Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA...

164
HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD AL-ZAHRA INDONESIA PAMULANG, TANGERANG SELATAN Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: ERFA SAHNITA 1113018300004 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017

Transcript of Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA...

Page 1: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR

SISWA KELAS V SD AL-ZAHRA INDONESIA PAMULANG,

TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

ERFA SAHNITA

1113018300004

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017

Page 2: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

LEⅣIBAR PENGESAHAN DOSEN PEⅣ IBIⅣIBING

HUBUNGAN ANTARA PERAN ORANG TUA DENGAN plIOTIVASI

BELAJAR SISWA KELAS V SD AL¨ ZAHRA INDONESIA PAⅣ IULANG

TANGERANG SELATAN

Skripsi

Dittukan kepada Fakuhas IImu Tarbiyah dan Kcguruan untuk Mcmcnuhi Salah

Satu Syarat Mencapai Gclar Sattana Pendidikan(S.Pd)

C)leh:

Erfa Sahnita

NIM ll13018300004

JIRUSAN PENDⅡ )IKAN GURU MADRASAIIIBTD… AH

FAKULTASILMU TARBIYAII DAN KEGURUAN

IINMRSITASISLAM NEGERISYARIFIIIDAYATULLAH

JAKARTA

2017

Page 3: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

LEⅣIBAR PENGESAHAN PEPIBIPIBING SKRIPSI

Skripsi berjudul "Hubungan Antara Peran Orang Tua dengan Motivasi

Belajar Siswa Kelas V SD Al-Zahra Indonesia, Pamulang Tangerang

Selatan", disusun oleh Erfa Sahnita, NIM 1113018300004, diajukan kepada

Jurusan Pendidikan Guru Madrasah lbtidaiyah (PGMI), Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, telah melalui

bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan

pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.

Jak魏 20 November 2017

Yang mengesahkan,

Pembimbing

Dra.Hio Zikri Neni lskan M.Psi

NIP。 196902061995032001

Page 4: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul "Hubungan Peran Orang Tua dengan Motivasi Belajar

Siswa Kelas V SD Al-Z,ahra Indonesia, Pamulang Tangerang Selatan"

disusun oleh Erfa Sahnita NIM 1113018300004, diajukan kepada Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan

lulus dalam ujian Munaqasah pada tanggal 22 Desember 2017 dihadapan dewan

penguji. Oleh karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S1 (S.Pd)

dalam bidang Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

Jakarta 22 Desember 2017

Panitia Ujian Munaqosah

Ketua Panitia(Ketua Jurusan PGMI)

Dr.Khalimin M.Ag

NIP.196505]5 1994031006

Sckretaris(Sekretari3 Jurtlsan PG卜 41)

Pd

NIP.198106232009121 003

PCngLIJl I

Ascp Ediana Latip、 M.PdNIP. 198106232009121003

PcnguJI H

Drs.Ja'far Sanusi,MA

NIP.195804171992031001

Tanggal

″ん%rT

 

¨

柳一

lt

ただ

υf

・―・

θ

"ψγ

Page 5: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

LEMBAR PERNYATAAN KARYAILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama

Tempat/Tgl. Lahir

NIM

Jurusan/Prodi

Alamat

Erfa Sahnita

Jakarta, l7 Mei 1995

1113018300004

Pendidikan Guru Madrasah lbtidaiyah (PCMI)

Karangsari RTiRW 05/02

Desa Karangsari, Kecamatan Bulakamba,

Kabupaten Brebes

MENYATAKAN DENGAN SE SUNGGUHI.IYA

Bahwa skripsi yang berjudul Hubungan Peran Orang Tua Dengan

Motivasi Belajar Siswa Kelas V SD Al-Zahra Indonesia Pamulang,

Tangerang Selatan adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen:

Nama Pembimbing : Dra. Hj. Zikri Neni lska, M.Psi.

NIP : 19690206 199503 2 001

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya

siap menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil

karya sendiri.

J akarta, 20 Novemb er 20 1 7

Yang Menyatakan

NIR4。 1113018300004

Page 6: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

i

ABSTRAK

Erfa Sahnita, NIM 1113018300004. Hubungan Antara Peran Orang

Tua Dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas V SD Al-Zahra Indonesia

Pamulang, Tangerang Selatan. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universita Islan Negeri

Syarif Hidyatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran orang tua

dengan motivasi belajar siswa di SD Al-Zahra Indonesia Pamulang Tangerang

Selatan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei - Juni Tahun Ajaran 2016/2017.

Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif,

dengan metode analisis korelasi product moment. Populasi yang digunakan yaitu

seluruh siswa kelas V SD Al-Zahra Indonesia, Pamulang Tangerang Selatan,

pengambilan sampel dilakukan dengan cara random sampling dengan subjek

siswa kelas V sebanyak 50 siswa. Teknik pengumpulan data yaitu kuesioner dan

observasi. Teknik analisis data dengan uji normalitas dan uji linearitas. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan

antara peran orang tua dengan motivasi belajar siswa kelas V SD Al- Zahra

Indonesia Pamulang Tangerang Selatan sebesar 68,6%.

Kata kunci: Peran Orang Tua, Motivasi Belajar.

Page 7: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

ii

ABSTRAK

Erfa Sahnita, NIM 1113018300004. Hubungan Antara Peran Orang Tua

Dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas V SD Al-Zahra Indonesia Pamulang,

Tangerang Selatan. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universita Islan Negeri Syarif

Hidyatullah Jakarta.

This study aims to determine the relationship of parents with learning motivation

in SD Al - Zahra Indonesia Pamulang Tangerang Selatan. This study was

conducted in May - June of the academic year 2016/2017. In this research the

approach used is quantitative approach, with product moment correlation analysis

method. The population used is class V SD Al-Zahra Indonesia, Pamulang

Tangerang Selatan, sampling is done by random sampling with the subject of

class V students as many as 50 students. Data completion technique is

questionnaire and observation. Data analysis technique with normality test and

linearity test. The results of this study indicate a significant positive relationship

between the role of parents with the motivation of learning grade V SD Al-Zahra

Indonesia Pamulang Tangerang Selatan of 68.6%.

Keywords: Role of Parent, Learning Motivation.

Page 8: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

iii

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat dan

rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

skripsi ini. Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada bagianda nabi

Muhammad SAW, yang telah membimbing umatnya ke jalan yang diridhoi Allah

SWT. Demikian juga semoga rahmat dan kesejahteraan senantiasa terlimpahkan

kepada keluarga dan para sahabat yang dengan perantara merekalah agama Islam

menyebar di muka bumi ini.

Skripsi yang berjudul “Hubungan Peran Orang Tua Terhadap Motivasi

Belajar Siswa Kelas V SD Al – Zahra Indonesia Pamulang Tangerang Selatan”

ditulis untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam penulisan skripsi ini, sudah tentu penulis mengalami berbagai

kesulitan, hambatan dan rintangan. Akan tetapi, berkat ketekunan, dorongan, dan

bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan meskipun

belum mencapai kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang tidak pernah luput

dalam memberikan bantuannya dalam penulisan skripsi ini, yaitu kepada:

1. Prof. Dr. dede Rosyada, MA., selaku Rektor Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Prof. Dr. Ahmad Thib‟Raya, M.A., dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, beserta seluruh staf pengajar dan

staf administrasi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan atas segala fasilitas

yang diberikan kepada penulis.

3. Dr. Khalimi, MA., selaku ketua jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Bapak Asep Ediana Latip, M.

Pd., selaku Sekretaris jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah yang

telah menyetujui penyusunan skripsi ini.

Page 9: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

iv

4. Dra. Zikri Neni Iskan, M. Psi., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

memberikan dorongan serta nasihat, masukan, arahan dan motivasi dalam

penyelesaian penulisan skripsi ini.

5. Drs. Ja‟far Sanusi, MA., selaku dosen pembimbing akademik yang telah

memberikan nasihat, bimbingan dan semangat agar menjadi mahasiswa yang

memberikan manfaat untuk orang lain.

6. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah yang telah

memberikan pengetahuan dan pengalamannya kepada penulis, sehingga

penulis mampu menyelesaikan perkuliahan ini dengan sebaik-baiknya.

7. Teristimewa untuk ke dua orang tua tercinta dan tersayang yang senantiasa

dengan sabar selalu memberikan semangat, terima kasih atas segala doa,

cinta, kasih sayang, didikan, kepercayaan dan pengerobanan bapak mamah

yang tulus tiada hentinya untuk penulis.

8. Teruntuk kakak tercinta dan tersayang Erwin Syahputra dan Mba Iparku

Widya Laela Fajrin, yang selalu mengingatkan dan selalu memberikan

semangat kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

9. Moh. Faizal, yang selalu memberi semangat dan doa serta menjadi

penyemangat penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

10. Sahabat-sahabatku Suaibatul Aslamiyah, Ulfiyatul Makiyah, Dhea Novianty,

Febriana Eka Haryanti, Annisa Qurota „Ayuni, dan Kharisma Luthfi Hanifah,

Nurlailiya Hanif dan teman-teman jurusan PGMI angkatan 2013. Terutama

untuk sahabatku Nike Aenun Najibah yang telah banyak membantu penulis,

yang selalu memberikan motivasi dan dukungan kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

11. Sahabat SMA ku Ulfi Nur Aji Aulia, S. I. Kom, yang selalu memberikan

dukungan dan motivasi agar penulis lebih semangat dalam penyususnan

skripsi ini.

12. Kepala Sekolah SD Al-Zahra Indonesia Pamulang Tangerang Selatan beserta

rekan-rekan guru yang telah membantu penulis dengan memberikan izin

untuk melaksanakan penelitian di sekolah tersebut.

Page 10: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

v

Serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, semoga

bantuan, bimbingan, semangat, doa dan dukungan yang diberikan pada penulis

dibalas oleh Allah SWT. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih

jauh dari kesempurnaan, semua itu dikarenakan keterbatasan pengalaman dan

pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran

serta masukan yang membangun sebagai bahan perbaikab dari berbagai pihak.

Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya

bagi pembaca.

Jakarta, November 2017

Erfa Sahnita

Page 11: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah .................................................................. 6

D. Perumusan Masalah .................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6

F. Kegunaan Penelitian ................................................................... 6

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN

HIPOTESIS ...................................................................................... 8

A. Kajian Teori ................................................................................ 8

1. Peran Orang Tua ................................................................... 8

a. Definisi Keluarga ............................................................ 8

b. Unsur-unsur Keluarga ..................................................... 10

c. Peran Orang Tua .............................................................. 13

d. Karakteristik Peran Orang Tua ....................................... 20

e. Pola Asuh Orang Tua ..................................................... 23

2. Motivasi ................................................................................ 27

a. Pengertian Motivasi ........................................................ 27

b. Teori Motivasi ................................................................ 29

c. Fungsi Motivasi dalam Belajar ....................................... 32

d. Peran Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran ........... 33

e. Macam-macam Motivasi ................................................ 34

Page 12: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

vii

f. Indikator Motivasi Belajar .............................................. 36

g. Faktor-faktor yang Memengaruhi Motivasi ................... 37

h. Karakteristik Individu yang Memiliki Motivasi Tinggi .. 39

3. Belajar ................................................................................... 40

a. Pengertian Belajar .......................................................... 40

b. Arti Penting Belajar ........................................................ 41

c. Faktor yang Memengearuhi Belajar ............................... 42

B. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................... 47

C. Kerangka Berpikir ...................................................................... 48

D. Hipotesis Penelitian .................................................................... 49

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 50

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 50

B. Metode Penelitian ........................................................................ 50

C. Populasi dan Sampel .................................................................... 50

D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 51

E. Instrumen Penelitian .................................................................... 52

F. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ..................................... 53

G. Teknik Analisis Data ................................................................... 62

H. Hipotesis Statistik ........................................................................ 64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 65

A. Deskripsi Data Penelitian ............................................................ 65

1. Variabel Peran Orang Tua (X) .............................................. 65

2. Variabel Motivasi Belajar (Y) ............................................... 76

B. Uji Prasyarat Analisis .................................................................. 87

1. Uji Normalitas ....................................................................... 87

2. Uji Linearitas ......................................................................... 88

C. Uji Hipotesis Penelitian ............................................................... 89

Page 13: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

viii

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 93

A. Kesimpulan .................................................................................. 93

B. Saran ............................................................................................ 93

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Pedoman penyekoran angket peran orang tua dan motivasi belajar

Siswa ........................................................................................... 48

Tabel 3.2 : Kisi-kisi instrumen penelitian peran orang tua ........................... 48

Tabel 3.3 : Kisi-kisi instrumen penelitian motivasi belajar siswa ................ 49

Tabel 3.4 : Hasil perhitungan uji validitas peran orang tua ........................... 51

Tabel 3.5 : Kisi-kisi instrumen peran orang tua setelah diuji ........................ 53

Tabel 3.6 : Hasil perhitungan uji validitas motivsi belajar ............................ 54

Tabel 3.7 : Kisi-kisi instrumen motivasi belajar siswa setelah diuji ............. 56

Tabel 3.8 : Hasil uji reliabilitas peran orang tua ............................................ 57

Tabel 3.9 : Hasil uji reliabilitas motivasi belajar siswa ................................. 57

Tabel 3.10 : Interpretasi r Product Moment .................................................... 59

Tabel 4.1 : Keadaan Guru dan Karyawan SD Al – Zahra Indonesia ............. 62

Tabel 4.2 : Keadaan Siswa SD AL – Zahra Indonesia ................................. 65

Tabel 4.3 : Fasilitas SD Al – Zahra Indonesia ............................................... 66

Tabel 4.4 : Orang tua mengajarkan saya untuk berkata jujur dan bersikap

sopan .......................................................................................... 67

Tabel 4.5 : Orang tua akan menegur saya jika tidak berpamitan .................. 67

Tabel 4.6 : Orang tua mengajarkan saya untuk mengucapkan salam jika

masuk ke rumah ………………………………………………. 68

Tabel 4.7 : Orang tua mengajarkan saya untuk bertanggung jawab pada tugas

....................................................................................................... 68

Tabel 4.8 : Orang tua memberikan memberikan contoh disiplin ................. 69

Tabel 4.9 : Saya senang membaca, karena orang tua senang membaca ....... 69

Tabel 4.10 : Orang tua membantu saya dalam menyelesaikan masalah ......... 70

Tabel 4.11 : Orang tua saya mudah marah ...................................................... 70

Tabel 4.12 : Saya merasa nyaman saat bercerita dan berdiskusi dengan orang

tua ................................................................................................ 70

Tabel 4.13 : Saya lebih senang bercerita dengan teman daripada dengan orang

tua ............................................................................................... 71

Page 15: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

x

Tabel 4.14 : Orang tua tidak pernag memuji jika saya berhasil dalam

melakukan sesuatu .................................................................... 71

Tabel 4.15 : Dalam keluarga saya, selalu dibiasakan saling tolong menolong

dan membantu ............................................................................. 72

Tabel 4.16 : Keluarga saya melakukan kegiatan kerja bakti di rumah ........... 72

Tabel 4.17 : Orang tua lebih sibuk mengurus dirinya sendiri daripada

mengurus kebutuhan saya ........................................................... 73

Tabel 4.18 : Orang tua akan marah saat saya menanyakan alasan dibuatnya

peraturan di rumah ..................................................................... 73

Tabel 4.19 : Ketika saya melanggar peraturan, orang tua membiarkannya .... 74

Tabel 4.20 : Orang tua memarahi saya ketika bermain dengan teman yang

nakal ............................................................................................ 74

Tabel 4.21 : Orang tua mengajarkan saya untuk menghormati orang yang lebih

tua ................................................................................................ 75

Tabel 4.22 : Orang tua mendampingi saya saat belajar................................... 75

Tabel 4.23 : Orang tua menyediakan kebutuhan sekolah................................ 76

Tabel 4.24 : Orang tua meminta saya untuk rajin belajar agar mendapat nilai

yang baik di sekolah ................................................................... 76

Tabel 4.25 : Orang tua tidak pernah membimbing saya dalam belajar ........... 77

Tabel 5.26 : Deskripsi Data Peran Orang Tua ................................................ 77

Tabel 4.27 : Saya menghabiskan waktu yang lama untuk belajar .................. 78

Tabel 4.28 : Saya mengisi waktu kosong untuk belajar .................................. 78

Tabel 4.29 : Saya mudah jenuh ketika belajar ................................................ 79

Tabel 4.30 : Saya tetap belajar di rumah walaupun tidak ada tugas ............... 79

Tabel 4.31 : Saya belajar ketika ada ulangan saja ........................................... 80

Tabel 4.32 : Saya mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh agar mendapat

nilai bagus ................................................................................... 80

Tabel 4.33 : Saya tidak akan berhenti sebelum tugas selesai .......................... 81

Tabel 4.34 : Saya mudah menyerah ketika mengerjakan tugas ....................... 81

Tabel 4.35 : Saya belajar lebih giat lagi apabila nilai saya kurang

memuaskan .................................................................................. 82

Page 16: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

xi

Tabel 4.36 : Saya lebih suka bermain daripada mengikuti ekstrakurikuler di

sekolah......................................................................................... 82

Tabel 4.37 : Saya mengikuti bimbingan belajar tambahan di luar sekolah..... 83

Tabel 4.38 : Saya mengikuti berbagai perlombaan yang diadakan di luar

sekolah......................................................................................... 83

Tabel 4.39 : Bagi saya belajar adalah suatu kewajiban ................................... 84

Tabel 4.40 : Saya belajar ketika disuruh orang tua ......................................... 84

Tabel 4.41 : Saya senang belajar kelompok, karena bisa mengandalkan

teman ........................................................................................... 85

Tabel 4.42 : Gaya belajar yang saya terapkan sangan membantu dalam

Belajar ......................................................................................... 85

Tabel 4.43 : Saya bosan belajar di dalam kelas............................................... 86

Tabel 4.44 : Saya senang ketika dapat menjawab soal yang diberikan guru .. 86

Tabel 4.45 : Saya senang ketika ditunjuk guru untuk mengerjakan soal di

depan kelas .................................................................................. 86

Tabel 4.46 : Saya senang membaca artikel tentang pengetahuan .................... 87

Tabel 4.47 : Saya senang melakukan percobaan tentang ilmu pengetahuan ... 87

Tabel 4.48 : Saya senang membaca buku pelajaran tingkat atas ..................... 88

Tabel 4.49 : Deskripsi Variabel Motivasi Belajar Siswa................................. 88

Tabel 4.50 : Uji Normalitas antara variabel Peran Orang Tua (X) terhadap

Motivasi Belajar Siswa (Y) ......................................................... 89

Tabel 4.51 : Uji Linearitas antara variabel Motivasi Belajar Siswa (Y) atas

Peran Orang Tua (X) ................................................................... 91

Tabel 4.52 : Tabel koefisien korelasi Peran Orang Tua (X) terhadap Motivasi

Belajar Siswa (Y) ........................................................................ 92

Tabel 4.53 : Tabel koefisien determinasi Peran Orang Tua (X) terhadap

Motivasi Belajar Siswa (Y) ......................................................... 93

Tabel 4.54 : Tabel koefisien determinasi Peran Orang Tua (X) terhadap

Motivasi Belajar Siswa (Y) ....................................................... 94

Page 17: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 : Grafik Normalitas Data Regresi Sederhana Variabel Peran Orang

Tua X) Terhadap Motivasi Belajar Siswa .................................. 90

Page 18: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Uji Coba Instrumen Angket Peran Orang Tua

Lampiran 2 : Uji Coba Instrumen Angket Motivasi Belajar Siswa

Lampiran 3 : Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Peran Orang Tua

Lampiran 4 : Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Motivasi Belajar

Siswa

Lampiran 5 : Gambaran Umum Objek Penelitian

Lampiran 6 : Angket Penelitian Peran Orang Tua

Lampiran 7 : Angket Penelitian Motivasi Belajar Siswa

Lampiran 8 : Skor Data Mentah Variabel X (Peran Orang Tua)

Lampiran 9 : Skor Data Mentah Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa)

Lampiran 10 : Rekapitulasi Total Skor Variabel X dan Variabel Y

Lampiran 11 : Hasil Deskripsi Data Peran Orang Tua

Lampiran 12 : Hasil Deskripsi Data Motivasi Belajar Siswa

Lampiran 13 : Hasil Uji Normalitas

Lampiran 14 : Hasil Uji Linearitas

Lampiran 15 : Hasil Uji Korelasi

Lampiran 16 : Hasil Koefisien Determinasi

Lampiran 17 : Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 18 : Permohonan Surat Izin Penelitian

Lampiran 19 : Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 20 : Lembar Hasil Observasi

Lampiran 21 : Lembar Uji Referensi

Lampiran 22 : Biodata Penulis

Page 19: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) saat ini

sangat berkembang pesat di era modern, dan telah memberikan dampak

dalam semua bidang kehidupan manusia, tidak terkecuali pada bidang

pendidikan yang menuntut setiap manusia untuk berkembang menjadi

manusia berkualitas yang memiliki pemikiran kreatif, inovatif, dan kritis

dalam menjawab segala tantangan dan permasalahan yang ada pada saat ini.

Pendidikan merupakan suatu wadah dalam proses untuk menghadapi

masalah dan tantangan di era modern ini. Melalui pendidikan, manusia akan

dididik dan dikembangkan potensi-potensinya agar menjadi manusia yang

berkualitas dalam menunjang kemajuan bangsa di masa yang akan datang.

Pendidikan bagi bangsa yang sedang membangun seperti bangsa

Indonesia saat ini merupakan kebutuhan mutlak yang harus dikembangkan

sejalan dengan tuntutan pembangunan secara tahap demi tahap. Pendidikan

yang dikelola dengan tertib, teratur, efektif dan efisien (berdaya guna dan

berhasil guna) akan mampu mempercepat jalannya proses pembudayaan

bangsa yang berdasarkann pokok pada penciptaan kesejahteraan umum dan

pencerdasan kehidupan bangsa kita, sesuai dengan tujuan nasional seperti

tercantum dalam alinea IV Pembukaan UUD 1945.1 Kemajuan suatu bangsa

dapat tercermin dari keterbelakangan pendidikannya. Bangsa dengan tingkat

pendidikan yang tinggi mampu menciptakan kehidupan yang beradab. Proses

dalam pendidikan adalah proses berubahnya siswa yang belum terdidik

menjadi siswa yang terdidik.

Dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional dirumuskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

1 Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), Cet – 8, h. 3-4

Page 20: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

2

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan

Negara.2

Sejalan dengan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka untuk

mewujudkannya diperlukan peran dari berbagai pihak yaitu guru, pemerintah,

sarana prasarana, dan orang tua. Salah satu yang sangat penting adalah terkait

peran orang tua. Di dalam sebuah keluarga, peran orang tua sangat penting

bagi anak, terlebih lagi ketika anak memasuki usia sekolah dan usia

menempuh pendidikan.

Orang tua memiliki peran penting dan strategis dalam menentukan ke

arah mana dan kepribadian anak yang bagaimana yang akan dibentuk. Dalam

konteks pedagogis, tidak dibenarkan orang tua membiarkan anak tumbuh dan

berkembang tanpa bimbingan dan pengawasan. Bimbingan diperlukan untuk

memberikan arah yang jelas dan meluruskan kesalahan sikap dan perilaku

anak ke jalan yang lurus.

Orang yang dapat membantu mengembangkan potensi anak adalah

orang dewasa. Orang dewasa di sini tentu saja orang tua dan guru. Hal ini

terlihat dalam pengertian pendidikan yang ditulis oleh Kneller. Pendidikan

dalam arti luas merupakan tanggung jawab orang tua, sedangkan pendidikan

dalam arti sempit merupakan tanggung jawab guru di sekolah atau lembaga-

lembaga pendidikan, dan orang yang dibantu adalah anak.3

Tiga tempat pendidikan yang dapat membentuk anak menjadi manusia

seutuhnya adalah di keluarga, sekolah, dan masyarakat. Pendidikan dalam

keluarga juga disebut sebagai lembaga pendidikan informal. Dijelaskan dalam

Pasal 27 bahwa kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga

dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Pendidikan dalam

pendidikan informal ada di bawah tanggung jawab orang tua. Orang tua

merupakan pendidik pertama dan utama bagi anak-anak mereka karena dari

2 Helmawati, Pendidikan Keluarga: Teoritis dan Praktis, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2014), cet.- 1, h.26 3 Ibid., h. 24

Page 21: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

3

merekalah anak mula-mula menerima pendidikan. Dengan demikian, bentuk

pertama dari pendidikan terdapat dalam kehidupan keluarga.

Pendidikan orang tua terhadap anak-anaknya adalah pendidikan yang

didasarkan pada rasa kasih sayang terhadap anak-anak, dan yang diterimanya

dari kodrat. Orang tua adalah pendidik sejati, pendidik karena kodratnya.

Oleh karena itu, kasih sayang orang tua terhadap anak-anak hendaklah kasih

sayang yang sejati pula. Yang berarti pendidik atau orang tua mengutamakan

kepentingan dan kebutuhan anak-anak, dengan mengesampingkan keinginan

dan kesenangan sendiri.

Orang tua sebagai pendidik menurut kodrat adalah pendidik pertama

dan utama, karena secara kodrati anak manusia dilahirkan oleh orang tuanya

(ibunya) dalam keadaan tidak berdaya. Hanya dengan pertolongan dan

layanan orang tua (terutama ibu) seseorang anak itu dapat hidup dan

berkembang semakin dewasa. Hubungan orang tua dengan anaknya dalam

hubungan edukatif, mengandung dua unsur, yaitu 1) unsur kasih sayang

pendidik terhadap anak; 2) unsur kesadaran dan tanggung jawab dari pendidik

untuk menuntun perkembangan anak.

Sayangnya, dewasa ini peran orang tua yang memiliki tanggung jawab

penuh dalam mendidik anak kini perannya dilimpahkan kepada para pendidik

formal (guru). Hal ini berkaitan dengan tuntutan kehidupan yang

mengakibatkan kedua orang tua harus mencari nafkah untuk memenuhi

kebutuhan keluarga. Di samping itu, minimnya waktu (bagi orang tua

pekerja) dan minimnya ilmu pendidikan dan pengetahuan para orang tua

menjadi alasan mengapa orang tua menyerahkan pendidikan anak-anaknya

kepada para pendidik formal.

Masa-masa kelas tinggi sekolah dasar kelas V SD kira-kira umur 11

sampai 12 tahun memiliki sifat khusus, yaitu berpikir kepada hal yang

konkret, amat realistik, ingin mengetahui tentang berbagai hal, dan ingin

belajar sesuatu hal yang baru, dan adanya minat terhadap suatu hal dan mata

Page 22: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

4

pelajaran khusus.4 Pada usia ini, anak membutuhkan peran orang yang lebih

dewasa (orang tua) untuk membantu menyelesaikan tugas dan memenuhi

keinginannya.

Peran orang tua dalam pendidikan merupakan sesuatu yang sangat

penting dan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi ketercapaian

belajar siswa. Peran orang tua juga merupakan salah satu faktor eksternal

yang mempengaruhi motivasi belajar siswa. Dimana siswa mampu memiliki

motivasi belajar yang tinggi atau rendah dipengaruhi oleh peran orang tua.

Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang

bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan

untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya.5

Motivasi adalah kekuatan baik dari dalam maupun dari luar yang mendorong

seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan.

Rendahnya motivasi belajar siswa merupakan salah satu wujud dari

dari hambatan ketercapaian suatu tujuan pendidikan nasional. Motivasi

belajar siswa yang rendah akan berakibat pada proses pembelajaran dan

prestasi hasil belajar siswa, selain itu dapat juga mempengaruhi perilaku

siswa. Misalnya, siswa mendapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM), siswa tidak naik kelas, kurang semangat dalam belajar, kurang bisa

menyesuaikan diri dengan pelajaran dan lingkungan sekolah bahkan juga

berpengaruh pada kenakalan oleh siswa-siswa baik di lingkungan sekolah

maupun di luar sekolah. Bahkan pelanggaran terhadap tata tertib dan

peraturan sekolah yang dilakukan oleh siswa.

Pada kenyataan di lapangan berdasarkan pengamatan yang dilakukan

oleh peneliti menunjukkan bahwa kebanyakan orang tua siswa kurang peduli

kepada pendidikan anaknya, lebih mementingkan pekerjaannya sehingga

tidak memiliki banyak waktu yang diberikan kepada anaknya. Peneliti

melakukan observasi melalui pengamatan dan wawancara kepada guru kelas

sSyamsu Yusuf LN, Psikologi Perkembangan Anak & Remaja, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2012), h 25. 5 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi & Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan,

(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), h. 1

Page 23: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

5

V di Sekolah Dasar Al-Zahra Indonesia banyak permasalahan yang

ditemukan di antaranya adalah rendahnya tingkat pemahaman materi atau

pelajaran pada kelas V, permasalahan yang lain yaitu adanya motivasi belajar

siswa yang rendah, hal ini terlihat adanya siswa yang sering terlambat datang

ke sekolah, tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru baik wali kelas

maupun guru mata pelajaran lainnya. Motivasi belajar akan menentukan

bagaimana siswa akan mengikuti pelajaran di kelas.

Faktor dari penyebab permasalahan yang ada adalah sebagian besar

berasal dari orang tua yang kurang memberikan pengawasan kepada anaknya

dalam kegiatan di sekolah yang mempengaruhi tingkat motivasi dalam

belajar, sikap orang tua yang kurang peduli terhadap perkembangan belajar

siswa. Hal ini membuat motivasi belajar anak menjadi rendah karena merasa

tidak diperhatikan oleh orang tuanya sehingga membuat hasil belajar anak

kurang baik. .

Seharusnya orang tua memberikan peranan yang lebih dan tidak

melimpakan tanggung jawabnya sebagai orang tua sepenuhnya kepada para

pendidik formal (guru), karena peran orang tua (terutama ibu) sangat

berpengaruh terhadap pendidikan anaknya dan akan meningkatkan motivasi

siswa dalam belajar.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Antara Peran Orang Tua

dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar Al-Zahra Indonesia

Pamulang Tangerang Selatan”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagaik berikut:

1. Orang tua masih menganggap bahwa pendidikan di sekolah merupakan

pendidikan yang utama.

2. Orang tua lebih cenderung mementingkan pekerjaan.

Page 24: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

6

3. Orang tua belum memberikan peranan pada kegiatan belajar anak secara

maksimal.

4. Motivasi belajar siswa minim.

C. Pembatasan Masalah

Dari berbagai identifikasi masalah di atas, peneliti melakukan batasan

dalam masalah agar lebih terarah dan permasalahan yang dibahas tidak

menyimpang terlalu jauh, maka penelitian ini dibatasi pada masalah

hubungan antara peran orang tua dengan motivasi belajar siswa kelas V SD

Al-Zahra Indonesia Pamulang Tangerang Selatan.

D. Perumusan Masalah

Sesuai dengan pembatasan masalah yang telah diungkapkan

sebelumnya, maka masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut: “Apakah terdapat hubungan peran orang tua

dengan motivasi belajar siswa kelas V SD Al-Zahra Indonesia Pamulang

Tangerang Selatan?”

E. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui hubungan peran orang tua dengan motivasi

belajar siswa kelas V SD Al-Zahra Indonesia Pamulang Tangerang Selatan

F. Kegunaan Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini mempunyai dua keguanaan utama yaitu

keguanaan teoritis dan kegunaan praktis.

1. Kegunaan teoritis, yaitu:

a. Memberikan ilmu pengetahuan, terutama bagi kemajuan pendidikan

anak.

b. Untuk menambah pembendaharaan penelitian dalam dunia pendidikan,

khususnya dalam Karya tulis ilmiah dalam rangka mengembangkan

khasanah ilmiah.

Page 25: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

7

c. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam mengadakan

penelitian selanjutnya yang lebih mendalam.

d. Sebagai pengembang disiplin ilmu ke arah berbagai spesifikasi.

e. Mendapatkan data dan fakta yang sahih mengenai hubungan orang tua

dengan motivasi belajar siswa kelas V di SD Al-Zahra Indonesia.

2. Kegunaan praktis, yaitu:

a. Bagi pengelola Pendidikan Dasar: memberikan masukan di dalam

memperhatikan faktor-faktor yang memengaruhi motivasi belajar siswa

untuk meningkatkan motivasi belajar.

b. Bagi siswa:

1) Memberi pengetahuan bahwa peran orang tua sangat membantu

dalam meningkatkan motivasi belajar di sekolah.

2) Memberikan pengetahuan bahwa bantuan orang tua, guru sangat

mendukung dalam memperbesar motivasi belajar.

3) Memberikan pengetahuan bahwa besarnya perhatian orang tua

sangat berpengaruh dalam mencapai dan meningkatkan motivasi

belajar.

Page 26: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

8

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik

1. Peran Orang Tua

Menurut Hamalik peran adalah pola tingkah laku tertentu yang

merupakan ciri-ciri khas semua petugas dari pekerjaan atau jabatan

tertentu.1 Sedangkan arti peran dalam kamus besar bahasa Indonesia

perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang

berkedudukan di masyarakat.2

a. Definisi Keluarga

Sebelum membahas mengenai orang tua, terlebih dahulu

akan dijelaskan mengenai keluarga karena orang tua merupakan

bagian dari keluarga yang ada di dalamnya. Sehingga untuk

mengetahui penjelasan tentang orang tua, perlu dipahami lebih dahulu

tentang keluarga.

Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama

dan utama. Keluarga memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap

perkembangan kepribadian anak, karena sebagian besar kehidupan

anak berada ditengah-tengah keluarganya.3

Keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan

utama dalam masyarakat, karena keluargalah manusia dilahirkan,

berkembang menjadi dewasa.4 Bentuk dan isi serta cara-cara

pendidikan di dalam keluarga akan selalu mempengaruhi tumbuh dan

berkembangnya watak, budi pekerti dan kepribadian tiap-tiap

manusia. Pendidikan yang diterima dalam keluarga inilah yang akan

1Oemar Hamalik, Psikologi Belajar & Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2014), h.

33 2Tim Penyususnan Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

2007), ed. 3, cet – 4, h.854 3Zurinal Z, Wahid Sayuti, Ilmu Pendidikan: Pengantar & Dasar-dasar Pelaksanaan

Pendidikan, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), cet-1, h.75-76 4Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta:Rineka Cipta, 2013), Cet – 8, h.57

Page 27: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

9

digunakan oleh anak sebagai dasar untuk mengikuti pendidikan

selanjutnya di sekolah.

Keluarga adalah kelompok kecil yang memiliki pemimpin

dan anggota, mempunyai pembagian tugas dan kerja, serta hak dan

kewajiban bagi masing-masing anggotanya.5 Keluarga adalah tempat

pertama dan yang utama di mana anak-anak belajar. Dari keluarga,

mereka mempelajari sifat keyakinan, sifat-sifat mulia, komunikasi dan

interaksi sosial, serta keterampilan hidup.

Keluarga adalah lingkungan pendidikan. Pendidikan di

lingkungan keluarga berlangsung sejak anak lahir. Bahkan setelah

dewasa pun orang tua masih berhak memberikan nasihatnya kepada

anak.6 Oleh karena itu, peran orang tua sangat strategis dalam

memberikan pendidikan nilai kepada anak.

Tiga tempat pendidikan yang dapat membentuk anak menjadi

manusia seutuhnya adalah di keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Keluarga adalah tempat titik tolak perkembangan anak. Peran keluarga

sangat dominan untuk menjadikan anak yag cerdas, sehat, dan

memiliki penyesuain sosial yang baik. Keluarga merupakan salah satu

faktor penentu utama dalam perkembangan kepribadian anak, di

samping faktor-faktor yang lain.

Keluarga sebagai lingkungan pendidikan yang pertama

sangat berpengaruh dalam membentuk pola kepribadian anak. Di

dalam keluarga, anak pertama kali berkenalan dengan nilai dan norma.

Pendidikan keluarga memberikan pengetahuan dan keterampilan

dasar, agama dan kepercayaan, nilai-nilai moral, norma sosial dan

pandangan hidup yan diperlukan anak.

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahawa

keluarga merupakan sebuah kelompok terkecil dari masyarakat dan

5Helmawati, Pendidikan Keluarga: Teoritis dan Praktis, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2014), cet.- 1, h. 42 6Syaiful Bahri Djamarah, Pola Asuh Orang Tua dan Komunikasi dalam Keluarga (Upaya

Membangun Citra Membentuk Pribadi Anak), (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2014), h. 32-33.

Page 28: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

10

merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama serta

memiliki pengaruh yang sangat kuat bagi perkembangan anak.

Sebelum anak mengenal dunia luar, di dalam keluargalah anak

pertama kali diajarkan beberapa hal seperti nilai dan norma, agama

dan kepercayaan, dan pandangan hidup yang diperlukan anak.

b. Unsur-unsur Keluarga

Keluarga adalah suatu ikatan persekutuan hidup atas dasar

perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup

bersama atau seorang laki-laki atau seorang perempuan yang sudah

sendirian atau tanpa anak-anak baik anaknya sendiri atau adopsi, dan

tinggal dalam sebuah rumah tangga. Dari penjelasan ini, dapat

disimpulkan bahwa unsur-unsur dalam keluarga yaitu: 7

1) Keluarga merupakan perserikatan hidup antarmanusia yang paling

dasar dan kecil.

2) Perserikatan itu paling sedikit terdiri dari dua orang dewasa yang

berlainan jenis kelamin.

3) Perserikatan itu berdasar atas ikatan darah, perkawinan, dan

adopsi.

4) Adakalanya keluarga hanya terdiri dari seorang laki-laki saja atau

perempuan saja dengan atau tanpa anak-anak.

Menurut Ahmad Tafsir dkk, melihat bahwa fungsi pendidik

dalam keluarga harus dilakukan untuk menciptakan keharmonisan

baik di dalam maupun di luar keluarga itu. Apabila terjadi disfungsi

peran pendidik, akan terjadi krisis dalam keluarga.8 Oleh karena itu,

para orang tua harus menjalankan fungsi sebagai pendidik dalam

7Sutirna, Bimbingan dan Konseling: Pendidikan Formal, Nonformal dan Informal,

(Yogyakarta: ANDI OFFSET, 2013), h. 125-126 8Helmawati, Pendidikan Keluarga Teoritis dan Prakti,. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2014), cet.- 1, h. 44

Page 29: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

11

keluarga dengan baik, khususnya ayah sebagai pemimpin dalam

keluarga.

Adapun fungsi keluarga yang hendaknya dilaksanakan agar

tercipta keluarga bahagia yang didambakan, di antaranya sebagai

berikut:9

1) Fungsi Agama

Fungsi agama dilaksanakan melalui penanaman nilai-nilai

keyakinan berupa iman dan takwa. Penanaman keimanan dan

takwa mengajarkan kepada anggota keluarga untuk selalu

menjalankan perintah Tuhan Yang Maha Esa dan menjauhi

larangan-Nya. Pembelajaran dapat dilaksanakan dengan metode

pembiasaan dan peneladanan.

2) Fungsi Biologis

Fungsi biologis adalah fungsi pemenuhan kebutuhan agar

keberlangsungan hidupnya tetap terjaga termasuk secara fisik.

Maksudnya pemenuhan kebutuhan yang berhubugan dengan

jasmani manusia. Kebutuhan dasar manusia untuk terpenuhinya

kecukupan makanan, pakaian, tempat tinggal. Kebutuhan biologis

lainnya yaitu berupa kebutuhan seksual yang berfungsi untuk

menghasilkan keturunan (regenerasi).

3) Fungsi Ekonomi

Fungsi ini berhubugan dengan bagaimana pengaturan penghasilan

yang diperoleh untuk memenui kebutuhan dalam rumah tangga.

Seorang istri harus mampu mengelola keuangan yang diserahkan

suaminya dengan baik. Utamakan pemenuhan kebutuhan yang

bersifat prioritas dalam keluarga sehingga penghasilan yang

diperoleh suami akan dapat mencukupi kebutuhan hidup keluarga.

9Helmawati, Pendidikan Keluarga Teoritis dan Prakti,. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2014), cet.- 1, h. 45-49

Page 30: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

12

4) Fungsi Kasih Sayang

Fungsi ini menyatakan bagaimana setiap anggota keluarga harus

menyayangi satu sama lain. Suami hendaknya mencurahkan kasih

sayang kepada istrinya begitu juga sebaliknya. Dan jika telah

memiliki anak, maka orang tua hendaknya menunjukkan dan

mencurahkan kasih sayang kepada anaknya secara tepat. Kasih

sayang bukan hanya berupa materi yang diberikan tetapi

perhatian, kebersamaan yang hangat sebagai keluarga, saling

memotivasi dan mendukung untuk kebaikan bersama.

5) Fungsi Perlindungan

Setiap anggota keluarga berhak mendapat perlindungan dari

anggota lainnya. Sebagai seorang kepala dalam keluarga, seorang

ayah hendaknya melindungi istri dan anak-anaknya dari ancaman,

baik ancaman yang akan merugikan di dunia maupun di akhirat.

Perlindungan di dunia meliputi keamanan atas apa yang dimakan

atau dipakai dan di mana tempat tinggal keluarga. Perlindungan

terhadap kenyamanan situasi dan kondisi serta lingkungan sekitar.

6) Fungsi Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting

untuk meningkatkan martabat dan peradaban manusia. Sebagai

seorang pemimpin dalam keluarga, seorang kepala keluarga

hendaknya memberikan bimbingan dan pendidikan bagi setiap

anggota keluarganya; baik itu istri maupun anak-ankanya. Bagi

seorang istri, pendidikan sangat penting. Dengan bertambahnya

pengetahuan dan wawasan maka akan memudahkan perannya

sebagai pengelola dalam rumah tangga dan pendidik utama bagi

anak-anaknya.

7) Fungsi Sosialisasi Anak

Selain sebagai makhluk individu, manusia juga merupakan

makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri untuk memenuhi

semua kebutuhan hidupnya. Dalam keluarga, anak pertama kali

Page 31: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

13

hidup bersosialisasi. Anak mulai belajar berkomunikasi dengan

orang tuanya melalui pendengaran dan gerakan atau isyarat

hingga anak mampu berbicara.

8) Fungsi Rekreasi

Rekreasi merupakan salah satu hiburan yang baik bagi jiwa dan

pikiran. Rekreasi dapat menyegarkan pikiran, menenangkan jiwa,

dan lebih mengakrabkan tali kekeluargaan. Rekreasi tidak harus

ke tempat yang mewah, ramai, jauh dan menghabiskan banyak

uang. Rekreasi bersama keluarga dapat dilakukan di tempat yang

meringankan keuangan (anggaran/biaya) tetapi bermanfaat

banyak.

c. Peran Orang Tua

Sebagai satu kesatuan hidup bersama (sistem sosial),

keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ikatan kekeluargaan

membantu anak mengembangkan sifat persahabatan, cinta kasih,

hubungan antarpribadi, kerja sama, disiplin, tingkah laku yang baik,

serta pengakuan akan kewibawaan.10

Anak merupakan aset yang sangat berharga bagi setiap orang

tua. Sebagai orang tua tentu menginginkan anak tumbuh dan

berkembang dengan baik; mendapatkan pendidikan yang dapat

mengembangkan potensi bakat dan keterampilan yang dimilikinya

secara maksimal. Orang tua juga menginginkan anaknya untuk

mendapatkan pendidikan akhlak, moral, dan budi pekerti yang baik,

sehingga anak dapat menjadi anggota masyarakat yang produktif, dan

bermanfaat bagi keluarga serta lingkungan masyarakat di mana ia

tinggal.

Hampir semua tujuan utama setiap orang tua dalam mendidik

dan membesarkan anak-anaknya secara umum adalah untuk

10

Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012), cet –

10, h.87.

Page 32: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

14

mempersiapkan anak agar dapat menjadi manusia dewasa yang

mandiri dan produktif serta berakhlak dan budi pekerti tinggi. Untuk

mencapai tujuan tersebut, orang tua bertanggung jawab dan

memegang peranan penting terhadap proses pembelajaran dan tumbuh

kembang anak. Tidak diperlukan gelar khusus, sekolah, atau training

khusus untuk mencapai tujuan tersebut, yang diperlukan kesabaran

dan kebijakan orang tua dalam membantu anak tumbuh dan

berkembang.11

Allah SWT pun telah memerintahkan kepada setiap orang tua

untuk mendidik anak-anak mereka, dan bertanggung jawab dalam

didikannya, sebagaimana firman-Nya:12

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah

dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah

manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang

keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang

diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang

diperintahkan.” (QS. Al-Tahrim [66]: 6)

Berdasarkan ayat di atas, mengindikasikan bahwa orang tua

yang beriman hendaknya menjaga diri dan keluarganya (istri dan

anak-anaknya) dari api neraka. Maksudnya adalah agar para orang tua

menyiapkan diri dan anak-anaknya serta mengingatkan mereka juga

kerabat terdekat untuk selalu menjalankan semua perintah-Nya serta

menjauhi larangan-Nya, tentu akan menjauhkan para orang tua dan

anak-anak yang beriman dari ancaman api neraka. Orang tua dan anak

11

Agnes Tri Harjaningrum, dkk, Peranan Orang Tua dan Praktisi dalam Membantu Tumbuh

Kembang Anak Berbakat Melalui Pemahaman Teori dan Tren Pendidikan, (Jakarta: Preanada,

2007), Ed. 1, Cet. – 1, h. 2 12

Helmawati, Pendidikan Keluarga Teoritis dan Praktis. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2014), cet.- 1, h. 50

Page 33: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

15

harus saling mengingatkan, apabila ada salah satu anggota keluarga

melanggar perintah-Nya hendaklah menegur dan menggunakan

bahasa yang sopan.

Untuk mengoptimalkan kemampuan dan kerpibadian anak,

orang tua harus menumbuhkan suasana edukatif di lingkungan

keluarganya sedini mungkin. Suasana edukatif yang dimaksud adalah

orang tua yang mampu menciptakan pola hidup dan tata pergaulan

dalam keluarga dengan baik sejak anak dalam kandungan. Begitu

pentingnya pengaruh pendidikan anak dalam keluarga, sehingga orang

tua harus menyadari tanggung jawab terhadap anaknya. Tanggung

jawab yang harus dilakukan orang tua antara lain:13

1) Memelihara dan membesarkannya. Tanggung jawab ini

merupakan dorongan alami yang harus dilaksanakan, karena anak

memerlukan makan, minum, dan perawatan agar dapat hidup

secara berkelanjutan.

2) Melindungi dan menjamin kesehatannya. Orang tua bertanggung

jawab terhadap perlindungan anak, termasuk menjamin kesehatan

anak, baik secara jasmani ataupun rohani dari berbagai penyakit

atau bahaya lingkungan yang dapat membahayakan dirinya.

3) Mendidik dengan berbagai ilmu. Orang tua memiliki tanggung

jawab besar terhadap pendidikan anak. Orang tua perlu

membekali anaknya dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan

yang berguna bagi kehidupan anaknya kelak, sehingga pada masa

dewasanya mampu mandiri dan bermanfaat bagi kehidupan

social, bangsa dan agamanya.

4) Membahagiakan kehidupan anak. Kebahagiaan anak menjadi

bagian dari kebahagiaan orang tua. Oleh sebab itu, orang tua

harus senantiasa mengupayakan kebahagiaan anak dalam

kapasitas pemenuhan kebutuhan sesuai dengan perkembangan

13

Zurinal Z, Wahid Sayuti, Ilmu Pendidikan: Pengantar & Dasar-dasar Pelaksanaan

Pendidikan, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), cet-1, h. 76

Page 34: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

16

usianya, yang diiringi dengan memberikan pendidikan agama dan

akhlak yang baik.

Adanya kesadaran akan tanggung jawab mendidik dan

membina anak secara berkelanjutan perlu dikembangkan kepada

setiap orang tua sehingga pendidikan yang dilakukan tidak

berdasarkan kebiasaan yang dilihat dari orang tua, tetapi telah didasari

oleh teori-teori pendidikan modern, sesuai dengan perkembangan

zaman yang cenderung selalu berubah.

Keterlibatan orang tua adalah konstruksi kompleks yang

terkait dengan keberhasilan anak. Hal ini ditemukan berkaitan dengan

beberapa hasil akademik dan non akademik yang menguntungkan bagi

anak, seperti peningkatan kepuasan hidup, self-efficacy dan motivasi

instrinsik yang lebih tinggi, mengurangi resiko usaha bunuh diri

karena tidak adanya persahabatan yang erat dengan teman sebayanya,

dan meningkatnua prestasi akademik.14

Menariknya, harapan siswa

tentang keberhasilan akademik di masa depan terbukti lebih tepat

diprediksi oleh kemampuan persepsi orang tua dan kemampuan

mereka dibandingkan dengan kinerja mereka sebelumnya.

Menurut Lestari peran orang tua adalah cara-cara yang

digunakan oleh orang tua terkait dengan pandangan orang tua

mengenai tugas-tugas yang dijalankan dalam mengasuh anak. 15

Orang

tua yang satu dengan yang lainnya memiliki cara yang berbeda-beda

dalam menjalankan perannya sebagai orang tua. Orang tua

memfasilitasi kebutuhan bagi anak untuk mencapai cita-citanya

seperti memenuhi keperluan sekolah anak dan mengikut sertakan

bimbingan belajar ketika hal itu dirasakan perlu bagi anak.

14

Sarita Y. Shukla, Parental Support for Learning and High School Students Academic

Motivation and Persistence in Mathematic, Journal of Educational and Developmental

Psychology, Vol. 5, No. 1, 2012, h. 44 15

Sri Lestari, Psikologi Keluarga: Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik dalam

Keluarga, (Jakarta: Kencana, 2012), h. 152-153.

Page 35: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

17

Keterlibatan orang tua juga akan bervariasi tergantung pada

strategi keterlibatan yang bersangkutan. Keterlibatan orang tua adalah

konsep multidimensi dan penelitian menunjukkan bahwa dimensi

keterlibatan yang berbeda akan mempengaruhi performa akademis.

Misalnya, keterlibatan orang tua yang mendukung dan mendorong

biasanya berkaitan dengan tingkat prestasi yang lebih tinggi,

sedangkan tekanan orang tua dan hukuman akan berpengaruh buruk

untuk keberhasilan sekolah.16

Sementara itu, yang berkenaan dengan keluarga menyediakan

situasi belajar, dapat dilihat bahwa bayi dan anak-anak sangat

bergantung kepada orang tua, baik karena keadaan jasmaniahnya

maupun kemampuan intelektual, sosial, dan moral. Bayi dan anak

belajar menerima dan meniru apa yang diajarkan oleh orang tua.

Sumbangan keluarga bagi pendidikan anak adalah sebagai berikut:17

1) Cara orang tua melatih anak untuk menguasai cara-cara mengurus

diri, seperti cara makan, buang air, berbicara, berjalan, berdoa,

sungguh-sungguh membekas di dalam diri anak karena berkaitan

erat dengan perkembangan dirinya sebagai pribadi.

2) Sikap orang tua sangat mempengaruhi perkembangan anak. Sikap

menerima atau menolak, sikap kasih sayang atau acuh tak acuh,

sikap sabar atau tergesa-gesa, sikap melindungi atau membiarkan

secara langsung memengaruhi reaksi emosional anak.

Adapun peranan anggota keluarga terhadap pendidikan anak-

anak, yaitu:18

1) Peranan Ibu

Dalam pandangan aliran psikoanalisis pola asuh yang baik

sangat menentukan kepribadian anak, karena kepribadian

16

Daniel H. Caro, Parent-Child Communication and Academic Performance, Journal for

Educational Research Online, Volume 3 , No. 2, 2011, h. 17-18 17

Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012), cet –

10, h.88 18

M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2014), Ed. 2, Cet. – 21, h. 82

Page 36: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

18

seseorang dipengaruhi dari berbagai aspek yang telah terbentuk

pada tahun-tahun pertama dalam kehidupan anak. Dalam hal ini,

posisi ibu adalah sangat menentukan. Ibulah yang dianggap orang

yang terdekat dengan anak, dan melalui pola asuhan yang

dipilihnya akan menjadi pendukung dan penghambat terwujudnya

penyesuaian diri yang kuat bagi anak.

Pada kebanyakan keluarga, ibulah yang memegang

peranan yang terpenting terhadap anak-anaknya. Sejak anak itu

dilahirkan, ibulah yang selalu di sampingnya. Ibulah yang

memberi makan dan minum, memelihara, dan selalu bercampur

gaul dengan anak-anak. Itulah sebabnya kebanyakan anak lebih

cinta kepada ibunya daripada anggota keluarga lainnya.

Pendidikan seorang ibu terhadap anaknya merupakan

pendidikan dasar yang tidak dapat diabaikan sama sekali. Maka

dari itu, seorang ibu hendaklah seorang yang bijaksana dan pandai

mendidik anak-anaknya. Sebagian orang mengatakan kaum ibu

adalah pendidik bangsa.

Baik buruknya pendidikan ibu terhadap anaknya akan

berpengaruh besar terhadap perkembangan dan watak anaknya di

kemudian hari. Seorang ibu yang selalu khawatir dan selalu

menurutkan keinginan anak-anaknya, akan berakibat kurang baik.

Demikian pula tidak baik seorang ibu berlebih-lebihan

mencurahkan perhatian kepada anaknya. Asalkan segala

pernyataan disertai rasa kasih sayang yang terkandung dalam hati

ibunya, anak itu dengan mudah akan tunduk keoada pemimpinnya.

Sesuai dengan fungsi serta tanggung jawabnya sebagai

anggota keluarga, dapat disimpulkan bahwa peranan ibu dalam

pendidikan anak-anaknya dalah sebagai berikut:19

a) Sumber dan pemberi rasa kasih sayang,

19

M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2014), Ed. 2, Cet. – 21, h. 82

Page 37: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

19

b) Pengasuh dan pemelihara

c) Tempat mencurahkan isi hati

d) Pengatur kehidupan dalam rumah tangga

e) Pembimbing hubungan pribadi

f) Pendidik dalam segi-segi emosional

2) Peranan Ayah

Di samping ibu, seorang ayah pun memegang peranan

yang penting pula. Anak memandang ayahnya sebagai orang yang

tertinggi gengsinya atau prestisenya. Kegiatan seorang ayah

terhadap pekerjaannya sehari-hari sungguh besar pengaruhnya

kepada anak-anaknya, lebih-lebih anak yang telah agak besar.

Ayah atau bapak (sebagai seorang suami) adalah sosok

tertinggi dalam keluarga.20

Ia merupakan pemimpin atau kepala

keluarga dan figure orang yang bertanggung jawab terhadap

keluarga. Dalam keluarga, sebagai suami bagi istrinya dan ayah

bagi anak-anaknya ia memiliki kewajiban yang harus dipikulnya.

Meskipun demikian, di beberapa keluarga masih dapat kita

lihat kesalahan-kesalahan pendidikan yang diakibatan oleh

tindakan seorang ayah, karena sibuknya bekerja mencari nafkah,

seorang ayah tidak ada waktu untuk bergaul mendekati anak-

anaknya. Lebih celaka lagi seorang ayah yang sengaja tidak mau

berurusan dengan pendidikan anak-anaknya. Ia mencari

kesenangan bagi dirinya sendiri saja. Segala kekurangan dan

kesalahan yang terdapat di dalam rumah tangga mengenai

pendidikan anak-anaknya dibebankan kepada istrinya.

Tanpa bermaksud mendiskriminasikan tugas dan tanggung

jawab ayah dan ibu di dalam keluarga, ditinjau dari fungsi dan

tugasnya sebagai ayah, dapat dikemukakan di sini bahwa peranan

20

Helmawati, Pendidikan Keluarga Teoretis dan Praktis. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2014), cet.- 1, h. 72

Page 38: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

20

ayah dalam pendidikan anak-anaknya yang lebih dominan adalah

sebagai berikut:21

a) Sumber kekuasaan di dalam keluarga

b) Penghubung intern keluarga dengan masyarakat atau dunia

luar

c) Pemberi perasaan aman bagi seluruh anggota keluarga

d) Pelindung terhadap ancaman dari luar

e) Hakim atau yang mengadili jika terjadi perselisihan

f) Pendidik dalam segi-segi rasional.

Seorang ayah mempunyai konstribusi yang besar serta

peran dalam keluarga, karena ayah di pisisikan sebagai kepala

keluarga atau orang yang berkedudukan paling tinggi dalam

keluarga.

d. Karakteristik Peran Orang Tua

Sangat wajar dan logis jika tanggung jawab pendidikan

terletak di tangan kedua orang tua dan tidak bisa dipikulkan kepada

orang lain karena ia adalah darah dagingnya, kecuali berbagai

keterbatasan kedua orang tua ini. Maka sebagian tanggung jawab

pendidikan dapat dilimpahkan kepada orang lain, yaitu melalui

sekolah. Adapun peran orang tua dalam keluarga yang diungkapkan

oleh Covey adalah sebagai berikut:22

1) Modelling (example of trustworthiness).

Orang tua adalah contoh atau model bagi anak. Tidak

dapat disangkal bahwa contoh dari orang tua mempunyai

pengaruh yang sangat kuat bagi anak. Anak-anak selalu

mengadopsi nilai dan jenis perilaku orang tua. Jika orang tua

memiliki pengaruh positif dalam kehidupan keseharian mereka,

21

M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2014), Ed. 2, Cet. – 21, h. 83 22

Syamsu Yusuf LN., Psikologi Perkembangan Anak & Remaja, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2012), h. 47 – 48

Page 39: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

21

dan yang terpenting dalam pendidikan sehari-hari mereka, maka

masa depan anak akan lebih indah dan sukses.23

Cara berpikir dan

perbuatan anak dibentuk oleh cara berpikir dan berbuat orang

tuanya. Oleh karena itu, peranan modeling orang tua bagi anak

dipandang sebagai suatu hal yang sangat mendasar, suci dan

perwujudan spiritual. Melalui modelling ini juga anak akan

belajar tentang (1) sikap proaktif, (2) sikap respek dan kasih

sayang.

2) Mentoring

Mentoring yaitu kemampuan untuk menjalin atau

membangun hubungan, investasi emosional (kasih sayang kepada

orang lain) atau pemberian perlindungan kepada orang lain secara

mendalam, jujur, pribadi dan tidak bersyarat. Orang tua

merupakan mentor pertama bagi anak yang menjalin hubungan

dan memberikan kasih sayang secara mendalam, baik secara

positif atau negatif, orang tua mau tidak mau tetap menjadi

mentor bagi anak.

Ada lima cara untuk memberikan kasih sayang kepada

orang lain, yaitu (1) Empathizing: mendengarkan hati orang lain

dengan hati sendiri; (2) Sharing: berbagi wawasan, emosi dan

keyakinan; (3) Affirming: memberikan ketegasan (penguatan)

kepada orang lain dengan kepercayaan, penilaian, konfirmasi,

apresiasi dan dorongan; (4) Praying: mendoakan orang lain

secara ikhlas dari jiwa yang paling dalam; dan (5) Sacrificing:

berkorban untuk orang lain.

Mentoring atau bimbingan adalah segala kegiatan yang

dilakukan oleh seseorang dalam rangka memberikan bantuan

23

Ardita Ceka, Rabije Murati, The Role of Parents in the Education of Children, Journal of

Educational and Practice, 2016, vol. 7, No.5, h. 62

Page 40: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

22

kepada orang lain yang mengalami kesulitan, agar orang tersebut

mampu mengatasinya sendiri dengan penuh kesadaran.24

Sebagai orang tua tidak hanya berkewajiban memberikan

fasilitas dan biaya sekolah saja, tetapi anak juga membutuhkan

bimbingan dari orang tuanya. Orang tua harus senantiasa

memberikan bimbingan secara berkelanjutan dan harus

mempunyai waktu dalam mendampingi anak-anaknya dalam

mengalami kesulitan, pada saat itulah anak diberi pengarahan dan

nasehat agar lebih giat belajar.

3) Organizing

Organizing yaitu keluarga seperti perusahaan yang

memerlukan tim kerja dan kerjasama antar anggota dalam

menyelesaikan tugas-tugas atau memenuhi kebutuhan keluarga.

Peran organizing adalah untuk meluruskan struktur dan sistem

keluarga dalam rangka membantu menyelesaikan hal-hal yang

penting.

Agar hubungan antara anggota keluarga dapat terbina

dan terpelihara dengan baik, peranan orang tua sangat penting

berfungsi sebagai „top manajemen‟.25

Memerhatikan situasi dan

kondisi yang memungkinkan, sikap perbuatan yang dilakukannya

sebagai teladan/contoh yang harus dipertimbangkan dengan baik,

dan rasional. Hubungan dalam keluarga yang saling menghormati

dengan jalinan komunikasi yang akrab dan kasih sayang di antara

anggota keluarga, ayah-ibu, anak serta anggota keluarga lainnya

sesuai dengan fungsi yang harus dijalankan masing-masing.

Orang tua menjalankan dan anak harus menjalankan tugas

masing-masing sesuai dengan yang telah ditentukan dan

24

Munirwan Umar, Peranan Orang Tua dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Anak, Jurnal

Ilmiah Edukasi, Vol. 1, Nomor 1, 2015, h. 26 25

Diana Mutiah, Psikologi Bermain Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana, 2010), Ed. 1, h. 87-

88

Page 41: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

23

ditetapkan dalam keluarga, menjalankan tugas/peraturan yang

telah ditetapkan.

4) Teaching.

Orang tua berperan sebagai guru (pengajar) bagi anak-

anaknya (anggota keluarga) tentang hukum-hukum dasar

kehidupan. Melalui pengajaran ini, orang tua berusaha

memberdayakan (empowering) prinsip-prinsip kehidupan,

sehingga anak memahami dan melaksanakannya. Peran orang tua

sebagai guru adalah menciptakan conscious competence pada diri

anak, yaitu mereka mengalami tentang apa yang mereka kerjakan

dan alasan tentang mengapa mereka mengerjakan itu.

Cara orang tua mendidik anak-anaknya akan

berpengaruh terhadap belajarnya. Orang tua yang kurang/tidak

memperhatikan pendidikan anaknya, misalnya mereka acuh tak

acuh terhadap belajar anaknya, tidak memperhatikan sama sekali

akan kepentingan-kepentingan dan kbeutuhan-kebutuhan anaknya

dalam belajar, tidak mengatur waktu belajarnya dan lain-lain,

dapat menyebabkan anak tidak/kurang berhasil dalam

belajarnya.26

Hal ini dapat terjadi pada anak dari keluarga yang

kedua orang tuanya terlalu sibuk mengurus pekerjaan mereka atau

kedua orang tua memang tidak mencintai anaknya.

e. Pola Asuh Orang Tua

Pola asuh orang tua dalam keluarga yang berarti kebiasaan

orang tua, ayah dan atau ibu, dalam memimpin, mengasuh dan

membimbing anak dalam keluarga. Pola asuh orang tua merupakan

pola perilaku yang diterapkan dalam membimbing anak dan bersifat

relatif konsisten dari waktu ke waktu, sehingga anak dapat merasakan

pola perilaku yang diterapkan dan memberikan dampak yang negatif

26

Slameto, Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,

2010), Ed. Rev, Cet. 5, h. 61

Page 42: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

24

maupun positif. Cara dan pola asuh yang diterapkan akan berbeda

antara satu keluarga dengan keluarga yang lainnya, dan

mempengaruhi pembentukan kepribadian anak setelah ia menjadi

dewasa. Anak akan menjadi baik atau buruk semua tergantung dari

pola asuh orang tua yang diterapkan dalam keluarga. Berikut ini

macam-macam pola asuh orang tua terhadap anak:27

1) Pola Asuh Otoriter (Parent Oriented)

Pola asuh otoriter (Parent Oriented) pada umumnya menggunakan

pola komunikasi satu arah (one way communication). Ciri-ciri pola

asuh ini menekankan bahwa segala aturan orang tua harus ditaati

oleh anaknya, tidak boleh membantah terhadap apa yang

diperintahkan atau dikehendaki oleh orang tua.

2) Pola Asuh Permisif (Children Centered)

Pada umumnya pola asuh permisif ini menggunakan komunikasi

satu arah (one way communication) karena meskipun orang tua

memiliki kekuasaan penuh dalam keluarga terutama terhadap anak

tetapi anak akan memutuskan apa yang diinginkan dengan

sendirinya baik orang tua setuju ataupun tidak. Pola ini bersifat

children centered maksudnya adalah bahwa segala aturan dan

ketepatan keluarga berada di tangan anak.

3) Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis menggunakan komunikasi dua arah (two

ways communication). Kedudukan antara orang tua dan anak dalam

berkomunikasi sejajar. Suatu keputusan diambil bersama dengan

mempertimbangkan kedua belah pihak. Anak diberi kebebasan

yang bertanggung jawab. Artinya, apa yang dilakukan anak tetap

harus ada di bawah pengawasan orang tua dan dapat dipertanggung

jawabkan secara moral

27

Helmawati, Pendidikan Keluarga Teoretis dan Praktis. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2014), cet.- 1, h. 138 - 139

Page 43: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

25

4) Pola Asuh Situasional

Dalam kenyatannya setiap pola asuh tidak diterapkan secara kaku

dalam keluarga. Maksudnya, orang tua tidak menetapkan salah satu

tipe saja dalam mendidik anak. Orang tua dapat menggunakan satu

atau dua (campuran pola asuh) dalam situasi tertentu.

Ernawulan Syaodih mendeskripsikan ciri-ciri pola asuh yang

ideal adalah sebagai berikut:28

1) Pola asuh yang didasarkan pada prinsip keakraban

Pola asuh model ini ditandai dengan perasaan hangat,

kasih sayang, dan senantiasa dekat antara satu dan yang lain. Pola

asuh yang mengandung ciri-ciri tersebut bukan berarti terjalinnya

hubungan antara anak dan ibu seperti hubungan anak dengan

temannya, adiknya, kakaknya atau orang lain yang terdapat dalam

keluarga. Keakraban yang berlangsung dengan kasih sayang dalam

bimbingan memerlukan kesadaran yang tinggi, tidak didasari oleh

naluri keibuan semata-mata. Kasih sayang jangan berlebihan

sehingga berubah sifat menjadi memanjakan dan terlalu melindungi

anak, juga sebaliknya jangan terlalu sedikit, sehingga hubungan itu

menjadi dingin, gersang, dan sunyi. Singkatnya, kasih sayang harus

didasarkan atas tanggung jawab dan menuntut tanggung jawab.

2) Pola asuh dengan prinsip kepedulian

Pola asuh yang didasari prinsip kepedulian ini ialah

mengasuh anak dengan penuh perhatian, minat, dan kesungguhan.

Seorang ibu yang memberikan perhatian kepada anaknya harus

menunjukkan apa yang diasakan oleh anak, memperhatikan

kebutuhan anak, mendengar dan menjawab pertanyaan dengan

wajar (menurut kemampuan penerimaan anak). Kepedulian yang

28

Ahmad Susanto, Bimbingan dan Konseling di Taman Kanak-kanak, (Jakarta:

PrenadaMedia Group, 2015), cet.1, h. 145

Page 44: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

26

bersifat membimbing dapat mengembangkan kepribadian anak

dengan wajar.

3) Pola asuh dengan prinsip kebebasan

Pola asuh yang didasarkan pada prinsip kebebasan yaitu

memberi kebebasan anak untuk dapat memilih, mengajukan, dan

menyatakan pendapat tanpa ada keragu-raguan. Prinsip ini

diartikan sebagai pemberian kebebasan tetapi terkontrol. Menurut

Zakiah Daradjat kebebasan bukanlah kebebasan yang tidak

mengenal batas, melainkan kebebasan dalam batas-batas

kewajaran.

Dalam hubungannya dengan pola asuh orang tua terhadap

anaknya, kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan yang

didasarkan kepada prinsip-prinsip bimbingan yang senantiasa

merangsang anak untuk dapat berdialog dengan orang tua tanpa

ragu-ragu, berlangsung dengan penuh rasa kekeluargaan, memberi

kebebasan yang terarah, membiasakan anak menerima kebebasan

itu dengan penuh rasa tanggung jawab.

4) Pola asuh dengan prinsip kemandirian

Pola asuh yang didasarkan pada prinsip kemandirian ciri-

cirinya adalah mengarahkan, mendorong, dan membiasakan anak

melakukan sendiri secara berangsur-angsur sehingga pada akhirnya

anak bisa melakukan sendiri. Kemandirian merupakan pola asuh

yang ideal, namun pelaksanaannya sulit berlangsung dengan baik.

Kebanyakan orang tua masih senang menolong anaknya sekalipun

kegiatan itu dapat dilakukan dan dipikirkan oleh anak dengan

mudah.

5) Pola asuh dengan prinsip kedisiplinan

Pola asuh yang didasarkan prinsip-prinsip kedisiplinan

adalah pola asuh yang disertai dengan aturan-aturan yang perlu

diikuti oleh anak. Disiplin yang ditanamkan oleh orang tua untuk

menjadi suatu yang mendasar bagi anak mengandung prinsip

Page 45: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

27

bimbingan, baik yang positif maupun negatif senantiasa

berlangsung melalui hubungan yang baik, merupakan sesuatu yang

esensial dalam bimbingan. Kalau hubungan baik terjadi maka anak

akan menemukan kenapa terjadi pelanggaran, anak dapat

menemukan apa yang diinginkan oleh anak dengan tindakannya,

dia dapat membantu mengembangkan pemahaman anak kepada

tujuan yang tidak disukai, dan apa akibat itu terhadap dirinya,

kepada orang lain, juga kepada orang tua.

6) Pola asuh dengan prinsip realistik

Pola asuh yang didasarkan pada prinsip realistik yaitu pola

asuh yang berorientasi pada kenyataan yang ada, mengarahkan

anak kepada kenyataan hidup. Pola asuh ini mengarahkan anak

untuk menerima sesuatu apa adanya, sesuai dengan

kemampuannya, fasilitas dan kondisi yang ada. Dalam hal ini orang

tua harus berusaha untuk menyatakan sesuatu dengan jujur, tidak

mencari-cari alasan untuk membuat anak menjadi senang.

7) Pola asuh dengan prinsip emosi stabil

Adapun pola asih yang didasarkan pada prinsip emosi

stabil yakni orang tua tidak menunjukkan ketegangan, tidak

menunjukkan marah, sedih, cemas, cepat tersinggung, dan sikap

lainnya.

2. Motivasi

a. Pengertian Motivasi

Motif (motive) berasal dari akar kata bahasa latin “movere”,

yang kemudian menjadi “motion”, yang artinya gerak atau dorongan

untuk bergerak. Jadi, motif merupakan daya dorong, daya gerak, atau

penyebab seseorang untuk melakukan berbagai kegiatan dan dengan

tujuan tertentu.29

29

Abd. Rachman Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya, 1993),

Cet. – 4, h. 114

Page 46: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

28

Istilah motif berasal dari kata motif yang dapat diartikan

sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang

menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat.30

Motivasi

adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku.

Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk

melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya.

Motivasi merupakan kekuatan baik dari dalam maupun dari luar yang

mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah

ditetapkan sebelumnya.

Menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energi

dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan

didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian

yang dikemukakan Mc Donald ini mengandung tiga elemen penting,

yaitu:31

1) Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada

diri setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan

membawa beberapa perubahan energi di dalam sistem

“neurophysiological” yang ada pada organisme manusia. Karena

menyangkut perubahan energi manusia (walaupun motivasi itu

muncul dari dalam diri manusia) penampakkannya akan

menyangkut kegiatan fisik manusia.

2) Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa atau “feeling”, afeksi

seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-

persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan

tingkah-laku manusia.

3) Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi, motivasi

dalam hal ini sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi, yakni

tujuan. Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi

30

Hamzah B. Uno, Teori Motivasi & Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan,

(Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Ed. 1, Cet. – 3, h. 3 31

Sardiman A. M, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), Ed.

1, Cet. – 22, h. 73-74

Page 47: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

29

kemunculannya karena terangsang/terdorong oleh adanya unsur

lain, dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan ini akan menyangkut soal

kebutuhan.

Motivasi memiliki dua komponen, yakni komponen dalam

(inner component) dan komponen luar (outer component). Komponen

dalam ialah perubahan dalam diri seseorang, keadaan merasa tidak

puas, ketegangan psikologis. Komponen luar ialah keinginan, dan

tujuan yang mengarahkan perbuatan seseorang. Kompnen dalam ialah

kebutuhan-kebutuhan yang ingin dipuaskan, sedangkan komponen

luar adalah tujuan yang hendak dicapai.

Berdasarkan pemaparan pengertian motivasi di atas dapat

disimpulkan, motivasi merupakan suatu dorongan yang timbul oleh

adanya rangsangan dari dalam maupun dari luar sehingga seseorang

berkeinginan untuk mengadakan perubahan tingkah laku/aktivitas

tertentu yang lebih baik dari sebelumnya untuk mencapai tujuan yang

telah ditentukan sebelumnya.

b. Teori Motivasi

Adapun beberapa teori motivasi, di antaranya yaitu:32

1) Teori Hedonisme

Hedone adalah bahasa Yunani yang berarti kesukaan, kesenangan,

atau kenikmatan. Hedonisme adalah suatu aliran di dalam filsafat

yang memandang bahwa tujuan hidup yang utama pada manusia

adalah mencari kesenangan (hedone) yang bersifat duniawi.

Menurut pandangan hedonism, manusia pada hakikatnya adalah

makhluk yang mementingkan kehidupan yang penuh kesenangan

dan kenikmatan. Oleh karena itu, setiap menghadapi persoalan

yang perlu pemecahan, manusia cenderung memilih alternatif

32

M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), h.

74-78

Page 48: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

30

pemecahan yang dapat mendatangkan kesenangan daripada yang

mengakibatkan kesukaran, kesulitan, penderitaan, dan sebagainya.

2) Teori Naluri

Pada dasarnya manusia memiliki tiga dorongan nafsu pokok, yaitu:

a) Dorongan nafsu (naluri) mempertahankan diri: mencari

makanan jika ia lapar, menghindarkan diri dari bahaya,

menjaga diri agar tetap sehat, mencari perlindungan untuk

hidup aman dan sebagainya.

b) Dorongan nafsu (naluri) mengembangkan diri yaitu dorongan

ingin tahu, melatih dan mempelajari sesuatu yang belum

diketahuinya. Pada manusia dorongan inilah yang menjadikan

kebudayaan manusia semakin maju dan makin tinggi.

c) Dorongan nafsu (naluri) mengembangkan/mempertahankan

jenis. Manusia ataupun hewan secara sadar maupun tidak

sadar, selalu menjaga agar jenisnya atau keturunannya tetap

berkembang dan hidup. Dorongan nafsu ini antara lain terjelma

dalam adanya perjodohan dan perkawinan serta dorongan

untuk memelihara dan mendidik anak-anak.

3) Teori Reaksi yang Dipelajari

Teori ini berpandangan bahwa tindakan atau perilaku manusia tidak

berdasarkan naluri-naluri, tetapi berdasarkan pola-pola tingkah laku

yang dipelajari dari kebudayaan di tempat orang itu hidup. Orang

belajar paling banyak dari lingkungan kebudayaan di tempat ia

hidup dan dibesarkan. Oleh karena itu, teori ini disebut juga teori

lingkungan kebudayaan. Menurut teori ini, apabila seorang

pemimpin ataupun seorang pendidik akan memotivasi anak buah

atau anak didiknya, pemimpin ataupun pendidik itu hendaknya

benar-benar mengetahui latar belakang kehidupan dan kebudayaan

orang-orang yang dipimpinnya.

Page 49: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

31

4) Teori Daya Pendorong

Teori ini merupakan perpaduan antara teori naluri dengan teori

reaksi yang dipelajari. Daya pendorong adalah semacam naluri,

tetapi hanya suatu dorongan kekuatan yang luas terhadap suatu

arah yang umum. Namun, cara-cara yang digunakan dalam

mengejar kepuasan terhadap daya pendorong tersebut berlain-

lainan bagi setiap individu menurut latar belakang kebudayaan

masing-masing. Oleh karena itu, menurut teori ini, bila seorang

pemimpin ataupun pendidik ingin memotivasi anak buahnya, ia

harus mendasarkannya atas daya atas daya pendorong, yaitu atas

naluri dan juga reaksi yang dipelajari dari kebudayaan lingkungan

yang dimilikinya.

5) Teori Kebutuhan

Teori ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh

manusia pada hakikatnya adalah untuk memenuhi kebutuhannya,

baik kebutuhan fisik maupun kebutuhan psikis. Oleh karena itu,

menurut teori ini, apabila seorang pemimpin ataupun pendidik

bermaksud memberikan motivasi kepada seseorang, ia harus

berusaha mengetahui terlebih dahulu apa kebutuhan-kebutuhan

orang yang akan dimotivasinya. Sejalan dengan itu pula maka

terdapat adanya beberapa teori kebutuhan yang erat berkaitan

dengan kegiatan motivasi, salah satunya yaitu teori Abraham

Maslow.

Sebagai seorang pakar psikologi, Maslow mengemukakan

adanya lima tingkatan kebutuhan pokok manusia. Kelima tingkatan

kebutuhan pokok inilah yang kemudian dijadikan pengertian kunci

dalam mempelajari motivasi manusi. Adapun kelima tingkatan

kebutuhan pokok yang dimaksud yaitu sebagai berikut:

1) Kebutuhan fisiologis. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar,

yang bersifat primer dan vital, yang menyangkut fungsi-sungsi

biologis dasar dari organisme manusia seperti kebutuhan akan

Page 50: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

32

pangan, sandang dan papan, kesehatan fisik, kebutuhan seks, dan

sebagainya.

2) Kebutuhan rasa aman dan perlindungan (safety and security)

seperti terjamin keamanannya, terlindung dari bahaya dan ancaman

penyakit, perang, kemiskinan, kelaparan, perlakuan tidak adil, dan

sebagainya.

3) Kebutuhan sosial (social needs) yang meliputi antara lain

kebutuhan akan dicintai, diperhitungkan sebagai pribadi, diakui

sebagai anggota kelompok, rasa setia kawan, kerjasama.

4) Kebutuhan akan penghargaan (esreem needs) termasuk kebutuhan

dihargai karena prestasi, kemampuan, kedudukan atau status,

pangkat, dan sebagainya.

5) Kebutuhan akan aktualisasi diri (self actualization) seperti

kebutuhan mempertinggi potensi-potensi yang dimiliki,

pengembangan diri secara maksimum, kreatifitas, dan ekpresi diri.

Tingkatan atau hirarki kebutuhan dari Maslow ini tidak

dimaksud sebagai suatu kerangka yang dapat dipaklai setiap saat,

tetapi lebih merupakan kerangka acuan yang dapat digunakan

sewaktu-waktu bilamana diperlukan untuk memprakirakan tingkat

kebutuhan mana yang mendorong seseorang, yang akan dimotivasi,

bertindak melakukan sesuatu.

c. Fungsi Motivasi dalam Belajar

Dalam belajar, sangat diperlukan adanya motivasi. Motivasi

belajar mengacu pada kemauan, kebutuhan, hasrat dan dorongan

siswa dalam berpartisipasi dan menjadi berhasil dalam proses belajar.

33 Hasil belajar akan menjadi optimal kalau ada motivasi. Makin tepat

motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pada pelajaran itu. Jadi,

motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi

33

Hsiang-Yung Feng, The Relationship Of Learning Motivation and Achievement in EFL:

Gender As an Intermediated Variable, Educational Research International, 2013, Vol. 2, h. 51

Page 51: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

33

para siswa. Motivasi berhubungan dengan suatu tujuan, dan motivasi

mempengaruhi adanya kegiatan. Adapun tiga fungsi motivasi, yaitu:34

1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau

motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan

motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

2) Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak di

capai. Dengan demikian, motivasi dapat memberikan arah dan

kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa

yang harus dikerjakan yang sesuai guna mencapai tujuan, dengan

menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi

tujuan tersebut.

d. Peran Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran

Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami

dan menjelaskan perilaku individu, termasuk perilaku individu yang

sedang belajar. Ada beberapa peranan penting dari motivasi dalam

belajar dan pembelajaran, di antaranya sebagai berikut:35

1) Peran Motivasi dalam Menentukan Penguatan Belajar

Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila

seorang anak yang belajar dihadapkan pada suatu masalah

yang memerlukan pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan

berkat bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya. Sebagai

contoh, seorang anak akan memecahkan materi matematika

dengan bantuan tabel logaritma. Tanpa bantuan tabel

tersebut, anak itu tidak dapat menyelesaikan tugas

matematika. Dalam kaitan itu, anak berusaha mencari buku

tabel matematika. Upaya untuk mencari tabel matematika

merupakan peran motivasi yang dapat menimbulkan

penguatan belajar.

2) Peran Motivasi dalam Memperjelas Tujuan Belajar

Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat

kaitannya dengan kemaknaan belajar. Anak akan tertarik

34

Sardiman A. M, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), Ed.

1, Cet. – 22, h. 85 35

Hamzah B. Uno, Teori Motivasi & Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan,

(Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Ed. 1, Cet. – 3, h. 27-29

Page 52: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

34

untuk belajar sesuatu, jika yang dipelajari itu sedikitnya

sudah dapat diketahui atau dinikmati manfaatnya bagi anak.

3) Motivasi Menentukan Ketekunan Belajar

Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu,

akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun,

dengan harapan memperoleh hasil yang baik. Dalam hal itu,

tampak bahwa motivasi untuk belajar menyebabkan seorang

tekun belajar. Sebaliknya, apabila seorang kurang atau tidak

memiliki motivasi untuk belajar maka dia tidak tahan lama

belajar. Dia mudah tergoda untuk mengerjakan hal yang lain

dan bukan belajar. Hal itu berarti motivasi sangat

berpengaruh terhadap ketahanan dan ketekunan belajar.

Secara umum, terdapat dua peranan penting motivasi dalam

belajar, yaitu:36

1) Motivasi merupakan daya penggerak psikis dalam diri siswa

yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan

belajar demi mencapai satu tujuan.

2) Motivasi memegang peranan penting dalam memberikan

gairah, semangat dan rasa senang dalam belajar, sehingga

siswa yang mempunyai motivasi tinggi mempunyai energy

yang banyak untuk melaksankan kegiatan belajar.

e. Macam-macam Motivasi

1) Motivasi Instrinsik

Yang dimaksud dengan motivasi instrinsik adalah motif-

motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang

dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan

untuk melakukan sesuatu.37

Motivasi ini sering disebut “motivasi murni”, atau motivasi

yang sebenarnya, yang timbul dari dalam diri peserta didik.38

Misalnya keinginan untuk mendapat keterampilan tertentu,

memperoleh informasi dan pemahaman, mengembangkan sikap

36

Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bogor: Ghalia

Indonesia, 2011), Cet. – 2, h. 51 37

Sardiman A. M, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), Ed.

1, Cet. – 22, h. 89 38

Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 1999), Ed. 1,

Cet - 2, h. 112.

Page 53: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

35

untuk berhasil, menikmati kehidupan, dan lain sebagainya.

Motivasi ini timbul tanpa adanya pengaruh dari luar. Dalam hal ini,

pujian atau hadiah atau yang sejenisnya tidak diperlukan, karena

tidak akan menyebabkan peserta didik bekerja atau belajar untuk

mendapatkan pujian atau hadiah itu.

Siswa yang memiliki motivasi instrinsik cenderung

bertahan dengan permasalahan yang rumit dan mendapatkan

pengetahuan dari kesalahan mereka.39

Selain itu, motivasi instrinsik

sangat penting dan mendasar bagi proses integrasi yang melalui

elemen kesadaran dan pengetahuan seseorang dapat diasimilasi

atau dicampur dengan pengetahuan baru.

2) Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya

karena adanya perangsang dari luar.40

Motivasi ekstrinsik dapat

juga dikatakan sebagai bentuk motivasi di dalamnya aktivitas

belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang

tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.

Antara motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik sulit untuk

menentukan mana yang lebih baik. Yang dikehendaki adalah

timbulnya motivasi instrinsik, tetapi motivasi ini tidak mudah dan

tidak selalu dapat timbul. Di pihak lain, guru bertanggung jawab

supaya pembelajaran berhasil dengan baik, dan oleh karenanya guru

berkewajiban membangkitkan motivasi ekstrinsik pada peserta

didiknya.

Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa siswa termotivasi

secara instrinsik memiliki tingkat prestasi yang lebih tinggi, tingkat

kecemasan yang rendah dan persepsi yang lebih tinggi dari

39

Tengku Sepora Tengku Mahadi dan Sepideh Moghaddas Jafari, Motivation Its Types, and

Its Impacts in Language Learning, International Journal of Business and Social Science, Vol. 3,

No. 24, 2012, h. 232 40

Sardiman A. M, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), Ed.

1, Cet. – 22, h. 90-91

Page 54: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

36

kompetensi dan keterlibatan dalam belajar daripada siswa yang tidak

termotivasi secara instrinsik. Studi ini menunjukkan bahwa ada

korelasi positif antara motivasi instrinsik dan prestasi akademik.41

Perlu ditegaskan, bukan berarti bahwa motivasi ekstrinsik tidak

baik dan tidak penting. Dalam kegiatan belajar-mengajar tetap

penting. Sebab kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis,

berubah-ubah, dan juga mungkin komponen-komponen lain dalam

proses belajar-mengajar ada yang kurang menarik bagi siswa,

sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik.

f. Indikator Motivasi Belajar

Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan

eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan

perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator

unsur yang mendukung. Hal ini mempunyai peran peranan besar

dalam keberhasilan seseorang dalam belajar.Indikator belajar dapat

diklasifikasikan sebagai berikut:42

1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil

2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan

4) Adanya penghargaan dalam belajar

5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga

memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.

41

Sitwat Saeed, and David Zyngier, How Motivation Influences Student Engagement: A

Quality Case Study, Canadian Center of Science and Education, Volume 1, No.2, 2012, h. 254 42

Hamzah B. Uno, Teori Motivasi & Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan,

(Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Ed. 1, Cet. – 3, h. 23

Page 55: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

37

g. Faktor-faktor yang Memengaruhi Motivasi

Ada enam unsur atau faktor yang memengaruhi motivasi

dalam proses pembelajaran, yaitu sebagai barikut:43

1) Cita-vita atau aspirasi pembelajar

Cita-cita merupakan salah satu factor yang mempengaruhi

motivasi belajar. hal ini dapat diamati dari banyaknya kenyataan,

bahwa motivasi seorang pembelajar menjadi begitu tinggi ketika

ia sebelumnya sudah memiliki cita-cita. Implikasinya dapat

dilihat dalam proses pembelajaran, misalnya seseorang memiliki

cita-cita menjadi seorang dokter, maka akan terlihat motivasi

yang begitu kuat untuk sungguh-sungguh belajar, bahkan untuk

menguasai lebih sempurna mata pelajaran-mata pelajaran yang

berhubungan dengan kepentingannya untuk menjadi dokter.

Begitu juga terjadi pada cita-cita yang lainnya.

2) Kemampuan Pembelajar

Kemampuan pembelajar juga menjadi factor penting

dalam mempengaruhi motivasi. Seperti dapat dipahami bersama

bahwa setiap manusia mempunyai kemampuan yang berbeda-

beda. Karena itu, seseorang yang memiliki kemampuan di bidang

tertentu, belum tentu memiliki kemampuan di bidang lainnya.

Kemampuan pembelajar juga demikian, korelasinya dengan

motivasi akan terlihat ketika si pembelajar mengetahui bahwa

kemampuannya ada pada bidang tertentu, sehingga ia akan

termotivasi dengan kuat untuk terus menguasai dan

mengembangkan kemampuannya di bidang tersebut. Misalnya, ia

lebih mampu di bidang ekonomi maka motivasi untuk menguasai

bidang ekonomi akan lebih besar.

43

Eveline Siregar, dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bogor: Ghalia

Indonesia, 2011), Cet. – 2, h. 53-55

Page 56: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

38

3) Kondisi pembelajar

Kondisi pembelejar juga menjadi faktor yang

mempengaruhi motivasi. Hal ini dapat terlihat dari kondisi fisik

maupun kondisi psikis pembelajar. Pada kondisi fisik,

hubungannya dengan motivasi dapat dilihat dari keadaan fisik

seseorang. Jika kondisi fisik sedang kelelahan, maka akan

cenderung memiliki motivasi yang rendah untuk belajar atau

melakukan berbagai aktivitas. Sementara, jika kondisi fisik sehat

dan bugar maka akan cenderung memiliki motivasi yang tinggi.

Selain kondisi fisik, maka dapat juga diamati dari kondisi

psikis. Hal ini dapat terlihat jika seseorang kondisi psikisnya

sedang tidak bagus misalnya sedang stress maka motivasi juga

akan menurun, tetapi sebaliknya jika kondisi psikologis seseorang

dalam keadaan bagus, gembira, atau menyenangkan maka

kecenderungan motivasinya akan tinggi.

4) Kondisi lingkungan pembelajar

Kondisi lingkungan pembelajar sebagai faktor yang

mempengaruhi motivasi, dapat diamati dari lingkungan fisik dan

lingkungan sosial yang mengitari si pembelajar. Misalnya,

lingkungan fisik yang tidak nyaman untuk belajar akan

berdampak pada menurunnya motivasi belajar. Selain itu,

lingkungan sosial juga berpengaruh, hal ini dapat diamati dari

lingkungan sosial yang ada di sekitar pembelajar seperti teman

sepermainannya, lingkungan keluarganya, atau teman sekelasnya.

Lingkungan sosial yang tidak menunjukkan kebiasaann belajar

dan mendukung kegiatan belajar akan berpengaruh terhadap

rendahnya motivasi belajar, tetapi jika sebaliknya, maka akan

berdampak pada meningkatkan motivasi belajar.

5) Unsur-unsur dinamis belajar/pembelajaran

Faktor dinamisasi belajar juga mempengaruhi motivasi.

Hal ini dapat diamati pada sejauh mana upaya memotivasi

Page 57: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

39

tersebut dilakukan, bagaimana juga dengan bahan pelajaran, alat

bantu belajar, suasana belajar dan sebagainya yang dapat

mendinamisasi proses pembelajaran. Makin dinamis suasana

belajar, maka cenderung akan semakin memberi motivasi yang

kuat dalam proses pembelajaran.

6) Upaya guru dalam membelajarkan pembelajar

Mengoptimalkan pemanfaatan upaya guru dalam

membelajarkan pembelajar juga menjadi faktor yang

mempengaruhi motivasi. Jika guru tidak bergairah dalam proses

pembelajaran maka akan cenderung menjadikan siswa atau

pembelajar tidak memiliki motivasi belajar, tetapi sebaliknya jika

guru memiliki gairah dalam membelajarkan pembelajar maka

motivasi pembelajar akan lebih baik. Hal-hal yang disajikan

secara menarik oleh guru menjadi sesuatu yang mempengaruhi

tumbuhnya motivasi pembelajar atau pengalaman/ kemampuan

yang telah dimiliki.

h. Karakteristik Individu yang Memiliki Motivasi Tinggi

Menurut Sardiman, ciri-ciri individu yang memiliki motivasi

tinggi di antaranya sebagai berikut:44

1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam

waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).

2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak

memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin

(tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya).

3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah.

4) Lebih senang bekerja mandiri.

5) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang berisfat

mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif)

44

Sardiman A. M, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), Ed.

1, Cet. – 22, h. 83-84

Page 58: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

40

6) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan

sesuatu).

7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu.

8) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

Apabila seseorang memiliki ciri-ciri seperti di atas, berarti

orang itu selalu memiliki motivasi yang cukup kuat. Ciri-ciri motivasi

seperti itu akan sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar.

Baron and Donn menjelaskan bahwa siswa yang memiliki

motivasi tinggi ditunjukkan oleh beberapa karakter, seperti inisiatif,

rajin dan aktif dalam belajar, tidak mudah puas, tepat waktu dan

disiplin, selalu berusaha untuk belajar dengan hasil terbaik. Motivasi

dipandang sebagai dorongan mental yang mendorong dan

mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Motivasi

memiliki kemampuan untuk mengaktifkan, memobilisasi, saluran dan

mengarahkan sikap dan perilaku seorang pelajar.45

3. Belajar

a. Pengertian Belajar

Secara umum, belajar dapat dimaknai dengan suatu proses bagi

seseorang untuk memperoleh kecakapan, keterampilan, dan sikap.

Dalam perspektif psikologis pendidikan, belajar didefinisikan sebagai

suatu perubahan tingkah laku dalam diri seseorang yang relatif

menetap sebagai hasil dari sebuah pengalaman.46

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur

yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan

jenjang pendidikan.47

Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya

45

Ramli Akbar, The Effect Learning Motivation on Students Productive Competencies in

Vocational High School, West Sumatra, Internastional Journal of Asian Social Science, Volume 3,

No. 6, 2014, h. 724 46

Zurinal Z, dan Wahid Sayuti, Ilmu Pendidikan: Pengantar & Dasar-dasar Pelaksanaan

Pendidikan, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), cet-1, h. 117 47

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2013), Cet. – 18, h. 87

Page 59: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

41

pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar

yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di

lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.

Dalam The Guidance of Learning Activities W. H. Burton

mengemukakan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku

diri individu karena adanya interaksi antara individu dengan individu

dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu

berinteraksi dengan lingkungannya.48

Dari beberapa definisi yang telah dipaparkan di atas, dapat

disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses bagi seseorang untuk

memperoleh kecakapan, keterampilan, dan sikap, yang berlangsung

dalam dalam interaksi dengan lingkungannya yang menghasilkan

perubahan tingkah laku yang bersifat relatif konstan.

b. Arti Penting Belajar

Belajar dapat didefinisikan sebagai perubahan tingkah laku

yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman.

Kata belajar memiliki arti yang penting dalam pembentukan anak

sebagai manusia. Begitu pula dalam pendidikan bagi manusia, belajar

memiliki arti yang sangat penting.

Belajar adalah key term (istilah kunci) yang paling vital dalam

setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak

pernah ada pendidikan.49

Sebagai suatu proses, belajar hampir selalu

mendapat tempat yang luas dalam berbagai disiplin ilmu yang

berkaitan dengan upaya kependidikan, misalnya psikologi pendidikan.

Karena demikian pentingnya arti belajar, maka bagian terbesar upaya

riset dan eksperimen psikologi pendidikan pun diarahkan pada

48

Eveline Siregar, dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bogor: Ghalia

Indonesia, 2011), Cet. – 2, h. 4 49

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2013), Cet. – 18, h. 93

Page 60: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

42

tercapainya pemahaman yang lebih luas dan mendalam mencapai

proses perubahan manusia itu.

c. Faktor yang Memengaruhi Belajar

Faktor yang mempengaruhi belajar setidaknya dibagi dalam

tiga bagian, yaitu:50

1) Faktor Internal

a) Faktor Fisiologis

Faktor fisiologis adalah kondisi umum jasmani yang

menandakan tingkat kesehatan seseorang. Kondisi kesehatan

yang baik dapat memengaruhi semangat dan intensitas

seseorang dalam mengikuti proses pembelajaran. Kondisi

organ tubuh seseorang yang lemah dapat menurunkan kualitas

kecerdasan atau inteligensinya sehingga penguasaan materi

yang dipelajarinya kurang bahkan mungkin tidak optimal.

b) Faktor Psikologis

Kebutuhan psikologis terdiri atas: inteligensi, sikap,

bakat, minat, dan motivasi.

(1) Inteligensi

Inteligensi merupakan suatu kemampuan mental

yang bersifat umum yang dapat digunakan untuk membuat

atau mengadakan analisis, memecahkan masalah,

menyesuaikan diri, dan menarik kesimpulan, serta

merupakan kemampuan berpikir seseorang. Orang yang

memiliki inteligensi tinggi akan cepat dan tepat dalam

menganalisis, memecahkan masalah, mengambil

kesimpulan, menyesuaikan diri, bertindak atau bereaksi

terhadap suatu stimulus. Tentu saja cepat atau lambatnya

inteligensi atau daya pikir seseorang sangat besar

50

Helmawati, Pendidikan Keluarga Teoretis dan Praktis. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2014), cet.- 1, h. 199-205

Page 61: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

43

pengaruhnya terhadap proses belajarnya. Untuk

mengetahui seseorang cepat atau lambat dalam inteligensi

dapat diukur dengan alat-alat inteligensi.

(2) Sikap

Secara etimologi dalam istilah bahasa Inggris

disebut attitude, memiliki pengertian perilaku. Secara

terminologi sikap adalah gejala internal yang berdimensi

afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau

merespons dengan cara yang relative tetap terhadap objek

(orang, barang, dan sebagainya) baik secara positif

maupun negatif. Sikap anak atau peserta didik yang

mneyukai pelajaran tentu akan berdampak positif terhadap

peningkatan kemampuannya. Sebaliknya sikap tidak

mneyukai suatu pelajaran akan berdampak negatif yaitu

berupa kurang optimalnya atau minimnya kemampuan

anak atau peserta didik dalam pelajaran tersebut.

(3) Bakat

Secara umum bakat memiliki pengertian sebagai

kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk

mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.

Setiap anak memiliki potensi atau kemampuan yang

mungkin tidak dimiliki oleh anak yang lainnya. Oleh

karena itu, setiap pendidik harus cermat melihat potensi

atau bakat apa yang dimiliki sehingga bakat itu dapat

dikembangkan secara optimal.

(4) Minat

Minat memiliki arti ketertarikan atau

kecenderungan yang tinggi atau keinginan yang besar

terhadap sesuatu. Minat seseorang banyak dipengaruhi

oleh faktor internal seperti pemusatan perhatian,

keinginan, motivasi, dan kebutuhan. Sampai saat ini,

Page 62: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

44

dalam proses pembelajaran minat dapat memengaruhi

kualitas pencapaian hasil belajar anak atau peserta didik

dalam bidang studi tertentu.

(5) Motivasi

Motivasi adalah keadaan internal organisme yang

mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Motivasi juga dapat

dikatakan sebagai pemasok gaya untuk bertingkah laku

secara terarah. Motivasi dapat dibedakan menjadi dua

macam, yaitu: motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik.

Motivasi instrinsik adalah hal dan keadaan yang

berasal dari dalam diri anak yang dapat mendorongnya

melakukan suatu tindakan. Termasuk dalam motivasi

instrinsik anak sebagai pelajar adalah perasaan

menyenangi untuk mempelajari suatu materi. Adapun

motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang

dari luar diri anak yang mendorongnya untuk melakukan

suatu kegiatan. Salah satunya yaitu pendidik yang

mendorong anak untuk rajin belajar. Selain itu, pujian,

hadiah, tata tertib, hukuman juga termasuk dalam contoh

motivasi ekstrinsik.

2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah keadaan lingkungan yang dapat

memengaruhi seseorang pada saat belajar. Keadaan lingungan

dibagi dalam dua kategori, yaitu: lingkungan sosial (orang tua,

saudara, guru, teman, masyarakat) dan nonsosial (lingkungan

tempat tinggal/belajar, alat-alat belajar, keadaan cuaca, waktu

belajar sebenarnya tidak begitu penting yang penting adalah

kesiapan memori menerima materi).

Page 63: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

45

a) Lingkungan Sosial

(1) Keluarga

Keluarga yang pada umumnya terdiri dari ayah,

ibu, dan saudara merupakan tempat pembelajaran yang

pertama dan utama bagi anak. Dari orang tua (ayah dan

ibu) anak belajar tentang nilai-nilai keyakinan, etika,

norma-norma ataupun keterampilan hidup. Dengan saudara

anak dapat belajar berbagi, bertenggang rasa, saling

menghormati, dan menghargai.

(2) Sekolah

Dalam lingkungan sekolah anak akan sering

berinteraksi dengan guru-guru dan teman-temannya. Dari

merekalah anak belajar banyak hal. Jika anak berinteraksi

dengan para guru dan teman-teman yang baik, maka anak

akan belajar banyak hal yang positif. Namun jika

lingkungan di sekolah tidak memberikan dampak belajar

yang positif, anak akan memiliki perilaku yang cenderung

menyimpang.

(3) Masyarakat

Selanjutnya, yang termasuk dalam lingkungan

sosial anak dalam belajar adalah masyarakat. Masyarakat

terdiri dari keluarga-keluarga. Jika keluarga-keluarga

dalam masyarakat itu baik, anak-anak mendapat

konstribusi yang juga baik dalam proses interaksinya.

Namun sebaliknya, jika lingkungan dalam masyarakat itu

buruk, anak cenderung akan terpengaruh menjadi negatif.

b) Lingkungan Nonsosial

(1) Lingkunga tempat tinggal/belajar

Lingkungan tempat tinggal seperti tempat tinggal

keluarga (rumah), dan tempat belajar di sekolah (ruang

kelas, sekolah) berpengaruh pada proses belajar anak.

Page 64: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

46

Kondisi rumah yang nyaman (ruang yang luas, bersih

ventilasi cukup) berpengaruh pada belajar anak. Sedangkan

rumah dengan ruangan yang sempit, kotor, gelap akan

membuat anak kurang optimal dalam belajar.

(2) Alat-alat belajar

Alat-alat belajar merupakan instrumen-instrumen

yang dapat membantu mengoptimalkan proses belajar

anak. Anak yang dilengkapi dengan alat-alat belajar yang

cukup dibandingakan dengan anak-anak yang tidak atau

kurang dilengkapi alat-alat belajar yang cukup, hasilnya

tentu akan berbeda. Terlebih proses pembelajaran yang

perlu diiringi dengan praktik, ketiadaan alat-alat belajar itu

akan menghambat anak menjadi tidak terampil.

(3) Keadaan cuaca (alam)

Cuaca yang cerah dan bersahabat tentu akan

menambah anak semangat untuk belajar. Kondisi cuaca

pada saat turun hujan besar di pagi hari, adanya badai,

banjir atau terjadinya musibah gunung meletus tentu akan

menghambat anak untuk melakukan aktivitas belajarnya.

Meskipun tekad kuat seseorang untuk belajar dapat

menghalau keadaan apapun, tetapi jika kondisi cuaca

mengancam jiwa anak maka tentu saja anak harus

mengurungkan tekadnya dan mengganti waktu belajar yang

hilang di waktu yang lain.

(4) Waktu

Ada waktu-waktu yang tepat untuk anak dapat

belajar maksimal. Mungkin semua waktu dapat dijadikan

momen-momen untuk belajar. Namun ada waktu-waktu

yang paling tepat sehingga belajar akan optimal. Pemilihan

waktu belajar dapat dipertimbangkan sesuai dengan faktor

psikologi.

Page 65: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

47

3) Faktor Pendekatan dalam Belajar

Pendekatan dalam belajar merupakan keefektifan segala

cara atau bagian dari strategi yang digunakan dalam menunjang

efektivitas dan efisiensi dalam proses pembelajaran. Faktor

pendekatan dalam belajar hendaknya diperhatikan oleh para

pendidik dan peserta didik itu sendiri. Faktor pendekatan belajar

juga diyakini sebagai salah satu cara yang berpengauh terhadap

taraf keberhasilan belajar atau prestasi, baik yang dicapai oleh

pendidik maupun peserta didik itu sendiri.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Ruri Setyo Prabowo (2015) dengan judul

“Hubungan Perhatian Orang Tua dengan Minat Belajar Siswa Kelas III SD

Se Gugus 1 Kecamatan Panjatan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015”,

dari penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa adanya hubungan

antara perhatian orang tua dengan minat belajar siswa. Perhatian orang tua

memberikan pengaruh sebesar 13,3% terhadap minat belajar. Pada

penelitian saya, variabel yang digunakan untuk penelitian yaitu peran

orang tua dan motivasi belajar siswa, sedangkan pada penelitian Ruri

Setyo Prabowo (2015) variabel yang digunakan dalam penelitian adalah

perhatian orang tua dan minat belajar, namun penelitian ini menggunakan

pendekatan yang sama yaitu pendekatan kuantitatif.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Cicih Sukaesih (2012) dengan judul

“Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Pendidikan

Agama Islam Siswa di SDN Limusnunggal 01 Kecamatan Cileungsi

Kabupaten Bogor”, dari penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa

terdapat hubungan positif yang kuat antara Perhatian Orang Tua terhadap

Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam. Perhatian orang tua

memberikan konstribusi sebesar 53,44% terhadap motivasi belajar

Pendidikan Agama Islam siswa SDN Limusnunggal 01. Pada penelitian

saya variabel yang digunakan yaitu peran orang tua dan motivasi Belajar

Page 66: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

48

siswa, dan dalam perhitungan menganalisis data menggunakan bantuan

SPSS. Sedangkan pada penelitian Cicih Sukaesih variabel yang digunakan

dalam penelitian yaitu perhatian orang tua dan motivasi belajar siswa,

dalam menganalisis data menggunakan perhitungan secara manual yaitu

dengan menggunakan rumus-rumus.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Novy Pebryanti (2014) dengan judul

“Hubungan Intensitas Bimbingan Orang Tua dengan Hasil Belajar Siswa

di MI Nur Asholihat Lengkong Wetan Serpong”, dari penelitian tersebut

diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan

antara intensistas bimbingan orang tua dengan hasil belajar siswa dalam

belajar yaitu dengan hasil korelasi sebesar 0,703 dan konstribusi intensitas

bimbingan orang tua terhadap hasil belajar sebesar 49,42%. Pada

penelitian saya variabel yang digunakan dalam penelitian yaitu peran

orang tua dan motivasi belajar, dan perhitungan dalam menguji hipotesis

menggunakan bantuan SPSS. Sedangkan pada penelitian Cici Sukaesih

variabel yang digunakan yaitu intensitas bimbingan orang tua dan hasil

belajar siswa, dan perhitungan dalam menguji hipotesis menggunakan cara

manual yaitu dengan menggunakan rumus.

C. Kerangka Berpikir

Motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang dapat

memengaruhi keberhasilan belajar anak. Motivasi merupakan suatu dorongan

untuk melakukan berbagai kegiatan yang timbul dalam diri individu dengan

tujuan tertentu. Sama halnya dengan belajar, untuk mencapai hasil yang

diinginkan memerlukan motivasi dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

Kegiatan belajar dapat berlangsung di rumah, di sekolah, maupun di dalam

masyarakat guna memperoleh perubahan tingkah laku yang merupakan hasil

dari proses interaksi dengan lingkungannya.

Untuk mencapai hasil yang diinginkan perlu juga kiranya motivasi

dalam meningkatkan hasil belajar siswa, tentunya dengan pendekatan-

pendekatan yang diberikan orang tua sebagai sosok orang yang berperan

Page 67: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

49

memberikan pengawasan terhadap anaknya yang dapat memengaruhi akan

motivasi dalam belajar.

Peranan orang tua pada kegiatan belajar anak dapat diwujudkan dalam

beberapa hal salah satunya yaitu memberikan pengawasan pada kegiatan

belajar untuk meningkatkan motivasi belajar. Pengawasan ini sangat penting

karena dengan adanya pengawasan atau peran orang tua yang benar maka

motivasi dalam belajar akan timbul dan jika motivasi timbul maka tujuan

belajar yang diinginkan tercapai sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya.

D. Hipotesis Penelitian

Jenis hipotesis yang penulis pakai yaitu hipotesis asosiatif yang

dirumuskan untuk memberikan jawaban pada permasalahan yang bersifat

hubungan atau memengaruhi dan hipotesis dari permasalahan yang penulis

ambil adalah: terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara peran

orang tua dengan motivasi belajar siswa kelas V SD Al-Zahra Indonesia.

Page 68: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

50

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Sekolah Dasar Al-Zahra

Indonesia Pamulang, Tangerang Selatan, kelas V semester genap tahun ajaran

2016/2017. Adapun waktu penelitian dilakukan pada bulan Mei sampai

dengan Juni 2017.

B. Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif dan bersifat deskriptif ditujukan untuk mendeskripsikan atau

menggambarkan fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah

ataupun rekayasa manusia.

Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode korelasi

ditujukan untuk mengetahui hubungan suatu variabel dengan dengan

variabel-variabel lain, yaitu mencari hubungan antara variabel peran orang

tua dengan variabel motivasi belajar siswa.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah “Peran Orang Tua

(variabel X)”, dan variabel terikatnya adalah “Motivasi Belajar (variabel Y)”.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Jadi, populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan

benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada

pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh

Page 69: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

51

karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.1 Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V Sekolah Dasar Al-Zahra

Indonesia Pamulang, Tangerang Selatan Banten yang berjumlah 96 siswa.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang digunakan dalam penelitian

ini diambil dari siswa-siswa kelas V A sampai dengan kelas V D sebanyak

50 siswa diambil secara random sampling dengan menggunakan cara

undian menuliskan nama di kertas, dengan masing-masing kelas diambil

12-13 siswa.

D. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan untuk

mengumpulkan data dari lapangan adalah sebagai berikut:2

1. Kuesioner (angket), merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya. Bentuk angket yang digunakan

adalah angket langsung dan bersifat tertutup, yaitu berisi pertanyaan atau

pernyataan tertutup dengan jawaban yang telah tersedia. Pertanyaan atau

pernyataan tertutup akan membantu responden untuk menjawab dengan

cepat dan juga memudahkan peneliti dalam melakukan analisis data

terhadap seluruh angket yang telah terkumpul.

2. Observasi, yaitu mengadakan pengamatan langsung dalam rangka

memperoleh data sekolah, dan data-data faktual lainnya yang dapat

mendukung penelitian, selain itu observasi dilakukan juga kepada siswa

untuk memperoleh informasi tentang perilaku siswa dalam kesehariannya

di lingkungan sekolah.

1Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2006), h.

89 2Ibid, h. 153-163

Page 70: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

52

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati.3 Instrumen dalam penelitian ini

berupa angket yang akan dibagikan kepada siswa kelas V Sekolah Dasar Al-

Zahra Indonesia Pamulang, angket yang digunakan dalam pengambilan data

dari dua angket yaitu angket peran orang tua dan angket motivasi belajar

siswa. Pengukuran instrumen yang digunakan penelitian ini menggunakan

skala likert dengan empat pilihan jawaban, yaitu:

Tabel 3.1

Pedoman Penyekoran Angket Peran Orang Tua dan Motivasi Belajar Siswa

Alternatif Pilihan Jenis Pernyataan

Positif Negatif

Sangat Setuju (SS) 4 1

Setuju (S) 3 2

Tidak Setuju (TS) 2 3

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4

Skor jawaban tertinggi pada skala ditemui pada subjek yang

mempunyai sikap penerimaan positif terhadap pernyataan-pernyataan dalam

skala, sedangkan skor jawaban terendah pada skala ditemui pada subjek yang

mempunyai penerimaan negatif terhadap pernyataan-pernyataan dalam skala.

Sebelum instrumen disusun menjadi butir-butir item

pernyataan/pertanyaan instrumen, untuk memudahkan penyusunan instrumen

maka dibuat kisi-kisi instrumen. Berikut adalah kisi-kisi instrumen angket

peran orang tua.

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Peran Orang Tua

Variabel Aspek Indikator Butir Soal JML

Positif Negatif

Peran

Orang

Tua

Modelling a. Membentuk pola piker dan

perbuatan

b. Berorientasi sebagai model

1, 2, 3,

5,6, 7, 8,

9

4 9

3Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2006), h.

114

Page 71: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

53

Mentoring a. Memberi perlindungan

b. Bersikap hangat dan

mengasihi

10, 12,

15, 16,

18

11, 13,

14, 17,

19, 20

11

Organizing a. Menumbuhkan sikap kerja

sama

b. Mengerjakan tugas-

tugas/aturan

21, 22,

24, 26,

28

23, 25,

27, 29,

30, 31

11

Teaching a. Memberdayakan prinsip-

prinsip kehidupan

b. Orang tua sebagai guru

32, 33,

35, 36,

37, 38,

39

34, 40,

41

10

Jumlah 41

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Motivasi Belajar Siswa

Variabel Indikator Butir Soal Jumlah

Positif Negatif

Motivasi

Belajar Siswa

Tekun menghadapi

tugas

1, 2, 4, 5, 7,

8, 10

3, 6, 9 10

Ulet menghadapi

kesulitan

11, 12, 14, 15 13, 16 6

Menunjukkan minat

terhadap macam-

macam masalah

17, 18, 20, 21 19, 22 6

Lebih senang

belajar mandiri

23, 24, 26,

29, 30

25, 27, 28,

31

9

Cepat bosan pada

tugas yang rutin

32 33, 34 3

Senang mencari dan

memecahkan soal-

soal

35, 36, 38,

39, 40

37 6

Jumlah 40

F. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Sebelum angket dibagikan kepada sampel penelitian yang

sebenarnya maka angket perlu diuji cobakan terlebih dahulu. Uji coba

instrumen dilakukan kepada 24 responden. Hal ini bertujuan untuk

mendapatkan butir-butir angket yang valid dan reliabel.

Setelah melakukan uji coba instrumen, peneliti akan mengetahui

valid dan reliabel tidaknya instrumen yang digunakan. Sehingga peneliti

Page 72: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

54

dapat memperbaiki dan menyempurnakan instrumen dengan cara menambah,

mengurangi pertanyaan, atau perbaikan kebahasaan agar lebih mudah

dimengerti. Instrumen yang sudah dinyatakan valid dan reliabel akan

dihimpun dan diberikan kepada responden yang menjadi sampel dalam

penelitian

1. Uji Validitas

Pengujian validitas instrumen digunakan untuk mengukur butir-

butir angket apakah butir-butir tersebut valid atau tidak valid. Menurut

Sugiyono, instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut

dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.4

Dalam mengukur uji validitas, rumus perhitungan yang dapat

digunakan yaitu dengan korelasi Bivariate Pearson (Product Moment

Pearson) dan Corrected Item – Total Cerreation. Peneliti menggunakan

aplikasi Spss 22 dengan rumus Corrected Item – Total Cerreatio (rhitung).

Harga rhitung kemudian akan dibandingkan dengan rtabel dengan

taraf signifikansi 5%. Jika nilai rhitung sama dengan atau lebih besar dari

rtabel maka butir instrumen yang dimaksud adalah valid. Namun sebaliknya,

jika rhitung lebih kecil dari rtabel maka butir instrumen tersebut tidak valid.

Dalam penelitian ini, uji validitas dilakukan dengan uji coba

instrumen angket peran orang tua sebanyak 41 butir soal, dan motivasi

belajar siswa sebanyak 40 butir soal. Diujikan kepada siswa kelas V SDN

Kelapa Dua 06 Pagi dengan responden 24 siswa.

a. Uji Validitas Variabel Peran Orang Tua (X)

Dengan menggunakan angka kritis korelasi r-hitung 95% atau

dengan α = 0,05 dan nilai rtabel sebesar 0,404, maka dapat diperoleh

hasil validitas butir item suatu instrumen penelitian. Jika rhitung > rtabel,

maka butir item pertanyaan dinyatakan valid dan sebaliknya jika rhitung

< rtabel, maka butir item pertanyaan dinyatakan tidak valid. Pada tabel

4Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2006),

Cet. 1, h. 135

Page 73: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

55

3.4 diketahui validitas butir item setiap pertanyaan dari variabel

Peran Orang Tua (X).

Tabel 3.4

Hasil Perhitungan Uji Validitas

Peran Orang Tua (X)

Pernyataan Nilai rhitung Nilai rtabel Kriteria

POT1 0,772

0,404 Valid

POT2 0,084

0,404 Tidak Valid

POT3 0,652

0,404 Valid

POT4 0,700

0,404 Valid

POT5 0,358

0,404 Tidak Valid

POT6 0,597

0,404 Valid

POT7 0,082

0,404 Tidak Valid

POT8 0,632

0,404 Valid

POT9 0,568

0,404 Valid

POT10 0,587

0,404 Valid

POT11 0,246

0,404 Tidak Valid

POT12 0,595

0,404 Valid

POT13 0,400

0,404 Tidak Valid

POT14 0,110

0,404 Tidak Valid

POT15 0,445

0,404 Valid

POT16 0,021

0,404 Tidak Valid

POT17 0,552

0,404 Valid

POT18 0,289

0,404 Tidak Valid

Page 74: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

56

POT19 0,486

0,404 Valid

POT20 0,102

0,404 Tidak Valid

POT21 0,471

0,404 Valid

POT22 -0,149

0,404 Tidak Valid

POT23 0,603

0,404 Valid

POT24 0,310

0,404 Tidak Valid

POT25 0,583

0,404 Valid

POT26 0,165

0,404 Tidak Valid

POT27 0,430

0,404 Valid

POT28 -0,402

0,404 Tidak Valid

POT29 0,020

0,404 Tidak Valid

POT30 0,055

0,404 Tidak Valid

POT31 0,502

0,404 Valid

POT32 0,581

0,404 Valid

POT33 0,178

0,404 Tidak Valid

POT34 0,560

0,404 Valid

POT35 0,211

0,404 Tidak Valid

POT36 0,572

0,404 Valid

POT37 0,192

0,404 Tidak Valid

POT38 0,525

0,404 Valid

POT39 0,564

0,404 Valid

POT40 0,528

0,404 Valid

Page 75: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

57

POT41 0,050

0,404 Tidak Valid

Sumber : Output SPSS 22

Berdasarkan tabel 3.4 di atas diperoleh kesimpulan bahwa dari

41 item butir pernyataan pada uji coba 24 responden atas variabel

Peran Orang Tua (X) menunjukkan bahwa terdapat 22 yaitu butir item

pernyataan nomor : 1, 3, 4, 6, 8, 9, 10, 12, 15, 17, 19, 21, 23, 25, 27, 31,

32, 34, 36, 38, 39, dan 40 butir item pernyataan adalah valid, hal ini

dikarenakan nilai rhitung butir item pernyataan tersebut > rtabel pada taraf

signifikan 5% dan terdapat 19 butir item pernyataan adalah tidak valid

yaitu butir item pernyataan 2, 5, 7, 11, 13, 14, 16, 18, 20, 22, 24, 26, 28,

29, 30, 33, 35, 37, dan 41 hal ini dikarenakan rhitung butir item

pernyataan tersebut < rtabel pada taraf signifikan 5%.

Butir soal yang valid kemudian disusun kembali dan

digunakan untuk penelitian yang sesungguhnya.

Tabel 3.5

Kisi-kisi Instrumen Peran Orang Tua (setelah diuji)

Variabel Aspek Indikator Butir Soal JML

Positif Negatif

Peran

Orang Tua

Modelling a. Membentuk pola piker

dan perbuatan

b. Beroirentasi sebagai

model

1, 3, 4,

6, 8, 9

- 6

Mentoring a. Memberi perlindungan

b. Bersikap hangat dan

mengasihi

12, 15 10, 17,

19

5

Organizing a. Menumbuhkan sikap

kerja sama

b. Mengerjakan tugas-

tugas/aturan

21, 23 25, 27,

31

5

Teaching a. Memberdayakan

prinsip-prinsip

kehidupan

b. Orang tua sebagai guru

32, 34,

36, 38,

39

40 6

Jumlah 22

Page 76: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

58

b. Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar Siswa (Y)

Dengan menggunakan angka kritis korelasi rhitung 95% atau

dengan α = 0,05 dan nilai rtabel sebesar 0,404, maka dapat diperoleh

hasil validitas butir item suatu instrumen penelitian. Jika rhitung > rtabel,

maka butir item pernyataan dinyatakan valid dan sebaliknya jika rhitung

< rtabel, maka butir item pernyataan dinyatakan tidak valid. Pada tabel

3.6 diketahui validitas butir item setiap pertanyaan dari variable

Motivasi Belajar Siswa (Y).

Tabel 3.6

Hasil Perhitungan Uji Validitas

Motivasi Belajar Siswa (Y)

Pertanyaan Nilai rhitung Nilai rtabel Kriteria

MOT1 0,743

0,404 Valid

MOT2 0,422

0,404 Valid

MOT3 0,592

0,404 Valid

MOT4 0,808

0,404 Tidak Valid

MOT5 0,561

0,404 Valid

MOT6 0,679

0,404 Valid

MOT7 0,086

0,404 Tidak Valid

MOT8 0,536

0,404 Valid

MOT9 0,352

0,404 Tidak Valid

MOT10 0,397

0,404 Tidak Valid

MOT11 0,279

0,404 Tidak Valid

MOT12 0,590

0,404 Valid

MOT13 0,582

0,404 Valid

Page 77: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

59

MOT14 0,146

0,404 Tidak Valid

MOT15 0,441

0,404 Valid

MOT16 0,023

0,404 Tidak Valid

MOT17 0,082

0,404 Tidak Valid

MOT18 0,286

0,404 Tidak Valid

MOT19 0,463

0,404 Valid

MOT20 0,562

0,404 Valid

MOT21 0,464

0,404 Valid

MOT22 - 0,145

0,404 Tidak Valid

MOT23 0,334

0,404 Tidak Valid

MOT24 0,616

0,404 Valid

MOT25 0,594

0,404 Valid

MOT26 0,138

0,404 Tidak Valid

MOT27 0,447

0,404 Valid

MOT28 -0, 402

0,404 Tidak Valid

MOT29 0,004

0,404 Tidak Valid

MOT30 0,496

0,404 Valid

MOT31 0,060

0,404 Tidak Valid

MOT32 0,220

0,404 Tidak Valid

MOT33 0,156

0,404 Tidak Valid

MOT34 0,560

0,404 Valid

MOT35 0,577

0,404 Valid

Page 78: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

60

MOT36 0,566

0,404 Valid

MOT37 0,196

0,404 Tidak Valid

MOT38 0,291

0,404 Valid

MOT39 0,563

0,404 Valid

MOT40 0,534

0,404 Valid

Sumber : Output SPSS 22

Berdasarkan tabel 3.6 di atas diperoleh kesimpulan bahwa dari

40 item butir pernyataan pada uji coba 24 responden atas variabel

Motivasi Belajar Siswa (Y) menunjukkan bahwa terdapat 22 yaitu butir

item pertanyaan nomor : 1, 2, 3, 5, 6, 8, 12, 13, 15, 19, 20, 21, 24, 25,

27, 30, 34, 35, 36, 38, 39, dan 40 butir item pernyataan adalah valid, hal

ini dikarenakan nilai rhitung butir item pernyataan tersebut > rtabel pada

taraf signifikan 5% dan terdapat 18 butir item pernyataan adalah tidak

valid yaitu butir item pernyataan 4, 7, 9, 10, 11, 14, 16, 17, 18, 22, 23,

26, 28, 29, 31, 32, 33, dan 37, hal ini dikarenakan nilai rhitung butir item

pernyataan tersebut < rtabel pada taraf signifikan 5%.

Butir soal yang valid kemudian disusun kembali dan

digunakan untuk penelitian yang sesungguhnya.

Tabel 3.7

Kisi-kisi Instrumen Motivasi Belajar Siswa (setelah diuji)

Variabel Indikator Butir Soal Jumlah

Positif Negatif

Motivasi

Belajar

Siswa

Tekun menghadapi

tugas

1, 2, 5, 8, 3, 6, 6

Ulet menghadapi

kesulitan

12, 15 13 3

Menunjukkan minat

terhadap macam-

macam masalah

20, 21 19 3

Lebih senang belajar

mandiri

24, 30 25, 27 4

Page 79: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

61

Cepat bosan pada

tugas yang rutin

- 34 1

Senang mencari dan

memecahkan soal-

soal

35, 36, 38,

39, 40

- 5

Jumlah 22

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu

alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti

menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tersebut tetap konsisten atau

sama bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang

sama dengan menggunakan alat ukur yang sama. Uji reliabilitas dalam

penelitian ini menggunakan SPSS 22 dengan bantuan rumus Alpha

Cronbach.

Pertanyaan/pernyataan yang sudah valid dilakukan uji reliabilitas

dengan cara membandingkan r tabel dengan r hasil. Jika nilai r hasil adalah

alpha yang terletak di awal output dengan tingkat kemaknaan 5% (0,05)

maka setiap pertanyaan/pernyataan kuesioner dikatakan valid, jika r alpha

lebih besar dari konstanta (0,06), maka pertanyaan/pernyataan tersebut

reliabel.5

a. Uji Reliabilitas Peran Orang Tua (X)

Tabel 3.8

Hasil Uji Reliabilitas Peran Orang Tua

Berdasarkan data

pada tabel 3.8, harga r alpha 0,919 > 0,60 maka instrumen dapat

dikatakan reliabel dan baik digunakan sebagai instrumen penelitian.

5 Budiman, Agus Riyanto, Kapita Selekta Kuesioner: Pengetahuan dan Sikap Penelitian

Kesehatan, (Jakaerta: Salemba Medika, 2014), h. 30.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.923 22

Page 80: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

62

b. Uji Reliabilitas Motivasi Belajar Siswa (Y)

Tabel 3.9

Output Uji Reliabilitas Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan data di atas, harga r alpha 0,919 > 0,60 maka

instrumen dapat dikatakan reliabel dan baik digunakan sebagai

instrumen penelitian.

G. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menghasilkan data kuantitaif yang berupa angka.

Hipotesis atau dugaan sementara yang diajukan oleh peneliti harus di uji.

Oleh karena itu, teknik analisis data ini dilakukan untuk membuktikan

kebenaran dari hipotesis yang telah dirumuskan berdasarkan latar belakang

masalah. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat

hubungan peran orang tua dengan motivasi belajar siswa kelas V SD Al-

Zahra Indonesia Pamulang Tangerang Selatan. Teknik analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Analisis Data Deskriptif

Teknik analisis deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan perhitungan mean, median, modus, dan standar deviasi

dengan bantuan SPSS 22.

2. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui distribusi

penelitian tersebut normal atau tidak. Hasil perhitungan

dikonsultasikan pada tabel taraf kesalahan 5%. Apabila hasil hitung

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.919 22

Page 81: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

63

lebih besar dari taraf kesalahan 5% (p > 0,005), data tersebut

berdistribusi normal.

b. Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel

yang digunakan mempunyai hubungan yang linear ataukah tidak

dengan variabel bebasnya. Uji linearitas dihitung dengan menggunakan

bantuan SPSS 22. Variabel yang dikatakan mempunyai pengaruh yang

linear apabila nilai sig linearity di bawah 0,05 dan nilai sig deviation

from linearity di atas 0,005.

3. Analisis Korelasi

Analisis korelasi bertujuan untuk mencari hubungan antara peran

orang tua dengan motivasi belajar siswa kelas V SD Al-Zahra Indonesia

Pamulang Tangerang Selatan. Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan

menggunakan rumus korelasi product moment dengan bantuan SPSS 22.

Setelah diketahui nilai korelasi atau nilai r, maka langkah

selanjutnya adalah memberikan interpretasi terhadap nilai r. Tinggi

rendahnya korelasi ditentukan sesuai parameter sebagai berikut:6

Tabel 3.10

Interpretasi r Product Moment

Besarnya “r Product

Moment

Interpretasi

0,00 – 0,200 Antara variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau

sangat rendah sehingga itu diabaikan (dianggap

tidak ada korelasi antara variabel X dan variabel Y)

0,200 – 0,400 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi

yang lemah dan rendah

0,400 – 0,600 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi

sedang dan cukup

0,600 – 0,800 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi

yang kuat dan tinggi

6Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2016), Ed.

2, Cet. 5, h. 89

Page 82: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

64

0,800 – 1,00 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi

yang sangat tinggi

H. Hipotesis Statistik

Hipotesis dari penelitian hubungan peran orang tua terhadap

motivasi belajar siswa kelas V di SD Al-Zahra Indonesia adalah:

H0 : tidak ada hubungan yang siginifikan hubungan peran orang tua terhadap

motivasi belajar siswa.

H1 : terdapat hubungan yang signifikan antara hubungan peran orang tua

terhadap hasi belajar siswa.

Page 83: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

65

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Penelitian

1. Variabel Peran Orang Tua (X)

Data mengenai peran orang tua yang menjadi variabel X

merupakan data yang diperoleh melalui angket yang terdiri dari 22 item

pertanyaan yang disebarkan kepada responden sebanyak 50 siswa. Angket

tersebut disebar dan dianalisis melalui tabel. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.4

Orang tua mengajarkan saya untuk berkata jujur dan bersikap sopan

1. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu 32 64%

Sering 15 30%

Kadang-kadang 3 6%

Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 50 100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 64% orang tua selalu

mengajarkan anaknya untuk berkata jujur dan bersikap sopan, 30%

menjawab sering, dan 6% kadang-kadang orang tua mengajarkan anaknya

untuk berkata jujur dan bersikap sopan dan tid ak ada orang tua yang tidak

pernah mnegajarkan anaknya untuk berkata jujur dan bersikap sopan. Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas orang tua selalu mengajarkan untuk

berkata dan bersikap sopan merupakan salah satu hal yang penting

dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.

Tabel 4.5

Orang tua akan menegur saya jika pergi tidak berpamitan

2. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu 29 58

Sering 19 38

Kadang-kadang 2 4

Tidak pernah 0 0

Page 84: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

66

Jumlah 50 100%

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa sebanyak 58% yang menjawab

bahwa orang tuanya selalu menegur jika pergi tidak berpamitan,

sebanyak 38% menjawab sering, sebanyak 4% kadang-kadang, dan

menjawab 0% orang tua tidak pernah menegur jika pergi tidak

berpamitan. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas orang tua selalu

menegur jika pergi tidak berpamitan serta mengajarkan adab yang baik

kepada anak mereka.

Tabel 4.6

Orang tua mengajarkan saya untuk mengucapkan salam jika masuk ke rumah

3. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu 32 64

Sering 14 28

Kadang-kadang 4 8

Tidak pernah 0 0

Jumlah 50 100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 64% siswa

menjawab bahwa orang tua selalu mengajarkan memgucapkan salam jika

masuk ke rumah, 28% menjawab sering, 8% menjawab kadang-kadang

dan 0% orang tua tidak pernah mengajakan untuk mengucapkan salam

jika masuk ke rumah. Hal ini menunjukkan bahwa mengucapkan salam

merupakan salah satu hal yang penting dilakukan dalam kehidupan sehari-

hari.

Tabel 4.7

Orang tua mengajarkan saya untuk bertanggung jawab pada tugas

4. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu 31 62

Sering 14 28

Kadang-kadang 5 10

Tidak pernah 0 0

Jumlah 50 100%

Page 85: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

67

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa sebanyak 62% siswa menjawab

bahwa orang tua selalu mengajarkan tanggung jawab terhadap tugas, 28

menjawab sering, 10% kadang-kadang, dan 0% tidak pernah

mengajarkan bertanggung jawab pada tugas. Hal ini menunjukkan

bahwa bertanggung jawab pada tugas merupakan hal yang sangat penting

untuk anaknya.

Tabel 4.8

Orang tua memberikan contoh disiplin

5. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu 35 70

Sering 13 26

Kadang-kadang 2 4

Tidak pernah 0 0

Jumlah 50 100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 70% siswa

menjawab bahwa orang tua selalu memberikan contoh sikap disiplin,

26% sering, 4% kadang-kadang, dan 0% tidak pernah memberikan

contoh sikap disiplin. Hal ini menunjukkan bahwa sikap disiplin

merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.

Tabel 4.9

Saya senang membaca, karena melihat orang tua senang membaca

6. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu 30 60

Sering 14 28

Kadang-kadang 5 10

Tidak pernah 1 2

Jumlah 50 100%

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa sebanyak 60% siswa menjawab

bahwa siswa senang membaca karena orang tua yang senang membaca,

28% sering, 10% kadang-kadang dan 2% tidak senang membaca. Hal ini

menunjukkan bahwa anak yang suka membaca dikarenakan melihat

orang tuanya yang senang membaca.

Page 86: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

68

Tabel 4.10

Orang tua membantu saya dalam menyelesaikan masalah

7. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu 29 58

Sering 14 28

Kadang-kadang 6 12

Tidak pernah 1 2

Jumlah 50 100%

Tabel 4.10 menunjukkan bahwa sebanyak 58% siswa menjawab

orang tua selalu membantu dalam menyelesaikan masalah, sebanyak 28%

orang tua sering membantu dalam menyelesaikan masalah, dan 12%

kadang-kadang orang tua membantu dalam menyelesaikan masalah, serta

sebanyak 2% bahwa orang tua tidak pernah membantu dalam

menyelesaikan masalah. Hal ini menunjukkan bahwa perhatian orang tua

terhadap anaknya sangat tinggi.

Tabel 4.11

Orang tua saya mudah marah

8. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu 3 6

Sering 8 16

Kadang-kadang 38 76

Tidak pernah 1 2

Jumlah 50 100%

Tabel 4.11 menunjukkan bahwa sebanyak 6% orang tua selalu

mudah marah, sebanyak 16% orang tua sering marah, dan sebanyak 76%

kadang-kadang orang tua mudah marah, dan sebanyak 2% orang tua

tidak pernah marah.

Tabel 4.12

Saya merasa nyaman saat bercerita dan berdiskusi dengan orang tua

9. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu 32 64

Sering 12 24

Kadang-kadang 6 12

Tidak pernah 0 0

Page 87: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

69

Jumlah 50 100%

Tabel 4.12 menunjukkan bahwa sebanyak 64% menjawab

bahwa siswa selalu merasa nyaman saat bercerita dan berdiskusi dengan

orang tua, sebanyak 24% sering bercerita dan berdiskusi dengan orang

tua, sebanyak 12% kadang-kadang bercerita dan berdiskusi dengan orang

tua, dan sebanyak 0% tidak pernah nyaman saat bercerita dan berdiskusi

dengan orang tua. Hal ini menunjukkan bahwa orang tua dapat

menciptakan suasana yang nyaman dalam berinteraksi.

Tabel 4.13

Saya lebih senang bercerita dengan teman daripada dengan orang tua

10. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu 1 2

Sering 4 8

Kadang-kadang 18 36

Tidak pernah 27 54

Jumlah 50 100%

Tabel di 4.13 menunjukkan bahwa sebanyak 2% menjawab

bahwa siswa lebih senang bercerita kepada temannya, sebanyak 8%

siswa sering bercerita kepada temannya daripada orang tua, sebanyak

36% siswa kadang-kadang siswa bercerita kepada temannya daripada

orang tuanya, dan sebanyak 54% siswa tidak pernah bercerita kepada

temannya. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa selalu bercerita

kepada orang tuanya, hal ini menunjukkan orang tua merupakan tempat

yang paling nyaman untuk bercerita.

Tabel 4.14

Orang tua tidak pernah memuji jika saya berhasil dalam melakukan sesuatu

11. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu 0 0

Sering 4 8

Kadang-kadang 22 44

Tidak pernah 24 48

Jumlah 50 100%

Page 88: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

70

Tabel 4.14 menunjukkan bahwa sebanyak 0% orang tua selalu

tidak pernah memuji anaknya jika berhasil dalam melakukan sesuatu,

sebanyak 8% orang tua sering memuji anaknya jika berhasil melakukan

sesuatu, sebanyak 44% kadang-kadang memuji anaknya jika berhasil

melakukan sesuatu, dan sebanyak 48% orang tua tidak pernah tidak

memuji anaknya jika berhasil melakukann sesuatu. Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas orang tua yang memuji ketika anaknya berhasil

melakukan sesuatu, orang tua selalu menghargai kerja keras anaknya.

Tabel 4.15

Dalam keluarga saya, selalu dibiasakan saling tolong menolong dan membantu

12. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu 30 60

Sering 14 28

Kadang-kadang 4 8

Tidak pernah 2 4

Jumlah 50 100%

Tabel 4.15 menunjukkan bahwa sebanyka 60% menjawab

bahwa di dalam keluarga selalu dibiasakan salin gtolong menolong dan

membantu, sebanyak 28% sering, sebanyak 8% kadang-kadang, dan

sebanyak 4% tidak pernah dibiasakan saling tolong menolong di dalam

keluarga. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas orang tua yang

membiasakan anaknya saling tolong menolong dan membantu dalam

keluarga, hal ini berdasarkan pada tabel di atas.

Tabel 4.16

Keluarga saya melakukan kegiatan kerja bakti di rumah

13. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu 32 64

Sering 13 26

Kadang-kadang 3 6

Tidak pernah 2 4

Jumlah 50 100%

Page 89: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

71

Tabel 4.16 menunjukkan bahwa dalam keluarga selalu

melakukan kegiatan kerja bakti di rumah. Hal ini dapat dilihat pada

tingginya jawaban siswa pada alternatif jawaban selalu sebanyak 64$,

sering sebanyak 26%, kadang-kadang sebanyak 6%, dan tidak pernah

sebanyak 4%. Jadi, mayoritas orang tua selalu membiasakan hal-hal

yang baik.

Tabel 4.17

Orang tua lebih sibuk mengurus dirinya sendiri daripada mengurus kebutuhan saya

14. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu 1 2

Sering 3 6

Kadang-kadang 26 52

Tidak pernah 20 40

Jumlah 50 100%

Tabel 4.17 menunjukkan bahwa orang tua tidak hanya sibuk

mengurus dirinya sendiri, hal ini dapat dilihat pada tingginya jawaban

siswa pada alternatif jawaban kadang-kadang yaitu sebanyak 52%, tidak

pernah sebanyak 40%, selalu sebanyak 2&, dan sering sebanyak 6%.

Jadi, orang tua tidak hanya sibuk untuk mengrus dirinya sendiri, orang

tua menyempatkan waktunya untuk mengurus kebutuhan anaknya.

Tabel 4.18

Orang tua akan marah saat saya menanyakan alasan dibuatnya peraturan di rumah

15. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu 0 0

Sering 3 6

Kadang-kadang 28 56

Tidak pernah 19 38

Jumlah 50 100%

Tabel 4.18 menunjukkan bahwa kadang-kadang orang tua marah

ketika anak menanyakan alasan dibuatnya peraturan, hal ini dapat dilihat

pada tingginya jawaban pada alternatif jawaban kadang-kadang yaitu

Page 90: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

72

sebanyak 56%, selalu sebanyak 0%, sering sebanyak 6%, dan tidak

pernah sebanyak 38%.

Tabel 4.19

Ketika saya melanggar peraturan, orang tua membiarkannya

16. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu 1 2

Sering 6 12

Kadang-kadang 18 36

Tidak pernah 25 50

Jumlah 50 100%

Tabel 4.19 menunjukkan bahwa mengingatkan anaknya ketika

melanggar peraturan, hal ini dapat dilihat pada tingginya jawaban siswa

pada alternatif jawaban tidak pernah yaitu sebanyak 50% yang artinya

orang tua tidak pernah membiarkan anaknya ketika melanggar peraturan,

jawaban selalu membiarkan anaknya tidak pernah menegur ketika

melanggar peraturan sebanyak 2%, sering sebanyak 12%, dan kadang-

kadang sebanyak 36%. Jadi, orang tua memiliki sikap peduli terhadap

anaknya menegur ketika melanggar peraturan.

Tabel 4.20

Orang tua memarahi saya ketika bermain dengan teman yang nakal

17. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu 1 2

Sering 7 14

Kadang-kadang 22 44

Tidak pernah 20 40

Jumlah 50 100%

Tabel 4.20 menunjukkan bahwa kadang-kadang orang tua

memarahi anaknya ketika bermain dengan anak yang nakal, hal ini dapat

dilihat pada tingginya jawaban siswa pada alternatif jawaban kadang-

kadang yaitu sebanyak 44%, jawaban selalu memarahi ketika bermain

dengan teman yang nakal sebanyak 2%, jawaban sering memarahi

sebanyak 14%, dan tidak pernah memarahi ketika bermain dengan anak

yang nakal sebanyak 40%. Jadi, orang tua memperhatikan perkembangan

Page 91: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

73

lingkungan bermain anak, karena lingkungan teman akan mempengaruhi

proses pembelajaran.

Tabel 4.21

Orang tua mengajarkan saya untuk menghormati orang yang lebih tua

18. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu 14 28

Sering 33 66

Kadang-kadang 3 6

Tidak pernah 0 0

Jumlah 50 100%

Tabel 4.21 menunjukkan bahwa orang tua sering mengajarkan

anaknya untuk menghormati orang yang lebih tua, hal ini dapat dilihat

pada tingginya jawaban siswa pada alternatif jawaban sering sebanyak

66%, selalu mengajarkan untuk menghormati orang yang lebih tua

sebanyak 28%, kadang-kadang sebanyak 6%, dan tidak pernah sebanyak

0%.

Tabel 4.22

Orang Tua Mendampingi Saya Saat Belajar

19. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu 25 50

Sering 18 36

Kadang-kadang 7 14

Tidak pernah 0 0

Jumlah 50 100%

Berdasarkan tabel 4.22 diketahui bahwa mayoritas orang tua

selalu mendampingi anaknya saat belajar. Hal ini dapat dilihat pada

tingginya jawaban siswa pada alternatif jawaban selalu sebanyak 50%,

sering sebanyak 36%, kadang-kadang sebanyak 14%, dan tidak pernah

sebanyak 0%. Hal ini menunjukkan bahwa walaupun orang tua sibuk

dengan pekerjaan tetapi masih bisa menyempatkan diri untuk

mendampingi anaknya saat belajar.

Page 92: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

74

Tabel 4.23

Orang tua menyediakan kebutuhan sekolah

20. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu 29 58

Sering 16 32

Kadang-kadang 5 10

Tidak pernah 0 0

Jumlah 50 100%

Berdasarkan tabel 4.23 diketahui bahwa mayoritas orang tua

selalu menyediakan kebutuhan sekolah anaknya, hal ini dapat dilihat

pada tingginya jawaban siswa pada alternatif jawaban selalu yaitu

sebanyak 58%, sering sebanyak 32%, kadang-kadang sebanyak 10%, dan

tidak pernah sebanyak 0%. Jadi, orang tua selalu menyempatkan

waktunya untuk menyediakan kebutuhan sekolah anaknya.

Tabel 4.24

Orang tua meminta saya untuk rajin belajar agar mendapat nilai yang baik di

sekolah

21. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu 29 58

Sering 13 26

Kadang-kadang 7 14

Tidak pernah 1 2

Jumlah 50 100%

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa mayoritas orang tua

selalu menyediakan kebutuhan sekolah anaknya, hal ini dapat dilihat

pada tingginya jawaban siswa pada alternatif jawaban selalu yaitu

sebanyak 58%, sering sebanyak 26%, kadang-kadang sebanyak 14%, dan

tidak pernah sebanyak 2%. Jadi, orang tua selalu memperhatikan

perkembangan belajar anaknya agar mendapatkan nilai yang baik di

sekolah.

Page 93: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

75

Tabel 4.25

Orang tua tidak pernah membimbing saya dalam belajar

22. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu 0 0

Sering 8 16

Kadang-kadang 29 58

Tidak pernah 13 26

Jumlah 50 100%

Berdasarkan tabel 4.25 diketahui bahwa orang tua kadang-

kadang membimbing anaknya ketika belajar, hal ini dapat dilihat pada

tingginya jawaban siswa pada alternatif jawaban kadang yaitu sebanyak

58% yang artinya orang tua kadang=kadang membimbing anaknya dalam

belajar, alternatif jawaban selalu sebanyak 0%, alternatif jawaban sering

sebanyak 16%, dan jawaban tidak pernah sebanyak 58%. Hal ini

menunjukkan bahwa orang tua menyempatkan waktunya untuk

membimbing anaknya dalam belajar, walaupun tidak selalu membimbing

anaknya.

Tabel 4.26

Deskripsi Data Peran Orang Tua

Statistics

Peran Orang Tua

N Valid 50

Missing 0

Mean 74.50

Median 74.00

Mode 72a

Std. Deviation 6.695

a. Multiple modes exist. The

smallest value is shown

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan nilai mean sebesar 74,50,

nilai median sebesar 74.00 dengan nilai standar deviasi sebesar 6,695.

Page 94: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

76

2. Variabel Motivasi Belajar Siswa (Y)

Data mengenai motivasi belajar siswa yang menjadi variabel Y

merupakan data yang diperoleh melalui angket yang terdiri dari 22 item

pertanyaan yang disebarkan kepada responden sebanyak 50 siswa. Angket

tersebut disebar dan dianalisis melalui tabel. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.27

Saya menghabiskan waktu yang lama untuk belajar

1. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu 33 66

Sering 13 26

Kadang-kadang 2 4

Tidak pernah 2 4

Jumlah 50 100%

Berdasarkan tabel 4.27 menunjukkan bahwa sebanyak 66%

siswa menjawab bahwa siswa selalu menghabiskan waktu yang lama

untuk belajar, sebanyak 26% sering, sebanyak 4% kadang-kadang, dan

sebanyak 4% siswa tidak pernah menghabiskan waktu yang lama untuk

belajar. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa banyak

menghabiskan waktunya untuk belajar.

Tabel 4.28

Saya mengisi waktu kosong untuk belajar

2. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu 29 58

Sering 19 38

Kadang-kadang 2 4

Tidak pernah 0 0

Jumlah 50 100%

Berdasarkan tabel 4.28 menunjukkan bahwa sebanyak 58%

siswa menjawab bahwa siswa selalu mengisi waktu kosong untuk belajar,

sebanyak 38% menjawab sering, sebanyak 4% menjawab kadang-

kadang, dan sebanyak 0% menjawab tidak pernah mengisi waktu kosong

Page 95: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

77

untuk belajar. hal ini menunjukkan bahwa sebagian siswa selalu mengisi

waktu kosongnya dimanfaatkan untuk belajar.

Tabel 4.29

Saya mudah jenuh ketika belajar

3. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu 1 2

Sering 7 14

Kadang-kadang 29 58

Tidak pernah 13 26

Jumlah 50 100%

Berdasarkan tabel 4.29 menunjukkan bahwa sebanyak 2% siswa

menjawab bahwa siswa selalu mudah jenuh ketika belajar, sebanyak 14%

menjawab sering mudah jenuh ketika belajar, sebanyak 58% kadang-

kadang mudah jenuh ketika belajar, dan sebanyak 26% menjawab tidak

pernah mudah jenuh ketika belajar. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian

siswa mudah jenuh ketika belajar, dapat dilihat dari jawaban kadang-

kadang sebanyak 58%.

Tabel 4.30

Saya tetap belajar di rumah walaupun tidak ada tugas

4. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu 35 70

Sering 15 30

Kadang-kadang 0 0

Tidak pernah 0 0

Jumlah 50 100%

Berdasarkan tabel 4.30 menunjukkan bahwa sebanyak 70%

siswa menjawab bahwa siswa selalu tetap belajar di rumah walaupun

tidak ada tugas, sebanyak 30% menjawab sering, sebanyak 0% menjawab

kadang-kadang, dan sebanyak 0% menjawab tidak pernah. Hal ini

menunjukkan bahw sebagian besar siswa selalu tetap belajar di rumah

walaupun tidak ada tugas, karena dapat meningkatkan daya ingat akan

apa yang sudah dipelajarinya di sekolah.

Page 96: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

78

Tabel 4.31

Saya belajar ketika ada ulangan saja

5. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu 0 0

Sering 7 14

Kadang-kadang 29 58

Tidak pernah 14 28

Jumlah 50 100%

Berdasarkan tabel 4.31 menunjukkan bahwa sebanyak 0% siswa

menjawab bahwa selalu belajar hanya ketika ada ulangan saja, sebanyak

14% menjawab sering, sebanyak 58% menjawab kadang-kadang belajar

hanya ketika ada ulangan saja, dan sebanyak 28% menjawab tidak

pernah. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian siswa akan belajar ketika

ada ulangan saja, dapat dilihat dari jawaban kadang-kadang sebanyak

58%.

Tabel 4.32

Saya mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh agar mendapat hasil bagus

6. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu 31 62

Sering 18 36

Kadang-kadang 0 0

Tidak pernah 1 2

Jumlah 50 100%

Berdasarkan tabel 4.32 menunjukkan bahwa sebanyak 62%

siswa menjawab bahwa siswa selalu mengerjakan tugas dengan sungguh

agar mendapat nilai bagus, sebanyak 36% menjawab sering, sebanyak

0% menjawab kadang-kadang, dan sebanyak 2% menjawab tidak pernah.

Hal ini menunjukkan bahwa siswa selalu bersungguh-sungguh dalam

mengerjakan tugas karena merupakan suatu kewajiban yang harus

dikerjakan.

Page 97: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

79

Tabel 4.33

Saya tidak akan berhenti sebelum tugas selesai

7. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu 27 54

Sering 21 42

Kadang-kadang 2 4

Tidak pernah 0 0

Jumlah 50 100%

Berdasarkan tabel 4.33 menunjukkan bahwa sebanyak 54%

siswa menjawab bahwa siswa selalu tidak akan pernah berhenti belajar

sebelum tugas selesai, sebanyak 42% menjawab sering, sebanyak 4%

menjawab kadang-kadang, dan sebanyak 0% menjawab tidak pernah. Hal

ini menunjukkan bahwa sebagian siswa tidak akan berhenti belajar

sebelum tugas selesai, hal ini menunjukkan semangat siswa dalam

mengerjakan tugas dan rasa tanggung jawab atas tugas tersebut.

Tabel 4.34

Saya mudah menyerah ketika mengerjakan tugas

8. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu 2 4

Sering 7 14

Kadang-kadang 35 70

Tidak pernah 6 12

Jumlah 50 100%

Berdasarkan tabel 4.34 menunjukkan bahwa sebanyak 4% siswa

menjawab bahwa siswa selalu mudah menyerah ketika mengerjakan

tugas, sebanyak 14% menjawab sering, sebanyak 70% menjawab

kadang-kadang, dan sebanyak 12% menjawab tidak pernah mudah

menyerah ketika mengerjakan tugas. Hal ini menunjukkan bahwa

sebagian besar siswa mudah menyerah ketika mengerjakan tugas, dapat

dilihat dari jawaban kadang-kadang sebanyak 70%.

Page 98: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

80

Tabel 4.35

Saya belajar lebih giat lagi apabila nilai saya kurang memuaskan

9. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu 23 46

Sering 21 42

Kadang-kadang 3 6

Tidak pernah 3 6

Jumlah 50 100%

Berdasarkan tabel 4.35 menunjukkan bahwa sebanyak 46%

siswa menjawab bahwa siswa selalu belajar lebih giat apabila mendapat

nilang yang kurang memuaskan, sebanyak 42% menjawab sering,

sebanyak 6% kadang-kadang, dan sebanyak 6% menjawab tidak pernah.

Ini menunjukkan kebanyakan siswa menyadari kekurangannya dalam

belajar dan akan berusaha untuk memperbaikinya.

Tabel 4.36

Saya lebih suka bermain daripada mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah

10. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu 0 0

Sering 8 16

Kadang-kadang 38 76

Tidak pernah 4 4

Jumlah 50 100%

Berdasarkan tabel 4.36 menunjukkan bahwa sebanyak 0% siswa

menjawab bahwa siswa selalu lebih suka bermain daripada mengikuti

kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, sebanyak 16% menjawab sering,

sebanyak 76% menjawab kadang-kadang, dan sebanyak 4% tidak pernah.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa lebih suka bermain

daripada mengikuti ektrakurikuler di sekolah, dapat dilihat dari jawaban

kadang-kadang sebanyak 76%.

Page 99: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

81

Tabel 4.37

Saya mengikuti bimbingan belajar tambahan di luar sekolah

11. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu 28 56

Sering 19 38

Kadang-kadang 2 4

Tidak pernah 1 2

Jumlah 50 100%

Berdasarkan tabel 4.37 menunjukkan bahwa sebanyak 56%

siswa menjawab bahwa siswa selalu mengikuto bimbingan belajar

tambahan di luar sekolah sebanyak 56%,, sebanyak 38% menjawab

sering, sebanyak 4% kadang-kadang, sebanyak 2% tidak pernah. Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian siswa selalu mengikuti bimbingan belajar

di luar sekolah, dapat dilihat dari jawaban selalu sebanyak 56%. Ini

menunjukkan semangat dan upaya siswa untuk belajar agar mendapatkan

hasil yang maksimal.

Tabel 4.38

Saya mengikuti berbagai perlombaan yang diadakan di luar sekolah

12. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu 26 52

Sering 20 40

Kadang-kadang 4 8

Tidak pernah 0 0

Jumlah 50 100%

Berdasarkan tabel 4.38 menunjukkan bahwa sebanyak 52%

siswa menjawab bahwa siswa selalu mengikuti perlombaan yang

diadakan di luar sekolah, sebanyak 40% menjawab sering, sebanyak 8%

kadang-kadang, sebanyak 0% tidak pernah. Ini menunjukkan bahwa

sebagian siswa aktif mengikuti kegiatan apapun baik yang diadakan di

sekolah maupun di luar sekolah, dapat dilihat dari jawaban selalu

sebanyak 52%.

Page 100: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

82

Tabel 4.39

Bagi saya belajar adalah suatu kewajiban

13. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu 30 60

Sering 18 36

Kadang-kadang 2 4

Tidak pernah 0 0

Jumlah 50 100%

Berdasarkan tabel 4.39 menunjukkan bahwa sebanyak 60%

siswa menjawab bahwa siswa setuju/selalu berfikir bahwa belajar adalah

suatu kewajiban baginya, sebanyak 36% menjawab sering, sebanyak 4%

menjawab kadang-kadang, dan sebanyak 0% menjawab tidak pernah. Ini

menunjukkan bahwa sebagian siswa berfikir bahwa belajar merupakan

suatu kewajiban baginya dan harus dilakukan.

Tabel 4.40

Saya belajar ketika disuruh orang tua

14. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu 0 0

Sering 7 14

Kadang-kadang 37 74

Tidak pernah 6 12

Jumlah 50 100%

Berdasarkan tabel 4.40 menunjukkan bahwa sebanyak 0% siswa

menjawab bahwa siswa selalu belajar hanya ketika disuruh orang tua,

sebanyak 14% menjawab sering, sebanyak 74% menjawab kadang-

kadang, sebanyak 12% menjawab tidak pernah. Hal ini menunjukkan

bahwa sebagian besar siswa kadang-kadang belajar hanya ketika disuruh

orang tua, dapat dilihat dari jawaban kadang-kadang sebanyak 74%.

Page 101: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

83

Tabel 4.41

Saya senang belajar berkelompok, karena bisa mengandalkan teman

15. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu 2 4

Sering 4 8

Kadang-kadang 35 70

Tidak pernah 9 18

Jumlah 50 100%

Berdasarkan tabel 4.41 bahwa sebanyak 4% siswa menjawab

bahwa siswa selalu senang belajar berkelompok karena bisa

mengandalkan teman, sebanyak 8% menjawab sering, sebanyak 70%

menjawab kadang-kadang, dan sebanyak 18% menjawab tidak pernah.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa tidak memiliki kerja

sama yang tinggi hanya mengandalkan teman sekelompoknya saja, tidak

memiliki rasa kebersamaan dalam menyelesaikan tugas berkelompok.

Tabel 4.42

Gaya belajar yang saya terapkan sangat membantu dalam belajar

16. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu 26 52

Sering 20 40

Kadang-kadang 3 6

Tidak pernah 1 2

Jumlah 50 100%

Berdasarkan tabel 4.42 bahwa sebanyak 52% siswa menjawab

bahwa siswa setuju/selalu gaya belajar yang diterapkan sangat membantu

dalam belajar, sebanyak 40% menjawab sering, sebanyak 6% kadang-

kadang, dan sebanyak 2% menjawab tidak pernah. Hal ini menunjukkan

bahwa sebagian siswa memiliki gaya belajar masing-masing dalam

belajar, agar memudahkan dalam belajar dan sangat membantunya.

Page 102: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

84

Tabel 4.43

Saya bosan belajar di dalam kelas

17. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu 0 0

Sering 6 12

Kadang-kadang 34 68

Tidak pernah 10 20

Jumlah 50 100%

Berdasarkan tabel 4.43 bahwa sebanyak 0% siswa menjawab

bahwa siswa selalu bosan belajar di kelas, sebanyak 12% menjawab

sering, sebanyak 68% menjawab kadang-kadang, dan sebanyak 20%

menjawab tidak pernah, Hal ini menunjukkan bahwa sebagian siswa

kadang-kadang bosan belajar di dalam kelas.

Tabel 4.44

Saya senang ketika dapat menjawab soal yang diberikan guru

18. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu 27 54

Sering 20 40

Kadang-kadang 2 4

Tidak pernah 1 2

Jumlah 50 100%

Berdasarkan tabel 4.44 menunjukkan bahwa sebanyak 54%

siswa menjawab bahwa siswa selalu senang ketika dapat menjawab soal

yang diberikan guru, sebanyak 40% menjawab sering, sebanyak 4%

menjawab kadang-kadang, dan sebanyak 2% menjawab tidak pernah. Hal

ini menunjukkan bahwa siswa memiliki rasa bangga terhadap dirinya,

dan memiliki rasa percaya diri dalam mengerjakan sesuatu hal.

Tabel 4.45

Saya senang ketika ditunjuk guru untuk mengerjakan soal di depan kelas

19. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu 24 48

Sering 23 46

Kadang-kadang 3 6

Tidak pernah 0 0

Page 103: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

85

Jumlah 50 100%

Berdasarkan tabel 4.45 menunjukkan bahwa sebanyak 48%

siswa menjawab bahwa siswa selalu senang ketika ditunjuk guru untuk

mengerjakan soal di depan kelas, sebanyak 46% menjawab sering,

sebanyak 6% menjawab kadang-kadang, dan sebanyak 0% menjawab

tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa memiliki rasa bangga

terhadap dirinya, dan memiliki rasa percaya diri bahwa dia mampu

menyelesaikan tugas yang diberikan guru.

Tabel 4.46

Saya senang membaca artikel tentang pengetahuan

20. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu 27 54

Sering 20 40

Kadang-kadang 3 6

Tidak pernah 0 0

Jumlah 50 100%

Berdasarkan tabel 4.46 menunjukkan bahwa sebanyak 54%

siswa menjawab bahwa siswa selalu senang membaca artikel tentang

pengetahuan, sebanyak 40% menjawab sering, sebanyak 6% menjawab

3%, dan sebanyak 0% menjawab tidak pernah. Hal ini menunjukkan

bahwa siswa memilik rasa ingin tahu yang tinggi terhadap ilmu

pengetahuan yang akan menambah wawasannya.

Tabel 4.47

Saya senang melakukan percobaan tentang ilmu pengetahuan

21. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu 21 42

Sering 23 46

Kadang-kadang 4 8

Tidak pernah 2 4

Jumlah 50 100%

Page 104: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

86

Berdasarkan tabel 4.47 menunjukkan bahwa sebanyak 42%

siswa menjawab bahwa siswa selalu senang melakukan percobaan

tentang ilmu pengetahuan, sebanyak 46% menjawab sering, sebanyak 85

kadang-kadang, dan sebanyak 4% tidak pernah. Hal ini menunjukkan

bahwa siswa memiliki rasa ingin tahu terhadap ilmu pengetahuan dan

melakukan kegiatan yang bermanfaat untuk menambah wawasan.

Tabel 4.48

Saya senag membaca buku pelajaran tingkat atas

22. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu 29 58

Sering 20 40

Kadang-kadang 1 2

Tidak pernah 0 0

Jumlah 50 100%

Berdasarkan tabel 4.48 menunjukkan bahwa sebanyak 58% siswa

menjawab bahwa siswa selalu senang membaca buku pelajaran tingkat

atas, sebanyak 40% menjawab sering, sebanyak 2% menjawab kadang-

kadang, dan sebanyak 0% menjawab tidak pernah. Hal ini menunjukkan

bahwa siswa memiliki rasa ingin tahu terhadap ilmu pengetahuan, dan

memiliki semangat belajar yang tinggi.

Tabel 4.49

Deskripsi Data Motivasi Belajar Siswa

Statistics

Motivasi_Belajar_Siswa

N Valid 50

Missing 0

Mean 73.34

Median 74.00

Mode 68a

Std. Deviation 6.330

a. Multiple modes exist. The

smallest value is shown

Page 105: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

87

Berdasarkan tabel 4.49 menunjukkan nilai mean sebesar 74,50,

nilai median sebesar 74.00 dengan nilai standar deviasi sebesar 6,695.

B. Uji Prasyarat Analisis

1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas data dihitung dengan rumus uji Kolmogorov

Smirnov unresidual. Kurva nilai unresidual dikatakan menyebar dengan

normal apabila nilai Kolmogorov Smirnov atau nilai Asymp. Sig (2-tailed)

lebih besar dari α = 0,05. Hasil uji normalitas unresidual data regresi

antara variabel Peran Orang Tua (X) terhadap Motivasi Belajar (Y) secara

statistik dengan bantuan SPSS 22 dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.50

Uji Normalitas Antara Variabel Peran Orang Tua (X)

terhadap Motivasi Belajar Siswa (Y)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 50

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation 3.54888005

Most Extreme Differences Absolute .071

Positive .071

Negative -.062

Test Statistic .071

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan tabel 4.50 menunjukkan bahwa nilai Kolmogorov

Smirnov 0,071 dan nilai Asymp.sig adalah sebesar 0,200. Karena nilai

Asymp.sig 0,200 lebih besar dari α = 0,05, maka H0 diterima dan H1

Page 106: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

88

ditolak. Hal ini berarti data pada regresi linier sederhana berdistribusi

normal atau nilai unresidual model regresi adalah berdistribusi normal.

Sedangkan pembuktian normalitas model regresi linier sederhana

dengan grafik dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 4.1. Grafik Normalitas Data Regresi Sederhana

Variabel Peran Orang Tua (X)

Terhadap Motivasi Belajar Siswa (Y)

2. Uji Linearitas

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji-F (uji anova).

Variabel yang dikatakan mempunyai pengaruh yang linear apabila nilai

sig linearity di bawah 0,05 dan nilai sig deviation from linearity di atas

0,005. Hasil perhitungan statistik linearitas diperoleh sebagai berikut:

Page 107: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

89

Tabel 4.51

Uji Linieritas Antara Variabel Motivasi Belajar Siswa Atas Peran Orang Tua

ANOVA Table

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

Motivasi Belajar

(Y) * Peran

Orang Tua (X)

Between

Groups

(Combined) 1603.137 23 69.702 5.033 .000

Linearity 1346.087 1 1346.087 97.195 .000

Deviation from

Linearity 257.050 22 11.684 .844 .655

Within Groups 360.083 26 13.849

Total 1963.220 49

Sumber Output : SPSS 22

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai sig linearity adalah

0,000 lebih kecil dari 0,05, dan diperoleh nilai sig deviation from

linearity sebesar 0,655 lebih besar dari 0,005. Dapat disimpulkan bahwa

persamaan regresi antara Motivasi Belajar Siswa (Y) atas Peran Orang

Tua (X) adalah berbentuk linear.

C. Uji Hipotesis Penelitian

Analisis uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan

antara variabel Peran Orang Tua (X) terhadap Motivasi Belajar Siswa (Y)

terhadap Motivasi Belajar Siswa (Y) adalah kuat, sedang, atau lemah. Dan

untuk mengetahui apakah arah hubungan antara variabel Peran Orang Tua

(X) terhadap Motivasi Belajar Siswa (Y) adalah positif atau negatif.

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan

perhitungan koefisien. Untuk menghitung korelasi antara variabel Peran

Orang Tua (X) dengan Motivasi Belajar Siswa (Y) menggunakan Person

Product Moment.

Untuk melihat nilai kekuatan hubungan, signifikansi dan koefisien

determinasi serta untuk membuktikan hubungn antara variabel Peran Orang

Tua (X) terhadap Motivasi Belajar Siswa (Y) adalah sebagai berikut:

Page 108: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

90

Tabel 4.52

Tabel Koefisien Korelasi

Peran Orang Tua (X) terhadap Motivasi Belajar Siswa (Y)

Correlations

Peran Orang

Tua (X)

Motivasi Belajar

(Y)

Peran Orang Tua (X) Pearson Correlation 1 .828**

Sig. (2-tailed) .000

N 50 50

Motivasi Belajar (Y) Pearson Correlation .828** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 50 50

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber : Output SPSS 22

Berdasarkan dari perhitungan di atas diperoleh sebesar 0,828 dan

apabila hasil tersebut diinterpretasikan secara sederhana dengan

mencocokkan hasil perhitungan dengan angka indeks korelasi r product

moment, ternyata besarnya rhitung yang diperoleh terletak di antara 0,800 –

1,00 yang berarti antara variabel Peran Orang Tua (X) dengan variabel

Motivasi Belajar Siswa (Y) terdapat korelasi yang sangat tinggi.

Selanjutnya untuk mengetahui apakah hubungan itu signifikan atau

tidak maka nilai rxy atau r hasil perhitungan dibandingkan dengan rtabel,

sebelum membandingkannya, terlebih dahulu dicari derajat kebebasannya

atau df (degrees of freedom) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

=

Dengan df sebesar 48 maka diperoleh rtabel pada taraf signifikansi 5%

sebesar 0,284 dan pada taraf signifikansi 1% sebesar 0,368. Jika dilihat dari

rtabel tersebut, ternyata rhitung sebesar 0,828 lebih besar dari rtabel, baik pada

taraf signifikansi 5% maupun 1%. Dengan demikian Hipotesa Alternatif (Ha)

diterima, dan Hipotesa Nol (HO) ditolak, artinya: terdapat korelasi yang

Page 109: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

91

signifikan antara Peran Orang Tua terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas V

SD Al-Zahra Indonesia Pamulang, Tangerang Selatan.

Selanjutnya untuk mengetahui besar konstribusi yang diberikan

variabel Peran Orang Tua (X) terhadap variabel Motivasi Belajar Siswa (Y),

maka harus diketahui terlebih dahulu suatu koefisien yang disebut dengan

koefisien penentuan (Coefficient of Determination) yaitu dengan bantuan

SPSS sebagai berikut:

Tabel 4.53

Tabel Koefisien Determinasi Peran Orang Tua terhadap Motivasi Belajar Siswa

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .828a .686 .679 3.58566

a. Predictors: (Constant), Peran Orang Tua (X)

b. Dependent Variable: Motivasi Belajar (Y)

Sumber : Output SPSS 22

Berdasarkan pada perhitungan di atas, mengandung pengertian bahwa

peran orang tua memberikan konstribusi sebesar 68,8% terhadap motivasi

belajar siswa kelas V di SD Al-Zahra Indonesia Pamulang, Tangerang

Selatan. Artinya, salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa

adalah peran orang tua.

Menghitung signifikansi dan tidaknya hubungan kedua variabel

dengan menggunakan nilai ttabel. Nilai ttabel dengan df = N – 2 = 50 – 2 = 48,

maka diperoleh nilai ttabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 1,67. Sedangkan

nilai thitung diperoleh dari perhitungan sebagai berikut:

Page 110: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

92

Tabel 4.54

Tabel Koefisien Determinasi Peran Orang Tua (X)

terhadap Motivasi Belajar Siswa (Y)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 15.019 5.722 2.625 .012

Peran Orang Tua

(X) .783 .077 .828 10.232 .000

a. Dependent Variable: Motivasi Belajar (Y)

Sumber : Output SPSS 22

Dengan diketahuinya nilai df = 48 dan nilai ttabel sebesar 1,67 pada

taraf signifikansi 5%. Pengujian selanjutnya adalah membandingkan nilai ttabel

dengan nilai rhitung, karena nilai thitung (10,232) > nilai ttabel 1,67 maka dapat

disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa

terdapat hubungan yang signifikan antara Peran Orang Tua (X) terhadap

Motivasi Belajar Siswa (Y).

Berdasarkan perhitungan pada thitung di atas yang membuktikan bahwa

nilai thitung sebesar 10,232 dan ttabel sebesar 1,67 dengan nilai taraf signifikansi

sebesar 5%, karena nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel (10,232 > 1,67) maka

Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

Peran Orang Tua (X) terdapat hubungan positif terhadap Motivasi Belajar

Siswa (Y).

Page 111: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

93

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang sangat tinggi dan signifikan

antara peran orang tua dengan motivasi belajar siswa kelas V SD Al-Zahra

Indonesia Pamulang, Tangerang Selatan. Hal ini ditunjukkan dari hasil

korelasi antara hubungan peran orang tua dengan motivasi belajar siswa

dengan hasil sebesar 0,828, dan apabila hasil tersebut diinterpretasikan secara

sederhana dengan mencocokkan hasil perhitungan dengan angka indeks

korelasi r product moment, ternyata hasil tersebut terletak di antara 0,800 –

1,00 yang berarti terdapat korelasi yang sangat tinggi. Dan peran orang tua

memberikan konstribusi sebesar 68,6% terhadap motivasi belajar siswa kelas

V SD Al-Zahra Indonesia Pamulang, Tangerang Selatan.

B. Saran

Dari hasil penelitian, pembehasan, dan kesimpulan di atas maka

penulis mengajukan saran sebagai berikut:

1. Orang tua lebih berperan lagi dengan cara memberikan nasihat,

memberikan perhatian, memberikan pengarahan, memberikan semangat

dan penyediaan fasilitas. Masalah peran orang tua terhadap motivasi

belajar siswa perlu ditingkatkan oleh setiap orang tua. Walaupun peran

orang tua sudah baik, namun alangkah baiknya orang tua lebih

meningkatkan lagi perannya sehingga anak lebih termotivasi untuk belajar

dan memperoleh prestasi yang baik.

2. Guru diharapkan mampu memberikan pembelajaran yang menarik dan

inovatif agar siswa dalam belajar lebih termotivasi karena hal-hal yang

menyenangkan. Dengan timbulnya suasana yang menyenangkan dalam

pembelajaran tentunya akan dapat lebih meningkatkan motivasi belajar

Page 112: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

94

siswa. Siswa yang sudah termotivasi untuk belajar akan mudah menyerap

pelajaran.

3. Sekolah diharapkan mampu menjalin hubungan yang positif dengan orang

tua, karena hal tersebut merupakan konstribusi yang penting bagi

perkembangan anak. dengan terjalinnya hubungan yang positif antara

sekolah dan orang tua dapat mengatasi masalah-masalah yang timbul pada

anak

Page 113: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

95

DAFTAR PUSTAKA

Abror, Abd. Rachman. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: PT Tiara Wacana

Yogya. 1993

Akbar, Ramli. The Effect Learning Motivation on Students Productive

Competencies in Vocational High School, West Sumatra.Internastional

Journal of Asian Social Science. 3, 2014.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

2016.

Bahri Djamarah, Syaiful. Pola Asuh Orang Tua dan Komunikasi dalam Keluarga

(Upaya Membangun Citra Membentuk Pribadi Anak). Jakarta: PT Rineka

Cipta. 2014.

Caro, Daniel H. Parent-Child Communication and Academic Performance.

Journal for Educational Research Online. Vol. 3. 2011.

Ceka, Ardita dan Rabije Murati. The Role of Parents in the Education of Children.

Journal of Educational and Practice. Vol. 7, No. 5. 2016.

Feng, Hsiang-Yung. The Relationship Of Learning Motivation and Achievement

in EFL: Gender As an Intermediated Variable. Educational Research

Internasional. Vol. 2. 2013.

Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. 1999.

--------. Psikologi Belajar & Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. 2014.

Harjaningrum, Agnes Tri, dkk. Peranan Orang Tua dan Praktisi dalam

Membantu Tumbuh Kembang Anak Berbakat Melalui Pemahaman Teori

dan Tren Pendidikan. Jakarta: Preanada. 2007.

Hasbullah. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo. 2012.

Helmawati. Pendidikan Keluarga: Teoretis dan Praktis. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya. 2014.

Page 114: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

96

Ihsan, Fuad. Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta. 2013.

Lestari, Sri. Psikologi Keluarga:Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik

dalam Keluarga. Jakarta: Kencana. 2012.

Mutiah, Diana. Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana. 2010.

Purwanto, M. Ngalim . Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya. 2014.

-------. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2013.

Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 2007.

Saedd, Sitwat, and David Zynger. How Motivation Influences Student

Engagement: A Quality Case Study. Canadian Center of Science and

Education. Vol. 1. 2012.

Sardiman A. M. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

2014.

Shukla, Sarita Y. Parental Support for Learning and High School Students

Academic Motivation and Persistence in Mathematic. Journal of

Educational and Developmental Psychology. Vol. 5. No. 1. 2012

Siregar, Eveline, dan Hartini Nara. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor:

Ghalia Indonesia. 2011.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

2006.

Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka

Cipta. 2010.

Susanto, Ahmad. Bimbingan dan Konseling di Taman Kanak-kanak. Jakarta:

PrenadaMedia Group. 2015.

Sutirna. Bimbingan dan Konseling: Pendidikan Formal, Nonformal dan Informal.

Yogyakarta: ANDI OFFSET. 2013.

Page 115: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

97

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung PT

Remaja Rosdakarya. 2013.

Tengku Sepora, Tengku Mahadi., dan Sepideh Jafari. Motivation Its Types, and

Its Impacts in Language Learning. International Journal of Business and

Social Science. Vol. 3. 2012.

Umar, Munirwan. Peranan Orang Tua dalam Meningkatkan Prestasi Belajar

Anak. Jurnal Ilmiah Edukasi. Vol. 1. 2015

Uno, Hamzah B. Teori Motivasi & Pengukurannya: Analisis di Bidang

Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2008.

Yusuf LN., Syamsu. Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya. 2012.

Zurinal Z., dan Wahdi Sayuti. Ilmu Pendidikan: Pengantar & Dasar-dasar

Pelaksanaan Pendidikan. Jakarta: UIN Jakarta Press. 2006.

Page 116: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

Lampiran 1

UJI COBA INSTRUMEN ANGKET

(Peran Orang Tua)

Identittas Responden

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Kelas :

Petunjuk Pengisian Angket

1. Berdoalah sebelum memulai mengisi angket

2. Tulislah nama di tempat yang telah disediakan

3. Bacalah angket ini dengan teliti dan jawablah sesuai dengan keadaan yang

sebenarnya

4. Jawaban dijamim kerahasiaannya dan tidak mempemgaruhi penilaian dalam

pembelajaran

5. Berilah tanda (√) pada kolom yang disediakan dengan ketentuan sebagai

berikut:

SL = Selalu KD = Kadang-kadang

S = Sering TP = Tidak Pernah

No. Pernyataan Pilihan

SL S KD TP

1. Orang tua mengajarkan saya untuk

berkata jujur dan bersikap sopan

6. Tanyakan jika ada hal yang kurang jelas

7. Terima kasih atas kesediannya untuk mengisi angket ini dengan tulus dan juju

Page 117: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

____SELAMAT MENGERJAKAN___

No Pernyataan Pilihan

SL S KD TP

1. Orang tua mengajarkan saya untuk berkata jujur dan

bersikap sopan

2. Saat saya telat pulang sekolah orang tua tidak

menegur

3. Orang tua mengajarkan saya untuk mengucapkan

salam ketika masuk ke rumah

4. Orang tua akan menegur saya jika pergi tidak

berpamitan

5. Saya meniru kebaikan yang dilakukan orang tua

6. Orang tua memberikan contoh disiplin

7. Saya senang orang tua bersikap ramah kepada orang

lain

8. Saya senang membaca, karena orang tua senang

membaca

9. Orang tua mengajarkan saya untuk bertanggung pada

tugas

10. Orang tua saya mudah marah

11. Saya lebih merasa aman saat di luar rumah

12. Orang tua membantu saya dalam menyelesaikan

masalah

13. Orang tua mengantar saya ketika bepergian

14. Orang tua saya sering melakukan kekerasan fisik

15. Saya merasa nyaman saat bercerita dan berdiskusi

dengan orang tua

16. Keluarga saya selalu menyempatkan diri untuk

berkumpul bersama

17. Orang tua tidak pernah memuji jika saya berhasil

dalam melakukan sesuatu

18. Orang tua saya mendengarkan dan memberikan

pendapat dengan sikap yang menyenangkan

19. Saya lebih senang bercerita dengan teman daripada

dengan orang tua

20. Setiap saya bertanya, orang tua tidak pernah

menanggapi dengan baik

21. Dalam keluarga saya, selalu dibiasakan saling tolong

Page 118: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

menolong dan membantu

22. Orang tua mendukung setiap kegiatan positif

23. Keluarga saya melakukan kegiatan kerja bakti di

rumah

24. Orang tua tidak membantu saya ketika kesulitan

dalam belajar

25. Orang tua lebih sibuk mengurus dirinya sendiri

daripada mengurus kebutuhan saya

26. Orang tua melibatkan saya ketika membuat peraturan

di rumah

27. Orang tua akan memarahi saya saat menanyakan

alasan dibuatnya peraturan di rumah

28. Ketika melanggar peraturan akan diberikan

sanksi/hukuman

29. Orang tua akan marah saat saya tidak menuruti

perintahnya

30. Orang tua tidak memperhatikan saya dalam bersikap

31. Ketika saya melanggar peraturan, orang tua

membiarkannya

32. Orang tua mengajarkan saya untuk menghormati

orang yang lebih tua

33. Orang tua mengajarkan saya untuk menghargai orang

lain

34. Orang tua memarahi saya ketika bermain dengan

teman yang nakal

35. Orang tua menasehati saya untuk tidak mebeda-

bedakan teman

36. Orang tua mendampingi saya saat belajar

37. Orang tua membimbing saya dalam mengerjakan

tugas

38. Orang tua menyediakan kebutuhan sekolah

39. Orang tua meminta saya untuk rajin belajar agar

mendapat nilai yang baik di sekolah

40. Orang tua tidak pernah membimbing saya dalam

belajar

41 Orang tua saya tidak pernah mengingatkan untuk

belajar

Page 119: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

Lampiran 2

UJI COBA INSTRUMEN ANGKET

(Motivasi Belajar Siswa)

Identittas Responden

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Kelas :

Petunjuk Pengisian Angket

1. Berdoalah sebelum memulai mengisi angket

2. Tulislah nama di tempat yang telah disediakan

3. Bacalah angket ini dengan teliti dan jawablah sesuai dengan keadaan yang

sebenarnya

4. Jawaban dijamim kerahasiaannya dan tidak mempemgaruhi penilaian dalam

pembelajaran

5. Berilah tanda (√) pada kolom yang disediakan dengan ketentuan sebagai

berikut:

SL = Selalu KD = Kadang-kadang

S = Sering TP = Tidak Pernah

No. Pernyataan Pilihan

SL S KD TP

1. Saya menghabiskan waktu yang lama

untuk belajar.

6. Tanyakan jika ada hal yang kurang jelas

7. Terima kasih atas kesediannya untuk mengisi angket ini dengan tulus dan

jujur

Page 120: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

____SELAMAT MENGERJAKAN___

No Pernyataan Pilihan

SL S KD TP

1. Saya menghabiskan waktu yang lama untuk belajar.

2. Saya mengisi waktu kosong untuk belajar

3. Saya mudah bosan ketika belajar

4. Saya mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru

tepat waktu.

5. Saya tetap belajar di rumah walaupun tidak ada

tugas

6. Saya belajar ketika ada ulangan saja

7 Saya rajin belajar agar melebihi kemampuan teman-

teman

8. Saya mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh

agar mendapat hasil bagus.

9. Ketika mengerjakan tugas saya tidak memperhatikan

hasil, yang penting cepat selesai

10. Saya merasa rugi kalau tidak berangkat sekolah dan

tidak belajar

11. Saya bertanya jika ada pelajaran yang belum

dimengerti.

12. Saya tidak akan berhenti sebelum tugas selesai

13. Saya mudah menyerah ketika mengerjakan tugas

14 Saya berusaha semaksimal mungkin untuk

mendapatkan nilai yang memuaskan

15 Saya belajar lebih giat lagi apabila nilai saya kurang

memuaskan

16 Bagi saya, remedial merupakan hal yang wajar

17. Saya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah

18. Saya mengikuti berbagai perlombaan yang diadakan

di sekolah

19. Saya lebih suka bermain daripada mengikuti

kegiatan ekstrakurikuler di sekolah

20. Saya mengikuti bimbingan belajar tambahan di luar

sekolah

21. Saya mengikuti berbagai perlombaan yang diadakan

di luar sekolah

22 Bagi saya, mengikuti perlombaan akan mengurangi

Page 121: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

waktu bermain

23 Saya belajar atas dasar kemauan diri sendiri

24 Bagi saya belajar adalah suatu kewajiban

25 Saya belajar ketika disuruh orang tua

26 Saya lebih senang belajar sendiri daripada

berkelompok dengan teman

27 Saya senang belajar berkelompok, karena bisa

mengandalkan teman

28 Saya lebih sering meminta bantuan orang lain ketika

belajar

29 Saya belajar dengan gaya belajar sendiri

30. Gaya belajar yang saya terapkan sangat membantu

dalam belajar

31. Saya tidak memiliki strategi belajar yang membantu

dalam belajar

32. Saya senang belajar di alam terbuka

33. Saya bosan dengan cara belajar yang diterapkan

guru

34. Saya bosan belajar di dalam kelas

35. Saya senang ketika dapat menjawab soal yang

diberikan guru

36. Saya senang ketika ditunjuk guru untuk

mengerjakan soal di depan kelas

37. Saya takut mendapat giliran mengerjakan soal di

depan kelas

38. Saya senang membaca artikel tentang pengetahuan

39. Saya senang melakukan percobaan tentang ilmu

pengetahuan

40. Saya senang membaca buku pelajaran tingkat atas

Page 122: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

Lampiran 3

HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS ANGKET

(Peran Orang Tua)

1. Uji Validitas

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 24 100.0

Excludeda 0 .0

Total 24 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.877 41

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

POT1 116.63 189.288 .772 .868

POT2 115.79 201.303 .084 .878

POT3 116.46 191.389 .652 .870

POT4 116.54 190.433 .700 .869

POT5 115.92 197.906 .358 .875

POT6 116.25 186.717 .597 .869

POT7 116.21 200.433 .082 .880

POT8 115.88 189.766 .632 .870

POT9 116.38 189.288 .568 .870

POT10 115.96 191.433 .587 .871

POT11 115.50 198.609 .246 .876

POT12 116.29 189.955 .595 .870

POT13 116.33 191.014 .400 .873

POT14 115.42 201.471 .110 .878

POT15 115.83 193.362 .445 .873

Page 123: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

POT16 116.33 201.449 .021 .883

POT17 116.21 185.998 .552 .870

POT18 116.58 194.775 .289 .876

POT19 115.96 190.998 .486 .872

POT20 116.21 199.476 .102 .880

POT21 116.75 191.674 .471 .872

POT22 115.63 206.158 -.149 .882

POT23 115.54 191.042 .603 .870

POT24 116.00 194.435 .310 .875

POT25 116.29 190.216 .583 .870

POT26 117.00 198.261 .165 .878

POT27 116.25 190.457 .430 .873

POT28 116.33 209.710 -.402 .883

POT29 116.13 202.114 .020 .881

POT30 115.79 202.085 .055 .879

POT31 116.00 190.957 .502 .872

POT32 115.88 188.984 .581 .870

POT33 115.88 199.592 .178 .877

POT34 116.13 186.984 .560 .870

POT35 115.63 197.984 .211 .877

POT36 116.71 186.129 .572 .870

POT37 116.17 200.406 .192 .877

POT38 116.42 188.688 .525 .871

POT39 116.33 185.797 .564 .870

POT40 117.00 190.348 .528 .871

POT41 115.17 203.014 .050 .878

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

119.04 203.607 14.269 41

2. Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.923 22

Page 124: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

Lampiran 4

HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS ANGKET

(Motivasi Belajar Siswa)

1. Uji Validitas

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 24 100.0

Excludeda 0 .0

Total 24 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.875 40

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

MOT1 113.04 186.129 .743 .866

MOT2 112.96 192.389 .422 .871

MOT3 112.92 189.210 .592 .869

MOT4 112.29 199.085 .080 .877

MOT5 112.83 188.232 .561 .869

MOT6 112.67 182.145 .679 .865

MOT7 112.71 198.042 .086 .878

MOT8 112.29 189.868 .536 .870

MOT9 112.42 195.732 .352 .873

MOT10 112.83 188.841 .397 .872

MOT11 112.00 195.739 .279 .874

MOT12 112.79 187.824 .590 .868

MOT13 112.46 189.303 .582 .869

MOT14 111.92 198.601 .146 .875

MOT15 112.33 191.188 .441 .871

MOT16 112.83 199.101 .023 .881

Page 125: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

MOT17 112.71 197.781 .082 .879

MOT18 113.08 192.601 .286 .874

MOT19 112.46 189.303 .463 .870

MOT20 112.71 183.520 .562 .868

MOT21 113.25 189.587 .464 .870

MOT22 112.13 203.766 -.145 .880

MOT23 112.50 191.565 .334 .873

MOT24 112.04 188.563 .616 .868

MOT25 112.79 187.737 .594 .868

MOT26 113.50 196.696 .138 .877

MOT27 112.75 187.761 .447 .870

MOT28 112.83 207.362 -.402 .882

MOT29 112.63 200.245 .004 .880

MOT30 112.50 188.870 .496 .870

MOT31 112.29 199.694 .060 .877

MOT32 112.13 195.505 .220 .875

MOT33 112.38 197.723 .156 .875

MOT34 112.63 184.766 .560 .868

MOT35 112.38 186.853 .577 .868

MOT36 113.21 184.085 .566 .868

MOT37 112.67 198.058 .196 .875

MOT38 112.96 183.955 .591 .867

MOT39 112.83 183.623 .563 .868

MOT40 113.50 188.000 .534 .869

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

115.54 201.303 14.188 40

2. Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.919 22

Page 126: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

Lampiran 5

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

1. Latar Belakang Berdirinya SD Al-Zahra Indonesia

Yayasan Umara didirikan pada 27 Dzulhijjah 1420 bertepatan dengan

tanggal 3 Maret 2000, pendiri Yayasan Umara yaitu: Bapak H. Adi Sunaryo.

Mulai tahun 2009 Yayasan Umara dibekukan dan berubah menjadi PT.

Sekolah Al-Zahra Indonesia sesuai Undang-undang dan perkembangan

zaman.

Sekolah Al-Zahra Indonesia adalah jenis sekolah umum swasta Islam

(disingkat SUSI) dengan corak pembelajarannya adalah melaksanakan

kurikulum nasional dengan pemberian bobot keislaman pada aspek-aspek

tertentu, termasuk pengembangan kurikulum agama/spiritualisasi agama.

Sekolah jenis Sekolah Umum Swasta Islam diakui keberadaannya

dalam UU SPN No. 2 tahun 1989 sebagai sekolah formal yang memiliki

jenjang mulai dari persekolah hingga pendidikan tinggi. Ijazah yang diperoleh

sama dengan ijazah sekolah negeri sepanjang mengikuti kurikulum nasional

serta peraturan-peraturan lain yang ditetapkan oleh pemerintah serta dapat

melanjutkan ke jenjang lebih tinggi baik negeri maupun swasta.

Mulai penyelengaraan Sekolah Al-Zahra Indonesia (SAI) pada tahun

pelajaran 2001 – 2002, yaitu bulan Juli tahun 2001. Sekolah Al-Zahra

Indonesia terdiri dari beberapa unit sekolah, yaitu terdiri dari Taman Kanak-

kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Pada unit Sekolah Dasar, terakreditasi A+

(A plus), mengunakan kurikulum

2013.

Visi

Membentuk generasi unggul yang memiliki IMTAQ dan menguasai IPTEK,

sehingga terbentuk manusia seutuhnya atau insan kamil.

Page 127: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

Misi

a. Meningkatkan iman, ilmu, dan amal

b. Mewujudkan akhlak mulia.

c. Optimalisasi pendidikan agama untuk unggulan.

d. Mewujudkan kultur sekolah yang kondusif.

e. Menampilkan semangat kerja dan semangat belajar yang tinggi.

f. Menyiapkan mutu lulusan unggul khususnya mata pelajaran agama dan

MIPA pembinaan/penataran/diklat/workshop.

g. Menyiapkan tenaga guru profesional (khususnya Agama dan MIPA)

melalui pembinaan/penataran/diklat/workshop.

h. Melengkapi alat peraga kegiatan belajar mengajar (khususnya mata

pelajaran unggulan).

Tujuan dan Sasaran

Sekolah Dasar Al-Zahra Indonesia menciptakan siswa agar memiliki

akhlak mulia, beriman, berpikir rasional, terampil, percaya pada diri sendiri

yang dapat berguna bagi agama, masyarakat, negara serta mampu

menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi secara terpadu dan menyeluruh

yang berdasarkan nilai-nilai Islam.

2. Keadaan Guru dan Karyawan

Tabel 4.1

Keadaan Guru dan Karyawan SD Al-Zahra Indonesia

NO

MATA

PELAJARA

N

KLS JUMLAH

ROMBEL

NAMA GURU

PENGAMPU

PEND.

TERAKHIR

TAHUN

MULAI

MENGAJAR

1 Pendidikan

Agama

Islam

1 3

Tri Rahmawati, S.Pd

Nurhayati, S.Pd.I

Nurul Aini, S.Pd

S1

2001

2006

2016

2 3 Nurlelah, S. Kom

Iim Rohimah, S.Pd

S1

2005

2015

Page 128: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

Abdul Rozak, S. Pd. I 2004

3 4

Endang Lestari, S.Pd

Nurul Mukmin, S.Pd

Siti Masitoh, S.Pd

Fatkan, S.Ag

S1

2006

2016

2002

4 3 Ridwan, S.Ag S1 2004

5 4

6 3 Yakub, S.Pd.I S1 2005

2

2

Al-Quran

1 3

Tri Rahmawati, S.Pd

Nurhayati, S.Pd.I

Nurul Aini, S.Pd

S1

2001

2006

2016

2 3

Nurlelah, S. Kom

Vita Annisya Septevi, S.Si.

Abdul Rozak, S. Pd. I

S1

2005

2015

2004

3 4

Endang Lestari, S. Pd

Nurul Mukmin, S. Pd

Siti Masitoh, S.Pd

Fatkan, S.Ag

S1

2006

2016

2002

4 3

Ahmad Mujib, SQ, M. Pd.I S2 2002 5 4

6 3 Yakub S.Pd.I. S1 2005

3

Bahasa

Inggris

1 3 Nisa Hasanah, S.Pd S1 2016

2 3

3 4

Indrasari Kusuma Devi, S.Pd S1 2010 4 3

5 4

6 3 Dayat, S.Pd S1 2005

4.

Tematik 1 3

Mimin Sustini, S.Pd

Tanti Asriliani, S.Si

Dwi Utami

Kusumaningrum, S.Pd

S1

2002

2005

2015

2 3 Rahmi Zahara, S.Pd 2002

Page 129: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

Iim Rohimah, S.Pd

Yessi Nidra, S. Pd. I

S1

2015

2005

3 4

Dra. Etty Marhayanti,

M. Pd. I

Hesti Tri Hartati, S. Pd

Munawir Sadzali, S. Pd. I

Rina Gumulya, S. Pd

S2

S1

S1

S1

2002

2014

2013

2001

4 3

Siti Suryani, S. Pd

Hj. Endang Hartati, S. Pd

Robiatul Adawiyah, S. Pd

S1

2001

2002

2002

5 4

Sifa Kumala, S. Pd. I

Umi Nurjanah, S. Pd

Rafian Mutiara Tami, S. Pd

Ir. Arnita Nazir

S1

2013

2003

2014

2001

6 3

Akhmad Toyib, S.Pd

Hani Untari, S. Pd

Windi Effendi, S. Pd

S1

S1

S1

2005

2004

2007

5

Tahfizh

1 3

Mardiah, S.Pd.I S1 2014 2 3

3 4

4 3

Ahmad Mujib, SQ, M.Pd.I S2 2002 5 4

6 3

6

Musik

1 3

Ali Wardana, S.Ag

S1 2003

2 3

3 4

4 3

5 4

6 3

7

Komputer

(ICT)

1 3

M. Salman Alfarisi, S.Si S1 2014 2 3

3 4

4 3

Page 130: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

5 4 Putra Hindar Prataman, S.Si S1 2015

6 3

8

Pendidikan

Jasmani dan

Olahraga

1 3

Khoiru Rosyidah, S.Pd S1 2005 2 3

3 4

4 3

Zulkarnain, S.Sos S1 2006 5 4

6 3

9 BTQ (Baca

Tulis Al-

Qur’an)

1 3 Wali kelas masing-masing.

2 3 Wali kelas masing-masing

3 4 Wali kelas masing-masing

4 3 Drs. Triyo Purnomo S1 2006

5 4 Saepuloh Nawawi, M. Pd. I S2 2002

6 3 Yakub S.Pd.I. S1 2005

3. Keadaan Siswa

Jumlah siswa-siswi SD Al-Zahra Indonesia Pamulang pada tahun

pelajaran 2016 – 2017 secara keseluruhan berjumlah 438 siswa yang terbagi

ke dalam 20 rombongan belajar. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table

berikut ini:

Tabel 4.2

Keadaan Siswa SD Al-Zahra Indonesia

No. Kelas Rombel Jenis Kelamin Jumlah

L P

1. 1 1A 8 11 19

1B 6 12 18

1C 6 12 18

2. 2 2A 10 11 21

2B 10 11 21

2C 10 11 21

3. 3 3A 11 9 20

3B 12 9 21

3C 11 9 20

Page 131: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

3D 11 10 21

4. 4 4A 11 12 23

4B 11 12 23

4C 11 12 23

5. 5 5A 11 13 24

5B 11 13 24

5C 11 13 24

5D 10 14 24

6. 6 6A 11 13 24

6B 10 14 24

6C 10 14 24

Jumlah 235 203 438

4. Fasilitas Sekolah

Fasilitas belajar yang dimiliki oleh SD Al – Zahra Indonesia adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.3

Fasilitas Sekolah SD Al-Zahra Indonesia

No. Ruang Jumlah

1 Ruang Kepala Sekolah 1 buah

2 Ruang Kelas 20 buah

3 Ruang Tata Usaha 1 buah

4 Laboratorium IPA 1 buah

5 Laboratorium Komputer 1 buah

6 Laboratorium Bahasa 1 buah

7 Ruang Keagamaan 1 buah

8 Ruang Guru 2 buah

9 Ruang Kelas 27 buah

10 Toilet Guru 2 buah

11 Toilet Siswa 18 buah

12 Aula 1 buah

13 Pendopo 1 buah

14 Panggung 1 buah

15 Perpustakaan 1 buah

Page 132: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

16 Ruang BP/BK 1 buah

17 Gudang 1 buah

18 Lapangan Basket 1 buah

19 Lapangan Futsal 1 buah

20 Lapangan Bulu Tangkis 1 buah

21 Lapangan Lompat Jauh 1 buah

22 Ruang UKS 1 buah

23 Dapur 1 buah

24 Kantin 1 buah

25 Ruang Koperasi 2 buah

26 Kolam Renang 1 buah

Page 133: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

Lampiran 6

ANGKET PENELITIAN PERAN ORANG TUA

(Setelah Diuji)

Identittas Responden

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Kelas :

Petunjuk Pengisian Angket

1. Berdoalah sebelum memulai mengisi angket

2. Tulislah nama di tempat yang telah disediakan

3. Bacalah angket ini dengan teliti dan jawablah sesuai dengan keadaan yang

sebenarnya

4. Jawaban dijamim kerahasiaannya dan tidak mempemgaruhi penilaian dalam

pembelajaran

5. Berilah tanda (√) pada kolom yang disediakan dengan ketentuan sebagai

berikut:

SL = Selalu KD = Kadang-kadang

S = Sering TP = Tidak Pernah

No. Pernyataan Pilihan

SL S KD TP

1. Orang tua mengajarkan saya untuk

berkata jujur dan bersikap sopan

6. Tanyakan jika ada hal yang kurang jelas

7. Terima kasih atas kesediannya untuk mengisi angket ini dengan tulus dan

jujur

Page 134: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

____SELAMAT MENGERJAKAN___

No Pernyataan Pilihan

SL S KD TP

1. Orang tua mengajarkan saya untuk berkata jujur dan bersikap

sopan

2. Orang tua akan menegur saya jika pergi tidak berpamitan

3. Orang tua mengajarkan saya untuk mengucapkan salam

ketika masuk ke rumah

4. Orang tua mengajarkan saya untuk bertanggung jawab pada

tugas

5. Orang tua menerapkan contoh disiplin

6. Saya senang membaca, karena melihat orang tua senang

membaca

7. Orang tua membantu saya dalam menyelesaikan masalah

8. Orang tua saya mudah marah

9. Saya merasa nyaman saat bercerita dan berdiskusi dengan

orang tua

10. Saya lebih senang bercerita dengan teman daripada dengan

orang tua

11. Orang tua tidak pernah memuji jika saya berhasil dalam

melakukan sesuatu

12. Dalam keluarga saya, selalu dibiasakan saling tolong

menolong

13. Keluarga saya melakukan kegiatan kerja bakti di rumah

14. Orang tua lebih sibuk mengurus dirinya sendiri daripada

mengurus kebutuhan saya

15. Orang tua akan marah saat saya menanyakan alasan

dibuatnya peraturan di rumah

16. Ketika saya melanggar peraturan, orang tua membiarkannya

17. Orang tua memarahi saya ketika bermain dengan teman yang

nakal

18. Orang tua mengajarkan saya untuk menghormati orang yang

lebih tua

19. Orang tua mendampingi saya saat belajar

20 Orang tua menyediakan kebutuhan sekolah

21. Orang tua meminta saya untuk rajin belajar agar mendapat

nilai yang baik di sekolah

22 Orang tua tidak pernah membimbing saya dalam belajar

Page 135: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

Lampiran 7

ANGKET PENELITIAN MOTIVASI BELAJAR

(Setelah Diuji)

Identittas Responden

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Kelas :

Petunjuk Pengisian Angket

1. Berdoalah sebelum memulai mengisi angket

2. Tulislah nama di tempat yang telah disediakan

3. Bacalah angket ini dengan teliti dan jawablah sesuai dengan keadaan yang

sebenarnya

4. Jawaban dijamim kerahasiaannya dan tidak mempemgaruhi penilaian dalam

pembelajaran

5. Berilah tanda (√) pada kolom yang disediakan dengan ketentuan sebagai

berikut:

SL = Selalu KD = Kadang-kadang

S = Sering TP = Tidak Pernah

No. Pernyataan Pilihan

SL S KD TP

1. Saya menghabiskan waktu yang lama

untuk belajar.

6. Tanyakan jika ada hal yang kurang jelas

7. Terima kasih atas kesediannya untuk mengisi angket ini dengan tulus dan

jujur

Page 136: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

____SELAMAT MENGERJAKAN___

No Pernyataan Pilihan

SL S KD TP

1. Saya menghabiskan waktu yang lama untuk belajar

2. Saya mengisi waktu kosong untuk belajar

3. Saya mudah bosan ketika belajar

4. Saya tetap belajar di rumah walaupun tidak ada tugas

5. Saya belajar ketika ada ulangan saja

6. Saya mengerjakan tugas dengan bersungguh-sungguh

agar mendapat hasil bagus

7. Saya tidak akan berhenti belajar sebelum tugas selesai

8. Saya mudah menyerah ketika mengerjakan tugas

9. Saya belajar lebih giat lagi apabila nilai saya kurang

memuaskan

10. Saya lebih suka bermain daripada mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler di sekolah

11. Saya mengikuti bimbingan belajar tambahan di luar

sekolah

12. Saya mengikuti berbagai perlombaan yang diadakan di

sekolah

13. Bagi saya belajar adalah suatu kewajiban

14. Saya belajar ketika disuruh orang tua

15. Saya senang belajar berkelompok, karena bisa

mengandalkan teman

16. Gaya belajar yang saya terapkan sangat membantu dalam

belajar

17. Saya bosan belajar di dalam kelas

18. Saya senang ketika dapat menjawab soal yang diberikan

guru

19. Saya senang ketika ditunjuk guru untuk mengerjakan

soal di depan kelas

20 Saya senang membaca artikel tentang pengetahuan

21. Saya senang melakukan percobaan tentang ilmu

pengetahuan

22 Saya senang membaca buku pelajaran tingkat atas

Page 137: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

Lampiran 8

SKOR DATA MENTAH VARIABEL X

(Peran Orang Tua)

Page 138: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

しし:と

Page 139: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

Lampiran 9

SKOR DATA MENTAH VARIABEL Y

(Motivasi Belajar Siswa)

Page 140: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

,ヒΣ,臣と

コピ

に,,ロ

Page 141: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

Lampiran 10

REKAPITULASI TOTAL SKOR VARIABEL X DAN VARIABEL Y

N Peran Orang Tua (X) Motivasi Belajar

Siswa (Y)

1 72 69

2 85 77

3 72 72

4 73 65

5 67 68

6 76 71

7 69 79

8 85 79

9 73 77

10 71 71

11 64 63

12 79 74

13 68 61

14 72 70

15 75 76

16 72 74

17 80 80

18 73 81

19 81 78

20 69 68

21 83 83

22 69 66

23 73 73

24 85 78

25 76 74

26 65 69

27 75 74

28 84 78

29 78 79

30 77 70

31 68 68

32 63 60

33 75 75

34 82 72

35 73 80

36 76 80

37 62 62

38 66 68

Page 142: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

39 80 79

40 84 82

41 68 66

42 70 68

43 60 63

44 82 83

45 83 80

46 82 79

47 75 78

48 80 83

49 83 80

50 72 72

JUMLAH 3725 3667

Page 143: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

Lampiran 11

HASIL DESKRIPSI DATA

(Peran Orang Tua)

Frequencies

PeranOrangTua

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 60 1 2.0 2.0 2.0

62 1 2.0 2.0 4.0

63 1 2.0 2.0 6.0

64 1 2.0 2.0 8.0

65 1 2.0 2.0 10.0

66 1 2.0 2.0 12.0

67 1 2.0 2.0 14.0

68 3 6.0 6.0 20.0

69 3 6.0 6.0 26.0

70 1 2.0 2.0 28.0

71 1 2.0 2.0 30.0

72 5 10.0 10.0 40.0

73 5 10.0 10.0 50.0

75 4 8.0 8.0 58.0

76 3 6.0 6.0 64.0

77 1 2.0 2.0 66.0

78 1 2.0 2.0 68.0

Statistics

PeranOrangTua

N Valid 50

Missing 0

Mean 74.50

Median 74.00

Mode 72a

Std. Deviation 6.695

a. Multiple modes exist. The

smallest value is shown

Page 144: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

79 1 2.0 2.0 70.0

80 3 6.0 6.0 76.0

81 1 2.0 2.0 78.0

82 3 6.0 6.0 84.0

83 3 6.0 6.0 90.0

84 2 4.0 4.0 94.0

85 3 6.0 6.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

Page 145: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

Lampiran 12

HASIL DESKRIPSI DATA

(Motivasi Belajar Siswa)

Frequencies

Statistics

Motivasi_Belajar_Siswa

N Valid 50

Missing 0

Mean 73.34

Median 74.00

Mode 68a

Std. Deviation 6.330

a. Multiple modes exist. The

smallest value is shown

Motivasi_Belajar_Siswa

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 60 1 2.0 2.0 2.0

61 1 2.0 2.0 4.0

62 1 2.0 2.0 6.0

63 2 4.0 4.0 10.0

65 1 2.0 2.0 12.0

66 2 4.0 4.0 16.0

68 5 10.0 10.0 26.0

69 2 4.0 4.0 30.0

70 2 4.0 4.0 34.0

71 3 6.0 6.0 40.0

72 3 6.0 6.0 46.0

73 1 2.0 2.0 48.0

74 4 8.0 8.0 56.0

75 1 2.0 2.0 58.0

76 1 2.0 2.0 60.0

Page 146: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

77 2 4.0 4.0 64.0

78 4 8.0 8.0 72.0

79 4 8.0 8.0 80.0

80 5 10.0 10.0 90.0

81 1 2.0 2.0 92.0

82 1 2.0 2.0 94.0

83 3 6.0 6.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

Page 147: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

Lampiran 13

HASIL UJI NORMALITAS

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 50

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation 3.54888005

Most Extreme Differences Absolute .071

Positive .071

Negative -.062

Test Statistic .071

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Page 148: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

Lampiran 14

HASIL UJI LINEARITAS

Means

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

Motivasi Belajar (Y) * Peran

Orang Tua (X) 50 100.0% 0 0.0% 50 100.0%

Report

Motivasi Belajar (Y)

Peran Orang Tua (X) Mean N Std. Deviation

60.00 65.0000 1 .

62.00 64.0000 1 .

63.00 62.0000 1 .

64.00 65.0000 1 .

65.00 71.0000 1 .

66.00 70.0000 1 .

67.00 70.0000 1 .

68.00 67.0000 3 3.60555

69.00 70.3333 3 2.51661

70.00 70.0000 1 .

71.00 73.0000 1 .

72.00 73.4000 5 1.94936

73.00 77.2000 5 6.49615

75.00 77.7500 4 1.70783

76.00 77.0000 3 4.58258

77.00 72.0000 1 .

78.00 81.0000 1 .

79.00 76.0000 1 .

80.00 82.6667 3 2.08167

81.00 80.0000 1 .

82.00 80.0000 3 5.56776

83.00 83.0000 3 1.73205

84.00 82.0000 2 2.82843

85.00 80.0000 3 1.00000

Page 149: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

Total 75.3400 50 6.32975

ANOVA Table

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

Motivasi Belajar

(Y) * Peran

Orang Tua (X)

Between

Groups

(Combined) 1603.137 23 69.702 5.033 .000

Linearity 1346.087 1 1346.087 97.195 .000

Deviation from

Linearity 257.050 22 11.684 .844 .655

Within Groups 360.083 26 13.849

Total 1963.220 49

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

Motivasi Belajar (Y) * Peran

Orang Tua (X) .828 .686 .904 .817

Page 150: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

Lampiran 15

HASIL UJI KORELASI

Correlations

Peran Orang

Tua (X)

Motivasi Belajar

(Y)

Peran Orang Tua (X) Pearson Correlation 1 .828**

Sig. (2-tailed) .000

N 50 50

Motivasi Belajar (Y) Pearson Correlation .828** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 50 50

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 151: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

Lampiran 16

HASIL KOEFISIEN DETERMINASI

Regression

Variables Entered/Removeda

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 Peran Orang

Tua (X)b

. Enter

a. Dependent Variable: Motivasi Belajar (Y)

b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .828a .686 .679 3.58566

a. Predictors: (Constant), Peran Orang Tua (X)

b. Dependent Variable: Motivasi Belajar (Y)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1346.087 1 1346.087 104.697 .000b

Residual 617.133 48 12.857

Total 1963.220 49

a. Dependent Variable: Motivasi Belajar (Y)

b. Predictors: (Constant), Peran Orang Tua (X)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 15.019 5.722 2.625 .012

Peran Orang Tua (X) .783 .077 .828 10.232 .000

a. Dependent Variable: Motivasi Belajar (Y)

Page 152: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 61.9889 81.5598 73.3400 5.24129 50

Residual -7.25156 8.83425 .00000 3.54888 50

Std. Predicted Value -2.166 1.568 .000 1.000 50

Std. Residual -2.022 2.464 .000 .990 50

a. Dependent Variable: Motivasi Belajar (Y)

Page 153: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

LEMBAR

HASIL OBSERV ASI PENELITIAN

Pada bulan Mei peneliti melakukan observasi penelitian di sekolah SD AI­

Zahra Indonesia, Pamulang, Tangerang Selatan. Observasi penelitian ini bertujuan

untuk mengamati fenomena atau permasalahan yang terjadi di sekolah. Dari

permasalahan yang terjadi di sekolah, peneliti akan mengidentifikasi sebab atau

faktor yang mempengharuhi terjadinya permasalahan tersebut. Peneliti melakukan

observasi penelitian ini hanya mengamati siswa kelas kelas V yang terdiri dari

empat rombongan belajar.

Dari hasil pengamatan, peneliti menemukan beberapa permasalahan yang

terjadi, yaitu perbedaan motivasi belajar antara siswa yang satu dengan yang

lainnya. Siswa yang memiliki motivasi tinggi akan mencapai hasil yang lebih

maksimal, mendapat nilai yang bagus, siswa lebih kreatif, sering megikuti

berbagai perlombaan, sedangkan siswa yang kurang termotivasi dalam belajar

mendapatkan hasil yang kurang maksimaL Adapun permasalahan yang lain yaitu

ada beberapa siswa yang kurang antusias dalam menjawab pertanyaan guru da

nada salah satu siswa lama dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.

Pada penelitian ini, peneliti hanya mengamati permasalahan yang

berkaitan dengan motivasi belajar siswa. Motivasi belajar sangat dibutuhkan

dalam proses pembelajaran, karena motivasi merupakan pendorong bagi

seseorang dalam mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Motivasi belajar

akan berpengaruh pada proses pembelajaram dan prestasi bela jar. beberapa orang

tua sibuk dengan pekerjaannya, sehingga pengawasan kepada anaknya dalam

kegiatan belajar kurang maksimal dan hal ini berpengaruh terhadap motivasi

belajar siswa.

Peneliti menyimpulkan bahwa, kurangnya motivasi dalam belajar

dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya peran orang tua. Apabila orang tua

memberikan pengawasan yang maksimal terhadap kegiatan beJajar, maka akan

Page 154: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

tumbuh semangat anak dalam belajar, sehingga akan mencapai hasil yang

memuaskan, sedangkan orang tua kurang dalam memberikan pengawasan dalam

kegiatan belajar maka hasil yang dicapai akan kurang maksimal. Orang tua

sangatlah berperan dalam keberhasilan belajar siswa.

Pamulang, 8 Mei 2017

Erfa Salifiita ~~. 1113018300004

WaH Kelas V- A

6k& 6't~ K.utrlA/~ t .s.P,J,! ~.

~engetahui,

Kepala Sekolah SD AI- Zahra Indonesia

,~.A9 ~P.

Page 155: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

LEMBAR

BASIL OBSERV ASI PENELITIAN

Pada bulan Mei peneliti melakukan observasi penelitian di sekolah SD AI­

Zahra Indonesia, Pamulang, Tangerang Setatan. Observasi penelitian ini bertujuan

untuk mengamati fenomena atau permasalahan yang terjadi di sekolah. Dari

permasalahan yang terjadi di sekolah, peneliti akan mengidentifikasi sebab atau

faktor yang mempengharuhi terjadinya permasalahan tersebut. Peneliti melakukan

observasi penelitian ini banya mengamati siswa kelas kelas V yang terdiri dari

empat rombongan belajar.

Dari hasil pengamatan, peneliti menemukan beberapa permasalahan yang

terjadi, yaitu perbedaan motivasi belajar antara siswa yang satu dengan yang

lainnya. Siswa yang memiliki motivasi tinggi akan mencapai hasil yang lebih

maksimal, mendapat nilai yang bagus, siswa lebih kreatif, sering megikuti

berbagai perlombaan, sedangkan siswa yang kurang termotivasi dalam belajar

mendapatkan hasil yang kurang maksimaL Adapun permasalahan yang lain yaitu

salah satu siswa terlambat datang ke sekolah, ada salah satu siswa lama dalam

menyelesaikan tugas, ada salah satu siswa yang tidak mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru, dan ada salah satu siswa yang sering membuat keributan.

Pada penelitian ini, peneliti hanya mengamati permasalahan yang

berkaitan dengan motivasi belajar siswa. Motivasi belajar sangat dibutuhkan

dalam proses pembelajaran, karena motivasi merupakan pendorong bagi

seseorang dalam mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Motivasi belajar

akan berpengaruh pada proses pembelajaram dan pre stasi belajar. beberapa orang

tua sibuk dengan pekerjaannya, sehingga pengawasan kepada anaknya dalam

kegiatan belajar kurang maksimal dan hal ini berpengaruh terhadap motivasi

belajar siswa.

Peneliti menyimpulkan bahwa, kurangnya motivasi dalam belajar

dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya peran orang tua. Apabila orang tua

Page 156: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

memberikan pengawasan yang maksimal terhadap kegiatan belajar, maka akan

tumbuh seman gat anak dalam belajar, sehingga akan mencapai hasil yang

memuaskan, sedangkan orang tua kurang dalam memberikan pengawasan dalam

kegiatan belajar maka hasil yang dicapai akan kurang maksimal. Orang tua

sangatlah berperan dalam keberhasilan belajar siswa.

Pamulang, 8 Mei 2017

Observer

<:J~~ Eifa SaJlnita 'L-\m'\ NL{rr'f\Yk3~f S-?J. ~M. 1113018300004 NIP. ....

Mengetahui,

Kepala Sekolah SD Al Zahra Indonesia

NIP.

Page 157: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

LEMBAR

BASIL OBSERVASI PENELITIAN

Pada bulan Mei peneliti melakukan observasi penelitian di sekolah SO AI­

Zahra Indonesia, Pamulang, Tangerang Selatan. Observasi penelitian ini bertujuan

untuk mengamati fenomena atau pennasalahan yang terjadi di sekolah. Dari

pennasalahan yang teJjadi di sekolah, peneliti akan mengidentifIkasi sebab atau

faktor yang mempengharuhi teJjadinya pennasalahan tersebut. Peneliti melakukan

observasi penelitian ini hanya mengamati siswa kelas kelas V yang terdiri dari

empat rombongan belajar.

Dari hasil pengamatan, peneliti menemukan beberapa pennasalahan yang

teJjadi, yaitu perbedaan motivasi belajar antara siswa yang satu dengan yang

lainnya. Siswa yang memiliki motivasi tinggi akan mencapai hasil yang lebih

maksimal, mendapat nilai yang bagus, siswa lebih kreatif, sering megikuti

berbagai perlombaan, sedangkan siswa yang kurang tennotivasi daJam belajar

akan mendapatkan hasil yang kurang maksimal. Adapun pennasalahan yang lain

yaitu ada salah satu siswa terlambat datang ke sekolah, ada salah satu siswa lama

dalam menyelesaikan tugas, ada salah satu siswa yang sering menyendiri tidak

bergabung dengan temannya, ada beberapa siswa yang mengobrol saat guru

menjelaskan materi pelajaran sehingga menganggu ternan yang fokus dalam

bela jar, dan ada salah satu siswa yang jalan-jalan di dalam kelas saat guru

mengajar.

Pada penelitian ini, peneliti hanya mengamati pennasalahan yang

berkaitan dengan motivasi belajar siswa. Motivasi belajar sangat dibutuhkan

dalam proses pembelajaran, karena motivasi merupakan pendorong bagi

seseorang dalam mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Motivasi belajar

akan berpengaruh pada proses pembelajaram dan prestasi belajar. beberapa orang

tua sibuk dengan pekeJjaannya, sehingga pengawasan kepada anaknya dalam

Page 158: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

kegiatan belajar kurang maksimal dan hal ini berpengaruh terhadap motivasi

belajar siswa.

Peneliti menyimpulkan bahwa, kurangnya motivasi dalam belajar

dipengamhi oleh beberapa hal, salah satunya peran orang tua. Apabila orang tua

memberikan pengawasan yang maksimal terhadap kegiatan belajar, maka akan

tumbuh semangat anak dalam belajar, sehingga akan mencapai hasH yang

memuaskan, sedangkan orang tua kurang dalam memberikan pengawasan dalam

kegiatan belajar maka hasH yang dicapai akan kurang maksimal. Orang tua

sangatlah berperan dalam keberhasilan belajar siswa.

Pamulang, 9 Mei 2017

Wali Kelas V- C

Erfa Sahnifu NIM.1113018300004

Mengetahui,

Kepala Sekolah SD AI- Zahra Indonesia

NIP.

Page 159: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

LEMBAR

HASIL OBSERV ASI PENELITIAN

Pada bulan Mei peneliti melakukan observasi penelitian di sekolah SD AI­

Zahra Indonesia, Pamulang, Tangerang Selatan. Observasi penelitian ini bertujuan

untuk mengamati fenomena atau permasalahan yang terjadi di sekolah. Dari

pennasalahan yang terjadi di sekolah, peneliti akan mengidentifikasi sebab atau

faktor yang mempengharuhi terjadinya permasalahan tersebut. Peneliti melakukan

observasi penelitian ini hanya mengamati siswa kelas kelas V yang terdiri dari

empat rombongan belajar.

Dari hasil pengamatan, peneJiti menemukan beberapa permasaJahan yang

terjadi, yaitu perbedaan motivasi belajar antara siswa yang satu dengan yang

lainnya. Siswa yang memiliki motivasi tinggi akan mencapai hasil yang lebih

maksimal, mendapat nilai yang bagus, siswa lebih kreatif, sering megikuti

berbagai perlombaan, sedangkan siswa yang kurang termotivasi dalarn belajar

akan mendapatkan hasil yang kurang rnaksimal. Adapun permasalahan yang lain

yaitu, ada beberapa siswa yang mengobrol saat guru menjelaskan materi pelajaran

sehingga menganggu ternan yang fokus dalam belajar, dan ada beberapa siswa

yang susah diatur oJeh guru.

Pada penelitian ini, peneliti hanya mengamati permasalahan yang

berkaitan dengan motivasi bela jar siswa. Motivasi belajar sangat dibutuhkan

dalam proses pembelajaran, karena motivasi merupakan pendorong bagi

seseorang dalam mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Motivasi belajar

akan berpengaruh pada proses pembelajaram dan pre stasi bela jar. beberapa orang

tua sibuk dengan pekerjaannya, sehingga pengawasan kepada anaknya dalam

kegiatan belajar kurang maksimal dan hal ini berpengaruh terhadap motivasi

belajar siswa.

Peneliti menyimpulkan bahwa, kurangnya motivasi dalam belajar

dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya peran orang tua. Apabila orang tua

Page 160: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

memberikan pengawasan yang maksimal terhadap kegiatan belajar, maka akan

tumbuh semangat anak dalam belajar, sehingga akan mencapai hasil yang

memuaskan, sedangkan orang tua kurang dalam memberikan pengawasan dalam

kegiatan belajar maka hasil yang dicapai akan kurang maksimal. Orang tua

sangatlah berperan dalam keberhasilan belajar siswa.

Pamulang,9 Mei2017

NIM。 1113018300004 NIP.

Mengetahui,

Kepala Sekolah SD Al -Zahra Indonesia

itaS由一

maバ ,S.

Page 161: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

LEⅣIBAR UЛ REFEttNSI

Nama : Erfa Sahnita

NIM :1113018300004

Jurusan : Pendidikan Curu Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Judul Skripsi : Hubungan Peran Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa

Kelas V SD Al -Zahra lndonesia Pamulang Tangerang Selatan

NO. Referensi HalamanReferensi

Paraf

r] Abd. Rachman Abror, Psikologi

Pendidikan, (Yogyakarta: PT Tiara

Wacana Yogya, 1993), Cet. - 4

114 抑2. Agnes Tri Harjaningrum. dkk, Peranan

Orang Tua dan Prakti,si dalam Membantu

Tumbuh Kembang Anak Berbakat MelaluiPemahaman Teori dan Tren Pendidikan,(Jakarta: Preanada. 2007), Ed. l, Cet. - I

●D Ahmad Susanto. Bimbingan dan

Konseling di Taman Kanak-kanak,(Jakarta: PrenadaMedia Group, 201 5),

cet. I

145

4. Daniel H. Caro, Parent-ChildCommunication and AcademicPerformance, Journal for Educational

Research Online, Volume 3, No.2,20ll

17-18

r

ξυ Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori

Belajar dan Pembelajaran, (Bogor:

Ghalia Indonesia, 201 1), Cet. - 2

4,51,53-55 や6. Fuad lhsan, Dasar-dasar Kependidikan,

(Jakarta: Rineka Cipta, 2013), Cet - 8

3-4,57 p7. Hamzah B. Uno. Teori Motivasi &

Pengukurannya: Analisis di BidangPendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara.

2008), Ed. 1, Cet. - 3

1,3,27-29,/-7

8. Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, 87, 88

2

Page 162: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012),

cet - l0 %9. Helmawati, Pendidikan Keluarga:

Teoritis dan Praktis, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya,2014), cet.- I

24,26,42,

44,45¨ 49,50,

72,138-139,

199-205 い10. M. Ngalim Purwanto, Psikologi

Pendidikan, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya,2013)74-78

ゝW

M. Ngalim Purwanto, Ilmu PendidikanTeoretis dan Praktis, (Bandung: PTRemaja Rosdakarya,2011), Ed. 2, Cet. -21

82 牧Ⅳ

つ4 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan

dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2013), Cet. - l887,93

わ●D Ocmar Hamalit Kfrrノ 肋Jzr“ グαη

Pι″わθ′げα7ηη,(Jakarta:PT Bumi Aksaraぅ1999),Ed.1,Cet-2

112 Ъ14. Oemar Hamalik, Psikologi Belajar &

Mengajar, (Bandung: Sinar Baru

Algesindo,2014)

つつ

OJ

燎W

ξυ Ramli Akbar, The Effect Learning

Motivation on Students Productive

Competencies in Vocational High School,

West Sumatra, lnternastional Journal ofAsian Social Science, Volume 3, No. 6,

20t4

724 ふ

16. Sardiman A.M, I力たんαたsJ こ lZb′ Jッαsノ

Bθ′″αr ル脅ηgのα為 (Jakarta: Rttawali

Pers,2014),Ed.1,Cet.-22

73…74,85,89,

90‐91,83,84 ヽ17. Sitwat Saeed, and David Zyngier, How

Motivation InJluences Student

Engagement: A Quality Case Stud),

Canadian Center of Science and

Education, Volume l, No.2,2012

254 祇脚

18. Sri Lestari, Psikologi Keluarga:Penanaman Nilai dan Penanganan

Konflik dalam Keluarga, (Jakarta:

Kencana, 2012)

152‐ 153 鳥W

Page 163: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

19. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2006)

89,153-163.

114.135 ヽ20. Suharsimi Arikunto. Dasar-da.sar

Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: BumiAksara, 2016), Ed. 2, Cet. 5

89よⅣ

つ4 Syaifuf Bahri Djamarah. Pola Asuh Orang

Tua dan Komunika.;i dalam Keluarga(Upaya Membangun Citra Membentuk

Pribadi Anak), (Jakarta: PT Rineka Cipta,20r4)

32‐33帳W

つ4

うん Syamsu Yusuf LN., Psikologi

Perkembangan Anak & Remaja,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012)25,47-48

炊脚

23. Tim Penyususnan Pusat Bahasa. Kamus

Besar Bahasa Indone,sia, (Jakarta: BalaiPustaka, 2007), ed. 3, cet - 4

854憔Ⅳ

24. Zurinal Z, Wahid Sayuti, IlmuPendidikan: Pengantar & Dasar-dasarPelaksanaan Pendidikan, (Jakarta: UINJakarta Press, 2006), cet-1, h.75-76

75-76,76,117

憔W

Page 164: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37561/2/ERFA SAHNITA... · Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, ... kepada keluarga

BIODATA PENULIS

Nama lengkap Erfa Sahnita biasa dipanggil

“Erfa”. Lahir di Kota Brebes, pada tanggal 17 Mei

1995. Putri dari pasangan Bapak Kholil dan Ibu

Roisah. Penulis merupakan anak ke dua dari dua

bersaudara.

Alamat email penulis [email protected]

Pendidikan yang ditempuh oleh penulis di antaranya di SDN Karangsari

03 tahun 2001-2007, SMPN 02 Bulakamba-Brebes tahun 2007-2010, SMAN 01

Bulakamba-Brebes tahun 2010-2013, dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun

2013-2017 pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah.

Skripsi yang penulis buat berjudul “Hubungan Peran Orang Tua

dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas V SD Al – Zahra Indonesia Pamulang

Tangerang Selatan”. Skripsi ini dibuat melalui berbagai arahan dan bimbingan

dari Ibu Dra. Hj. Zikri Neni Iska, M. Psi.