Skripsi s1 pendidikan

194
perpustakaan.uns. ac.id digilib.uns .ac.id UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEBELAJARAN AKUNTANSI DENGAN MODEL STUDENT FASILITATOR AND EXPLAINING PADA SISWA KELAS XII SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 (Penelitian Tindakan Kelas) SKRIPSI Oleh : RISAL ARIYANTO K7406135 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Transcript of Skripsi s1 pendidikan

Page 1: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEBELAJARAN AKUNTANSI

DENGAN MODEL STUDENT FASILITATOR AND EXPLAINING

PADA SISWA KELAS XII SMK KRISTEN 1 SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2010/2011

(Penelitian Tindakan Kelas)

SKRIPSIOleh:

RISAL ARIYANTO

K7406135

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTAcommit to user

2010

Page 2: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEBELAJARAN AKUNTANSI

DENGAN MODEL STUDENT FASILITATOR AND EXPLAINING

PADA SISWA KELAS XII SMK KRISTEN 1 SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2010/2011

(Penelitian Tindakan Kelas)

Oleh:

RISAL ARIYANTO

K7406135

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Program

Studi Pendidikan Ekonomi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2010commit to user

ii

Page 3: Skripsi s1 pendidikan

commit to user

iii

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 4: Skripsi s1 pendidikan

commit to user

iv

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 5: Skripsi s1 pendidikan

commit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

v

Page 6: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ABSTRAK

RISAL ARIYANTO. K7406135. UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEBELAJARAN AKUNTANSI DENGAN MODEL STUDENT FASILITATOR AND EXPLAINING PADA SISWA KELAS XII SMK KRISTEN 1SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011. Skripsi. Surakarta. FakultasKeguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Agustus 2010.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan pembelajaran

dengan metode Student Fasilitator And Explainig dalam rangka meningkatkan

kualitas pembelajaran akuntansi di kelas XII Akuntansi SMK Kristen 1 Surakarta

Tahun Pelajaran 2010/2011.

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas. Obyek

penelitian ini adalah siswa kelas XII Akuntansi 1 SMK Kristen 1 Surakarta yang

berjumlah 25 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dengan kolaborasi antara peneliti,

guru kelas dan melibatkan partisipasi siswa. Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini

dilakukan dengan pemberian simulasi terlebih dahulu oleh peneliti kepada guru kelas.

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tidak terstruktur, observasi,

dokumentasi, dan tes. Prosedur penelitian meliputi tahap: (1) identifikasi masalah, (2)

persiapan, (3) penyusunan rencana tindakan, (4) implementasi tindakan, (5)

pengamatan, dan (6) penyusunan laporan. Proses penelitian ini dilaksanakan dalam

dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) perencanaan

tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan

refleksi. Setiap siklus dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, masing-masing

pertemuan selama 3 x 45 menit.

Berdasarkan analisis data dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa

penerapan metode Student Fasilitator And Explainig dapat meningkatkan kualitas

pembelajaran akuntansi (baik proses maupun hasil). Hal tersebut terefleksi dari

beberapa indikator sebagai berikut: (1) Pemahaman materi oleh siswa meningkat dari

72% atau 18 siswa pada silkus I menjadi 80% atau 20 siswa pada siklus II, (2)

Ketuntasan hasil belajar siswa meningkat yang semula 84% atau 25 siswa pada siklus

I menjadi 96% atau sebanyak 24 siswa, (3) Selama proses pembelajaran berlangsung,

siswa yang berkelakuan baik dalam mengikuti pembelajaran meningkat dari 80% atau

20 siswa pada siklus I menjadi 92c%omamtaituto23usseirswa pada siklus II, (4) Peningkatan vi

Page 7: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

jumlah siswa yang rajin dan disiplin dari 20 siswa pada siklus I menjadi 24 siswa pada

siklus II, (5) Pada siklus I kerapian siswa dalam proses pembelajaran sebanyak 80%

atau 20 siswa menjadi 92% atau 23 siswa pada siklus II, (6) Keaktifan siswa

meningkat ditunjukkan dengan keterampilan bertanya dari 68% atau 17 siswa pada

siklus I menjadi 84% atau 21 siswa pada siklus II dan keterampilan menjawab siswa

pada siklus I sebanyak 80% atau 20 siswa menjadi 84% atau 21 siswa pada siklus II,

(7) Motivasi siswa dalam mengikuti proses belajar pada siklus I sebanyak 68% atau

17 siswa dan pada siklus II menjadi 76% atau 19 siswa, (8) Adanya peningkatan

pencapaian hasil belajar siswa dari 84% atau 21 siswa dengan KKM 75 pada siklus I

menjadi 96% atau 24 siswa dengan KKM 80 pada siklus II.

Peningkatan tersebut terjadi setelah guru melakukan beberapa upaya, antara

lain: (1) Penerapan metode student fasilitator and expliaing dalam pembelajaran, (2)

Guru membuat inovasi baru dalam menyampaikan pelajaran akuntansi, yaitu dengan

membuat siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran, (3) Guru terus memotivasi

siswa dalam belajar melalui pelaksanaan diskusi dan presentasi sehingga siswa lebih

menguasai materi dan tidak malu atau ragu untuk maju ke depan kelas. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan metode pembelajaran Student

Fasilitator And Expliaing dapat meningkatkan kualitas pembelajaran akuntansi baik

dari segi proses maupun hasil.

commit to user

vii

Page 8: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

MOTTO

Ibu, tanpamu tiada mungkin aku ada

Karena kaulah aku lahir kedunia

Masa kecilku yang begitu ceria

Tanpa kusadari darimana asalnya

Kasih sayangmu menghidupkan aku

Cucuran keringatmu membesarkan aku

Belai lembutmu memanjakanku

Kata-kata nasihatmu menuntun jalanku

Kapankah saatnya tiba dirimu kembali bahagia

Besar harapan kupersembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa

Kulantunkan doa yang tiada batasnya, untuk kepulihanmu disana

Karena aku rindu hadirmu didalam keluarga

Senyummu, candamu, semangatmu, raut wajahmu

Selalu menghiasi jiwa dan hatiku

Jam telah berganti hari, haripun berganti bulan

Ingin rasanya aku segera pulang dan menangis dalam pelukan

Kuingin merawatmu, menjagamu, membahagiakanmu

Menemanimu dalam menyusuri sisa hidupmu

Bertahanlah oh ibu, aku akan slalu disampingmu

Karena Tuhan selalu menyertaimu

”Ada tangis ada tawa, ada suka ada duka, ada susah ada bahagia”

”Segala sesuatu sudah disediakan oleh-Nya tinggal bagaimana kita menghadapinya”

”Orang yang sering menatap kebelakang susah untuk maju, maka tataplah kedepan

tapi jangan lupa dengan yang dibelakang.”

”Janganlah malu untuk maju, tetapi malulah kau karena tidak maju”

commit to userviii

(Penulis)

Page 9: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan sebagai wujud rasa sayang,

cinta kasih penulis dan terima kasih penulis kepada :

- Ibu dan Bapak tersayang yang telah memberikan doa restu,

kasih sayang, dan nasehatnya. (cepat sembuh ibu...)

- Saudara-saudaraku yang mendukung dan memfasilitasi

penelitianku.

- Ibu Sri Witurachmi, Pak Ngadiman, terima kasih atas

bimbingan, kesabaran, dan semangatnya.

- Sahabat-sahabatku Burhan, Bayu, Ian, Murry, Dodo, Putri,

Hafid, Tonang, Wawan, Rosyid thanks for all.

- Teman-teman Pendidikan Ekonomi kelas C 2006

- Teman-teman Akuntansi 2006 yang tidak bisa tertulis

semua terima kasih.

- Almamater UNS.

- Kakak-kakak dan teman-teman kost mandiri.

- Adik tersayang ( Wika ) yang selalu mensuport penulis.commit to user

ix

Page 10: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

rahmat dan kehendak-Nya, skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik oleh penulis

untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi dalam menyelesaikan penulisan

skripsi ini dapat diatasi berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, atas segala

bentuk bantuannya penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini.

3. Drs. Wahyu Adi, M.Pd., selaku Ketua Bidang Keahlian Khusus Pendidikan

Akuntansi yang telah memberikan bimbingan dan arahan dengan bijaksana.

4. Dra. Sri Witurachmi. M.M, selaku pembimbing I yang telah memberikan banyak

sekali motivasi, ilmu dan arahan dengan penuh kesabaran.

5. Drs. Ngadiman, M.Si, selaku pembimbing II yang telah memberikan dorongan,

semangat dan bimbingan dengan baik dan sabar.

6. Dra. Sri Haryanti, M.M, selaku Kepala SMK Kristen 1 Surakarta, yang telah

banyak memberikan ijin kepada penulis untuk menyusunan skripsi ini.

7. Dra. Dwi Ruswantini, selaku wakil kepala sekolah bidang kurikulum yang

memberikan informasi dan ilmu serta senantiasa memotivasi penulis dengan

penuh kesabaran.

8. Dra. Nunik Heriyanti, selaku guru pamong yang telah memberikan dorongan,

semangat dan bimbingan dengan baik.

9. Guru, karyawan, dan siswa-siswa XII Akuntansi 1 yang telah banyak memberikan

bantuan bagi penulis dalam penyusunan skripsi ini.

10. Bapak, Ibu, dan adik tercinta, yang selalu memberikan dorongan baik moral

maupun spiritual, dan kasih sayang serta doa yang tak henti-hentinya mengiringi

penulis hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.commit to user

x

Page 11: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

11. Teman-teman satu perjuangan Burhan, Bayu, Ian, Murry, Dodo, Putri, Hafid,

Wawan, Tonang, Hasan, Rosyid dan semua pihak yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini.

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan

Yang Maha Esa. Amin.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan,

untuk itu masukan berupa kritik dan saran yang membangun untuk kedepan akan

penulis terima dengan penuh rasa terima kasih. Penulis berharap semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan perkembangan ilmu pengetahuan

pada khususnya.

Surakarta, November 2010

Penulis

commit to user

xi

Page 12: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN .......................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... v

HALAMAN ABSTRAK ............................................................................... vi

HALAMAN MOTTO ................................................................................... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... ix

KATA PENGANTAR.................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xv

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Perumusan Masalah .................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6

D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 6

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ....................................................................... 8

A. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 8

1. Hakikat Belajar ...................................................................... 8

a. Pengertian Belajar ............................................................ 8

b. Pengertian Kualitas Pembelajaran ................................... 9

2. Hakikat Pembelajaran Akuntansi ......................................... 18

a. Pengertian Pembelajaran .................................................. 18

b. Pengertian Akuntansi ....................................................... 18

3. Metode Student Fasilitator And Explaining ......................... 20commit to user

xii

Page 13: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

a. Model Pembelajaran ........................................................ 20

b. Model Pembelajaran Student Fasilitator And Explaining. 21

c. Kelebihan dan Kelemahan Metode Pembelajaran Student

Fasilitator And Explaining .............................................. 22

B. Penelitian Yang Relevan ............................................................ 24

C. Kerangka Pemikiran ................................................................... 25

D. Hipotesis Tindakan .................................................................... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 28

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 28

B. Subjek dan Objek Penelitian ....................................................... 29

C. Pendekatan Penelitian ................................................................. 30

D. Tehnik Pengumpulan Data .......................................................... 33

E. Prosedur Penelitian ..................................................................... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 37

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ......................................................... 37

B. Identifikasi Masalah Pembelajaran Akuntansi SMK Kristen 1

Surakarta ...................................................................................... 42

C. Deskripsi Hasil Penelitian ........................................................... 46

1. Siklus I ................................................................................... 46

a. Perencanaan Tindakan Siklus I ........................................ 46

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I ........................................ 50

c. Observasi dan Interpretasi ................................................. 53

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus I .......................... 57

2. Siklus II .................................................................................. 59

a. Perencanaan Tindakan Siklus II ....................................... 59

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ....................................... 62

c. Observasi dan Interpretasi ................................................. 66

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus II ......................... 70

D. Pembahasan.................................................................................. 71

BAB IV SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .................................... 78commit to user

xiii

Page 14: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

A. Simpulan ...................................................................................... 78

B. Implikasi ...................................................................................... 79

C. Saran ............................................................................................ 81

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 83

LAMPIRAN ....................................................................................... 85

PERIJINAN ....................................................................................... 144

commit to user

xiv

Page 15: Skripsi s1 pendidikan

Gambar 2. Pola Interaksi Guru Dan Anak Didik 21

Gambar 3. Alur Kerangka Berpikir 27

Gambar 4. Siklus Penelitian Tindakan Kelas 31

Gambar 5. Grafik Aspek Kognitif 74

Gambar 6. Grafik Aspek Afektif 75

Gambar 7. Grafik Aspek Psikomotor 75

Gambar 8. Grafik Gabungan 76

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pembelajaran 11

Bagan 1. Tugas-Tugas Guru 12

commit to user

xv

Page 16: Skripsi s1 pendidikan

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Dalam Penelitian 29

Tabel 2. Indikator Ketercapaian Belajar Siswa 35

Tabel 3. Hasil Ulangan Akhir Siswa 46

Tabel 4. Persentase capaian siswa pada Siklus I 56

Tabel 5. Hasil Ulangan Harian Akhir Siklus I 56

Tabel 6. Persentase capaian siswa pada Siklus II 69

Tabel 7. Hasil Ulangan Harian Akhir Siklus II 69

Tabel 8. Profil Hasil Penelitian 74

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR TABEL

commit to user

xvi

Page 17: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR LAMPIRAN

Survei Awal 86

Catatan Lapangan 1 87

Daftar Nama Siswa 89

Daftar Nilai Survei Awal Siswa 90

Siklus I 91

Catatan Lapangan 2 92

RPP ( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) 96

Soal Latihan Siklus I 100

Kunci Jawaban Soal Latihan Siklus I 101

Soal Evaluasi Siklus I 105

Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus I 106

Daftar Nilai Siswa Evaluasi Siklus I 110

Daftar Nilai Pemahaman Siswa 111

Daftar Nilai Kognitif Siswa 112

Daftar Nilai Afektif Siswa 113

Daftar Nilai Psikomotor Siswa 114

Gambar 1. Guru menjelaskan materi 115

Gambar 2. Siswa mendiskusikan materi 115

Gambar 3. Siswa mempresentasikan materi 116

Gambar 4. Evaluasi siklus I 116

Siklus II 117

Catatan Lapangan 3 118

RPP ( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) 122

Soal Latihan Siklus II 126

Kunci Jawaban Soal Latihan Siklus II 128

Soal Evaluasi Siklus II 130

Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II 133

Daftar Nilai Siswa Evaluasi Siklus II 137commit to user

xvii

Page 18: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Daftar Nilai Pemahaman Materi 138

Daftar Nilai Kognitif Siswa 139

Daftar Nilai Afektif Siswa 140

Daftar Nilai Psikomotor Siswa 141

Gambar 1. Guru menjelaskan materi Siklus II 142

Gambar 2. Siswa mendiskusikan materi Siklus II 142

Gambar 3. Siswa mempresentasikan materi Siklus II 143

Gambar 4. Evaluasi siklus II 143

commit to user

xviii

Page 19: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari waktu ke waktu

semakin cepat dan canggih yang didorong oleh arus gobalisasi yang semakin

meluas. Seiring dengan perubahan paradigma pendidikan, guru diharapkan

mampu mengambil keputusan baik ketika merencanakan maupun melaksanakan

kegiatan pembelajaran, termasuk pemecahan masalah yang ditemukan dalam

kegiatan pembelajaran dan secara kreatif memunculkan gagasan dan motivasi

baru untuk meningkatkan mutu / kualitas pembelajaran.

Pendidikan di Indonesia pada dasarnya bertujuan untuk mencerdaskan

kehidupan bangsa dan membentuk manusia yang utuh dan mandiri sesuai dengan

tujuan nasional sebagaimana yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945 alinea 4.

Wujud perhatian Pemerintah Indonesia terhadap pendidikan tersusun dalam

Undang-Undang Republik Indonesia, nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem

Pendidikan Nasional yang dalam Bab II pasal 3 menyatakan bahwa :

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab

Dalam proses belajar mengajar banyak faktor yang dapat mempengaruhi

pencapaian prestasi dan kompetensi belajar siswa. Menurut Muhibbin Syah (2005:

144), faktor-faktor tersebut dikelompokkan menjadi tiga macam. Pertama faktor

internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani

siswa. Kedua faktor eksternal (faktor dari luar diri siswa) Ketiga Faktor

pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan

metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-

materi pelajaran.

commit to user

1

Page 20: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti ketika

Kegiatan Belajar Pembelajaran (KBM) berlangsung di kelas XII Akuntansi SMK

Kristen 1 Surakarta dapat dipaparkan sebagai berikut:

1. Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran masih belum nampak,

2. Para siswa jarang mengajukan pertanyaan, walaupun guru sering

meminta agar siswa bertanya jika ada hal-hal yang belum atau kurang

paham,

3. Keaktifan siswa ketika mengerjakan soal-soal latihan pada proses

pembelajaran juga masih kurang,

4. Kurangnya keberanian siswa untuk mengerjakan soal di depan kelas,

5. Gaya bahasa yang digunakan guru dalam menyampaikan materi susah

untuk dipahami.

6. Kurangnya minat dan motivasi belajar siswa.

Kurangnya minat belajar dan motivasi siswa dipengaruhi oleh berbagai

faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat dan semangat belajar siswa

berasal dari dalam maupun dari luar siswa. Dalam diri siswa terdapat hal-hal yang

menyebabkan siswa malas dan kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran seperti

jenuh dan merasa bosan terhadap proses pembelajaran. Siswa malas dan bosan

disebabkan karena proses pembelajaran yang monoton dan kurang menantang

kreatifitas siswa. Permasalahan siswa yang dibawa hingga ke sekolah juga

mempengaruhi semangat dan motivasi belajar siswa.

Faktor dari luar siswa adalah cara dan metode pembelajaran yang diberikan

guru bersifat monoton dan kurang menantang. Proses pembelajaran yang bersifat

monoton dapat menghambat dan mematikan kreatifitas peserta didik. Pada

umumnya guru enggan menggunakan metode pembelajaran yang bervarasi.

Padahal penggunaan metode yang bervariasi sangat penting agar siswa tidak

merasa bosan, jenuh, kurang termotivasi dan kurang antusias dalam mengikuti

proses pembelajaran. Hal inilah yang dapat mengakibatkan ketidak berhasilan

proses pembelajaran dan hasil yang dicapai siswa kurang maksimal.

Permasalahan yang dihadapi oleh siswa menuntut profesioalitas guru untuk

memecahkan permasalahan tersceobmumt itdtaolaumser proses pembelajaran. Menurut

Page 21: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

3

Depdikbud dan Johson dalam Martinis Yamin (2006:21), unjuk kerja guru

mencakup tiga aspek yaitu : kemampuan profesional, kemampuan sosial dan

kemampuan personal. Pembelajaran merupakan suatu proses memberi rangsangan

kepada siswa supaya belajar. Pembelajaran berbeda dari pengajaran yang

merupakan terjemahan dari teaching. ( Puji Santosa, dkk 2005. 5, 18 ).

Akuntansi merupakan salah satu bidang studi yang memiliki peran penting

dalam pendidikan dan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi sebagian siswa materi

akuntansi dianggap sebagai materi yang cukup sulit. Belajar akuntansi pada

dasarnya merupakan belajar konsep, sedangkan konsep-konsep dasar akuntansi

merupakan kesatuan yang bulat dan utuh. Pembelajaran akuntansi harus dimulai

dari hal-hal yang sifatnya umum ke hal-hal yang lebih khusus dan harus

memperhatikan urutan dari beberapa konsep. Suatu konsep harus diajarkan dan

dikuasai lebih dulu jika konsep itu diperlukan pada pembelajaran konsep

berikutnya. Untuk meningkatkan pemahaman konsep itu diperlukan latihan

memecahkan persoalan yang berkaitan dengan konsep tesebut. Ini berarti guru

dituntut untuk menerapkan suatu metode pengajaran yang tepat agar mampu

menumbuhkan minat siswa dalam belajar, sehingga hasil yang diharapkan dapat

dicapai secara maksimal.

Pada proses pembelajaran Akuntansi kelas XII SMK Kristen 1 Surakarta,

banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran.

Terlihat pula siswa kurang antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Ketika

ditanya guru, tidak ada siswa yang berani mencoba untuk menjawab kalau belum

ditunjuk. Banyak siswa yang pasif dan hanya beberapa siswa saja yang aktif.

Berdasarkan analisis butir soal MID semester materi mengelola dana kas kecil

ketika siswa berada di kelas XI Akuntansi 1 SMK Kristen 1 Surakarta, secara

klasikal tingkat ketuntasan yang dicapai siswa XI Akuntansi SMK Kristen 1

Surakarta dalam mata pelajaran akuntansi sebesar 53,8 % dengan KKM (Kriteria

Ketuntasan Minimal) 72. Hal ini dapat dilihat dalam lampiran analisis butir soal

materi memproses dokumen dana kas kecil dimana dari 26 siswa hanya terdapat

14 siswa yang mendapat nilai diatas 72 dan terdapat 12 siswa dengan nilai

dibawah 72. commit to user

Page 22: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

4

Hasil belajar siswa dalam pelajaran akuntansi secara garis besar dapat

dibedakan menjadi tiga macam sesuai dengan tujuna pembelajaran akuntansi,

yaitu kecakapan akademic (academic skill), kecakapan sosial (social skill), dan

kecakapan personal (personal skill). Berdasarkan hasil survey yang dilakukan

penulis di SMK Kristen 1 Surakarta dengan responden 3 guru akuntansi

menunjukkan bahwa keberhasilan program pembelajaran akuntansi hanya

didasarkan pada penilaian hasil belajar siswa, sedangkan evaluasi tehadap kualitas

pembelajaran akuntansi kurang mendapat perhatian. Penilaian hasil belajar

akuntansi lebih terfokus pada aspek kecakapan akademik, kurang memperhatikan

kecakapan sosial.

Oleh karena itu diperlukan upaya untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang

menyebabkan ketidakberhasilan proses pembelajaran tersebut dengan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK). Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas maka

peneliti melakukan refleksi dan bekerja sama dengan guru mata pelajaran serta

berkonsultasi dengan dosen pembimbing didalam mengidentifikasi penyebab

terjadinya masalah tersebut, maka hasil diskusi dapat diidentifikasi bahwa faktor

penyebab terjadinya beberapa masalah pembelajaran diatas adalah sebagai

berikut:

1. Rata-rata prestasi belajar siswa materi memproses dokumen dana kas kecil

pada mata pelajaran akuntansi ketika di kelas XI Akuntansi 1 masih rendah.

2. Model pembelajaran yang digunakan oleh guru didominasi dengan model

pembelajaran konvensional yang kurang memotivasi siswa untuk aktif dalam

proses pembelajaran

3. Siswa kurang antusias dan kurang percaya diri serta kurang berminat

terhadap mata pelajaran akuntansi karena mata pelajaran akuntansi dirasa

kurang menarik, sehingga mereka mudah bosan dan sering berbicara sendiri

ketika guru sedang mengajar.

4. Hasil belajar yang tercermin dari prestasi siswa belum menunjukkan hasil

yang maksimal, dengan ditandai nilai rata-rata kelas untuk mata pelajaran

akuntansi masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari analisis butir soal midcommit to user

Page 23: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

5

semeter mata perlajaran akuntansi materi memproses dokumen dana kas kecil

kelas XI akuntansi SMK Kristen 1 Surakarta.

5. Model pembelajaran Student Fasilitator And Explaining diharapkan mampu

untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengn tolok ukur motivasi

bealajar sisawa ,keaktifan siswa dan prestasi siswa pada mata pelajaran

akuntansi.

Untuk mengantisipasi permasalahan yang tersebut diatas, perlu dicarikan

formula pembelajaran yang tepat sehingga dapat meningkatkan keaktifan siswa

dalam pembelajaran akuntansi. Para guru terus berusaha menyusun dan

menerapkan berbagai model yang bervariasi agar siswa tertarik dan bersemangat

dalam belajar akuntansi. Salah satunya adalah dengan menerapkan model

pembelajaran Student Fasilitator and Explaining.

Metode student facilitator and explaining merupakan suatu metode dimana

siswa mempresentasikan ide atau pendapat pada siswa lainnya. Langkah-langkah

pembelajaran dengan metode student facilitator and explaining yaitu guru

menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai, guru menyajikan materi,

memberikan kesempatan siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya baik

melalui bagan atau peta konsep maupun yang lainnya, guru menyimpulkan ide

atau pendapat dari siswa, guru menjelaskan semua materi yang disajikan pada saat

itu dan penutup.

Berdasarkan uraian diatas, penulis bermaksud mengadakan penelitian

tentang peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui metode student

facilitator and explaining pada siswa kelas XII Akuntansi SMK Kristen 1

Surakarta. Dalam pelaksanaannya diperlukan guru pamong dan konsultasi dengan

pembimbing agar proses Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam rangka

memperbaiki proses pembelajaran dapat berjalan dan berhasil dengan baik. Proses

PTK ini memberikan kesempatan kepada peneliti dan guru akuntansi untuk

mengidentifikasi masalah-masalah pembelajaran di sekolah sehingga dapat dikaji,

ditingkatkan dan dituntaskan. Dengan demikian proses pembelajaran akutansi

yang menerapkan metode student facilitator and explaining diharapkan dapat

meningkatkan keaktifan dan presctaosmi msiistwtoa udsaelram rangka meningkatkan kualitas

Page 24: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

6

pembelajaran. Agar pelaksanaan metode ini berjalan sesuai yang diharapkan,

maka keterlibatan guru dalam membimbing dan mengarahkan sangat diperlukan

untuk mencapai hasil belajar yang maksimal sesuai direncanakan

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka penulis

bermaksud mengadakan penelitian dengan judu “Upaya Peningkatkan Kualitas

Pembelajaran Akuntansi Melalui Penerapan Model Pembelajaran Student

Fasilitator And Explaining Pada Siswa Kelas XII SMK Kristen 1 Surakarta

Tahun Ajaran 2010/2011”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka

dapat dirumuskan permasalahan yang dihadapi yaitu:

Apakah penerapan metode Student Fasilitaor And Explaining dapat

meningkatkan kualitas pembelajaranan akuntansi Kelas XII Akuntansi SMK

Kristen 1 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011 dilihat dari motivasi, interaksi,

keaktifan dan prestasi siswa ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh penerapan pendekatan pembelajaran Student Fasilitaor

And Explaining terhadap peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi siswa

Kelas XII Akuntansi SMK Kristen 1 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan

kontribusi positif bagi dunia pendidikan, baik manfaat secara praktis maupun

teoritis, yaitu sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis :

a. Secara teoritis untuk mendapatkan teori baru tentang upaya

meningkatkan mutu pembelajaran akuntansi pada jenjang Sekolah

Menengah Atas. commit to user

Page 25: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

7

b. Sebagai acuan bagi peneliti yang akan datang.

2. Manfaat Praktis :

a. Bagi Siswa :

Siswa dapat secara mudah memahami dan menguasai konsep serta

mampu menyerap dan memecahkan soal pada pelajaran akuntansi.

Memberikan suasana baru dalam pembelajaran akuntansi sehingga

siswa lebih tertarik dalam belajar akuntansi.

Meningkatkan hasil belajar siswa.

Memotivasi siswa untuk senang belajar mandiri baik secara

individual maupun kelompok serta lebih giat belajar.

b. Bagi Guru :

Membantu para guru dalam mengajar mata pelajaran akuntansi

dengan penerapan berbagai metode sehingga membuat suasana

tidak jenuh dan membosankan.

Memotivasi guru untuk meningkatkan kualitas pengelolaan

pembelajaran dengan menggunakan metode student fasilitator and

explaining.

Mendororng para guru agar dapat mengadakan modifikasi

pembelajaran yang menciptakan suasana aktif, efektif dan

menyenangkan.

c. Bagi Sekolah :

Sebagai masukan atau informasi penggunaan metode alternatif

yang sesuai dengan bidang mata pelajaran dan kondisi siswa.

Mewujudkan tercapainya visi, misi, dan tujuan sekolah.

Meningkatkan mutu dan prestasi sekolah.

commit to user

Page 26: Skripsi s1 pendidikan

8

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

a. Pen ge rtian Belajar

A. Tinjauan Pustaka

1. Ha k i k at B e lajar

Belajar dalam arti sempit, belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan

materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju kepribadian

seutuhnya. Belajar adalah proses untuk mendapatkan pengetahuan. Menurut

Harold Spears dalam Agus Suprijono (2009:2) belajar adalah mengamati,

membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu.

Sedangkan menurut Morgan, ”learning is any relatively permanent change in

behaviour that is result of past experience”. Belajar adalah perubahan perilaku

yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman.

Tokoh pendidikan nasional Ki Hajar Dewantoro (Dinn Wahyudin. 2007:37)

mengemukakan tiga prinsip pembelajaran yaitu ing ngarso sung tulodo (jadi

pemimpin-guru jadilah teladan bagi siswanya), ing madyo mangun karso (dalam

pembelajaran membangun ide siswa dengan aktivitas sehingga kompetensi siswa

terbentuk), tut wuri handayani (jadilah fasilitator kegiatan siswa dalam

mengembangkan life skill sehingga mereka menjadi pribadi mandiri). Sedangkan

Gagne dalam Udin.S. Winataputra (2008:30) mendiskripsikan belajar secara

formal yaitu seperangkat proses kognitif yang mengubah stimulus dari lingkungan

menjadi beberapa tahap pengolahan informasi yang diperlukan untuk

memperolaeh kapasitas yang baru.

Seperti dikutip dalam Udin.S. Winataputra (2008:5), Bell-Gredler

menyatakan bahwa belajar adalah proses yang dilakukan manusia untuk

mendapatkan aneka ragam competencies (kompetensi), skill (keterampilan), and

attitudes (sikap). Kemampuan, keterampilan dan sikap tersebut diperoleh secara

bertahap dan berkelanjutan mulai dari masa bayi sampai masa tua melalui

serangkaian proses belajar sepanjang hayat. Rangkaian proses belajar tersebut

dilakukan dalam bentuk pendidikacnomfomrmitatlomuaseurpun informal / nonformal.

8

Page 27: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

9

Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah

psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa

(Muhibbin Syah, 2008: 150). Vernon A Madnesen (1983) san Peter Sheal (1989)

dalam jurnal Drs. H. Erman Suherman, M.Pd mengemukakan bahwa

kebermaknaan belajar tergantung bagaimana cara belajar. Jika belajar hanya

dengan membaca kebermaknaan bisa mencapai 10%, dari mendengar 20%, dari

melihat 30%, mendengar dan melihat 50%, mengatakan / mengkomunikasikan

mencapai 70%, dan belajar dengan melakukan dan mengkomunikasikan bisa

mencapai 90%. Dari uraian di atas implikasi terhadap pembelajaran adalah bahwa

kegiatan pembelajaran identik dengan aktivitas siswa secara optimal, tidak cukup

dengan mendengar dan melihat, tepai harus dengan hands-on, minds-on,

konstruksivis, dan daily life (kontekstual).

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses

untuk mendapatkan pengetahuan melalui segenap rangkaian kegiatan yang

dilakukan secara sadar yang mengakibatkan perubahan perilaku sebagai hasil dari

pengalaman.

b. Pengertian K u al i tas P e m b e la j r an

Undang-undang system pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003 pasal 11

ayat (1) mengamanatkan kepada pemerintah dan pemerintah daerah untuk

menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu (berkualitas) bagi setiap

warga negara. Terwujudnya pendidikan yang bermutu menumbuhkan upaya yang

terus menerus untuk selalu meningkatkan kualitas pendidikan. Upaya peningkatan

kualitas pendidikan memerlukan upaya peningkatan kualitas pembelajaran

(instructional quality) karena muara dari berbagai program pendidikan adalah

terlaksananya program pembelajaran yang berkualitas. Oleh karena itu, usaha

meningkatkan kualitas pendidikan tidak akan tercapai tanpa adanya peningkatan

kualitas pembelajaran.

Peningkatan kualitas pembelajaran memerlukan upaya peningkatan kualitas

program pembelajaran secara keseluruhan karena hakikat kualitas pembalajaran

adalah merupakan kualitas implementasi dari program pembelajaran yang telah

dirancang sebelumnya. Upaya pceonminmgkitattoanuskeuralitas pembelajaran memerlukan

Page 28: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

10

informasi hasil evaluasi terhadap kualitas program pembelajaran sebelumnya.

Dengan demikian, untuk dapat melakukan pembaharuan program pendidikan,

termasuk didalamnya adalah program pembelajaran kegiatan evaluasi terhadap

program yang sedang berjalan maupun telah berjalan sebelumnya perlu dilakukan

dengan baik. Untuk dapat menyususn program yang lebih baik, hasil evaluasi

program sebelumnya merupakan acuan yang tidak dapat ditinggalkan.

Pembelajaran merupakan suatu upaya untuk mengubah tingkah laku siswa

ke arah yang lebih baik. Pembelajaran dikatakan berkualitas apabila siswa

berpartisipasi aktif dalam proses belajar mengajar serta menguasai kompetensi

yang akan dijadikan sebagai standar penilaian hasil belajar (Mulyasa,2002)

Partisipasi aktif siswa diantaranya: aktif mengajukan pertanyaan, menjawab

pertanyaan, mengemukakan pendapat (Semiawan,1986) dalam Laela Nurfitria:55

dengan judul MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PADA

KONSEP LINGKUNGAN MELALUI PENDEKATAN SETS DENGAN

MODEL PBI DI SMA MASEHI 1 PSAK SEMARANG.

Dalam konsep manajemen mutu, menurut Sudarwan Danim (Eko Puto

Widyoko :8) mutu pendidikan dilihat dari empat aspek perspektif, yaitu masukan,

proses, luaran atau prestasi belajar, dan dampak atau utilitas lulusan. Dengan

demikan, kebiasaan menilai mutu proses pembelajaran hanya dengan melihat dari

prestasi belajar siswa semata tidaklah tepat. Dilihat dari pendekatan sistem

pemecahan masalah, prestasi belajar siswa yang buruk bukanlah suatu masalah,

melainkan gejala atau indikator adanaya masalah. Disebut bukan masalah karena

prestasi belajar siswa yang buruk adalah sebuah realitas. Rahasia mengenai faktor-

faktor apa yang mempengaruhi buruknya hasil belajar siswa, stategi manajemen

sekolah macam apa yang harus diterapkan, strategi pembelajaran apa ang harus

dikemas agar siswa tahu bagaimana memecahkan masalahnya sendiri. ( jurnal Dr.

S. Eko Putro Widoyoko).

Menurut Cox (2006 : 8) dalam jurnal Dr. S. Eko Putro Widoyoko

mengemukakan bahwa kualitas program pembelajaran tergantung pada sarana dan

prasarana pembelajaran, aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran

dan personal yang terlibat dalam ckoemgmiaittantopuesmerbelajaran baik itu guru dan siswa.

Page 29: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

11

Kualitas pembelajaran merupakan ukuran yang menunjukkan seberapa tinggi

kualitas interaksi antar guru dengan siswa yang terjadi dalam tempat pembelajaran

(ruang kelas) untuk mencapai tujuan pembelajaran. Interaksi tersebut melibatkan

guru dan siswa yang dilakukan dalam lingkungan tertntu dengan dukungan sarana

dan prasarana tertentu.

Pendidik dan peserta didik merupakan dua jenis status yang dimiliki oleh

manusia-manusia yang memainkan peran fungsional dalam wilayah aktivitas yang

terbingkai sebagai dunia pendidikan. Antara pendidik dan peserta didik terikat

oleh suatu tata nilai terpola yang menopang terjadinya proses belajar mengajar

sesuai dengan posisi yang diperankan. Semenjak penyusunan perencanaan

pengajaran sampai kepada evaluasi pengajaran telah melibatkan proses hubungan

timbal balik antara guru dan murid baik secara langsung maupun tidak langsung

demi mencapai tujuan kegiatan. Ciri khas tujuan tersebut mengindikasikan bahwa

iklim dan orientasi tugas belajar-mengajar selalu mengupayakan terjalinnya

transformasi nilai substansi pendidikan agar sampai pada level pemahaman para

murid dengan indikasi terpenuhinya kriteria peningkatan kemampuan pribadi baik

pada ranah kognitif, afektif maupun psikomotorik.

Kualitas pembelajaran akan tergantung dan dipengaruhi oleh : guru, siswa,

kurikulum, sarana dan prasarana, fasilitas pembelajaran, lingkungan kelas dan

iklim kelas, konteks dan lain-lain. Hal tersebut dapat terlihat dalam gambar

berikut :

Siswa Guru Fasilitas

Metode Kurikulum Kualitas Lingkungan

Sarana Konteks Lain-lain

Gambar 1. Faktor Faktor cYoamnmg iMt teomupseenrgaruhi Kualitas Pembelajaran

Page 30: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

12

Gu r u d a n P e r a n Gu r u d a lam P ros e s P e mbel a ja r a n

Sejak lahirnya pekerjaan mengajar, orang selalu berusaha untuk

meningkatkan prestasi belajar subjek didik. Di dalam proses pembelajaran, guru

memegang peranan yang sangat penting. Untuk dapat diharapkannya hasil

maksimal dari perannya, perlu mencermati perilaku guru, konteks, siswa,

kurikulum, metode, dan sarana. Keenam unsur ini berpengaruh terhadap kualitas

pembelajaran. Guru merupakan satu-satunya unsur yang mampu mengubah unsur-

unsur lain menjadi bervariasi. Sebaliknya unsur-unsur yang lain tidak dapat

mengubah guru menjadi bervariasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

guru merupakan unsur yang mempunyai peran amat penting bagi terwujudnya

pembelajaran, menurut kualitas yang dikehendaki.

Tugas Guru Mendidik Meneruskan & mengembangkan nilai-niai hidup

ProfesiMengajar Meneruskan & mengembangkan

ilmu pengetahuan & teknilogi

Melatih Mengembangkan keterampilan dan pengembangannya

Menjadi orang tua

KemanusiaanAuto pengertian :

Homoludens Homopuber homosapiens

Transformasi diri

Autoidentifikasi

Kemasyarakatan

Mendidik dan mengajar masyarakat untuk menjadi warga Negara yang bermoral pancasila

Mencerdaskan bangsa Indonesia

Bagan 1 : Tugas-tugas Guru MenurutcUozmermUistmtoanu, s2e0r00 ( jurnal hubungan guru dan murid )

Page 31: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

13

Guru adalah manusia. Manusia adalah unik. Setiap manusia memiliki

spesifikasi sendiri-sendiri. Dengan adanya keunikan itulah terlahir situasi

pembelajaran yang unik. Selain itu kualitas pembelajaran akan bervariasi sesuai

dengan waktu seorang guru bekerja. Situasi pembelajaran yang tercipta oleh

seorang guru akan berbeda dari waktu ke waktu. Oleh karena itu unsur “waktu”

dalam bagian ini akan lebih tepat jika diperluas menjadi unsur “konteks”

Proses pembelajaran yang ideal tentunya memiliki keseimbangan antara

materi pembelajaran dari sisi keluasan dan kedalamannya dibandingkan dengan

waktu yang tersedia, dan kompetensi yang harus dicapai. Begitu juga, waktu yang

tersedia seyogyanya mampu mengakomodasikan penyajian materi pembelajaran

yang sistematis dan kontekstual, serta mengakomodasi partisipasi aktif siswa

secara maksimal. Di samping itu, proses pembelajaran yang ideal tentu akan dapat

menarik manfaat yang optimal dari perkembangan dan kemajuan bidang ilmu,

teknologi, dan seni, misalnya melalui pengintegrasian informasi-informasi terkini

sebagai bagian dari materi pembelajaran.

Kelompok siswa yang menjadi subyek didik juga memberi pengaruh

optimalnya pembelajaran. Dengan kondisi siswa yang berbeda, akan tercipta

suasana kelas yang berbeda pula. Respon yang berbeda antar kelompok siswa di

kelas tertentu dibanding dengan kelompok siswa di kelas lain akan mempengaruhi

pendekatan pembelajaran yang berbeda. Kualitas pembelajaran bervariasi sesuai

dengan kurikulum yang disajikan. Sebenarnya yang dimaksud dengan kurikulum

bukan sekadar materi pelajaran saja tetapi juga metode, strategi, pengelolaan

siswa, dan lain-lain aspek kurikulum. Disisi lain jenis dan variasi metode yang

digunakan juga ikut mempengaruhi keberhasilan pengajaran

Dalam pengertian sederhana, guru adalah orang yang memberikan

pengetahuan kepada anak didik. Sementara anak didik adalah setiap orang yang

menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan

kegiatan pendidikan. Keduanya merupakan unsur paling vital di dalam proses

belajar-mengajar. Sebab seluruh proses, aktivitas orientasi serta relasi-relasi lain

yang terjalin untuk menyelenggarakan pendidikan selalu melibatkan keberadaan

pendidik dan peserta didik sebagaciomakmtoirt tpoeluaskesrana. Hal itu sudah menjadi syarat

Page 32: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

14

mutlak atas terselenggaranya suatu kegiatan pendidikan. Dengan mendasarkan

pada pengertian bahwa pendidikan berarti usaha sadar dari pendidik yang

bertujuan untuk mengembangkan kualitas peserta didik, terkandung suatu makna

bahwa proses yang dinamakan pendidikan itu tidak akan pernah berlangsung

apabila tidak hadir pendidik dan peserta didik dalam rangkaian kegiatan belajar

mengajar. Sehingga bisa dikatakan bahwa pendidik dan peserta didik merupakan

pilar utama terselenggaranya aktivitas pendidikan. Dengan demikian terdapat

interaksi edukatif atau hubungan antara penidik dan peserta didik yang tidak dapat

dipisahkan. Interaksi edukatif yaitu interaksi yang dengan sadar meletakkan

tujuan untuk mengubah tingkah laku dan perbuatan seseorang. Interaksi optimal

yang terjalin antara pendidik dan peserta didik dapat digabarkan sebagai berikut :

GInteraksi optimal antara guru

dan anak didik dan antaraA A anak didik dengan anak didik

(komunikasi multi arah)

. A A

Gambar 2. Pola interaksi guru dan anak didik menurut Usman 2000

(sumber : Jurnal hubungan guru dan murid)

P e n g e rtian P r e stasi B e la j a r

Tujuan dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan adalah untuk

memperoleh hasil pembelajaran baik yang dapat dilihat dalam prestasi belajar.

Winkel (1996:226) mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan bukti

keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang. Maka prestasi belajar merupakan

hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha

belajar. Sedangkan menurut Arif Gunarso (1993 : 77) mengemukakan bahwa

prestasi belajar adalah usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah

melaksanakan usaha-usaha belajar. Sedangkan menurut W.J.S Purwadarminto

(1987:767) menyatakan bahwa “Pcroemstmasiit btoeluasjaerr adalah hasil yang dicapai sebaik-

Page 33: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

15

baiknya menurut kemampuan anak pada waktu tertentu terhadap hal - hal yang

dikerjakan atau dilakukan.“ Menurut Bloom dalam Suharsimi Arikunto

(1990:110) bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif,

afektif dan psikomotorik.

Menurut Sutratitah Tirto Nagoro (2001: 41), Prestasi belajar adalah

penilaian hasil usaha kegiatan belajar dalam bentuk simbol, angka, huruf, atau

kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh anak dalam

periode tertentu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999: 700), “Prestasi

belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan

oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka yang

diberikan oleh guru”.

Jadi prestasi belajar adalah hasil belajar yang telah dicapai dan diakui oleh

orang lain menurut kemampuan siswa melalui usaha-usaha belajar secara

maksimum ditandai dengan perkembangan serta perubahan tingkah laku pada diri

seseorang yang diwujudkan dalam bentuk angka, simbol, huruf maupun kalimat

yang diberikan. Prestasi belajar merupakan hasil dari penilaian siswa melalui

pengukuran hasil belajar siswa yang meliputi aspek kognitif, afektif dan

psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan

menggunakan alat penilaian yang relevan.

Fa ktor - f a ktor y a n g Me m p e ng a ruhi Pr e stasi B e laj a r

Menurut Muhibbin Syah (2008 : 132), faktor-faktor yang mempengaruhi

proses belajar adalah sebagai berikut :

1). Faktor dalam adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan

belajar yang berasal dari siswa yang sedang belajar:

a). Kondisi Fisiologis

Berupa kondisi fisik secara umum yang mempengaruhi belajar seseorang,

seperti keadaan jasmani dan kebutuhan gizi dan kondisi pancaindera.

b). Kondisi Psikologis, terdiri dari :

(1). Kecerdasan merupakan salah satu faktor yang besar peranannya dalam

keberhasilan seseorangcodmalmamit

mtoeumseprelajari suatu program pendidikan.

Page 34: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

16

(2). Bakat, merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap proses dan

hasil belajar seseorang. Dengan adanya bakat yang tinggi dalam suatu

bidang tertentu maka kemungkinan besar akan berhasil dalam

menekuni bidang tersebut.

(3). Minat, salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi seseorang.

Apabila seseorang mempelajari sesuatu dengan penuh minat, maka

dapat diharapkan bahwa hasilnya akan lebih baik daripada seseorang

yang tidak mempunyai minat dalam mempelajari sesuatu.

(4). Motivasi, merupakan faktor yang mendorong seseorang untuk

melakukan sesuatu atau untuk belajar. Maka bila anak mempunyai

motivasi belajar pasti ia akan berusaha dengan sungguh-sungguh dan

mengerti akan pentingnya belajar.

(5). Kemampuan kognitif merupakan kemampuan menalar atau penalaran

yang dimiliki oleh para siswa. Kemampuan penalaran yang tinggi akan

memungkinkan seorang siswa dapat belajar lebih baik daripada siswa

yang memiliki kemampuan penalaran sedang.

(6). Emosi, dalam perkembangan kehidupan seseorang akan terbentuk tipe

atau kepribadian tertentu, antara lain menjadi seorang yang emosional

atau mudah marah. Keadaan emosional yang tinggi (labil), mudah

tersinggung, merasa tertekan, merasa tidak aman dapat mengganggu

keberhasilan anak dalam belajar.

2). Faktor luar yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa yang dapat

mempengaruhi proses dan hasil belajar meliputi :

a). Faktor lingkungan, terdiri dari :

(1). Lingkungan alami, seperti : suhu, udara, kelembaban udara, cuaca,

musim yang sedang berlangsung, termasuk di dalamnya kejadian-

kejadian alam yang ada.

(2). Lingkungan sosial, misalnya hubungan antara anak dan orang tua yang

harmonis, penuh perhatian, kasih sayang, akrab, saling pengertian,

memungkinkan anak belajar dengan baik karena di sampingcommit to user

Page 35: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

17

memberikan dorongan untuk belajar orang tua akan membantu

menciptakan situasi belajar yang baik.

b). Faktor instrumental adalah faktor yang adanya dan penggunaannya

dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor ini meliputi:

(1). Kurikulum

Kurikulum sekolah yang belum mantap, sering adanya perubahan-

perubahan dapat mengganggu proses belajar siswa. Kurikulum yang

baik, jelas, dan mantap dapat mengarahkan proses belajar siswa

menjadi lebih baik.

(2). Program

Program-program yang jelas tujuannya, sasarannya, waktunya,

kegiatannya, maka dapat dilaksanakan dengan mudah sehingga akan

membantu siswa dalam proses belajar dan sebaliknya, atau dapat

mempermudah siswa dalam merencanakan dan mempersiapkan untuk

mengikuti program tersebut.

(3). Sarana dan Fasilitas

Keadaan gedung/tempat belajar siswa, termasuk di dalam penerangan,

ventilasi, tempat duduk dapat mempengaruhi keberhasilan dalam

belajar. Sarana dan fasilitas lain seperti asrama, kantin, koperasi, bursa

buku yang dimiliki sekolah juga dapat memberikan kemudahan bagi

para siswa.

(4). Guru / Tenaga Pengajar

Dalam proses belajar mengajar guru merupakan komponen penting

terhadap keberhasilan belajar murid, terutama dalam sistem pengajaran

klasikal. Maka dari itu kelengkapan jumlah guru, kemampuan,

kedisiplinan dan cara mengajar yang baik, akan memungkinkan murid

dapat belajar secara baik. Guru membiasakan diri mengumpulkan

informasi mengenai tingkat pemahaman siswa melalui pertanyaan,

observasi, pemberian tugas dan tes sehingga bermanfaat bagi siswa

terhadap penguasaan materi.commit to user

Page 36: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

18

Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kualitas

pembelajaran merupakan mutu (nilai baik/guna) suatu proses kegiatan belajar

mengajar yang dipengaruhi oleh unsur-unsur belajar yang saling berkaitan erat

satu sama lain dalam mencapai tujuan pembelajaran.

2. Ha k e k at P e m b e laja r an Ak un tansi

a. Pengertian pembelajaran

Menurut Undang-undang RI No 20 tahun 2003 pasal 1 butir 20 dalam

Udin.S. Winata Putra (2008:1.20) pembelajaran adalah proses interaksi peserta

didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Pembelajaran sebagai suatu konsep paedagogik secara teknis dapat diartikan

sebagai upaya sistematik dan sistemik untuk menciptakan lingkungan belajar yang

potensial menghasilkan proses belajar yang bermuara pada pekembengan potensi

individu sebagai peserta didik. Menurut Gagne, Briggs dan Wanger dalam Udin.S.

Winata Putra (2008:1.18), ”Instruction is a set of events that affect learners in

such a way that learning is facilited” yang artinya serangkaian kegiatan yang

dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa.

Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

merupaan serangkaian kegiatan yang wajib kita lakukan dan kita berikan kepada

anak-anak kita (anak didik) karena ia merupakan kunci sukses untuk menggapai

masa depan yang cerah, mempersiapkan generasi bangsa dengan wawasan imu

pengetahuan yang tinggi.

b. Pengertian akuntansi

Definisi Akuntansi menurut American Accounting Association dalam

Alam.S (2004:2) mendefinisikan pengertian akuntansi sebagai “suatu proses

pengidentifikasian, pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi, yang

memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas

oleh mereka yang menggunakan informasi keuangan tersebut”.

Dalam buku A Statement of Basic Accounting Theory (ASOBAT),

Akuntansi diartikan sebagai “cPormosmeist tomuesnegridentifikasikan, mengukur, dan

Page 37: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

19

menyampaikan informasi ekonomi sebagai bahan informasi dalam hal

mempertimbangkan berbagai alternatif dalam mengambil kesimpulan oleh para

pemakainya.” (Syafri, 2003: 4). Akuntansi merupakan mata pelajaran yang

mengkaji tentang suatu sistem untuk menghasilkan informasi berkenaan dengan

transaksi keuangan. Informasi tersebut dapat digunakan dalam rangka

pengambilan keputusan dan tanggung jawab dibidang keuangan, baik oleh pelaku

ekonomi swasta (Akuntansi Perusahaan), pemerintah (Akuntansi Pemerintah),

ataupun organisasi masyarakat lainnya (Akuntansi Publik).

Setiap mata pelajaran mempunyai karakteristik yang khas. Demikian juga

halnya dengan mata pelajaran Akuntansi. Mata pelajaran Akuntansi memiliki

karakteristik sebagai berikut:

a. Akuntansi merupakan seperangkat pengetahuan untuk menghasilkan informasi

yang bermanfaat.

b. Materi Akuntansi berupa pokok-pokok bahasan dari pengertian secara umum

pencatatan transaksi keuangan, penyusunan laporan keuangan baik perusahaan

jasa, dagang, maupun koperasi sampai pada analisis laporan keuangan tersebut

c. Pokok-pokok bahasan tersebut diurutkan sesuai dengan sekuensial proses

akuntansi dari bukti transaksi sampai menjadi laporan keuangan.

(Depdiknas, 2002: 3)

Adapun fungsi mata pelajaran akuntansi di SMK salah satunya adalah

mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, sikap rasional, teliti, jujur, dan

bertanggungjawab melalui prosedur pencatatan, pengelompokan, pengikhtisaran

transaksi keuangan, penyusunan laporan keuangan berdasarkan Standar Akuntansi

Keuangan (SAK). Selain mempunyai fungsi, pelajaran akuntansi di SMK juga

mempunyai tujuan yaitu membekali tamatan SMK dalam berbagai kompetensi

dasar. Hal itu dimaksudkan agar mereka menguasai dan mampu menerapkan

konsep-konsep dasar, prinsip, dan prosedur akuntansi dengan benar sehingga

dapat menerjunkan para siswa ke masyarakat dan juga memberikan manfaat bagi

siswa.

Untuk mempelajari Akuntansi dibutuhkan logika berpikir kreatif dan

keterampilan berhitung yang baikc.oOmlmehit ktaoruensearitu dalam mempelajari Akuntansi

Page 38: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

20

tidak bisa dilakukan hanya pada saat menjelang ulangan harian atau ujian saja.

Apalagi materi Akuntansi saling berurutan dan berkaitan antara satu dengan yang

lainnya. Peserta didik harus berpikir secara komprehensif dan menyeluruh dalam

mempelajari mata pelajaran ini.

Pada mata pelajaran Akuntansi, aspek yang dinilai dari siswa adalah aspek

kognitif dan aspek afektif. Penilaian dapat dilakukan selama proses belajar

mengajar mata pelajaran Akuntansi berlangsung dengan menggunakan berbagai

macam teknik penilaian yang telah dipersiapkan dan secara berkelannjutan oleh

guru. Untuk mendapatkan gambaran mengenai perkembangan kemajuan belajar

siswa maka pelaksanaan penilaian harus dilakukan secara berkelanjutan, akurat

dan konsisten dari pokok bahasan satu ke pokok bahasan selanjutnya baik dalam

bentuk angka, simbol maupun huruf yang diperoleh melalui berbagai instrumen

penilaian.

3. M o t o d e S tu d e n t F asi l i t a t or And

Ex p la i n i n g a. Model P e m b e laja r an

Dalam proses belajar mengajar diperlukan suatu model tertentu yang dapat

memudahkan guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa sehingga

tujuan dari pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dapat tercapai secara optimal.

Briggs dalam Martinis Yamin (2006: 153) menyatakan bahwa “Model adalah

seperangkat prosedur yang berurutan mewujudkan suatu proses, seperti: penilaian

suatu kegiatan, pembuatan media, dan evaluasi”. Jadi, Istilah model dapat

diartikan sebagai seperangkat prosedur yang digunakan sebagai acuan dalam

melakukan suatu kegiatan.

Istilah model pembelajaran memilki makna lebih luas dari pada suatu

strategi atau metode mengajar. Model pembelajaran memiliki empat ciri khas

yang tidak dimiliki oleh strategi atau metode mengajar tertentu, yaitu:

1) Landasan berpikir teoritis yang jelas dan masuk akal (coherent theoretical

rationale).

2) Tujuan pembelajaran yang akan dicapai (intended learning outcome).commit to user

Page 39: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

21

3) Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat

dilakasanakan secara berhasil (required teacher behavior).

4) Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran tercapai

(required classroom structures).

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran adalah seperangkat prosedur yang dapat digunakan oleh guru untuk

merancang bahan-bahan pelajaran dan membimbing pembelajar (siswa) guna

mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Model pembelajaran disusun

untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu dan dapat dijadikan pilihan, artinya

guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai

tujuan pembelajaran yang diinginkan.

b. Model P e m b e laja r an Stud e n t F asi l ita t or And Ex p la in i n g

Dalam mengungkapkan model pembelajaran Student Facilitator And

Explaining banyak tokoh yang menyebut metode tersebut dengan sebutan yang

beraneka macam. Menurut Agus Suprijono (2009:110) diperlukan metode-metode

pendukung untuk mengembangkan pembelajaran kooperatif. Everyone is teacher

here merupakan salah satu model pendukung pengembangan pembelajaran

kooperatif. Metode ini merupakan cara tepat untuk mendapatkan partisipasi siswa

secara keseluruhan maupun individu. Metode ini memberi kesempatan kepada

setiap siswa untuk berperan sebagai guru bagi kawan-kawannya. Langkah-

langkah pembelajaran dalam menggunakan metode Pembelajaran Student

Fasilitator And Explaining sebagai berikut :

1). Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.

2). Guru menyajikan garis-garis besar materi pembelajaran.

3). Memberikan kesempatan siswa untuk menjelaskan kepada siswa lain,

misalnya melalui bagan / peta konsep. Hal ini bisa dilakukan secara

bergiliran.

4). Guru menyimpulkan ide / pendapat dari siswa.

5). Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu.

6). Penutup. commit to user

Page 40: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

22

Sedangkan menurut Martinis Yamin (2006:163) mengatakan bahwa

profesionalitas guru dapat dilihat dari pemilihan metode pembelajaran. Metode

Latihan Bersama Teman merupakan salah satu metode yang dikemukakan oleh

beliau. Metode Latihan Bersama Teman merupakan suatu metode pembelajaran

yang meanfaatkan siswa yang telah lulus atau berhasil untuk melatih temannya

dan ia bertindak sebagai pelatih dan pembimbing seorng siswa lain. Ia dapat

memilih metode penyampaian materi yang sesuai dan disukai temannya. Setelah

teman yang dilatih lulus, kemudian ia bertindak sebagai pelatih bagi teman yang

lain.

Menurut Rahmad Widodo, (Web Blog) Model Pembelajaran Student

Facilitator and Explaining merupakan model pembelajaran dimana siswa/peserta

didik belajar mempresentasikan ide / pendapat pada rekan peserta didik lainnya.

Model pembelajaran ini efektif untuk melatih siswa berbicara untuk

menyampaikan ide / gagasan atau pendapatnya sendiri.

Kelebihan:

1). Siswa diajak untuk dapat menerangkan kepada siswa lain, mengeluarkan

ide-ide yang ada di pikirannya sehingga lebih memahami materi.

2). Siswa lain dapat lebih mudah menerima materi karena fasilitator

menggunakan gaya bahasa sendiri sesuai dengan umur siswa.

Kekurangan:

1). Adanya pendapat yang sama sehingga hanya sebagian saja yang tampil.

2). Banyak siswa yang kurang aktif.

3). Kegiatan harus senantiasa dikontrol secara langsung untuk menjaga

kualitas.

Sepeti dikutip dalam jurnal international dengan judul “Student facilitators:

Maximising the outcomes from tutorial casework, literature analysis and problem

solving” yang dibuat oleh Rob Sims and Peter Demediuk dikatakan bahwa :

“Students as presenters/discussion leaders”In an effort to ensure students prepared effectively for discussion of cases, various tutors have experimented with nominating an individual or two or more individuals at random, with notice or without notice, to present or lead discussion amongst the enticroemgmroiut ptooursewrithin smaller groups. Some tutors have nominated students at random and without notice, in the belief that if

Page 41: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

23

all students know that in any class they could be called upon to lead the discussion, then all students will be motivated to do the necessary pre- reading.However history has shown that it is a tall order to expect students to have the depth of understanding of one (sometimes more) case(s) to be able to lead a discussion at a moment's notice, when they have limited experience of leading discussion in a participatory learning environment, and are more used to simply presenting prepared answers. For many of our students, such an approach arguably creates unnecessary and unfair trauma, and in the past has even led to absenteeism. Evaluations at VUT have shown that AMA students have a clear preference for being given at least a week's notice of which journal article, case or problem they are expected to present.Given notice, nominated students generally prepared for their allocated task but, perhaps as a consequence of their previous experiences in presenting'answers', most seemed to perceive their role as simply to provide an answer and found it extremely frustrating if they could not quickly perceive an obvious path to 'the answer'.

Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa guru menyiapkan calon

fasilitator yang diambil secara acak untuk dipersiapkan secara efektif sebelum

memimpin diskusi. Pengambilan sacara acak dapat diberitahukan atau tidak

siapakah yang akan membawakan diskusi atau menjadi presenter (discussion

leaders ) dengan siswa lain aktif dan partisipatif. Dengan demikian siswa mereka

akan termotivasi dan mempersiapkan diri dengan membaca dan memahami materi

terlebih dahulu.

Selain hal diatas, penulis mengutip dari Rob Sims and Peter Demediuk

dimana siswa dijadikan sebagai fasilitator yaitu:

“Students as facilitators”Nominating students as facilitators instead of presenters may seem a semantic change, but it is part of a strategy to try to increase the quality of preparation and participation by all students.We were trying to change the way students prepared for discussion of cases and problems. Despite repeated efforts by staff, students still tended to think that the role of the presenter was to provide 'the answer' to the other students so that non-presenters felt little obligation to do any serious preparation for tutorials.At the start of the semester there is a long discussion on the role of the facilitator(s) nominated for each journal article, case or problem, and on the roles expected of the other students. Facilitators are given some guidelines and hints on suggested approaches and constantly reminded that their role is not to just provicdoemamniat ntoswuesre.rThey are to manage a discussion,

Page 42: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

24

selecting the important issues and preparing key questions around which to structure a discussion.In each session teaching staff need to focus not just on the content and whether key points are being adequately covered, but also on making sure students reflect on the way the process is being managed by the facilitator, highlighting and reinforcing good approaches and tactfully pointing out where approaches are not working as well and why.

Dengan mencalonkan siswa sebagai fasilitator akan membuat siswa lebih

percaya diri dan mempersiapkan materi serta mendalaminya dengan tujuan untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran. Fasilitator diberi petunjuk, isyarat dan

pendekatan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan disampaikan

temanya. Fasilitator bukan hanya bertugas sebagai penjawab pertanyaan saja,

namun peran fasilitator disini lebih kepada proses penyampaian materi dan

mengatur jalannya diskusi atau proses pembelajaran. Disini tugas guru

meyakinkan siswa lain tentang yang disampaikan fasilitator denga memberikan

penguatan terhadap pendekatan yang disampaikan fasilitator dan mengamati

sekaligus sebagai pengarah proses pembelajaran agar tidak melenceng dari tujuan

pembelajaran itu sendiri.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

1. Yeni Saraswati (2009) dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan

Pembelajaran Kooperatif Model Student Facilitator and Explaining (SFAE)

untuk Meningkatkan Minat Belajar Fisika dan Prestasi Belajar Siswa Kelas

VIII B SMP Negeri 1 Singosari” yang menyimpulkan bahwa minat belajar

fisika siswa kelas VIII B mengalami peningkatan nilai rata-rata yang cukup

baik yaitu pada siklus I sebesar 74, pada siklus II meningkat menjadi 89.

Peningkatan nilai rata-rata prestasi belajar siswa sebelum diberi tindakan

sebesar 66, pada siklus I meningkat sebesar 76, pada siklus II meningkat

sebesar 87. Keterlaksanaan pembelajaran model student facilitator and

explaining (SFAE) pada siklus I mencapai prosentase sebesar 73% dan pada

siklus II meningkat sebesar 91%..

2. Musriah (2009) dalam penelitiannya yang berjudul ”PENINGKATANcommit to userKEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Page 43: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

25

MELALUI METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

(PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII di SMP Negeri 2 Grobogan)”

yang menyimpulkan bahwa keaktifan siswa meningkat dengan penerapan

metode pembelajaran student fasilitator and explaining dibandingkan dengan

siswa yang metode konvensional.

C. Kerangka Berfikir

Kerangka berpikir merupakan alur penalaran yang sesuai dengan tema

dan masalah penelitian serta didasarkan pada kajian teoritis. Siswa belajar adalah

untuk mendapatkan pengetahuan melalui segenap rangkaian kegiatan yang

dilakukan secara sadar yang mengakibatkan perubahan perilaku sebagai hasil dari

pengalaman. Pembelajaran Akuntansi di kelas XII SMK Kristen 1 Surakarta

berlangsung monoton dimana dalam proses belajar mengajar didominasi oleh

ceramah sehingga siswa merasa jenuh dan kurang termotivasi. Pembelajaran yang

demikian membuat siswa kurang aktif dan kreatif, serta kurang menguasai

kompetensi yang diharapkan.

Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran akuntansi di

SMK Kristen 1 Surakarta adalah kurangnya perhatian dan minat siswa dalam

mengikuti pembelajaran. Banyak siswa yang menghindar mengerjakan tugas dan

tidak fokus mengikuti pembelajaran sehingga pemahaman mereka sangat kurang.

Hal ini menjadi permasalahan bagi guru dalam membangkitkan minat, motivasi

belajar, keaktifan, dan prestasi siswa serta upaya meningkatkan kualitas

pembelajaran akuntansi.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan pemilihan model

pebelajaran yang tepat. Model pembelajaran adalah seperangkat prosedur yang

dapat digunakan oleh guru untuk merancang bahan-bahan pelajaran dan

membimbing pembelajar (siswa) guna mencapai tujuan pembelajaran yang

diharapkan. Model pembelajaran disusun untuk mencapai tujuan pendidikan

tertentu dan dapat dijadikan pilihan, artinya guru boleh memilih model

pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran yang

diinginkan. Peneliti menawarkancommemtoidt etopuesmerbelajaran Student Fasilitator And

Page 44: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

26

Explaining agar suasana belajar yang lebih hidup (kondusif) dan dapat

memberikan motivasi baru bagi siswa dalam pembelajaran akuntansi keuangan.

Dengan menerapkan metode pembelajaran Student Fasilitator And

Explaining diharapkan kualitas pembelajaran dapat meningkat. Peningkatan

kualitas pembelajaran dapat diukur dengan berbagai macam indikator. Namun

peneliti membatasi beberapa indikator yang dapat menunjukkan peningkatan

kualitas pembelajaran. Yang pertama adalah suasana kelas hidup yaitu proses

pembelajaran tidak didominasi oleh guru dengan ceramah namun ada hubungan

timbal-balik antar guru dengan murid. Kedua adalah siswa lebih aktif dalam

proses belajar mengajar yaitu lebih aktif bertanya apabila kurang paham dan lebih

aktif menjawab pertanyaan yang diberikan guru maupun teman yang kurang tahu.

Ketiga adalah motivasi siswa dalam belajar meningkat, hal ini dapat

dilihat dari kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran dimana mereka dapat

belajar terlebih dahulu sebelum pembelajaran dilaksanakan. Siswa dapat

mempelajari materi yang akan disampaikan dirumah atau ditempat lain yang

mendukung untuk belajar. Keempat adalah pemahaman materi lebih dikuasai oleh

siswa, karena siswa telah belajar terlebih dahulu sehingga ketika pembelajaran

berlangsung tinggal memperdalam hal-hal yang kurang mereka pahami. Dan yang

kelima adalah prestasi belajar meningkat karena siswa telah siap dan menguasai

materi yang diberikan, kelima indikator tersebut saling berkaitan erat dan saling

mempengaruhi dalam peningkatan kualitas pembelajaran. Dengan meningkatnya

kualitas pembelajaran, siswa diharapkan lebih aktif dan kreatif dalam belajar

sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.

Kerangka berpikir ini digambarkan dengan skema secara holistik dan

sistematik. Selaras dengan judul penelitian yang diambil, yaitu “Upaya

Peningkatkan Kualitas Pembelajaran Akuntansi Dengan Model Student

Fasilitator And Explaining Pada Siswa Kelas XII SMK Kristen 1 Surakarta

Tahun Ajaran 2010/2011”, maka dapat digambarkan kerangka pemikiran

sebagai berikut:

commit to user

Page 45: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

27

Siswa pasif, kurang aktif, kurang mememahami materi, jenuh, dan kurang termotivasi

Proses pembelajaran yang

monoton dan kurang menantang

kreativitas dan motivasi siswa

Suasana kelas hidup

Prestasi belajar miningkat

Siswa

Kualitas pembelajaran meningkat

( indikator )

Lebih termotivasi dalam belajar

Gambar 3. Alur Kerangka Berfikir

Student Fasilitator And

Explaining

Keaktifan siswa meningkat

Pemahan materi meningkat

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan tinjauan pustaka, hasil penelitian yang relevan serta

kerangka berfikir diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

”Penerapan Metode Student Fasilitator And Explaining dapat

Meningkatkan Kualitas Belajar Akuntansi Kelas XII SMK Kristen 1 Surakarta

Tahun Ajaran 2010/2011”.

commit to user

Page 46: Skripsi s1 pendidikan

uns.ac.i

28

perpustakaan.uns.ac.id digilib. d

BAB III METODOLOGI

PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. T e m p at P e n e l i tian

Penelitian akan dilaksanakan pada siswa kelas XII Akuntansi SMK

Kristen 1 Surakarta, alasan pemilihan tempat tersebut karena peneliti berasumsi

bahwa SMK Kristen 1 Surakarta memenuhi persyaratan untuk dijadikan obyek

penelitian terkait dengan permasalahan yang akan diteliti antara lain :

a. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di SMK Kristen 1 Surakarta

secara umum masih menggunakan model pembelajaran konvensional yaitu

didominasi oleh ceramah dan praktek.

b. Pencapaian prestasi belajar siswa belum optimal, hal ini disebabkan karena

guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional sehingga siswa

masih kesulitan di dalam memahami materi yang diberikan.

c. Model Pembelajaran Student Fasilitator And Explaining belum pernah

dijadikan obyek penelitian disekolah tersebut. `.

2. Wa k tu P e n e l i tian

Penulis merencanakan pelaksanaan penelitian dari bulan Juli 2010

sampai dengan bulan November 2010. Waktu ini meliputi kegiatan persiapan

sampai penyusunan laporan penelitian, dengan jadwal sebagai berikut:

commit to user

28

Page 47: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

29

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Dalam Penelitian

Jenis Juli Agustus Sept Okt NovKegiatan 2010 2010 2010 2010 2010

1. Persiapan Penelitian a. Penyusunan Judul b. Penyusunan

Proposalc. Perijinan

2. PerencanaanTindakan3. ImplementasiTindakan

a. Siklus Ib. Siklus II

4. Review5. Penyusunan Laporan

B. Sasaran Tindakan

Sasaran tindakan dalam penelitian ini adalah kesulitan guru dalam

menentukan metode pembelajaran yang tepat untuk memberikan motivasi dan

meningkatkan pemahaman siswa guna meningkatkan kualitas pembelajaran

akuntansi, yaitu :

1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah sesuatu yang menjadi perhatian untuk diambil

datanya. Adapun yang menjadi subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas XII

Akuntansi SMK Kristen 1 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011.

2. Obyek Penelitian

Objek penelitian merupakan berbagai kegiatan yang terjadi di dalam kelas

selama berlangsungnya proses belajar mengajar, objek penelitian tindakan kelas

ini terdiri dari:

1. Metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode student facilitator and explaining. Langkah-langkah

pembelajaran dengan metode student facilitator and explaining yaitu

guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai, guru menyajikan

materi, memberikan kesempatan siswa untuk menjelaskan kepada siswacommit to userlainnya baik melalui bagan atau peta konsep maupun yang lainnya, guru

Page 48: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

30

menyimpulkan ide atau pendapat dari siswa, guru menjelaskan semua

materi yang disajikan pada saat itu dan penutup.

2. Penggunaan metode student facilitator and explaining dengan

menekankan pada kualitas pembelajaran siswa.

Penilaian dilakukan dengan menilai proses dan hasil dari pembelajaran. Proses

pembelajaran yang dimaksudkan adalah proses kegiatan belajar mengajar yang

dilaksanakan di dalam kelas. Sedangkan hasil yang ditingkatkan adalah prestasi

belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dalam satu siklus.

C. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) yang dilaksanakan pada suatu obyek dan mengkondisikannya seperti

apa adanya. Rochiati Wiriaatmadja (2008: 13) mengungkapkan bahwa penelitian

tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan

kondisi praktek pembelajaran mereka sendiri. Mereka dapat mencobakan suatu

gagasan perbaikan dalam praktik pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh

nyata dari upaya itu.. Kegiatan penelitian berangkat dari permasalahan di

lapangan yang dihadapi oleh guru dalam menyelenggarakan proses belajar

mengajar, untuk selanjutnya dicarikan alternatif pemecahaan masalahnya dan

ditindaklanjuti dengan tindakan-tindakan nyata yang terencana dan terstruktur.

Hal penting dalam pelaksanaan PTK adalah tindakan nyata (action) yang

dilakukan oleh guru (dan bersama pihak lain) untuk memecahkan masalah yang

akan dihadapi dalam proses belajar mengajar. Tindakan itu harus direncanakan

dengan baik dan dapat diukur tingkat keberhasilannya dalam pemecahan masalah

tersebut. Jika ternyata program tersebut belum dapat memecahkan masalah yang

ada, maka perlu dilakukan penelitian siklus berikutnya (siklus kedua) untuk

mencoba tindakan lain (alternatif pemecahan lain sampai permasalahan dapat

teratasi).

Siklus pelaksanaan PTK dilakukan melaui empat tahap, yakni: (1)

perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi,

dan (4) analisis dan refleksi tindakcaonmymaintgtodaupsaetr digambarkan sebagai berikut :

Page 49: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

31

Permasalahan PerencanaanTindakan I

PelaksanaanTindakan I

Siklus I Refleksi I Pengamatan/ Pengumpulan Data I

Permasalahan baru hasil refleksi

Siklus II

PerencanaanTindakan II Pelaksanaan

Tindakan II

Refleksi IIPengamatan/

Pengumpulan Data II

Apabila permasalahanbelum terselesaikan Dilanjutkan ke siklus

berikutnya

Gambar 4. Siklus Penelitian Tindakan Kelas(Suhardjono dalam Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Sapardi, 2007:74)

Keterangan:

1) Rencana Tindakan

Berdasarkan hasil identifikasi dan perumusan masalah, peneliti

kemudian mengajukan suatu solusi alternatif yang berupa penerapan model

pembelajaran Student Fasilitator And Explaining.

2) Pelaksanaan Tindakan

Keseluruhan tindakan yang dilaksanakan dalam penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui tingkat pencapaian kompetensi siswa, baik

kompetensi kognitif, afektif, maupun psikomotorik mata pelajaran akuntansi

yang sebelumnya dirasakan belum optimal. Tindakan dalam penelitian ini

berupa pembelajaran berdasarkan masalah dengan model Student Fasilitator

And Explaining agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sekaligus

mengajarkan para siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir,commit to userpemecahan masalah, dan keterampilan intelektual, belajar berbagai peran

Page 50: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

32

orang dewasa melalui pelibatan mereka dalam pengalaman nyata atau

simulasi, dan menjadi pebelajar yang otonom dan mandiri.

Dalam tahap ini peneliti melakukan observasi untuk mengetahui

apakah tindakan yang dilakukan sudah sesuai dengan rencana dan telah dapat

mengatasi permasalahan yang ada. Selain itu, peneliti juga melakukan

observasi untuk mengumpulkan data yang akan diolah untuk mengetahui

pencapaian hasil tindakan. Data yang telah terkumpul kemudian diolah guna

menetukan tindakan pada penelitian berikutnya.

3) Pemantauan dan Evaluasi Tindakan

Kegiatan pemantauan dilakukan untuk mengawasi tindakan yang

terjadi di dalam kelas. Dalam tahap ini, peneliti mengadakan observasi tentang

proses belajar mengajar dengan model pembelajaran Student Fasilitator And

Explaining. Peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran yang terjadi di

dalam kelas sekaligus memberikan pendampingan secara langsung kepada

para siswa sebagai fasilitator manakala siswa mengalami kesulitan dalam

proses pembelajaran tersebut. Dengan demikian siswa akan lebih memahami

tujuan dari pelaksanaan model pembelajaran tersebut.

4) Analisis dan Refleksi Tindakan

Hasil evaluasi kemudian dianalisis untuk menentukan langkah-

langkah perbaikan apa yang bisa dilaksanakan, sehingga didapatkan suatu

alternatif pemecahan untuk semua permasalahan yang dialami oleh guru dan

siswa dalam proses pembelajaran akuntansi.

Pada tahap ini, peneliti menganalisis atau mengolah data yang telah

dikumpulkan, kemudian diambil suatu kesimpulan. Dari kesimpulan tersebut

dapat diketahui apakah penelitian ini berhasil atau tidak, sehingga dapat

ditentukan langkah selanjutnya.

Hasil dari evaluasi digunakan untuk menentukan langkah-langkah lebih

lanjut atau tindak lanjut. Pelaksanaan tindakan kelas yang dihadapi tidak

langsung dapat diselesaikan dalam satu tindakan atau satu siklus, sehingga

perlu adanya satu tindakan perbaikan lanjutan terhadap masalah yang belum

terselesaikan. commit to user

Page 51: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

33

D. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, maka

teknik pengumpulan data yang digunakan:

1 Wawancara

Wawancara dilakukan terhadap guru dan siswa untuk menggali informasi

guna memperoleh data terkait dengan aspek-aspek pembelajaran, penentuan

tindakan dan respon yang diberikan sebagai akibat dari tindakan yang

dilakukan. Jenis wawancara yang akan dilakukan bebas terpimpin, peneliti

membawa kerangka pertanyaan untuk disajikan, tetapi cara bagaimana

pertanyaan itu diajukan sesuai dengan kebijaksanaan interviewer.

2 Observasi

Observasi dilaksanakan dengan tujuan untuk mengamati pelaksanaan dan

perkembangan pembelajaran akuntansi yang dilakukan oleh siswa dan guru.

Pengamatan akan dilaksanakan sebelum, ketika, dan sesudah siklus penelitian

berlangsung. Jenis observasi yang digunakan adalah observasi partisipan

artinya peneliti ikut terlibat dalam proses pembelajaran (tindakan).

3 Tes

Tes digunakan untuk mengetahui tingkat perkembangan atau keberhasilan

pelaksanaan tindakan pembelajaran. Tes yang digunakan dalam bentuk tertulis

dengan asumsi ada pembagian jenis soal sesuai tingkat kompetensi yang ingin

dicapai meliputi: kompetensi kognitif, afektif, dan psikomotorik.

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan tahapan-tahapan yang ditempuh dalam

penelitian dari awal sampai akhir. Prosedur penelitian ini terdiri dari beberapa

tahap kegiatan yaitu:

1. Tahap Pengenalan Masalah

Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada tahap ini adalah:

a. Mengidentifikasi masalah

b. Menganalisis masalah secara mendalam dengan mengacu pada teori-teori

yang relevan commit to user

Page 52: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

34

c. Menyusun bentuk tindakan yang sesuai dengan siklus pertama

d. Menyusun alat monitoring dan evaluasi

2. Tahap Persiapan tindakan

a. Penyusunan jadwal penelitian

b. Penyusunan rencana pembelajaran

c. Penyusunan soal evaluasi

3. Tahap Penyusunan Rencana Tindakan

Rencana tindakan disusun dalam dua siklus, yaitu : siklus I, siklus II, dan

siklus III. Setiap silkus terdiri empat tahap, yaitu perencanaan tindakan,

pelaksanaan tindakan, observasi, dan interpretasi, serta tahap analisis dan

refleksi.

a. Rancangan Siklus I

1) Tahap Perencanaan,

Pada tahap ini peneliti dan guru kelas menyusun:

a) skenario pembelajaran sebagai berikut :

(1). Kegiatan awal :

Guru menggali dan mengembangkan pengetahuan siswa

terhadap materi pelajaran yang akan di bahas serta memberikan

motivasi kepada siswa tentang materi pelajaran.

(2). Kegiatan inti :

Guru memberikan suatu permasalahan yang berkaitan

dengan konteks kehidupan nyata. Guru menciptakan kelas yang

terbuka serta mengarahkan siswa untuk melakukan pertukaran

gagasan. Siswa mendiskusikan tugas yang telah diberikan oleh

guru secara berkelompok.

(3). Kegiatan akhir :

Menarik kesimpulan pembelajaran dan Guru memberikan

pekerjaan rumah kepada siswa.

b) Instrumen untuk evaluasi yang berupa soal tes tertulis

c) Menetapkan indikator ketercapaian yang akan dilaksanakan dalam

proses pembelajaracno.mmit to user

Page 53: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

35

Tabel 2. Indikator K eterc apaian Belajar Siswa

Aspek yang diukurPersentase

Target Capaian Cara mengukurSiklus I Siklus II

Aspek Kognitif Pemahaman

Materi

Ketuntasan HasilBelajar (Evaluasi)

60%

60%

70%

70%

Dihitung dari jumlah siswa yangmemperoleh nilai sesuai KKM yaitu 75 (75% dari keseluruhan) ke atas, untuk siswa yang mendapat nilai 75 dianggap mencapai KKM.

Aspek Afektif DariPenilaian :

Kelakuan

Kerajinan/Kedisiplinan

Kerapian

65%

60%

60%

75%

70%

75%

Diamati saat pembelajarandengan menggunakan lembar observasi dan dihitung dari jumlah nilai rata-rata siswa yang menunjukkan perhatian dan kesungguhan di dalam proses KBM dengan kriteria penilaian 1: Cukup Baik; 2 : Baik; 3 : AmatBaik

Aspek Psikomotorik Keterampilan

bertanya (gerak refleks)

Keterampilan menjawab (gerak expresif & interpretatif)

Motivasi

60%

60%

60%

70%

70%

70%

Diamati saat pembelajarandengan menggunakan lembar observasi oleh peneliti dan dihitung dari jumlah siswa yang diteliti dan benar (tepat) dalam proses KBM dengan kriteria penilaian 1 : Cukup Baik; 2 : Baik; 3 : Amat Baik

Sumber : Benyamin Bloom ( Nana Sudjana :22-31)

2) Tahap pelaksanaan, dilaksanakan sesuai skenario pembelajaran yang

telah direncanakan yang dilakukan bersamaan dengan observasi

terhadap dampak tindakan.

3) Tahap observasi dan interpretasi, dilakukan dengan mengamati dan

menginterpretasikan aktivitas penerapan model pembelajaran Student

Fasilitator And Explaining pada proses pembelajaran akuntansi tentang

kekurangan dan kemajuan aplikasi tindakan pertama untuk

mendapatkan data.

4) Tahap analisis dan refleksi, dilakukan dengan menganalisis hasil

observasi dan interpretacsoimsmehitintgo

guasedriperoleh kesimpulan bagian mana

Page 54: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

36

yang perlu diperbaiki / disempurnakan dan bagian mana yang telah

memenuhi target.

b. Rancangan Siklus II

Pada siklus II perencanaan tindakan dengan hasil yang telah

dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut

dengan materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran

akuntansi, termasuk perwujudan tahap pelaksanaan, observasi dan

interpretasi, serta analisis dan refleksi yang juga mengacu pada siklus

sebelumnya.

c. Rancangan Siklus III

Pada siklus III perencanaan tindakan dengan hasil yang telah

dicapai pada tindakan siklus II sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut

dengan materi pemebelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran

akuntansi, termasuk perwujudan tahap pelaksanaan, observasi dan

interpretasi, serta menganalisis dan refleksi yang juga mengacu pada

tindakan sebelumnya.

4. Tahap Implementasi Tindakan

Dalam tahap ini peneliti melaksanakan hipotesis tindakan, yakni untuk

meningkatkan prestasi siswa dan hasil pembelajaran akuntansi melalui

penerapan model pembelajaran Student Fasilitator And Explaining dalam

proses pembelajaran akuntansi. Hipotesis tindakan ini dimaksudkan untuk

menguji kebenarannya melaui tindakan yang telah direncanakan.

5. Tahap Pengamatan

Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa yang sedang

melakukan kegiatan belajar-mengajar dibawah bimbingan guru.

6. Tahap Penyusunan Laporan

Pada tahap ini peneliti menyususn laporan dari semua kegiatan yang telah

dilakukan selama penelitian. commit to user

Page 55: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Riwayat Singkat

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Bermula dari inisiatif beberapa orang Kristen di Surakarta untuk

mendirikan sekolah lanjutan atas dan kejuruan, maka dalam musyawarah telah

diputuskan memilih sekolah lanjutan atas ekonomi. Mengingat jika

pertimbangan keadaan ekonomi/perekonomian masyarakat perlu ada

peningkatan, maka beberapa orang Kristen tersebut dan masyarakat Surakarta

pada umumnya merasa wajib membantu pemerintah dalam meningkatkan

perekonomian. Disamping itu yang paling penting adalah untuk mendirikan

sekolah persetujuan pengurus. Perhimpunan Pendidikan Kristen Surakarta

(PPKS) dan dari Kepala Inspeksi Daerah Pendidikan Ekonomi Jawa Tengah,

yang ada di Semarang. Akhirnya pada tanggal 1 Agustus 1958, berdiri

Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) Kristen Surakarta yang bercorak

Kristen.

Pengelolaan SMEA Kristen Surakarta, di bawah bimbingan Panitia

yang diketuai oleh Bp. O. Rekso Darmojo dan staf, sedangkan jalannya

pelajaran diserahkan kepada Bp. Hartoyo, selaku Kepala Sekolah yang

dibantu oleh Bp. Sucipto, B.A, untuk mencari tenaga pengajar sekolah yang

beralamat di Jalan Bali No 142 Solo atau di SD Kristen Patihan. Tahun 1961

Drs. Hartoyo selaku Kepala Sekolah mendapat tugas yang baru yaitu menjadi

dosen UNDIP Semarang. Jabatan Kepala Sekolah selanjutnya diserahkan

kepada Bp. Sucipto, B.A yang waktu itu menjabat di SMEA Negeri 1

Surakarta.

Pada tahun 1964 karena adanya peraturan bahwa Kepala Sekolah

Negeri tidak diperkenankan merangkap jabatan Kepala Sekolah yang lain,

maka jabatan Kepala Sekolah diserahkan kepada Bp. Subarjo, B.A. Pada

tahun 1965 berdasarkan SK P dan K tertanggal 11 Februari 1965 No.

1757/BS/RI SMEA Kristen Sucoramkmarittatomuensedrapat bantuan pemerintah terhitung

37

Page 56: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

38

1 Agustus 1984. Pada tahun 1968, diadakan pembaharuan permohonan

bantuan. Melalui Surat Keputusan Menteri P dan K Republik Indonesia

tanggal 30 Agustus 1969 No 7160/Baum/Keu/OTSAB/1969; maka bantuan

pemerintah kepada SMEA Kristen Surakarta diperbaharui. Mulai tahun 1968,

tanggungjawab panitia diserahkan sepenuhnya kepada pengurus PPKS dalam

menangani kelangsungan hidup SMEA Kristen Surakarta. Pengurus

mengangkat seorang guru tetap dan 2 orang pegawai Tata Usaha yang digaji

langsung oleh PPKS, selain itu pengurus juga diberi subsidi sebagai

honorarium guru tidak tetap dan kelebihan jam mengajar.

Nama SMEA Kristen Surakarta berubah menjadi SMK Kristen

Surakarta berdasar Surat Kepeutusn Depatermen Pendidikan dan Kebudayaan

No 41007/AA/07/1997 tanggal 3 April 1997 dengan 3 jurusan yaitu

Akuntansi, Sekretaris dan Penjualan. Pada tanggal tersebut juga

mendatangkan perubahan nomor status. Nama SMEA Kristen Surakarta

berubah menjadi SMK Kristen 1 Surakarta dan sebagai catatan pada tanggal

10 Mei 1996 PPKS telah mengangkat Bp. Kledi Sunyoto, S.Pd menjadi

pelaksana harian kepala SMK Kristen 1 Surakarta, selama Ibu Dra. Kuminah

selaku Kepala Sekolah SMK Kristen 1 Surakarta berhalangan hadir. Sampai

saat ini yaitu pada tahun pelajaran 2010/2011 SMK Kristen Surakarta telah

memiliki 4 jurusan yaitu Akuntansi, Administrasi Perkantoran, Penjualan dan

Multimedia sebagai program/jurusan baru di SMK Kristen 1 Surakarta di

bawah pimpinan/ Kepala Sekolah Ibu Dra. Sri Haryanti M.M.

Dari awal berdiri sampai sekarang SMK Kristen 1 Surakarta telah

mengalami pergantian kepala sekolah sebanyak 6 kali. Nama-Nama kepala

sekolah yang pernah dan sampai sekarang menjabat adalah:

1. Tahun 1958 sampai dengan tahun 1964, Bapak S. Sucipto, BA.

2. Tahun 1965 sampai dengan tahun 1969, Bapak Suparjo, BA.

3. Tahun 1970 sampai tahun 1974 Bapak Drs. Santosa Adi Kusumo.

4. Tahun 1975 sampai dengan tahun 1978 Bapak Bob Hadianto.commit to user

5. Tahun 1979 sampai dengan tahun 1991 dipegang oleh Dra. Kusminah.

Page 57: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

39

6. Tahun 1999 sampai sekarang oleh Ibu Dra. Sri Haryanti, M.M.

Salah satu ciri yang membedakan antara sekolah Kristen dengan

lembaga pendidikan/sekolah yang lain adalah di Sekolah/Lembaga Kristen

setiap hari diadakan pembukaan diawal jam pelajaran yang pertama.

Pembukaan itu dilakukan dengan diadakan kebaktian singkat yang di dalam

meliputi pujian, pembacaan Ayat Alkitab, Renungan, Doa. Selain itu, pada

jam pelajaran yang terakhir diadakan doa penutupan secara bersama-sama.

Kegiatan tersebut dipusatkan dari ruang guru, dan siswa bisa mengikutinya

melalui speaker-speaker yang telah dipasang pada setiap sudut kelas. Semua

kegiatan di atas dilakukan oleh siswa secara bergiliran dibawah pengawasan

dan koordinasi guru piket.

2. Keadaan Lingkungan SMK Kristen 1 Surakarta

SMK Kristen 1 Surakarta sebagai salah satu lembaga pendidikan

kejuruan formal yang secara teknis memenuhi syarat sebagai lembaga

pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari letak lokasi yang strategis, sehingga

mudah dijangkau kendaraan umum. Selain itu, fasilitas dan kontruksi gedung

yang memiliki sirkulasi udara dan penerangan yang cukup, sarana dan

prasrana yang memadai. Formasi gedung SMK Kristen 1 Surakarta berbentuk

“U” sehingga tengahnya dapat dipakai sebagai tempat upacara, olahraga,

bermain siswa. Di sisi lain, SMK Kristen 1 Surakarta juga mengalami sedikit

hambatan. Hambatan itu yaitu, suara bising kendaraan karena letak SMK

Kristen yang berada di samping jalan besar.

SMK Kristen 1 Surakarta terletak satu lokasi dengan SMP Kristen 4

Surakarta, tepatnya berada di Jalan A. Yani No. 2 Tegalharjo, Jebres,

Surakarta.

Ruang-ruang yang ada di SMK Kristen 1 Surakarta adalah:

1. Ruang Kelas

Jumlah ruang kelas ada 19 terdiri dari 7 ruang di lantai bawah dan 12commit to user

ruang di lantai atas.

Page 58: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

40

2. Ruang Kepala Sekolah

Ruang kepala Sekolah ada 1 ruang berada di lantai atas menghadap ke

utara. Letak ruang kepala sekolah berada di sebelah barat ruang kelas

XI TKI 2 dengan luas 30,56 m2.

3. Ruang Guru

Ruang guru berjumlah 1 buah berada di lantai bawah di sudut

menghadap ke timur dengan luas 146 m2.

4. Ruang Penerimaan SPP

Berada di lantai bawah, sebelah barat pintu gerbang dan berbatasan

dengan Bank Mini.

5. Ruang Toko

Berada di lantai bawah, tepatnya di sebelah barat gerbang yang paling

luar. Ruang toko ini menghadap ke selatan berhadapan dengan Hotel

Asia.

6. Ruang Bank Mini

Terletak di lantai atas, di sebelah barat Ruang pembayaran SPP dan di

sebelah selatan Ruang kelas XII Tata Niaga. Luas ruang Bank Mini

adalah 55 m2.

7. Ruang Tata Usaha

Berada di lantai bawah di sebalh barat gerbang bagian tengah, ruang

tata usaha menghadap ke timur, dengan luas ruangan 32 m2.

8. Ruangn Kantin.

Kantin ada 1 ruang yang letaknya di sebelah selatan Smart, menghadap

ke timur dengan total luas ruangan 18 m2.

9. Ruang BK

Ruang BK ada 1 ruangan di sebelah barat ruang kelas Keuangan 1,

mengahadap ke utara dengan total luas ruangan 22,5 m2.

10. Ruang UKS

11. Ruang Laboratorium Mengetikcommit to user

Page 59: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

41

Ruang Laboratorium mengetik memiliki 1 ruang dengan luas ruangan

72 m2 dan total Luas ruangan 56 m2.

12. Ruang Laboratorium Komputer

Ruang Laboratorium Komputer memiliki 1 ruang dengan luas ruangan

84 m2 dan total Luas ruangan 56 m2

13. Ruang Sepeda

14. Ruang Perpustakaan

Memiliki 1 buah ruang perpustakaan yang berada di depan kelas X

administrasi 2. Ruang perpustakaan menghadap ke utara.

15. WC dan Kamar Mandi

Jumlah Toilet yang ada di SMK Kristen ada 13 buah, dengan luas 26,1

m2.

Untuk kepentingan koordinasi, maka ruangan-ruangan yang dianggap

penting di pasang airphone, ruangan itu meliputi:

1. Ruang Kepala Sekolah

2. Ruang Guru

3. Ruang Tata Usaha

4. Ruang BP

5. Ruang Toko

6. Ruang Perpustakaan

3. Visi dan Misi

Visi

Mewujudkan Lembaga pendidikan dan pelatihan berstandar Nasional yang

menghasilkan tenaga kerja yang kompeten, mandiri serta memiliki iman,

pengharapan dan kasih.

M isi

a) Melaksanakan pendidikan dan pelatihan yang berstandar dan berorientasi

pada mutu.commit to user

Page 60: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

42

b) Melaksanakan kegiatan yang berorientasi pada pusat produksi dan

pemasaran.

c) Menghasilkan Sumber Daya Manusia yang kompeten, mandiri dan

beriman.

T u juan Dan S asar a n P r og r a m SM K Krist e n 1 Su r a k a r ta

Tuju a n :

1. Menyiapkan siswa untuk memasuki dunia kerja serta mengembangkan

setiap potensinya.

2. Menyiapkan siswa mampu memilih karier maupun berpotensi untuk

mengembangkan dirinya di era globalisasi.

3. Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan

dunia usaha/industri pada saat ini maupun di masa mendatang.

4. Menyiapkan tamatan menjadi warga negara yang normatif, adaptif,

produkrif dan kreatif serta inovatif

Sasaran program SMK Kristen 1 Surakarta

1. Meningkatkan hasil PMB menjadi lebih mantap dari tahun sebelumnya.

2. Meningkatkan administrasi sekolah tenaga pendidikan serta PMB

3. Meningkatkan hubungan sekolah dengan dunia usaha/ industri dan

masyarakat untuk peningkatan pelaksanaan sistem ganda (PSG).

4. Meningkatkan Unit Produksi dalam rangka menggali Sumber dana dan

menjadi sasaran peningkatan ketrampilan.

B. Identifikasi Masalah Pembelajaran Mata Pelajaran Akuntansi

Kelas XII Akuntansi 1 SMK Kristen 1 Surakarta

Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti

melakukan kegiatan identifikasi masalah (observasi awal) dengan tujuan untuk

mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan. Observasi awal dilakukan pada

tanggal 12 Oktober 2010 diSMK Kristen 1 Surakarta. Hasil dari identifikasi

masalah tersebut adalah sebagai berikut :commit to user

Page 61: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

43

1. Ditinjau dari Segi Siswa :

a. Sarana dan prasarana pembelajaran kurang memadai.

Dalam pembelajaran akuntansi di SMK Kristen 1 Surakarta ini

didukung dengan buku paket yang mana masing-masing siswa berhak

meminjam buku yang tersedia di perpustakaan sekolah. Dalam

realisasinya, sarana penunjang belajar siswa seperti buku akuntansi yang

terdapat dalam perpustakaan belum mampu memenuhi kebutuhan

informasi yang diperlukan oleh siswa (buku paket untuk mata pelajaran ini

kurang bervariasi dan buku lama). Keterbatasan literatur tersebut

berdampak pada terhambatnya proses belajar siswa. Terlebih lagi siswa

kurang antusias untuk memanfaatkan buku yang telah tersedia guna

meningkatkan pemahaman materi.

b. Siswa mudah jenuh terhadap pelajaran akuntansi.

Kejenuhan siswa terhadap mata pelajaran akuntansi disebabkan

karena materi yang kompleks dan metode pembelajaran yang diterapkan

oleh guru kurang bervariasi dan memotivasi siswa. Siswa dapat

berkonsentrasi pada awal pelajaran dimulai tapi setelah setengah jam

kemudian siswa sudah mulai bosan dan kehilangan konsentrasi belajar.

Hal tersebut dapat diatasi jika melibatkan siswa untuk aktif dan kreatif

untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Di samping itu, guru memberikan

latihan terbimbing untuk siswa baik disekolah maupun dirumah, sehingga

siswa akan memahami dengan jelas konsep materi yang diberikan dan

aktif mengungkapkan pendapatnya tentang materi yang sedang dibahas

serta bertanya di saat mereka mengalami kesulitan.

c. Pembagian jadwal yang kurang mendukung (dalam arti terlalu siang)

untuk mata pelajaran akuntansi.

Salah satu faktor penyebab kurangnya antusias siswa terhadap

mata pelajaran akuntansi adalah pengaturan jadwal untuk mata pelajaran

akuntansi di kelas XII Akuntansi 1 SMK Kristen 1 Surakarta yangcommit to user

kurang mendukung. Jadwal yang terlalu siang untuk jenis mata pelajaran

Page 62: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

44

yang membutuhkan pemahaman lebih daripada mata pelajaran lainnya.

Dari hasil wawancara yang diperoleh sebagian besar siswa merasa penat

dan capek setelah menempuh beberapa mata pelajaran sebelumnya

(terlebih setelah pelajaran olah raga) sehingga pada waktu proses

pembelajaran untuk mata pelajaran akuntansi, konsentrasi siswa sudah

mulai berkurang.

d. Siswa cenderung tidak mempergunakan kesempatan untuk bertanya

tentang kesulitan yang mereka hadapi.

Siswa cenderung malu untuk mengungkapkan pendapatnya jika

diadakan tanya jawab. Mereka memilih diam tidak bertanya meskipun

sebenarnya mereka belum paham tentang materi yang sedang dibahas.

Sebagian siswa juga masih malu untuk maju ke depan jika diminta guru

untuk menjelaskan kembali apa yang mereka terima setelah mendengarkan

penjelasan guru. Siswa cenderung bermasalah dalam menuangkan ide,

gagasan dan kreatifitas. Mereka lebih senang bertanya kepada teman yang

telah menguasai materi tersebut. Selan itu, dari hasil beberapa wawancara,

dominasi siswa tertentu (siswa yang pandai di kelas) menyebabkan siswa

yang lainnya kurang bisa menyatakan pendapatnya.

e. Siswa lebih tertarik pada kebebasan dan keleluasaan.

Hal ini didasarkan pada hasil pengamatan peneliti pada saat survei

awal, bahwa mayoritas siswa kelas XII Akuntansi 1 SMK Kristen 1

Surakarta didominasi oleh perempuan,. mereka lebih senang belajar

dengan serius tetapi santai, dalam artian mereka belajar dengan serius,

namun dalam pembelajaran mereka menghendaki keleluasaan dan

fleksibel (tidak ada paksaan/rileks). Menurut pendapat beberapa siswa,

mereka akan mudah dalam belajar apabila selama proses pembelajaran

guru tidak mengkekang siswa untuk serius tetapi tetap harus

mengedepankan konsep atau isi materi atau dapat dikatakan mewujudkan

iklim ”sersan” (serius tapi santai). Selain itu, akan lebih mudah jika adacommit to user

penjelasan materi kemudian mereka langsung diminta untuk praktek.

Page 63: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

45

Misalnya, memperbanyak latihan soal, pembahasan, diskusi yang terkait

dengan materi pembelajaran siswa SMK.

2. Ditinjau dari Segi Guru

a. Guru merasa kesulitan dalam menerapkan metode pembelajaran yang

bervariasi dan tepat untuk meningkatkan kualitas mata pelajaran akuntansi

Pada saat pembelajaran akuntansi guru sudah mencoba

membangkitkan minat siswa dengan memberikan pendekatan secara

langsung dan dengan memotivasi serta menegur langsung siswa yang tidak

mau memperhatikan pelajaran. Namun, cara ini ternyata belum mampu

membangkitkan semangat dan minat belajar siswa. Guru belum dapat

menemukan suatu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan

antusiasme siswa terhadap pelajaran akuntansi.

b. Hasil belajar yang tercermin dari prestasi siswa belum menunjukkan hasil

yang maksimal.

Berdasarkan survei awal yang dilakukan peneliti menunjukkan

bahwa kualitas pembelajaran akuntansi di SMK Kristen 1 Surakarta dapat

dikatakan masih di bawah standar kelulusan minimal, karena dalam

pengamatan yang dilakukan peneliti pada siswa kelas XII Akuntansi 1

SMK Kristen 1 Surakarta, dari hasil pekerjaan siswa menunjukkan rata-

rata nilai yang mereka peroleh adalah 76,4. Rata-rata tersebut sedikit

diatas standar normal yaitu 75, serta siswa yang mendapatkan nilai 75 ke

atas hanya 17 dari 25 siswa dan hal itu mengindikasikan bahwa

pembelajaran akuntansi yang selama ini dilakukan belum berhasil. Hasil

belajar yang tercermin dari prestasi siswa belum menunjukkan hasil yang

maksimal.

commit to user

Page 64: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

46

C. Deskripsi Hasil Penelitian

Sebagai data awal peneliti mengambil nilai akhir ulangan harian siswa

yang terbaru yang untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum masuk pada

siklus I

Tabel 3. Hasil ulangan harian akhir siswa

Nilai Jumlah siswa Persentase

> 95 -

90-94 -

85-89 3

80-84 3

75-79 11

70-74 6

65-69 2

60-64 -

55-59 -

50-54 -

-

-

12 %

12 %

44 %

24 %

8 %

-

-

-

Jumlah 25 100 %

Sumber : Hasil pengolahan data nilai ulangan harian siswa

(lampiran prasiklus)

Proses penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing

siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu : (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan

tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi tindakan.

1. Siklus I

Penerapan pembelajaran akuntansi pada siklus I melalui metode

Student Fasilitator And Explaining adalah :

a. Perencanaan Tindakan Siklus I

Kegiatan perencanaan Tindakan I dilaksanakan pada hari Selasa 12commit to userOktober 2010 di ruang Guru dan dikelas XII Akuntansi 1 SMK Kristen 1

Page 65: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

47

Surakarta. Guru bersama peneliti mendiskusikan rancangan tindakan yang

akan dilakukan dalam penelitian ini. Peneliti mengungkapkan bahwa siswa

menemui permasalahan dalam memahami materi dan masih rendahnya

tingkat keaktifan siswa serta kurangnya minat mengikuti pelajaran

akuntansi. Kemudian disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus I

akan dilaksanakan selama 2 kali pertemuan, yakni pada hari sabtu, 16

Oktober 2010 dan hari selasa, 19 Oktober 2010.

Tahap perencanaan tindakan I meliputi kegiatan sebagai berikut :

1) Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran akuntansi

menggunakan metode Student Fasilitator And Explaining, dengan

skenario pembelajaran sebagai berikut:

a) Pertemuan pertama

(1) Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa

(2) Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk

membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik

siswa maupun kelas.

(3) Guru memberikan pengarahan tentang metode Student

Fasilitator And Explaining yang akan diterapkan.

(4) Mengulangi sedikit materi yang terdahulu yang masih ada

kaitannya dengan materi yang akan diajarkan dengan cara

memberikan pertanyaan kepada siswa (tanya jawab) agar guru

tahu seberapa jauh pemahaman siswa.

(5) Guru menjelaskan meteri jurnal penyesuaian dan penyusunan

neraca lajur. Siswa memperhatikan dengan seksama.

(6) Siswa diberi kesempatan untuk memahami materi yang telah

disampaikan dan diberikan kesempatan untuk bertanya

maupun berpendapat.

(7) Guru memberikan lembar kegiatan penyusunan kertas kerja

dengan data penyesuaian kepada setiap siswa untuk bahancommit to user

yang akan dipelajari siswa. Kemudian mengarahkan masing-

Page 66: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

48

masing siswa untuk memulai diskusi dengan cara saling

bertukar pikiran dengan temannya dalam menyelesaikan

penyusunan kertas kerja.

(8) Guru memonitoring berlangsungnya kegiatan diskusi oleh

siswa, dan membantu atau memberikan masukan-masukan

guna melengkapi materi-materi yang didiskusikan tersebut.

(9) Guru memberitahukan bahwa akan dilaksanakan presentasi,

oleh sebab itu guru menunjuk siswa secara acak untuk

presentasi kedepan kelas proses penyusunan kertas kerja guna

mengetahui tingkat pemahaman materi.

(10) Kemudian guru memberikan kesempatan kepada murid

(teman) yang lain untuk bertanya dan memberikan masukan

atau pendapat baik kepada presenter maupun kepada teman

yang lainya.

(11) Guru memonitoring jalannya presentasi dan meluruskan

pendapat serta materi yang didiskusikan. Karena waktu sudah

habis, guru menyuruh seluruh siswa untuk menyiapkan dan

memahami materi penyusunan laporan biaya produksi untuk

dipresentasikan pada pertemuan berikutnya.

(12) Guru menyampaikan rencana kegiatan pertemuan mendatang

dan menutup dari meteri yang telah dipelajari (menyampaikan

kesimpulan).

(13) Salam penutup

b) Pertemuan Kedua

(1) Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa

(2) Guru menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan

dalam pembelajaran.

(3) Membahas sedikit materi yang terdahulu dengan tanya jawab

kepada siswa untuk menilai pemahaman/konsepsi yang adacommit to user

pada diri siswa.

Page 67: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

49

(4) Guru membahas materi penyusunan laporan biaya produksi.

(5) Siswa diminta untuk melanjutkan diskusi materi penyusunan

laporan biaya produksi dengan teman.

(6) Guru mengacak siswa yang terpilih untuk mempresentasikan

hasil penyusunan laporan biaya produksi.

(7) Kemudian guru memberikan kesempatan kepada murid

(teman) yang lain untuk bertanya dan memberikan masukan

atau pendapat baik kepada presenter maupun kepada teman

yang lainya.

(8) Guru memonitoring jalannya presentasi dan meluruskan

pendapat serta materi yang didiskusikan. Kemudian guru

memberikan evaluasi dengan membagikan lembar kegiatan

evaluasi kepada siswa untuk dikerjakan secara individu.

(9) Guru mengawasi dengan seksama agar siswa tidak

bekerjasama dengan siswa lain. Karena hasil nilai yang dicapai

siswa secara individu mencerminkan peningkatan atau

penurunan tingkat ketuntasan hasil belajar siswa, tuntas atau

belum tuntas.

(10) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan lembar jawab.

(11) Guru menyampaikan apresiasi yang sangat besar kepada

siswa karena telah menyelesaikan soal evaluasi dengan baik.

(12) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

atas materi-materi yang belum dimengerti

(13) Guru menyimpulkan materi yang telah disampaikan pada

siklus I ini dan menutup pembelajaran dengan salam penutup

2) Guru dan peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) untuk materi menyusun laporan harga pokok produksi dengan

metode Student Fasilitator And Explaining.

3) Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian, yang berupa tes dancommit to user

nontes. Instrumen tes dari hasil pekerjaan siswa (evaluasi akhir siklus).

Page 68: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

50

Sedangkan instrumen nontes dinilai berdasarkan pedoman observasi

yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati keaktifan dan sikap

siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.

b. Pelaksanaan Tindakan I

Pelaksanaan tindakan I dilaksanakan selama 2 kali pertemuan,

seperti yang telah direncanakan, yaitu pada hari sabtu, 16 Oktober 2010

dan hari selasa, 19 Oktober 2010 di ruang kelas XII Akuntansi 1.

Pertemuan dilaksanakan selama 6 x 45 menit sesuai dengan skenario

pembelajaran dan RPP.

Pada pertemuan pertama, guru menjelaskan konsep materi dan

memberikan topik diskusi kepada siswa kemudian dipresentasikan secara

acak. Pertemuan kedua mirip dengan pertemuan pertama namun diakhir

pertemuan dilaksanakan evaluasi siklus I.

Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut :

1) Pertemuan Pertama (Sabtu, 16 Oktober 2010)

a) Guru mengawali pembelajaran dengan salam, kemudian

melakukan presensi siswa yang mengikuti pelajaran, siswa hadir

semua. Guru mengkondisikan kelas untuk mengecek apakah siswa

sudah siap untuk mengikuti proses pembelajaran.

b) Siswa diberi motivasi oleh guru sebelum memulai pelajaran agar

siswa fokus terhadap materi yang akan dipelajari.

c) Siswa diberi pertanyaan oleh guru tentang materi pelajaran pada

pertemuan sebelumnya yaitu mengenai Buku Besar. Hanya

beberapa siswa yang terlihat aktif menjawab pertanyaan dari guru

masih terlihat siswa yang belum aktif. Siswa yang aktif tersebut

adalah siswa yang sudah terbiasa mendominasi jalannya

pembelajaran.

d) Guru melanjutkan materi dengan mendeskripsikan materi jurnalcommit to user

penyesuaian dan penyusunan kertas kerja. Kemudian guru

Page 69: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

51

mendemonstrasikan penyusunan jurnal penyesuaian dan kertas

kerja.

e) Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang mereka

rasa belum jelas. Pada awalnya tidak ada siswa yang mau bertanya,

namun akhirnya guru memberikan beberapa pertanyaan secara

bergilir dan apabila siswa tidak dapat menjawab maka akan

dilemparkan ke siswa yang lain.

f) Guru memberikan Lembar Kegiatan kepada setiap siswa untuk

bahan yang akan dipelajari siswa. Kemudian mengarahkan masing-

masing siswa untuk memulai diskusi dengan saling bertukar

pikiran dengan siswa lainya.

g) Guru memonitoring berlangsungnya kegiatan diskusi oleh masing

masing siswa, dan membantu atau memberikan masukan-masukan

guna melengkapi materi-materi yang didiskusikan tersebut.

h) Guru memberitahukan bahwa akan dilaksanakan presentasi, oleh

sebab itu guru menunjuk siswa secara acak untuk presentasi

kedepan kelas proses penyusunan kertas kerja guna mengetahui

tingkat pemahaman materi. Dalam kesempatan ini yang ditunjuk

untuk presentasi adalah Fransiska Tri Agustin.

i) Kemudian guru memberikan kesempatan kepada murid (teman)

yang lain untuk bertanya dan memberikan masukan atau pendapat

baik kepada presenter maupun kepada teman yang lainya. Ada 4

siswa yang mau mengutarakan pendapat, pertanyaan dan masukan-

masukan dalam penyusunan kertas kerja.

j) Guru memonitoring jalannya presentasi dan meluruskan pendapat

serta materi yang didiskusikan. Karena waktu sudah habis, guru

menyuruh seluruh siswa untuk menyiapkan dan memahami materi

penyusunan laporan biaya produksi untuk dipresentasikan pada

pertemuan berikutnya.commit to user

Page 70: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

52

k) Guru menyampaikan rencana kegiatan pertemuan mendatang dan

menutup dari meteri yang telah dipelajari (menyampaikan

kesimpulan).

l) Salam penutup.

2) Pertemuan Kedua (selasa,19 Oktober 2010)

d) Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa.

e) Guru menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam

pembelajaran.

f) Membahas sedikit materi yang terdahulu dengan tanya jawab

kepada siswa untuk menilai pemahaman/konsepsi yang ada pada

diri siswa.

g) Guru membahas materi penyusunan laporan biaya produksi.

h) Siswa diminta untuk melanjutkan diskusi materi penyusunan

laporan biaya produksi dengan teman.

i) Guru mengacak siswa yang terpilih untuk mempresentasikan hasil

penyusunan laporan biaya produksi. Guru menunjuk Katarina SJ

untuk mempresentasikan laporan biaya produksi.

j) Kemudian guru memberikan kesempatan kepada murid (teman)

yang lain untuk bertanya dan memberikan masukan atau pendapat

baik kepada presenter maupun kepada teman yang lainya. Ada 6

anak yang bertanya dan memberikan masukan dalam penyusunan

laporan biaya produksi. Dalam menjawab pertanyaan presenter

(Katarina) dibantu oleh siswa lain dan diluruskan oleh guru.

k) Guru memberikan evaluasi dengan membagikan lembar kegiatan

evaluasi kepada siswa untuk dikerjakan secara individu.

l) Guru mengawasi dengan seksama agar siswa tidak bekerjasama

dengan siswa lain. Karena hasil nilai yang dicapai siswa secara

individu mencerminkan peningkatan atau penurunan tingkat

ketuntasan hasil belajar siswa, tuntas atau belum tuntas. Namuncommit to user

Page 71: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

53

masih ada siswa yang bekerjasama dalam mengerjakan evaluasi

sehingga ditegur dan diperingatkan oleh guru.

m) Setelah waktu habis, guru meminta siswa untuk mengumpulkan

lembar jawab dimeja guru.

n) Guru menyampaikan apresiasi yang sangat besar kepada siswa

karena telah menyelesaikan soal evaluasi dengan baik.

o) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atas

materi-materi yang belum dimengerti

p) Guru menyimpulkan materi yang telah disampaikan pada siklus I

ini dan menutup pembelajaran dengan salam penutup.

c. Observasi dan Interpretasi

Peneliti mengamati proses pembelajaran akuntansi perusahaan

manufaktur dengan menggunakan metode pembelajaran Student

Fasilitator And Explaining di kelas XII Akuntansi 1. Peneliti mengambil

posisi di dalam kelas, dengan tujuan agar peneliti dapat secara jelas

melihat (mengamati) proses belajar mengajar akuntansi pada hari itu. Pada

pertemuan pertama yaitu hari sabtu, 16 Oktober 2010, guru menyampaikan

materi akuntansi jurnal penyesuaian dan penyusunan neraca lajur dengan

metode Student Fasilitator And Explaining secara jelas dan mengadakan

presentasi hasil latihan soal (latihan secara terbimbing) yang diberikan

kepada siswa. Sedangkan pada pertemuan kedua dilaksanakan pada hari

selasa tanggal 19 Oktober 2010, guru melanjutkan materi penyusunan

biaya produksi kemudian siswa disuruh latihan dan presentasi didepan

kelas. Pada pertemuan kedua ini, guru dan peneliti juga melakukan

evaluasi akhir dari siklus I agar hasil belajar dari siklus I dapat segera

diketahui. Dari kegiatan tersebut, deskripsi tentang jalannya proses

pembelajaran akuntansi dikelas XII Akuntansi I dengan menggunakan

metode Student Fasilitator And Explaining sudah dijelaskan secara rincicommit to user

dalam pelaksanaan tindakan I.

Page 72: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

54

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan proses belajar

mengajar akuntansi dengan menerapkan metode Student Fasilitator And

Explaining, diperoleh gambaran tentang aktivitas siswa selama kegiatan

belajar mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut:

1) Nilai kognitif siswa yang tuntas KKM (kriteria ketuntasan minimal).

Nilai kognitif ini merupakan hasil olah nilai dengan indikator

pemahaman materi dan ketuntasan hasil belajar (eavaluasi). Yaitu :

a). Hasil olah nilai siswa dengan indikator pemahaman materi

menunjukkan hal positif. Hal ini dapat dibuktikan dengan jumlah

siswa yang tuntas KKM (yang ditetapkan 75% dari presentasi)

indikator ini sebanyak 72% yaitu 18 siswa dari jumlah keseluruhan

siswa (25 siswa) dan nilai rata-rata kelas adalah 76,6%.

b). Sedangkan hasil olah nilai siswa dengan indikator ketuntasan hasil

belajar (eavaluasi) juga menunjukkan hal positif. Jumlah siswa

yang lolos indikator ini sebanyak 84% (21 siswa) sedangkan 16%

sisanya belum lolos dari jumlah keseluruhan siswa (25 siswa).

2) Secara global, nilai afektif siswa selama siklus I menunjukkan nilai

yang baik. 92% siswa memperoleh nilai ”b” dan ”a” dan hanya 8%

siswa yang memperoleh nilai ”c”. Penilaian ini didasari oleh 3

indikator penilaian yaitu :

a). Kerajinan

Kerajinan dinilai dari aspek dalam diri masing-masing siswa

mengenai tingkat ketelitian siswa dalam mengerjakan tugas, format

penyusunan laporan dan tulisan yang jelas, serta intensitas

mengumpulkan tugas. Hasil olah nilai aspek kerajinan

menunjukkan bahwa 80% siswa dikelas XII Akuntansi I rajin

dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Hal ini dapat

dibuktikan dengan melihat jumlah siswa yang mendapat nilai ”c”

hanya 5 orang dari 25 siswa, sedangkan yang lain telah mendapatcommit to user

nilai ”b” dan ”a”.

Page 73: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

55

b). Kerapian

Hasil olah nilai aspek kerapian dilihat dari cara penyusunan

laporan dan cara mengerjakan tugas yang diberikan menunjukkan

bahwa 80% siswa mendapat nilai yang baik dan hanya 5 orang dari

25 siswa yang mendapatkan niai ”c”.

c). Kelakuan

Nilai kelakuan siswa dalam kegiatan belajar mengajar selama

siklus I menunjukkan bahwa 80% (20 siswa) berkelakuan baik

dalam proses KBM. Mereka mengikuti KBM dengan tertip dan

kondusif.

3) Nilai psikomotor siswa yang diukur dengan kriteria aspek ketrampilan

bertanya, ketrampilan menjawab dan motivasi. Secara global, nilai

psikomotor siswa kelas XII Akuntansi I adalah baik. 80% siswa

mendapat nilai ”b” dan ”a” sedangkan yang mendapat nilai ”c” hanya

20% saja (5 siswa) dari jumlah keseluruhan yaitu 25 siswa.

a). Keterampilan bertanya (gerak refleks)

Jumlah siswa yang tuntas indikator ini sebesar 68% yaitu sebanyak

17 siswa sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 32% dari jumlah

keseluruhan siswa (25 siswa).

b). Keterampilan menjawab (gerak expresif & interpretatif)

Keterampilan menjawab yang terjadi selama proses pembelajaran

siklus I sebesar 72% yaitu 18 siswa dan 7 sisanya (sebesar 28%)

kurang aktif.

c). Motivasi

Motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang

terlihat dalam siklus I sebesar 68% dari 25 orang siswa yaitu

sebanyak 17 siswa telah termotivasi mengikuti pembelajaran dan

sisanya 8 orang kurang termotivasi mengikuti kegiatan

pembelajaran.commit to user

Page 74: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

56

Tabel 4. Persentase capaian siswa pada Siklus I

No Aspektuntas tidak

totaljml % jml %

1 Kognitif

1.1 Pemahaman materi 18 72% 7 28% 25

1.2 Ketuntasan hasil belajar (Evaluasi) 21 84% 4 16% 25

2 Afektif 23 92% 2 8% 25

2.1 Kelakuan 20 80% 5 20% 25

2.2 Kerajianan / kedisiplinan 20 80% 5 20% 25

2.3 Kerapian 20 80% 5 20% 25

3 Psikomotor 20 80% 5 20% 25

3.1 Keterampilan bertanya 17 68% 8 32% 25

3.2 Keterampilan menjawab 20 80% 5 20% 25

3.3 Motivasi 17 68% 8 32% 25Sumber : Hasil pengolahan data nilai ulangan harian siswa (lampiran)

Prestasi belajar dapat ditunjukkan dengan tabel dibawah ini.

Tabel 5. Nilai Evaluasi Hasil Belajar Siklus I

Nilai Jumlah siswa Persentase

> 95 17

90-94 -

85-89 -

80-84 3

75-79 1

70-74 3

65-69 -

60-64 -

55-59 -

50-54 1

68%

-

-

12 %

4 %

12 %

-

-

-

4

Jumlah 25 100 %

Sumber : Hasil pengolahan dcoamtamniitlatoi uulsaenrgan harian siswa (lampiran)

Page 75: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

57

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus I

Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus I,

peneliti melakukan analisis sebagai berikut:

1) Beberapa kelemahan guru dalam siklus I ini adalah:

a) Guru lebih banyak memberikan teguran daripada motivasi kepada

siswa. Sehingga siswa merasa tertekan dan takut untuk

mengutarakan pertanyaan ataupun pendapat mereka.

b) Guru dalam menjelaskan materi dan memberikan contoh atau

mendemonstrasikan pengerjaan soal terlalu cepat sehingga sulit

untuk diikuti. Waktu yang disediakan guru untuk tanya jawab juga

sangat terbatas, sehingga siswa merasa tidak ada kesempatan siswa

untuk mengungkapkan permasalahannya tentang materi yang

belum dipahami kepada guru.

c) Guru belum dapat menjangkau semua siswa untuk dimonitoring

hasil pekerjaannya.

d) Guru belum memberikan penghargaan kepada siswa yang mampu

menyelesaikan tugas dengan benar, teliti, dan lebih cepat daripada

siswa yang lain.

2) Beberapa kekurangan yang ditemukan dari segi siswa adalah sebagai

berikut:

a) Masih banyak siswa enggan bertanya langsung pada guru pada saat

pembelajaran, mereka bertanya atau mengemukakan pendapat

setelah ditunjuk langsung oleh guru.. Mereka merasa lebih nyaman

bertanya kepada guru apabila guru mendekati mereka (seperti pada

saat monitoring) atau kepada teman yang lain.

b) Siswa masih belum berani untuk mengungkapkan pendapatnya di

depan kelas (sebagai presenter/fasilitator). Siswa masih cenderung

berani jika berhadapan dengan teman sebayanya.

c) Siswa kurang percaya diri dan malu pada saat berperan sebagaicommit to user

fasilitator/presenter.

Page 76: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

58

d) Ketrampilan berkomunikasi di depan kelas seperti pada saat

presentasi masih kurang. Guru sebaiknya memberikan masukan

bagaimana berkomunikasi dengan baik dalam hal ini waktu

presentasi, memberikan pendapat dan bertanya.

e) Dari segi nilai yang diperoleh siswa, nilai evaluasi hasil belajar

tertinggi adalah 100 dan nilai terendah adalah 50 serta nilai rata-

rata kelas yaitu 91. Siswa yang sudah mencapai standar nilai < 75

sebanyak 21 siswa (84% dari 25 siswa) dan siswa tersebut dapat

dinyatakan sudah mencapai ketuntasan hasil belajar Sisanya 4

siswa (16%) belum mencapai KKM (belum tuntas). Walaupun

demikian bila dibandingkan dengan nilai awal siswa sudah terdapat

peningkatan, sebelumnya siswa yang tuntas hanya 17 siswa (68%)

kini meningkat menjadi 21 siswa (84%) dari total 25 siswa. (Dapat

dilihat pada lampiran).

Berdasarkan observasi dan analisis di atas, maka tindakan refleksi

yang dapat dilakukan antara lain :

1) Guru lebih banyak melakukan pendekatan dan monitoring yang merata

kepada semua siswa, selain sebagai pengawasan juga agar tidak ada

siswa yang merasa kurang diperhatikan.

2) Sebaiknya guru lebih banyak lagi memberikan motivasi kepada siswa

agar siswa tidak merasa tertekan tetapi siswa dapat lebih bersemangat

dan ikut aktif terlibat dalam mengikuti pembelajaran.

3) Guru harus memberikan penghargaan kepada siswa yang bisa

bekerjasama dan menyelesaikan tugas dengan baik. Penghargaan ini

bertujuan untuk memacu semangat setiap siswa dalam menyelesaikan

pekerjaannya dengan baik dan rapi.

commit to user

Page 77: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

59

2. Siklus II

Penerapan pembelajaran akuntansi pada siklus II melalui metode

Student Fasilitator And Explaining adalah :

a. Perencanaan Tindakan Siklus II

Kegiatan perencanaan Tindakan II dilaksanakan pada hari Rabu

tanggal 20 Oktober 2010 di ruang guru SMK Kristen 1 Surakarta. Guru

bersama peneliti mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan

dalam penelitian ini. Peneliti mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil

analisis dan refleksi dari siklus I terdapat beberapa kekurangan, kemudian

disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus II akan dilaksanakan

selama 2 kali pertemuan, yakni pada hari Sabtu tanggal 23 Oktober 2010

dan Selasa 26 Oktober 2010 dengan rancangan sebagi berikut :

1) Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran akuntansi

dengan menggunakan metode Student Fasilitator And Explaining,

skenario pembelajaran tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a) Pertemuan pertama

(1) Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa

(2) Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk

membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik

siswa maupun kelas.

(3) Guru memberikan pengarahan tentang metode Student

Fasilitator And Explaining yang akan diterapkan.

(4) Mengulangi dan mengulas sedikit evaluasi materi kertas kerja

dan laporan biaya produksi yang masih ada kaitannya dengan

materi yang akan diajarkan yaitu menyajikan laporan keuangan

perusahaan manufaktur dengan cara memberikan pertanyaan

kepada siswa (tanya jawab) agar guru tahu seberapa jauh

pemahaman siswa.

commit to user

Page 78: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

60

(5) Guru menjelaskan meteri laporan laba/rugi dan laporan

perubahan ekuitas. Siswa memperhatikan dengan seksama dan

mempersiapkan diri untuk presentasi.

(6) Siswa diberi kesempatan untuk memahami materi yang telah

disampaikan dan diberikan kesempatan untuk bertanya maupun

berpendapat.

(7) Guru memberikan Lembar Kegiatan penyusunan laporan

laba/rugi dan laporan perubahan ekuitas kepada setiap siswa

untuk bahan yang akan dipelajari siswa. Kemudian

mengarahkan masing-masing siswa untuk memulai diskusi dan

saling bertukar pikiran dengan temannya dalam menyelesaikan

laporan laba/rugi dan laporan perubahan ekuitas.

(8) Guru memonitoring berlangsungnya kegiatan diskusi oleh

siswa, dan membantu atau memberikan masukan-masukan

guna melengkapi materi-materi yang didiskusikan tersebut.

(9) Guru memberitahukan bahwa akan dilaksanakan presentasi,

oleh sebab itu guru menunjuk siswa secara acak untuk

presentasi kedepan kelas proses penyusunan laporan laba/rugi

dan laporan perubahan ekuitas guna mengetahui tingkat

pemahaman materi.

(10) Kemudian guru memberikan kesempatan kepada murid

(teman) yang lain untuk bertanya dan memberikan masukan

atau pendapat baik kepada presenter maupun kepada teman

yang lainya.

(11) Guru memonitoring jalannya presentasi dan meluruskan

pendapat atau jawaban serta materi yang didiskusikan.

(12) Guru membagikan lembar latihan soal kepada setiap siswa.

(13) Karena waktu sudah habis, guru menyuruh seluruh siswa untuk

menyiapkan dan memahami materi penyusunan neraca untukcommit to user

dipresentasikan pada pertemuan berikutnya.

Page 79: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

61

(14) Guru menyampaikan rencana kegiatan pertemuan mendatang

dan menutup dari meteri yang telah dipelajari (menyampaikan

kesimpulan).

(15) Salam penutup

b) Pertemuan Kedua

(1) Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa

(2) Guru menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan

dalam pembelajaran.

(3) Membahas sedikit materi yang terdahulu dengan tanya jawab

kepada siswa untuk menilai pemahaman/konsepsi yang ada

pada diri siswa.

(4) Guru membahas materi penyusunan neraca.

(5) Siswa diminta untuk melanjutkan diskusi materi penyusunan

neraca dengan teman.

(6) Guru mengacak siswa yang terpilih untuk mempresentasikan

hasil penyusunan neraca.

(7) Kemudian guru memberikan kesempatan kepada murid

(teman) yang lain untuk bertanya dan memberikan masukan

atau pendapat baik kepada presenter maupun kepada teman

yang lainya.

(8) Guru memonitoring jalannya presentasi dan meluruskan

pendapat serta materi yang didiskusikan. Kemudian guru

memberikan evaluasi dengan membagikan lembar kegiatan

evaluasi kepada siswa untuk dikerjakan secara individu.

(9) Guru mengawasi dengan seksama agar siswa tidak bekerjasama

dengan siswa lain. Karena hasil nilai yang dicapai siswa secara

individu mencerminkan peningkatan atau penurunan tingkat

ketuntasan hasil belajar siswa, tuntas atau belum tuntas.

(10) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan lembar jawab.commit to user

Page 80: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

62

(11) Guru menyampaikan apresiasi yang sangat besar kepada siswa

karena telah menyelesaikan soal evaluasi dengan baik.

(12) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

atas materi-materi yang belum dimengerti

(13) Guru menyimpulkan materi yang telah disampaikan pada siklus

II ini dan menutup pembelajaran dengan salam penutup

2) Guru dan peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) untuk materi menyusun laporan keuangan perusahaan

manufaktur dengan metode Student Fasilitator And Explaining.

3) Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian, yang berupa tes dan

nontes. Instrumen tes dari hasil pekerjaan siswa (evaluasi akhir siklus).

Sedangkan instrumen nontes dinilai berdasarkan pedoman observasi

yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati keaktifan dan sikap

siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.

b. Pelaksanaan Tindakan II

Kegiatan pelaksanaan Tindakan II dilaksanakan selama 2 kali

pertemuan seperti yang telah direncanakan, yakni pada hari Sabtu tanggal

23 Oktober 2010 dan Selasa 26 Oktober 2010 di ruang XII Akuntansi 1.

Pertemuan dilaksanakan selama 6x45 menit sesuai dengan skenario

pembelajaran dan RPP.

Pelaksanaan tindakan II hampir sama dengan pelaksanaan

tindakan I, hanya pada pelaksanaan tindakan II ini terdapat

perbaikan/penguatan yang masih diperlukan dari tindakan I. Materi yang

disampaikan pada pelaksanaan tindakan II yaitu Laporan Rugi/Laba,

Laporan Perubahan Ekuitas dan Neraca.

Pada pertemuan pertama Siklus II guru menjelaskan dan

mendemonstrasikan cara menyusun Laporan Rugi/Laba dan Laporan

Perubahan Ekuitas kemudian dilaksanakan presentasi secara acak dan

dibuka kesempatan tanya jawab, kemudian siswa mengerjakan soal secaracommit to user

individu maupun kelompok dengan metode yang diterapkan di siklus I.

Page 81: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

63

Dilaksanakan kegiatan diskusi dan presentasi, kegiatan ini ditambah

dengan tanya jawab yang lebih efektif untuk membangun pemahaman

siswa, ditutup dengan evaluasi akhir siklus II.

Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut:

1) P e rt e muan Pe r tama (Sabtu tanggal 23 Oktober 2010)

(a) Guru mengawali pembelajaran dengan salam, kemudian

melakukan presensi siswa yang mengikuti pelajaran, siswa hadir

semua. Guru mengkondisikan kelas untuk mengecek apakah siswa

sudah siap untuk mengikuti proses pembelajaran.

(b) Siswa diberi motivasi oleh guru sebelum memulai pelajaran agar

siswa fokus terhadap materi yang akan dipelajari.

(c) Siswa diberi pertanyaan oleh guru tentang materi pelajaran pada

pertemuan sebelumnya yaitu mengenai laporan biaya produksi.

Sebagian siswa mulai terlihat aktif menjawab pertanyaan dari guru

sehingga dapat dilihat peningkatan jumlah siswa yang mulai aktif.

(d) Guru melanjutkan materi dengan mendeskripsikan materi laporan

rugi/laba dan laporan perubahan ekuitas. Kemudian guru

mendemonstrasikan penyusunan laporan rugi/laba dan laporan

perubahan ekuitas

(e) Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang mereka

rasa belum jelas. Sebagian siswa langsung menunjukkan jari untuk

bertanya kepada guru. Kemudian guru memberikan beberapa

pertanyaan secara bergilir dan apabila siswa tidak dapat menjawab

maka akan dilemparkan ke siswa yang lain.

(f) Guru memberikan Lembar Kegiatan kepada setiap siswa untuk

bahan yang akan dipelajari siswa. Kemudian mengarahkan masing-

masing siswa untuk memulai diskusi dengan saling bertukar

pikiran dengan siswa lainya.

commit to user

Page 82: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

64

(g) Guru memonitoring berlangsungnya kegiatan diskusi oleh masing

masing siswa, dan membantu atau memberikan masukan-masukan

guna melengkapi materi-materi yang didiskusikan tersebut.

(h) Guru memberitahukan bahwa akan dilaksanakan presentasi, oleh

sebab itu guru menawarkan kepada siswa yang secara sukarela

ingin mempresentasikan ide, gagasan dan pendapatnya tentang

materi laporan rugi/laba dan laporan perubahan ekuitas. Karena

siswa masih malu dan minder,maka guru menunjuk siswa secara

acak untuk presentasi kedepan kelas. Dalam kesempatan ini yang

ditunjuk untuk presentasi adalah Ana Chairul Norma.

(i) Kemudian guru memberikan kesempatan kepada murid (teman)

yang lain untuk bertanya dan memberikan masukan atau pendapat

baik kepada presenter maupun kepada teman yang lainya. Ada 6

siswa yang mau mengutarakan pendapat, pertanyaan dan masukan-

masukan dalam penyusunan kertas kerja.

(j) Guru memonitoring jalannya presentasi dan meluruskan pendapat

serta materi yang didiskusikan. Karena waktu sudah habis, guru

menyuruh seluruh siswa untuk menyiapkan dan memahami materi

penyusunan neraca untuk dipresentasikan pada pertemuan

berikutnya.

(k) Guru menyampaikan rencana kegiatan pertemuan mendatang dan

menutup dari materi yang telah dipelajari (menyampaikan

kesimpulan).

(l) Salam penutup.

2) P e rt e muan Ke d u a (Selasa 26 Oktober 2010)

(a) Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa.

(b) Guru menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam

pembelajaran.

commit to user

Page 83: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

65

(c) Membahas sedikit materi yang terdahulu dengan tanya jawab

kepada siswa untuk menilai pemahaman/konsepsi yang ada pada

diri siswa.

(d) Guru membahas materi penyusunan neraca.

(e) Siswa diminta untuk melanjutkan diskusi materi penyusunan

neraca dengan teman.

(f) Guru mengacak siswa yang terpilih untuk mempresentasikan hasil

penyusunan neraca. Guru menunjuk Diana Natalia untuk

mempresentasikan proses penyusunan neraca.

(g) Kemudian guru memberikan kesempatan kepada murid (teman)

yang lain untuk bertanya dan memberikan masukan atau pendapat

baik kepada presenter maupun kepada teman yang lainya. Ada 5

anak yang bertanya dan memberikan masukan dalam penyusunan

neraca. Dalam menjawab pertanyaan presenter (Diana Natalia)

dibantu oleh siswa lain dan diluruskan oleh guru.

(h) Guru memberikan evaluasi dengan membagikan lembar kegiatan

evaluasi kepada siswa untuk dikerjakan secara individu.

(i) Guru mengawasi dengan seksama agar siswa tidak bekerjasama

dengan siswa lain. Karena hasil nilai yang dicapai siswa secara

individu mencerminkan peningkatan atau penurunan tingkat

ketuntasan hasil belajar siswa, tuntas atau belum tuntas. Namun

masih ada siswa yang bekerjasama dalam mengerjakan evaluasi

sehingga ditegur dan diperingatkan oleh guru.

(j) Setelah waktu habis, guru meminta siswa untuk mengumpulkan

lembar jawab dimeja guru.

(k) Guru menyampaikan apresiasi yang sangat besar kepada siswa

karena telah menyelesaikan soal evaluasi dengan baik.

(l) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atas

materi-materi yang belum dimengerticommit to user

Page 84: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

66

(m)Guru menyimpulkan materi yang telah disampaikan pada siklus II

ini dan menutup pembelajaran dengan salam penutup

c. Observasi dan Interpretasi

Peneliti mengamati proses pembelajaran akuntansi dengan

menggunakan metode Student Fasilitator And Explaining di kelas XII

Akuntansi 1. Peneliti mengambil posisi di dalam kelas, sebab guru

menginginkan agar peneliti dapat mengamati langsung proses belajar

mengajar akuntansi. Pada pertemuan pertama yaitu hari sabtu, 23 oktober

2010, guru menyampaikan materi akuntansi laporan rugi/laba dan laporan

perubahan ekuitas dengan metode Student Fasilitator And Explaining

secara jelas dan mengadakan presentasi hasil latihan soal (latihan secara

terbimbing) yang diberikan kepada siswa. Sedangkan pada pertemuan

kedua dilaksanakan pada hari selasa, 26 Oktober 2010, guru melanjutkan

materi penyusunan neraca kemudian siswa disuruh latihan dan presentasi

didepan kelas. Pada pertemuan kedua ini, guru dan peneliti juga

melakukan evaluasi akhir dari siklus II agar hasil belajar dari siklus II

dapat segera diketahui. Dari kegiatan tersebut, deskripsi tentang jalannya

proses pembelajaran akuntansi dikelas XII Akuntansi I dengan

menggunakan metode Student Fasilitator And Explaining sudah dijelaskan

secara rinci dalam pelaksanaan tindakan II.

Berdasarkan hasil observasi terhadap pelaksanaan proses belajar

mengajar akuntansi, diperoleh informasi tentang aktivitas siswa selama

kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut:

1) Nilai kognitif siswa yang tuntas dari KKM (kriteria ketuntasan

minimal naik dari 75 menjadi 80). Nilai kognitif ini merupakan hasil

olah nilai dengan indikator pemahaman materi dan ketuntasan hasil

belajar (eavaluasi). Yaitu :

a). Hasil olah nilai siswa dengan indikator pemahaman materi

menunjukkan hal positif. Hal ini dapat dibuktikan dengan jumlahcommit to user

siswa yang tuntas KKM (80% dari presentasi) indikator ini

Page 85: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

67

sebanyak 80% yaitu 20 siswa dari jumlah keseluruhan siswa (25

siswa) dan nilai rata-rata kelas adalah 82%.

b). Sedangkan hasil olah nilai siswa dengan indikator ketuntasan hasil

belajar (eavaluasi) juga menunjukkan hal positif. Jumlah siswa

yang tuntas indikator ini sebanyak 96% (24 siswa) sedangkan 4%

sisanya tidak tuntas dari jumlah keseluruhan siswa (25 siswa).

2) Secara global, nilai afektif siswa selama siklus II menunjukkan nilai

yang baik. 12% siswa memperoleh nilai ”a” dan 88% sisanya

memperoleh nilai ”b”. Penilaian ini didasari oleh 3 indikator penilaian

yaitu :

a). Kerajinan

Kerajinan dinilai dari aspek dalam diri masing-masing siswa

mengenai tingkat ketelitian siswa dalam mengerjakan tugas, format

penyusunan laporan dan tulisan yang jelas, serta intensitas

mengumpulkan tugas. Hasil olah nilai aspek kerajinan

menunjukkan bahwa 96% dari 25 siswa dikelas XII Akuntansi I

rajin dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Hal ini dapat

dibuktikan dengan melihat jumlah siswa yang mendapat nilai ”c”

hanya 1 orang, sedangkan yang lain telah mendapat nilai ”b” dan

”a”.

b). Kerapian

Hasil olah nilai aspek kerapian dilihat dari cara penyusunan

laporan dan cara mengerjakan tugas yang diberikan menunjukkan

bahwa 92% (23 siswa) mendapat nilai yang baik dan hanya 8%

dari keseluruhan siswa yang mendapatkan niai ”c”.

c). Kelakuan

Nilai kelakuan siswa dalam kegiatan belajar mengajar selama

siklus I menunjukkan bahwa 92% dari 25 siswa berkelakuan baik

dalam proses KBM. Mereka mengikuti KBM dengan tertip dancommit to user

kondusif.

Page 86: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

68

3) Nilai psikomotor siswa yang dengan kriteria aspek ketrampilan

bertanya, ketrampilan menjawab dan motivasi. Secara global, nilai

psikomotor siswa kelas XII Akuntansi I adalah baik. 92% (23 siswa)

mendapat nilai ”b” dan ”a” sedangkan yang mendapat nilai ”c” hanya

8% (2 siswa). jumlah keseluruhan yaitu 25 siswa.

a). Keterampilan bertanya (gerak refleks)

Jumlah siswa yang tuntas indikator ini sebesar 84% yaitu sebanyak

21 siswa sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 16% dari jumlah

keseluruhan siswa (25 siswa).

b). Keterampilan menjawab (gerak expresif & interpretatif)

Keterampilan menjawab yang terjadi selama proses pembelajaran

siklus II sebesar 84% yaitu 21 siswa dan 4 sisanya (sebesar 16%)

kurang aktif.

c). Motivasi

Motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang

terlihat dalam siklus II sebesar 76% dari 25 orang siswa yaitu

sebanyak 19 siswa telah termotivasi mengikuti pembelajaran dan

sisanya 6 orang kurang termotivasi mengikuti kegiatan

pembelajaran.

commit to user

Page 87: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

69

Tabel 6. Persentase capaian siswa pada Siklus II

No Aspektuntas tidak

totaljml % jml %

1 Kognitif

1.1 Pemahaman materi 20 80% 5 20% 25

1.2 Ketuntasan hasil belajar (Evaluasi) 24 96% 1 4% 25

2 Afektif 23 92% 2 8% 252.1 Kelakuan 23 92% 2 8% 25

2.2 Kerajianan / kedisiplinan 24 96% 1 4% 25

2.3 Kerapian 23 92% 2 8% 25

3 Psikomotor 20 80% 5 20% 253.1 Keterampilan bertanya 21 84% 4 16% 25

3.2 Keterampilan menjawab 21 84% 4 16% 25

3.3 Motivasi 19 76% 6 24% 25Sumber : Hasil pengolahan data nilai evaluasi akhir siswa (lampiran)

Dari segi prestasi dapat ditunjukkan dengan tabel dibawah ini.

Tabel 7. Nilai Evaluasi Hasil Belajar Siklus II

Nilai Jumlah siswa Persentase

> 95 14

90-94 9

85-89 1

80-84 -

75-79 -

70-74 -

65-69 -

60-64 -

55-59 -

< 55 1

56%

36%

4%

-

-

-

-

-

-

4%

Jumlah 25 100%

Sumber : Hasil pengolahancdoamtamnitiltaoi uesvearluasi akhir siswa (lampiran)

Page 88: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

70

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus II

Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus

II, peneliti melakukan analisis sebagai berikut:

1) Kelemahan guru dalam siklus II ini adalah:

Guru sudah dapat memahami kondisi konsentrasi siswa meskipun

masih dirasa kurang bagi siswa guru terkesan mengabaikan beberapa

siswa yang belum berkonsentrasi pada saat diadakan apersepsi.

Sebaiknya guru memberikan perhatian menyeluruh pada siswa dari

awal sampai jam pelajaran akuntansi berakhir.

2) Sedangkan dari segi siswa ditemukan beberapa kekurangan, yaitu

sebagai berikut:

a). Siswa kurang percaya diri dan malu pada saat berperan sebagai

fasilitator/presenter.

b). Dari segi nilai yang diperoleh siswa, nilai evaluasi hasil belajar

tertinggi adalah 100 dan nilai terendah adalah 25,63 serta nilai rata-

rata kelas yaitu 93,5. Siswa yang sudah mencapai standar nilai < 80

sebanyak 24 siswa (96% dari 25 siswa) dan siswa tersebut dapat

dinyatakan sudah mencapai ketuntasan hasil belajar Sisanya 1

siswa (4%) belum mencapai KKM (belum tuntas). Walaupun

demikian bila dibandingkan dengan nilai awal siswa sudah terdapat

peningkatan, sebelumnya siswa yang tuntas hanya 21 siswa (84%)

kini meningkat menjadi 24 siswa (96%) dari total 25 siswa. (Dapat

dilihat pada lampiran)

Tindakan refleksi yang dapat diambil berdasarkan pengamatan dan

analisis yang telah dilakukan adalah :

1) Guru lebih kreatif dalam menciptakan suasana pembelajaran yang

kondusif sehingga siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi.

2) Guru masih harus meluangkan waktu untuk melakukan pendekatancommit to user

langsung terhadap anak yang mengalami kesulitan bekerjasama

Page 89: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

71

dengan anggota kelompoknya, sehingga setiap siswa memiliki

motivasi dan kesadaran bekerjasama dengan orang lain.

3) Guru harus memberikan motivasi, stimulus atau umpan yang lebih

intens daripada sebelumnya untuk meningkatkan kemampuan

setiap siswa dalam hal mengungkapkan pendapat dan presentasi.

D. Pembahasan

Penerapan metode Student Fasilitator And Explainig berdampak terhadap

proses dan hasil kegiatan pembelajaran akuntansi. Dampak positif tersebut antara

lain siswa lebih memahami materi yang disampaikan oleh guru, siswa menjadi

lebih aktif dan bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran. Siswa dapat

bekerjasama dalam kelompok dengan siswa yang lain dan mendiskusikan hasil

pekerjaannya kemudian dipresentasikan didepan kelas agar teman yang lain

semakin paham. Selain itu, hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan.

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus

dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu : (1) perencanaan tindakan, (2)

pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi

tindakan. Deskripsi hasil penelitian dari siklus I sampai siklus II dapat dijelaskan

sebagai berikut:

Sebelum melaksanakan siklus I, peneliti melakukan survei awal untuk

mengetahui kondisi/ keadaan yang ada di kelas XII Akuntansi 1 SMK Kristen 1

Surakarta dengan cara observasi dan wawancara baik dengan guru kelas maupun

dengan siswa. Dari hasil survei ini, peneliti menemukan permasalahan kualitas

pembelajaran akuntansi pada siswa kelas XII Akuntansi 1 SMK Kristen 1

Surakarta. Oleh karena itu, peneliti mengadakan diskusi dengan guru kelas dan

mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut, yaitu dengan menerapkan

metode Student Fasilitator And Explainig. Setelah mengadakan diskusi dengan

guru, selanjutnya peneliti dibantu guru menyusun Rencana Pelaksanaancommit to user

Pembelajaran (RPP) yang akan dilaksanakan dalam siklus I tindakan kelas. Sesuai

Page 90: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

72

dengan kesepakatan antara peneliti dan guru mata pelajaran akuntansi, maka

materi pada pelaksanaan tindakan siklus I ini adalah jurnal penyesuaian, kertas

kerja atau neraca lajur dan laporan biaya produksi. Setelah guru menjelaskan

materi dan mendemonstrasikan materi, siswa diberi latihan terbimbing dan

diminta untuk dapat mempresentasikan hasil pekerjaannya, sehingga pengetahuan

yang diperoleh siswa tidak hanya dari melihat guru, melainkan juga dari

menyaksikan secara langsung proses yang dicontohkan maupun dijelaskan oleh

teman sekelas.

Dalam pengerjaan soal, guru memberi kelonggaran kepada siswa untuk

mengerjakan secara kelompok maupun individu. Hal ini dilakukan agar siswa

dapat belajar bekerjasama dengan siswa yang lain. Namun, dari hasil pengamatan

terhadap proses belajar mengajar akuntansi pada siklus I masih terdapat

kekurangan dan kelemahan, yaitu siswa kurang aktif dalam mengikuti

pembelajaran akuntansi. Hal ini dapat dilihat dari respon siswa pada saat diminta

untuk presentasi yang didominasi oleh beberapa siswa. Selama proses

pembelajran berlangsung banyak siswa yang kurang percaya diri dalam

mengemukakan pendapat dan bertanya. Selain itu, kesempatan tanya jawab yang

diberikan guru juga cukup terbatas. Karena itu, peneliti mencari solusi dan

menyusun rencana pembelajaran siklus II untuk mengatasi kekurangan dan

kelemahan dalam pembelajaran akuntansi pada siklus I.

Materi pembelajaran pada siklus II adalah laporan rugi/laba, laporan

perubahan ekuitas dan neraca. Selain itu, pelaksanakan siklus II didasarkan atas

perbaikan dari kelemahan siklus I. Pada saat peneliti melakukan wawancara

dengan siswa, siswa merasa cukup tertarik dengan pembelajaran menggunakan

metode Student Fasilitator And Explainig, selain siswa menjadi aktif, siswa juga

merasa lebih bisa memahami materi karena selain guru memberikan penjelasan

materi secara bertahap, guru juga memberikan latihan secara terbimbing kepada

siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk presentasi. Selain itu,

siswa juga diajarkan untuk bekerja secara kelompok dalam menyelesaikan latihancommit to user

soal. Dengan cara ini, siswa menjadi lebih aktif karena selain dapat bertanya

Page 91: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

73

langsung kepada guru, siswa juga dapat bertanya dengan teman atau presenter

mereka dalam kelompok.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar akuntansi

pada siklus II, kualitas pembelajaran baik hasil maupun proses sudah

menunjukkan peningkatan. Dari aspek kognitif, pemahaman materi dan

ketuntasan hasil belajar (evaluasi) meningkat dari silkus I dan siklus II. Sama

halnya dengan aspek afektif dimana siswa semakin rajin dan rapi dalam proses

maupun kegiatan pembelajaran. Sedangkan aspek psikomotor juga mengalami

perkembangan yang baik. Hal ini dapat ditunjukkan dengan keterampilan siswa

dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan serta motivasi belajar yang

mengalami peningkatan. Begitupula pada prestasi siswa, seiring dengan

peningkatan kualitas pembelajaran maka secara otomatis prestasi mereka juga

meningkat.

Siswa yang sebelumnya kurang aktif saat pembelajaran, sekarang menjadi

lebih antusias dalam proses pembelajaran. Selain itu siswa yang sebelumnya tidak

bisa bekerjasama dalam kelompok dan kurang percaya diri dalam menjawab

maupun bertanya, pada siklus II ini sudah dapat bekerjasama dengan siswa lain

dengan baik dan dapat mengungkapkan pendapat (presentasi) didepan kelas.

Meskipun begitu, masih diperlukan juga motivasi dan pendekatan dari guru untuk

mendukung berhasilnya proses belajar mengajar akuntansi. Oleh sebab itu

masalah yang dihadapi pada pembelajaran akuntansi sudah dapat teratasi dengan

cara penerapan metode Student Fasilitator And Explaining yang secara langsung

dapat meningkatkan pemahaman siswa, mengaktifkan siswa dalam proses

pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan II dapat

dinyatakan bahwa terjadi peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi

menggunakan metode Student Fasilitator And Explaining dari siklus satu ke

siklus berikutnya. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel berikut ini:

commit to user

Page 92: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

74

Tabel 8. Profil Hasil Penelitian

No AspekSiklus I Siklus II

totaltuntas tidak tuntas tidakjml % jml % jml % jml %

1 Kognitif1.1 Pemahaman materi 18 72% 7 28% 20 80% 5 20% 251.2 Evaluasi hasil belajar 21 84% 4 16% 24 96% 1 4% 25

2 Afektif 23 92% 2 8% 23 92% 2 8% 252.1 Kelakuan 20 80% 5 20% 23 92% 2 8% 252.2 Kerajianan / kedisiplinan 20 80% 5 20% 24 96% 1 4% 252.3 Kerapian 20 80% 5 20% 23 92% 2 8% 25

3 Psikomotor 20 80% 5 20% 20 80% 5 20% 253.1 Keterampilan bertanya 17 68% 8 32% 21 84% 4 16% 253.2 Keterampilan menjawab 20 80% 5 20% 21 84% 4 16% 253.3 Motivasi 17 68% 8 32% 19 76% 6 24% 25

Sumber : Hasil pengolahan data

Peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi tersebut juga dapat dilihat

pada grafik berikut ini :

1. Aspek Kognitif :

2425 21 20

1820

15

10

PenguasaanMateriKetuntasanHasil Belajar

5

0Siklus I Siklus II

Gambar 5. Grafik aspek kognitif

commit to user

Page 93: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

75

2. Aspek Afektif :

2424

23 2323

22

2120 20 20

20

Kelakuan Kerajinan Kerapian

19

18Siklus I Siklus II

Gambar 6. Grafik aspek afektif

3. Aspek Psikomotor :

25

20 2017 17

15

10

21 2119 Keterampilan

BertanyaKeterampilanMenjawabMotivasi

5

0Siklus I Siklus II

Gambar 7. Grafik aspek psikomotor

commit to user

Page 94: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

76

4. Grafik Gabungan :

25 21

2320 20

24 2320

KognitifPenguasaan

20 18

15

10

5

KognitifKetuntasan

Afektif

Psikomotor

0Siklus I Siklus II

Gambar 8. Grafik gabungan

Berdasarkan tindakan tersebut, guru berhasil melaksanakan pembelajaran

akuntansi yang dapat menarik perhatian siswa, sehingga kualitas proses dan hasil

pembelajaran akuntansi dapat meningkat. Selain itu, peneliti juga dapat

meningkatkan motivasi dan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran yang

efektif, menarik, dan menyenangkan. Keberhasilan pembelajaran akuntansi

dengan menggunakan metode Student Fasilitator And Explaining dapat dilihat

dari indikator-indikator sebagai berikut:

1. Siswa terlihat antusias dan bersemangat selama kegiatan apersepsi

berlangsung.

2. Siswa menjadi lebih menyadari pentingnya kerjasama dalam kelompok untuk

menyelesaikan suatu tugas bersama. Mereka terlihat aktif dalam mengikuti

diskusi kelompok maupun diskusi pada saat presentasi.

3. Siswa menjadi lebih mandiri dalam mengerjakan setiap soal yang diberikan.

4. Siswa sudah tidak malu dan berani untuk maju ke depan kelas

mempresentasikan tugas yang diberikan guru. Hal ini dikarenakan siswa sudah

paham tentang materi yang akan dipresentasikan, karena sebelumnya sudah

commit to user

Page 95: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

77

melihat secara langsung guru menjelaskan dan memberikan contoh secara

langsung mengenai materi yang sedang dipelajrari.

5. Nilai-nilai siswa baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotor telah

mencapai target yang ditetapkan.

commit to user

Page 96: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah penulis lakukan

pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa ”penerapan metode Student

Fasilitator And Explainig dapat meningkatkan kualitas pembelajaran pada siswa

kelas XII Akuntansi SMK Kristen 1 Surakarta”. Hal ini di diskripsikan sebagai

berikut :

1. Proses Pembelajaran :

Dalam proses pembelajaran, peningkatan kualitas pembelajaran dapat dilihat

dari berbagai aspek yaitu :

a. Aspek Kognitif :

(1) Pemahaman materi oleh siswa meningkat dari 72% (18 siswa) pada

silkus I menjadi 80% (20 siswa) pada siklus II.

(2) Ketuntasan hasil belajar (evaluasi) siswa juga meningkat yang semula

84% (25 siswa) pada siklus I menjadi 96% atau sebanyak 24 siswa.

b. Aspek Afektif :

(1) Kelakuan siswa selama mengikuti proses belajar mengajar menjadi

lebih baik dimana pada siklus I 80% (20 siswa) dikatakan lolos dari

standar dan pada siklus II meningkat menjadi 92% (23 siswa dari

jumlah keseluruhan 25 siswa).

(2) Siswa lebih rajin dan disiplin dalam mengikuti pembelajaran, hal ini

dapat ditunjukkan selama proses pembelajaran berlangsung jumlah

siswa yang dikategorikan rajin dan disiplin pada siklus I sebanyak 20

siswa (80%) dan pada siklus II meningkat menjadi 24 siswa (96%).

(3) Kerapian siswa dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan juga

mengalami peningkatan dari 80% (20 siswa) pada siklus I menjadi

92% (23 siswa) pada sikus II dari 25 siswa.

commit to user

78

Page 97: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

79

c. Aspek psikomotor :

(1) Keaktifan siswa selama proses pembelajaran meningkat. Keterampilan

bertanya meningkat dari 68% pada siklus I menjadi 84% pada siklus II

atau meningkat dari 17 siswa menjadi 21 siswa dari jumlah siswa

sebanyak 25 orang. Sedangkan keaktifan menjawab siswa pada siklus

I sebanyak 80% (20 siswa), pada siklus II naik menjadi 84% (21

siswa).

(2) Motivasi siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar juga

meningkat sebesar 8% dimana pada siklus I sebanyak 68% dan pada

siklus II menjadi 76%. Dari 17 siswa pada siklus I menjadi 19 siswa

pada siklus II.

Namun selama proses pembelajaran berlangsung, penerapan model

pembelajaran student fasilitator and explaining menemukan beberapa

hambatan yaitu sarana dan prsarana seperti buku referensi untuk belajar siswa

masih kurang dan siswa jarang memanfaatkan perpustakan untuk menggali

ilmu lebih dalam, kemampuan siswa dalam berkomunikasi dan presentasi

didepan kelas yang masih rendah, serta kurang maksimalnya peran guru

dalam mengelola kelas.

2. Hasil Pembelajaran

Hasil pembelajaran dapat ditunjukkan oleh nilai evauasi siswa yang

menunjukkan peningkatan dari 84% siswa yang lolos KKM 75 yaitu 21 siswa

pada siklus I menjadi 24 siswa dimana KKM dinaikan menjadi 80 dengan

jumlah siswa yang lolos 96%.

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan di atas, maka dapat dikaji implikasinya baik

implikasi teoritis maupun implikasi praktis sebagai berikut :

1. I m p l ik asi T e o r itis

Penggunakan metode Student Fasilitator And Explainig dapat

meningkatkan kualitas pembelajacroamn maiktutnotaunsesir bagi

siswa kelas XII Akuntansi

Page 98: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

80

SMK Kristen 1 Surakarta. Kesimpulan hasil penelitian ini mendukung pendapat

Rob Sims and Peter Demediuk, yang menyatakan bahwa memanfaatkan siswa

untuk dijadikan fasilitator pada setiap pertemuan akan mempengaruhi proses dan

hasil belajar siswa. Dengan menjadikan siswa sebagai fasilitator, siswa lebih

termotivasi dan aktif untuk belajar dalam rangka mempersiapkan diri menjadi

presenter. Mereka akan lebih aktif dalam kegiatan tanya jawab tanpa didasari rasa

takut dan malu. Dengan memanfaatkan siswa sebagai fasilitator, materi yang

disampaikan akan lebih mudah diterima dan dipahami karena fasilitator

menggunakan gaya bahasa yang sejajar dengan siswa lain.

Dengan membuat siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran maka hasil

pembelajaran akan dapat dicapai secara optimal. Dalam menentukan hasil belajar

yang dicapai siswa diperkuat oleh teori Benyamin Bloom yang

mengklasifikasikan hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu kognitif, afektif dan

psikomotor. Dalam penilaian tiap ranah terdiri dari berbagai aspek dimana aspek

satu dengan yang lain dapat saling berkaitan. Peningkatan kualitas pembelajaran

dapat dilihat dari segi proses maupun hasil. Dari segi proses dilihat dari aspek

kognitif (pemahaman materi dan ketuntasan hasil belajar dalam evaluasi), aspek

afektif (keterampilan bertanya, keterampilan menjawab dan motivasi dalam

mengikuti pembelajaran), serta aspek psikomotor (kelakuan dan kedisiplinan serta

kerapian dalam proses belajar mengajar). Sedangkan dari hasil dapat diketahui

dari nilai evaluasi akhir siswa.

2. I m p l ik asi P r a k tis

Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa penerapan metode Student

Fasilitator And Explainig dapat meningkatkan kualitas pembelajaran siswa yang

dapat dilihat dari proses dan hasil belajar siswa yang meningkat. Siswa menjadi

aktif dalam proses pembelajaran baik dalam bertanya maupun menjawab serta

dalam presentasi didepan kelas. Karena metode Student Fasilitator And Explainig

dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dari sisi proses dan hasil, seharusnya

guru XII Akuntansi SMK Kristen 1 Surakarta menerapkan metode Student

Fasilitator And Explainig dalamcompmemit btoeluasjaerran

akuntansi. Namun demikian

Page 99: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

81

kenyataanya dalam pembelajaran akuntansi guru belum menggunakan metode

Student Fasilitator And Explainig atau sejenisnya. Namun upaya untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran akuntansi pada siswa kelas XII Akuntansi

SMK Kristen 1 Surakarta dengan menerapkan metode Student Fasilitator And

Explainig menemui beberapa hambatan antara lain sebagai berikut:

1. Sarana dan prasarana sekolah yang kurang mendukung proses pembelajaran.

Fasilitas pembelajaran seperti buku dan referensi yang dibutuhkan siswa

kurang. Hal ini menyebabkan kelancaran proses pembelajaran menjadi

terganggu.

2. Kemampuan siswa dalam bekerjasama dan berkomunikasi dengan siswa lain

yang masih belum maksimal. Hal ini menyebabkan kemampuan siswa untuk

bekerjasama dengan siswa lain menjadi agak sulit, khususnya dengan anggota

kelompok yang bukan dari siswa yang sudah dikenal akrab sebelumnya.

Terlebih kemampuan komunikasi siswa ketika presentasi didepan kelas.

3. Siswa malas untuk membaca dan menggali ilmu diperpustakaan, mereka

cenderung menunggu perintah dari guru maupun cenderung untuk menanti

penjelasan dari guru.

4. Kemampuan guru dalam mengelola kelas, khususnya dalam merangsang

siswa untuk ikut aktif dalam proses pembelajaran masih belum maksimal.

Selama proses pembelajaran dapat dilihat siswa yang aktif biasanya

didominasi oleh siswa tertentu.

C. Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi yang telah dikemukakan, maka dapat

dikemukakan saran-saran sebagai berikut :

1. Bagi Sekolah :

a. Lebih mengusahakan fasilitas berupa buku-buku dan sumber referensi lain

yang dapat mendukung kelancaran kegiatan belajar mengajar.

commit to user

Page 100: Skripsi s1 pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

82

b. Hendaknya mendorong dan memotivasi guru untuk selalu berusaha

mengembangkan model dan metode pembelajaran yeng merangsang siswa

untuk aktif dan lebih mudah dalam memahami materi pembelajaran.

2. Bagi Guru:

a. Hendaknya guru selalu meningkatkan kemampuannya dalam

mengembangkan dan menyampaikan materi serta dalam mengelola kelas,

sehingga kualitas pembelajaran dapat terus meningkat seiring dengan

peningkatan kemampuan yang dimilikinya.

b. Kepada guru yang belum menerapkan metode Student Fasilitator And

Explainig dapat menerapkan metode tersebut dalam pembelajaran

akuntansi agar pemahaman siswa menjadi lebih meningkat yang tentunya

disesuaikan dengan materi dan kondisi siswa.

c. Kerjasama guru dan siswa selama proses pembelajaran harus diperhatikan

sehingga suasana pembelajaran menjadi lebih kodusif dan siswa dapat

lebih mudah memahami materi pembelajaran.

d. Guru terus memotivasi siswa untuk aktif dalam belajar, diskusi dan

presentasi agar siswa lebih menguasai materi yang diberikan.

3. Bagi Siswa :

a. Hendaknya dapat bekerjasama dalam arti yang positif, baik dengan guru

maupun dengan siswa yang lain dalam proses belajar mengajar.

b. Siswa hendaknya mampu memiliki ketrampilan berkomunikasi yang baik

terlebih ketika presentai didepan kelas dimana hal ini pada akhirnya akan

sangat bermanfaat bagi siswa.

c. Siswa hendaknya mempersiapkan diri dengan membaca materi sebelum

dijelaskan oleh guru ketika dikelas sehingga mereka akan semakin

menguasai materi.

d. Hilangkan perasaan malu dan takut untuk presentasi didepan kelas serta

memiliki motivasi internal untuk terus berkembang dan menjadi lebih baik

dari sebelumnya.

commit to user