependent Variable: Ln_DPR

1) Pengaruh Kepemilikan Institusional (X1) terhadap Kebijakan

Dividen (Y)

Dari tabel 4.22 coefficients diperoleh nilai thitung = -0,095 yang

artinya thitung -1,095 < ttabel 1,695 dan untuk taraf signifikannya

0,282 > 0,05. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dalam

penelitian ini Ho diterima dan Ha ditolak.

2) Pengaruh Struktur Modal (X2) terhadap Kebijakan Dividen

(Y)

Dari tabel 4.22 coefficients diperoleh nilai thitung = -3,748 yang

artinya thitung -3,748 > ttabel 1,695 dan untuk taraf signifikannya

0,001 < 0,05. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dalam

penelitian ini Ho ditolak dan Ha diterima.

Page 105: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

83

3) Pengaruh Harga Saham (Z) terhadap Kebijakan Dividen (Y)

Dari tabel 4.22 coefficients diperoleh nilai thitung = 0,258 yang

artinya thitung 0,258 < ttabel 1,695 dan untuk taraf signifikannya

0,798 > 0,05. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dalam

penelitian ini Ho diterima dan Ha ditolak.

2. Uji Pengaruh Mediasi (Intervening)

Pengujian hipotesis mediasi dapat dilakukan dengan prosedur yang

dikembangkan oleh Sobel dan dikenal dengan Uji Sobel atau Sobel Test.85

Uji Sobel ini dilakukan dengan cara menguji kekuatan pengaruh tidak

langsung variabel independen (X) kepada variabel dependen (Y) melalui

variabel intervening (Z).

a. Uji Pengaruh Kepemilikan Institusional (X1) Terhadap Kebijakan

Dividen (Y) Melalui Harga Saham (Z) Sebagai Variabel

Intervening

Tabel 4.23

Kepemilikan Institusional (X1) Terhadap Harga Saham (Z) Coefficients

a

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 7.293 .838 8.702 .000

Ln_KI .010 .013 .127 .734 .468

a. Dependent Variable: Ln_HS

85 Muhammad Fauzan Baihaqi, Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap

Kepuasan Kerja dan Kinerja Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel

Intervening (Studi Pada PT. Yudhistira Ghalia Indonesia Area Yogyakarta), Skripsi,

Universitas Diponegoro, 2010, hlm. 84.

Page 106: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

84

Tabel 4.24

Kepemilikan Institusional (X1) Terhadap Kebijakan Dividen (Y)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 5.336 .585 9.129 .000

Ln_KI -.028 .009 -.468 -3.044 .005

a. Dependent Variable: Ln_DPR

Tabel 4.25

Kepemilikan Institusional (X1) Terhadap Kebijakan Dividen (Y)

Melalui Harga Saham (Z)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 4.484 1.062 4.221 .000

Ln_KI -.029 .009 -.487 -3.138 .004

Ln_HS .117 .122 .149 .962 .343

a. Dependent Variable: Ln_DPR

Dari tabel 4.23 dapat diketahui a = 0,127 dengan SEa = 0,013,

pada tabel 4.25 dapat diketahui b = 0,149 dengan SEb = 0,122.

Page 107: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

85

Berdasarkan angka ztabel dengan ketentuan = 0,05 dan sehingga

diperoleh nilai ztabel sebesar 0,894. Berdasarkan perhitungan rumus z,

maka dapat diketahui pengaruh masing-masing variabel diperoleh nilai

zhitung = 1,212 yang artinya zhitung 1,212 > ztabel 0,894. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa harga saham mampu memediasi hubungan

pengaruh kepemilikan institusional terhadap kebijakan dividen.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dalam penelitian ini Ho

ditolak dan Ha diterima.

b. Uji Pengaruh Struktur Modal (X2) Terhadap Kebijakan Dividen

(Y) Melalui Harga Saham (Z) Sebagai Variabel Intervening

Tabel 4.26

Struktur Modal (X2) Terhadap Harga Saham (Z)

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 8.792 1.071 8.206 .000

Ln_DER -.201 .236 -.146 -.848 .402

a. Dependent Variable: Ln_HS

Tabel 4.27

Struktur Modal (X2) Terhadap Kebijakan Dividen (Y)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 6.734 .642 10.484 .000

Ln_DER -.702 .142 -.653 -4.951 .000

a. Dependent Variable: Ln_DPR

Page 108: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

86

Tabel 4.28

Struktur Modal (X2) Terhadap Kebijakan Dividen (Y) Melalui

Harga Saham (Z)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 6.789 1.137 5.970 .000

Ln_DER -.703 .145 -.654 -4.832 .000

Ln_HS -.006 .106 -.008 -.059 .953

a. Dependent Variable: Ln_DPR

Dari tabel 4.26 dapat diketahui a = -0,146 dengan SEa = 0,236

pada tabel 4.28 dapat diketahui b = -0,008 dengan SEb = 0,106.

Berdasarkan angka ztabel dengan ketentuan = 0,05 dan sehingga

diperoleh nilai ztabel sebesar 0,519. Berdasarkan perhitungan rumus z,

maka dapat diketahui pengaruh masing-masing variabel diperoleh nilai

zhitung = 0,074 yang artinya zhitung 0,074 < ztabel 0,519. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa harga saham tidak mampu memediasi hubungan

pengaruh struktur modal terhadap kebijakan dividen. Dengan demikian

dapat dikatakan bahwa dalam penelitian ini Ho diterima dan Ha

ditolak.

Page 109: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

87

3. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk menukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangan variabel-variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah nol sampai satu.86

Hasil koefisien determinasi

dapat dilihat dalam tabel berikut:

a. Koefisien Determinasi (R2) Kepemilikan Institusional (X1) dan

Struktur Modal (X2) Terhadap Harga Saham (Z)

Tabel 4.29

Hasil Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .320a .102 .046 .99631

a. Predictors: (Constant), Ln_DER, Ln_KI

b. Dependent Variable: Ln_HS

Berdasarkan hasil koefisien determinasi diketahui hasil dari R

square (R2) yang dapat dilihat melalui Adjusted R Square yaitu 0,46

yang menunjukkan bahwa kontribusi dari model yang digunakan dari

variabel Kepemilikan Institusional dan Struktur Modal Terhadap

Harga Saham sebesar 0,46 atau 46%, sedangkan sisanya 54%

dijelaskan oleh faktor lain.

b. Koefisien Determinasi (R2) Kepemilikan Institusional (X1),

Struktur Modal (X2) dan Harga Saham (Z) Terhadap Kebijakan

Dividen (Y)

86

Imam Ghozali, Aplikasi analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi ke-

2, (Semarang: Bada Penerbit Universitas Diponegoro), 2002, hlm. 65.

Page 110: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

88

Tabel 4.30

Hasil Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 .669a .448 .394 .62159

a. Predictors: (Constant), Ln_HS, Ln_DER, Ln_KI

b. Dependent Variable: Ln_DPR

Berdasarkan hasil koefisien determinasi diketahui hasil dari R

square (R2) yang dapat dilihat melalui Adjusted R Square yaitu 0,394

yang menunjukkan bahwa kontribusi dari model yang digunakan dari

variabel Kepemilikan Institusional, Struktur Modal dan Harga

Saham Terhadap Kebijakan Dividen sebesar 0,394 atau 39,4 %,

sedangkan sisanya 60,6% dijelaskan oleh faktor lain.

4. Menghitung Jalur

Pengaruh masing-masing variabel baik pengaruh langsung maupun

pengaruh tidak langsung dapat dijelaskan sebagai berikut:

Gambar 4.3

Hasil Uji Path Analysis

X2

Y

X1

Z

0,315

-0,282

-0,169

-0,574

0,036

0,799

-0,990

e1 e2

Page 111: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

89

Bersarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel

independen terhadap dependen melalui perhitungan berikut:

√ = 0,990

√ = 0,799

a. Pengaruh Langsung (Direct Effect atau DE)

Tabel 4.31

Hasil Pengaruh Langsung

PENGARUH SC. BETA (Koefisien

Jalur)

Pengaruh X1 terhadap Z

Pengaruh X2 terhadap Z

Pengaruh X1 terhadap Y

Pengaruh X2 terhadap Y

Pengaruh Z terhadap Y

0,315

-0,282

-0,169

-0,574

0,036

1) Besarnya pengaruh variabel Kepemilikan Institusional (X1) terhadap

Harga Saham (Z) secara langsung sebesar 0,315.

2) Besarnya pengaruh variabel Struktur Modal (X2) terhadap Harga

Saham (Z) secara langsung sebesar -0,282.

3) Besarnya pengaruh variabel Kepemilikan Institusional (X1) terhadap

Kebijakan Dividen (Y) secara langsung sebesar -0,169.

4) Besarnya pengaruh variabel Struktur Modal (X2) terhadap Kebijakan

Dividen (Y) secara langsung sebesar -0,574.

5) Besarnya pengaruh variabel Harga Saham (Z) terhadap Kebijakan

Dividen (Y) secara langsung sebesar 0,036.

Page 112: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

90

b. Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effect atau IE)

1) Kepemilikan Institusional (X1) terhadap Kebijakan Dividen (Y)

melalui Harga Saham (Z) sebagai variabel intervening = 0,315 x 0,036

= 0,011.

2) Struktur Modal (X2) terhadap Kebijakan Dividen (Z) melalui Harga

Saham (Z) sebagai variabel intervening = -0,282 x 0,036 = -0,010.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Harga Saham

Berdasarkan hasil perhitungan Uji t Kepemilikan Institusional

terhadap Harga Saham dapat diketahui bahwa nilai thitung 1,696 > ttabel

1,695 dan untuk taraf signifikannya 0,100 > 0,05 sehingga demikian dapat

dikatakan bahwa dalam penelitian ini Ho ditolak dan Ha diterima. Hal

tersebut berarti variabel kepemilikan institusional berpengaruh dan tidak

signifikan terhadap harga saham.

Hasil perhitungan dengan menggunakan analisis jalur (path

analysis menunjukkan bahwa pengaruh yang terjadi adalah ada pengaruh

besarnya koefisien jalur Kepemilikan Institusional (X1) adalah sebesar

0,315. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui besarnya pengaruh

variabel Kepemilikan Institusional (X1) terhadap Harga Saham (Z) secara

langsung yaitu sebesar 0,315 atau 31,5%.

Hasil penelitian yang ada perngaruh antara kepemilikan

institusional terhadap harga saham menunjukkan bahwa semakin besar

Page 113: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

91

persentase saham yang dimiliki oleh institusi dalam perusahaan maka

harga saham perusahaan tersebut akan semakin naik.87

Adanya hubungan

yang tidak signifikan kepemilikan institusional terhadap harga saham

artinya bahwa tinggi rendahnya kepemilikan institusional tidak akan

mempengaruhi harga saham. Tinggi rendahnya tingkat kepemilikan

institusional tidak dilihat oleh investor saat berinvestasi, sebab investor

lebih melihat bagaimana pihak manajer dalam melakukan kinerjanya

dalam memakmurkan pemegang saham. Perusahaan yang memiliki

kepemilikan institusional yang besar namun kinerja manajemennya buruk

maka perusahaan tersebut tidak akan dipilih investor untuk berinvestasi

dan sebaliknya apabila kepemilikan institusional rendah tetapi kinerja

manajemen perusahaan baik maka investor tertarik untuk berinvestasi pada

perusahaan tersebut.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Lita Kurniawati, Sahala Manalu dan Rony Joyo Negoro terdapat

hubungan yang signifikan positif antara kepemilikan institusional dan

harga saham yang artinya kenaikan kepemilikan isntitusional biasanya

juga diikuti dengan kenaikan harga saham.88

87

Ina Kusnul Astiningsih: “Pengaruh Kepemilikan Intitusional, Earning Per

Share, Return On Asset Terhadap Harga Saham”, Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen,

Vol.6, No.5, 2017, hlm.17. 88

Lita Kurniawati, Sahala Manalu, dan Rony Joyo Negoro Octavianus:

“Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Kebijakan Dividen, dan Harga Saham”,

Jurnal Manajemen, Vol.15, No.1, 2015, hlm.70.

Page 114: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

92

2. Pengaruh Struktur Modal terhadap Harga Saham

Menurut Weston dan Brigham, struktur modal yang optimal adalah

struktur modal yang mengoptimalkan keseimbangan antara resiko dan

pengembalian sehingga memaksimumkan harga saham.89

Berdasarkan

hasil perhitungan Uji t Struktur Modal terhadap Harga Saham dapat

diketahui bahwa nilai thitung -1,520 < ttabel 1,695 dan untuk taraf

signifikannya 0,138 > 0,05 sehingga demikian dapat dikatakan bahwa

dalam penelitian ini Ho diterima dan Ha ditolak. Hal tersebut berarti

variabel struktur modal tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap

harga saham.

Hasil perhitungan dengan menggunakan analisis jalur (path

analysis menunjukkan bahwa pengaruh yang terjadi adalah ada pengaruh

besarnya koefisien jalur Struktur Modal (X2) adalah sebesar -0,282.

Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui besarnya pengaruh variabel

Struktur Modal (X2) terhadap Harga Saham (Z) secara langsung yaitu

sebesar -28,2%.

Hasil penelitian ini didukung penelitian Ali Kesuma bahwa tidak

ada pengaruh dengan harga saham, secara umum yang mempengaruhi

keputusan investor untuk membeli saham adalah rasional yang umumnya

89

Ali Kusuma, Analisis Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Serta

Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate yang Go Public di Bursa

Efek Indonesia, Universitas Darwan Ali Sampit Kalimantan Tengah, Jurnal Manajemen

dan Kewirausahaan, Vol. 11, No. 1, 2009, hlm. 40.

Page 115: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

93

berkaitan dengan aspek fundamental dari perusahaan yang memasuki

pasar modal seperti profitabilitas dan laba yang diperoleh perusahaan.90

Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio penilaian hutang

yang menunjukkan perbandingan antara hutang dan ekuitas perusahaan.

DER juga mengungkapkan bagaimana struktur modal yang dimiliki oleh

perusahaan yang berasal dari ekuitas.91

Nilai DER yang tinggi

memperlihatkan tingginya kekayaan perusahaan digunakan untuk

membiayai kegiatan operasional perusahaan yang berasal dari hutang.

Sebaliknya nilai DER yang rendah memperlihatkan rendahnya kekayaan

perusahaan yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasional

perusahaan yang berasal dari hutang. Investor pada dasarnya akan

menghindari risiko sehingga lebih memilih perusahaan dengan DER yang

rendah meskipun tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap harga

saham.

Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Amanda dan Assegaf yang menimpulkan bahwa secara parsial

variabel DER berpengaruh secara signifikan terhadap harga sahan. Tinggi

rendahnya DER akan berpengaruh terhadap naik atau turunnya harga

saham.92

90

Ali Kesuma: “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Serta

Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate yang Go Public di BEI”,

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.11, No1, 2009, hlm. 44. 91

Muhammad Ircham, Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas Terhadap

Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI

Periode 2009-2012). Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 11, No 1, 2014, hlm. 5. 92

Astrid Amanda, Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return Of Equity, Earing Per

Share dan Price Earning Ratio terhadap Harga Saham (Studi pada perusahaan Food

Page 116: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

94

3. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Kebijakan Dividen

Kepemilikan institusional dianggap sebagai efek substitusi dari

upaya untuk meminimalkan biaya keagenan melalui kebijakan dividen dan

utang. Oleh karena itu, untuk menghindari inefisiensi penggunaan sumber

daya, diterapkankan kebijakan dividen yang lebih rendah.93

Berdasarkan

hasil perhitungan Uji t Kepemilikan Institusional terhadap Kebijakan

Dividen dapat diketahui bahwa nilai thitung -1,095 < ttabel 1,695 dan untuk

taraf signifikannya 0,282 > 0,05 sehingga demikian dapat dikatakan bahwa

dalam penelitian ini Ho diterima dan Ha ditolak. Hal tersebut berarti

variabel kepemilikan institusional tidak berpengaruh dan tidak signifikan

terhadap kebijakan dividen.

Hasil perhitungan dengan menggunakan analisis jalur (path

analysis menunjukkan bahwa pengaruh yang terjadi adalah ada pengaruh

besarnya koefisien jalur Kepemilikan Institusional (X1) adalah sebesar -

0,169. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui besarnya pengaruh

variabel Kepemilikan Institusional (X1) terhadap Kebijakan Dividen (Y)

secara langsung yaitu sebesar -16,9%.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian oleh Ismiyanti dan

Hanafi yang menyatakan bahwa semakin tinggi kepemilikan institusional

maka semakin kuat kontrol eksternal terhadap perusahaan dan mengurangi

and Beverages yang terdaftar di BEI tahun 2008-2011), Jurnal Administrasi Bisnis,

Universitas Brawijaya, 2012. 93

Marselina Widiastuti, Pranata P. Midiastuty, dan Eddy Suranta, Dividend

Policy and Foreign Ownership, Leverage, Free Cash Flow, Return on Asset, Jurnal

Prosiding SNA-Simposium Nasional Akuntansi XVI, Vol. 16, 2013, hlm .321.

Page 117: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

95

kos keagenan dan perusahaan cenderung memberikan dividen yang

rendah.94

Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Lita Kurniawati, Sahala Manalu dan Rony Joyo Negoro terdapat

hubungan yang signifikan positif antara kepemilikan institusional dan

kebijakan dividen yang artinya kenaikan kepemilikan intitusional biasanya

juga diikuti dengan kenaikan kebijakan dividen. Hal ini disebabkan oleh

besar kecilnya kepemilikan institusional pada perusahaan yang setiap

tahunnya berubah-ubah. Pada akhirnya perbedaan hasil dapat terjadi,

artinya apabila kepemilikan institusional naik, maka kebijakan dividen

belum tentu mengalami kenaikan juga.95

4. Pengaruh Struktur Modal terhadap Kebijakan Dividen

Struktur modal merupakan penentuan komposisi modal, yaitu

perbandingan antara hutang dan modal sendiri atau dengan kata lain

struktur modal merupakan hasil atau akibat dari keputusan pendanaan

(financing decision) yang artinya memilih apakah akan mengunakan

hutang atau ekuitas untuk mendanai operasi perusahaan.96

Berdasarkan

hasil perhitungan Uji t Struktur Modal terhadap Kebijakan Dividen dapat

diketahui bahwa nilai thitung -3,748 > ttabel 1,695 dan untuk taraf

94

Fitri Ismiyanti dan Mamduh M Hanafi, Kepemilikan Institusional, Risiko,

Kebijakan Utang, dan Kebijakan Dividen: Analisis Persamaan Simultan, Jurnal

Simposium Nasional Akuntansi VI, 2003. 95

Lita Kurniawati, Sahala Manalu, dan Rony Joyo Negoro Octavianus:

“Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Kebijakan Dividen, dan Harga Saham”,

Jurnal Manajemen, Vol.15, No.1, 2015, hlm.70. 96

Lukman Syamsuddin, Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep Aplikasi

dalam Perencanaan , Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan, (Jakarta: Rajawali

Pers), 2009, hlm. 9.

Page 118: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

96

signifikannya 0,011 < 0,05 sehingga demikian dapat dikatakan bahwa

dalam penelitian ini Ho ditolak dan Ha diterima. Hal tersebut berarti

variabel struktur modal berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

kebijakan dividen.

Hasil perhitungan dengan menggunakan analisis jalur (path

analysis menunjukkan bahwa pengaruh yang terjadi adalah ada pengaruh

besarnya koefisien jalur Struktur Modal (X2) adalah sebesar -0,574.

Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui besarnya pengaruh variabel

Struktur Modal (X2) terhadap Kebijakan Dividen (Y) secara langsung

yaitu sebesar -57,4%.

Debt to Equity Ratio (DER) memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap Kebijakan Dividen (DPR) dengan arah negatif yang menjelaskan

bahwa kenaikan jumlah modal asing berupa hutang akan berdampak pada

penurunan dividen yang diberikan oleh perusahaan kepada pemegang

sahamnya. Pada dasarnya, perusahaan akan semakin baik jika

menggunakan hutang yang lebih besar karena akan menyebabkan

pengurangan pajak, namun apabila hutang dengan bunga yang tinggi tidak

diimbang dengan kenaikan Return on Equity maka dapat mengakibatkan

dividen yang dibayarkan oleh perusahaan kepada pemegang ssahamnya

akan menurun, sehingga persentase dividen juga akan menurun.

Hasil ini sesuai berdasarkan agency theory bahwa struktur modal

berpengaruh signifikan dengan arah negatif terhadap kebijakan dividen

yang menyebutkan bahwa hutang merupakan cara untuk mengurangi

Page 119: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

97

konflik keagenan. Perusahaan yang mempunyai hutang, maka perusahaan

akan dipaksa mengeluarkan kas yang tersedia dari perusahaan untuk

membayar bunga hutang dan pelunasan hutang sebelum membagikan

kebijakan dividen.97

5. Pengaruh Harga Saham terhadap Kebijakan Dividen

Berdasarkan hasil perhitungan Uji t Harga Saham terhadap

Kebijakan Dividen dapat diketahui bahwa nilai thitung 0,258 < ttabel 1,695

dan untuk taraf signifikannya 0,798 > 0,05 sehingga demikian dapat

dikatakan bahwa dalam penelitian ini Ho diterima dan Ha ditolak. Hal

tersebut berarti variabel harga saham tidak berpengaruh dan tidak

signifikan terhadap kebijakan dividen.

Hasil perhitungan dengan menggunakan analisis jalur (path

analysis menunjukkan bahwa pengaruh yang terjadi adalah ada pengaruh

besarnya koefisien jalur Harga Saham (Z) adalah sebesar 0,036.

Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui besarnya pengaruh variabel

Harga Saham (Z) terhadap Kebijakan Dividen (Y) secara langsung yaitu

sebesar 3,6%.

Kebijakan pembayaran deviden merupakan suatu kebijakan dengan

biaya mahal, karena perusahaan harus menyediakan dana dalam jumlah

besar untuk keperluan pembayaran deviden. Perusahaan umumnya

menolak untuk mengurangi pembayaran deviden dan menganut kebijakan

97

Ni Wayan TRisna D dan Ida Bagus Pamji S, Pengaruh Struktur Modal,

Likuiditas, dan Pertumbuhan Terhadap Kebijakan Dividen di BEI, Jurnal Universitas

Udayana, 2011.

Page 120: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

98

konservatif dengan pembayaran deviden yang stabil. Hanya perusahaan

dengan tingkat kemampulabaan yang tinggi dan prospek ke depan yang

cerah, yang mampu untuk membagikan deviden. Banyak perusahaan yang

selalu mengkomunikasikan bahwa perusahaannya memiliki prospek ke

depan yang cerah dan tidak menghadapi masalah keuangan.98

Pada dasarnya kebijakan dividen pada perusahaan yang ditafsirkan

sebagai perubahan prospek perusahaan dengan pemodal cenderung

overreact (reaksi yang berlebihan) terhadap pembagian dividen sehingga

menyebabkan penurunan pada harga saham.99

Menurut MJ. Gordon

menyatakan bahwa salah satu pertimbangan investor dalam memutuskan

untuk membeli sebuah saham adalah pembagian dividen. Dengan

pembagian dividen, investor bisa menilai prospek masa depan perusahaan

yang akan datang. Berdasarkan hasil penelitian ini variabel harga saham

tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap Dividend Payout Ratio

(DPR), hal ini terlihat bahwa para investor berpikir bahwa penetuan harga

saham yang tinggi tidak menjamin prospek masa depan yang bagus dari

perusahaan.

Hasil penelitian ini berbeda dari hasil penelitian Werner R.

Murhadi yaitu berpengaruh yang artinya kemampuan perusahaan dalam

membayar deviden adalah salah satu faktor yang mempengaruhi harga

98

Werner R. Murhadi: “Studi Kebijakan Deviden: Anteseden dan Dampaknya

Terhadap Harga Saham”, Jurnal Manajemen dan Kewiraysahaan, Vol.10, No.1, 2008,

hlm. 2. 99

Tita Deitiana, Pengaruh Current Ratio, return On Equity, dan Total Asset Over

Terhadap Devidend Payout Ratio dan Implikasinya pada Harga Saham Perusahaan LQ

45, Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol.15, No.1, 2013, hlm. 86.

Page 121: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

99

saham. Besarnya pembayaran deviden tersebut dapat mempengaruhi harga

saham. Apabila deviden yang dibayarkan tinggi, maka harga saham

cenderung tinggi sehingga nilai perusahaan juga tinggi.100

6. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Kebijakan Dividen

yang Dimediasi oleh Harga Saham

Berdasarkan hasil perhitungan Uji t Kepemilikan Institusional

terhadap Kebijakan Dividen yang dimediasi Harga Saham dapat diketahui

bahwa nilai zhitung 1,212 > ztabel 0,894 dengan ketentuan = 0,05 sehingga

demikian dapat dikatakan bahwa dalam penelitian ini Ho ditolak dan Ha

diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa harga saham dapat

memediasi pengaruh kepemilikan institusional terhadap kebijakan dividen.

Dari hasil perhitungan yang didapat menunjukkan pengaruh

Kepemilikan Institusional (X1) secara tidak langsung melalui Harga

Saham (Z) terhadap Kebijakan Dividen (Y) sebesar 0,011. Hasil ini

menunjukkan bahwa Kepemilikan Institusional (X1) berpengaruh secara

tidak langsung terhadap Kebijakan Dividen (Y) melalui Harga Saham (Z),

atau dapat disimpulkan bahwa Harga Saham (Z) mampu menjadi variabel

yang memediasi antara Kepemilikan Institusional (X1) terhadap Kebijakan

Dividen (Y).

Besar kecilnya kepemilikan institusional pada perusahaan yang

setiap tahunnya berubah-ubah. Pada akhirnya, perbedaan hasil dapat

terjadi, artinya apabila kepemilikan institusional naik, kebijakan dividen

100

Ria Nofrita: “Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan dengan

Kebijakan Deviden Sebagai Variabel Intervening” Jurnal Akunansi, 2013, hlm. 6.

Page 122: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

100

dan harga saham belum tentu mengalami kenaikan juga. Total

pengembalian (return) kepada pemegang saham selama waktu tertentu

terdiri dari peningkatan harga saham ditambah dividen yang diterima. Jika

perusahaan menetapkan dividen yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya,

maka return yang diperoleh investor akan semakin tinggi. 101

Tingkat kepemilikan oleh investor institusi yang tinggi akan

menghasilkan upaya-upaya pengawasan yang lebih intensif sehingga dapat

membatasi perilaku oportunistik manajer. Perilaku oportunistik adalah

perilaku yang sering dilakukan oleh manajer untuk memanfaatkan segala

kesempatan untuk mencapai tujuan pribadi. Pengawasan terhadap manajer

dapat menurunkan konflik keagenan yang dapat terjadi. Pengawasan

intensif yang dilakukan investor institusional menyebabkan manajer akan

bertindak sesuai dengan kepentingan investor. Pihak investor institusional

mempunyai keinginan untuk mendapatkan profit dari perusahaan dalam

bentuk dividen.102

Kepemilikan institusional dianggap sebagai efek substitusi dari

upaya untuk meminimalkan biaya keagenan melalui kebijakan dividen dan

101

Umi Mardiyati, Gatot Nazir A, dan Ria Putri, "Pengaruh Kebijakan Dividen,

Kebijakan Hutang dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan", Jurnal Riset

Manajemen Sains Indonesia, Volume 3, Nomor 1, 2012 102

Vera Kusumawati, Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan

Institusional, Komite Audit, dan Kualitas Audit terhadap Created Share Holder Value

pada Perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Skripsi, Universitas Sebelas Maret

Surakarta, 2011, hlm. 38-39.

Page 123: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

101

utang. Oleh karena itu, untuk menghindari inefisiensi penggunaan sumber

daya, diterapkankan kebijakan dividen yang lebih rendah.103

7. Pengaruh Struktur Modal terhadap Kebijakan Dividen yang

Dimediasi oleh Harga Saham

Berdasarkan hasil perhitungan Uji t Struktur Modal terhadap

Kebijakan Dividen yang dimediasi Harga Saham dapat diketahui bahwa

nilai zhitung 0,074 < ztabel 0,519 dengan ketentuan = 0,05 sehingga

demikian dapat dikatakan bahwa dalam penelitian ini Ho diterima dan Ha

ditolak.

Dari hasil perhitungan yang didapat menunjukkan pengaruh

Struktur Modal (X2) secara tidak langsung melalui Harga Saham (Z)

terhadap Kebijakan Dividen (Y) sebesar -0,010, lebih kecil dibanding

pengaruh Struktur Modal (X2) secara langsung terhadap Kebijakan

Dividen (Y) sebesar -0,485. Hasil ini menunjukkan bahwa Struktur Modal

(X2) tidak berpengaruh secara tidak langsung terhadap Kebijakan Dividen

(Y) melalui Harga Saham (Z), atau dapat disimpulkan bahwa Harga

Saham (Z) tidak tepat menjadi variabel yang memediasi antara Struktur

Modal (X2) terhadap Kebijakan Dividen (Y).

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Nola Yulita yaitu

Struktur modal dapat menggambarkan perbandingan antara utang dengan

modal sehingga menunjukkan apakah perusahaan didanai lebih banyak

103

Marselina Widiastuti, Pranata P. Midiastuty, dan Eddy Suranta, Dividend

Policy and Foreign Ownership, Leverage, Free Cash Flow, Return on Asset, Jurnal

Prosiding SNA-Simposium Nasional Akuntansi XVI, Vol. 16, 2013, hlm .321.

Page 124: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

102

utang atau modal sendiri. Semakin besar struktur modal berarti risiko

perusahaan semakin tinggi dan ini dapat menurunkan harga saham di pasar

modal. Turunnnya harga saham akan mempengaruhi pembagian dividen

dan kebijakan dividen berpengaruh terhadap sikap investor. Para

pemegang saham memandang negatif terhadap perusahaan yang

mengurangi dividen, karena mengurangi dividen dapat mereka kaitkan

pada kesulitan keuangan pada suatu perusahaan. Pembayaran dividen

sering diikuti oleh kenaikan harga saham dan dilihat sebagai signal bahwa

perusahaan memiliki propsek yang baik.104

Menurut Weston dan Copeland bahwa capital structure or the

capitalization of the firm is the permanent financing represented by long-

term debt, preferred stock and shareholder‟s equity. Joel G. Siegel dan Jae

K. Shim mengatakan debt to equity ratio (DER) sebagai ukuran yang

dipakai dalam menganalisis laporan keuangan untuk memperlihatkan

besarnya jaminan yang tersedia untuk kreditor. Tingkat risiko perusahaan

dapat tercermin dari debt to equity ratio (DER) yang menunjukkan

seberapa besar modal sendiri yang dimiliki oleh perusahaan dalam

memenuhi kewajiban-kewajiban perusahaan.105

104

Nola Yulita, Pengaruh Struktur Modal, Kebijakan Dividen, dan Kepemilikan

Manajerial Terhadap Nilai Perushaan, Universitas Negeri Padang, 2014, hlm. 3-4. 105

Irham Fahmi, Pengantar Manajemen Keuangan (Teori dan Soal Jawab),

(Bandung: ALFABETA, 2015), hlm. 184.

Page 125: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

103

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang sudah diuraikan

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel Kepemilikan Institusional (X1) secara parsial berpengaruh dan

tidak signifikan terhadap Harga Saham (Z) Pada Perusahaan Sektor

Perdagangan, Jasa dan Investasi yang Terdaftar di Indeks Saham

Syariah Indonesia (ISSI) Periode 2012-2016.

2. Variabel Struktur Modal (X2) secara parsial tidak berpengaruh dan tidak

signifikan terhadap Harga Saham (Z) Pada Perusahaan Sektor

Perdagangan, Jasa dan Investasi yang Terdaftar di Indeks Saham

Syariah Indonesia (ISSI) Periode 2012-2016.

3. Variabel Kepemilikan Institusional (X1) secara parsial tidak

berpengaruh dan tidak signifikan terhadap Kebijakan Dividen (Y) Pada

Perusahaan Sektor Perdagangan, Jasa dan Investasi yang Terdaftar di

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Periode 2012-2016.

4. Variabel Struktur Modal (X2) secara parsial berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap Kebijakan Dividen (Y) Pada Perusahaan Sektor

Perdagangan, Jasa dan Investasi yang Terdaftar di Indeks Saham

Syariah Indonesia (ISSI) Periode 2012-2016.

5. Variabel Harga Saham (Z) secara parsial tidak berpengaruh dan tidak

signifikan terhadap Kebijakan Dividen (Y) Pada Perusahaan Sektor

Page 126: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

104

Perdagangan, Jasa dan Investasi yang Terdaftar di Indeks Saham

Syariah Indonesia (ISSI) Periode 2012-2016.

6. Variabel Kepemilikan Institusional (X1) berpengaruh secara tidak

langsung terhadap Kebijakan Dividen (Y) melalui Harga Saham (Z),

atau dapat disimpulkan bahwa Harga Saham (Z) mampu menjadi

variabel yang memediasi antara Kepemilikan Institusional (X1)

terhadap Kebijakan Dividen (Y) Pada Perusahaan Sektor Perdagangan,

Jasa dan Investasi yang Terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia

(ISSI) Periode 2012-2016.

7. Variabel Struktur Modal (X2) tidak berpengaruh secara tidak langsung

terhadap Kebijakan Dividen (Y) melalui Harga Saham (Z), atau dapat

disimpulkan bahwa Harga Saham (Z) tidak tepat menjadi variabel yang

memediasi antara Struktur Modal (X2) terhadap Kebijakan Dividen (Y).

Pada Perusahaan Sektor Perdagangan, Jasa dan Investasi yang Terdaftar

di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Periode 2012-2016.

B. Implikasi Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan diatas, maka

diajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Investor

Sebelum memutuskan untuk menanamkan dananya pada suatu perusahaan,

hendaknya mempertimbangkan dan memperhatikan berbagai macam

faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan terhadap

Page 127: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

105

kebijakan dividen yang ada di perusahaan. Karena kebijakan menentukan

dividen merupakan cerminan perusahaan tersebut untuk masa yang akan

datang.

2. Bagi Emiten

Pihak perusahaan sebaiknya meningkatkan kinerja keuangan maupun

kinerja manajemen perusahaan setiap tahunnya sehingga dapat

menetapkan kebijakan dividen yang baik sehingga persepsi investor

terhadap prospek kinerja perusahaan dimasa depan dapat dijaga dengan

baik.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Selanjutnya dapat menambahkan faktor eksternal yang berpengaruh

terhadap kebijakan dividen, menambah sampel penelitian dan

memperpanjang waktu penelitian.

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang dapat mempengaruhi

hasil penelitian, antara lain :

1. Periode waktu penelitian yang dibatasi, dimulai dari tahun 2012 sampai

tahun 2016

2. Penggunaan data sampel yang masih relatif sedikit, yaitu hanya pada

perusahaan sektor perdagangan, jasa dan investasi yang terdaftar di

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dengan jumlah sampel yang

memenuhi kriteria sebanyak 7 perusahaan.

Page 128: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

106

3. Banyak variabel yang dapat digunakan namun dalam penelitian ini baru

menggunakan 2 variabel independen dan 1 variabel intervening

sedangkan masih banyak variabel lain yang dapat mempengaruhi

Kebijakan Dividen pada Sektor Perdagangan, Jasa dan Investasi yang

Terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).

D. Saran

Perusahaan harus memperhatikan kinerja keuangan melalui pasar modal,

manajemen perusahaan, posisi likuiditas perusahaan, tingkat ekspansi aktiva,

stabilitas laba dan faktor lainnya yang dapat berpengaruh terhadap kebijakan

dividen. Kebijakan dividen yang tinggi akan menarik minat investor untuk

menanamkan modalnya pada perusahaan serta Investor harus memperhatikan

faktor internal dari perusahaan yang bersangkutan.

Bagi penelitian selanjutnya perlu menambah periode tahun penelitian

dan menambah rasio keuangan lainnya yang diduga berpengaruh terhadap

kebijakan dividen.

Page 129: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

107

DAFTAR PUSTAKA

Amanda, Astrid. 2012. Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return Of Equity, Earing

Per Share dan Price Earning Ratio terhadap Harga Saham (Studi pada

perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di BEI tahun 2008-

2011). Jurnal Administrasi Bisnis, Universitas Brawijaya.

Anwar, Saifuddin. 2014. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Astiningsih, Ina Khusnul. 2017. Pengaruh Kepemilikan Intitusional, Earning Per

Share Return On Terhadap Harga Saham”. Jurnal Ilmu dan Riset

Manajemen, Vol.6, No.5.

Deitiana, Tita. 2011. “Pengaruh Rasio Keuangan, Pertumbuhan Penjualan Dan

Dividen Terhadap Harga Saham”. Jurnal Bisnis dan Akunansi, Vol.13,

No.1.

Dewi, Sisca Christianty. 2008. “Pengaruh Kepemilikan Managerial, Kepemilikan

Intitusional, Kebijakan Hutang, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan

Terhadap Kebijakan Dividen”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 10,

No 1.

Embara, Cecilia Triana Dewi Lestari dkk. 2012. Variabel – Variabel yang

Berpengaruh terhadap Kebijakan Dividen serta Harga Saham Pada

Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesi. Jurnal Manajemen,

Strategi Bisnis, dan Kewirausahaan, Vol. 6, No. 2.

Page 130: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

108

Fahmi, Irham. 2015. Pengantar Manajemen Keuangan (Teori dan Soal Jawab).

Bandung: ALFABETA.

Fakhruddin, M dan Hadianto. 2001. Perangkat dan Model Analisis Investasi di

Pasar Modal. Jakarta: Gramedia.

Ghozali, Imam. 2002. Aplikasi analisis Multivariate Dengan Program SPSS,

Edisi ke-2. Semarang: Bada Penerbit Universitas Diponegoro.

Harmono. 2014. Manajemen Keuangan (Berbasis Balanced Scorecard. Jakarta:

Bumi Aksara.

Hartono, Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi ke- 7.

Yogyakarta: BPFE.

Ircham, Muhammad. 2014. Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas Terhadap

Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang

Terdaftar di BEI Periode 2009-2012). Jurnal Administrasi Bisnis, Vol.

11, No 1.

Ismiyanti, Fitri dan Mamduh M Hanafi. 2003. “Kepemilikan Institusional, Risiko,

Kebijakan Utang, dan Kebijakan Dividen: Analisis Persamaan

Simultan”. Jurnal Simposium Nasional Akuntansi VI.

Kasmir. 2012. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada).

Page 131: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

109

Kesuma, Ali. 2009. “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Serta

Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate yang Go

Public di BEI”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.11, No1.

Kurniawati, Lita dkk. 2015. “Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap

Kebijakan Dividen, dan Harga Saham”. Jurnal Manajemen, Vol.15,

No.1.

Kusumawati, Vera. 2011. Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan

Institusional, Komite Audit, dan Kualitas Audit terhadap Created Share

Holder Value pada Perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Skripsi, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Mulyati, Sri. 2013. “Reaksi Harga Saham Terhadap Perubahan Dividen Tunai

dan Dividen Yield di Bursa Efek Jakarta”, JSB, Vol.12, No.8, , hlm. 15.

Murhadi, Werner R. 2008. “Studi Kebijakan Deviden: Anteseden dan Dampaknya

Terhadap Harga Saham”. Jurnal Manajemen dan Kewiraysahaan,

Vol.10, No.1..

Nofrita, Ria. 2013. “Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan dengan

Kebijakan Deviden Sebagai Variabel Intervening” Jurnal Akunansi.

Palupi, Mayang Trusta Wanudya dkk. 2017. “Pengaruh Struktur Modal Terhadap

Kebijakan Dividen (Studi pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri

Dasar dan Kimia yang Terdaftar di BEI Periode 2013-2015)”. Jurnal

Administrasi bisnis, Vol.44, No1.

Page 132: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

110

Patricia, Mayang. 2014. Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kepemilikan

Manajerial, Set Kesempatan Investasi, dan Arus Kas Bebas terhadap

Kebijakan Utang Perusahaan. Skripsi, Universitas Diponegoro.

Rochaety, Ety dkk. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis Dengan aplikasi SPSS.

Jakarta: Mitra Wacana Media.

Roziq, Ahmad dan Mufti Mubarok. 2012. Buku Cerdas Investasi dan Transaksi

Syariah. Jakarta: Dinar Dunia.

Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi, Edisi Ke- 4.

Yogyakarta: BPFE.

Sugiyono. 2015. Metode Pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Suharli, Michell. 2006. Studi Empiris Mengenai Pengaruh Profitabilitas,

Leverage, dan Harga Saham Terhadap Jumlah Dividen Tunai”, Jurnal

MAKSI, Vol.6, No.2.

Sulistyowati, Agnes dkk. 2014. “Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kebijakan

Dividend (Studi Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia Periode Tahun 2010-2012)”. Jurnal Administrasi Bisnis

(JAB), Vol.8, No2.

Sutedi, Adrian. 2011. Pasar Modal Syariah. Jakarta: Sinar Grafika.

Page 133: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

111

Sutrisno. 2012. Manajemen Keuangan: Teori, Konsep, dan Aplikasi. Yogyakarta:

Ekonosia.

Syamsuddin, Lukman. 2009. Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep Aplikasi

dalam Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan.

Jakarta: Rajawali Pers.

Trisna D, Ni Wayan dan Ida Bagus Pamji S. 2011. Pengaruh Struktur Modal,

Likuiditas, dan Pertumbuhan Terhadap Kebijakan Dividen di BEI.

Jurnal Universitas Udayana.

Widiastuti, Marselina dkk. 2013. Dividend Policy and Foreign Ownership,

Leverage, Free Cash Flow, Return on Asset. Jurnal Prosiding SNA-

Simposium Nasional Akuntansi XVI, Vol. 16.

www.idx.co.id.

www.sahamok.com.

Page 134: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

LAMPIRAN 1

Daftar Populasi Perusahaan Sektor Perdagangan, Jasa

dan Investasi yang Terdaftar di ISSI

Periode 2012-2016

No Kode Saham Nama Perusahaan

1 ACES PT Ace Hardware Indonesia Tbk

2 AIMS PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk

3 AKRA PT AKR Corporindo Tbk

4 APII PT Arita Prima Indonesia Tbk

5 ASGR PT Astra Graphia Tbk

6 BAYU PT Bayu Buana Tbk

7 BLTZ PT Graha Layar Prima Tbk

8 BMSR PT Bintang Mistra Semestaraya Tbk

9 BMTR PT Blobal Mediacom Tbk

10 BRMS PT Bumi Resources Minerals Tbk

11 CENT PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk

12 CLPI PT Colorpak Indonesia Tbk

13 CNKO PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk

14 CSAP PT Catur Sentosa Adiprana Tbk

15 DNET PT Indoritel Makmur Internasional Tbk

16 DSSA PT Dian Swastatika Sentosa Tbk

17 ECII PT Electronic City Indonesia Tbk

18 EPMT PT Enseval Putera Megantrading Tbk

19 ERAA PT Erajaya Swasembada Tbk

20 FAST PT Fast Food Indonesia Tbk

21 FISH PT FKS Multi Agro tbk

22 GEMA PT Gema Grahasarana Tbk

23 GLOB PT Global Teleshop Tbk

24 GOLD PT Golden Retailindo Tbk

25 GREN PT Evergreen Invesco Tbk

26 HERO PT Hero Supermarket Tbk

27 HEXA PT Hexindo Adiperkasa

28 HOME PT Hotel Mandarine Regency Tbk

29 HOTL PT Saraswati Griya Lestasi Tbk

30 ICON PT Island Concepts Indonesia Tbk

31 INPP PT Indonesian Paradise Property Tbk

32 INTA PT Intraco Penta Tbk

33 INTD PT Inter Delta Tbk

34 ITMA PT Sunber Energi Andalan Tbk

35 JIHD PT Jakarta Internasional Hotels & Development Tbk

Page 135: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

36 JKON PT Jaya Kontruksi Manggala Pratama Tbk

37 JTPE PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk'

38 JSPT PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk

39 KBLV PT First Media Tbk

40 KOBX PT Kobexindo Tractors Tbk

41 KOIN PT Kokoh Inti Arebama Tbk

42 LINK PT Link Net Tbk

43 LPLI PT Star Pacific Tbk

44 LPPF PT Matahari Departement Store Tbk

45 LTLS PT Lautan Luas Tbk

46 MAMI PT Mas Murni Indonesia Tbk

47 MAPI PT Mitra Adiperkasa Tbk

48 MDIA PT Intermedia Capitasl Tbk

49 MDRN PT Modern Internasional Tbk

50 MFMI PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk

51 MICE PT Multi Indocitra Tbk

52 MIDI PT Midi Utama Indonesia Tbk

53 MIKA PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk

54 MLPL PT Multipolar Tbk

55 MLPT PT Multipolar Technology Tbk

56 MNCN PT Media Nusantara Citra Tbk

57 MPPA PT Matahari Putra Prima Tbk

58 MTDL PT Metrodata Electronics Tbk

59 PANR PT Panaroma Sentrawisata Tbk

60 PDES PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk

61 PGLI PT Pembangun Graha Lestari Indah Tbk

62 PJAA PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk

63 PNSE PT Pudjiadi & Sons Tbk

64 PSKT PT Red Planet Indonesia Tbk

65 PTSP PT Pioneerindo Gourmet Internasional Tbk

66 RALS PT Ramayana Lestari Santosa Tbk

67 RANC PT Supra Boga Lestari Tbk

68 RIMO PT Rimo Catur Lestari Tbk

69 SAME PT Sarana Mediatama Metropolitan Tbk

70 SCMA PT Surya Citra Media Tbk

71 SDPC PT Millennium Pharmacon Internasional Tbk

72 SHID PT Hotel Sahid Jaya Internasional Tbk

73 SILO PT Siloam Internasional Hospitals Tbk

74 SKYB PT Skybee Tbk

75 SONA PT Sona Topas Tourism Industry Tbk

76 SQMI PT Renuka Coalindo Tbk

Page 136: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

77 SRAJ PT Sejahteraraya Anugraharja Tbk

78 SRTG PT Saratoga Investama Sedaya Tbk

79 SUGI PT Sugih Energy Tbk

80 TELE PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk

81 TGKA PT Tigaraksa Satria Tbk

82 TIRA PT Tira Austenite Tbk

83 TMPI PT Sigmagold Inti Perkasa Tbk

84 TMPO PT Tempo Inti Media Tbk

85 TRIL PT Triwira Insanlestari Tbk

86 TURI PT Tunas Ridean Tbk

87 UNTR PT United Tractors Tbk

88 WAPO PT Wahana Pronatural Tbk

89 WICO PT Wicaksana Overseas Internasional Tbk

Page 137: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

LAMPIRAN 2

Data Tahunan Kepemilikan Institusional, Struktur Modal, Kebijakan

Dividend dan Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Perdagangan, Jasa da

Investasi yang Terdaftar ISSI Periode 2012-2016

Tahun Kode Perusahaan KI DER DPR Harga Saham

2012

AKRA 59.21 180.00 38.55 4,150

ASGR 76.86 96.00 59.86 1,350

BMTR 51.55 40.00 24.96 2,400

FISH 83.88 641.00 5.97 2,200

SCMA 74.66 45.00 82.45 2,250

TURI 43.84 87.00 35.73 930

UNTR 59.50 56.00 53.58 19,700

2013

AKRA 59.18 173.00 68.84 4,375

ASGR 76.86 97.00 40.01 1,670

BMTR 53.39 58.00 56.63 1,900

FISH 83.88 473.00 6.50 1,950

SCMA 73.71 44.00 75.41 2,625

TURI 43.84 74.00 39.98 530

UNTR 59.50 61.00 53.25 19,000

2014

AKRA 58.78 148.00 62.80 4,120

ASGR 76.86 81.00 39.91 1,895

BMTR 49.63 60.00 50.35 1,425

FISH 83.88 284.00 5.42 1,820

SCMA 61.50 36.00 70.41 3,500

TURI 42.84 84.00 30.86 605

UNTR 59.50 56.00 64.95 17,350

2015

AKRA 59.17 109.00 45.74 7,175

ASGR 76.86 71.00 47.31 1,800

BMTR 52.84 73.00 136.06 1,100

FISH 83.88 388.00 16.39 1,600

SCMA 61.80 34.00 79.66 3,100

TURI 45.45 83.00 38.33 600

UNTR 59.50 57.00 66.89 16,950

2016

AKRA 58.58 96.00 47.39 6,000

ASGR 76.86 48.00 14.27 1,900

BMTR 52.54 77.00 34.82 615

FISH 89.48 213.00 9.93 4,000

SCMA 60.67 30.00 71.11 2,800

TURI 42.92 76.00 30.34 1,300

UNTR 59.50 50.00 10.66 21,250

Page 138: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

LAMPIRAN 3

A. STATISTIK DESKRIPTIF VARIABEL

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Ln_KI 35 3.76 4.49 4.1242 .21585

Ln_DER 35 3.40 6.46 4.4718 .74295

Ln_HS 35 6.27 9.96 7.8948 1.02003

Ln_DPR 35 1.69 4.91 3.5957 .79864

Valid N (listwise) 35

B. UJI ASUMSI KLASIK

1. Uji Normalitas

ANOVAa

Model Sum of

Squares

Df Mean Square F Sig.

1

Regression 3.612 2 1.806 1.819 .179b

Residual 31.764 32 .993

Total 35.376 34

a. Dependent Variable: Ln_HS

b. Predictors: (Constant), Ln_DER, Ln_KI

Page 139: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 35

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7

Std. Deviation .59353550

Most Extreme Differences

Absolute .109

Positive .091

Negative -.109

Kolmogorov-Smirnov Z .644

Asymp. Sig. (2-tailed) .801

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 9.708 3 3.236 8.375 .000b

Residual 11.978 31 .386

Total 21.686 34

a. Dependent Variable: Ln_DPR

b. Predictors: (Constant), Ln_HS, Ln_DER, Ln_KI

Page 140: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 35

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7

Std. Deviation .59353550

Most Extreme Differences

Absolute .109

Positive .091

Negative -.109

Kolmogorov-Smirnov Z .644

Asymp. Sig. (2-tailed) .801

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 141: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

2. Uji Linieritas

ANOVA Table

Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

Ln_HS *

Ln_KI

Between Groups

(Combined) 35.049 22 1.593 58.572 .000

Linearity 1.319 1 1.319 48.498 .000

Deviation from

Linearity 33.730 21 1.606 59.052 .000

Within Groups .326 12 .027

Total 35.376 34

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

Ln_HS * Ln_KI .193 .037 .995 .991

ANOVA Table

Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

Ln_HS *

Ln_DER

Between Groups

(Combined) 34.255 32 1.070 1.911 .403

Linearity .755 1 .755 1.348 .365

Deviation from

Linearity 33.500 31 1.081 1.929 .400

Within Groups 1.121 2 .560

Total 35.376 34

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

Ln_HS * Ln_DER -.146 .021 .984 .968

ANOVA Table

Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

Ln_DPR *

Ln_KI Between Groups

(Combined) 17.279 22 .785 2.139 0.87

Linearity 3.654 1 3.654 9.951 .008

Page 142: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

ANOVA Table

Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

Ln_DPR *

Ln_HS

Between Groups

(Combined) 20.736 33 .528 .661 .772

Linearity .166 1 .166 .175 .748

Deviation

from Linearity 20.570 32 .643 .677 .767

Within Groups .950 1 .950

Total 21.686 34

Deviation from

Linearity 13.625 21 .649 1.767 .155

Within Groups 4.406 12 .367

Total 25314.09

0 34

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

Ln_DPR * Ln_KI -.410 .168 .893 .797

ANOVA Table

Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

Ln_DPR *

Ln_DER

Between Groups

(Combined) 21.640 32 .676 29.530 .033

Linearity 9.234 1 9.243 403.63

1 .002

Deviation

from Linearity 12.397 31 .400 17.462 .056

Within Groups .046 2 .023

Total 21.686 34

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

Ln_DPR * Ln_DER -.653 .426 .999 .998

Page 143: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

3. Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 3.487 3.296 1.058 .298

Ln_KI 1.489 .878 .315 1.696 .100 .813 1.230

Ln_DER -.388 .255 -.282 -1.520 .138 .813 1.230

a. Dependent Variable: Ln_HS

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 8.715 2.092 4.165 .000

Ln_KI -.626 .572 -.169 -1.095 .282 .746 1.340

Ln_DER -.617 .165 -.574 -3.748 .001 .759 1.318

Ln_HS .028 .110 .036 .258 .798 .898 1.114

a. Dependent Variable: Ln_DPR

4. Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 .320a .102 .046 .99631 1.884

a. Predictors: (Constant), Ln_DER, Ln_KI

b. Dependent Variable: Ln_HS

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

Ln_DPR * Ln_HS .088 .008 .978 .956

Page 144: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 3.487 3.296 1.058 .298

Ln_KI 1.489 .878 .315 1.696 .100

Ln_DER -.388 .255 -.282 -1.520 .138

a. Dependent Variable: Ln_HS

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 .669a .448 .394 .62159 1.805

a. Predictors: (Constant), Ln_HS, Ln-KI, Ln_DER

b. Dependent Variable: Ln_DPR

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 8.715 2.092 4.165 .000

Ln_KI -.626 .572 -.169 -1.095 .282

Ln_DER -.617 .165 -.574 -3.748 .001

Ln_HS .028 .110 .036 .258 .798

a. Dependent Variable: Ln_DPR

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 3.612 2 1.806 1.819 .179b

Residual 31.764 32 .993

Total 35.376 34

a. Dependent Variable: Ln_HS

b. Predictors: (Constant), Ln_DER, Ln_KI

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 9.708 3 3.236 8.375 .000b

Residual 11.978 31 .386

Total 21.686 34

a. Dependent Variable: Ln_DPR

b. Predictors: (Constant), Ln_HS, Ln_DER, Ln_KI

Page 145: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

5. Uji Heterokedastisitas

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .289a .083 .026 1.70829

a. Predictors: (Constant), Ln_DER, Ln_KI

ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean Square F Sig.

1

Regression 8.487 2 4.243 1.454 .249b

Residual 93.384 32 2.918

Total 101.871 34

a. Dependent Variable: Ln_RES1

b. Predictors: (Constant), Ln_DER, Ln_KI

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 6.137 5.652 1.086 .286

Ln_KI -1.291 1.505 -.161 -.857 .398

Ln_DER -.419 .437 -.180 -.959 .345

a. Dependent Variable: Ln_RES1

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .365a .133 .049 2.28585

a. Predictors: (Constant), Ln_HS, Ln_DER, Ln_KI

Page 146: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean Square F Sig.

1

Regression 24.882 3 8.294 1.587 .212b

Residual 161.978 31 5.225

Total 186.860 34

a. Dependent Variable: Ln_RES2

b. Predictors: (Constant), Ln_HS, Ln_DER, Ln_KI

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -11.185 7.694 -1.454 .156

Ln_KI 1.244 2.103 .114 .591 .559

Ln_DER .935 .606 .296 1.543 .133

Ln_HS -.086 .406 -.037 -.212 .833

a. Dependent Variable: Ln_RES2

C. PATH ANALYSIS DAN UJI t

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std.

Error

Beta

1

(Constant) 3.487 3.296 1.058 .298

Ln_KI 1.489 .878 .315 1.696 .100

Ln_DER -.388 .255 -.282 -1.520 .138

a. Dependent Variable: Ln_HS

Page 147: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 8.715 2.092 4.165 .000

Ln_KI -.626 .572 -.169 -1.095 .282

Ln_DER -.617 .165 -.574 -3.748 .001

Ln_HS .028 .110 .036 .258 .798

a. Dependent Variable: Ln_DPR

D. UJI MEDIASI

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 7.293 .838 8.702 .000

Ln_KI .010 .013 .127 .734 .468

a. Dependent Variable: Ln_HS

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 5.336 .585 9.129 .000

Ln_KI -.028 .009 -.468 -3.044 .005

a. Dependent Variable: Ln_DPR

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 4.484 1.062 4.221 .000

Ln_KI -.029 .009 -.487 -3.138 .004

Ln_HS .117 .122 .149 .962 .343

a. Dependent Variable: Ln_DPR

Page 148: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 8.792 1.071 8.206 .000

Ln_DER -.201 .236 -.146 -.848 .402

a. Dependent Variable: Ln_HS

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 6.734 .642 10.484 .000

Ln_DER -.702 .142 -.653 -4.951 .000

a. Dependent Variable: Ln_DPR

Coefficients

a

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 6.789 1.137 5.970 .000

Ln_DER -.703 .145 -.654 -4.832 .000

Ln_HS -.006 .106 -.008 -.059 .953

a. Dependent Variable: Ln_DPR

E. KOEFISIEN DETERMINASI

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .320a .102 .046 .99631

a. Predictors: (Constant), Ln_DER, Ln_KI

b. Dependent Variable: Ln_HS

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .669a .448 .394 .62159

a. Predictors: (Constant), Ln_HS, Ln-KI, Ln_DER b. Dependent Variable: Ln_DPR

Page 149: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN
Page 150: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN
Page 151: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN
Page 152: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN
Page 153: SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3488/1/OKI SANIA RISKI (14190255).pdf · SKRIPSI PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN

BIODATA PENULIS

Nama : Oki Sania Riski

NIM : 14190255

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Jurusan : Ekonomi Syariah

Tempat/Tanggal Lahir : Palembang, 22 Oktober 1996

Agama : Islam

Alamat : Jl. KH. Azhari Lr. Diponegoro 12 ulu Palembang

Nama Ayah : Sarofi (Alm)

Nama Ibu : Nilafitri

Riwayat Pendidikan:

SD Negeri 85 Palembang tamat tahun 2008

SMP Negeri 7 Palembang tamat tahun 2011

SMK Muhammadiyah 2 Palembang tamat tahun 2014